Sabtu, 03 September 2011

[daarut-tauhiid] Utang Indonesia tak ada habisnya!

Utang Indonesia tak ada habisnya!

Rasul Arasy

*Sabtu, 3 September 2011 13:04:59*

<http://static.arrahmah.net/images/stories/2011/09/utang-indonesia.jpeg>

JAKARTA (Arrahmah.com) – Beginilah luar biasanya Indonesia. Pemerintahan
Orde Lama (Orla) tercatat mewariskan utang untuk negeri ini sebesar Rp 794
miliar atau setara dengan 2,4 miliar dollar Amerika Serikat atau 29 persen
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada waktu itu.

Total utang tersebut adalah jumlah utang luar negeri Indonesia ke
negara-negara maju. Namun meskipun pemerintahan SBY terus
menggembor-gemborkan tentang pembayaran utang, nyatanya dalam empat dekade,
utang Indonesia bukannya menurun, tetapi malah meningkat.

Tercatat, hingga akhir semester 1 tahun lalu, dari jumlah sekitar Rp 794
miliar pada tahun 1969, membengkak menjadi Rp 1.723 triliun atau equivalen
200,5 miliar dollar AS atau 26,1 persen terhadap PDB.

Hal tersebut berdasarkan laporan tertulis pengelolaan utang pemerintah, yang
dikeluarkan Kementerian Keuangan Juli lalu.

Peningkatan utang yang sangat tajam terjadi pada akhir periode Orde Baru
(Orba). Waktu itu, total utang dari Rp 552,5 triliun atau 57 persen terhadap
PDB pada akhir 1998 meningkat menjadi Rp 939,5 triliun atau 85 persen
terhadap PDB pada akhir 1999.

"Peningkatan utang tersebut merupakan imbas dari krisis moneter yang terjadi
dan pelemahan nilai tukar yang sangat tajam pada periode itu. Utang yang
dilakukan selama pemerintahan Orde Baru hampir seluruhnya merupakan utang
luar negeri," tulis laporan tersebut.

BLBI dalam laporan kepada Menteri Keuangan Agus Martowardoyo itu,
menyebutkan utang tersebut berasal dari kreditor multilateral seperti World
Bank (Bank Dunia), Asian Development Bank (ADB), dan Islammic Development
Bank (IDB), maupun kreditor bilateral seperti Jepang, Amerika dan Jerman.
Utang itu termasuk juga Kredit Ekspor (KE) bagi komersial.

"Pada akhir periode Orde Baru, pemerintah mulai menerbitkan surat utang
untuk Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sebesar Rp100 triliun. Namun,
krisis moneter yang melanda Indonesia akhir tahun 1990an mengakibatkan utang
pemerintah bertambah lagi," lanjut laporan itu.

Celakanya, dalam pemerintahan Soeharto justru harus menerbitkan surat utang
lagi untuk menyelamatkan sistem perbankan. Jumlahnya tercatat sekitar Rp 650
triliun selama kurun waktu 1998-2001.

"Ditambah dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing pada
penghujung pemerintahan Orba, mengakibatkan terjadinya peningkatan nilai
utang luar negeri Pemerintah," demikian laporan itu.

Bahkan hingga kini utang Indonesia pun belum benar-benar terlunasi. Belum
lagi ditambah riba nya yang terus beranak setiap tahunnya. Hal tersebut toh
tak membuat para pemeganga kekuasaan 'bertekad' membebaskan Indonesia dari
hutang. Hal tersebut tampak dari 'gaya hidup pemerintahan' para pejabatnya.

Rapat di hotel (padahal rapat bisa juga dilakukan di gedung pemerintahan),
melancong ke luar negeri tanpa hasil yang signifikan, dan rencana membangun
gedung dengan anggaran tak sedikit. Maka tak heran jika hingga kini bangsa
Indonesia terus diwarisi utang. (kom/arrahmah.com)


http://arrahmah.com/read/2011/09/03/15044-utang-indonesia-tak-ada-habisnya.html


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: