Messages In This Digest (25 Messages)
- 1.
- 3,5 Hari Lagi From: Hadian Febrianto
- 2a.
- Re: [SK IDOL] Kak, Kubawakan Bintang Dari Langit! From: punya_retno
- 2b.
- Re: [SK IDOL] Kak, Kubawakan Bintang Dari Langit! From: fil_ardy
- 2c.
- Re: [SK IDOL] Kak, Kubawakan Bintang Dari Langit! From: rafif_amir
- 2d.
- Re: Kak, Kubawakan Bintang Dari Langit! From: Lia Octavia
- 3a.
- Re: Buat Mbak April From: punya_retno
- 4a.
- Re: Bls: [sekolah-kehidupan] (SK Idol) (Cuma) Seorang Tukang Curhat From: punya_retno
- 5.
- Strategi "Licik" ProXL = 34:31 From: Rumah Ilmu Indonesia
- 6a.
- Re: (Dongeng) Mencari Cinta Sejati From: punya_retno
- 6b.
- Re: (Dongeng) Mencari Cinta Sejati From: dyah zakiati
- 7a.
- Re: (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah From: setyawan_abe
- 7b.
- Re: (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah From: yudhi mulianto
- 7c.
- Re: (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah From: yudhi mulianto
- 7d.
- Re: (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah From: novi_ningsih
- 7e.
- Re: (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah From: setyawan_abe
- 8a.
- Pembayaran Investasi Buku Antologi Sekolah Kehidupan Per 1 Juli 2008 From: Lia Octavia
- 8b.
- [revisi] Pembayaran Investasi Buku Antologi Sekolah Kehidupan Per 1 From: Lia Octavia
- 8c.
- [revisi lagi] Pembayaran Investasi Buku Antologi Sekolah Kehidupan P From: Lia Octavia
- 9a.
- Re: (Selingan) Berbuat Baik From: punya_retno
- 10.
- (Inspirasi) Untuk yang Tersayang From: Jenny Jusuf
- 11.
- Adakah Rindu? From: rafif_amir
- 12.
- Mohon Informasi Biaya Persalinan di Depok From: Dahlia Kartika Wirastuti
- 13.
- Penutup Diskusi Ummul Mukminin From: Kang Dani
- 14.
- (numpang promosiiiii) Ke Jakarta Book Fair yuuuk? From: dewi cendika
- 15.
- Pelatihan Menulis Fiksi From: Lia Octavia
Messages
- 1.
-
3,5 Hari Lagi
Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com hadian.kasep
Mon Jun 30, 2008 7:54 pm (PDT)
Semakin dekat saja.....
Tinggal 3,5 Hari Lagi
--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
Ph/fax: (+6222) 2507537
- 2a.
-
Re: [SK IDOL] Kak, Kubawakan Bintang Dari Langit!
Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com punya_retno
Mon Jun 30, 2008 8:02 pm (PDT)
alhamdulillah,
akhirnya diposting juga.
berapa kalipun dibaca, tulisanmu ini tetap sukses menguras emosi ya, mbak.
thanks for writing, and thanks for sharing it with us yaaa
ps: bintangnya pasti bintang yang paling terang ya?
salam,
-retno-
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , teha <teha.sugiyo@com ...> wrote:
>
>
> kisah indah yang sayang jika dilewatkan begitu saja. bravo lia. hidup
> ini begitu indah jika diwarnai oleh cinta. sukses selalu untuk Anda.
>
> dyah zakiati wrote:
> > hiks.... hiks.... hiks...
> > huaaa, aku terharu banget mbak Lia, bacanya. Mataku berkaca-kaca,
> > tenggorokanku tercekat.
> >
> >
> > ----- Original Message ----
> > From: Lia Octavia <liaoctavia@gmail. com>
> > To: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>; kabinet
> > eska <kabinet.eska@ gmail.com>
> > Sent: Sunday, June 29, 2008 7:02:16 PM
> > Subject: [sekolah-kehidupan] [SK IDOL] Kak, Kubawakan Bintang Dari
Langit!
> >
> > * Kak, Kubawakan Bintang Dari Langit! *
> >
> > * Oleh Lia Octavia *
> >
> > "Kak, mau ikut arung jeram di Citarik, nggak?" tanya
> > adikku sore itu. Wajah Andi, adik laki-lakiku satu-satunya tampak
> > bersinar ditimpa sinar mentari yang kemerahan. Sambil
bersiul-siul, ia
> > sibuk mengepak barang-barang ke dalam tas ranselnya. Aku duduk di
tepi
> > tempat tidur sambil menonton Andi berkemas-kemas.
> >
> >
> >
<http://groups.yahoo.com/ >group/sekolah- kehidupan/ members;_ ylc=X3oDMTJnMm9w YnV1BF9TAzk3MzU5 NzE0BGdycElkAzE4 MjUzNTg0BGdycHNw SWQDMTcwNzUzMTUw NQRzZWMDdnRsBHNs awN2bWJycwRzdGlt ZQMxMjE0NzQ5MDA5
> > .
> >
> >
>
- 2b.
-
Re: [SK IDOL] Kak, Kubawakan Bintang Dari Langit!
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Mon Jun 30, 2008 8:51 pm (PDT)
Benar benar menggugah kesadaran
setiap mbak Lia nulis
pasti ada cahaya yang yang menginspirasi
sepertinya cahayanya sudah tergenggam
saya ikut tegang bacanya, mbak
Hiks
DANI
- 2c.
-
Re: [SK IDOL] Kak, Kubawakan Bintang Dari Langit!
Posted by: "rafif_amir" rafif_amir@yahoo.co.id rafif_amir
Tue Jul 1, 2008 12:12 am (PDT)
Kisah yang sangat menggugah!. Luar biasa!
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Lia Octavia"com
<liaoctavia@...> wrote:
>
> *Kak, Kubawakan Bintang Dari Langit!*
>
> * *
>
> *Oleh Lia Octavia*
>
>
>
>
>
> "Kak, mau ikut arung jeram di Citarik, nggak?" tanya
adikku sore
> itu. Wajah Andi, adik laki-lakiku satu-satunya tampak bersinar
ditimpa sinar
> mentari yang kemerahan. Sambil bersiul-siul, ia sibuk mengepak
barang-barang
> ke dalam tas ranselnya. Aku duduk di tepi tempat tidur sambil
menonton Andi
> berkemas-kemas.
>
> "Arung jeram? Ah Nggak ah Aku takut!" jawabku sambil
tersenyum.
> Seperti halnya aku, Andi juga salah seorang aktivis di beberapa
organisasi
> kepemudaan. Ia bersama sekitar empat puluh muda-mudi lainnya dari sebuah
> organisasi hendak berekreasi arung jeram di Citarik esok harinya. Suatu
> rekreasi yang berbahaya, setidaknya begitu menurutku. Atau mungkin
aku yang
> memang tidak punya cukup nyali untuk melakukan kegiatan yang dapat
memompa
> adrenalin dan membuat jantung berdegup kencang.
>
> "Boleh pinjam *sunblock*-nya, Kak? Juga pinjam Hazeline
dan *body
> lotion,* ya? Aku nggak mau kulitku jadi merah terbakar matahari nanti,"
> tanya Andi.
>
> "Boleh! Boleh! Ambil aja! Hati-hati ya selama di sana.
Perginya
> jam berapa?"
>
> "Jam lima pagi besok. Cuma seharian kok. Sorenya
langsung pulang
> lagi ke Jakarta," jawab Andi sambil menjejalkan *sunblock*,
Hazeline, *body
> lotion *ke dalam ranselnya sambil bernyanyi-nyanyi riang. Ia sangat
> menanti-nantikan acara itu. Sudah lama ia kepingin berarung jeram dan
> sebentar lagi keinginannya menjadi kenyataan. Atau nyaris menjadi
kenyataan.
> Kita takkan pernah tahu.
>
> Malam itu, kami berdua duduk di teras depan rumah sambil memandangi
bintang
> yang bertaburan di langit pekat.
>
> "Kak, lihatlah bintang yang di sebelah sana. Yang paling terang. Aku
ingin
> melompat dan meraihnya," ujar Andi. Aku tersenyum pada adikku yang
sedang
> meniti pelangi masa depannya. Sejak ia menyelesaikan kuliahnya,
sudah hampir
> setahun ini ia bekerja di sebuah perusahaan asing yang berpusat di
negeri
> Paman Sam dan sebentar lagi akan dipromosikan untuk naik jabatan. Ah,
> bintang itu begitu cemerlang di atas sana. Kerlipannya juga begitu
> mengundang bagi siapa saja untuk meraihnya.
>
> "Kalau kau melompat, bawakan aku satu bintang, ya!" ujarku sambil
> mengacak-acak rambut adikku. Hari pun berlalu dengan asa yang
membuncah.
>
> Ketika aku bangun tidur keesokan paginya, Andi sudah
berangkat
> ke Citarik bersama teman-temannya dengan dua bus besar dan dua mobil
> pribadi. Ah, Minggu pagi yang cerah. Aku melihat jam dinding. Hampir
pukul
> setengah sembilan. Menurut rencana, rombongan akan tiba di lokasi
sekitar
> jam setengah sepuluh. *Ia pasti sedang* *bersenang-senang sekarang*,
> pikirku.
>
> Saat aku sedang menikmati sarapan pagi, tiba-tiba telepon berdering.
Tanpa
> pikir panjang, aku segera meraih gagang telepon. Dan duniaku tak
sama lagi
> setelah mendengar apa yang terjadi.
>
> Di ujung telepon, kudengar suara adikku yang panik, parau,
> bercampur tangis dan teriakan kesakitan. Dengan terbata-bata ia
menceritakan
> apa yang baru saja terjadi. Bus yang ditunpanginya jatuh terguling
ke dalam
> jurang di dekat Citarik. Remnya blong dan sopir bus tidak dapat
> mengendalikan kendaraan. Tiga orang teman Andi meninggal dunia di tempat
> kejadian. Deg! Jantungku serasa meluncur ke bawah. Jatuh ke dalam lorong
> gelap yang nyaris tak bertepi. Mulutku kering dan otakku rasanya sulit
> diajak berpikir. Dengan segenap daya upaya, aku berusaha keras
mengendalikan
> diri dan menanyakan keadaan adikku. Andi dibawa ke rumah sakit Pelabuhan
> Ratu oleh penduduk setempat dan ia tak dapat bicara banyak karena
darah yang
> terus mengucur dari mulutnya. Mimpi buruk yang menjadi nyata.
>
> Kemudian, segalanya terjadi mirip gerakan lambat di film. Ibu langsung
> berangkat ke Sukabumi siang itu juga sementara aku diminta menjaga rumah
> dulu. Jerit tangis dan teriakan histeris mewarnai Minggu pagi
berdarah itu.
> Jam berdetik dalam kabut. Bau kematian merebak di mana-mana. Kabar yang
> terakhir kudengar, sudah empat orang dipanggil pulang ke Sang Pencipta.
>
> Karena kondisi Andi yang cukup parah, ia dipindahkan ke
Rumah
> Sakit Islam Assyifa Sukabumi dan tidak diperbolehkan dibawa pulang ke
> Jakarta. Ia mengalami pendarahan hebat pada kedua kakinya. Dokter
tidak mau
> mengambil resiko. Andi harus dioperasi malam itu juga. Aku terjaga
> semalaman. Malam itu, aku seakan dapat mendengar teriakan malaikat maut
> berkelebat di luar kamar operasi. Malam itu, kesadaran penuh
menghampiriku.
> Bahwa betapa fananya hidup di dunia ini.
>
> Keesokan harinya, aku menyusul ke Sukabumi. Dalam
perjalanan,
> aku melihat kecelakaan itu menjadi berita utama di sebuah harian ibukota
> disertai sebuah foto korban. Foto adikku. Aku langsung dapat
mengenalinya
> walau ia tergeletak di tempat tidur dengan berlumuran darah dan kedua
> kakinya di*gips*. Aku takut. Aku takut melihat darah. Dan aku lebih
takut
> lagi melihat kondisi Andi. *Bagaimana aku dapat* *menghadapinya?*
Berbagai
> pikiran berkelebat dibenakku. Tak banyak yang dapat kulakukan saat itu.
> Hanya berpasrah dan menyebut nama-Nya.
>
> Setibaku di rumah sakit Sukabumi, aku melihat kondisi Andi yang
lebih baik
> mati daripada hidup. Paha kanannya patah, kaki kirinya robek dari paha
> hingga betis dan baru saja dioperasi untuk menghentikan pendarahan.
Wajahnya
> biru lebam dengan kedua bola mata bengkak, tulang pipi kanan hancur,
rahang
> yang patah, mulut bagian dalam yang robek serta sekujur tubuh penuh luka
> gores dan bekas pecahan kaca.
>
> Sesaat setelah kecelakaan, Andi keluar dari bus yang naas itu dengan
> memecahkan kaca jendela. Bahkan dalam kondisi berlumuran darah, ia
berusaha
> menyelamatkan seorang temannya yang tertindih badan bus. Untung tak
dapat
> diraih, malang pun tak dapat ditolak. Andi tidak kuat menarik tubuh
temannya
> itu dan akhirnya temannya meninggal dunia di situ diiringi lolongan
> menyayat adikku.
>
> Menangis? Aku tidak sanggup menangis saat Andi memelukku dan aku
mengatakan
> padanya bahwa ia akan segera sembuh dan segalanya akan baik-baik
saja. Melihat
> wajah adikku yang nyaris tak dapat dikenali dan selang-selang di
sekeliling
> tubuhnya, seluruh hatiku luruh menghempas bumi. Beribu tanya
menerpaku. *Apakah
> Andi bisa berjalan lagi? Apakah ia bisa sembuh seperti sedia kala,
bekerja
> seperti semula dan apakah ia bisa melompat meraih bintang? Bintang
yang kami
> lihat bersama di malam terakhir sebelum peristiwa itu.*
>
> Saat aku membereskan tas ransel adikku, barulah aku bisa menangis
> sepuas-puasnya. Aku melihat *sunblock*-ku, Hazeline dan *body
lotion* yang
> masih tersimpan di dalamnya. Utuh. Hanya sedikit kotor. Aku ingat
sore itu
> dan malam hari yang kami habiskan bersama. Keadaan yang sekarang
terbalik
> seratus delapan puluh derajat.
>
> Ibu dan aku menjaga Andi di rumah sakit siang dan malam. Bergantian.
> Menemani, menghibur, memberi semangat atau sekedar bercerita tentang
dunia.
> Aku mendengar mimpi-mimpi buruk Andi hampir tiap malam. Terkadang
aku tak
> kuat menahan tangis kala menatap wajahnya yang nyaris tak berbentuk.
*Siapa
> yang akan menyukainya? Mencintainya? Dengan wajah seperti itu?* Tapi
Andi
> ternyata lebih kuat dari yang kubayangkan.
>
> Ia kembali menjalani operasi di hari berikutnya. Ia sama sekali tidak
> mengeluh. Kali ini operasi paha kanannya yang patah. Dokter memasang
pen di
> dalamnya Ibu dan aku meniti detik demi detik dalam penantian yang
nyaris tak
> tertahankan di luar kamar operasi. Saat itu, tak kurang dari delapan
kantong
> darah ditransfusikan pada tubuh adikku. Malam itu, aku bersujud dengan
> segala kerendahan hati pada Sang Maha Cintaku yang atas kehendak-Nyalah
> operasi Andi yang kedua berjalan lancar.
>
> Keesokan harinya, tiba-tiba Andi berkata padaku bahwa ia ingin melihat
> wajahnya di cermin. Aku menatap Andi sambil menahan tangis. Kedua
matanya
> yang bengkak lebam memandangku dengan berkaca-kaca.
>
> "Kak, separah itukah wajahku sehingga tidak seorang pun bersedia
meminjamkan
> cermin padaku? Sehancur itukah wajahku?" tanya Andi terbata-bata.
Jahitan di
> dalam rongga mulutnya membuat Andi sulit berkata-kata.
>
> "Tidak! Tentu saja tidak! Bagiku, kau tetap adikku yang tampan dan
sangat
> tabah. Kau hebat! Kau tahu itu. Aku yakin kau kuat melewati semuanya
ini,"
> hiburku sambil menggenggam tangannya erat-erat. Andi meringis. Atau
> tersenyum? Sungguh sulit kubedakan saat itu.
>
> Setelah berdiskusi panjang dengan dokter yang merawat Andi, akhirnya
kami
> memutuskan membawa Andi pulang ke Jakarta. Selain dekat dengan
rumah, sebisa
> mungkin kami ingin menjauhkannya dari tempat kejadian kecelakaan
itu. Siang
> itu, dengan sebuah mobil ambulance, Andi dibawa pulang ke Jakarta.
>
> "Kak, apakah aku pulang ke rumah?" tanya Andi sepanjang perjalanan. Aku
> mengangguk sambil tersenyum. "Sungguh tak kusangka, aku harus pulang
dari
> Sukabumi dengan ambulance," sambungnya. "Rasanya baru kemarin aku
melewati
> jalan yang sama dari arah yang berlawanan, di dalam bus, dengan
> teman-temanku. Dan kini Lihatlah aku, Kak. Entah bagaimana hidupku
> selanjutnya. Bagaimana keadaan teman-temanku?"
>
> Aku menatap Andi dengan perasaan bercampur baur. Dari kabar yang
kuterima,
> keadaan teman-teman Andi juga bisa dikatakan tidak baik. Ada yang masih
> belum siuman, ada yang matanya menjadi buta, ada yang tulang punggungnya
> retak dan kemungkinan besar tidak dapat berjalan kembali dan masih
banyak
> lagi. Mereka dirawat di berbagai rumah sakit di Jakarta.
>
> "Mereka juga pulang ke Jakarta naik ambulance," jawabku mencoba
bercanda.
> Andi tersenyum getir. Setiba di Jakarta, Andi langsung masuk Rumah
Sakit St
> Carolus untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
>
> Hari-hari selanjutnya sungguh tidak mudah bagi kami semua. Biaya
pengobatan
> adikku sungguh tidak murah. Beruntung Andi mendapat santunan
asuransi dari
> tempatnya bekerja. Biaya kedua operasi yang terdahulu dibayarkan
oleh pihak
> asuransi. Menurut ahli tulang yang merawat adikku, Andi harus dioperasi
> rahangnya yang patah. Andi terhenyak mendengar ia harus kembali
menjalani
> operasi.
>
> "Ibu, aku takut!" ujar Andi pada Ibu. Aku benar-benar salut pada
ketabahan
> dan ketenangan Ibu. Walaupun aku sering memergoki Ibu menangis
diam-diam di
> kamar kecil namun Ibu menyalakan semangat pantang menyerah yang luar
biasa
> dan berkobar-kobar pada adikku.
>
> Ibu mengelus wajah Andi yang nyaris tak berbentuk dengan penuh sayang.
> Kepalanya plontos. Luka jahitan di kedua kakinya masih belum kering.
> Tubuhnya masih babak belur. Andi masih belum dapat bangun dari
tempat tidur.
>
>
> "Jagoan Ibu. Jagoan kecil Ibu yang sudah dewasa. Kau sudah berhasil
keluar
> dari bus itu, Sayang. Kau juga dengan berani menolong temanmu. Kau
menjalani
> kedua operasi terdahulu dengan kuat dan tabah. Kau anak lelaki
kebanggaan
> Ibu. Ibu bangga padamu, Nak!" kata Ibu lembut. "Saat ini, kau berada
dalam
> penanganan para dokter yang ahli. Mereka mengusahakan yang terbaik
untukmu.
> Berdoalah, Sayang. Tuhan selalu mendengarkan doa hamba-hamba-Nya.
Ibu ada di
> sini. Selalu ada di sini menemanimu."
>
> Andi menjalani operasinya yang ketiga. Operasi rahang. Hampir lima
jam tim
> dokter bekerja di dalam ruang operasi. Operasi kali ini lebih lama
dari yang
> sebelumnya karena operasi ini adalah operasi plastik untuk mengembalikan
> bentuk rahang adikku. Aku menatap wajah Ibu yang letih karena
berhari-hari
> kurang tidur. Ia terlihat tegang dan tak henti-hentinya berdoa.
Kutatap awan
> tak berarak di luar jendela. Aku tak tahu apa yang akan terjadi
nanti, tapi
> yang kutahu pasti, waktu terus berjalan, tak berhenti sedetik pun.
Dan badai
> ini pasti akan segera berlalu.
>
> Begitulah hari-hari yang kemudian kami jalani. Bolak balik dari rumah ke
> rumah sakit. Pagi, siang, sore, malam. Hari dan tanggal silih berganti.
> Begitu juga teman-teman dan saudara-saudara kami datang silih berganti
> menjenguk Andi. Seminggu setelah operasi Andi yang ketiga, dokter
mengatakan
> bahwa Andi harus kembali menjalani operasi untuk memperbaiki tulang
pipinya
> yang hancur.
>
> Di malam sebelum operasi, kami berdua berbincang-bincang sambil menatap
> keluar dari jendela kamar Andi. Bintang-bintang. Bertaburan di
langit pekat.
> Mirip seperti malam di teras depan rumah kami dulu.
>
> "Kak, lihatlah bintang itu. Itu bintang yang pernah kulihat di depan
rumah
> kita dulu," ujar Andi. "Waktu itu, aku begitu bahagia. Cahaya seakan
> membentang luas di hadapanku. Siap untuk dilalui, siap untuk
dilompati. Dan
> aku siap melompat setinggi langit, memetik bintang dan membawakannya
untuk
> Kakak."
>
> Andi memandang kedua kakinya. "Entah apakah aku bisa berjalan lagi.
Apalagi
> melompat dan berlari. "
>
> "Kau pasti bisa berjalan lagi!" tukasku. "Dokter mengatakan bahwa kedua
> kakimu sudah menunjukkan banyak kemajuan yang sangat berarti.
Nantinya kau
> memerlukan terapi agar dapat berjalan kembali."
>
> Andi tersenyum tabah. "Kak, besok aku harus kembali dioperasi.
Setidaknya,
> wajahku tidak seburuk dulu kan?"
>
> Aku tersenyum. Wajah Andi memang sudah kelihatan bentuknya setelah
rahangnya
> dioperasi. Kedua matanya sudah kembali ke bentuknya semula. Sungguh
aku tak
> henti-henti bersyukur; dari semua luka-luka luar di sekujur
tubuhnya, Andi
> tidak mengalami luka dalam.
>
> "Tidak. Wajahmu tidak seburuk itu," jawabku tegas. "Tunggu saja.
Akan banyak
> gadis-gadis yang berusaha memikat hatimu."
>
> Andi tertawa pelan. "Kak, aku sayang padamu. Aku juga sayang Ibu,"
ujarnya
> sambil menoleh pada Ibu yang tertidur di kursi.
>
> Keesokan harinya, kami mengiringinya menuju kamar operasi. Sambil
> menggenggam tangan Ibu erat-erat, Andi berkata bahwa ia akan membawakan
> oleh-oleh untukku nanti. "Aku tunggu oleh-olehmu, Andi," kataku sambil
> mengedipkan mata.
>
> Entah oleh-oleh apa yang dimaksud Andi. Aku tidak menanyakan padanya
lebih
> lanjut karena seusai operasinya yang keempat, keluarga kami lebih
> dipusingkan oleh biaya rumah sakit yang membengkak. Tuhan Maha Adil.
Hanya
> karena pertolongan dan bantuan-Nya-lah, kami dapat membayar tagihan
rumah
> sakit. Sahabat-sahabat Andi menggalang dana dengan mengadakan berbagai
> kegiatan dan hasilnya diserahkan untuk biaya pengobatan Andi. Juga
bantuan
> dari perusahaan tempat Andi bekerja. Satu bulan penuh Andi dirawat
di rumah
> sakit. Dan tepat di hari ketiga puluh satu, Andi pulang ke rumah.
>
> Andi pulang dengan duduk di kursi roda. Diiringi seluruh kerabat dan
> sahabat-sahabat kami, tetangga-tetangga kami, Ibu dan aku menghantarnya
> keluar dari badai itu dan kemudian bersama-sama menantikan datangnya
> pelangi.
>
>
>
> ********
>
> *Tiga puluh bulan kemudian *
>
> Andi mengajak Ibu dan aku makan malam bersama. Hari itu, ia diterima
bekerja
> di sebuah perusahaan asing yang lain. Ia diangkat menjadi seorang
> manajer.
> "Kecil-kecil kok sudah jadi manajer?" goda Ibu. "Apa kamu sanggup
> bertanggung jawab atas sekian banyak orang yang berada di *divisi*-mu?"
>
> Andi tertawa kecil. "Bukankah aku jagoan kecil Ibu? Kalau ibunya saja
> seperti Ibu, bagaimana anaknya?"
>
> Malam itu, Andi membawa kami ke sebuah rumah makan sederhana yang
terletak
> agak di luar kota. Rumah makan itu berada di atas sebuah bukit kecil
dengan
> pemanandangan kota yang terhampar di bawahnya. Jutaan lampu
berkelap-kelip
> mewarnai bumi yang membentang.
>
> "Kak, aku hendak menunjukkan sesuatu padamu," Andi mengajakku ke
loteng atas
> rumah makan itu. Ada sebuah teropong terpasang di situ.
>
> "Kak, masih ingat janjiku di rumah sakit dulu? Waktu aku hendak
dioperasi
> untuk keempat kalinya? Aku berjanji akan membawakanmu oleh-oleh,"
sambung
> Andi.
>
> "Oleh-oleh?" tanyaku heran. Aku benar-benar lupa tentang oleh-oleh itu.
>
> "Iya. Oleh-oleh.," sambungnya sambil tersenyum. Kutatap wajah Andi yang
> sumringah. Operasi plastik itu sungguh berhasil. Rahang yang mulus,
tulang
> pipi yang kembali menonjol, kedua kaki Andi yang sudah dapat berjalan
> kembali setelah selama hampir setahun menggunakan tongkat dan kursi
roda.
> Rasanya itu oleh-oleh paling sempurna yang pernah dibawakan Andi
untukku.
>
> "Kak, lihatlah melalui teropong ini. Kubawakan bintang dari langit
untukmu!"
>
>
> Aku mengintip malu-malu melalui teropong tersebut. Bintang yang paling
> terang sinarnya itu ternyata tengah tersenyum kepadaku...
>
>
>
>
>
> Jakarta, 5 Desember 2007
>
> This story is dedicated to my brother with lots of love.
>
> For the memories of his accident in 2005.
>
>
>
> **********
>
- 2d.
-
Re: Kak, Kubawakan Bintang Dari Langit!
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Tue Jul 1, 2008 12:13 am (PDT)
Alhamdulillah. Segala puji hanya bagi Sang Maha Cinta yang menggerakkanku
untuk menulis dan membagikannya buat teman-teman semua.
Terima kasih buat Kang Dani, Mbak Retno, Pak Teha, Mbak Nia, Mbak Dyah, Mas
Fiyan, Mbak Novi, Mas Tezar, dan sahabat-sahabat semua yang sudah berkenan
membacanya.
It means a lot to me.
Salam
Lia
2008/7/1 fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com >:
> Benar benar menggugah kesadaran
> setiap mbak Lia nulis
> pasti ada cahaya yang yang menginspirasi
>
> sepertinya cahayanya sudah tergenggam
> saya ikut tegang bacanya, mbak
>
> Hiks
>
> DANI
>
>
>
- 3a.
-
Re: Buat Mbak April
Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com punya_retno
Mon Jun 30, 2008 8:04 pm (PDT)
yay!
gyaaaa, selamat yaaa apriil!
cieee, udah diwisuda....
ayo makan2 wafer! :)
wish you a beautiful future, april!
-retno-
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Lia Octavia"com
<liaoctavia@...> wrote:
>
> Alhamdulillah, Mbak April, selamat yaaa sudah diwisuda... semoga ilmunya
> menjadi manfaat dunia dan akherat..amiin..
>
> Salam
> Lia
>
>
> On 6/28/08, april_reto <april_reto@...> wrote:
> >
> > Saya akan menulis, insyaAllah. Tapi, sebagai murid SK aja yah. Bukan
> > sbg nominator SK idol. Hihihihi. Thanx anyway buat yg milih. Tapi,
> > kalau boleh, saya mundur wae lah. Malu. Hihihihi. Sudah beberapa bulan
> > terakhir, aku kan jarang masuk kelas. Cuman ngintip-ngintip doank. ^_^
> >
> > Oh ya, saya sudah lulus kuliah guys. Mbak Dyah sayang, mas Fiyan, mbak
> > Nia, pak Teha, mbak Nop, mbak Sin,...semuaaaaaaaaaa....saya kangen
> > kaliaaaaaaaaaaannn...hiks hiks hiks. Terimakasih. Tulisan kalian,
> > motivasi kalian, adalah sumber semangat dan inspirasi buat saya.
> >
> > Sukses buat para nominator SK! Vivat SK!
> >
> > Salam kangen,
> > April at Surabaya
> >
> >
> >
>
- 4a.
-
Re: Bls: [sekolah-kehidupan] (SK Idol) (Cuma) Seorang Tukang Curhat
Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com punya_retno
Mon Jun 30, 2008 8:06 pm (PDT)
ya mbak jenny,
tukang curhat yg pintar bercerita,
membuat para pendengarnya betah duduk2 dekatmu.
seperti saya :)
thanks for writing, mbak jenny...
salam,
-retno-
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , bujang kumbangcom
<bujangkumbang@...> wrote:
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Hidup adalah sebuah proses belajar yang tak pernah berhenti. Saya
selalu mempercayai itu dengan sepenuh hati.ada, selamanya, sampai
batas waktu yang ditetapkan Sang Khalik itu tiba.
> Â
> yup!
> Â
> hidup adalah proses belajar. Halnya sy yg terus belajr dari orang2
semacam |Mbak |Jenny ini. Oya, |Mbak ikut |Milad ya...|Fyan tunggu
ya...hehe. |Sukses ya|!
> Â
> ila liqo
> piss, luv and laugh
> Â
> tabe!
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
> Dapatkan alamat Email baru Anda!
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
> http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
>
- 5.
-
Strategi "Licik" ProXL = 34:31
Posted by: "Rumah Ilmu Indonesia" rumahilmubandung@gmail.com rezaervani
Mon Jun 30, 2008 8:14 pm (PDT)
Assalamu alaikum
Konsumen dikerjain lagi ...
http://rezaervani.wordpress. com/2008/ 07/01/strategi- licik-bisnis- proxl-3\
431/
<http://rezaervani.wordpress. >com/2008/ 07/01/strategi- licik-bisnis- proxl-\
3431/
Salam,
Reza Ervani
komunitas : http://groups.yahoo.com/ group/rezaervani
<../../../../rezaervani>
- 6a.
-
Re: (Dongeng) Mencari Cinta Sejati
Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com punya_retno
Mon Jun 30, 2008 8:14 pm (PDT)
hmmm, mengingatkan saya pd film dorama "wonderful life" yg dibintangi
oleh takuya kimura.
di film itu, justru sang putri lah yang terpaksa duduk di kursi roda.
ada banyak mlm dimana mereka harus berpindah2 restoran, karena
restoran yg mereka inginkan tak menyediakan jalur khusus untuk kursi
roda.(yg mana, agak mengagetkan buat saya, jepang ternyata minim
fasilitas utk orang cacat. atau mungkin, sekedar mdramatisasi? ada yg
tahu?)
sampai akhirnya, mereka terpaksa hanya makan mlm dgn semangkuk mi
rebus pinggir jalan. yg meskipun hanya berupa makan malam sederhana,
tapi enaaak sekali.
juga ada banyak hari sulit, dimana sang putri tak henti tersenyum.
sampai si pangeran bertanya "knp sih kamu tetap tersenyum?"
dan sang putri mjawab "dlm dunia saya, yg hanya setinggi 100 cm, ada
kamu di dlmnya. itu yg membuat dunia saya indah."
thanks for writing mbak dyah...
salam,
-retno-
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , dyah zakiati <adzdzaki@..com .>
wrote:
>
> Pada suatu zaman, ada seorang putri yang suka bermain dan
> berlari-larian di taman. Keceriaannya menular pada bunga-bunga hingga
> selalu berkembang tanpa mengenal musim. Putri itu belum menikah. Ia
> masih senang bermain-main. Lagipula, ia ingin mendapatkan orang yang
> luar biasa. Pernah sang putri sengaja melukis dirinya dalam keadaan
> kaki yang terluka dan memakai tongkat. Dia katakan, bila ada yang ingin
> menikah dengannya, berikan gambar itu. Hanya orang luar biasa yang mau
> menikah dengan gadis seperti itu. Tapi gambar itu tak sengaja terobek
> oleh angin.
>
> Putri terus menikmati bermain dan bermain. Sengaja
> ia biarkan matahari membakar kulitnya hingga legam. Orang yang luar
> biasa takkan melihat fisik, pikirnya polos. Kadang ia juga berpikir
> dalam hati ketika melihat orang-orang yang mengalami kekurangan. Ketika
> ia lihat ada seseorang yang tunanetra dia berpikir, duhai, sanggupkah
> ia menjadi pendampingnya? Bagaimana jika sang pencipta memberikan ia
> pendamping yang tak sempurna? Ah, tak seoarangpun menginginkan
> ketidaksempurnaan dalam tubuhnya. Tak adil bukan bila kita menyalahkan
> atau menolaknya karena mendapatkan apa yang tidak diharapkannya?
>
> Sang
> putri ingin mendapatkan cinta sejati. Cinta yang tak memandang segala.
> Cinta yang timbul karena Sang Mahacinta. Cinta yang ada karena cinta
> pada-Nya. Dia berharap pangeran itu datang dari negeri jauh. Pangeran
> yang belum dikenalnya sama sekali. Yang mau menerima ia bukan karena ia
> putri, akan tetapi karena kecintaanya pada Sang Mahakuasa.
>
> Beberapa
> kali memang putri mendapat tawaran dari pangeran lain. Bukan sang putri
> menolak. Akan tetapi hatinya tidak nyaman. Yah, mungkin belum waktunya
> putri tuk menikah. Akhirnya disebuah waktu ketika senja mulai
> tenggelam, ada sebuah kabar berita dari orang yang bisa dipercaya sang
> putri. Ada pangeran yang siap menikah. Siapkah sang putri tuk
> menerimanya? Putri tentu butuh waktu tuk berpikir.
>
> Putri merasa,
> mungkin ini saat yang tepat. Tentu Yang Mahakuasa telah menggerakkan
hatinya. Itu bukanlah suatu
> kebetulan. Maka datapun bertukarlah. Oh, itukah yang putri cari? Sorot
> matanya membayangkan kekaguman melihat kebaikan sang pangeran. Perlahan
> ia buka lembar kedua.... lembar ketiga... foto sang pangeran. Mmm tidak
> terlihat terlalu bagus. Tapi tak
> mengapa. Ah, ternyata kaki sang pangeran mengalami kekurangan. Putri
> termenung dalam. Ia tersenyum. Ini dia pangeran itu. Sang
> Pencipta telah meminta sedikit kemampuan kakinya tuk berjalan untuk
> digantikan di surga kelak. Ya, pada hakikatnya perjuangan, ketabahan,
> dan kesabarannya menjalani hari-hari adalah ketabahan yang luar biasa.
>
> Ya, apapun yang terjadi, konsekuensi
> apapun, putri akan berusaha menjalaninya. Ia ingin turut mendapat
> bagian tuk berada di surga kelak. Bersama pangerannya. Pangeran impian.
>
- 6b.
-
Re: (Dongeng) Mencari Cinta Sejati
Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com adzdzaki
Tue Jul 1, 2008 12:03 am (PDT)
terima kasih atas apresiasi yang begitu cantik, mbak Retno. ya, sang putri sampai saat ini masih tersenyum. Tak hentinya ia menyadari betapa bahagianya ia menemukan pangeran yang luar biasa. Apapun jadi indah, bukan? ^_^
Salam
Dyah
----- Original Message ----
From: punya_retno <punya_retno@yahoo.com >
hmmm, mengingatkan saya pd film dorama "wonderful life" yg dibintangi
oleh takuya kimura.
di film itu, justru sang putri lah yang terpaksa duduk di kursi roda.
ada banyak mlm dimana mereka harus berpindah2 restoran, karena
restoran yg mereka inginkan tak menyediakan jalur khusus untuk kursi
roda.(yg mana, agak mengagetkan buat saya, jepang ternyata minim
fasilitas utk orang cacat. atau mungkin, sekedar mdramatisasi? ada yg
tahu?)
sampai akhirnya, mereka terpaksa hanya makan mlm dgn semangkuk mi
rebus pinggir jalan. yg meskipun hanya berupa makan malam sederhana,
tapi enaaak sekali.
juga ada banyak hari sulit, dimana sang putri tak henti tersenyum.
sampai si pangeran bertanya "knp sih kamu tetap tersenyum?"
dan sang putri mjawab "dlm dunia saya, yg hanya setinggi 100 cm, ada
kamu di dlmnya. itu yg membuat dunia saya indah."
thanks for writing mbak dyah...
salam,
-retno-
--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, dyah zakiati <adzdzaki@.. .>
wrote:
>
> Pada suatu zaman, ada seorang putri yang suka bermain dan
> berlari-larian di taman. Keceriaannya menular pada bunga-bunga hingga
> selalu berkembang tanpa mengenal musim. Putri itu belum menikah. Ia
> masih senang bermain-main. Lagipula, ia ingin mendapatkan orang yang
> luar biasa. Pernah sang putri sengaja melukis dirinya dalam keadaan
> kaki yang terluka dan memakai tongkat. Dia katakan, bila ada yang ingin
> menikah dengannya, berikan gambar itu. Hanya orang luar biasa yang mau
> menikah dengan gadis seperti itu. Tapi gambar itu tak sengaja terobek
> oleh angin.
>
> Putri terus menikmati bermain dan bermain. Sengaja
> ia biarkan matahari membakar kulitnya hingga legam. Orang yang luar
> biasa takkan melihat fisik, pikirnya polos. Kadang ia juga berpikir
> dalam hati ketika melihat orang-orang yang mengalami kekurangan. Ketika
> ia lihat ada seseorang yang tunanetra dia berpikir, duhai, sanggupkah
> ia menjadi pendampingnya? Bagaimana jika sang pencipta memberikan ia
> pendamping yang tak sempurna? Ah, tak seoarangpun menginginkan
> ketidaksempurnaan dalam tubuhnya. Tak adil bukan bila kita menyalahkan
> atau menolaknya karena mendapatkan apa yang tidak diharapkannya?
>
> Sang
> putri ingin mendapatkan cinta sejati. Cinta yang tak memandang segala.
> Cinta yang timbul karena Sang Mahacinta. Cinta yang ada karena cinta
> pada-Nya. Dia berharap pangeran itu datang dari negeri jauh. Pangeran
> yang belum dikenalnya sama sekali. Yang mau menerima ia bukan karena ia
> putri, akan tetapi karena kecintaanya pada Sang Mahakuasa.
>
> Beberapa
> kali memang putri mendapat tawaran dari pangeran lain. Bukan sang putri
> menolak. Akan tetapi hatinya tidak nyaman. Yah, mungkin belum waktunya
> putri tuk menikah. Akhirnya disebuah waktu ketika senja mulai
> tenggelam, ada sebuah kabar berita dari orang yang bisa dipercaya sang
> putri. Ada pangeran yang siap menikah. Siapkah sang putri tuk
> menerimanya? Putri tentu butuh waktu tuk berpikir.
>
> Putri merasa,
> mungkin ini saat yang tepat. Tentu Yang Mahakuasa telah menggerakkan
hatinya. Itu bukanlah suatu
> kebetulan. Maka datapun bertukarlah. Oh, itukah yang putri cari? Sorot
> matanya membayangkan kekaguman melihat kebaikan sang pangeran. Perlahan
> ia buka lembar kedua.... lembar ketiga... foto sang pangeran. Mmm tidak
> terlihat terlalu bagus. Tapi tak
> mengapa. Ah, ternyata kaki sang pangeran mengalami kekurangan. Putri
> termenung dalam. Ia tersenyum. Ini dia pangeran itu. Sang
> Pencipta telah meminta sedikit kemampuan kakinya tuk berjalan untuk
> digantikan di surga kelak. Ya, pada hakikatnya perjuangan, ketabahan,
> dan kesabarannya menjalani hari-hari adalah ketabahan yang luar biasa.
>
> Ya, apapun yang terjadi, konsekuensi
> apapun, putri akan berusaha menjalaninya. Ia ingin turut mendapat
> bagian tuk berada di surga kelak. Bersama pangerannya. Pangeran impian.
- 7a.
-
Re: (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah
Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com setyawan_abe
Mon Jun 30, 2008 8:15 pm (PDT)
Hehehe, kerasa banget gitu loh eeh terbukti ding (lihat yg di bold
dibawah). Emang ada beda sih syi'ah ma Sunni.
Keliatan bedanya khan? tuuuh keliatan...tuuh :D. 'Posisi menentukan
prestasi', menentukan debat juga siih...
Ya...sutra lah :D, pan dah ditutup pan nyak? ikut ngrapetin aja deuh klo
gitu.
Salam
Arief
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "sonym4n" <sonym4n@...com > wrote:
>
> Salam
>
> 1. Saya baca dari buku Sejarah Islam yg ditulis oleh muslim beraliran
Syiah yang mengambil dari sumber2 sunni yg telah saya buktikan
otentisitasnya..
>
> 2. QS At-Tahrim dari awal sampai akhir, silakan dibaca tafsir2 Sunni
yg ada di toko buku.
>
> 3. Saya dulunya Sunni, sekarang jadi Syiah.
>
> Apakah saya masih punya tempat di hati anda utk didengarkan sebagai
masukan atau renungan?
>
> Mohon maaf, tolong coba utk dipahami bahwa posisi saya saat ini juga
karena kecintaan saya kepada Allah dan Rasul-Nya.
>
> Saya harap kita semua berniat untuk belajar menemukan kebenaran yang
memuaskan akal dan hati nurani, bukan sekedar berdebat untuk saling
mematahkan pendapat.
>
> *senyum manis*
>
> Salam
> --------------------- --------- --------- ---------
> The Power Of Not Knowing
> --------------------- --------- --------- ---------
> Sony Hilal Wicaksono
> pin:25207cf3
> ym! s0nyman
> gtalk sonym4n
> MSN: s0nyman@...
> Friendster & Facebook:
> s0nyman@...
> Multiply: s0nyman.multiply.com
> --------------------- --------- --------- --------- -
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: Bunda Vira amie_011185@...
>
> Date: Mon, 30 Jun 2008 14:58:12
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (Resensi Buku) Menjadi Secantik
Aisyah
>
>
> salam
>
> Pak sony, sebelum saya mengomentari e-mail Anda, ada tiga pertanyaan
yang akan saya ajukan:
>
> 1. Anda berkesimpulan bahwa bunda Aisha sebagaimana Anda kemukakan,
dari buku apa dan karya siapa?
>
> 2. Anda menyebutkan bahwa teguran Allah terhadap Aisyah seperti
teguran terhadap isteri nabi nabi Nuh dan Luth, bisakah Anda jelaskan
ayat, surat, dan asbabun nuzulnya?
>
> 3. Jawab dengan jujur, Islam yang Anda yakini selama ini, menurut
Syi'ah atau Sunni?
>
>
> Jika Anda menjawab ketiga pertanyaan itu, insya Allah, diskusi akan
berlanjut.
>
> wassalam
>
>
> --- On Mon, 6/30/08, sonym4n sonym4n@... wrote:
> From: sonym4n sonym4n@...
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (Resensi Buku) Menjadi Secantik
Aisyah
> To: "Milis Sekolah Kehidupan" sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> Date: Monday, June 30, 2008, 4:56 AM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Waduh, mengambil contoh koq dari seorang perempuan yg seringkali
membuat hati Rasulullah saw resah, saking resahnya hati Rasulullah
hingga Allah menurunkan surat khusus utk menegur istri Rasulullah saw
tersebut...tidak ingatkah betapa resahnya hati Rasulullah dibuat oleh
Aisyah?
>
> Tidak percayakah kepada Al-Quran? Sehingga bukannya mengambil dari
Al-Quran, malah mengambil pelajaran dari perempuan yg ditegur Al-Quran
sekeras-kerasnya sehingga disamakan dengan istri Nabi Nuh as dan istri
Nabi Luth as?
>
> Kecuali utk mengambil pelajaran agar tidak seperti Aisyah, saya
sarankan utk mencontoh Fatimah putri Rasulullah saw yg jelas dididik
langsung oleh Rasulullah saw sejak dalam kandungan...
>
> Maaf bukan utk diperdebatkan, saya hanya mengharap direnungkan. ..
>
> *senyum manis*
>
> Salam
> ------------ --------- --------- --------- ---------
> The Power Of Not Knowing
> ------------ --------- --------- --------- ---------
> Sony Hilal Wicaksono
> pin:25207cf3
> ym! s0nyman
> gtalk sonym4n
> MSN: s0nyman@msn. com
> Friendster Facebook:
> s0nyman@yahoo. com
> Multiply: s0nyman.multiply. com
> ------------ --------- --------- --------- --------- -
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: "Rini Nurul" rinurbad@gmail. com>
> Date: Mon, 30 Jun 2008 11:44:39 -0000
> To: <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>
> Subject: [sekolah-kehidupan] (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah
> Sub judul: Membenahi Diri Sepanjang Waktu Agar
Kamu Menjelma Menjadi
> Secantik Kekasih Rasulullah
> Penulis: Nunik Utami
> Penerbit: Gen! Mirqat
> Tebal: 118 halaman
> Cetakan: I, April 2008
> Beli di: Gunung Agung, BIP
> Harga: Rp 17.500,00
> Skor: 8
>
> Aisyah adalah figur wanita yang cukup terkemuka. Salah satu istri
> Rasulullah yang diberi panggilan sayang 'Khumaira' (yang Kemerah-
> merahan).
> Banyak perilaku beliau yang dapat diteladani sehingga seorang
muslimah
> dapat menjadi cantik, terutama secara kepribadian.
>
> Buku yang memuat empat bab besar ini tidak terasa berat sebagai
> santapan rohani berkat diksi, pilihan font, dan penataan baris yang
> cukup jarang sehingga tidak melelahkan mata. Penulis menguraikan
> langkah-langkah untuk menampilkan kecantikan diri, hati, pribadi dan
> pergaulan. Tema yang tak pernah 'basi' untuk diangkat mengingat iklan
> yang mendorong wanita mempercantik diri bertaburan setiap saat di
> berbagai media.
>
> Aisyah sendiri tak luput dari kekurangan, yakni rasa cemburu. Dalam
> buku ini terdapat segi-segi yang relatif jarang dibahas, seperti
> pernikahan Rasulullah dengan seorang wanita Yahudi. Penulis
> menyertakan kisah-kisah berhikmah lain, yang tak asing lagi, misalnya
> Qarun si tamak dan Firaun si pongah untuk mempertegas bahaya
> kesombongan.
>
> Ibarat peribahasa, 'keretakan gading' pada buku solo Nunik Utami ini
> adalah beberapa tata bahasa yang luput dari penyuntingan. Tidak
> terlalu mengganggu memang, contohnya 'nya' untuk Allah, atau
'dihati'.
> Secara keseluruhan, Menjadi Secantik Aisyah bermanfaat bagi pembaca
> remaja dengan gaya bahasa cenderung baku. Favorit saya adalah sub bab
> Ikhlas, tepatnya petikan sbb:
> 'Dengan berbekal rasa ikhlas, seseorang tidak akan merasa mudah lelah
> dalam berjuang menempuh hidup..' (halaman 59).
>
- 7b.
-
Re: (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah
Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com yudhi_sipdeh
Tue Jul 1, 2008 12:12 am (PDT)
maaf sebelumnya, bukan maksud saya membela Mas Sony
mungkin memang benar juga Aisyah itu punya banyak kelebihan (muda, cantik, pintar, tangkas, berani) tapi ada kekurangannya juga, walau suka membanding-bandingkankan dengan istri-istri yang lain tetap saja Nabi Muhammad SAW paling cinta pada istri pertama Siti Khadijah yang beriman disaat orang lain tidak beriman dan juga telah memberinya putri2 yang sholeh (berjumlah 4).
Yang membuat Nabi susah terutama soal gosip tertinggal di belakang rombongan dan pulang bersama seorang lelaki. Walau akhirnya turun ayat untuk menjelaskan perkara ini dan juga persekonkolan yang menyusahkan Nabi sehingga Nabi menawarkan cerai kepada mereka semua.
Keutamaan Aisyah terutama karena Nabi Muhammad SAW dan Sayidina Abu Bakar Sidiq meninggal dunia di tempat Aisyah dan dikuburkan di situ juga.
Hanya saja pada masa sepeninggal Nabi, Siti Aisyah terlalu jauh masuk dalam politik perebutan kekuasaan Khalifah sehingga terjadi pertumpahan darah umat muslim karena ia berdiri di pihak yang berlawanan dengan Sayidina Ali. Terjadilah perang saudara yang sia-sia.
Padahal sebelum Nabi wafat, pernah berwasiat kepada Aisyah tentang perihal itu namun ia melalaikan dan melupakannya.
Dan sejak itu pula Sejak itu mulai muncul fanatisme golongan Syiah yang memuliakan secara berlebihan Sayidina Ali dan keturunan keluarga Nabi.
Itulah sebabnya saat menjelang kematiaanya ia urung dimakamkan dekat makam Nabi dan Ayahnya dan merubah wasiatnya agar dikuburkan bersama di tempat istri-istri Nabi yang lain.
note : buku sejarah Nabi (sirah nabwawiyah) dan Sejarah riwayat Khulafa (sirah khulafa)
Jadi jika pandangan mas Sony juga benar yang melihat ada kekurang pada diri Aisyah. Dan pendapat mba-mba dan Ibu-ibu juga benar jika melihat kelebihan Aisyah.
demikian dari saya.
Bila pendapat saya salah mohon dimaafkan.
Beda pendapat dalam Islam adalah Rahmat sehingga kita bisa saling belajar.
KEBENARAN semata-mata hanyalah milik ALLAH SWT
salam cinta
luv 4 all
--- On Mon, 6/30/08, Bunda Vira <amie_011185@yahoo.com > wrote:
salam
Pak sony, sebelum saya mengomentari e-mail Anda, ada tiga pertanyaan yang akan saya ajukan:
1. Anda berkesimpulan bahwa bunda Aisha sebagaimana Anda kemukakan, dari buku apa dan karya siapa?
2. Anda menyebutkan bahwa teguran Allah terhadap Aisyah seperti teguran terhadap isteri nabi nabi Nuh dan Luth, bisakah Anda jelaskan ayat, surat, dan asbabun nuzulnya?
3. Jawab dengan jujur, Islam yang Anda yakini selama ini, menurut Syi'ah atau Sunni?
Jika Anda menjawab ketiga pertanyaan itu, insya Allah, diskusi akan berlanjut.
wassalam
--- On Mon, 6/30/08, sonym4n <sonym4n@gmail. com> wrote:
From: sonym4n <sonym4n@gmail. com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah
To: "Milis Sekolah Kehidupan" <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>
Date: Monday, June 30, 2008, 4:56 AM
Waduh, mengambil contoh koq dari seorang perempuan yg seringkali membuat hati Rasulullah saw resah, saking resahnya hati Rasulullah hingga Allah menurunkan surat khusus utk menegur istri Rasulullah saw tersebut...tidak ingatkah betapa resahnya hati Rasulullah dibuat oleh Aisyah?
Tidak percayakah kepada Al-Quran? Sehingga bukannya mengambil dari Al-Quran, malah mengambil pelajaran dari perempuan yg ditegur Al-Quran sekeras-kerasnya sehingga disamakan dengan istri Nabi Nuh as dan istri Nabi Luth as?
Kecuali utk mengambil pelajaran agar tidak seperti Aisyah, saya sarankan utk mencontoh Fatimah putri Rasulullah saw yg jelas dididik langsung oleh Rasulullah saw sejak dalam kandungan...
Maaf bukan utk diperdebatkan, saya hanya mengharap direnungkan. ..
*senyum manis*
Salam
------------ --------- --------- --------- ---------
The Power Of Not Knowing
------------ --------- --------- --------- ---------
Sony Hilal Wicaksono
pin:25207cf3
ym! s0nyman
gtalk sonym4n
MSN: s0nyman@msn. com
Friendster Facebook:
s0nyman@yahoo. com
Multiply: s0nyman.multiply. com
------------ --------- --------- --------- --------- -
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
From: "Rini Nurul" <rinurbad@gmail. com>
Date: Mon, 30 Jun 2008 11:44:39 -0000
To: <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>
Subject: [sekolah-kehidupan] (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah
Sub judul: Membenahi Diri Sepanjang Waktu Agar Kamu Menjelma Menjadi
Secantik Kekasih Rasulullah
Penulis: Nunik Utami
Penerbit: Gen! Mirqat
Tebal: 118 halaman
Cetakan: I, April 2008
Beli di: Gunung Agung, BIP
Harga: Rp 17.500,00
Skor: 8
Aisyah adalah figur wanita yang cukup terkemuka. Salah satu istri
Rasulullah yang diberi panggilan sayang 'Khumaira' (yang Kemerah-
merahan).
Banyak perilaku beliau yang dapat diteladani sehingga seorang muslimah
dapat menjadi cantik, terutama secara kepribadian.
Buku yang memuat empat bab besar ini tidak terasa berat sebagai
santapan rohani berkat diksi, pilihan font, dan penataan baris yang
cukup jarang sehingga tidak melelahkan mata. Penulis menguraikan
langkah-langkah untuk menampilkan kecantikan diri, hati, pribadi dan
pergaulan. Tema yang tak pernah 'basi' untuk diangkat mengingat iklan
yang mendorong wanita mempercantik diri bertaburan setiap saat di
berbagai media.
Aisyah sendiri tak luput dari kekurangan, yakni rasa cemburu. Dalam
buku ini terdapat segi-segi yang relatif jarang dibahas, seperti
pernikahan Rasulullah dengan seorang wanita Yahudi. Penulis
menyertakan kisah-kisah berhikmah lain, yang tak asing lagi, misalnya
Qarun si tamak dan Firaun si pongah untuk mempertegas bahaya
kesombongan.
Ibarat peribahasa, 'keretakan gading' pada buku solo Nunik Utami ini
adalah beberapa tata bahasa yang luput dari penyuntingan. Tidak
terlalu mengganggu memang, contohnya 'nya' untuk Allah, atau 'dihati'.
Secara keseluruhan, Menjadi Secantik Aisyah bermanfaat bagi pembaca
remaja dengan gaya bahasa cenderung baku. Favorit saya adalah sub bab
Ikhlas, tepatnya petikan sbb:
'Dengan berbekal rasa ikhlas, seseorang tidak akan merasa mudah lelah
dalam berjuang menempuh hidup..' (halaman 59).
- 7c.
-
Re: (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah
Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com yudhi_sipdeh
Tue Jul 1, 2008 12:12 am (PDT)
maaf sebelumnya, bukan maksud saya membela Mas Sony
mungkin memang benar juga Aisyah itu punya banyak kelebihan (muda, cantik, pintar, tangkas, berani) tapi ada kekurangannya juga, walau suka membanding-bandingkankan dengan istri-istri yang lain tetap saja Nabi Muhammad SAW paling cinta pada istri pertama Siti Khadijah yang beriman disaat orang lain tidak beriman dan juga telah memberinya putri2 yang sholeh (berjumlah 4).
Yang membuat Nabi susah terutama soal gosip tertinggal di belakang rombongan dan pulang bersama seorang lelaki. Walau akhirnya turun ayat untuk menjelaskan perkara ini dan juga persekonkolan yang menyusahkan Nabi sehingga Nabi menawarkan cerai kepada mereka semua.
Keutamaan Aisyah terutama karena Nabi Muhammad SAW dan Sayidina Abu Bakar Sidiq meninggal dunia di tempat Aisyah dan dikuburkan di situ juga.
Hanya saja pada masa sepeninggal Nabi, Siti Aisyah terlalu jauh masuk dalam politik perebutan kekuasaan Khalifah sehingga terjadi pertumpahan darah umat muslim karena ia berdiri di pihak yang berlawanan dengan Sayidina Ali. Terjadilah perang saudara yang sia-sia.
Padahal sebelum Nabi wafat, pernah berwasiat kepada Aisyah tentang perihal itu namun ia melalaikan dan melupakannya.
Dan sejak itu pula Sejak itu mulai muncul fanatisme golongan Syiah yang memuliakan secara berlebihan Sayidina Ali dan keturunan keluarga Nabi.
Itulah sebabnya saat menjelang kematiaanya ia urung dimakamkan dekat makam Nabi dan Ayahnya dan merubah wasiatnya agar dikuburkan bersama di tempat istri-istri Nabi yang lain.
note : buku sejarah Nabi (sirah nabwawiyah) dan Sejarah riwayat Khulafa (sirah khulafa)
Jadi jika pandangan mas Sony juga benar yang melihat ada kekurang pada diri Aisyah. Dan pendapat mba-mba dan Ibu-ibu juga benar jika melihat kelebihan Aisyah.
demikian dari saya.
Bila pendapat saya saya mohon dimaafkan.
Beda pendapat dalam Islam adalah Rahmat sehingga kita bisa saling belajar.
KEBENARAN semata-mata milik ALLAH SWT
--- On Mon, 6/30/08, Bunda Vira <amie_011185@yahoo.com > wrote:
salam
Pak sony, sebelum saya mengomentari e-mail Anda, ada tiga pertanyaan yang akan saya ajukan:
1. Anda berkesimpulan bahwa bunda Aisha sebagaimana Anda kemukakan, dari buku apa dan karya siapa?
2. Anda menyebutkan bahwa teguran Allah terhadap Aisyah seperti teguran terhadap isteri nabi nabi Nuh dan Luth, bisakah Anda jelaskan ayat, surat, dan asbabun nuzulnya?
3. Jawab dengan jujur, Islam yang Anda yakini selama ini, menurut Syi'ah atau Sunni?
Jika Anda menjawab ketiga pertanyaan itu, insya Allah, diskusi akan berlanjut.
wassalam
--- On Mon, 6/30/08, sonym4n <sonym4n@gmail. com> wrote:
From: sonym4n <sonym4n@gmail. com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah
To: "Milis Sekolah Kehidupan" <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>
Date: Monday, June 30, 2008, 4:56 AM
Waduh, mengambil contoh koq dari seorang perempuan yg seringkali membuat hati Rasulullah saw resah, saking resahnya hati Rasulullah hingga Allah menurunkan surat khusus utk menegur istri Rasulullah saw tersebut...tidak ingatkah betapa resahnya hati Rasulullah dibuat oleh Aisyah?
Tidak percayakah kepada Al-Quran? Sehingga bukannya mengambil dari Al-Quran, malah mengambil pelajaran dari perempuan yg ditegur Al-Quran sekeras-kerasnya sehingga disamakan dengan istri Nabi Nuh as dan istri Nabi Luth as?
Kecuali utk mengambil pelajaran agar tidak seperti Aisyah, saya sarankan utk mencontoh Fatimah putri Rasulullah saw yg jelas dididik langsung oleh Rasulullah saw sejak dalam kandungan...
Maaf bukan utk diperdebatkan, saya hanya mengharap direnungkan. ..
*senyum manis*
Salam
------------ --------- --------- --------- ---------
The Power Of Not Knowing
------------ --------- --------- --------- ---------
Sony Hilal Wicaksono
pin:25207cf3
ym! s0nyman
gtalk sonym4n
MSN: s0nyman@msn. com
Friendster Facebook:
s0nyman@yahoo. com
Multiply: s0nyman.multiply. com
------------ --------- --------- --------- --------- -
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
From: "Rini Nurul" <rinurbad@gmail. com>
Date: Mon, 30 Jun 2008 11:44:39 -0000
To: <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>
Subject: [sekolah-kehidupan] (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah
Sub judul: Membenahi Diri Sepanjang Waktu Agar Kamu Menjelma Menjadi
Secantik Kekasih Rasulullah
Penulis: Nunik Utami
Penerbit: Gen! Mirqat
Tebal: 118 halaman
Cetakan: I, April 2008
Beli di: Gunung Agung, BIP
Harga: Rp 17.500,00
Skor: 8
Aisyah adalah figur wanita yang cukup terkemuka. Salah satu istri
Rasulullah yang diberi panggilan sayang 'Khumaira' (yang Kemerah-
merahan).
Banyak perilaku beliau yang dapat diteladani sehingga seorang muslimah
dapat menjadi cantik, terutama secara kepribadian.
Buku yang memuat empat bab besar ini tidak terasa berat sebagai
santapan rohani berkat diksi, pilihan font, dan penataan baris yang
cukup jarang sehingga tidak melelahkan mata. Penulis menguraikan
langkah-langkah untuk menampilkan kecantikan diri, hati, pribadi dan
pergaulan. Tema yang tak pernah 'basi' untuk diangkat mengingat iklan
yang mendorong wanita mempercantik diri bertaburan setiap saat di
berbagai media.
Aisyah sendiri tak luput dari kekurangan, yakni rasa cemburu. Dalam
buku ini terdapat segi-segi yang relatif jarang dibahas, seperti
pernikahan Rasulullah dengan seorang wanita Yahudi. Penulis
menyertakan kisah-kisah berhikmah lain, yang tak asing lagi, misalnya
Qarun si tamak dan Firaun si pongah untuk mempertegas bahaya
kesombongan.
Ibarat peribahasa, 'keretakan gading' pada buku solo Nunik Utami ini
adalah beberapa tata bahasa yang luput dari penyuntingan. Tidak
terlalu mengganggu memang, contohnya 'nya' untuk Allah, atau 'dihati'.
Secara keseluruhan, Menjadi Secantik Aisyah bermanfaat bagi pembaca
remaja dengan gaya bahasa cenderung baku. Favorit saya adalah sub bab
Ikhlas, tepatnya petikan sbb:
'Dengan berbekal rasa ikhlas, seseorang tidak akan merasa mudah lelah
dalam berjuang menempuh hidup..' (halaman 59).
- 7d.
-
Re: (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Tue Jul 1, 2008 12:46 am (PDT)
Assalamu'alaykum
dengan demikian
diskusi ini ditutup
untuk selanjutnya bagi yang masih mau meneruskan dan lain-lain harap
japri saja ke masing-masing pihak.
Makasi, Pak Teha atas remindernya :)
Mari jadikan sekolah kita nyaman bagi semua :)
make comfort home for all
wassalam
Novi Ningsih
(salah satu) moderator
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , yudhi muliantocom
<yudhi_sipdeh@...> wrote:
>
>
> maaf sebelumnya, bukan maksud saya membela Mas Sony
> mungkin memang benar juga Aisyah itu punya banyak kelebihan (muda,
cantik, pintar, tangkas, berani) tapi ada kekurangannya juga, walau
suka membanding-bandingkankan dengan istri-istri yang lain tetap saja
Nabi Muhammad SAW paling cinta pada istri pertama Siti Khadijah yang
beriman disaat orang lain tidak beriman dan juga telah memberinya
putri2 yang sholeh (berjumlah 4).
>
> Yang membuat Nabi susah terutama soal gosip tertinggal di belakang
rombongan dan pulang bersama seorang lelaki. Walau akhirnya turun ayat
untuk menjelaskan perkara ini dan juga persekonkolan yang menyusahkan
Nabi sehingga Nabi menawarkan cerai kepada mereka semua.
>
> Keutamaan Aisyah terutama karena Nabi Muhammad SAW dan Sayidina Abu
Bakar Sidiq meninggal dunia di tempat Aisyah dan dikuburkan di situ juga.
>
> Hanya saja pada masa sepeninggal Nabi, Siti Aisyah terlalu jauh
masuk dalam politik perebutan kekuasaan Khalifah sehingga terjadi
pertumpahan darah umat muslim karena ia berdiri di pihak yang
berlawanan dengan Sayidina Ali. Terjadilah perang saudara yang sia-sia.
> Padahal sebelum Nabi wafat, pernah berwasiat kepada Aisyah tentang
perihal itu namun ia melalaikan dan melupakannya.
> Dan sejak itu pula Sejak itu mulai muncul fanatisme golongan Syiah
yang memuliakan secara berlebihan Sayidina Ali dan keturunan keluarga
Nabi.
>
> Itulah sebabnya saat menjelang kematiaanya ia urung dimakamkan dekat
makam Nabi dan Ayahnya dan merubah wasiatnya agar dikuburkan bersama
di tempat istri-istri Nabi yang lain.
>
> note : buku sejarah Nabi (sirah nabwawiyah) dan Sejarah riwayat
Khulafa (sirah khulafa)
>
>
> Jadi jika pandangan mas Sony juga benar yang melihat ada kekurang
pada diri Aisyah. Dan pendapat mba-mba dan Ibu-ibu juga benar jika
melihat kelebihan Aisyah.
>
>
> demikian dari saya.
>
> Bila pendapat saya saya mohon dimaafkan.
> Beda pendapat dalam Islam adalah Rahmat sehingga kita bisa saling
belajar.
>
> KEBENARAN semata-mata milik ALLAH SWT
>
>
>
> --- On Mon, 6/30/08, Bunda Vira <amie_011185@...> wrote:
>
> salam
>
> Pak sony, sebelum saya mengomentari e-mail Anda, ada tiga pertanyaan
yang akan saya ajukan:
>
> 1. Anda berkesimpulan bahwa bunda Aisha sebagaimana Anda kemukakan,
dari buku apa dan karya siapa?
>
> 2. Anda menyebutkan bahwa teguran Allah terhadap Aisyah seperti
teguran terhadap isteri nabi nabi Nuh dan Luth, bisakah Anda jelaskan
ayat, surat, dan asbabun nuzulnya?
>
> 3. Jawab dengan jujur, Islam yang Anda yakini selama ini, menurut
Syi'ah atau Sunni?
>
>
> Jika Anda menjawab ketiga pertanyaan itu, insya Allah, diskusi akan
berlanjut.
>
> wassalam
>
>
> --- On Mon, 6/30/08, sonym4n <sonym4n@gmail. com> wrote:
> From: sonym4n <sonym4n@gmail. com>
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah
> To: "Milis Sekolah Kehidupan" <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>
> Date: Monday, June 30, 2008, 4:56 AM
>
> Waduh, mengambil contoh koq dari seorang perempuan yg seringkali
membuat hati Rasulullah saw resah, saking resahnya hati Rasulullah
hingga Allah menurunkan surat khusus utk menegur istri Rasulullah saw
tersebut...tidak ingatkah betapa resahnya hati Rasulullah dibuat oleh
Aisyah?
>
> Tidak percayakah kepada Al-Quran? Sehingga bukannya mengambil dari
Al-Quran, malah mengambil pelajaran dari perempuan yg ditegur Al-Quran
sekeras-kerasnya sehingga disamakan dengan istri Nabi Nuh as dan istri
Nabi Luth as?
>
> Kecuali utk mengambil pelajaran agar tidak seperti Aisyah, saya
sarankan utk mencontoh Fatimah putri Rasulullah saw yg jelas dididik
langsung oleh Rasulullah saw sejak dalam kandungan...
>
> Maaf bukan utk diperdebatkan, saya hanya mengharap direnungkan. ..
>
> *senyum manis*
>
> Salam
> ------------ --------- --------- --------- ---------
> The Power Of Not Knowing
> ------------ --------- --------- --------- ---------
> Sony Hilal Wicaksono
> pin:25207cf3
> ym! s0nyman
> gtalk sonym4n
> MSN: s0nyman@msn. com
> Friendster Facebook:
> s0nyman@yahoo. com
> Multiply: s0nyman.multiply. com
> ------------ --------- --------- --------- --------- -
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> From: "Rini Nurul" <rinurbad@gmail. com>
> Date: Mon, 30 Jun 2008 11:44:39 -0000
> To: <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>
> Subject: [sekolah-kehidupan] (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah
> Sub judul: Membenahi Diri Sepanjang Waktu Agar Kamu Menjelma Menjadi
> Secantik Kekasih Rasulullah
> Penulis: Nunik Utami
> Penerbit: Gen! Mirqat
> Tebal: 118 halaman
> Cetakan: I, April 2008
> Beli di: Gunung Agung, BIP
> Harga: Rp 17.500,00
> Skor: 8
>
> Aisyah adalah figur wanita yang cukup terkemuka. Salah satu istri
> Rasulullah yang diberi panggilan sayang 'Khumaira' (yang Kemerah-
> merahan).
> Banyak perilaku beliau yang dapat diteladani sehingga seorang muslimah
> dapat menjadi cantik, terutama secara kepribadian.
>
> Buku yang memuat empat bab besar ini tidak terasa berat sebagai
> santapan rohani berkat diksi, pilihan font, dan penataan baris yang
> cukup jarang sehingga tidak melelahkan mata. Penulis menguraikan
> langkah-langkah untuk menampilkan kecantikan diri, hati, pribadi dan
> pergaulan. Tema yang tak pernah 'basi' untuk diangkat mengingat iklan
> yang mendorong wanita mempercantik diri bertaburan setiap saat di
> berbagai media.
>
> Aisyah sendiri tak luput dari kekurangan, yakni rasa cemburu. Dalam
> buku ini terdapat segi-segi yang relatif jarang dibahas, seperti
> pernikahan Rasulullah dengan seorang wanita Yahudi. Penulis
> menyertakan kisah-kisah berhikmah lain, yang tak asing lagi, misalnya
> Qarun si tamak dan Firaun si pongah untuk mempertegas bahaya
> kesombongan.
>
> Ibarat peribahasa, 'keretakan gading' pada buku solo Nunik Utami ini
> adalah beberapa tata bahasa yang luput dari penyuntingan. Tidak
> terlalu mengganggu memang, contohnya 'nya' untuk Allah, atau 'dihati'.
> Secara keseluruhan, Menjadi Secantik Aisyah bermanfaat bagi pembaca
> remaja dengan gaya bahasa cenderung baku. Favorit saya adalah sub bab
> Ikhlas, tepatnya petikan sbb:
> 'Dengan berbekal rasa ikhlas, seseorang tidak akan merasa mudah lelah
> dalam berjuang menempuh hidup..' (halaman 59).
>
- 7e.
-
Re: (Resensi Buku) Menjadi Secantik Aisyah
Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com setyawan_abe
Tue Jul 1, 2008 12:55 am (PDT)
'Alaikum salam wr wb
(*ucluk...ucluk...ucluk.. .-lari dengan semangat 45-*) yaaahhh...Mbak
Novi...(kecewa.com), padahal dah semangat niih mau ngasih komen.
Kok ditutup siiih, yo wes lah kalau gitu. Aku mulih...(*pundung*)
Salam
Arief
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "novi_ningsih"com
<novi_ningsih@...> wrote:
>
>
> Assalamu'alaykum
>
>
> dengan demikian
>
> diskusi ini ditutup
>
> untuk selanjutnya bagi yang masih mau meneruskan dan lain-lain harap
> japri saja ke masing-masing pihak.
>
> Makasi, Pak Teha atas remindernya :)
>
>
>
> Mari jadikan sekolah kita nyaman bagi semua :)
>
> make comfort home for all
>
>
>
> wassalam
>
>
>
> Novi Ningsih
>
> (salah satu) moderator
>
- 8a.
-
Pembayaran Investasi Buku Antologi Sekolah Kehidupan Per 1 Juli 2008
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Mon Jun 30, 2008 8:18 pm (PDT)
Assalamu'alaikum wrwb
Bagi teman-teman penulis yang karyanya terpilih dalam buku antologi ini dan
sudah membayar investasi, mohon dengan sangat kerjasamanya untuk memberikan
konfirmasi & bukti transfernya *hanya* melalui email di
antologi_sk@yahoo.com atau via fax di 021-6009305 atau 021-6006944.
Mohon mengikuti petunjuk seperti yang sudah dikirimkan via japri pada
teman-teman yang karyanya terpilih.
*Panitia kembali memberitahukan bahwa Panitia tidak menerima konfirmasi
pembayaran via sms atau telepon.
*Dan karena buku antologi ini sudah harus segera dicetak dan diterbitkan,
mohon bantuan dan kerjasama dari teman-teman semua agar segala sesuatunya
dapat berjalan lancar.
Berikut daftar penulis yang *sudah membayar investasi dan memberikan
konfirmasi pembayarannya via email atau fax* per 1 Juli 2008:
1) Jenny Jusuf
2) Benny Oktaviano
3) Dewi Cendika (Ichen)
4) Regantini
5) Retno (2 tulisan)
6) Catur
7) Hasan Bisri
8) Ayong
9) Lukman Hadi
10) Yudhi Mulianto
11) Setta
12) Nera Andiyanti
13) Bu Has
14) Lia (2 tulisan)
15) Inna Putri
16) Sismanto
17) Dani
18) Endah
19) Arham
20) Wildan Fikri
21) Syafaatus
22) Divin
23) Nabilah
24) Nana S
25) Novi Khansa (2 tulisan)
26) Listya
27) Dyah Zakiati
28) Lilyani Taurisia
29) Azwar Nazir
30) Sunu Hadi
31) Andhini Putri
32) Rachmad Jr
33) Febty
34) Nia Robie'
35) Siwi (2 tulisan)
36) Sayyid Madany Syani
37) Asma Sembiring
38) St Fatimah (2 tulisan)
Terima kasih banyak sebelumnya atas bantuan dan kerjasamanya.
Salam
Panitia Sie Launching Buku Antologi SK
- 8b.
-
[revisi] Pembayaran Investasi Buku Antologi Sekolah Kehidupan Per 1
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Mon Jun 30, 2008 8:21 pm (PDT)
Assalamu'alaikum wrwb
Bagi teman-teman penulis yang karyanya terpilih dalam buku antologi ini dan
sudah membayar investasi, mohon dengan sangat kerjasamanya untuk memberikan
konfirmasi & bukti transfernya *hanya* melalui email di
antologi_sk@yahoo.com atau via fax di 021-6009305 atau 021-6006944.
Mohon mengikuti petunjuk seperti yang sudah dikirimkan via japri pada
teman-teman yang karyanya terpilih.
*Panitia kembali memberitahukan bahwa Panitia tidak menerima konfirmasi
pembayaran via sms atau telepon.
*Dan karena buku antologi ini sudah harus segera dicetak dan diterbitkan,
mohon bantuan dan kerjasama dari teman-teman semua agar segala sesuatunya
dapat berjalan lancar.
Berikut daftar penulis yang *sudah membayar investasi dan memberikan
konfirmasi pembayarannya via email atau fax* per 1 Juli 2008:
1) Jenny Jusuf
2) Benny Oktaviano
3) Dewi Cendika (Ichen)
4) Regantini
5) Retno (2 tulisan)
6) Catur
7) Hasan Bisri
8) Ayong
9) Lukman Hadi
10) Yudhi Mulianto
11) Setta
12) Nera Andiyanti
13) Bu Has
14) Lia (2 tulisan)
15) Inna Putri
16) Sismanto
17) Dani
18) Endah
19) Arham
20) Wildan Fikri
21) Syafaatus
22) Divin
23) Nabilah
24) Nana S
25) Novi Khansa (2 tulisan)
26) Listya
27) Dyah Zakiati
28) Lilyani Taurisia
29) Azwar Nazir
30) Sunu Hadi
31) Andhini Putri
32) Rachmad Jr
33) Febty
34) Nia Robie'
35) Siwi (2 tulisan)
36) Sayyid Madany Syani
37) Asma Sembiring
38) St Fatimah (2 tulisan)
39) Arrizki Abidin
Terima kasih banyak sebelumnya atas bantuan dan kerjasamanya.
Salam
Panitia Sie Launching Buku Antologi SK
- 8c.
-
[revisi lagi] Pembayaran Investasi Buku Antologi Sekolah Kehidupan P
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Mon Jun 30, 2008 8:25 pm (PDT)
Assalamu'alaikum wrwb
Bagi teman-teman penulis yang karyanya terpilih dalam buku antologi ini dan
sudah membayar investasi, mohon dengan sangat kerjasamanya untuk memberikan
konfirmasi & bukti transfernya *hanya* melalui email di
antologi_sk@yahoo.com atau via fax di 021-6009305 atau 021-6006944.
Mohon mengikuti petunjuk seperti yang sudah dikirimkan via japri pada
teman-teman yang karyanya terpilih.
*Panitia kembali memberitahukan bahwa Panitia tidak menerima konfirmasi
pembayaran via sms atau telepon.
*Dan karena buku antologi ini sudah harus segera dicetak dan diterbitkan,
mohon bantuan dan kerjasama dari teman-teman semua agar segala sesuatunya
dapat berjalan lancar.
Berikut daftar penulis yang *sudah membayar investasi dan memberikan
konfirmasi pembayarannya via email atau fax* per 1 Juli 2008:
1) Jenny Jusuf
2) Benny Oktaviano
3) Dewi Cendika (Ichen)
4) Regantini
5) Retno (2 tulisan)
6) Catur
7) Hasan Bisri
8) Ayong
9) Lukman Hadi
10) Yudhi Mulianto
11) Setta
12) Nera Andiyanti
13) Bu Has
14) Lia (2 tulisan)
15) Inna Putri
16) Sismanto
17) Dani
18) Endah
19) Arham
20) Wildan Fikri
21) Syafaatus
22) Divin
23) Nabilah
24) Nana S
25) Novi Khansa (2 tulisan)
26) Listya
27) Dyah Zakiati
28) Lilyani Taurisia
29) Azwar Nazir
30) Sunu Hadi
31) Andhini Putri
32) Rachmad Jr
33) Febty
34) Nia Robie'
35) Siwi (2 tulisan)
36) Sayyid Madany Syani
37) Asma Sembiring
38) St Fatimah (2 tulisan)
39) Arrizki Abidin
40) Lanny Megasari
Terima kasih banyak sebelumnya atas bantuan dan kerjasamanya.
Salam
Panitia Sie Launching Buku Antologi SK
- 9a.
-
Re: (Selingan) Berbuat Baik
Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com punya_retno
Mon Jun 30, 2008 8:18 pm (PDT)
hmmm...
dimulai dr hal2 sederhana ya pak teha...
jadi ingat film amelie...:)
thanks for writing, pak teha.
semoga ini menginspirasi kita smua utk terus berbuat baik pd sesama.
salam,
-retno-
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , dyah zakiati <adzdzaki@..com .>
wrote:
>
>
> Terima kasih ya, Pak. Kebaikan bapak membangkitkan semangat tuk
membuat kebaikan-kebaikan baru. Semoga kebaikan selalu mengalir di
hati kita. Saya bersyukur kepada-Nya telah dipertemukan dengan
orang-orang yang begitu baik di Eska.
>
> Salam
> Dyah
> (senangnya dapat cerita tuk diceritakan ke murid-murid)
>
>
> ----- Original Message ----
> From: teha sugiyo <sinarning_rat@...>
> To: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >; ekacom
farida <ek_farida@...>
> Sent: Sunday, June 29, 2008 1:56:21 AM
> Subject: [sekolah-kehidupan] (Selingan) Berbuat Baik
>
>
> Selingan
>
> Dari milis tetangga untuk menemani akhir pekan kita.
>
> Jangan Pernah Berhenti untuk Berbuat Baik
>
> Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan
> dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa
> beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar.
>
> Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah
> berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang
> wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan,
> ia hanya berani meminta segelas air.
>
> Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut
> pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.
> Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya,
> "berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?"
> Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar apapun".
> "Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan"
> kata wanita itu menambahkan.
> Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :" Dari
> dalam hatiku aku berterima kasih pada anda."
>
> Sekian belas tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang
> sangat kritis. Paradokter dikota itu sudah tidak sanggup
> menanganinya.
>
> Mereka akhirnya mengirimnya ke kotabesar, dimana terdapat dokter
> spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.
> Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia
> mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas
> pancaran aneh pada mata dokter Kelly.
> Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju
> kamar si wanita tersebut.
>
> Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia
> langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali
> ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk
> menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan
> perhatian khusus pada kasus wanita itu.
>
> Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh
> kemenangan.. . Wanita itu sembuh !!. Dr. Kelly meminta bagian keuangan
> rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan
> kepadanya untuk persetujuan.
>
> Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar
> tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.
> Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa
> ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil
> seumur hidupnya.
>
> Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan
> ada sesuatu yang menarik perhatuannya pada pojok atas lembar tagihan
> tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi..
> "Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu.." tertanda, DR
Howard Kelly.
> Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: "Tuhan, terima
> kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan
> tangan manusia."
>
>
>
> _____________________ _________ __
> Nama baru untuk Anda!
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail.
> Cepat sebelum diambil orang lain!
>
- 10.
-
(Inspirasi) Untuk yang Tersayang
Posted by: "Jenny Jusuf" j3nnyjusuf@yahoo.com j3nnyjusuf
Mon Jun 30, 2008 11:41 pm (PDT)
Tulisan ini saya buat setahun yang lalu, namun rasanya sayang bila hanya disimpan sendiri. Maaf sebelumnya bila tulisan ini agak sektoral, namun saya berharap kita bisa menikmatinya bersama-sama, dan (mudah-mudahan) memetik sesuatu darinya ;-)
Untuk yang Tersayang
Sayang,
Seharian ini saya tersenyum terus. Iya, agak mirip orang gila memang. Mau tahu kenapa? Saya selalu geli jika teringat polahmu tadi siang, ketika kamu berada dalam gendongan saya, dan dengan nyaman merengkuh leher dan pundak saya. Tiba-tiba kamu menggeliat, dengan gerakan yang begitu tiba-tiba sampai saya ngeri sendiri (maklum, lengan saya yang kurus ini agak ringkih untuk menahan gerakan mendadak dari tubuhmu yang semakin berat).
Kamu bilang, kamu ingin pipis. Cepat-cepat saya menurunkanmu. Sayangnya, ucapanmu itu terlambat. Kamu sudah membasahi kemeja dan jaket saya dengan sukses. Saya hanya bisa tergelak melihat noda besar yang basah itu.
Tapi tenang, saya tidak marah kok. Mana bisa saya marah padamu? Kamu adalah sosok paling lucu, paling menyenangkan dan paling menggemaskan yang pernah saya temui. Saya tidak akan pernah bisa marah padamu, tidak peduli berapa sering pun kamu ngompol di gendongan saya, menumpahkan kuah sup yang berminyak ke tubuh saya, membasahi saya dengan liurmu, bahkan memukul kepala saya (saya tahu kok, kamu tidak sengaja melakukannya).
Kamu tahu, Sayang, kamu begitu berarti. Bukan hanya untuk saya, namun juga semua orang yang mencintaimu. Kamu sangat berharga. Mungkin kamu tidak ingat, Sayang, 2 tahun lalu, ketika kamu menghirup udara dunia untuk pertama kalinya, kami ada di sana. Menyaksikan kamu menggeliat. Mendengar tangisanmu. Melihat kamu tertidur dengan nyenyaknya. Dan kami merasa jadi orang paling bahagia di dunia.
Sebenarnya, kami sudah bersama denganmu jauh sebelum kamu lahir, Nak. Kalau kamu ingat suara-suara lembut yang berbisik di balik dinding elastis tempatmu tumbuh sebagai janin, itulah kami. Kalau kamu ingat belaian ringan yang menggetarkan dinding itu, itulah kami. Kami menyertaimu sejak kamu masih sangat, sangat kecil. Itu sebabnya, ketika kamu (akhirnya) tiba di dunia, kami bersukacita.
Tahukah kamu, Nak, kamu muncul di dunia dengan perjuangan panjang. Kehamilan Ibumu tidak mudah. Beliau melalui masa 9 bulan itu dengan sukar karena perubahan fisik yang dialaminya. Rasa sakit dan tidak nyaman menjadi 'makanan' sehari-harinya selama 7 bulan penuh, sementara kebanyakan orang hanya mengalaminya selama tri semester pertama. Tapi tahukah kamu, Ibumu adalah wanita yang kuat. Sekalipun bergumul dengan kelelahan fisik, insomnia dan sulit menerima makanan, beliau tetap menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat baik; sebagai istri dan pimpinan perusahaan sekaligus. Saya ingat malam-malam ketika ia bekerja dengan kaki bengkak dan perut mual. Ia memilih untuk menyelesaikan tanggung jawabnya dan mengabaikan rasa sakit itu. Ibumu wanita yang mulia.
Proses kelahiranmu juga tidak terbilang mudah. Hari kemunculanmu sudah tiba, tapi kamu masih betah bersembunyi di dalam sana. Mungkin kamu masih ingin menikmati kehangatan rahim Ibumu. Yang jelas, sementara kamu berbaring nyaman di dalam sana, kami mulai panik. Sebulan lebih kami menanti, Nak. Sebulan lebih orangtuamu menunggu dengan sabar. Dan ketika saat itu akhirnya tiba, Ibumu bergumul selama belasan jam demi melahirkanmu. Induksi tanpa disertai suntikan epidural membuat beliau sangat kesakitan. Ibumu berjuang melawan rasa sakit dan takut yang hebat, Nak, semuanya demi menyaksikanmu menghirup udara dunia dengan bebas. Demi mendengar tangisanmu yang pertama. Demi menimang dan membesarkanmu.
Ketika kamu berusia 40 hari, sesuatu terjadi. Kamu terkena penyakit bernama Stevens Johnson Syndrome (mudah-mudahan saya menuliskannya dengan benar, karena saya tidak paham penyakit apa itu, dan tidak berminat mencari tahu). Penyakit itu membuatmu terbaring berhari-hari di ruang perawatan intensif Rumah Sakit. Dokter mengatakan, terlambat sedikit saja, kami bisa kehilangan dirimu.
Kamu berbaring lemah di sana, Nak, dengan bengkak dan luka di sekujur tubuh. Ketika luka itu mengering, koreng yang ditinggalkan menimbulkan bau anyir yang pekat. Kami menangis melihatmu, namun yang paling menderita adalah orangtuamu. Saya tidak pernah melihat mereka terpuruk seperti itu. Mereka sosok yang kuat dan selalu ceria, tidak peduli sebesar apapun masalah yang mereka hadapi. Hari itu, mereka terpekur dan menangis. Tapi itu semua justru menyadarkan saya, sebesar itulah cinta orangtua.
Dan saya mengingat malam-malam itu seperti baru kemarin. Malam-malam panjang setelah kamu sembuh, di mana orangtuamu tidak tidur demi memantau kondisimu. Malam-malam di mana mereka menyelinap masuk ke kamarmu dan duduk berjam-jam di sana demi memasukkan beberapa cc susu ke perutmu, karena kamu selalu menolak disodori susu saat kamu bangun. Iya, kami tahu, susu hypoallergenic itu memang amit-amit rasanya. Aromanya pun membuat mual, lebih mirip air kaporit daripada susu bayi. Saya ingat, betapa Ibumu mudah sekali sakit karena daya tahan tubuhnya menurun drastis, akibat bermalam-malam tidak tidur. Saya ingat, betapa Ayahmu jadi rentan terhadap flu dan pegal-pegal, akibat membuaimu semalaman. Semua agar kamu bisa tidur dengan nyaman dan tumbuh sehat. Nak, mereka sangat mencintaimu.
Lalu tiba saatnya kamu belajar bicara. Betapa mata ayahmu berbinar bangga saat kamu mulai menyebutkan suku kata pertamamu, disambung dengan 'Dad', kemudian 'Mom'. Betapa wajah Ibumu bersinar-sinar saat bibir mungilmu mengeluarkan kata-kata lucu. Pemandangan seperti itu takkan bisa dibeli dengan apapun, Sayang.
Kami semua heboh ketika kamu mulai belajar berjalan. Kami heboh menyemangatimu, berlomba menuntunmu dan menjadi 'penjaga' di sampingmu agar kamu tidak terpelanting. Bayangkan betapa bahagianya kami saat kamu mulai menyusuri lantai, setapak demi setapak, dengan langkah-langkah mungilmu. Bayangkan betapa berisiknya kami, ketika kamu terjatuh dan menangis. Selanjutnya, kami akan heboh berseru menenangkanmu dengan kalimat sakti: "Nggak apa-apa, Alex kan hebat!".
Waktu berlalu begitu cepat, Nak, seperti pusaran angin yang tak berkompromi. Kamu semakin besar. Kamu semakin lincah, lucu dan berat (hehehe). Tahukah kamu, rasa sayang kami padamu tidak berkurang. Justru semakin bertambah, karena ketika kamu tumbuh dalam kehangatan cinta, kami juga turut bertumbuh bersamamu.
Hari ini, Sayang, saya memutuskan untuk menulis sesuatu yang dapat kamu baca (dan kenang) di kemudian hari. Ketika kamu cukup besar untuk memahami isi tulisan ini, kami pun sudah semakin tua. Mungkin saat itu memori akan masa kecilmu sudah berlubang-lubang, sehingga lebih baik jika saya menuliskannya sekarang.
Ingat selalu, Nak kamu ada di dunia ini untuk sebuah tujuan yang besar. Kamu ada berkat doa yang tidak pernah berhenti, yang terus dipanjatkan orangtuamu dan orang-orang yang menyayangimu. Kamu besar dalam kehangatan cinta, dan cinta yang sama akan terus menyala dalam dirimu. Jangan pernah lupakan malam-malam sunyi ketika Ayah dan Ibumu duduk di sisimu dan mendoakanmu. Jangan pernah lupakan rasa nyaman dalam dinding elastis itu, ketika Ayahmu menyentuhkan tangannya yang hangat dan berdoa bagimu. Jangan lupakan masa-masa dimana tangan mereka membelai lembut tubuhmu, mengusap sayang keningmu, mengayunmu dalam lengan-lengan kokoh dan menciummu dengan segenap cinta. Jangan pernah lupakan itu, walau mungkin kamu masih terlalu kecil untuk mengingatnya. Jika kamu belum dapat menyimpannya dalam memorimu, setidaknya ingatlah cinta itu.
Jika waktu berlalu dan kamu semakin dewasa, banyak hal akan berubah, Sayang. Akan tiba waktunya kamu terlalu besar untuk kami gendong dan ciumi. Akan tiba saatnya kamu menapaki fase hidup yang tidak dapat kami masuki. Akan tiba saatnya ketika segala hal yang biasa kami lakukan bagimu tidak dapat kami lakukan lagi. Karena kamu telah tumbuh dewasa.
Satu pesan kami, Nak teruslah bertumbuh. Bertumbuh dalam cinta-Nya. Bertumbuh dalam anugerah-Nya. Bertumbuh dalam kekuatan-Nya. Temukan Dia melalui teladan orangtuamu, dan teruslah bertumbuh menjadi seperti mereka, karena orangtuamu adalah teladan terbaik yang dapat kamu jumpai.
Dan pesan kami yang terakhir, Nak (okay, pesan saya tepatnya) kalau kamu sudah besar nanti, jangan lupakan tangan-tangan yang pernah menggendongmu. :-)
Kami mencintaimu, selalu.
*Dipersembahkan untuk malaikat kecil kesayangan saya, Alex. Semoga kamu senantiasa bersinar, Nak.
ROCK Your Life!
- Jenny Jusuf -
http://jennyjusuf.blogspot. com
- 11.
-
Adakah Rindu?
Posted by: "rafif_amir" rafif_amir@yahoo.co.id rafif_amir
Tue Jul 1, 2008 12:12 am (PDT)
"Mungkin saya gak bisa pulang"
terdengar desah kekecewaan dari sana.beratus kilometer jaraknya dari
bumi yang sekarang kupijak.
"ya,gak apa-apa jika memang masih ada urusan kuliah". suara itu adalah
milik wanita tua yang dulu pernah bersamaku 6 tahun lamanya. mungkin
ada harapan dalam hatinya, bahwa aku bisa pulang ke kampung halaman,
tempat aku dulu tumbuh sebagai seorang remaja dari kanak-kanak yang putih.
siang itu, suasana di seberang pulau sana terdengar riang. bukan hanya
dia yang menanyakan tentang kepulanganku. adikku, juga Ibu yang
sepertinya telah memendam rindu selama hampir 6 bulan lamanya.
begitupun aku. begitu rindu. hanya sapa melalui ruang maya yang
sedikit membuatku lega dan menuntaskan dahaga kerinduan. adikku
sebentar lagi menginjak bangku SMA. beberapa waktu yang lalu dia minta
maaf padaku karena tak bisa meraih nilai ujian tertinggi. beberpa
waktu lalu dia juga mengatakan padaku, "Saya berjanji akan meraih lima
besar nilai tes tertinggi masuk SMA 1, sebagai surprise hadiah ulang
tahunmu". ada keharuan yang membuncah demi mendengar kata-kata itu. ia
begitu mencintaiku. tapi, apakah aku telah benar-benar menumpahkan
cintaku untuknya sebesar harap dan rindunya? ataukah mungkin rinduku
tak sebesar telaga rindunya, rindu nenekku, rindu ibuku kepadaku?
_untuk sebuah sua yang tertunda_
*Tunggu aku di pintu rindu itu* Aku akan segera pulang!
- 12.
-
Mohon Informasi Biaya Persalinan di Depok
Posted by: "Dahlia Kartika Wirastuti" dahliakartikaw@gmail.com cantik_maniez05
Tue Jul 1, 2008 12:43 am (PDT)
Selamat Sore..
Kepada rekan-rekan milist semua.. Saya dan suami baru pindah ke kota depok,
saat ini saya sedang hamil 3 bulan.. mohon bantuan informasi dari Semua
rekan-rekan yang mengetahui biaya kelahiran di kota depok... Mohon infonya..
(kalau boleh biaya saya meminta info biaya persalinan yang agak murah,
karena biaya yang ditanggung dari kantor suami sangat terbatas)
Saya harap kesedian dari rekan milist untuk dapat memberi masukan kepada
saya, karena saya memang sangat membutuhka informasinya, Tolong data di
kirim ke alamat email saya saja langsung, takut mengganggu rekan-rekan yang
lain. Atas perhatiannya saya ucapkan banyak terimakasih ya
Salam Hormat
Dahlia
- 13.
-
Penutup Diskusi Ummul Mukminin
Posted by: "Kang Dani" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Tue Jul 1, 2008 1:03 am (PDT)
Sebagai penutup diskusi, mari kita baca artikel yang ditulis oleh orang yang pastinya bukan Syiah seperti Pak Sony, ini biar seimbang aja loh, Pak. Biar tau gimana rasanya kalau perbedaan di sikapi dengan celaan seperti yang Pak Sony sampaikan sebelumnya.
Untuk para moderator, harap setelah postingan ini, semua komentar yang berkembang dan menjurus terhadap ketidakkondusifan milis agar tidak di aproove.
DANI
Pro Keadilan dan Kesejahteraan
===================== ========= ========= ========= ========= ======
Kebencian terhadap para sahabat Nabi memang telah tertanam kuat pada kaum Syi'ah Rafidhah. Bara api tersebut terus menerus menyala sehingga satu demi satu orang-orang terdekat Nabi menjadi bahan gunjingan dan cercaan mereka. Setelah Ahlul Bait beliau , kini mereka mengarahkan cercaan yang tidak kalah kejinya kepada para istri Nabi . Mereka melontarkan tuduhan-tuduhan dusta kepada orang-orang yang telah mengorbankan waktu dan raganya untuk membela dakwah Nabi , setia menemani dan menghibur beliau ketika ditimpa berbagai musibah di dalam mengemban amanah dakwah.
KEDUDUKAN PARA ISTRI NABI
Alangkah mulianya kedudukan mereka tatkala Allah sendiri yang mengangkat derajat mereka di atas wanita yang lainnya. Allah berfirman yang artinya:
"Wahai istri Nabi, (kedudukan) kalian bukanlah seperti wanita-wanita yang lainnya." (Al Ahzab: 32)
Allah telah meridhai mereka sebagai pendamping Nabi-Nya yang termulia, sampai-sampai melarang beliau untuk menceraikan mereka. Allah berfirman yang artinya:
"Tidak halal bagimu wahai Nabi, untuk mengawini wanita-wanita lain sesudahnya, dan tidak halal (pula) bagimu untuk mengganti mereka dengan wanita-wanita lain walaupun kecantikan mereka memikat hatimu." (Al Ahzab: 52)
Para istri Nabi adalah ibu-ibu kaum mukminin yang tentu saja wajib untuk dimuliakan dan dihormati. Oleh karena itu para istri beliau mendapat gelar Ummahatul Mu'minin.
Allah berfirman yang artinya:
"Nabi itu lebih berhak untuk dicintai kaum mukminin daripada diri mereka sendiri, sedangkan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka (kaum mukminin)." (Al Ahzab: 6)
PARA ISTRI NABI MENURUT TINJAUAN SYI'AH RAFIDHAH
Tinjauan Syi'ah Rafidhah terhadap para istri Nabi sangat sarat dengan kebencian dan kedengkian. Hal ini sebagaimana yang mereka terangkan dalam tulisan-tulisan yang luar biasa kekejiannya. Kalau seandainya kekejian tersebut mereka tuduhkan terhadap istri seorang muslim biasa tentu orang tersebut akan murka dan marah.
Diantara kekejian itu adalah:
1. Jeleknya perangai dan akhlak para istri Rasul .
Ali bin Ibrahim Al Qummi di dalam tafsirnya 2/192 ketika menerangkan sebab turunnya ayat ke 28 dari surat Al Ahzab, mengatakan: "Sebab turun ayat itu ketika Rasulullah pulang dari perang Khaibar. Beliau membawa harta keluarga Abul Haqiq. Maka mereka (para istri Nabi) berkata: "Berikan kepada kami apa yang engkau dapatkan !" Beliaupun berkata: "Aku akan bagikan kepada kaum muslimin sesuai perintah Allah." Marahlah mereka (mendengar itu) lalu berkata: "Sepertinya engkau menganggap kalau seandainya engkau menceraikan kami, maka kami tidak akan menemukan para pria berkecukupan yang akan menikahi kami." Maka Allah menentramkan hati Rasul-Nya dan memerintahkan untuk meninggalkan mereka. Maka akhirnya beliaupun meninggalkan mereka."
Sungguh tidak !! Tidak akan terlintas di benak seorang muslim pun bahwa istri seorang muslim yang taat akan mengucapkan kata-kata seperti itu kepada suaminya. Lalu bagaimana perbuatan itu dilakukan oleh istri seorang Nabi yang telah Allah puji di dalam Al Qur'an ?! Demi Allah, tidaklah mereka tulis kecuali kedustaan belaka !!.
2. Rasulullah meninggal dunia karena diracun oleh sebagian mereka.
Di dalam Tafsirul Iyasy 1/200, karya Muhammad bin Mahmud bin Iyasy mengatakan -dengan dusta- bahwa Abu Abdillah Ja'far Ash Shidiq rahimahullah pernah berkata: "Tahukah kalian apakah Nabi meninggal dunia atau dibunuh ?" Sesungguhnya Allah telah berfirman yang artinya: "Apakah jika dia (Muhammad) mati atau dibunuh, kalian akan murtad ?" (Ali Imran: 144) Beliau sebenarnya telah diberi racun sebelum meninggalnya. Sesungguh-nya dua wanita itu (Aisyah dan Hafshah) telah meminumkan racun kepada beliau sebelum meninggalnya. Maka kami menyatakan: "Sesungguhnya dua wanita dan kedua bapaknya (Abu Bakar dan Umar) adalah sejelek-jelek makhluk Allah."
3. Mereka menghukumi bahwasanya para istri Rasul adalah pelacur.
Dinukilkan secara dusta di dalam kitab Ikhtiyar Ma'rifatur Rijal karya At Thusi hal. 57-60 bahwa Abdullah bin Abbas pernah berkata kepada Aisyah: "Kamu tidak lain hanyalah seorang pelacur dari sembilan pelacur yang ditinggalkan oleh Rasulullah ".
Diantara para istri Nabi , Aisyah -lah yang paling dibenci kaum Syi'ah Rafidhah. Mereka merendahkan kehormatan istri yang paling dicintai Rasulullah tersebut dengan kedustaan-kedustaan yang nyata. Celaan kepada beliau akan mengakibatkan dua ribu lebih hadits Nabi dan beberapa ayat Al Qur'an gugur. Beliaulah wanita yang paling banyak, menghafal dan meriwayatkan hadits Nabi diantara para sahabat yang lainnya.
Beberapa celaan kaum Syi'ah Rafidhah terhadap kehormatan Aisyah:
1. Aisyah telah keluar dari iman dan menjadi penghuni jahannam. (Tafsirul Iyasi 2/243 dan 269)
2. Aisyah digelari Ummusy Syurur (ibunya kejelekan) dan Ummusy Syaithan (Ibunya Syaithan), hal ini dikatakan oleh Al Bayadhi di dalam kitabnya Ash Shirathal Mustaqim 3/135 dan 161.
3. Riwayat-riwayat beliau bersama Abu Hurairah dan Anas bin Malik tertolak di sisi Syi'ah Rafidhah (Al Khishal 1/190 karya Ibnu Babuyah Al Qumi).
4. Aisyah telah menggerakkan kaum muslimin untuk memerangi Utsman bin Affan (Minhajul Karamah hal. 112, karya Ibnu MuthahharAl Hilali).
5. Aisyah sangat memusuhi dan membenci Ali bin Abi Thalib sampai meletuslah perang Jamal (An Nushrah hal. 229 karya Al Mufid).
6. Aisyah tidak mau bertaubat dan terus menerus memerangi Ali sampai meninggal. (At Talkhishusy Syafi hal. 465-468).
Inna lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un !! Kesesatan apa yang menghinggapi hati mereka ? Sedemikian besarkah kedengkian dan kebencian mereka terhadap para istri Nabi terutama Aisyah ?
TUDUHAN-TUDUHAN DUSTA SYI'AH RAFIDHAH KEPADA AISYAH BERKAITAN DENGAN PERANG JAMAL
1. Aisyah tidak menerima dan dengki terhadap pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah pengganti Utsman bin Affan. (Siratul A'immah Itsna Asyar 1/4222)
2. Pemberontakan Aisyah terhadap kekhilafahan Ali bin Abi Thalib dan keinginannya untuk saudara sepupunya yaitu Thalhah bin Ubaidillah menjadi khalifah. (Syarhu Nahjil Balaghah 2/460)
3. Aisyah menolak tawaran Ali bin Abi Thalib untuk damai dan pulang ke Madinah. (Al Khishal 2/377)
4. Aisyah-lah yang memulai perang Jamal melawan Ali bin Abi Thalib. (Siratul A'immah 1/456)
JAWABAN TERHADAP KEDUSTAAN MEREKA
1. Aisyah menerima bahkan memerintahkan kaum muslimin untuk berbait kepada Ali bin Abi Thalib. (Al Mushannaf 7/540)
2. Keluarnya Aisyah bersama Thalhah dan Az Zubair bin Al Awwam ke Bashrah dalam rangka mempersatukan kekuatan mereka bersama Ali bin Abi Thalib untuk menegakkan hukum qishash terhadap para pembunuh Utsman bin Affan. Hanya saja Ali bin Abi Thalib meminta penundaan untuk menunaikan permintaan qishash tersebut. Ini semua mereka lakukan berdasarkan ijtihad walaupun Ali bin Abi Thalib lebih mendekati kebenaran daripada mereka. (Daf'ul Kadzib 216-217)
3. Tawaran Ali bin Abi Thalib kepada Aisyah semata-mata untuk menyatukan cara pandang bahwa hukum qishash baru bisa ditegakkan setelah keadaan negara tenang. Beliaupun sangat mengetahui bahwa Aisyah bersama Thalhah dan Az Zubair tidaklah datang ke Bashrah dalam rangka memberontak kekhilafahannya. Akhirnya hampir terbentuk kesepakatan diantara mereka. (Tarikh Ath Thabari 5/158-159 dan 190-194)
4. Akan tetapi melihat keadaan seperti ini, beberapa kaum Saba'iyah (pengikut faham Abdullah bin Saba'-pendiri Syi'ah) mulai memancing konflik diantara pasukan Aisyah dan Ali. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa salah satu pasukan telah berkhianat. Maka terjadilah perang Jamal. (Tarikh Ath Thabari 5/195-220)
PUJIAN ALI BIN ABI THALIB TERHADAP AISYAH
Di dalam Tarikh Ath Thabari 5/225 diriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib pernah berkata di saat perang Jamal:
"Wahai kaum muslimin ! Dia (Aisyah) adalah seorang yang jujur dan demi Allah dia seorang yang baik. Sesungguhnya tidak ada antara kami dengan dia kecuali yang demikian itu. Dan (ketahuilah-pen) dia adalah istri Nabi kalian di dunia dan di akhirat."
HADITS-HADITS PALSU DAN LEMAH YANG TERSEBAR DI KALANGAN UMAT
Hadits Ali bin Abi Thalib :
"Jika telah datang malam Nishfu Sya'ban, hendaklah kalian shalat di malamnya dan shaum (puasa) di siang harinya, karena sejak terbenam matahari sampai terbitnya fajar Allah turun pada malam tersebut ke langit dunia. Kemudian Dia berkata: "Adakah yang meminta ampun kepada-Ku sehingga Aku ampuni dia, adakah yang meminta rizki kepada-Ku sehingga Aku beri rizki kepadanya, adakah yang tertimpa bala' sehingga Aku hilangkan bala' tersebut ,"
Keterangan:
Hadits ini palsu, disebabkan adanya seorang rawi yang bernama Ibnu Abi Sabrah. Al Imam Ahmad dan Ibnu Ma'in dan juga Al Hafizh Ibnu Hajr menyatakan bahwa dia adalah pemalsu hadits. (Lihat Silsilah Adh Dha'ifah no. 2132 karya Asy Syaikh Al Albani)
Al Imam An Nawawi menyatakan di dalam Al Majmu' bahwa shalat malam Nishfu Sya'ban sebanyak 100 rakaat adalah bid'ah yang munkar.
Dani Ardiansyah
I-Moov Mobile Solution
Jl. Radio Dalam Raya No. 5H
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12140
|Phone +6221 722 8968|Fax +6221 727 97214 |
HP : 085694771764
- 14.
-
(numpang promosiiiii) Ke Jakarta Book Fair yuuuk?
Posted by: "dewi cendika" candy_hepi@yahoo.com candy_hepi
Tue Jul 1, 2008 1:11 am (PDT)
Haiii......ke Jakarta Book Fair yauukkk......
Nah, kalo ternyata mau ke sana , kenapa nggak hari Minggu tanggal 6 Juli aja? Biar sekalian ketemu sama kita. Hehehe ... dalam rangka peluncuran novel duet kita berdua yang berjudul `Misteri Hilangnya Novelis Terkenal´ karya Iwok Abqary dan Dewi Cendika(Plus buku Serial Polly-nya Dewi Cendika )Penerbit Raja Grafindo akan mengadakan acara :
Lomba Puzzle untuk anak-anak
Minggu, 6 Juli 2008
Pukul 10.00 Wib - selesai
Tempat : Stand Rajagrafindo Persada
Ruang Cempaka no. 109, 111 dan 113 - Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta .
Meet & Greet Penulis novel detektif anak ´Misteri Hilangnya Novelis Terkenal´ (Iwok Abqary & Dewi Cendika)
Minggu, 6 Juli 2008
Pukul 13.00 - 15.00 Wib.
Tempat : Stand Rajagrafindo Persada
Ruang Cempaka no. 109, 111 dan 113 - Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta .
Ayo, ajak semua anak, adik atau ponakan ke sana . Ada doorprize-nya juga lho.
Ditunggu ya.
Salam,
Iwok Abqary & Dewi `Ichen´ Cendika
Ichen
www.ichenzr.multiply. com
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
- 15.
-
Pelatihan Menulis Fiksi
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Tue Jul 1, 2008 3:14 am (PDT)
Dalam upaya mendukung gerakan penyelamatan dan pencegahan kerusakan
lingkungan melalui tulisan, penulis, dalam perannya untuk mengingatkan dan
mengajak pembacanya 'melihat' sebab dan akibat pemanasan global melalui
tulisannya, apa pun bentuknya, salah satunya adalah dalam tulisan fiksi.
Yang mengingatkan siapa saja melalui tulisannya; bumi kita sedang sekarat.
Maka Forum Lingkar Pena mengadakan:
*Fiksi GILA;*
*PELATIHAN MENULIS FIKSI*
sebagai salah satu acara dalam rangkaian kegiatan Silaturahim Nasional Forum
Lingkar Pena 2008 yang akan diselenggarakan pada:
Hari/tanggal : Jumat / 11 Juli 2008
Waktu : Pukul 13.30 16.00 WIB
Tempat : Aula PPPPTK Bahasa
Jl. Gardu, Sr. Sawah, Jagakarsa
Jakarta Selatan
Pembicara :
- Sofie Dewiyani (Kandidat Doktor Bidang Literasi, University Of Illinois
at Urbana, Chicago, USA)
- Afifah Afra (CEO Afra Publishing)
- Tasaro (Peraih Adikarya IKAPI Kategori Fiksi 2007)
Moderator : Naniek Susanti (Penulis dan Editor)
Acara ini terbuka untuk umum
Fasilitas : sertifikat, snack dan hadiah dari sponsor
HTM:
Umum : Rp 75.000,-/orang
Mahasiswa/Pelajar : Rp 35.000,-/orang
Harga tiket terusan (untuk mengikuti seluruh acara-acara Silnas FLP 2008):
Umum : Rp. 375.000,-/orang
Mahasiswa/Pelajar : Rp. 150.000,-/orang
Tersedia tiket terusan khusus untuk anggota FLP seharga Rp 100.000,-/orang
(hanya tersedia untuk 50 orang saja)
Pemesanan dan pembelian tiket dapat melalui:
Wiwiek: 0812 8747 415.
- Pembayaran tiket melalui transfer ke Bank BNI No. Rekening 0015721175
atau Bank BCA no Rekening 2241423494 a.n Wiwiek Sulistyowati.
- Bukti pembayaran/transfer harap difax ke 021-2506386 atau kirim ke
silnasflp@gmail.com (baca: silnasflp et gmail dot com) dengan
mencantumkan nama/alamat/ no telp/acara yang dipilih
- Untuk anggota FLP non kuota diberikan diskon 20% dari HTM (jangan lupa
menuliskan nama wilayah/cabang FLP nya)
- Pembayaran dinyatakan sah setelah mendapat konfirmasi dari panitia
- Pemesanan dan pembelian tiket paling lambat *5 Juli 2008*
Tiket acara-acara Silnas FLP 2008 juga dapat diperoleh melalui:
Denny Prabowo (Depok) : 089 9991 0037
Lia Octavia (Jakarta) : 0812 814 6426
*Silaturahim Nasional FLP 2008 ini didukung oleh:*
· *Indiva*
· *Sygma Examedia Arkanleema*
· *Zikrul Hakim*
· *Lingkar Pena Publishing House*
· *Formasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia*
· *Balai Pustaka*
· *Bank Syariah Mandiri*
Untuk info-info seputar Silnas FLP 2008, silakan klik di
http://forumlingkarpena.multiply. com
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar