Messages In This Digest (17 Messages)
- 1a.
- Re: (Catatan dwiminggu) Liburanku From: dyah zakiati
- 2a.
- Re: Tak Selalu Harus Berwujud Bunga From: dyah zakiati
- 3a.
- SELANJUTNYA: ADA YANG MAU DAFTAR??SUDAH ADA YANG DAFTAR!! LHO From: caliyan
- 4a.
- (CERPEN DEWASA) KETIAK From: Abdul Fatah
- 5a.
- Re: Mujahid Kecilku Menangis From: cahaya.khairani
- 5b.
- Re: Mujahid Kecilku Menangis From: novi_ningsih
- 5c.
- Re: Mujahid Kecilku Menangis From: rafif_amir
- 5d.
- Re: Mujahid Kecilku Menangis From: rafif_amir
- 6a.
- Ajari Aku From: cahaya.khairani
- 6b.
- Re: Ajari Aku From: novi_ningsih
- 7.
- [SK Idol] Tak Akan Pernah Mati From: novi khansa'
- 8.
- Memaknai Kesedihan From: M.Arif As Salman
- 9.
- Lam Kenal From: sbondan34
- 10.
- Sketsa Rindu: Untuk Rasul From: rafif_amir
- 11.
- Purnama Cinta From: rafif_amir
- 12a.
- Re: Dyah ditabrak taksi! From: asma_h_1999
- 13a.
- Re: [tips menulis] Yuk Membumi! From: asma_h_1999
Messages
- 1a.
-
Re: (Catatan dwiminggu) Liburanku
Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com adzdzaki
Sat Jul 5, 2008 5:48 am (PDT)
Adik kecil, makasih dah baca ^_^
Yaaa, banyak acara ya? Terus kapan kita ke Yogya duuunk??? Ayo duuunk, sebelum Ramadhan yaaa.
Kalau sesudahnya nanti aku pergi sama yang lain lhooo :P
----- Original Message ----
From: ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com >
hehehe...kesindir euy
wah enak tuh minggu depan banyak acara, maen lagi. Tapi minggu depan aku juga bakal banyak acara: lembur
salam,
Sinta
Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^
www.sinthionk. rezaervani. com
www.sinthionk. multiply. com
----- Original Message ----
From: dyah zakiati <adzdzaki@yahoo. com>
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Sent: Friday, July 4, 2008 11:02:33 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] (Catatan dwiminggu) Liburanku
Bagaimana bisa memberi kalau tak punya sesuatu yang diberi? Bagaimana menuangkan segelas air dari teko yang kosong? Mungkin itu perasaan saya saat ini. Kosong. Entahlah. Mungkin kelelahan yang timbul setelah beberapa hari bersantai-santai nyaris tanpa aktivitas. Otak terasa kosong dan hampa. Waktu yang biasa terburu oleh berpuluh agenda terisi dengan bersantai, membaca novel, menonton kartun, dan banyak kegiatan mubazir lainnya. Ah, tak enaknya hidup tanpa aktivitas yang jelas. Kemalasan kian menerpa. Padahal kalau setiap waktu bisa diisi dengan hal berguna seperti menghapal Qur'an, misalnya, tentu akan sangat bermanfaat.
__
- 2a.
-
Re: Tak Selalu Harus Berwujud Bunga
Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com adzdzaki
Sat Jul 5, 2008 5:58 am (PDT)
Hehehehehehe, jangan salah adik kecil.Anak teknik UNJ pada nyastra lhooo ^_^
Iya kan Azis, Yayan, kak Margo, Happy, Andrew, dan sepertinya masih banyak lhoo.
Hehehe, saking nyastranya malah suka dibilang teknik sastra ataw teknik linguistik.
^_^
----- Original Message ----
From: ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com >
wow...pantes deh banyak para gadis yang terpesona ma posting yang satu ini, ngena banget!!
tapi, saya jadi kepikiran ma kalimat "Suami saya adalah seorang insinyur"
keinget kata-kata temen pas kuliah dulu
insinyur=teknik, teknik=cuek, cuek=gak romantis
so...insinyur= gak romantis [hehehe...iya yah?!]
pertanyaannya, apa ini berlaku buat ceweknya juga? hiyaaaaa....
Salam,
sinta
Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^
www.sinthionk. rezaervani. com
www.sinthionk. multiply. com
----- Original Message ----
From: andrisuryaningsih <andrisuryaningsih@ yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Sent: Monday, June 30, 2008 5:14:00 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Tak Selalu Harus Berwujud Bunga
Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan,saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.
- 3a.
-
SELANJUTNYA: ADA YANG MAU DAFTAR??SUDAH ADA YANG DAFTAR!! LHO
Posted by: "caliyan" yayan_unj@yahoo.com c_al_iyan
Sat Jul 5, 2008 7:45 am (PDT)
Iya aku mau buat KLUB HARUS TERJADI;
ada yang sudah daftar dua orang, ayo gabung;
1. Yayan
2. Dyah
3. Novi
*note:
Tulis sendiri dan reply ya..
ada program2 bagus untuk pendaftar klun ini
serius lho ini....
kesempatan tidak terjadi dua kali
karena kesempatan terjadi karena ada peluang
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , dyah zakiati <adzdzaki@..com .>
wrote:
>
> Seandainya saja aku daftar klub ini, maz Yayan, maka kata seandainya
saja akan terulang hingga suatu saat aku akan berkata seandainya saja
aku tak daftar klub ini. ^_^. Yups, aku akan daftar klub yang satunya
lagi: Aku akan berusaha mewujudkan mimpiku!!!
>
> Salam
> Dyah
>
>
>
> ----- Original Message ----
> From: caliyan <yayan_unj@...>
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> Sent: Friday, July 4, 2008 10:25:01 AM
> Subject: [sekolah-kehidupan] GOSTU! : KLUB SEANDAINYA SAJA!!!ADA
YANG MAU DAFTAR??
>
>
> GOSTU! : KLUB SEANDAINYA SAJA!!!ADA YANG MAU DAFTAR?? Jun 28, '08
11:06 PM
> for everyone
> :: GOSTU!
> from: jagostu
>
> Hidupku hanya sekali
> akan kubuat berarti
> jangan kau campuri
> aku telah punya rencana sendiri
>
> biar nanti aku tahu
> Apa yang jadi pilihanku
> Ditengah padang yang luas
> Ku membawa hidup yang bebas
>
> Biar aku yang tentukan
> apa kebebasan
> mana kebenaran
> merdeka dan menang
> terbang bagaikan elang
>
> Semua yang akan kuhadapi
> Dengan segenap hati
> Dengan caraku
>
> Semua yang akan kujalani
> Adalah bagian
> Rencana Tuhan
>
> "Di dunia ada orang yang membuat berbagai hal terjadi
> Di dunia ini ada orang yang menonton berbagai hal terjadi
> Dan juga ada yang bertanya-tanya apa yang terjadi."
>
> Sudah lama aku masuk kedalam Klub Seandainya Saja. Seandainya saja
> saya telah melakukan-nya! Seandainya saja saya telah membelinya!
> Seandainya saja saya telah memulainya!. Kalau di ingat akulah pendiri
> klub yang menyedihkan itu. Karen sekian lama hanya menjadi penonton
> dan penyesal saja setiap saat bersama puluhan juta manusia lainnya.
>
> Sepertinya di dunia ini organisasi yang paling berkembang adalah
> organisasi yang aku tempati saat ini. Semuanya hanya bisa berbicara
> penyesalan di akhir. Yah itulah kenapa disebut organisasi Seandainya
Saja.
>
> Masih maukah jadi anggota klub seandainya saja! Jangan ya. Saatnya
> kita merubah menjadi orang yang membuat berbagai hal terjadi atau
> istilahnya kita harus segera masuk menjadi anggota KLUB harus
> terjadi..... .
>
> JANGAN MENYERAH.... ...saudaraku. ...begitu juga aku...
>
> - http://ya2nya2n. multiply. com -
>
- 4a.
-
(CERPEN DEWASA) KETIAK
Posted by: "Abdul Fatah" q_zyboy@yahoo.co.id q_zyboy
Sat Jul 5, 2008 8:28 am (PDT)
hahaha...tokoh yang aneh! kyla kok bisa gitu ya orangnya! obsesif banget ama ketiak. gileee...
dapet idenya dari mana bang?
http://menulisuntukbunda.blogspot. com
http://lafatah.multiply. com
ym: q_zyboy
gtalk: fatabdul
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
- 5a.
-
Re: Mujahid Kecilku Menangis
Posted by: "cahaya.khairani" cahaya.khairani@yahoo.com cahaya.khairani
Sat Jul 5, 2008 9:33 am (PDT)
He he bener, mujahid harus tahan banting!
Saya belajar dari pengalaman hidup :
-Dengan mendengarkan orang lain curhat saya jadi belajar bersyukur,
bahwa ada orang lain yang mempunyai persoalan lebih berat dari yang
saya hadapi.
-Dengan curhat ke orang lain, terkadang menyebabkan saya tanpa sadar
jadi mendramatisir masalah, masalah yang kecil jadi tampak sebagai
masalah yang besar
-Dengan orang lain tidak ada yang mau mendengar curhat saya, saya
jadi belajar untuk ikhlas.
Salam Hangat,
C.H
http://www.cahaya-khairani. blogspot. com
http://www.menjadicantik.com
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , ukhti hazimahcom
<ukhtihazimah@...> wrote:
>
> mujahid kudu tahan banting euy!!
>
> Peace
>
> Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
> ^_^
>
> www.sinthionk.rezaervani. com
> www.sinthionk.multiply. com
>
> --- On Fri, 7/4/08, rafif_amir <rafif_amir@...> wrote:
> From: rafif_amir <rafif_amir@...>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Mujahid Kecilku Menangis
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> Date: Friday, July 4, 2008, 1:52 AM
>
- 5b.
-
Re: Mujahid Kecilku Menangis
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Sat Jul 5, 2008 9:44 am (PDT)
hehe, jd inget, aku suka curhat sama abangku yg lg di rantauan, hehee :D
pernah, nelpon dan nangis2 tanpa ngomong apa2
dan akhirnya cuma sms :D
, pas akhirnya ketemu di rumah ketika dia ke jakarta, iseng aku tanya:
"bingung ga waktu di telpon nangis2"
"ya, bingung, lah..." kata dia
:D
sebenernya cuma pengen ngasi tahu kalau adeknya itu juga kangen dan
lagi butuh cerita sama kakaknya :D, tapi seneng aja, ternyata, walau
orangnya cuek, dia bingung :D
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "rafif_amir"com
<rafif_amir@...> wrote:
>
> hari ini, tepat di hari lahirnya, ia kembali harus mengunyah luka. ia
> menelponku, menumpahkan segala gundah dan gelisahnya. kudengar ia
> mendesah panjang. terasa berat. kemudian kudengar isak diantara
> kata-kata yang dengan terbata yang ia ucapkan.
>
> "Aku hanya ingin curhat sama, Mas"
> "Tak ada lagi tempat berbagi, Mas"
> "Mas, mengapa orang-orang selalu menjadikanku tempat curhat. sedangkan
> ketika ketika aku membutuhkan mereka, mereka tidak ada"
> "Tanggal 5 saya ujian. saya g bisa belajar menghadapi masalah ini"
> "Saya tahu Mas juga berat. tapi saya ingin curhat. biar lega.boleh
> kan, Mas?"
> Perlahan airmataku menitik. aku hanya mendengarkan mujahid kecilku itu
> bercerita. ia bercerita seperti orang dewasa. luka itu telah merenggut
> kebahagiaan masa kecilnya. dan kini, hingga ia beranjak remaja ia
> masih mengunyah luka yang sama.
>
> Dalam pesan singkat aku berseru
> "Wahai mujahidku, kau harus yakin bahwa Allah MahaAdil.bukankah ujian
> demi ujian ini telah membuatmu dewasa? Allah ingin menjadikan kita
> manusia yang tegar, adikku....."
>
- 5c.
-
Re: Mujahid Kecilku Menangis
Posted by: "rafif_amir" rafif_amir@yahoo.co.id rafif_amir
Sun Jul 6, 2008 1:02 am (PDT)
Bedanya, kalo sya dengar ada yang nangis di tepon paling2 cuma bisa
diem.g bisa ngomong. habis itu paling sms ngasi semangat n taujih yang
puitis :)
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "novi_ningsih"com
<novi_ningsih@...> wrote:
>
> hehe, jd inget, aku suka curhat sama abangku yg lg di rantauan, hehee :D
>
> pernah, nelpon dan nangis2 tanpa ngomong apa2
> dan akhirnya cuma sms :D
> , pas akhirnya ketemu di rumah ketika dia ke jakarta, iseng aku tanya:
> "bingung ga waktu di telpon nangis2"
> "ya, bingung, lah..." kata dia
>
> :D
>
> sebenernya cuma pengen ngasi tahu kalau adeknya itu juga kangen dan
> lagi butuh cerita sama kakaknya :D, tapi seneng aja, ternyata, walau
> orangnya cuek, dia bingung :D
>
>
>
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "rafif_amir"com
> <rafif_amir@> wrote:
> >
> > hari ini, tepat di hari lahirnya, ia kembali harus mengunyah luka. ia
> > menelponku, menumpahkan segala gundah dan gelisahnya. kudengar ia
> > mendesah panjang. terasa berat. kemudian kudengar isak diantara
> > kata-kata yang dengan terbata yang ia ucapkan.
> >
> > "Aku hanya ingin curhat sama, Mas"
> > "Tak ada lagi tempat berbagi, Mas"
> > "Mas, mengapa orang-orang selalu menjadikanku tempat curhat. sedangkan
> > ketika ketika aku membutuhkan mereka, mereka tidak ada"
> > "Tanggal 5 saya ujian. saya g bisa belajar menghadapi masalah ini"
> > "Saya tahu Mas juga berat. tapi saya ingin curhat. biar lega.boleh
> > kan, Mas?"
> > Perlahan airmataku menitik. aku hanya mendengarkan mujahid kecilku itu
> > bercerita. ia bercerita seperti orang dewasa. luka itu telah merenggut
> > kebahagiaan masa kecilnya. dan kini, hingga ia beranjak remaja ia
> > masih mengunyah luka yang sama.
> >
> > Dalam pesan singkat aku berseru
> > "Wahai mujahidku, kau harus yakin bahwa Allah MahaAdil.bukankah ujian
> > demi ujian ini telah membuatmu dewasa? Allah ingin menjadikan kita
> > manusia yang tegar, adikku....."
> >
>
- 5d.
-
Re: Mujahid Kecilku Menangis
Posted by: "rafif_amir" rafif_amir@yahoo.co.id rafif_amir
Sun Jul 6, 2008 1:04 am (PDT)
iya, benar juga. temannya banyak. pergaulannya luas. tapi ia tak
memiliki sahbat dekat. sedangkan aku tak bisa selalu ada di sisinya.
terllau jauh jarak yang memisahkan kami berdua
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "asma_h_1999"com
<asma_h_1999@...> wrote:
>
> Wih...kasian banget mujahid kecilnya. Kudunya mah dia cari sahabat
> juga yang bisa dicurhatin, biar bisa berbagi dan hatinya lega.
>
> Btw...mas rafifkan jadi tempat curhatannya kan...jadi ada tempat
berbagi.
>
> Salam buat mujahid kecil, semoga tetap kukuh.
>
> Wassalam
> asma
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "rafif_amir"com
> <rafif_amir@> wrote:
> >
> > hari ini, tepat di hari lahirnya, ia kembali harus mengunyah luka. ia
> > menelponku, menumpahkan segala gundah dan gelisahnya. kudengar ia
> > mendesah panjang. terasa berat. kemudian kudengar isak diantara
> > kata-kata yang dengan terbata yang ia ucapkan.
> >
> > "Aku hanya ingin curhat sama, Mas"
> > "Tak ada lagi tempat berbagi, Mas"
> > "Mas, mengapa orang-orang selalu menjadikanku tempat curhat. sedangkan
> > ketika ketika aku membutuhkan mereka, mereka tidak ada"
> > "Tanggal 5 saya ujian. saya g bisa belajar menghadapi masalah ini"
> > "Saya tahu Mas juga berat. tapi saya ingin curhat. biar lega.boleh
> > kan, Mas?"
> > Perlahan airmataku menitik. aku hanya mendengarkan mujahid kecilku itu
> > bercerita. ia bercerita seperti orang dewasa. luka itu telah merenggut
> > kebahagiaan masa kecilnya. dan kini, hingga ia beranjak remaja ia
> > masih mengunyah luka yang sama.
> >
> > Dalam pesan singkat aku berseru
> > "Wahai mujahidku, kau harus yakin bahwa Allah MahaAdil.bukankah ujian
> > demi ujian ini telah membuatmu dewasa? Allah ingin menjadikan kita
> > manusia yang tegar, adikku....."
> >
>
- 6a.
-
Ajari Aku
Posted by: "cahaya.khairani" cahaya.khairani@yahoo.com cahaya.khairani
Sat Jul 5, 2008 9:41 am (PDT)
Ilahi...
Ajari Aku mencintai tanpa berharap dicintai,
Ajari aku memahami tanpa berharap dipahami,
Ajari aku memberi tanpa berharap diberi,
Cukuplah semua itu sebagai rasa syukurku padaMu...
C.H
htt://www.cahaya-khairani. blogspot. com
- 6b.
-
Re: Ajari Aku
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Sat Jul 5, 2008 9:45 am (PDT)
ya Allah....
ajari aku ikhlas
ajari aku kuat
ajari aku tabah
ajari aku sabar
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "cahaya.khairani"com
<cahaya.khairani@...> wrote:
>
> Ilahi...
> Ajari Aku mencintai tanpa berharap dicintai,
> Ajari aku memahami tanpa berharap dipahami,
> Ajari aku memberi tanpa berharap diberi,
>
> Cukuplah semua itu sebagai rasa syukurku padaMu...
>
>
>
> C.H
> htt://www.cahaya-khairani. blogspot. com
>
- 7.
-
[SK Idol] Tak Akan Pernah Mati
Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Sat Jul 5, 2008 10:47 am (PDT)
Tak Akan
Pernah Mati
Oleh:
Novi Khansa
Akhir masa kuliah, 2003
Tergopoh-gopoh saya berjalan
menuju rumah kami. Sederhana,
tapi penuh arti. Sebuah rumah yang dengan jerih payah seorang bapak bisa kami
huni. Membuka pagar rumah, biasanya saya dapati sepeda motor bapak di sana.
Pintu rumah akan terbuka dan terpampang jelas ruang tamu. Tidak ada yang
menarik dalam rumah kami. Bahkan tak ada pajangan foto keluarga. Tapi, di sana
ada sebuah meja tulis. Di balik meja itu, duduk seorang yang usianya sudah
lebih dari setengah abad.
Di
tangannya sebuah pulpen atau pensil. Di hadapannya, ada buku-buku, kertas,
kalkulator, benda apa saja yang bisa mendukung tulisannya. Posisi meja tulis
dan bapak yang berada di baliknya terlihat jelas ketika saya longokkan kepala
ini.
"Assalamu'alaykum" hari masih
sore ketika saya pulang dari Depok. Sebenarnya saya ngekos di daerah Pindok
Cina, tapi untuk beberapa semester, saya memilih pulang. Bapak meminta saya
untuk membantu mengetikkan naskahnya. Bapak terlampau tua untuk bisa hapal
tombol-tombol kibord komputer. Bapak justru lebih terbiasa menggunakan mesin
tik.
Saya
dapati senyuman sumringah di sana. Walau alisnya yang begitu tebal menyiratkan kegalakannya. Kumisnya yang biasa
saja, entah kenapa mengurangi image "galak" di wajah bapak. Hmm, untuk
sementara, laki-laki berkumis yang saya sukai cuma bapak, hehehe :D.
"Oleh-oleh" ujar bapak melihat
saya menenteng seplastik gorengan yang saya beli tak jauh dari rumah kami. Cuma
ini, tapi bapak senang... Memang sudah beberapa kali, ketika pulang ke rumah
dan masih sore, saya sempatkan untuk membeli gorengan. Entah, apa yang bapak
pikirkan, dia selalu senang dengan kehadiran oleh-oleh itu, walau tak semua
beliau makan.
Padahal, untuk urusan
oleh-oleh, bapak juaranya. Ketika pulang kerja, ada saja yang bapak bawa. Dari
mulai beberapa pasang sendal perempuan, pakaian, makanan. Tak jarang, bapak
memanggil kami ketika membawa makanan enak.
***
Saya
tengah mengikuti pelajaran siang itu di sebuah SMU, ketika seseorang mengetuk
pintu kelas kami. Bapak meminta izin, menjemput saya di sekolah. Bukan untuk
sebuah kebutuhan mendesak, bukan untuk bepergian atau jalan-jalan atau bukan
karena ada kabar buruk. Tapi, untuk sebuah keperluan yang bisa dibilang penting,
yaitu membuat KTP. Bapak
mengantar saya mengurus KTP di kelurahan dekat rumah kami, yang juga tak jauh
dari sekolah saya. Lucu atau memalukan, entahlah. Pada usia yang terbilang
dewasa, 17 tahun, untuk bikin KTP, masih dibantu bapak. :D
Hmm,
apa karena saya anak manja? Atau karena saya tidak juga mandiri. Sebagai anak
bungsu, bisa dibilang curahan kasih sayang mengalir kepada saya. Hingga kakak
perempuan saya yang pertama adalah pembela sejati di tengah rengekan saya
dijahili orang (maklumlah, sewaktu kecil, saya adalah objek paling lemah untuk
dibikin nangis orang :D). Dia
akan berada di garda depan untuk berantem dengan siapapun yang mengganggu saya.
Ingatan saya pun sampai ketika masih SMP,
saya tak diperbolehkan untuk mengunjungi saudara saya di Tanjung Priok dengan "menakut-nakuti" saya akan
tindakan kekerasan yang terjadi di mana-mana. Tapi begitu besar, perlahan tapi
pasti, bapak mulai menyerahi beberapa tanggung jawab ke saya. dari mulai
membayar kredit rumah, menabung, ngantri membayar telepon. Mengantar buku ke sekolah-sekolah saat
kami mempunyai toko buku.
Semua itu pun tak terjadi
begitu saja. Bapak akan mengawalinya
terlebih dahulu, memberi contoh kepada saya. Di sini tempat menabung, ini
formulirnya, di sini bank tempat membayar telepon. Kamu naik kendaraan ini untuk ke sana, kemudian
yang ini, dll. Hingga, masalah kesehatan. Sewaktu SMU saya pernah harus
bolak-balik Rumah sakit untuk check up. Tentu saja diawali dengan
terlebih dahulu, bapak mengantar saya, menemani saya ketika diambil darah dan
mengambil obat di apotik khusus pengguna Askes. Selanjutnya saya pun dilepas. Tidak
hanya itu. Untuk urusan saya mengikuti lomba mengarang antar sekolah, bapak
yang membimbing dan mengajari saya hingga kemudian saya mewakili tingkat
kelurahan. Ketika saya mengikuti lomba baca puisi saat 17an, bapak juga yang
membuatkan teksnya.
Aah,
begitu teraturnya, hingga sering luput dari ingatan saya. Secara tidak
langsung, bapak menyuruh kami untuk mandiri, tapi selalu memberi contoh dan
membimbing. Tapi, entah
kenapa di masa-masa saya beranjak dewasa, saya justru melihat bapak sebagai
sosok yang otoriter, keras, galak, dan tidak menyenangkan. Kami semua harus
ikut aturan beliau. Dari A sampai Z. Dari mulai sekolah mana kami harus mendaftar
hingga memilih jurusan.
Saya
pun pernah pada taraf kecewa, sebal dan membangkang. Merasa bapak kolot dan
kurang pengertian hingga masa-masa itu hadir. Masa di mana saya memilih sendiri
tempat kuliah, masa akhirnya saya bisa bebas tinggal ngekos di Depok. Masa saya
tak perlu ikut terlalu banyak aturan beliau. Saya merasa bebas untuk sementara
waktu. Bebas dalam arti saya boleh sesuka hati tak datang kuliah, atau mungkin
hadir 15 menit sebelum dosen ke luar. Saya juga bisa saja tidak pulang ke kos
tanpa orang rumah mengetahuinya.
Tapi,
siapa sangka, kebebasan itu tak sepenuhnya saya nikmati. Tanpa terpaksa, saya
tetap melaporkan keadaan saya yang nyaris masuk aliran tak jelas, keikutsertaan
saya di seminar muslimah, dan cerita-cerita lain yang akan membuat saya
terdiam. Ternyata, saya masih sangat membutuhkan beliau. Saya tetap masuk dalam
wewenang beliau, dan tak bisa sembarangan. Beban nilai memuaskan dan IP yang
baik, kembali membawa saya untuk ada di dekatnya. Hingga, salah satu hal pertama yang saya lakukan setelah ke luar
sidang tugas akhir adalah menelepon bapak. Saya
lulus... dapat nilai B.
***
Januari 2004
Saya
memandangi wajah bapak. Tubuhnya
kini telah terbungkus kain kafan. Menangis? Jangan tanyakan itu... berember-ember mungkin sudah saya
keluarkan air mata ini. Belum lagi saya mendapat tugas menghubungi saudara dan
kerabat bapak untuk berita duka ini karena mungkin saya dianggap lebih kuat.
Yah, saya mampu berjalan ke pasar untuk beli peniti ketika teras depan akan dijadikan
tempat memandikan jenazah bapak. Saya masih mampu mencari-cari kamper dan saya
masih dalam keadaan sehat, tanpa pingsan di sini. Hanya saja saya tak sanggup
tidur dan makan.
Satu
setengah bulan silam. Saya
masih melihat senyum itu. Bapak dan ibu berjalan beriringan, tersenyum
sumringah menghadiri wisuda saya. Mereka berpakaian dengan motif batik yang sama. Rupanya itu jadi momen
terakhir kebersamaan kami hingga bapak mengalami kecelakaan motor yang
merenggut nyawanya. Menghempaskan banyak harapan dalam diri saya.
Penyesalan pernah
mengecewakan, membantah hingga diam-diam saya ke luar dari pekerjaan membuat
saya terpuruk. Seolah hari-hari selanjutnya begitu suram. Saya sempat sakit,
menangis-nangis di malam-malam rindu pada bapak. Bapak seperti hilang, padahal
baru pagi itu bapak menyerahkan naskah ke saya. Baru tadi pagi bapak senyum. Rasanya,
baru kemarin bapak menggendong saya dari lantai atas rumah kami. Atau, ketika
kami mengobrol dari A hingga Z. Atau ketika kami shalat berjamaah. Baru kemarin rasanya bapak mengajak saya
jalan-jalan, naik kuda. Membawakan
kue, oleh-oleh dan memberikan bunga ketika saya wisuda. Baru kemarin....
rasanya. tapi kini dia seperti menghilang... Kini yang bisa saya pandangi hanya
nisan bertuliskan namanya.
Selama berbulan-bulan saya
masih terus mengingatnya. Kadang tiba-tiba teringat dan menangis. Bahkan,
ketika saya diberi kesempatan terindah dari-Nya untuk menunaikan ibadah di
tanah suci pada bulan Ramadhan, di tahun yang sama meninggalnya bapak. Saya
selalu merasa ditemani. Saya merasa bapak ada di dekat saya. Hingga pada keputusan,
saya harus banyak belajar sekembali ke tanah air dan Allah mewujudkannya dengan
saya diterima di sebuah pesantren terbuka di Jakarta Pusat.
Lagi-lagi, saya dihadapkan
untuk terus mengingatnya.
***
Dari ujung jalan itu, saya akan sambangi
rumah kami. Suasana sore yang saya sukai sejak dulu. Rumah ini ada di jalan
buntu, tak banyak kendaraan hilir mudik. Beberapa anak kecil tengah bermain.
Mbak-mbak khadimat mengejar-ngejar sambil menyuapi nasi. Saya lewati mereka
dengan perasaan bahagia. Mau ke mana pun saya pergi, pasti kembali ke sini. Ke
rumah yang begitu banyak menyimpan mimpi, cita dan harapan saya. Sudah 25 tahun
lebih saya ada di sini. Sempat berpindah rumah dalam satu gang dan kemudian
menetap.
Ketika langkah ini memasuki
rumah, kenangan itu kembali. Bapak menanti saya di sini.
Ruangan itu kini memang berbeda.
Setelah bapak meninggalkan
kami, seting rumah kami dirombak. Memang tak ada pernyataan apapun dari ibu. Meja
tulis bapak dibawa kakak ke tokonya. Ruang makan dirombak, disatukan dengan
ruang tamu. Tak ada lagi
pemandangan bapak sedang menulis di balik meja tulisnya. Segalanya diubah. Tapi, tetap ada sesuatu yang
tertinggal. Kenangan indah bersamanya.
***
Hingga bertahun-tahun kemudian
saya memilih untuk bekerja di rumah. Tak jauh dari tempat bapak menulis, saya
tengah mendesain buku, me-retouch gambar, menulis esai, puisi ataupun
cerpen. Di sini, di tempat yang tak jauh, saya rasakan semangat bapak menulis
puluhan naskah buku sekolah di saat yang sama. Di malam-malam syahdu saat saya
belajar membaca dan menulis, saat kami bertukar pikiran tentang politik, saat
saya mulai menunjukkan tulisan saya, puisi-puisi yang tak pernah sekalipun saya
publikasikan saat beliau masih ada.
Terkadang, ketika saya harus
bergulat dengan mata kuliah yang berat, bahasa arab yang susah, hafalan yang
tak maju-maju. Ketika, saya menemukan begitu banyak buku yang saya butuhkan
untuk kuliah di lemarinya. Tiba-tiba satu demi satu buku itu hadir, dan saya cuma
bisa terbengong-bengong. Ataupun ketika saya mendapat order buku yang menarik
atau ketika saya usai membuat tulisan, dan banyak lagi. Rasanya saya ingin
bercerita pada bapak.
"Pak.. pak..,
Tapi akhirnya saya hanya akan
diam. Berandai-andai, bapak
ada di dekat saya hingga akan mengalir 1001 satu kisah akan cita-cita dan hobi
yang sama. Pertimbangan-pertimbangan dan penilaian yang akan saya butuhkan.
Hhh... hingga tangis saya mengalir. Kangen...
Hingga, saya mulai menyadari...
kalau bapak memang telah pergi, tapi saya yakin beliau tetap di sini. Di hati ini. Cinta, perhatian dan semangat
yang tak akan pernah mati.
23 Juni 1949-21
Januari 2004
Saya persembahkan
untuk Almarhum Bapak...
Cintanya takkan
pernah pudar
Semangatnya kan
selalu membara
novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply. com
http://novikhansa.rezaervani. com/
- 8.
-
Memaknai Kesedihan
Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com marif_assalman
Sun Jul 6, 2008 12:41 am (PDT)
Najib-bukan nama sebenarnya-salah seorang teman saya rumahnya kecuriaan, hp-nya yang masih baru dan berharga mahal hilang, begitu juga dengan teman teman yang lain yang serumah dengannya juga kehilangan uang dan hp.
Kehilangan hp-nya membuatnya begitu panik, marah, kesal, jengkel, mencurigai beberapa orang dan membuatnya selalu tidak tenang. Sangat sulit bagi dirinya untuk mengikhlaskan hp mahal tersebut. Bahkan ia mengatakan, "kalau sampai saya tahu siapa yang mengambilnya, saya pasti akan menghabisinya".
Hasan-bukan nama sebenarnya- juga saya temukan dalam keadaan sedih dan murung. Bahkan saya melihat ada bekas tetes air mata di pipinya. Namun ia nampak agak tenang. Ia juga kehilangan hp dan uang sebesar 400Le. Saya berkata padanya, sudahlah akhi, bersabar, semoga Allah memberi ganti yang lebih baik. Dengan tenang ia menjawab, Akhi saya sedih bukan karena kehilangan hp dan uang, tapi saya bersedih karena tadi malam saya ketiduran ,saya merasa sangat rugi, saya tidak bisa shalat tahajud dan sahur. Mendengar jawaban hasan sayapun terkejut , merasa kagum dan iri.
Diantara kita barangkali pernah mengalami kehilangan benda berharga yang kita cintai dan sayangi. Mungkin ada yang pernah kehilangan uang, hp, buku dan lainnya. Apakah perasaan yang terjadi dalam hati kita? Mungkin kita semua sepakat, bahwa kita akan bersedih walaupun tingkat kesedihan itu berbeda diantara kita. Ketika benda yang hilang itu begitu sangat berharga, kesedihan yang kita rasakan semakin kuat dan besar. Dan terkadang kesedihan itu membuat kita lupa pada nikmat yang masih kita miliki
Atau salah seorang teman dekat kita mengalami kehilangan, kita juga akan ikut bersedih dan merasakan apa yang ia rasakan.
Namun, pernahkan suatu kali kita merasa bersedih ketika hilang kesempatan untuk membaca Al qur'an, terlambat shalat berjama'ah atau kehilangan zauq ketika mendengar bacaan Al qur'an sehingga hati sulit untuk tersentuh.
Ketika dunia begitu kita cintai, sehingga rasa cinta itu memenuhi hati kita, maka ketika dunia yang kita cintai itu hilang dari kita , seakan kita tertimpa musibah besar. Sedang dunia dan isinya hanya bersifat sementara, tidak ada yang kekal dan yang akan kita bawa sampai ke akhirat. Laptop , hp, mobil mewah, istana megah, bahkan istri cantik yang kita milki, anak anak yang menawan tidak akan bisa kita bawa kedalam kubur. Semua itu akan kita tinggalkan ketika ajal telah datang.
Para pecinta akhirat berusaha mengeluarkan ketergantungan dunia dari hati mereka. Karenanya ketika mereka mendapat kenikmatan dunia mereka tidak terlalu berbangga dan bahagia dan begitu juga ketika mereka kehilangan dunia tidak merasakan kesedihan yang mendalam.
Sesungguhnya kebahagiaan orang beriman adalah dalam ketaatan pada perintah Allah dan kesedihan ketika terlewatkan satu saat waktu dalam kelalaian dari perintah Allah.
Mari kita tanya diri kita, adakah kita bersedih, ketika begitu jarangnya mengingat Allah, bersedih karena tidak bisa banyak membaca al qur'an, bersedih karena tidak bisa berjamaah di mesjid, bersedih karena tidak bisa shalat tahajud, bersedih karena tidak bisa bersedekah dan membantu saudara yang kesulitan, bersedih karena telah berbuat dosa dan maksiat pada Allah?
Adakah kita bersedih ketika teman belum shalat, atau sering lalai dan suka meninggalkan shalat, tidak berpuasa, berbuat dosa dan kemaksiatan ?
Ataukah kita hanya berbahagia ketika kita sudah punya uang yang banyak, rumah yang megah, mobil mewah, gaji yang besar, jabatan yang tinggi, terpandang di masyarakat dan lainnya?
Dan bersedih ketika semua itu hilang dari diri kita ?
Kepada apa dan siapakah hati kita selama ini kita gantungkan? Apakah kepada dunia yang akan kita tinggalkan ataukah kepada Allah yang kekal yang tidak pernah menyia nyiakan hambaNya.
Islam adalah nikmat terbesar yang Allah berikan pada manusia, Nikmat yang tidak ada bandingannya dengan dunia dan segala isinya bahkan dengan jagat raya ini. Allah tidak melihat manusia pada apa yang dimilikinya dari dunia , wajahnya yang cantik dan menawan, badan yang gagah dan tegap, pakaian yang mahal, mobil yang mewah, rumah yang besar, jabatan yang tinggi, gelar Doktor, Profesor dan lainnya. Namun Allah melihat pada hati hambaNya. Adakah hati itu cinta, berserah dan ikhlas pada Allah. Adakah hati selalu patuh pada perintah Allah dan adakah hati itu jujur pada Allah. Dan adakah hamba tersebut senantiasa berbuat sesuai dengan yang Allah perintahkan.
Harta yang berlimpah tidak akan bisa menebus dosa di akhirat kelak.
Hari dimana tidaklah bermanfaat harta dan anak anak yang dicintai. Kecuali yang datang pada Allah dalam keadaan hati yang selamat ( qalbun salim ).
Karenanya tidak perlu berbangga dengan harta , jabatan dan kemewahan yang dimiliki kalau Allah memandang kita dengan pandangan hina dan juga tidak usah bersedih dengan kemiskinan yang kita alami kalau dengan demikian kita menjadi mulia dalam pandangan Allah. Yang paling utama bagaimanakah hati dan amalan kita pada Allah.
Betapa banyak orang menjual agama mereka untuk mendapatkan keuntungan dan kesenangan dunia yang sesaat. Mereka menggadaikan akhirat yang kekal.
Mari kita jujur , ketika laptop dan hp yang kita miliki dicuri dan ketika kita tidak bisa shalat pada waktu malam atau 2 rakaat pada waktu fajar, manakah yang lebih besar kesedihan kita ?
Rasulullah bersabda : Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya (HR. Muslim ) dalam riwayat lain : Sesungguhnya lebih aku cintai dari dunia dan segala isinya.
Hal ini bukan berarti dunia kita tinggalkan, tapi ambillah dari dunia apa yang kita perlukan untuk akhirat yang kekal dan jangan kita masukkan kecintaan pada dunia kedalam hati, karena hal itu akan membuat hati kita akan selalu tidak pernah tenang, tidak pernah merasa puas dan selalu gelisah
Karena hati sesungguhnya Allah ciptakan untuk di isi dengan cinta pada Allah, berzikir, membaca al qur'an dan kebaikan lainnya. Dan hal itu yang akan membuat hati selalu tenang, bahagia, tentram dan menentramkan.
Firman Allah : Katakanlah, "Jika bapak bapakmu, anak-anakmu,saudara saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah- rumah tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai dari pada Allah dan rasulNya serta berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang orang fasik ( At taubah : 24 )
Semoga bermanfaat dan bisa menjadi renungan.
Al faqir ilallah,
Cairo, 6 Juli 2008
- 9.
-
Lam Kenal
Posted by: "sbondan34" sbondan34@yahoo.com sbondan34
Sun Jul 6, 2008 1:03 am (PDT)
Assalamu'alaikum wr wb
Salam kenal dari Bondan, mohon bimbingan
Rgrds
Bondan
- 10.
-
Sketsa Rindu: Untuk Rasul
Posted by: "rafif_amir" rafif_amir@yahoo.co.id rafif_amir
Sun Jul 6, 2008 1:03 am (PDT)
sebelum kututup lembar terakhir sepertiga malam ini. aku ingin
mengirimkan satu kali lagi shalawat kepadamu. shalawat rindu yang
begitu syahdu.
salamu'alaika ya Rasulullah...
dalam hening yang mengalirkan bening. aku ingin mengenangmu. segala
pengorbanan yang tertumpah untuk sebuah izzah. aku mencintaimu, ya
Rasulullah....sungguh, aku ingin menatap wajahmu.
salamu'alaika ya Rasulullah...
semoga Allah mempertemukanku denganmu dalam jannah
malam,01:57
- 11.
-
Purnama Cinta
Posted by: "rafif_amir" rafif_amir@yahoo.co.id rafif_amir
Sun Jul 6, 2008 1:03 am (PDT)
Bukankah Segala penderitaan akan sirna ketika rasa rindu pada cahaya
yang paling cahaya tlah membuat kita merana? karena hanya Dia yang
berhak mendapat purnama cinta hambaNya
Tak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangan
duniawi, Kata Ibnu Athaillah dalam Al-Hikam, selain rasa takut kepada
Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang
membuat hati merana
sungguh, engkau harus adil dalam membagi cinta. cinta sejati itu hanya
untuknya. Cinta sejati itu menyembuhkan tidak menyakitkan, kata Azzam
dalam KCB. cinta sejati takkan membuat kau menderita dan melupakan
segala kebahagiaan. bukankah telah banyak nikmat Allah yang terhampar?
lupakanlah segala kesedihan itu, saudaraku.
engkau tahu saudaraku? cahaya bintang di atas sana yang selalu
berpijar untukmu.tidakkah kau ingin sepertinya? menjadi cahaya? tapi
bagaimana bisa kau menjadi cahaya jika kau sendiri muram, saudaraku?
-untuk engkau yang membuat duka dengan membuang cahaya-
- 12a.
-
Re: Dyah ditabrak taksi!
Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Sun Jul 6, 2008 3:13 am (PDT)
ayo, kapan? kalo ke lembang, bawa baju tebal-tebal yach. dingin
banget di sini.
Wassalam
asma
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , dyah zakiati <adzdzaki@..com .>
wrote:
>
> Iya, mbak. Makasih banyak. Hehehe, semoga tidak terjadi lagi hal
seperti itu ^_^. Mbak sudah di Lembang kah? Aduuuh, kapan ya aku ke
Boscha?
>
> Salam
> Dyah
>
>
> ----- Original Message ----
> From: asma_h_1999 <asma_h_1999@...>
>
>
> Day...
>
> lebih hati-hati yach...
>
> asma
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, dyah zakiati <adzdzaki@ .>
> wrote:
> >
> > Kalau ada orang yang nekat pergi ke suatu tempat tanpa tahu arah,
> sebut saja salah satunya Dyah. Gadis itu memang keterlaluan.
> Sebenarnya sih bukan karena keterlaluan nekat perginya. Tapi lebih
> pada keterlaluan sudah bertahun-tahun tinggal di Jakarta tak tahu arah
> Ragunan. Yups. Ragunan yang dia tahu hanyalah pergi dari rumahnya ke
> Kampung Melayu, kemudian naik 608 sampai tujuan. Pagi ini dia memang
> harus ke Ragunan. Bukan dengan Columbus tapi dengan motor kakaknya
> yang untuk sementara ditukar karena kakaknya yang baik itu ingin
> memperbaiki Columbus yang berderit-derit ketika dinaiki.
>
- 13a.
-
Re: [tips menulis] Yuk Membumi!
Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Sun Jul 6, 2008 3:25 am (PDT)
yooo...ayoooo..sama-sama belajar.
wass,
asma
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "punya_retno"com
<punya_retno@...> wrote:
>
> haduh haduh haduh, dapat pujian dr penulis sekelas uni asma jadi
> melayang nih.
> aku kali uni, yg mesti tanya2 dama dirimu.
> karena cerpenku nggak tembus rohto :). boleh kan?
>
> -retno-
>
> ps: sure, mari kenalan dgn citra! jgn kaget dgn selera humornya ya:)
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "asma_h_1999"com
> <asma_h_1999@> wrote:
> >
> > waw....asma emang kurang gaul ya....dah retno mah hebat oi (maaf
> baru
> > tau....). Kalo mas Nur udah tau dari dulu (hihihihi)
> >
> > Btw...Ret boleh dikenalin sama mba Diani citra....mau kenalan dan
> > belajar juga nih dari beliau.
> >
> > Trus aku juga..entar mo tanya2 soal penulisan dari dirimu....lagi
> cari
> > pertanyaannya nih.
> >
> > Wassalam
> > asma
> >
> > --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nursalam AR"com
> > <nursalam.ar@> wrote:
> > >
> > > Yups. Diani Citra, sobatmu, itu salah satu guruku juga dalam
> menulis
> > selama
> > > di The Coffee Bean Show. Cara pandangnya dalam melihat angle
> sesuatu
> > menjadi
> > > scene komedi sungguh keren! Ayo, Retno, berbagi juga tipsmu
> menang waktu
> > > menang di lomba menulis cerpen sastra se-jabotabek tahun 2007
> kemarin:).
> > >
> > > Tabik,
> > >
> > > Nursalam AR
> > >
> > > 2008/7/3 punya_retno <punya_retno@>:
> > >
> > > > hmmm, jadi inget malam2 ngobrol ma citra ttg script :)
> > > > makasih lho mas utk tipsnya.
> > > > dan waah, uni asma jago! ajari saya suhu!
> > > > senang deh punya teman2 yg jago nulis! :)
> > > > gyaaaa!
> > > >
> > > > salam,
> > > >
> > > > -retno-
> > > >
> > > >
> > > > --- In
> > sekolah-kehidupan@yahoogroups. <sekolah-kehidupan%com
> 40yahoogroups.com>,
> > > > "Nursalam AR"
> > > > <nursalam.ar@> wrote:
> > > > >
> > > > > Yup, betul sekali, Asma. Salah satu contoh tulisan cerpen yang
> > > > "realistis"
> > > > > dan "penuh daya observasi" adalah cerpenmu yang menang di
> kompetisi
> > > > ROHTO
> > > > > tahun kemarin:). Keep up the good work wherever you are!
> > > > >
> > > > > Thanks for reading and sharing!
> > > > >
> > > > > Tabik,
> > > > >
> > > > > Nursalam AR
> > > > >
> > > > > 2008/7/3 asma_h_1999 <asma_h_1999@>:
> > > > >
> > > > > > Wah...bener banget tuh mas. Jadi kalo nulis apapun perlu
> dipikir2
> > > > > > kerealistisannya ya mas (masuk akal ato enggak berdasarkan
> setting
> > > > > > tempat, waktu dan kondisinya ya).
> > > > > >
> > > > > > Wassalam
> > > > > > asma
> > > > > >
> > > > > > --- In
> > > > sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> > <sekolah-kehidupan%40yahoogroups. com>
> > > > <sekolah-kehidupan%40yahoogroups. com>,
> > > >
> > > > > > "Nursalam AR"
> > > > > > <nursalam.ar@> wrote:
> > > > > > >
> > > > > > > *Yuk Membumi!
> > > > > >
> > > > > > > **Oleh Nursalam AR**
> > > > > > >
> > > > > > > "Tulisan non-fiksi adalah mata air tulisan fiksi." (Herry
> Nurdi,
> > > > > > aktivis FLP
> > > > > > > dan penulis)
> > > > > > > *
> > > > > > > Salah satu pelajaran penting yang saya dapat
> selama "nyantri" di
> > > > > > suatu *writing
> > > > > > > group* yang memproduksi skenario sinetron komedi (sitkom)
> adalah
> > > > > > bagaimana
> > > > > > > membuat dialog yang realistis dan membumi. Aris Nugraha,
> > sang mentor
> > > > > > yang
> > > > > > > juga bidan sitkom *Bajaj* *Bajuri* selalu menekankan--
> terkadang
> > > > bahkan
> > > > > > > "mencela" dengan gayanya yang khas -- agar setiap dialog
> > bernas dan
> > > > > > sesuai
> > > > > > > dengan realita. Seorang rekan pernah disentilnya karena
> > menuliskan
> > > > > > dialog *wong
> > > > > > > cilik *dengan bahasa Indonesia dan diksi yang baku persis
> guru
> > > > bahasa
> > > > > > > Indonesia di zaman SMP.
> > > > > > >
> > > > > > > "Masak tukang becak ngomongnya filosofis banget!"
> > semprotnya. "Yang
> > > > > > > realistislah!"
> > > > > > >
> > > > > > > Kami tersenyum melihat wajah rekan itu yang merah padam
> > karena malu.
> > > > > > Beliau
> > > > > > > memang begitu, tapi juga lucu. Terlebih lagi suka berbagi
> ilmu.
> > > > Ada satu
> > > > > > > trik jitu darinya agar kalimat atau dialog realistis.
> > Lafalkan atau
> > > > > > ucapkan
> > > > > > > dengan suara keras dialog tersebut secara berulang-ulang.
> Lalu
> > > > rasakan
> > > > > > > dengan hati dan telinga. Janggal tidak terdengar di
> telinga?
> > Cukup
> > > > > > riilkah
> > > > > > > dengan konteks kalimat dan situasi? Tips sederhana yang
> > sebenarnya
> > > > > > manjur
> > > > > > > untuk jenis penulisan lain selain skenario. Yah,
> realistis.
> > Itu juga
> > > > > > kunci
> > > > > > > yang, menurut Mas Aris, merupakan kunci kesuksesan sitkom
> > > > > > > masterpiece-nya, *Bajaj
> > > > > > > Bajuri*. Suatu realitas pengemudi bajaj yang lekat dengan
> > keseharian
> > > > > > kita.
> > > > > > > Yang membuat kita sebagai penonton merasa dekat bahkan
> > > > > > mengidentifikasikan
> > > > > > > diri dengan si Bajuri.
> > > > > > >
> > > > > > > Yah, realistis. Itu yang kadang kita lupa. Realistis
> bukan hanya
> > > > > > soal dialog
> > > > > > > atau kalimat. Realistis juga soal kesesuaian dengan
> konteks
> > sikon.
> > > > > > Sewaktu
> > > > > > > SD, sebuah karangan saya luput dapat nilai tertinggi di
> > kelas hanya
> > > > > > karena
> > > > > > > "satu kalimat": "Setiap pagi nelayan berangkat melaut".
> Saya
> > lupa
> > > > > > realitas
> > > > > > > bahwa pekerjaan nelayan tidaklah sama dengan orang
> kantoran yang
> > > > > > berangkat
> > > > > > > tiap pagi. Nelayan justru berangkat kerja setiap petang
> jelang
> > > > > > malam. Tapi,
> > > > > > > di banyak pelatihan dan di banyak milis, kesalahan
> sejenis yang
> > > > "sepele"
> > > > > > > masih saja saya temui meski zaman SD dulu masih era 1980-
> an.
> > > > > > >
> > > > > > > Saya teringat memori puluhan tahun lalu itu ketika baru-
> baru ini
> > > > > > membantu
> > > > > > > kawan menerjemahkan sebuah novelet. Dalam novelet yang
> masih
> > sangat
> > > > > > pemula,
> > > > > > > sang penulis memberi nama tokoh-tokohnya dengan
> nama "Reva",
> > > > > > "Shierly" dan
> > > > > > > "Ricky". *Setting*-nya di kota metropolitankah? Tidak,
> > *setting*-nya
> > > > > > adalah
> > > > > > > desa terpencil di pedalaman Provinsi Bengkulu. Ah, aroma
> > > > sinetron yang
> > > > > > > kental sekali!
> > > > > > >
> > > > > > > Realistis juga bicara soal pengayaan jiwa dan tulisan
> kita.
> > Ada satu
> > > > > > milyar
> > > > > > > lebih tulisan tentang anak SMP yang berkisah soal cinta.
> Seakan
> > > > > > dunia ini
> > > > > > > hanya hidup dan dihidupi dengan cinta? Pemahaman yang
> > > > realistislah yang
> > > > > > > membuat suatu kisah cinta yang klasik lebih
> terasa "dekat" dan
> > > > > > "membumi".
> > > > > > > Ada kasus narkoba, korupsi, *trafficking* (perdagangan
> anak dan
> > > > > > perempuan)
> > > > > > > dll yang ada di depan kita , yang kadang luput kita
> tangkap
> > > > hanya karena
> > > > > > > kita asyik masyuk berfantasi di dunia mimpi. Mimpi yang
> seragam,
> > > > > > dan mimpi
> > > > > > > yang sempurna. Kita takut dengan realitas di depan kita,
> dan
> > > > menjadikan
> > > > > > > tulisan sebagai pelarian. Tanpa disadari, ia masuk ke
> dalam
> > jiwa dan
> > > > > > luber
> > > > > > > dalam tulisan. Sehingga tak jarang kita menjumpai tulisan
> yang
> > > > > > "autis",
> > > > > > > asyik dengan dunianya sendiri. Bahkan tak realistis.
> > > > > > >
> > > > > > > Barangkali obatnya adalah mencari air penyembuh di mata
> air
> > abadi,
> > > > > > seperti
> > > > > > > dalam dongeng. Seperti kata Herry Nurdi yang juga wartawan
> > > > SABILI bahwa
> > > > > > > tulisan nonfiksi adalah mata air bagi tulisan fiksi, cara
> > termudah
> > > > > > adalah
> > > > > > > menuliskan observasi dan renungan kita atas pengalaman
> > > > sehari-hari dan
> > > > > > > berbagi dengan orang lain. Setidaknya ada pahala shodaqoh
> yang
> > > > didapat.
> > > > > > > Syukur-syukur kritik dan masukan. Bahkan, dalam sebuah
> > komunitas,
> > > > > > > berlimpahnya teman adalah berkah tersendiri dari berbagi
> cerita
> > > > > > pengalaman.
> > > > > > > Untuk tujuan mulia tersebut itulah komunitas Sekolah
> Kehidupan (
> > > > > > >
> > sekolah-kehidupan@yahoogroups. <sekolah-kehidupan%com
> 40yahoogroups.com>
> > > > <sekolah-kehidupan%40yahoogroups. com>dan
> > > >
> > > > > > sekolah-kehidupan.multiply. com)
> > > > > > > tercipta.
> > > > > > >
> > > > > > > Haramkah menulis fiksi? Tidak. Namun, sebaiknya belajarlah
> > > > langsung dari
> > > > > > > sumber, dari mata air abadi. Ia dekat dengan kita. Ia ada
> di
> > > > > > genggaman kita.
> > > > > > > Jika mata air sudah berlimpah, tulisan apapun sebagai
> muara akan
> > > > > > memperoleh
> > > > > > > berkah juga dari kemakmuran sang mata air. Karena
> realistis,
> > karena
> > > > > > membumi,
> > > > > > > adalah hal pertama dalam hidup seorang manusia yang
> beradab.
> > > > Bukankah
> > > > > > > pelajaran pertama nabi Adam adalah ketika Tuhan
> mengajarkannya
> > > > nama-nama
> > > > > > > benda (baca: observasi)?
> > > > > > >
> > > > > > > Mari belajar menulis diary sebelum menulis fiksi. Jika
> tidak
> > setuju,
> > > > > > anggap
> > > > > > > saja ini sebuah rekomendasi. Atau coba lihat ke sudut
> lain,
> > dan baca
> > > > > > lagi
> > > > > > > seruan tadi. Maka ia akan terbaca sebagai: Yuk membumi!
> > > > > > >
> > > > > > > *Jakarta, 2 Juli 2008
> > > > > > > -sebuah solilokui (nyanyi sunyi) untuk diri sendiri-*
> > > > > > > --
> > > > > > > -"When there's a will there's a way"
> > > > > > > Nursalam AR
> > > > > > > Translator & Writer
> > > > > > > 0813-10040723
> > > > > > > 021-91477730
> > > > > > > http://nursalam.multiply. com
> > > > > > > YM ID: nursalam_ar
> > > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > --
> > > > > -"When there's a will there's a way"
> > > > > Nursalam AR
> > > > > Translator & Writer
> > > > > 0813-10040723
> > > > > 021-91477730
> > > > > http://nursalam.multiply. com
> > > > > YM ID: nursalam_ar
> > > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> > >
> > >
> > > --
> > > -"When there's a will there's a way"
> > > Nursalam AR
> > > Translator & Writer
> > > 0813-10040723
> > > 021-91477730
> > > http://nursalam.multiply. com
> > > YM ID: nursalam_ar
> > >
> >
>
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Yahoo! Groups users, check out this limited time offer from Blockbuster! Rent DVDs free for a month!
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar