Jumat, 27 November 2009

[daarut-tauhiid] Clarence Jack Ellis, Ketika Sang Wali Kota AS Menemukan Islam

 

Clarence Jack Ellis, Ketika Sang Wali Kota AS Menemukan Islam

Kebenaran harus ditegakkan, apa pun risikonya.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, ''Tidak ada agama tanpa akal.''
Hadis ini secara tersirat menegaskan bahwa suatu agama, terlebih agama
Islam, harus dipahami inti sari ajarannya dengan cara berpikir. Segala
sesuatu yang ada di alam ini merupakan buah karya Allah SWT, sang
pencipta alam semesta. Keberadaan alam ini pun adalah wujud dari
keberadaan-Nya.

Tak salah bila kemudian banyak orang yang berusaha mempelajari agama
dengan sungguh-sungguh karena mereka akan menemukan hakikat jati
dirinya dan Tuhan sang Pencipta. Ini pulalah yang dialami dan
dilakukan mantan wali kota Macon, sebuah negara bagian di Georgia,
Amerika Serikat, Clarence Jack Ellis. Ia menemukan jati diri yang
sesungguhnya setelah benar-benar mempelajari agama yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW.

''Mengapa seseorang beragama Kristen? Itu karena Anda merasa melakukan
sesuatu yang benar. Bagi saya, hal itu bukan persoalan besar. Namun,
banyak orang yang ingin tahu apa yang Anda yakini. Bagi saya, Islam
adalah agama yang cocok buat saya. Saya seperti kembali ke akar saya
setelah bertahun-tahun melakukan perenungan,'' kata Ellis kepada surat
kabar Boston Herald saat ditanya mengapa ia memilih pindah ke agama
Islam, sebagaimana dikutip Islamonline .

Ellis mengatakan, ia mempelajari Alquran selama bertahun-tahun. Dan,
ia menemukan tujuan hidupnya dalam Islam. Terlebih lagi setelah ia
berkunjung ke Senegal. Menurut Ellis, nenek-nenek moyangnya sudah
memeluk agama Islam sebelum mereka dibawa ke Amerika Utara sebagai
budak.

Ellis mengaku jiwanya terasa tenteram dan damai setelah masuk Islam.
Ia juga merasa tidak perlu menyembunyikan keislamannya dari publik
yang telah memilihnya sebagai wali kota Macon walaupun keputusan
memeluk Islam adalah keputusan yang sangat pribadi sifatnya.

Pria kelahiran Macon, 6 Januari 1946, ini masuk Islam pada Desember
2007 lalu. Sebagai seorang pejabat negara, keislaman Ellis mengundang
perhatian publik Amerika. Namun demikian, ia sudah bulat pada
keputusannya.

''Ini adalah keputusan yang sangat personal, tapi saya juga memahami
bahwa saya seorang publik figur. Sebagai wali kota, saya pikir
masyarakat berhak tahu apa yang saya yakini sebagai orang yang
beriman. Iman yang saya yakini sekarang adalan Islam,'' jelas Ellis.

Ellis yang semula menganut agama Kristen hijrah menjadi seorang Muslim
menjelang akhir kepemimpinannya. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat
dalam sebuah upacara kecil di Senegal, Afrika Barat. Setelah masuk
Islam, Ellis mengurus status hukum perubahan namanya dari Clarence
Jack Ellis menjadi Hakim Mansour Ellis. Ia tetap menggunakan nama
keluarganya atas permintaan kedua putrinya.

Keislaman Ellis menghiasi berbagai media massa di AS dan sejumlah
media internasional. Tak heran bila keputusannya itu menjadi buah
bibir. Karena, sejak memutuskan masuk Islam, ia masih menjabat sebagai
wali kota Macon.

Setelah menjadi seorang Muslim, ayah dari lima anak itu mulai
membiasakan diri untuk menunaikan shalat lima waktu dan secara rutin
berkunjung ke Islamic Center di Bloomfield Road. Ellis mengaku bangga
dengan kebebasan beragama di AS. ''Kami meyakini Nabi Muhammad SAW
sebagai nabi terakhir, seperti kami meyakini Musa sebagai seorang
nabi,'' ujar Ellis.

Karier
Peraih gelar sarjana muda di bidang sastra dari Saint Leo College di
Florida, AS, ini menjabat sebagai wali kota Macon selama dua periode,
sejak 14 Desember 1999 hingga Desember 2003. Kemudian, ia terpilih
kembali dan menjabat hingga Desember 2007. Ia tidak bisa menjabat lagi
sebagai wali kota karena sudah terpilih sebanyak dua kali masa jabatan
yang lamanya empat tahun.

Ellis adalah warga kulit hitam pertama yang terpilih sebagai wali kota
Macon sepanjang 176 tahun sejarah kota itu. Ia menjadi wali kota Macon
ke-40 yang berhasil terpilih dua kali berturut-turut.

Selama menjabat sebagai wali kota Macon, Ellis dikenal sebagai sosok
yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan kota itu. Ia
menggunakan bantuan dari negara bagian dan Federal untuk membantu
latihan kerja bagi anak-anak muda, membuat program pengarahan,
penyuluhan, program usai sekolah, dan program untuk mengurangi jumlah
kriminalitas di kota itu.

Dengan dana bantuan tersebut, ia juga mencanangkan program perumahan
rakyat. Pada saat ia memerintah, telah dibangun lebih dari 200 unit
rumah baru dengan harga terjangkau dan lebih dari 100 rumah susun di
pusat kota Macon. Pada masa pemerintahannya, Macon ditetapkan sebagai
kota unggulan oleh Asosiasi Kotamadya Georgia serta dianuegrahi The
City Livability Award oleh Konferensi Wali Kota se-AS. Bahkan, mantan
ibu negara Laura Bush menunjuk Macon sebagai cagar komunitas Amerika.

''Saya tetap berbagi dengan keluarga besar saya, komunitas Macon yang
mendukung saya ketika saya masih menjadi seorang Kristiani dan masih
memercayai saya hingga kini. Saya masih orang yang sama meski saya
mengganti nama saya,'' tukas Ellis.

Sepanjang kariernya, sebagaimana tercatat dalam situs pribadinya,
Macon tercatat pernah bertugas di dinas kemiliteran AS selama dua
tahun dan ikut dikirim ke Perang Vietnam dalam Divisi ke-101 Angkatan
Udara AS dengan pangkat sersan.

Atas jasa-jasanya di kemiliteran, Ellis mendapatkan sejumlah
penghargaan, antara lain tiga penghargaan Bronze Star , medali Army
Commendation for Valor and Heroism , serta penghargaan Purple Heart
karena luka-luka yang dialaminya dalam perang Vietnam.

Jadi Duta Kehormatan Uganda

Kiprah Clarence Jack Ellis saat menjabat sebagai wali kota tidak hanya
sebatas urusan yang terkait dengan kota yang dipimpinnya, tetapi juga
sampai ke tataran internasional. Saat memerintah, Ellis membina
hubungan dengan beberapa kota internasional di Rusia, Afrika, dan
Korea. Hubungan yang dibina antara Macon dan kota-kota dunia tersebut
mengarah kepada bentuk kerja sama sister city . Dengan
mengatasnamakan Konferensi Wali Kota se-AS, Konferensi Nasional Wali
Kota Kulit Hitam, dan Konferensi Wali Kota sedunia, Ellis memimpin
beberapa delegasi ke sejumlah negara Afrika, termasuk Ethiopia, Afrika
Selatan, Ghana, Senegal, Uganda, dan Kamerun.

Lawatan-lawatan yang kerap ia lakukan ke sejumlah negara Afrika ini
ternyata menarik perhatian Pemerintah Uganda. Karena itu, tak
mengherankan jika ia kemudian diangkat menjadi duta kehormatan bagi
Uganda pada April 2007 lalu. Posisi sebagai duta kehormatan ini akan
dijalankannya setelah masa jabatannya sebagai wali kota Macon
berakhir.

Ellis berharap bisa menggunakan posisi kehormatan itu untuk
mempromosikan Uganda di wilayah tenggara Amerika Serikat. Seorang duta
kehormatan biasanya mengemban tugas untuk membantu warga negara dari
negara yang mereka wakili dalam menyelesaikan semua bentuk persoalan
yang dihadapi mereka di negara di mana mereka tinggal.

Dukung Hugo Chavez
Pada saat masih menjabat, Ellis juga pernah mendapat sorotan tajam
publik Amerika menyusul sikapnya yang dengan terang-terangan mendukung
pemerintahan Presiden Venezuela Hugo Chavez. Atas sikapnya ini, Ellis
tidak hanya didemo oleh warga kota Macon, tetapi juga mendapat kecaman
dari para pemimpin lokal lainnya di Negeri Paman Sam.

Mantan calon wali kota saat itu, David Corr, mengatakan, pernyataan
wali kota merupakan sebuah bentuk kemarahan. ''Kita harus mengutuk
Chavez sebagai musuh kebebasan.''

Sementara itu, seorang anggota senat Partai Republik dari wilayah
pemilihan Macon, Allen Peake, menilai bahwa tindakan yang dilakukan
Ellis sebagai tindakan yang mencemarkan nama kota Macon. ''Saya pikir,
itu negatif bagi kami,'' ujarnya kepada The Macon Telegraph . ''Kita
perlu melakukan hal-hal yang bisa mengembalikan citra positif Macon,''
tambahnya.

Peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan Agustus 2007 silam.
Sebagaimana pemberitaan yang dilansir situs foxnews , wali kota Jack
Ellis telah mengirimkan surat dukungan yang disampaikan melalui kurir
kepada Presiden Chavez. Dalam suratnya, Ellis menuliskan pesan bahwa
para pemimpin lokal di AS dapat berdiri bersama-sama pemimpin
Venezuela meskipun perbedaan pendapat terjadi di tingkat pemerintah
pusat.

Ia tak peduli tudingan miring yang ditujukan padanya. Baginya, sebuah
kebenaran harus ditegakkan, apa pun risikonya. dia/sya/taq

Biodata:

Nama Lengkap: Clarence Jack Ellis
Nama Muslim: Hakim Mansour Ellis
TTL: Macon, 6 Januari 1946
Masuk Islam: Desember 2007
Jabatan: Mantan Wali Kota Macon, AS (1999-2007)
Penghargaan: Bronze Star, Medali Army Commendation for Valor and
Heroism, Purple Heart , dan Duta Kehormatan Uganda

sumber:
http://www.republika.co.id/berita/91922/Clarence_Jack_Ellis_Ketika_Sang_Wali_Kota_AS_Menemukan_Islam

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: