Messages In This Digest (25 Messages)
- 1a.
- Re: [pendidikan] Antara Mozart dan Murottal Untuk Si Kecil From: ugik madyo
- 1b.
- Re: [pendidikan] Antara Mozart dan Murottal Untuk Si Kecil From: fil_ardy
- 2a.
- Re: [keluarga] sulitnya minta maaf From: Afriandi EP
- 3a.
- Sekedar Curhat Tentang Rokok From: Levi Friantina
- 3b.
- Sekedar Curhat Tentang Rokok From: Levi Friantina
- 3c.
- Re: Sekedar Curhat Tentang Rokok From: ugik madyo
- 4a.
- Re: [DIARY] Susunan Kata-kata Berbahaya Bagi Mereka From: ugik madyo
- 5a.
- Re: Intermezo Jelang Weekend > Panggil Aku..Ibu Gajah Mada !!! From: ugik madyo
- 6a.
- Re: Off Line From: ugik madyo
- 7a.
- Ayo Diskusi.... From: Hadian Febrianto
- 7b.
- Re: Ayo Diskusi.... From: ukhtihazimah
- 7c.
- Re: Ayo Diskusi.... From: ugik madyo
- 7d.
- Re: Ayo Diskusi.... From: asma_h_1999
- 7e.
- Re: Ayo Diskusi.... From: Yon's Revolta
- 8.
- Karena cinta, ia rela berkorban From: M.Arif As Salman
- 9.
- Bukan Modernisasi, Tapi Jahiliyahisasi dan Hewanisasi From: M.Arif As Salman
- 10.
- Re: Kata-kata Berjiwa >> mbk ugik From: ukhtihazimah
- 11a.
- PILIH,PILIH,PILIH,PILIH KETUA ESKA 2008-2010 From: Pandika Sampurna
- 11b.
- Re: PILIH,PILIH,PILIH,PILIH KETUA ESKA 2008-2010 From: setyawan_abe
- 12a.
- Re: [inspirasi] kesan pertama di kelas baru From: ugik madyo
- 13.
- Trs: [daarut-tauhiid] Fw: WAJAH MUSLIM INDONESIA.. From: ronal rizal
- 14a.
- Re: (Keluarga) Benarkah Surga Di Telapak Kaki Ibu? From: ugik madyo
- 15a.
- Re: [Resensi Buku] Sayembara Mencari Cinta>>mas sis From: sismanto
- 16a.
- Re: (Kira-kira Diary) Ada Bola Lagi...? From: setyawan_abe
- 17.
- [short story] Runaway Train From: Lia Octavia
Messages
- 1a.
-
Re: [pendidikan] Antara Mozart dan Murottal Untuk Si Kecil
Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com ugikmadyo
Thu Jul 17, 2008 8:57 am (PDT)
hmm... dedekx dikasih murotal ya?
Mang baikx gitu ya daripada musik klasik ya?
Pernah baca artikel (maaf aku lupa judul n url-x) kalau selama hamil
sering diperdengarkan ayat-ayat Al-qur'an ntar bakal lebih gampang
menghapalnya.
Btw makasih ya Pak sharing pengalamanx. Buat nambah2 bekal nih
Bekal? bekal apaan? bekal makan siang Hehe :P
Bagi para bpk2 ato ibu yg sudah menikah atau sudah punya anak, minta
tolong bagi pengalamannya.
Buat nambah ilmu para lajangers
Skalian buat tambahan semangat biar pada pengen nikah hehehe
Ugik Madyo
Yang semakin malam smakin error :D
On 7/17/08, Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com > wrote:
> duh bang fy..
> amin
> amin
> amin
>
> Pada 17 Juli 2008 19:56, bujang kumbang <bujangkumbang@yahoo.co. > menulis:id
>
>> Percakapan via telpon pun berakhir dengan *ending* saling kecup mesra
>> dan mantera "*luv you*". Tapi, sorenya, sepulang dari kantor, aku tidak
>> mendapati CD tersebut. Istriku minta maaf dan mengutarakan alasan yang
>> khas
>> ibu-ibu saat tanggal tua,"Sayang ah uangnya. Mending buat belanja."
>>
>>
>>
>> ini neh adegan ya Fy suka...hehehe
>>
>> mudah2 aja bisa kesampean...
>>
>> tfs!
>>
>> --------------------- ---------
>> Dapatkan alamat Email baru Anda!
>> <http://sg.rd.yahoo.com/ >id/mail/domainch oice/mail/ signature/ *http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
>> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
>>
>>
>
- 1b.
-
Re: [pendidikan] Antara Mozart dan Murottal Untuk Si Kecil
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Thu Jul 17, 2008 7:57 pm (PDT)
Huaaaaaaaa
obsesi yang tidak jauh berbeda, Bro
Hehehe, bedanya dulu dirimu memang berniat
menjadi hadfidz, meskipun akhirnya kandas
dengan 2 juz-mu yang sekarang seperti unta ^_^
Kalo saya mah memang ga punya cita2 jadi hafidz.
Hiks, kasian ya.tapi ga terlambat ah.
Siapa tau dengan anak sebagai motivasi,
masih bisa meraih cita-cita
yang munculnya belakangan itu: Hafidz.
DANI
In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nursalam AR" <nursalam.ar@com ...>
wrote:
>
> *Antara Mozart dan Murottal Untuk Si Kecil*
>
> *Oleh Nursalam AR*
>
>
>
> "Bang, ada CD Efek Mozart untuk bayi nih, beli ga?" Sebuah suara lembut
> menyapaku di tengah kesibukan rutin kantor siang itu. Dari keriuhan di
> sekelilingnya sepertinya si Suara Lembut sedang berada di sebuah pusat
> perbelanjaan. Tadi pagi ia memang minta izin padaku untuk pergi menengok
> rekannya yang melahirkan. Mungkin mampir ke *mall *adalah agenda
> sampingannya.
- 2a.
-
Re: [keluarga] sulitnya minta maaf
Posted by: "Afriandi EP" afriandie@gmail.com afriandie
Thu Jul 17, 2008 9:07 am (PDT)
terima kasih mbak siwi, atas berbaginya :)
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Siwi LH <siuhik@...> wrote:com
>
> Ya Pak, kadang kita memang sering lupa dengan hal-hal remehtemeh
begini, anak saya yang 3 tahun yang sering ngingetin saya setiap
meminta sesuatu selalu bilang "terima kasih Bunda" yang sering
membuat saya terhenyak "Apakah saya juga bilang terima kasih setiap
minta tolong sama mereka ya?"
>
Duh anak-anak memang pengingat kita paling setia....
>
> Salam Hebat Penuh Berkah
> Siwi LH
> cahayabintang. wordpress.com
> siu-elha. blogspot.com
> YM : siuhik
>
>
>
- 3a.
-
Sekedar Curhat Tentang Rokok
Posted by: "Levi Friantina" levi_friantina@yahoo.com levi_friantina
Thu Jul 17, 2008 9:08 am (PDT)
SEKEDAR CURHAT TENTANG ROKOK
Ketika hidung saya menciumnya, lalu dia masuk ke dalam pernapasan, lalu
terasa tidak enak, lalu saya bersin-bersin, lalu saya flu lalu saya
merasa sesak ya selanjutnya saya tidak suka kalau terus ada lanjutannya.
Saya hanya ingin bilang pada mereka, kalau mereka merasa berhak merokok,
saya juga berhak mendapatkan udara bebas asap rokok untuk saya hirup.
Saya tidak begitu perduli dengan Narkoba atau minuman keras. Karena
benda-benda yang diperangi orang seperti itu, tidak pernah bersinggungan
dengan saya atau kehidupan saya. Tapi rokok, seolah saya tidak bisa
menghindarinya kecuali saya sedang berada di rumah yang saya tempeli
tulisan 'NO SMOKING'. Hanya orang yang kurang peka rasa malu dan
pedulinya yang masih tetap merokok di rumah saya.
Memerangi Rokok hampir terasa tidak mungkin. Rokok sudah menjadi alat
pembayaran, simbol persahabatan, motivasi kerja, dan pelarian dari
stress bagi banyak orang di Indonesia. Jangankan saya yang bilang pada
mereka kalau lebih baik meninggalkan rokok toh kata hati mereka sendiri
juga tidak mampu membuat mereka berhenti.
Mereka dari berbagai macam kalanganan. Mulai dari orang terpelajar
sampai buruh kasar. Pernah saya berpikir orang yang merokok itu tidak
bisa mengatasi rasa stressnya dan menjadikan rokok sebagai pelarian.
Tapi tidak juga. Perokok terlalu banyak dan dari berbagai kalangan. Saya
tidak bisa bilang satu alasan yang tepat kenapa mereka memilih untuk
merokok.
Saya tidak bisa membahas mereka karena saya merasa kurang paham. Saya
hanya ingin membahas posisi saya. Orang yang tidak suka dan tidak tahan
dengan adanya asap rokok dan celakanya sulit menghindari asap rokok.
Tapi teman-teman yang mengenal saya tahu kalau saya tidak suka rokok
sekalipun mereka tetap merokok dikejauhan.
Mereka kurang tahu juga kalau di dalam bis saja, waktu saya duduk
tertidur di kursi depan dan di kursi paling belakang ada yang merokok,
saya terbangun karena merasakan ada sesuatu yang berbeda di udara.
Kadang saya bersin dulu sebelum tahu ada yang merokok di pojok sana.
Memang benar seperti yang ada di dalam puisi `Tuhan Sembilan
Senti.' Seperti siksa kubur tak tertahankan.
Bukan tentang saya juga yang saya pedulikan tapi juga tentang anak-anak.
Saya sangat prihatin karena semakin banyak anak yang merokok di usia
yang sangat muda. Mereka tidak tahu apa-apa padahal resikonya jauh lebih
besar pada mereka yang berada di masa pertumbuhan. Bagaimana kita
menolong mereka padahal produsen rokok begitu gencarnya mencari konsumen
sejak mereka dini?
Banyak perusahaan rokok dengan iklan yang bagus atau mereka punya
kegiatan sosial untuk masyarakat. Sebenarnya mereka hanya cuci tangan
saja. Seberapa banyak mereka menguntungkan apakah sebanyak mereka
merugikan masyarakat? Yah, namanya juga perusahaan. Tentu yang dicari
untung. Hanya saja mereka ingin tidak terlalu terlihat sebagai antagonis
di masyarakat. Itu hal yang wajar.
Saya hanya ingin menyampaikan, kalau pemerintah tidak bisa mengurangi
pengguna rokok, ulama tidak bisa, guru tidak bisa karena mereka juga
merokok, tentu apalagi produsen rokok mungkin dimulai dari kita saja.
Ya, siapa saja yang perduli, perokok atau bukan.
Kalau Anda perokok, mungkin Anda bisa melakukannya bukan buat Anda
sendiri tapi buat orang lain dan terutama buat orang-orang yang Anda
cintai. Tiga orang di keluarga saya alergi rokok dan dua orang
diantaranya asma. Ayah saya perokok yang sulit sekali berhenti.
Dan jika Anda bukan perokok, mungkin Anda bisa bilang keberatan jika ada
orang yang merokok di hadapan Anda. Tokh Anda sendiri punya hak atas
udara bersih. Kita menghirup udara yang sama. Egois namanya mengotori
udara yang dihisap banyak orang. Mungkin karena menjadi minoritas,
mereka yang tidak merokok cenderung pasrah menerima udara berasap rokok
itu untuk dihirup.
By Levi Friantina
- 3b.
-
Sekedar Curhat Tentang Rokok
Posted by: "Levi Friantina" levi_friantina@yahoo.com levi_friantina
Thu Jul 17, 2008 9:11 am (PDT)
SEKEDAR CURHAT TENTANG ROKOK
Ketika hidung saya menciumnya, lalu dia masuk ke dalam pernapasan, lalu
terasa tidak enak, lalu saya bersin-bersin, lalu saya flu lalu saya
merasa sesak ya selanjutnya saya tidak suka kalau terus ada lanjutannya.
Saya hanya ingin bilang pada mereka, kalau mereka merasa berhak merokok,
saya juga berhak mendapatkan udara bebas asap rokok untuk saya hirup.
Saya tidak begitu perduli dengan Narkoba atau minuman keras. Karena
benda-benda yang diperangi orang seperti itu, tidak pernah bersinggungan
dengan saya atau kehidupan saya. Tapi rokok, seolah saya tidak bisa
menghindarinya kecuali saya sedang berada di rumah yang saya tempeli
tulisan 'NO SMOKING'. Hanya orang yang kurang peka rasa malu dan
pedulinya yang masih tetap merokok di rumah saya.
Memerangi Rokok hampir terasa tidak mungkin. Rokok sudah menjadi alat
pembayaran, simbol persahabatan, motivasi kerja, dan pelarian dari
stress bagi banyak orang di Indonesia. Jangankan saya yang bilang pada
mereka kalau lebih baik meninggalkan rokok toh kata hati mereka sendiri
juga tidak mampu membuat mereka berhenti.
Mereka dari berbagai macam kalanganan. Mulai dari orang terpelajar
sampai buruh kasar. Pernah saya berpikir orang yang merokok itu tidak
bisa mengatasi rasa stressnya dan menjadikan rokok sebagai pelarian.
Tapi tidak juga. Perokok terlalu banyak dan dari berbagai kalangan. Saya
tidak bisa bilang satu alasan yang tepat kenapa mereka memilih untuk
merokok.
Saya tidak bisa membahas mereka karena saya merasa kurang paham. Saya
hanya ingin membahas posisi saya. Orang yang tidak suka dan tidak tahan
dengan adanya asap rokok dan celakanya sulit menghindari asap rokok.
Tapi teman-teman yang mengenal saya tahu kalau saya tidak suka rokok
sekalipun mereka tetap merokok dikejauhan.
Mereka kurang tahu juga kalau di dalam bis saja, waktu saya duduk
tertidur di kursi depan dan di kursi paling belakang ada yang merokok,
saya terbangun karena merasakan ada sesuatu yang berbeda di udara.
Kadang saya bersin dulu sebelum tahu ada yang merokok di pojok sana.
Memang benar seperti yang ada di dalam puisi `Tuhan Sembilan
Senti.' Seperti siksa kubur tak tertahankan.
Bukan tentang saya juga yang saya pedulikan tapi juga tentang anak-anak.
Saya sangat prihatin karena semakin banyak anak yang merokok di usia
yang sangat muda. Mereka tidak tahu apa-apa padahal resikonya jauh lebih
besar pada mereka yang berada di masa pertumbuhan. Bagaimana kita
menolong mereka padahal produsen rokok begitu gencarnya mencari konsumen
sejak mereka dini?
Banyak perusahaan rokok dengan iklan yang bagus atau mereka punya
kegiatan sosial untuk masyarakat. Sebenarnya mereka hanya cuci tangan
saja. Seberapa banyak mereka menguntungkan apakah sebanyak mereka
merugikan masyarakat? Yah, namanya juga perusahaan. Tentu yang dicari
untung. Hanya saja mereka ingin tidak terlalu terlihat sebagai antagonis
di masyarakat. Itu hal yang wajar.
Saya hanya ingin menyampaikan, kalau pemerintah tidak bisa mengurangi
pengguna rokok, ulama tidak bisa, guru tidak bisa karena mereka juga
merokok, tentu apalagi produsen rokok mungkin dimulai dari kita saja.
Ya, siapa saja yang perduli, perokok atau bukan.
Kalau Anda perokok, mungkin Anda bisa melakukannya bukan buat Anda
sendiri tapi buat orang lain dan terutama buat orang-orang yang Anda
cintai. Tiga orang di keluarga saya alergi rokok dan dua orang
diantaranya asma. Ayah saya perokok yang sulit sekali berhenti.
Dan jika Anda bukan perokok, mungkin Anda bisa bilang keberatan jika ada
orang yang merokok di hadapan Anda. Tokh Anda sendiri punya hak atas
udara bersih. Kita menghirup udara yang sama. Egois namanya mengotori
udara yang dihisap banyak orang. Mungkin karena menjadi minoritas,
mereka yang tidak merokok cenderung pasrah menerima udara berasap rokok
itu untuk dihirup.
By Levi Friantina
- 3c.
-
Re: Sekedar Curhat Tentang Rokok
Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com ugikmadyo
Thu Jul 17, 2008 9:45 am (PDT)
Setuju Mbak... aku juga paling anti sama yg namanya perokok.ups...
maksudnya asap rokok.
Selain alergi (langsung batuk2), baju dan jilbab jadi ikutan bau
rokok. Untung bapak n adik gak ngrokok. Aman... klo ada co yang
'deket2' begitu tau dia ngrokok langsung kabur.... sejuta langkah
jauh2 hehe
Tapi sedihx klo lg diangkot atau bis para perokok itu kalau ditegur
suka cuek dan kadang marah. walhasil saya lebih milih diam dan buka
jendela lebar2. Gak papa deh masuk angin daripada batuk2.
April... ingatkah dirimu waktu kita naik angkot ke Lembang. Kita cuma
bisa saling bertukar pandang dg ekspresi gak jelas. demi ngeliat para
penumpang cowok2 pada ngerokok dg santainya. hiks...
On 7/17/08, Levi Friantina <levi_friantina@yahoo.com > wrote:
>
> SEKEDAR CURHAT TENTANG ROKOK
>
> Ketika hidung saya menciumnya, lalu dia masuk ke dalam pernapasan, lalu
> terasa tidak enak, lalu saya bersin-bersin, lalu saya flu lalu saya
> merasa sesak ya selanjutnya saya tidak suka kalau terus ada lanjutannya.
> Saya hanya ingin bilang pada mereka, kalau mereka merasa berhak merokok,
> saya juga berhak mendapatkan udara bebas asap rokok untuk saya hirup.
>
> Saya tidak begitu perduli dengan Narkoba atau minuman keras. Karena
> benda-benda yang diperangi orang seperti itu, tidak pernah bersinggungan
> dengan saya atau kehidupan saya. Tapi rokok, seolah saya tidak bisa
> menghindarinya kecuali saya sedang berada di rumah yang saya tempeli
> tulisan 'NO SMOKING'. Hanya orang yang kurang peka rasa malu dan
> pedulinya yang masih tetap merokok di rumah saya.
>
> Memerangi Rokok hampir terasa tidak mungkin. Rokok sudah menjadi alat
> pembayaran, simbol persahabatan, motivasi kerja, dan pelarian dari
> stress bagi banyak orang di Indonesia. Jangankan saya yang bilang pada
> mereka kalau lebih baik meninggalkan rokok toh kata hati mereka sendiri
> juga tidak mampu membuat mereka berhenti.
>
> Mereka dari berbagai macam kalanganan. Mulai dari orang terpelajar
> sampai buruh kasar. Pernah saya berpikir orang yang merokok itu tidak
> bisa mengatasi rasa stressnya dan menjadikan rokok sebagai pelarian.
> Tapi tidak juga. Perokok terlalu banyak dan dari berbagai kalangan. Saya
> tidak bisa bilang satu alasan yang tepat kenapa mereka memilih untuk
> merokok.
>
> Saya tidak bisa membahas mereka karena saya merasa kurang paham. Saya
> hanya ingin membahas posisi saya. Orang yang tidak suka dan tidak tahan
> dengan adanya asap rokok dan celakanya sulit menghindari asap rokok.
> Tapi teman-teman yang mengenal saya tahu kalau saya tidak suka rokok
> sekalipun mereka tetap merokok dikejauhan.
>
> Mereka kurang tahu juga kalau di dalam bis saja, waktu saya duduk
> tertidur di kursi depan dan di kursi paling belakang ada yang merokok,
> saya terbangun karena merasakan ada sesuatu yang berbeda di udara.
> Kadang saya bersin dulu sebelum tahu ada yang merokok di pojok sana.
> Memang benar seperti yang ada di dalam puisi `Tuhan Sembilan
> Senti.' Seperti siksa kubur tak tertahankan.
>
> Bukan tentang saya juga yang saya pedulikan tapi juga tentang anak-anak.
> Saya sangat prihatin karena semakin banyak anak yang merokok di usia
> yang sangat muda. Mereka tidak tahu apa-apa padahal resikonya jauh lebih
> besar pada mereka yang berada di masa pertumbuhan. Bagaimana kita
> menolong mereka padahal produsen rokok begitu gencarnya mencari konsumen
> sejak mereka dini?
>
> Banyak perusahaan rokok dengan iklan yang bagus atau mereka punya
> kegiatan sosial untuk masyarakat. Sebenarnya mereka hanya cuci tangan
> saja. Seberapa banyak mereka menguntungkan apakah sebanyak mereka
> merugikan masyarakat? Yah, namanya juga perusahaan. Tentu yang dicari
> untung. Hanya saja mereka ingin tidak terlalu terlihat sebagai antagonis
> di masyarakat. Itu hal yang wajar.
>
> Saya hanya ingin menyampaikan, kalau pemerintah tidak bisa mengurangi
> pengguna rokok, ulama tidak bisa, guru tidak bisa karena mereka juga
> merokok, tentu apalagi produsen rokok mungkin dimulai dari kita saja.
> Ya, siapa saja yang perduli, perokok atau bukan.
>
> Kalau Anda perokok, mungkin Anda bisa melakukannya bukan buat Anda
> sendiri tapi buat orang lain dan terutama buat orang-orang yang Anda
> cintai. Tiga orang di keluarga saya alergi rokok dan dua orang
> diantaranya asma. Ayah saya perokok yang sulit sekali berhenti.
>
> Dan jika Anda bukan perokok, mungkin Anda bisa bilang keberatan jika ada
> orang yang merokok di hadapan Anda. Tokh Anda sendiri punya hak atas
> udara bersih. Kita menghirup udara yang sama. Egois namanya mengotori
> udara yang dihisap banyak orang. Mungkin karena menjadi minoritas,
> mereka yang tidak merokok cenderung pasrah menerima udara berasap rokok
> itu untuk dihirup.
>
> By Levi Friantina
>
>
- 4a.
-
Re: [DIARY] Susunan Kata-kata Berbahaya Bagi Mereka
Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com ugikmadyo
Thu Jul 17, 2008 9:12 am (PDT)
Nia.... kutahu yang kau mau ;)
halah... :D
Ngomong ma anak-anak emang perlu segunung ketenangan dan bejibun
kejeniusan. juga semilyar kreatifitas.
pyuh... aq juga sering salah ngomong ma ponakan2 n anak tetangga
walhasil walakhirnya... ada sendal melayang atau cubitan kecil
kearahku dari mak ato bapak mereka.
Untung aku cumlaude nguasai aji2 perngelesan waktu mondok di padepokan
matrix :D piss...
On 7/17/08, Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com > wrote:
> *[Diari] susunan kata-kata berbahaya bagi mereka*
>
>
>
> *maap ya sobat sk.. aku baru nulis diary lagi... nih tugas yang seharusnya
> aku posting besok...*
>
>
>
>
>
> *adegan 1. tema: dady bukan kata lain dari ayah*
>
>
>
> "ayah kamu namanya siapa?"
>
> "ayah dady" padahal jelas-jelas namanya bokapnya bukan itu.. hi..hi...
> dikiranya waktu itu kata dady berbeda dengan ayah (psstt.. dikeluargaku
> bukan sok ingris2an low, tapi pembiasaan khusus bagi si gendut keponakanku
> yang satu ini, demi keberlangsungan hidupnya...)
>
>
>
> *adegan 2. tema: gondrong *
>
>
>
> "kamu jangan dipotong ya rambutnya, keren kalo gondrong"
>
>
>
> -beberapa hari setelahnya-
>
>
>
> "dady, aku gak mau dipotong rambutnya" sambil berlari dan merengek kepada
> ayahnya...
>
> "kenapa?"
>
> "tante nia sukanya sama yang gondrong, kata tante nia kalo gondrong itu
> keren (dengan sedikit cadel)"
>
> jadilah aku yang kena batunya
>
> dan aku menepuk kepala... Oh.. My God...
>
>
>
> *adegan 3. tema: monster di lemari*
>
> "sayang.. kamu jangan pada main di lemari deh.. eh kamu tau film monster
> inc. Kan ya? Yang monster keluar dari lemari itu lo? Inget gak?" bingung
> melihat mereka bermandikan baju-bajuku di lemari itu... jadi yang keluar
> kata-kata itu.
>
>
>
> Lima cowok ganteng itu memperhatikanku dengan amat takjub.. karena hobiku
> menceritakan beberapa buku cerita kepada mereka atau film-film kartun dan
> animasi...
>
>
>
> -bebrapa hari setelahnya-
>
>
>
> "aku gk mau main dilemari, kata tante Nia, di lemari itu suka ada monster
> yang keluar"
>
> dan lagi2 aku menepuk kepala...
>
>
>
> fiuh... ternyata... ada susunan kata2 yang berbahaya buat mereka...
>
> ayow yang punya anak, yang sebentar lagi punya anak atau yang suatu saat
> akan punya anak... ternyata hal sepele bisa dianggap serius bagi mereka...
>
>
>
> -Diary Gajebo... Gak Jelas Bow... saat sadar sebentar lagi aku akan sangat
> merindukan tawa mereka-
>
>
>
> ps: dialog diatas gak persis2 amat Cuma intinya sih kaya gitu..
>
- 5a.
-
Re: Intermezo Jelang Weekend > Panggil Aku..Ibu Gajah Mada !!!
Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com ugikmadyo
Thu Jul 17, 2008 9:30 am (PDT)
wekekeke....
Jadi ingat jaman2 muda duli nih mbak :D
Gurunya kreatif banget kasih 'kuis'nya.
Sepanjang baca aku jadi bayangin papan catur bukan ular tangga hihi
Makasih ya Mbak sudah berbagi cerita di sini
Ugik Madyo
yang abis bikin keributan rumah yg sudah sepi dg ngikik2 ampe mules :D
On 7/17/08, Wida Yunita <wida.yunita@yahoo.com > wrote:
> Panggil Aku..Ibu Gajah Mada !!!
> By Made Teddy Artiana
> http://semarbagongpetrukgareng. blogspot. com/
>
>
> Peristiwa ini terjadi pada saat aku bersekolah di SMA atau sekarang dikenal
> dengan SMU. Ini adalah kisah nyata. Cerita tentang seorang guru sejarah kami
> yang sangat-sangat unik. Kami menyebutnya dengan sebutan "Ibu Gajah Mada".
> Bukan karena mengajar Sejarah beliau mendapat nama itu. Gelar "Gajah Mada"
> di dapat besar kemungkinan karena, Ibu guru kami yang satu ini memiliki pipi
> gemuk dan wajah yang berlipat ala Patih Gajah Mada. Belum lagi sisiran
> rambut 'semilak' dengan konde nangkring dibelakang. Bertubuh tinggi besar
> dan leher yang agak pendek. Semuanya itu makin mengokohkan nominasi nya
> untuk mendapatkan gelar tersebut. Sebenarnya sebutan itu kami dapatkan dari
> kakak kelas kami, merekapun kemungkinan besar mendapatkannya dari
> senior-senior kami. Saking ngetopnya nama "Gajah Mada" atau sering disingkat
> dengan "GM", sampai-sampai aku pribadi tidak pernah tahu siapa nama Ibu GM
> sesungguhnya. Tetapi walaupun berwajah sangar, dan sangat jarang tersenyum,
> apalagi tertawa, ibu GM termasuk guru yang sangat pandai dan sangat-sangat
> menguasai mata pelajaran sejarah.
>
> Selain wajah dan keangkeran beliau, ada sesuatu yang membuat Bu GM sangat
> berbeda dari guru-guru yang lain. Entah karena ilham darimana, ia memiliki
> cara tanya jawab yang sangat istimewa. Bahkan dapat dipastikan cara tanya
> jawab model begini hanya dimiliki oleh Bu GM seorang. Sungguh unik dan
> kadang konyol. Gilanya, cara ini terbukti sangat efektif untuk membuat kami
> selalu siaga. Everybody stay alert ! "Kamu yang dipojok", begitu kata
> pembuka yang sering dipakainya. "Siapa nama istri Tunggul Ametung ?". Murid
> yang kebetulan duduk dipojok, segera menjawab. Setelah itu, permainan ala
> teka-teki silang pun dimulai. "Dari sana maju dua. Siapa yang membunuh
> Tunggul Ametung". Mulailah kami menghitung beramai-ramai, dan murid yang
> berada diposisi 'maju dua' segera menjawab. "Ke kiri tiga, mundur satu.
> Siapa nama Ayah Hayam Wuruk ?". Nah variasi ini yang repot, menghitung tiga
> orang ke kiri kemudian mundur satu. Dijamin membuat siapapun yang duduk di
> kelas saat
> itu deg-degan.. Apalagi jika clue nya semakin kompleks. "Ke kanan dua, maju
> satu, kiri satu" atau "mundur tiga diagonal dua". Sontoloyo khan ?!
> Jangankan jawab, ngitungnya aja puyeng ! Nah bagaimana jika bangkunya kosong
> ? kalau kebetulan bangku yang jadi sasaran tidak ada penghuninya, alias
> kosong, maka Bu GM dengan tanpa ekspresi akan ngeles,"yak..di depannya !".
> Kalau hitungan melewati ruang kelas alias kelebihan ? Untuk yang satu ini
> sudah ada perjanjian sebelumnya, bahwa jika perhitungan itu kebablasan, yang
> menjawab adalah ia yang paling dekat dengan tembok kelas. Pernah suatu
> ketika, permainan ular tangga ini jadi keliatan agak aneh. "Maju tiga, ke
> kiri enam, maju satu. Siapa nama Sultan Demak pertama yang memeluk agama
> islam ?". Setelah sibuk menghitung, kami semua terdiam. Beberapa saat
> situasi tampak hening, "Kok diam ? Bisa Jawab nggak ?", tanya Bu GM sambil
> mengintip dari sebelah sisi buku yang menutup wajahnya. Melihat kami terpaku
> tak
> bereaksi, Bu GM berteriak dengan lantang "Giliran siapa nihhh ? Cepat jawab
> !!!". Seorang teman wanita yang duduk persis di depan beliau menjawab dengan
> terbata-bata "Maaf Bu..ee..sekarang gilirannya Ibu". Sejenak beliau
> terhenyak, matanya melirik ke kanan dan ke kiri. "Ooh saya. Oke..oke. Raden
> Patah !", jawabnya kalem lalu bersembunyi lagi di balik buku.
>
> Adalah seorang teman, Joni namanya. Ia adalah salah seorang murid yang
> terkenal paling badung. Tidak hanya dikelas, melainkan juga di sekolah Kalau
> 'mekanisme' tanya jawab ini membuat kami tegang, lain halnya dengan Joni. Ia
> mengutuk keras ! Sangat tidak manusiawi, menurut nya. Pasalnya, Joni itu
> punya penyakit gagap. Kegagapan ini akan muncul terutama kalau dia berada
> dalam situasi yang tegang. Karena itulah hampir disetiap pelajaran sejarah,
> Joni berasa bagai di neraka. 2 jam seakan 2 minggu. Dulu, waktu pertama kali
> tanya jawab ular tangga ini diperkenalkan, Joni adalah satu-satunya orang
> yang sangat-sangat heboh. Nggak pernah duduk tenang, selalu dalam posisi
> setengah berdiri, menggaruk-garuk kepala, kemudian menghitung urutan bangku
> dengan bersuara dan menunjuk-nunjuk kesana-kemari, "maju dua..tuk..wak..ke
> kanan tiga...tuk wa..ga ". Tak urung hal ini membuat ibu GM risih. "Heh
> kamu, ngitungnya dalam hati, berisik !!", bentak nya. Joni langsung
> tutup mulut, tetapi tangannya tetap saja menunjuk-nunjuk berhitung, karuan
> ini membuat Bu GM jadi makin berang. "Nggak usah nunjuk !! Kaya anak SD saja
> !!". Bentakan kedua ini membuat Joni putus asa. Dia duduk lemas, terlihat
> sedih banget. Kini tidak hanya mulutnya yang rapat terkunci, jarinya pun
> sudah nggak lagi nunjuk-nunjuk. Tetapi sebagai gantinya, Joni menggunakan
> kepalanya. Mengangguk dua kali kedepan, kemudian kekanan sebanyak tiga kali.
> Adegan ini membuat kami cekikikan menahan tawa. Pernah suatu ketika, sasaran
> tembak Bu GM tepat berada, disebelah kanan Joni. Berada dalam posisi nyaris,
> membuat Joni bernafas lega. Tetapi ketika orang disebelahnya bersiap akan
> menjawab, entah karena iseng atau sentimen Si Ibu berkata,"ke kiri .satu".
> Wajah yang semula angat bahagia itu segera berubah tegang. Dengan mata
> melotot, Joni terdiam mematung. Puluhan pasang mata, memusatkan pandangan ke
> arah nya. Dalam keadaan seperti ini, hampir dapat dipastikan
> penyakit gagap Joni akan kambuh. Kami sekelas sangat hafal dengan
> geja-gejalanya. Pertama-tama keringat pasti menetes di jidatnya, setetes dua
> tetes...tiga tetes, semakin deras. Ia akan terlihat sibuk mengelap keringat,
> dan menggosokkannya di celana. Lalu baju bagian belakang terlihat semakin
> basah. Punggungnya berayun patah-patah, maju mundur. Alis berkerut, bibir
> bergetar dan jakun dilehernya kadang terlihat kadang menghilang tertelan.
> Persis seperti ayam yang menelan ban dalam sepeda. Sungguh-sungguh keadaan
> yang mengerikan bagi Joni, tetapi tontonan yang sangat mengasikkan plus
> menggelikan buat kami. Kalau saja ini bukan mata pelajaran Bu GM, kami pasti
> sudah serempak mengagetkannya, atau iseng menepok pantatnya. Tetapi karena
> ini mata pelajaran Bu GM, tidak ada satupun yang berani membantu Joni.
> Alhasil Joni harus berjuang sendiri, bak seorang ibu yang harus berjuang di
> ruang bersalin. Sungguh-sungguh mengerikan.
>
> Lain Joni lain juga pengalaman yang satu ini. Waktu itu ada seorang murid
> pindahan dari Jakarta. Danan panggilannya, Dananjoyo nama lengkap nya. Ia
> bukan saja baru, tetapi bagi kami, orang daerah, Danan itu rada aneh.
> Petantang-petenteng ala Ali Topan, sepatu Nike, rambut belakang agak
> panjang, dua kancing baju atas terbuka, kalung bertali hitam di leher,
> malboro di saku kiri, dompet dan sisir disaku kanan. Pokoknya bagi kami
> waktu itu, Danan 'Jakarte abis' dah. Meskipun aneh, Danan sangat ramah,
> tepatnya sok kenal sok deket. Nggak heran jika hanya dalam tempo empat hari
> kenalannya sudah tersebar sampai di kelas-kelas tetangga. Parahnya,
> pendekatannya agak berlebihan, nggak cuman sama teman sebaya, sama gurupun
> dia terlihat "ngobrol" banget. Sedikit sok tua, menurut cewek-cewek di
> sekolah. Kebetulan hari itu, Bu GM yang terjadwal dikelas, belum muncul.. Si
> Danan segera mengajukan diri untuk 'menjemput' guru pengajar, seperti
> hari-hari kemarin. Dengan ke
> PeDe-an di atas rata-rata orang Bali pada umumnya, Danan segera melesat ke
> kantor guru. Lima menit, sepuluh menit, sampai lima belas menit lebih
> ditunggu, Danan nggak kunjung nongol. Akhirnya setelah setengah jam, Si
> Murid Baru yang hiperaktif muncul juga. Tetapi dalam prosesi yang tidak
> biasa. Ibu Gajah Mada berjalan paling depan dengan wajah sangat tegang,
> sementara Danan mengiringinya dari belakang dengan wajah tertunduk pucat
> pasi. Ada yang ganjil. Biasanya Si Danan selalu berjalan berdampingan sambil
> berbasa-basi dengan guru yang ia jemput. Bahkan kalau saja Danan tidak
> mengenakan seragam SMA, akan cukup sulit kita membedakan mana guru dan yang
> mana murid. Iring-iringan itu semakin bertambah mengherankan, setelah mereka
> masuk ke ruangan kelas. Danan bukannya duduk dikursi, malah berdiri di
> sebelah papan tulis, di depan kelas. Kontan kami saling toleh, beberapa
> temen cewek pada bisik-bisik menyaksikan tingkah aneh Danan. Ada apaan nih ?
> Melihat
> reaksi kami Bu GM angkat bicara, "Ini teman baru kalian", kata beliau,"Tadi
> menjemput saya di kantor guru.Tapi yang dicari bukan saya". Hampir sekelas
> mengernyitkan dahi. "Dia nyari Ibu Gajah Mada !!", teriak Bu GM dengan nada
> suara tenor bercampur sopran. Astaga geblek !! Mampus ! Kami semua kaget
> bukan kepalang. "Sebelum saya panggil, saya minta orang yang memperkenalkan
> nama 'Gajah Mada' kepada murid baru ini, maju ke depan !", bentak Bu GM.
> Alhasil dalam waktu kurang dari satu menit Danan akhirnya mendapatkan
> seorang teman, untuk berdiri bareng di depan kelas. Orang itu adalah ketua
> kelas kami alias aku sendiri, karena waktu itu Danan nanya tentang siapa
> nama guru pengajar sejarah dan karena sudah begitu terbiasa, tanpa berpikir
> panjang, aku menjawab "Ibu Gajah Mada". (***mta***)
>
> Please visit our galery photography
>
> # Commercial Photography #
> http://companyprofile.multiply. com
> http://withbobsadino.multiply. com
>
> # Jurnalism Photography #
> http://fotojalanan.multiply. com
>
> # Wedding Photography #
> http://prewedding3.multiply. com
> http://prewedding2.multiply. com
> http://prewedding.multiply. com
> http://candidwedding.multiply. com
> http://weddingceremony.multiply. com
>
> ---ATENG BAWA KAYU : TENGKYU---
>
>
>
- 6a.
-
Re: Off Line
Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com ugikmadyo
Thu Jul 17, 2008 9:59 am (PDT)
Wa'alaikumsalam wr wb
Waduh... kena 'kartu merah' juga ya Ga?
Gak papa meski cuma seminggu sekali. Yang penting kan masih bisa masuk kelas.
Setuju ma M.Salam jarang ketemu ntar kangenx tambah... gak keruan.
Sapa tahu pas malam2 gak bisa tidur, pas kangen ma SK trus jadi banyak
nulis buat SK hehe.
Tetep di SK ya Ga...
Maju perut pantat mundur wow... keren
ups salah... maksudx...
Maju terus pantang mundur... Dani keren.
Jangan lupa... pilih Dani ya Ga :D
Teteup.... ;)
Ugik Madyo
yang lg ketularan virus Pak Hadian :D
On 7/17/08, galih@asmo.co.id <galih@asmo.co.id > wrote:
> Assalamu'alaikum semuanya,
>
> Tidak terasa sudah hampir setahun bergabung di Sekolah Kehidupan ini.
> Begitu banyak hal
> yang sudah menjadi bagian dari sejarah hidup saya yang tertoreh melalui
> sekolah ini. Sesuatu
> yang baik memang sangat sayang untuk dilepaskan. Namun, hari esok masih
> tetap menjadi
> misteri untuk dapat dipecahkan.
>
> Apa yang saya khawatirkan rupanya terjadi. Saking banyaknya karyawan yang
> ikut milist menye-
> babkan kemacetan pada lalu lintas server. Walhasil seluruh milist harus
> dihapuskan di bumi
> Asmo.
>
> "Galih, sudah di unsubscribe sekolah kehidupannya?" Tanya staff IT di
> kantor.
> "Ok, segera." Jawabku singkat. Padahal di hati sangat kecewa. Terpaksa
> harus up date SK di warnet.
> Jadinya cuma 1 x seminggu jadwal untuk masuk kelas, mohon maaf jika nanti
> akan banyak ketinggalan
> banyak pelajaran.
>
> Satu lagi yang membuat saya bingung, kalau untuk unsubscribe alamat
> emailnya seperti apa, lupa euy?
>
> Salam semuanya,
> Galih Ari Permana
> PC Section - PT. ASMO Indonesia
> MM2100 Industrial Town
> Cibitung - Bekasi
> Phone : (62-21) 8981288 ext. 248
> Email : galih@asmo.co.id
- 7a.
-
Ayo Diskusi....
Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com hadian.kasep
Thu Jul 17, 2008 4:05 pm (PDT)
Sahabat-sahabat...
Semua motivator akan selalu mengungkapkan...
SEMUA BISA DIWUJUDKAN JKA KEINGINANMU KUAT...
Lalu....
Bagaimana dengan Kura-kura yang ingin lari cepat?
--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
Ph/fax: (+6222) 2507537
- 7b.
-
Re: Ayo Diskusi....
Posted by: "ukhtihazimah" ukhtihazimah@yahoo.com ukhtihazimah
Thu Jul 17, 2008 6:25 pm (PDT)
bisa terwujud pak, asal si kura2 punya AKAL dan
kemauan keras cari plus make sepatu roda --nah lo--
hehehe. . . .
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Hadiancom
Febrianto" <hadianf@...> wrote:
>
> Sahabat-sahabat...
>
> Semua motivator akan selalu mengungkapkan...
> SEMUA BISA DIWUJUDKAN JKA KEINGINANMU KUAT...
>
> Lalu....
> Bagaimana dengan Kura-kura yang ingin lari cepat?
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
> Ph/fax: (+6222) 2507537
>
- 7c.
-
Re: Ayo Diskusi....
Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com ugikmadyo
Thu Jul 17, 2008 7:32 pm (PDT)
Kalau kura-kura ingin lari cepat, maka ia bisa lari cepat. Mana mungkin?
Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita sudah punya keinginan (yang
sudah menancap kuat di hati) dan mau bekerja keras untuk
mewujudkannya.
Ah teori... well... memang sih awalnya saya juga beranggapan begitu.
Tapi saya sendiri sudah pernah membuktikan, maka saya berani bilang
itu bukan sekedar teori. Sewaktu saya mulai masuk kuliah, keluarga
sedang dilanda krisis ekonomi. Bapak di PHK, keuangan sepenuhnya
ditanggung Ibu yang PNS rendahan. Saya waktu itu lebih memilih untuk
bekerja saja daripada kuliah. Bapak Ibu menentang keras. Dahulu Beliau
tidak bisa kuliah karena keterbatasan biaya. Cita-cita beliau
anak-anaknya semua harus minimal S1. Kuliah di PTN dengan biaya 325
ribu persemester tentu pilihan terbaik daripada kuliah di PTS. Maka
sayapun kuliah demi menyenangkan orang tua. Sayapun bertekad membiayai
kuliah saya sendiri. Meski Bapak sudah berpenghasilan dengan menjadi
supir taxi. Tetap hanya cukup untuk untuk kebutuhan makan dan sekolah
adik saja. Bagi saya yang nilainya pas-pasan dan tidak pintar,
beasiswa adalah mimpi muluk. Maka saya memutuskan untuk bekerja.
Bekerja apa saja yang penting halal. Jadi tukang ketik skripsi, jualan
(jualan apa saja asal gak jual diri), surveyor bahkan makelar motor
dan kontrakan rumah. Saya juga harus puasa Daud dan senin kamis bukan
karena niatan ibadah tapi demi menghemat pengeluaran. Uang semestaran
dan cicilan 'uang gedung' (meski dapat keringanan bisa saya cicil
sampai lulus) juga biaya lain-lain selama kuliah kadang bikin saya
untuk menyerah saja. Apalagi sejak saya harus ngantor freelance di 2
tempat. Bila menjelang deadline kerjaan, subuh baru tidur sementara
besoknya kuliah jam 7. Melelahkan lahir dan batin. Sangat. Namun demi
membayangkan orangtua yang ingin melihat saya menggunakan toga.
Keinginan saya cuma satu. saya harus lulus kuliah. Dahulu saya
menganggap itu adalah hal paling mustahil terwujud. Alhamdulillah
ternyata saya bisa.
Maaf hanya ingin cerita. Bukan bermaksud sombong
On 7/17/08, Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com > wrote:
> Sahabat-sahabat...
>
> Semua motivator akan selalu mengungkapkan...
> SEMUA BISA DIWUJUDKAN JKA KEINGINANMU KUAT...
>
> Lalu....
> Bagaimana dengan Kura-kura yang ingin lari cepat?
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
> Ph/fax: (+6222) 2507537
>
- 7d.
-
Re: Ayo Diskusi....
Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Thu Jul 17, 2008 8:06 pm (PDT)
Pasti bisa.......
Ada banyak fasilitas yang bisa digunakan selama sang kura-kura
kreatif mencarinya (btw kalo dianalogikan ke manusia biasanya lebih
gampang ya).
jadi ingat kisah seekor semut yang bercerita pada temennya bahwa dia
telah berjalan beribu-ribu kilometer dan bercerita kota-kota
metropolis yang dilihat selama dalam perjalan tersebut. Teman-
temannya mentertawai dan menuduhnya sebagai ahli kibul. Ternyata-oh
ternyata, secara tak sengaja, si semut menyelinap ke kantung baju
seorang eksekutif muda yang sedang melalukan transaksi bisnis di tiga
kota metropolitan New York, Paris dan Milan. Ia mengikuti perjalanan
tersebut, hingga akhirnya eksekutif muda kembali ke rumahnya di
Jakarta. Sang semut put keluar dari saku baju, bertemu teman-
temannya dan lalu keluarlah kisahnya.
Apa yang tak mungkin di dunia ini?
Menurut saya, batasan yg paling tebal, terjal, tinggi dan kokoh yang
menghalangi diri adalah diri kita sendiri. Karena saya yakin, tak
peduli orang di sekeliling kita akan berkata apa, kita diri sendiri
sudah bertekad kuat...maka itu akan berhasil. sesuatu itu akan
tercapai...Pasti (beyond bahwa saya tetap meyakini ada Tuhan yang
menuntun dan meluluskan semuanya).
Wassalam
asma
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Hadian Febrianto"com
<hadianf@...> wrote:
>
> Sahabat-sahabat...
>
> Semua motivator akan selalu mengungkapkan...
> SEMUA BISA DIWUJUDKAN JKA KEINGINANMU KUAT...
>
> Lalu....
> Bagaimana dengan Kura-kura yang ingin lari cepat?
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
> Ph/fax: (+6222) 2507537
>
- 7e.
-
Re: Ayo Diskusi....
Posted by: "Yon's Revolta" muyasa@gmail.com freelance_corp
Thu Jul 17, 2008 11:26 pm (PDT)
Tinggan beli tiket
pesawat terbang ^_^
melesat jauh menembus senja :-)
salam
yr
http://penakayu.blogspot. com
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Hadian Febrianto"com
<hadianf@...> wrote:
>
> Sahabat-sahabat...
>
> Semua motivator akan selalu mengungkapkan...
> SEMUA BISA DIWUJUDKAN JKA KEINGINANMU KUAT...
>
> Lalu....
> Bagaimana dengan Kura-kura yang ingin lari cepat?
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
> Ph/fax: (+6222) 2507537
>
- 8.
-
Karena cinta, ia rela berkorban
Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com marif_assalman
Thu Jul 17, 2008 5:20 pm (PDT)
Sering kali saya perhatikan ketika melintasi jalan, seorang suami menggandeng tangan istrinya dan ia mengangkat tangan memberi isyarat pada mobil yang akan lewat agar berhenti atau mengurangi kecepatannya karena ia dan istrinya ingin melewati jalan tersebut. Seperti halnya juga yang saya lakukan ketika melintasi jalan raya.
Hal apa yang mendorong suami melakukan hal itu ? Dan hal apakah yang bisa kita petik dari pemandangan yang sudah biasa kita saksikan setiap hari tersebut ketika melintasi sebuah jalan ?
Kalau tiba tiba terjadi kecelakaan, maka yang pertama kali akan kena tabrak adalah sang suami. Dan bila sang suami tersebut tanggap dengan cepat ia mendorong tubuh istrinya ke tepi jalan agar menghindarkan istrinya dari tabrakan. Dan tinggallah sang suami terbaring dalam balut darah yang deras mengalir di sekujur tubuhnya. Dalam keadaan seperti itu ia masih tetap bisa tersenyum dan berkata, alhamdulillah istri saya selamat.
Seorang suami yang baik dan cinta pada istrinya selalu terdepan menjaga dan membela istrinya. Ia rela menempuh kesulitan, kepedihan dan bahkan kesakitan demi istrinya. Semua itu ia lakukan dengan landasan cinta. Bunga cinta yang telah bermekaran di taman hati, nyanyian cinta yang selalu mengisi hari hari, matahari cinta yang menerangi jalan kehidupan dan rembulan cinta yang menerangi kegelapan malam menjadi sumber kekuatan menempuh pahit manisnya kehidupan.
Karena cinta, sang suami sanggup hidup susah dan menderita. Dan karena cinta sang suami tak akan tega melihat istrinya sibuk mengurus rumah dan anak sendiri. Panggilan suara suara cinta yang selalu bergema dalam hatinya membuatnya tak akan rela menyaksikan istrinya dalam kesengsaraan.
Dan sekarang mari kita bertanya pada diri kita masing masing ?
Adakah kecintaan kita pada Allah, Rasul, agama dan kaum muslimin seperti halnya kecintaan seorang suami pada istrinya sebagaimana yang kita gambarkan pada tulisan diatas.
Adakah kita mencintai Allah dengan sebenarnya sehingga kita patuh pada perintahNya dan meninggalkan laranganNya, rela berkorban apapun untuk keridhaanNya?
Adakah kita mencintai Rasulullah sehingga kita menjadikan beliau sebagai qudwah kita dalam menjalani kehidupan ini dan terdepan ketika ada yang menghina dan melecehkan dirinya?
Adakah kita cinta pada agama ini, sehingga kita selalu dengan senang hati menjalankan ajaran ajarannya dan ketika ada yang merusak, menghina, melecehkan dan menodai agama ini, kita berada di barisan terdepan untuk membelanya?
Adakah kita mencintai kaum muslimin sehingga kita selalu hidup rukun, damai dan tentram dalam bingkai ukhuwah tanpa ada yang menghina, melecehkan, saling hantam, saling menyalahkan dan saling bunuh?
Pertanyaan pertanyaan tersebut sangat penting untuk selalu kita tanyakan pada diri kita masing masing. Kita perlu untuk selalu mengukur rasa cinta yang kita miliki pada Allah, Rasul, agama dan kaum muslimin.
Dibanyak tempat, beberapa orang yang mengaku islam belum tampak kesan keislaman pada tutur kata, pola pikir, tingkah laku dan amalan ibadahnya. Mereka hanya baru islam dimulut atau islam KTP. Ketika azan sudah berkumandang mereka masih sibuk dengan pekerjaan masing-masing, dirumah, di kantor, disawah, dikebun , di pasar dan berbagai tempat lainnya. Tidak berpuasa di bulan ramadhan dan masih suka melakukan praktek hidup bebas, korupsi dan berbagai tindak kriminal lainnya.
Dibeberapa tempat lainnya Rasulullah dihina , islam dilecehkan, dinodai, dihujat, kaum muslimin dibantai dan para wanitanya diperkosa.
Namun hanya sebagian kecil dari kaum muslimin yang jumlahnya 1 miliar lebih di muka bumi ini yang bergerak untuk menyadarkan kaum muslimin yang telah salah jalan untuk kembali ke jalan yang benar. Untuk berjuang membela Nabi Muhammad, membela islam yang ternodai dan membela kaum muslimin yang terzholimi.
Kemana mereka yang mengaku mencintai Allah dan Rasul tersebut? Kenapa ketika bahaya datang menyerang bangunan islam kita tidak melihat mereka berdiri di depan. Seakan akan mereka telah ditelan oleh bumi.
Ataukah mereka hanya mencintai islam agar dapat mengantarkan mereka meraih keuntungan dunia dan nafsu semata dengan menjadikan agama sebagai kendaraan untuk meraih harta dan jabatan dunia.
Kemana mereka yang katanya rela dicampakkan kedalam kesengsaraan dan penderitaan demi menjauhkan islam dari bahaya?
Sebenarnya mereka tidak mencintai islam. Karena sikap seperti itu bukanlah dinamakan cinta. Karena cinta adalah memberi bukan meminta dari yang dicintai. Karena cinta adalah berkorban untuk yang dicintai bukan mengorbankan yang dicintai untuk meraih keuntungan peribadi.
Pemandangan sang suami yang menggandeng tangan istrinya ketika melintasi sebuah jalan sedikit banyaknya bisa kita ambil pelajaran bahwa cinta yang telah menghujam kuat dalam hati sang suami membuatnya berada dalam barisan tedepan menjaga, membela dan rela berkorban untuk istrinya.
Begitu juga semestinya yang harus dilakukan oleh setiap muslim, perasaan cinta yang yang telah menghujam kuat dalam dirinya juga harus membuat ia selalu terdepan dalam membela, menjaga agama Allah ini.
Dan kalaulah kecintaan setiap muslim pada Allah, RasulNya, agama dan kaum muslim seperti halnya kecintaan sang suami pada istri sebagaimana yang kita gambarkan pada tulisan diatas, maka insya Allah Islam akan berjaya, umat islam akan menjalankan agamanya sesuai yang Allah perintahkan dan kita tidak akan mendengar lagi musuh musuh islam yang berani menghina Allah, menghujat Rasulullah , menodai agama dan membunuh kaum muslimin dan memperkosa wanita kaum muslimin. Islam akan dihargai, dihormati dan dengan izin Allah akan berbondong bondong manusia memeluk agama Allah yang mulia dan sempurna ini, semoga.
Semoga bisa menjadi renungan kita bersama, insya Allah.
Wassalam
Kairo, 17/07/2008
Arif Salman
- 9.
-
Bukan Modernisasi, Tapi Jahiliyahisasi dan Hewanisasi
Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com marif_assalman
Thu Jul 17, 2008 5:20 pm (PDT)
Bagi kita yang tinggal di daerah perkotaan, pemandangan wanita berpakaian transparan, setengah terbuka dan ketat sudah menjadi hal yang lumrah. Setiap hari pemandangan seperti itu akan terlihat, sengaja ataupun tidak sengaja. Ketika kita sedang menunggu bis di halte, dalam bis, melewati jalan, di pasar dan berbagai tempat lainnya.
Kita juga mungkin tahu , bahwa sebagian wanita yang berpakaian ketat dan terbuka tersebut bila ditanya, "apakah anda seorang muslimah?, ia akan menjawab, "ya, saya seorang muslimah". Lalu kalau kita coba bertanya kembali, "apakah model pakaian anda sesuai dengan ketentuan syariat islam"? ia juga akan berujar dengan bangga, "inilah modernitas".
Diantara kita barangkali pernah mendengar nama Basma Wahbah, seorang presenter muslimah berjilbab terkenal di salah satu stasiun televisi Saudi Arabia. Ia membawakan acara "Qabla an tuhasabuu" (Sebelum Kalian Dihisab), acara yang cukup digemari oleh publik Saudi. Namun kini, nama Basma Wahbah tidak seharum dahulu saat ia rapi mengenakan busana muslimah di televisi. Wahbah, telah memutuskan untuk melepas jilbabnya sejak beberapa waktu yang lalu.
Dalam wawancara yang dilakukannya diharian Siyasah Kuwaitiyah, Wahbah menampik keputusannya melepas jilbab yang telah dikenakannya puluhan tahun sebagai bentuk perubahan prinsipnya. Justru ia mengatakan, "Saya tetapkan ini, karena saya tidak ingin memperburuk imej jilbab. Jilbab tidak mencerminkan kepribadian dan gaya hidup saya. Saya tetap Basmah Wahbah dengan prinsipnya, moralnya dan kehidupannya yang dulu. Jilbab dengan segala kehormatan dan kemuliaan saya kepada kewajiban memakainya, adalah penampilan luar. Yang penting adalah apa yang ada dalam hati. Saya tidak membela perkara yang mungkin saja saya salah, tapi saya telah menetapkan sikap saya pribadi dan ini bukan pembelaan diri "
Demikian ungkap Basmah Wahbah. Ungkapan yang kerap didengar dari banyak orang yang tidak mengenakan jilbab atau meninggalkan jilbab. Wahbahpun mengatakannya, "Saya tetap Wahbah yang dulu, yang berubah hanya penampilan luar. Dan penampilan luar tidak berpengaruh dengan substansi di dalam," ujarnya. Bukankah penampilan luar adalah cerminan keyakinan hati? Apalagi penampilan jilbab bagi muslimah sangat terkait dengan kewajiban yang sudah jelas dijabarkan Islam.
Sebagian wanita muslimah yang mengusung paham sekuler lainnya mengatakan bahwa burqa-pakaian longgar panjang biasanya berwarna hitam, menutup seluruh tubuh dan sering dipakai kaum perempuan Muslimah-adalah penjara dan sebagai simbol penindasan terhadap kaum perempuan. Mereka beralasan hal tersebut tidak sesuai dengan paham kesetaraan gender dan secara total menolak demokrasi.
Islam hadir menjunjung tinggi kedudukan wanita. Wanita yang dahulu dimasa sebelum kenabian Muhammad SAW selalu dilecehkan dan tidak dihargai dengan datangnya Islam mereka diperhitungkan dan ditempatkan pada posisi yang mulia. Orang orang yang tidak memahami ajaran islam sepenuhnya, tidak menggali sejarah masa lalu dan menjadi budak nafsu berusaha dengan sekuat tenaga melepaskan para wanita dari pakaian kemuliaannya. Semua itu mereka landaskan dengan dalih kebebasan berpendapat, kesetaraan gender dan modernitas zaman. Sehingga wanita muslimah yang menutup seluruh tubuhnya dianggap kolot dan tidak maju. Mereka dikucilkan dan di lecehkan, seperti yang terjadi di beberapa negara nonmuslim dan juga negara yang penduduknya menganut agama islam.
Kebebasan berpendapat yang tidak pada tempatnya dan kebablasan serta kesetaraan gender yang sering kali salah diartikan adalah paham yang datang dari Barat. Paham rimba. Paham orang orang yang tidak mengenal agama. Dimana setiap orang bebas melakukan apapun yang ia lakukan selama tidak mengganggu ketentraman orang lain. Selama hal itu masih dalam standar wajar yang mereka tetapkan. Sehingga bukanlah hal yang asing kalau dalam film film Barat yang pernah kita tonton melalui televisi seringkali ditampilkan didalamnya kehidupan yang bebas dan lepas.
Sebagian wanita muslimah yang lemah iman dan pemahaman keislamannya sering kali tertipu dengan syubhat yang dilontarkan Barat. Dan mereka saling berlomba untuk meniru gaya hidup yang rusak tersebut. Sehingga apa yang terjadi ? Kerusakan moral, kasus pelecehan, perkosaan dan perzinaan seperti hal yang biasa kita dengar dalam media elektronik dan tulis. Bukankah semua ini berawal dari sebagian wanita yang mempertontonkan kemolekan tubuhnya pada orang banyak? Bagi laki laki yang teguh imannya insya Allah akan sanggup untuk memalingkan mata dan menghindari hal tersebut. Tapi bagaimanakah dengan mereka yang masih leman iman dan amalannya, apakah yang terjadi? Dengan dorongan yang selalu datang dari hawa nafsu dan bisikan setan ia akan berusaha mencari jalan untuk bisa menyalurkan hasratnya yang tidak lagi bisa dibendung, sehingga berbagai tindakan kriminal, pelacuran dan perkosaan, hubungan diluar nikah dan lainnyapun banyak terjadi dan kita dengar.
Tidak ada sedikitpun kebaikan paham kebebasan yang diusung Barat terhadap upaya melepaskan para wanita muslimah dari pakaian kemuliaan yang telah Allah tetapkan bagi mereka. Apa yang mereka gembar-gemborkan adalah upaya untuk merusak tatanan kehidupan bermasyarakat dan menjauhkan wanita dari agamanya. Dan paham itu telah terbukti menimbulkan kerusakan multidimensi dalam tatanan kehidupan masyarakat, seperti yang terjadi di masyarakat Barat.
Islam mewajibkan kepada setiap muslimah supaya menutup aurat, dimana setiap manusia yang berbudaya sesuai dengan fitrahnya akan malu kalau auratnya itu terbuka. Sehingga dengan demikian akan berbedalah manusia dari binatang yang telanjang. Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang membentuk dan tipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk diantaranya ialah pakaian yang dapat mempertajam bagian-bagian tubuh, khususnya tempat-tempat yang membawa fitnah, seperti: bagian dada, betis , paha, dan sebagainya.
Dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu: (l) Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam); (2) Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan bisa masuk sorga, dan tidak akan mencium bau sorga, padahal bau sorga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian." (Riwayat Muslim, Babul Libas)
Mereka dikatakan berpakaian, karena memang mereka melilitkan pakaian pada tubuhnya, tetapi pada hakikatnya pakaiannya itu tidak berfungsi menutup aurat, karena itu mereka dikatakan telanjang, karena pakaiannya terlalu tipis sehingga dapat memperlihatkan kulit tubuh, seperti kebanyakan pakaian perempuan sekarang ini.
Jadi, pada dasarnya bukanlah modernisasi yang mereka gembar gemborkan, bukan juga keseteraan gender, tapi mereka mengusung mazhab setan dan nafsu yang akan merusak moral dan kehidupan masyarakat. Mereka ingin mengembalikan para wanita muslimah pada kehidupan jahiliyah. Sehingga pada akhirnya, ketika mereka telah sampai pada puncak modernisasi yang mereka usung, kita tidak akan lagi melihat para wanita berpakaian di tempat-tempat umum. Kalaupun berpakaian hanya menutup dua bagian sensitif dengan 2 potong kain. Pemandangan seperti ini tak jauh berbeda dari pemadangan gerombolan sapi, kerbau, kambing dan hewan lainnya yang tidak berpakaian yang kita lihat. Hewan memang tidak punya akal dan rasa malu sehingga ia tidak ambil pusing dengan apa yang ia lakukan. Tapi manusia yang telah Allah anugerahkan padanya akal dan hati, justru menjadi lebih sesat dari binatang. Sungguh benar apa yang telah Allah sampaikan dalam Al qur'an, bahwa mereka punya telinga , tapi
tidak digunakan untuk mendengarkan kebenaran, punya mata tapi tidak digunakan melihat kebenaran dan punya hati tapi tidak digunakan untuk memahami kebenaran, mereka seperti binatang, bahkan mereka lebih sesat dari binatang.
Sesungguhnya tabarruj adalah kehidupan jahiliyah dan segala paham yang mengusung pada tabarruj sama artinya ingin mengembalikan wanita pada masa jahiliyah, masa kekolotan dan kebodohan dan hijab itulah sesungguhnya kemajuan dan kemuliaan diri bagi wanita.
Saat ini mereka membisikkan ketelinga wanita, keluarlah, tinggalkan rumahmu, jalanilah kehidupan modern, lepaskanlah pakaian yang menutup tubuhmu, lepaskanlah keterbelakangan. Sehingga beberapa wanita bekerja di pesawat, menjadi pramugari, di bar-bar, pertokoan, dan mereka menyuruh mereka keluar setengah telanjang di taman taman, sehingga mereka tidak akan rela sampai menjadikan para wanita muslimah duduk dan berjalan di tepi pantai dengan hanya mengenakan 2 potong kain, penutup bagian atas dan bawah. Kemudian mereka berkata, sekarang engkau telah menjadi wanita yang maju dan berperadaban.
Kita bertanya, apakah setiap kali para wanita hidup dalam kemajuan dan berperadaban , ia mengangkat kainnya diatas betis dan paha, kemudian ia menyempitkan pakaiannya? Peradaban dan kemajuan apakah yang mereka gembar-gemborkan ketika wanita di tepi pantai hanya mengenakan 2 potong pakaian penutup saja? Tidak lain adalah peradaban hewan.
Sejatinya, modernisasi dan kemajuan yang telah dilakukan oleh manusia tidak hanya diartikan kemajuan dibidang sains dan teknologi saja, kemudian mengabaikan agama dan moral, tapi kemajuan dan keberadaban yang sesungguhnya adalah mencakup ilmu, iman, mental, akhlak dan moral. Sehingga dapat tergambar dari kemajuan tersebut kehidupan yang tenang, aman, damai dan selamat.
Semoga bermanfaat, insya Allah,amin
Wassalam
Kairo,17/07/2008
Arif Salman
- 10.
-
Re: Kata-kata Berjiwa >> mbk ugik
Posted by: "ukhtihazimah" ukhtihazimah@yahoo.com ukhtihazimah
Thu Jul 17, 2008 6:20 pm (PDT)
Message-ID: <g5or4e+tk71@eGroups.com >
In-Reply-To: <612ff9230807170833v5d415a6fgb40f683 >cec3bcc6f@ mail.gmail. com
User-Agent: eGroups-EW/0.82
MIME-Version: 1.0
Content-Type: text/plain; charset="ISO-8859-1"
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable
X-Mailer: Yahoo Groups Message Poster
X-Yahoo-Post-IP: 80.232.117.41
X-Yahoo-Newman-Property: groups-compose
Sender: notify@yahoogroups.com
X-Yahoo-GPoster: nXYFk3QZXnWxFSwD
Oalah mbakyu, gak ada yang berubah
mbk endah kocak, itu mah udah mulai jaman dy gadis,
sayang gak ter-expose
sinta serius, hmmm. . . .masalahe tulisan eror e
kemaren larinya ke blog hehehe. . .
fiyan gantung pena?! orang yang udah jatuh cinta ma
pena, gak bakal bisa pisah lama ma penanya. yakin
deh!
so, pertanyaanku sekarang, mana postingannya mbk
ugik?!
salam kuangen bwt mbkyu di surabaya
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "ugikcom
madyo" <ugikmadyo@...> wrote:
>
> oooo
> aaaa... huaaa Mbak iki rek... ck...ck...
> Mbak... Mbak... abis makan apa ya?
> Kok jadi gini ya nulisx
> Hmm... ada apa dg makhluk2 SK?
> Endah jadi kocak
> Sinta jadi serius
> Fiyan gantung diri ups salah... gantung pena
> Aku jadi gatel pengen coment hehe
>
> Sin. satu hal yang bikin aq betah dmilist ini
> Untaian kata2x dsusun dengan kekuatan hati
> Begitu 'ketangkap' mata langsung nancep di hati
> Mak sleeeeep.... hehe
>
> Ugik Madyo
> SK Surabaya
> YM : sinkzuee
> http://ugik.multiply. com
>
> On 7/17/08, ukhti hazimah <ukhtihazimah@...>
wrote:
- 11a.
-
PILIH,PILIH,PILIH,PILIH KETUA ESKA 2008-2010
Posted by: "Pandika Sampurna" pandika_sampurna@yahoo.com pandika_sampurna
Thu Jul 17, 2008 7:15 pm (PDT)
Para Anggota ESKA Yth,
Silahkan pilih calon Ketua ESKA periode Thn. 2008-2010.
Silahkan voting bisa secara langsung dan ditembuskan ke milis ESKA.
Setiap anggota hanya boleh memilih satu calon saja.
Voting ditutup tanggal 24 Juli 2007
o Dani Ardiansyah
o Lia Oktavia
o Hadian
o Suhadi
o Retno Nur'aini
Untuk pemilihan secara otomatis bisa juga secara langsung dengan membuka file di halaman depan web milis, kemudian klik di sebelah kiri pada tanda POLL. Lanjutkan dengan memilih salah satu dari calon di atas.
Terima kasih.
Salam,
Pandika Sampurna
- 11b.
-
Re: PILIH,PILIH,PILIH,PILIH KETUA ESKA 2008-2010
Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com setyawan_abe
Thu Jul 17, 2008 11:47 pm (PDT)
Makan rujak sama nasi
Nunggu apa lagi?
Tinggal eksekusi, hihihihi
Dan Teteup pilih Kang Dani
heuheuheu
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Pandika Sampurnacom
<pandika_sampurna@...> wrote:
>
> Para Anggota ESKA Yth,
> Silahkan pilih calon Ketua ESKA periode Thn. 2008-2010.
> Silahkan voting bisa secara langsung dan ditembuskan ke milis ESKA.
> Setiap anggota hanya boleh memilih satu calon saja.
> Voting ditutup tanggal 24 Juli 2007
>
> o Dani Ardiansyah
> o Lia Oktavia
> o Hadian
> o Suhadi
> o Retno Nur'aini
>
> Untuk pemilihan secara otomatis bisa juga secara langsung dengan
membuka file di halaman depan web milis, kemudian klik di sebelah kiri
pada tanda POLL. Lanjutkan dengan memilih salah satu dari calon di atas.
>
> Terima kasih.
> Salam,
> Pandika Sampurna
>
- 12a.
-
Re: [inspirasi] kesan pertama di kelas baru
Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com ugikmadyo
Thu Jul 17, 2008 8:02 pm (PDT)
Aku juga penasaran Sin...
halah kok malah ikut-ikutan hehehe
Hal-hal baru emang bikin penasaran. Kadang juga seperti magnet,
menyedot semua perhatian.
Trus klo ada yg baru jadi lupa sama yg lama kah?
Gak lah pak. Yang lama tentu saja tetap di hati. Gak mungkin bisa
tergantikan sama yang baru.
Misal nih meski ada pizza. Meski udah pernah juga dicobain. Tetep saja
martabak yg paling uenak. huaaa... dasar Ugik ndeso... wekekeke
Ugik Madyo
Yang lagi kangen sama martabak telor
On 7/16/08, ukhtihazimah <ukhtihazimah@yahoo.com > wrote:
> Wah. . .wah. . .kyknya acara hcd-nya seru juga
> *sintaaaa!!!gmn seh?!* hehe. . .
>
> betul. . .betul. . .saya penasaran dgn sosok lawas
> penghuni sk, pak afriandi dtambah mas indra purnama,
> achi, teh euis, yon's dll dsb dkk
> hmmm. . .yg mana ya orangnyaaaa. . . .
>
> salam,
> sinta
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Afriandicom
> EP" <afriandie@...> wrote:
>>
>> sinta,
>> maunya sih ikut tapi berbarengan dengan rencana
> tugas, dan acara
>> Home Coming Day UI. masih belum menentukan
> pilihan, milad atau
>> hcd... saya sendiri belum dapat jadwal
> keberangkatan tugas.
>>
>> hehehe... kangen pengen lihat seperti apa sih yang
> namanya afriandi
>> itu ya?
>>
>> btw, bosen kok dijadiin hobi :p
>>
>> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. ,com
> "ukhtihazimah"
>> <ukhtihazimah@> wrote:
>> >
>> > Bener banget pak, sesuatu yang baru selalu
> menarik.
>> > excited bgt deh, tapi ada satu yg susah,
>> > mempertahankan ketertarikan fiyuh. . ., palagi
> yg
>> > punya hobi bosen :p
>> >
>> > gak ikut milad pak? hehe. . .kekeuh euy ngajak
> milad
>> >
>> > salam,
>> > sinta
>> >
>>
>
>
>
- 13.
-
Trs: [daarut-tauhiid] Fw: WAJAH MUSLIM INDONESIA..
Posted by: "ronal rizal" ronalrizal@yahoo.co.id ronalrizal
Thu Jul 17, 2008 9:12 pm (PDT)
--- Pada Rab, 16/7/08, Meirna aSti Ramadhanie <zahra_assyifa87@yahoo.com > menulis:
Dari: Meirna aSti Ramadhanie <zahra_assyifa87@yahoo.com >
Topik: [daarut-tauhiid] Fw: WAJAH MUSLIM INDONESIA..
Kepada: daarut-tauhiid@yahoogroups. com
Tanggal: Rabu, 16 Juli, 2008, 7:59 PM
AssalamuĆ¢alaykum wr wb..
Kepada Muslim dimanapun anda
berada,
Ayo BERPARTISIPASIdan SAKSIKAN!!!
bahwa
BUDAYA INDONESIAMERUPAKAN CERMIN MASYARAKAT ISLAM BERSAHABAT
Dalam
FESTIVAL WAJAH MUSLIM INDONESIA,
23-24 Juli 2008,
Gedung IX Fakultas Ilmu Budaya UI, DEPOK,
Pk 09.00-selesai
KEYNOTE
SPEAKER [MENPORA RI*]
FESTIVAL
BUDAYA[MINANG,
PALEMBANG&KEBUMEN-ASRAMA UI]
TARI
SAMAN [Kelompok Tari
Saman Fakultas Ilmu Kprawatan UI]
NASYID [GIFT]
TALKSHOW [Azyumardi Azra (Mantan
Rektor UIN Syarif Hidayatullah) , Ridwan Saidi (Budayawan Indonesia), MaĆ¢ruf
Amin (Ketua MUI), Didin Hafiduddin, Amin Rais (Mantan Ketua MPR RI), Hidayat
Nur Wahid (Ketua MPR RI)]
PEMUTARAN
FILM
ARUMBA [Fakultas Ilmu Budaya
UI]
MUSIK
PERKUSI[CiliwungĆ¢s
Percution]
SANGGAR
TARI ANAK
TEATER[Teater Teis]
MUSIKALISASI
PUISI[SAMPAK]
PENCAK
SILAT UI
PENGUMUMAN
PEMENANG LOMBA
BAZAAR
Situs WMI : www.wajahmuslimindo nesia.wordpress. com
CP :
1. M. Arif Julianto (085694063457)
2. Antoni Ridzki Andromeda (081359161405)
3. Mutiara Soprima (Bazar) 08569895312
Tolong sebarkan ke semua FORUM yang ANDA
IKUTI..
Jazakumulloh Khoir.
Acara ini dipersembahkan oleh :
Lembaga Dakwah Kampus [LDK]
SALAM UI
Nuansa Islam Mahasiswa
Univrsitas Indonesia
Sekretariat
Masjid
Ukhuwah Islamiyah lantai 2
Universitas Indonesia, Depok 16424
www.salam.ui. edu
Disponsori Oleh :
[Astra
Internasional] [Majelis TaĆ¢lim
Telkomsel] [Batik Boediono] [Masakan PadangSimpang Raya, Margonda] [Masakan
Khas Sunda Mang Kabayan] [Sabili] [Departemen Kebudayaan dan PariwisataRI]
[Departemen Olah Raga dan PemudaRI]
Media Partner :
[SCTV] [Majalah Mata Air] [SuratKabar MONITOR DEPOK] [HUMAS UI-www.ui.edu]
[Koran Kampus]
salam,
HUMAS WMI
~tolong sebarkan ke milis-milis yang teman2 ikuti ya!
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com
[Non-text portions of this message have been removed]
--------------------- --------- ------
===================== ========= ========= ========= ===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================== ========= ========= ========= ===
website: http://dtjakarta.or.id/
===================== ========= ========= ========= ===Yahoo! Groups Links
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
- 14a.
-
Re: (Keluarga) Benarkah Surga Di Telapak Kaki Ibu?
Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com ugikmadyo
Thu Jul 17, 2008 10:26 pm (PDT)
Amin....
Mbak... engkau emang kakak panutanku tersayang. Kerendahan hatimu
membuat aku slalu terpesona. Siapapun Ibu itu. Surga memang ada
ditelapak kaki Ibu. Saya menganggap kata2 itu sebagai pemompa semangat
ikhlas tuk memulyakan seorang Ibu (dan semua wanita mungkin ya)
Ugik Madyo
yang lagi kangen ma temen2 SK Sby
On 7/16/08, Siwi LH <siuhik@yahoo.com > wrote:
> Benarkah Surga Di Telapak Kaki Ibu? (maaf tulisan sudah agak lama)
>
>
> Minggu lalu dalam dua hari saya bawa anak-anak ke kantor
> karena si Mbak yang jagain di rumah pulang, kakeknya meninggal. Ada
> senengnya
> bisa berdekat-dekat dengan anak-anak sepanjang waktu, sekalian "pamer"
> dengan
> temen-temen di kantor, "Ini lho anakku!". Dan dengan senyum ramah semua
> pasti
> bilang "hihihhh gemes aku, nggantheng yo anakmu!". Duh jangan sampai di
> depanku
> bilang anakku ora nggantheng, bisa-bisa ada onde-onde
> melayang. Halah. Kembali ke masalah.
>
> Adik Gautama dari pagi ikut saya ke kantor saya titipkan (emang barang apa
> dititipkan?) di
> TPA yang dikelola ibu-ibu Gita Pawestri , terus sepulang sekolah Mas Gangga
> dijemput suami dan diantar ke TPA kantor saya. Ribet ya?... resiko pilihan
> saya
> untuk menjadi Ibu bekerja. Nah setelah
> jam kantor usai, sambil menunggu dijemput suami saya main dengan anak-anak
> di
> ruangan saya. Nah lagi asyik-asyiknya kami main, seorang temen yang
> kebetulan
> belum pulang juga nyeletuk, "Nggak salah memang kalau surga di bawah telapak
> kaki ibu!" Hah?...
>
> 'Surga ditelapak kaki Ibu', sejak kecil kudengar akrab kalimat
> itu, dan baru kali ini aku mencerna dengan pelan-pelan. Bahkan tiba-tiba
> kaki
> saya jadi gringgingen (baca :
> kesemutan). Aku kurang ngeh juga dengan ungkapan temen saya tadi, dia
> nyindir
> atau tulus hati mengungkapkan kalimatnya. Nyindir karena, "duh
> ngantor-ngantor
> bawa anak, gak salah kalo surga di bawah telapak kaki ibu" atau barangkali
> ucapan itu tulus disampaikan untuk saya *GR mode on* karena melihat betapa
> ribetnya menjadi seorang ibu, yang harus bela-belain bawa anak-anaknya ke
> kantor. Apapun maksudnya aku pribadi tidak menghiraukannya, justru
> ungkapannya
> itu yang mengganggu pikiran saya seketika itu. Bahkan nggak sadar saya
> liatin
> kaki saya, untung nggak rangen (jamuran,
> bhs Ind), benarkah surga ada dibawah sana? Dibawah kakiku? Karena aku
> seorang ibu?....
>
> Sungguh tanpa terasa malah seluruh badan saya jadi gringgingen, dan
> bergetar, dan hasil
> getaran itu ternyata membuat saya menangis . Mualuu yang teramat sangat
> menghinggapi diri saya.
> Andai surga Kau
> tempatkan di hatiku yang paling indah sekalipun rasanya aku belum pantas
> Rabb,
> apalagi di kakiku yang penuh daki. Rabbb maluuuuu rasanya membuat langkah
> saya semakin
> terseok karena beban terlalu agung menyandang surga di kakiku . Aku semakin
> tergugu dalam tangisku
>
> Terlalu banyak yang aku lalaikan atas titahMu, Rabb
> Terlalu berderet panjang daftar kekhilafanku, atas amanahMu Rabb,
> Terlalu banyak yang kutentang dari Imam yang Kau anugerahkan atasku,
> Rabb
> Teramat busuk kemunafikan yang tersembunyi,
> Terlalu tinggi janji mulut ini setiap hari,
> "Sesunguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untukMu
> saja"
> Benarkah ?
>
> Ah sudahlah, jangan semakin membuatku bertambah malu, cukuplah
> berjanji, bahwa hari ini akan lebih baik dari hari kemaren!!
>
> 12.Maret.2008
> Merenungi 7 tahun bahtera ini berlayar di samudera kehidupan bernama
> rumahtangga yang semoga senantiasa dilimpahkan sakinah mawaddah warahmah.
> Salam Hebat Penuh Berkah
> Siwi LH
> cahayabintang. wordpress.com
> siu-elha. blogspot.com
> YM : siuhik
>
>
>
>
- 15a.
-
Re: [Resensi Buku] Sayembara Mencari Cinta>>mas sis
Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id siril_wafa
Thu Jul 17, 2008 10:32 pm (PDT)
tampaknya pilihannya pada pilihan yang pertama....
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , ukhti hazimahcom
<ukhtihazimah@...> wrote:
>
> wadow...kalo ada yang mulai susah mahami tulisan
- 16a.
-
Re: (Kira-kira Diary) Ada Bola Lagi...?
Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com setyawan_abe
Fri Jul 18, 2008 12:08 am (PDT)
Aku ikutan...., Aku juga hobi bola juga lho. Tapi yang namanya main
bola itu gampang2 susah, susah2 gampang, soale bolanya mbulet.
Kalau strategi bisa disusun, kerjasama bisa diatur. Oper sana oper
sini, tendang sana tendang sini. Yang agak susah ntuh eksekusinya,
secara sekarang itu serba sertifikasi, eksekutor sepertinya juga begitu
sekarang. Siapa yang bersertifikat...? atau pegimane...?
Yang pasti mah kita emang solid, kita emang top, hidup kita......
Salam
Arief
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "andrisuryaningsih"com
<andrisuryaningsih@...> wrote:
>
> Kayaknya siih aku kelamaan nggak main bola kali ya? salah aku sendiri
> siih nggak bisa ngatur waktu, paling-paling klo pengin jalan2
> ya...manjatin gundukan tanah yg 3000 DPL lahhh...
>
> Jadi pengin main bola lagi,
>
> Ada bola lagi ga ???? Sini oper kesini gih, yuk kita gojeg
bareng-bareng
> sampe puas, itung2 permainan gratis. Selanjutnya kita bisa teriak
puas,
> Goalllllll!!!!!
>
- 17.
-
[short story] Runaway Train
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Fri Jul 18, 2008 12:18 am (PDT)
** Short Story ini dimuat di Majalah Annida No. 10/XVII Juni 2008**
*http://mutiaracinta.multiply. com*
*
*
*Runaway Train*
By Lia Octavia
Those were the days that I would never forget. They turned my
life around and everything would never be the same anymore. *Life is a
constant change*. I knew those words ever since I was a kid. But I never
thought how deep it meant to me and how it greatly influenced my life. *My
miserable life, *to say the least.
I stood at the side of the railway track with my mind else
where. It was such a bright afternoon. Some people were in a queue at the
ticket booth and some with their tickets were waiting for the train in the
platform. A number of street musicians were singing songs. I noticed that
some people were singing along with them. Some street vendors yelling to
attract attention, trying to sell some of their cheap merchandise which
nobody obviously were interested to buy. *It seems life does not pay much
attention to me*.
I could still remember vividly everything that happened the
previous week. I came home late from school one day. I was having an extra
tutorial from my teachers as the final exam was coming. It was my last year
in high school and I had no choice but to pass with flying colors. My three
years of studying was at a risk if I couldn't do great in that exam and
consequently determined my future. Just like my other friends, the future
seemed so bleak. I knew I had to work very hard so that's why I took some
extra classes besides the regular, just to get myself well prepared.
The sun had no longer brightened up the sky. *My mom would have
been* *waiting for me*, I thought, and I ran as fast as I could. To my
surprise, I did not find anybody at home. I called out my mom several times,
but no answer. The house was empty. I wondered where she had been. She
usually cooked our dinner in the kitchen while listening some music from her
favourite radio station and she prepared some hot water for my bath. Since
my dad went away three years ago, she did everything by herself. She opened
a small food stall in front of our house, trying to make ends meet and took
good care of me with no husband around. God knows how much I loved her and I
wanted to give the best for her.
I sat in front of my desk and decided to start studying. *Where
has she been?* Suddenly I smelled something burning and I saw some smokes
coming from the windows. The kitchen!
"Fire! Fire!" I screamed as hard as I could when I saw our
kitchen was on fire. I ran to the bathroom, filled up a bucket with water,
ran to the kitchen and poured on the fire repeatedly.
"Help! Help! Please help! My house is on fire!" I went out of
the house and called out my neighbors. Soon, a lot of people gathered around
my house and tried to put off the fire. But it was too late. The house was
burnt out and there was nothing left.
My tears began to well up. I sat down by the road, looking at
what was left of the house. From a distance, I could hear my mom's coming.
She hugged me and cried. She said that my dad came home that evening. He
said he was broke and he did not have anybody else to ask for some money
except my mom. Unfortunately, she did not have much money to give as he did
not leave anything for us but a bunch of debt when he went away. He got
angry and started to break the things in the living room. She tried to calm
him down, talk to him nicely and would make a cup of coffee for him. She was
boiling some water on the stove when she realized that she was run out of
coffee. She asked my dad to wait for a while so she could buy some coffee
over at supermarket nearby. That was why she was not at home when I got
there.
"But Dad is not at home, Mom. I did not see him," I replied in
confusion. One of my neighbor said that he left in a hurry just before I
arrived home.
*What am I supposed to do now? Where do we sleep tonight? * We
had no a place to go. Even the thought of the coming final exam that would
soon made me having butterflies in my stomach. Looking at my mom crying in
front of our burning house was a nightmare coming true.
The sky was clear and the bright sun made me dizzy. I was
starring at the railway track with a blank mind. I had so much loss in this
life. My dad was the first, then my house and now my future. I missed my
final exam. My dreams were flying away along with the smoke from my burnt
house. *Why life is so hard to me?* I was just a boy who tried to accept the
things I barely began to comprehend. I was a boy who tried to compromise his
life. I was just a boy who tried his best not to complain.
I sat down in the platform. I could hear the sound of the train
which was coming to the station. Its sound was liked a sign to me. *This is
it!* A lot of people were standing, getting ready to get in it. The noisy
sound of the train's wheels jumbled up my mind.
"Watch out!" The crowds screamed as if in unison. Somebody
grabbed my arms and pulled me away. Just a second more, the train passed in
front of me very fast would surely had run me over.
"What are you doing?" A man yelled at me and gripped my arms
tightly. "You had a death wish?"
I was stunned. I looked at him in a blank look. I was sure my
face was pale and my mind. *Why he has to interfere in my business? *
* *"Hey! Do you realize that you almost killed yourself? Do you
want to commit suicide? Such a life to waste! You are still young!"
I grinned, thanked him, and walked away without a word. I could not think of
anything. I did know what to do or where I was going to. Everything was just
in a slow motion. The train stopped in the platform and went away. The other
train was coming from the other direction, stopped, and went away. *I wish
my misery would come and go like the train.*
"Hendi! Hendi!" Someone called out my name. I turned away to
look. It was my mom. She was running past the crowd in the platform.
"Hendi! Where have you been? Your teacher said you did not show
up at class. Today is your examination, right? I was looking for you
everywhere and when I passed the station, I heard some people said that
there was a boy who tried to suicide. Suddenly I'm so worried. I got a
feeling that it might be you! Thanks God you're okay!" She caressed me,
held my arms and talked gently.
"Hendi, life is also not kind to me. It's tough raising a
teenage son without a husband and I had to pay your dad's debt. But still I
do my best and will not give up. I know that I must learn something from
this. This is something that makes me stronger, wiser, and better than
before. When our house was burnt down, I almost lost all hope. I lost
everything that I saved from a penny. Seeing your angry dad before the fire
was not a choice in my life. But then, when I saw you slept that night at
our neighbors' I realized something. I did not lose everything. I still have
you! My beloved son," She looked at me with her crystal eyes. "Because of
you, my life is worth living for. You're my sunshine in my dark and
uncertain life, my hope. And together, we can get through this. Along with
every hardship is relief!"
A train stopped in front of us. Some people got in hurriedly.
Those people who brought their own misery, their own hardship along in that
train. And as the wind blew the top of the platform, I could see my runaway
train fade away in the eyes of my mother.
Jakarta, 8 May 2008 at 10.50 p.m.
Inspired from a poem "Stasiun Terakhir" by Lian Kagura
****
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar