Sabtu, 05 Juli 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2088

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
Re: Selamat ulang tahun...Ayah From: ukhti hazimah
2a.
Re: cerita di balik JBF, (Kuisioner nggak penting) From: ukhti hazimah
2b.
Re: cerita di balik JBF, (Kuisioner nggak penting) From: novi_ningsih
3a.
Re: Mujahid Kecilku Menangis From: ukhti hazimah
4a.
Re: Sekarang Waktunya... From: ukhti hazimah
5a.
Re: Bls: [sekolah-kehidupan] 27 From: dyah zakiati
6.
(CERPEN DEWASA) KETIAK From: fiyan arjun
7a.
(Catatan dwiminggu) Liburanku From: dyah zakiati
7b.
Re: (Catatan dwiminggu) Liburanku From: ukhti hazimah
8a.
Re: Kabar Gembira - Kaos SK Menanti Anda! From: novi khansa
9a.
Re: (esai) goodbye, hello! From: novi_ningsih
10a.
Re: GOSTU! : KLUB SEANDAINYA SAJA!!!ADA YANG MAU DAFTAR?? From: novi_ningsih
11a.
Re: (SK Idol) kisah tentang bidadari From: novi_ningsih
11b.
Re: (SK Idol) kisah tentang bidadari From: Ain Nisa
11c.
Re: (SK Idol) kisah tentang bidadari From: r_nda1004
12.
Lah Ancen Basa-basi?! From: ukhti hazimah
13a.
Re: Tak Selalu Harus Berwujud Bunga From: ukhti hazimah
14a.
APA YG AKAN DIDAPATKAN BILA IKUT MILAD ESKA 2? From: CaturCatriks
14b.
Bls: [sekolah-kehidupan] APA YG AKAN DIDAPATKAN BILA IKUT MILAD ESKA From: bujang kumbang
15a.
AKU TAK INGIN MENJADI SIAPA-SIAPA From: fiyan arjun
15b.
AKU TAK INGIN MENJADI SIAPA-SIAPA From: bujang kumbang
16a.
(Inspirasi) Michael Jordan (2) From: setyawan_abe
16b.
Bls: [sekolah-kehidupan] (Inspirasi) Michael Jordan (2) From: bujang kumbang
17.
Mengapa Saya Menulis - kata George Orwell From: rina
18.
Sketsa Rasul:Untuk Rindu From: rafif_amir

Messages

1a.

Re: Selamat ulang tahun...Ayah

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Fri Jul 4, 2008 4:55 am (PDT)

Ayah...
malam ini bibirku terdiam menanggapi SMSmu
SMSmu yang membuatku sedikit meringis
meringis membaca smsmu yang berkata
"hapemu dah baikan dengan tarif 20rb. So, gak perlu beli hape 900rb kan?!"

huaaaaaa, aku dah beli!!!

salam,
Sinta

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com

--- On Thu, 7/3/08, Wildan Fikri <prialembuthati@yahoo.com> wrote:
From: Wildan Fikri <prialembuthati@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Selamat ulang tahun...Ayah
To: "Komunitas Puisi FLP" <komunitaspuisi_flp@yahoogroups.com>, "Sekolah Kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>, "Chichi" <cheche_tif@yahoo.com>
Date: Thursday, July 3, 2008, 1:16 PM

Selamat ulang tahun...Ayah
 
..














2a.

Re: cerita di balik JBF, (Kuisioner nggak penting)

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Fri Jul 4, 2008 5:10 am (PDT)

mau..mau...ikutan

Buku apa yang
paling kamu cari di JBF?

BUku bagus berharga muraaaaaaaaaaaaaaahhhhh..yah contoh lah, seri Gajahmada lengkap harga 10.000


 

Stan Penerbit apa
yang paling kamu cari di JBF?

Stan yang kasih diskon 99 %


 

Kenapa?Karena gak enak aja kalo gratis, sungkan ma penjualnya...kesian dah nongkrong jaga stan tapi gak dapet duit
 

Kemudian stan apa
lagi?

Stan jual makanan harga 1 untuk 4 porsi (bungkuuuuus)


 

Kenapa?

karena anak kos ditempatku ada 4 orang, gak tega aja kalo di makan sendiri (gayaaaaaaa....)


 

Lebih suka pergi
sendiri atau rame-rame?

Suka kolaborasi sendiri ma rame-rame


 

Kenapa?karena itu teknik menyingkat waktu. Berangkat rame-rame, pas lokasi nyebar, trus ngumpul lagi mulai bagi informasi buku-buku murah ada di stan mana (jiwa detektif kyknya perlu diasah)
 

JBF kapan yang
paling kamu ingat?

gak ada, coz gak pernah ke JBF, pernahnya BBF (Bandung Book Fair!!!)


 

Ada peristiwa apa?Karena akhirnya aku tau yang mananya Landmark (pliiiiisss deh!!)

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com

2b.

Re: cerita di balik JBF, (Kuisioner nggak penting)

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Fri Jul 4, 2008 11:14 am (PDT)


Ada yang promosi almamaternya, nih....yeeeeee

iya, iya tahu, stand Teknik Grafika & Penerbitan (TGP) Politeknik ada
di Jakarta Book Fair.

Hihihi, lebih parah, sekalian pengumuman :D

*inget-inget yang pengerahan pasukan... :D
halah

:D

Jakarta Book Fair, I'm coming...........
*tempat cari buku yg susah dicari
*tempat janjian :D
*tempat cari temen kampus yang pada ngilang (biasanya kalau ga kerja
di salah satu penerbit, jagain stand) :D
*tempat reuni
*tempat cari gratisan: ada notes, pulpen
*tempat diskon
*tempat penuh kenangan, halagh

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, r widhiatma
<r_widhiatma@...> wrote:
>
>
>
> Buku apa yang
> paling kamu cari di JBF?
>
> Buku yang gratis
> ^_^
>
>
>
> Stan Penerbit apa
> yang paling kamu cari di JBF?
>
> Stan penerbit
> yang ada teman-teman satu almamater di sana
>
>
>
> Kenapa?
>
> Karena sering
> nggak diperbolehkan membayar (alias dikasih gratis) :D
>
> Bukan minta
> loh... tapi dikasih. hihiihii... ^o^V
>
>
>
> Kemudian stan apa
> lagi?
>
> Stan kampus
>
>
>
> Kenapa?
>
> Nggak apa-apa.
> Pengen tau aja.
>
>
>
> Lebih suka pergi
> sendiri atau rame-rame?
>
> Sendiri
>
>
>
> Kenapa?
>
> Karena kalau
> rame-rame nggak jadi dapet buku gratis. Soalnya yang lain pasti iri.
>
> Kasian temen yg kerja
> di penerbit kalau harus ngasih buku gratis ke semuanya.
>
> :D
>
>
>
> Hehehe... Nggak gitu-gitu banget kaliii.. ^_^ V
>
>
>
> JBF kapan yang
> paling kamu ingat?
>
> Waktu masih
> kuliah tingkat 3
>
>
>
> Ada peristiwa apa?
>
> Bertiga dengan
> Hay dan Amin (adik kelasku), ngajak "ngobrol bareng" semua Pudir
Gedung Q, dengan
> pengerahan pasukan ^_^
>
> Katanya kami yang
> pertama kali membuat sejarah ^_^ hihihiii...
>
> Kamu, teman, punya cerita juga?
>
> salam
> u-ul
>

3a.

Re: Mujahid Kecilku Menangis

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Fri Jul 4, 2008 5:14 am (PDT)

mujahid kudu tahan banting euy!!

Peace

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com

--- On Fri, 7/4/08, rafif_amir <rafif_amir@yahoo.co.id> wrote:
From: rafif_amir <rafif_amir@yahoo.co.id>
Subject: [sekolah-kehidupan] Mujahid Kecilku Menangis
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Friday, July 4, 2008, 1:52 AM











4a.

Re: Sekarang Waktunya...

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Fri Jul 4, 2008 5:22 am (PDT)

Amiiinnn....Barakallah!!!

Ramadhan selalu hadir dengan senyumnya setiap tahun
tapi...
akankah manusia dapat memeluknya setiap tahun?

salam,
Sinta

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com

--- On Fri, 7/4/08, Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com> wrote:
From: Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Sekarang Waktunya...
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Friday, July 4, 2008, 3:37 AM

Masih Ingat dengan 11 hari lagi?

Ada apakah pesan yang sebenarnya?

Saya hanya ingin menyampaikan MOHON MAAF untuk segala kesalahan saya dan saya ingin berdoa:

Allahumma baariklanaa fii rajaba wa sya'ban wa baalighnaa ramadhaan...

Ya Allah Berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan Sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan...

Amin...

--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
Ph/fax: (+6222) 2507537











5a.

Re: Bls: [sekolah-kehidupan] 27

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Fri Jul 4, 2008 8:27 am (PDT)

16 x 16 : 16 + 16 - 16 + 24 = 24hari lagiiiii
hheehehehee, mudah-mudahan ndak salah operasi penghitungannya. Tapi sepertinya ndak salah koook;)

----- Original Message ----
From: bujang kumbang <bujangkumbang@yahoo.co.id>

btw, anyway, busway and on the way tinggal berapa hari lagi nih Bu Humas?
makasih ya atas kerja samanya!
sukses ya.....


--- Pada Jum, 4/7/08, dyah zakiati <adzdzaki@yahoo. com> menulis:

Dari: dyah zakiati <adzdzaki@yahoo. com>

KEPADA ANDA, SELURUH ANGGOTA MILIS ESKA
YANG DI SANA YANG DI SINI
YANG LAMA YANG BARU
YANG AKTIF YANG PASIF YANG MASIH MALU-MALU

AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA
TUK MENGIKUTI PERTEMUAN AKBAR ANGGOTA ESKA
DI MILAD ESKA YANG KEDUA

27 Juli 2008

KARENA TANPA ANDA
MILAD ESKA TAKKAN RAMAI JADINYA

Salam
Dyah
Salah satu humaz Eska

6.

(CERPEN DEWASA) KETIAK

Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com   paman_sam2

Fri Jul 4, 2008 8:45 am (PDT)


KETIAK
Fiyan Arjun
http://sebuahrisalah.multiply.com
ID YM:paman_sam2

 
 
Orang bilang ketiak itu membuat orang mual bagi yang menciumnya.  Sudah rasanya kecut ditambah dengan bulu–bulu yang berwarna hitam pekat  mewarnai permukaan. Menambah kesan tak terawat. Jorok.

 
Namun lain hal dengan aku. Aku malah menyukainya bahkan aku merawatnya  hingga tumbuh subur. Lebat. Terlebih ketika Kyla, perempuan yang pernah menyandang predikat Angelina Jolie-nya di kampusnya dahulu kini telah resmi menjadi istriku, aku semakin enggan untuk mencukurnya. Entahlah kenapa Kyla bisa tertarik denganku dan akhirnya kami berdua resmi menjadi suami-istri. Aku juga tak tahu. Mungkin apa karena ketiak yang membuatku hoki. Entahlah.

 
"Mas jangan dipotong ya ketiaknya. Aku suka kok kalau ketiak Mas lebat seperti itu." Kata Kyla suatu hari sambil menunjuk ke arah ketiakku ketika aku usai keluar dari kamar mandi. Bergelayutan dengan manja di pundakku. Padahal tubuhku masih basah. Hanya handuk sebagai pelindungku yang masih menempel erat di tubuhku.

 
 
.....kelanjutannya Anda tinggal klik dibwah ini:
 
http://sebuahrisalah.multiply.com
 
 
......terima kasih!
 
 
 

7a.

(Catatan dwiminggu) Liburanku

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Fri Jul 4, 2008 9:02 am (PDT)

Bagaimana bisa memberi kalau tak punya sesuatu yang diberi? Bagaimana menuangkan segelas air dari teko yang kosong? Mungkin itu perasaan saya saat ini. Kosong. Entahlah. Mungkin kelelahan yang timbul setelah beberapa hari bersantai-santai nyaris tanpa aktivitas. Otak terasa kosong dan hampa. Waktu yang biasa terburu oleh berpuluh agenda terisi dengan bersantai, membaca novel, menonton kartun, dan banyak kegiatan mubazir lainnya. Ah, tak enaknya hidup tanpa aktivitas yang jelas. Kemalasan kian menerpa. Padahal kalau setiap waktu bisa diisi dengan hal berguna seperti menghapal Qur'an, misalnya, tentu akan sangat bermanfaat.

Hehehe, semakin saya menulis semakin saya menyadari betapa tak bersyukurnya saya. Di luar banyak teman-teman yang terkekang oleh jam kerja yang begitu padat. Terburu-buru oleh deadline yang menyesakkan dan tentunya kemungkinan besar mereka akan marah mengetahui betapa ada orang yang tak bersyukur atas liburan panjang yang diberikan.

Ternyata manusia memang mudah mengeluh. Tak puas dengan keadaan. Kondisi lapang ingin sempit, kondisi sempit ingin lapang. Masya Allah. Taraaaa. Tapi hari saya ke depan kemungkinan akan terisi cukup padat. hehehe, bukan pekerjaan. Tapi jalan-jalan. Yesss!!! Bermula dari mengisi outbound di Ragunan Kamis kemarin (hal yang mengesankan: ditabrak! hiks), rapat di bimbel siang ini (hal yang mengesankan: dapat amplop, hehehe, Alhamdulillah), Sabtu besok rencananya akan ke Jakarta Bookfair (haaai, mudah-mudahan kita bertemu yaa), Ahad rapat Milad (mudah-mudahan ndak nyasar, please), sorenya insya Allah ke walimahan teman UNJ (Sryanto dan Mimi), Senin rapat Outbound, Selasa, Rabu, Kamis Insya Allah ikut kemah Juara Rumah Zakat, Jumat, Sabtu Raker di Sekolah, dan Ahad tanggal 13 ada sebuah acara yang bikin jantung berdetak kencang (huaa, lebih parah dari naik Tornado, Kora-kora, atau apapun yang menantang di Dufan). Yups, selamat tinggal hari-hari menyenangkan
bersantai di rumah (hehehe, baru merasa bersyukur kaan? Tadi di tulisan atas mengeluh. Hayo. istighfar!). Seninnya masuk sekolaaaah.Hiiiks. Tapi kangeeeen sama anak-anak siih.

Yah, intinya ternyata, apapun keadaan kita, minumnya, eh, maksudnya, kita harus selalu bersyukur. ^_^ bersyukur ^_^, dan berrsyukur ^_^

Salam ceria
Dyah

7b.

Re: (Catatan dwiminggu) Liburanku

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Fri Jul 4, 2008 6:30 pm (PDT)

hehehe...kesindir euy

wah enak tuh minggu depan banyak acara, maen lagi. Tapi minggu depan aku juga bakal banyak acara: lembur

salam,
Sinta

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com

----- Original Message ----
From: dyah zakiati <adzdzaki@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Friday, July 4, 2008 11:02:33 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] (Catatan dwiminggu) Liburanku

Bagaimana bisa memberi kalau tak punya sesuatu yang diberi? Bagaimana menuangkan segelas air dari teko yang kosong? Mungkin itu perasaan saya saat ini. Kosong. Entahlah. Mungkin kelelahan yang timbul setelah beberapa hari bersantai-santai nyaris tanpa aktivitas. Otak terasa kosong dan hampa. Waktu yang biasa terburu oleh berpuluh agenda terisi dengan bersantai, membaca novel, menonton kartun, dan banyak kegiatan mubazir lainnya. Ah, tak enaknya hidup tanpa aktivitas yang jelas. Kemalasan kian menerpa. Padahal kalau setiap waktu bisa diisi dengan hal berguna seperti menghapal Qur'an, misalnya, tentu akan sangat bermanfaat.

8a.

Re: Kabar Gembira - Kaos SK Menanti Anda!

Posted by: "novi khansa" novikhansa@gmail.com

Fri Jul 4, 2008 11:06 am (PDT)

bisa dilihat di multiply sk ;)

http://sekolahkehidupan.multiply.com/photos/album/7/Mau_dapat_Kaos_Eska

2008/7/4 asma_h_1999 <asma_h_1999@yahoo.com>:

> mas epri oiiiiiiiii
>
> buat kami-kami yang bejilbab ini...bikinlah lengak panjang, setuju
> teman-teman ?
>
> Trus contoh desainnya di copy-paste aja mas. Milis tuh gak bisa
> nampilin attachment.
>
> Makasih
> asma
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> Epri Saqib <epri_tsi@...> wrote:
> >
> > Dear All
> >
> >
> >
> > sahabat-sahabat SK sekalian,
> >
> > Anda semua bisa mendapatkan kaos SK yang gambarnya akan kami attachment
> > di bawah email ini, dengan harga tiket masuk pendaftaran mengikuti
> > milad SK pada tanggal 27 Juli 2008 yakni Rp 65.000,-.
> >
> >
> >
> > Pemesanan bisa dilakukan via email ke geraibuku@... dan bendahara SK
> >
> > transfer uang ke bendahara SK.
> >
> > Nanti ibu bendahara bisa menginformasikan ke saya update siapa saja
> yang daftar.
> >
> >
> >
> > Ukuran All Size, Lengan Pendek, dengan logo SK.
> >
> > Deadline pemesanan kaos adalah tanggal 13 Juli 2008. So buruan yah...!
> >
> >
> >
> > Melalui email ini saya, seksi pembuatan kaos meminta tolong kepada
> administrator blog sk untuk memuat kaos SK di blognya yah.
> >
> >
> >
> > Untuk semuanya. Selamat berkarya. Sampai ketemu di kopdar ya.
> >
> >
> >
> > Salam
> >
> >
> >
> > Epri Tsaqib
> >
> > www.geraibuku.multiply.com
> >
>
>
>

--
novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.rezaervani.com/
9a.

Re: (esai) goodbye, hello!

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Fri Jul 4, 2008 11:10 am (PDT)

istilah baru? :D

hihihihi, minder aja udah parah ya mbak lia
apalagi, sampai terendah...
tapi, ya itulah hidup, halah sok bijak ginih :D

sing penting, gimana balikinnya kali ya mbak jadi percaya diri
tertinggi, waduh, bisa narsis donk :D

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Lia Octavia"
<liaoctavia@...> wrote:
>
> hmm.. tingkat keminderan terendah. Aku jadi dapet istilah baru dari Mbak
> Novi nih ^_^
> thanks ya, Mbak Novi ^_^
>
> Salam
> Lia
>
> On Thu, Jul 3, 2008 at 4:10 PM, novi_ningsih <novi_ningsih@...> wrote:
>
> > Esai panjang
> >
> > dan tentunya khasnya retno :D
> >
> > Tfs, Retnadi Nur'Aini yang cantik, pintar, baik, ++++++++++++++++
> >
> > Baca ini jadi banyak mikir, hmm, perempuan mirip-mirip ya :D
> > hehehe, secara jujur, gara-gara beberapa persoalan dan lain-lain...,
> > kadang tanpa sadar mencapai tingkat keminderan terendah... dan aku
> > pernah mengalaminya... dan akhirnya nulis dan nulis terus... sampai
> > sadar,huaaaaaaaaa, gw kok ga bersyukur ya... padahal begitu banyak
> > cinta di sekeliling dan gitu, deh :D (kenapa jadi curhat gini)
> >
> > Ok, deh
> >
> > SEMANGAT
> > SEMANGAT
> >
> > bye bye juga deh...
> >
> > kamu pikir
> > aku lupa
> > kamu pikir
> > aku tak tahu
> >
> > aaah, tapi sudahlah...
> > semua sudah lewat
> > tak ada gunanya
> > terus melihat ke belakang
> > merutuki masa-masa itu
> >
> > lelah...
> > tak berkesudahan
> >
> > di depan terbentang masa depan
> > yang harus kuhadapi
> > dan kuyakin itu
> > yang terbaik dari-Nya...
> >
> > :D
> >
> > hihihi, reply gw panjang :P
> >
> > salam
> >
> > Novi
> >
> > --- In
sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> > "punya_retno"
> >
> > <punya_retno@> wrote:
> > >
> > > dear all,
> > >
> > > teringat dgn esainya mbak sasa, saya juga punya esai serupa. yg
berisi
> > > tentang pelajaran2 yg saya dapatkan dlm sebuah hubungan yg gagal.
> > > semoga bermanfaat.
> > >
> > > ps: special to catur sukono: thanks for everything. love you,
> > precious :).
> > >
> > > -retno-
> > >
> > > GOODBYE, HELLO!
> > > Oleh: Retnadi Nur'aini
> > >
> > > Dulu saya selalu berpikir, bahwa saat akhirnya saya bertemu dengan
> > > pria yang cocok, maka kejadiannya akan persis seperti dalam adegan
> > > film. Dimana waktu terasa berhenti berdetak, dunia seolah berhenti
> > > berotasi, sejumlah gadis dan pemuda seketika keluar—entah dari
> > > mana—dan mulai menari India, bintang-bintang berada sejajar pada
garis
> > > yang sama, ledakan nuklir, bangkitnya para zombie dan arwah
> > > binatang—oh wait itu adegan dalam film horror Stephen King, Pet
> > > Cemetery. Yah, intinya hal-hal spektakuler semacam itulah ya.
> > >
> > > Yang mana tidak.
> > >
> > > Pertemuan pertama kami justru terjadi saat wawancara kerja. Pria itu
> > > adalah seorang editor suatu majalah, dimana saya mengajukan lamaran
> > > sebagai reporter. Wawancara itu juga terjadi dengan begitu
kasualnya,
> > > tanpa terjadi satupun juga hal yang spektakuler—selain karena saya
> > > kira, ruangan wawancara saat itu juga tak punya cukup pilar dan
celah
> > > untuk tempat bersembunyi bagi para penari India dadakan.
> > >
> > > Anyway, konteks hubungan kasual atasan-bawahan ini pula yang
kemudian
> > > terjadi selama hampir setengah tahun saya bekerja disana. Untuk
> > > kemudian memutuskan keluar demi menyelesaikan tugas akhir saya di
> > > kampus. Selepas wisuda sarjana, sayapun lalu bekerja di kantor lain.
> > >
> > > Dan selama itu, kontak kami hanya sekedar berkirim sms "Selamat
> > > menunaikan ibadah puasa" dan "Selamat Idul Fitri"—yang dikirim
setahun
> > > sekali secara massal tanpa setitikpun sentuhan personal.
> > >
> > > Sampai saya menemukan profile-nya di Friendster. Yang berlanjut
dengan
> > > saling add, saling kirim message, juga saling add di YM. Chatting
> > > pertama kami juga tidak istimewa. Saat itu, saya bercanda
mengajaknya
> > > berenang dengan memasang YMvironment fishtank. Saya bahkan
memaksanya
> > > menggunakan kata "blub, blub" sebelum kami mulai mengetik kalimat.
> > >
> > > Menanggapi lelucon konyol saya yang notabene adalah remaja ceria
> > > berumur 22 tahun, dia—sebagai pria dewasa berumur 35 tahun yang juga
> > > sekaligus mantan bos—pun berujar "You know what? Aku kok nggak
pernah
> > > nemu sisi kamu yang ini waktu kita chatting pas kerja bareng
> > > dulu"—kali ini tanpa menggunakan kata "blub, blub".
> > >
> > > Yang dibalas dengan tidak sensitifnya oleh saya dengan "Ya
iyalah Mas.
> > > Kalo dulu saya ajak Mas—yang mana bos saya—untuk berenang di
fishtank
> > > YM, kayanya sih agak beresiko saya bakal dipecat dan segera
dikirim ke
> > > tempat terapi terdekat."
> > > "Dipecat?"
> > > "Ya. Plus, saat itu belum akhir bulan. Saya kuatir dipecat tanpa
gaji,
> > > dan nggak sanggup bayar terapi."
> > >
> > > Dan dia tertawa.
> > > *****
> > > Percakapan konyol semacam itulah yang kemudian berlangsung diantara
> > > kami selama berbulan-bulan lamanya. Atau lebih tepatnya, percakapan
> > > dimana saya akan menceritakan salah satu lelucon bodoh, dan dia akan
> > > tertawa. Atau saat saya menceritakan pengalaman tolol saya hari ini,
> > > dan dia lagi-lagi akan tertawa.
> > >
> > > Anyway—selain kegemarannya tertawa—ternyata kemudian saya juga
> > > menemukan bahwa mengobrol bersama orang ini tak akan pernah
> > > membosankan. Tak hanya mengobrol topik umum seputar pekerjaan, buku,
> > > film, musik, acara TV, kami juga mengobrol tentang banyak hal
lainnya.
> > >
> > > Tentang warna langit hari ini. Tentang psikologi. Tentang ketakutan
> > > dan mimpi. Tentang setumpuk pertanyaan seputar kehidupan yang tak
> > > pernah saya mengerti.
> > >
> > > Seorang teman saya, Citra, pernah berujar "Ada kalanya relationship
> > > tak lagi dimulai dengan pernyataan `aku-suka-kamu-mau-jadi-pacarku'.
> > > Karena ada kalanya, kedua belah pihak sudah cukup peka dan paham
akan
> > > konteks hubungan satu sama lain."
> > >
> > > Dan ya, itu terjadi.
> > >
> > > Bahkan sampai saat inipun, saya tetap gagal mengingat kapan tepatnya
> > > terjadi perubahan konteks hubungan pertemanan kami. Semua terjadi
> > > dengan begitu halusnya, kelewat halus untuk bisa disadari.
> > > ****
> > > Tentu saja—seperti banyak pasangan lainnya di dunia—kami juga
> > > bertengkar. Sebagai sesama penulis, kamipun punya bentuk
pertengkaran
> > > paling sempurna—arena argumentasi kata-kata. Dan karena kami saling
> > > berbagi mimpi dan ketakutan bersama, niscaya kami berdua pun tahu
> > > persis hal-hal yang paling menyakiti satu sama lain.
> > >
> > > Ironisnya, justru itulah yang kemudian kami jadikan senjata.
> > >
> > > Betapa dalam setiap pertengkaran kami berdua akan mengasah belati
> > > kata-kata paling tajam, dengan intonasi suara paling dingin, dan
alur
> > > logika paling sempurna, dengan ditujukan sepenuhnya untuk saling
> > > menumbangkan satu sama lain. Pada satu titik ekstrem, malaikat cinta
> > > yang membuat kami mabuk kepayangpun seketika menjelma menjadi setan
> > > kebencian yang membuat kami bernafsu untuk saling bunuh satu
sama lain.
> > >
> > > Ya, itu memang bukan hubungan yang sehat. Karena—mengutip penulis
> > > Molara Ogundipelislie—"Loving should be fun and self-improving, not
> > > self-reducing and servile."
> > >
> > > Pun begitu, tetap bukanlah hal mudah untuk pergi begitu saja. Selama
> > > berbulan-bulan lamanya—dan dalam situasi status hubungan tak
> > > jelas—sayapun membuat banyak perhitungan matematis yang melelahkan.
> > >
> > > Pergi, nggak, pergi, nggak. Menimbang setiap ons rasa sakit yang
akan
> > > timbul jika hubungan ini diteruskan dalam jangka panjang.
> > > Membandingkannya dengan setiap ons rasa sakit bila orang ini nihil
> > > kehadirannya dalam hidup saya.
> > >
> > > Dan di malam-malam dimana timbangan itu sama beratnya, sayapun
berdoa
> > > pada Tuhan. Saya bilang "Tuhan, saya mencintai pria ini. Tapi
ada yang
> > > salah disini, dan saya tidak tahu itu apa. Mata saya terlalu buta
> > > untuk melihatnya, dan telinga saya terlalu tuli untuk mendengarnya.
> > > Jadi mohon berikan petunjuk yah, apapun bentuknya."
> > > ***
> > > Petunjuk itu datang beberapa bulan kemudian.
> > >
> > > Setelah lama vakum, akhirnya saya memutuskan untuk membuka diri pada
> > > pria lain. Untuk mengakhiri hubungan tidak sehat sebelumnya, sayapun
> > > meng-sms dia. Saya bilang "Hey, mulai saat ini lebih baik kita putus
> > > kontak sama sekali ya. Saya mau move on dari hubungan yang tidak
sehat
> > > ini, dan saat ini saya sedang dekat pria lain. Akan tidak adil
> > > baginya, juga bagi saya, jika kita masih tetap mencoba berhubungan
> > > platonis begini."
> > >
> > > Yang dibalasnya dengan "Halah, bisa aja kamu ngarang cerita. Kamu
> > > nggak mungkin bisa dekat dengan pria lain, Retnadi. Kamu pasti akan
> > > kembali pada saya. Karena selalu begitu keadaannya."
> > >
> > > Saya tersentak membacanya.
> > >
> > > Beberapa bulan yang lalu, saya memang pernah mengatakan hal itu
> > > padanya. Saat itu, saya baru saja gagal dalam seleksi tes tulis
editor
> > > fiksi di Gramedia. Merasa buruk, sayapun memutuskan untuk curhat
pada
> > > beberapa sahabat.
> > >
> > > Tapi itu tidaklah cukup.
> > >
> > > Saya perlu bicara padanya. Saya perlu mendengar penghiburannya
"Nggak
> > > papa, Retnadi, saya akan tetap bangga sama kamu, pun kamu bukan
editor
> > > fiksi Gramedia." Diantara seluruh orang di dunia, saya perlu dia
yang
> > > mengatakan bahwa segalanya akan baik-baik saja.
> > >
> > > Ya, saat itu saya sedang insecure luar biasa dan benar-benar
butuh dia.
> > >
> > > Jadi saya pun lagi-lagi berlari melompat padanya. Dengan lagi-lagi
> > > mengabaikan setumpuk pertengkaran kami sebelumnya, lagi-lagi kamipun
> > > memutuskan untuk kembali bersama. "Saya akan susah cari pacar nih
> > > setelah sama kamu. Karena hanya kamu yang terpikir saat saya butuh
> > > untuk cerita atau berkeluh kesah tentang betapa brengseknya hari
saya.
> > > Bersama kamu, saya tahu, saya akan selalu diterima." ujar saya
saat itu.
> > >
> > > Satu pengakuan bodoh yang saat itu terasa begitu pas dan terdengar
> > > romantis.
> > > ***
> > > Sama sekali tak pernah terlintas di kepala saya, bahwa
berbulan-bulan
> > > kemudian pengakuan bodoh impulsif itu akan digunakan sebagai senjata
> > > andalan untuk menyakiti saya. Oleh seseorang yang—diantara seluruh
> > > orang di dunia—paling tahu seberapa buruk efek psikologis yang bisa
> > > ditimbulkannya pada diri saya.
> > >
> > > Anehnya, ketimbang merasa terluka—seperti yang kami berdua duga
> > > sebelumnya—ternyata saya malahan menemukan kepala saya seolah dipalu
> > > keras-keras. Yang membuat banyak pikiran jadi tampak begitu
terang di
> > > kepala saya.
> > >
> > > Bahwa saya tak mau menghabiskan umur saya bersama seorang pria, yang
> > > gigih putar otak cari cara untuk menyakiti saya—termasuk menggunakan
> > > pengakuan bodoh saya—hanya demi kepuasan memenangi suatu adu
> > > argumentasi. Bahwa saya lelah terus-menerus membuat perhitungan
> > > matematis melelahkan dan mencari premis pembenaran untuk
> > > menjustifikasi kesalahannya, untuk memaafkannya.
> > >
> > > Bahwa hubungan cinta-benci ini kelewat melelahkan untuk dijalani dan
> > > tak akan pernah cukup berharga untuk diteruskan. Bahwa saya—juga
> > > dia—berhak mendapatkan pasangan yang lebih baik, yang membuat kami
> > > merasa sempurna, dan bukannya secara konstan terus-terusan
merasa tak
> > > berharga.
> > >
> > > Bahwa. Saya. Bisa. Pergi.
> > >
> > > Dan untuk pertama kalinya, saya sungguh-sungguh pergi
meninggalkannya.
> > > ***
> > > Well, psikologis perempuan itu melelahkan, memang.
> > >
> > > Pun saya tahu persis bahwa saya sudah membuat keputusan yang tepat,
> > > tetap saja tak ada satu menitpun terlewat di kepala saya tanpa
> > > mempertanyakannya. "Kenapa dia tidak mencoba mengejar saya?
Kenapa dia
> > > sama sekali tak berusaha memperjuangkan saya? Kenapa dia tidak
mencoba
> > > meyakinkan diri kami berdua untuk mencoba sekali lagi?"
> > >
> > > Pertanyaan-pertanyaan bodoh yang melahirkan banyak pernyataan lebih
> > > bodoh lainnya. Seperti: "Kalau dia tidak memperjuangkan kamu,
berarti
> > > kamu mungkin tidak seberharga itu untuk diperjuangkan, Retnadi,"
> > > "Bahwa kamu selamanya tidak akan cukup baik, tidak cukup cantik,
tidak
> > > cukup pintar, tidak cukup menarik, bagi seorang pria yang kamu
> > > cintai," dan masih ada bertumpuk-tumpuk lagi pikiran masokis lainnya
> > > yang membanjiri kepala saya tanpa henti.
> > >
> > > Di pertemuan pertama kami memang tak terjadi satupun juga hal
> > > spektakuler. Tak ada sejumlah penari India dadakan, tak ada
> > > bintang-bintang yang berderet sejajar, tidak ada ledakan nuklir.
Tapi
> > > dimulai dari satu jam pertama sejak saya memutuskan untuk
> > > meninggalkannya, untuk pertama kalinya saya sadar, betapa lengang
> > > dunia saya tanpa dirinya.
> > >
> > > Lengang yang sunyinya memekakkan hati dan telinga.
> > > ***
> > > Untuk membantu melewati sejumlah hari buruk, saya selalu punya
banyak
> > > mantra untuk dirapal. Dan saat detil kecil mengingatkan saya pada
> > > dirinya, saat saya terjaga di tengah malam buta karena mimpi
buruk dan
> > > merasa takut luar biasa karena tak lagi bisa bercerita padanya, saat
> > > dunia ini terasa begitu menyesakkan tanpa dirinya, maka saya akan
> > > memejamkan mata dan menghela napas. Untuk kemudian, merapal mantra
> > > andalan saya. "Ayo Retnadi Nur'aini yang cantik, pintar, dan hebat,
> > > bersemangat!! Kamu akan baik-baik saja, kamu pasti akan baik-baik
> > > saja.."
> > >
> > > Toh ada kalanya, mantra sederhana itu tak lagi manjur. Saat saya
> > > menemukan fotonya tengah bersama wanita lain di Friendster,
misalnya.
> > > Alih-alih merapal mantra seperti biasa, yang saya lakukan malahan
> > > menelpon teman saya sambil terisak-isak dan mencecar sejumlah
> > > pertanyaan bodoh seperti "Saya cantik kan yah, In? Saya pinter kan
> > > yah? Saya cukup berharga kan yah?"
> > >
> > > Beruntungnya saya dikaruniai teman-teman yang luar biasa. Dengan
> > > sejuknya, mereka menenangkan saya dengan "Iya, Retnadi Nur'aini,
kamu
> > > cantik sekali. Kamu salah satu perempuan tercantik yang pernah saya
> > > kenal.."
> > >
> > > Pun setelahnya, saya masih akan menanyakan pertanyaan sulit lain
> > > seperti "Kalau memang saya secantik, sepintar, seberharga itu, semua
> > > yang dia puja, lalu kenapa dia ada disana sama perempuan itu, dan
> > > bukannya disini sama saya??" ujar saya frustasi.
> > >
> > > Tentu saja itu adalah pertanyaan retoris.
> > >
> > > Yang dijawab teman-teman saya dengan begitu bijaksananya. "Retnadi
> > > sayang, kamu tahu persis alasannya kenapa kalian tidak bisa bersama.
> > > Saya paham sekali, betapa sulit dan menyakitkannya ini semua bagi
> > > kamu. Dan jujur, saya sama sekali nggak tahu saat ini bisa
menyamankan
> > > kamu dengan kalimat penghiburan apa. Tapi saya selalu percaya, bahwa
> > > `time will heals.' So take your time, dear..take your time..love
you.."
> > > ***
> > > Kini lewat satu tahun sudah, sejak saya memutuskan untuk
> > > meninggalkannya. Dalam setengah tahun ini, saya juga mencoba
melakukan
> > > hal-hal kecil yang tak pernah saya lakukan sebelumnya. Saya
> > > membersihkan loteng dan gudang, lalu mengecat kamar tidur saya. Saya
> > > membuat berbagai lukisan sebagai bentuk artherapy, dan mulai jogging
> > > lagi setiap pagi. Saya mulai rutin minum teh hijau dan vitamin, dan
> > > mencoba untuk menghindari junkfood. Saya ikut arung jeram, dan
> > > traveling sendirian mengunjungi sejumlah saudara di Malang dan
> > > Surabaya. Saya mulai rutin perawatan tubuh dengan scrubbing dan
> > > luluran seminggu dua kali. Saat makan sushi, saya memberanikan diri
> > > menjajal sashimi—yang ternyata rasanya memang tak seburuk yang saya
> > > kira. Justru sangat segar dan enak lho!.
> > >
> > > Saya mencoba melakukan apapun yang saya pikir bisa menambah
kuota tawa
> > > dan kebahagiaan saya sampai berlipat-lipat banyaknya.
> > >
> > > Dan pelan-pelan, saya mulai belajar menulis esai tentangnya.
> > >
> > > Bukan hal mudah memang. Pada awalnya, saya buta sama sekali mau
mulai
> > > dari mana. Dan dari dulu saya selalu dihantui banyak kekhawatiran
> > > bahwa menulis tentangnya, bukannya melepaskan rasa sakit yang ada,
> > > tapi malahan meneguhkannya—itu juga alasan betapa sangat minim
tulisan
> > > saya tentangnya, ataupun tulisan yang saya hadiahkan untuknya.
> > >
> > > Tapi dengan berjalannya waktu, saya mulai belajar melihat diri saya
> > > sebagai sosok luar. Sebagai pengamat terhadap sosok saya dulu saat
> > > bersamanya, juga sosok saya kini saat tak lagi bersamanya. Mencoba
> > > memilah-milah emosi di masa lalu dan kini.
> > >
> > > Segalanya tidak akan pernah sama lagi, memang.
> > >
> > > Tapi saya percaya, diri saya belajar banyak hal dari sana. Bahwa
punya
> > > banyak kesamaan dan bisa bercerita tentang apa saja, tidak lah cukup
> > > menjadi parameter jaminan keberlangsungan sebuah hubungan jangka
> > > panjang yang sehat. Bahwa masih diperlukan toleransi,
pengertian, juga
> > > kesabaran tanpa batas untuk saling memahami satu sama lain.
Bahwa ada
> > > kalanya, cinta saja tak cukup—sebesar apapun itu.
> > >
> > > Dan saya bersyukur.
> > >
> > > Saya bersyukur karena dengan melihat ini semua, saya tak lagi
> > > menghabiskan waktu saya bersama pria yang salah. Saya bersyukur
karena
> > > dengan menyadari ini, saya bisa kembali belajar mencintai dan
> > > menghargai diri saya sendiri. Saya bersyukur karena dengan menyadari
> > > ini, saya punya parameter baru tentang bagaimana seorang pria
> > > seharusnya menghargai saya, juga bagaimana semestinya hubungan yang
> > > sehat bisa berjalan. Saya bersyukur karena bahkan dalam badai hebat
> > > sekalipun, yang meluluh lantakkan segalanya, Tuhan masih akan
> > > menyisakan pelangi berupa keluarga dan teman-teman yang luar biasa.
> > > Saya bersyukur karena dengan menyadari ini, saya tahu bahwa dia
> > > bukanlah pasangan terbaik yang dikirim Tuhan untuk saya.
> > > ***
> > >
> > > Sebuah kepergian akan digantikan dengan sebuah kedatangan.
> > >
> > > Begitu juga dengan saya. Kini, bersama seorang Catur Sukono, saya
> > > belajar tentang banyak hal. Saya belajar untuk berpikir positif.
Saya
> > > belajar untuk bertengkar secara sehat tanpa menyerang karakter. Saya
> > > belajar untuk menjadi seorang yang lebih baik dari hari ke hari.
Yes,
> > > I'm happily married:).
> > >
> > > Hadirnya sungguh membuat saya mensyukuri banyak hal. Untuk cinta,
> > > pengertian, dan kesabarannya menunggu saya belajar menjadi dewasa.
> > > Untuk kesediaannya menjadi sahabat, teman diskusi, dan editor
pribadi.
> > > Juga sekaligus menjadi pusat informasi, alarm peringatan, jaring
> > > pengaman, bantal hempasan, sepasang telinga yang tak pernah lelah
> > > mendengarkan, sebuah rumah, tempat saya bisa masuk dan beristirahat
> > > sejenak.
> > >
> > > Akhirnya, saya pulang.
> > > ***
> > >
> >
> >
> >
>

10a.

Re: GOSTU! : KLUB SEANDAINYA SAJA!!!ADA YANG MAU DAFTAR??

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Fri Jul 4, 2008 11:19 am (PDT)

tulisan yang bersemangat :D

Yeeeeeeee, jangan cuma berandai2... heeh, sih seringnya begitu (ngaku :D)

iya sih...

Ok, deh

jangan berandai-andai, ayo do it :D

hehehe, jadi keinget begitu banyak ide di kepala :D dan rencana...
jangan hanya meluap, tanpa terlaksana...

Ayo jadi kapan dibikin yang berbau2 desainnya :D

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "caliyan" <yayan_unj@...> wrote:
>
> GOSTU! : KLUB SEANDAINYA SAJA!!!ADA YANG MAU DAFTAR?? Jun 28, '08
11:06 PM
> for everyone
> :: GOSTU!
> from: jagostu
>
> Hidupku hanya sekali
> akan kubuat berarti
> jangan kau campuri
> aku telah punya rencana sendiri
>
> biar nanti aku tahu
> Apa yang jadi pilihanku
> Ditengah padang yang luas
> Ku membawa hidup yang bebas
>
> Biar aku yang tentukan
> apa kebebasan
> mana kebenaran
> merdeka dan menang
> terbang bagaikan elang
>
> Semua yang akan kuhadapi
> Dengan segenap hati
> Dengan caraku
>
> Semua yang akan kujalani
> Adalah bagian
> Rencana Tuhan
>
> "Di dunia ada orang yang membuat berbagai hal terjadi
> Di dunia ini ada orang yang menonton berbagai hal terjadi
> Dan juga ada yang bertanya-tanya apa yang terjadi."
>
> Sudah lama aku masuk kedalam Klub Seandainya Saja. Seandainya saja
> saya telah melakukan-nya! Seandainya saja saya telah membelinya!
> Seandainya saja saya telah memulainya!. Kalau di ingat akulah pendiri
> klub yang menyedihkan itu. Karen sekian lama hanya menjadi penonton
> dan penyesal saja setiap saat bersama puluhan juta manusia lainnya.
>
> Sepertinya di dunia ini organisasi yang paling berkembang adalah
> organisasi yang aku tempati saat ini. Semuanya hanya bisa berbicara
> penyesalan di akhir. Yah itulah kenapa disebut organisasi Seandainya
Saja.
>
> Masih maukah jadi anggota klub seandainya saja! Jangan ya. Saatnya
> kita merubah menjadi orang yang membuat berbagai hal terjadi atau
> istilahnya kita harus segera masuk menjadi anggota KLUB harus
> terjadi......
>
> JANGAN MENYERAH.......saudaraku....begitu juga aku...
>
> - http://ya2nya2n.multiply.com -
>

11a.

Re: (SK Idol) kisah tentang bidadari

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Fri Jul 4, 2008 11:27 am (PDT)

huaaaaaaaaa, retno........keren :D

ibunya retno lebih keren ;)

hiks, hiks, ibu... jadi ingat ibu, tuh, yang sering terlelap tidur
nemenin aku kerja, eh tapi kadang tiba2 suka naro dari mulai teh,
kopi, jeruk, makanan, dan banyak lagi di sebelah kompi...

Hiks,

ibu emang the best, deh

salam ya buat ibumu :)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "punya_retno"
<punya_retno@...> wrote:
>
> Kisah tentang Bidadari
> Oleh Retnadi Nur'aini
>
> Semalam, saya baru saja bertemu bidadari. Ya, ya, ya, saya tahu, pasti
> kalian tidak percaya kan?. Tapi saya tidak bohong. Semalam betul-betul
> ada bidadari turun ke bumi. Kejadiannya sekitar jam 22.00 WIB. Saat
> itu, saya sedang membaca buku di kamar. Samar-samar, terdengar suara
> bayi menangis dari arah luar rumah. Selama beberapa menit berikutnya
> suara itu makin kencang saja terdengar, sampai akhirnya tiba-tiba
> menghilang begitu saja.
>
> Merasa penasaran, saya pun segera keluar rumah. Di teras, saya temukan
> Ibu saya sedang menggendong seorang bayi laki-laki bermata sembab.
> Baru saja saya mau bertanya pada Ibu dan minta penjelasan,
> sekonyong-konyong bayi ini menjerit lagi. Dengan sigap, Ibu pun segera
> menenangkannya. "Cep, cep, cep, sayang.." bujuk Ibu, lalu
> menggendongnya kembali ke dalam rumah.
>
> Dari segerombol anak yang hobi nongkrong depan rumah lah, baru
> kemudian saya dapatkan sebuah penjelasan. Bahwa suara tangisan tadi
> memang berasal dari bayi yang digendong Ibu. Bayi itu sendiri
> merupakan anak bungsu dari penjual bakso di samping rumah kami.
> Rupanya, ayah ibu si bayi sedang keluar mengambil gerobak bakso di
> pasar, dan meninggalkan ke dua anak mereka, juga si bayi yang sedang
> terlelap di warung bakso yang sudah tutup. Tak disangka, si bayi
> tiba-tiba terbangun, dan menangis karena ayah ibunya hilang. "Terus,
> ibu kamu keluar, dan langsung nggendong bayi itu deh, " ujar salah
> seorang dari anak-anak yang nongkrong itu.
>
> Setelah berterima kasih, saya pun masuk ke rumah. Di ruang tengah lah
> saya melihatnya. Seorang bidadari yang sedang menyuapkan sendok demi
> sendok air putih pada seorang bayi bermata sembab dalam gendongannya.
> Saat matanya bertemu mata saya, bidadari ini tersenyum. "Kasian No,
> dari tadi anak ini nangis terus. Ibu udah nggak bisa nyusuin lagi sih,
> makanya ibu kasi air putih aja.." kata bidadari itu.
>
> Dan saya tersenyum. Bidadari itu cantik sekali….
> ***
>
> Bukan sekali itu saya curiga bahwa Ibu adalah jelmaan bidadari. Habis,
> Ibu memang kelewat baik hati sih. Waktu kucing peliharaan kami
> melahirkan di lemari baju, komentar pertama Ibu adalah "Kasi air minum
> yah ke induknya, melahirkan itu kan sakit." Ibu tidak mengomel tentang
> lemari baju yang jadi kotor oleh darah kucing dan bau selama
> berhari-hari. Ibu tidak mengeluh tentang anak-anak kucing yang dengan
> berisiknya mengeong-ngeong sepanjang malam dan keesokan harinya
> membuat kami serumah sakit kepala. Selama sebulan berikutnya, Ibu juga
> rajin mewanti-wanti kami untuk selalu memberikan air matang pada si
> induk kucing. "Melahirkan itu berat lho..kasihan kalau dia minum air
> mentah," begitu ujar Ibu.
>
> Padahal Ibu tidak suka kucing.
>
> Begitu juga saat salah satu pembantu kami bolos masuk kerja dengan
> alasan sakit. Ibu tentu saja tahu bahwa Siti, mantan pembantu kami itu
> hanya berbohong, mengingat betapa seringnya ia menggunakan trik
> pura-pura sakit itu. Tapi ketimbang mengomel seperti saya, yang
> dilakukan Ibu adalah mengemasi rantang berisi makanan hangat untuk
> diantarkannya langsung ke rumah Siti. "Gak papa Retno, pasti ada
> alasan lain sampai dia harus bohong. Toh Ibu juga masak agak banyak
> hari ini," ujarnya sabar.
>
> Kesabarannya yang nyaris tanpa batas ini juga berlaku bagi saya.
> Beberapa waktu lalu misalnya, saya pernah pulang dengan sebuah tato di
> punggung tangan kiri. Meski awalnya Ibu menatap tangan saya dengan
> mata terbelalak, namun Ibu kemudian hanya menghela napas. Lalu
> bertanya tenang "Bisa ilang kan No?". Setelah mendengar jawaban "ya"
> dari saya, Ibu pun tak lagi protes. Dan ya, tato temporer yang saya
> buat di terminal Blok M itu pun hilang seminggu kemudian.
>
> Ibu tak protes saat saya membungkus satu tembok kamar saya plus satu
> lemari baju, dengan tempelan kolase. Ibu tak protes saat saya
> mengenakan baju dengan paduan yang aneh-aneh. Paling-paling ibu hanya
> tersenyum. Sampai saya pulang dan mengeluh sendiri bahwa hari ini saya
> tampak aneh, baru Ibu mengaku. "Iya sih No, tadi modelnya agak beda,"
> ujarnya jujur.
>
> Ibu tak protes saat saya pernah memutuskan untuk keluar dari kantor
> saya, sebuah PR Company yang lumayan menjanjikan. Ibu tak protes saat
> kala itu saya memutuskan untuk bekerja dari rumah dengan menulis
> naskah buku pengetahuan umum untuk anak-anak. "Yang penting sekarang
> kamu melakukan apa yang kamu senangi," ujar Ibu saya. Dan betapa saya
> sangat berterima kasih untuk pengertiannya.
>
> Begitu juga saat saya melakukan setumpuk kesalahan. Dengan kesabaran
> yang luar biasa, Ibu akan memaafkan. Waktu saya menghilangkan buku doa
> yang rencananya akan digunakan Ibu sepanjang bulan Ramadhan lalu, Ibu
> memaafkan. Pernah juga saya menghabiskan satu malam akhir pekan dengan
> asyik membaca buku, dan abai terhadap cerita Ibu, Ibu tetap memaafkan.
> Atau waktu saya lagi-lagi melanggar janji untuk pulang sore dan
> lagi-lagi pulang tengah malam, dengan lapang dadanya, Ibu selalu saja
> berhasil memaafkan.
> ***
> Toh satu kali sempat bidadari ini memprotes saya.
>
> Itu adalah saat saya menggunduli kepala saya bertahun lalu (dengan
> sengaja, tentu saja. Itu bukan "kecelakaan". Saya memang sungguhan
> ingin botak sekali-sekali). Selama berminggu-minggu Bapak dan ketiga
> abang saya pun menjadikan model rambut saya ini sebagai bahan
> bulan-bulanan.
>
> Tapi tidak buat Ibu.
>
> Ibu tidak tertawa. Ibu tidak menganggap lelucon yang dilontarkan Bapak
> dan abang-abang saya lucu. Dan selama berminggu-minggu yang sama, Ibu
> menolak bicara dengan saya. Tak hanya itu, Ibu juga selalu menyebut
> nama Tuhan setiap kali melihat saya (sekitar 57.895 kali sehari).
> Sampai akhirnya Ibu mengajak saya duduk dan berkata dengan suaranya
> yang lemah lembut. "Retno sayang, anak Ibu tuh perempuan cuma satu.
> Besok-besok jangan botak lagi yah. Ibu mohooon sekali," ujarnya.
>
> Saya menangis mendengarnya.
>
> Tak pernah terpikir sama sekali oleh saya sebelumnya, bahwa isu rambut
> saya ternyata sedemikian pentingnya bagi Ibu. Sama seperti tak pernah
> terlintas oleh saya bahwa Ibu memendam satu permintaan sederhana
> terhadap rambut saya. "Ibu pingin ngepangin rambut kamu nanti kalau
> udah panjang ya," pintanya.
>
> Dan ya, saya tak pernah memotong rambut saya lagi sejak malam itu.
> ***
> Seperti banyak ibu lainnya, Ibu saya juga kerap bercerita tentang
> ibunya. Wanita yang saya panggil dengan sebutan "Uti Ayu" ini sudah
> meninggal sejak saya masih berumur 2 tahun. "Ibu saya itu baiiik
> sekali No, nggak pernah marah sama sekali.." ujar Ibu.
>
> Pernah saat masih kecil, Ibu saya keceplosan bicara dengan seorang
> temannya, tentang kakak perempuan Ibu. "Mbakyu ku iku nek nyambel rak
> enak lho (Kakakku itu itu kalau membuat sambal, rasanya tak enak)"
> ujar Ibu. Ucapan Ibu ini tak sengaja terdengar oleh Uti Ayu. Dan yang
> dilakukan Uti Ayu adalah memanggil Ibu saya ke kamar dan menasehatinya
> dengan lembut. "Ojo ngono tho Yuk. Iku kan mbakyu mu (Jangan begitu
> Yuk (panggilan Uti saya pada Ibu, karena nama ibu saya Yayuk). Itu kan
> kakakmu sendiri)." Dari sana saya tahu dari mana Ibu saya belajar
> untuk menegur seseorang dengan halus.
>
> Uti Ayu juga seorang yang dermawan. Sewaktu tinggal di Malang, mereka
> tinggal di sebuah rumah yang cukup besar. Begitu besarnya sampai Uti
> Ayu menyewakan beberapa kamar pada sejumlah mahasiswa. "Yang saya
> nggak pernah lihat seorang pun dari mereka membayar sama Ibu saya.
> Paling-paling mereka cuma membawa oleh-oleh dari kampung," ujar Ibu
> saya sambil tersenyum. Dari sana, saya juga tahu dari mana Ibu saya
> belajar untuk menjadi begitu pemurah.
>
> Masih banyak lagi cerita tentang almarhumah Uti Ayu yang luar biasa
> ini. Dan dari sana lah saya tahu, wanita seperti apa yang telah
> melahirkan seorang bidadari cantik bernama Sangi Siti Rahayu ini.
> Yang menakjubkan, dengan semua puja puji yang saya lontarkan
> terhadapnya, betapa Ibu tetap seorang yang begitu rendah hati. Meski
> ia selalu rajin shalat Dhuha 12 rakaat setiap pagi, dan tak pernah
> alpa shalat tahajud, plus rutin mengaji setiap petang, dengan rendah
> hatinya Ibu selalu berujar "Ah, saya mah masih banyak dosa No. Masih
> suka suudzon sama orang (yang mana saya bingung kapan), dan masih
> belum tulus (yang mana saya juga bingung kapan), trus masih suka judes
> (ya ollooo, kalo Ibu aja berasa judes, saya pakabar???)"
>
> Bahkan saat saya menunjukkan tulisan-tulisan saya tentangnya,
> pertanyaan pertamanya adalah "Ini bisa dilihat di internet ya?
> Teman-teman kamu bisa baca?" Ketika saya menjawab "ya", maka muka Ibu
> akan bersemu merah. "Duh, dihapus aja ya No. Ibu malu.." katanya.
>
> Lalu sambil memeluknya saya berujar "Nggak papa Ibu sayaaang. Biar
> semua orang tahu betapa indahnya Ibu, dan bahwa Retno punya ibu yang
> hebaaaaaat sekaliiii!!!!"
>
> Karena ya, Ibu memang seorang bidadari yang luar biasa cantiknya.
>
> Dan betapa saya berterima kasih karena terlahir darinya.
> ***
>
> Special dedicated to Sangi Siti Rahayu, the wonderful angel.
>

11b.

Re: (SK Idol) kisah tentang bidadari

Posted by: "Ain Nisa" jurnalcahaya@yahoo.com   jurnalcahaya

Fri Jul 4, 2008 8:04 pm (PDT)

betul betul betul, ibunya retno baik sekali....

----- Original Message ----
From: punya_retno <punya_retno@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Friday, July 4, 2008 4:25:40 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] (SK Idol) kisah tentang bidadari

Kisah tentang Bidadari
Oleh Retnadi Nur'aini

Semalam, saya baru saja bertemu bidadari. Ya, ya, ya, saya tahu, pasti
kalian tidak percaya kan?. Tapi saya tidak bohong. Semalam betul-betul
ada bidadari turun ke bumi. Kejadiannya sekitar jam 22.00 WIB. Saat
itu, saya sedang membaca buku di kamar. Samar-samar, terdengar suara
bayi menangis dari arah luar rumah. Selama beberapa menit berikutnya
suara itu makin kencang saja terdengar, sampai akhirnya tiba-tiba
menghilang begitu saja.

Merasa penasaran, saya pun segera keluar rumah. Di teras, saya temukan
Ibu saya sedang menggendong seorang bayi laki-laki bermata sembab.
Baru saja saya mau bertanya pada Ibu dan minta penjelasan,
sekonyong-konyong bayi ini menjerit lagi. Dengan sigap, Ibu pun segera
menenangkannya. "Cep, cep, cep, sayang.." bujuk Ibu, lalu
menggendongnya kembali ke dalam rumah.

Dari segerombol anak yang hobi nongkrong depan rumah lah, baru
kemudian saya dapatkan sebuah penjelasan. Bahwa suara tangisan tadi
memang berasal dari bayi yang digendong Ibu. Bayi itu sendiri
merupakan anak bungsu dari penjual bakso di samping rumah kami.
Rupanya, ayah ibu si bayi sedang keluar mengambil gerobak bakso di
pasar, dan meninggalkan ke dua anak mereka, juga si bayi yang sedang
terlelap di warung bakso yang sudah tutup. Tak disangka, si bayi
tiba-tiba terbangun, dan menangis karena ayah ibunya hilang. "Terus,
ibu kamu keluar, dan langsung nggendong bayi itu deh, " ujar salah
seorang dari anak-anak yang nongkrong itu.

Setelah berterima kasih, saya pun masuk ke rumah. Di ruang tengah lah
saya melihatnya. Seorang bidadari yang sedang menyuapkan sendok demi
sendok air putih pada seorang bayi bermata sembab dalam gendongannya.
Saat matanya bertemu mata saya, bidadari ini tersenyum. "Kasian No,
dari tadi anak ini nangis terus. Ibu udah nggak bisa nyusuin lagi sih,
makanya ibu kasi air putih aja.." kata bidadari itu.

Dan saya tersenyum. Bidadari itu cantik sekali….
***

Bukan sekali itu saya curiga bahwa Ibu adalah jelmaan bidadari. Habis,
Ibu memang kelewat baik hati sih. Waktu kucing peliharaan kami
melahirkan di lemari baju, komentar pertama Ibu adalah "Kasi air minum
yah ke induknya, melahirkan itu kan sakit." Ibu tidak mengomel tentang
lemari baju yang jadi kotor oleh darah kucing dan bau selama
berhari-hari. Ibu tidak mengeluh tentang anak-anak kucing yang dengan
berisiknya mengeong-ngeong sepanjang malam dan keesokan harinya
membuat kami serumah sakit kepala. Selama sebulan berikutnya, Ibu juga
rajin mewanti-wanti kami untuk selalu memberikan air matang pada si
induk kucing. "Melahirkan itu berat lho..kasihan kalau dia minum air
mentah," begitu ujar Ibu.

Padahal Ibu tidak suka kucing.

Begitu juga saat salah satu pembantu kami bolos masuk kerja dengan
alasan sakit. Ibu tentu saja tahu bahwa Siti, mantan pembantu kami itu
hanya berbohong, mengingat betapa seringnya ia menggunakan trik
pura-pura sakit itu. Tapi ketimbang mengomel seperti saya, yang
dilakukan Ibu adalah mengemasi rantang berisi makanan hangat untuk
diantarkannya langsung ke rumah Siti. "Gak papa Retno, pasti ada
alasan lain sampai dia harus bohong. Toh Ibu juga masak agak banyak
hari ini," ujarnya sabar.

Kesabarannya yang nyaris tanpa batas ini juga berlaku bagi saya.
Beberapa waktu lalu misalnya, saya pernah pulang dengan sebuah tato di
punggung tangan kiri. Meski awalnya Ibu menatap tangan saya dengan
mata terbelalak, namun Ibu kemudian hanya menghela napas. Lalu
bertanya tenang "Bisa ilang kan No?". Setelah mendengar jawaban "ya"
dari saya, Ibu pun tak lagi protes. Dan ya, tato temporer yang saya
buat di terminal Blok M itu pun hilang seminggu kemudian.

Ibu tak protes saat saya membungkus satu tembok kamar saya plus satu
lemari baju, dengan tempelan kolase. Ibu tak protes saat saya
mengenakan baju dengan paduan yang aneh-aneh. Paling-paling ibu hanya
tersenyum. Sampai saya pulang dan mengeluh sendiri bahwa hari ini saya
tampak aneh, baru Ibu mengaku. "Iya sih No, tadi modelnya agak beda,"
ujarnya jujur.

Ibu tak protes saat saya pernah memutuskan untuk keluar dari kantor
saya, sebuah PR Company yang lumayan menjanjikan. Ibu tak protes saat
kala itu saya memutuskan untuk bekerja dari rumah dengan menulis
naskah buku pengetahuan umum untuk anak-anak. "Yang penting sekarang
kamu melakukan apa yang kamu senangi," ujar Ibu saya. Dan betapa saya
sangat berterima kasih untuk pengertiannya.

Begitu juga saat saya melakukan setumpuk kesalahan. Dengan kesabaran
yang luar biasa, Ibu akan memaafkan. Waktu saya menghilangkan buku doa
yang rencananya akan digunakan Ibu sepanjang bulan Ramadhan lalu, Ibu
memaafkan. Pernah juga saya menghabiskan satu malam akhir pekan dengan
asyik membaca buku, dan abai terhadap cerita Ibu, Ibu tetap memaafkan.
Atau waktu saya lagi-lagi melanggar janji untuk pulang sore dan
lagi-lagi pulang tengah malam, dengan lapang dadanya, Ibu selalu saja
berhasil memaafkan.
***
Toh satu kali sempat bidadari ini memprotes saya.

Itu adalah saat saya menggunduli kepala saya bertahun lalu (dengan
sengaja, tentu saja. Itu bukan "kecelakaan" . Saya memang sungguhan
ingin botak sekali-sekali) . Selama berminggu-minggu Bapak dan ketiga
abang saya pun menjadikan model rambut saya ini sebagai bahan
bulan-bulanan.

Tapi tidak buat Ibu.

Ibu tidak tertawa. Ibu tidak menganggap lelucon yang dilontarkan Bapak
dan abang-abang saya lucu. Dan selama berminggu-minggu yang sama, Ibu
menolak bicara dengan saya. Tak hanya itu, Ibu juga selalu menyebut
nama Tuhan setiap kali melihat saya (sekitar 57.895 kali sehari).
Sampai akhirnya Ibu mengajak saya duduk dan berkata dengan suaranya
yang lemah lembut. "Retno sayang, anak Ibu tuh perempuan cuma satu.
Besok-besok jangan botak lagi yah. Ibu mohooon sekali," ujarnya.

Saya menangis mendengarnya.

Tak pernah terpikir sama sekali oleh saya sebelumnya, bahwa isu rambut
saya ternyata sedemikian pentingnya bagi Ibu. Sama seperti tak pernah
terlintas oleh saya bahwa Ibu memendam satu permintaan sederhana
terhadap rambut saya. "Ibu pingin ngepangin rambut kamu nanti kalau
udah panjang ya," pintanya.

Dan ya, saya tak pernah memotong rambut saya lagi sejak malam itu.
***
Seperti banyak ibu lainnya, Ibu saya juga kerap bercerita tentang
ibunya. Wanita yang saya panggil dengan sebutan "Uti Ayu" ini sudah
meninggal sejak saya masih berumur 2 tahun. "Ibu saya itu baiiik
sekali No, nggak pernah marah sama sekali.." ujar Ibu.

Pernah saat masih kecil, Ibu saya keceplosan bicara dengan seorang
temannya, tentang kakak perempuan Ibu. "Mbakyu ku iku nek nyambel rak
enak lho (Kakakku itu itu kalau membuat sambal, rasanya tak enak)"
ujar Ibu. Ucapan Ibu ini tak sengaja terdengar oleh Uti Ayu. Dan yang
dilakukan Uti Ayu adalah memanggil Ibu saya ke kamar dan menasehatinya
dengan lembut. "Ojo ngono tho Yuk. Iku kan mbakyu mu (Jangan begitu
Yuk (panggilan Uti saya pada Ibu, karena nama ibu saya Yayuk). Itu kan
kakakmu sendiri)." Dari sana saya tahu dari mana Ibu saya belajar
untuk menegur seseorang dengan halus.

Uti Ayu juga seorang yang dermawan. Sewaktu tinggal di Malang, mereka
tinggal di sebuah rumah yang cukup besar. Begitu besarnya sampai Uti
Ayu menyewakan beberapa kamar pada sejumlah mahasiswa. "Yang saya
nggak pernah lihat seorang pun dari mereka membayar sama Ibu saya.
Paling-paling mereka cuma membawa oleh-oleh dari kampung," ujar Ibu
saya sambil tersenyum. Dari sana, saya juga tahu dari mana Ibu saya
belajar untuk menjadi begitu pemurah.

Masih banyak lagi cerita tentang almarhumah Uti Ayu yang luar biasa
ini. Dan dari sana lah saya tahu, wanita seperti apa yang telah
melahirkan seorang bidadari cantik bernama Sangi Siti Rahayu ini.
Yang menakjubkan, dengan semua puja puji yang saya lontarkan
terhadapnya, betapa Ibu tetap seorang yang begitu rendah hati. Meski
ia selalu rajin shalat Dhuha 12 rakaat setiap pagi, dan tak pernah
alpa shalat tahajud, plus rutin mengaji setiap petang, dengan rendah
hatinya Ibu selalu berujar "Ah, saya mah masih banyak dosa No. Masih
suka suudzon sama orang (yang mana saya bingung kapan), dan masih
belum tulus (yang mana saya juga bingung kapan), trus masih suka judes
(ya ollooo, kalo Ibu aja berasa judes, saya pakabar???)"

Bahkan saat saya menunjukkan tulisan-tulisan saya tentangnya,
pertanyaan pertamanya adalah "Ini bisa dilihat di internet ya?
Teman-teman kamu bisa baca?" Ketika saya menjawab "ya", maka muka Ibu
akan bersemu merah. "Duh, dihapus aja ya No. Ibu malu.." katanya.

Lalu sambil memeluknya saya berujar "Nggak papa Ibu sayaaang. Biar
semua orang tahu betapa indahnya Ibu, dan bahwa Retno punya ibu yang
hebaaaaaat sekaliiii!!! !"

Karena ya, Ibu memang seorang bidadari yang luar biasa cantiknya.

Dan betapa saya berterima kasih karena terlahir darinya.
***

Special dedicated to Sangi Siti Rahayu, the wonderful angel.

11c.

Re: (SK Idol) kisah tentang bidadari

Posted by: "r_nda1004" r_nda1004@yahoo.co.id   r_nda1004

Sat Jul 5, 2008 1:23 am (PDT)

Waduh, bagus bgt euy...... aku hrs bny blajar ne dari mbak retno &
tmn2 milis laennya.tulisannya keren2 euy...

kita selalu menganggap ibu kita masing-masing adalah bidadari. karna
beliau adalah orang yg rela berkorban demi kita,rela menderita buat
kita, & msih bny lg yg gak bs saya sebutkan. .. pernah dulu ada 1
tmn saya ngomong " aku kesel sama ortu-Q, pengen rasanya ngajarin
mrk jadi org tua yg baik" lalu saya menyahut "kalau org tua-mu gak
seperti sekarang, mana bisa kamu jadi diri km yg sekarang?(dia
bkerja sbg sekretaris di sebuah perusahaan besar dan punya karir yg
bgus)"

terkadang kita mrasa kesal dg cara org tua kita mendidik kita, tapi
sebenarnya itu adalah cara terbaik yg mrk bisa untuk mendidik
kita....

Salam,
Rinda

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, manik djatiningsih
<manique_240985@...> wrote:
>
> waaaaaa,, ceritanya kerennnnn *thumbsup*
> salam kenal buat Retno,, keep on writing ya!
> salam kenal jg buat mbak Lia Octavia,, apa kabar adik mbak? makin
ganteng gak? hehehe
> jg buat mbak Andri Suryaningsih,, aku sukaaaaaaa bgt cerita mbak
ttg "cinta tak harus berwujud bunga"
> *ngalamin sendiri* khehehe,,
>
> (SKSD gini)
>
>
>
>
>
> ----- Original Message ----
> From: punya_retno <punya_retno@...>
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Sent: Friday, July 4, 2008 16:25:40
> Subject: [sekolah-kehidupan] (SK Idol) kisah tentang bidadari
>
>
> Kisah tentang Bidadari
> Oleh Retnadi Nur'aini
>
> Semalam, saya baru saja bertemu bidadari. Ya, ya, ya, saya tahu,
pasti
> kalian tidak percaya kan?. Tapi saya tidak bohong. Semalam betul-
betul
> ada bidadari turun ke bumi. Kejadiannya sekitar jam 22.00 WIB. Saat
> itu, saya sedang membaca buku di kamar. Samar-samar, terdengar
suara
> bayi menangis dari arah luar rumah. Selama beberapa menit
berikutnya
> suara itu makin kencang saja terdengar, sampai akhirnya tiba-tiba
> menghilang begitu saja.
>
> Merasa penasaran, saya pun segera keluar rumah. Di teras, saya
temukan
> Ibu saya sedang menggendong seorang bayi laki-laki bermata sembab.
> Baru saja saya mau bertanya pada Ibu dan minta penjelasan,
> sekonyong-konyong bayi ini menjerit lagi. Dengan sigap, Ibu pun
segera
> menenangkannya. "Cep, cep, cep, sayang.." bujuk Ibu, lalu
> menggendongnya kembali ke dalam rumah.
>
> Dari segerombol anak yang hobi nongkrong depan rumah lah, baru
> kemudian saya dapatkan sebuah penjelasan. Bahwa suara tangisan tadi
> memang berasal dari bayi yang digendong Ibu. Bayi itu sendiri
> merupakan anak bungsu dari penjual bakso di samping rumah kami.
> Rupanya, ayah ibu si bayi sedang keluar mengambil gerobak bakso di
> pasar, dan meninggalkan ke dua anak mereka, juga si bayi yang
sedang
> terlelap di warung bakso yang sudah tutup. Tak disangka, si bayi
> tiba-tiba terbangun, dan menangis karena ayah ibunya
hilang. "Terus,
> ibu kamu keluar, dan langsung nggendong bayi itu deh, " ujar salah
> seorang dari anak-anak yang nongkrong itu.
>
> Setelah berterima kasih, saya pun masuk ke rumah. Di ruang tengah
lah
> saya melihatnya. Seorang bidadari yang sedang menyuapkan sendok
demi
> sendok air putih pada seorang bayi bermata sembab dalam
gendongannya.
> Saat matanya bertemu mata saya, bidadari ini tersenyum. "Kasian No,
> dari tadi anak ini nangis terus. Ibu udah nggak bisa nyusuin lagi
sih,
> makanya ibu kasi air putih aja.." kata bidadari itu.
>
> Dan saya tersenyum. Bidadari itu cantik sekaliĆ¢€¦.
> ***
>
> Bukan sekali itu saya curiga bahwa Ibu adalah jelmaan bidadari.
Habis,
> Ibu memang kelewat baik hati sih. Waktu kucing peliharaan kami
> melahirkan di lemari baju, komentar pertama Ibu adalah "Kasi air
minum
> yah ke induknya, melahirkan itu kan sakit." Ibu tidak mengomel
tentang
> lemari baju yang jadi kotor oleh darah kucing dan bau selama
> berhari-hari. Ibu tidak mengeluh tentang anak-anak kucing yang
dengan
> berisiknya mengeong-ngeong sepanjang malam dan keesokan harinya
> membuat kami serumah sakit kepala. Selama sebulan berikutnya, Ibu
juga
> rajin mewanti-wanti kami untuk selalu memberikan air matang pada si
> induk kucing. "Melahirkan itu berat lho..kasihan kalau dia minum
air
> mentah," begitu ujar Ibu.
>
> Padahal Ibu tidak suka kucing.
>
> Begitu juga saat salah satu pembantu kami bolos masuk kerja dengan
> alasan sakit. Ibu tentu saja tahu bahwa Siti, mantan pembantu kami
itu
> hanya berbohong, mengingat betapa seringnya ia menggunakan trik
> pura-pura sakit itu. Tapi ketimbang mengomel seperti saya, yang
> dilakukan Ibu adalah mengemasi rantang berisi makanan hangat untuk
> diantarkannya langsung ke rumah Siti. "Gak papa Retno, pasti ada
> alasan lain sampai dia harus bohong. Toh Ibu juga masak agak banyak
> hari ini," ujarnya sabar.
>
> Kesabarannya yang nyaris tanpa batas ini juga berlaku bagi saya.
> Beberapa waktu lalu misalnya, saya pernah pulang dengan sebuah
tato di
> punggung tangan kiri. Meski awalnya Ibu menatap tangan saya dengan
> mata terbelalak, namun Ibu kemudian hanya menghela napas. Lalu
> bertanya tenang "Bisa ilang kan No?". Setelah mendengar
jawaban "ya"
> dari saya, Ibu pun tak lagi protes. Dan ya, tato temporer yang saya
> buat di terminal Blok M itu pun hilang seminggu kemudian.
>
> Ibu tak protes saat saya membungkus satu tembok kamar saya plus
satu
> lemari baju, dengan tempelan kolase. Ibu tak protes saat saya
> mengenakan baju dengan paduan yang aneh-aneh. Paling-paling ibu
hanya
> tersenyum. Sampai saya pulang dan mengeluh sendiri bahwa hari ini
saya
> tampak aneh, baru Ibu mengaku. "Iya sih No, tadi modelnya agak
beda,"
> ujarnya jujur.
>
> Ibu tak protes saat saya pernah memutuskan untuk keluar dari kantor
> saya, sebuah PR Company yang lumayan menjanjikan. Ibu tak protes
saat
> kala itu saya memutuskan untuk bekerja dari rumah dengan menulis
> naskah buku pengetahuan umum untuk anak-anak. "Yang penting
sekarang
> kamu melakukan apa yang kamu senangi," ujar Ibu saya. Dan betapa
saya
> sangat berterima kasih untuk pengertiannya.
>
> Begitu juga saat saya melakukan setumpuk kesalahan. Dengan
kesabaran
> yang luar biasa, Ibu akan memaafkan. Waktu saya menghilangkan buku
doa
> yang rencananya akan digunakan Ibu sepanjang bulan Ramadhan lalu,
Ibu
> memaafkan. Pernah juga saya menghabiskan satu malam akhir pekan
dengan
> asyik membaca buku, dan abai terhadap cerita Ibu, Ibu tetap
memaafkan.
> Atau waktu saya lagi-lagi melanggar janji untuk pulang sore dan
> lagi-lagi pulang tengah malam, dengan lapang dadanya, Ibu selalu
saja
> berhasil memaafkan.
> ***
> Toh satu kali sempat bidadari ini memprotes saya.
>
> Itu adalah saat saya menggunduli kepala saya bertahun lalu (dengan
> sengaja, tentu saja. Itu bukan "kecelakaan" . Saya memang sungguhan
> ingin botak sekali-sekali) . Selama berminggu-minggu Bapak dan
ketiga
> abang saya pun menjadikan model rambut saya ini sebagai bahan
> bulan-bulanan.
>
> Tapi tidak buat Ibu.
>
> Ibu tidak tertawa. Ibu tidak menganggap lelucon yang dilontarkan
Bapak
> dan abang-abang saya lucu. Dan selama berminggu-minggu yang sama,
Ibu
> menolak bicara dengan saya. Tak hanya itu, Ibu juga selalu menyebut
> nama Tuhan setiap kali melihat saya (sekitar 57.895 kali sehari).
> Sampai akhirnya Ibu mengajak saya duduk dan berkata dengan suaranya
> yang lemah lembut. "Retno sayang, anak Ibu tuh perempuan cuma satu.
> Besok-besok jangan botak lagi yah. Ibu mohooon sekali," ujarnya.
>
> Saya menangis mendengarnya.
>
> Tak pernah terpikir sama sekali oleh saya sebelumnya, bahwa isu
rambut
> saya ternyata sedemikian pentingnya bagi Ibu. Sama seperti tak
pernah
> terlintas oleh saya bahwa Ibu memendam satu permintaan sederhana
> terhadap rambut saya. "Ibu pingin ngepangin rambut kamu nanti kalau
> udah panjang ya," pintanya.
>
> Dan ya, saya tak pernah memotong rambut saya lagi sejak malam itu.
> ***
> Seperti banyak ibu lainnya, Ibu saya juga kerap bercerita tentang
> ibunya. Wanita yang saya panggil dengan sebutan "Uti Ayu" ini sudah
> meninggal sejak saya masih berumur 2 tahun. "Ibu saya itu baiiik
> sekali No, nggak pernah marah sama sekali.." ujar Ibu.
>
> Pernah saat masih kecil, Ibu saya keceplosan bicara dengan seorang
> temannya, tentang kakak perempuan Ibu. "Mbakyu ku iku nek nyambel
rak
> enak lho (Kakakku itu itu kalau membuat sambal, rasanya tak enak)"
> ujar Ibu. Ucapan Ibu ini tak sengaja terdengar oleh Uti Ayu. Dan
yang
> dilakukan Uti Ayu adalah memanggil Ibu saya ke kamar dan
menasehatinya
> dengan lembut. "Ojo ngono tho Yuk. Iku kan mbakyu mu (Jangan begitu
> Yuk (panggilan Uti saya pada Ibu, karena nama ibu saya Yayuk). Itu
kan
> kakakmu sendiri)." Dari sana saya tahu dari mana Ibu saya belajar
> untuk menegur seseorang dengan halus.
>
> Uti Ayu juga seorang yang dermawan. Sewaktu tinggal di Malang,
mereka
> tinggal di sebuah rumah yang cukup besar. Begitu besarnya sampai
Uti
> Ayu menyewakan beberapa kamar pada sejumlah mahasiswa. "Yang saya
> nggak pernah lihat seorang pun dari mereka membayar sama Ibu saya.
> Paling-paling mereka cuma membawa oleh-oleh dari kampung," ujar Ibu
> saya sambil tersenyum. Dari sana, saya juga tahu dari mana Ibu saya
> belajar untuk menjadi begitu pemurah.
>
> Masih banyak lagi cerita tentang almarhumah Uti Ayu yang luar biasa
> ini. Dan dari sana lah saya tahu, wanita seperti apa yang telah
> melahirkan seorang bidadari cantik bernama Sangi Siti Rahayu ini.
> Yang menakjubkan, dengan semua puja puji yang saya lontarkan
> terhadapnya, betapa Ibu tetap seorang yang begitu rendah hati.
Meski
> ia selalu rajin shalat Dhuha 12 rakaat setiap pagi, dan tak pernah
> alpa shalat tahajud, plus rutin mengaji setiap petang, dengan
rendah
> hatinya Ibu selalu berujar "Ah, saya mah masih banyak dosa No.
Masih
> suka suudzon sama orang (yang mana saya bingung kapan), dan masih
> belum tulus (yang mana saya juga bingung kapan), trus masih suka
judes
> (ya ollooo, kalo Ibu aja berasa judes, saya pakabar???)"
>
> Bahkan saat saya menunjukkan tulisan-tulisan saya tentangnya,
> pertanyaan pertamanya adalah "Ini bisa dilihat di internet ya?
> Teman-teman kamu bisa baca?" Ketika saya menjawab "ya", maka muka
Ibu
> akan bersemu merah. "Duh, dihapus aja ya No. Ibu malu.." katanya.
>
> Lalu sambil memeluknya saya berujar "Nggak papa Ibu sayaaang. Biar
> semua orang tahu betapa indahnya Ibu, dan bahwa Retno punya ibu
yang
> hebaaaaaat sekaliiii!!! !"
>
> Karena ya, Ibu memang seorang bidadari yang luar biasa cantiknya.
>
> Dan betapa saya berterima kasih karena terlahir darinya.
> ***
>
> Special dedicated to Sangi Siti Rahayu, the wonderful angel.
>
>
>
> Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com
>

12.

Lah Ancen Basa-basi?!

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Fri Jul 4, 2008 6:22 pm (PDT)

---Lah
Ancen Basa-basi?!---

"Basa-basi
banget"
Komentar
ini yang selalu muncul setiap kali team leader (sebut: bos k2)
berbasa-basi menanyakan kerjaan kita atau saat mengajukan pertanyaan
yang berujung dengan permintaan tolong.
"Lagi
sibuk gak?" kalimat ini menandakan bos akan meminta tolong sesuatu.
"Gak
pulang?" kalimat ini menunjukkan bos minta dianter naik sepeda ke
terminal.
"Besok
sibuk gak?' kalimat ini mengartikan besok disuruh lembur.
Hehehe…sampe
hapal deh semua orang.

Hari
ini---jum'at, jadwal muncul di kantor---bos k2 datang dengan
salamnya yang bisa diartikan sebagai "Aku datang!"

Pandangan
penuh arti dilemparkan Glen (temen semeja) ke arahku.
"Hehehe…it's
your time" mengingat minggu kemarin dia udah di'tindas' ma team
leadernya. Bos k2 adalah team leader untuk proyek yang aku kerjakan.
Kedatangannya adalah pertanda aku akan mendapat banyak tambahan
kerjaan yang jadi cikal bakal nambahnya minus kacamataku gara-gara
nongkrongin layar komputer.
"Sin,
dah sampai mana kerjaannya?" Yup, ini lah kalimat sapa yang selalu
dilontarkan di setiap awal pertemuan. Aku pun menjawab dengan
seadanya, dan masukan yang diberikan padaku? Pengulangan dari
kata-kataku sendiri. GLODAK!!!

Setelah
menuangkan 'ide brilliant'-nya, bos k2 pindah ke meja sebelah.
"Lagi
ngerjain apa Glen?"
"Lapdal
pak!" dengan headset masih tertancap di telinganya. Jawaban singkat
yang berujung dengan petuah-petuah yang sebenarnya agak telat
mengingat petuah yang diberikan adalah dasar-dasar pengerjaan
laporan.

"Jum'atan…Jum'atan,"
ujar beliau sambil berjalan keluar. Posisiku yang berada di dekat
jendela memungkinkan untuk melihat bos sudah keluar untuk jum'atan.
Tampak si bos berdiri di pagar menanti personil lain.
Segera
aku menarik baju glen,
"hey…"
dia segera melepas headsetnya
"awakmu
mau jawab'e kebanteren" (kamu tadi jawabnya kekerasan)
"Opo
seh mbak?"
"Iku…pas
ditakok i lagi lapo?" (itu…pas ditanyain lagi ngapain)
"hah…iyo
tah?"
"Yoooo…."
"Gak
sengojo mbak, lagian yo basa-basi!!" jawabnya dengan santai. (gak
sengaja mbak lagian ya basa-basi)

"Ayo…jum'atan"
Hah,
kita berdua tersentak. Bos ada di dalam kantor!!

Glen
melempar pandangan shock ke arahku, dan aku pengen nglempar sandal ke
arahnya. Cukup dengan saling lempar terjadi komunikasi terselubung di
muka kita

Muka
Glen (MG): "Sejak kapan dia masuk lagi ke kantor?"
Muka
ku (MK) :"Meneketehe"
MG
: "Aduh…denger omongan kita gak?"
MK
: "Meneketehe"
MG
: "Kapan dia masuk kantor?"
MK
: "Meneketehe"

HUAAAAA……

Meteor
Utara, Rajab 1429H

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com

13a.

Re: Tak Selalu Harus Berwujud Bunga

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Fri Jul 4, 2008 6:55 pm (PDT)

wow...pantes deh banyak para gadis yang terpesona ma posting yang satu ini, ngena banget!!

tapi, saya jadi kepikiran ma kalimat "Suami saya adalah seorang insinyur"
keinget kata-kata temen pas kuliah dulu
insinyur=teknik, teknik=cuek, cuek=gak romantis
so...insinyur=gak romantis [hehehe...iya yah?!]

pertanyaannya, apa ini berlaku buat ceweknya juga? hiyaaaaa....

Salam,
sinta

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com

----- Original Message ----
From: andrisuryaningsih <andrisuryaningsih@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Monday, June 30, 2008 5:14:00 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Tak Selalu Harus Berwujud Bunga

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan,saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

14a.

APA YG AKAN DIDAPATKAN BILA IKUT MILAD ESKA 2?

Posted by: "CaturCatriks" akil_catur@yahoo.co.id   akil_catur

Fri Jul 4, 2008 9:13 pm (PDT)

1. KAOS CANTIK

2. BUKU AMAL SK (BAGI PARA KONTRIBUTOR) DAN BAGI YG TIDAK, BISA MENDAPATKAN DGN HARGA LEBIH MURAH + SEKALIAN BERAMAL

3. KEINDAHAN PULAU SITU GINTUNG

4. LIBURAN DAN HIBURAN YANG MENARIK

5. MAKAN SIANG DAN TUMPENG YANG ENAK

6. TEMEN-TEMEN BARU

7. SUASANA KEKELUARGAAN DAN KEBERSAMAAN PARA ANGGOTA ESKA

8. APA LAGI YA?

CaturCatriks

Editor - Penulis
http://caturcatriks.blogspot.com

 

__________________________________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
14b.

Bls: [sekolah-kehidupan] APA YG AKAN DIDAPATKAN BILA IKUT MILAD ESKA

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Fri Jul 4, 2008 9:58 pm (PDT)

satu lagi......

pasti dunk ingin tau siapa-siapa orang-orang dibalik tulisannya

bukankah begitu

sukses ya!

ila liqo

piss, luv and laugh

tabe

wassalam

Fiyan Arjun
http://sebuahrisalh.multiply.com
ID YM: paman_sam2

__________________________________________________________
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
15a.

AKU TAK INGIN MENJADI SIAPA-SIAPA

Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com   paman_sam2

Fri Jul 4, 2008 9:41 pm (PDT)

Cisarua, 22 Juni 2008.
 
Villa Tenang, Bogor

Inilah aku. Aku ingin seperti air yang bebas mengalir tanpa bermuara. Aku ingin bebas sebebas burung di cakrawala. Ya, walau aku tahu aku tak bisa terbang tinggi halnya itik berharap menjadi angsa. Tapi aku tetaplah aku. Aku tak ingin menjadi siapa-siapa. Aku ingin jadi diriku. Walau pun aku dalam mencari jati diri kadang itu sulit. Banyak yang harus aku lalui. Terlebih bila ada anjing menggonggong tak henti menyalak diriku saat menjadi air dan menjadi burung. Tapi aku yakin anjing itu akan lelah sendiri menyalak bila aku tak menggubrisnya. Sebab aku yakin bila aku tak mengganggunya dan tak menggubris anjing itu ia tak akan menggonggongku. Sebab Tuhan sudah menggariskan ciptaanNya masing-masing. Halnya seperti aku ini!

 

  

  

  

  

15b.

AKU TAK INGIN MENJADI SIAPA-SIAPA

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Fri Jul 4, 2008 9:57 pm (PDT)



Cisarua, 22 Juni 2008.
 
Villa Tenang, Bogor

Inilah aku. Aku ingin seperti air yang bebas mengalir tanpa bermuara. Aku ingin bebas sebebas burung di cakrawala. Ya, walau aku tahu aku tak bisa terbang tinggi halnya itik berharap menjadi angsa.....
  
lebih lanjt baca dan klik:
 
http;//sebuahrisalah.multiply.com
 
terima kasih


__________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
16a.

(Inspirasi) Michael Jordan (2)

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Fri Jul 4, 2008 9:46 pm (PDT)

Dear SKers,

Bagi-bagi kue akhir pekan [:)] , tulisan ini ngelanjutin yang pekan
lalu, kisah Michael Jordan. Dan masih dari Pak Markus Tan.

Selamat malam mingguan, tapi hati-hati.....

...Ciawi - Puncak hampir pasti muaceett, heuheuheu

Salam

Arief

Rahasia #2: Kata Michael Jordan tentang FOCUS.

Awal karir MJ di bola basket telah menjadi anekdot berharga bagi murid
SMA di semua penjuru dunia. Mengapa tidak? Itu rintangan pertama yang
harus dihadapi MJ. Sewaktu ia tersisih dari tim basket utama di
sekolahnya ketika masih kelas 1 SMA. MJ Melawatinya dengan berfokus
untuk masuk tim tahun depan. MJ mengatasinya dengan memvisualisasikan
dan menolak untuk gagal mencapai tujuannya.

Tentang fokus yang dimiliki oleh MJ, salah seorang rekan teamnya, BJ
Armstrong memberi komentar, "Satu hal penting yang menjadikan MJ
seperti sekarang ini, adalah kemampuannya berfokus. Kemampuannya untuk
berkonsentrasi penuh. Kemampuannya untuk menyingkirkan segala hal,
selain yang dia lakukan saat itu."

Bagaimana cara MJ agar bisa mencetak angka diatas 30 setiap
pertandingan? MJ memilih berfokus dalam 8 angka per quarter (perempat
putaran). Hanya ini yang ingin dicapai MJ. Selama tujuh musim
berturut-turut, rata-rata angka yang dicetak MJ sangat konsisten. MJ
mencetak mendekati atau lebih dari 32 angka di setiap pertandingan.
Namun MJ tak pernah memikirkan 32 angka sebagai 32. MJ memikirkan 32
angka sebagai delapan angka per quarter. Dan delapan angka per quarter
adalah angka yang mudah dicapai, hanya 4 bola dalam 12 menit, yang
mudah dicapainya setiap malam.

Kisah Kekuatan Fokus MJ
Saat itu pertandingan berlangsung antara Bulls melawan Cavaliers, 17
Mei 1993 di Ohio. Kedudukan saat ini seri. Waktu tinggal 18 detik.
Berikut penuturan Jordan, "Para penggemar berteriak mengejekku.
Mereka semua membenciku. Pikir mereke, "Dia tak boleh mengalahkan
kita lagi.". Ada seorang penggemar di bawah ring yang benar-benar
kasar, tetapi itu justru membantuku berkonsentrasi, karena kau tahu
'khan Tuhan tidak suka orang yang berlaku kasar.'

MJ menyusup masuk melewati foul line (garis tembakan bebas), dan
melakukan jump shot (tembakan melompat). Tim Bulls menang 103-101.
Sekali lagi, gedung itu mendadak sunyi. Ini bukan kali pertama MJ
menghadapi keriuhan penonton lawan dengan ketenangan luar biasa. Dan
itu tak akan menjadi yang terakhir.

MJ tak akan bisa mentoleransi kehilangan konsentrasi, karena MJ akan
mengetahui akibat, bahkan bahaya dari terpecahnya fokus.

Selama masa karir MJ, presentase keberhasilan menembakkan bola dari
foul line mencapai 84 persen. Sebelum setiap tembakan dia selalu
memutar bola di tangannya. Lalu, mendribel bola sampai dia merasa
nyaman, sebanyak 3 sampai 4 kali. Lalu dia memutar bola lagi, baru
kemudian melepaskan tembakan. "Saat saya menembak itu, saya tak
melihat siapapun", akunya.

Jadi bagaimana caranya agar kita bisa memperoleh fokus yang tinggi?
Sebenarnya, fokus dimulai dari kesadaran. Kesadaran atas tempat di mana
kita berada. Kesadaran atas apa yang bisa kita kendalikan saat ini.
Semua bisa dimulai sejak hari ini.

Jika ditarik benang merah dalam karir MJ yang fenomenal, MJ melakukan
apa saja yang dia inginkan kapan pun dia inginkan, tanpa peduli
persepsi publik. Dia hidup dalam dirinya sendiri, melaju menghadapi
tantangan yang dipilihnya sendiri, dan terus berusaha hidup maksimal
mungkin untuk hari ini.

Kunci fokus MJ seperti yang diceritakan sahabatnya, BJ. Amstrong,
"MJ mengajari saya untuk hidup saat ini. Dia tak pernah membicarakan
masa depan yang jauh. Jika saat ini tengah berlangsung quarter kedua di
Miami, MJ akan berkonsentrasi pada saat itu. Dia selalu berpikir dan
bertindak untuk saat ini. Pertandingan minggu depan akan berlangsung
dengan sendirinya.

Winston Churchill yakin bahwa kunci sukses adalah tegar menghadapi
kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan semangat. Dan ini adalah
langkah pertama untuk menajamkan fokus kita, untuk membuat hari ini
sangat berarti. Itulah sebabnya kaca depan mobil kita sepuluh kali
lebih besar dari pada kaca spion.

Katakan dalam hati anda, bahwa hari ini adalah hari terbaik tahun ini,
Selesaikan hari ini, lalu lupakan. Anda telah berusaha sekuat tenaga.
Pasti banyak kesulitan mengintai. Lupakan semua itu secepat mungkin,
besok adalah hari yang baru.

Kata MJ, "Entah apa yang akan saya lakukan besok, saya memikirkan
untuk hari ini. Orang tidak percaya apabila saya mengaku tidak tahu apa
yang akan terjadi minggu depan, bulan depan atau tahun depan, tetapi
saya benar-benar hidup untuk saat ini.

MJ berbicara demikian tentu dalam konteks di NBA. Seperti kita tahu
jadwal pertandingan di NBA sangat padat. Sehingga jika seorang pemain
lengah sedikit saja, dia akan berpotensi kehilangan fokus dalam
pertandingan yang dihadapinya. Dan berakibat bisa membawa kekecewaan
dan kekalahan timnya.

Tentu saja, lebih mudah apabila kita membuat daftar goal dan tujuan dan
menyesuaikannya agar dapat memaksimalkan masa kini dan menjamin masa
depan. Itu sebabnya Walt Disney memiliki rencana induk 50 tahun.

Saran MJ tentang Topik ini:
"Kakek saya selalu berkata, "Berpikirlah sebelum bertindak dan
kendalikan dirimu. Saya selalu mengingat perkataan beliau. Apabila kita
tahu kita telah melakukan yang terbaik, kita akan merasa santai dan
merasakan kebanggaan. Selain itu kita tak bisa melakukan selebihnya.
Semua itu diluar kendali kita, jadi jangan dicemaskan. Kecemasan akan
hasil hanya akan mengaburkan fokus, akhirnya juga impian anda."

[bersambung]

16b.

Bls: [sekolah-kehidupan] (Inspirasi) Michael Jordan (2)

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Fri Jul 4, 2008 10:02 pm (PDT)


ane pernah baca bukunya
itu juga boleh minjam
tapi belum ahbis semua eh udah dibalikin
tfs
--- Pada Sab, 5/7/08, setyawan_abe <setyawan_abe@yahoo.com> menulis:

Dari: setyawan_abe <setyawan_abe@yahoo.com>
Topik: [sekolah-kehidupan] (Inspirasi) Michael Jordan (2)
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 5 Juli, 2008, 11:46 AM

Dear SKers,

Bagi-bagi kue akhir pekan, tulisan  ini ngelanjutin yang  pekan lalu, kisah Michael Jordan. Dan masih dari Pak Markus Tan.

Selamat malam mingguan, tapi hati-hati... ..

...Ciawi - Puncak hampir pasti muaceett, heuheuheu

Salam

Arief

Rahasia #2: Kata Michael Jordan tentang FOCUS.

Awal karir MJ di bola basket telah menjadi anekdot berharga bagi murid SMA di semua penjuru dunia. Mengapa tidak? Itu rintangan pertama yang harus dihadapi MJ. Sewaktu ia tersisih dari tim basket utama di sekolahnya ketika masih kelas 1 SMA. MJ Melawatinya dengan berfokus untuk masuk tim tahun depan. MJ mengatasinya dengan memvisualisasikan dan menolak untuk gagal mencapai tujuannya.

Tentang fokus yang dimiliki oleh MJ, salah seorang rekan teamnya, BJ Armstrong memberi komentar, "Satu hal penting yang menjadikan MJ seperti sekarang ini, adalah kemampuannya berfokus. Kemampuannya untuk berkonsentrasi penuh. Kemampuannya untuk menyingkirkan segala hal, selain yang dia lakukan saat itu."

Bagaimana cara MJ agar bisa mencetak angka diatas 30 setiap pertandingan? MJ memilih berfokus dalam 8 angka per quarter (perempat putaran). Hanya ini yang ingin dicapai MJ. Selama tujuh musim berturut-turut, rata-rata angka yang dicetak MJ sangat konsisten. MJ mencetak mendekati atau lebih dari 32 angka di setiap pertandingan. Namun MJ tak pernah memikirkan 32 angka sebagai 32. MJ memikirkan 32 angka sebagai delapan angka per quarter. Dan delapan angka per quarter adalah angka yang mudah dicapai, hanya 4 bola dalam 12 menit, yang mudah dicapainya setiap malam.

Kisah Kekuatan Fokus MJ
Saat itu pertandingan berlangsung antara Bulls melawan Cavaliers, 17 Mei 1993 di Ohio. Kedudukan saat ini seri. Waktu tinggal 18 detik. Berikut penuturan Jordan, "Para penggemar berteriak mengejekku. Mereka semua membenciku. Pikir mereke, "Dia tak boleh mengalahkan kita lagi.". Ada seorang penggemar di bawah ring yang benar-benar kasar, tetapi itu justru membantuku berkonsentrasi, karena kau tahu 'khan Tuhan tidak suka orang yang berlaku kasar.'

MJ menyusup masuk melewati foul line (garis tembakan bebas), dan melakukan jump shot (tembakan melompat). Tim Bulls menang 103-101. Sekali lagi, gedung itu mendadak sunyi. Ini bukan kali pertama MJ menghadapi keriuhan penonton lawan dengan ketenangan luar biasa. Dan itu tak akan menjadi yang terakhir.

MJ tak akan bisa mentoleransi kehilangan konsentrasi, karena MJ akan mengetahui akibat, bahkan bahaya dari terpecahnya fokus.

Selama masa karir MJ, presentase keberhasilan menembakkan bola dari foul line mencapai 84 persen. Sebelum setiap tembakan dia selalu memutar bola di tangannya. Lalu, mendribel bola sampai dia merasa nyaman, sebanyak 3 sampai 4 kali. Lalu dia memutar bola lagi, baru kemudian melepaskan tembakan. "Saat saya menembak itu, saya tak melihat siapapun", akunya.

Jadi bagaimana caranya agar kita bisa memperoleh fokus yang tinggi? Sebenarnya, fokus dimulai dari kesadaran. Kesadaran atas tempat di mana kita berada. Kesadaran atas apa yang bisa kita kendalikan saat ini. Semua bisa dimulai sejak hari ini.

Jika ditarik benang merah dalam karir MJ yang fenomenal, MJ melakukan apa saja yang dia inginkan kapan pun dia inginkan, tanpa peduli persepsi publik. Dia hidup dalam dirinya sendiri, melaju menghadapi tantangan yang dipilihnya sendiri, dan terus berusaha hidup maksimal mungkin untuk hari ini.

Kunci fokus MJ seperti yang diceritakan sahabatnya, BJ. Amstrong, "MJ mengajari saya untuk hidup saat ini. Dia tak pernah membicarakan masa depan yang jauh. Jika saat ini tengah berlangsung quarter kedua di Miami, MJ akan berkonsentrasi pada saat itu. Dia selalu berpikir dan bertindak untuk saat ini. Pertandingan minggu depan akan berlangsung dengan sendirinya.

Winston Churchill yakin bahwa kunci sukses adalah tegar menghadapi kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan semangat. Dan ini adalah langkah pertama untuk menajamkan fokus kita, untuk membuat hari ini sangat berarti. Itulah sebabnya kaca depan mobil kita sepuluh kali lebih besar dari pada kaca spion.

Katakan dalam hati anda, bahwa hari ini adalah hari terbaik tahun ini, Selesaikan hari ini, lalu lupakan. Anda telah berusaha sekuat tenaga. Pasti banyak kesulitan mengintai. Lupakan semua itu secepat mungkin, besok adalah hari yang baru.

Kata MJ, "Entah apa yang akan saya lakukan besok, saya memikirkan untuk hari ini. Orang tidak percaya apabila saya mengaku tidak tahu apa yang akan terjadi minggu depan, bulan depan atau tahun depan, tetapi saya benar-benar hidup untuk saat ini.

MJ berbicara demikian tentu dalam konteks di NBA. Seperti kita tahu jadwal pertandingan di NBA sangat padat. Sehingga jika seorang pemain lengah sedikit saja, dia akan berpotensi kehilangan fokus dalam pertandingan yang dihadapinya. Dan berakibat bisa membawa kekecewaan dan kekalahan timnya.

Tentu saja, lebih mudah apabila kita membuat daftar goal dan tujuan dan menyesuaikannya agar dapat memaksimalkan masa kini dan menjamin masa depan. Itu sebabnya Walt Disney memiliki rencana induk 50 tahun.

Saran MJ tentang Topik ini:
"Kakek saya selalu berkata, "Berpikirlah sebelum bertindak dan kendalikan dirimu. Saya selalu mengingat perkataan beliau. Apabila kita tahu kita telah melakukan yang terbaik, kita akan merasa santai dan merasakan kebanggaan. Selain itu kita tak bisa melakukan selebihnya. Semua itu diluar kendali kita, jadi jangan dicemaskan. Kecemasan akan hasil hanya akan mengaburkan fokus, akhirnya juga impian anda."
 
[bersambung]


__________________________________________________________
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/
17.

Mengapa Saya Menulis - kata George Orwell

Posted by: "rina" patty_nz@yahoo.com   patty_nz

Sat Jul 5, 2008 1:22 am (PDT)

Mengapa Saya Menulis

George Orwell bilang, ada empat macam dorongan utama yang menggerakkan
orang untuk menulis, setidak-tidaknya kalau menulis prosa, yaitu:

1. Kepentingan diri sendiri semata-mata.

Keinginan dianggap pintar, dibicarakan orang sesudah mati, membalas
dendam terhadap mereka yang meremehkan kita semasa remaja, dsb. Tetapi
ada pula sekelompok kecil orang yang berbakat dan berkemauan keras dan
bertekad menjalankan kehidupan mereka sendiri sampai terakhir.
(Maksudnya mungkin orang-orang ini menulis ya karena tekad mau
menulis! Dan Orwell merasa dia termasuk yang ini).

2. Kegairahan estetika.

Kemauan melihat keindahan di dunia luar, atau dalam kata-kata dan
rangkaiannya yang tertentu. Kenikmatan dalam jaringan suatu bunyi
dengan bunyi lainnya, dalam kekuatan suatu prosa yang baik atau ritme
dari sebuah cerita yang baik.

Keinginan berbagi dengan orang lain atau penghayatan atas pengalaman
yang dipandang seseorang bernilai dan tidak patut dibiarkan berlalu
begitu saja.

3. Dorongan sejarah.

Keinginan melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Mencari fakta
yang sesungguhnya, dan menyimpannya untuk kepentingan generasi mendatang.

4. Tujuan politik — "politik" dalam arti seluas-luasnya.

Keinginan mendorong dunia ke suatu arah tertentu, mengubah pandangan
orang lain mengenai macam masyarakat yang seharusnya mereka kejar dan
bentuk.

George Orwell juga bilang:

"…saya lihat ada kesan seolah-olah jika saya menulis, itu terdorong
sepenuhnya oleh keinginan mengabdi pada kepentingan umum. Saya tidak
ingin orang mendapat kesan ini."

"Semua penulis ingin dipuji, mementingkan diri sendiri dan malas, dan
di lapis terbawah dorongan-dorongan mereka adalah misteri."

"Menulis buku adalah pekerjaan yang tidak menyenangkan dan melelahkan,
seperti pergumulan panjang dengan suatu penyakit ganas. Orang jangan
sekali-kali terjun ke bidang ini, kalau tidak didorong semacam
dorongan setan yang tidak dapat ditolak ataupun dipahami."

Referensi:

George Orwell. "Mengapa Saya Menulis." Mereka yang Tertindas. Jakarta:
YOI, 1990.

cheers,
Rina

www.bonekarusia.wordpress.com
www.narniarainz.blogspot.com

18.

Sketsa Rasul:Untuk Rindu

Posted by: "rafif_amir" rafif_amir@yahoo.co.id   rafif_amir

Sat Jul 5, 2008 1:29 am (PDT)

Engkaulah rasul mulia
pembawa pelita jiwa
engkaulah rasul idola
tauladan umat sedunia
shalawatku kepadamu
yang merindu syafaatmu
di hari yang tak menentu
ya Rabb kabulkan harapanku
(Suara Persaudaraan, Rindu Rasul)

Hati ini begitu merindu. merindu akan cahaya yang engkau bawa
berabad-abad lalu. segala pengorbanan yang kau persembahkan untuk
umatmu. segala nyala jiwa yang meniupkan cinta dan airmata di
saat-saat kepergianmu.

kini, engkau telah tiada. tak ada lagi seorang manusia yang menjelang
kematiannya berkata, "Ummati..Ummati...". Tak ada lagi seorang manusia
cahaya yang begitu penyayang bahkan kepada orang yang pernah
meludahinya. Tak ada lagi seorang manusia agung yang di setiap
dinginnya malam mendoakan kaum umatnya.

bukankah engkau yang membawakan pelita itu untuk kami, Ya Rasul!
kemudian kami bisa merasakan cahayanya dalam dada. kemudian kami bisa
meneteskan airmata cinta MahaRaya. kemudian kami bisa menjadi manusia
berkedudukan mulia di sisi-Nya. kemudian kelak kami juga merasakan
keindahan surga dengan sungai-sungai di bawahnya. bukankah engkau yang
telah membukakan pintu itu, Ya Rasul!

Aku mencintaimu, Ya Rasulullah!

-Pagi hari, ketika kuncup cinta mekar seketika-
diiringi nasyid SP-Rindu Rasul

Recent Activity
Visit Your Group
Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Healthy Living

Learn to live life

to the fullest

on Yahoo! Groups.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE
Blockbuster is giving away a free trial of Blockbuster Total Access to smart movie lovers like you.

Tidak ada komentar: