Kamis, 01 September 2011

[daarut-tauhiid] Akankah Kompas TV Menjadi Corong Agenda Islam Liberal?

Akankah Kompas TV Menjadi Corong Agenda Islam Liberal?


<http://www.eramuslim.com/berita/nasional/cetak/akankah-kompas-tv-akan-menjadi-corong-agenda-islam-liberal>


Satu lagi media televisi akan ikut menyemarakkan dunia media di tanah Air,
yakni Kompas TV. Pemirsa di Tanah Air sudah bisa menikmati konten Kompas TV
di saluran ktv (28 UHF) untuk wilayah Jabodetabek, stv (34 UHF) Bandung, btv
(47 UHF) Semarang, atv (32 UHF) Batu-Malang Raya, bctv (40 UHF) Surabaya,
mostv (52 UHF) Palembang, khatulistiwatv (39 UHF) Pontianak, makassartv (23
UHF) Makassar, dan dewatatv (23 UHF) Bali.

Dengan mengambil motto: Inspirasi Indonesia, Direktur Pelaksana KompasTV
Bimo Setiawan di Jakarta mengatakan, pada Jumat, 9 September 2011, Kompas TV
akan resmi mengudara. Ini ditandai dengan peluncuran KompasTV di Jakarta
Convention Center, Jakarta.

"Tanggal 9 September menjadi tanda kehadiran pertama kalinya kerja sama
Kompas TV dengan lembaga penyiaran daerah," kata Bimo. Sejauh ini, berbagai
persiapan untuk peluncuran KompasTV terus dilakukan.

Bimo mengatakan, mulai 30 Agustus 2011 hingga 8 September 2011, KompasTV
sedang melakukan simulasi operasi on-air, simulasi operasi teknik, dan
simulasi untuk fungsi lainnya. "Kami akan mengudara secara penuh pada 9
September," kata Bimo.

Sejauh ini, menurut Bimo, sudah ada kerja sama KompasTV dengan sembilan
lembaga penyiaran daerah. "Permintaan kerja sama terus mengalir," katanya.
Komposisi siaran terbagi dalam 70 persen nasional dan 30 persen lokal.

Adapun komposisi program Kompas TV adalah 60 persen berita dan inspiring
knowledge serta 40 persen hiburan (entertainment). Daftar program-program
yang sudah siap tayang dapat dilihat di situs web.

*Kompas dan Tulisan Liberal*

Kompas terkenal sebagai salah satu harian terkemuka, kerap memuat tulisan
dengan agenda Liberalisme pemikiran Islam.Ulil Abshar Abdalla, misalnya.
Politisi Partai Demokrat yang pernah menjadi Koordinator Jaringan Islam
Liberal ini pernah menulis sebuah artikel kontroversial di harian Kompas,
pada hari Senin, 18 November 2002 dengan judul 'Menyegarkan Kembali
Pemahaman Islam. Dalam sebuah paragraf ia menulis,

"Islam itu kontekstual, dalam pengertian, nilai-nilainya yang universal
harus diterjemahkan dalam konteks tertentu, misalnya konteks Arab, Melayu,
Asia Tengah, dan seterusnya. Tetapi, bentuk-bentuk Islam yang kontekstual
itu hanya ekspresi budaya, dan kita tidak diwajibkan mengikutinya.

Aspek-aspek Islam yang merupakan cerminan kebudayaan Arab, misalnya, tidak
usah diikuti. Contoh, soal jilbab, potong tangan, qishash, rajam, jenggot,
jubah, tidak wajib diikuti, karena itu hanya ekspresi lokal partikular Islam
di Arab."

Menanggapi omongan Ulil tersebut, Ustadz Hartono Ahmad Jaiz langsung
mengatakan bahwa artikel di Kompas tersebut telah menghantam Islam dan
mengajarkan kesyirikan. Dalam tulisannya, "Selamatkan Masyarakat Kita dari
Fatwa yang Berdasar Hawa Nafs", ia memberi komentar,

"Artikel itu menghantam Islam dan ummat Islam secara semaunya. Arahnya
adalah pluralisme agama, menyamakan Islam agama Tauhid dengan agama-agama
lain yang berseberangan bahkan bertentangan dengan Tauhid, yaitu syirik,
menyekutukan Allah swt dengan selain-Nya. Resiko dari keberanian
menyejajarkan agama Tauhid dengan kemusyrikan itu sampai-sampai Ulil Abshar
Abdalla "memfatwakan" tidak berlakunya lagi larangan pernikahan antara
Muslim/ Muslimah dengan non Muslim. Dia karang-karang bahwa larangan atau
keharamannya dalam Al-Qur'an tidak jelas. Lebih dari itu, seluruh hukum
dalam Al-Qur'an yang menyangkut mu'amalah (pergaulan antar manusia) tidak
perlu diikuti lagi di zaman modern ini. Sehingga Ulil Abshar Abdalla
menegas-negaskan hawa nafsunya berkali-kali bahwa dia tidak percaya adanya
hukum Tuhan."

Ternyata wajah liberalisme di Kompas juga diamini oleh Atep Afia. Namun
Penulis dan Pengelola PantonaNews.com lebih menyoroti muatan tulisan yang
ada di Kompasiana, sebagai salah satu lini kompas di dunia maya. Pada
artikel di Kompasiana yang berjudul, "Jika Kompas Moderat, Maka Kompasiana
Cendrung Liberal?" tertanggal 28 Juni 2011, Atep menyatakan,

"Kalau diperhatikan secara seksama, banyak penyumbang tulisan di Kompasiana
(Kompasioner) yang sekedar mencari populeritas dan mengejar rating. Untuk
memenuhi hasratnya itu tidak jarang judul dibuat sedemikian rupa, sehingga
sering menyimpang dari etika dan norma yang berlaku di masyarakat. Kesannya
hanya mencari sensasi tanpa mempedulikan dampak dari tulisannya. Padahal tak
sedikit Kompasioner berusia belia, yang kondisi kejiwaan dan pemikirannya
masih rapuh. Dengan sendirinya menjadi mudah terpengaruh tulisan-tulisan
yang cenderung "menyimpang"."

Jika Harian Kompas dan Kompasiana sendiri sudah banyak mendapatkan kritik
tajam terkait agenda Islam Liberal, akankah Kompas TV menjadi corong agenda
Islam Liberal? Dan menambah daftar pekat televisi-televisi lainnya yang juga
menampung pemikiran nyeleneh tersebut? Kita tunggu saja. (pz/dbs)

http://www.eramuslim.com/berita/nasional/akankah-kompas-tv-akan-menjadi-corong-agenda-islam-liberal.htm


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: