Sabtu, 19 Juli 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2122

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (15 Messages)

Messages

1a.

Re: (Humor) Hanya Gila...

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Fri Jul 18, 2008 6:08 am (PDT)

Pak Teha, kalau gitu kira2 dr 2 option dibawah ini yang tepat yang mana?
(tp jgn ambil semua lho ya), namanya juga option, jadi monggo di
pilihh...dipilih...

1. Saya yang gila atau Pak Teha yang bodoh?
2. Saya yang bodoh atau Pak Teha yang gila?

Cincay deuh....msh kurang adil? [:D]

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, teha <teha.sugiyo@...> wrote:
>
> /Kiriman dari sahabat, Pak Nyoman Taktik. Saya bagikan kepada Anda:
> /
> /Humor/
> * Hanya Gila Bukan Bodoh!*
>
> ' A ' seorang pegawai laki-laki yang suatu pagi dengan terburu-buru
> mengendarai mobilnya berangkat ke kantor, tiba-tiba salah satu ban
> mobilnya kempes. Dia terpaksa berhenti di tepi jalan tepat di depan
> sebuah rumah sakit jiwa. Dia mengganti ban mobilnya, tapi saking
> terburu-burunya dia malah nggak sengaja menyenggol dan menjatuhkan
> kelima baut ban mobilnya ke dalam sungai kecil yang memisahkan jalan
> dengan rumah sakit jiwa itu. Dia langsung panik dan segera masuk ke
> sungai untuk mencarinya tapi nggak ketemu-ketemu ... air sungai sangat
> keruh dan dengan lelaki itu mengaduk-ngaduk air sungai itu malah
membuat
> kotoran yang naik dari dasar sungai semakin banyak dan air semakin
keruh
> ... dan dengan mangaduk-aduk air membuat air menjadi mengalir lebih
> lancar dan menghanyutkan apa aja yang ada di dalamnya.
> Dia tambah kebingungan gak tahu harus bagaimana lagi. Tiba-tiba ada
> seorang gila yang dirawat di rumah sakit jiwa itu yang memperhatikan
> lelaki itu yang kebingungan. Lalu orang gila itu berjalan mendekati
> pagar dan bertanya pada lelaki itu. 'Kenapa pak?'
> 'Ini, ban mobil saya kempes. Saat saya menggantinya nggak sengaja saya
> malah menjatuhkan kelima baut ban mobilku itu ke dalam sungai,
sekarang
> aku gak bisa menemukannya ... dan aku akan terlambat ke kantor!' jawab
> lelaki itu.
> 'Gini aja pak ... kan masih ada 3 ban sisanya ... masing-masing ban
kan
> punya 5 baut, ambil aja satu baut dari masing-masing ban yang tersisa
> sehingga bapak bisa mendapatkan 4 baut untuk setiap ban, lalu kendarai
> mobil bapak pelan-pelan sampai ke bengkel terdekat,' kata orang gila
.
> 'Oh iya, ya ... betul juga ,' kata lelaki itu sambil manggut-manggut.
> 'Lho, bapak bisa punya ide demikian hebat tapi kok dirawat di rumah
> sakit jiwa sih?' tanya lelaki itu kepada si orang gila.
> 'Bapak ini bagaimana? Saya ini hanya GILA bukan BODOH!' jawab orang
gila
> dengan nada tersinggung sambil ngeloyor pergi.
> 'Hah?!' lelaki itu hanya bengong.
>
> /Cuma Guyonan memang.. kadang saat kita terjepit suatu masalah, kita
> nggak bisa berpikir dengan jernih ... panik ... bingung dan malah
sering
> bikin masalah tambah rumit akibat kepanikan kita .. gak tambah nemuin
> jalan keluar malah tambah kacau.
>
> /
>

2a.

Re: DIA LELAKI AKU LELAKI

Posted by: "tinta_mirah" tinta_mirah@yahoo.co.id   tinta_mirah

Fri Jul 18, 2008 6:40 am (PDT)

Patah paling indah itu ada dalam cinta.
Nelangsa yang teristimewa itu dalam cinta.
Sakit terasyik hanya di dapat dalam cinta.
hanya yang "Sedang" merasakannya yang mengenali artinya.
sedang,dari jauh kita hanya turut tunduk coba mengerti.
dengan kata "aku mengerti perasaanmu kawan".

salam jun an nizami.
http://zunannizami.multiply.com

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, fiyan arjun <paman_sam2@...>
wrote:
>
> DIA LELAKI AKU LELAKI
> Fiyan Arjun
>
>
> Dengan seribu gundah yang bergerumul di wajahnya lelaki itu
menceritakan kisah tentang dirinya. Hingga akhirnya terlontarlah dari
bibirnya yang pucat itu. Mungkin karena pengaruh dari sisa-sisa
nikotin hingga membekas di bibirnya itu. Dan terlontarlah kisah yang
sangat mengharu biru tentangnya. Dan inilah kisah yang mengharu biru
itu. Kisah dari lelaki yang memiliki seribu gundah di wajahnya.
>
>
> Kebetulan lelaki itu datang kepada seorang kawanku di tempat dimana
aku menyelesaikan tugas-tugasku. Bekerja. Dengan memakai pakaian serba
perlente bak salesman sedang bertugas menawarkan jasanya dari door to
door. Serta ditambah di tangan kanannya memegang tas hitam yang cukup
memberatkan beban untuk dibawa olehnya.
>
>
> Usai Lelaki itu memberi salam kepada kawanku ia pun duduk dengan
gelisah. Itu terlihat ketika aku melihat cara ia duduk tak seperti
orang biasanya duduk. Sesekali matanya yang datar menatap keluar
jalan. Ya, memang tempat aku bertugas tetap di muka jalan. Lagi pula
bukan itu saja yang dilakukan lelaki itu ia juga menggigit kukunya
untuk menutupi keresahannya saat itu. Dan tanpa disadari kuku telah
habis digigitnya.
>
>
> "Tumben kamu datang kemari? Ada apa nih. Kok tidak seperti
biasanya?" tanya kawanku kepada lelaki itu.
>
>
> Lelaki itu tak menjawabnya ketika kawanku menanyakan maksud
kedatangannya. Tak digubris olehnya.
>
> "Ada apa nih?" kata kawanku lagi. Ini adalah sapaan kawanku yang
kedua kali untuknya.
>
>
> "Ma'af….ma'af aku lagi melamun! Ma'af, ya," Akhirnya lelaki itu mau
membuka mulutnya yang sejenak membisu.
>
>
> Aku pun terus mengamati mereka berdua. Kawanku dengan lelaki itu.
Tak lain kawannya yang sudah beberapa bulan tak bersua dengan dirinya,
kawanku itu.
>
>
> "Kenapa ya aku selalu saja merana bila aku menyukai seorang
perempuan. Padahal aku sangat mencintainya dan memberi perhatian lebih
terhadapnya…." Lelaki itu memulai mengisahkan cerita haru birunya
kepada kawanku itu. Kawanku yang saat itu sudah ada dihadapannya hanya
mampu menyimak dan sesekali merasakan rasa keprihatinan terhadap
lelaki itu.
>
>
> Aku yang melihat ke arah lelaki itu cukup merasakan dampaknya. Aku
ikut iba dan lirih terhadap lelaki itu. Ya, walau pun aku tak
mempunyai hubungan apa-apa terhadapnya tetapi sesama lelaki aku cukup
merasakannya. Betapa nelangsanya jika perempuan yang sangat kita
cintai tetapi tak memberi serta tak menanggapi cinta yang sudah
dipupuk subur di hati. Nelangsa. Merana, bukan? Entahlah, kok aku yang
seakan-akan merasakannya, batinku berkata menggelitik. Apakah itu yang
dinamakan cinta? Ah, aku tak mengerti tentang cinta sesungguhnya.
Bagiku cinta hanya nafsu yang ikut menguasai diri. Bukan sebaliknya.
Cinta tanpa diembel-embeli apa pun di belakangnya. Nafsu dan angkara.
>
>
> Cinta. Ya, cinta yang aku ketahui cinta itu ada yang tidak
mengandung nafsu dan angkara. Cinta platonik. Cinta tanpa hawa nafsu
dan tak memandang dari segi apa pun. Cinta yang benar-benar tulus dan
suci. Mungkinkah ada cinta di zaman serba modern ini? Zaman yang
dipenuhi dan dikuasai oleh serba materi. Entah.
>
>
> "Sudahlah kamu tak usah memiikirkan lagi tentang perempuan itu. Toh,
kalau ia tahu bahwa kamu sangat mencintai dan memberi perhatian
terhadapnya nanti ia juga akan tahu. Tapi kalau tidak ya kamu jangan
seperti itu. Bertepuk sebelah tangan. Hanya membuat kamu merana dan
sengsara karena cintanya tak terbalas untuk kamu." Kawanku memberi
wejangan kepada lelaki itu. Kulihat lelaki itu hanya tertunduk lesu.
Tak bergairah. Bagai mawar yang sudah hilang bau harumnya. Hanya duri
yang masih tegak siap melukai hati para pencinta yang diluput duka.
Siap menghunus! Halnya lelaki itu yang bersama kawanku.
>
>
> Tak terasa selama lelaki itu menceritakan kisah haru birunya senja
sudah mulai merambat dari kaki langit. Dan aku pun sudah mulai
siap-siap untuk merapikan segala tugas kerjaku. Karena aku tak mau
senja di luar sana mendahului dalam tugasku. Aku ingin lebih dahulu
daripada senja yang kehadirannya sangat diharapkan oleh para penghuni
malam. Aku sudah ingin segera menuntaskan pekerjaan. Bergegas pulang.
>
>
> Kulihat lagi lelaki itu masih seperti sedia kala. Tertunduk lesu.
Dan aku pun tak berani menggangunya apalagi memberi wejangan. Aku
takut malah nanti lelaki itu tambah sakit hati. Dikarenakan cintanya
tak terbalaskan. Aku hanya biasa melihat dengan penuh keprihatinan.
Inikah yang namanya cinta? Membuat orang tak bisa menalarnya, hatiku
terus membatin menanyakan tentang ketidakadilan tentang cinta. Dan
yang menjadi korban lelaki itu. Aku terus mengikuti rasa di hatiku
tentang cinta. Ya, ternyata cinta membuat orang gila! Apakah nanti
lelaki itu akan gila? Aku dihantui oleh prasangka yang telah menutupi
benakku. Aku rasa tidak! Aku akhirnya bermain dengan segala dugaanku.
>
>
> "Kamu mau menginap di sini? Ma'af kawanku itu akan segera pulang.
Ya, kalau kamu mau bermalam di sini ya tidak apa-apa," ujar kawanku
sambil tangannya mengarah ke arahku. Bahwa aku sudah siap-siap segera
kembali. Pulang. Karena semua tugas-tugas yang aku kerjakan telah
penuh aku selesaikan dengan baik.
>
>
> Lelaki itu tak menjawab. Seperti biasa ia sejenak lebih dahulu
membisu. Entah apa yang dipkirkan aku tak tahu juga. Atau,
kegundahannya itu belum sampai puncak. Belum dapat disembuhkan. Masih
menggelayut di hatinya.
>
>
> "Oh, tidak lebih baik aku pulang saja daripada nanti esok aku
merepotkan kamu," jawab lelaki itu lirih." Lagi pula aku besok juga
ada meeting di tempat kerjaku," lanjut lelaki itu. Dan ia pun
siap-siap bangkit dari tempatnya.
>
>
> Lagi-lagi aku merasa lirih melihat lelaki itu. Ketika kegundahannya
belum ketemu titik jalannya. Tapi karena senja sudah merambat malam
apa boleh buat kawanku denga rasa sungkan memberi dua pilihan.
Bermalam di tempat aku bertugas atu tidak. Dan lelaki itu pun memilih
kembali pulang dengan seribu gundah yang masih di wajahnya.
>
>
> "Oya aku pamit dulu, ya. Terima kasih sudah mau berbagi dengan aku.
Semoga kamu sukses ya." Lelaki itu berpamitan kepada kawanku.
>
>
> Tak terasa bayangan dirinya telah lenyap ketika menyusuri jalan pada
malam itu ketika ia usai berpamitan dengan kawanku. Tapi lelaki itu
masih menyisakan seribu tanya kepada hatiku. Kenapa ia begitu merana
dan nelangsanya hanya karena cinta. Padahal aku sama sepertinya. Ia
lelaki aku juga lelaki. Apakah soal cinta tak sama. Halnya aku dengan
lelaki itu. Dan tak kusadari ternyata seribu tanya akhirnya pindah di
pundakku. Seperti lelaki itu ketika pertama kali menceritakan kisah
haru birunya kepada kawanku. Dikecewakan karena cinta.***(fy)
>
> Ulujami, 18 Juli 2008
> Tulisan ini aku persembahkan untuk mereka para pencinta—yang merana
dan nelangsa karena cinta. Cinta tak lekang walau zaman terus berubah.
Hingga saat tulisan ini aku tulis tak terasa tembang-nya Aku yang
Mengalah-nya Seventeen ikut meyelesaikan tulisan ini. Amin.
>
>
>
>

2b.

Re: DIA LELAKI AKU LELAKI

Posted by: "ela_itis" ela_itis@yahoo.com   ela_itis

Fri Jul 18, 2008 6:42 pm (PDT)

enaknya jadi lelaki itu dia bisa mengatakan rasa cintanya pada
perempuan yang dia cinta.

enaknya jadi perempuan itu dia bisa memutuskan apakah menerima cinta
dari seorang lelaki.

@(^_^)@

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, fiyan arjun <paman_sam2@...>
wrote:
>
> DIA LELAKI AKU LELAKI
> Fiyan Arjun
>
>
> Dengan seribu gundah yang bergerumul di wajahnya lelaki itu
menceritakan kisah tentang dirinya. Hingga akhirnya terlontarlah dari
bibirnya yang pucat itu. Mungkin karena pengaruh dari sisa-sisa
nikotin hingga membekas di bibirnya itu. Dan terlontarlah kisah yang
sangat mengharu biru tentangnya. Dan inilah kisah yang mengharu biru
itu. Kisah dari lelaki yang memiliki seribu gundah di wajahnya.
>
>
> Kebetulan lelaki itu datang kepada seorang kawanku di tempat dimana
aku menyelesaikan tugas-tugasku. Bekerja. Dengan memakai pakaian serba
perlente bak salesman sedang bertugas menawarkan jasanya dari door to
door. Serta ditambah di tangan kanannya memegang tas hitam yang cukup
memberatkan beban untuk dibawa olehnya.
>
>
> Usai Lelaki itu memberi salam kepada kawanku ia pun duduk dengan
gelisah. Itu terlihat ketika aku melihat cara ia duduk tak seperti
orang biasanya duduk. Sesekali matanya yang datar menatap keluar
jalan. Ya, memang tempat aku bertugas tetap di muka jalan. Lagi pula
bukan itu saja yang dilakukan lelaki itu ia juga menggigit kukunya
untuk menutupi keresahannya saat itu. Dan tanpa disadari kuku telah
habis digigitnya.
>
>
> "Tumben kamu datang kemari? Ada apa nih. Kok tidak seperti
biasanya?" tanya kawanku kepada lelaki itu.
>
>
> Lelaki itu tak menjawabnya ketika kawanku menanyakan maksud
kedatangannya. Tak digubris olehnya.
>
> "Ada apa nih?" kata kawanku lagi. Ini adalah sapaan kawanku yang
kedua kali untuknya.
>
>
> "Ma'af….ma'af aku lagi melamun! Ma'af, ya," Akhirnya lelaki itu mau
membuka mulutnya yang sejenak membisu.
>
>
> Aku pun terus mengamati mereka berdua. Kawanku dengan lelaki itu.
Tak lain kawannya yang sudah beberapa bulan tak bersua dengan dirinya,
kawanku itu.
>
>
> "Kenapa ya aku selalu saja merana bila aku menyukai seorang
perempuan. Padahal aku sangat mencintainya dan memberi perhatian lebih
terhadapnya…." Lelaki itu memulai mengisahkan cerita haru birunya
kepada kawanku itu. Kawanku yang saat itu sudah ada dihadapannya hanya
mampu menyimak dan sesekali merasakan rasa keprihatinan terhadap
lelaki itu.
>
>
> Aku yang melihat ke arah lelaki itu cukup merasakan dampaknya. Aku
ikut iba dan lirih terhadap lelaki itu. Ya, walau pun aku tak
mempunyai hubungan apa-apa terhadapnya tetapi sesama lelaki aku cukup
merasakannya. Betapa nelangsanya jika perempuan yang sangat kita
cintai tetapi tak memberi serta tak menanggapi cinta yang sudah
dipupuk subur di hati. Nelangsa. Merana, bukan? Entahlah, kok aku yang
seakan-akan merasakannya, batinku berkata menggelitik. Apakah itu yang
dinamakan cinta? Ah, aku tak mengerti tentang cinta sesungguhnya.
Bagiku cinta hanya nafsu yang ikut menguasai diri. Bukan sebaliknya.
Cinta tanpa diembel-embeli apa pun di belakangnya. Nafsu dan angkara.
>
>
> Cinta. Ya, cinta yang aku ketahui cinta itu ada yang tidak
mengandung nafsu dan angkara. Cinta platonik. Cinta tanpa hawa nafsu
dan tak memandang dari segi apa pun. Cinta yang benar-benar tulus dan
suci. Mungkinkah ada cinta di zaman serba modern ini? Zaman yang
dipenuhi dan dikuasai oleh serba materi. Entah.
>
>
> "Sudahlah kamu tak usah memiikirkan lagi tentang perempuan itu. Toh,
kalau ia tahu bahwa kamu sangat mencintai dan memberi perhatian
terhadapnya nanti ia juga akan tahu. Tapi kalau tidak ya kamu jangan
seperti itu. Bertepuk sebelah tangan. Hanya membuat kamu merana dan
sengsara karena cintanya tak terbalas untuk kamu." Kawanku memberi
wejangan kepada lelaki itu. Kulihat lelaki itu hanya tertunduk lesu.
Tak bergairah. Bagai mawar yang sudah hilang bau harumnya. Hanya duri
yang masih tegak siap melukai hati para pencinta yang diluput duka.
Siap menghunus! Halnya lelaki itu yang bersama kawanku.
>
>
> Tak terasa selama lelaki itu menceritakan kisah haru birunya senja
sudah mulai merambat dari kaki langit. Dan aku pun sudah mulai
siap-siap untuk merapikan segala tugas kerjaku. Karena aku tak mau
senja di luar sana mendahului dalam tugasku. Aku ingin lebih dahulu
daripada senja yang kehadirannya sangat diharapkan oleh para penghuni
malam. Aku sudah ingin segera menuntaskan pekerjaan. Bergegas pulang.
>
>
> Kulihat lagi lelaki itu masih seperti sedia kala. Tertunduk lesu.
Dan aku pun tak berani menggangunya apalagi memberi wejangan. Aku
takut malah nanti lelaki itu tambah sakit hati. Dikarenakan cintanya
tak terbalaskan. Aku hanya biasa melihat dengan penuh keprihatinan.
Inikah yang namanya cinta? Membuat orang tak bisa menalarnya, hatiku
terus membatin menanyakan tentang ketidakadilan tentang cinta. Dan
yang menjadi korban lelaki itu. Aku terus mengikuti rasa di hatiku
tentang cinta. Ya, ternyata cinta membuat orang gila! Apakah nanti
lelaki itu akan gila? Aku dihantui oleh prasangka yang telah menutupi
benakku. Aku rasa tidak! Aku akhirnya bermain dengan segala dugaanku.
>
>
> "Kamu mau menginap di sini? Ma'af kawanku itu akan segera pulang.
Ya, kalau kamu mau bermalam di sini ya tidak apa-apa," ujar kawanku
sambil tangannya mengarah ke arahku. Bahwa aku sudah siap-siap segera
kembali. Pulang. Karena semua tugas-tugas yang aku kerjakan telah
penuh aku selesaikan dengan baik.
>
>
> Lelaki itu tak menjawab. Seperti biasa ia sejenak lebih dahulu
membisu. Entah apa yang dipkirkan aku tak tahu juga. Atau,
kegundahannya itu belum sampai puncak. Belum dapat disembuhkan. Masih
menggelayut di hatinya.
>
>
> "Oh, tidak lebih baik aku pulang saja daripada nanti esok aku
merepotkan kamu," jawab lelaki itu lirih." Lagi pula aku besok juga
ada meeting di tempat kerjaku," lanjut lelaki itu. Dan ia pun
siap-siap bangkit dari tempatnya.
>
>
> Lagi-lagi aku merasa lirih melihat lelaki itu. Ketika kegundahannya
belum ketemu titik jalannya. Tapi karena senja sudah merambat malam
apa boleh buat kawanku denga rasa sungkan memberi dua pilihan.
Bermalam di tempat aku bertugas atu tidak. Dan lelaki itu pun memilih
kembali pulang dengan seribu gundah yang masih di wajahnya.
>
>
> "Oya aku pamit dulu, ya. Terima kasih sudah mau berbagi dengan aku.
Semoga kamu sukses ya." Lelaki itu berpamitan kepada kawanku.
>
>
> Tak terasa bayangan dirinya telah lenyap ketika menyusuri jalan pada
malam itu ketika ia usai berpamitan dengan kawanku. Tapi lelaki itu
masih menyisakan seribu tanya kepada hatiku. Kenapa ia begitu merana
dan nelangsanya hanya karena cinta. Padahal aku sama sepertinya. Ia
lelaki aku juga lelaki. Apakah soal cinta tak sama. Halnya aku dengan
lelaki itu. Dan tak kusadari ternyata seribu tanya akhirnya pindah di
pundakku. Seperti lelaki itu ketika pertama kali menceritakan kisah
haru birunya kepada kawanku. Dikecewakan karena cinta.***(fy)
>
> Ulujami, 18 Juli 2008
> Tulisan ini aku persembahkan untuk mereka para pencinta—yang merana
dan nelangsa karena cinta. Cinta tak lekang walau zaman terus berubah.
Hingga saat tulisan ini aku tulis tak terasa tembang-nya Aku yang
Mengalah-nya Seventeen ikut meyelesaikan tulisan ini. Amin.
>
>
>
>

3a.

[Puisi asal bunyi] Mencarimu dalam jejek sajak.

Posted by: "tinta_mirah" tinta_mirah@yahoo.co.id   tinta_mirah

Fri Jul 18, 2008 6:41 am (PDT)

Sejak kehilanganmu, aku mulai mencari dalam setiap jejak sajak.
Saat mencarimu, aku menapak sesajak demi sesajak.

melingkupi
meliputi

Dari huruf ke huruf aku berpijak.
Terbang dari titik ke titik, mengepak.

melingkupi
meliputi

hingga

Serasa telah retak.
lalu
Aku sendiri menyulam sajak..untuk mencari jejak.

Saung murung[Tasik 21-02]

Salam jun an nizami
http://zunannizami.multiply.com

3b.

Re: [Puisi asal bunyi] Mencarimu dalam jejek sajak.

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Fri Jul 18, 2008 6:43 am (PDT)

kerens dah...
jadi bisakan ya? dateng bawain puisi pas milad?

Pada 18 Juli 2008 20:31, tinta_mirah <tinta_mirah@yahoo.co.id> menulis:

> Sejak kehilanganmu, aku mulai mencari dalam setiap jejak sajak.
> Saat mencarimu, aku menapak sesajak demi sesajak.
>
> melingkupi
> meliputi
>
> Dari huruf ke huruf aku berpijak.
> Terbang dari titik ke titik, mengepak.
>
> melingkupi
> meliputi
>
> hingga
>
> Serasa telah retak.
> lalu
> Aku sendiri menyulam sajak..untuk mencari jejak.
>
>
>
>
> Saung murung[Tasik 21-02]
>
> Salam jun an nizami
> http://zunannizami.multiply.com
>
>
3c.

Re: [Puisi asal bunyi] Mencarimu dalam jejek sajak.

Posted by: "tinta_mirah" tinta_mirah@yahoo.co.id   tinta_mirah

Fri Jul 18, 2008 6:56 am (PDT)

waaaaaaahhhhhh,,,kalo masalah bacain atau bawain mah agak ngeri..non.

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robiatun Jumiah"
<musimbunga@...> wrote:
>
> kerens dah...
> jadi bisakan ya? dateng bawain puisi pas milad?
>
> Pada 18 Juli 2008 20:31, tinta_mirah <tinta_mirah@...> menulis:
>
> > Sejak kehilanganmu, aku mulai mencari dalam setiap jejak sajak.
> > Saat mencarimu, aku menapak sesajak demi sesajak.
> >
> > melingkupi
> > meliputi
> >
> > Dari huruf ke huruf aku berpijak.
> > Terbang dari titik ke titik, mengepak.
> >
> > melingkupi
> > meliputi
> >
> > hingga
> >
> > Serasa telah retak.
> > lalu
> > Aku sendiri menyulam sajak..untuk mencari jejak.
> >
> >
> >
> >
> > Saung murung[Tasik 21-02]
> >
> > Salam jun an nizami
> > http://zunannizami.multiply.com
> >
> >
>

3d.

Re: [Puisi asal bunyi] Mencarimu dalam jejek sajak.

Posted by: "ukhtihazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Fri Jul 18, 2008 6:32 pm (PDT)

Waaaaahhh. . .bener-bener, monggo mas jun, wakil
dari bandung yg bakal unjuk kebolehan d milad eska

gak usah ngeri mas, nanti dapet tepuk tangan koq
--plis dee Sin!!--

pak hadian gak usah pusing lagi, neh dah terwakili

:p

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com,
"tinta_mirah" <tinta_mirah@...> wrote:
>
> waaaaaaahhhhhh,,,kalo masalah bacain atau bawain
mah agak ngeri..non.
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia
Robiatun Jumiah"
> <musimbunga@> wrote:
> >
> > kerens dah...
> > jadi bisakan ya? dateng bawain puisi pas milad?
> >
> > Pada 18 Juli 2008 20:31, tinta_mirah
<tinta_mirah@> menulis:
> >
> > > Sejak kehilanganmu, aku mulai mencari
dalam setiap jejak sajak.
> > > Saat mencarimu, aku menapak sesajak demi
sesajak.
> > >
> > > melingkupi
> > > meliputi
> > >
> > > Dari huruf ke huruf aku berpijak.
> > > Terbang dari titik ke titik, mengepak.
> > >
> > > melingkupi
> > > meliputi
> > >
> > > hingga
> > >
> > > Serasa telah retak.
> > > lalu
> > > Aku sendiri menyulam sajak..untuk mencari
jejak.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Saung murung[Tasik 21-02]
> > >
> > > Salam jun an nizami
> > > http://zunannizami.multiply.com
> > >
> > >
> >
>

4a.

Re: [DIARY] Susunan Kata-kata Berbahaya Bagi Mereka

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Fri Jul 18, 2008 8:28 am (PDT)

Nia, Malah susunan kata-kata itu sekarang dah diadaptasi oleh para
orang tua (baca pelawak)
bunyinya gini "aku nggak mau kopi ini, rasnya aid" :)

Salam,

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Bu
CaturCatriks" <punya_retno@...> wrote:
>
> gyaaaa!
> bener banget!
> aku pernah ditanya gini ma djuan (5)
> "kak letno, kalo dah gede, mau jadi pendeta, presiden, atau anggota
> mcd?"
> see? :) indahnya makhluk2 cantik ini, ya?
>
> ps; btw, aku pilih jd anggota mcd. tapi kata djuan, aku harus bawa
> kaos sendiri :). gosh. nice writing, nia sayang. thanks for sharing
:)
> salam,
>
> -retno-
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robiatun Jumiah"
> <musimbunga@> wrote:
> >

4b.

Re: [DIARY] Susunan Kata-kata Berbahaya Bagi Mereka

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Fri Jul 18, 2008 10:49 am (PDT)

Nia, kayak di sini, dulu eh sekarang sama sih sih kalo ketemu sama F4.
kudu ati2 ngomongnya :D

Abangku dari Solo kan datang. Aku dan ibu manggil dia dengan nama. Eh
Si Fikri, (F yang pertama :D) manggil omnya itu dengan panggilan nama
juga. Pas dikasi tahu, dia malah nunjuk aku dan ibu, haduuuh... Begitu
juga ketika manggil ibunya atau bapaknya. Si fahimah, malah becandaan
nyebut nama ibunya....

Hehe, kalao inget-inget lagi banyak hal yang ga sengaja dicontohkan si
3F, jadi lucu :D ;;)

banyak, bingung ceritanya :D

makasi nia, jadi reminder juga :)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robiatun Jumiah"
<musimbunga@...> wrote:
>
> *[Diari] susunan kata-kata berbahaya bagi mereka*
>
>
>
> *maap ya sobat sk.. aku baru nulis diary lagi... nih tugas yang
seharusnya
> aku posting besok...*
>
>
>
>
>
> *adegan 1. tema: dady bukan kata lain dari ayah*
>
>
>
> "ayah kamu namanya siapa?"
>
> "ayah dady" padahal jelas-jelas namanya bokapnya bukan itu.. hi..hi
...
> dikiranya waktu itu kata dady berbeda dengan ayah (psstt..
dikeluargaku
> bukan sok ingris2an low, tapi pembiasaan khusus bagi si gendut
keponakanku
> yang satu ini, demi keberlangsungan hidupnya...)
>
>
>
> *adegan 2. tema: gondrong *
>
>
>
> "kamu jangan dipotong ya rambutnya, keren kalo gondrong"
>
>
>
> -beberapa hari setelahnya-
>
>
>
> "dady, aku gak mau dipotong rambutnya" sambil berlari dan merengek
kepada
> ayahnya...
>
> "kenapa?"
>
> "tante nia sukanya sama yang gondrong, kata tante nia kalo gondrong
itu
> keren (dengan sedikit cadel)"
>
> jadilah aku yang kena batunya
>
> dan aku menepuk kepala... Oh.. My God...
>
>
>
> *adegan 3. tema: monster di lemari*
>
> "sayang.. kamu jangan pada main di lemari deh.. eh kamu tau film
monster
> inc. Kan ya? Yang monster keluar dari lemari itu lo? Inget gak?"
bingung
> melihat mereka bermandikan baju-bajuku di lemari itu... jadi yang
keluar
> kata-kata itu.
>
>
>
> Lima cowok ganteng itu memperhatikanku dengan amat takjub.. karena
hobiku
> menceritakan beberapa buku cerita kepada mereka atau film-film
kartun dan
> animasi...
>
>
>
> -bebrapa hari setelahnya-
>
>
>
> "aku gk mau main dilemari, kata tante Nia, di lemari itu suka ada
monster
> yang keluar"
>
> dan lagi2 aku menepuk kepala...
>
>
>
> fiuh... ternyata... ada susunan kata2 yang berbahaya buat mereka...
>
> ayow yang punya anak, yang sebentar lagi punya anak atau yang suatu
saat
> akan punya anak... ternyata hal sepele bisa dianggap serius bagi
mereka...
>
>
>
> -Diary Gajebo... Gak Jelas Bow... saat sadar sebentar lagi aku akan
sangat
> merindukan tawa mereka-
>
>
>
> ps: dialog diatas gak persis2 amat Cuma intinya sih kaya gitu..
>

4c.

Re: [DIARY] Susunan Kata-kata Berbahaya Bagi Mereka

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Fri Jul 18, 2008 6:42 pm (PDT)

@mba nov: iya bu.. aku juga kebayang tuh dirimu ngurusin Ftse itu:) tapi
keren lah bu'le:D
@mas sis: lha ko nyambung ke kopi? begadang ya semalem?

Pada 19 Juli 2008 00:49, novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com> menulis:

> Nia, kayak di sini, dulu eh sekarang sama sih sih kalo ketemu sama F4.
> kudu ati2 ngomongnya :D
>
> Abangku dari Solo kan datang. Aku dan ibu manggil dia dengan nama. Eh
> Si Fikri, (F yang pertama :D) manggil omnya itu dengan panggilan nama
> juga. Pas dikasi tahu, dia malah nunjuk aku dan ibu, haduuuh... Begitu
> juga ketika manggil ibunya atau bapaknya. Si fahimah, malah becandaan
> nyebut nama ibunya....
>
> Hehe, kalao inget-inget lagi banyak hal yang ga sengaja dicontohkan si
> 3F, jadi lucu :D ;;)
>
> banyak, bingung ceritanya :D
>
> makasi nia, jadi reminder juga :)
>
>
> --
>
5a.

Re: (Keluarga) Benarkah Surga Di Telapak Kaki Ibu?

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Fri Jul 18, 2008 8:44 am (PDT)

Amin.....
awas lho mbak TPA nya koq nggak diberi penjelesan ntar dikira TPA
yang lain :)
jadi ngingetin pas pertama kali nyantri kata "Al jannatu tahta
aqdamil ummahat / Surga di bawah telapak kaki ibu"
saya cari ditelapak kaki Beliau. Ehh ternyata nggak ketemu :)


Salam,

PS: jadi kangen sama Emak, pingin cuti lagi, pingin di dhidhis (nyari
kutu) :D

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Siwi LH <siuhik@...> wrote:
>
> Benarkah Surga Di Telapak Kaki Ibu? (maaf tulisan sudah agak lama)
>
>

6.

[KOMUNITAS] Ngabuburit Bareng Yayasan Rumah Ilmu Indonesia

Posted by: "Rumah Ilmu Indonesia" rumahilmubandung@gmail.com   rezaervani

Fri Jul 18, 2008 7:29 pm (PDT)

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ramadhan menjelang, saatnya persiapan, termasuk persiapan penjadwalan
belajar selama Ramadhan.

Untuk itu Yayasan Rumah Ilmu Indonesia menyediakan ruang bagi
sahabat-sahabat untuk belajar seputar Parenting yang kami sebut dengan
Ngabuburit Bareng Rumah Ilmu Indonesia Bandung.

Acara akan diadakan tiap akhir pekan Ramadhan, Sabtu ke-1, 2 dan 3.

Ngabuburit pertama akan diadakan pada :

Hari/Tanggal
Sabtu, 6 September 2008

Tempat
MQ Cafe, Jln. Citarum Bandung

Waktu
16.00 s.d. 19.00 WIB

Tema
Introduction to Parenting Skill

Penyaji Materi :
1. Ummu Yusuf (Rumahku Surgaku MQ 102, 7 FM)
2. Yusi Riksa, M.Pd (Konselor Pendidikan/Psikologi Universitas
Pendidikan Indonesia)

Investasi :
Rp. 50.000/orang (termasuk menu berbuka puasa, hand out dan cinderamata
khas Rumah Ilmu Indonesia)

Peserta dibatasi 30 orang

Rekening Investasi :
BCA KCU Pangkal Pinang no. 0410742128 a.n. Reza Ervani
Bank Mandiri KCP Mentok no. 112-00-0527683-2 a.n. Reza Ervani
Bank Syariah Mandiri Capem Cimahi no. 033 002 3334 a.n. Reza Ervani
BNI Pangkal Pinang no. 0144804871 a.n. Reza Ervani

Konfirmasi Transfer : 0817 433 344

Pendaftaran
via web : http://seminar.rezaervani.com
via SMS : ketik NGABUBURIT (spasi) Nama kirim ke 0817 433 344
via email : ngabuburit[at]rumahilmuindonesia.net
via telepon : Yanik (0813 140 28324)

Representatif :
Yanik Imtiyas 0813 140 28324
email : ngabuburit[at]rumahilmuindonesia.net

Komunitas :
http://groups.yahoo.com/group/rezaervani

Mari Hidupkan Ramadhan dengan Ilmu ...

Salam,
Yayasan Rumah Ilmu Indonesia
Akta Notaris No. 3 Tanggal 14 Juni 2008 di Notaris Sultoni S.H., M.Kn

7a.

Re: aku percaya

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Fri Jul 18, 2008 8:27 pm (PDT)

@sinta
impian apa, sin? :D
ehem... hihihih

@mas sis
wee, saya mah percayanya sama yang udah pada nongol jadi kandidat.
hehe

@mas andri
ok, percaya, bisa?
percaya kalau bisa...
jadi ingat lagu AKU BISA dari mas Hadian

@retno
makasi, udah membaginya, aku juga percaya bisa terbang, hmm, lompat
maksudnya :D
insya Allah, yakin,... jadi bisa, deh ;)

salam

Novi
yang percaya bisa masak
tapi ga tahu enak apa ga:D

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, ukhti hazimah
<ukhtihazimah@...> wrote:
>
> aku percaya aku bisa
> mengejar impianku
> impian yang bukan sekedar mimpi
> ---moga gak terlalu tinggi neh---
>
> mbak nov, lama jua tak berbalas tulisan with u
>
>
> Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
> ^_^
>
> www.sinthionk.rezaervani.com
> www.sinthionk.multiply.com
>
> --- On Sat, 7/12/08, novi khansa' <novi_ningsih@...> wrote:
> From: novi khansa' <novi_ningsih@...>
> Subject: [sekolah-kehidupan] aku percaya
> To: "sekolah kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
> Date: Saturday, July 12, 2008, 4:45 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> i believe i can fly
>
> :D
>
> aku percaya aku bisa
> seperti percayaku ketika terbang (di pesawat tentunya) :D
>
> aku percaya aku bisa
> seperti akhirnya aku bisa naik sepeda
>
> aku percaya aku bisa
> seperti ketika aku bisa "megang" komputer
>
> aku percaya aku bisa
> sampai suatu tempat, padahal aku buta arah
> nyasar dikit, gapapalah, pan jadi tahu daerah lain (alasan :D)
>
> aku percaya aku bisa
> menjalani ini semua....
>
> aku percaya aku bisa
> mengejar
> deadline :D
> dan memberikan yang terbaik
>
> aamiin :)
>
>
> aku percaya aku bisa
> sabar, sabar...aamin :)
>
> aku percaya aku bisa
> menjalani tiap detik yang aku rasa :D
>
> semangaaaaaaaaat
>
>
>
> percaya, ya...
> insya Allah, pasti bisa :D
>
>
>
>
> novi_khansa' kreatif
> ~Graphic Design 4 Publishing~
> YM : novi_ningsih
> http://akunovi. multiply. com
> http://novikhansa. rezaervani. com/
>

8.

Re: Menuju Masyarakat Madani..Sangat penying bagi kita semua

Posted by: "gunawan anshorry" al_anshor2001@yahoo.com   al_anshor2001

Sat Jul 19, 2008 3:06 am (PDT)


Assalamualikum
sangat setuju dengan tulisan sdr, dan langkah nyta harus segera dilakukan agar masyarakat madani tersebut seepatnya terbentuk. kamipun kini tengah berjuang menyebarkan nilai-nilai 165 (1 Ihsan, 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam)..kami yaqin ternyata pelajaran rukun iman, rukun Islam dan Ihsan yang sudah kita dapatkan sejak kecil, ternyata itu adalah pelajaran bagi kita semua yang ingin mencapai kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Contohnya: Rukun Islam yang dimulai dengan Syahadat... Syahadat merupakan sebuah pernyataan visi dan misi kehidupan tertinggi yang ingin kita raih. Syahadat akn menjadi pondasi setiap aktivitas kita..syahadat = Mission Statement seorang muslim sejati.. yang kedua , Shalat. Shalat adalah sarana pembentukan karakter (Character Building)... Zakat merupakan Strategic Colaboration, Puasa sebagai self Controlling dan Haji sebagai total action.. dan semua materi tersebut di berikan dalam sebuah cara yang sangat efektif, yaitu training
ESQ...yang kami sebut dengan The ESQ Way 165 ... saat ini training kami alhamdilillah diterima oleh semua kalangan, dan kami sudah menyebarkan cahaya ini ke luar negeri, diantaranya malaysia, brunei, Singapur, Belanda, Australia, Doha(Qatar), USA, UK dan negara2 lai akan segera menyusul..
panjelasan lebih lanjut sahabat boleh menghubungi saya:
Gunawan Ansori
HP 086524676875
terimakasih...mari kita sambut lahirnya masyarakat madani yang di dasari oleh nilai2 165 seperti yang diajarkan Rasulullah kepada para Sahabat sehingga mereka mampu mencapai kejayaan dalam hidupnya, Dunia dan akhirat
wassalam


9a.

Re: Off Line

Posted by: "april_reto" april_reto@yahoo.com   april_reto

Sat Jul 19, 2008 3:46 am (PDT)

Waalaikumsalam wr wb

Mas galih, turut prihatin yaaa...
tetep semangat mas Galih!

salam,
April yang sementara waktu ini jd murid pasif (maaf)

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Wellness Spot

A resource for Curves

and weight loss.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

Family Photos

Learn how to best

capture your

family moments.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Attention, Yahoo! Groups users! Sign up now for a one-month free trial from Blockbuster. Limited time offer.

Tidak ada komentar: