Senin, 01 September 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2229

Messages In This Digest (7 Messages)

Messages

1a.

Optimis

Posted by: "Abu Farras Mujahid" seruling_daud@yahoo.com   seruling_daud

Sun Aug 31, 2008 11:44 pm (PDT)



Salah seorang
sahabatku pernah berkata, "Takdir kita tersimpan dalam lauh mahfudz. Kita tidak
tahu kemenangan atau kekalahan yang kelak kita raih. Kita hanya dituntut untuk
beramal dengan sungguh-sungguh." Kita harus optimis sahabatku! Karena, kejadian
yang akan datang masih tersimpan erat di lauh mahfudz. Tidak penting bagi kita,
apakah Allah telah menakdirkan kita kalah, sebagaimana telah Dia catat dalam
lauh mahfudz. Kita hanya bisa berusaha dan pasrah dengan takdir yang Allah
tetapkan pada diri kita. "Dan di langit terdapat
(sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu." (QS. adz-Dzariyat: 22).

 

Kekalahan bisa jadi
kebaikan bagi diri kita, bukannya malah merugikan atau membuat kita hancur.
Jika kemenangan yang kita dapat, maka kemenangan baik untuk kita. Begitupun
sebaliknya. Sikap optimis membantu kita untuk selalu berbaik sangka kepada
Allah. Kita serahkan segala hasil yang akan kita dapatkan kepada Allah, karena
Dia-lah yang tahu mana yang terbaik untuk kita. Dia tidak pernah menzalimi kita,
justru kitalah yang sering menzalimi diri kita sendiri. Dia Maha Suci, Maha
Pengasih, dan Maha Penyayang.

 

Kekalahan pasukan
Islam dalam perang Uhud justru menjadi berkah tersendiri. Kaum muslimin
kemudian menyadari kekeliruannya dan belajar dari kekalahan itu. "Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka
(kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui
siapa orang-orang yang beriman. Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang
yang munafik." (QS. Ali Imran: 166-167).

 

Kekalahan itu kecil,
tetapi setelah itu mereka meraih kemenangan yang sangat besar, yaitu berhasil
menaklukan kota
Mekkah yang semula dikuasai oleh orang kafir Quraisy – orang yang pernah
mengalahkan mereka dalam perang Uhud. Hal ini menjadi suatu catatan bersejarah
yang gilang gemilang. Sebuah prasasti terukir disana yang mengatakan: Sesudah
kekalahan akan datang kemenangan, sesudah kesulitan akan datang kemudahan,
sesudah kesedihan akan datang kegembiraan, doa orang-orang yang terzalimi
dikabulkan dan orang-orang zalim akan binasa, keadilan akan selalu tegak dan
kebatilan akan hancur.

 

Sikap optimis
bagaikan intan berlian yang memancarkan kemilau dari segala sisi. Saya melihat
seorang yang optimis, jiwanya khusyu dan tenang, pribadinya menyenangkan dan
berakhlak baik, mungkin dia tidak banyak bicara tetapi orang-orang banyak
mendekatinya, dia gesit, lincah, dan antusias dalam beramal, meskipun kesulitan
menghadang dia hadapi dengan tenang. "Mereka bergirang hati
dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman."
(QS. Ali Imran: 171).

http://abufarras.blogspot.com 










2a.

[Maklumat] Penting! Kategorisasi Postingan - buat sahabat-sahabat ba

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Sun Aug 31, 2008 11:46 pm (PDT)

Buat sahabat-sahabat yang baru gabung masuk kelas, berikut ada daftar
kategorisasi postingan di sekolah kita ini. Sahabat-sahabat harus
mencantumkan label pada setiap postingan sahabat di dalam kelas.
Terima kasih banyak sebelumnya dan selamat datang di sekolah kehidupan ^_^

Salam
Lia
-Sekum SK 2008-2010-

Assalamualaikum WrWb

Sahabat, just remind, untuk ketertiban bersama,

maka setiap postingan yang masuk ke milis harus
menggunakan label postingan seperti dibawah ini.

Bagi postingan yang tidak menggunakan label maka
akan dimoderasi oleh moderator dan di pasang label.

Harap maklum, ini semua demi kenyamanan kita bersama
dalam KBM di sekolah tercinta ini. Bukan untuk membuat

ribet dan menjadikan milis ini tidak bersahabat.

Kepada para moderator harap lebih jeli mengaprove imel
yang masuk. ^_^

Terima Kasih

DANI A

Penggantian istilah dan pengkodean

Istilah "Daftar Kelas" menjadi "Jadwal Mata Pelajaran Seminggu"

Istilah "Resensi Buku" menjadi [Ruang Baca]
Istilah "Resensi Film" menjadi [Bioskop]
Istilah "Inspirasi dan
Motivasi" menjadi [Inspirasi] dan atau [Motivasi]
Istilah "Wanita, Keluarga dan Rumahtangga" menjadi [Ruang Keluarga]
Istilah "Pendidikan dan Anak" menjadi [TeKa]
Istilah "Diary" menjadi [Catcil]

Istilah "Puisi" menjadi [Rampai]
Istilah "Diary Pekerja" menjadi [Ruang Kantor]
Istilah "Penyejuk Iman" menjadi [Mimbar]
Istilah "Sastra dan Seni" menjadi [Bahasa]
Istilah apapun yang tak terdefinisi: [Catatan Kaki]

Istilah donasi buku menjadi [Perpustakaan]
Istilah "Wirausaha" menjadi [Garasi]
Istilah iuran SK menjadi [Tabungan]
Istilah "Humor" menjadi [Canda]
Istilah Postingan Fhoto2 Menjadi [Galeri]

Penyambutan terhadap anggota milis yang baru Subjeknya: [Ruang Tamu]

Tambahan subjek penulisan tiap minggu, utk artikel2 kesehatan [Sehat],
juga artikel2 resensi musik [Ruang Musik]
Bagi para anggota SK yg ingin promosi buku/ tulisan, bisa posting dgn
subject: [Etalase]

Bagi para anggota SK yang ingin
berbagi kisah/catatan perjalanan, bisa diposting dengan subject [Kelana]
Bagi para anggota SK yang ingin mengumumkan
kelahiran/kematian/pernikahan/ulang tahun, bisa diposting dengan
istilah [Lonceng]
Bagi para anggota SK yang ingin mengumumkan ucapan syukur karena
tulisan dimuat di media/dapat pekerjaan baru/dapat jodoh/dapat rejeki
nomplok/lulus ujian/lulus kuliah/lulus sekolah, bisa diposting dengan
istilah [Prestasi]

Dan semua tulisan yang bukan karya orisinil pengirim tulisan alias
yang mengambil dari sumber lain diberi kode [Artikel]

Salam

KABINET SEKOLAH KEHIDUPAN 2008-2010
Ketua

Dani Ardiansyah
I-Moov Mobile Solution
Jl. Radio Dalam Raya No. 5H Lt. 4
HP: 085694771764

3.

[Motivasi] Bulan Api, Bulan Perlawanan, Bulan Pemberontakan

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Sep 1, 2008 1:52 am (PDT)

*http://edumuslim.org/index.php?option=article&article_rf=131*

Bulan Api, Bulan Perlawanan, Bulan Pemberontakan01-09-2008 15:37:28 WIB Oleh
: *Akmal Syafril*
assalaamu'alaikum wr. wb.

Konon, kata "ramadhan" aslinya terambil dari kata yang memiliki makna
seputar "membakar". Ada yang merujuk pada kondisi iklim jazirah Arab yang
panas membara sepanjang tahun, dan konon, memuncak pada bulan Ramadhan.
Saya pribadi kurang puas dengan penjelasan (atau penafsiran) ini, karena
pada kenyataannya sistem kalender Qomariyah tidak konsisten terhadap musim.
Jadi untuk Indonesia misalnya, ada kalanya Ramadhan jatuh di musim
penghujan, dan beberapa tahun kemudian jatuh di musim kemarau.

Ada yang bilang bahwa bulan suci ini diberi nama "Ramadhan" karena pada
bulan ini setiap Muslim berusaha menyucikan dirinya masing-masing dan
'membakar' dosa-dosanya sampai habis (kalau bisa). Jadi, sementara sumber
api yang satu ditutup (yaitu neraka), sumber api lainnya justru dinyalakan
di bumi. Bedanya, 'api' yang di bumi ini sangat dinanti-nanti
kedatangannya, karena yang dibakar bukan manusianya, melainkan dosa-dosanya.

Ketika saya mulai belajar melaksanakan shaum dulu (kira-kira pertengahan
tahun 80-an), Ramadhan memang terasa benar-benar 'panas'. Selain karena
waktu itu sedang musim kemarau, mungkin juga karena baru belajar
mendisiplinkan diri untuk tidak makan dan minum seharian. Yah, namanya juga
anak kecil yang sedang belajar.

Di sisi lain, memang muncul rasa 'terbakar' di dalam hati ketika melihat
kakak-kakak saya ber-shaum. Bukan main jengkelnya hati ketika Mama memberi
pesan kepada saya untuk tidak memaksakan diri dalam shaum. Kalau tidak kuat
sampai Maghrib, sampai Zhuhur pun tak mengapa. Mungkin memang watak saya
yang pada dasarnya temperamental, tapi pemberian excuse semacam ini justru
terasa sangat menghinakan. Pada prinsipnya dulu saya (sebagaimana anak
bungsu lainnya, saya rasa) hanya tidak sudi kalah dari kakak-kakak saya.
Karena itu, shaum selalu diwarnai dengan aroma kompetisi. Memang beberapa
kali saya dengan sangat terpaksa harus berbuka di siang hari, atau kadang
bisa dipaksakan sampai jam 2-3 sore. Yang jelas, saya akan cemberut
seharian kalau tidak dibangunkan untuk sahur.

Berdasarkan pengalaman, jika Al-Qur'an memberi nama pada sesuatu, maka ia
akan memiliki hikmah yang mendalam dan berlipat ganda. Karena "ramadhan"
adalah nama yang tercantum di dalam Al-Qur'an (tepatnya di Q.S. Al-Baqarah
[2] : 185), maka sudah sewajarnya kita memberikan perhatian lebih padanya.
Saya rasa ada banyak rahasia dalam nama yang 'berapi-api' ini.

Akan tetapi 'Ramadhan masa kini' sangat jauh dari kesan 'berapi-api'. Pekan
lalu saya terkaget-kaget ketika berangkat pagi-pagi dari Bogor dan sampai ke
Semanggi hanya dalam waktu sejam dengan kendaraan umum. Biasanya saya harus
menyediakan waktu satu setengah sampai dua jam karena macet, namun pagi itu
lalu lintas lancar bukan main. Jakarta yang tidak macet tentulah kabar
baik, namun juga mengundang banyak pertanyaan. Mengapa jalanan masih sepi?
Apakah orang-orang tidak berangkat kerja?

Ternyata, jam kerja memang berubah drastis di bulan Ramadhan. Banyak orang
merasa berhak untuk datang lebih siang di bulan ini dengan alasan tidur lagi
setelah sahur. Sudah terlambat ke kantor, mereka masih berani pula minta
pulang lebih cepat, dengan alasan ingin berbuka di rumah. Orang yang tidak
harus keluar rumah memilih santai-santai di rumah, kalau perlu tidur
seharian. Semuanya dengan sigap menggunakan tameng hadits "Tidurnya orang
yang ber-shaum adalah ibadah" tanpa pernah mengecek ke-shahih-annya.

*Ramadhan, kini, jauh sekali dari 'api'.*

Selemah-lemah dan sebodoh-bodohnya manusia, ketika diguyur bensin dan
disulut dengan api pastilah tidak akan diam. Ia akan berusaha sekuat tenaga
untuk menyelamatkan dirinya dari jilatan api. Secara refleks seluruh tubuh
bergerak untuk memadamkan api ; tangannya mengibas-ngibas, kakinya berlari
kesana-kemari, matanya mencari-cari sarana untuk memadamkan api, dan
sisa-sisa suaranya dipergunakan untuk meminta tolong. Jangankan dibakar
dengan api, disundut rokok pun akan menghasilkan gerak refleks yang sangat
berbahaya jika orangnya terlatih. Demikianlah reaksi umum manusia terhadap
api.

Apa yang terjadi jika 'api' itu dibiarkan menyala sebulan penuh? Reaksi
paling wajar tentu bukan duduk diam atau ngaso di rumah. Bukan pula
malas-malasan berangkat ke sekolah, kampus atau kantor. Manusia yang
'terbakar' pastilah bergerak kesana-kemari bagai kalap. Gerakannya jauh
lebih cepat dari normal, dan ia menghendaki suatu perubahan supercepat.
Orang yang sedang terbakar tidak bisa disuruh 'bersabar' menunggu. Ia butuh
progres sesegera mungkin. Ia haus akan kabar baik dan akan berbuat apa pun
demi mencapai tujuannya, yaitu selamat.

Jalan-jalan yang lengang, perkantoran yang sepi, suasana kerja yang loyo,
kegiatan belajar-mengajar yang sekedar menunggu waktu pulang ; semuanya
begitu jauh dari makna Ramadhan yang sebenarnya. Ramadhan adalah 'bulan
api' ; bulan di mana setiap Muslim harusnya merasa 'terbakar'. Seharusnya
tidak ada orang yang bermalas-malasan dan tak punya target di bulan yang
'serba panas' ini. Rasulullah saw. dan para sahabatnya mencetak prestasi
yang sangat besar di setiap bulan Ramadhan, bahkan kinerjanya berkali-kali
lipat dari biasanya. 'Panasnya' Ramadhan sudah terasa sejak bulan Rajab.

Ini adalah bulan Ramadhan. Tidak ada waktu untuk bersantai-santai! Saatnya
melakukan perlawanan terhadap rasa malas. Inilah bulan terbaik untuk sebuah
pemberontakan terhadap keterpurukan!

wassalaamu'alaikum wr. wb.
4.

Poster 1000 Cinta untuk 1000 Musholla

Posted by: "Kang Dani" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Mon Sep 1, 2008 1:53 am (PDT)

Sahabat, mau lihat poster baksos 1000 cinta untuk 1000 musholla?
Klik aja link berikut:

http://i330.photobucket.com/albums/l420/catatankecil/Poster1000Cinta3.jpg

Atau di jurnal saya:

http://catatankecil.multiply.com/photos/album/86/Poster_1000_Cinta_untuk_1000_Musholla#

Nuhun

Dani Ardiansyah
I-Moov Mobile Solution
Jl. Radio Dalam Raya No. 5H Lt. 4
HP: 085694771764

5.

[Etalase] MASIMALKAN LIMA MENIT ANDA!! --- FREE SAMPLE!

Posted by: "Sahabat Buku" sahabat.buku@yahoo.com   sahabat.buku

Mon Sep 1, 2008 1:59 am (PDT)

Ada apa sesungguhnya dengan lima menit??
Dalam buku ini, Penulis menyuguhkan sebuah fakta tentang dasyatnya waktu, .. 'secuil' waktu yang sering kali kita sia-siakan.  Ya, .. lima menit hanyalah 300 kali detakan arloji yang mungkin seringkali tak berarti. Lima menit hanyalah saat yang sangat pendek bagi seseorang untuk duduk-duduk dan bersantai, mungkin hampir-hampir tak berarti apa-apa bagi sebagian orang yang seharian bekerja keras membanting tulang. Lima menit hanyalah intermezzo!
Lima menit bagaikan kejapan mata, tidak lama untuk ditunggu; tidak membosankan untuk dinanti; dan tidaklah berat untuk dijalani! Terlalu singkat, dan dapat dengan mudah disia-siakan.
Buku ini berbicara tentang lima menit! Lima menit yang mungkin bagi sebagian besar orang, mungkin bagi Anda, sering tidak dimanfaatkan; namun sesungguhnya, dapat menjadi awal sebuah perubahan besar; perubahan yang radikal, yang dapat mengubah seluruh kehidupan Anda.
Diilustrasikan dalam buku ini, kisah seorang petani tua dan sebuah pohon mangga yang berdiri kokoh dan berbuah lebat yang tumbuh di depan rumahnya. Ia menuturkan bahwa tidak ada pemeliharaan khusus yang ia lakukan bagi pohon itu. Tidak ada waktu khusus yang ia luangkan di tengah-tengah segala kesibukannya bagi pohon itu. Hanya lima menit sehari, setiap kali ia hendak pergi ke ladang, ia menyempatkan membawa sisa-sisa teh manis yang dibuat istrinya semalam, menuangkannya tepat di akar-akarnya, dan dengan setia dilakukannya sepanjang hidupnya. Hasilnya, pohon itu bertumbuh dengan luar biasa serta berbuah dengan manis dan sangat lebat!
Penulis menantang Anda, jika Anda bersedia meluangkan waktu, paling tidak lima menit saja satu hari, Anda adalah orang yang berpotensi untuk bertumbuh dan berhasil! Ya, sebuah tantangan, dalam 50 hari, Anda akan menjadi orang yang berbeda dengan Anda hari ini! Anda dan orang-orang di sekitar akan melihat hasilnya!  Jika Anda berbicara tentang "waktu adalah uang," Anda seperti bertaruh uang logam 100 rupiah untuk sebuah hadiah 100 juta rupiah! Taruhan Anda tidaklah berarti dibanding manfaat yang akan Anda dapatkan! Pertaruhkanlah lima menit waktu Anda, dan Anda akan melihat hasilnya!!
Buku ini berisi 50 motivitamin, yang akan memberi inpirasi bagi Anda, menyegarkan jiwa Anda yang sedang lelah, memotivasi Anda untuk bangkit dari keterpurukan, 'menggadeng' tangan Anda untuk menyusuri perjalanan karir, studi dan hidup, .. melewati suka dan duka kehidupan.
Buku ini juga didedikasikan bagi rekan-rekan muda, para mahasiswa, para profesional yang bergelut dengan kerasnya kehidupan, dan mungkin sedang berpikir untuk menyerah!  Ya, .. buku ini akan menolong Anda, dan mengubah Anda menjadi pribadi-pribadi yang menang!
Untuk memesan, KLIK DI SINI!  Untuk DOWNLOAD sample buku, .. KLIK DI SINI!


Ruko Cempaka Mas Blok K-31
Jakarta Pusat 10640Indonesia
Telp. 021-42889058, 42886275; Fax.  021-42889085
 
Website: www.abiyah-pratama.com
Email: penerbit@abiyah-pratama.com

6.

[Catatan Kaki] Poster 1000 Cinta untuk 1000 Musholla

Posted by: "Kang Dani" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Mon Sep 1, 2008 2:01 am (PDT)

Sahabat, mau lihat poster baksos 1000 cinta untuk 1000 musholla?
Klik aja link berikut:

http://i330.photobucket.com/albums/l420/catatankecil/Poster1000Cinta3.jpg

Atau di jurnal saya:

http://catatankecil.multiply.com/photos/album/86/Poster_1000_Cinta_untuk_1000_Musholla#

Nuhun

7.

[Catcil] Sabda Alam Memeluk Ramadhan

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Sep 1, 2008 2:46 am (PDT)

http://mutiaracinta.multiply.com

Sabda Alam Memeluk Ramadhan

Subuh, 1 September 2008 pukul 3.30 WIB

Aku bangun lebih dulu dari alarm yang kupasang di ponselku. Kubuka pintu
kamarku dan berjalan menuju dapur untuk mempersiapkan sahur pertamaku di
bulan Ramadhan tahun ini. Udara pagi yang sejuk menyapaku bersama
butiranbutiran embunnya yang belum sempat menyentuh dedaunan. Kutatap langit
subuh dengan penuh cinta menyongsong subuh bersama-sama dengan alam yang
sedang bertasbih pada Sang Maha Cinta.

Sambil menghangatkan makanan yang dimasak ibuku malam sebelumnya, aku
teringat setahun lalu, saat tarawih pertama di bulan Ramadhan tahun lalu
bersama sahabat saya, Mbak Uri. Tarawih yang terakhir bersamanya sebelum ia
kembali ke Padang. Lihat saja, tembok-tembok Masjid Al Azhar , Masjid Baitul
Ihsan, Masjid Daarut Tauhiid, itu masih banyak menyimpan cerita, saat kami
bersama-sama melewatkan malam-malam di usia muda kami di masjid. Dan saat
ini semuanya seakan bernyanyi kembali seiring sepanci kecil sayur yang sudah
mendidih di atas kompor dan segelas susu hangat yang sudah kubuat.

Di tahun-tahun yang lalu, kebanyakan aku menghabiskan hari-hari di bulan
suci dengan Mbak Uri. Tarawih keliling, berbuka bersama, sahur bersama.
Rindu memenuhi rongga hatiku. Kenangan yang tak akan pernah bisa kembali
lagi.

Suara pengumuman di masjid dekat rumahku terdengar, membangunkan sahur. Aku
menikmati sahur pertamaku di bulan Ramadhan tahun ini di dapur rumahku
ditemani sabda alam, menyongsong fajar, dan dengan penuh cinta memeluk
Ramadhan.

Seandainya, nikmat-Nya yang luar biasa ini juga dapat dirasakan oleh ibu dan
adikku serta keluarga besarku. Seandainya... Seandainya saja...

http://www.youtube.com/watch?v=DY_wv2clu58

Sabda Alam

Oleh Chrisye

Kicau burung bernyanyi
Tanda buana membuka hari
Dan embun pun memudar
Menyongsong fajar

Sejenak ku terlena
Akan kehidupan yang fana
Nikmat alam semesta
Nusa indah nirmala

Serasa pagi tersenyum mesra
Tertiup bayu membangkit sukma
Adakah esok kan tersenyum jua
Memberi hangatnya sejuta rasa

Sabda alam, menghanyutkan suasanaku
Kadangkala kebosanan mencekam jiwa
Sabda alam, berbuah kodrat tak tertahan
Rasa cinta, rasa nista berpadu satu
Recent Activity
Visit Your Group
Check out the

Y! Groups blog

Stay up to speed

on all things Groups!

Yahoo! Groups

Women of Curves

Discuss food, fitness

and weight loss.

10 Day Club

on Yahoo! Groups

Share the benefits

of a high fiber diet.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: