Senin, 13 Juli 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2714

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
Fw: hi guys, siapa yg tau ttg email jenis ini? From: Anisna Sholeha
1b.
Re: Fw: hi guys, siapa yg tau ttg email jenis ini? From: Nursalam AR
2.1.
File - Moderator Sekolah Kehidupan From: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
3a.
Re: [Ngaku Eska for Milad ke-3] SK Sebuah Aliran Kepercayaan From: novi_ningsih
4a.
[rport] bedah buku From: Penuliz Mizteriuz
4b.
Re: [rport] bedah buku From: patisayang
5a.
[MAKLUMAT] Pindah.. Pindah.... (Berikut Rute) From: Nia Robie'
5b.
Re: [kabinet-eska] [MAKLUMAT] Pindah.. Pindah.... (Berikut Rute) From: Hadian Febrianto
6.
[MAKLUMAT] Bayar Milad SK YuuuuuuuuukS!!! From: Nia Robie'
7.
[MAKLUMAT] Pendaftaran MILAD SK Ke-III, doorprize persahabatan menun From: Nia Robie'
8.
(Kisah teladan) Khalifah Umar Dan Gadis Jujur From: Mujiarto Karuk
9.
Re: [kabinet-eska] [MAKLUMAT] Bayar Milad SK YuuuuuuuuukS!!! From: INDARWATI HARSONO
10.
REKAP CALON BINTANG SK PER 13 JULI 2009 From: Kabinet Eska
11a.
[maklumat] CONTRENG BINTANG SK 2009 PILIHANMU (FIYAN ATAU RETNADI) From: Kabinet Eska
11b.
Re: [maklumat] CONTRENG BINTANG SK 2009 PILIHANMU (FIYAN ATAU RETNAD From: Nursalam AR
12a.
[Ngaku Eska] Dipilih-Dipilih :D From: novi khansa'
12b.
[Ngaku Eska] Dipilih-Dipilih :D From: novi khansa'
12c.
[Ngaku Eska] Dipilih-Dipilih :D From: novi khansa'
12d.
[Ngaku Eska] Dipilih-Dipilih :D From: novi khansa'
12e.
[Ngaku Eska] Dipilih-Dipilih :D From: novi khansa'
13.
EKSPLORASI KARAKTER SEMAR DAN HARAPAN PEMIMPIN BARU INDONESIA From: Sribudi Astuti
14.
(catcil) Kami Selalu Berbagi From: agussyafii
15.
(catcil) Hal Kecil Yang Berguna From: agussyafii
16.
[maklumat] Parade buku-buku karya murid SK pada milad SK ke-3 From: Lia Octavia
17.
[puisi asal bunyi] sekolah kehidupan From: jun an nizami

Messages

1a.

Fw: hi guys, siapa yg tau ttg email jenis ini?

Posted by: "Anisna Sholeha" anisna@yahoo.com   anisna

Sun Jul 12, 2009 3:45 am (PDT)



teman2 pernah dpt email yg serupa dengan yg dibawah ini ga?

----- Forwarded Message ----
From: Elizabeth Bubb <ebubb@umw.edu>
Sent: Thursday, July 9, 2009 10:09:19 AM
Subject:

REF No:UKNL-L/200-26937
BATCH No:2005MJL-01
TICKET No:20511465463-7644
SERIAL No:S/N-00168
LUCKY No: 887-13-865-37-10-83

FINAL NOTIFICATION
This is to inform you that you have been selected for a cash prize of 1,000,000.00 (British Pounds) held on the 8th of July 2009 in London Uk.The selection

process was carried out through random selection in our computerized email selection system(ess) from a database of over 250,000 email addresses drawn from

which you were selected.

Mr.Roy Morgan
contact Email: roy.claims3@yahoo.com.hk

Provide him with the information below:
1.Full Name:
2.Full Address:
3.Marital Status:
4.Occupation:
5.Age:
6.Sex:
7.Nationality:
8.Country Of Residence:
9.Telephone Number:
Sincerely,
Elizabeth Bubb

menurut teman2 ini sebuah tipuan/permainan lewat email bukan sich?
mohon bantuan informasinya ya...plzzz

1b.

Re: Fw: hi guys, siapa yg tau ttg email jenis ini?

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Sun Jul 12, 2009 7:00 am (PDT)



Wah, saya sering sekali dapat yang kayak begituan,Mbak. Itu HOAX namanya.
Jadi abaikan saja. Termasuk email-email yang menawarkan kerjasama dengan
syarat "ringan" di mana Anda hanya perlu menyediakan nomor rekening untuk
menampung dana laba usaha (biasanya perusahaan minyak) dari seorang janda
atau duda kaya dari (biasanya) negara-negara Afrika semacam Nigeria, Burkina
Faso dll. Dan Anda dijanjikan mendapat sekian persen dari jumlah milyaran
dolar tsb. Jika pun benar, itu jelas money laundering, modus pencucian uang,
yang haram dan melanggar hukum.

Waspadalah! Waspadalah!

Tabik,

Bang Salam (bukan Bang Napi);p

On 7/12/09, Anisna Sholeha <anisna@yahoo.com> wrote:
>
>
>
> teman2 pernah dpt email yg serupa dengan yg dibawah ini ga?
>
>
> ----- Forwarded Message ----
> *From:* Elizabeth Bubb <ebubb@umw.edu>
> *Sent:* Thursday, July 9, 2009 10:09:19 AM
> *Subject:*
>
>
> REF No:UKNL-L/200-26937
> BATCH No:2005MJL-01
> TICKET No:20511465463-7644
> SERIAL No:S/N-00168
> LUCKY No: 887-13-865-37-10-83
>
> FINAL NOTIFICATION
> This is to inform you that you have been selected for a cash prize of
> 1,000,000.00 (British Pounds) held on the 8th of July 2009 in London Uk.The
> selection
>
> process was carried out through random selection in our computerized email
> selection system(ess) from a database of over 250,000 email addresses drawn
> from
>
> which you were selected.
>
> Mr.Roy Morgan
> contact Email: roy.claims3@yahoo.com.hk
>
> Provide him with the information below:
> 1.Full Name:
> 2.Full Address:
> 3.Marital Status:
> 4.Occupation:
> 5.Age:
> 6.Sex:
> 7.Nationality:
> 8.Country Of Residence:
> 9.Telephone Number:
> Sincerely,
> Elizabeth Bubb
>
>
> menurut teman2 ini sebuah tipuan/permainan lewat email bukan sich?
> mohon bantuan informasinya ya...plzzz
>
>
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
2.1.

File - Moderator Sekolah Kehidupan

Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

Sun Jul 12, 2009 3:55 am (PDT)




(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email

Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,

Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.

1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE

2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.

Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.

Salam Hormat,
Moderator Bersama


3a.

Re: [Ngaku Eska for Milad ke-3] SK Sebuah Aliran Kepercayaan

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Jul 12, 2009 9:33 am (PDT)




samaaaaaaaa :D

hehehehe, ibuku juga suka ngingetin: "jangan mau dikasi makanan sama orang ga dikenal... hehehe.. :D
Selain itu beliau juga ingetin untuk selalu zikir kalau lagi di jalan... :)

Hmm, mungkin juga karena aku suka cerita pengalaman pas di jalan. Ada yang lucu, ada yang seru, dan ada yang aneh, hehehe...

Soal SK, hmmm, awal-awal orang rumah emang sempet bingung juga, SK teh apa? Tapi lama-lama ya ngerti juga karena hampir seluruh kisah di SK aku ceritain :D... Secara, aku bisa dilepas (emangnya ayam :D) itu modalnya kepercayaan dari ibu dan kakak :)Selain udah pernah ada acara di mari dan banyak temen yang sudah main ke mari... :D

Salam

Novi
Gantian, dunk, aku ke rumahmu, Ni... :D

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robie'" <musimbunga@...> wrote:
>
> *SK Sebuah Aliran Kepercayaan*
>
>
>
>
>
> Disebut sebagai anak perempuan paling `metal' dalam keluarga bukan menjadi
> alasan membiarkan aku bisa dengan gampangnya menjalin persahabatan dan
> hubungan dengan orang-orang yang baru kukenal. Perhatian yang diberikan
> keluargaku kadang membuat aku tertawa. Bagaimana tidak? Sampai umur yang
> sudah mau 24 tahun ini masih saja petuah lama berulang-ulang selalu
> dilontarkan orangtuaku, "*Kalo* lagi di jalan dikasih minum atau makanan
> sama orang yang *gak* dikenal jangan mau ya! Zaman sekarang banyak orang
> jahat!". Dari pada urusan panjang maka aku hanya mengangguk dan mengiyakan
> saja, walaupun senyum-senyum dibelakang.
>
> Jika ingin menginap di rumah atau kosan salah satu teman, pertanyaan
> bertubi-tubi terlontar dari mulut ibuku, "nginep dimana? Sama siapa? Awal
> kenalnya dimana? Awas ya nginep di rumah orang jangan bawa lelaki masuk ke
> dalam kamar!". Akupun lagi-lagi kadang tertawa dibuatnya. Apalagi kalau
> ingat bagaimana aku mengenalkan Sekolah Kehidupan (SK) kepada keluargaku dan
> kecurigaan mereka terhadap SK .
>
> Hidup di zaman yang penuh dengan orang-orang yang beraneka ragam dan di
> lingkungan yang begitu banyaknya harokah (pergerakan) juga ideologi yang
> mudah tumbuh dan berkembang menjadikan keluargaku benar-benar harus tau apa
> yang dilakukan anaknya di `luar'. Mereka pernah menanyakan apa itu SK dan
> telah menyangka bahwa SK adalah sebuah aliran kepercayaan yang dapat
> menyesatkan.
>
> Ah, mungkin ini salahku, menjelaskan SK dengan tidak tuntas dan terlalu amat
> singkat. Membuat banyak pertanyaan dan kecurigaan yang berseliweran di
> kepala mereka bukan tanpa alasan.
>
> Memang aku akui pada awalnya mengikuti banyak kegiatan SK menjadikanku
> sering sekali berkumpul atau kopdar dengan Sahabat-sahabat SK baik kegiatan
> formal (rapat dan acara) atau hanya iseng melepas kerinduan sambil bersenda
> gurau.
>
> Intensitas menjadi sering, waktu-waktu akhir pekan kadang kukorbankan untuk
> bertemu dengan Sahabat SK yang membuat keluargaku akhirnya curiga. Kalau
> ditanya aku mau pergi kemana, maka yang sering keluar dari mulutku. "mau
> ketemu anak-anak SK", "mau ada acara SK", atau "mau kondangan ke temen SK"
> dsb.
>
> Beberapa anggota keluarga terutama beberapa orang kakak pernah marah karena
> aku sering keluar rumah `demi SK'. Dan akhirnya pernyataan itu terlontar,
> mereka menganggap SK sebuah aliran kepercayaan.
>
> Sungguh, aku sempat terpingkal-pingkal dibuatnya. Tapi hal ini juga yang
> mengajarkan aku satu hal bahwa komunikasi sempit membuat lubang kecurigaan
> bertambah besar. Dengan pelan-pelan aku jelaskan apa itu Sekolah Kehidupan,
> siapa pendirinya, siapa saja orang-orang yang ada di dalamnya, apa profesi
> mereka, dan tentu acara-acara Sekolah Kehidupan yang berguna bagi masyarakat
> sekitar.
>
> 1000 Cinta untuk 1000 Mushola menuntaskan jawaban dari kecurigaan mereka.
> Aku menerangkan seluk beluk acara, target, dan tujuan dengan bahasa yang
> lebih membumi untuk keluarga terutama orangtuaku. Tatapan kepercayaan dan
> dukungan penuh mereka akan kegiatan SK terlihat ketika mereka dengan
> semangatnya membantu pembungkusan paket mukena yang akan di berikan kepada
> beberapa mushola umum di wilayah bogor dan sekitar. Terlebih lagi, panti
> asuhan Rabbani yang letaknya dekat dari rumah kami menjadi target pemberian
> donasi yang telah dikumpulkan sahabat-sahabat di Sekolah Kehidupan.
>
> Satu hal sederhana lagi dari ini semua, satu persatu sahabat SK sempat
> bertandang ke rumah dan tentu mereka menunjukan sikap manis lagi sopan yang
> melunturkan anggapan SK adalah aliran kepercayaan yang mungkin saja
> menyesatkan.
>
> Aku tersenyum dibuatnya... Memang SK sebuah aliran kepercayaan yang
> mengajarkanku untuk percaya bahwa ketulusan, pemberian, dan persahabatan
> begitu indah adanya.
>
>
>
>
>
> Nia Robie'
>
> Parung, 10 July 2009
>
> (di bawah `ancaman' mba Novi..kikikik.. )
>

4a.

[rport] bedah buku

Posted by: "Penuliz Mizteriuz" penulizmizteriuz@yahoo.co.id   penulizmizteriuz

Sun Jul 12, 2009 10:38 am (PDT)



"Makan dulu sebelum jalan," pesan
mama ketika melihatku sibuk bersiap-siap.
"Ngga sempet, Ma. Lagian tadi
pagi udah makan, sekarang masih kenyang , deh. Aku makan sesuap aja deh."
"Sesuap? Mana kenyang. Tuh bawa
kue dan air minum."
Masih kebat-kebit siap-siap,
kusambar juga kue dan air minum yang Mama tunjuk. Setelah itu aku cium tangan
dan segera pergi. Bismillah, semoga dapet ilmu yang berguna hari ini.
Benar saja. Di mikrolet aku dapet
doa yang udah lama ngga dibaca. Doa naik kendaraan yang ditempel PKS. Aku baca
berulang-ulang agar hapal dan bisa dibaca sewaktu-waktu, tapi setelah naik
kopaja, setengah dari doa itu hilang dari otakku. Duh, gara-gara batok kepalaku
pernah bocor dua kali dan terbentur beberapa kali, jadi sulit untuk menghapal
deh. Aku mengusap kepalaku. Hmm.. harus sering diasah biar ngga bego.
Turun dari kopaja jam 1.15, aku
terdiam sejenak. Udah lama ngga ke sini. Kangen. Berjalan masuk melewati rantai
yang berjuntai. Menikmati udara TIM yang begitu panas. Kemudian terpikir lagi. Tempatnya
dimana, ya? Kata Kak Lia belakang Planetarium. Di tempat PP itu? Ngga salah? Kayaknya
masih ada pembangunan gitu? Tanya aja deh daripada nyasar.
Saat ku tanya, petugas itu
menunjuk gang. Aku mengerti dan mencoba untuk menelusuri gang itu. Tahunya di
depan aku ada Mba Rahmadiyanti dan seorang temannya yang bawa anak. Ingin menyapa
tapi beliau sedang ngobrol, jadi ya sekalian nguping pembicaraan mereka aja
deh. Hehe... kan ngga sengaja. Masa mau jalan sambil tutup kuping.
Sambil membuntuti mereka bertiga,
aku mengamati keadaan sekitar. Sepi amat? Terpencil dan sebelumnya berfungsi
sebagai apa ya? hm... Tanya aja nanti.
Ketika Mba Rahmadiyanti berhenti
di bawah tangga yang tinggi bertingkat-tingkat, aku jadi bingung. Mau suruh
masuk tapi gimana bawain kereta dorongnya? Lagian aku bukan panitia dan belum tentu
tempat ini benar. Ya sudahlah, tinggalin aja. Tega dikit ngga apa-apa deh.
Agak ragu kumasuki juga ruangan
itu. Ternyata ada Mas Fiyan, Bunda Yusi, Kak Icha, Kak Aniq, Kak Ani, Mba
Fisra, Mas Billy, Mas Hasif, Chacha dan lain-lain. Lho? Bunga mana ya? Ku kira
udah sampe duluan. Habis dia ditunjuk jadi penerima tamu sih makanya tanpa ku
tanya dia pasti dateng.
Kangen. Cipika-cipiki sama mereka
lalu kabur ke tempat duduk agak depan. Aku pengen dengerin biar ngga sia-sia
dateng ke sini. Ups... lupa bawa catetan
lagi. Pake otak aja nyatetnya. Sanggup ngga ya? Bismillah aja deh.
Setelah menunggu beberapa menit,
MC memulai acara. Pembacaan Tilawah yang syahdu. Sambutan yang meriah.
Pembukaan lagu yang dicampur puisi. Agaknya aku lebih senang kalo lagu itu lagu
semua.tapi bagus juga sih.. Kreatif.
Ketika acara inti dimulai, tiba-tiba aku jadi kangen Asma Nadia. Duh rusak
deh konsentrasiku. Aku mencoba fokus lagi. Mendengarkan apa yang mereka
bicarakan.
"Hikari No Michi," kata kak Lia.. "adalah
bahasa jepang yang artinya jalan cahaya. Berisi tentang muallaf Jepang yang
masuk islam karena berbagai sebab. Saya menulis dibantu oleh beberapa anggota
FLP Jepang. Sayangnya mereka ngga bisa dateng karena masih di sana."
"Orang-orang Jepang," kata Mba
Gita yang baru beberapa hari pulang dari Jepang. "Sangat antusias ketika
menerima Islam. Mereka dengan suka rela mendatangi mesjid-mesjid kecil di
jepang hanya untuk bertanya apa itu Islam. Apalagi ketika terjadi tragedi WTC,
mereka langsung mencari infromasi tentang Islam. Mereka yang masuk islam,
dengan gigih mencari ilmu lebih dalam. Mereka juga bertanya pada saya yang
sudah hampir 10 tahun tinggal di sana yang juga membantu mendirikan FLP Jepang
bersama teman-teman. Saat beberapa dari kami ada yang pulang ke tanah air,
mereka berkata, 'jangan tinggalkan kami. Kami masih butuh orang-orang muslim.' Begitu
besar keinginan mereka untuk belajar Islam."
Aku langsung bertasbih ketika
beliau menceritakan kehidupan muallaf Jepang. Begitu merana dan penuh
perjuangan. Andai saja ini bukan seminar tapi hanya pertemuan biasa, akan ku
kejar beliau dengan banyak pertanyaan yang menggelayut-gelayut.
"Saya punya pengalaman di Jepang,"
kata Ust. Bobby yang lulusan Cairo. "Saat saya ingin ke suatu tempat dalam
waktu yang cepat, saya naik taksi dan menawar dengan harga sekian. Supir itu
menyetujui dan mengantarkan saya. Ketika di tengah perjalanan, ternyata jalanan
macet dan sulit utk berjalan. Supirnya mengambil tindakan dengan mematikan argo
lalu memutar jalan. Seharusnya harganya sudah berlipat-lipat kali lebih mahal
tapi dia hanya minta dibayar dari harga perjanjian tadi. Subhanallah... ternyata
orang jepang lebih amanah dibanding orang muslim sendiri."
"Doa-doa enteng Jodoh," kata Mas
Taufan. "sebenernya diusulkan oleh Mba Dee. Kitalah yang menggarap. Semoga saja
dapat bermanfaat dan membuat banyak orang menemukan jodohnya dalam doa."
"Ide itu tercetus dari pemikiran,
kenapa ngga bikin buku aja doa-doa enteng jodoh kan jadi ngelanjutin doa-doa
patah hati yang udah pernah ditulis," kata Mba Dee. "Jadi saya menyerahkan
penggarapan itu kepada Mas Taufan dan kawan-kawan. Sebenarnya kita juga bisa
bikin orientasi pasar. Tergantung kita bagaimana mengaplikasikannya."
"Dalam Jodoh itu," Ust. Bobby
menambahkan. "kalau wanita shalehah bertemu dengan pria brengsek atau
sebaliknya pria shaleh bertemu dengan wanita brengsek, itu bisa dipastikan
bahwa penyebabnya adalah dia kurang berdoa."
Dalam sesi tanya jawab, aku
kurang begitu menyimak karena beberapa temen yang ada didepanku mulai agak
bosan dan mereka mulai bercanda. Mengganggu sih tapi ngga bisa ku suruh diam. Bukan
karena takut mereka sakit hati lalu pulang setelah aku menyuruh mereka diam,
tapi karena mereka belum kelewat berisik. Belum sampai gaduh.
Pengen nanya tapi Cuma dikasih
tiga pertanyaan aja. Ya sudahlah.... mungkin dibelakang bisa.
Setelah acara selesai. Penutupan.
Membagikan kue lalu bubar. Aku menunggu Mba Gita keluar dan sudah menyiapkan
pertanyaan, tapi ketika tersadar bahwa dia orang sibuk, aku mengurungkan niat
dan akhirnya jadi pengen lewat email. Begitu pula dengan Ust. Bobby.
Sebelum pulang, ku sempatkan
memotret sedikit karya-karya lama, tempat kamar mandi dan buku-buku di sana. Ngga
pake kamera, lagi-lagi Cuma modal daya tangkap. Duilah, serasa kayak orang
pinter aja.
Sempet ngobrol juga sama si kecil
Arham. Anak Mas Nursalam ini imut dan perangainya juga tenang. Ngga kayak
sepupu-sepupu kecilku yang menggelinjang-gelinjang kesana-kemari saat
digendong.
Yang tak terlewat saat selesai
acara adalah narsis bareng. Entah kenapa jadi teringat foto di FB yang
kebanyakan bangku semua. Ngga keliatan orangnya. Lucu. Jadi susah utk menerka
siapa pemilik wajah-wajah buram itu.
Setelah acara narsis yang ngga
berasa itu, aku langsung menuruni tangga. Astaghfirullah, curam juga nih
tangga. Bagaikan nenek-nenek, ku turuni juga tangga-tangga itu. Keluar dari
jalur gang menuju mimazah. Kupelankan langkah. Lagi-lagi untuk menikmati slide
masa lalu. Bersama angkatan 10 dan kakak-kakak senior.
Aku tersenyum nakal saat melewati
gang disamping toko buku. Menoleh ke belakang dan memastikan aku sedang
sendirian. Setelah memastikan aku sendirian, aku membentangkan tangan. Memejamkan
mata dan membayangkan segalanya. "FLP... I'm come back..." bisikku pelan.
Alaah... norak. Aku tersenyum
lalu buru-buru ke mimazah. Sholat ashar. Beristighfar. Merenung sebentar lalu
pulang.
Semoga hari ini adalah saksi
bahwa aku menimba begitu banyak ilmu dari FLP dan sekitar. Semoga saja kenangan
ini bukanlah kenangan yang sia-sia belaka dan hanya terisi canda dan tawa,
melainkan kenangan yang berjasa untuk kita.

Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
4b.

Re: [rport] bedah buku

Posted by: "patisayang" patisayang@yahoo.com   patisayang

Sun Jul 12, 2009 6:36 pm (PDT)



Ternyata kita ketemu kemarin ya? Tapi dirimu yang mana ya? Yang pegang Alham pas muntah kah?

salam,
Indar

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Penuliz Mizteriuz <penulizmizteriuz@...> wrote:
>
> “Makan dulu sebelum jalan,” pesan
> mama ketika melihatku sibuk bersiap-siap.

5a.

[MAKLUMAT] Pindah.. Pindah.... (Berikut Rute)

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Sun Jul 12, 2009 1:41 pm (PDT)



Salam,
Sahabat SK di manapun berada, mohon maaf karena ada perpindahan lokasi yang
dikarenakan satu dan lain hal maka yang semula lokasi Milad SK ke III di Nat
Hills sekarang berubah menjadi:

*PADEPOKAN KARANG TUMARITIS*
Alamat : Jl. Kol. Mastoeri No. 21 Citespong Lembang

Telpon : 022-2787837

[tempat raker yang pertama]

Mohon maaf atas pemberitahuan yang terlambat.

Sekian,
Panitia Milad SK ke-3

Rute ke Lokasi :

1. Dari Jakarta, jalan menuju Bandung melalui TOL Cipularang dan keluar di
gerbang tol Pasteur. Dari situ terus lurus sampai perempatan Sukajadi belok
kiri ke arah utara jalan Sukajadi. Ikuti papan penunjuk arah menuju Lembang.
Menyusuri jalan sukajadi sampai ujung utara belok kiri ke arah jalan
setiabudi. Ikuti jalan setiabudi itu sudah arah menuju Lembang. Setelah
lewat gedung Diklat KOWAD di kiri jalan, akan ditemui sebuah pertigaan jalan
dengan trafik light. Sebelah kanan ada pos penjagaan polisi. Anda belok kiri
ke jalan Kol Masturi. Ikuti terus jalan tersebut setelah lewat Ponyo Alam
sejuk, terus saja ikuti jalan yang berkelok-kelok itu. Nanti sekitar 10
menitan akan kita jumpai Padepokan Karang Tumaritis di sebelah kiri jalan.

2. kalo dari stasiun Bandung (KA), Anda bisa pake angkot menuju lembang dari
halaman belakang stasiun. Turun di jalan Kol Masturi Lembang (bilang aja ama
kenek / sopirnya) jalan Kol Masturi itu tembus ke cimahi. Turun dari angkot
lembang, Anda langsung naik angkot warna kuning (atau hijau muda yah?)
menuju Parongpong di pertigaan jalan yang ada pos polisinya. Nah terus naik
angkot aja sampai depan Padepokan Karang Tumaritis sebelah kiri jalan.

3. Dari terminal bis leuwipanjang naik angkot menuju Kebon kelapa, terus
naik angkot menuju Ledeng, setelah itu naik angkot menuju Lembang.
Selanjutnya bisa diikuti rute di atas.
Untuk lebih jelasnya bisa hubungi Pak Hadian 081322360136 atau Pak Teha
08156110345.
5b.

Re: [kabinet-eska] [MAKLUMAT] Pindah.. Pindah.... (Berikut Rute)

Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com   hadian.kasep

Sun Jul 12, 2009 9:54 pm (PDT)



Bersiap-siap menyentuh air es lagi ya...

hehehe... betewe, nihaw jangan ditulis pak Hadian lagi dong... :D
Kang Hadian kayaknya lebih manusiawi ... hhihi

2009/7/13 Nia Robie' <musimbunga@gmail.com>

>
>
> Salam,
> Sahabat SK di manapun berada, mohon maaf karena ada perpindahan lokasi yang
> dikarenakan satu dan lain hal maka yang semula lokasi Milad SK ke III di Nat
> Hills sekarang berubah menjadi:
>
>
>
> *PADEPOKAN KARANG TUMARITIS*
> Alamat : Jl. Kol. Mastoeri No. 21 Citespong Lembang
>
> Telpon : 022-2787837
>
> [tempat raker yang pertama]
>
> Mohon maaf atas pemberitahuan yang terlambat.
>
> Sekian,
> Panitia Milad SK ke-3
>
> Rute ke Lokasi :
>
> 1. Dari Jakarta, jalan menuju Bandung melalui TOL Cipularang dan keluar di
> gerbang tol Pasteur. Dari situ terus lurus sampai perempatan Sukajadi belok
> kiri ke arah utara jalan Sukajadi. Ikuti papan penunjuk arah menuju Lembang.
> Menyusuri jalan sukajadi sampai ujung utara belok kiri ke arah jalan
> setiabudi. Ikuti jalan setiabudi itu sudah arah menuju Lembang. Setelah
> lewat gedung Diklat KOWAD di kiri jalan, akan ditemui sebuah pertigaan jalan
> dengan trafik light. Sebelah kanan ada pos penjagaan polisi. Anda belok kiri
> ke jalan Kol Masturi. Ikuti terus jalan tersebut setelah lewat Ponyo Alam
> sejuk, terus saja ikuti jalan yang berkelok-kelok itu. Nanti sekitar 10
> menitan akan kita jumpai Padepokan Karang Tumaritis di sebelah kiri jalan.
>
> 2. kalo dari stasiun Bandung (KA), Anda bisa pake angkot menuju lembang
> dari halaman belakang stasiun. Turun di jalan Kol Masturi Lembang (bilang
> aja ama kenek / sopirnya) jalan Kol Masturi itu tembus ke cimahi. Turun dari
> angkot lembang, Anda langsung naik angkot warna kuning (atau hijau muda
> yah?) menuju Parongpong di pertigaan jalan yang ada pos polisinya. Nah terus
> naik angkot aja sampai depan Padepokan Karang Tumaritis sebelah kiri jalan.
>
> 3. Dari terminal bis leuwipanjang naik angkot menuju Kebon kelapa, terus
> naik angkot menuju Ledeng, setelah itu naik angkot menuju Lembang.
> Selanjutnya bisa diikuti rute di atas.
> Untuk lebih jelasnya bisa hubungi Pak Hadian 081322360136 atau Pak Teha
> 08156110345.
>
>

--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. PHH Musthofa no.39
Surapati Core Blok K-7 Bandung
Ph: (+6222) 8724 1434
Fax: (+6222) 8724 1435
6.

[MAKLUMAT] Bayar Milad SK YuuuuuuuuukS!!!

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Sun Jul 12, 2009 1:56 pm (PDT)



Salam,
Sahabat SK di manapun berada,
Milad SK makin deket niiiiih...
Mengenai pembayaran supaya jalannya acara lebih lancar, aman, dan damai..
(*berasa preman..hehe)
maka oleh karena itu:

Harap pembayaran hanya lewat transfer atau maksimal tgl 16 dan terima kasih
untuk tidak membayar pas hari H atau di tempat acara! harap maklum ;)

yuuuuukssss ah mari daftar (bagi yang belum daftar) dan transfer (bagi yang
belum transfer) ke:

1. Nia Robie� (Humas Milad SK ke- 3) 081381437790 / 021-99117841 atau
melalui email musimbunga @ gmail . com (hilangkan spasi), ym id: n_groma
2. Sinta Nisfuana (Sekretasis Milad SK ke- 3) 085648485428 /
022-92321429 atau melalui email sinthionk @ gmail . com (hilangkan spasi)
3. Batas pendaftaran sampai *16 Juli 2009*
4. Transfer melalui:
1. Bank Muamalat, 9019198899 a.n sinta nisfuanna
2. Bank BNI Syariah, 0161176550 a.n. Nia Robiatun Jumiah
3. Bank Mandiri KCP Jkt Cimanggis, 157-00-0084869-8 a.n. Nia Robiatun
Jumiah
4. Bank BCA, 4370767225 a.n. Hadian Febrianto
5. Konfirmasi dan bukti transfer dapat dikirim melalui Nia Robie� atau
Sinta Nisfuana

Salam,

Humas dan Panitia Milad SK
(yang tak sabar ingin bersua dengan kalian.. hihi)
7.

[MAKLUMAT] Pendaftaran MILAD SK Ke-III, doorprize persahabatan menun

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Sun Jul 12, 2009 2:08 pm (PDT)



Ups... sudah semakin dekat nih acara miladnya
pendaftaran masih dibuka......

**

*5*
**

*hari lagi!!
*

*jangan sampe nyesel :P*
**

**

*
*

*Woro-woro*
*Info lengkap Milad Eska III*

Salam,

Sahabat SK di mana pun berada, tak terasa Milad Eska III akan segera tiba.

Jangan sampai ketinggalan dan berakhir dengan penyesalan!
Baca lengkap Info berikut ini ;)

Milad Eska akan dilaksanakan pada:
hari, tanggal : Sabtu � Minggu , 18 � 19 Juli 2009
pukul : 15.00 WIB (sudah ada di Bandung) � Selesai
tempat : *Padepokan Karang Tumaritis* (Tempat Raker Pertama)

Jl. Kol. Mastoeri No. 21 Citespong Lembang
Telp. 022-2787837
(rute silahkan baca di woro2 Rute)

acara :

� Peringatan Milad Eska yang Ketiga

� Training motivasi yang menggugah, *Eko Ramaditya* (penulis Blind
Power)

� Games dan Outbound ceria!

� Hiburan (Sahabat Eska yang ingin menyumbangkan potensinya untuk
tampil dapat menghubungi Listya A.)

� * Pengumuman dan pembacaan pemenang lomba. (hayuk atuh yang pada ikut
lomba dateng di milad SK)*

� Tukar Kado (jangan lupa yaaaa, bawa kadonyaaa:D harga minimal 10 ribu
dibungkus pakai kertas koran)* *dengan tema*: **PINK *

� Dll (yang pasti asyik, seru, dan menyenangkan abis)

investasi : Rp 100.000,00
fasilitas : Merchandise SK
Tiket masuk Natural Hill
Penginapan
Makan dan Snack

Training Motivasi dari trainer ternama

dll

Jangan lewatkan kesempatan ini! Acara ini dapat menambah wawasan,
persaudaraan, dan jaringan yang lebih luas untuk Anda!

Jadikan diri Anda menjadi saksi pertumbuhan Sekolah Kehidupan yang hangat,
penuh kebersamaan, dan persaudaraan.

Sampai jumpa di sana ;)

Daftarkan diri Anda segera melalui:

1. Nia Robie� (Humas Milad SK ke- 3) 081381437790 / 021-99117841 atau
melalui email musimbunga @ gmail . com (hilangkan spasi), ym id: n_groma
2. Sinta Nisfuana (Sekretasis Milad SK ke- 3) 085648485428 /
022-92321429 atau melalui email sinthionk @ gmail . com (hilangkan spasi)
3. Batas pendaftaran sampai *16 Juli 2009*
4. Transfer melalui:
1. Bank Muamalat, 9019198899 a.n sinta nisfuanna
2. Bank BNI Syariah, 0161176550 a.n. Nia Robiatun Jumiah
3. Bank Mandiri KCP Jkt Cimanggis, 157-00-0084869-8 a.n. Nia Robiatun
Jumiah
4. Bank BCA, 4370767225 a.n. Hadian Febrianto
5. Konfirmasi dan bukti transfer dapat dikirim melalui Nia Robie� atau
Sinta Nisfuana

* *
Acara ini disponsori oleh:
1. MPtoys
2. www. tokobogor. com (hilangkan spasi)

buat SK junior: 10 merchandise dari tokobogor.com dan diskon 30 % untuk
peserta milad untuk produk tupperware [discount berlaku hingga bulan
september]

*MAU JADI SPONSOR???* Sambil promosi dan jadi ladang amal? Boleh
bangeuuut!!! Hubungi Nia Robie� atau Sinta Nisfuana.

Wassalam,

HUMAS Milad SK ke-III

Yang sudah mendaftar

1. Nursalam AR

2. Yuni MN + Alham

3. Nia Robie'

4. *Haryanty Thahir*

5. *Mujiarto Karuk*

6. *Istri Mujiarto Karuk*

7. Sinta N

8. *Sisca Lahur*

9. *Noviyanti Utamaningsih* (haha lengkaps)

10. Rahmah

11. Marisna Yulianti

12 Taufik (ama istri teu?)

13. bunda icha

14. April

15. Ugik

16. Jun

17. Azis

18. istri Azis dan Anak

19. babeh Hadian (sama umi gak beh?)

20. Lia Octavia

21. Beni Jusuf

22. Lia Indriati + Rama

23. Teh Atikah

24. Lily Ceria

26. Indarwati >> ibu yang alhamdulillah berhasil melobi suami

27. P.Slamet >> suami yang berhasil dilobi

27. Ais n Yasmin >> yang ngintil emak bapaknya.

28. Dyah Zakiati

29. Budi Magni

30. Pak Teha

31. Wiwiek sulistyowati (DKI)

32. Achi TM (liat kondisi katanya..)

33. Agung Argopo (Suami Achi)

34. Kang Dani

35. Divin

36. Diah Utami

37. Fiyan Arjun
38. Syafaatus Syarifah
39. Azis Budi Prasetyo (suaminya mba Sya)
40. M. Mirza Ralfie Prasetyo (sk junior anaknya mba sya)
41 Mimin
42. Diaz Rosanno
43. Temen April (dari jakarta)
44. Zaenal
45. Bunda Ammy (Bunda sendirian aja ini?)
46. Andri P
47. Karman
48. Uni Asma (kalo kagak turun lapang)
49. Mba Endah (bunbun sama Nibras)
50. Mba Lygia (dari bandung)
51. Temennya Mba Lygia
52. Tedi Rahman (Temennya babeh Hadian Calon SK Bandung)
53. .......

NOTE:

biru : sudah transfer bank mandiri

hijau :sudah transfer bank bni syariah

ungu : sudah transfer bank muamalat

kuning ;sudah transfer bank BCA

AYO buruan daftar!!!
Ctt: anak di bawah umur 2 tahun tidak membayar :)

NB: Harap pembayaran hanya lewat transfer atau maksimal tgl 16 dan terima
kasih untuk tidak membayar pas hari H atau di tempat acara! harap maklum ;)
8.

(Kisah teladan) Khalifah Umar Dan Gadis Jujur

Posted by: "Mujiarto Karuk" mkaruk@yahoo.com   mkaruk

Sun Jul 12, 2009 4:13 pm (PDT)



Bissmillahirrohmaanirrohiim
 
Khalifah Umar bin Khattab sering melakukan ronda malam sendirian. Sepanjang malam ia memeriksa keadaan rakyatnya langsung dari dekat. Ketika melewati sebuah gubuk, Khalifah Umar merasa curiga melihat lampu yang masih menyala.
 
Di dalamnya terdengar suara orang berbisik-bisik.

Khalifah Umar menghentikan langkahnya. Ia penasaran ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Dari balik bilik Kalifah umar mengintipnya. Tampaklah seorang ibu dan anak perempuannya sedang sibuk mewadahi susu.

 
"Bu, kita hanya mendapat beberapa kaleng hari ini," kata anak perempuan itu.

 
"Mungkin karena musim kemarau, air susu kambing kita jadi sedikit."

"Benar anakku," kata ibunya.

 
"Tapi jika padang rumput mulai menghijau lagi pasti kambing-kambing kita akan gemuk. Kita bisa memerah susu sangat banyak," harap anaknya.

 
"Hmmm....., sejak ayahmu meninggal penghasilan kita sangat menurun. Bahkan dari hari ke hari rasanya semakin berat saja. Aku khawatir kita akan kelaparan," kata ibunya.

 
Anak perempuan itu terdiam. Tangannya sibuk membereskan kaleng-kaleng yang sudah terisi susu.

 
"Nak," bisik ibunya seraya mendekat. "Kita campur saja susu itu dengan air. Supaya penghasilan kita cepat bertambah."

 
Anak perempuan itu tercengang. Ditatapnya wajah ibu yang keriput. Ah, wajah itu begitu lelah dan letih menghadapi tekanan hidup yang amat berat. Ada rasa sayang yang begitu besar di hatinya. Namun, ia segera menolak keinginan ibunya.

 
"Tidak, bu!" katanya cepat.

 
"Khalifah melarang keras semua penjual susu mencampur susu dengan air." Ia teringat sanksi yang akan dijatuhkan kepada siapa saja yang berbuat curang kepada pembeli.

 
"Ah! Kenapa kau dengarkan Khalifah itu? Setiap hari kita selalu miskin dan tidak akan berubah kalau tidak melakukan sesuatu," gerutu ibunya kesal.

 
"Ibu, hanya karena kita ingin mendapat keuntungan yang besar, lalu kita berlaku curang pada pembeli?"

 
"Tapi, tidak akan ada yang tahu kita mencampur susu dengan air! Tengah malam begini tak ada yang berani keluar. Khalifah Umar pun tidak akan tahu perbuatan kita," kata ibunya tetap memaksa.

 
"Ayolah, Nak, mumpung tengah malam. Tak ada yang melihat kita!"

 
"Bu, meskipun tidak ada seorang pun yang melihat dan mengetahui kita mencampur susu dengan air, tapi Allah tetap melihat. Allah pasti mengetahui segala perbuatan kita serapi apa pun kita menyembunyikannya,"tegas anak itu. Ibunya hanya menarik nafas panjang.

 
Sungguh kecewa hatinya mendengar anaknya tak mau menuruti suruhannya. Namun, jauh di lubuk hatinya ia begitu kagum akan kejujuran anaknya.

 
"Aku tidak mau melakukan ketidak jujuran pada waktu ramai maupun sunyi. Aku yakin Allah tetap selalu mengawasi apa yang kita lakukan setiap saat,"kata anak itu.

 
Tanpa berkata apa-apa, ibunya pergi ke kamar. Sedangkan anak perempuannya menyelesaikan pekerjaannya hingga beres.

Di luar bilik, Khalifah Umar tersenyum kagum akan kejujuran anak perempuan itu.
 
" Sudah sepantasnya ia mendapatkan hadiah!" gumam khalifah Umar. Khalifah Umar beranjak meniggalkan gubuk itu.Kemudian ia cepat-cepat pulang ke rumahnya.

 
Keesokan paginya, khalifah Umar memanggil putranya, Ashim bin Umar. Di ceritakannya tentang gadis jujur penjual susu itu.

 
" Anakku, menikahlah dengan gadis itu. Ayah menyukai kejujurannya," kata khalifah Umar. " Di zaman sekarang, jarang sekali kita jumpai gadis jujur seperti dia. Ia bukan takut pada manusia. Tapi takut pada Allah yang Maha Melihat."

 
Ashim bin Umar menyetujuinya.

 
Beberapa hari kemudian Ashim melamar gadis itu. Betapa terkejut ibu dan anak perempuan itu dengan kedatangan putra khalifah. Mereka mengkhawatirkan akan di tangkap karena suatu kesalahan.

 
" Tuan, saya dan anak saya tidak pernah melakukan kecurangan dalam menjual susu. Tuan jangan tangkap kami....," sahut ibu tua ketakutan.

Putra khalifah hanya tersenyum. Lalu mengutarakan maksud kedatangannya hendak menyunting anak gadisnya.

 
"Bagaimana mungkin?
 
Tuan adalah seorang putra khalifah , tidak selayaknya menikahi gadis miskin seperti anakku?" tanya seorang ibu dengan perasaan ragu.

 
" Khalifah adalah orang yang tidak ,membedakan manusia. Sebab, hanya ketawakalanlah yang meninggikan derajad seseorang disisi Allah," kata Ashim sambil tersenyum.

 
" Ya. Aku lihat anakmu sangat jujur," kata Khalifah Umar.
Anak gadis itu saling berpandangan dengan ibunya.
Bagaimana khalifah tahu? Bukankah selama ini ia belum pernah mengenal mereka.

 
" Setiap malam aku suka berkeliling memeriksa rakyatku. Malam itu aku mendengar pembicaraan kalian...," jelas khalifah Umar.

 
Ibu itu bahagia sekali. Khalifah Umar ternyata sangat bijaksana. Menilai seseorang bukan dari kekayaan tapi dari kejujurannya.

Sesudah Ashim menikah dengan gadis itu, kehidupan mereka sangat bahagia. Keduanya membahagiakan orangtuanya dengan penuh kasih sayang. Bebrapa tahun kemudian mereka dikaruniai anak dan cucu yang kelak akan menjadi orang besar dan memimpin bangsa Arab.

 
 
Sumber Kisah kisah Teladan

9.

Re: [kabinet-eska] [MAKLUMAT] Bayar Milad SK YuuuuuuuuukS!!!

Posted by: "INDARWATI HARSONO" patisayang@yahoo.com   patisayang

Sun Jul 12, 2009 6:24 pm (PDT)



Nia, aku udah bayar via Mandirimu kemarin sore. 300 buat aku, bojo, n Ais. Please cek ya. Aku belum bisa kirim copy struknya. Thanks.

salam,
Indar

--- On Sun, 7/12/09, Nia Robie' <musimbunga@gmail.com> wrote:

From: Nia Robie' <musimbunga@gmail.com>
Subject: [kabinet-eska] [MAKLUMAT] Bayar Milad SK YuuuuuuuuukS!!!
To: "sekolah kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>, eSKa-Bandung@yahoogroups.com, kabinet-eska@yahoogroups.com
Date: Sunday, July 12, 2009, 1:56 PM

Salam,
Sahabat SK di manapun berada,
Milad SK makin deket niiiiih...
Mengenai pembayaran supaya jalannya acara lebih lancar, aman, dan damai.. (*berasa preman..hehe)
maka oleh karena itu:

Harap pembayaran hanya lewat transfer atau maksimal tgl 16 dan terima
kasih untuk tidak membayar pas hari H atau di tempat acara! harap
maklum ;)

yuuuuukssss ah mari  daftar (bagi yang belum daftar) dan transfer (bagi yang belum transfer) ke:

Nia Robie' (Humas Milad SK
ke- 3) 081381437790 / 021-99117841 atau melalui email musimbunga @ gmail . com (hilangkan spasi), ym
id: n_gromaSinta Nisfuana (Sekretasis
Milad SK ke- 3)  085648485428 / 022-92321429
atau melalui email sinthionk @ gmail . com
(hilangkan spasi)Batas pendaftaran sampai 16 Juli 2009Transfer melalui:Bank Muamalat, 9019198899
a.n sinta nisfuannaBank BNI Syariah,
0161176550 a.n. Nia Robiatun JumiahBank Mandiri KCP Jkt
Cimanggis, 157-00-0084869- 8 a.n. Nia Robiatun JumiahBank BCA,  4370767225 a.n. Hadian FebriantoKonfirmasi dan bukti
transfer dapat dikirim melalui Nia Robie' atau Sinta Nisfuana

Salam,

Humas dan Panitia Milad SK
(yang tak sabar ingin bersua dengan kalian.. hihi)











10.

REKAP CALON BINTANG SK PER 13 JULI 2009

Posted by: "Kabinet Eska" kabinet.eska@gmail.com

Sun Jul 12, 2009 9:21 pm (PDT)



==================================================================
PARA KANDIDAT BINTANG SK (urutan berdasarkan abjad) per 13 Juli 2009:

- Dani Ardiansyah (6 suara)
Alasan:
1. Karena dia ketua SK. Rumahnya ga di mana-mana jadi tempat nongkrong anak
Eska,
apalagi saya yang sering mampir, numpang menyelonjorkan kaki setelah
mengais-ngais naskah :D. Yang jelas sebagai ketua, Dani menyalurkan aspirasi
anggota, hayah :D (Novi)
2. Sebagai ketua SK periode 2008-2010, beliau sudah banting tulang dan
daging untuk mempertahankan SK ini. tentu saja kepemimpinan beliau untuk
mengumpulkan energi potensial anggotanya patut diacungkan jempol... pilih
lagi Dani sebagai ketua SK 2010-2012... Lanjutkan??? (ups... dah saatnya
belum ya?) (Hadian)
3. Jujur, saya memiih Dani bukan karena sedang berkoalisi dengan ybs disalah
satu usaha lho, tapi memang buat saya nih orang pantas untuk mendapatkan
award Bintang Sk. Waalau terkadang masih kurang bisa mengontrol sisi
emosinya yang suka meletup-letup (maklum anak muda) tapi seringkali Dani
bisa menjadi seorang yang wise sekalipun sebelumnya harus melewai peprangan
batin dalam mengambil keputusan(i alway be your shoulder to cry on
bro..hi..hi..don be mad man! piss!)
Ide-idenya selalu kreatif, dan terbukti sukses sewaktu mengumpulkan donasi
nikah (he..he..he..) dan sebagai masinis dalam gerbomg kereta eska yang
panjang ini, saya pikir dia sudah berhasil paling nggak tetep mempertahankan
agar kereta ini tidak tergelincir apalagi nabrak metromini (halah!)
Jadi pilih lah Dani!.LANJUTKA.N.. Tapi harus dengan JK..karena
kalau..LANJUTKAN tidak dengan JK maka menjadi LAN UT AN..hi..hi..(bukan niat
kampenye.com) (Suhadi)
4. ehmm... bapak yang satu ini selalu berhasil membuat saya iri pada
istrinya... ehehehe tulisan- tulisannya yg mungkin di buat sesederhana
mungkin, malah terkesan romantis buat saya crita tentang nibras, buah
hatinya... slalu jd obat mujarab kala penat dg rutinitas kerja melanda
membuat saya senyum- senyum ndiri di depan monitor, membayangkan kelucuan
nibras (Dyah Mustika)
5. kinerja dan komitmen pada SK tak perlu diragukan lagi. Bersedia bekerja
kapan saja nyaris tanpa batasan waktu dan menangani hal-hal yang bersifat
urgent. Ia adalah pendengar yang baik dan bersedia menampung segala macam
complain, kritik, dan saran bak atas apa-apa yang ia sendiri kerjakan maupun
harus meminta maaf & mengkonfirmasi untuk kesalahan-kesalahan yang tidak
dilakukannya. Walau saya sering berbeda pendapat dan kadang-kadang sering
marah-marah padanya, ia adalah orang yang selalu membuka pintu maaf bagi
saya dan tidak mempersoalkan hal-hal yang sepele yang sebenarnya bukan
masalah.
Sebuah ciri kedewasaan seseorang yang dilihat bukan dari jumlah berapa tahun
umurnya di dunia ini melainkan dari bijaksananya ia menghadapi semua masalah
yang timbul dengan hati dan pikiran yang jernih. Sebuah pencapaian yang
patut diacungi jempol sebagai Ketua SK Pusat yang mengemban amanah selama
dua tahun kepengurusan. (Lia)
6. Bapak penyayang anak. Tulisannya kadang bikin gue ngakak. Meski banyak
amanah tapi tetep ngasih waktu buat Nibras dan Mbak Endah. Gak pernah
kelihatan gundah seperti saat Nibras sakit, gak kelihatan dia kebingungan.
Cuman tahu-tahu menghilang dari peredaran workshop. Salut bisa membagi
waktu antara keluarga, aktivitas kerja dan aktivitas organisasi. Masih bisa
nulis pula. Point2 yang lain idem sama teman2. (Mimin)

- Fiyan Arjun (7 suara)
Alasan:
1. anak muda yang penuh semangat ( i like it!) , berupaya menggapai mimpi
dengan segala keterbatasan yang dimilikinya. (Syasya)
2. Warga SK asli Jakarta ini mungkin bukan pilihan yang populer atau
mainstream sebagai nominator Bintang SK. Terlebih dengan model pemilihan
Bintang SK pada tahun ini dengan sistem polling (saja)-- berbeda dengan
pemilihan pada 2008 yang menggabungkan polling berjenjang dan penjurian --
yang berpotensi rawan subjektivitas dan cenderung bertumpu pada popularitas.
Tapi, sebagai pembelajaran untuk kita semua, harus ada alternatif yang
menurut saya, lagi-lagi, mewakili simbolisasi semangat SK sebagai milis
pembelajar.

SK bukan milis kepenulisan atau kepenyairan tetapi ia -- sebagaimana visi
awal sang founder -- adalah milis para pembelajar dengan visi besar
asah-asih-asuh, saling berbagi dengan berbagai bentuk, dari saling sharing
cerita hingga berbagi shodaqoh kepada yang kurang beruntung. Nah, Fiyan
adalah sosok yang mewakili semangat belajar tersebut. Ia bertumbuh di SK. Ia
dibesarkan di SK dan, dengan caranya sendiri, mencintai SK. Jika ada award
untuk penulis paling produktif di milis ini sejak 2006 maka Fiyan layak
dinominasikan di urutan teratas. Berangkat dari kualitas tulisan yang
seadanya, Fiyan melatih diri di SK hingga mencapai salah satu impiannya
memiliki buku karya sendiri (dalam sebuah antologi).

Dari segi keorganisasian atau sumbangsih terhadap SK, sebagai seorang
pembelajar, Fiyan dengan keterbatasan dalam pengalaman organisasi berani
pasang badan mengambil amanah sebagai ketua Milad ke-2 SK di Situ Gintung,
2008. Jujur, banyak protes atau suara keraguan datang kepada saya sebagai
ketua SK saat itu atas penunjukan Fiyan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa
saya telah gambling, bertaruh dengan citra SK. Tapi pemimpin memang harus
siap dengan kontroversi. Karena waktu persiapan yang sempit (hanya 2 bulan)
dan beberapa kandidat andalan mengundurkan diri. Karena saya yakin bahwa
dengan semangat kebersamaan dan chemistry sebagai modal sosial SK maka semua
akan dapat dicapai terlepas dari siapapun ketua pelaksana Milad. "Angkatlah
orang yang paling lemah di antaramu maka ia akan menjadi kuat dengan
dukunganmu," demikian pesan Syaikh Hassan Al Banna. Dan keberhasilan Milad
ke-2 SK, dengan segala catatannya, adalah simbol kebersamaan SK dan juga
kulminasi proses pembelajaran seorang Fiyan Arjun dalam komunitas SK.

Alasan lain, karena saya lebih menyukai Spiderman yang bisa kalah dan patah
hati ketimbang Superman yang serba perfect, sempurna:). (Nursalam AR)
3. Sungguh, Fiyan adalah pemuda tangguh. Jika saya aktif di milist, itu
tidak mengherankan karena akses internet begitu mudah saya dapatkan. (meski
mudah, saya tidak terlalu aktif karena hal lain :D ) Tapi Fiyan, dengan
keterbatasan akses internet dia tetap bisa membuktikan eksistensinya di
dunia maya. Aktif mengirimkan tulisan, dan menyempatkan membalas satu
persatu, dibandingkan saya, jauuuh bangeeet. 4 thumbs up. Tangguh dalam
menerima masukan, menyimpannya dan berterimakasih kemudian hari. Dibanding
saya, yang susyah banget nerima masukan, kecuali masukan ke rekening bank.
Heuheuheu. Tidak mudah tersinggung --atau mudah memaafkan-- atas semua joke
bahkan cacian yg ditujukan padanya. Penggemar band2 teranyar ini sangat
cocok dijadikan kepala keluarga. Ada akhwat yang mau melamarnya?? *Loh kok
jadi mak comblang?* (Dani)
4. nah kalau sute ini memang bukanlah/belumlah menjadi jagoan seperti
beberapa pesohor yang wira-wiri di milis ini, namun kegigihan dan
kecintaannya dalam dunia tulis menulis patut diapresiasi secara khusus, bagi
saya dia adalah 'sin tong' dalam dunia menulis karena selalu mengobarkan
semangat. (Beni Jusuf)
5. dia memang belajar dari sekolah kehidupan beneran. Pertama kali saya
kenal dia ketika di rumah ilmu....emang ngga nyangka begitu produktifnya dan
semanagtnya walau pun dengan banyak keterbatasan ,...apalagi dia pernah
mengeluhkan tenyang joblessnya.....masukan saya sebagai pendatang baru di
sekolah kehidupan... (Mira Humaira)
6. membaca tulisan dari Mas Nursalam ini membuat sy terharu dan lebih
terharunya ketika ada seorang kawan sy dikandidatkan sebagai Bintang SK
terlebih dia adalah kawan seperjuangan sy di komunitas yg pernah sy dan dia
ikuti ya, saya jadi ikut terharu banget.... dan memang seorang Fiyan Arjun
harus mendapatkan hal itu... ya, vote: Fiyan Arjun! maaf menguktif punya Mas
Nursalam nih: saya lebih menyukai Spiderman yang bisa kalah dan patah hati
ketimbang Superman yang serba perfect, sempurna:). (Ayya Fadila)
7. Yg ini ane juga idem ma Kang Dani di thread sebelah (Mimin)

- Hadian (3 suara)
Alasan:
1. Salah satu tuan rumah di Bandung yang rumahnya pernah buat tempat
penampungan
anak Jakarta yang pada suka jalan-jalan :D (Novi)
2. Soale orangnya lutju pisan. Sederhana, meski memiliki banyak kelebihan
(terutama berat badan, piss ah! :D). Hmm, di Eska aja emang ngebodor
abis, tapi kalo udah pake baju resmi, masuk masjid, ngisi Training, wuih ni
Bapak keliatan bijak, pinter, 'n supelnya. Saking supelnya, isi chatting
cuman
BUZZ, ma emoticon serem :P. GPP deh, yang penting oleh2 dari Sangatta nya
nyampe rumah. Ditunggu kiriman paket selanjutnya. Hahaha (Endah, Bunda
Nibras)
3. Ayah dua anak *tiga sama nihaw* ini tidak pernah keberatan dengan tugas2
yang diembannya, berbanding terbalik dengan postur tubuh yang harus dibawa2
kemanapun ia pergi. Meski tidak begitu aktip *pake P* di dunia maya, dia
begitu eksis di dunia nyata. Atau kadang-kadang di dunia gaib sekalipun.
Pernah nonton film aladin lampu wasiat kan? Nah kang Hadian lah yang jadi
salah satu pemerannya :D *pisss.. kang* Jokenya yang menghibur tidak
mengurangi keseriusan dan kedewasaannya saat diperlukan. Menjadi induk
semang bagi sahabat-sahabt SK yang terdampar di Bandung nan gersang. (Dani)

- Jenny Jusuf (1 suara)
Alasan:
1. tidak mudah utk menulis kisah inspiratif. karena ada kalanya, penulis
terjebak dlm jadi "kelepasan curhat" saat berbagi emosi pribadi pada
pembaca, atau justru malah terkesan menggurui dan menceramahi pembaca. tapi
jenny jusuf, dgn komitmennya yg rutin mengirimkan tulisan bertajuk
inspiratif dan cara menulisnya yg mengalir, cerdas, diselingi jokes yg
membuat pembaca merasakan aneka emosi setiap membaca tulisannya, membuat
saya merasa berkaca. bahwa dgn apa adanya, memang beginilah kita. kita bisa
marah, sedih, menangis, sakit hati, gembira, dan tertawa. setiap kali
membaca tulisan jenny jusuf, saya selalu merasa ingin memeluknya dan
berterima kasih. terima kasih, utk menuliskan segala yg mungkin tidak
berbahasa, dengan demikian apa adanya. (Retno)

- Lia Octavia (6 suara)
Alasan:
1. Loyalitas untuk SK gak perlu diragukan (Sinta Nisfuana)
2. Dia punya banyak kesibukan, tapi mb lia tetap kontinue berperan aktif,
baik sebagai anggota Sk maupun pengurus. Bahkan terkadang dia terlihat
paling bertanggung jawab atas kepanitiaan di SK. Selain itu, kini mb lia
semakin berprestasi dalam dunia kepenulisan, terbukti dengan banyaknya
karya-karyanya yg dibukukan dengan penulis2 lain. (CaturCatriks)
3. tidak pernah mudah mengemban suatu amanah. ada banyak kewajiban yg harus
dipertanggungjawabkan, bukan hanya pada masyarakat, namun juga pada Allah.
di sisi lain, manajemen waktu juga bukan hal yg mudah dilakukan. namun lia
octavia, dgn segenap aktivitas, kesibukan, dan masalah pribadinya, selalu
berusaha utk memegang teguh amanah yg diembannya. lia adl satu dr sedikit
orang yg saya kenal, yg siap utk memposting notulensi hasil rapat pukul 20
tadi, meski beliau baru sampai rumah pukul 24.00. lia adl satu dr sedikit
orang yg saya kenal, yg selalu berusaha tersenyum dan menarik napas panjang,
saat dunia terasa begitu menyesakkan. lia adl satu dr sedikit orang yg saya
kenal, yg selalu menyemangati saya dgn kalimat "semua yg kita lakukan itu
utk Allah, mbak retno." dan saya, belajar banyak dr seorang lia, terima
kasih banyak (Retno)
4. seorang yang aktif, produktif dan gesit. Selain itu baik hati dan tidak
sombong, suka menolong juga sangat kooperatif. Suaranya bagus dan enak di
dengar :-) (Yudhi Mulianto)
5. -beliau memberiku tiket gratis nonton konser Ramadhan ,
-suaranya enak didengar dan menyejukkan,
-kecerdasan dan kemampuan berorganisasinya tak perlu diragukan,
-menulis buku yang bermanfaat sekali bagi sesama Muslimah untuk menghindari
pelecehan seksual.
-baik hati,
-tidak sombong,
-suka menolong,
-tidak hanya pinter omong (Indar)
6. saya mengenal betul dedikasinya, sepak terjangnya di dunia maya, dunia
nyata maupun dunia Kang ouw bahwa gadis satu ini adalah calon taihiap dalam
dunia persilatan.....eh penulisan {lah kog malah ngelantur, maklum nulis
sambil ngelirik buku komik tjerita silat Kho Ping Hoo] (Beni Jusuf)

- Novi Ningsih (1 suara)
Alasan:
1. Sudah tidak asing di SK... kalo sahabat ingin menanyakan nomor HP anggota
SK, rata-rata beliau memilikinya... Coba saja... tanya beliau nomor HP saya.
Tulisannya? sudah tidak diragukan... Buktinya beliau juga sudah terpilih
menjadi BINTANG SK tahun lalu... Ayo pilih kembali NOVI NINGSIH...
Lanjutkan??? (Hadian)

- Sinang Bulawan (1 suara)
1. sang *Founding Father* ini selalu membuat saya *Give Up*, karena komentar
sederhananya di email japri. Just say "Apa Kabar Mbak Siwi? Saya tersentuh
dengan tulisanmu. Bla…bla… sebegitu perhatian beliau ini dengan anggota
milisnya, saya yakin pasti semua pernah merasakan selaksa perhatian dari
Bapak kita ini.

- Teha Sugiyo (2 suara)
Alasan:
1. Tulisan yang selalu inspiratif (Sinta)
2. Eyang satu ini tak perlu diragukan, tulisannya ok, (akhir-akhir ini saya
rindu dg tulisanmu Eyang), dengan kegiatan offline Eska jangan ditanya,
sms-sms motivasinya juga luar biasa (nomor halo saya belum ganti Pak Teha,
semoga masih disimpan utk senantiasa dikirimi lagi). (Siwi LH)

- Retnadi Nur'aini (7 suara)
Alasan:
1. Ada banyak keterbatasan akhir2 ini selama dia hamil. tapi kemarin2 saat
kegiatan SK di lapas tangerang, dia tetap menjalankan tugasnya dgn baik
(yang notabene tugas orang lain yang menyatakan tidak sanggup). Selain itu,
banyak konsep kegiatan SK yang lahir dari pemikirannya, walau tak terlihat,
karena dia mnyampaikan "di belakang panggung". (CaturCatriks)
2. Saya melihat bintang itu sendiri (sendiri yang diartikan seorang).
Seorang yang saya hafal dari tulisan-tulisannya. seorang yang saya kenal
(tebak) mampu bercakap,berkompromi dan mengenal dirinya sendiri juga melalui
tulisannya. Seorang yang saya kenal (tebak) selalu menyempatkan waktu
merenung untuk
bercakap dengan hatinya,dan saya yakin telah bertemu Tuhannya. Juga karena
tulisan-tulisannya. (Jun Nizami)
3. seorang yang sangat aktif, produktif dan gesit. Selain itu baik hati dan
tidak sombong, suka menolong, rajin menabung dan kreatif. Suaranya juga
bagus dan enak di dengar :-) (Yudhi Mulianto)
4. Hmm..ibu muda satu ini buat saya merupakan kader terbaik eska yang
kontribusinya tidak diragukan lagi. Walau dalam keadaan hamil, tapi blio
masih mau utk aktif terlibat dalam persiapan acara off air eska walau dia
tau resiko yang terjadi terhadap janinnya. Karya-karyanya 'nendang' banget.
bagi siapa saja yang mebaca karyanya pasti setuju dengan penilaian saya ini
Dan menurut saya, dialah satu2nya anak eska yang berhasil menembus kerasnya
tembok pasar dunia perbukuan lewat karya LTA- nya karena memang menurut saya
karyanya itu sudah layak jual. jadi jika Anda pro pada ekonomi kerakyatan
beli bukunya retno, karena dia adalah bagian dari rakyat juga..bukan
penguasa he...he..(ngelantur.com) (Suhadi)
5. Pertama kali jatuh cinta pada eska setelah membaca article mbak retno
gaya menulisnya yg jujur dan mengalir membuat saya ketagihan membaca buah
pikirnya (Dyah Mustika)
6. -nulis cerpen surealisnya tak bisa kutandingi
- nulis non fiksinya bergizi sekali
- punya ibu yang seperti bidadari -->baca aja LTAnya
- pernah ke rumahku 2 kali (apa hubunganya yak? )
- dia mau punya baby (Indar)
7. kinerja dan komitmen pada SK tak perlu diragukan lagi. Bersedia bekerja
kapan saja nyaris tanpa batasan waktu dan menangani hal-hal yang sifatnya
urgent. Ia adalah pendengar yang baik dan berusaha memberikan solusi atas
masalah-masalah yang timbul baik seputar kepengurusan kabinet maupun di luar
itu atau pada kegiatan-kegiatan offline SK. Ia adalah orang yang bersedia
direpotin kapan saja dan dimana saja.Tentu saja tidak diragukan lagi
tulisan-tulisannya yang bagus dan menginspirasi. (Lia)

- Rini Nurul Badariah (4 suara)
Alasan:
1. menjaga konsistensi itu susah, dan mbak Rini berhasil menjaga
konsistensinya dalam menulis (resensi) dan selalu membaginya di SK.(Syasya)
2. Editor dan penerjemah kawakan (yang akrab dipanggil Rinurbad) dan
berdomisili di Manglayang, Bandung ini adalah kontributor milis SK yang
produktif dan dapat diandalkan dengan postingannya yang konsisten tentang
resensi buku yang menjadi spesialisasinya. Secara keorganisasian SK, ia
memang tak pernah masuk struktur kabinet dan memang karena tak pernah mau --
ketika saya tawari menempati salah satu posisi dalam kabinet SK Pertama
periode 2007-2008 -- tapi hal tersebut tidak menghalanginya untuk menyokong
SK di belakang layar.

Tak banyak yang tahu -- atau mungkin peduli -- bahwa Rinurbad termasuk yang
berperan dalam pembentukan wajah SK saat ini, bahkan sejak awal berdiri SK.
Ia aktif sebagai juri (tanpa dibayar) di berbagai lomba yang diselenggarakan
SK di tengah kesibukan kerjanya dengan tenggat ketat. Saat Bapak Sinang
Bulawan sebagai founder milis SK masih memegang penuh kendali SK, Rinurbad
termasuk anggota tim terbatas bersama sahabat-sahabat yang lain seperti Pak
Teha, Mbak Indarwati, Dedew dan saya sendiri yang terlibat dalam
proyek-proyek awal SK seperti penyiapan buku-buku SK dan konsep SK ke depan.

Bagi saya, komitmen tidak dapat selalu diukur dari seberapa banyak seseorang
tampil atau terlihat beraktivitas. Komitmen lebih merupakan ketulusan niat
dan kekuatan tekad. Nah, Rinurbad telah membuktikannya. Betapa, pada 2006,
ia saat jatuh sakit selepas bekerja berat masih memaksakan datang untuk
sebuah rapat terbatas SK di daerah Gambir, Jakarta Pusat. Meski harus
dipapah sang suami yang menemaninya naik kereta Bandung-Jakarta sejak subuh.
Memang akhirnya ia tak bisa ikut rapat. Karena saat baru saja tiba di
Stasiun Gambir, ia anfaal (pingsan) dan harus kembali ke Bandung karena
kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Karena faktor kesibukan kerja dan
kesehatannya, memang tak banyak warga SK yang sempat bertemu langsung (off
line) dengan Rinurbad, termasuk saya sendiri, tapi keberadaannya yang
seperti angin, tak terlihat tapi terasa dekat, di milis SK membuat saya tak
ragu menominasikan Rinurbad -- kendati mungkin bukan pilihan yang populer --
karena ia mewakili semangat SK, sebagai milis para pembelajar, yang harus
kita hidupkan kembali.(Nursalam AR)

3. Patut dicontoh produktifitasnya. TOP BGT!! Meski belum pernah ketemu
muka, ni mbak baek banget. Gampang banget dimintain tolong. Dimintain
endors, wush dengan cepat segera dikumpulkan. ketika bingung nawarin naskah,
maka dengan peduli segera kasih saran. Permintaan saya setelah memilih mbak
RINI (loh kok ngarep?), pokoke MILAD ESKA kudu hadir!! Kapan lagi mo kopdar
ma kita2, ndak pake tapi2an. (Maksa.com) (Endah, Bunda Nibras)
4. Produktivitas dan kedewasaan dalam memberikan pelajaran kepada
murid-muridnya patut diapresiasi dna ditiru. terimakasih mBak atas
inspirasinya ... (Sismanto)

- Syafaatus Syarifah (1 suara)
Alasan:
1. pasti tahukan....gak dijelasin jg tahu siapa ibu muda yang cantik
ini...selain orangnya supel juga baik ya....contohnya, HUT ESKA ke 3 mau
nebeng mobilnya lagi...hehehe. Justkidding deh...Pokoknya Mbak Syasya ya...
(Fiyan)

------------------------------
Get your preferred Email name!
<http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/>
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.

------------------------------
New Email names for you!
<http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/>
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

--
~ SK: Comfort, fun, and welfare home for all ~
www.sekolah-kehidupan.com

--
~ SK: Comfort, fun, and welfare home for all ~
www.sekolah-kehidupan.com
11a.

[maklumat] CONTRENG BINTANG SK 2009 PILIHANMU (FIYAN ATAU RETNADI)

Posted by: "Kabinet Eska" kabinet.eska@gmail.com

Sun Jul 12, 2009 9:32 pm (PDT)



*PEMILIHAN BINTANG SK 2009*

Setelah pengajuan nama-nama calon Bintang SK 2009 ditutup pada 12 Juli 2009
pukul 00.00 WIB, ternyata ada dua calon yang mendapat perolehan suara yang
sama yaitu:

*FIYAN ARJUN dengan perolehan 7 suara*
dan
*RETNADI NUR'AINI dengan perolehan 7 suara*

Berhubung Bintang SK 2009 hanya 1 (satu) orang saja, dengan demikian, kami
membuka polling dari sahabat-sahabat SK untuk "MENCONTRENG BINTANG SK 2009
PILIHANMU" dengan memilih *satu *dari dua calon tersebut dengan ketentuan
sbb:

1) Pemilh Bintang SK adalah member (anggota) milis
sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

2) Pemilih boleh mencontreng* 1 (satu) nama* calon Bintang SK diantara dua
calon bintang SK yaitu Fiyan Arjun atau Retnadi Nur'aini tanpa memberikan
alasan mengapa ia mencontreng nama tersebut. Bila pemilih memilih nama lain
di luar kedua nama tersebut maka suara dianggap tidak sah.

3) Pemilih hanya diperbolehkan mencontreng *SATU* kali. Bila ada pemilih
yang mencontreng dua kali, maka suaranya dianggap tidak sah.

3) Pemilih HARUS menyebutan nama calon Bintang SK yang dipilihnya ke milis
sekolah-kehidupan@yahoogroups.com dan di-cc ke kabinet.eska@gmail.com dengan
subject email [BINTANG SK 2009]

4) Pemilihan calon Bintang SK 2009 ini dapat diajukan mulai *13 Juli 2009
sampai 16 Juli 2009.*
Pemilihan calon Bintang SK ditutup pada tanggal 16 Juli 2009 pukul 24.00 WIB

Bintang SK akan dipilih dengan polling suara terbanyak dan akan diumumkan
pada milad SK ketiga 18-19 Juli 2009 di Bandung.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera contreng calon Bintang SK 2009 pilihanmu!

Salam,
BPH SK Pusat 2008-2010
Dani Ardiansyah
Lia Octavia
Retnadi Nur'aini

http://sekolahkehidupan.multiply.com
www.sekolah-kehidupan.com

--
~ SK: Comfort, fun, and welfare home for all ~
www.sekolah-kehidupan.com
11b.

Re: [maklumat] CONTRENG BINTANG SK 2009 PILIHANMU (FIYAN ATAU RETNAD

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Sun Jul 12, 2009 11:45 pm (PDT)



Wah, alot juga yah:). Pake adu penalti nih!

Kayaknya selalu begitu fenomena dari 2008 hingga 2009. Yang berarti kualitas
Sahabat SK oke-oke:). Di 2008, Mbak Lia dan Novi Ningsih hanya berselisih 1
suara saja. Sekarang Fiyan dan Retno. Ini babak seru; Retno yang dua kali
menjadi nominator BIntang SK (sejak masih bernama SK Idol pada 2007 dan
2008) kembali berlaga melawan Fiyan, sang pendatang baru:).

OK, Sahabat SK, selamat menentukan pilihan.

Sementara saya akan beristikhoroh dulu:).

Tabik,

Nursalam AR

2009/7/13 Kabinet Eska <kabinet.eska@gmail.com>

>
>
>
>
>
>
>
> *PEMILIHAN BINTANG SK 2009*
>
>
> Setelah pengajuan nama-nama calon Bintang SK 2009 ditutup pada 12 Juli 2009
> pukul 00.00 WIB, ternyata ada dua calon yang mendapat perolehan suara yang
> sama yaitu:
>
> *FIYAN ARJUN dengan perolehan 7 suara*
> dan
> *RETNADI NUR'AINI dengan perolehan 7 suara*
>
> Berhubung Bintang SK 2009 hanya 1 (satu) orang saja, dengan demikian, kami
> membuka polling dari sahabat-sahabat SK untuk "MENCONTRENG BINTANG SK 2009
> PILIHANMU" dengan memilih *satu *dari dua calon tersebut dengan ketentuan
> sbb:
>
>
> 1) Pemilh Bintang SK adalah member (anggota) milis
> sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
>
> 2) Pemilih boleh mencontreng* 1 (satu) nama* calon Bintang SK diantara dua
> calon bintang SK yaitu Fiyan Arjun atau Retnadi Nur'aini tanpa memberikan
> alasan mengapa ia mencontreng nama tersebut. Bila pemilih memilih nama lain
> di luar kedua nama tersebut maka suara dianggap tidak sah.
>
> 3) Pemilih hanya diperbolehkan mencontreng *SATU* kali. Bila ada pemilih
> yang mencontreng dua kali, maka suaranya dianggap tidak sah.
>
> 3) Pemilih HARUS menyebutan nama calon Bintang SK yang dipilihnya ke milis
> sekolah-kehidupan@yahoogroups.com dan di-cc ke kabinet.eska@gmail.comdengan subject email [BINTANG SK 2009]
>
> 4) Pemilihan calon Bintang SK 2009 ini dapat diajukan mulai *13 Juli 2009
> sampai 16 Juli 2009.*
> Pemilihan calon Bintang SK ditutup pada tanggal 16 Juli 2009 pukul 24.00
> WIB
>
> Bintang SK akan dipilih dengan polling suara terbanyak dan akan diumumkan
> pada milad SK ketiga 18-19 Juli 2009 di Bandung.
>
>
> Jadi, tunggu apa lagi? Segera contreng calon Bintang SK 2009 pilihanmu!
>
>
>
> Salam,
> BPH SK Pusat 2008-2010
> Dani Ardiansyah
> Lia Octavia
> Retnadi Nur'aini
>
> http://sekolahkehidupan.multiply.com
> www.sekolah-kehidupan.com
>
>
>
>
>
>
>
>
> --
> ~ SK: Comfort, fun, and welfare home for all ~
> www.sekolah-kehidupan.com
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
12a.

[Ngaku Eska] Dipilih-Dipilih :D

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Jul 12, 2009 11:35 pm (PDT)





Silakan dipilih untuk menentukan tulisan favorit :)13-16 Juli 2009sertakan alasannya juga :)untuk alasan yang oke, akan mendapatkan merchandise dari sponsor :)

==============================================

1. Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

By Sugeanti Madyoningrum

       Saya dulu sempat sebel, waktu Mas Nursalam mengajak
saya gabung di

milist Sekolah Kehidupan. Lama-lama saya jadi penasaran. Setelah

sekian kali ajakannya saya abaikan (saya lupa tepatnya) akhirnya saya

ikut bergabung. Begitu gabung… hua… saya jatuh cinta pada pandangan

pertama *kedip-kedip gaya kelilipan sok centil*. Memang waktu Mas

Salam cerita, saya bisa belajar nulis di milist ini. Saya pikir milist

ini sama dengan milist-milist kepenulisan yang lain. ternyata…

saudara-saudara… bukan sulap bukan sihir bukan juga kibulan…

*teriak-teriak pakai megaphone* dipilih.. dipilih… semua barangnya

istimewa HAH? Lah kok nglantur. Gak kok. Disini emang semua

'barangnya' istimewa. Eh.. eh.. tulisannya maksudnya *merona mode on*.

       Bukan tulisan sekedar tulisan tapi potongan hikmah
yang terserak

dalam kehidupan. Dan… dituliskan langsung oleh para pelakunya.

Orisinal, deretan huruf yang disusun dengan kekuatan hati. Apalagi

waktu awal-awal gabung saya dalam kondisi jatuh bangun. Malam nangis

mulu sampe bantal basah *aslinya sih keileran*, setiap bangun pagi

mata bengkak *sebenarnya sih matanya bintitan*. Tulisan di milist ini

berasa kayak vitamin penambah semangat. Kadang juga bisa sebagai air

dingin di tengah padang pasar. Tak jarang seperti hujan di tengah

kemarau panjang cie… suit… suit… halah :P. selain itu ada tulisan yang

lucu-lucu, jadi berasa malu aja klo senyum-senyum sendiri di depan

monitor. Apalagi waktu itu saya belum punya sambungan internet di

rumah. Masih numpang di kantor. Walhasil suka salting kalau baca

tulisan yang mengharukan sampai menitikkan air mata. Padahal udah

berusaha keras jangan sampe ketahuan temen kalau pas ngelap air mata

tetep aja, tiba-tiba ada yang mendekat sambil menepuk-nepuk bahu.

"Sabar ya Gik. Ya gitu itu laki-laki. Jangan dipikirin."

"Iya. Hiks.. hiks.." nyusut air mata belek-an. "Memang cinta..

deritanya tiada akhir" halah. malah ngelantur.

       Hingga pada suatu saat ditawari untuk jadi penjaga
gawang alias

Moderator. Saya banyak belajar dari para senior. Para suhu moderator

yang sabar dan gak pelit ilmu. Saya jadi lebih paham menghadapi

berbagai kepribadian aneh para 'psikopat' di dunia maya. *Iih.. serem

amat sih psikopat. Hiperbola nih kayaknya*. Saya jadi lebih mengerti

kapan harus mengeluarkan kartu merah atau kartu kuning. Meski kadang

kala gemes kalau ada yang bandel gak taat aturan. Berasa penegn

langsung ketemu trus kilikin tuh orang sampe lemes biar gak bisa

online lagi :D. Tapi ada senengnya juga. Saya jadi punya banyak teman.

Anggota milist suka ada yang japri. Meski awalnya hanya bertanya

tentang seluk beluk milist, pada akhirnya kita jadi bersahabat.

       Selain dari email 'kecelakaan', dari milist ini saya
juga mendapatkan

teman-teman baru. Teman yang seru. Saya selalu mengulum senyum kalau

ingat kopdar pertama kali pas milad 1 SK. Di milist ini
jangan pernah

Tanya umur karena umur kita semua sama. 20 lebih dikit. Meskipun ada

yang kayaknya sih lebih setengah abad *aku gak nyebut Eyang Teha ato

pak Sinang loh ya. Piss Pak hehe*. Semua masih muda-muda gak ada yang

namanya tua. Gak percaya? Ikut milad SK juli nanti. Tapi…
menurut saya

sih yang paling seru persahabatan para bidadari. Perkumpulan para

lajang cantik de SK. Kalau malam pada online. Bikin conference,

curhat-curhatan nangis Bombay sambil ngikik. Nah loh nangis Bombay kok

smabil ngikik. Nah itulah… kejaiban persahabatan kita. Untung para

operator telfon lagi mabok, kita bisa tenang SMSan atau

telfon-telfonan ampe kuping panas *kayaknya ESIA perlu kita kasih

award nih hihihi*. Meski ada yang di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya

dan Malang *meski cuman sebentar* jarak kita seperti selemparan batu

saja. Meski sempat gundah karena merasa sendirian di Surabaya.

Akhirnya satu persatu sahabat SK Surabaya bermunculan. Huaaa seneng

banget. apalagi kita punya Mak (Ibu-bahasa Jawa) yang bener-benar

berperan seperti Ibu bagi kita de lajangs. Mak Siwi pokok-e TOP dah.

       Saya menyebutnya sebagai persahabatan dan
persaudaraan yang sudah

kabur batasnya. Melebur menjadi sebuah ikatan yang kuat menggenggam

satu sama lain. bila salah satu mengalami duka, yang lain berebut

untuk menyediakan bahunya sebagai sandaran. Bila salah satu sedang

bahagia, yang lain juga turut bersorak gembira meski nun jauh tak

tampak mata, tapi terasa getarannnya. Perlahan namun pasti saya pun

semakin mencintai milist ini. Layaknya dalam mencinta, kadang timbul

kesal, bosan atau benci. Ketika rasa itu muncul, saya berusaha

melepaskan pegangan dan memilih untuk berpaling. Disatu sisi ada

kelegaan tapi disisi yang lain ada rasa yang hilang. Sebuah rasa yang

telah lama melekat. Kemudian saya sadar sudah tak ada lagi. Yang

tinggal adalah kerinduan. Rindu akan cinta yang sudah terlanjur

melekat erat. Saya pun selalu kembali. Meski hanya sekedar mengintip

malu-malu sambil membaca tulisan teman-teman. Cinta itu kembali hadir.

Cinta yang sama seperti ketika saya jatuh cinta pada pandangan

pertama. Bahkan kadang lebih membara ketika rindu itu meruah ketika

lama tak bersua.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2. ESKA…GUE BANGET LAGI!  
 

Fiyan "Anju" Arjun*

fb/imel:bujangkumbang@yahoo.co.id

http://sebuahrisalah.multiply.com

 

ESKA
itu…dihuni oleh para malaikat tanpa sayap lho?

ESKA
itu…banyak orang-orang hebatnya tau…!!

ESKA
itu…komunitas paling T.O.P. B.G..T abeesss!!

ESKA
itu…ehem, ehem, banyak bidadarinya juga tuh! (Coba ya yang merasa bidadari ESKA ancungi tangan ya? Biar pada tau semua...).

Nggak percaya?

Tanya aja gue! Jangan tanya
sama tetangga gue, ya? Dia nggak bakal tahu ESKA
itu apa? Nanti dia bilang merk makanan mana lagi tuh. Nanti bisa
berabe lagi. Iyakan? Nah lebih baik jangan, ya, okay! Lanjut…

Sejak gue menjadi penghuni
(baca: anggota) di komunitas ini—yang awalnya dari millist (baca juga:
forum interaksi dunia maya) ini sekitar berjalan 3
tahunan gue merasa berada di tengah-tengah negeri yang para penghuninya
memiliki hati yang terbuat dari emas.

Kok, bisa sih? Ya
iyalah, karena para penghuninya yang gue tahu pada care banget sesama
penghuni lainnya.

Nggak percaya juga?

Oke, deh kalau masih
penasaran juga gue ceritain apa yang gue pernah alami saat menjadi bagian dari
komunitas ini.

Ceritanya begini…

Waktu itu gue lagi dapat
musibah—yang menurut gue sangat berat (hingga gue nggak bisa memikulnya. Memang
sih kata kawan gue tampang-tampang gue begini memang mirip tukang pikul di
pasar. Benar nggak, sih?). Lalu gue pun mencoba "curhat" dengan menuliskan
kembali di komunitas ini.

Akhirnya gue pun "curhat"
semau gue di tempat ini. Hingga soal malu gue belakangi. (Nah, ini benar
atau nggak kata kawan gue lagi. Dia bilang gue itu nggak punya malu. Saking
nggak ada malunya gue dia bilang lagi gue punya kemaluan…Dasar gokil tuh
kawan gue. Masa sih orang kayak mirip Kumar Gaurav, bintang kesohor India tahun
70-an begini dibilang nggak punya kemaluan. Dasar kawan gue asal goblek
aja tuh orang...hehe). Hingga gue pun berpikir buat apa malu toh gue
hanya semata-mata hanya mau berbagi dengan apa yang gue alami. Ya, siapa tahu
ada yang senasib dengan gue jadi bisa dibuat ikhtibar kepada yang
lainnya. Lha, kan gue dapat pahala juga. Setuju?

***

Tidak sampai dua minggu gue
"curhat" di komunitas ini tiba-tiba beberapa pekan kemudian ada malaikat tanpa
sayap—gue menyebutnya seperti itu. Malaikat tanpa sayap itu memberikan gue
sesuatu  ke rumah gue. Pakai jasa kurir lagi. Entah, gue nggak tahu siapa
nama malaikat tanpa sayap itu sampai sekarang gue masih mencari-cari. Kucari
kau kucari. Kucari kau dikelengangan malam…1)

Saking gue nggak tahu siapa
nama malaikat tanpa sayap itu banyak para penghuni komunitas ESKA
lainnya ini ingin mengetahui juga keberadaannya. Mungkin penasaran kali yee.
Tapi, bagi gue sih no problemo! Berarti penghuni komunitas ini peduli
banget sama malaikat tanpa sayap itu.. Siapa tahu setelah mengetahui nama
malaikat tanpa sayap itu para penguhuni komunitas ini lainnya mau berbuat
seperti itu. Berlomba-lomba dalam kebaikan…. Amin. (Amini
dong…Kan begitu kata ustadz Masyur. S…eh, salah ustadz Yusuf Mansur maksud
gue…Ah, bikin gue grogi aja, nih!)

"Eh, Yan siapa sih yang
mengirimi kacamata ke kamu. Laki-laki atau perempuan?"

"Ngomong-ngomong siapa sih
yang baik sama lu, Yan. Kok baik banget mau kirimin kacamata. Baru lagi!"

"Tuh, kan, nggak percuma
curhat di ESKA banyak yang mau menolong...."

Itulah ungkapan-ungkapan
perhatian yang mengarah ke gue. Hingga gue sendiri nggak tahu siapa nama
malaikat tanpa sayap itu sampai sekarang.

Ternyata malaikat tanpa sayap
itu memberikan gue sebuah kacamata minus!

Memang sih waktu itu gue
terkena musibah. Kacamata minus gue  jatuh tanpa gue sadari di tempat
wudhu saat gue mau bersuci. Shalat dzuhur. Mungkin malaikat tanpa sayap itu
mengerti kali apa yang gue rasai dan gue alami hingga mengirimi gue benda
seperti itu. Terima kasih malaikat tanpa sayap gue. Semoga diberikan kemudahan
dan kelancaran rezeki dari Yang Maha Kuasa. Amin.

Musibah ini memang sih terjadi
sudah setahun lalu lamanya. Namun kebaikan malaikat tanpa sayap itu masih harum
tercium hingga  saat ini gue rasain. Dan pastinya gue selalu menjunjung
kebaikannya itu. Itu so pasti! Terima kasih malaikat tanpa sayap gue…

Sudah percayakan apa yang gue
bilang?

Pokoknya kalau bergabung di
komunitas ini gue yakin nggak bakal menyesal deh menjadi penghuni di
komunitas ini. Komunitas Sekolah Kehidupan gethoo lho…!

 

 

***  

Apa…!! Masih nggak percaya
juga?

Oke, deh gue ceritain lagi
kebaikan-kebaikan para penghuni komunitas ini.

Ada kepiting dijapit 
kerang. Japitnya ke lobang batu. Pasang tuh kuping biar terang. Dengarin nih
biar pada tau…2)

Belum lama ini gue juga kena
musibah lagi. Tepatnya medio April tahun ini. (Perasaan gue, lu banyak
musibahnya  ya, Yan. Begitu kalau gue translate apa perkataan kawan-kawan
gue yang dekat sama gue…hehe). Ya, gue sih nggak masalah kalau gue kena
musibah. Bukannya menurut Mama Dedeh, ustadzah yang tiap pagi usai ba'da subuh
selalu on-air di salah satu televisi swasta dalam acara A'a dan Mamah…Curhat
dong…Iya, dong!—yang ditemani Afdel, sebagai host acara itu. Mama
Dedeh bilang pada kesempatan ceramahnya pagi hari yang gue dengar.  Dia
bilang begini." Siapa orang yang sabar menerima musibah dan ujian dari Allah
nantinya akan diberikan keistimewaan. Begitu kata Mamah Dedeh yang gue
dengar. Ini kalau kuping gue nggak lagi error ya?  Gue yang
pertama kali dengar sih nggak yakin. Masa iya? Mungkin keistimewaannya gue
dapat musibah lagi kali ya? Pikir gue saat itu yang kurang yakin. Tetapi ketika
banyak pertolongan dan kebaikan dari para penghuni komunitas ini keyakinan gue
tambal tebal banget kayak tembok Berlin di Cina sekarang ini. Ternyata bahwa
dibalik musibah ada hikmahnya….

Ya, hikmahnya gue diberikan handphone
terbaru dari salah satu penghuni komunitas yang sebentar lagi milad
yang ke tiga ini yang jatuh pada tanggal 14 Juli 2006 ini. Komunitas Sekolah
Kehidupan, cuy…

Dan lagi-lagi yang memberikan
gue handphone nggak mau menyebuti namanya. Apalagi alamatnya. Duh, kenapa
sih nggak dikasih tahu nama dan alamatnya…Kan gue ingin berterima kasih.
Masa sih gue mau berterima kasih sama orang yang tidak tepat. Padahal gue
ingin mau berterima kasih sebanyak-banyaknya atas kebaikannya itu. Mungkin
benar juga ya kalau di komunitas ini banyak malaikatnya. Saking seperti
malaikatnya kalau memberi sesuatu tanpa indentitas. Kosong. Tak bertuan!
Contohnya, saat gue kena musibah, handphone jadul gue almarhum. Dan…tiba-tiba
ada yang memberinya. Apalagi tepat banget lagi di hari ulang tahun gue. Tanpa
ada nama dan alamat yang memberinya. Duh, sayang banget ya?

Tapi lagi-lagi gue merasa
heran juga ya kenapa ya penghuni di komunitas ini hobi banget kalau memberi
sesuatu kepada para penghuni lainnya pasti nggak pakai nama dan alamat.
Pokoknya sudah kayak habbit aja nih komunitas kalau memberi sesuatu
tanpa indentitas.  Memang sih gue nggak bisa memaksa apalagi itu hak
seseorang. Mau diberi nama atau nggak kek. Ditulis alamatnya atau nggak kek
terserah yang memberi. Kok tinggal terima aja apa susahnya sih. Masih mending
diberi kok masih protes aja…(Pasti, deh ngomongnya begini saat baca tulis gue.
Ngaku aja deh…hehe.).

Terkadang saking gue penasaran
juga alih-alih gue sampai-sampai mengucapi terima kasih ke semua orang hingga
gue nggak punya malu lagi…hehe.

  "Terima kasih ya atas
kebaikannya…"

 "Terima kasih ya sudah
mau memberi…"

"Kebaikan apa ya, Yan?"

"Memangnya saya pernah memberi
kamu sesuatu, Yan?"

 "Oh, my God. Kok susah banget ya
ngucapin terima kasih kayak mencari jodoh aja…J!"

 

ESKA…ESKA…kok senang banget ya membuat orang penasaran kayak gue
ini. Ya, mbok kalau mengirim sesuatu  tolong atuh pakai nama dan alamat
lengkap dan jelas biar nggak buat penasaran lagi....hehe. 

Fy,

Mencoba untuk berbagi….

Ciputat—Tangerang,
22 Juni 2009

Di sebuah
tempat kamar persegi 4X4 di kost seorang kawan!

Dedicate to my
community…Sekolah Kehidupan. Happy B'day to Sekolah Kehidupan…

   

Note:

1). Dikutip dari
salah satu cerpen di buku kumcer Jangan Main-Main Dengan Kelamin karya Djenar
Maesa Ayu.

 

2). Pantun
asal goblek setiap penyiar radio ketika mau  on-air di Bens
Radio FM.

 

*)
Penulis buku Bela Diri for Muslimah. Siapa Bilang Perempuan Makhluk Yang Lemah!

 

3. Sekolah Tanpa Batas
Bernama Sekolah Kehidupan

Oleh Syafaatus Syarifah

 

Berawal Dari Keinginan
untuk sekolah lagi

Semula berawal dari keinginanku
yang tak bisa terpenuhi. Sebenarnya aku ingin sekolah lagi.Namun aku menyadari
bahwa untuk sekolah lagi butuh biaya yang tidak sedikit. Sementara di tempatku
bekerja tidak ada program yang menawarkan beasiswa, jangankan beasiswa untuk
mengajukan training aja pelitnya minta ampun..hehehe

Singkat kata nyaris mustahil
bagiku untuk sekolah formal lagi.Kuliah formal untuk jenjang S2 or S3 ? uuhhh
mimpi kali yeee...Entah bila suatu hari nanti tiba-tiba punya rejeki yang
mencukupi. Namun hal itu tidak bisa terjadi untuk saat ini. Lalu aku
iseng-iseng saja bermain google, mencari sebuah sekolah yang tak perlu biaya,
tak perlu banyak syarat tapi aku tetap mendapatkan ilmu darinya. Toh tujuanku
ingin sekolah lagi kan bukan untuk gelar,tapi untuk mencari ilmu. Lalu
iseng-isenglah diriku mengetikkan kata "Sekolah Kehidupan" di jendela
search engine google. Taraaa... ketemulah aku dengan sekolah bernama Sekolah
Kehidupan [SK] itu. Sebuah milis yang berisi beraneka ragam ilmu kehidupan.Tanpa
ba bi bu langsung aku mendaftar dan diterima sebagai murid di sana. Tanpa uang
pangkal, tanpa formulir, bahkan tanpa seleksi..ih, enak banget kan?

Di awal masuk ke kelas itu, aku
hanya berperan sebagai murid pendiam yang duduk di bangku paling belakang.
Kuperhatikan dengan seksama para pengajar senior di SK . Ada pak guru Nursalam
yang tulisannya selalu membuatku tercengang karena muatannya selalu padat ilmu.
Ada pak guru Teha yang tulisannya selalu memotivasi, ada bu guru Indarwati yang
tulisannya selalu kukagumi dan tentu saja ada Pak Kepala Sekolah yang saat itu
adalah foundernya SK yaitu Pak Sinang Bulawan yang tulisannya kebapakan.
Setelah beberapa hari berada di kelas itu, aku merasa , sekolah ini "gue
banget..." , nyaman banget, cocok banget buatku. Makanya rugi rasanya
kalau aku nggak aktif di sana. Lalu dengan memberanikan diri aku mengirim karya
pertamaku ke sana.

Sedetik..dua detik.. semenit.dua
menit dengan penuh rasa dag dig dug.. aku menunggu komen yang muncul. Akankah
tulisanku ada yang mengomentari atau akan berlalu begitu saja dan tenggelam
oleh tulisan-tulisan lain yang tentu saja lebih bagus?Terus terang aku
deg-degan banget menanti komennya, beberapa kali kurefresh inboxku, dan
tiba-tiba aku dikagetkan oleh komendari pak guru Nursalam, guru yang diam-diam
kukagumi tulisannya yang sangat berbobot itu. komennya masih kuingat waktu itu
"Tulisannya sudah mengalir.. terus menulis ya..." kurang lebih
begitu..duh aduhhh GR nya diriku mendapat komentar seperti itu. Lalu kemudian
Mbak Indar pun ikut mengomentarinya. Tambah GR deh diriku. Dari milis SK inilah
aku mulai belajar untuk berani menulis. Dan disini pulalah aku menyadari bahwa
aku suka menulis. Kelak (entah kapan) semoga hobi ini akan membawa berkah.

Dipilih menjadi moderator

Setelah rasa PDku muncul.
mulailah aku sering mereply tulisan-tulisan orang atau memposting tulisan
sendiri. Rasanya legaa banget kalau bisa aktif di kelas SK.Dan entah karena
alasan apa tiba-tiba saya mendapat email dari pak kepala Sekolah P Sinang bahwa
saya terpilih menjadi salah satu moderator milis SK. ..kesempatan yang luar
biasa ini tentu saya terima dengan senang hati. Mulailah saya belajar sebagai
salah satu moderator yang bertugas menyeleksi, mengapprove or mereject
tulisan-tulisan yang masuk. Asyik..saat itu email yang masuk per harinya bisa
sampai ratusan... untung ada puluhan moderator, jadilah kita saling berbagi
tugas .

 

Ikut Lomba

Pak Kepsek mengadakan lomba
menulis. Tulisan yang terseleksi akan dibukukan. Wow.. temanya menarik banget
tentang kehidupan.  Waktu itu kalo nggak salah untuk edisi spesial milad SK ke -2.  Excited banget aku, saking excitednya
pengumuman lomba itu aku print dan aku bawa kemanapun aku pergi, ke kamar, ke
kantor,ke kamar lagi, ke ruang tengah, pokoknya kemanapun ( kecuali ke kamar
mandi lho.).. aku pantengin terus itu pengumuman sampe bener-bener lecek
cek..aku ingin ikut...aku ingin ikuttt...... tekadku...dan bismillah... aku
nekad mengirim tulisanku....

Sebulan kemudian pengumuman
keluar dan tulisanku "Bila Cinta Tak Memandang Ijazah" masuk sebagai
finalis...horee... seneng bukan kepalang deh......Selanjutnya aku makin rajin
mengikuti lomba, di bulan berikutnya pernah suatu kali 5 tulisanku masuk dan
diterima. Sebagai seorang newbie,tentu senengnya bukan main. kembang kempis
ngga karuan deh pokoknya.. GR buanget pokokna mah.. ampuuuunn..

 

Kopdar Pertama

Aku merasa orang-orang di SK ini
hangat-hangat semua. Ramah dan sumeh kata orang jawa bilang. Bahkan Pak Sinang
sang Kepsek pun mau meng-sms diriku, mencantumkan namaku dalam panitia milad SK ke-2. Lagi lagi aku GR. lha siapa lho aku ini? kok
tiba-tiba diikutkan dalam panitia milad, apa nggak
geer?Dalam rapat panitia di cafe.. cafe apa ya namanya , pokoknya di belakang
pasar festival kuningan itu lah pertama kali aku kopi darat dengan warga SK.
sueneng banget deh.. apalagi sempet disuruh ngasih testimoni dan di shooting
boo... hihihi..lucu juga proses shootingnya, ternyata yg ngeshoot itu temen
lamaku di milis lain.

Milad ke -2 sangat meriah, apalagi kita sempet
berfoto ria dengan sang MC kondang Helmy Yahya, cie cie... Selanjutnya aku
berusaha untuk aktif mengikuti kegiatan SK baik online maupun offline. 
Sayang, baksos terakhir yang di LAPAS Tangerang aku nggak bisa ikut, ada acara
keluarga yang berbarengan..kalo ada baksos berikutnya moga2 bisa ikut bergabung
yah !

 

Menemukan Banyak Keluarga

Di SK aku menemukan banyak
keluarga. Ada Mbak Indarwati, ibu yang baik hati ini bahkan sempat menengokku
ke rumah sakit waktu aku melahirkan. Dedew "AKD" yang kemudian hari
mengajakku duet menulis tentang perjuangan para ibu memberi ASI (sedang
menunggu proses diterbitkan), Fiyan yang baik, Dani Ardiyansah dan Endah yang
ramah. Mbak Rinurbad yang selalu kurepoti dengan curhatan onlineku, hehehe..
Retno dan Catur yang baik. Eyang Teha yang menentramkan, Bunda Icha yang
keibuan, Bunda Ammy, Mbak Siwi, Mbak Ichen. Adik-adik yang lucu dan
menggemaskan seperti Sinta, Novi, Ugik, Lia, Fety duh pokoknya smuaa deh...
Semua begitu berkesan di SK.

 

Sekolah Tanpa Batas

Di sekolah aku banyak belajar.
Belajar menulis, belajar merangkum hikmah kehidupan dan membagikannya untuk
yang lain.Belajar bersosialisasi, belajar peka pada penderitaan sesama, belajar
berbagi, belajar menghargai orang lain. Belajar bertanggung jawab,belajar
memotivasi diri dan segambreng pelajaran lain. Di sini, di sekolah ini kini aku
bisa mewujudkan mimpiku yang tertunda.SK benar-benar sekolah tanpa batas
untukku..

Terimakasih Sobat SK... Selamat Milad Ke-3 !

 

=One Small Step Can Change Your
Life!=

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4. Taman Kehidupan

~ Sismanto ~

Email : sirilwafa (at) gmail.com

Awalnya saya merasa agak canggung sekaligus malu-malu, manakala saya menapakkan
kaki memasuki sebuah pelataran sekolah yang begitu asri, santun, dan berkesan.
Tidak ada papan nama dalam sekolah itu, yang saya temukan adalah para guru yang
berjajar rapi dan selalu melambaikan tangannya menunggu murid-murid yang ingin
memasuki kelas tersebut. Namun ada papan nama kecil meski belum terdaftar di
Jaringan Pendidikan Nasional (jardiknas) maupun Nomor Induk Sekolah (NIS), yang
ada hanya sebuah papan  bertuliskan "Make a comfort home for all"

Manakala ada murid baru yang baru mendaftar meski tanpa dilengkapi persyaratan
ala registrasi sekolah-sekolah formal. Para guru tetap saja tersenyum
menyapanya. "Silahkan duduk di bangku paling depan, jadilah ispirasi bagi
teman-teman sekelasmu. Jadilah murid yang baik dan terus berkarya dengan
tulisan-tulisan inspirasimu!" pun demikian dengan saya kala itu. Bagi saya,
suatu apresiasi yang meriah bagi seorang murid baru yang belum kenal betul
dengan lingkungan baru, saya belum kenal murid-murid yang lain, belum begitu
kenal dengan ketua kelas, sekretaris, dan yang lainnya.

Langkah gontai pun menggelayuti pikiran saya kala itu. Sebuah sekolah tanpa
ditumbuhi pohon-pohon akasia yang rindang, tidak ada halaman luas yang biasa
digunakan para murid untuk berlari-larian saling mengejar dan bermain dengan
teman-temannya, atau para murid saling berkejaran untuk berebut salam menjemput
para guru yang datang ke sekolah. Karena saya yakin semua murid dan guru di
sekolah ini akan menjadikannya sebagai halaman yang asri untuk bersenda gurau,
berbagi cerita, berbagi inspirasi, dan memberikan pelajaran satu dan yang
lainnya.

Saya  hanya mengenal salah satu nick name "Pandika Sampurna" yang hampir
setiap hari mengisi inbox email saya, yang selalu mereplay setiap kali ada
postingan. "nama yang selalu saya pertanyakan, siapakah Beliau?" Saya masih
tetap saja cuek tidak memberikan respon terhadap email-email yang masuk dalam
inbox saya. Pernah juga ada seorang teman sekelas kala itu memberitahukan bahwa
akan ada kopdar yang pertama. Saya masih saja awam dengan istilah-istilah yang
digunakan di milis. "Kopdar? Apa itu"

Dalam YM (Yahoo Masengger) dia dengan sabar menjawab pertanyaan demi pertanyaan
atas ketidaktahuan saya akan istilah-istilah yang biasa digunakan dalam milis.
"Kopi Darat! Jawabnya meyakinkanku. Meski sekarang, dia tidak begitu aktif
mereplay setiap postingan yang masuk dalam milis ini. Namun, saya yakin beliau
tetap membaca satu demi satu postingan-postingan dari sahabat-sahabat di kelas
saya. Sahabat! Saya menunggumu di kelas dengan setia. Tetaplah menjadi
sahabatku, dan menjadi sabahat bagi sahabat kelasku.

Sekarang, SK tampil dengan nama baru untuk merayakan hari jadinya. Bukan ulang
tahun "karena tahun tidak bisa diulang: kata Bu Guru Dyah, salah satu humas Milad SK kala itu. Istilah yang diambil pun tidak serta merta,
tapi saya yakin penggunaan istilah milad sangat tepat.
Barangkali saya dan murid yang lainnya yang kurang begitu paham dengan makna
dan arti milad tersebut. Terbukti dengan 1500-an anggota
kala itu, hanya sekitar 80-an yang baru daftar milad.
"Apa karena ketidakmengertian makna milad?" pikirku.

Tanggal dua lima bulan Juni tahun 2008 pukul 20:01, saya ingin membuktikan
keakraban dalam sekolah ini, meski lewat telepon sahabat di seberang sana tetap
menyapa saya dengan hangat. Meskipun malam itu dia harus mempersiapkan diri
untuk sidang/ujian skripsi keesokan harinya. Sahabat, maafkan saya kala itu
jika suaraku menggangu belajarmu atau minimal mengurangi waktu belajarmu.
Sahabat, saya masih ingin meneruskan obrolan malam itu, sayang HP mu low bat
dan bagaimanapun harus terputus olehnya.

Lebih jauh lagi, tanggal satu bulan sepuluh tahun 2007 manakala saya
menginjakkan kaki untuk kali pertama di Pulau Kalimantan. Saya tidak mengenal
siapapun di sana, yang saya kenal hanyalah salah satu dari sekian sahabat saya
yang ada di komunitas sekolah kehidupan. Beliau adalah Mbak Siwi, sesepuh
Sekolah kehidupan untuk wilayah Jawa Timur. Mbak Siwi (mamanya Gangga)
memberikan alamat kepada saya untuk mengunjungi saudaranya yang berada di
Balikpapan, saya lantas bergegas ke alamat itu dengan menggunakan taksi dari
bandara Sepinggan Balikpapan. Alamat yang saya tuju adalah alamatnya Mas Sunu
(saudara Mbak Siwi), saya disambut dengan hangat di sana. Terimakasih Mas Sunu
dan keluarga, meski kedatangan silaturahim saya hanya satu jam dan saya tidak
kenal dengan Mas Sunu sekeluarga sebelumnya, tapi berkat nama besar Mbak Siwi
saya diterima baik di sana. Terima kasih semua.

Pun demikian, tidak saya temukan satu pun dalam sekolah ini tanda-tanda akan
berakhir, meski tahun berganti tahun, yang saya lihat dari hari ke hari sekolah
ini kian menjadi berdaya dan digdaya dengan isnpirasi-inspirasi kehidupan.
Inspirasi yang selalu dimiliki orang dan tidak semua orang mau memberikan
pelajarannya kepada sesamanya. Bagi saya, sekolah ini memberikannya dengan
cuma-cuma tanpa mahar maupun bisyarah kepada para guru dan muridnya. Seperti
taman tempat berkumpulnya para sahabat dan keluarga yang selalu membagikan
inspirasinya setiap hari.  Taman yang dijadikan melepas penat ketika semua
lelah setlah seharian bekerja atau di kantor tidak ada kerjaan.  Taman yang
selalu jadi tempat penantian dan pengharapan . . .

Saya masih ingat manakala Socrates berkoar-koar di sebuah taman yang kemudian
saya kenal dengan "akademos" hanya sekedar menyampaikan sebuah pelajaran,
pelajaran kebenaran ilmiah. Pun demikian dengan sekolah ini. Tidak hanya
kebenaran ilmiah yang diungkapkan dalam sekolah ini tetapi lebih dari sekedar
ilmiah, sebuah inspirasi, kedamaian, dan pencerahan bagi guru dan muridnya.
Sahabat, bimbinglah saya ke jalan-Nya, jalan yang lurus, sirathal mustaqim.
Amin

 "Jadilah guru diri sendiri, sebelum menjadi guru orang lain"

http://mkpd.wordpress.com

 

 

 

5. Siapa Bilang SK Bogor
Bubar?

Tendo Akane

 

Awan hitam di hati yang sedang
gelisah

Daun-daun berguguran

Satu satu jatuh ke pangkuan

Kutenggelam sudah ke dalam
dekapan

Semusim yang lalu sebelum ku
mencapai

Langkahku yang jauh *

 

--------

Awan siang itu sangat cerah.
Tidak ada yang sepesial hari itu. Aku hanya bermalas-malasan dikamar menikmati
hari libur sambil mendengarkan suara musik yang keluar dari laptop. Seperti
biasa, buku harian menemaniku diatas tempat tidur.

 

Ciluer, 19 Juni 2009

Mungkin tadi hampir 20 menit aku
hanya diam didepan layar monitor, sejak aku membuka facebook. Foto-foto aku bersama teman-teman Milist
Sekolah Kehidupan terpampang Novi Khansa Facebook. Mulai dari acara milad 1 SK,
Open House Di Kebun Raya, Raker di Bandung,  Rapat milad
2 SK di Wisma Mulia, semua Novi yang posting.. duh jadi kangen banget..

 

Kantor, 29 Mei 2009

Hari ini Asma dan Mpok Nia sms.
Kangen juga sama mereka.. Catur gimana kabarnya ya? Semoga baik-baik saja..
amin..

 

Depok, 7 Mei 2009

"Mbk Diyah tolong sampaikan ke
mas Taufiq bisa jadi panitia Milad SK gak? Mungkin bisa
jadi Logistik, bareng Galih, Yayan dan lainnya. Acaranya insyaAllah di Bandung.
jzklh" ini sms dari salah satu sahabat di Milist  Eska
via istriku. Subhanallah mereka masih ingat aku.

Ya Allah semoga engkau panjangkan
umurnya seiring silaturahmi ini. Amin

Ciluer, 6 Febuari 2009

Mpok Nia barusan mengabari dia sudah
berhenti kerja di Bogor, Mungkin dia mau konsentrasi mengejar target nikah
tahun ini. Lengkap sudah sahabat SK Bogor keluar kota, termasuk aku yang akan
lebih sering tinggal di Depok. Hiks..hiks.. L

 

Taman Koleksi IPB, 3 Januari 2009

Catur, Nia, Asma.. andai kalian
ada disini.. hiks..hiks.. kalian pasti kesal, tempat duduk yang biasa kita
pakai untuk membagi cerita, saat ini sedang dipakai oleh mereka yang
menyebalkan..

Yang baju hijau seenaknya saja
duduk diatas meja, sambil merokok dan kakinya diangkat keatas.. menyebalkan,
memangnya ini kedai kopi.. yang baju merah juga menyebalkan.. apa tidak punya
malu meluk-meluk pacarnya seperti itu. Subhanallah..

Aku jadi kangen kalian.. kapan ya
kita bisa kumpul lagi disini.. ??

 

Bis Depok – Blok M, 12
Oktober 2008

Asma, Catur.. andai kalian
ada disini, aku baru pulang ikut acara SK, 1000 cinta untuk 1000 mushola di
daerah Blok M. Hm.. aku pulang duluan, kasian Mpok Nia, ia yang menjadi duta
kita dari Bogor.. he..he...

 

Ciluer, 8 September
2008

Alhamdulilah Asma diterima
PNS, tapi dia akan pergi ke Bandung.. semakin berkurang deh sahabat milis SK
aku di Bogor. Dani dan Catur pasca nikah terasa jauhnya.. bahkan sms pun jarang
aku terima.. semoga dengan Asma pindah ke Bandung aku masih bisa aktif memakai
label SK Bogor. Amin..

 

Depok, 16 Agustus 2008

Subhanallah, tadi
rekan-rekan milist SK hadir di Akad Nikah aku, katanya mereka langsung ke rumah
Mbak Indar. Alhamdulilah,
catur tadi sudah ada disini bareng istri dari pagi. Alhamdulillah juga Mbak
Siska bisa hadir membantu aku untuk dokumentasi.

 

 

Ciluer, 15 Agustus 2008

Besok aku nikah, hm.. pasti aku dan Catur semakin jauh.. setelah
dia menikah, aku pun akan menikah besok. Semoga Asma, Nia dan Catur besok hadir
saat aku akad.. amin

 

9 Mei 2008

"Viq aku sudah nikah, mohon
doanya ya. Nanti walimahnya kamu datang ya, sekalian rapat SK. jzklh" sms Catur
yang aneh.. Catur nikah? Dengan siapa ya? Kok aku gak tau ya... dasar orang
aneh.. mungkin ini penyebab Catur bilang akan jauh dari kami..
Menyebalkan..!!!!

 

Ciluer, 2 Mei 2008

Catur traktir kami, katanya dia
dapat hadiah, tulisannya jadi juara lomba tulis. Aku gak percaya kalo kami
semua yakin bahwa kami akan jarang ketemu nantinya.. kenapa tadi Catur bilang
akan semakin jauh dari kami.. dan Asma pun bilang begitu.. Mereka seperti
peramal saja..

 

--------

 

Adzan Dzuhur sudah berkumandang.
Aku masih menggenggam buku harian itu. Kubuka Laptop lalu mencoba masuk ke
facebook.. What's on Your Mind? Langsung ku tulis "Siapa Bilang SK Bogor
Bubar?? Aku masih Sahabat SK Bogor loh.."

 

Kantor, 24 Juni 2009

 

Membuat prasasti berbentuk
tulisan -- Tendo

 

 

 

 

6.  Maaf
Istriku, Aku Tidak Bisa Ikut Lomba SK

Tendo Akane

 

Cuaca malam itu sedikit panas,
ketika jari-jari manis Taufiq dengan lancarnya memainkan scroll mouse laptop hitam
miliknya yang sudah menua seiring pertumbuhan teknologi laptop yang semakin
cepat dewasa ini. Ia terlihat gembira, tersenyum sambil sesekali melahap
keripik kentang yang disediakan oleh istrinya tercinta.

Musik dangdut metal mendayu-dayu
keluar dari sound laptop. Hidungnya yang mancung terlihat mengkilap karena
terkena sinar dari layar laptop, membuat ia semakin terlihat ganteng malam itu.
Ia terus asik dengan laptop didepannya. Sementara sang istripun sedang asik
dengan buku-buku kuliahnya.

"Aa lagi apa sih?" tanya sang
istri pada Taufiq seraya ia merapihkan buku-buku kuliahnya "udahan dulu atuh
main internetnya.. aa istirahat dulu, udah jam 11 malam!"

"Iya bentar Teh, lagi baca
tulisan Fiyan. Dia ikut lomba Ngaku Eska For Milad ke-3 nya Sekolah Kehidupan" jawab
Taufiq sekenanya. "nanti kalo udah selesai aa langsung tidur. Oke" Taufiq
menambahi dan meminta persetujuan istrinya.

Istrinya hanya tersenyum..

"Teh, aa bentaran ya
istirahatnya, ini ada kiriman tulisan lagi dari Novi, Eh Dari Mbak Indar juga..
banyak loh teh yang kirim.." sapa Taufiq

"Emang siapa sih a yang ngadain
lomba? Trus hadiahnya apa? Siapa
aja yang udah kirim tulisannya? Anak Eska Semua ya?" Sang Istri membrondol Taufiq
dengan beberapa pertanyaan.

Terlihat kening Taufiq berlipat.
"Hm.. nanya atau nodong cinta??" Taufiq mencandai sang istri.

Sang istri kontan langsung
cemberut diiringi tawa Taufiq. Melihat sang istri tambah cemberut Taufiq pun
langsung menggenggam tangan istrinya sambil menjawab pertanyaannya.

"Yang ngadain tuh departemen
penerbitan SK, ini untuk acara Milad nanti sekitar
tanggal 18-19 juli di Bandung." Taufiq dengan ramah menjawab.

"Hm.. kalo hadiahnya aa belum
tau, yang pasti biasanya buku, yah syukur-syukur hadiahnya rumah ya.. he..he.."
Taufiq mencandai istrinya, terlihat istrinya mulai tersenyum..

"Kalo yang udah kirim tulisannya
banyak teh, ada Fiyan, Mbak Indar, Novi, Mas Nur, Mbak Syasya, Mba Ugik.. yang
diSurabaya itu loh, masih inget? Itu yang waktu di Bandung ketemu teteh?"
terang Taufiq pada istrinya, dilanjut dengan pertanyaan.

Istrinya tersenyum "Inget lah,
yang gemuk kan? Pake Kerudung berkacamata." jawab sang istri. "Eh kalo yang
dari Surabaya juga siapa yang medok banget jawanya a?" tanya sang Istri lebih
lanjut

 

"Oh, Sinta.. eh tapi kalo yang
dari Surabaya mah April teh.." Taufiq menjelaskan

"Trus, aa kirim gak?" tanya sang
istri "Ayo dong a, buat tulisannya.. emang tentang apa sih materinya?" rengek
sang istri, berharap Taufiq membuat tulisan lagi seperti sebelum mereka
menikah.

"Aa gak bisa teh, kemarin sudah
nyoba tapi tetep gak bisa.. soalnya materinya harus Nulis Segala Hal Tentang
SK, kenangan-kenangan, baik itu tentang Kopdar, Jalan-jalan, Jadi Pengurus,
Ikut Milad, Jadi Panitia, Ketemu Jodoh, Menang Lomba dan
apa aja yang berhubungan tentang SK. Tapi aa gak bisa teh?" terang Taufiq pada
Istrinya.

"Loh kan aa sering ikut acara SK,
waktu di Rasuna, Kebun raya, Bandung, RM Cuamu-cuamu, Wisma Mulia, Situ
Gintung, Rumah Novi, Rumah Mbak Indar, trus acara yang waktu sumbangan baksos
buat mushola, trus banyak lagi kan. Kenapa gak bisa?" sang istri bertanya
seraya minta kejelasan. Mengapa Taufiq tidak bisa menulis sesuatu hal tentang
SK.

"Ayo a, aa pasti bisa, nanti
hadiahnya buat Teteh ya? Kan aa bisa nulis kenangan tentang mobil merah kita
yang dengan gagah melaju ke Lembang bandung, iya kan?" rengek sang istri.

Taufiq hanya tersenyum. ia tarik
laptop dan membuka satu folder berisi foto-fotonya bersama sahabat-sahabat Sk.
Memang banyak foto kenanga ini. Ini membuktikan ia memang sering mengikuti
agenda SK.

Ia berkata pelan pada sang istri
"Teh, bagaimana aa bisa menuliskan salah satu kenangan indah, sebab semua
kenagan itu berhubungan dan akan mengacaukan konsentrasi aa. Ketika mencoba
menulis tentang mobil merah kita ke Lembang, aa ingat juga waktu mobil merah
kita dengan gagah meluncur ke rumah Novi. Ketika mencoba menulis jamuan buka
puasa di Bu Has, ingat juga jamuan dirumah mbak Indar. Ketika mencoba menulis
tengtang sahabat SK Bogor, ingat juga sahabar SK di Bandung, Jogja, Surabaya,
Jakarta bahkah yang diluar sana.. mas Udo yang di mesir.. semua selalu
terlintas teh, semua kenangannya indah.. bahkan ketika mencoba menulis
pengalaman menghadiri walimahan mas nur, ingat juga walimah dani, catur, mbak
diah, bahkan jadi ingat walimah kita juga, ketika mereka pada hadir"

Taufiq terlihat tersenyum
mengenang itu semua. Matanya berkaca-kaca. Sang istri memeluknya.

"Teteh tau?, aa gak mungkin bisa
menuliskannya, karena semua terkenang indah disini" Taufiq melanjutkan sambil
menunjuk dadanya..

Istrinya ikut tersenyum. Mata
mereka terlihat berkaca-kaca.

"A, nanti kalo anak kita lahir
jadi anggota SK juga kan?" bisik sang istri sambil mengelus perutnya yang sudah
menganjak kehamilan bulan ke 6.

Mereka tersenyum. Malam itu
terasa hangat.

 

Bogor, 25 Juni 2009

Membuat Prasasti Dengan Tulisan -
Tendo

 

 

JELANG MILAD ESKA

Ikutan Donasi buku, yukkk :)
http://akunovi.multiply.com/journal/item/1082

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.wordpress.com/

12b.

[Ngaku Eska] Dipilih-Dipilih :D

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Jul 12, 2009 11:37 pm (PDT)





Silakan dipilih untuk menentukan tulisan favorit :)13-16 Juli 2009sertakan alasannya juga :)untuk alasan yang oke, akan mendapatkan merchandise dari sponsor :)

==============================================

7. SAYA, KETUKAN SUMBANG, SEKOLAH DAN
KEHIDUPAN

Oleh Jun An Nizami

Terlepas dari apakah keliru atau tidaknya istilah wajib belajar 9tahun, jika
menuntut ilmu (baca: belajar) yang diketahui adalah selama ruh bermaqam dalam
badan. Terlepas dari apakah penulis hebat yang sedang pusing karena harus
membelikan anaknya buku paket baru yang tiap tahun hanya ganti sampul tapi
isinya sama,atau penyair yang belum menangkap ilhamkah orang yang mendapatkan
order untuk membuat motto tersebut. Terlepas dari harus digantikkah motto itu
dengan istilah Wajib Sekolah Formal 9tahun ataukah tidak.

  Terlepas dari hiruk-pikuknya janji sekolah gratis yang mulai mewangi
kembali hanya ketika masa kampanye-kampanye saja, atau terlepas dari
terbukti,merata,sebentar saja,selamanya atau tidakkah janji penggratisan
sekolah itu. Terlepas dari jeritan para ibu di antara tipisnya uang belanja
yang harus di sisihkan saat anaknya malu berangkat ke sekolah karena ditagih uang
bangunan dengan biaya yang lebih fantastis,kaos olahraga yang mustahil
gratis,dan biaya (paksa) wisata Sekolah saat liburan datang.

  Terlepas dari pemberitaan di televisi banyaknya guru bolos mengajar
untuk nongkrong di mall dengan dandanan yang necis atau muridnya malah terlibat
tawuran dan kerapkali bertindak anarkis. Terlepas dari hampir robohnya gedung
sekolah atau anak cacat yang ditipu kepala sekolah. Terlepas dari pemberitaan
mahasiswa-mahasiswa yang entah dibayar atau tidak untuk berdemo,atau anak SD
yang malas melirik PR namun ribut nonton sinetron. Terlepas dari sebagian murid
di sekolah malah sibuk pacaran atau yang lain lagi sibuk menyerbu casting untuk
jadi model iklan.

  Terlepas dari berapa angka yang harus ditembus agar anak sekolah bisa
lulus,atau Terlepas dari maraknya lembar jawaban ujian di tengah orang-orang
curang juga uang suap sebagai jalan lulus yang lebih mulus. Terlepas dari
merebaknya jasa membuat ijazah palsu atau terlepas dari perayaan kelulusan
dengan cara gagahnya saling coret-coretan,mabuk-mabukkan, mesum-mesuman,
balap-balapan sampai berujung pada bacok-bacokan juga meledaknya angka anak
sekolah Hamil di luar pernikahan.

  Terlepas dari beredarnya kasus-kasus video porno anak sekolah atau kasus
IPDN yang terlupakan. Terlepas dari kabar pencabulan yang dilakukan guru
terhadap anak didiknya atau kasus perkelahian antara guru dan muridnya.
Terlepas dari anak-anak sekolah yang tak lebih mengenal R.A Kartini ketimbang
Manohara atau lebih hafal group band The Changcuter ketimbang sosok Bung Hatta.

   Terlepas dari berapa ribu lagi anak-anak putus sekolah atau
mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang tak mampu lagi lanjut kuliah. Terlepas
dari banyaknya anak-anak yang terpaksa menjadi pengamen,pengasong,pemulung
serta menggelandang,atau terlepas dari semakin sesaknya Lapas Anak-anak di kota
Tangerang. Terlepas dari apakah ada yang menyaksikan atau tidaknya kondisi
seperti ini atau terlepas dari ada yang mengingat atau tidakkah realita yang
benar-benar Indonesia banget ini. Terlepas dari seberapa banyakkah orang yang
peduli atau seberapa lebih banyakkah orang yang tak mau ambil pusing terhadap
kondisi sosial pendidikan yang semrawut,aneh,nyeleneh dan pikaseurieun
ini.

   Terlepas dari sebagian anak kampung yang menganggap libur atau lulus
sekolah berarti merdeka dari kewajiban belajar yang memusingkan dan menjemukan
atau terlepas dari kebalikannya anak yang tak mampu mengenyam bangku sekolah
tapi ingin terus belajar. Terlepas dari itu semua,sebenarnya sebelah manakah
posisi sekolah kehidupan?

   Sekolah kehidupan adalah yang terletak di tengah itu semua.
Sekolah kehidupan melebihi sebuah ruang untuk belajar bagi siapa saja yang
berminat,bagi siapa saja yang putus sekolah tapi ingin terus belajar,atau siapa
saja yang ingin mendapatkan ilmu yang tak didapat dalam sekolah formal. Sekolah
kehidupan melebihi nama sebuah komunitas,melebihi terjalinnya tali persaudaraan
dan pertemanan. Sekolah kehidupan adalah melebihi kepedulian terhadap sesama
dengan kegiatan bakti sosial (Baksos) dan semaraknya cinta Serta syukurnya.

   Sekolah kehidupan adalah dimana siapa saja menjadi guru dengan
kerendahan hati atau menjadi murid dengan keikhlasan hati. Sekolah kehidupan
adalah belajar dalam kebersamaan.

   Sekolah kehidupan adalah tempat belajar menanam,mengetam sampai
mengenyam ilmu bagi siapa saja,anak siapa saja,berprofesi apa saja,bersuku apa
saja,beragama apa saja. Lalu bagi yang berwarna kulit bagaimana
saja,berpandangan politik bagaimana saja,suka makan apa saja,bertempat tinggal
dimana saja. Serta bagi yang punya pacar atau istri berapa saja, pernah patah
hati atau bercerai berapa kali saja,berijazah apa saja,menulis dengan gaya
bagaimana saja. Sampai bagi orang yang berkondisi ekonomi bagaimanapun juga dan
bagi yang mau belajar kapan saja.

   Sekolah kehidupan adalah tempat belajar merasa prihatin,berbagi
dan peduli terhadap sesama. Dan teman dalam sekolah kehidupan adalah tempat
kita bisa meminjam buku (setidaknya bagi saya). Dan sekolah kehidupan adalah
langkah panjang kebersamaan yang direkam Alam.Karena Kelahiran ke kehidupan
melempar kita untuk menjadi seorang pembelajar,karena Kehidupan adalah untuk
dipelajari,karena kehidupan mencantum bentangan mata pelajaran,Karena setiap
''apa'' mempunyai warnanya sendiri, dan Karena kehidupan adalah sekolah yang
sebenarnya.

    Selamat milad untuk sebuah komunitas yang bernama Sekolah
Kehidupan, milad ke-3 hingga Seribu lilin nanti atau sampai sekian angka yang
tak terhitung lagi, sepanjang kehidupan dalam sekolah kehidupan. Dari saya yang
senang saja terselip di dalam kehidupan, dalam Sekolah Kehidupan.

                              

                                                      
Tasikmalaya 270609

    Terlepas dari godaan Setan yang terkutuk,terlepas dari
ajakan Malaikat yang terutus, senang berkenalan dengan kalian.



 

8. Eska dan Gerbong Ketiga

~Dani Ardiansyah~

Idealnya, tahun ke tiga untuk sebuah komunitas adalah fase pendewasaan diri.
Konsolidasi yang rapat, dan perapihan struktural. Setelah dua tahun ke belakang
menjadi bagian dari proses Scaning Character dari setiap orang di
dalamnya. Dan pada tahun ketiga ini, saya masih berada dalam gerbong terdepan
sebagai masinis kereta yang teramat panjang. Meski terkadang lelah, saya harus
tetap terjaga mengawal hingga stasiun berikutnya: Suksesi kepengurusan. Dengan
harapan bahwa tahapan ideal itu menunggu di stasiun tersebut.

Tentu saja fase tersebut tidak hanya dapat dinilai dari terus bertambahnya trafict
penumpang, ataupun riuhnya gerbong. Karena ini bukan soal jumlah atau siapa
penumpangnya. Tapi soal seberapa bisa masinis mengakomodir seluruh aspirasi
para penumpang. Bukan tugas yang mudah. Saya putuskan untuk menikmati saja
perjalanan ini.

Berada ditengah-tengah mereka merupakan pengalaman hidup yang nyaris sempurna.
Saya curiga, jangan-jangan mereka adalah para malaikat yang menyamar menjadi
sahabat SK. Bisa jadi, karena dalam syair lagunya, Dee berkata : "Karena
kau tak lihat terkadang malaikat tak bersayap tak cemerlang tak rupawan".
Saya akan selidiki ini nanti, kapan-kapan.

Bukan omong kosong jika saya katakan kejutan-kejutan besar dalam hidup saya
terjadi ketika saya berada dalam gerbong sekolah kehidupan ini. Kejutan yang
bahkan perlu beberapa lama untuk dapat saya cerna dan pahami. Betapa di
dalamnya saya merasa... nano nano...*bukan iklan*.

Perjalanan Hari Pertama: Gerbong Pertama

Pertama kali menyusuri gerbong yang serupa dengan kereta sungguhan, yang para
penumpang di dalamnya begitu pelangi,  saya dapat dengan cepat bergaul masyuk
dengan mereka. Ibarat facebook, saya terus memberi tag pada
setiap orang yang saya temui di dalamnya. Meng-add  mereka sebagai
teman, sambil menunggu konfirmasi, saya menyapa mereka satupersatu, menyalami
dan berfoto bareng, bahkan sesekali berbagi bekal dalam perjalanan.  Saya
yang memang tidak terlalu bermasalah dengan kepercayaan diri, meski tidak
sampai pada taraf tidak tahu malu, dapat dengan cepat masuk ke dalam friendlistnya 
masing-masing.

Bahwa siang itu saya akan mendapatkan kejutan dan menjadi selebriti, tak pernah
terlintas sedikitpun dalam benak. Tapi memang ibarat pisang yang disekap agar
cepat matang. Atau ibarat Manohara yang juga disekap di Kelantan, popularitas
instan itu dengan cepat saya raih. Paling tidak, seruangan itu tahu, sayalah
yang mendapatkan sebuah laptop, pada saat yang sangat tepat. Pada waktu yang
juga pas. Benar kawan, Tuhan tahu apa yang dibutuhkan ummatnya.

Banyak sekali mata yang haru untuk saya saat itu. Entahlah, meski saya tidak
pernah sekalipun berada dalam antrian BLT, tapi semuanya mafhum 
bahwa saya pernah menulis novel dengan tulisan tangan, dan menjualnya untuk
biaya menikah, tak lama lagi dari pesta itu. Tak ada predikat SK Idol untuk
saya, karena gelar itu sudah diraih oleh yang lain. Atau tidak juga Bintang SK.
Tapi saya yakin lebih beruntung dari itu semua. Hanya syukur saat itu, dan
berharap ini adalah pertanda pintu rizki yang tak terduga-duga itu mulai
terbuka untuk saya. Dan benar saja, semuanya mengalir deras.

Gerbong pertama ini meninggalkan kesan yang tak terhingga buat saya.
Kegembiraan yang hanya bisa diterjemahkan jika  melihat acara bedah rumah
pada si pemilik rumah, dan reality show semacamnya. Tentu tidak termasuk
termehek-mehek. Pesta pertama yang menyenangkan. Saya yakin, bahwa di pesta
inilah interkasi yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup.  Betapa
tidak, bahu-bahu raksasa yang kelak  dapat membuat saya  melihat
dunia dengan sudut pandang yang lebih luas,  --kutipan pidato ketua SK
pertama-- saya temui saat itu.

Perjalanan Hari Kedua: Gerbong kedua

Gerbong SK yang membwa kami terus melaju pada rellnya. Lesat meski tak secepat
cahaya. Saya resmi menjadi masinis untuk kereta panjang itu. Peralihan yang
sederhana dengan setumpuk travellguide berupa pengalaman.

Saya berada paling depan. Dan benar saja kecurigaan saya, mereka adalah
malaikat yang menyamar menjadi sahabat dan siap membangunkan saya dari mimpi
yang melelap, sahabat yang akan menemani ketika saya merasa sepi, sahabat yang
akan mengingatkan bila saya sedikit mis orientasi. Dan sahabat yang akan
mengingatkan saya untuk mengucap syukur ketika datang nikmat, mengingatkan
untuk istighfar ketika datang khilaf, dan sahabat yang akan membantu saya
mewujudkan mimpi.

Meskipun demikian, sebagai masinis, saya tetap harus menagih tiket, dan
sesekali menurunkan dengan paksa jika saya dapati mereka tidak membawa tiket
dan terlalu rusuh di dalam gerbong.

Saya yang terkadang over PD, dan sedikit konyol, sedikit jail, sedikit
nakal,  sedikit egois, sedikit baik hati, dan sedikit menabung. Dengan
percaya diri menerima amanah yang dititipkan oleh para penumpang. Mimpi yang
dihimpun dengan banyak ekspektasi dan orientasi itu saya terima. Bahwa
saya harus tetap terjaga dan mengantarkan mereka ke stasiun berikutnya adalah
sebuah keniscayaan. Saya tak dapat lagi menolak. Mimpi sudah dihimpun, maka
saya harus segera terjaga dan mengurai mimpi itu.

Gerbong kedua di hari kedua. Sebuah pesta kebun yang yang menyenangkan dan
sedikit membosankan. Mereka tidak terlalu bersemangat, mungkin karena lelah
setelah semalaman menyiapkan pesta kebun ini. Peralihan otonomi, regenerasi
dengan simbol nasi tumpeng yang sedikit mubadzier. Dipotong sesaat setelah
makan siang. Kaos seragam baru yang lusuh dan mengkerut, orgen tunggal yang
bisu, acara yang padat dan gerutu.

Mereka sudah berusaha, meski tetap saja kita tidak bisa menyenangkan semua
orang, pun sudah berusaha maksimal.  Gerbong kedua dan hari kedua yang
panjang. Kejutan demi kejutan, kekesalan demi kekesalan menghadapi diri
sendiri, pun mereka. Lelah yang membosankan, yang terkadang membuat saya ingin
melompat keluar dari gerbong ini.

Gerbong ke-3 dan hari ketiga

Gaungnya sudah dikumandangkan. Sekali lagi kami akan berkumpul, bukan untuk
suksesi, tapi silaturrahim yang jeda setahun kebelakang. Entah pesta dengan
romantika, atau pesta kebun belakang, standing party atau yang lainnya
kali ini.

Cita-cita besar gerbong SK memang belum tercapai maksimal.  Saya harus
menyusun kata-kata untuk peringatan hari ke-3 itu. Biar tak gemetar di podium
nanti. Bagaimanapun gerbong ke-3 baru sebatas pintu, masih banyak ruang yang
harus dibenahi di dalamnya.

Lalu saya mendapati diri saya salah menyimpulkan. Ternyata bukan hanya pada
gerbong pertama, kedua atau ketiga saya mendapati kesan yang begitu anugerah,
tapi pada setiap gerbong yang saya lewati adalah anugerah yang betapa. Karena
mengenal meraka tak pernah ada gantinya.

Jakarta, 30 Juni 2009

Jelang Milad SK ke-3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9.
Suatu Hari Di Ruang-Ruang Kelas Sekolah Kehidupan

Oleh Lia Octavia 

           
Gerbang Sekolah Kehidupan

           
Gerbang itu masih terbuka dan hangat diterpa sinar ilmu pengetahuan yang
memancar dari setiap jendela ruang kelasnya. Gerbang yang selalu ramah dan
tersenyum pada siapa saja, baik lelaki maupun perempuan, dari segala suku,
bangsa, agama, dan ras, yang diciptakan Sang Maha Pencipta di dunia ini. Mereka
yang merasa masih harus banyak belajar sebagai manusia. Mereka yang ingin
berbagi. Mereka yang melangkahkan kaki masuk melalui gerbang ini. Memasuki
Sekolah Kehidupan; sekolah tanpa batas. Gerbang yang sama itu pula yang
menyambutku tiga tahun yang lalu. Percayalah, memasuki sekolah ini, kau takkan
pernah tahu apa yang akan kau alami. Dan yang pasti, kau takkan pernah sama
lagi.

           
Bahasa

           
Aku sangat menyukai puisi dan sastra, jadi dugaanmu tepat. Ruang kelas pertama
yang kumasuki adalah kelas bahasa. Di sana aku bertemu dengan mereka yang kini
menjadi sahabat-sahabatku. Mbak Rinurbad yang rajin menuliskan resensi buku
setiap minggu, Mbak Retno yang gemar menulis puisi dan cerpen surealis, Kang
Dani yang sering bolos dari kelas Catcil hanya untuk menuliskan sebait dua bait
puisi untuk kami, Mbak Sinta yang ceria dan selalu berpikir positif, Mbak Indar
yang selalu kukagumi karena cerpen-cerpennya yang sarat budaya lokal, Mbak Novi
yang kadang-kadang mampir di kelas ini untuk sekadar mengungkapkan pikiran dan
impiannya, Mbak Divin yang bersemangat mengalirkan puisi-puisinya yang
bertenaga, Kang Arrizki Abidin yang pendiam namun ternyata ia pintar bermain
gitar dan menggubah puisiku menjadi sebuah lagu, Mbak Nia yang pintar main
biola dan sesekali mampir ke kelas ini untuk mengungkapkan asa, Mas Fiyan Arjun
yang mengaku masih belajar menulis puisi dan sesekali menuliskan
cerpen-cerpennya di kelas.

Tak ketinggalan Kang Jun An
Nizami yang juga suka menyendiri namun karya-karyanya sering membuat orang
terpukau, Bunda Icha yang sesekali bolos dari kelas Catcil untuk menuliskan
cerpen-cerpennya. Mereka adalah sahabat-sahabat yang pertama kali kutemui.
Kini, setelah tiga tahun berlalu, kelas bahasa kian ramai dihuni oleh
murid-murid baru. Inilah kelas di mana aku banyak belajar. Kelas di mana aku
sering duduk di tepi jendelanya sambil merangkai puisi dan cinta yang
bertaburan di dalamnya.      

           
Inspirasi dan Motivasi

           
Adalah Pak Sinang Bulawan, pendiri Sekolah Kehidupan yang pertama kali
mengelola kelas ini bersama-sama dengan Pak Teha. Orang tua yang bijak pada
siapa aku banyak berkaca melalui tulisan-tulisannya. Aku banyak menemukan
pencerahan pada tulisan-tulisan mereka. Juga Mas Adjie, yang juga seorang
trainer dan motivator, lalu ada Mbak Jenny Jusuf yang selalu mengatakan padaku
untuk "rock your life!", Mas Nursalam kepala sekolah yang pertama, Kang Dikdik
yang pendiam namun tulisan-tulisannya sungguh bernas, hingga murid-murid yang
baru seperti Pak Agus Syafii yang rajin membagi pengalamannya nyaris tiap hari.
Tak ketinggalan seorang guru sekaligus murid dari Bandung yaitu Kang Hadian,
yang karena kekocakannya, jarang ada yang menyangka bahwa beliau adalah seorang
trainer dan motivator yang handal. Di kelas inilah, aku bertumbuh menjadi
dewasa setiap harinya, menjadi bijak, dan banyak memengaruhi cara berpikir dan
bertindak. Karena cinta yang bertebaran di mana-mana selalu memberi kesempatan.

           
Catcil dan Ruang Kantor

           
Kelas ini paling banyak dihuni oleh murid-murid Sekolah Kehidupan. Kang Dani,
kepala sekolah periode ini dan istrinya Mbak Endah sering bercerita mengenai
putra mereka yang tampan, Mbak Syasya, Mbak Indar, Mbak Anty, Mas Fiyan, juga sering
berbagi di kelas ini. Tak ketinggalan Mbak Novi, Mbak Nia, Kang Galih, Mbak
Ugik, Mbak Sinta juga sering berbagi pengalaman di kelas ini. Aku teringat pada
Kang Taufiq, Mbak Asma, dan Mas Catur yang dulu bermukim di Bogor dan sering
berbagi mengenai pengalaman hidup masing-masing. Juga Mbak Fety, Mbak Dyah
Zakiaty, Mbak Sisca Lahur yang jago memotret, serta Mbak Wiwiek yang gemar
mendaki gunung. Semuanya tumpah ruah saling berbagi di kelas ini.

           
Inilah kelas yang tak pernah sepi. Kelas yang selalu hidup oleh nuansa cinta
dan persaudaraan yang kental. Di kelas inilah aku juga mengenal Mas Andri, Mas
Aris El Durra, dan juga Udo Yamin. Ada juga Mas Margo yang dulu kadang berbagi
di kelas Motivasi dan Inspirasi. Di kelas inilah, kami menjadi sahabat yang
saling membantu satu sama lain, suka dan duka adalah cinta bagi kami.

           
Ruang Musik

           
Setiap akhir pekan, aku berusaha menyempatkan diri ke kelas ini. Musik yang
sudah menjadi bagian dari jiwaku. Di kelas ini aku sering bertemu Mbak Nia dan
juga Mbak Retno yang sering menuliskan lirik-lirik lagu penuh makna. Musik yang
mengalun penuh cinta memenuhi seantero Sekolah Kehidupan.

           
Lonceng dan Etalase

   
        Kedua ruang ini merupakan ruang
kelas yang paling dinanti oleh setiap murid. Di kelas Lonceng, kami biasa
mengabarkan keajaiban-keajaiban hidup yang kami alami. Mulai dari pernikahan,
kelahiran, kematian, hingga buku-buku baru karya murid-murid Sekolah Kehidupan
yang lahir di kelas Etalase. Kedua kelas inilah cermin keberhasilan dari
kelas-kelas yang kami ikuti. Bagiku, kedua kelas ini merupakan tempat berbagi
doa dan syukur.

           
Sudut Lapangan Sekolah Kehidupan

           
Walau masih banyak ruang kelas di sekolah ini yang belum kumasuki, sesuatu akan
terasa sangat berbeda bila kau berdiri di lapangan sekolah. Tempat segala ruang
kelas terlihat dengan segenap aktifitasnya. Masih banyak teman-teman baru yang
hanya duduk di sudut atau berdiam diri menonton kegiatan-kegiatan sekolah.
Teman-teman yang begitu rendah hatinya sehingga tidak mau disebutkan namanya.
Dari merekalah aku belajar untuk berkontribusi dan membantu tanpa pamrih, tanpa
perlu menjadi terkenal. Salam dan hormatku untuk mereka semua.

Dan sekolah ini, tempat kita
menuntut ilmu selama hayat dikandung badan, masih menemani setiap pagi, siang,
dan malam seluruh murid-muridnya, takkan pernah kehabisan cerita untuk
dikisahkan dan takkan pernah kehabisan tinta untuk dituliskan. Karena selama
hidup masih terus ada, sekolah kehidupanpun tetap terus berlangsung. Dan di
bawah tatapan Sang Maha Cinta, bagiku, hidup takkan pernah sama lagi.

 

Jakarta Selatan, 29 Juni 2009
at 9.45 p.m.

Dipersembahkan untuk milad
Sekolah Kehidupan yang ketiga dengan penuh cinta…

 

 

*******

 http://mutiaracinta.multiply.com

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10.  Terbata Mengeja Makna

Oleh Mimin

 

 Mengeja Makna

Seorang siswa ESKA duduk di
sudut ruangan.  Mince namanya, bisa berarti Mimin Cewek, bisa juga Mimin
Cepat!  Mince masih terbata mengeja makna dibalik kata. 
Tertatih-tatih membaca pelajaran dari Guru-guru ESKA.  Mince hanya berdiam
diri, jarang unjuk gigi.  Menyimpan setiap kata dalam hati saja, tanpa ada
yang menikmatinya.  Kini ESKA membuatnya terpaksa membaca tanpa merasa
dipaksa.  Memberi semangat untuk terus menulis.  Pelan-pelan ESKA
bisa menuntunnya membaca makna kehidupan.  Mengambil pelajaran dari
pengalaman teman-teman.  Meskipun masih tersisa 200 pelajaran yang belum
dibaca, Mince terus membaca setiap harinya.  Sampai tak satupun pelajaran
yang tersisa.   ESKA juga mengajari bagaimana mencuri waktu agar bisa
belajar meskipun sukar.

Belajar dari tulisan Pak Guru
Agus yang religius.  Tulisannya mampu menghidupkan hati yang telah
mampus.  Bu Guru Lia dengan celoteh cerdasnya.  Pak Nursalam yang
senantiasa memberi salam.  Tulisannya mampu menarik siswa ESKA mau
melahapnya habis, meskipun tanpa daun salam.  Kang Dani yang senantiasa
bercerita tentang Nibras, Si anak tampan yang lagi tumbuh gigi bersama Bunda
Endah.  Sosok Fiyan yang telah memberikan pelajaran bahwa keterbatasan
bisa dikalahkan dengan semangat dan kegigihan.  Dan ia telah buktikan
bahwa kesuksesan akan menghampiri setiap orang yang pantang menyerah, tak kenal
putus asa dan selalu mencoba berkarya.  Dan masih banyak pelajaran dari
teman-teman ESKA yang tak akan terabaikan.  Semuanya membuatku berpikir
keras, mencari makna yang tersirat maupun tersurat.  Mengejanya dengan
pelan, agar bisa masuk lubuk hati yang paling dalam.

 

Bisikan Ruh

Lalu terdengar bisikan dari
ruh baik "Mince, menulislah untuk kado Milad ESKA ketiga.  Buktikan kamu
salah satu siswa ESKA.  Muntahkan kata-kata berlapis rima pada mereka."

Ruh jahat  mulai
beraksi "Ngapain kamu susah-susah nulis, paling-paling gak ada yang memberi
komentar, paling-paling gak dapat apa-apa."

Ruh baik menimpali "Mince
sayang, menulis itu untuk berbagi bukan minta dikomentari.  Udahlah jangan
tunggu lama-lama, Ayo nulis sekarang! Take action!

Mince mulai curhat dengan ruh
baik "Tapi aku gak pernah kopdar, belum ada kenangan dengan mereka. 
Paling-paling cuman ketemu Kang Dani yang ternyata Ketua ESKA, itupun baru tiga
kali.  Ketemu Fiyan juga tiga kali.  Mending kalau mereka masih
ingat, kalau lupa pegimana?"

Ruh baik tetap memberi
semangat nulis "Justru itu, tulisanmu bisa membuat mereka ingat kembali. 
Ayo Mince cepat nulis!"

"Iya iya, aku nulis sekarang."

"Nah gitu dong, ingat mereka
telah memberi banyak pelajaran tentang kehidupan dengan cuma-cuma yang tak akan
kamu dapatkan dari sekolah lainnya."

Melihat Mince nulis, ruh jahat
tak lagi bersemangat.

 

 Nulis!

Aku mulai mengukir
coretan-coretan dengan pena yang kehabisan makanan, lalu mengetiknya dengan
kecepatan 40 kata per menit.  Hingga siap disajikan di ruang kelas
ESKA.  Berharap mereka sadar bahwa aku ada di antara mereka.

 

Sahabat ESKA sekalian, aku
bisa merasakan kehangatan, kebersamaan yang telah kalian ciptakan. 
Padahal tak ada satupun pertemuan yang membuatku berpikir demikian.  Hanya
tulisan kalian yang menyiratkan indahnya persahabatan.  Aku ingin berada
di antara kalian dan menciptakan kenangan-kenangan manis di Negeri
Tropis.  Sehingga aku berencana ikutan acara Milad ESKA ketiga.  Tapi
setelah baca maklumat tentang milad, aku abaikan rencana ini.  Bukan
karena tak sayang, tapi karena uangnya kurang.  Semoga ada rezeki datang
hingga bisa ikut bertandang.

 

Aku salut dengan kepengurusan
ESKA yang tertata rapi.  ESKA sudah memiliki nahkoda yang siap membawanya
mengarungi samudera, keliling dunia.  Semoga aku bisa menjadi penumpang
setia.  Dan tak lagi terbata mengeja makna di balik kata.  Terus
berlomba merangkai kata yang penuh makna.  Mencari cinta yang terselip di
balik kata.  Semoga aku bisa mendapatkannya dari ESKA. 

Akhir kata tanjoubi
omedetou gozaimasu, ESKA…….

Wish you all the best.

 

Regards,

Mimin

http://www.facebook.com/minehaway

 

 

 

 

11.  Eska Semangat
Jiwaku

Oleh Wiwik Hafidzoh

 

 

 

 

 

Awal secara tidak sengaja
menemukan website "sekolah kehidupan" aku sebenarnya sudah sangat tertarik
untuk bisa gabung dengan milis ini, tetapi berulang kali aku mencoba bergabung
ternyata gagal. Entahlah aku juga tidak tahu sebabnya, yang pasti aku sudah
merasa melakukan pendaftaran sesuai dengan prosedur yang ada. Hingga suatu
ketika tanpa sengaja aku bertemu dengan April di rumah baca Az- Zahra di
Surabaya ketika mengikuti kegiatan yang sama di FLP. Aku mengenal April di
dunia maya karena aku dan dia sering nulis nulis di milis Flp jatim. Dia
mengundangku untuk bergabung di milis sekolah kehidupan. Dengan anjuran itu aku
coba mendaftar lagi. Ternyata ketidakputusasaanku membuahkan hasil. Bahagia pun
menyapa karena pada akhirnya aku bisa bergabung dengan milis ini dengan harapan
bisa belajar banyak hal tentang kehidupan.

Banyak tulisan – tulisan yang sangat menginspirasiku. Bagiku milis ini memang
lain dari pada yang lain. Semangat berbagi dan keakraban yang terjalin di
dalamnya membuatku merasa nyaman dan selalu merindukan tulisan 
teman-teman. Di lingkungan ini saya selalu termotivasi untuk memperbaiki diri
secara terus menerus. Melihat teman – teman di milis ini yang kebanyakan sukses
membuatku iri dan mendorongku untuk menjadi seperti mereka. Menjadi lebih
berguna dan lebih maju dari orang – orang di lingkungan sekitar.

Terlebih lagi ketika beberapa bulan yang lalu Allah mengujiku dengan cobaan
yang aku sendiri tak pernah membayangkan sebelumnya karena mahluk yang bernama
laki –laki. Kami terpisah karena orang tuanya  yang tak mengizinkan sebuah
penyatuan meski pada awalnya mereka sangat mendukung. Dua keluarga telah
bertemu dan menentukan tanggal pernikahan. Tiba – tiba di tengah perjalanan
pihak laki –laki membatalkan niatnya dengan alasan tidak berjodoh. Hal itu
membuatku terpuruk. Kaki seakan rapuh untuk melangkah dan tujuan hidup hilang
entah kemana. Tetapi di sisi lain aku harus tetap ceria dihadapan orang sekitar
agar mereka tidak ikut terluka.

Saat itu aku benar membutuhkan dukungan. Namun karena aku orangnya introvert
dan tidak ingin orang lain mengetahui itu, aku lebih memilih diam dan mencoba
berdiri dengan caraku sendiri. Setiap aku membaca tulisan – tulisan yang
diposting di milis sekolah kehidupan, setiap itu pula semangatku mulai tumbuh.
Aku merasa bahwa aku bukanlah satu – satunya orang yang paling menderita di
dunia. Tuhan memberikan sapaan yang berbeda kepada umatNya untuk mendekat
padaNya dan perlahan aku mencoba menguak hikmah dari peristiwa itu. Dunia belum
berakhir karena aku masih harus melanjutkan perjalanan hidup ini.

 

 

Pada saat itulah aku merasa indahnya menjalin sebuah
bersahabatan dan memahami arti persahabatan sesungguhnya. Meski kadang tulisan
yang diposting sangat sederhana tetapi itu kadang bisa memberikan inspirasi
besar. Aku kadang tersenyum sendiri jika ingat tulisan teman – teman di milis
ini.

Tak terhingga rasa terima kasihku kepada sobat semua, meski kita hanya bersua
lewat kata tetapi itu telah memberi arti yang sangat besar bagiku. Moga
persahabatan yang kita bangun atas nama Allah ini bisa mengantarkan kita ke
surga dan kelak bisa berkumpul lagi di sana.

 

 

 

Salam

 

Wiwik Hafidzoh

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12. Lomba Milad SK-3

Oleh Rahma Lee

Mojokerto, 4 Juli 2009

Dear eSKa,        

            Salam buat
semua para penghuni eSKa J Mulai dari Bapak Kepala Sekolah para guru dan para
murid, semuanya dech tanpa terkecuali. Sebelumnya HAPPY MILAD ya buat eSKa yang
ke 3. Tanggal lahirnya kapan ya? Gimana ceritanya? Sempet aku diketawain Mbak
Novi waktu aku nebak kalau lahirnya tgl 23 Juli. Hee… itu kan hari anak
Nasioanal. Dodol!!! Tapi ternyata masih ada malaikat Shintionk yang baik hati
ngasih tau diriku (ojo GR mbak) katanya tgl 18-19 Juli. Horeee…

Awalnya kaget juga sich tau eSKa miladnya bulan Juli. Wiw! kebetulan itu juga
bulan

kelahiranku buk! Tepatnya tanggal 18 Juli ( ada yang mo ngasih kado kagak ya?
Ceritanya ngarep ). Lebih lengkapnya lagi hari Jum'at Legi pukul 07.01 pagi
(hahaha.. ngaruh nggak ya?)

Dah berapa lama ya aku di eSKa? Kalau nggak salah aku daftar sekitar bulan
November 2008. Tapi sumpeh, email dah pada bejibun, banyak banget buk!!! Untung
ada daily digest, jadi bisa lebih rapi dikit (gak numpuk-numpuk) Keren!
Ini  membuktikan bahwa para murid eSKa
pada rajin masuk semua (hee… kecuali diriku yang sering absent gak pernah
posting).

Ngomongin masalah kesan-kesan selama duduk di bangku eSKa, hmm… kesan pertama
adalah kubersyukur bisa mengenal para guru dan murid di sekolah ini. Kalau
untuk masalah kopdar pertama bersama Eska-ers yang jelas aku tak pernah tau/pun
merasakan ( secara ku masuk tahun berapa?! ). Jalan-jalan sama Eska-ers juga
kagak pernah (gue dimana? Eska-ers kumpul dimana? Barat ama timur? Jauh buk!!!
). Jadi pengurus Eska? ( Weleh-weleh! Apalagi?! ). Ketemu jodoh di Eska? ( Hee…
ada yang mau daftar? Lagi jomblo lho.. ). Menang lomba di Eska? ( kayaknya
belum dech! ).

 

Merasa terinspirasi dengan tulisan di Eska? Nah kalau yang
ini sering. Dari postingan

temen-temen yang sampai bejibun itu banyak banget artikel-artikel yang kadang

bikin aku ketawa-ketiwi sendiri, kadang juga nangis-nangis sendiri, terharu

dengan isinya dan nggak jarang bikin aku termotivasi kembali.

 

Kesan yang tak pernah terlupakan. Aku pernah dapet SP langsung lho dari Bapak
Kepala Sekolah (Hee… sorry Pak ) bukan maksud ingin mengungkit masa lalu. Waktu
itu aku posting apa ya? Lupa-lupa ingat, yang jelas ada comment dari sobat SK,
trus kubalesi comment itu eee… nggak taunya Kepsek balas juga;

Selasa, 9 Desember, 2008 11:54

Assalamualaikum

wrwb

Selamat pagi, siang, sore dan malam

Rahma yang baik, sebaiknya tidak mereply, atau memposting email dengan kontent
yang bersifat seperti chatting seperti ini (red: wah ayunan ya? mau dong) ke
milist.

Sebaiknya kamu kirim japri saja ke alamat tujuan sehingga tidak terjadi email

spam di milist. Kasian kan kalo sahabat SK yang buka net dari warnet, trus pas

buka email kamu isinya cuma "wah ayunan ya? mau dong".

Oke ya, saya harap Rahma bisa mematuhi seemua tata tertib bermilis :)

Terimakasih                   

DANI

SalahSatu Moderator SK
                      

Ya map Pak. Harap dimaklumi, waktu itu aku kan masih murid baru, jadi belum tau
aturan. Piiissss….

 Yang pasti aku tak pernah menyesal sekolah disini, berada ditengah-tengah
kalian para murid dan guru yang bersahabat. Mampu mendidikku menjadi manusia
yang lebih dewasa dari sebelumnya. Selain nambah temen dan guru, aku juga
banyak belajar dari mereka. Banyak Catcil dan artikel lain yang mengajarkan
tentang kehidupan yang luar biasa, dari hal yang kecil kita bisa mendapatkan
sesuatu yang besar. Meskipun aku tak pernah bertemu kalian (face to face) tapi
aku merasa begitu dekat. Meskipun hanya berbagi cerita dan chatingan lewat
dunia 

maya, tapi semuanya serasa membuatku ada bersama mereka, merasakan

kebahagiaan dan semangat mereka, sungguh luar biasa, sangat indah....

Jempol 4 dech buat temen-temen eSKa. Ada Pak Teha sang motivator dan sesepuhnya
eSKa, ada Mas Danny kepala sekolah eSKa yang aktif banget, ada Mbak Divin yang
dah kuanggep kakak sendiri plus suhu skenarioku (makacih mbak), Mas Hadian yang
baru sempet ngobrol minggu kemaren, Mbak Shintionk yang ternyata aremanita juga
(heee… kumasih menunggu traktiran Es Talun mu mbak, tak enteni!) hmm... inget
Bandung ku jadi ngiri padamu Mbak! Ada Mbak Listya yang baik hati, Mbak Novi
yang sering kumintai tolong minta no hp. Mas Nursalam yang sering kasih comment
membangun untuk catatan-catatanku. Mbak Nia Robi'e dan Mbak Lia Oktavia yang
jago berpuisi. Mbak Ugik, arek Suroboyo yang makin sibuk. Mas Siswanto yang
dulu sering banget telp tengah malam (heee... hallo mas kemana dirimu sekarang?
Tak pernah ada kabar, kayaknya ni orang makin sibuk di Sangata). Pak Agus
Syafi'i, Pak

Rahmansyah dengan cerita-cerita inspiratifnya. Pak Catur Catrik yang bentar

lagi mau menjemput kedatangan malaikat mungil pertamanya (Semoga diberikan

kemudahan untuk persalinannya) dan masih banyak temen-temen yang lain yang

memberikan pelajaran berharga lewat tulisan-tulisan mereka. siiiip!!!

 Makasih buat semua sobat eSKa.... ^^ baru kali ini aku ikut milis yang
bisa nge-frenz, malah kalah sama FLP ku. Sukses selalu buat eSKa. Semoga makin
jaya, makin berkembang (halah! Bunga kaleee ngembang  ) Salam Damai…
Piiiiissss…!!! Dan kalau boleh aku pengen minta data temen-temen eSKa Jawa
Timur. Tak tunggu ya? Matur nuhun… LOPE U ALL.

Salam Hangat

Rahma Lee

JELANG MILAD ESKA

Ikutan Donasi buku, yukkk :)
http://akunovi.multiply.com/journal/item/1082

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.wordpress.com/

12c.

[Ngaku Eska] Dipilih-Dipilih :D

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Jul 12, 2009 11:38 pm (PDT)





Silakan dipilih untuk menentukan tulisan favorit :)13-16 Juli 2009sertakan alasannya juga :)untuk alasan yang oke, akan mendapatkan merchandise dari sponsor :)

==============================================

13. Orang Gila

Oleh: Ifan Yudianto

 

Penulis merupakan profesi yang tidak mudah untuk
terikat waktu, akupun menduga bahwa mereka para penulis memilih beberapa waktu
tertentu yang mereka anggap sakral untuk menungkan inspirasi dalam kepala
mereka ke dalam bentuk sebuah tulisan.

Keinginanku muncul untuk menjadi penulis kini
telah mencapai titik puncak dimana aku wajib membuat sebuah tulisan yang bisa
aku nikmati suatu saat nanti, dan untuk itu aku tidak mau memikirkan pendapat
orang lain saat ini, karena tarafku masih belajar. Pembelajaran tidak akan
pernah berakhir walaupun jika kelak beberapa buku telah berhasil aku terbitkan
dan laris manis pula di pasaran, kemudian orang-orang menganggapku sebagai
seorang yang berbakat menulis, hanya saja aku tetap bersetatus sebagai pelajar
dalam kelas tulis menulis.

Terinspirasi dari beberapa buku cetakan yang
kebetulan aku baca sepintas, dan anjuran dari beberapa kolega di dalam
keluarga, beberapa bakat yang aku rasa telah lama tersembunyi di balik tubuh
kecil beberapa puluh tahun yang lalu. Si kecil yang menghabiskan waktu
bermainnya dengan membuat semacam sandiwara penuh imajinasi, dakocan yang
menyerupai tokoh-tokoh kartun di televisi zaman dahulu, mendorongku untuk tetap
berkarya

Manginjak usia dewasa, permainan anak berangsur
hilang tergantikan oleh sebuah kenikmatan akan menulis ungkapan perasaan kepada
seseorang. Cinta membuat seseorang menjadi pandai bertutur kata, walau tidak
semuanya benar namun kebanyakan berungkapkan cita-cita akan masa depan, disebut
"curhat" dalam bahasa pergaulan.

Beberapa lembar hari demi hari dicurahkan untuk
sang kekasih membuatku manjadi semakin mahir dalam merangkai kata-kata. Sebatas
ungkapan cinta berbumbu kisah sehari-hari. Waktu kembali berjalan, seiring
dengan makin runyamnya kisah cintaku terlahir pujangga cinta dengan bukti
beberapa puluh bukti kiriman paket untuk sang tercinta di ibukota sebelah sana.
Cinta jarak jauh kian menuntunku menjadi calon sarjana dengan puluhan lembaran
surat cinta. Bukti otentik tetap ada bersama yang tercinta. Sampai sekarang kisah
percintaan ini masih ada, namun telah berubah menjadi semacam persahabatan dan
persaudaraan.

Kepalaku yang penuh dengan rangkaian kata-kata
sungguh menyulitkan. Ketika era surat cinta berakhir, tidak ada lagi cerita
yang bisa dibagi kepada orang lain, merana sekali penulis ini bukan? Iya,
begitulah yang terjadi sampai akhirnya aku yang kebetulan dekat dengan dunia
maya, aku menemukan sekolah penampungan tempat mencurahkan pemikiran-pemikiran
ajaib yang kerap memenuhi kepala. Terkadang menurutku sekolah ini jauh terlihat
sebagai penampungan orang gila, tempat belajar orang-orang yang gila akan
bercerita!

Mungkin aku merupakan murid paling junior di
sekolah ini, namun semangatku tidak kalah dengan para senior. Kulihat beberapa
profil telah mulai muncul di inbox, setelah aku buka, kebanyakan mereka
tengah menikmati kegilaan-kegilaan mereka sendiri, mengobrak abrik kata demi
kata dan hasilnya sungguh luar biasa, kutahu orang-orang gila itu tengah
membuat cerita tentang kehidupan, walaupun tidak sesempurna buatan Tuhan. Aku
senantiasa tabjub dengan karya mereka, apalagi beberapa ada yang mampu
membuatku serasa melayang, terbang di alam mimpi kemudian bertemu bidadari yang
mengajakku berkeliling menikmati betapa indah surga itu.

Aku sangat kurang padai dalam hal mengingat nama
seseorang apalagi mereka juga bukan keluargaku, sifat cuek ini berangsur-angsur
membuatku manjadi manusia awam. Kakak Novi, hanya nama ini saja yang bisa aku
ingat di saat itu, walaupun belum pernah sekalipun bertemu namun aku merasa
dekat dengan nama tersebut. Kak Novi yang juga bintang sekolah mampu membuatku
tercengang hanya dengan melihat profilnya saja, bisa dibayangkan baru melihat
profilnya saja kenapa aku bisa terpana. Sedikit bisa aku pastikan gadis
tersebut merupakan orang yang paling gila di sekolah. Mengingat prestasinya
menjadi bintang kelas tahun lalu, aku sudah bisa mengira-ngira akan kemampuan
Kak Novi yang tidak bisa diragukan lagi kehebatannya dalam berkarya. Semoga
bisa menjadi bintang kelas tahun ini pula!

:-P

Selain Kakak Novi, masih banyak lagi tokoh-tokoh
gila lain yang masih awam nama mereka dalam benakku, seperti apakah kehebatan
mereka dalam berkarya? Gabung saja dalam sekolah ini, namanya SEKOLAH
KEHIDUPAN. Menyenangkan bisa menikmati karya-karya dari para siswa, selain
menambah pengetahuan mereka juga mengajariku akan sesuatu yang sangat berharga,
yaitu tentang "sharing" atau dalam bahasa Indonesia-nya bisa kita
sinonimkan dengan kata "berbagi".

 

Ketikan selesai: Sabtu, 04 Juli 2009.
00:37WIB

Oleh:
Assabiq Arru'ya bil Haq

<ifan yudianto>

KLATEN

 

untuk

MILAD KE-3

"Tetap
tersenyum dan jangan lupa tuk berbagi yah!"

14.  Baru Lima Bulan, Kok! (1)

Oleh: Umi Laila Sari

 

Belum lama. Baru berbilang
lima bulan saya mengenal rumah hangat itu. Rumah yang nyatanya membuat saya
menyelami makna kebahagiaan hidup. Terlalu berlebihan kah? Sepertinya tidak
juga. Sebuah persuaan yang sangat berkesan, di bulan Februari, tahun ini. Lomba
menulis essai yang menjadi pembuka cerita.

Ya, sejak beberapa bulan
sebelumnya, saya bertekad untuk menjadikan menulis bagian hidup saya. Apapun
peluang untuk mewujudkan impian tersebut akan saya raih. Kebetulan saya
mempunyai sahabat yang juga memiliki obsesi yang sama. Jadilah kami sepakat
untuk mengikuti lomba essai there are a lot of amazing mom.

 Serunya, saya dan dia
tidak cukup menguasai tehnologi internet. Di warnet belakang kampus, kami
berusaha untuk bisa bergabung di milis --yang sebenarnya pernah diajarkan caranya
oleh teman. Ia duduk di sebelah saya, memberi semangat. Targetnya, sore itu
kami harus sudah mendaftarkan diri di milis Sekolah Kehidupan (SK).

"Eh hujan ya?" saya melongok
sejenak ke luar lewat jendela kaca warnet.

"Iya mbak, cuma gerimis kok."
Jawabnya sambil turut melihat ke luar. "Gimana mbak, sudah bisa?"

"Sabar, semoga saja bisa."

DUUARRR. LEP.

"Innalillahi…" Kami hanya
bengong memandangi layar komputer yang tiba-tiba  mati. Sepenuh ruang
warnet gelap. Di luar sana juga gelap. Hanya sesekali kilatan dari langit
mengiringi air yang mencurah.

"Di sini ngak pake
jenset," tutur penjaga warnet. Usai membayar dan hujan sedikit reda, kami
melangkah pulang. Belum mencapai gerbang keluar kampus, hujan kembali deras.
Tidak ada pilihan kecuali berteduh dulu. Deretan pondokan warung jajaann yang
telah tutup lumayan jadi tempat berlindung. Di seberang jalan, dua kesebelasan
asyik bermain bola kaki di lapangan kampus.

Mulai dari merenung sambil
memandang jalan yang lengang. Membuat puisi bertema sepi. Diskusi tentang
sastra. Mendengar musik dari MP3. Menghayal sedang berada di rumah dengan
segelas susu coklat hangat. Sampai akhirnya kami sama-sama membisu, hujan tak
kunjung usai. Sementara, dingin kian menelusuk. Selain karena angin juga karena
kaos kaki dan bagian atas jilbab  sedikit basah.

Hampir pukul 17.30 saat kami
memutuskan melanjutkan perjalanan.

"Mau langsung pulang atau kita
coba lagi di warnet depan?" Saya mengajukan pertanyaan sebab di depan gerbang
kampus ada warnet lain. Dan memang listrik tidak lagi padam.

"Tergantung mbak. Kan mbak
yang lebih tahu, masih lama atau tidak daftarnya." Santai saja ia menjawab
hingga kami pun melangkah menaiki tangga penyeberangan.

"Perjuangan harus
dituntaskan," saya berbisik sendiri. Kami telah duduk di warnet kedua. Ketika
saya membuka email kami, ternyata registrasi telah diterima.

"Dek, liat, emailmu sudah
terdaftar di milis SK. Email mbak juga sudah. Nah, tinggal kirim tulisannya."
Sedikit teriak saya berkata padanya. Senang.

"Iya mbak, tapi sekarang sudah
magrib." Saya mengangkat bahu, segera sign out. Biar tidak malu membayar warnet
yang hanya beberapa menit, kami membeli wafer. Masuk sedikit dari lorong
sebelah warnet tadi ada masjid. Meski hujan tetap merinai, kini hati saya lebih
ringan. Selembar hari kami tutup dengan bersua pada-Nya di tiga raka'at
berjamaah. Allahuakbar….

*         
*          *

"Ya udah, mbak nunggu bus di
sini. Kamu?"

"Ntar mbak, aku mau ke warnet
lagi, kirim tulisan. Makasih ya mbak. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam." Kami berpisah.
Kost-kost-annya memang tak jauh dari kampus. Sebuah bus jurusan Prumnas dengan
penumpang berdesakan berhenti. Sigap saya menaikinya."Besok, naskah itu akan
kukirim," saya berujar dalam hati. 

*         
*          *

           
"Hah. Yeeee…. Alhamdulillah. Yes! Beneran nih?" Entah kata apalagi yang saya
ucapkan dengan nada cukup tinggi. Pengguna di sebelah menatap saya bingung. Tak
sabar, saya menghubungi teman dan langsung teriak-teriak di HP.

           
"Oke deh, selamat ya mbak. Ditunggu syukurannya," komentar yang saya terima
usai penjelaskan yang penuh semangat. Saya benar-benar bahagia dan bersyukur.
Bukan hanya karena saya menang lomba tersebut tetapi juga bahwa saya berhasil
meniti tangga untuk mewujudkan  mimpi saya. Meski tidak mudah, saya pasti
bisa. Dan mimpi yang tinggi itu, saya pijaki pada anak tangga pertama di rumah
bernama SK. 

 

 

 

 

 

15.
Baru Lima Bulan, Kok! (2)

Oleh: Umi Laila Sari

Belum lama. Baru berbilang
lima bulan saya mengenal rumah hangat itu. Rumah yang nyatanya membuat saya
menyelami makna kebahagiaan hidup. Terlalu berlebihan kah? Sepertinya tidak
juga. Usai persuaan mengesankan di gerimis senja milik Februari tahun ini,
inbox saya bejibun email. Setiap kali membuka email-email tersebut, ada
rasa 'cemburu' menyelinap. Sketsa keakraban terjalin di antara para SK-ers.
Bertukar informasi, membangun semangat, mengajak bermuhasabah diri, mengucapkan
selamat, mengadakan acara bersama, bahkan sekedar bertanya kabar, seolah
sahabat sejoli padahal lebih banyak bertemu di dunia maya.   

Dengan keterbatasan waktu
nongkrong di warnet, saya hanya bisa memandang semuanya dari jauh.  Belum
bisa ikut melibatkan diri secara aktif. Meski demikian, saya merasa telah
menjadi bagian dari rumah ini. Sangat ramah keluarga di rumah ini merengkuh saya,
seseorang yang mungkin 'belum' disadari kehadirannya.   

Terlebih ketika saya membaca
berulang-ulang deretan tulisan inspirasi di buku Menggenggam Cahaya (MC)
--bingkisan karena saya menang lomba essai. Keharuan yang sama kembali
membadai. Keharuan yang sebelumnya saya rasakan saat menulis esai untuk lomba
there are a lot of amazing mom. Meminjam kalimat bang Arham Kendari, "gw pengen
nangis ngesot."

Sungguh, saya masih sangat
ingat, malam itu, saya sempat beberapa saat berhenti mengetik. Menenangkan diri
dari buncahan emosi. Bahu saya berguncang hebat, luncuran air mata makin
menderas. Saya hanya dapat menggigit bibir meredam keharuan. Entahlah, mungkin
karena temanya yang dekat dengan keseharian kita. Atau karena  saya
menulisnya dengan sepenuh hati. Saya menyatu dalam tulisan tersebut. Menitipkan
ruh saya di dalamnya.  Ketika merangkai kalimat, saya seolah sedang curhat
dengan banyak teman di hadapan saya. Mereka begitu antusias mendengarkan tiap
kata dan siap mengulurkan bantuan.

Akhirnya, saya mengerti
mengapa saya terisak-isak manakala membaca buku MC. Ya, mereka menulis dengan
ketulusan jiwa. Bukan menulis untuk meraih popularitas. Bukan pula menunjukkan
kelebihaan diri sebab kemampuan analisa dan daya kritis hingga menjadikan
penulisnya merasa tinggi hati. Satu pelajaran berharga saya dapatkan di rumah
bernama SK. Bahwa menulis menjadi proses panjang pengarifan tiap diri.
Mencintai hidup dan kehidupan yang Tuhan anugerahkan pada kita.

*         
*          *

Saya mengulum senyum ketika
melihat foto-foto kegiatan SK-ers. Membayangkan diri saya berada di antara
mereka. Ah, seperti mimpi sebelumnya, saya yakin akan dapat mewujudkannya.
Suatu saat nanti.

                       

                                                                                   
Palembang, 040709; 23:59

16. Murid Baru SK

Oleh Diah Utami

 

Searching searching searching, tak berapa
lama kemudian berderetlah link menuju info berbagai lomba penulisan,
sesuai dengan kata kunci yang kuketikkan di jendela pencari. Mataku berbinar.
Banyak sekali...! Lomba menulis membuatku fokus pada tema yang akan kubahas,
untuk kutuliskan, dan kelak akan dipublikasikan tentunya.

Salah satu yang menarik perhatianku adalah lomba
menulis "Amazing Moms". Persyaratannya tidak terlalu rumit. Panjang tulisan
cukup moderat, antara 6-10 halaman A4. Ide ceritanya sudah kupunya. Aku tinggal
merevisi tulisan lamaku, sebetulnya. Bahkan aku punya dua usulan naskah, tepat
dengan persyaratan yang diinginkan oleh milis Sekolah Kehidupan sebagai
penyelenggara ajang lomba ini. Tapi... untuk bisa mengikuti lomba menulis ini,
aku harus ikut sebagai anggota milis tersebut. Adduuh... males banget
sebetulnya.

Aku sudah ikut milis ini-itu, banyak sekali.
Belum lagi situs jejaring profesional maupun pertemanan dan account
e-mail reguler yang ternyata akhirnya sulit ku-manage. Kadang-kadang aku lupa password
untuk masuk ke salah satu situs. Saking banyaknya, aku tidak lagi mengingat
semuanya secara mendetil. Password yang ini untuk account yang mana. Haha...
Segitunya ya...? Makanya, aku agak malas untuk ikut satu milis (baru) lagi.
Tapi aku ingin ikut lomba menulis itu...!!!

Akhirnya, aku 'nekat' juga ikut milis ini, lalu
mengirim tulisanku ke ajang lomba yang sudah 'kutandai'. Setelah mengeedit
sana-sini, membaca ulang berkali-kali, akhirnya aku cukup puas dengan
tulisanku. Kukirim kisah tentang ibu angkatku ketika aku tinggal di Jepang
beberapa waktu yang lalu, sesuai tema Amazing Moms, yang bukan ibu kandung
kita. Cuma satu sih yang berhasil kukirim, padahal aku punya dua ibu angkat
yang baiiik sekali. Yang kedua gagal terkirim gara-gara koneksi internet yang bolot,
padahal naskah tentang host-mamaku di Kyushu itu yang justru kujagokan :( Aku
bahkan berkali-kali berusaha mengirim naskah dengan attachment melalui
jaringan internet di rumah. Hasilnya, rekening telepon membengkak, tapi naskah
tetap tak berhasil terkirim pada waktunya. Halah...! Tapi keterlambatan
pengiriman tetap tak bisa ditoleransi. Ya... salahku sendiri sih, kenapa tidak
berusaha mengirimkannya jauh-jauh hari, padahal naskah itu sudah siap sejak
lama.

Sementara itu, pengumuman lomba ternyata diundur.
Hm... harusnya, penerimaan naskah diundurkan juga dong, jadi naskah jagoanku
bisa ikut dinilai. Tapi telah hilang satu jam emas, lengkap dengan butiran detik
intan berlian. Waktu yang 'hilang', tak bisa kembali lagi. Penyesalan tinggal
penyesalan. Aku pun pasrah saja.

Berdebar-debar dan harap-harap cemaslah menanti
pengumuman hasil lomba itu, mewarnai hari-hariku selanjutnya. Sementara itu,
tentu saja aku makin rajin 'masuk sekolah' online di Sekolah Kehidupan, dan
ternyata... banyak ilmu yang bisa kudapat dari sekolah ini. Dengan guru-guru
berpengalaman, teman-teman sekelas yang kritis-aktif-dinamis, aku makin senang
bersekolah di sini. Tidak merasa terpaksa lagi mendaftar cuma-cuma di sekolah
ini.

Pengumuman lomba menulis Amazing Moms pun
dirilis. Setengah (tidak) berharap, kutelusuri daftar judul naskah yang menang.
Penasaran, ingin tahu juga, naskah seperti apa sih yang bisa muncul jadi
jawara, supaya aku bisa ikut belajar dari kesuksesan orang lain. Ternyata eh
ternyata, hey!!! Naskah yang sebetulnya tidak kujagokan, ternyata muncul
sebagai juara harapan. Senangnya... :D

Nggak nyangka, aku yang notabene 'anak baru' di
eSKa, ternyata bisa berprestasi juga di sekolah kehidupan ini. Sedikit demi
sedikit, menimba ilmu di eSKa, semoga bisa membuatku semakin bijak, karena
sekolah ini telah memberi begitu banyak hikmah kepada para murid dan gurunya,
dan aku bangga termasuk dalam komunitas ini, jadi salah satu bagian (kecil)
dari sekolah ini. Kayaknya, nggak akan mau aku lulus dari sekolah ini, mau
terus sekolah... di Sekolah Kehidupan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

17. Bukan sahabat eSKa yang baik, tapi ngaku 'eSKaer',
boleh?

Oleh St F. Ragilf

Jujur, kalau harus menulis
tentang pengalaman saya bersama eSKa, sungguh begitu banyak kesan yang tak
bakal terlupa. Begitu banyak pula kata untuk mengekspresikannya. Tapi, ada satu
kata yang pasti akan selalu mewakili semuanya: menyentuh.

 

Bermula entak kapan. Saya tidak
tahu tepatnya, bulan atau hari apa saya bergabung dengan eSKa. Bisa dikatakan,
saya bukan eSKaer sejati. Saya tidak aktif posting, hanya kadang kala balas
posting eSKaer lainnya, dan lebih sering nimbrung dalam lomba-lomba kepenulisan
yang diwartakan di milis eSKa. Singkatnya, dengan cara yang ajaib saya masuk ke
dunia eSKa. Ya, eSKa adalah sebuah dunia bagi saya. Mengapa 'dunia'? Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, dunia diartikan sebagai bumi dengan segala
sesuatu yang terdapat di atasnya, atau planet tempat kita hidup. Syahdan,
demikianlah eSKa. Ia bumi dengan segala rasa, warna, dan hikmah yang
menghidupkannya sebagai satu kesatuan semesta ajar-maslahat. Ia planet tempat
harapan dan mimpi, ingatan dan kenangan, serta rindu dan cinta menyemai benih untuk
kelak dituai buahnya, yang rasa dan warna apapun itu pastilah terhimpun dalam
satu keranjang hikmah: menjadi lebih baik.

 

Telah jutaan postingan memenuhi
milis eSKa, dan bisa jadi lebih dari miliaran orang telah menikmati
kebermaknaannya. Terhitung di dalamnya ada saya. eSKa menyentuh hati saya
ketika membaca sebuah postingan inspiratif Pak Teha, berjudul 'Tak Cukup
Menjadi Baik'. Hari itu dua tahun lebih empat bulan silam, saya ingat saya
sedang merasa cukup baik oleh sebab Tuhan masih berkenan melanjutkan usia hidup
saya, meski saya adalah orang yang pelupa mensyukuriNya. Hingga kalimat 'the
enemy of the best is good' menyentak saya. Memang bukan kata Pak Teha,
tapi dari Pak Teha lah saya disadarkan, bahwa 'merasa baik' adalah musuh
terbesar manusia. Mengapa? Karena, 'merasa baik' membuat kita melihat yang lain
tidak baik. Karena, 'merasa baik' menjauhkan kita dari sikap rendah hati.
Karena, 'merasa baik' bisa mengotori niat tulus dengan rasa pamrih. Hasilnya,
buah yang kita tuai akan digerogoti ulat-ulat kesombongan. Jika kita tidak jeli
atau hati-hati saat memakannya, maka ulat-ulat kesombongan itu akan beranak
pinak di dalam aliran darah dan jejalin urat syaraf kita, hingga yang fatal
adalah ulat-ulat kesombongan itu mengeram dalam otak dan hati kita;
menjerumuskan kita pada kekufuran.

 

Pada hari itu seperti ada sebuah
gada yang dipukulkan pada diri saya. Tidak terasa ngilu di tubuh saya, tetapi
sungguh membuat hati saya berdesir sangat tajam. Lebih dera ketimbang apapun.
Dan jika ditanya 'seperti apa', maka yang pasti terjadi adalah akan ada jeda
diam yang sangat lama (seperti saat saya mencoba menuliskannya sekarang).
Kecuali bagi mereka yang berkemampuan membaca katahati, pada jeda diam saya
yang sangat lama itulah jawabannya. (Adakah?)

 

Seseorang tidak bisa hanya
'merasa baik', sebab itu saja ternyata tidak cukup. Lalu, seharusnya 'merasa
baik' yang bagaimana yang bisa dianggap telah cukup? 'Merasa baik' untuk siapa
dan untuk apa, yang tidak akan menjadikan seseorang kufur? Bagaimana bisa
sesuatu yang baik tidak cukup memberikan dampak yang baik pula?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengusik niat saya atas segala hal baik yang
telah saya lakukan dan membuat saya putus asa karena sudah berbuat baik selama
ini. Dalam hati saya berontak, apa yang salah dengan 'baik' saya? 

 

Sepanjang membaca tulisan Pak
Teha, berkali-kali saya digiring ke kesadaran-kesadaran baru, sederhana tapi
bertumpuk makna. Tulisan Pak Teha secara dini menyadarkan saya bahwa menjadi
baik itu tidak cukup karena ada satu tingkat lagi yang harus diraih, yakni:
menjadi terbaik. Tulisan Pak Teha pula yang membuat saya mencapai pada titik
penyadaran sebuah lakon hidup, bahwa 'baik' adalah musuh terbesar jika
mengakibatkan saya (baca: kita) tidak bergerak karena sudah merasa puas diri,
tidak mau berubah menuju ke arah yang lebih baik, lebih baik lagi, sampai
mencapai tingkat keunggulan. Kita perlu menjadi yang terbaik, bahkan
menjadi yang terunggul. Dengan demikian kita tidak hanya baik bagi diri
sendiri, tetapi bisa menjadi kebaikan, menjadi berkat bagi banyak orang.
(Demikian tulis Pak Teha)

 

Akhir kata, saya akui saya bukan
sahabat eSKa yang baik. Saya tidak kenal masing-masing eSKaer, sebab saya hanya
tahu nama mereka saja. Saya tidak aktif berbagi 'kehidupan' dengan eSKaers
untuk membangun 'sekolah' ini. Saya bisa dibilang 'mencuri'
pengalaman-pengalaman hidup eSKaers: pengalaman yang baik jadi kartu ajaib saya
untuk lebih menikmati kehidupan ini, sedang pengalaman yang buruk jadi senjata
tersembunyi saya agar tidak jatuh di keburukan yang sama; keduanya—baik dan
buruk—menjadikan saya seakan-akan seorang yang telah menelan
asin-pahit-asam-manisnya kehidupan. Ah, saya memang bukan eSKa yang baik …..
Tapi, kalau saya ngaku eSKaer, boleh?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

18.
Aku Keluar dari SK?

Oleh
Andri Pranolo

 

"Kehidupan itu adalah sekolah yang sebenarnya"
adalah kalimat yang tertulis dalam description sekolah kehidupan yang ku
baca sebelum aku memutuskan menjadi murid dalam sekolah ini.

Awal-awal masuk kelas, sapaan-sapaan akrab dan smile
emotion kerap menjadi ekor kehadiranku. "Baju", "sandal-jepit lusuh yang
aku pake", "status ekonomi", "agama", "warna kulit", dan aksesoris lainnya yang
"melekat" dalam tubuhku sama sekali tidak ada yang menyinggung dan
mempersoalkan disetiap kelas yang ku masuki. Dengan sopan, mereka
mempersilahkan aku  "duduk" di bangku mana saja, dengan siapa aku suka,
bahkan aku bebas memilih kelas mana saja yang aku minati pada tiap waktu aku
masuk sekolah. Aku merasa dihormati, nyaman untuk belajar dan bertanya tentang
lintasan kehidupan yang menyambangi dengan aroma ketidakpastian. SK seolah
menjadi rumah untuk mentautkan semua kegelisahan, keletihan, kebahagiaan,
kesedihan, dan semua rasa yang pernah mampir dalam hariku.

Sahabat, kalian semua adalah guru yang banyak
menorehkan pelajaran melalui tinta keikhalasan. Bahkan, aku dapat mengenal
kalian lebih dalam dari pelajaran-pelajaran yang kalian sampaikan.

Sungguh luar biasa. Engkau semua adalah the
real pahlawan tanpa tanda jasa di "awang-awang" yang menginspirasiku untuk
terus maju menapaki kerikil-kerikil kecil yang sesekali menancap di kakiku,
sekaligus membersihkan "luka menganga karena ulahku" dengan perhatian kalian.

Kebahagiaan yang tersampaikan, kalian apresiasi
dengan penuh keikhlasan. Kesedihan yang ku ungkapkan, kalian lebur dengan
hiburan dan motivasi yang menguatkan.

Guru dan sahabatku, rasanya makin hari aku
semakin menjadi pendiam. Bahkan aku sering mbolos dalam waktu yang lama. Sekali-kali,
memang, aku mengintip melalui celah cendela kelas untuk sekedar melihat apa
yang sedang kalian pelajari. Namun, aku semakin sadar tertinggal jauh dari
kalian, dan aku mulai malu untuk menyapa kalian.

Sahabat tidak terasa sekolah kita sekarang akan/memasuki
usia yang ke-3. Rasanya baru Ramadhan (September 2007) kemarin dengan segala
keterbatasan, aku didaulat menjadi Ketua/Koordinator Wilayah Yogyakarta oleh
Mas Suhadi (Sekretaris SK Pusat pada Kabinet Mas Nursalam). Pada Milad ke-2
Situ Gintung (Juli 2008), aku dengan bangga menerima potongan nasi tumpeng dari
pak Sinang sebagai perwakilan yogyakarta dan berdiri bersama wakil SK dari
daerah lain, serta terakhir pada "1000 cinta untuk 1000 mushola, serta
Launching Buku MC dan Kolak Ramadhan" aku masih berdiri-bungkuk menyampaikan
sedikit berkah sekolah kita kepada kehidupan sekitar pada September 2008.
Namun, sekali lagi aku malu dan mohon maaf kepada semua guru dan sahabatku.
Banyak yang aku terima dari kalian dan dari sekolah ini, tetapi tidak ada
kontribusi dan capaian yang patut dibanggakan untuk mengembangkan sekolah kita
ini dalam wilayah amanahku. Bahkan terkahir, tanggung jawab sebagai Tim Website
pada kabinet ESKAVAGANZA (pimpinan Kang Dani) tidak tertunaikan dengan baik.

Guru dan sahabatku, walaupun demikian aku tidak
malu untuk meminta agar aku bisa tetap diterima sebagai murid dan sahabat
kalian. Walaupun aku pernah khilaf minta keluar dari sekolah ini. Namun,
nasihat singkat sahabat mengingatkanku bahwa aku adalah bagian dari kehidupan yang
harus terus belajar, dan Sekolah Kehidupan adalah pelajaran-kehidupan-kalian
yang dapat aku ambil untuk belajar.

Selamat Milad ke-3 Sekolah Kehidupan, semoga
muatanmu tidak pernah kering dari torehan tinta keikhlasan ahli hikmah
kehidupan (yaitu, kalian sebagai sahabat sekaligus guruku).

Jogja, 05/07/09; 21:53

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JELANG MILAD ESKA

Ikutan Donasi buku, yukkk :)
http://akunovi.multiply.com/journal/item/1082

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.wordpress.com/

12d.

[Ngaku Eska] Dipilih-Dipilih :D

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Jul 12, 2009 11:40 pm (PDT)





Silakan dipilih untuk menentukan tulisan favorit :)13-16 Juli 2009sertakan alasannya juga :)untuk alasan yang oke, akan mendapatkan merchandise dari sponsor :)

==============================================

19. ESKA TONGGAK SEJARAH SAYA DALAM MENULIS

oleh:
Arya Noor Amarsyah Bustamam (Arnab)

 

           
Dunia tulis menulis baru mulai digeluti setelah mengetahui tulisan beberapa teman
dimuat di surat kabar nasional. Berbagai macam perasaan muncul ketika tulisan
mereka berhasil lolos dari saringan dewan redaksi. Senang, bangga mempunyai
teman seperti itu dan sekaligus sedikit 'mencemooh'.

           
Mencemooh dalam arti bahwa pengetahuan mereka tidak jauh berbeda dengan diri
ini. Tidak ada hal baru yang dipaparkan dalam tulisan mereka. Gaya penulisan
mereka juga mudah dipahami. Tulisan diawali dengan pemaparan sebuah akibat,
disusul pada alenia berikutnya pemaparan mengenai penyebabnya. Alenia
berikutnya diikuti dengan pemaparan berbagai fakta pendukung.

           
Perasaan memiliki pengetahuan yang sama dan mampu memahami tekhnik penulisan
inilah yang menjadi pemicu saya untuk menekuni dunia tulis menulis.

Tekad dipancang kuat-kuat dan
semangat terus ditiup hingga berkobar-kobar. Saya ingin menjadi penulis!!

Mulailah tulisan dilayangkan
ke surat kabar tempat dimuatnya tulisan beberapa orang teman. Kolom yang
dipilih pun sama dengan kolom yang memuat tulisan mereka. Untung tidak dapat
diraih, malang tidak dapat dihindari. Tulisan saya dianggap tidak layak
menghiasi kolom surat kabar nasional itu.

Namun tidak ada sedikit pun
rasa putus asa. Tulisan kedua dikirim kembali, tanggapan yang diperoleh tetap
sama. Tulisan ketiga menyusul, tapi jawaban redaksi tetap sama, "Maaf tulisan
Anda belum layak.' Begitu kira-kira bila penolakkan itu dilontarkan dengan
kata-kata.

Semangat terus dipompa hingga
menggelembungkan otot yang membuat jari jemari menjadi kuat dan lincah menari
di tuts keyboard. Tulisan berikutnya terus dilayangkan, hingga mungkin sudah
berjumlah 20-an tulisan. Tapi tetap saja, status tulisan masih nol besar.

Seringnya penolakan bukan
berarti saya tidak pernah melakukan evaluasi. Evaluasi sering dilakukan.
Pengamatan tiap kata juga dilakukan. Kata yang perlu, tetap dipertahankan di
kalimat. Kata yang tidak perlu ada, dibuang ke tong sampah. Tapi tetap saja
bisul itu belum juga pecah.

Tulisan ditolak media massa,
membuat saya putar haluan. Mencoba mengikut sertakan tulisan dalam lomba. Salah
satunya lomba yang diadakan komunitas Sekolah Kehidupan.

Melalui milis komunitas ini
saya mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba. Syarat utamanya mengirimkan
beberapa contoh tulisan yang merupakan asli buatan sendiri. Tema yang diusung pada
saat itu adalah Lomba Kisah 1001 Ramadhan.
Para peserta diharuskan mengirimkan sebuah kisah nyata yang terjadi di bulan
Ramadhan.

Saya pun mengirimkan sebuah
tulisan. Judulnya, "Kecilku di bulan Ramadhan".  Penantian pengumuman
lomba ini cukup lama. Walau tidak terlalu berharap memperoleh nomer di dalam
lomba, tapi tetap saja kepastian amat ditunggu-tunggu.

Penantian itu pun ternyata
tidak sia-sia. Yang lebih mengejutkan lagi, tulisan saya masuk ke dalam 10
besar. Berbagai macam kondisi muncul pada saat itu.  Merasa tidak percaya
dengan hasil pengumuman itu, senang, bangga dan perasaan lain yang sulit untuk
digambarkan.

Mendapatkan kenyataan ini,
mendorong saya untuk membaca ulang tulisan yang dikirim. Bukan karena tidak
tahu isi tulisan itu. Saya hanya ingin tahu, mengapa tulisan itu dinilai layak.

Dari awal hingga titik
terakhir tulisan itu usai dibaca. Para pembaca ingin tahu, apa kesan dan
penilaian saya mengenai tulisan itu?

Saya menilai tulisan itu buruk
sekali. Saya menjadi bingung, "Kok tulisan seburuk itu dapat masuk 10 besar?
Sementara yang dikirim ke media massa tidak pernah dimuat, padahal
tulisan-tulisannya bagus?"

Saya mencoba memahaminya.
Berdasarkan pengumuman yang ada, ternyata salah satu penilaian mengapa tulisan
saya dinilai layak, karena ada kesesuaian dengan tema.

Bukan hanya senang yang
diperoleh, kemenangan ini juga membuat saya memperoleh pelajaran. Penilaian
bagus atau tidak sebuah tulisan itu adalah relatif. Bagus bagi kita, belum
tentu bagi redaksi. Buruk bagi kita, belum tentu bagi panitia lomba.

Karena relatifnya penilaian
terhadap sebuah tulisan, membuat saya semakin bersemangat untuk menulis. Rasa
khawatir ditolak atau tidak layak dibaca hilang perlahan-lahan, yang ada
hanyalah rasa percaya diri. Menulis, menulis dan terus menulis.

Ucapan selamat dari
rekan-rekan, karena berhasil memperoleh 10 besar, bukan apa-apa. Hadiah berupa
buku, juga dapat dianggap tidak ada apa-apanya. Tulisan-tulisan itu
dikumpulkan, dicetak dan diterbitkan menjadi buku yang berjudul 'Kolak Ramadhan",
juga tidak ada artinya bagi saya.

Tidak ada artinya bila
dibandingkan dengan pelajaran yang telah diperoleh. Pelajaran yang diperoleh
dari kemenangan ini. Apa itu? Relatifnya sebuah penilaian terhadap tulisan.

Pelajaran inilah yang memicu
saya untuk menulis. Pelajaran inilah yang akan terus mencambuk saya untuk tetap
menulis. Oleh karenanya tidak salah, bila saya mengatakan 'ESKA Tonggak Sejarah
Saya dalam Menulis"

20. Inspirasi Kolam Ikan

Oleh: Rina S

 

Saya
tertegun melihat sejumlah angka yang tertera di layar atm. Kok tinggal segini?
Aduh, ini kan baru minggu kedua. Gajian masih dua minggu lagi. susu si kecil,
arisan rt, ongkos ke kantor, makan sehari-hari....saya menghitung sejumlah
angka di kepala. Duh, kok minus?Setelah mengeluarkan kartu atm saya keluar,
pikiran saya masih bergelut dengan angka-angka. Perasaan gak masuk akal uangku
tinggal segini. Padahal pemasukan saya bulan ini bisa dibilang besar karena ada
lemburan. Saya Mengingat-ngingat, dipos mana pengeluaran terbesar saya? Ehm,
beberapa hari lalu memang ada pengeluaran mendesak cukup besar. Kalau
diingat-ingat, kok hampir setiap bulan ada saja kebutuhan tak terduga.
Imbasnya, hampir setiap bulan ngepas kalau gak minus.

Langkah
saya masih terasa lemas. Hati mulai mengeluh. Ini nasib atau rejekinya memang
segini? Tapi masa iya, rejeki saya segini? Kok bisa ya orang lain, entah
saudara atau teman atau tetangga bisa berkecukupan bahkan berlebih. Atau karena
rejeki saya gak berkah, sehingga selalu merasa kurang bahkan kerap kurang?
Karena  jika dilihat dari jumlahnya, penghasilan saya dan suami besar.
Tapi masa gak berkah. Kami sama-sama bekerja delapan jam sehari di sebuah
perusahaan asing yang berbeda, yang artinya jam kerja kami efektif. Setiap
rupiah yang kami terima setiap bulan adalah buah dari keringat kami. Zakat
penghasilan kami bayar, ngasih orang tua rutin, bantu adik rutin, bahkan bantu
saudara. 

Atau
karena terlalu banyaknya bantuan yang kami berikan? Kadang hati saya mengiakan.
Tapi sisi hati yang lain, gak percaya kalau ini penyebabnya. Bukankah Allah
telah menjamin jika rejeki tak akan berkurang dengan berzakat, bersedekah atau
memberi.

Pikiran-pikiran
menggangu itu kerap datang dan pergi, terutama saat tengah
bulan..he..he...pikiran yang wajar bukan? Makin kerasa rasanya jadi istri yang
merangkap manager keuangan keluarga.

Sampai
suatu hari, beberapa hari setelah bergabung dengan milis sekolah-kehidupan,
saya menemukan sebuah tulisan. Tapi saya lupa judul tulisannya apalagi
penulisnya. Saya yakin banyak sahabat eska yang membaca juga tulisan itu. Saya
sudah coba men search nya di yahoogroups nya sekolah- kehidupan tapi gak
muncul, mungkin kata yang saya search tidak cocok.

Untuk mengingatkan, saya akan sedikit ceritakan dengan
singkat. Dalam kunjungan ke rumah saudaranya, penulis memancing iakn di rumah
saudaranya itu tapi setelah beberapa saat menunggu, tak seekor ikan pun
nyangkut di mata kail pancingannya. Lalu datang bapaknya, memberi trik cara
memancing. Penulis langsung menerapkannya dan tak lama kemudian seekor ikan nyangkut
di mata kail pancingannya. Kejadian ini membuat penulis terinspirasi membuat
analogi rejeki dan kolam ikan. Rejeki dari Tuhan diibaratkan dalam bentuk ikan
dan setiap orang sudah mendapatkan satu kolam ikan. Artinya rejeki setiap orang
sudah di atur dan tidak akan tertukar. Sebagai muslim, saya meyakini bahwa
rejeki seperti halnya jodoh dan kematian, sudah di tentukan Allah swt. Dan
seberapa banyak ikan (rejeki) itu kita dapat tergantung kepandaian dan usaha
kita untuk mendapatkannya.

Jawaban
luar biasa untuk pertanyaan saya selama ini. Bukan
soal nasib atau rejeki nya ‘hanya segini’, tapi belum pandai dan
kurang kerasnya usaha saya untuk mendapatkan ikan-ikan itu.

Terima kasih kepada penulis kolom ikan yang artikelnya
memberi saya pencerahan.

 

 

Love,

Rina S

www.momsbooksclub.blogspot.com

www.bundakreatif.com

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

21. Di SK Aku belajar mencintai.

Oleh
Icha Koorag

Jujur sebenarnya aku
takut menuliskan ini. Aku takut pada diriku sendiri karena ingin ngaku eska
kenyataannya hampir setahun lebih aku tak berkontribusi apa-apa. Aku hanya
membaca  kegiatan dan tulisan yang ada di SK.

Aku sangat ingin
berkativitas penuh seperti awal aku bergabung dengan SK tapi keterikatanku
sebagai karywan, istri dan ibu dari Bas dan Van membuatku harus membagi prioritas
kegiatan dalam keseharianku

Aku masih bersyukur,
pasanganku sangat mendukung semua aktivitasku termasuk di dalam SK. Tapi justru
aku yang harus "tahu diri". Waktuku sebagian besar sudah tersita sebagai
karyawan. Waktuku untuk suami dan anak-anak sangat minim. Mau tidak mau aku
mengorbankan "kesenanganku" dalam hal ini menulis. Aku mengekang keinginanku
berbagi lewat cerita pada semua sahabat-sahabatku. Blog-blogku nyaris tak
tertangani. Di milis-milis yang aku ikuti, aku hanya bisa berpartispasi pasif.
Hanya membaca!

Bukan aku tak mau
menulis, aku ingin dan sangat ingin. Namun keterbatasan-keterbatasan yang ada
membuat aku menekan aktivitasku menulis. Karena menulis adalah sebuah
kesenangan, maka tak pantas rasanya aku bersenang-senang memainkan jemari ini
diatas computer dan membiarkan kedua buah haiku asyik dengan buku atau tv. Atau
bahkan asyik dengan ayahnya saja. Aku tidak rela!

Aku yang membawa mereka
9 bulan lebih dalam tubuhku. Aku yang bertaruh nyawa menghadirkan mereka ke
dunia dan aku pula orang  harus senantiasa ada bersama mereka saat mereka
tumbuh dan berkembang. Aku tak mampu memberikan seperti yang orang lain berikan
ada anak-anaknya. Tapi aku punya segunung cinta kasih untuk buah hatiku dan
pasanganku. Dan tak ingin sekejapun aku melewati pertumbuhan mereka.

Karena mereka aku bisa
beraktvitas seperti sekarang. Karena mereka sesungguhnya bahan bakar dalam
setiap langkah aktivitasku. Karena mereka aku bisa mencintai dan berada di SK.
Karena mereka aku senatiasa ingin menjadikan Sk tempatku berbagi tentang
pentingnya sebuah keluarga.

Karena mereka pula aku
senantiada menginginkan ada dalam SK, aku bisa berbagi pengalaman dan menimba
pengalaman dari mereka yang mencintai dan mengerti arti keluarga dari komunitas
SK. Dari komunitas ini pula aku belajar memahami makna kehidupan antar manusia
tanpa dibedakan suku, agama, ras ataupun antar golongan. Di SK pula aku merasa
perbedaan menjadikanku kaya dalam mengenal banyak hal. Dari SK pula aku belajar
memahami perbedaan sebagai awal sebuah pengertian untuk mencintai kebersamaa.

 Perbedaan di Sk
tidak menghalangi kami untuk sam-sama mensyukuri, sebagai mahluk ciptaaNya. Dan
bersama SK aku ingin terus bertumbuh sebagai manusia yang senatiasa bersyukur
dan meletakkan harapan hanya pada Dia sang pemilik kehidupan. (Icha Koraag, 9
Juli 2009)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

22.
Pada Suatu Ketika…

Oleh
: Suhadi

Juni 2006

"teng..teng..teng..teng..teng"

Suara bel sekolah yang dipukul sambung menyambung
terdengar jelas dari sebuah pelataran gerbang sebuah'bangunan'. Aku mematung
dan hanya memandang dari tempatku berdiri sambil memperhatikan orang-orang yang
masuk satu persatu ke dalam gerbang bangunan itu. Seorang lelaki hampir
berumuran setengah abad dengan rambut putihnya yang dominan menyelimuti
kepalanya, tersenyum, menyambut siapa saja yang masuk ke dalam gerbang sekolah
itu. Terpancang sebuah papan nama yang menjorok sedikit keluar pagar bangunan .
SEKOLAH KEHIDUPAN, begitu tulisan yang tertera pada papan.

 Bangunan itu terlihat bersih. Cat pada
temboknya berwarna –warni. Tidak hanya didominasi satu warna seperti halnya
tembok sekolah yang biasa kita temui selama ini. Ada warna merah yang kulihat
dominan pada salah ruang kelas. Sementara Warna hijau pada ruang kelas lainnya.
Warna Kuning , biru, jingga  hitam, putih dan beberapa warna lain sambung
menyambung mendominasi kelas-kelas yang ada di gedung itu. Ah, sekolah yang
unik, temboknya seperti pelangi!.

Aku beranjak masuk perlahan dan mendekati
gerbang. Beberapa lelaki dan perempuan masuk bersamaan denganku. Seorang lelaki
berambut keriting berwajah kurus dan berkulit putih, yang ada disampingku
tersenyum. Begitu juga dengan seorang wanita berjilbab berumur 35-an tahun yang
berjalan bersama dengan seorang lelaki berumur limapuluh tahun lebih, tersenyum
pula padaku. Aku bisa tebak kalau mereka berasal dari Bandung. Dari plat mobil
yang mereka bawa, menunjukan asal mereka. Aku membalas senyum mereka. Beberapa
pria dan wanita lainnya masuk bersamaan dengan kami. Dan seperti biasa, lelaki
berambut putih itu tersenyum ramah menyapa kami.

"Selamat Datang". Ucapnya sambil menjulurkan
tangan kanannya.

"Kenalkan, saya Pandika Sampurna", begitu dia
memperkenalkan namanya pada kami. .

" Silahkan masuk kawan-kawan sekalian, silahkan
menjadi murid dan juga guru di sekolah ini"Katanya kemudian.

Menjadi guru? Ah, ucapannya terdengar
aneh. Bukankah siapapun yang ingin masuk sekolah semuanya ingin belajar dan
menjadi murid guru-guru yang mengajar disekolah ini?.Tetapi lelaki ini bilang
bahwa, kami dipersilahkan bukan hanya menjadi murid tapi juga menjadi guru buat
sekolah ini. Ah, sebuah sekolah yang tak biasa. Dan satu hal yang tak biasa
lagi, aku tak perlu mengantri mengambil formulir pendaftaran dan membayar biaya
adminsitrasi seperti sekolah-sekolah yang pernah aku masuki sebelumnya .

Sambil menjinjing tanya , akupun masuk kedalam
diikuti beberapa kawan. Kami semua duduk  teratur menunggu lelaki. Ada
yang mengobrol antar kawan sebangku. Ada yang duduk tafakkur membaca. Dan ada
pula seorang wanita yang hilir mudik dan memperhatikan dengan seksama setiap
objek yang tergantung ditembok sekolah ini. Setelah agak lama mengamati dia
 kemudian mengeluarkan sebuah kamera dari tas jinjingnnya dan memotret
setiap benda yang menarik buat dirinya.Sebetulnya bukan hanya objek benda mati
saja yang dipotretnya. Kami yang hadirpun yang menurut dia menarik pasti akan
di potretnya. Ah, mungkin ia fotografer. Kataku dalam hati.

Tak berapa lama datanglah lelaki berambut putih
dengan senyum lebar itu. Dia mempersilahkan kami untuk memperkenalkan nama kami
masing-masing. Beberapa orang lelaki dan perempuan mulai berebut memperkenalkan
nama mereka. Ada yang bernama Nursalam, Mbak Indar, Bunda Ammy, Bunda Icha,
Fiyan Arjun, Achi TM, Lia, Dedew rieka, Taufik, Mas Adjie, Ustadz Udo Yamin,
Inga Fety ,Margo, Dan juga lelaki yang terlihat lebih sepuh dari kami, yaitu
Pak Teha.(maaf karena keterbatasan space beberapa nama tidak disebutkan
disini. Dan perempuan si fotografer itu ternyata
bernama Sisca Lahur. Dan dikemudian hari ternyata aku baru tahu, bahwa
orang-orang yang hadir dikelas kami itu  ternyata adalah  orang-orang
hebat .

15 Juli 2007 pada satu ruang di Club Rasuna

Riuh rendah suara tawa orang-orang ditingkahi
suara bunyi musik yang mengalun didalam salah satu ruang di gedung Club Rasuna,
Kuningan, membahana menyelusup masuk pada setiap sisi ruang di gedung itu.
Kedengarannya Seperti sebuah pesta. Yup memang sebuah pesta. Hari itu tepat
satu tahun kami belajar disekolah ini.

Seperti layaknya sebuah pesta, orang-orang yang
hadir pada saat itu bergembira. Dan Aku melihat begitu banyak yang hadir pada
aat itu. Disamping murid-murid ESKA yang lama maupun murid-murid ESKA
yang  baru, juga hadir beberapa undangan penting, diantaranya presenter
kondang Helmi Yahya dan seseorang yang paling dihormati diacara itu, Bapak
Taufik Ismail salah Seorang Suhu didunia sastra Indonesia yang kemudian
tulisannya menjadi pengantar  pada buku-buku tulisan murid-murid ESKA yang
dilaunching pada hari itu juga.

Semua larut dalam irama kegembiraan .
Terlebih-lebih Dani Ardiansyah, salah seorang murid baru yang ketiban pulung
Dia mendapatkan hadiah grand prize yang disediakan yaitu sebuah laptop. Tentu
sebuah hadiah yang begitu ingin didapatkan siapapun yang hadir pada saat itu.
Tapi itulah rahasia rezeki. Tidak setiap orang ingin disambanginya. Tapi Aku
yakin, sekalipun tidak mendapat hadiah, tidak ada seorang pun yang kecewa.
Karena setiap orang yang hadir saat itu masing-masing pulang membawa hadiah
cinta yang disebar sepanjang acara itu. Dan itulah hadiah yang paling indah dan
akan terkenang sepanjang hidup. Kemesraan ini janganlah cepat berlalu……sebuah
lagu yang dinyanyikan secara koor oleh para  hadirin menutup acara ini.
Secara tak sengaja Aku melihat beberapa kawan menitikan mata, mungkin mereka
berharap kemesraan ini tak cepat berlalu seperti halnya lagu yang kami
 nyanyikan.

Awal Juli 2009

Woro-woro yang tertempel didinding sekolah
kami mengingatkanku bahwa bulan ini adalah bulan dimana sekolah kami berulang
tahun yang ketiga. Ah.. tiga tahun sudah kami bergabung dengan sekolah ini.
Sudah begitu banyak mata pelajaran yang kami  mampu lewati, sekalipun
belum pada taraf menguasai. Beberapa teman seringkali absen hadir dikelas
karena harus mengajar ditempat lain. Ada pula yang sekedar hadir dan mengintip
dari celah lubang tembok sekolah ini, berharap masih ada pelajaran yang
berhasil dicurinya. Aku sendiri kadang hadir, kadang kadang tidak. Bahkan
terkadang aku hanya melihat dari atas pohon tempat kami berkumpul dulu,
memandang kearah gerbang sekolah, berharap masih dapat melihat wajah-wajah kawanku
jika rindu ini mendera.  Namun ada satu hal yang membuatku bahagia.
Ternyata beberapa muka baru kerap kali menyambangi sekolah ini. Mereka hadir
mengisi bangku-bangku kosong kelas yang kami tinggalkan untuk sementara waktu.
Ini menunjukkan bahwa Sekolah ini tetap menjadi minat siapapun yang ingin
menimba ilmu kehidupan yang tidak didapatkan disekolah lain.

Dalam tiga tahun ini, aku tak menyangka beberapa
tempat telah kami sambangi. Disamping untuk melepas rinduantar sesama kawan,
biasanya kami berkumpul mencoba untuk melepaskan energy positif yang ada pada
diri kami berharap agar energy itu dapat  dihirup oleh orang-orang yang
berada pada setiap tempat yang kami kunjungi. Terminal-terminal,
Mushola-,Mushola, taman Bacaan, serta penghuni pada sudut ruang Lapas adalah
tempat yang telah bersama-sama kami kunjungi dan menjadi muara untuk kami
berbagi.

Aku berharap kebersamaan serta energy-energy
positif senantiasa hadir menyapa yang disebar setiap penghuni sekolah ini dan
menjadi sebuah identitas yang akan tetap kami usung. Sekalipun ada beberapa
murid yang sedikit "lebih aktif" dikelas hingga kadang-kadang menggangu
ketenangan murid lainnya yang sedang belajar, tapi kami yakin bahwa keberadaan
sekolah ini tetaplah sebuah kebutuhan bagi siapapun yang ingin menemukan
rahasia kehidupan. Karena ya itu tadi semua yang hadir dikelas bukan hanya
berperan sebagai murid tapi mereka sekaligus dapat menjadi guru bagi
murid-murid yang lain apa yang dipelajari dapat langsung dipraktekan dalam
kehidupan ini.

Dan Pada suatu ketika nanti…entah kapan..ketika
aku melongok kembali sekolah ini..Aku akan melihat anak-anakku  dan juga
anak kawan-kawanku yang pernah menjadi murid sekolah ini, datang dan menjadi
penerus generasi sekolah yang tak biasa ini. Biar mereka menjadi murid dan juga
guru kehidupan seperti halnya orangtua-orangtua mereka dahulu. Dan
masing-masing akan tetap membagi dan menerima cinta yang disebar disekolah
ini.Semoga.

Selamat Milad Sekolahku..dan tetaplah mengisi
dunia dengan hal positif…

Salam

Suhadi (salah satu
 murid yg sering absen J)

 

23.
PELANGI KEHIDUPAN

Oleh Margo Widilaksono

 

Tak disangka yah, begitu cepat perjalanan waktu
berlalu. Goresan kenangan ada yang terabadikan dan ada yang mungkin tidak.
Namun semua adalah proses dalam kehidupan. Semenjak kita lahir, tumbuh dan
berkembang. Dari mulai anak – anak, remaja, dewasa dan kemudian menua.  

 

Namun tidak semua proses kehidupan menjadikan
diri kita hidup seutuhnya. Ada kala rasa hampa  menghinggapi menjadikan
diri kita hidup secara fisik namun mati secara hati. Kalau boleh diistilahkan
bagai " Hidup Segan Mati Tak Mau".  Segala aktivitas menjadikan diri tak
berdaya. Bagai robot terprogram menjalankan rutinitas kehidupan sesuai dengan
aturan. Dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali. Rasanya tidak ada warna
apalagi pelangi di dunia ini.

 

Hidup dalam kesendirian dengan rutinitas harian,
jauh dari keluarga menjadi lagu bertema sendu menemani hari – hari. Sampai pada
akhirnya kesadaran timbul setelah ada yang terenggut hidupnya. Allah memang
Maha mengetahui setiap hati  hambaNya. Pelajaran tentang kehidupan yang
amat berharga. "Hidup tidak hanya sekedar hidup tapi hidup adalah untuk
menikmati hidup dan semua berawal dari kehidupan."

 

Rangkaian  kata – kata yang menjadi sebuah
cerita mengawali diri untuk menikmati kehidupan. "Dengan berbagi menjadi
insipirasi", kata yang tertulis dengan lebel Pandika Sampurna dari seseorang
yang mengajakku bergabung dengan sebuah sekolah. Sekolah yang tidak pernah ada
guru karena semuanya adalah guru. Dan juga tidak ada murid karena semuanya
adalah murid.  Saling mengisi, berbagi, belajar dari kehidupan yang
menjadikan diri termotivasi untuk selalu menikmati hidup.

 

Sekolah kehidupan, begitulah nama yang tertera
dalam sebuah milis untuk mereka – mereka yang mau belajar dan berbagi dari
kehidupan. Sebuah sekolah yang tidak hanya maya tapi nyata. Tanpa membeda –
bedakan suku, agama, ras, warna kulit  atau lainnya. Menyajikan
kehangatan, persahabatan dan cinta yang tidak akan termakan usia.

 

Sekolah yang menyajikan " PELANGI KEHIDUPAN
" bagi guru dan muridnya termasuk diriku diantaranya.

 

Selamat Milad Sekolahku,
teriring rasa bangga atas eksistensi dan semangat tuk terus berbagi untuk
kehidupan. Dan semoga Allah SWT menjadikannya sebagai catatan amal kebaikan di
yaumil akhir nanti. Amin

 

"Pujangga termasyhur, Al Buhturi dalam baris syairnya ia mengungkapkan bahwa
jiwa yang berani hidup dengan menghadapi resiko apapun dan tetap tegar berdiri
di atas pijakannya adalah 'nafsun tudhi'u wa himmatun tatawaqqadu,
jiwa yang menerangi dan cita-cita yang menyala-nyala'. Sebab jiwa yang semacam
itu menjadi bukti bahwa ia benar dalam mengarungi bahtera hidupnya."

Jakarta, 25 Juni 2009

Al-biruni98

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JELANG MILAD ESKA

Ikutan Donasi buku, yukkk :)
http://akunovi.multiply.com/journal/item/1082

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.wordpress.com/

12e.

[Ngaku Eska] Dipilih-Dipilih :D

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Jul 12, 2009 11:41 pm (PDT)





Silakan dipilih untuk menentukan tulisan favorit :)13-16 Juli 2009sertakan alasannya juga :)untuk alasan yang oke, akan mendapatkan merchandise dari sponsor :)
==================================================================

24. Hooiiy..Aku Masih Tercatat
Siswa di Sini

Oleh Hamasah Putri

 

Dulu, ketika masih lajang dan tinggal di pelosok Bandung,
sudut kamar Hamasah Putri  menjadi tempat favoritku belajar jarak jauh di
Sekolah Kehidupan. Ditemani komputer pinjaman teman dan HP jadul untuk
modemnya, dengan status online yang sering terbaca adalah "lambreta
tralala". Aku lebih suka duduk di pojok, dan memerhatikan tingkah
teman-teman. Tidak jarang kutemukan catatan penting dari mereka, dan
menyimpannya dengan baik dalam buku catatan.

Begitu di luar ruangan, aku tidak bisa dikategorikan pendiam.
Dengan mudahnya aku mengakrabi penghuninya. Dulu, sebelum menikah, aku sering
curhat dan menjadi tempat curhat diantara sesama siswa, meski belum pernah
bertatap muka. Maka, hingga kini, tradisi itu masih terus berkelanjutan,
terutama untuk jadi tempat berkeluh kesah. Sstss, jangan bilang-bilang,
ini biasanya membincang para siswa lelaki di Sekolah.

Hari pernikahanku dengan Pangeran, yang juga ternyata siswa
Sekolah ini, membuatku bisa bertatap muka dengan siswa-siswa yang hadir di
walimahan kami. Maka, muka terkejut, menebak, mengingat, siapa saja mereka.
Swear, salut banget mereka sanggup datang ke rumah suami yang nun jauh di
pelosok Bogor

Pertemuan kedua terjadi pasca Lebaran, di Kebun Raya Bogor.
Ini adalah keikutsertaan perdana pada acara resmi Sekolah. Sebelumnya, aku
selalu bolos dengan berbagai alasan. Kali ini, aku pergi bersama suami, yang
masih menemani hariku sekitar 2 bulan. Hmm, awal pertemuan yang kaku,
kikuk, dan salah tingkah. hihihi

Selanjutnya, begitu kami menetap di daerah Jakarta Selatan,
kontrakan kami akrab disambangi teman-teman Sekolah. Bukan hanya yang sudah
kenal dekat, tetapi yang baru kenal sekalipun. Senang tentunya. Namun ada rasa
heran, cepat sekali kita bisa akrab,saling terbuka.Apakah mereka tidak takut
aku bisa membocorkan rahasia kemana-mana?

Pertemuan selanjutnya adalah acara Sekolah di Lembang.
Sungguh, terharu dengan perhatian para Bunda yang begitu peduli menanyakan
kehamilanku waktu itu. Berbagai nasehat, saran, terlebih rasa sayang
ditunjukkan. Duh, senang sekali rasanya. Apalagi ketika Nibras sudah lahir,
banyak penggemar yang merindukannya. (Hayooo, pada ngaku aja ah! )

Pertemuan-pertemuan Sekolah semakin sering kuikuti. Namun
tetap saja, di kelas aku seringkali hanya menjadi pengamat, meski suami, yang
kemudian menjadi ketua kelas, tidak bosan mengompori. Berbagai alasan pun aku
utarakan, mulai dari sibuk mengurus anak, nggak ada ide, dan sebagainya. Hmm,
meski begitu, aku selalu siap untuk mendengar keluh kesahnya. menanyakan
kabarnya setiap hari. Yah, aku mencoba berkontribusi dari belakang. Berusaha
ikut meredakan emosinya ketika memuncak. Berusaha menghiburnya ketika bersedih.
Ikut sumbang saran untuk kemajuan kelas, meski tidak selalu saran itu terpakai
olehnya

Menjadi panitia Lomba Menulis di Sekolah adalah bagian dari
tanggung jawabku berikutnya. Berempat dengan anggota tim, kami mulai menyiasati
agar Lomba berjalan lancar. Ada banyak pelajaran bisa diambil dari sini.
Berbagi tugas, menerima komplain, ejekan peserta, adalah hal lumrah.
Alhamdulillah, 150 naskah terkumpul dan lomba bisa diakhiri dengan selamat .  Mohon doanya agar naskah
terpilih disetujui oleh pihak penerbit. Aamiin.

Kini, pertemuan sekolah selanjutnya telah menanti.
Hmm..entahlah, apakah aku bisa hadir atau harus membolos, meski sangat ingin.
Beberapa alasan kemudian aku utarakan, meski disambung dengan sedikit nada
protes dari beberapa teman.

Iya, soalnya kemarin nggak dapet arisan…

Iya, soalnya kasihan Nibras kalau harus ngeteng..

Iya, kalau Abi pasti ikut, kalau aku masih lihat situasi..

Iya, ..

Nah loh, kalau pun akhirnya aku tidak bisa hadir, aku masih
tercatat siswa di sini kan?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

25. SK
Sebuah Aliran Kepercayaan

Oleh Nia Robie

 

Disebut sebagai anak perempuan paling
‘metal’ dalam keluarga bukan menjadi alasan membiarkan aku  bisa
dengan gampangnya menjalin persahabatan dan hubungan dengan orang-orang yang
baru kukenal. Perhatian yang diberikan keluargaku kadang membuat aku tertawa.
Bagaimana tidak? Sampai umur yang sudah mau 24 tahun ini masih saja petuah lama
berulang-ulang selalu dilontarkan orangtuaku, “Kalo lagi di jalan
dikasih minum atau makanan sama orang yang gak dikenal jangan mau ya!
Zaman sekarang banyak orang jahat!”. Dari pada urusan panjang maka aku hanya
mengangguk dan mengiyakan saja, walaupun senyum-senyum dibelakang.

Jika ingin menginap di rumah atau kosan
salah satu teman, pertanyaan bertubi-tubi terlontar dari mulut ibuku, “nginep
dimana? Sama siapa? Awal kenalnya dimana? Awas ya nginep di rumah orang jangan
bawa lelaki masuk ke dalam kamar!”. Akupun lagi-lagi kadang tertawa
dibuatnya. Apalagi kalau ingat bagaimana aku mengenalkan Sekolah Kehidupan (SK)
kepada keluargaku dan kecurigaan mereka terhadap SK .

Hidup di zaman yang penuh dengan
orang-orang yang beraneka ragam dan di lingkungan yang begitu banyaknya harokah
(pergerakan) juga ideologi yang mudah tumbuh dan berkembang menjadikan
keluargaku benar-benar harus tau apa yang dilakukan anaknya di ‘luar’. Mereka
pernah menanyakan apa itu SK dan telah menyangka bahwa SK adalah sebuah aliran
kepercayaan yang dapat menyesatkan.

Ah, mungkin ini salahku, menjelaskan SK
dengan tidak tuntas dan terlalu amat singkat. Membuat banyak pertanyaan dan
kecurigaan yang berseliweran di kepala mereka bukan tanpa alasan.

Memang aku akui pada awalnya mengikuti
banyak kegiatan SK menjadikanku sering sekali berkumpul atau kopdar dengan
Sahabat-sahabat SK baik kegiatan formal (rapat dan acara) atau hanya iseng
melepas kerinduan sambil bersenda gurau.

Intensitas menjadi sering, waktu-waktu
akhir pekan kadang kukorbankan untuk bertemu dengan Sahabat SK yang membuat
keluargaku akhirnya curiga. Kalau ditanya aku mau pergi kemana, maka yang sering
keluar dari mulutku. “mau ketemu anak-anak SK”, “mau ada acara SK”,
atau “mau kondangan ke temen SK” dsb.

Beberapa anggota keluarga terutama
beberapa orang kakak pernah marah karena aku sering keluar rumah ‘demi SK’.
Dan akhirnya pernyataan itu terlontar, mereka menganggap SK sebuah aliran
kepercayaan.

Sungguh, aku sempat terpingkal-pingkal
dibuatnya. Tapi hal ini juga yang mengajarkan aku satu hal bahwa komunikasi
sempit membuat lubang kecurigaan bertambah besar. Dengan pelan-pelan aku
jelaskan apa itu Sekolah Kehidupan, siapa pendirinya, siapa saja orang-orang
yang ada di dalamnya, apa profesi mereka, dan tentu acara-acara Sekolah
Kehidupan yang berguna bagi masyarakat sekitar.

1000 Cinta untuk 1000 Mushola
menuntaskan jawaban dari kecurigaan mereka. Aku menerangkan seluk beluk acara,
target, dan tujuan dengan bahasa yang lebih membumi untuk keluarga terutama
orangtuaku. Tatapan kepercayaan dan dukungan penuh mereka akan kegiatan SK
terlihat ketika mereka dengan semangatnya membantu pembungkusan paket mukena
yang akan di berikan kepada beberapa mushola umum di wilayah bogor dan sekitar.
Terlebih lagi, panti asuhan Rabbani yang letaknya dekat dari rumah kami menjadi
target pemberian donasi yang telah dikumpulkan sahabat-sahabat di Sekolah
Kehidupan.

Satu hal sederhana lagi dari ini semua,
satu persatu sahabat SK sempat bertandang ke rumah dan tentu mereka menunjukan
sikap manis lagi sopan yang melunturkan anggapan SK adalah aliran kepercayaan
yang mungkin saja menyesatkan.

Aku tersenyum dibuatnya... Memang SK
sebuah aliran kepercayaan yang mengajarkanku untuk percaya bahwa ketulusan,
pemberian, dan persahabatan begitu indah adanya.

 

 

Nia Robie’

Parung, 10 July 2009

(di bawah ‘ancaman’ mba Novi..kikikik. . )

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

26. Ketika Mereka Berencana

Fiyan "Anju" Arjun

 

 

Seorang Nabi bukan dilihat
dari bentuknya. Bentuk hanyalah tunggangan. Nabi adalah cinta dan kasih sayang
dan itulah yang tetap bertahan selamanya. (Kearifan Cinta—Jalaluddin Rumi)

Bila saya mengingat setahun
lalu terjadi saya seperti dibangunkan kembali dalam sebuah kantong bernama
kenangan. Kenangan ketika saya menjadi ketua panitia komunitas Sekolah
Kehidupan yang—saat itu menginjak usia 2 tahun.Usia —yang menurut saya sedang
lucu-lucunya berjalan. Layaknya seperti usia keponakan laki-laki saya, anak
dari kakak laki-laki saya yang nomor 4 yang jatuh pada 16 Juni 2009 nanti.
Menggemaskan sekaligus membuat kangen bila lama tak berjumpa dengannya. Halnya
saya yang sudah lama tak bersua dengan Sahabat ESKA (baca: panggilan milliser Sekolah
Kehidupan) dimana berada. Apa kabar Sahabat tentu limpahan kesehatan dan
rezeki memeluk Sahabat semua. Amin!

Benar. Apa yang saya rasakan
ketika saya menjadi ketua milad komunitas ini membuat saya lebih banyak
belajar. Belajar menghargai suara orang lain, belajar menerima asupan walau itu
terasa pahit ditelan, belajar menempatkan tindak-tanduk bila di tengah-tengah
selisih paham maupun belajar mencintai dan mengasihi sesama. Dan saya sampai
sekarang masih tetap terus belajar…Salah satunya saat itu saya harus belajar
memegang amanah menjadi ketua milad komunitas ini yang kedua—saat itu.

"Kamu bersediakan, Yan, kami
tunjuk menjadi ketua milad Sekolah Kehidupan. Karena kami yakin kamu bisa
menghimpun semua kawan-kawan di komunitas ini," saat itu saya masih berpikir
ketika seseorang memberikan kepercayaannya itu untuk kepada saya.

Saya masih berpikir lama.

Entah apakah saya terima atau
tidak keputusan mereka akhirnya mau tidak mau dan juga karena saya merasa
bagian dari mereka akhirnya saya pun mensetujuinya.

"InsyaAllah saya siap! Semoga
saya bisa banyak belajar dari pengalaman ini," jawab saya mengiyakan.

Dan akhirnya saya pun
ditetapkan menjadi ketua milad komunitas Sekolah Kehidupan saat itu juga.

Menjadi ketua milad yang kedua
yang sudah diselenggarakan di Alam Situ Gintung, Kertamukti, Ciputat pada
tangal 27 Juli 2008—dan kini hanya menjadi saksi bisu ketika perhelatan (baca:
milad) itu usai. Terlebih pada medio Maret lalu terjadi kiamat kecil,
jebolnya Bendungan Danau Situ Gintung saat itu. Hingga membuat porak poranda
sebagian perkampungan maupun tempat rekreasi. Entah, apakah tempat yang
diselenggrakan komunitas kita itu terkena dampaknya? Saya hanya berharap semoga
bisa dijadikan pelajaran untuk kita yang masih diberi usia panjang dan tetap
berkarya. Halnya seperti komunitas ini. Diberi usia panjang dan tetap berkarya!
Semoga.

Betapa bahagianya sekaligus
tak percaya jika saya diberi amanah yang seberat itu menurut ukuran saya.
Menjadi ketua milad komunitas Sekolah Kehidupan yang kedua. Komunitas yang
lahir dari dedikasi Bapak Sinang Bulawan sebagai founder (penggagas)
yang saat itu jatuh pada tanggal 14 Juli 2006 komunitas ini diresmikan.

Jujur, ketika saya
dipercayakan oleh mantan ketua komunitas Sekolah Kehidupan yang pertama oleh
Bapak Nursalam AR—penulis sekaligus seorang ayah anak berputra satu yang
sekarang ini sedang lucu-lucunya serta semua pengurus komunitas ini saat itu
membuat saya mengigil dan sekaligus langsung dibangunkan oleh sebuah tepukan
agar saya jangan mati suri dulu.

Sebenarnya pertama kali
mendengar amanah itu diembankan oleh saya ada rasa khawatir menggelayut. Apalah
saya yang hanya masih terbatas oleh ilmu, wawasan serta pengalaman ketika saya
harus menerima dan diberikan amanah seperti itu? Tapi karena mereka sudah
mempercayakan saya untuk memegang amanah itu saya pun berpikir lagi apakah saya
mampu? Lagi-lagi pikiran itu ada di benak saya. Akhirnya karena semata-mata ini
untuk kebaikan dan untuk saya, khususnya, untuk menambah wawasan dan pengalaman
akhirnya saya pun menerima itu—dan tentu saya masih dibimbing dan dipantau bagi
mereka yang sudah berpengalaman.

Ya, saya harus menghargai apa
yang sudah mereka percayakan untuk saya. Mungkin mereka mempercayakan saya itu
karena saya mampu. Mampu untuk membuat komunitas ini tetap berjalan. Tetap
solid. Dan tetap berjaya di hati mereka..

Itu sudah pasti! Hingga
akhirnya milad kedua komunitas ini akhirnya berjalan dengan sukses dan tanpa
kendala. Kalau pun itu ada hanyalah segelintir saja agar saya dan pengurus yang
lain nanti tetap belajar dari kesalahan-kesalahan terdahulu serta tetap
berencana. Berencana seperti kawan-kawan saya nanti yang sedang mempersiapkan
milad ketiga komunias Sekolah Kehidupan ini nanti yang jatuh pada tanggal 14
Juli 2009. Semoga diberikan kemudahan dan kelancaran seperti tahun-tahun yang
lalu. Saat komunitas ini memperingati usia-usianya terdahulu. Selamat Ulang
Tahun Sekolah Kehidupan yang ketiga dan selamat bekerja bagi mereka yang sudah
merencanakan untuk ulang tahun komunitas ini. Selamat bekerja dan Semoga sukses
selalu Sahabat. Semoga. (fy)

Fy,

Turut Berbahagia!

Ulujami,
Awal Juni 2009

Didedikasikan untuk Komunitas Sekolah Kehidupan
Milad Ketiga dan Panitia Milad Yang Kedua. Terima kasih semua Sahabat atas
upaya dan dayanya. I luvu full always….

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

27. A valuable lesson named teamwork

Wiwiek Sulistyowati

Saya ingat betul hari itu. Tepat seminggu setelah lengser dari jabatan Ketua
Suku di FLP Bekasi, sebuah message di YM muncul "Mba Wiek, mewakili BPH
inti, saya meminta kesediaan Mba Wiek untuk menjadi ketua pelaksana Baksos di
Lapas Tangerang".

Meski sebelumnya mba Lia, si pengirim message, sudah sempat bertanya langsung,
namun rasa terkejut tetap terselip di hati. Lah, saya kan bukan siapa-siapa di
ESKA, bukan anggota aktif yang sering nulis di milis. Cuma pernah sekali
posting doang, itu pun setelah ada kata Gunung Semeru muncul hehehe....

Tapi ga mungkin juga menolak permintaan Mba yang lembut dan baik hati ini. So,
dengan mengucap bismillah, saya menerima penawaran itu. Lagian, saya juga ga buta-buta
banget sama ESKA. Buktinya saya mengenal baik 2 pentolannya, Dani Ardiansyah
dan mba yang lembut dan baik itu (Mba Lia).

Sedikit flash back, saya mengenal Dani di salah satu komunitas penulis (FLP)
dan mulai akrab ketika dia dan Lulu berduet menulis novel Dan Cinta pun Rukuk.
Malahan, saya sempat memberikan endorsement di novelnya itu. Dani juga sempat
mampir ke rumah saya karena kebetulan tempat cetak novelnya tidak jauh dari
tempat tinggal saya. (Ingat kan Dan, waktu itu sore, setelah hujan kalo ga
salah, kita "aku, kamu dan lulu- makan bakwan rame-rame). Sejak itu kalo liat
bakwan aku inget kamu loch hahahaha.

Kalo dengan Mba Lia, phew kenangan sebagai panitia Silnas FLP, sudah cukup
membuat aku dekat dengan dirinya. Oke, back to topic. Langkah awal sebagai
ketua, adalah menyusun panitia yang nanti akan bertanggung jawab di acara
Baksos Lapas Tangerang. Cukup bingung juga coz saya tidak banyak mengenal
anggota Eska yang capable. Beruntung, Dani dan Mba Lia membantu menyusunnya.

Rupanya, gaya kepemimpinan saya ketika masih menjadi kepala suku di FLP Bekasi,
masih terbawa di sini. Yupz, saya menyadari kalo saya suka ber-single fighter.
Prinsip saya, as long as saya bisa melakukan segalanya sendiri, saya akan
melakukannya sendiri. Meski itu berarti babak belur, terseok-seok ga karuan.
Memang bukan tipe kepemimpinan yang ideal dan mungkin ada yang menilai sok
tangguh. Tapi saya punya alasan melakukan hal itu. Saya pernah memberikan
kepercayaan kepada orang untuk menjadi Ketua Pelaksana sebuah kegiatan. Tapi,
ternyata orang tersebut, menyia-nyiakan kepercayaan yang saya berikan. Acara
menjadi berantakan tidak karuan.

Maka, ketika saya menjadi ketua pelaksana acara Baksos Lapas Tangerang, saya
asyik aja bekerja sendiri. Saya pikir nanti saja mengerahkan orang banyak pas
hari H. Kalo cuma menyusun proposal, menyewa bis dan menghubungi pihak Lapas,
insya Allah saya masih sanggup. Tiba-tiba Retno mengirimkan messange via YM dan
menawarkan diri menjadi Bendahara plus Mba Lia yang juga menawarkan bantuan juga.

Tentu saja, tawaran itu saya sambut baik.

Beberapa kali rapat panitia, saya mulai menyadari, kebersamaan dan rasa
kekeluargaan di ESKA cukup kuat. Saya ingat pengorbanan Dani, Endah dan si
kecil Nibras yang terpaksa menembus hujan datang ke rumah Retno untuk rapat dan
setibanya di sana ternyata rapat sudah selesai. Atau sms yang Retno dan Mba Lia
kirimkan tentang tips menjaga kesehatan Coba minum susu beruang deh mba. Di
Eska, saya mendapatkan pelajaran baru yang berharga bernama kerjasama. Bahwa tidak
ada salahnya memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada orang lain. Bahwa
kadang, masalah yang datang akan lebih mudah dipecahkan jika dikerjakan
bersama.

Terimakasih untuk mengajarkan arti kerjasama dan kebersamaan ya teman.

 

 

 

 

 

JELANG MILAD ESKA

Ikutan Donasi buku, yukkk :)
http://akunovi.multiply.com/journal/item/1082

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.wordpress.com/

13.

EKSPLORASI KARAKTER SEMAR DAN HARAPAN PEMIMPIN BARU INDONESIA

Posted by: "Sribudi Astuti" toeti_yk@yahoo.com   toeti_yk

Mon Jul 13, 2009 1:18 am (PDT)



Kegilaan saya pada tokoh Semar yang
menurut saya lucu, unik dan simbolisasi kesahajaan hidup sudah bukan
menjadi rahasia bagi orang-orang disekitar saya. Minggu ini seorang
teman menyodorkan artikel mengenai eksplorasi karakter Semar dalam
karya keramik F. Widayanto dan tulisan Budayawan Sindhunata yang
dibacakan dalam pembukaan pameran keramik F. Widayanto baru-baru ini.
Rupanya setiap ada Semar, dia selalu mengingat saya. Sebenarnya cukup
terlambat jika membahas tokoh semar jika dikaitkan dengan pameran F.
Widayanto yang bertajuk "Semarak 30 Semar", akan tetapi saya rasa tidak
terlambat jika dikaitkan dengan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2009 yang
baru saja usai.
Semar adalah tokoh Pewayangan yang merupakan tokoh yang berjiwa pamomong (pengasuh),
yakni mengasuh para kesatria dalam kisah Mahabarata dan Ramayana. Semar
dengan jiwa pengasuh dimaknai sebagai melayani umat, tanpa pamrih,
untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan sabda Ilahi.
Semar barjalan menghadap keatas maknanya : "dalam perjalanan anak
manusia perwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang
keatas (Tuhan) yang maha pengasih serta penyayang umat".
Semar dalam bahasa Jawa disebut Badranaya (mengemban
sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan
manusia).. Tradisi jawa juga menyatakan bahwa semar itu berasal dari samara tidak nyata atau maya, bahkan tak jelas apakah semar itu laki-laki atau
perempuan, tetapi didalam dirinya semar merupakan sosok manusia dengan
karakter yang mengejawantahkan rasa ingat (eling) dan waspada.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa tokoh
Semar dalam kisah pewayangan di tanah Jawa merupakan pribadi yang
bernilai paling bijaksana berkat sikap batinnya dan bukan karena sikap
lahir dan keterdidikannya. Ia merupakan pamong yang sepi ing pamrih,
rame ing ngawe " sepi akan maksud, rajin dalam bekerja dan memayu hayuning bawana (menjaga kedamaian dunia).
Terakhir, tampilan fisik tokoh semar adalah giginya yang tunggal dan berhiaskan batu mulia, yang mensimbolkan bahwa setiap pitutur (perkataan) Semar adalah perkataan yang sangat bermakna, sarat dengan petuah-petuah bijak.
Lalu, apa kaitan Semar dengan pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2009 ini? Baiklah sebelumnya kita simak cuplikan tembang sinom ramalan serat kalatidha karya Pujangga Ranggawarsita berikut ini :
Ratune ratu utama
Patihe patih linuwih
Pra nayaka tyas raharja
Panekare becik-becik
Paranedene tan dadi
Paliyasing Kala Bendu
Mandar mangkin andadra
Rubeda angrebedi
Beda-beda ardaning wong saknegara
(Artinya : Sebenarnya rajanya termasuk
raja yang baik, patihnya juga cerdik, semua anak buah hatinya baik,
pemuka-pemuka masyarakat baik, namun segalanya itu tidak menciptakan
kebaikan. Oleh karena daya jaman Kala Bendu. Bahkan kerepotan-kerepotan
makin menjadi-jadi. Lain orang lain pikiran dan maksudnya).
Jika dikaitkan dengan situasi negara
kita saat ini, sebenarnya pemimpinnya dan orang-orang yang ada
dibawahnya adalah orang-orang pilihan dan terbaik diantara putra bangsa
yang lainnya, namun karena masing-masng pribadi mempunyai pemikiran,
orientasi yang berbeda, bahkan seringkali teracuni oleh orientasi
pribadi yang cenderung serakah, maka tak jarang terjadi kekisruhan,
korupsi yang sulit dibasmi dan sebagainya.
Ramalan Ranggawarsita dalam serat kalatidha memang telah tersurat, tetapi bukan berarti harapan kita atas negeri
yang damai dan sentosa harus pupus bukan? Pemerintah kita telah
melaksanakan pemilihan umum baik legislatif maupun eksekutif dengan
baik, sebuah gerbang harapan barupun terbuka. Rakyat sudah berusaha
memilih calon-calon pemimpin yang terbaik di negeri ini.
Rasanya karakter Semar, yang merupakan
karakter tokoh yang cukup dikenal dalam budaya rakyat Indonesia mampu
mewakili karakter pemimpin Indonesia yang seharusnya. Rakyat tentu
berharap mempunyai pemimpin yang rendah hati, bersikap melayani
masyarakat tanpa pamrih, mengayomi, dan dapat dijadikan teladan bagi
rakyatnya.
Karakter samar dalam diri Semar juga
dapat dijadikan petunjuk bagi pemimpin baru negeri ini, dimana dalam
setiap karyanya tidak perlu digembar-gemborkan dalam berbagai
kesempatan dan dipamerkan melalui pidato dan orasi-orasi yang cenderung
mengobral janji semu, tetapi sebaiknya entah itu karya besar maupun
karya kecil yang penting bagi rakyat adalah bagaimana karya dari
pemimpin negeri ini mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan
situasi tersebut mendorong hadirnya generasi-generasi baru yang
berkualitas dan bermanfaat bagi umat manusia.
Terakhir hal yang paling diharapkan
rakyat atas pemimpinnya adalah adanya kesatuan kata, kesepahaman antara
pemimpin tertinggi dan punggawa-punggawanya mempunyai satu kata sepakat
dalam setiap peraturan yang dikeluarkan, sikap integritas yang tinggi,
satunya kata dengan perbuatan seperti layaknya pitutur semar
yang sangat bermanfaat dan tak pernah menimbulkan keraguan bagi
siapapun yang mendengarnya. Selamat menyongsong masa depan Indonesia
yang baru di bawah pemerintahan yang baru, Jayalah Indonesiaku.
Regards,
Sribudi Astuti
:www.melatiputihku.wordpress.com

Get your new Email address!
Grab the Email name you&#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
14.

(catcil) Kami Selalu Berbagi

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Mon Jul 13, 2009 2:42 am (PDT)



(catcil) Kami Selalu Berbagi

By: agussyafii

Di Rumah Amalia kami selalu berbagi. Begitulah kami membiasakan bukan hanya menerima namun juga memberi. Salahsatu bagian yang paling mendebarkan bagi anak-anak Amalia adalah membuka bungkusnya. Pernah anak-anak mendapatkan hadiah dari Ummi Dzaki berupa tas dan tidak tahu apa isi didalamnya. Mata anak-anak Amalia terlihat berbinar-binar membukanya. Penuh harap-harap cemas melihat apa saja isinya. Terdiri peralatan sekolah dan buku. Kebahagiaan tiada tara menghinggapi raut wajah anak-anak Amalia. Suara riuh terdengar. Kegembiraan penuh canda dan tawa makin membuat suasana menjadi ramai.

Demikian juga Hana, putri saya pernah menerima hadiah buku gambar dari Desi salah satu anak Amalia. Desi memberikan buku gambar itu kepada Hana putri saya. Entah kenapa Beberapa hari saya memikirkannya. Pada malam hari ketika anak-anak mengaji saya bertanya padanya.

'Buku gambarnya bagus, bukannya desi lebih membutuhkan buku gambar ini?' tanya saya.

Katanya, 'Kak Agus selalu baik ama desi. makanya desi memberikan buku gambar kesayangan desi untuk dedek Hana.'

Mendengar penuturannya, saya menatapnya terharu. ucapannya begitu tulus. apa yang dilakukannya begitu terasa indah buat saya. Tak lama kemudian, saya mengucapkan terima kasih kepada Desi. Kami selalu berbagi kasih sayang. Saling memuliakan dan saling mengasihi satu dengan yang lainnya. Begitulah yang saya alami di Rumah Amalia. Sungguh sangat indahnya.

--
Orang yang peyayang akan disayangi ar-Rahman (Yang Maha Penyayang), Sayangilah makhluk Allah SWT yang dibumi maka engkau akan disayang oleh makhluk yang dilangit (HR. Tarmidzi)

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 8777 12431

15.

(catcil) Hal Kecil Yang Berguna

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Mon Jul 13, 2009 2:43 am (PDT)



(catcil) Hal Kecil Yang Berguna

By: agussyafii

Beberapa hari yang lalu ketika saya dan Hana sedang berjalan menemukan burung kecil yang terluka, tidak bisa terbang. Hana berteriak-teriak memanggil saya agar membawanya. Akhirnya saya dan Hana membawa untuk dirawat di rumah. Hari-harinya Hana begitu indah karena tiada hari dengan senyuman kepada burung kecilnya. Sampai pada suatu pagi Hana mengatakan kepada saya, 'ayah..burungnya itu makannya pisang ya?' tanyanya. Saya menjawab dengan menganggukkan kepala.

Saya dan Hana mengamati gerak burung itu sudah bisa mulai melompat-lompat. Hatinya Hana begitu kegirangan. Dunia begitu indahnya buat Hana, pengalaman indahnya mengamati burung kecil yang bergerak, kicauannya, bahkan Hana merengek kepada ibunya untuk membelikan pisang. "untuk apa Hana.' tanya mamahnya. 'Untuk makan burung kecilku mah..' kata Hana. Mamahnya membelikan pisang, toh habis juga dimakan sendiri oleh Hana.

Ketika burung kecil itu sudah bisa melompat dan mengepakkan sayapnya. saya tahu burung itu sudah hendak terbang berarti burung kecil itu hendak pergi meninggalkan Hana. Bila burung itu terbang rasanya saya tidak tega untuk memberitahukan Hana bahwa burung kecil itu tidak akan pernah kembali.

Sampai pada suatu pagi hari burung itu terbang meninggalkan saya dan Hana. Hana bertepuk tangan sambil berteriak-teriak, 'Ayoo..burung terbang tinggi..' Hana bersorak penuh kegembiraan. Burung itupun terbang tinggi. Pagi itu burung kecil terbang tinggi. Hana dan saya menyaksikan kepergian burung kecil dengan penuh senyuman. Hana melambaikan tangannya dan mengucapkan ..'daaa..burung kecil...' Saya bersyukur apa yang telah dilakukan Hana putri saya karena Hana telah melakukan hal kecil yang berguna bagi hidupnya.

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 8777 12431

16.

[maklumat] Parade buku-buku karya murid SK pada milad SK ke-3

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Jul 13, 2009 3:18 am (PDT)



Sahabat-sahabat SK yang baik dimana saja berada

Tak terasa sebentar lagi sekolah yang kita cintai ini akan berusia tiga
tahun. Sudah banyak karya-karya murid-murid SK yang bertebaran dimana-mana,
baik berupa tulisan di milis dan blog ataupun berbentuk buku. Seperti tahun
lalu pada milad SK ke-2 dimana kita mengadakan peluncuran buku "Menggenggam
Cahaya" yang merupakan karya murid-murid SK dan diterbitkan sendiri oleh
Eska Publishing, maka pada peringatan ulang tahun SK ke-3 ini, kita akan
mengadakan semacam syukuran kecil-kecilan atas buku-buku karya murid-murid
SK yang telah diterbitkan sepanjang rentang waktu 14 Juli 2008 - 14 Juli
2009. Sekaligus penyerahan secara simbolis buku-buku tersebut pada Pak
Sinang Bulawan, pendiri Sekolah-Kehidupan.com, yang telah memberikan ruang
begitu luas bagi kita semua untuk berkarya dan hatur terima kasih pada
beliau.

Oleh karena itu, saya atas nama BPH SK Pusat, mengundang sahabat-sahabat SK
yang telah menerbitkan buku jenis apa saja (tentu saja buku yang ditulis
oleh sahabat-sahabat SK) dan telah diterbitkan selama rentang waktu *14 Juli
2008 hingga 14 Juli 2009 *untuk mengirimkan 1 (satu) buah bukunya pada
panitia milad SK ke-3 yaitu:

*Novi Khansa
Kompleks Perumkar DKI
Blok Q1/16 Rt.009/02
Pondok Kelapa, Jak-Tim 13450

*Data-data buku yang terdiri dari nama penulis, penerbit dan bulan/tahun
terbit silakan kirim via sms pada Lia Octavia ke 08128146426.
Untuk konfirmasi pengiriman buku, mohon langsung menghubungi Mbak Novi di
08121894517.

Pengiriman buku-buku dan data-data buku diterima panitia sejak *13 Juli 2009
- 16 Juli 2009.*
Bila ada sahabat SK yang tidak sempat mengirimkan bukunya ke alamat Mbak
Novi, mohon membawa langsung bukunya ke lokasi milad ke-3 SK di Bandung dan
diserahkan pada panitia. Hanya buku-buku yang sudah diterima panitia hingga
hari H yang akan diserahkan pada Pak Sinang Bulawan.

Terima kasih banyak sebelumnya dan ditunggu partisipasi sahabat-sahabat
semua.

Salam hangat
Lia Octavia
a/n BPH SK Pusat
cc Dani Ardiansyah
Retnadi Nur'aini
17.

[puisi asal bunyi] sekolah kehidupan

Posted by: "jun an nizami" tinta_mirah@yahoo.co.id   ujangjiung

Mon Jul 13, 2009 7:37 am (PDT)




1
Segala maksud telah terlukis di papan tulis.Yang bunyi,yang sembunyi.Yang ribut maupun yang sunyi.Sejak duduk menunggang angin,lalu melewati gerbang tak berpenjaga hingga membentur kepada peluk hidup yang luas dan kadang jatuh di teras keras

Ada kepatuhan untuk mencerna warna bianglala yang mengalun dari masing-masing nada liang-liang suling,dimana rasa mulai memperkenalkan kita pada pelajaran hidup yang kadang asin ataupun berwarna asing

Adalah setiap sidik jari yang mencetak kunci bagi diri sendiri,meski di balik pintu seluruh penjuru telah digelar bangku bagi nasib yang beda satu sama lain

Ketika berbagi adalah hujan tinta yang tak habis tersumbat gelisah, maka berkarib adalah perjalanan pena yang melangkah dan tak pernah istirah.Pada siapa saja yang menyibak isyarat tanda seru dan tanda tanya, selama hidup baginya adalah kebersambungan tanda-tanda koma.Sampai pada titik gulita yang mengedipkan mata paling jelita

2
Satu dari seribu bocah sekolah di laut.Satu dari seribu bocah sekolah di angan. Karena pelajaran hidup punya pintu yang harus diketuk

Maka,bersalamlah pada gerbang tak berpenjaga,salamlah pada pintu,salam pada kalbu.Salam ramah pada kelas, pada teras yang amat keras. Salamlah pada ruang terang,juga salam pada ruang remang.Salam ramah pada ramah senyum yang ditunjukkan sekalipun pada yang disembunyikan.Juga salamlah pada bangku-bangku kaku itu dan pada apapun yang menemumu

Salamlah seperti papan dan remah kapur tulis,seperti kemufakatan pena yang mendaulat angka dan abjad-abjad.Dan salamlah seperti otak beku yang meminta musyawarah di pancuran ilmu

3
Ada pelarian yang tak henti,sejak sebutir peluru ditembakkan rahim ibu duapuluhtiga tahun lalu,dimana sejak bersalam pada pelatuknya aku terus memburu arah itu. Meloncat dari huruf ke huruf,melesat antara riang dan gugup.Mengupas kulit kata untuk menemu makna

Sampai kelak pada halaman juga lembar,sampai tiba pada kata juga titik akhir: karena di pejam mata itu tak akan terdapat sekolah kematian juga saling berbagi dan jabatan tangan

Tasik09

Wajib militer di Indonesia? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com

Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: