Optimisme dalam Berdoa
Rasulullah SAW bersabda, ''Apabila seorang di antara kamu berdoa, janganlah dia
berkata, 'Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau sudi.' Tetapi,
bersungguh-sungguhl
dan mulia (surga atau pengampunan) karena Allah tidak ada sesuatu pun yang
besar bagi-Nya dari apa yang telah dianugerahkan.
Berdoa ibarat pedang bagi seorang Muslim. Ia menjadi alat pelindung bagi siapa
pun yang memerlukan. Sederhananya,
doa adalah alat untuk menjembatani semua pengharapan dan permintaan hamba pada
Tuhannya. Layaknya sebuah bahasa, doa adalah salah satu jenis percakapan antara
hamba dan Tuhannya. Ia menghubungkan ketidakberdayaan hamba dan kemahakuasaan Allah.
Tentu saja, karena begitu sakralnya, doa berbeda dengan percakapan umumnya. Ia
memiliki tata cara, adab, serta etika yang harus dilakukan. Salah satu etika
yang harus dilakukan dalam berdoa adalah optimisme dalam berdoa.
Rasulullah melarang kita untuk
berdoa dengan lafal yang menunjukkan pesimisme seperti dalam hadis di atas.
Walau bisa jadi pelafalan doa itu bermaksud untuk menunjukkan ketidakberdayaan
seorang hamba, jangan sampai membuat nuansa bahwa Allah tidak memiliki kehendak
untuk mengabulkan apa pun.
Optimisme dalam berdoa pun sering kali ditunjukkan pula dengan seberapa penting
dan besar sesuatu yang diminta. Islam mengajarkan etika kepada kita agar
meminta dan berharap akan perkara-perkara yang besar, seperti pengampunan dosa
dan pengharapan surga. Hal itu menunjukkan seorang hamba mengerti bahwa doa
merupakan dialog penting untuk meminta dan berharap hal-hal yang penting pula.
Tidak semua masalah harus dikemukakan. Namun, berharap agar bisa menyelesaikan
masalah adalah lebih baik. Tidak semua harapan diutarakan, tetapi meminta agar
merasa cukup adalah lebih baik. Sederhananya, setiap hamba memiliki kebutuhan
dan harapan, tetapi tidak setiap kebutuhan dan harapan layak untuk dijadikan
permintaan dalam berdoa. Begitulah semangat optimisme berdoa yang harus
dibangun sehingga nuansa berdoa tidak hilang karena pesimisme kita atau karena
kerdilnya permintaan-perminta
Sumber : REPUBLIKA, Hikmah
[Non-text portions of this message have been removed]
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar