Messages In This Digest (1 Message)
- 1.
- (no subject) From: arya noor amarsyah arya
Message
- 1.
-
(no subject)
Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id arnabgaizir
Tue Jul 1, 2008 3:34 am (PDT)
WASPADA MANUVER YAHUDI!
Allah berfirman, "Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan
saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan
kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka
pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS
At-Taubah (9):23)
Ayat di atas
menjelaskan kita dilarang mengangkat orang-orang yang lebih mengutamakan
kekafiran atas keimanan, sebagai pemimpin atau teman dekat. Orang-orang yang
mengutamakan kekafiran saja dilarang untuk diangkat menjadi pemimpin atau teman
dekat, apalagi yang jelas-jelas telah kafir dan memusuhi kaum muslimin.
Allah berfirman, "Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka." (QS Al-Baqarah (2):120)
Allah berfirman, "Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS
Al-Maidah (5):51)
Allah telah
memperingatkan kita, telah mengajarkan kita bagaimana seharusnya bersikap
terhadap orang-orang Yahudi dan Nasrani. Kita diperingatkan bahwa orang Yahudi
dan Nasrani tidak akan senang hingga kita mengikuti agama mereka.
Allah juga memperingatkan
kita bahwa sebagian orang kafir merupakan pemimpin/penolong kafir lainnya
–walau berbeda agama, seperti antara Yahudi dan Nasrani-. Bahkan Allah
mengancam jika kita menjadikan orang-orang Yahudi atau Nasrani pemimpin,
berarti kita merupakan bagian dari mereka.
Mereka yang sudah jelas
permusuhannya kepada Islam dan kaum muslimin, hendaknya mereka juga
diperlakukan sebagai musuh.
Sahabat Rasulullah yang
bernama Mush'ab bin 'Umair ra. mungkin layak untuk dijadikan contoh. Mush'ab
bin Umair ra. memiliki seorang ibu yang kafir. Mush'ab senantiasa berusaha agar
ibunya memeluk Islam, namun ibunya menolak. Bahkan bukan itu saja. Ibu Mush'ab
bin Umair memaksa anaknya untuk murtad. Namun Mush'ab menolaknya. Ternyata si
ibu tidak mundur sedikitpun. Dia terus membujuk dan berupaya agar anaknya
kembali agama nenek moyang. Namun sekali lagi Mush'ab menolak. Karena upayanya
selalu gagal, ibu Mush'ab melancarkan ancamannya. Dia mengancam, "Jika
engkau tidak mau kembali ke agama nenek moyang, maka aku tidak akan makan sampai
aku mati." Mendengar ancaman ini, tidak membuat Mush'ab menjadi lemah.
Ancaman ini tidak membuat dirinya menjadi iba pada ibunya yang kafir. Bahkan
Mush'ab menjawab, "Jika ibu mempunyai 100 nyawa, kemudian nyawa ibu satu
persatu keluar dari tubuh ibu, maka aku tidak akan meninggalkan agama Islam
ini!" Mendengar jawaban ini, ibu Mush'ab menjadi menyerah.
Begitulah seharusnya
sikap kaum muslimin kepada pihak atau orang-orang yang memusuhi Islam dan kaum
muslimin. Seperti orang-orang Yahudi yang memerangi kaum muslimin di Palestina.
Allah berfirman, "dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan
apapun (sabîlan)kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan
orang-orang yang beriman." (QS An-Nisaa' (4):141)
Ayat di atas ini
menjadi dalil dilarangnya kaum muslimin membukan hubungan diplomatik dengan Israel. Mengapa dapat dipahami seperti ini? Karena di dalam
ayat di atas terdapat kata "sabîlan". Dalam bahasa Arab
kata "sabîlan" masuk kategori/jenis kata nakirah/indivinitive.
Kata ini tidak beda dengan kata a book dalam bahasa Inggris. A book
diterjemahkan sebuah buku, buku apa saja. Demikian pula dengan kata "sabîlan".
Kata "sabîlan" diterjemahkan sebuah jalan, jalan apa
saja. Sehingga ayat di atas dipahami segala jalan, segala cara yang dapat
membuat orang kafir berkuasa dan memusnahkan orang-orang beriman, termasuk
membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Karena dengan adanya hubungan diplomatik dengan Israel, maka jalan terjalinnya hubungan dagang dapat terwujud.
Jika ini sudah terwujud, bisa jadi perekonomian Israel semakin kuat.
Begitulah seharusnya
sikap kaum muslimin terhadap orang-orang kafir yang menunjukkan permusuhan
kepada Islam dan kaum muslimin. Lain halnya dengan Ahlu Dzimmi. Ahlu Dzimmi
adalah orang-orang kafir yang mau tunduk di bawah kekuasaan kaum muslimin. Hal
ini ditunjukkan dengan kesediaan ahlu dzimmi untuk membayar jizyah.(arnab)
arnabgaizir.blogspot. com
arnab20.multiply.com
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar