Perjalanan Dalam Memainkan sebuah skenario
Dunia kita adalah hari ini, jika kemaren adalah mimpi maka esok adalah ilusi. Dunia mimpi adalah dunia sementara dan ketika kita terbangun maka kenangan dalam mimpi tidak berlangsung lama. Jika kita bermimpi dalam tidur apakah kita sadar bahwa kita sedang bermimpi, mungkin ada (yang mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi) tetapi kebanyakan dari kita tidak ingat apa-apa. Jika hidup didunia saat ini disebut kehidupan sementara dan akhirat adalah kehidupan abadi, lalu sekarang kita hidup atau sedang bermimpi ? kemudian jika seperti mimpi maka bukankah hakekatnya sewaktu kita mati maka sebenarnya kita sedang bangun dari tidur panjang....lantunan lagu "dunia ini panggung sandiwara" selain menceritakan jalan hidup kita sebenarnya juga sedang mentertawakan sang penyanyi yang juga sedang bermain sandiwara lewat nyanyiannya bahkan lewat hidupnya.
Seindah apapun kenangan dimasa lalu tak akan pernah ada yang mau menukarnya dengan harapan dimasa depan, dan apa yang sekarang kita kerjakan sebentar lagi akan menjadi masa lalu karena hari ini adalah kemaren bagi esok hari, oleh sebab itu perhitungkanlah prasasti yang sedang kita ukir hari ini dan saat ini.
"Demi Masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran" (QS : Al Ashr 1-3)
Ketika kita hendak membangun sebuah rumah maka desain utuh rumah (blue print) tersebut harus sudah kita miliki termasuk bahan-bahannya dan segala biaya untuk membangunnya jika tanpa desain maka arah pembangunan menjadi tidak jelas. Wacana utuh mengenai desain hidup kita seharusnya sudah kita miliki walaupun perjalanan dalam merangkai desain banyak mengalami gejolak tapi yang jelas kita sudah mengetahui dengan pasti arah pengembangan diri yaitu menuju ridho Allah
Jika seorang aktor atau aktris semakin larut dalam perannya dan lupa kalo dia sedang bersandiwara saking menjiwainya maka semakin tinggi kualitas sang aktor/aktris , berbanding terbalik dengan yang kita alami sekarang justru semakin kita sadar bahwa kita sedang memainkan peranan yang diamanahkan Allah dan sadar bahwa ini hanya peran sementara maka semakin tinggi kualitas kerohanian orang kita (baca spritualisme) ,Apakah kita nanti akan atau malah sudah terjebak dalam sandiwara ini itu masalah lain yang penting kesadaran tersebut harus tetap kita pertahankan karena lembar skenario kitapun akan segera berakhir siap atau tidak siap.
Salam
David
[Non-text portions of this message have been removed]
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar