Jumat, 27 November 2009

[daarut-tauhiid] Islam di Kamerun, Mengurai Kebersamaan dalam Persatuan

 

Islam di Kamerun, Mengurai Kebersamaan dalam Persatuan

Dunia pernah dibuat kagum oleh para pesepak bola asal Kamerun. Salah
satunya adalah aksi brilian striker Kamerun, Roger Milla, kala
menumbangkan tim kuat Argentina pada laga pembuka Piala Dunia 1990 di
Italia. Itulah momen ketika nama Kamerun segera menjadi topik
pembicaraan hangat di seantero jagat.

Hingga kini, negara yang terletak di sub-Sahara Afrika itu tetap mampu
mempertahankan tradisi sepak bola andalnya. Pemain-pemain Kamerun
telah berkiprah di liga-liga terbaik dunia sekaligus mengharumkan nama
Kamerun. Selain Roger Milla, pemain asal Kamerun lainnya yang kini
sangat populer adalah Samuel Eto'o, mantan pemain Barcelona yang kini
bermain di klub Inter Milan, Italia. Eto'o pernah menjadi top skor La
Liga (Spanyol) saat memperkuat Barcelona.

Sesungguhnya, bukan hanya dari kancah sepak bola saja yang membuat
Kamerun dikenal dunia. Sejak lama, negara tersebut diakui sebagai
contoh terbaik perwujudan toleransi dan kerukunan antarumat beragama
di benua Afrika.

Ya, berbeda dengan negara-negara tetangga mereka, sejauh ini Kamerun
sangat jarang terdengar munculnya konflik komunal yang diakibatkan
perbedaan keyakinan agama. Masyarakat Kamerun justru dapat memelihara
sikap saling menghargai satu sama lain.

Pujian pun datang dari mana-mana. Salah satunya dari Paus Benediktus
XVI. Pemimpin umat Nasrani ini bahkan menjadikan Kamerun sebagai awal
lawatannya ke benua Afrika, medio Maret 2009.

Dalam kesempatan itu, Paus menyempatkan diri untuk bertemu dengan
sejumlah tokoh Islam di sana. Ketika itu, secara khusus Paus
memberikan apresiasi dan penghargaan pada peran umat Islam dalam
menjaga kerukunan beragama.

Paus lantas mengatakan, Islam adalah salah satu agama yang menjadi
dasar peradaban manusia. Oleh sebab itu, dia meminta umat Islam dan
Nasrani di Kamerun dapat meneruskan contoh kerukunan tadi kepada
negara-negara Afrika lainnya.

''Saya berharap, umat Islam dan Nasrani di Kamerun untuk dapat selalu
bekerja sama dalam upaya membangun peradaban cinta,'' ujar Paus dalam
pertemuan di Ounde, Kamerun. Berdasarkan data, jumlah umat Muslim di
Kamerun saat ini sekitar 22 persen dari populasi sebanyak 17,2 juta
jiwa. Adapun penganut Katolik dan Animisme masing-masing berjumlah 27
persen dan 18 persen lagi merupakan penganut Protestan.

Lebih jauh, Paus mengharapkan umat beragama di Kamerun dapat terus
mempertahankan situasi rukun dan damai, sekaligus menghindari konflik
antaragama. ''Kita ingin melihat kehidupan umat beragama di negara ini
bisa menjadi panutan bagi negara-negara lain di kawasan dalam rangka
mewujudkan komitmen terhadap keadilan, perdamaian, dan kebaikan
bersama,'' tegasnya.

Seperti disebutkan David Grim, peneliti senior bidang agama dan kerja
sama internasional di Pew Forum in Religion and Public Life, kedua
agama (Islam dan Nasrani) sedang mengalami pertumbuhan pesat di
Afrika.

Dulu, hanya satu dari 10 orang di sub-Sahara Afrika adalah penganut
Nasrani. Kini, jumlahnya hampir enam dari 10 orang. ''Begitu pula umat
Islam, jika pada awal abad 20 jumlahnya baru sekitar 14 persen dari
populasi, saat ini sudah mencakup 20-30 persen,'' tegasnya.

Maka itu, sangatlah penting agar setiap pemeluk agama dapat memelihara
toleransi di antara mereka. ''Sejauh ini, Kamerun telah berhasil
memenuhi harapan itu,'' paparnya bangga.

Hal ini dipertegas oleh Krisztof Zielenda, direktur Institut Saint
Joseph Mukasa Institute, Yoaunde. Dia melihat, selama ini umat
beragama di Kamerun dapat hidup berdampingan secara damai dan penuh
harmoni.

Menurutnya, selain sikap toleransi yang memang telah tertanam sejak
lama, situasi kondusif itu juga ditopang oleh kebijakan pemerintah
yang dirasakan sangat akomodatif, termasuk telah tercantum dalam
undang-undang negara. ''Kerja sama antaragama terpelihara dengan baik.
Ini antara lain karena pemerintah amat memberikan perhatian,'' papar
Zielanda.

Dia lantas mencontohkan, pada tahun 2004, pernah hampir terjadi
gesekan antara pemuda Islam dan Nasrani di wilayah utara. Akan tetapi,
segera seluruh pejabat pemerintah turun tangan meredam gejolak
tersebut yang pada akhirnya mampu mendamaikan kedua pihak.

''Saat itu, para tokoh agama, baik Islam, Katolik, maupun Protestan,
dipertemukan dan difasilitasi pemerintah. Di situ, kita sepakat untuk
turun ke masyarakat dan menyosialisasikan pesan-pesan damai dalam
agama,'' terangnya.

Meningkatkan taraf hidup
Kondisi damai memang tercipta. Meski demikian, bukan berarti kewajiban
umat Islam telah selesai. Masih ada tugas lain yang lebih berat, yakni
bagaimana meningkatkan taraf kehidupan agar menjadi lebih baik,
khususnya dalam distribusi kesejahteraan.

Bukan rahasia lagi, negara berpenduduk sekitar 16 juta jiwa itu masih
menghadapi tantangan untuk dapat keluar dari masalah kemiskinan yang
menimpa sebagian warganya. Hal itu telah berlangsung lama, dimulai
oleh praktik eksploitasi sumber daya manusia dan alam oleh kaum
kolonial di masa lalu.

Bahkan, hingga kemerdekaan penuh diraih tahun 1973, negara di kawasan
barat Afrika itu masih harus berjuang keras mengatasi problem itu.
Dibanding negara lainnya di kawasan tersebut, Kamerun tergolong negara
dengan sumber daya alam melimpah.

Tak terkecuali dengan umat Muslim. Mereka kebanyakan tinggal di
kawasan utara dan sebagian hidup kekurangan. Akan tetapi, umat
senantiasa berupaya untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kebodohan
tersebut.

Selain aspek ekonomi, salah satu yang kini terus dikembangkan adalah
meningkatkan kualitas dan kuantitas bidang pendidikan. Ini mengingat
telah muncul kesadaran bahwa di antara penyebab maraknya kemiskinan
adalah kurangnya tingkat pendidikan, baik umum maupun agama, di
kalangan umat selama ini.

Lembaga keislaman
Oleh karena itu, di beberapa wilayah mayoritas Muslim, mulai dibangun
sejumlah masjid dan sekolah. Program ini telah dimulai sejak tahun
lalu dan mendapat sambutan luas segenap umat Muslim.

Adalah sebuah lembaga bernama Humanitarian Relief Foundation yang
mensponsori program itu. Belum lama ini, sebuah masjid berlantai tiga
telah diresmikan di distrik Pakakatorz, Kota Duala. Pembangunan masjid
ini juga didanai oleh Osman Gazi Municipality.

Selain untuk tempat ibadah, masjid ini juga dapat difungsikan untuk
beragam kegiatan, misalnya pendidikan, sosial, ekonomi, dan
sebagainya. ''Ini adalah salah satu upaya meningkatkan kualitas
kehidupan umat. Semoga lebih banyak masjid dan sekolah lagi yang dapat
dibangun,'' tegas Durmus Aydin, direktur Relief Foundation, saat acara
peresmian. berbagai sumber ed : sya

Syiar Islam Sejak Abad X

Agama Islam pertama kali masuk ke kawasan utara Kamerun pada abad
ke-10 yang dibawa oleh para pedagang dari jazirah Arab melalui Sahara.
Mereka berdagang berbagai barang keperluang harian, emas, perunggu,
garam, tembaga, dan lain sebagainya.

Di samping berniaga, para pedagang ini sekaligus mendakwahkan Islam
pada penduduk pribumi dan dalam waktu singkat telah mendapatkan
sambutan luas. Islam pun tumbuh pesat dan akhirnya menguasai wilayah
bagian utara dan tengah.

Islam mulai meraih kejayaan ketika Kerajaan Kanem Bornu di dekat Danau
Chad yang dipimpin oleh Dinasti Saifawa (Sefuwa), yaitu Raja Dunama
Dibbalemi, masuk Islam tahun 1221. Dinasti ini memerintah sampai
dengan tahun 1251. Islam di Afrika Tengah mulai menyebar, mulai dari
Chad, Nigeria, Niger, hingga Kamerun.

Pengaruh Kanem Bornu di Kamerun berlanjut hingga abad ke-15. Namun,
agama Islam baru menjadi kekuatan penuh di bagian utara saat suku
Fulani (Fulbe) berkuasa pada abad ke-18. Mereka lantas mendirikan
Kerajaan Adamawa (Adamawa Emirate) yang meliputi Kamerun dan Nigeria.

Suku Fulani dikenal sebagai salah satu suku unggulan di Afrika dan
gigih menyebarkan agama Islam di kawasan itu. Sebelumnya, suku ini
melakukan ekspansi ke Kerajaan Bamoun di abad ke-17 yang didirikan
oleh Nshare Yen dan Kerajaan Bamoun menerima Islam secara utuh pada
tahun 1833 ketika Sultan Njoya Ibrahima berkuasa.

Agama Nasrani baru berkembang pada abad ke-19. Dimulai oleh kedatangan
orang Barat pertama, yakni Fenando Po dari Portugis, pada tahun 1472.
Dinamakan Kamerun karena orang Portugis ini melihat banyak udang di
perairan di sana sehingga mereka menamakan Rio des Cameroes (The Prawn
River)

Di bawah kekuasaan bangsa Barat inilah, agama Nasrani disebarluaskan
ke seluruh negeri. Dengan dukungan kebijakan kaum kolonial dan dana
yang memadai, agama ini kian berkembang dan menjangkau penduduk lebih
luas.

Faktor inilah yang menyebabkan agama Nasrani tumbuh menjadi mayoritas,
kendati secara awal kedatangan, Islam-lah yang lebih dahulu tiba.
Sedangkan, agama Islam tetap 'menguasai' kawasan utara dan tengah
hingga saat ini.

Presiden Muslim
Peran umat Islam dalam percaturan perpolitikan dan sosial tidak bisa
dikesampingkan begitu saja. Ini misalnya ditunjukkan dengan tampilnya
El Haji Ahmadou Babatoura Ahijo sebagai presiden pertama setelah
negara itu memperoleh kemerdekaan pada 1 Januari 1960. Ahmadou Ahijo
bahkan dinobatkan sebagai Bapak Kemerdekaan Kamerun.

Dia adalah pejuang Muslim sejati yang berasal dari suku Fulani. Pria
kelahiran 1924 ini membawa negara seluas 475 ribu km persegi itu pada
gerbang kemerdekaan ketika partainya, l'Union Camerounaise, berhasil
menguasai parlemen pada tahun 1958.

Ada dua hal penting yang patut dicatat selama pemerintahan Ahijo ini.
Pertama, mampu mempersatukan dua daerah yang bersengketa, daerah utara
berbasis koloni Inggris dan daerah selatan berbasis koloni Prancis.
Kedua adalah pemerintahan ini berhasil memajukan sektor pertanian dan
industri.

Presiden Ahijo mengundurkan diri dari jabatannya pada 6 November 1982
karena alasan kesehatan. Selanjutnya, ia digantikan Paul Biya.
Pemimpin karismatik ini wafat di Dakar, Senegal, pada 30 November
1989. yusuf/taq

Biodata

Nama: Kamerun
Ibu Kota: Yaounde
Bahasa: Prancis dan Inggris
Penduduk: 17,2 juta jiwa
Agama: Islam (22 persen), Katolik (27 persen), Protestan (18 persen)

sumber:
http://www.republika.co.id/berita/91597/Islam_di_Kamerun_Mengurai_Kebersamaan_dalam_Persatuan

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: