Messages In This Digest (12 Messages)
- 1a.
- Re: [Catcil] Ruang Kebersamaan yang Hilang From: Bang Aswi
- 2.
- Indonesia, mohon masukan untuk berbahaya.org From: Budi Setiawan
- 3.
- Re: [wordsmartcenter] [Catcil] Kan Itu Jadi Ga Penting? From: prita hw
- 4a.
- Re: [Catcil] Kan Itu Jadi Ga Penting? From: ukhti hazimah
- 5a.
- [Resensi] Dengan Pujian, Bukan Kemarahan [Rahasia Pendidikan dari Ne From: febty febriani
- 5b.
- Re: [Resensi] Dengan Pujian, Bukan Kemarahan [Rahasia Pendidikan dar From: ukhti hazimah
- 6a.
- Re: [Catcil] Salah Satu Nikmat Berkenderaan Umum... Yang Penting Ber From: Nursalam AR
- 7a.
- Re: Lomba Resensi Novel KILAU SATU BINTANG dan SOLEIDRAMA From: triani retno
- 8.
- [BUKU INCARAN] Warisan Orang Tionghoa di Indonesia From: Anwar Holid
- 9a.
- Re: Keep The Faith Keep The Fight From: ukhti hazimah
- 10a.
- Re: [Ruang Musik] Memaafkan From: Maryulisman Chaniago
- 11a.
- Re: [Catcil] Terima Kasih untuk Tukang Parkir From: Maryulisman Chaniago
Messages
- 1a.
-
Re: [Catcil] Ruang Kebersamaan yang Hilang
Posted by: "Bang Aswi" bangaswi@yahoo.com bangaswi
Fri Feb 5, 2010 2:31 am (PST)
@ Febty : Mudah-mudahan nggak seperti itu, Feb. Ngeri
membayangkan hal-hal yang membuat dunia sosial sebenarnya tergerus oleh
dunia sosial maya.
@ Sinta : Iya, tulisan itu memang obat. Banyak kok yang sudah mengakuinya ... ^_^
@ Prita HW : Thanks ya sudah sharing pengalaman yang nggak enak tapi menjadi persahabat kalian bertujuh menjadi luar biasa. Insya Allah nggak lah ya, secara bos saya juga merupakan teman akrab. Mudah2an malah difasilitasi hehehehe, seperti pengajian mingguan dengan menu buah yang berganti-ganti (betulan ini loh). Tapi ini juga patungan, yang penting maknanya.
Saya mendapat tanggapan yang menarik dari seorang kawan dari milis sebelah, yaitu saudara X-Tian (aktivitis Forum Hijau dari Bandung). Katanya:
Saya pernah mengikuti suatu seminar di Bali tentang tata ruang, dan
mengangkat realita kaca bening ini. Mengapa realita kaca bening, krn
sering tak terlihat sangking transparannya, padahal membuat gap antar
ruang tersebut.
Suatu saat setiap Bapak akan berangkat sesubuh mungkin sehingga
melewatkan sarapan bersama istri dan anak2nya, supaya menghindari
kemacetan dan dapat masuk kantor tepat waktu, lebih cepat bahkan lebih
baik pemikiran mereka, daripada membuang2 waktu di jalan krn macet.
Beruntung kalo inget bawa bekal dr rumah, ato sang istri sempat bangun
untuk membuat sarapan tersebut.
Sebagai pelampiasannya, ada yg rela bela2in pas istirahat siang
untuk mkn siang di rumah. Atau janjian di suatu restoran bersama kawan2
sejawat baik yg 1 kantor maupun beda kantor. Efeknya: seperti kota
Jakarta di lunch time alhasil BIKIN MACET. Kerja pun jd gak efektif, ya
cape dijalan laper lagi, telat sampe kantor, dll. Dosen saya yg S2 di
Jepang jg menyadari realita tersebut dan membandingkan dgn org2
kantoran dsana, bahwasanya org2 jepang membuat 1-2 jam istirahat mereka
sangat efektif:
- 10 menit pertama ke toilet lalu cuci muka.
- 30 menit selanjutnya membuka bekal yg telah dibawa dr rumah atau telah memesan makanan sebelumnya, atau makan di kantin.
- 10-60 menit tidur di kursi kerjanya, atau berinteraksi dengan teman sekantor lainnya.
- 10-20 menit terakhir pergi ke toilet untuk cuci muka kembali dan siap bekerja.
Ada jg yg pergi keluar untuk makan siang, itu dinamakan POWER LUNCH.
Dan itu hanya dilakukan oleh elite-elite Kantor (Presdir, Direktur, GM,
ato Manajer), karena sekalian meeting atau transaksi kerja.
Realita ini juga diperparah dengan lokasi RUMAH dengan KANTOR yang
kebanyakan terlalu jauh. Memang sekarang jaman yg sulit, masih mending
dapet kerja, sehingga dengan sebaik2nya mempertahankan pekerjaan
tersebut. Walaupun bela2in lintas kota, rumah di bogor, kerja di
Jakarta, atau rumah di Jakarta, kerja di Bandung (salut!hehe) .
Semoga kita dapat melihat kaca bening itu, dan mulai menyadari serta
melakukan solusi terbaik. Untuk generasi Indonesia yang dapat makan
pagi, serta makan malam bersama ..
Semoga memberikan pencerahan bagi kawan2 SK semua....
Bang Aswi - Pekerja Buku
Blog: http://bangaswi.com
YM: bangaswi
Hotline: 08139472539
--- On Fri, 2/5/10, prita hw <prita_hw@yahoo.com > wrote:
From: prita hw <prita_hw@yahoo.com >
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Ruang Kebersamaan yang Hilang
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Friday, February 5, 2010, 1:08 AM
wah, subhanallah. ..
horeeeeeeeee. ..ikut seneng deh denger kabar baiknya bang :)
ternyata curhat membawa berkah ne, hehew...
sharing dikit, dulu saat sy kerja di perush software kompt yg sedang berkembang, dan cuma ada 7 orang karyawan, kita selalu rutin makan bareng, entah ada yg membawa bekal maupun makan di luar. kadang2 sampe bela2in, yg bawa bekal ikutan makan di warung dan tetap memakan bekalnya :)
meski kita saat itu kerja dengan tekanan dari bos (saat kerja ga boleh saling ngobrol, meski semeja gede, terdiri dari 4 orang, dan ngobrolnya harus lewat YM, ketawa keras pun ditegur, bete banget)
suatu saat, kita memutuskan utk refresh dan membangun kekompakan tim, dan saling share gimana caranya utk tetap survive di lingkungan kantor yg boring, pergilah kita ke sebuah villa di batu,
dekat kota Malang. Disana kita pun menumpahkan semua curhatan, saling evaluasi, juga merancang beberapa permainan yg sangat melibatkan emosi.
Pulang dari sana, ada peristiwa mengejutkan. Kami semua di-PHK massal dgn tuduhan mencuri HP dan uang si bos, padahal ga satupun dari kami merasa demikian, begitu pula antar kami bertujuh, tidak ada yg saling mencurigai.
Hikmahnya : dari peristiwa itu, kami ditunjukkan bahwa itu bukan tempat terbaik kami, dan hal yg terindah adalah, sampai saat ini, kami bertujuh saling berhubungan baik dan membuat grup sendiri, seperti saling bertukar info pekerjaan, menggarap proyek bareng2 (seperti ikutan lomba bikin film indie dan sempat menang), karaoke an, maupun tahun baruan bareng. Ibaratnya orang memadu kasih, jadian kami ya saat pergi refresh di Batu itu :)
Semoga setelah pulang dari Jayagiri nanti, bang asmi n friends bisa lbh bergairah dan kompak..tapi tentu bukan cerita PHK massal seperti pengalaman
saya,,,sukses
-Jabat eratku-
Prita HW.
085236009575 / 087851729070
www.pritahw. multiply. comfb/twitter : prita.hw@gmail. com
YM : prita hw
From: Bang Aswi <bangaswi@yahoo. com>
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Sent: Friday, February 5, 2010 15:23:26
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Ruang Kebersamaan yang Hilang
Alhamdulillah, Sinta, setelah saya memposting tulisan ini ke
rekan-rekan di kantor, kita pun sepakat untuk berkumpul kembali. Sudah
dua hari kami (kendati belum semuanya) bisa makan bersama meski baru
3-5 orang. Akhirnya kebersamaan itu telah muncul kembali. Ada cerita
baru lagi di sana, bahkan, langsung ada rencana untuk jalan bareng ke
Jayagiri, Tangkuban Perahu, awal Maret nanti. Subhanallah. ...
Bang Aswi - Pekerja Buku
Blog: http://bangaswi. com
YM: bangaswi
Hotline: 08139472539
--- On Thu, 2/4/10, ukhti hazimah <ukhtihazimah@ yahoo.com> wrote:
From: ukhti hazimah <ukhtihazimah@ yahoo.com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Ruang Kebersamaan yang Hilang
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Date: Thursday, February 4, 2010, 7:27 PM
Membaca tulisan ini membuat saya rindu dengan suasana makan siang di (mantan) kantor saya di Bandung. Menu makan siang yang selalu menjadi ajang tebak-tebakan sebelumnya, disantap dengan lantunan suara air terjun buatan di ruang belakang...Wiw! dan saat siang inilah semua personil bisa sedikit menguapkan kelelahan kerja. Satu momen yang selalu menjadi kenangan kebersamaan yang berharga.
TFS Bang Aswi,
:sinta:
"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
BloG aKu & buKu
http://jendelakumen atapdunia. blogspot. com
BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk. multiply. com
http://berceritapad adunia.blogspot. com
YM : SINTHIONK
--- On Wed, 2/3/10, Bang Aswi
<bangaswi@yahoo. com> wrote:
From: Bang Aswi
<bangaswi@yahoo. com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Ruang Kebersamaan yang Hilang
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, February 3, 2010, 10:34 AM
Saya merasakan makan siang yang kurang nikmat belakangan ini. Bukan
karena menunya yang tidak menggiurkan atau kondisi badan yang tidak
memungkinkan untuk mengonsumsi semua jenis makanan lezat. Alhamdulillah
saya masih diberi tubuh yang dapat menikmati semua rezeki Allah itu.
Satu hal yang mungkin membuat saya kurang nikmat menyantap makan siang,
bisa jadi adalah kebersamaan.
Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
- 2.
-
Indonesia, mohon masukan untuk berbahaya.org
Posted by: "Budi Setiawan" bukik_psi@yahoo.com bukik_psi
Fri Feb 5, 2010 3:45 am (PST)
Panitia The Rising of Creative Indonesia dan Komunitas Imagine Indonesia menggagas sebuah media interaksi yang disebut sebagai : berbahaya.org
sekarang website itu masuk dalam tahap ujicoba
Peluncuran akan dilakukan pada 15 Februari 2010
dan berfungsi lengkap pada pertengahan Maret 2010
oh ya websitenya juga sudah bisa dikunjungi kok
http://berbahaya.org
Dibawah ini adalah gambaran tentang website itu
spirit awal pembuatan website sampai isi dalam2nya
Mohon masukan dan kritik
Apa itu muda, beda dan berbahaya
Jujur, ide
awalnya berasal dari lirik lagunya Superman is Dead, jika kami bersama. Coba dengarkan lagunya ini:
Dan jika
kami bersama
Nyalakan
tanda bahaya
Musik akan
menghentak
Anda akan
tersentak
Dan kami tau
engkau bosan
Dijejali
rasa yang sama
Kami adalah
kamu
Muda beda
dan berbahaya
Lirik yang
penuh kekuatan menghentak kesadaran bahwa kita berhak tampil apa adanya. Unik.
Menjadi diri sendiri. Spirit yang menurut kami, dibutuhkan oleh kita semua,
bangsa kita, indonesia.
Muda karena
Indonesia adalah komunitas yang diimajinasikan. Setiap waktu, dari jaman ke
jaman, kita perlu mengimajinasikan kembali apa itu indonesia, siapa itu
indonesia. Membuat Indonesia tetap muda dan segar.
Beda
menandakan bahwa kita lahir telah menjadi mahkuk unik dengan segala kelebihan
dan kelemahannya. Tetaplah menjadi diri sendiri.
Berbahaya
itu berarti kehadiran kita akan menjadi penanda jaman baru. Penanda yang
dianggap bahaya bagi mereka yang bersikukuh dengan keyakinan lama yang telah usang
dan tak berguna.
Siapa kami?
Awalnya kami
menamakan diri sebagai indonesia impian, kemudian berubah menjadi imajinasikan
indonesia (imagine indonesia). Segerombolan anak muda yang gelisah dengan
indonesia saat ini. Segerombolan orang yang punya semangat mengkreasikan
Indonesia yang baru, kreatif dan penuh kebanggaan.
Berbahaya.org
dikelola oleh sebagian dari kami yang dipanggil sebagai penebar bahaya mereka
terdiri dari:
1. Bukik.
FB: Bukik Psikologi. Email: Bukikpsi@gmail.com ,
Blog: bukik.org
2. Dimas
Ade Irawan. FB: Dimas Ade Irawan.
Email: dash_cons@yahoo.com , blog:
notjustdimas.wordpress. com
3. Romy
Hidayat. FB: Romy Hidayat, YM : romy_ajaiib182@yahoo.com .
Blog : romyhidayat.blogspot. com
4. Samian.
FB: Semaun revolusi, Email/YM: Semaunus@yahoo.com
5. Kinanti
Alfisyahri. FB : Kinanti Alfisyahri, Email : kinan.bluepink@gmail.com
6. Dana Oktiana P. FB: Dana Oktiana, YM, Twitter, email : dundie_schade@yahoo.com
7. Cahya
Adi Sampurna. FB: Cahya Adi Sampurna, Email: viruscahya@gmail.com , blog: viruscahya.blogspot.com
8. Dimas
Ade Irawan. FB: Dimas Ade Irawan.
Email: dash_cons@yahoo.com , blog:
notjustdimas.wordpress. com
9. Miftahul
Faza. Email: mie_ftah@yahoo.com , FB: Miftahul
Faza
10.Bobby Kurniawan. FB : Bobby Kurniawan, YM :
semakinmenggila. Email: semakinmenggila@live.com , Blog :
bobbysemakinmenggila.blogspot. com
Apa mimpi-mimpi kami?
Kami
memimpikan setiap anak indonesia tumbuh dan berkembang menjadi dirinya sendiri.
Kami
memimpikan indonesia menjadi bangsa yang berani tampil beda dan berani mengkreasikan hal-hal baru.
Kami
memimpikan antar generasi saling belajar dan berdialog mengkreasikan indonesia
bersama.
Kami
memimpikan warga kota atau warga desa saling berbagi pengetahuan dan saling
memperkaya keterampilan untuk mewujudkan kota dan desa idaman. Kami memimpikan
potensi-potensi indonesia menjadi sebuah keunggulan yang membanggakan di mata
dunia. Menjadi ikon dunia.
Kami berani
bermimpi itu karena kami yakin bahwa Indonesia itu bangsa yang hebat. Banyak
individu luar biasa. Banyak komunitas yang begitu kenyal dalam semangat
kebersamaan.
Kami berani
bermimpi itu karena kami yakin bangsa ini bisa belajar bersama untuk menghargai
orang lain sebagaimana menghargai diri sendiri dan belajar memimpin dan
dipimpin. Belajar untuk menjadi bangsa yang besar.
Kami berani
bermimpi itu karena kami yakin bahwa setiap orang muda lahir untuk menjadi
pencipta bangsa (nation creator) Indonesia. Menjadi pencipta melalui karya-karya
unik sesuai karakter, pengetahuan
dan keterampilan masing-masing.
Apa yang kami lakukan?
Image
inspire action. Imajinasi kita tentang indonesia menginspirasi tindakan kita
sebagai bangsa indonesia. Oleh karena itu, apabila kita ingin karya baru, maka
kita butuh tindakan baru. Apabila kita ingin tindakan baru, maka kita butuh
pola komunikasi dan interaksi baru. Apabila kita ingin pola komunikasi dan
interaksi baru maka kita butuh imaji baru.
Kami
berupaya melakukan melejitkan (upgrade) imajinasi tentang indonesia. Upaya
melejitkan kecerdasan bangsa ini melalui
- menciptakan
obrolan yang muda, beda dan berbahaya baik secara individual maupun secara
bersama/kelompok
- mengajak
semua orang untuk berani menemukan keunikan identitas diri dan komunitasnya dan
mewujudkannya dalam bentuk karya-karya kreatif indonesia
Sampai saat ini yang telah dan akan kami lakukan berupa:
- obrolan
ala café. Contoh: obrolan sumpah pemuda, obrolan kemerdekaan dan lainnya
- publikasi
hasil obrolan dengan orang yang berjiwa muda, beda dan berbahaya. Contoh: hasil
obrolan dengan aditya sofyan
- Membangun ruang interaksi pengalaman dan ide bagi mereka
yang ingin menjadi muda, beda dan berbahaya. Contoh: website berbahaya.org
- mengadakan
indipreneur festival untuk menghasilkan entrepreneur yang mandiri dan penuh
kebanggaan akan identitas diri sebagai bangsa indonesia. Pertama kami akan
dilaksanakan pada desember 2010
Tentang Web
Berbahaya.org
Tujuan
1. menciptakan
obrolan yang muda, beda dan berbahaya baik secara individual maupun secara
bersama/kelompok
2. mengajak
semua orang untuk berani menemukan keunikan identitas diri dan komunitasnya dan
mewujudkannya dalam bentuk karya-karya kreatif indonesia
3. mempromosikan
kreativitas sebagai ciri bangsa IndONEsia dalam mewujudkan kualitas hidup yang
tinggi
Melalui :
1. Berita
Berbahaya
Berita berbahaya merupakan sebuah upaya menyediakan
informasi dan pengetahuan untuk mengembangkan jiwa muda, beda dan berbahaya.
Isinya bisa berasal dari penebar berbahaya (redaksi) dan konstributor berbahaya
(baik sebagai reporter maupun host). Berita berbahaya akan berganti topik 2
minggu sekali pada tanggal 1 dan 15.
Berita berbahaya akan terdiri dari
a. suara
berbahaya
tentang
pandangan dari orang-orang yang berjiwa muda, beda dan berbahaya yang berasal
dari wawancara yang dilakukan oleh penebar bahaya dan/atau konstribusi reporter
b. titik
berbahaya
tentang
tips dan trik bagaimana menjadi berjiwa muda, beda dan bahaya terutama
berkaitan dengan topik berita yang sedang diangkat pada berita berbahaya
c. inspirasi
berbahaya
tentang
inspirasi yang bisa mencerahkan dan membangkitkan semangat untuk menjadi
berjiwa muda, beda dan berbahaya
d. komentator
berbahaya
tentang
komentar terhadap kejadian, peristiwa, produk dari sudut pandang muda, beda dan
berbahaya. Selain dari redaksi berbahaya, isi rubrik ini bisa berasal dari
konstribusi reporter dan host berbahaya
e. foto
berbahaya
tentang
foto yang menginspirasi semangat untuk menjadi berjiwa muda, beda dan
berbahaya. Foto berasal dari redaksi berbahaya dan konstribusi dari reporter
dan host
2. Arena
Berbahaya
Arena berbahaya adalah ajang interaksi antara penebar
bahaya dan pemain berbahaya yang berkunjung ke web berbahaya.org. Dalam
interaksi ini, pemain berbahaya bisa mengekspresikan ide berbahaya, mendapat
masukan berbahaya, mengasah jiwa berbahaya maupun mengenali kapasitas berbahaya
dalam dirinya.
Dalam arena berbahaya, pemain berbahaya akan mendapatkan
poin dalam setiap keterlibatan dalam arena berbahaya. Nama pemain yang
mendapatkan poin paling banyak akan ditampilkan di teras web berbahaya.org
sebagai pemain paling berbahaya. Arena berbahaya terdiri dari:
a. Ping-Pong
Disini
sobat berbahaya akan melemparkan sebuah topik berbahaya. Pemain berbahaya
diajak melontarkan komentar atau ide berbahaya. Setiap komentar atau ide
berbahaya akan mendapatkan poin.
b. Pong-Ping
Disini
pemain berbahaya dapat mengajukan topik atau pertanyaan berkaitan dengan
kehidupan atau persoalan yang dihadapinya. Topik atau pertanyaan akan
ditanggapi oleh sobat berbahaya. Pemain berbahaya lain juga dapat berkomentar. Topik
atau pertanyaan yang diajukan akan mendapat poin lebih besar. Komentar atau ide
berbahaya juga akan mendapatkan poin tapi lebih sedikit.
c. Kuis
Berbahaya
Disini
sobat berbahaya akan mengajukan pertanyaan atau kuis yang menantang pemain
berbahaya berpikir dan bereaksi melampui batas normal, menantang pemain
berbahaya menjadi muda, beda dan berbahaya. Setiap jawaban akan mendapatkan
poin. Jawaban yang dinilai paling muda, beda dan berbahaya akan mendapatkan
poin lebih besar.
d. Kenali
Bahayamu
Disini pemain berbahaya akan dapat mengenai potensi,
kapasitas, kecenderungan dan bakat berbahayanya. Pengenalan ini diharapkan
dapat membuat setiap pemain menjadi yakin dan percaya diri untuk menjadi muda,
beda dan berbahaya. Ketika mengisi isian berbahaya ini maka pemain berbahaya
akan mendapatkan poin.
3. Tanda
Bahaya
Tanda
bahaya adalah serangkaian peralatan yang dapat digunakan untuk menyebarkan
bahaya ke lingkungan sekitar. Peralatan ini bisa berbentuk kaos, stiker,
cangkir atau bentuk-bentuk lain hasil kreasi penebar berbahaya atau masukan
dari sobat berbahaya.
Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com
- 3.
-
Re: [wordsmartcenter] [Catcil] Kan Itu Jadi Ga Penting?
Posted by: "prita hw" prita_hw@yahoo.com prita_hw
Fri Feb 5, 2010 3:47 am (PST)
halo mbak siwi...
hehe..sempat senyum2 sendiri pas baca sharingnya, kok saya jadi ngerasa di posisi mbak waktu itu yagh :)
bener banget, menulis adalah menulis, bukan menang atau kalah. Tujuan utama utk menulis adl berbagi, dan ketika selesai dibaca dapat diambil hikmahnya oleh si pembaca tadi. Kita bisa memotivasi, menginspirasi, atau sebaliknya, membuat muka orang menjadi merah krn dikritik habis2 an atau dampak yg lainnya. Itulah kekuatan menulis yg sesungguhnya.
Sy pernah punya pengalaman juga di akhir 2009 yg lalu, saat saya mengirimkan naskah utk lomba cita perpust nasional, saya mengambil tema perpustakaan ideal, lebih khususnya saya menginginkan perpustakaan ideal adl perpustakaan yang mendukung proses demokrasi negeri ini. Terlepas dari menang atau ga nya, saya upload saja tulisan itu di blog. Dan, hasilnya, ada apresiasi dari seorang rekan yang juga seorang aktivis sosial dan bergelut di bidang literasi juga, dia bilang : "saya suka tulisan mbak. sayang sekali yah ga menang, mungkin jurinya belum terlalu paham ttg wacana perpust dan demokrasi...". Dari situ, dia malah menyarankan saya untuk sedikit re-make dan mengirimkannya ke jurnal pustakawan di jkt.
Nah, meskipun ga menang juga, tulisan itu tetep berguna kan ?
Keep writing
-Jabat eratku-
Prita HW.
085236009575 / 087851729070
www.pritahw. multiply. com
fb/twitter : prita.hw@gmail. com
YM : prita hw
_____________________ _________ __
From: Siu Elha <siuelha@yahoo.com >
To: wordsmartcenter@yahoogroups. com
Sent: Friday, February 5, 2010 16:40:03
Subject: [wordsmartcenter] [Catcil] Kan Itu Jadi Ga Penting?
Kan Itu Jadi Ga Penting?
Kemaren sore saya chatting dengan kakak iparku yang di Jakarta, saling 'curcol' saling menguatkan, hmmhh... walaupun dia kakak ipar namun hubungan kami serasa istimewa, selain saya memang gak punya kakak kandung perempuan karena saya satu-satunya perempuan dari empat bersaudara.
Iparku : "Wi, tulisanmu tentang Ibu yang ceritain masa kecil kalian kapan itu di forward ama Papanya Daffa, dia bilang 'aku sampai nangis Ma bacanya', dan menurutku juga bagus Wi"
Aku : "Ohya?
Aku ingat artikel yang kutulis adalah sebuah Esai yang kuperuntukkan buat Lomba di milis, dalam rangka memperingati Hari Ibu kemaren.
Aku : "Sayangnya artikel itu nggak menang mbak!"
Iparku : "Hayyah, Kan itu jadi ga penting Wi!"
Dheg! Serasa ada yang nampar mukaku.
Walaupun selama ini selalu bertekad nulis ya nulis aja, kenapa musti repot harus menang lomba! Tulisan itu menceritakan tentang sosok yang begitu kental mewarnai kami, anak-anaknya. Sosok itu adalah almarhumah Ibuku, dan betapa leganya saya ketika mampu merampungkannya, dengan membongkar-bongkar memori masa kecilku tentangnya. Tentunya itu cukup menguras emosi dan air mata saya.
Ketika mengirimkan untuk sebuah ajang lomba saya memang berharap bisa menang, -ya pastinyalah, ngapain diikutkan lomba kalau nggak untuk njajal awak?- Dan ketika artikel itu tak menang yah sejujurnya ada sejumput kecewa, tapi ya sutralah, ga papa. Keep Writing! Semangat!
Sampai akhirnya kalimat diatas tadi menohokku, untuk kembali ke khittah *tsahh*. Bahwa menulis adalah santapan jiwa, bahwa menulis adalah buah dari bersemadi di ruang sunyi di hati kita, bahwa menulis adalah panggilan jiwa untuk menyuarakan cinta, bahwa menulis adalah nyawa tambahan bagi kematian jiwa, bahwa menulis adalah sebuah persembahan bagi hidup kita, bahwa menulis adalah ladang amal bagi bekal di akhirat kelak, bahwa menulis adalah sajadah cinta tempat bermasyuk manja denganNya, bahwa menulis adalah sesuatu yang hidup dan menghidupkan, bahwa menulis adalah semangat dan cinta….
Dan betapa benarnya kalimat diatas bahwa kemenangan atau kekalahan sudah tidak penting lagi bagi sebuah tulisan, karena yang utama dari tulisan adalah dibaca, syukur-syukur bisa memberikan warna bagi sesama. Kalau sebuah tulisan sudah mampu membuat seseorang menangis tentu itu sesuatu yang luar biasa, dan momen seperti itulah yang bisa memberikan amunisi penuh bagi semangat seorang penulis. Walaupun terkadang itupun juga menjadi tak penting. Karena tanpa menulis saya bisa kering kerontang, dan habis...
05.02.10
Special thx to Mbak Lina yang telah 'menamparku' kemaren sore Salam Hebat Penuh Berkah,
www. cahayabintang. wordpress. com
Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/
- 4a.
-
Re: [Catcil] Kan Itu Jadi Ga Penting?
Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com ukhtihazimah
Fri Feb 5, 2010 4:41 am (PST)
...Dan ketika artikel itu tak menang yah sejujurnya ada sejumput kecewa, tapi ya sutralah, ga papa. Keep Writing! Semangat!Ayo Mbak! semangat keep writing-nya dijaga...kemarin pas Mbak Siwi bilang soal "mati suri" koq rasanya semangat lagi futur *halah*... yang penting bisa berbagi kan Mbak? ;)
Jadi inget ada seorang kenalan yang pernah menawariku kumcer yang dia buat. Sempat aku tanya, "koq gak dikirim ke penerbit Pak?" Jawaban dia, "sudah, tetapi gak diterima...kalau gak terbit, ya terbitin aja sendiri." Dialog ini terjadi 2 tahun silam, tapi masih terekam di kepala ... beliau emang sering menawarkan "buku"nya untuk siapapun yang ingin membacanya karena tujuan dia menulis untuk berbagi. Moga ceritanya bermanfaat ^^TFR Mbak Siwi,:sinta:
"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia. blogspot. com
BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply. com
http://berceritapadadunia.blogspot. com
YM : SINTHIONK
--- On Fri, 2/5/10, Siwi LH <siuhik@yahoo.com > wrote:
From: Siwi LH <siuhik@yahoo.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Kan Itu Jadi Ga Penting?
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Cc: sekolahkehidupan@yahoo.com
Date: Friday, February 5, 2010, 9:30 AM
Kan Itu Itu Jadi Ga Penting?
Kemaren sore saya chatting dengan kakak iparku yang di Jakarta, saling 'curcol' saling menguatkan, hmmhh... walaupun dia kakak
ipar namun hubungan kami serasa istimewa, selain saya memang gak punya kakak kandung perempuan karena saya satu-satunya perempuan dari empat bersaudara.
- 5a.
-
[Resensi] Dengan Pujian, Bukan Kemarahan [Rahasia Pendidikan dari Ne
Posted by: "febty febriani" inga_fety@yahoo.com inga_fety
Fri Feb 5, 2010 7:17 am (PST)
Sebuah resensi yang semoga bermanfaat, mengisi postingan di 'rumah' ku.
salam,
febty
######
Dengan Pujian, Bukan Kemarahan [Rahasia Pendidikan dari Negeri Sakura] : Menyisir Hati Seorang Mama melalui Sebuah Buku
Judul
tulisan kali ini memang panjang. Sepertinya, judul terpanjang dalam
sejarah tulisanku di 'rumah' ini. Tapi, aku ingin berusaha cuek.
Ah, biarlah, yang penting judul di atas mampu memenuhi ungkapan hatiku
setelah menamatkan membaca buku bersampul merah jambu ini.
Berawal tawaran dari sang penulis di
milis FLP Jepang untuk membawakan buku ini dari tanah air ke Jepang,
sekembalinya beliau berkunjung ke negeri kelahiran, aku juga ikut
memesan buku ini. Sebelum memutuskan membeli terlebih dahulu, aku
mengunjungi blogpenulisnya. Aku cukup terhanyut dengan cerita-cerita beliau di blog multiplynya. Cerita keseharian seorang mama, beserta ketiga belahan jiwanya: Fatimah, Fadel, dan Fadiyah.
Aku ingin belajar lebih banyak tentang cinta seorang mama, maka kugerakkan tangan menulis email ke beliau, memesan buku itu. Alhamdulillah, langsung dapat tanggapan
dan pemesanan bukuku diterima. Begitu senang. Apalagi sudah sangat haus
dengan buku bacaan. Hampir setengah tahun berpuasa buku.
Dan, aku tidak kecewa begitu buku ini
sampai di apartemen kami. Cukup tebal, dengan deretan huruf yang enak
membuat mataku tetap bertahan menyelesaikan cerita-cerita di dalamnya.
Aku benar-benar terhanyut dengan cerita-cerita yang terbagi dalam tiga
bab di buku ini: Mendidik Anak, Belajar dari Jepang; Belajar Menjadi
Orang Tua; Uluran Tangan dan Cermin di Negeri Samurai. Bab pertama,
dengan empat cerita di dalamnya, bercerita sekilas tentang sistem
pendidikan di Jepang, hingga Sekolah Dasar. Mungkin, penulis tidak
bercerita tentang Sekolah Menangah Pertama dan Sekolah Menengah Atas
karena putri sulungnya belum menempuh jenjang itu. Pilihan yang bagus
menurutku. Tidak menjadikan buku ini sebagai sebuah buku teori
pendidikan. Di bab kedua ada empat belas cerita. Di bab ini penulis
benar-benar bercerita tentang belajar menjadi orang tua, dari ketiga
buah hatinya. Sedangkan di bab terakhir mengulas tentang dua puluh
cerita pelajaran-pelajaran yang beliau dapatkan dari tetangga, teman
karib, sahabat, orang yang tidak di kenal yang disatukan oleh sebuah
simpul: kesemuanya adalah orang Jepang.
Cerita-cerita yang singkat dan sarat
makna adalah inti buku ini. Buku ini memang bukan sebuah panduan
menjadi orang tua yang baik. Juga bukan buku cara membesarkan anak yang penurut. Hanya cerita keseharian seorang mama ditemani canda
tawa ketiga buah hatinya. Tapi, disitulah keunggulan buku ini. Makna
dari setiap cerita tersimpan sangat halus. Setiap pembaca akan
mempunyai persepsi sendiri makna apa yang bisa diserap dari sebuah
cerita.
Dari tiga puluh delapan cerita yang
terdapat dalam buku ini, ada dua cerita yang begitu membekas di hatiku
setelah membacanya. Pertama, cerita yang berjudul Apresiasi yang
terdapat di dalam bab pertama. Bercerita tentang kesukaan Fadiyah,
anak ketiga penulis, yang suka mengumpulkan batu-batu. Sebuah kesukaan
anak kecil. Dalam pandangan orang dewasa yang begitu banyak logika
mungkin akan berkata dengan sengit: Apa sih untungnya kesukaan itu? Aku pun juga akan mengeluarkan kata-kata itu, mungkin. Tapi, benarlah
kata penulis, bahwa kita perlu belajar memperhatikan minat dan kreasi
anak meskipun dalam hal-hal yang terkesan sepele. Di situlah, makna
belajar sebenarnya. Seorang anak adalah sesungguhnya tempat belajar
yang paling baik bagi kita yang telah menjadi orang dewasa. Karena
kadang dalam kepolosan anak-anak tersimpan begitu banyak pelajaran.
Asalkan kita -orang dewasa- mau legowo membuka hati dan menjadi murid mereka.
Di antara Butir-Butir Permen, yang
tergabung di dalam bab kedua, adalah cerita kedua yang membuatku
mengangguk-anggukkan kepala. Belajar. Bercerita tentang komitmen
para-para ibu-ibu yang bersepakat tidak memberikan permen kepada
anak-anak mereka, meskipun sikap itu pertama kali berasal dari seorang
yang lebih yunior. Bahwa kesenioran bukanlah sesuatu yang patut
dijadikan sebagai bahan untuk membuat dada lebih membusung. Bahwa
kadang sikap pendapat dan sikap seorang yunior mungkin lebih berguna.
Dari cerita inilah, kedua nilai itu aku belajar.
Yang lebih mengesankan membaca buku ini
adalah adanya sebuah epilog yang menjelaskan mengapa penulis hanya
menuliskan kebaikan-kebaikan anak-anaknya saja. Seakan ketiganya adalah
malaikat tanpa cela. Aku terkesan dengan alasan penulis, bahwa
ketiganya adalah mata hatinya dan tidak sepatutnya keburukan-keburukan
mereka diumbar ke khalayak ramai. Kalaupun ada ketidakbaikan dalam
sikap mereka, penulis ingin menjadikannya sebagai tempat belajar
menempah diri menjadi mama yang lebih baik. Aku sepakat dengan pilihan
penulis. Penulis berhasil mengejawantahkan komitmennya yang ditulis di
epilog itu dengan baik di ketiga puluh delapan cerita di buku ini.
Kalaupun ada masukan terhadap buku ini,
bagiku itu adalah hal yang tidak terlalu bermasalah sebenarnya. Hanya
berpengaruh pada mata yang memandang barisan kata-kata di buku ini.
Ketidaksamaan jenis huruf yang digunakan untuk judul setiap bab di
halaman daftar isi, dan dijadikannya setiap cerita dalam sebuah
kesatuan tanpa jeda halaman kosong adalah masukan itu. Begitu lebih
menyenangkan jika setiap cerita dalam buku ini dipisahkan oleh sebuah
halaman jeda. Tapi, memandang coretan tangan -persepsiku coretan itu
adalah buah karya putrinya, tapi entahlah yang mana- yang dijadikan
sampul buku ini, juga di kedua halaman pertama, rewelan itu cukup tergantikan. Apalagi ditambah dengan tanda tangan penulis di halaman depan buku ini. Spesial untukku.
Buku ini memang buku diari seorang
mama, saat menjalani keseharian bersama ketiga belahan jiwanya. Jika
ingin berharap menemukan teori pengasuhan dan pendidikan anak, kita
akan kecewa. Tapi, kalau ingin menjadikan hati kita menjadi lebih luas
ketika menghadapi kerewelan putra-putri kita, ada banyak hikmah yang bisa dijumput di sini.
@home, Feb 2010
~ http://ingafety.wordpress. ~com
- 5b.
-
Re: [Resensi] Dengan Pujian, Bukan Kemarahan [Rahasia Pendidikan dar
Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com ukhtihazimah
Fri Feb 5, 2010 5:18 pm (PST)
Buku ini ngingetin dengan buku 30 Hari Menjadi Murid Anakku, mungkin hampir mirip. Sepertinya aku juga bakalan suka bagian "Apresiasi", jangan menyepelekan minat anak sesepele apapun...nyari2 ah ^^
TFS Mbak Fety,:sinta:
"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia. blogspot. com
BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply. com
http://berceritapadadunia.blogspot. com
YM : SINTHIONK
--- On Fri, 2/5/10, febty febriani <inga_fety@yahoo.com > wrote:
From: febty febriani <inga_fety@yahoo.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] [Resensi] Dengan Pujian, Bukan Kemarahan [Rahasia Pendidikan dari Negeri Sakura] : Menyisir Hati Seorang Mama melalui Sebuah Buku
To: flp-jepang@yahoogroups.com
Cc: "milis" <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Date: Friday, February 5, 2010, 3:07 PM
Sebuah resensi yang semoga bermanfaat, mengisi postingan di 'rumah' ku.
salam,febty
######
Dengan Pujian, Bukan Kemarahan [Rahasia Pendidikan dari Negeri Sakura] : Menyisir Hati Seorang Mama melalui Sebuah Buku
- 6a.
-
Re: [Catcil] Salah Satu Nikmat Berkenderaan Umum... Yang Penting Ber
Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com
Fri Feb 5, 2010 1:27 pm (PST)
Inspiring story, Nihaw:).
Btw, kalau jadi sinetron, lucu kali ya. Sementara sang sopir ngobrol mesra
eh, ada penumpangnya yang mengkhayal,hehe...
Peace euy...:D
TFS!
Tabik,
Nursalam AR
2010/2/5 Nia Robie' <musimbunga@gmail.com >
>
>
> Nada Sambung : Kriiing.. Kriiiiing...
>
> Ayah: Assalamu�alaykum.. ya mah?
>
> Mamah: Ayah udah makan?
>
> Ayah: Udah... tadi makan gorengan dua
>
> Mamah: Ayah di mana?
> Ayah: Nih lagi ngetem di depan Detos
>
> Mamah: Ati-ati ya yah..
>
> Ayah: Iya mah... Assalamu�alaykum
>
> Mamah: Wa�alaykumussalam
>
>
>
> Saat magrib menjelang dan hujan turun membasahi Depok. Semakin adem
> mendengar sebuah percakapan, sebenarnya kata-kata yang dilontarkan �Mamah�
> pada percakapan di atas adalah hayalan saya (ketauan suka ngayal :D) tapi
> kata-kata yang dilontarkan�Ayah� seperti percakapan di atas itulah yang
> tertangkap dan terekam di telinga saya adalah benar adanya. Tidak bermaksud
> untuk menguping, namun sore itu saya tersenyum sendiri dibuatnya.
>
>
>
> Setelah malang-melintang di dunia perangkotan dan per-busan. Jarang sekali,
> bahkan ini yang pertama kali saya mendengar percakapan antara supir angkot
> dan istrinya seperti percakapan di atas. Sang istri nampak begitu perhatian,
> dan suara supir angkot terdengar damai penuh kasih sayang. Bahkan ketika
> berucap �udah... tadi makan gorengan dua�. Ah mungkin benar adanya bahwa
> dalam kesederhananpun, kita bisa belajar banyak tentang cinta, keberkahan
> dan kebersyukuran.
>
>
>
>
>
> Pelajaran simple... namun mengurai makna.
>
> Mungkin benar kata K Eva.. inilah salah satu nikmat naik kendaraan umum,
> orang-orang yang kita jumpai kadang mengajarkan kita bnyak hal :)
>
>
>
>
>
> *yang sudah menikah, yang mau menikah, yang belum menikah, yang baru
> menikah, semoga berkah :)
>
>
>
>
>
>
>
>
--
"NO WAY BACK!"
Nursalam AR
Translator - Writer
0813-10040723
021-92727391
Facebook: www.facebook.com/nursalam. ar
Blog: www.pengejarmakna.blogdetik. com
- 7a.
-
Re: Lomba Resensi Novel KILAU SATU BINTANG dan SOLEIDRAMA
Posted by: "triani retno" retno_teera@yahoo.com
Fri Feb 5, 2010 3:14 pm (PST)
di gramedia ada kok, mbak.
_____________________ _________ __
From: rahma dewi <rachma_dewod1981@yahoo.com >
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Sent: Fri, February 5, 2010 8:53:57 AM
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Lomba Resensi Novel KILAU SATU BINTANG dan SOLEIDRAMA
Novel nya masuk gramedia ga?? maklum kota kecil andalanya cuma gramedia...
--- On Thu, 2/4/10, triani retno <retno_teera@ yahoo.com> wrote:
>From: triani retno <retno_teera@ yahoo.com>
>Subject: [sekolah-kehidupan] Lomba Resensi Novel KILAU SATU BINTANG dan SOLEIDRAMA
>To: Apresiasi-Sastra@ yahoogroups. com, bukukita@yahoogroup s.com, CLEO-Indonesia- subscribe@ yahoogroups. com, femina-friends@ yahoogroups. com, jip_unpad@yahoogrou ps.com
>Cc: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, mediabaca@yahoogrou ps.com, pasarnaskah@ yahoogroups. com
>Date: Thursday, February 4, 2010, 3:35 PM
>
>
>>
>
>
>
> >
>
>
>>
>
>Info dari www.frenari. com (tapi Novel KILAU SATU BINTANG itu adalah novelku... )
>
>
>Kesempatan terbuka bagi SIAPAPUN.
>Berlaku untuk resensi yang sudah maupun belum pernah dipublikasikan.
>
><http://frenari.com/penerbit/ >gudang/2010/ 02/cincin. jpg
>
>Caranya:
>
> 1. Buatlah resensi dari novel berjudul "*Kilau Satu Bintang*" (karya
> Teera) DAN/ATAU
> "*Soleidrama*" (karya Hadi Ismanto) yang diterbitkan oleh
> Frenari.
> Info kedua novel tersebut ada di www..frenari. com<http://frenari.com/ >
> - Resensi ditulis dalam Bahasa Indonesia
> - Panjang tulisan: 1/2 s.d. 1 halaman A4, spasi 1,5 (batas atas-bawah
> dan kiri-kanan 3 cm)
> 2. Kirim ke <*penerbit* at *frenari.com*> dengan subjek e-mail: *Lomba
> Resensi*
> 3. Lampirkan nota pembelian novel tersebut (bisa di-scan atau dipotret
> menggunakan kamera/HP) untuk tanggal pembelian mulai 1 Februari 2010.
> 4. Sertakan data diri (nama, alamat, nomor HP, alamat FB, YM,
> blog/web).
>
>
>Paling lambat:
> 30 April 2010
>Pengumuman: 31 Mei 2010 di www.frenari. com <http://frenari. com/>
>
>Hadiah:
>
> - Satu orang pemenang akan mendapatkan sebuah cincin emas.
> - Dua orang pemenang akan mendapatkan masing-masing sebuah paket buku.
> - Semua peserta akan mendapatkan tambahan diskon 10 % untuk pembelian
> buku terbitan Frenari yang dijual secara online. Berlaku 1 Juni 2010 s.d. 17
> Agustus 2010.
>
>Selamat bergabung, semua menjadi pemenang! Semangat!
>
>**)* Segala pertanyaan harap disampaikan melalui e-mail:
><*penerbit* at *frenari.com*> dengan subjek e-mail: *Tanya Lomba Resensi*
>
>
- 8.
-
[BUKU INCARAN] Warisan Orang Tionghoa di Indonesia
Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com wartax
Fri Feb 5, 2010 4:59 pm (PST)
[BUKU INCARAN]
Warisan Orang Tionghoa di Indonesia
---Anwar Holid
Peranakan Tionghoa Indonesia: Sebuah Perjalanan Budaya
Penulis: Gondomono, et al.
Penyunting: Al. Heru Kustara
Penerbit: Intisari Mediatama dan Komunitas Lintas Budaya Indonesia, 2009
Tebal: 352 hal., dengan ilustrasi berwarna dan peta; p. 31 cm.
ISBN: 979-3590-88-1
Saya pertama kali lihat buku Peranakan Tionghoa Indonesia di perpustakaan Bale Pustaka. Begitu lihat-lihat, dalam hati saya bilang, "Wah, bagus amat buku ini." Buku ini berukuran besar, hard cover, tebal, menggunakan art paper, penuh ilustrasi bagus, dan disiapkan dengan cukup baik. Di Bale Pustaka buku ini masuk ruang referensi, artinya hanya boleh dibaca di tempat dan dilarang dibawa ke rumah oleh anggotanya.
Untunglah Rumah Buku segera mengoleksi buku itu. Ternyata akuisisinya terjadi dari kebetulan yang malah menyisakan persoalan belum beres. Jadi setiap kali ke perpustakaan favorit itu, saya berusaha menyempatkan membaca-baca, memperhatikan detail, termasuk memperhatikan ilustrasinya yang kaya. Sampai akhirnya saya pinjam dan berusaha tuntas membacanya.
Sesuai anak judul, buku ini berusaha fokus meliput seluruh budaya orang Tionghoa di Indonesia. Isinya terdiri dari dua belas bab hasil sumbangan delapan penulis keturunan Tionghoa ahli di bidang masing-masing, jadi otoritatif dan meyakinkan. Selengkapnya sebagai berikut:
1/ Masyarakat dan Kebudayaan Peranakan Tionghoa (Gondomono)
2/ Menjadi Peranakan Tionghoa (Mona Lohanda)
3/ Unsur Lokal dalam Ritual Peranakan (Mona Lohanda)
4/ Perkembangan Arsitektur Tionghoa di Indonesia (Handinoto)
5/ Sastra Melayu Tionghoa (Myra Sidharta)
6/ Pers Melayu Tionghoa (Myra Sidharta)
7/ Ragam Pakaian Kaum Peranakan (David Kwa)
8/ Gambang Kromong dan Wayang Cokek (David Kwa)
9/ Aneka Jenis Bahan Perabotan (Musa Jonatan)
10/ Motif Dekorasi, Arti, dan Kisah di Baliknya (Musa Jonatan)
11/ Aneka Rupa Masakan Peranakan (Helen Ishwara)
12/ Sistem Ukuran dan Fungsi Perabot (Rusdi Tjahyadi)
Terbayang betapa isinya cukup komprehensif, belum lagi detail isinya terbilang kaya, karena tiap bab merupakan esai panjang yang ditulis menarik dan informatif. Ini membuat buku tersebut pantas jadi referensi kajian budaya bagi keragaman penduduk Indonesia. Dari detail itulah berbagai informasi tambahan lain bermunculan, sekaligus memperlihatkan dengan sangat terang betapa Indonesia benar-benar terdiri dari berbagai bangsa dan budaya (multi budaya dan ras), lantas secara dinamik maupun eksklusif bercampur di sebuah tempat kepulauan bernama Indonesia. Sementara budaya Tionghoa Indonesia juga memperlihatkan wajahnya yang sangat kaya, dinamik, sekaligus telah mewariskan budaya yang sangat membekas dan tak terasa memberi warna bagi kebiasaan kita semua. Dari buku ini juga tecermin betapa hubungan orang Tionghoa di Indonesia beserta segala dinamikanya naik-turun, bahkan kerap mengalami pelanggaran HAM dan sikap diskriminatif.
Istilah "peranakan" maupun "Tionghoa" sebenarnya bermasalah, kalau bukan berbau prasangka rasialis. Mungkin istilah "etnik Tionghoa" lebih netral, mengingat kita bisa menerima istilah "etnik Sunda, etnik Batak" dan sebagainya. Istilah bermasalah melahirkan prasangka buruk, stereotipe, maupun stigma (cap buruk yang sulit diterima) sampai akhirnya menumbuhkan kecurigaan tanpa sadar. Ini lama-lama bisa mengerikan dan tetap menghalangi akulturasi secara alamiah dan damai. Sejak zaman Reformasi (1998) sebutan "peranakan Tionghoa" dianggap lebih sopan dari istilah "orang Cina" yang terasa mengandung kesan kebencian karena ditumbuhkan politik awal Orde Baru yang memusuhi negara Cina (RRC) sebab ditengarai membantu Gerakan 30 September (Asvi Warman Adam, 2009). Padahal orang Indonesia mengenal istilah "Pecinan" atau "obat Cina", dan tidak ada istilah "Pertionghoaan." Apa salahnya istilah "orang Cina", "peranakan Tionghoa", bahkan "Cokin" sekalipun, selain
prasangka buta? Tentu ada kesadaran bawah kolektif yang membuat istilah itu jadi berkonotasi buruk.
Meski sejarah membuktikan bahwa bangsa Tionghoa sudah datang dan berinteraksi dengan penduduk di kepulauan Indonesia jauh lebih awal dan lama dibandingkan orang Arab---apalagi Eropa---kini kesan interaksi itu seakan-akan tinggal jadi relik yang sia-sia. Bangsa Tionghoa datang ke Indonesia sebagian akibat dari diaspora bangsa Cina yang tinggal di pesisir Laut Cina Selatan. Sungguh menarik, Wikipedia Indonesia mencatat betapa istilah "Tionghoa" itu khas Indonesia, yakni dari kata "Cung Hwa." Istilah ini tidak dikenal (diucapkan dan terdengar) di luar masyarakat Indonesia, misal Malaysia dan Thailand. Mestinya bukti ini jadi pelajaran berharga buat kita bahwa penduduk Nusantara telah menerima orang Tionghoa sejak awal. Sie Hok Tjwan (1999) menulis: "Sebelum kedatangan kaum kolonialis dari Eropa, hubungan orang Tionghoa dengan orang pribumi di wilayah Indonesia tidak menunjukkan persoalan ras." Perhatikan juga betapa kaum Muslim Indonesia sangat bangga
kepada Laksamana Cheng Ho yang menurut sejarah menyebarkan ajaran Islam di sepanjang pantai Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Namun dengan tabiat prasangka buruknya, rezim Orde Baru melarang peredaran buku Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (1968) karya Prof. Slamet Muljana sampai sekarang. Menurut Asvi, tesis buku itu patut dikaji ulang karena mengungkapkan bukti yang menyatakan bahwa Walisongo---organisasi ulama paling berpengaruh dalam sejarah perkembangan Islam di Jawa---adalah keturunan Tionghoa, bertentangan dengan keyakinan umum selama ini yang berpendapat bahwa Walisongo ialah keturunan Arab.
Sebagai bangsa yang datang ke tempat baru karena diaspora dan terbukti bisa hidup rukun dengan penduduk setempat atau membuka berbagai tempat baru, mestinya kita bisa belajar dari blunder sejarah politik penguasa Indonesia yang beberapa kali memperlakukan keturunan Tionghoa dengan buruk, dan itu membuat sebagian dari mereka bersikap eksklusif---meski fenomena eksklusivitas hadir di setiap etnik. Inilah pentingnya makna buku ini bagi kita. Ia merupakan bentuk upaya rekonsiliasi dari bangsa yang sudah lebih dari satu dekade ini berusaha menyembuhkan diri dari bencana sosial, gejolak politik, dan krisis ekonomi. Irwan Julianto dari Komunitas Lintas Budaya Indonesia yang memprakarsai buku ini menulis di kata pengantar: "bangsa yang besar ialah bangsa yang dapat berdamai dengan dirinya sendiri." Setelah berbagai peraturan politik yang tolol, prasangka sosial, kecemburuan, pengambinghitaman, serta pelanggaran HAM, saatnya kini kita bersikap terbuka dan
berinteraksi lebih baik, meninggalkan perilaku rendahan kaum fanatik cupet yang suka mengancam pihak yang berlainan keyakinan dan pandangan.
Keunggulan utama buku ini jelas tampak dari ilustrasi yang sangat kaya, baik berasal dari arsip lama hingga detail yang hebat. Suasana Pecinan lama, budaya lama Tionghoa, arsitektur, ragam batik dan baju khasnya, pernik perabot rumah tangga, juga kekayaan kuliner muncul secara artistik. Sayang, justru dari ilustrasi inilah muncul persoalan pelanggaran hak cipta sebagaimana disinggung di awal, persisnya sembilan foto ilustrasi pada bab Gambang Kromong dan Wayang Cokek (David Kwa). Foto-foto tersebut berasal dari film Anak Naga Beranak Naga (2006) karya Ariani Darmawan, yang dimuat tanpa pemberitahuan dan izin kepada pemiliknya lebih dulu.
Dari esai, Gondomono dan David Kwa berbeda pendapat soal makna istilah "peranakan." Gondomono menyatakan peranakan berasal dari jabatan Kapitein der Parnakkan-Chineezen (hal. 41), yang mengacu pada keturunan Tionghoa Muslim; sedangkan David Kwa menyatakan peranakan ialah "mereka yang diperanakkan di tanah ini" (hal. 134)---jadi lebih universal dan berlaku bagi semua penduduk Indonesia. Ada kesan para penulis sebenarnya agak enggan menggunakan istilah "peranakan Tionghoa", lebih suka langsung disebut orang Cina atau Tionghoa saja---sama dengan kita tanpa beban bilang sebagai "orang Madura" atau "orang Papua." Persoalan seperti ini memang cukup pelik dan beban politiknya berat. Kita mesti memberi kesempatan mana istilah yang akan lebih diterima dengan rela dan bangga, termasuk kemungkinan kembali menggunakan nama dan bahasa khas Cina. Bukankah ini akan memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia?
Penyuntingan buku ini boleh dibilang memuaskan, meski tetap ada salah eja atau inkonsistensi penulisan terjadi di sejumlah halaman, bahkan di halaman copyright. Secara keseluruhan, buku ini memberi lebih dari sekadar memperkaya wawasan dan kebangsaan, melainkan juga kepuasan batin dan estetika.[]
Anwar Holid bekerja sebagai editor, penulis, dan publisis. Blogger @ http://halamanganjil.blogspot. com.
KONTAK: wartax@yahoo.com | HP: 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141.
Situs terkait:
http://www.rukukineruku.com (untuk sewa buku dan info film Anak Naga Beranak Naga dan Sugiharti Halim)
http://id.wikipedia.org/wiki/ Tionghoa- Indonesia
http://www.indonesiamedia.com/ (artikel Sie Hok Tjwan, "Sejarah Keturunan Tionghoa yang Terlupakan")rubrik/manca/ manca99november- sejarah.htm
Anwar Holid: penulis, penyunting, publisis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku.
Kontak: wartax@yahoo.com | (022) 2037348 | 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141
Sudilah mengunjungi link ini, ada lebih banyak hal di sana:
http://www.goethe.de/forum- buku
http://www.rukukineruku.com
http://ultimusbandung.info
http://www.visikata.com
http://www.gramedia.com
http://halamanganjil.blogspot. com
Come away with me and I will write you
---© Norah Jones
- 9a.
-
Re: Keep The Faith Keep The Fight
Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com ukhtihazimah
Fri Feb 5, 2010 5:39 pm (PST)
Dengan keyakinan yang sama, bisa menjadi landasan dalam berdoa kepada Allah. Yakin bahwa Allah mendengarkan dan bersedia mengabulkan permohonan hambaNYA.... Makasih pak buat sharingnya..sangat bermanfaat ^^
:sinta:
"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia. blogspot. com
BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply. com
http://berceritapadadunia.blogspot. com
YM : SINTHIONK
--- On Fri, 1/29/10, Ikhwan Sopa <ikhwan.sopa@gmail.com > wrote:
From: Ikhwan Sopa <ikhwan.sopa@gmail.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] Keep The Faith Keep The Fight
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Friday, January 29, 2010, 5:55 PM
Keep The Faith Keep The Fight
- 10a.
-
Re: [Ruang Musik] Memaafkan
Posted by: "Maryulisman Chaniago" shieddieq84@yahoo.com
Fri Feb 5, 2010 8:28 pm (PST)
kalo dalam ilmu ESQnya Pak Ari Ginanjar, hati anak-anak belum terbelenggu oleh hal-hal yang dapat menutup hatinya sehingga tidak memiliki sifat pendendam.
Belenggu-belenggu itu ada 7 hal diantaranya Pengalaman, literartur, prasangka, dll (baca buku ESQ atau ikut trainingnya), maka jika kita ingin memiliki hati seperti hati-nya anak-anak, segera kita enyahkan belenggu-belenggu yang menutupi hati kita. Ari Ginanjar memberikan solusi (sumbernya dari Quran dan Hadits) yaitu dengan memperbanyak istighfar dan berwudlu...
Salam,
Maryulisman
FB: Maryulisman Chaniago
_____________________ _________ __
From: Aprillia Ekasari <april_reto@yahoo.com >
To: SK <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Sent: Wed, February 3, 2010 12:31:03 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] [Ruang Musik] Memaafkan
Ajaran agama apapun selalu mengajarkan kita untuk meminta dan memberi maaf. Susah sih, terutama bagian yang "memberi maaf". Tapi hadits Rasulullah berikut mungkin bisa menjadi penyemangat kita untuk memaafkan, andai kita tiba-tiba berada dalam situasi "harus" memaafkan.
"Rasulullah Saw pernah bersabda, 'Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, maka Allah menempatkannya pada pemeliharaan- Nya, dan akan melindunginya dengan rahmat-Nya, serta akan memasukkannya ke dalam kecintaan-Nya:
1. Jika diberi ia bersyukur;
2. Jika mampu membalas ia memaafkan;
3. Jika marah ia bersikap tenang.'" (HR Al-Hakim)
Berkaitan dengan meminta dan memberi maaf, aku nemu lagu bagus. Lagu jadul bin lawas. udah gitu, yang nyanyi (dulu masih) anak-anak pula, si Sherina. Judulnya "Persahabatan" . Hehe, dunia anak-anak kan dunia yang penuh ketulusan. Masih ingat nggak? Jaman-jaman SD dulu, kalau pagi ngambek sama teman kita, siang biasanya udah baikan lagi. So, mungkin, sesekali kita perlu belajar dari nak-kanak cilidren ini kali yak? ^_^
"Setiap manusia di dunia
Pasti punya kesalahan
Tapi hanya yang pemberani
Yang mau mengakui
Setiap manusia di dunia
Pasti pernah sakit hati
Hanya yang berjiwa ksatria
Yang mau memaafkan
Betapa bahagianya
Punya banyak teman
Betapa senangnya
Betapa bahagianya
Dapat saling menyayangi
Mensyukuri karunia-Nya"
Semoga kita semua menjadi Pemberani ber-Jiwa Satria. Amiin!
Kalau mau mendengarkan lagu di atas, silahkan dunlut di sini: http://www.4shared. com/file/65815393/69cdab10 /Sherina_-_Persahab atan. html?s=1
Aprillia Ekasari
081 793 222 06
- 11a.
-
Re: [Catcil] Terima Kasih untuk Tukang Parkir
Posted by: "Maryulisman Chaniago" shieddieq84@yahoo.com
Fri Feb 5, 2010 8:58 pm (PST)
Parkir di tempat kerjaku menggunakan jasa perusahaan perpakiran, sehingga perlu keluar kocek ( gak seberapa sih) tapi kalo dikalkulasikan selama 1 bulan atau setahun lumayan juga...
Awalnya sempat kecewa, bahkan pernah didemo oleh mahasiswa (tempat kerjaku adalah perguruan tinggi). Tapi kekecewaan itu mulai terhapuskan oleh peristiwa tidak adanya motor temanku di tempat parkir akibat kelalaiannya yang masih menggantungkan kuncinya di motor. Setelah ditanyakan ke petugas parkir, temanku diperintah untuk menanyakan ke kantor perusahaan perpakiran yang ada ditempat kerja. Alhamdulillah di kantor tersebut motor temenku masih ada bersama motor-motor lainnya yang pemiliknya sama-sama lalai.
Ternyata, tugas tukang parkir, selain menata motor yang diparkir juga menyelamatkan motor-motor yang kuncinya masih tertinggal..
_____________________ _________ __
From: Aprillia Ekasari <april_reto@yahoo.com >
To: SK <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Sent: Wed, February 3, 2010 10:48:39 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Terima Kasih untuk Tukang Parkir
Well, ini cuma catatan kecil dari kejadian tadi pagi di perpustakaan pusat kampus. Tadi pagi sih, rencananya janjian sama seorang teman untuk membahas masalah "invasi" ke Yogya. But ternyata nggak jadi ketemu sama si teman ini, so kuputuskan go back ajah ke kandang. Biar diskusi sama si teman ini via YM ajah.
Melewati parkir sepeda motor, dua orang laki-laki yang kukenali sebagai tukang parkir sepeda di perpus besar sedang mengobrol. Bukannya menguping, suara mereka sedikit bernada tinggi, jadi ya terpaksa mendengar deh hehe.
Salah seorang, sebut saja si A, mengeluh begini, "Wes gak matur suwun, nglunyur ngono ae!" (sudah nggak berterima kasih, pergi begitu saja-ap)
Dan terlibatlah mereka dengan percakapan yang tak perlu saya ungkap di sini. Intinya, salah satunya marah karena ada seorang pemakai jasanya yang berlaku kurang sopan kepadanya, meski sudah dibantu.
Kadang-kadang, kita penghuni parkir memang suka "seenaknya" pada tukang parkir. Padahal kalau dipikir-pikir mereka kan yang menjaga kendaraan kita. Gaji mereka tak seberapa jika dibandingkan dengan tanggung jawab kalau ada kendaraan yang hilang. Jadi, saya penghargaan kita kepada mereka (kata orang Jawa: Ngajeni) plus kata "terima kasih" tiap keluar dari tempat parkir, bisa sedikit membuat mereka merasa bahwa kehadiran mereka berarti buat kita, pengguna jasa lahan parkir. Dengan kata lain kita butuh mereka.
Tukang parkir kan juga manusia... ^_^
Aprillia Ekasari
081 793 222 06
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar