Messages In This Digest (3 Messages)
- 1a.
- Re: [puisi asal bunyi] sekolah kehidupan From: Nia Robie'
- 2.
- FW: Re: [sekolah-kehidupan] [puisi asal bunyi] sekolah kehidupan From: jun an nizami
- 3a.
- Re: [rport] bedah buku From: Nursalam AR
Messages
- 1a.
-
Re: [puisi asal bunyi] sekolah kehidupan
Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com
Mon Jul 13, 2009 7:39 am (PDT)
jieeee!!! jadi jadi nih baca puisi di milad sk nanti? beuh! cu brur ;)
Pada 13 Juli 2009 21:37, jun an nizami <tinta_mirah@yahoo.co. > menulis:id
>
>
>
> 1
> Segala maksud telah terlukis di papan tulis.Yang bunyi,yang sembunyi.Yang
> ribut maupun yang sunyi.Sejak duduk menunggang angin,lalu melewati gerbang
> tak berpenjaga hingga membentur kepada peluk hidup yang luas dan kadang
> jatuh di teras keras
>
> Ada kepatuhan untuk mencerna warna bianglala yang mengalun dari
> masing-masing nada liang-liang suling,dimana rasa mulai memperkenalkan kita
> pada pelajaran hidup yang kadang asin ataupun berwarna asing
>
> Adalah setiap sidik jari yang mencetak kunci bagi diri sendiri,meski di
> balik pintu seluruh penjuru telah digelar bangku bagi nasib yang beda satu
> sama lain
>
> Ketika berbagi adalah hujan tinta yang tak habis tersumbat gelisah, maka
> berkarib adalah perjalanan pena yang melangkah dan tak pernah istirah.Pada
> siapa saja yang menyibak isyarat tanda seru dan tanda tanya, selama hidup
> baginya adalah kebersambungan tanda-tanda koma.Sampai pada titik gulita yang
> mengedipkan mata paling jelita
>
> 2
> Satu dari seribu bocah sekolah di laut.Satu dari seribu bocah sekolah di
> angan. Karena pelajaran hidup punya pintu yang harus diketuk
>
> Maka,bersalamlah pada gerbang tak berpenjaga,salamlah pada pintu,salam pada
> kalbu.Salam ramah pada kelas, pada teras yang amat keras. Salamlah pada
> ruang terang,juga salam pada ruang remang.Salam ramah pada ramah senyum yang
> ditunjukkan sekalipun pada yang disembunyikan.Juga salamlah pada
> bangku-bangku kaku itu dan pada apapun yang menemumu
>
> Salamlah seperti papan dan remah kapur tulis,seperti kemufakatan pena yang
> mendaulat angka dan abjad-abjad.Dan salamlah seperti otak beku yang meminta
> musyawarah di pancuran ilmu
>
> 3
> Ada pelarian yang tak henti,sejak sebutir peluru ditembakkan rahim ibu
> duapuluhtiga tahun lalu,dimana sejak bersalam pada pelatuknya aku terus
> memburu arah itu. Meloncat dari huruf ke huruf,melesat antara riang dan
> gugup.Mengupas kulit kata untuk menemu makna
>
> Sampai kelak pada halaman juga lembar,sampai tiba pada kata juga titik
> akhir: karena di pejam mata itu tak akan terdapat sekolah kematian juga
> saling berbagi dan jabatan tangan
>
> Tasik09
>
> Wajib militer di Indonesia? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!
> http://id.answers.yahoo.com
>
>
- 2.
-
FW: Re: [sekolah-kehidupan] [puisi asal bunyi] sekolah kehidupan
Posted by: "jun an nizami" tinta_mirah@yahoo.co.id ujangjiung
Mon Jul 13, 2009 7:58 am (PDT)
Sok tahu nih si ibu inih! Di milad,Sayah mah tidak akan baca apa-apa,bu! Hahaha.
Jadi gini ceritanya teh, saya bikin Puisi ini teh karena harus menebus sebuah buku punya mas Nursalam. Nah,sebagai syarat buku itu jadi punya sayah,maka sayah teh harus bikin puisi ini kata mas Nur.(gitu kan mas? ah sayah kok jadi lieur ini teh) jadi deal nih mas?
----- Original Message -----
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [puisi asal bunyi] sekolah kehidupan
Date: Mon, 13 Jul 2009 14:39:00
From: Nia Robie' <musimbunga@gmail.com >
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
jieeee!!! jadi jadi nih baca puisi di milad sk nanti? beuh! cu brur ;) Pada 13 Juli 2009 21:37, jun an nizami < tinta_mirah@yahoo.co. > menulis:id
1
Segala maksud telah terlukis di papan tulis.Yang bunyi,yang sembunyi.Yang ribut maupun yang sunyi.Sejak duduk menunggang angin,lalu melewati gerbang tak berpenjaga hingga membentur kepada peluk hidup yang luas dan kadang jatuh di teras keras
Ada kepatuhan untuk mencerna warna bianglala yang mengalun dari masing-masing nada liang-liang suling,dimana rasa mulai memperkenalkan kita pada pelajaran hidup yang kadang asin ataupun berwarna asing
Adalah setiap sidik jari yang mencetak kunci bagi diri sendiri,meski di balik pintu seluruh penjuru telah digelar bangku bagi nasib yang beda satu sama lain
Ketika berbagi adalah hujan tinta yang tak habis tersumbat gelisah, maka berkarib adalah perjalanan pena yang melangkah dan tak pernah istirah.Pada siapa saja yang menyibak isyarat tanda seru dan tanda tanya, selama hidup baginya adalah kebersambungan tanda-tanda koma.Sampai pada titik gulita yang mengedipkan mata paling jelita
2
Satu dari seribu bocah sekolah di laut.Satu dari seribu bocah sekolah di angan. Karena pelajaran hidup punya pintu yang harus diketuk
Maka,bersalamlah pada gerbang tak berpenjaga,salamlah pada pintu,salam pada kalbu.Salam ramah pada kelas, pada teras yang amat keras. Salamlah pada ruang terang,juga salam pada ruang remang.Salam ramah pada ramah senyum yang ditunjukkan sekalipun pada yang disembunyikan.Juga salamlah pada bangku-bangku kaku itu dan pada apapun yang menemumu
Salamlah seperti papan dan remah kapur tulis,seperti kemufakatan pena yang mendaulat angka dan abjad-abjad.Dan salamlah seperti otak beku yang meminta musyawarah di pancuran ilmu
3
Ada pelarian yang tak henti,sejak sebutir peluru ditembakkan rahim ibu duapuluhtiga tahun lalu,dimana sejak bersalam pada pelatuknya aku terus memburu arah itu. Meloncat dari huruf ke huruf,melesat antara riang dan gugup.Mengupas kulit kata untuk menemu makna
Sampai kelak pada halaman juga lembar,sampai tiba pada kata juga titik akhir: karena di pejam mata itu tak akan terdapat sekolah kematian juga saling berbagi dan jabatan tangan
Tasik09
Wajib militer di Indonesia? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/ pingbox/
- 3a.
-
Re: [rport] bedah buku
Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com
Mon Jul 13, 2009 7:59 am (PDT)
Iya, saya juga ga ngeh. Wuaduh, mohon maaf ya,kalo kena muntahan Alham saat
itu. Maklum, mestinya setelah minum susu, ia biasanya harus disendawakan
dulu baru deh aman. Btw, reportasenya menarik:).
Tabik,
Nursalam AR
On 7/13/09, patisayang <patisayang@yahoo.com > wrote:
>
>
>
> Ternyata kita ketemu kemarin ya? Tapi dirimu yang mana ya? Yang pegang
> Alham pas muntah kah?
>
> salam,
> Indar
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. <sekolah-kehidupan%com 40yahoogroups. com>,
> Penuliz Mizteriuz <penulizmizteriuz@...> wrote:
> >
> > âMakan dulu sebelum jalan,â pesan
> > mama ketika melihatku sibuk bersiap-siap.
>
>
>
--
"Open up your mind and fly!"
Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply. com
www.facebook.com/nursalam. ar
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar