Kamis, 15 September 2011

[daarut-tauhiid] Fwd: Undangan Bedah Buku: “Historical Fact and Fiction” karya Prof Dr Syed Muhammad Naquib al-Attas (UTM, 2011).

*
*
*"Undangan Bedah Buku: "Historical Fact and Fiction" karya Prof Dr Syed
Muhammad Naquib al-Attas (UTM, 2011)."*

Hari/Tanggal: Sabtu/17 September 2011
Waktu: 10.00-12.00 wib.

Tempat: Kantor INSISTS, Jln Kalibata Utara II/84, Jaksel.
Tema: Bedah Buku terbaru Prof Dr Syed Muhammad Naquib al-Attas berjudul
"Historical Fact and Fiction" (UTM, 2011).
Pembedah: Dr. Adian Husaini (Peneliti INSISTS)

Sinopsis:
Selama puluhan tahun, Prof S.M.N. al-Attas sudah dikenal
sebagai salah satu pendekar dalam sejarah Melayu. Sejak tahun 1980-an,
bukunya, Islam and Secularism, sudah diterjemahkan dalam puluhan bahasa.
Buku ini sudah menjelaskan proses Islamisasi di wilayah Nusantara. Bukunya
yang lain, Islam dalam Sejarah Kebudayaan Melayu, (Bandung: Mizan, 1990,
cet. Ke-4). Kedua buku ini sudah mengklarifikasi dan mengkritik sejumlah
pendapat para orientalis tentang perkembangan Islam di Nusantara.
Kini, diusianya yang hampir menginjak 80 tahun, Prof al-Attas
menerbitkan sebuah buku yang sangat penting tentang Islam dan Sejarah
Melayu. Buku ini berjudul Historical Fact and Fiction. Buku ini sungguh luar
biasa. Bisa dikatakan, Prof al-Attas membalik berbagai pandangan umum
tentang sejarah Islam dan Melayu yang sudah dianggap mapan, sebagaimana yang
selama ini diteorikan oleh sejarawan Barat dan lainnya. Bahkan, mungkin
inilah satu bentuk interpretasi sejarah yang belum pernah dikenal
sebelumnya.
Dalam pengantarnya, Prof. al-Attas menyatakan: "My
interpretation differs fundamentally from that which is generally accepted
by historians of the Malay world. It is perhaps the first time that such an
interpretation has ever been attempted." (hal.xi).
Al-Attas, misalnya, berpendapat: "The spread of the new and
vibrant Malay language and literature as a vehicle of Islam and knowledge
presently used by more than two hundred million people in the Malay
Archipelago is one of the most important factors in the creation of
nationhood, the other factor being the religion of Islam itself.. Historians
of the Archipelago have never considered language as an important source
material for the study of history." (hal. xvi).
Sebuah analisis menarik dilakukan al-Attas terhadap munculnya
kata "kafur" dalam bahasa Arab dan "kapur" dalam bahasa Melayu. Ditambah
dengan fakta-fakta sejarah di sekitar era Nabi Muhammad saw, serta cerita
Hikayat Raja Pasai, al-Attas berpendapat, bahwa Islamisasi di wilayah
Indonesia (diawali dari Pulau Sumatra) sudah langsung diperintahkan oleh
Nabi Muhammad saw. Hikayat Raja Pasai memang menyebutkan adanya perintah
Nabi saw kepada sahabat-sahabat beliau, agar mereka menyebarkan Islam ke
suatu tempat bernama "Samudra".
Kata al-Attas: "The prophet was also a statesman and his
knowledge of the region obtained from Arab seafarers who had been there
would surely have been sufficiently obvious for him to urge the sending of
missionaries there to convert the peoples of the region to Islam in order to
secure Muslim economic domination as a world power. Unlike European powers
that came much later for the same reason, the Muslim did not colonize, but
convert. It is known in the Tang period (671) that Arab settlements ruled by
an Arab King or prince (malik) already existed in Sumatra on the western
coast of the island. The first proper Muslim kingdom in Sumatra was founded
probably during the 8th and 9th centuries…" (hal. 3-4).
Banyak temuan-temuan dan analisis al-Attas dalam buku ini yang
membalik pendapat para sejarawan Barat selama ini tentang sejarah
perkembangan Islam di wilayah Melayu Nusantara. Dengan referensi yang kaya
dan ketajaman analisisnya, pakar pemikiran Islam, saat peluncuran buku ini
di UTM, 9 Setember 2011 lalu, Prof Wan Mohd Nor Wan Daud menilai, bahwa
dalam dunia Islam kontemporer, hanya dua orang sarjana yang benar-benardapat
dimartabatkan sebagai ahli Falsafah Sejarah. Pertama adalah Almarhum Malek
Bennabi dari Algeria (meninggal 1973) dan kedua dalah Syed Muhamad Naquib
al-Attas.
Karena pentingnya buku ini, maka alangkah baiknya, kita
diskusikan buku terbaru Prof Naquib a-Attas ini dalam diskusi Sabuan kita di
INSISTS, pada 17 September 2011. (Adian Husaini).


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: