Minggu, 05 Juli 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2705[1 Attachment]

Messages In This Digest (5 Messages)

Messages

1.

Kiat ber-internet sehat

Posted by: "Nurhadi@tecsg.com.sg" Nurhadi@tecsg.com.sg

Sat Jul 4, 2009 8:00 pm (PDT)



Kiat Berinternet Sehat & Efektif

Seorang ibu datang dan bertanya pada saya ?Pak Nurhadi, saya bulan depan
akan berlanggana internet, tapi saya masih sangat khawatir, nanti
anak-anak jadi lupa sama belajar?malah facebook-an terus. Lagian Pak,
mereka masih belum cukup umur, takut lihat yang begituan??

Hmm?begituan? Ya begituan yang dimaksud Ibu separuh baya tadi adalah
pornografi di internet, baik dalam bentuk gambar, video maupun cerita.
Begitu juga FB. Kalo anak-anak lebih suka main FB daripada bermain dengan
teman sebaya atau bersosialisasi, wah?tentu kurang bagus bagi perkembangan
psikologinya.

Saya saja, yang sudah punya istri dan anak, kadang-kadang tergoda untuk
bermain-main dengan FB atau Multiply jauh melebih jam normal. Inilah, yang
saya sebut dengan ?bagian buruk dari perilaku internet yang tidak sehat?.

Lalu, bagaimana caranya agar aktivitas internet kita menjadi sesuatu yang
produktif, efektif dan menyehatkan.

Kiat #1
Tetapkan prioritas dan buat ?What TO DO?
Tulis terlebih dahulu, apa saja yang akan ?browsing? dalam waktu satu atau
dua jam kedepan di internet. Misalnya, Anda menetapkan waktu 1 jam, Anda
bisa menuliskan ?What TO Do? sebagai berikut:
- Mengecek email di google, mereply email jika ada yang baru.
- Mengecek inbox di multiply
- Mengupload artikel yang telah disiapkan sebelumnya ke multiply
- Mencari artikel ?Pemilu 2009? lewat google
- Posting artikel baru diblog WP

Ini hanya contoh saja, Anda bisa membuat list sendiri sesuai dengan
kebutuhan Anda.

Kiat #2
Pilih warnet sehat.
Khusus bagi pengguna warnet, sebaiknya tips ini diperhatikan dengan baik.
Warnet sehat biasanya memiliki cirri tempanya ?terbuka?, dalam artian
setiap 1 PC dalam ruangan yang jelas terlihat antara pengguna satu dengan
yang, kadang hanya sekat simple saja, sehingga apa yang dibuka, dibrowsing
oleh orang lain atau kita sendiri bisa saling tahu.

Ada juga pengusaha warnet yang men-set-up ruangan warnet sangat privasi,
dalam bilik-bilik tertutup kayak coblosan pemilu saja. Nah, yang seperti
ini sebaiknya dihindari, karena biasanya lebih banyak digunakan untuk
membuka situs-situs yang ?begituan? seperti yang diutarakan oleh si Ibu
diawal tadi. Itu khan hak mereka Pak? Betul, tapi Anda juga akan kena
imbasnya. Situs-situs seperti itu, biasanya rentan membawa virus. Lantas,
file anda akan sangat mudah terkena virus, sekali colok, Flash-Disk atau
data traveler Anda akan terinfeksi. Bisa-bisa materi-materi penting Anda
akan hilang. Pilih mana coba?

Kiat #3
Pasang software Filter dirumah.
Ini langkah yang bisa dilakukan bagi pelanggan internet, dengan memasang
software khusus filter, pengguna bisa melakukan blocking terhadap
situs-situs tertentu yang tidak dikehendaki, seperti situs pornografi,
kekerasan dan lain-lain. Di internet, sudah banyak software filter yang
disediakan secara freeware.

Kiat #4
Tempatkan PC Anda diruangan terbuka.
Kalo Anda punya PC atau laptop dan dipergunakan oleh semua anggota
keluarga, lebih bagus ditempatkan di ruang keluarga atau dimana saja yang
terbuka. Tujuannya, meminimalkan kemungkinan anak-anak untuk membuka
situs-situs yang tidak sehat, setidaknya mereka menjadi malu.

Anda bisa menambahkan sendiri kiat-kiat lainnya berdasarkan pengalaman
selama ini. Yang jelas, apabila kita mampu berinternet dengan efektif dan
sehat, InsyaAlloh, banyak sekali manfaat yang bisa diambil. Internet, bisa
menjadi sarana membangun jejaring yang efektif, sarana membangun ?image?
dan daya jual diri, juga bisa digunakan sebagai ajang sosial.

Orang yang tadinya bukan siapa-siapa, di internet bisa berubah menjadi
?Siapa tak kenal saya? karena aktivitasnya di bidang blogging, penulisan
atau milis yang produktif. Selamat berinternet ria dan happy week-end day
!

Salam kreatif !

Nurhadi
http://duniakreatif.wordpress.com/2009/07/04/kiat-ber-internet-sehat/

=======================
Kamu juga bisa selalu kreatif, kunjungi http://duniakreatif.wordpress.com
=====================================================

[Non-text portions of this message have been removed]

2a.

Re: ngaku eska

Posted by: "Yons Achmad" kolumnis@gmail.com   freelance_corp

Sat Jul 4, 2009 8:38 pm (PDT)



omong-omong mbak nia robie usianya berapa yah?

"hebat kalo mo jawab" :-p

kalau aye sih baru 17 lebih dikit ^_^

2009/7/4 Nia Robie' <musimbunga@gmail.com>

>
>
> ahahahaha!!! suka banget nih!
> potograper sk akhirnya turun tangan juga!!
> makasih mba sisca...:D
> btw mba anisna...
> Sk itu untuk segala usia loh ;)
> bahkan SK junior pun ada :)
> bagi balita dan anak2 yang ikut acara2 sk biasanya karena para emaknya :)
> kalo paling senior di sk lagi penyayanng
> tentunya eyang Teha :)
> hehe...
> mau tau bagaimana mereka kalo kopdaran?
> serrrrrrruuuu...
> ikutan yuk ;)
> liat woro2nya yah ;)
>

==========
Yons Achmad
http://yons.web.id
=============
Referensi Kajian Komunikasi
http://jurnalkomunikasi.com
Solusi Media & Marketing Communication
http://komunikata.net
===================
3.

[Ngaku Sahabat Eska for Milad ke-3]

Posted by: "Diah Utami Lestari" batikmania@yahoo.com   batikmania

Sun Jul 5, 2009 1:54 am (PDT)

[Attachment(s) from Diah Utami Lestari included below]

Assalaamu'alaikum
wr.wb.
Lapor,
murid baru eSKa menyerahkan PR yang ditugaskan. Maaf, menyerahkannya sudah di
akhir tenggat waktu. Semoga kali ini sukses mengirimkan naskah untuk
memeriahkan milad ke-3 SK.
Tema
yang saya ambil, pengalaman ikut lomba di SK, dan alhamdulillah menang, biarpun
belum jadi juara pertama. Selamat milad ke-3 buat SK, semoga terus maju, dan
jadi sekolah terindah buat semua murid dan gurunya ;)
Wassalaam

D.
Utami
batikmania.
blogspot. com

Attachment(s) from Diah Utami Lestari

1 of 1 File(s)

4.

[Ngaku Sahabat Eska for Milad ke-3] Baru Lima Bulan, Kok! (2)

Posted by: "Lala Sari" sary_orange@yahoo.com

Sun Jul 5, 2009 1:58 am (PDT)



Baru Lima Bulan, Kok! (2)
Oleh: Umi Laila Sari

Belum lama. Baru berbilang lima bulan saya mengenal rumah hangat itu. Rumah yang nyatanya membuat saya
menyelami makna kebahagiaan hidup. Terlalu berlebihan kah? Sepertinya tidak
juga. Usai persuaan mengesankan di gerimis senja milik Februari tahun ini,
inbox saya bejibun email. Setiap kali
membuka email-email tersebut, ada rasa 'cemburu' menyelinap. Sketsa keakraban
terjalin di antara para SK-ers. Bertukar informasi, membangun semangat,
mengajak bermuhasabah diri, mengucapkan selamat, mengadakan acara bersama,
bahkan sekedar bertanya kabar, seolah sahabat sejoli padahal lebih banyak
bertemu di dunia maya.
Dengan keterbatasan waktu nongkrong di warnet, saya hanya bisa memandang
semuanya dari jauh. Belum bisa ikut
melibatkan diri secara aktif. Meski demikian, saya merasa telah menjadi bagian
dari rumah ini. Sangat ramah keluarga di rumah ini merengkuh saya, seseorang
yang mungkin 'belum' disadari kehadirannya.
Terlebih ketika saya membaca berulang-ulang deretan tulisan inspirasi di
buku Menggenggam Cahaya (MC) --bingkisan karena saya menang lomba essai.
Keharuan yang sama kembali membadai. Keharuan yang sebelumnya saya rasakan saat
menulis esai untuk lomba there are a lot of amazing mom. Meminjam kalimat bang
Arham Kendari, "gw pengen nangis ngesot."
Sungguh, saya masih sangat ingat, malam itu, saya sempat beberapa saat
berhenti mengetik. Menenangkan diri dari buncahan emosi. Bahu saya berguncang
hebat, luncuran air mata makin menderas. Saya hanya dapat menggigit bibir
meredam keharuan. Entahlah, mungkin karena temanya yang dekat dengan keseharian
kita. Atau karena saya menulisnya dengan
sepenuh hati. Saya menyatu dalam tulisan tersebut. Menitipkan ruh saya di dalamnya. Ketika merangkai kalimat, saya seolah sedang
curhat dengan banyak teman di hadapan saya. Mereka begitu antusias mendengarkan
tiap kata dan siap mengulurkan bantuan.
Akhirnya, saya mengerti mengapa saya terisak-isak manakala membaca buku
MC. Ya, mereka menulis dengan ketulusan jiwa. Bukan menulis untuk meraih
popularitas. Bukan pula menunjukkan kelebihaan diri sebab kemampuan analisa dan
daya kritis hingga menjadikan penulisnya merasa tinggi hati. Satu pelajaran
berharga saya dapatkan di rumah bernama SK. Bahwa menulis menjadi proses panjang
pengarifan tiap diri. Mencintai hidup dan kehidupan yang Tuhan anugerahkan pada
kita.
* * *
Saya mengulum senyum ketika melihat foto-foto kegiatan SK-ers.
Membayangkan diri saya berada di antara mereka. Ah, seperti mimpi sebelumnya,
saya yakin akan dapat mewujudkannya. Suatu saat nanti.

Palembang, 040709; 23:59

Get your new Email address!
Grab the Email name you&#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
5.

[Ngaku Sahabat Eska for Milad ke-3] Baru Lima Bulan, Kok! (1)

Posted by: "Lala Sari" sary_orange@yahoo.com

Sun Jul 5, 2009 1:59 am (PDT)



Baru Lima Bulan, Kok! (1)
Oleh: Umi Laila Sari

Belum lama. Baru berbilang lima bulan saya mengenal rumah hangat itu. Rumah yang nyatanya membuat saya
menyelami makna kebahagiaan hidup. Terlalu berlebihan kah? Sepertinya tidak
juga. Sebuah persuaan yang sangat berkesan, di bulan Februari, tahun ini. Lomba
menulis essai yang menjadi pembuka cerita.
Ya, sejak beberapa bulan sebelumnya, saya bertekad untuk menjadikan
menulis bagian hidup saya. Apapun peluang untuk mewujudkan impian tersebut akan
saya raih. Kebetulan saya mempunyai sahabat yang juga memiliki obsesi yang
sama. Jadilah kami sepakat untuk mengikuti lomba essai there are a lot of
amazing mom.
Serunya, saya dan dia tidak cukup
menguasai tehnologi internet. Di warnet belakang kampus, kami berusaha untuk
bisa bergabung di milis --yang sebenarnya pernah diajarkan caranya oleh teman.
Ia duduk di sebelah saya, memberi semangat. Targetnya, sore itu kami harus
sudah mendaftarkan diri di milis Sekolah Kehidupan (SK).
"Eh hujan ya?" saya melongok sejenak ke luar lewat jendela kaca warnet.
"Iya mbak, cuma gerimis kok." Jawabnya sambil turut melihat ke luar.
"Gimana mbak, sudah bisa?"
"Sabar, semoga saja bisa."
DUUARRR. LEP.
"Innalillahi…" Kami hanya bengong memandangi layar komputer yang
tiba-tiba mati. Sepenuh ruang warnet
gelap. Di luar sana juga gelap. Hanya sesekali kilatan dari langit mengiringi air yang mencurah.
"Di sini ngak pake jenset,"
tutur penjaga warnet. Usai membayar dan hujan sedikit reda, kami melangkah
pulang. Belum mencapai gerbang keluar kampus, hujan kembali deras. Tidak ada
pilihan kecuali berteduh dulu. Deretan pondokan warung jajaann yang telah tutup
lumayan jadi tempat berlindung. Di seberang jalan, dua kesebelasan asyik
bermain bola kaki di lapangan kampus.
Mulai dari merenung sambil memandang jalan yang lengang. Membuat puisi
bertema sepi. Diskusi tentang sastra. Mendengar musik dari MP3. Menghayal
sedang berada di rumah dengan segelas susu coklat hangat. Sampai akhirnya kami
sama-sama membisu, hujan tak kunjung usai. Sementara, dingin kian menelusuk.
Selain karena angin juga karena kaos kaki dan bagian atas jilbab sedikit basah.
Hampir pukul 17.30 saat kami memutuskan melanjutkan perjalanan.
"Mau langsung pulang atau kita coba lagi di warnet depan?" Saya
mengajukan pertanyaan sebab di depan gerbang kampus ada warnet lain. Dan memang
listrik tidak lagi padam.
"Tergantung mbak. Kan mbak yang lebih tahu, masih lama atau tidak daftarnya." Santai saja ia menjawab
hingga kami pun melangkah menaiki tangga penyeberangan.
"Perjuangan harus dituntaskan," saya berbisik sendiri. Kami telah duduk
di warnet kedua. Ketika saya membuka email kami, ternyata registrasi telah
diterima.
"Dek, liat, emailmu sudah terdaftar di milis SK. Email mbak juga sudah.
Nah, tinggal kirim tulisannya." Sedikit teriak saya berkata padanya. Senang.
"Iya mbak, tapi sekarang sudah magrib." Saya mengangkat bahu, segera sign
out. Biar tidak malu membayar warnet yang hanya beberapa menit, kami membeli
wafer. Masuk sedikit dari lorong sebelah warnet tadi ada masjid. Meski hujan
tetap merinai, kini hati saya lebih ringan. Selembar hari kami tutup dengan
bersua pada-Nya di tiga raka'at berjamaah. Allahuakbar….
* * *
"Ya udah, mbak nunggu bus di sini. Kamu?"
"Ntar mbak, aku mau ke warnet lagi, kirim tulisan. Makasih ya mbak.
Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam." Kami berpisah. Kost-kost-annya memang tak jauh dari
kampus. Sebuah bus jurusan Prumnas dengan penumpang berdesakan berhenti. Sigap
saya menaikinya."Besok, naskah itu akan kukirim," saya berujar dalam hati.
* * *
"Hah. Yeeee…. Alhamdulillah. Yes!
Beneran nih?" Entah kata apalagi yang saya ucapkan dengan nada cukup tinggi.
Pengguna di sebelah menatap saya bingung. Tak sabar, saya menghubungi teman dan
langsung teriak-teriak di HP.
"Oke deh, selamat ya mbak. Ditunggu
syukurannya," komentar yang saya terima usai penjelaskan yang penuh semangat.
Saya benar-benar bahagia dan bersyukur. Bukan hanya karena saya menang lomba
tersebut tetapi juga bahwa saya berhasil meniti tangga untuk mewujudkan mimpi saya. Meski tidak mudah, saya pasti
bisa. Dan mimpi yang tinggi itu, saya pijaki pada anak tangga pertama di rumah
bernama SK.

New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Y! Groups blog

the best source

for the latest

scoop on Groups.

Yahoo! Groups

Mom Power

Find wholesome recipes

and more. Go Moms Go!

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: