Rabu, 04 November 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2866

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (14 Messages)

Messages

1.

Jendela yang Berbagi Kebahagiaan

Posted by: "Supriyadi (PPIC)" SUPRIYS3@Mattel.com   supriyadisolo

Tue Nov 3, 2009 8:16 am (PST)



Dear sahabat,
Di suatu Pagi yang cerah saya mendapatkan sebuah cerita inspirasi yang
merubah cara pandang saya dalam bersikap kepada kehidupan...
Mungkin beberapa dari anda sudah pernah mendapatkan cerita ini mungkin
juga belum
Sehingga semoga menjadi inspirasi anda juga

Change Your Thingking

Hanya memerlukan 37 detik untuk membaca keseluruhan artikel ini
dan merubah cara berpikir anda...

Dua bapak-bapak, keduanya menderita sakit yang kronis,
dan dirawat di sebuah ruangan rumah sakit yang sama

Bapak yang satu diijinkan duduk di tempat tidur selama satu jam
pada setiap sore hari sekedar
untuk mengalirkan cairan yang menumpuk di paru-parunya

Kebetulan tempat tidurnya memang dekat dengan jendela,
dan memang Cuma ada satu jendela di ruangan itu

Bapak yang lain harus ikhlas untuk sepanjang waktu
terlentang di tempat tidurnya tak berdaya

Satu jam itu mereka sebut sebagai 'golden time',
karena mereka akan bercakap-cakap sepuasnya tentang apa saja
Dan pada saat itu bapak yang dekat jendela akan bercerita
tentang segala sesuatu di luar jendela

Penuh semangat... penuh warna...
mereka sejenak melupakan sakitnya
dan menikmati keindahan alam bebas

Dunia mereka yang sempit di sekitar tempat tidur
terasa menjadi lapang dengan ceritanya
Cerita tentang diluar jendela yang langsung menghadap ke sebuah taman
Tentang telaga yang indah nan sejuk dikejauhan
Serombongan itik dan angsa bercengkrama di keteduhan telaga
Gemericik air dari sungai kecil yang mengalir ke telaga
Dan asyiknya beberapa anak kecil bermain perahu-perahuan
Sepasang kekasih yang duduk berkasihan dibawa cahaya senja di cakrawala

Saat bapak yang dekat jendela bercerita dengan penuh antusias
Bapak yang lain menutup matanya
dan membayangkan adegan dan gambar yang indah sesuai cerita tersebut

Di sebuah sore yang hangat bapak yang dekat jendela
menggambarkan tentang parade / pawai yang lewat di depan telaga...
Walaupun bapak yang jauh dari jendela tidak bisa mendengarkan tambur dan
terompet drumband yang lewat itu
Tetapi dalam pikiran dan imaginasinya dia bisa merasakan kemeriahannya
Sesuai dengan apa yang coba digambar dan lukiskan oleh bapak yang dekat
jendela

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan
berlalu

Di suatu pagi yang dingin, perawat datang untuk membawakan air hangat
untuk sekedar membasuh wajah, tangan dan kaki
Mendapati tubuh tua yang tak bernyawa lagi, bapak di dekat jendela telah
tiada
Meninggal dalam penuh kedamaian dalam tidurnya

Dia terisak
Dan segera memanggil petugas rumah sakit yang lain
untuk segera memindahkan jenazah itu

Pada suatu waktu yang dirasa tepat
Bapak yang jauh dari jendela meminta untuk dipindahkan ke dekat jendela
Dengan senang hati perawat memindahkannya
Ke dekat jendela dan memastikan si bapak senang dan nyaman

Perlahan bapak itu dari pembaringannya berusaha untuk pertama kali dalam
beberapa tahun
Mencoba melihat alam bebas di luar jendela
Dengan menggerakkan siku tangannya dan menahan sakit di perut dan
pinggul
Dan yang nampak adalah

Terpampang dinding putih di depan jendela...

Dan ketika si bapak bertanya kepada perawat tentang di mana taman,
telaga dan segala keindahan lain di luar jendela seperti yang
diceritakan oleh bapak yang telah tiada... di mana sekarang?

Perawat menjawab, bahwa si bapak yang telah tiada sesungguhnya karena
penyakitnya yang parah telah buta dan sama sekali tidak bisa melihat
termasuk untuk melihat dinding putih itu...

Perawat itu bilang..." Mungkin Beliau ingin memberi semangat anda pak!"

Catatan:
.... Kebahagiaan yang luar biasa adalah apabila membuat orang lain
bahagia apapun kondisinya kita....
........ Duka cita ketika diceritakan akan berkurang separo, tapi kalau
kita bercerita tentang kebahagiaan maka kebahagiaan itu akan menjadi
double...
........... Kalau anda ingin merasa kaya silahkan mulai dengan
menghitung apapun yang anda punyai yang uangpun tak bisa membayarnya....

Selamat mulai menghitung kebahagiaan yang ada pada diri anda
Salam penuh syukur
Supriyadi
FB: Supriyadi Superboss

2.

Ketergantungan Emosi untuk Pria        Oleh: Mike Ensley

Posted by: "jawaban80" jawaban80@yahoo.com   jawaban80

Tue Nov 3, 2009 8:16 am (PST)



Ketergantungan Emosi untuk Pria

Oleh: Mike Ensley

Ucapan terima kasih khusus kepada Lori Rentzel, pengarang sumber buku kecil Emotional Dependency (Ketergantungan Emosi).

Originally published by Exodus International as "Emotional Dependency for Guys" by Mike Ensley

© 2007 Exodus International, All Rights Reserved

Exodus International

PO BOX 540119

Orlando, FL 32854 USA

Telephone: +1-888-264-0877

www.exodus.to

Diterjemahkan oleh: Pancaran Anugerah

www.PancaranAnugerah.org

Edisi terjemahan telah mendapat izin dari penerbit buku asli.

Kecuali dengan catatan lain, semua kutipan ayat-ayat Alkitab dalam buku ini dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru LAI ©1974

Versi revisi: Maret 2008

Ketergantungan Emosi Untuk Pria

oleh Mike Ensley

Saya bertemu dengan "Greg" di sekolah menengah melalui tim drama. Suatu hari ia datang kepada saya dan minta saya untuk membuatnya tertawa, jadi saya melakukannya. Sejak itu dapat dikatakan kami tidak bisa dipisahkan.

Sulit sekali bagi saya untuk mendapatkan orang lain yang memiliki rasa humor yang sama, kesukaan yang sama dalam hal menonton dan hobi, jadi sungguh sangat menyenangkan untuk bisa bersama-sama. Dan kami sering pergi bersama-sama. Saya selalu menikmati kebersamaan dengan Greg, sehingga saya selalu memikirkannya bilamana saya tidak bersama dia. Dalam hal apapun saya terlibat, saya selalu memikirkan cara supaya dia juga terlibat di dalamnya.

Akhirnya kami masuk perguruan tinggi yang sama dan banyak mengambil mata kuliah yang sama. Ketika kami mulai jauh dari teman-teman sekolah menengah kami, maka kami bahkan semakin dekat. Dia adalah seorang pria yang sangat penuh kasih sayang dan bagi dia tidak ada masalah untuk memeluk saya, dan kadang-kadang kami bahkan bergelut bersama. Dia begitu penuh perhatian, sering menelepon saya dan memberi saya hadiah kecil atau surat pendek.

Namun ada sisi gelap dari persahabatan yang kelihatannya memuaskan ini. Tidak peduli seberapa besar kasih Greg kepada saya, saya selalu ingin lebih. Walaupun kami sudah seharian bersama-sama, namun pada akhirnya saya pulang dengan semacam perasaan frustrasi dan rasa tidak puas. Dia sangat sosial dan bila saya melihat dia tertawa dengan laki-laki lain, saya menjadi iri. Saya selalu kuatir, "Bagaimana jika dia lebih menyukai mereka?"

Kemudian Greg punya teman wanita, dan dengan cepat hubungan mereka menjadi serius. Dan waktu itu ada sesuatu dalam diri saya yang sungguh sangat terluka. Dia selalu ingin menyendiri dengan pacarnya, dan persahabatan kita menderita oleh karenanya. Sungguh saya tidak tahan memikirkan mereka sedang berciuman. Hal itu membuat saya sangat marah – suatu rasa marah yang membuat saya tidak berdaya dan depresi. Saya menyadari bahwa saya juga cemburu pada pacarnya.

Atas dasar kenyataan bahwa pada saat yang sama saya mencoba mengatasi pergumulan saya dengan homoseksualitas, maka hal ini adalah suatu kenyataan yang membuat saya putus asa. Saya berpikir bahwa saya sedang belajar untuk membangun persahabatan yang sehat! Saya berpikir bahwa saya sedang mulai berubah! Tetapi sebaliknya saya telah "jatuh cinta" pada sahabat karib saya. Saya merasa sebagai pecundang.

Yang lebih buruk lagi adalah persahabatan saya dan Greg berakhir. Pada akhirnya rasa iri hati saya terhadap pacarnya berubah menjadi kepahitan. Melalui ucapan yang sarkastik dan gosip saya menyabot persahabatan kami, dan persahabatan kami semakin buruk keadaannya. Pada waktu dia bukan lagi menjadi bagian dari hidup saya, itu rasanya seperti kehilangan anggota badan dalam suatu kecelakaan yang tragis. Saya mengalami depresi selama berminggu-minggu.

Ini adalah pengalaman yang paling buruk dalam hidup saya, dan yang lebih berat lagi adalah bahwa hal ini terjadi lebih dari sekali, dengan orang lain. Saya baru menyadarinya setelah beberapa waktu kemudian saya mengetahui bahwa ada namanya untuk hal seperti ini yaitu Ketergantungan Emosi.

Apa itu Ketergantungan Emosi?

Yang sebenarnya adalah, Greg bukan hanya sahabat karib saya. Saya telah mencoba membuatnya menjadi sahabat karib, kakak laki-laki, mentor, ayah saya dan jujur, bahkan menjadi allah saya! Yang pasti bagi saya, dia lebih penting dari pada Tuhan. Tetapi mengapa saya, sebagai orang Kristen, melakukan hal seperti itu?

Mungkin karena saya masih mencari hal-hal seperti itu: seorang kakak laki-laki, seorang mentor, seorang ayah, dan Tuhan. Inilah peranan-peranan yang belum dipenuhi secukupnya dalam hidup saya. Ini bukanlah keinginan-keinginan yang menyimpang; ini semua adalah kebutuhan yang sungguh-sungguh, dan saya benar-benar membutuhkannya untuk dipenuhi. Tetapi yang terjadi adalah ketergantungan emosi jika kita mencoba untuk mengkonsolidasikan semua kebutuhan itu dalam diri satu orang saja. Untuk sementara waktu, kita dapat mempunyai ilusi bahwa hal ini berhasil, dan kita menjadi sangat terikat dengan obyek dari kebutuhan kita. Tetapi akhirnya praktek yang tidak sehat ini akan menguasai Anda, sama seperti apa yang terjadi pada diri saya.

Saya mencoba memenuhi semua kebutuhan emosional saya hanya dalam diri satu orang saja, yaitu teman saya Greg. Masalahnya adalah ia tidak akan pernah dapat memenuhi semuanya.

Bagaimana Saya tahu bahwa itu adalah Ketergantungan Emosi?

Ada tanda-tanda dari suatu ketergantungan yang tidak sehat yang dapat Anda lihat dalam persahabatan Anda. Banyak dari hal ini yang pertama kali ditonjolkan dalam buku kecil Lori Rentzel, Ketergantungan Emosi :

* Anda hanya ingin melewatkan waktu hanya dengan teman Anda saja—tidak ingin orang lain terlibat.
* Anda menjadi cemburu jika teman Anda bergaul dengan orang lain atau menunjukkan rasa sayang kepada orang lain.
* Anda merasa sangat kecewa atau mengalami depresi bila mereka tidak bisa bersama Anda.
* Anda tidak bisa berhenti memikirkan mereka.
* Anda hanya merasa bahagia, percaya diri, damai, atau dekat dengan Tuhan bila Anda berada bersama dengan orang ini.
* Anda tidak mempunyai teman dekat yang lain.
* Anda bersikap membela diri dan tertutup tentang persahabatan ini.
* Anda seringkali melakukan hal-hal yang tidak ingin Anda lakukan hanya untuk menyenangkan orang ini.
* Hubungan ini memiliki sifat emosional naik dan turun yang ekstrem; suatu hari Anda merasa sangat puas dan melambung tinggi, dan pada hari lain Anda merasa hancur dan marah.
* Anda berkhayal mengenai orang ini, mungkin juga (tetapi tidak harus) secara seksual.
* Berada dekat dengan orang ini memicu kelakuan yang membuat ketagihan, seperti alkohol atau pornografi.

Anda akan menemukan bahwa Anda memikirkan hal-hal seperti berikut ini:

* Saya tidak dapat hidup tanpa dia.
* Dialah satu-satunya orang yang dapat mengerti saya.
* Dia orang yang sempurna!
* Apa yang akan saya lakukan jika saya kehilangan dia?

Sebagian besar dari hal-hal tersebut adalah benar dalam hubungan saya dengan Greg. Walaupun sesungguhnya kami tidak pernah mempunyai hubungan homoseksual, namun secara emosi kami telah melakukannya. Pada kenyataannya, meskipun saya tidak pernah tertarik kepada dia secara seksual, namun berada dekat dengannya seringkali memicu untuk melampiaskannya melalui pornografi di internet, masturbasi, atau bahkan terhadap orang lain. Hal ini disebabkan karena berada dekat dengannya menimbulkan suatu keinginan akan keintiman yang amat sangat dalam di hati saya.

Kebenaran yang menyakitkan adalah bahwa hubungan seperti ini adalah mutlak merupakan dosa dan menghancurkan. Pertama-tama itu adalah dosa karena hal itu sudah melanggar perintah yang pertama: jadikan Tuhan yang terutama dalam hatimu dan jangan menyembah allah lain atau apapun juga. Hal ini seringkali terbukti dari cara-cara kita yang mengkompromikan integritas kita demi hubungan yang tidak sehat – melalaikan tanggung jawab, mementingkan diri sendiri, melanggar batasan seksual, dsb.

Dengan perkataan lain, itu adalah penyembahan berhala.

Hal itu juga menghancurkan kita. Sama dengan orang yang ketagihan makanan yang tidak sehat, kita mencoba untuk mengisi suatu kebutuhan dengan sesuatu yang tidak pernah akan memuaskan kita. Dan dalam proses itu kita akan kehilangan apa yang baik dan yang benar-benar memuaskan.

Nah, sebelum Anda menjadi lebih tertekan lagi ketika membaca ini, saya ingin mengatakan bahwa situasi ini tidak semuanya buruk. Anda adalah pribadi yang diciptakan untuk menikmati hubungan dengan sesama, dan itu adalah sangat baik dan wajar! Anda mendambakan keintiman yang sejati, dan itu adalah sesuatu yang Tuhan ingin berikan kepada Anda.

Semua pria menginginkan keintiman emosi dan relasi dengan pria lain; hal itu bukanlah hanya suatu kebutuhan dari pergumulan mereka yang homoseks. Bila Anda memperhatikan kelakuan anak laki-laki, Anda akan melihat bahwa mereka hanya mau bermain dengan anak laki-laki lain, mereka terpukau dengan anak laki-laki yang lebih tua, dan mereka mencintai ayah mereka. Mereka mempunyai keinginan yang sama dengan Anda, tetapi mungkin Anda merasa bahwa tidak ada orang yang dapat memenuhi keinginan Anda, dan itu masih ada di dalam hati Anda …. menuntut untuk dipenuhi. Tuhan peduli akan jeritan hati Anda!

Bagian yang terberat adalah bahwa untuk mendapatkan keintiman yang sejati dengan Tuhan dan orang lain maka kita harus melepaskan pengganti yang murahan.

Itulah apa yang disebut ketergantungan emosi: suatu pemalsuan dari apa yang sesungguhnya kita rindukan. Mungkin itu akan membuat Anda merasa lebih enak untuk jangka waktu yang pendek, tetapi jika Anda mau jujur dengan diri sendiri, Anda akan melihat bahwa hal itu akan membuat Anda merasa lapar, marah dan terisolasi—hal itu telah mencuri damai sejahtera dan sukacita Anda.

Jadi jangan putus asa karena melepaskan kebiasaan yang tidak sehat ini. Saya ingin meyakinkan Anda bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang ingin Anda pertahankan, bukan?

Jadi Sekarang Apa?

Anda sudah mengenali masalahnya, dan itu merupakan langkah pertama. Sekarang Anda bertanya-tanya, "Selanjutnya apa?" Apakah Anda harus memutuskan hubungan itu sama sekali atau hanya mundur satu atau dua langkah saja? Apakah Anda perlu konseling, ataukah berbicara dari hati ke hati dengan Bapak pendeta akan menolong? Berikut ini adalah beberapa langkah untuk membuat strategi menuju pemulihan.

Pertama-tama jangan terlalu menghukum dan menghakimi diri sendiri karena pergumulanmu.! Ya memang di sini ada dosa yang perlu Anda bereskan dan bertobat darinya, tetapi jangan menghakimi diri sendiri terlalu keras. Seperti yang saya katakan sebelumnya, Anda adalah seorang mahluk sosial yang mendambakan hubungan keakraban yang sejati. Masalahnya adalah bahwa Anda juga adalah seorang yang punya kekurangan dan permasalahan—selamat datang ke planit bumi!

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Korintus 10:13 TB)

Ini bukanlah suatu pergumulan merusak moral yang ekstrem, dan bukan hanya pria yang mempunyai perasaan homoseks saja yang bergumul dengan ketergantungan emosi. Pada kenyataannya, banyak orang bergumul dengan rasa suka yang tidak sehat dengan orang lain (heteroseksual), tetapi tidak ada seorangpun yang menunjukkan dengan jelas bahwa itu adalah dosa karena seringkali hal itu disamarkan sebagai "romans" atau "percintaan" heteroseksual yang "normal".

Pencobaan-pencobaanmu adalah sama.

Hal penting lainnya adalah menyadari bahwa diperlukan dua orang untuk membentuk suatu ketergantungan yang tidak sehat. Mungkin Anda berpikir bahwa Anda lebih menyerupai Greg dalam cerita saya. Kita tahu apa yang mendorong saya ke dalam hubungan itu, tetapi bagaimana dengan dia?

Greg mewakili orang yang dianggap sebagai pasangan yang "lebih kuat" dalam hubungan ketergantungan. Tetapi kebenarannya adalah, bahwa jauh di dalam lubuk hatinya, dia juga sangat membutuhkannya sama seperti saya—hanya dia berbeda caranya dalam memenuhi kebutuhannya yang terdalam. Itu yang kita sebut sebagai "memampukan" (enabling). Melalui kelakuannya, ia memampukan saya untuk mengembangkan suatu hubungan penyembahan berhala dengan dia.

Yang Memampukan (The "Enabler")

Yang memampukan ditarik kepada seorang yang secara emosi tergantung karena dia sendiri mempunyai suatu kebutuhan yang kuat untuk merasa bahwa dirinya berharga dan penting. Walaupun mereka mungkin adalah seorang yang lebih sosial, namun sesungguhnya mereka merasa lebih kesepian dari pada yang orang sangka. Apabila ada orang yang membutuhkan sangat tergantung dan menempel kepada mereka, maka hal itu akan membuat mereka merasa dirinya penting, berhasil dan kuat.

Yang memampukan juga tidak menyadari apa yang mereka lakukan. Mereka pikir mereka mengasihi dengan cara yang tidak mementingkan diri sendiri, seperti Kristus. Sesungguhnya, mereka tidak bisa mengatakan "tidak"—bahkan bila mereka sesungguhnya ingin—karena takut ditolak oleh orang yang tergantung dan kehilangan kepuasan yang didapat dari hubungan mereka. Akibatnya, batasan-batasan yang sehat dikesampingkan.

Jika Anda adalah seorang yang memampukan (si "enabler") dalam suatu hubungan ketergantungan emosi, maka Anda mungkin mempunyai suatu perasaan yang campur aduk antara rasa suka dan penyesalan terhadap orang itu. Meskipun Anda merasa bahwa Anda adalah pasangan yang lebih berkuasa, tetapi kebenarannya adalah bahwa mereka mampu memanipulasi dan mengontrol Anda karena mereka memenuhi kebutuhan Anda untuk dibutuhkan.

Hal yang Rumit

Hubungan yang tidak sehat tidaklah sesederhana seperti A-B-C. Ada kemungkinan Anda akan menemukan diri Anda berada dalam kedudukan yang berubah-ubah. Kadang-kadang Anda menjadi seperti orang yang lemah dan sangat putus asa dan membutuhkan; di saat-saat yang lain Anda menjadi lebih seperti orang yang kuat dan stabil (si enabler).

Apapun kondisi Anda pada saat itu, adalah sangat penting untuk menyadari bahwa Anda tertarik pada pola hubungan yang rusak karena ada bagian yang hancur dari hati Anda. Langkah-langkah berikutnya dalam buku kecil ini akan menolong Anda untuk kembali ke jalan yang mengejar keintiman ilahi yang membangun dan memuaskan.

Penilaian yang Jujur

Anda perlu dengan jujur mengukur sampai seberapa jauh keterikatan yang tidak sehat ini telah terjadi. Apakah itu hanya sebuah pergumulan emosi? Atau apakah Anda telah membiarkan pikiran dan khayalan Anda lepas tak terkendali? Apakah rasa suka yang tidak sehat ini melibatkan kedua belah pihak atau hanya satu pihak saja? Batasan-batasan apa yang sudah dilanggar?

Anda mungkin bertanya-tanya apakah Anda perlu sama sekali memutuskan hubungan itu atau tidak. Tidak selalu harus demikian, tetapi berikut ini ada beberapa tanda-tanda bahwa memutuskan adalah tindakan yang terbaik:

* Anda telah bersama-sama terlibat dalam perbuatan seks.
* Intensitas emosi dari hubungan itu telah sangat mempengaruhi sisa hidup Anda.
* Anda tidak dapat menetapkan dan mempertahankan batasan-batasan yang sehat dengan orang ini.

Jika ada dari hal-hal yang tersebut di atas itu benar, maka Anda harus memutuskan hubungan itu, paling tidak untuk sementara waktu. Dalam hal keterlibatan seks, maka pemutusan hubungan itu harus bersifat permanen. Hubungan yang diciptakan oleh keintiman seks adalah sangat kuat, dan godaan untuk melakukannya lagi dengan orang itu akan selalu datang kembali.

Kadang-kadang yang perlu Anda lakukan adalah mundur beberapa langkah dan berpikir dengan jernih. Hal ini benar, terutama bila Anda pernah mengalaminya di masa lalu dan sudah berhasil mengidentifikasi, menghadapi, dan mulai menjalani proses pemulihan terhadap kecedenrungan yang menuju kepada ketergantungan emosi ini.

Bagaimana Memutuskan Hubungan

Hampir tidak ada yang lebih berat dari pada memutuskan suatu hubungan, terutama suatu hubungan di mana sebagian besar dari kebutuhan Anda terpenuhi. Jangan mencoba melakukannya seorang diri secara tiba-tiba dan sekaligus. Carilah dukungan.

Beri tahu seorang mentor yang dapat dipercaya, pendeta atau pemimpin kelompok, bahwa ini adalah sesuatu yang perlu Anda lakukan. Jika Anda mempunyai teman-teman lain yang bisa dipercaya dan Anda mempunyai hubungan yang sehat dengan mereka, ceritakan kepada mereka juga. Orang-orang ini bukan saja dapat menolong Anda untuk bertanggung jawab, tetapi juga mengasihi, mendoakan dan mendukung Anda ketika Anda mengambil langkah yang sangat sulit ini.

Begitu Anda mendapatkan dukungan dan pertanggungan jawab, beritahu orang itu bahwa Anda harus memutuskan hubungan, alasannya mengapa, dan bahwa Anda tidak ingin berhubungan dengan mereka lagi.

Kadang-kadang lebih baik melakukannya melalui surat. Suatu percakapan secara pribadi atau melalui telepon tidak dianjurkan, karena dapat menimbulkan suatu argumentasi atau pencobaan. Melalui email juga tidak dianjurkan, karena hal itu membuka pintu untuk respons yang cepat (mencobai Anda untuk duduk di situ, membuka inbox Anda, untuk melihat apa jawaban mereka kepada Anda). Berdoalah, dan berbicaralah kepada seseorang dan putuskan cara yang terbaik.

Apa yang Anda paling butuhkan adalah pemutusan hubungan. Anda harus menganggapnya sebagai komunikasi yang terakhir antara Anda berdua. Buatlah satu komitmen dengan Tuhan, partner Anda yang bertanggung jawab, dan Anda sendiri, untuk tidak menerima telepon sama sekali atau membaca surat maupun email dari orang ini.

Mungkin sekaranglah waktu yang tepat untuk menemui seorang konselor Kristen jika Anda belum pernah menemui seorang konselor. Emosi Anda sedang kacau balau, dan Anda butuh pelepasan yang sehat dan masukan yang sehat. Datanglah ke hadapan Tuhan secara pribadi (atau waktu kebaktian doa) dan mencurahkan isi hati adalah satu keharusan—tetapi sebaiknya dilakukan dengan orang yang juga dapat mengerti. Konseling Kristen yang baik sangat dianjurkan. Exodus atau Pancaran Anugerah dapat menolong Anda menemukan orang yang seperti itu di daerah di mana Anda berada. (www.exodus.to / www.PancaranAnugerah.org)

Hanya Mundur Satu Langkah

Apabila tidak diperlukan sebuah pemutusan hubungan yang permanen, maka beberapa langkah yang tidak drastis akan menolong Anda untuk kembali ke jalur hubungan yang benar.

Sama halnya seperti dalam situasi yang pertama, Anda tentunya ingin mendapatkan pertanggungan jawab dan dukungan—teman-teman yang dapat dipercaya dan seorang mentor atau konselor yang mengenal Anda dan yang tahu apa yang telah Anda lalui. Lebih dari segalanya, Anda membutuhkan orang-orang yang sehat dengan siapa Anda dapat jujur dan dapat menghadapi kenyataan.

Anda perlu mengevaluasi batasan-batasan Anda dan mempertimbangkan untuk merevisinya. Mungkin untuk sementara waktu Anda jangan bertemu sendirian dengan orang ini. Mungkin ketertarikan secara jasmani (afeksi / kasih sayang) antara Anda berdua, walaupun tidak secara seksual, telah berada di luar kendali. Bicarakanlah dengan orang yang memahaminya. Tetapkan batasan-batasan baru yang akan membuat Anda berada dalam zona yang aman, misalnya: selalu melibatkan teman-teman lain apabila Anda harus mengerjakan sesuatu sampai larut malam, ke luar malam untuk bersantai tidak lebih dari satu atau dua kali dalam satu minggu, dsb.

Apabila Anda telah mengambil langkah-langkah ini dan masih terus bergumul keras dengan hubungan ini, maka Anda perlu mempertimbangkan untuk sama sekali memutuskan hubungan tersebut.

Mungkin akan sering ada gejala seperti ketergantungan emosi pada tingkat tertentu ketika Anda mengembangkan suatu hubungan dekat yang Anda nikmati. Ingat bahwa pencobaan itu tidak sama dengan dosa. Gol Anda bukanlah untuk menahan agar perasaan itu tidak pernah kembali lagi, tetapi supaya Anda dapat hidup bebas dari keterikatan yang tidak sehat itu.

Ambillah Langkah-Langkah Menuju Kesembuhan

Apabila Anda seperti saya dulu dan hanya ingin bersembunyi di kamar saja, maka hal terakhir yang tidak boleh Anda lakukan adalah mengisolir diri sendiri. Anda mencoba menghentikan memenuhi kebutuhan Anda dengan cara-cara yang tidak sehat, tetapi Anda tetap masih mempunyai kebutuhan yang sah! Anda masih tetap seorang mahluk relasional yang memiliki berkat dan karunia untuk diberikan kepada orang lain dalam hidup Anda.

#1 Jangan hanya berfokus pada kebutuhan Anda sendiri.

Anda mempunyai kebutuhan-kebutuhan, tetapi kalau Anda terus menerus hanya melihat ke dalam diri sendiri dan hanya memikirkan bagaimana memuaskan diri sendiri, maka sebenarnya Anda menghalangi orang lain dari cara-cara di mana Anda dapat melayani mereka dan memenuhi kebutuhan mereka. Ironisnya adalah semakin Anda hanya memikirkan kebutuhan Anda sendiri maka sebenarnya Anda menghalangi dipenuhinya kebutuhan tersebut.

Berdoalah untuk suatu sikap yang tidak mementingkan diri sendiri dan carilah selalu cara-cara untuk dapat melayani. Misalnya dengan menjadi sukarelawan/wati di gereja. Atau mengundang salah seorang dari anak remaja atau dewasa muda untuk makan siang dengan Anda dan teman-teman Anda. Atau menolong pendeta Anda dalam mengerjakan tugas sehari-hari di rumah atau di kantornya. Anda akan menemukan bahwa hati yang ditujukan untuk memperhatikan orang lain akan merasa lebih puas dibandingkan dengan hati yang hanya memikirkan diri sendiri.

#2 Lepasakan khayalan tentang "sahabat karib".

Tidak ada salahnya kita mempunyai sahabat karib; banyak orang mempunyai sahabat karib. Tetapi jenis persahabatan yang dimiliki kebanyakan orang bukanlah sama seperti yang mungkin Anda bayangkan dalam pikiran Anda. Terlalu sering kita mencari dengan tidak henti-hentinya akan seseorang yang dapat memenuhi semua kebutuhan kita, melengkapi kita dalam segala sesuatu, dan secara khusus serta sepenuhnya hanya memperhatikan kita saja.

Yang sebenarnya adalah bahwa orang seperti ini tidak ada. Anda tidak akan pernah menemukan seseorang—baik pria maupun wanita—yang cocok dengan keinginan itu. Hubungan yang sejati membutuhkan kesabaran, batasan-batasan, pengertian, pengorbanan dan sedikit pergumulan. Hal itu tidak berarti bahwa mereka tidak berharga; itu hanyalah salah satu dari kenyataan hidup dalam dunia yang hancur ini.

Jangan juga mencoba memenuhi harapan yang tidak realistis dari orang lain. Jangan jatuh dalam penilaian diri yang salah (merasa diri penting dan signifikan) yang timbul karena orang lain bergantung pada Anda. Anda tidak bertanggung jawab untuk kebahagiaan atau emosi dari siapa pun kecuali diri Anda sendiri.

Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. (Efesus 4:2 TB)

#3 Bertemanlah sebanyak mungkin.

Tidak masalah bila Anda adalah orang yang lebih suka pada kelompok yang lebih kecil dan lebih intim ketimbang kelompok besar dan banyak kenalan. Masalahnya adalah ketika kita memfokuskan semua energi relasi kita hanya pada satu orang saja. Bahkan pasangan yang sudah menikah pun tidak dapat melakukannya—tidak seorangpun yang dapat menanggung seluruh beban kebutuhan orang lain (ingat Anda juga tidak dapat melakukannya untuk siapa pun).

Adalah suatu peraturan yang baik untuk mempunyai paling sedikit tiga atau empat teman di mana Anda secara aktif saling berhubungan. Adalah juga penting untuk berusaha menjalin hubungan yang beraneka ragam. Para mentor, misalnya, dapat memberikan bimbingan dan sebuah tipe kasih dan kepedulian yang lebih bersifat seperti orang tua yang kita semua dambakan. Demikian pula Anda juga dapat menjadi mentor bagi orang lain bila Anda sudah siap. Hati Anda merindukan bukan saja untuk dikasihi, tetapi juga untuk mengasihi orang lain. Apabila Anda menginginkan teman-teman yang sehat dan konsisten, Anda perlu menjadi seorang teman yang sehat dan konsisten.

#4 Terimalah bahwa selalu akan ada pergumulan dalam hidup ini.

Kita hidup dalam dunia yang rusak dan hancur yang tidak sempurna dalam setiap aspek. Bahkan ketika kita berbalik kepada Kristus dan mempunyai hubungan dengan Tuhan, masih saja ada dosa dan luka-luka dalam diri kita yang belum disembuhkan 100% sampai kita ke surga. Tetapi kuatkanlah hatimu, sebab anugerahNya cukup bagi kita.

Sampai hal itu terjadi, Alkitab berkata bahwa hati kita akan merindukan untuk disatukan dengan Tuhan, sampai kita akhirnya akan mencerminkan gambarNya tanpa noda. Dosa, kematian, dan rasa sakit akan tidak ada lagi.

Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. (Roma 8:23 TB)

#5 Peliharalah hubunganmu dengan Tuhan supaya tetap hidup.

Pada akhirnya Tuhanlah yang bertanggung jawab untuk segala kebutuhan kita. Perlu pergumulan untuk menemukan bagaimana hal itu sesungguhnya terjadi, tetapi pastikan Anda secara terus menerus mencari Tuhan dan hubungan istimewa yang Ia ingin miliki dengan Anda. Jadikanlah Dia bagian dari pengalaman Anda sehari-hari. Pada intinya Anda diciptakan untuk mengasihi—dan dikasihi oleh—Dia.

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu." (Yohanes 15:9 TB)

Narasumber Lainnya

Pancaran Anugerah www.pancarananugerah.org

Pancaran Anugerah adalah sebuah pelayanan Indonesia yang menolong menyediakan dukungan dan narasumber bagi pria dan wanita yang bermasalah dengan kehancuran relasi-seksual. Pelayanan ini berafiliasi dengan Living Waters International (www.desertstream.org)

Exodus International www.exodus.to

Keberadaan Exodus adalah untuk memberikan dukungan dan bimbingan kepada pribadi-pribadi dan keluarga-keluarga yang terpengaruh oleh homoseks. Di website mereka Anda dapat membaca artikel-artikel yang memberikan informasi, kesaksian-kesaksian orang lain seperti Anda, dan menemukan pelayanan lokal untuk dukungan pribadi.

Living Hope Forums www.livehope.org

Living Hope menyediakan pelayanan online yang luas. Forum-forum mereka adalah tempat yang aman untuk anak muda berhubungan dengan orang-orang Kristen yang mengerti apa yang telah mereka alami.

Healing for the Soul www.healingforthesoul.org

Pelayanan yang berbasis di Colorado, USA ini menawarkan konseling Kristen yang inovatif melalui kantor-kantor mereka setempat atau melalui telepon.

Hope for the Heart (di Amerika Serikat telepon +1-800-488-4673)

Untuk saat-saat di mana Anda membutuhkan seseorang untuk berbicara, Anda dapat menghubungi konselor-konselor Kristen yang terlatih pada sambungan telepon penolong ini.

Bacaan yang Direkomendasikan

Growth Into Manhood

Oleh Alan Medinger

Sebuah buku yang luar biasa dengan pandangan-pandangan yang segar dan memberi semangat yang praktis untuk laki-laki yang bergumul untuk bertumbuh ke dalam kedewasaan yang penuh.

Relational Masks

Oleh Russell Willingham

Sebuah buku yang melihat lebih dalam kepada penghalang-penghalang yang tidak sehat yang menghalangi kita untuk dapat mengalami keintiman seperti yang Tuhan inginkan.

Semua buku yang tersebut diatas dan sumber bacaan lainnya dapat diperoleh di Exodus Bookstore www.exodusbooks.org

Untuk daftar sumber bacaan dalam bahasa Indonesia dapat dilihat di www.PancaranAnugerah.org

3a.

Bls: [sekolah-kehidupan] (Catatan kecil) TAK SETEGAR YANG KU KIRA.

Posted by: "ammy ramdhania" ammy_ram@yahoo.co.id   ammy_ram

Tue Nov 3, 2009 12:38 pm (PST)



kak icha
turut prihatin atas musibah yang menimpa bas
tapi bas hebat yahm kuat sekali
79 jahitan. masya Allah
cepat sehat yah...

Btw kak icha masih melanglang buana nih..
wah, asyik yah...
bagi-bagi cerita di daerah dong...
ami kan ga pernah kemana-mana
janji yah...
kita tunggu ceritanya...

Salam
AMMY

________________________________
Dari: Elisa Koraag <elisa201165@yahoo.com>
Kepada: rumahkitabersama@yahoogroups.com; Sekolah Kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>; sastra-pembebasan <sastra-pembebasan@yahoogroups.com>
Cc: pengembangan-kepribadian@yahoogroups.com; Escaeva Book Club <escaevabookclub@yahoogroups.com>; vanenbas <vanenbas@bundagaul.multiply.com>
Terkirim: Sel, 3 November, 2009 11:05:27
Judul: [sekolah-kehidupan] (Catatan kecil) TAK SETEGAR YANG KU KIRA.

(Catatan kecil) TAK SETEGAR YANG KU KIRA.
Icha Koraag

Minggu sore, kemarin aku mengantar Bas ke RS. Seharusnya kemarin tapi karena terlalu lelah pulang dinas luar kota dari Palembang, aku tertidur. Suamiku tak membangunkan sehingga jadwal ke RS terlewat. Maka sore inilah kami ke RS. Sejak siang, suamiku sudah membuat janji ulang dengan dokter. Dan kami mendapat jadwal sesudah magrib, sekitar pukul 18.30.
Sejak mau berangkat, Nampak keengganan bukan hanya di wajah Bas tapi juga di wajah papanya. Akhirnya suamiku berucap juga. "Kali ini mama saja yang menemani Bas yah. Saya antar nanti saya jemput lagi" Kebetulan RS memang tak berjarak jauh dari tempat kami tinggal.
Aku sangat mengenal suamiku, maka aku mengiyakan. Tapi jelas tergambar di raut wajah Bas, kekecewaan. Aku memeluknya sambil membisikkan di telinganya. "Sekarang giliran mama bersama Bas. Papa menemani Van!" Bas hanya diam dan menunduk. Aku mengusap lembut jahitan di wajahnya " Masih sakit nak?" tannyaku. "Sedikit" Jawab Bas.
Seperti biasa sebulan sekali kami berkumpul di rumah kakak tertua suami di Jatibening. Sabtu lalu aku tidak bisa ikut karena selain kondisiku kurang sehat, aku harus membuat laporan beberapa kerjaan, termasuk lapaoran perjalanankan ke Banjarmasin, minggu lalu. Suamiku bersama Bas dan Van berangkat sejak pk. 11.00 siang. Sesudah mereka berangkat, aku coba untuk tidur. "Asisten RT ku datang sejak pk. 12.00. Aku terbangun, sekitar pukul 15.00 saat asistenku sudah selesai mencuci dan membersihkan rumah. Ia juga menyiapkan makan siang untukku.
Selesai makan dan minum obat, kondisiku membaik. Kemudian aku mandi dan bersiap di balik computer. Tapi pusing kepala membatalkan niatku duduk di hadapan computer. Mungkin mau flu, karena berat disekitar mata dan hidung. Matapun menjadi sakit kalau terkena sinar. Aku kembali berbaring tanpa lampu kamar. Aku tertidur. Terbangun sekitar pukul 19.50. Perut terasa lapar. Asisten RTku sudah pulang. Aku merasa cukup kuat untuk membuat mie instan. Semangkuk mie instan dan segela jeruk hangat berpindah ke perutku. Nikmat.
Ku coba menyalakan tv, sinar tv masih membuat mataku sakit. Jadi tv ku matikan. Lalu aku diam sambil kembali berbaring. Kepalaku semakin sakit karena waktu berjalan terus, aku belumbisa membuat laporan. Sekitar pk. 21.00 suamiku menelephone dan menanyakan kabarku. Ku katakan kondisiku lumayan sehat. Selanjutnya percakapan membuat adrnalinku berpacu sangat cepat.
"Ma, mau ngabarin nih!" Ucap suamiku.
"Kabar apa?" tanyaku. Terpikir dalam benakku kabar sukacita, mungkin ada salah satu keponakan kami yang akan menikah.
"Bas kecelakaan" Ujar suamiku pelan. Benakku belum menyimak apa yang ku dengar.
"Apa?" tanyaku ulang.
"Bas kecelakaan" Ulang suamiku.
"Maksudnya?" Dadaku mulai terasa bergemuruh.Rasa panas mulai naik ke kepala.
"Tadi Bas nabrak pintu kaca perpustakaan" Jawab Suami
"Oh.." Seiring dengan hembusan nafas lega.
"Kami baru pulang dari RS" lanjut suamiku
"RS...kenapa?" Desakku
"Bas terluka, dan di jahit...
"Dimana, seberapa parah, kondisinya bagaimana?.. .... Aku ingin berteriak marah.
"Mama mau saya jemput?"
"Gak usah!" telephone ku putuskan.
Aku bingung, aku linglung, aku tak bisa berpikir. Rasanya masih sulit mencernsa apa yang baru ku dengar. Bas terluka? Aku tidak ada di sampingnya. Anakku terluka....? Hpku berbunyi lagi. Kali ini adik suamiku.
"Mba, kuat?" sapanya.
"Harus kuat!" Jawabku. Kali ini satu tenaga besar entah darimana mengisi bhatinku.
"Bas sudah baik, sekarang sedang tidur. Daripada mba Icha bertanya-tanya lebih baik mba Icha kami jemput. Tapi bukan Frisch yang jemput karena Frisch kondisinya gak stabil. Kami lebih mengkhawatirkan kondisi papanya daripada anaknya!" Ujar Adik suamiku. Aku tahu jika menyangkut aku dan anak-anak, suamiku sangat berhati kecil. Ia tidak berani bila kami terlihat sakit apalagi sampai terluka.
"Biarkan aku bicara dengan Frisch" Pintaku
"Aku akan marah besar kalau ku tahu, papa tidak jaga Bas. Jemput aku di Blok M" Telephone kututup.
Bergegas aku berganti pakaian dan pergilah aku menggunakan ojeck. Sekitar pk. 22.00 beberapa menit aku tiba, suamiku menjemputku. Dalam mobil tak ada percakapan. Hingga tiba di Jatibeing. Setengah berlari aku mencari Bas. Beberapa ipar yang berpapasan hanya aku salami lalu meneruskan menuju kamar Bas. Ironisnya Bas terbaring di perpustakaan. Lampu yang remang-remang mengelabuhi warna darah dan luka. Bau amis samar menyentuh hidungku. Ku telusuri sekujur tubuhnya. Aku tak bisa berkata-kata, hanya mengusap dan mencium kepala Bas. Wajahnya penuh verban begitu juga kedua kakinya dan bokongnya.

Bas terbangun....
"Hai jagoan!" sapaku getir. Suasana yang temaram, menyamarkan pedih dimataku. Bas tersenyum.
"Sakit kak?" tanyaku lagi.
"Enggak" Jawab Bas.
"Kakak sudah makan dan minum obat?"
"Sudah" Jawab Bas.
"Coba tidur yah, Mama mau lihat Van dulu!" Ujarku. Aku ke kamar sebelah. Ku temui ibu mertuaku yang barus usai sholat. " Yang sabar dan ikhlas yah, menerima kejadian ini!" Ujar mertuaku sambil memelukku.
"Ya iyalah Mak.!" Jawabku menahan tangis. Ku lepaskan pelukan ibu mertua dan aku mendekati Van yang sudah lelap dibuai mimpi.
Ku cium wajah mungilnya. Van tak terganggu. Tidurlah nak dengan nyaman, mama ada di kamar sebelah. Ucapku perlahan ditelinganya. Van berusaha merespon ucapanku, ia berusaha membuka kelopak matanya. Kucium kedua matanya, iapun lelap kembali.
Aku kembali ke kamar Bas. Berbaring dan mengusap lengannya. Akhirnya akupun ertlelap. Melihat kondisi Bas, aksiranku ada sekita 40 jahitan. Ternyata aku keliru. Pagi aku dapat informasi , Bas mendapat lebih dari 70 jahitan di 9 tempat.
Dan Minggu ini adalah tepat seminggu setelah Bas kecelakaan. Kini harus buka jahitannya. Ini kali pertama aku akan melihat jahitan di wajah Bas. Bas berbaring di tempat tidur, perlahan kubuka verban yang diwajah, dan dokter membuka verban di kaki-kaki. "Sakit kak?" tanyaku. Bas menggeleng.
Aku duduk di kursi di samping tempat tidur. Bas menggenggam tanganku. Ku cium wajahnya dan membisikkan kata-kata yang menguatkan. Mulanya Bas hanya meringis tapi ketika benang di jahitan satu-satu ditarik, Bas mulai mengeluarkan airmata, "sakit mama!" Ujarnya. Dengan tissue kuusap airmatanya dan kuciumi wajahnya. "Sabar ya kak. Tarik nafas, hembuskan perlahan, sambil berhitung" Hiburku. Bas mengikuti perintahku, ia mulai menghitung tapi hitungannya makin cepat dan akhirnya tangisnya pun pecah. "Sakit dokter!" keluh Bas.
Tiba-tiba aku merasa keringat dingin mengalir di sekujur tubuh dan pandanganku berubah, semua terlihat kuning. Hm...aku benci keadaan ini. Karena biasanya akan diikuti hilangnya kesadaran. Aku berusaha mengerjab-ngerjabka n mata. Aku masih berusha menghapus airmata Bas. Akhirnya kesadaranku pulih. Akupun berkata " Cukup dok. Kalau Bas merasa kesakitan mungkin bisa kita lanjut satu dua hari lagi!"
Dokter menyetujui. "Yang di lutut lukanya masih belum rapat karena lututkan bergerak terus engselnya. Jadi masih harus bersabar tapi benangnya sudah dibuka. Yang diwajah kelihatannya tidak perlu dicabut, nanti akan menyatu dengan daging." Ujar dokter menjelaskan.
Bas duduk dan memperhatikan lukanya. Ia sudah tidak menangis. Aku minta izin ke kamar mandi karena tiba-tiba rasa mual naik ke lambung. Tapi tak ada yang aku keluarkan. Kembali keruangan dokter. Bas sedang duduk di hadapan dokter dan mendengarkan penjelasan dokter. Ia nmapak serius dan mengangguk-angguk sambil menjawab ya. Bas masih mendapatkan antibiotic dosis 250 mg yang harus diminum sehari 3 kali hingga habis dan satu obat untuk untuk menurunkan bengkak-bengkaknya.
Saya akanmengurus administrasi di kasir, Frisch sudah menjemput. Dengan wajah setengah meringis, ia bertanya " Bas menangis?" aku menjawab "ya iyalah, kan sakit!" Tapi Bas keluar sudah dengan wjah ceria. Hari ini 13 jahitan sudah di buka. Entah butuh waktu berapa lagi untuk melepaskan jahitan yang lain. Tapi aku lega melihat Basku sudah bisa tertawa.
Tiba di rumah, aku langsung berbaring di tempat tidur. Aku memikirkan kenapa tadi bisa tiba-tiba nyaris hilang kesadaran? Posisiku duduk, aku sehat, dan sudah makan. Apakah rasa sakit yang dirasakan Bas juga menyatu dalam diriku? Apakah tangisan dan teriakkan Bas yang membuatku menjadi demikian? Aku tak bisa menjawab, namun yang pasti aku tak setegar yang kukira. (HO Bintaro, 2 Nov 2009)

Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com
4.

Sudahkah Anda Meramal Masa Depan Anda?

Posted by: "rahmad nurdin" rahmad.aceh@gmail.com   rahmadsyah_tcc

Tue Nov 3, 2009 3:39 pm (PST)



Assalamu'alaikum wr.wb

Shahabatku yang baik…

Mudah-mudahan hari ini menjadi hari terindah bagi anda, sehingga masa depan
penuh dengan misteri ditutupi keghaiban. Seakan membuka celah-celah nya
untuk memberitahukan akan masa akan datang. Dan masa yang sedang dijembut
itu, seolah sudah diketahui kejadiannya. Karena tindakan yang kita ciptakan
sekarang ini.

Sementara itu, Saya jadi teringat dengan pesan seorang Guru, "*Jadilah anda
orang yang mudah diramal. Sehingga anda dan orang yang menyayangi anda,
dengan mudahnya memperlakukan anda sebagaimana anda jadinya."* Pesan singkat
penuh kejelasan. Dan apabila kita sandingkan dengan petuah "Hadirkanlah
seutuhnya diri anda dalam pekerjaan anda sekarang." Maka utuhlah sudah pesan
itu.

Marilah kita isi lembaran sejarah yang sedang kita ukir dengan prestasi
gemilang. Kita tuliskan dengan keseluruhan upaya kita. Usaha sesungguhnya.
Kerja tanpa ada keraguan disana. Barangkali lagu kenangan tempo dulu pantas
kita dengar kembali. *"Terlanjur basah, ya sudah mandi sekali".*

* *

Apabila anda saat ini sedang terjun didunia asuransi, tekunilah bidang itu.
Bila anda sedang membangun jaringan diusaha MLM, fokuskanlah perkembangan
jaringan anda. Shahabat yang sedang berjalan dirute kepenulisan, pastikanlah
setiap hari anda mengukir makna baru. Bagi anda yang sedang masuk dalam
rumah pengembangan diri, istiqamahkanlah dan masuklah lebih dalam lagi.
Sehingga dari kesemuanya itu, orang-orang yang kita kasihi dengan mudah
menyemangati kita. "10 tahun lagi anda pasti akan menjadi seperti yang anda
cita-citakan."

Shahabatku yang penuh percaya diri.

Kita kembali dengan ramalan masa depan. Sebagaimana kita ketahui bersama.
Uang, prestasi, hubungan, dan karir yang sedang kita miliki saat ini adalah
hasil dari kesungguhan yang sudah kita bangun dimasa lalu. Sehingga ada
mengatakan. "Anda hari ini adalah ciptaan dari apa yang anda lakukan dimasa
lalu. Dan masa depan anda ditentukan dari apa yang anda ciptakan sekarang."

Sehingga menjadilah jelas, mana orang-orang yang terang masa depannya.
Kegagalan
bukanlah dinilai dari belum berhasilnya pengapaian, Namun kegagalan
sebenarnya ada pada berhentinya langkah dari titik hasil. Berhenti selama
nya dan diam. Padahal membedakan antara orang mati dan hidup adalah pada
diam dan geraknya.

Oleh karena itu, mari kita isi usia 2009 ini, dengan cicilan keberhasilan di
tahun 2010 akan datang. Sehingga pada saat 2009 menutup pintu kehidupannya.
Kita disambut oleh 2010 digerbangnya dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan.
Adakah shahabat yang sedang meramal masa depannya?

Bogor 2 November 2009

Ditulis pada kondisi "no mind nothing state".

Star 18.30 – 19.29 wib.

--
RAHMADSYAH
Practitioner NLP I 081511448147 I Motivator & Trauma Therapist
www.rahmadsyah.co.cc I YM ; rahmad_aceh
5.

(Catcil)Kutemukan Hakekat NLL dalam Berbagi

Posted by: "rahmad nurdin" rahmad.aceh@gmail.com   rahmadsyah_tcc

Tue Nov 3, 2009 4:49 pm (PST)



Assalamu'alikum wr.wb

Shahabatku yang baik

Jumaat yang lalu, saya mendapat kesempatan untuk sharing "Coaching and
Mentoring" dengan para Guru wali kelas dan Guru Bimbingan Konseling. Pihak
penyelenggara meminta saya untuk memperbanyak latihan saja. Karena ini
permintaan klien, ya saya ikuti saja. Walau sebenarnya, sebelum kasih materi
dasar tentang MINDSET, saya belum nyaman memberikan tehnik…

Alhamdulillah, ternyata diantara peserta pernah hadir pada kelas *"Unleash
Your Teaching Power"* sebelumnya tentang Cara mengajar masuk ke Alam Bawah.
Jadi sesi MINDSET gak perlu diulang lagi.

Sementara itu, Dulu (2007) waktu pertama kali mempelajari NLP Fundamental
"Leadership Self Mastery" saya sangat penasaran dengan tehnik REFRAMING.
Selesai ikut training, saya terus baca referensi juga bertanya kepada
ahlinya. Secara teoritis faham betul. Meaning of contain dan Contex. Tapi
mengapa kalau ada tantangan kok gak aktif ya tehnik ini?

Saat mengikuti kelas selanjutnya, saya juga bertanya lagi kepada Guru NLP.
Sampai beliau sempat menanyakan "*apakah itu penting?*" "*Ya"* saya jawab.
Kemudian beliau jelaskan, dengan contoh persoalan dikehidupan nyata.
Alhamduillah, setelah itu saya merasa sangat klik dengan tehnik ini. Saya
membahasakanya dengan HAKEKAT (Ruh of Reframing). Sehingga menjadi lancar
menggunakannya.

Nah demikian pula dengan NLL (*Neuro Logical Level*). Tehnik perubahan
manusia inipun, butuh waktu selama 2 tahun pencariannya. Kok lama banget ya?
Secara teoritis dapat, namun feel (Ruh) nya belum menyatu.

Kembali dengan cerita saya sharing dengan Guru BK. Sudah menjadi kebiasaan
saya selama ini, kalau training jarang mempersiapkan modul alias materinya
secara detail. Teman saya sering nanya *"Mad materi nya apa?"* sungguh saya
bingung jawabnya. Saya jawab aja *"Pokoknya NLP Terapan dan
Hypnosislah". *Karena
saya punya keyakinan *"Unconscious sangat tau mana materi yang tepat untuk
peserta yang hadir saat itu".* Ikuti saja kata hatimu. (*No mind nothing
state*) anjuran Coach saya. Alhamdulillah selesai training tanggapan peserta
puas.

Kembali lagi dengan penemuan hakekat NLL. Bagitu acara dimulai, saya lihat
di handout yang dibagikan kepeserta. Disana ada materi NLL. Ya sudah saya
kasih aja materi itu. Padahal saya belum begitu klik dengan tehnik ini.
Barangkali inilah gunanya mengajar dalam kondisi *no mind nothing* state,
jadinya mengalir saja.

Alhamdulillah, saya dapat menjelaskan materi ini dengan mudah difahami oleh
peserta. Ditambah lagi pertanyaan studi case nyata disekolah. Sehingga
semakin menguatkan belief. Dan setelah selesai training. Saya merasakan
sesuatu berbeda disekitar dada saya (Jantung). Kondisi ini persis seperti
saya menemukan ruh reframing. Setelah itu saya cek, NLL. Syukur kepada
Allah. Sekarang saya benar-benar bisa merasakan *Neuro logical level* ini.

Alhamduilllah wasyukrulillah, engkau beri hamba pemahaman lebih dalam ya
Allah dalam berbagi. Momen ini semakin menambah semangat saya untuk terus
berbagi dan berbagi…

Bogor 4 November 2009

Star 07.00-07.42

--
RAHMADSYAH
Practitioner NLP I 081511448147 I Motivator & Trauma Therapist
www.rahmadsyah.co.cc I YM ; rahmad_aceh
6a.

[ruang tamu] Salam Kenal

Posted by: "Eko Wahyoedi" eko.wahyoedi@yahoo.com   eko.wahyoedi

Tue Nov 3, 2009 5:53 pm (PST)



Assalamu'alaikum wr.wb

Senang rasanya bisa bergabung di Milist ini. Namun, sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri,

Nama : Eko Wahyudi
Tempat tinggal sekarang : di Kota Duri, Riau
Pekerjaan : Coating Inspector, di perusahaan yang bergerak di bidang Migas.

Adapun saya bergabung dengan Milist ini adalah karena saya senang membaca, senang belajar menulis, dan tentu saja, senang apabila segenap anggota milist ini berkenan untuk membimbing saya dalam bidang kepenulisan.

Semoga Sukses untuk Sekolah Kehidupan. Amiin.

Wassalamu'alaikum wr.wb

6b.

Re: [ruang tamu] Salam Kenal

Posted by: "siril_wafa" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Tue Nov 3, 2009 7:18 pm (PST)



Waalaikumsalam wr. wb.

Met bergabung di milist ini Mas Eko, dan kebetukan sekali saya lagi senang mendengarkan cerita tentang Riau. berkenankah Mas Eko memberikan sedikit banyak cerita tentang daerah sana. makasih .

Salam,
Sismanto

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Eko Wahyoedi <eko.wahyoedi@...> wrote:
>
> Assalamu'alaikum wr.wb
>
> Senang rasanya bisa bergabung di Milist ini. Namun, sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri,
>
> Nama : Eko Wahyudi
> Tempat tinggal sekarang : di Kota Duri, Riau
> Pekerjaan : Coating Inspector, di perusahaan yang bergerak di bidang Migas.
>
> Adap

6c.

Re: [ruang tamu] Salam Kenal

Posted by: "Eko Wahyoedi" eko.wahyoedi@yahoo.com   eko.wahyoedi

Tue Nov 3, 2009 7:47 pm (PST)



Insya Allah, Mas Sismanto.
Kita akan berbagi informasi tentang Riau, khususnyam kota Duri, kota penghasil minyak bumi yang selama ini jarang namanya dikenal orang  :)

Salam,
Eko Wahyudi

--- On Tue, 11/3/09, siril_wafa <siril_wafa@yahoo.co.id> wrote:

From: siril_wafa <siril_wafa@yahoo.co.id>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [ruang tamu] Salam Kenal
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Tuesday, November 3, 2009, 7:17 PM

 

Waalaikumsalam wr. wb.

Met bergabung di milist ini Mas Eko, dan kebetukan sekali saya lagi senang mendengarkan cerita tentang Riau. berkenankah Mas Eko memberikan sedikit banyak cerita tentang daerah sana. makasih .

Salam,

Sismanto

--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Eko Wahyoedi <eko.wahyoedi@ ...> wrote:

>

> Assalamu'alaikum wr.wb

>

> Senang rasanya bisa bergabung di Milist ini. Namun, sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri,

>

> Nama : Eko Wahyudi

> Tempat tinggal sekarang : di Kota Duri, Riau

> Pekerjaan : Coating Inspector, di perusahaan yang bergerak di bidang Migas.

>

> Adap











7a.

Re: [Ruang Baca] 30 Hari Jadi Murid Anakku

Posted by: "siril_wafa" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Tue Nov 3, 2009 6:01 pm (PST)



Berkunjung ke ruang baca hari ini dan khususnya membaca resensi ini seperti membaca sebuah kenyataan yang sebenarnya (lho...padahal khan belum punya anak) hehehe...
makasih mbak rin atas resensinya ..

Sis


--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Rini" <rinurbad@...> wrote:
>
> Penulis: Mel
> Penerbit: Akoer
> Tebal: 224 halaman
> Cetakan: I, Mei 2009
> Beli di: a.mel73@...
> Harga: Rp 38.500,00 (diskon 30% dari harga toko, 55 ribu)
> ISBN: 9789791038164
>

8a.

Bls: [sekolah-kehidupan] Ketemu Amitabh Bachan dan Jalan-jalan grati

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Tue Nov 3, 2009 6:05 pm (PST)



wah enak ya ketemu sang legenda bintang bolywood...
salam dari Fiyan Arjun ya...
hehehe
makacih!

--- Pada Sel, 3/11/09, ecrivain della <della_ecrivain@yahoo.com> menulis:

Dari: ecrivain della <della_ecrivain@yahoo.com>
Judul: [sekolah-kehidupan] Ketemu Amitabh Bachan dan Jalan-jalan gratis di Kuala Lumpur
Kepada: pasarbuku@yahoogroups.com, penulislepas@yahoogroups.com, penulis-bacaan-anak@yahoogroups.com, sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 3 November, 2009, 5:08 AM

 

500 FREE trips to YES2009 be given away all together worth over 1,000,000 USD
http://indonesia. youthsays. com/seachange/ go/tvF

AYO ubah Dunia ini dengan aspirasi paling menarik yang bisa mengubah cara pikir dan pandangan dunia Asia Tenggara khususnya agar hidup lebih baik lagi.

Kami mengundang teman - teman untuk mengikuti kontes ini :
Caranya :

KONTES INI UNTUK TEMAN TEMAN BERUSIA 15-35 TAHUN!
1. Teman - teman cukup Sign up ke http://indonesia. youthsays. com/seachange/ go/tvF
2. confirm email teman - teman
3. Posting Aspirasi teman -
teman dengan sekreatif mungkin
4.
Semakin aktif teman - teman dalam menyampaikan aspirasi maka
memperbesar teman - teman untuk mengikuti kontes ini dan menghadiri
Konferensi yang di hadiri 500 orang beruntung di seluruh asia tenggara.
Join with Us!

cukup daftar ke http://indonesia. youthsays. com/seachange/ go/tvF gratis! Buruaaannn!! !
Indonesian Future Leader











Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/
9a.

Re: Lomba Kisah Kasih Ibu

Posted by: "batikmania" batikmania@yahoo.com   batikmania

Tue Nov 3, 2009 7:24 pm (PST)



Setuju dengan dua komentar sebelumnya. Harus jadi anggota milis juga ya. Ck ck ck... Makin banyak aja nih milis yang saya ikuti. Tapi... hayu aja deh. Saya mau bikin satu cerita masterpiece tentang kisah bersama bunda. Dipersembahkan untuk bunda yang saat ini sedang terbaring sakit di ruang perawatan intensif di ruang ICU RS Al Islam Bandung, dengan ambang kesadaran relatif stabil tapi statis (minimum). Sekalian minta doa ya buat ibunda saya.
Terima kasih sahabat SK semua.
Teriring cinta buat ibunda.
Wassalaam

Diah Utami

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Word Smart Center <wordsmartcenter@...> wrote:
>
> salam
>
> semoga info ini bermanfaat
>
> besar harapan kami disebarluaskan ke yg lain.
>
> wass
>
> ===========
>
> LOMBA KISAH KASIH IBU
>
> word Smart Center dan Penerbit Mizan
. . . .
> 5. Peserta terdaftar sebagai member milis
> wordsmartcenter@yahoogroups.com (bagi yang belum terdaftar silahkan
> mendaftarkan diri ke alamat ini:
> http://groups.yahoo.com/group/wordsmartcenter/, atau mengirim e-mail
> kosong ke: wordsmartcenter-subcribe@yahoogroups.com atau
> wordsmartcenter@...)

> Didukung oleh:
>
> www.radioppidunia.com dan www.matadunia.com
> Keterangan lebih lanjut hubungi:
>
> Udo Yamin Majdi (+20108158391) atau Rashid Satari (+20100120381) atau kirim e-mail ke: kisahkasihibu@...

9b.

Re: Lomba Kisah Kasih Ibu

Posted by: "Eko Wahyoedi" eko.wahyoedi@yahoo.com   eko.wahyoedi

Tue Nov 3, 2009 7:47 pm (PST)



Kita turut berdo'a untuk kesembuhan Ibunda dari Mbak Diah Utami. Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada beliau. Amiin.

salam,
ewahyu

--- On Tue, 11/3/09, batikmania <batikmania@yahoo.com> wrote:

From: batikmania <batikmania@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: Lomba Kisah Kasih Ibu
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Tuesday, November 3, 2009, 7:10 PM

 

Setuju dengan dua komentar sebelumnya. Harus jadi anggota milis juga ya. Ck ck ck... Makin banyak aja nih milis yang saya ikuti. Tapi... hayu aja deh. Saya mau bikin satu cerita masterpiece tentang kisah bersama bunda. Dipersembahkan untuk bunda yang saat ini sedang terbaring sakit di ruang perawatan intensif di ruang ICU RS Al Islam Bandung, dengan ambang kesadaran relatif stabil tapi statis (minimum). Sekalian minta doa ya buat ibunda saya.

Terima kasih sahabat SK semua.

Teriring cinta buat ibunda.

Wassalaam

Diah Utami

--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Word Smart Center <wordsmartcenter@ ...> wrote:

>

> salam

>

> semoga info ini bermanfaat

>

> besar harapan kami disebarluaskan ke yg lain.

>

> wass

>

> ===========

>

> LOMBA KISAH KASIH IBU

>

> word Smart Center dan Penerbit Mizan

. . . .

> 5. Peserta terdaftar sebagai member milis

> wordsmartcenter@ yahoogroups. com (bagi yang belum terdaftar silahkan

> mendaftarkan diri ke alamat ini:

> http://groups. yahoo.com/ group/wordsmartc enter/, atau mengirim e-mail

> kosong ke: wordsmartcenter- subcribe@ yahoogroups. com atau

> wordsmartcenter@ ...)

> Didukung oleh:

>

> www.radioppidunia. com dan www.matadunia. com

> Keterangan lebih lanjut hubungi:

>

> Udo Yamin Majdi (+20108158391) atau Rashid Satari (+20100120381) atau kirim e-mail ke: kisahkasihibu@ ...











10.

Menentukan Sikap dalam Menulis

Posted by: "Bang Aswi" bangaswi@yahoo.com   bangaswi

Tue Nov 3, 2009 11:12 pm (PST)



Adakah bagian dari tubuh manusia yang dapat membedakan dua orang
yang kembar? Ya, tentu saja ada, yaitu sidik jari. Artinya, tidak ada
dua manusia di dunia ini yang memiliki sidik jari yang sama, kendati
keduanya termasuk yang kembar identik sekalipun. Tak heran jika
kemudian sidik jari telah menjadi metode identifikasi yang masih
digunakan hingga kini.
Sidik jari sebenarnya telah digunakan beberapa ribu tahun yang lalu,
yaitu oleh orang-orang Suriah dan Cina sebagai penanda sahnya sebuah
dokumen. Sedangkan penggunaan modernnya diperkenalkan oleh seorang ahli
psikologi Ceko, Johannes Evangelista Purkinje, yang pada 1823
mengajukan cara mengidentifikasi seseorang berdasarkan alur yang
terdapat pada ujung jari. Cara ini kemudian diperbarui oleh Sir Francis
Galton, seorang ilmuwan Inggris, pada akhir abad ke-19. Hingga
kemudian, Sir Edward Richard Henry yang membawahi kepolisian di Bengal,
India, pada 1890 mulai menggunakan sidik jari untuk mengidentifikasi
kasus kriminal.
Dalam bidang kepenulisan, sidik jari tadi bisa berarti `style´. Style adalah gaya, model, atau sikap. Salah seorang motivator Indonesia pernah menjelaskan tentang konsep Wild Management
atau manajemen orang-orang liar. Konsep ini saya dapatkan saat diundang
secara gratis oleh salah satu penerbit di Bandung. Lokasinya pun cukup
strategis dan mewah, yaitu di hotel berbintang yang juga ada di
Bandung. Tidak aneh jika Sang Motivator tersebut mengemukakan manajemen
orang-orang liar karena orang-orang yang diundang adalah para kreator
dunia buku yang cukup liar, termasuk kelompok musik yang menghibur
adalah orang-orang liar dengan lagu yang lirik-liriknya juga sangat
liar. Sobat baraya mungkin bisa menebak apa nama kelompok musik ini
yang salah satu pentolannya adalah penulis empat buku seri `Drunken´
yang sedang ramai dibicarakan saat ini.
Sang Motivator menjelaskan bahwa ciri khas utama dalam Wild Management adalah working with your style.
Bekerjalah dengan gaya atau ciri khas sobat baraya sendiri. Okelah dari
kacamata sobat baraya, orang lain terlihat lebih `wah´ dan berhasil,
apalagi jika melihat artis idolanya. Bisa jadi mereka semua hanya
memiliki keunggulan dari segi tampang dan ketenaran atau apapun yang
menjadi kelebihannya, tetapi di luar itu siapa yang tahu. Intinya
adalah ... jangan pernah mau menjadi orang lain. Sobat baraya adalah
orang yang unik, the only one, spesial. Tidak ada orang yang
sama di dunia ini, kendati kembar sekali pun. Adakah sidik jari yang
sama? DNA yang sama? Inilah intisari dari manajemen orang-orang liar.
Ingat akan kata kuncinya: working with your style.
Tulislah apa yang ingin sobat baraya tulis. Kendati pada saat awal
sobat baraya banyak belajar dari para penulis yang lebih dahulu
berhasil, misalnya dengan mencoba mengikuti cara menulis mereka (copy the master),
pada akhirnya sobat baraya harus bisa memutuskan untuk menulis dengan
cara tersendiri. Bukan meniru-niru apalagi sampai melakukan sesuatu
yang amat tidak terpuji: plagiat. Amit-amit! Buatlah sesuatu dengan
gaya dan cita rasa sobat baraya sendiri, lalu jadilah orang pertama
yang menciptakan tren, bukan menjadi kelompok pengikut yang hanya bisa
berteriak `A´ saat diberikan aba-aba `A´ dan kemudian berteriak `B´
saat diberikan aba-aba `B´.
Sebagai penutup, cobalah untuk berhenti sejenak. Islam menyebutnya
dengan istilah muhasabah. Kejawen menyebutnya dengan semadi. Para
penulis menyebutnya dengan rehat. Para aktivis rapat menyebutnya dengan
jeda. Para olahragawan menyebutnya dengan menghirup napas secara
perlahan-lahan. Para wasit menyebutnya dengan time-out. Pakde
dan pakle saya bahkan menyebutnya dengan ngopi dulu. Apapun istilahnya,
renungkan sejenak siapa diri sobat baraya. Apa keinginan sobat baraya.
Apa sebenarnya yang ingin sobat baraya tulis.[]
Bang Aswi - Pekerja Buku
Blog [http://bangaswi.com/]

11a.

Re: (Catatan kecil) TAK SETEGAR YANG KU KIRA.

Posted by: "febty f" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Wed Nov 4, 2009 12:27 am (PST)



Dengan menuliskan kisah ini, setidaknya sudah menjadi bukti kalau bunda icha adalah orang yang kuat :)

salam,
fety

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Elisa Koraag <elisa201165@...> wrote:
>
>
> Â
> (Catatan kecil) TAK SETEGAR YANG KU KIRA.
> Icha Koraag
> Â
> Minggu sore, kemarin aku mengantar Bas ke RS. Seharusnya kemarin tapi karena terlalu lelah pulang dinas luar kota dari Palembang, aku tertidur. Suamiku tak membangunkan sehingga jadwal ke RS terlewat. Maka sore inilah kami ke RS. Sejak siang, suamiku sudah membuat janji ulang dengan dokter. Dan kami mendapat jadwal sesudah magrib, sekitar pukul 18.30.
> Sejak mau berangkat, Nampak keengganan bukan hanya di wajah Bas tapi juga di wajah papanya. Akhirnya suamiku berucap juga. “Kali ini mama saja yang menemani Bas yah. Saya antar nanti saya jemput lagi” Kebetulan RS memang tak berjarak jauh dari tempat kami tinggal.
> Aku sangat mengenal suamiku, maka aku mengiyakan. Tapi jelas tergambar di raut wajah Bas, kekecewaan. Aku memeluknya sambil membisikkan di telinganya. “Sekarang giliran mama bersama Bas. Papa menemani Van!” Bas hanya diam dan menunduk. Aku mengusap lembut jahitan di wajahnya “ Masih sakit nak?” tannyaku. “Sedikit” Jawab Bas.
> Seperti biasa sebulan sekali kami berkumpul di rumah kakak tertua suami di Jatibening. Sabtu lalu aku  tidak bisa ikut karena selain kondisiku kurang sehat, aku harus membuat laporan beberapa kerjaan, termasuk lapaoran perjalanankan ke Banjarmasin, minggu lalu. Suamiku bersama Bas dan Van berangkat sejak pk. 11.00 siang. Sesudah mereka berangkat, aku coba untuk tidur. “Asisten RT ku datang sejak pk. 12.00. Aku terbangun, sekitar pukul 15.00 saat asistenku sudah selesai mencuci dan membersihkan rumah. Ia juga menyiapkan makan siang untukku.
> Selesai makan dan minum obat, kondisiku membaik. Kemudian aku mandi dan bersiap di balik computer. Tapi pusing kepala membatalkan niatku duduk di hadapan computer. Mungkin mau flu, karena berat disekitar mata dan hidung. Matapun menjadi sakit kalau terkena sinar. Aku kembali berbaring tanpa lampu kamar. Aku tertidur. Terbangun sekitar pukul 19.50. Perut terasa lapar. Asisten RTku sudah pulang. Aku merasa cukup kuat untuk membuat mie instan. Semangkuk mie instan dan segela jeruk hangat berpindah ke perutku. Nikmat.
> Ku coba menyalakan tv, sinar tv masih membuat mataku sakit. Jadi tv ku matikan. Lalu aku diam sambil kembali berbaring. Kepalaku semakin sakit karena waktu berjalan terus, aku  belumbisa membuat laporan. Sekitar pk. 21.00 suamiku menelephone dan menanyakan kabarku. Ku katakan kondisiku lumayan sehat. Selanjutnya percakapan membuat adrnalinku berpacu sangat cepat.
> “Ma, mau ngabarin nih!” Ucap suamiku.
> “Kabar apa?” tanyaku. Terpikir dalam benakku kabar sukacita, mungkin ada salah satu keponakan kami yang akan menikah.
> “Bas kecelakaan” Ujar suamiku pelan. Benakku belum menyimak apa yang ku dengar.
> “Apa?” tanyaku ulang.
> “Bas kecelakaan” Ulang suamiku.
> “Maksudnya?” Dadaku mulai terasa bergemuruh.Rasa panas mulai naik ke kepala.
> “Tadi Bas nabrak pintu kaca perpustakaan” Jawab Suami
> “Oh..” Seiring dengan hembusan nafas lega.
> “Kami baru pulang dari RS” lanjut suamiku
> “RS…kenapa?” Desakku
> “Bas terluka, dan di jahit…
> “Dimana, seberapa parah, kondisinya bagaimana?...... Aku ingin berteriak marah.
> “Mama mau saya jemput?”
> “Gak usah!” telephone ku putuskan.
> Aku bingung, aku linglung, aku tak bisa berpikir.  Rasanya masih sulit mencernsa apa yang baru ku dengar. Bas terluka? Aku tidak ada di sampingnya. Anakku terluka….? Hpku berbunyi lagi. Kali ini adik suamiku.
> “Mba, kuat?” sapanya.
> “Harus kuat!” Jawabku. Kali ini satu tenaga besar entah darimana mengisi bhatinku.
> “Bas sudah baik, sekarang sedang tidur. Daripada mba Icha bertanya-tanya lebih baik mba Icha kami jemput. Tapi bukan Frisch yang jemput karena Frisch kondisinya gak stabil. Kami lebih mengkhawatirkan kondisi papanya daripada anaknya!” Ujar Adik suamiku. Aku tahu jika menyangkut aku dan anak-anak, suamiku sangat berhati kecil. Ia tidak berani bila kami terlihat sakit apalagi sampai terluka.
> “Biarkan aku bicara dengan Frisch” Pintaku
> “Aku akan marah besar kalau ku tahu, papa tidak jaga Bas. Jemput aku di Blok M” Telephone kututup.
> Bergegas aku berganti pakaian dan pergilah aku menggunakan ojeck. Sekitar pk. 22.00 beberapa menit aku tiba, suamiku menjemputku. Dalam mobil tak ada percakapan. Hingga tiba di Jatibeing. Setengah berlari aku mencari Bas. Beberapa ipar yang berpapasan hanya aku salami lalu meneruskan menuju kamar Bas. Ironisnya Bas terbaring di perpustakaan. Lampu yang remang-remang mengelabuhi warna darah dan luka. Â Bau amis samar menyentuh hidungku. Ku telusuri sekujur tubuhnya. Aku tak bisa berkata-kata, hanya mengusap dan mencium kepala Bas. Wajahnya penuh verban begitu juga kedua kakinya dan bokongnya.
> Â
> Bas terbangun….
> “Hai jagoan!” sapaku getir. Suasana yang temaram, menyamarkan pedih dimataku. Bas tersenyum.
> “Sakit kak?” tanyaku lagi.
> “Enggak” Jawab Bas.
> “Kakak sudah makan dan minum obat?”
> “Sudah” Jawab Bas.
> “Coba tidur yah, Mama mau lihat Van dulu!” Ujarku. Aku ke kamar sebelah. Ku temui ibu mertuaku yang barus usai sholat. “ Yang sabar dan ikhlas yah, menerima kejadian ini!” Ujar mertuaku sambil memelukku.
> “Ya iyalah Mak.!” Jawabku menahan tangis. Ku lepaskan pelukan ibu mertua dan aku mendekati Van yang sudah lelap dibuai mimpi.
> Ku cium wajah mungilnya. Van tak terganggu. Tidurlah nak dengan nyaman, mama ada di kamar sebelah. Ucapku perlahan ditelinganya. Van berusaha merespon ucapanku, ia berusaha membuka kelopak matanya. Kucium kedua matanya, iapun lelap kembali.
> Aku kembali ke kamar Bas. Berbaring dan mengusap lengannya. Akhirnya akupun ertlelap. Melihat kondisi Bas, aksiranku ada sekita 40 jahitan. Ternyata aku keliru. Pagi aku dapat informasi , Bas mendapat lebih dari 70 jahitan di 9 tempat.
> Dan Minggu ini adalah tepat seminggu setelah Bas kecelakaan. Kini harus buka jahitannya. Ini kali pertama aku akan melihat jahitan di wajah Bas. Bas berbaring di tempat tidur, perlahan kubuka verban yang diwajah, dan dokter membuka verban di kaki-kaki. “Sakit kak?” tanyaku. Bas menggeleng.
> Aku duduk di kursi di samping tempat tidur. Bas menggenggam tanganku. Ku cium wajahnya dan membisikkan kata-kata yang menguatkan. Mulanya Bas hanya meringis tapi ketika benang di jahitan satu-satu ditarik, Bas mulai mengeluarkan airmata, “sakit mama!” Ujarnya. Dengan tissue kuusap airmatanya dan kuciumi wajahnya. “Sabar ya kak. Tarik nafas, hembuskan perlahan, sambil berhitung” Hiburku. Bas mengikuti perintahku, ia mulai menghitung tapi hitungannya makin cepat dan akhirnya tangisnya pun pecah. “Sakit dokter!” keluh Bas.
> Tiba-tiba aku merasa keringat dingin mengalir di sekujur tubuh dan pandanganku berubah, semua terlihat kuning. Hm…aku benci keadaan ini. Karena biasanya  akan diikuti hilangnya kesadaran. Aku berusaha mengerjab-ngerjabkan mata. Aku masih berusha menghapus airmata Bas. Akhirnya kesadaranku pulih. Akupun berkata “ Cukup dok. Kalau Bas merasa kesakitan mungkin bisa kita lanjut satu dua hari lagi!”
> Dokter menyetujui. “Yang di lutut lukanya masih belum rapat karena lututkan bergerak terus engselnya. Jadi masih harus bersabar tapi benangnya sudah dibuka. Yang diwajah kelihatannya tidak perlu dicabut, nanti akan menyatu dengan daging.” Ujar dokter menjelaskan.
> Bas duduk dan memperhatikan lukanya. Ia sudah tidak menangis. Aku minta izin ke kamar mandi karena tiba-tiba rasa mual naik ke lambung. Tapi tak ada yang aku keluarkan. Kembali keruangan dokter. Bas sedang duduk di hadapan dokter dan mendengarkan penjelasan dokter. Ia nmapak serius dan mengangguk-angguk sambil menjawab ya. Bas masih mendapatkan antibiotic dosis 250 mg yang harus diminum sehari 3 kali hingga habis dan satu obat untuk untuk menurunkan bengkak-bengkaknya.
> Saya akanmengurus administrasi di kasir, Frisch sudah menjemput. Dengan wajah setengah meringis, ia bertanya “ Bas menangis?” aku menjawab “ya iyalah, kan sakit!” Tapi Bas keluar sudah dengan wjah ceria. Hari ini 13 jahitan sudah di buka. Entah butuh waktu berapa lagi untuk melepaskan jahitan yang lain. Tapi aku lega melihat Basku sudah bisa tertawa.
> Tiba di rumah, aku langsung berbaring di tempat tidur. Aku memikirkan kenapa tadi bisa tiba-tiba nyaris hilang kesadaran? Posisiku duduk, aku sehat, dan sudah makan. Apakah rasa sakit yang dirasakan Bas juga menyatu dalam diriku? Apakah tangisan dan teriakkan Bas yang membuatku menjadi demikian? Aku tak bisa menjawab, namun yang pasti aku tak setegar yang kukira. (HO Bintaro, 2 Nov 2009)
> Â
>

Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Schizophrenia groups

Find support

Group Charity

Hands On Network

Volunteering has

never been so easy

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: