Selasa, 14 Juli 2009

[daarut-tauhiid] Tidak (Pernah) Ada Yang Memaksa Anda



"Mas Syarif, aku bingung. Sebenarnya aku sudah lama tidak betah kerja di
sini. Aku benar-benar merasa tidak dihargai. Sudah gaji kecil, atasan marah
melulu. Masa kerjaan seberat ini, cuma sendirian. Padahal untuk perusahaan
segede ini, seharusnya minimal tiga orang temanku. Sudah gitu, peralatan
yang ada? Kayaknya alat-alat praktik di sekolahku dulu, jauh lebih baik dan
lengkap. Stress aku. Aku harus bagaimana?"
Penggalan perbincangan tadi, bukan virtual walau bahasanya saya perbaiki.
Bahkan aura kondisi ini saya rasakan pada hampir setiap orang yang saya
temui, di setiap perusahaan yang telah saya tinggalkan. Dalam pergaulan
virtual (facebook, chat, email, sms, telepon), adalah lumrah jika saya
menerima keluhan bernada sama. Bahkan ada beberapa sahabat jauh (luar
negeri, luar kota, antar pulau) yang sengaja mengirimkan keluh kesahnya
untuk ditanggapi. Rupanya, ada keterampilan yang mulai terasah pada saya,
yaitu menangani keluhan dan membuatnya bersemangat kembali (walau terkadang
hanya sementara).

---

Sahabat-sahabat, faktor apakah gerangan yang sebenarnya membuat Anda
demikian terikat oleh kondisi yang tidak Anda sukai?
Mohon Anda segera bangun dan berpikir jernih, sebenarnya tidak pernah ada
yang benar-benar memaksa Anda.
Periksalah kembali, daftar panjang dan terlihat berat itu.
Apakah pantas alasan itu lebih perkasa dibandingkan kemerdekaan Anda untuk
memilih?
Seberapa menakutkankah kegelapan yang akan menghadang, dan apakah lebih
gelap dari mata terpejam Anda?
Seberapa dalamkah jurang yang menganga, dan apakah lebih dalam dari hati
Anda?
Seberapa mengkhawatirkan ketidakpastian yang akan terjadi, apakah lebih akut
dibandingkan dengan ketidakpastian nyawa Anda besok hari?
Seberapa besar amarah pasangan Anda, apakah akan menyebabkan cintanya hancur
lebur dan retaknya biduk bahagia keluarga Anda?
Apakah kasih sayang orangtua Anda demikian rendah sehingga akan luntur
padahal kasih mereka sepanjang jalanan?

Sahabat, tahukah siapa yang benar-benar memaksa Anda bertahan untuk tetap
berkubang dengan kondisi yang tidak Anda sukai?

Dia itu adalah ANDA sendiri!

Mohon Anda berjernih pikiran, bahwa sebenarnya yang memaksa Anda untuk tetap
dalam kondisi itu adalah Anda sendiri!

Bukankah di dunia ini, tidak ada yang benar-benar memiliki kesempatan
tunggal. Jika ada peluang gagal, berarti disisinya ada peluang sukses. Jika
ada peluang menganggur, berarti disisinya ada peluang bekerja. Jika ada
peluang susah, berarti disisinya ada peluang mudah. Jika ada peluang untuk
jatuh, berarti disisinya ada peluang naik.
Bahkan keniscayaan keberadaan Tuhan pun dipersepsikan ada pendampingnya,
yakni keyakinan atheis.

Satu-satunya yang tidak ada pasangannya adalah persepsi Anda. Jika Anda
mengatakan diri Anda tidak merdeka, maka Anda benar-benar sedang kehilangan
kemerdekaan Anda.

Sahabat, sekali lagi, tidak pernah ada yang memaksa Anda, kecuali Anda
sendiri.

Anda benar-benar pribadi merdeka yang utuh sampai persepsi Anda mengatakan
bahwa Anda tidak punya pilihan.

Setelah kehidupan, anugerah terbaik dari Tuhan Sang Pencipta bagi Anda
adalah kemerdekaan Anda.
---

Semoga catatan di atas bermanfaat.

Syarif Niskala
Also blogged at syarifniskala.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Ads on Yahoo!

Learn more now.

Reach customers

searching for you.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Small Business Group

Improve your business

by community exchange

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: