Messages In This Digest (8 Messages)
- 1a.
- Re: Dyah ditabrak taksi! From: asma_h_1999
- 1b.
- Re: Dyah ditabrak taksi! From: dyah zakiati
- 2a.
- Re: [tips menulis] Yuk Membumi! From: asma_h_1999
- 2b.
- Re: [tips menulis] Yuk Membumi! From: punya_retno
- 3a.
- Re: (SK Idol) kisah tentang bidadari From: manik djatiningsih
- 4a.
- Re: cerita di balik JBF, (Kuisioner nggak penting) From: dyah zakiati
- 5a.
- Re: Bls: [sekolah-kehidupan] Kabar Gembira - Kaos SK Menanti Anda! From: dyah zakiati
- 6a.
- Re: GOSTU! : KLUB SEANDAINYA SAJA!!!ADA YANG MAU DAFTAR?? From: dyah zakiati
Messages
- 1a.
-
Re: Dyah ditabrak taksi!
Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Fri Jul 4, 2008 3:11 am (PDT)
Day...
lebih hati-hati yach...
asma
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , dyah zakiati <adzdzaki@..com .>
wrote:
>
> Kalau ada orang yang nekat pergi ke suatu tempat tanpa tahu arah,
sebut saja salah satunya Dyah. Gadis itu memang keterlaluan.
Sebenarnya sih bukan karena keterlaluan nekat perginya. Tapi lebih
pada keterlaluan sudah bertahun-tahun tinggal di Jakarta tak tahu arah
Ragunan. Yups. Ragunan yang dia tahu hanyalah pergi dari rumahnya ke
Kampung Melayu, kemudian naik 608 sampai tujuan. Pagi ini dia memang
harus ke Ragunan. Bukan dengan Columbus tapi dengan motor kakaknya
yang untuk sementara ditukar karena kakaknya yang baik itu ingin
memperbaiki Columbus yang berderit-derit ketika dinaiki.
>
> Apa yang dia lakukan di sana? Tentu saja bukan bertandang ke rumah
saudaranya, karena dia berani bersumpah tak punya hubungan darah
dengan penghuni sana. Ya, gadis penyuka buah itu bersama
teman-temannya menjadi trainer Outbound yang disewa oleh sebuah TPA.
Berbekal tekad dan kepercayaan bahwa temannya yang pergi diboncengnya
takkan mungkin separah dia pengetahuan tentang jalannya, maka dengan
cuek gadis itu pergi.
>
> Hiks, ternyata mereka berdua sama-sama tak tahu. Yah, akhirnya
dengan modal telepon kontak orang yang tahu, nekatlah dua gadis imut
itu pergi. Pertama menuju arah Pasar Rebo. Hehehe, pengalaman
berkali-kali ke arah Pasar Rebo membuat Dyah lumayan save sampai di
sana. Akan tetapi masya Allah, di Kramat Jati sempat terjadi
kecelakaan. Tepat di depannya sebuah motor terjatuh. Sepertinya
terserempet. Begitu nyaris dia menabrak motor yang terjatuh di
depannya. Alhamdulillah. Allah memberi keselamatan padanya. Teruslah
mereka berjalan, eh naik motor deh.
>
> Petunjuk jalan menuju Ragunan: Lampu merah Pasar Rebo belok kanan.
Halah. Dari sudut pandang manaaaa? Teriak gadis itu. Ya sudah, pasrah,
dia belok kanan. Waduw, lama-lama ketika mengikuti arah jalan agak
bingunglah dia. Pleaseeee, kok ke arah sini sih? Kok ke daerah
Jagakarsa. Aduh, tersasarkah ia? Terus saja dengan agak-agak cemas ia
menyusuri jalan. Yah, setelah beberapa lama ia akhirnya melihat plank
Ragunan. Alhamdulillah. Sampailah mereka di tempat parkir Ragunan.
Plus dengan senyum manis minta maaf karena terlambat 30 menit dari
waktu yang dijanjikan.
>
> Ragunan menghampar di depan mata. Personil yang belum datang satu
orang lagi. Masuklah mereka mencari tempat. Yups. Taman bermain anak
tampaknya cukup memadai. Fasilitas yang ada dimanfaatkan semaksimal
mungkin untuk membuat titian tali. Hihihihi. Ampuun deeh. Ternyata
"pasien" nya anak-anak kecil dari teka sampai kelas tiga Esde. Hwaaa.
Lutu sih lutuuu. Tapi na ndak mudah lhooo, menghadapi anak kecil nan
imut. Ayooo senam Coconut. Hehehe, kita nyanyi, suit samson, bu Guru
berkata, dan games lain yang terpaksa di rendahkan levelnya. Luar
biasa deh yang punya profesi guru teka. Subhanallah mereka.
>
> Outbound yang cukup menantang buat mereka adalah titian tali.
Bocah-bocah kecil lucu itu berpegangan ketakutan meniti tali. Ada yang
tak berani naik di titian ke dua yang memang lebih mengerikan. Kami
berjaga-jaga di bawah mereka dengan manis. Siap menangkap kalau
terjatuh. Malah ada yang berteriak-teriak takut ketinggian. Hehehe,
padahal sih tingginya tak lebih dari dua meter.
>
> Pulang dari Ragunan, ia meminta temannya untuk memandu jalan di
depannya. Yups, salah satu trik agar tak nyasar ketika pulang adalah,
mencari pemakai motor yang arah pulangnya hampir sama. Sampai di jalan
yang kira-kira di sangka takkan nyasar, orang itu pergi meninggalkan
mereka. Waduh. Orang itu terlalu berbaik sangka saudara-saudara. Gadis
itu masih bingung dengan jalan itu. Tapi santai saja. Cukup andalkan
filing yang selama ini selalu di pakainya. (kalau aku sih ndak yakin.
Tau deh si Dyah, yakin ndak ya, dia).
>
> Dan akhirnya kecelakaan itu benar terjadi. Benar-benar terjadi dan
ini adalah sebuah kenyataan yang senyata-nyatanya. Gadis itu melihat
lampu merah. Motor lain memang masih ada yang sempat menerobos. Akan
meneroboskah dia? Ow, tentu tidaaaks. Berhentilah dia. Tapi masya
Allah! Astaghfirullah! Sesuatu menghantam motornya dari belakang.
Blash. Motornya agak terpental ke depan. Ditolehkan mukanya. Sebuah
taksi dengan sukses menabraknya. Ya Allah. Ini bukan Columbus. Bukan
motornya tapi motor kakaknya. Kalau Columbus dia takkan merasa kesal.
Ia melihat lagi ke arah sang Taksi. Taksi itu memberi isyarat menepi
ke belokan kiri mereka. Yah, kalau dia mau minta maaf okelah. Taksi
itu ke kiri terlebih dahulu.Dia menyusul. Tapi waduw, taksi itu kabur,
saudara-saudara! Nyaris dia kejar. Tapi yah, buat apalah. Buat minta
maaf karena ditabrak? Maaf pak. Bapak sudah menabrak saya, gitu? Ya
udah kalau sopir taksi nya tak mau dimintai maaf.
>
> Dyah jadi semakin berpikir tentang itu. Ya. Bagaimana dengan mereka
yang ingin mempertahankan kebenaran. Bagaimana dengan mereka yang
ingin taat pada aturan? Bagaimana dengan mereka yang menolak amplop
tebal di depan mukanya yang malah dimusuhi bahkan disikut dengan orang
lain karena dianggap mengganggu atau munafik. Ah, beratnya ujian
mereka. Gadis yang ingin sekedar menaati rambu lalu lintas (hehehehe,
karena ndak punya SIM juga siih. gubrak) itu aja tertabrak dengan
suksesnya.
>
> Yah, begitu deh. Kisahnya hari ini. Kalau aku jadi Bapak ataw pria
yang beruntung mendapatkannya, pasti aku bakalan ngelarang dia naik
motor deh. Bahayaaaa eeeeuuuy..
>
- 1b.
-
Re: Dyah ditabrak taksi!
Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com adzdzaki
Fri Jul 4, 2008 3:39 am (PDT)
Iya, mbak. Makasih banyak. Hehehe, semoga tidak terjadi lagi hal seperti itu ^_^. Mbak sudah di Lembang kah? Aduuuh, kapan ya aku ke Boscha?
Salam
Dyah
----- Original Message ----
From: asma_h_1999 <asma_h_1999@yahoo.com >
Day...
lebih hati-hati yach...
asma
--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, dyah zakiati <adzdzaki@.. .>
wrote:
>
> Kalau ada orang yang nekat pergi ke suatu tempat tanpa tahu arah,
sebut saja salah satunya Dyah. Gadis itu memang keterlaluan.
Sebenarnya sih bukan karena keterlaluan nekat perginya. Tapi lebih
pada keterlaluan sudah bertahun-tahun tinggal di Jakarta tak tahu arah
Ragunan. Yups. Ragunan yang dia tahu hanyalah pergi dari rumahnya ke
Kampung Melayu, kemudian naik 608 sampai tujuan. Pagi ini dia memang
harus ke Ragunan. Bukan dengan Columbus tapi dengan motor kakaknya
yang untuk sementara ditukar karena kakaknya yang baik itu ingin
memperbaiki Columbus yang berderit-derit ketika dinaiki.
- 2a.
-
Re: [tips menulis] Yuk Membumi!
Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Fri Jul 4, 2008 3:21 am (PDT)
waw....asma emang kurang gaul ya....dah retno mah hebat oi (maaf baru
tau....). Kalo mas Nur udah tau dari dulu (hihihihi)
Btw...Ret boleh dikenalin sama mba Diani citra....mau kenalan dan
belajar juga nih dari beliau.
Trus aku juga..entar mo tanya2 soal penulisan dari dirimu....lagi cari
pertanyaannya nih.
Wassalam
asma
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nursalam AR"com
<nursalam.ar@...> wrote:
>
> Yups. Diani Citra, sobatmu, itu salah satu guruku juga dalam menulis
selama
> di The Coffee Bean Show. Cara pandangnya dalam melihat angle sesuatu
menjadi
> scene komedi sungguh keren! Ayo, Retno, berbagi juga tipsmu menang waktu
> menang di lomba menulis cerpen sastra se-jabotabek tahun 2007 kemarin:).
>
> Tabik,
>
> Nursalam AR
>
> 2008/7/3 punya_retno <punya_retno@...>:
>
> > hmmm, jadi inget malam2 ngobrol ma citra ttg script :)
> > makasih lho mas utk tipsnya.
> > dan waah, uni asma jago! ajari saya suhu!
> > senang deh punya teman2 yg jago nulis! :)
> > gyaaaa!
> >
> > salam,
> >
> > -retno-
> >
> >
> > --- In
sekolah-kehidupan@yahoogroups. <sekolah-kehidupan%com 40yahoogroups. com>,
> > "Nursalam AR"
> > <nursalam.ar@> wrote:
> > >
> > > Yup, betul sekali, Asma. Salah satu contoh tulisan cerpen yang
> > "realistis"
> > > dan "penuh daya observasi" adalah cerpenmu yang menang di kompetisi
> > ROHTO
> > > tahun kemarin:). Keep up the good work wherever you are!
> > >
> > > Thanks for reading and sharing!
> > >
> > > Tabik,
> > >
> > > Nursalam AR
> > >
> > > 2008/7/3 asma_h_1999 <asma_h_1999@>:
> > >
> > > > Wah...bener banget tuh mas. Jadi kalo nulis apapun perlu dipikir2
> > > > kerealistisannya ya mas (masuk akal ato enggak berdasarkan setting
> > > > tempat, waktu dan kondisinya ya).
> > > >
> > > > Wassalam
> > > > asma
> > > >
> > > > --- In
> > sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
<sekolah-kehidupan%40yahoogroups. com>
> > <sekolah-kehidupan%40yahoogroups. com>,
> >
> > > > "Nursalam AR"
> > > > <nursalam.ar@> wrote:
> > > > >
> > > > > *Yuk Membumi!
> > > >
> > > > > **Oleh Nursalam AR**
> > > > >
> > > > > "Tulisan non-fiksi adalah mata air tulisan fiksi." (Herry Nurdi,
> > > > aktivis FLP
> > > > > dan penulis)
> > > > > *
> > > > > Salah satu pelajaran penting yang saya dapat selama "nyantri" di
> > > > suatu *writing
> > > > > group* yang memproduksi skenario sinetron komedi (sitkom) adalah
> > > > bagaimana
> > > > > membuat dialog yang realistis dan membumi. Aris Nugraha,
sang mentor
> > > > yang
> > > > > juga bidan sitkom *Bajaj* *Bajuri* selalu menekankan-- terkadang
> > bahkan
> > > > > "mencela" dengan gayanya yang khas -- agar setiap dialog
bernas dan
> > > > sesuai
> > > > > dengan realita. Seorang rekan pernah disentilnya karena
menuliskan
> > > > dialog *wong
> > > > > cilik *dengan bahasa Indonesia dan diksi yang baku persis guru
> > bahasa
> > > > > Indonesia di zaman SMP.
> > > > >
> > > > > "Masak tukang becak ngomongnya filosofis banget!"
semprotnya. "Yang
> > > > > realistislah!"
> > > > >
> > > > > Kami tersenyum melihat wajah rekan itu yang merah padam
karena malu.
> > > > Beliau
> > > > > memang begitu, tapi juga lucu. Terlebih lagi suka berbagi ilmu.
> > Ada satu
> > > > > trik jitu darinya agar kalimat atau dialog realistis.
Lafalkan atau
> > > > ucapkan
> > > > > dengan suara keras dialog tersebut secara berulang-ulang. Lalu
> > rasakan
> > > > > dengan hati dan telinga. Janggal tidak terdengar di telinga?
Cukup
> > > > riilkah
> > > > > dengan konteks kalimat dan situasi? Tips sederhana yang
sebenarnya
> > > > manjur
> > > > > untuk jenis penulisan lain selain skenario. Yah, realistis.
Itu juga
> > > > kunci
> > > > > yang, menurut Mas Aris, merupakan kunci kesuksesan sitkom
> > > > > masterpiece-nya, *Bajaj
> > > > > Bajuri*. Suatu realitas pengemudi bajaj yang lekat dengan
keseharian
> > > > kita.
> > > > > Yang membuat kita sebagai penonton merasa dekat bahkan
> > > > mengidentifikasikan
> > > > > diri dengan si Bajuri.
> > > > >
> > > > > Yah, realistis. Itu yang kadang kita lupa. Realistis bukan hanya
> > > > soal dialog
> > > > > atau kalimat. Realistis juga soal kesesuaian dengan konteks
sikon.
> > > > Sewaktu
> > > > > SD, sebuah karangan saya luput dapat nilai tertinggi di
kelas hanya
> > > > karena
> > > > > "satu kalimat": "Setiap pagi nelayan berangkat melaut". Saya
lupa
> > > > realitas
> > > > > bahwa pekerjaan nelayan tidaklah sama dengan orang kantoran yang
> > > > berangkat
> > > > > tiap pagi. Nelayan justru berangkat kerja setiap petang jelang
> > > > malam. Tapi,
> > > > > di banyak pelatihan dan di banyak milis, kesalahan sejenis yang
> > "sepele"
> > > > > masih saja saya temui meski zaman SD dulu masih era 1980-an.
> > > > >
> > > > > Saya teringat memori puluhan tahun lalu itu ketika baru-baru ini
> > > > membantu
> > > > > kawan menerjemahkan sebuah novelet. Dalam novelet yang masih
sangat
> > > > pemula,
> > > > > sang penulis memberi nama tokoh-tokohnya dengan nama "Reva",
> > > > "Shierly" dan
> > > > > "Ricky". *Setting*-nya di kota metropolitankah? Tidak,
*setting*-nya
> > > > adalah
> > > > > desa terpencil di pedalaman Provinsi Bengkulu. Ah, aroma
> > sinetron yang
> > > > > kental sekali!
> > > > >
> > > > > Realistis juga bicara soal pengayaan jiwa dan tulisan kita.
Ada satu
> > > > milyar
> > > > > lebih tulisan tentang anak SMP yang berkisah soal cinta. Seakan
> > > > dunia ini
> > > > > hanya hidup dan dihidupi dengan cinta? Pemahaman yang
> > realistislah yang
> > > > > membuat suatu kisah cinta yang klasik lebih terasa "dekat" dan
> > > > "membumi".
> > > > > Ada kasus narkoba, korupsi, *trafficking* (perdagangan anak dan
> > > > perempuan)
> > > > > dll yang ada di depan kita , yang kadang luput kita tangkap
> > hanya karena
> > > > > kita asyik masyuk berfantasi di dunia mimpi. Mimpi yang seragam,
> > > > dan mimpi
> > > > > yang sempurna. Kita takut dengan realitas di depan kita, dan
> > menjadikan
> > > > > tulisan sebagai pelarian. Tanpa disadari, ia masuk ke dalam
jiwa dan
> > > > luber
> > > > > dalam tulisan. Sehingga tak jarang kita menjumpai tulisan yang
> > > > "autis",
> > > > > asyik dengan dunianya sendiri. Bahkan tak realistis.
> > > > >
> > > > > Barangkali obatnya adalah mencari air penyembuh di mata air
abadi,
> > > > seperti
> > > > > dalam dongeng. Seperti kata Herry Nurdi yang juga wartawan
> > SABILI bahwa
> > > > > tulisan nonfiksi adalah mata air bagi tulisan fiksi, cara
termudah
> > > > adalah
> > > > > menuliskan observasi dan renungan kita atas pengalaman
> > sehari-hari dan
> > > > > berbagi dengan orang lain. Setidaknya ada pahala shodaqoh yang
> > didapat.
> > > > > Syukur-syukur kritik dan masukan. Bahkan, dalam sebuah
komunitas,
> > > > > berlimpahnya teman adalah berkah tersendiri dari berbagi cerita
> > > > pengalaman.
> > > > > Untuk tujuan mulia tersebut itulah komunitas Sekolah Kehidupan (
> > > > >
sekolah-kehidupan@yahoogroups. <sekolah-kehidupan%com 40yahoogroups. com>
> > <sekolah-kehidupan%40yahoogroups. com>dan
> >
> > > > sekolah-kehidupan.multiply. com)
> > > > > tercipta.
> > > > >
> > > > > Haramkah menulis fiksi? Tidak. Namun, sebaiknya belajarlah
> > langsung dari
> > > > > sumber, dari mata air abadi. Ia dekat dengan kita. Ia ada di
> > > > genggaman kita.
> > > > > Jika mata air sudah berlimpah, tulisan apapun sebagai muara akan
> > > > memperoleh
> > > > > berkah juga dari kemakmuran sang mata air. Karena realistis,
karena
> > > > membumi,
> > > > > adalah hal pertama dalam hidup seorang manusia yang beradab.
> > Bukankah
> > > > > pelajaran pertama nabi Adam adalah ketika Tuhan mengajarkannya
> > nama-nama
> > > > > benda (baca: observasi)?
> > > > >
> > > > > Mari belajar menulis diary sebelum menulis fiksi. Jika tidak
setuju,
> > > > anggap
> > > > > saja ini sebuah rekomendasi. Atau coba lihat ke sudut lain,
dan baca
> > > > lagi
> > > > > seruan tadi. Maka ia akan terbaca sebagai: Yuk membumi!
> > > > >
> > > > > *Jakarta, 2 Juli 2008
> > > > > -sebuah solilokui (nyanyi sunyi) untuk diri sendiri-*
> > > > > --
> > > > > -"When there's a will there's a way"
> > > > > Nursalam AR
> > > > > Translator & Writer
> > > > > 0813-10040723
> > > > > 021-91477730
> > > > > http://nursalam.multiply. com
> > > > > YM ID: nursalam_ar
> > > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> > >
> > >
> > > --
> > > -"When there's a will there's a way"
> > > Nursalam AR
> > > Translator & Writer
> > > 0813-10040723
> > > 021-91477730
> > > http://nursalam.multiply. com
> > > YM ID: nursalam_ar
> > >
> >
> >
> >
>
>
>
> --
> -"When there's a will there's a way"
> Nursalam AR
> Translator & Writer
> 0813-10040723
> 021-91477730
> http://nursalam.multiply. com
> YM ID: nursalam_ar
>
- 2b.
-
Re: [tips menulis] Yuk Membumi!
Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com punya_retno
Fri Jul 4, 2008 3:28 am (PDT)
haduh haduh haduh, dapat pujian dr penulis sekelas uni asma jadi
melayang nih.
aku kali uni, yg mesti tanya2 dama dirimu.
karena cerpenku nggak tembus rohto :). boleh kan?
-retno-
ps: sure, mari kenalan dgn citra! jgn kaget dgn selera humornya ya:)
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "asma_h_1999"com
<asma_h_1999@...> wrote:
>
> waw....asma emang kurang gaul ya....dah retno mah hebat oi (maaf
baru
> tau....). Kalo mas Nur udah tau dari dulu (hihihihi)
>
> Btw...Ret boleh dikenalin sama mba Diani citra....mau kenalan dan
> belajar juga nih dari beliau.
>
> Trus aku juga..entar mo tanya2 soal penulisan dari dirimu....lagi
cari
> pertanyaannya nih.
>
> Wassalam
> asma
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nursalam AR"com
> <nursalam.ar@> wrote:
> >
> > Yups. Diani Citra, sobatmu, itu salah satu guruku juga dalam
menulis
> selama
> > di The Coffee Bean Show. Cara pandangnya dalam melihat angle
sesuatu
> menjadi
> > scene komedi sungguh keren! Ayo, Retno, berbagi juga tipsmu
menang waktu
> > menang di lomba menulis cerpen sastra se-jabotabek tahun 2007
kemarin:).
> >
> > Tabik,
> >
> > Nursalam AR
> >
> > 2008/7/3 punya_retno <punya_retno@>:
> >
> > > hmmm, jadi inget malam2 ngobrol ma citra ttg script :)
> > > makasih lho mas utk tipsnya.
> > > dan waah, uni asma jago! ajari saya suhu!
> > > senang deh punya teman2 yg jago nulis! :)
> > > gyaaaa!
> > >
> > > salam,
> > >
> > > -retno-
> > >
> > >
> > > --- In
> sekolah-kehidupan@yahoogroups. <sekolah-kehidupan%com
40yahoogroups.com>,
> > > "Nursalam AR"
> > > <nursalam.ar@> wrote:
> > > >
> > > > Yup, betul sekali, Asma. Salah satu contoh tulisan cerpen yang
> > > "realistis"
> > > > dan "penuh daya observasi" adalah cerpenmu yang menang di
kompetisi
> > > ROHTO
> > > > tahun kemarin:). Keep up the good work wherever you are!
> > > >
> > > > Thanks for reading and sharing!
> > > >
> > > > Tabik,
> > > >
> > > > Nursalam AR
> > > >
> > > > 2008/7/3 asma_h_1999 <asma_h_1999@>:
> > > >
> > > > > Wah...bener banget tuh mas. Jadi kalo nulis apapun perlu
dipikir2
> > > > > kerealistisannya ya mas (masuk akal ato enggak berdasarkan
setting
> > > > > tempat, waktu dan kondisinya ya).
> > > > >
> > > > > Wassalam
> > > > > asma
> > > > >
> > > > > --- In
> > > sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> <sekolah-kehidupan%40yahoogroups. com>
> > > <sekolah-kehidupan%40yahoogroups. com>,
> > >
> > > > > "Nursalam AR"
> > > > > <nursalam.ar@> wrote:
> > > > > >
> > > > > > *Yuk Membumi!
> > > > >
> > > > > > **Oleh Nursalam AR**
> > > > > >
> > > > > > "Tulisan non-fiksi adalah mata air tulisan fiksi." (Herry
Nurdi,
> > > > > aktivis FLP
> > > > > > dan penulis)
> > > > > > *
> > > > > > Salah satu pelajaran penting yang saya dapat
selama "nyantri" di
> > > > > suatu *writing
> > > > > > group* yang memproduksi skenario sinetron komedi (sitkom)
adalah
> > > > > bagaimana
> > > > > > membuat dialog yang realistis dan membumi. Aris Nugraha,
> sang mentor
> > > > > yang
> > > > > > juga bidan sitkom *Bajaj* *Bajuri* selalu menekankan--
terkadang
> > > bahkan
> > > > > > "mencela" dengan gayanya yang khas -- agar setiap dialog
> bernas dan
> > > > > sesuai
> > > > > > dengan realita. Seorang rekan pernah disentilnya karena
> menuliskan
> > > > > dialog *wong
> > > > > > cilik *dengan bahasa Indonesia dan diksi yang baku persis
guru
> > > bahasa
> > > > > > Indonesia di zaman SMP.
> > > > > >
> > > > > > "Masak tukang becak ngomongnya filosofis banget!"
> semprotnya. "Yang
> > > > > > realistislah!"
> > > > > >
> > > > > > Kami tersenyum melihat wajah rekan itu yang merah padam
> karena malu.
> > > > > Beliau
> > > > > > memang begitu, tapi juga lucu. Terlebih lagi suka berbagi
ilmu.
> > > Ada satu
> > > > > > trik jitu darinya agar kalimat atau dialog realistis.
> Lafalkan atau
> > > > > ucapkan
> > > > > > dengan suara keras dialog tersebut secara berulang-ulang.
Lalu
> > > rasakan
> > > > > > dengan hati dan telinga. Janggal tidak terdengar di
telinga?
> Cukup
> > > > > riilkah
> > > > > > dengan konteks kalimat dan situasi? Tips sederhana yang
> sebenarnya
> > > > > manjur
> > > > > > untuk jenis penulisan lain selain skenario. Yah,
realistis.
> Itu juga
> > > > > kunci
> > > > > > yang, menurut Mas Aris, merupakan kunci kesuksesan sitkom
> > > > > > masterpiece-nya, *Bajaj
> > > > > > Bajuri*. Suatu realitas pengemudi bajaj yang lekat dengan
> keseharian
> > > > > kita.
> > > > > > Yang membuat kita sebagai penonton merasa dekat bahkan
> > > > > mengidentifikasikan
> > > > > > diri dengan si Bajuri.
> > > > > >
> > > > > > Yah, realistis. Itu yang kadang kita lupa. Realistis
bukan hanya
> > > > > soal dialog
> > > > > > atau kalimat. Realistis juga soal kesesuaian dengan
konteks
> sikon.
> > > > > Sewaktu
> > > > > > SD, sebuah karangan saya luput dapat nilai tertinggi di
> kelas hanya
> > > > > karena
> > > > > > "satu kalimat": "Setiap pagi nelayan berangkat melaut".
Saya
> lupa
> > > > > realitas
> > > > > > bahwa pekerjaan nelayan tidaklah sama dengan orang
kantoran yang
> > > > > berangkat
> > > > > > tiap pagi. Nelayan justru berangkat kerja setiap petang
jelang
> > > > > malam. Tapi,
> > > > > > di banyak pelatihan dan di banyak milis, kesalahan
sejenis yang
> > > "sepele"
> > > > > > masih saja saya temui meski zaman SD dulu masih era 1980-
an.
> > > > > >
> > > > > > Saya teringat memori puluhan tahun lalu itu ketika baru-
baru ini
> > > > > membantu
> > > > > > kawan menerjemahkan sebuah novelet. Dalam novelet yang
masih
> sangat
> > > > > pemula,
> > > > > > sang penulis memberi nama tokoh-tokohnya dengan
nama "Reva",
> > > > > "Shierly" dan
> > > > > > "Ricky". *Setting*-nya di kota metropolitankah? Tidak,
> *setting*-nya
> > > > > adalah
> > > > > > desa terpencil di pedalaman Provinsi Bengkulu. Ah, aroma
> > > sinetron yang
> > > > > > kental sekali!
> > > > > >
> > > > > > Realistis juga bicara soal pengayaan jiwa dan tulisan
kita.
> Ada satu
> > > > > milyar
> > > > > > lebih tulisan tentang anak SMP yang berkisah soal cinta.
Seakan
> > > > > dunia ini
> > > > > > hanya hidup dan dihidupi dengan cinta? Pemahaman yang
> > > realistislah yang
> > > > > > membuat suatu kisah cinta yang klasik lebih
terasa "dekat" dan
> > > > > "membumi".
> > > > > > Ada kasus narkoba, korupsi, *trafficking* (perdagangan
anak dan
> > > > > perempuan)
> > > > > > dll yang ada di depan kita , yang kadang luput kita
tangkap
> > > hanya karena
> > > > > > kita asyik masyuk berfantasi di dunia mimpi. Mimpi yang
seragam,
> > > > > dan mimpi
> > > > > > yang sempurna. Kita takut dengan realitas di depan kita,
dan
> > > menjadikan
> > > > > > tulisan sebagai pelarian. Tanpa disadari, ia masuk ke
dalam
> jiwa dan
> > > > > luber
> > > > > > dalam tulisan. Sehingga tak jarang kita menjumpai tulisan
yang
> > > > > "autis",
> > > > > > asyik dengan dunianya sendiri. Bahkan tak realistis.
> > > > > >
> > > > > > Barangkali obatnya adalah mencari air penyembuh di mata
air
> abadi,
> > > > > seperti
> > > > > > dalam dongeng. Seperti kata Herry Nurdi yang juga wartawan
> > > SABILI bahwa
> > > > > > tulisan nonfiksi adalah mata air bagi tulisan fiksi, cara
> termudah
> > > > > adalah
> > > > > > menuliskan observasi dan renungan kita atas pengalaman
> > > sehari-hari dan
> > > > > > berbagi dengan orang lain. Setidaknya ada pahala shodaqoh
yang
> > > didapat.
> > > > > > Syukur-syukur kritik dan masukan. Bahkan, dalam sebuah
> komunitas,
> > > > > > berlimpahnya teman adalah berkah tersendiri dari berbagi
cerita
> > > > > pengalaman.
> > > > > > Untuk tujuan mulia tersebut itulah komunitas Sekolah
Kehidupan (
> > > > > >
> sekolah-kehidupan@yahoogroups. <sekolah-kehidupan%com
40yahoogroups.com>
> > > <sekolah-kehidupan%40yahoogroups. com>dan
> > >
> > > > > sekolah-kehidupan.multiply. com)
> > > > > > tercipta.
> > > > > >
> > > > > > Haramkah menulis fiksi? Tidak. Namun, sebaiknya belajarlah
> > > langsung dari
> > > > > > sumber, dari mata air abadi. Ia dekat dengan kita. Ia ada
di
> > > > > genggaman kita.
> > > > > > Jika mata air sudah berlimpah, tulisan apapun sebagai
muara akan
> > > > > memperoleh
> > > > > > berkah juga dari kemakmuran sang mata air. Karena
realistis,
> karena
> > > > > membumi,
> > > > > > adalah hal pertama dalam hidup seorang manusia yang
beradab.
> > > Bukankah
> > > > > > pelajaran pertama nabi Adam adalah ketika Tuhan
mengajarkannya
> > > nama-nama
> > > > > > benda (baca: observasi)?
> > > > > >
> > > > > > Mari belajar menulis diary sebelum menulis fiksi. Jika
tidak
> setuju,
> > > > > anggap
> > > > > > saja ini sebuah rekomendasi. Atau coba lihat ke sudut
lain,
> dan baca
> > > > > lagi
> > > > > > seruan tadi. Maka ia akan terbaca sebagai: Yuk membumi!
> > > > > >
> > > > > > *Jakarta, 2 Juli 2008
> > > > > > -sebuah solilokui (nyanyi sunyi) untuk diri sendiri-*
> > > > > > --
> > > > > > -"When there's a will there's a way"
> > > > > > Nursalam AR
> > > > > > Translator & Writer
> > > > > > 0813-10040723
> > > > > > 021-91477730
> > > > > > http://nursalam.multiply. com
> > > > > > YM ID: nursalam_ar
> > > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > --
> > > > -"When there's a will there's a way"
> > > > Nursalam AR
> > > > Translator & Writer
> > > > 0813-10040723
> > > > 021-91477730
> > > > http://nursalam.multiply. com
> > > > YM ID: nursalam_ar
> > > >
> > >
> > >
> > >
> >
> >
> >
> > --
> > -"When there's a will there's a way"
> > Nursalam AR
> > Translator & Writer
> > 0813-10040723
> > 021-91477730
> > http://nursalam.multiply. com
> > YM ID: nursalam_ar
> >
>
- 3a.
-
Re: (SK Idol) kisah tentang bidadari
Posted by: "manik djatiningsih" manique_240985@yahoo.com
Fri Jul 4, 2008 3:29 am (PDT)
waaaaaa,, ceritanya kerennnnn *thumbsup*
salam kenal buat Retno,, keep on writing ya!
salam kenal jg buat mbak Lia Octavia,, apa kabar adik mbak? makin ganteng gak? hehehe
jg buat mbak Andri Suryaningsih,, aku sukaaaaaaa bgt cerita mbak ttg "cinta tak harus berwujud bunga"
*ngalamin sendiri* khehehe,,
(SKSD gini)
----- Original Message ----
From: punya_retno <punya_retno@yahoo.com >
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Sent: Friday, July 4, 2008 16:25:40
Subject: [sekolah-kehidupan] (SK Idol) kisah tentang bidadari
Kisah tentang Bidadari
Oleh Retnadi Nur'aini
Semalam, saya baru saja bertemu bidadari. Ya, ya, ya, saya tahu, pasti
kalian tidak percaya kan?. Tapi saya tidak bohong. Semalam betul-betul
ada bidadari turun ke bumi. Kejadiannya sekitar jam 22.00 WIB. Saat
itu, saya sedang membaca buku di kamar. Samar-samar, terdengar suara
bayi menangis dari arah luar rumah. Selama beberapa menit berikutnya
suara itu makin kencang saja terdengar, sampai akhirnya tiba-tiba
menghilang begitu saja.
Merasa penasaran, saya pun segera keluar rumah. Di teras, saya temukan
Ibu saya sedang menggendong seorang bayi laki-laki bermata sembab.
Baru saja saya mau bertanya pada Ibu dan minta penjelasan,
sekonyong-konyong bayi ini menjerit lagi. Dengan sigap, Ibu pun segera
menenangkannya. "Cep, cep, cep, sayang.." bujuk Ibu, lalu
menggendongnya kembali ke dalam rumah.
Dari segerombol anak yang hobi nongkrong depan rumah lah, baru
kemudian saya dapatkan sebuah penjelasan. Bahwa suara tangisan tadi
memang berasal dari bayi yang digendong Ibu. Bayi itu sendiri
merupakan anak bungsu dari penjual bakso di samping rumah kami.
Rupanya, ayah ibu si bayi sedang keluar mengambil gerobak bakso di
pasar, dan meninggalkan ke dua anak mereka, juga si bayi yang sedang
terlelap di warung bakso yang sudah tutup. Tak disangka, si bayi
tiba-tiba terbangun, dan menangis karena ayah ibunya hilang. "Terus,
ibu kamu keluar, dan langsung nggendong bayi itu deh, " ujar salah
seorang dari anak-anak yang nongkrong itu.
Setelah berterima kasih, saya pun masuk ke rumah. Di ruang tengah lah
saya melihatnya. Seorang bidadari yang sedang menyuapkan sendok demi
sendok air putih pada seorang bayi bermata sembab dalam gendongannya.
Saat matanya bertemu mata saya, bidadari ini tersenyum. "Kasian No,
dari tadi anak ini nangis terus. Ibu udah nggak bisa nyusuin lagi sih,
makanya ibu kasi air putih aja.." kata bidadari itu.
Dan saya tersenyum. Bidadari itu cantik sekali….
***
Bukan sekali itu saya curiga bahwa Ibu adalah jelmaan bidadari. Habis,
Ibu memang kelewat baik hati sih. Waktu kucing peliharaan kami
melahirkan di lemari baju, komentar pertama Ibu adalah "Kasi air minum
yah ke induknya, melahirkan itu kan sakit." Ibu tidak mengomel tentang
lemari baju yang jadi kotor oleh darah kucing dan bau selama
berhari-hari. Ibu tidak mengeluh tentang anak-anak kucing yang dengan
berisiknya mengeong-ngeong sepanjang malam dan keesokan harinya
membuat kami serumah sakit kepala. Selama sebulan berikutnya, Ibu juga
rajin mewanti-wanti kami untuk selalu memberikan air matang pada si
induk kucing. "Melahirkan itu berat lho..kasihan kalau dia minum air
mentah," begitu ujar Ibu.
Padahal Ibu tidak suka kucing.
Begitu juga saat salah satu pembantu kami bolos masuk kerja dengan
alasan sakit. Ibu tentu saja tahu bahwa Siti, mantan pembantu kami itu
hanya berbohong, mengingat betapa seringnya ia menggunakan trik
pura-pura sakit itu. Tapi ketimbang mengomel seperti saya, yang
dilakukan Ibu adalah mengemasi rantang berisi makanan hangat untuk
diantarkannya langsung ke rumah Siti. "Gak papa Retno, pasti ada
alasan lain sampai dia harus bohong. Toh Ibu juga masak agak banyak
hari ini," ujarnya sabar.
Kesabarannya yang nyaris tanpa batas ini juga berlaku bagi saya.
Beberapa waktu lalu misalnya, saya pernah pulang dengan sebuah tato di
punggung tangan kiri. Meski awalnya Ibu menatap tangan saya dengan
mata terbelalak, namun Ibu kemudian hanya menghela napas. Lalu
bertanya tenang "Bisa ilang kan No?". Setelah mendengar jawaban "ya"
dari saya, Ibu pun tak lagi protes. Dan ya, tato temporer yang saya
buat di terminal Blok M itu pun hilang seminggu kemudian.
Ibu tak protes saat saya membungkus satu tembok kamar saya plus satu
lemari baju, dengan tempelan kolase. Ibu tak protes saat saya
mengenakan baju dengan paduan yang aneh-aneh. Paling-paling ibu hanya
tersenyum. Sampai saya pulang dan mengeluh sendiri bahwa hari ini saya
tampak aneh, baru Ibu mengaku. "Iya sih No, tadi modelnya agak beda,"
ujarnya jujur.
Ibu tak protes saat saya pernah memutuskan untuk keluar dari kantor
saya, sebuah PR Company yang lumayan menjanjikan. Ibu tak protes saat
kala itu saya memutuskan untuk bekerja dari rumah dengan menulis
naskah buku pengetahuan umum untuk anak-anak. "Yang penting sekarang
kamu melakukan apa yang kamu senangi," ujar Ibu saya. Dan betapa saya
sangat berterima kasih untuk pengertiannya.
Begitu juga saat saya melakukan setumpuk kesalahan. Dengan kesabaran
yang luar biasa, Ibu akan memaafkan. Waktu saya menghilangkan buku doa
yang rencananya akan digunakan Ibu sepanjang bulan Ramadhan lalu, Ibu
memaafkan. Pernah juga saya menghabiskan satu malam akhir pekan dengan
asyik membaca buku, dan abai terhadap cerita Ibu, Ibu tetap memaafkan.
Atau waktu saya lagi-lagi melanggar janji untuk pulang sore dan
lagi-lagi pulang tengah malam, dengan lapang dadanya, Ibu selalu saja
berhasil memaafkan.
***
Toh satu kali sempat bidadari ini memprotes saya.
Itu adalah saat saya menggunduli kepala saya bertahun lalu (dengan
sengaja, tentu saja. Itu bukan "kecelakaan" . Saya memang sungguhan
ingin botak sekali-sekali) . Selama berminggu-minggu Bapak dan ketiga
abang saya pun menjadikan model rambut saya ini sebagai bahan
bulan-bulanan.
Tapi tidak buat Ibu.
Ibu tidak tertawa. Ibu tidak menganggap lelucon yang dilontarkan Bapak
dan abang-abang saya lucu. Dan selama berminggu-minggu yang sama, Ibu
menolak bicara dengan saya. Tak hanya itu, Ibu juga selalu menyebut
nama Tuhan setiap kali melihat saya (sekitar 57.895 kali sehari).
Sampai akhirnya Ibu mengajak saya duduk dan berkata dengan suaranya
yang lemah lembut. "Retno sayang, anak Ibu tuh perempuan cuma satu.
Besok-besok jangan botak lagi yah. Ibu mohooon sekali," ujarnya.
Saya menangis mendengarnya.
Tak pernah terpikir sama sekali oleh saya sebelumnya, bahwa isu rambut
saya ternyata sedemikian pentingnya bagi Ibu. Sama seperti tak pernah
terlintas oleh saya bahwa Ibu memendam satu permintaan sederhana
terhadap rambut saya. "Ibu pingin ngepangin rambut kamu nanti kalau
udah panjang ya," pintanya.
Dan ya, saya tak pernah memotong rambut saya lagi sejak malam itu.
***
Seperti banyak ibu lainnya, Ibu saya juga kerap bercerita tentang
ibunya. Wanita yang saya panggil dengan sebutan "Uti Ayu" ini sudah
meninggal sejak saya masih berumur 2 tahun. "Ibu saya itu baiiik
sekali No, nggak pernah marah sama sekali.." ujar Ibu.
Pernah saat masih kecil, Ibu saya keceplosan bicara dengan seorang
temannya, tentang kakak perempuan Ibu. "Mbakyu ku iku nek nyambel rak
enak lho (Kakakku itu itu kalau membuat sambal, rasanya tak enak)"
ujar Ibu. Ucapan Ibu ini tak sengaja terdengar oleh Uti Ayu. Dan yang
dilakukan Uti Ayu adalah memanggil Ibu saya ke kamar dan menasehatinya
dengan lembut. "Ojo ngono tho Yuk. Iku kan mbakyu mu (Jangan begitu
Yuk (panggilan Uti saya pada Ibu, karena nama ibu saya Yayuk). Itu kan
kakakmu sendiri)." Dari sana saya tahu dari mana Ibu saya belajar
untuk menegur seseorang dengan halus.
Uti Ayu juga seorang yang dermawan. Sewaktu tinggal di Malang, mereka
tinggal di sebuah rumah yang cukup besar. Begitu besarnya sampai Uti
Ayu menyewakan beberapa kamar pada sejumlah mahasiswa. "Yang saya
nggak pernah lihat seorang pun dari mereka membayar sama Ibu saya.
Paling-paling mereka cuma membawa oleh-oleh dari kampung," ujar Ibu
saya sambil tersenyum. Dari sana, saya juga tahu dari mana Ibu saya
belajar untuk menjadi begitu pemurah.
Masih banyak lagi cerita tentang almarhumah Uti Ayu yang luar biasa
ini. Dan dari sana lah saya tahu, wanita seperti apa yang telah
melahirkan seorang bidadari cantik bernama Sangi Siti Rahayu ini.
Yang menakjubkan, dengan semua puja puji yang saya lontarkan
terhadapnya, betapa Ibu tetap seorang yang begitu rendah hati. Meski
ia selalu rajin shalat Dhuha 12 rakaat setiap pagi, dan tak pernah
alpa shalat tahajud, plus rutin mengaji setiap petang, dengan rendah
hatinya Ibu selalu berujar "Ah, saya mah masih banyak dosa No. Masih
suka suudzon sama orang (yang mana saya bingung kapan), dan masih
belum tulus (yang mana saya juga bingung kapan), trus masih suka judes
(ya ollooo, kalo Ibu aja berasa judes, saya pakabar???)"
Bahkan saat saya menunjukkan tulisan-tulisan saya tentangnya,
pertanyaan pertamanya adalah "Ini bisa dilihat di internet ya?
Teman-teman kamu bisa baca?" Ketika saya menjawab "ya", maka muka Ibu
akan bersemu merah. "Duh, dihapus aja ya No. Ibu malu.." katanya.
Lalu sambil memeluknya saya berujar "Nggak papa Ibu sayaaang. Biar
semua orang tahu betapa indahnya Ibu, dan bahwa Retno punya ibu yang
hebaaaaaat sekaliiii!!! !"
Karena ya, Ibu memang seorang bidadari yang luar biasa cantiknya.
Dan betapa saya berterima kasih karena terlahir darinya.
***
Special dedicated to Sangi Siti Rahayu, the wonderful angel.
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
- 4a.
-
Re: cerita di balik JBF, (Kuisioner nggak penting)
Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com adzdzaki
Fri Jul 4, 2008 3:54 am (PDT)
Hehehehe, ikutan aaaah ^_^
Buku apa yang
paling kamu cari di JBF?
Biasanya sih novis yang diskon abis. hehehe, kalau bisa sih sampe 70 %. Tapi sekarang lagi cari buku-buku tentang *******
Stan Penerbit apa
yang paling kamu cari di JBF?
Hehehe, stan penerbit yang nerbitin buku novel seru, sama stand yang ada buku *******
Kenapa?
Karena aku suka baca buku fiksi
Kemudian stan apa
lagi?
Stan buah. hehehe, ndak nyambung ya. Aku sih suka liat kalau ada seminar ataw konser nasyidnya. Eh, itu acara Islamic Bookfair ya?
Kenapa?
Nambah wawasan duunk
Lebih suka pergi
sendiri atau rame-rame?
Sendiri. Suka juga berdua sih.
Kenapa?karena kalau sendiri bisa kemanapun yang dimau dan sampai kapanpun. Sepuasnya deeeh.
JBF kapan yang
paling kamu ingat?
setiap tahun sih ke JBF, trus setiap ada bookfair juga datang. mmm, jadi belum ada yang terlalu istimewa. semuanya menyenangkan deh, soalnya banyak bukuuuuu ^_^
Ada peristiwa apa?
Banyak peristiwa. Tapi yang jadi tambah menyenangkan adalah seringnya aku kayak reuni sama teman-teman lama yang tak sengaja bertemu di sana. Teman di SMA 54, di UNJ, di Matraman, di sekolah, di Hizb, di banyaaak lagi. Dan sekarang dapat tambahan teman baru di Eska ^_^
Salam
Dyah
----- Original Message ----
From: r widhiatma <r_widhiatma@yahoo.com >
Buku apa yang
paling kamu cari di JBF?
Buku yang gratis
^_^
Stan Penerbit apa
yang paling kamu cari di JBF?
Stan penerbit
yang ada teman-teman satu almamater di sana
Kenapa?
Karena sering
nggak diperbolehkan membayar (alias dikasih gratis) :D
Bukan minta
loh... tapi dikasih. hihiihii... ^o^V
Kemudian stan apa
lagi?
Stan kampus
Kenapa?
Nggak apa-apa.
Pengen tau aja.
Lebih suka pergi
sendiri atau rame-rame?
Sendiri
Kenapa?
Karena kalau
rame-rame nggak jadi dapet buku gratis. Soalnya yang lain pasti iri.
Kasian temen yg kerja
di penerbit kalau harus ngasih buku gratis ke semuanya.
:D
Hehehe... Nggak gitu-gitu banget kaliii.. ^_^ V
JBF kapan yang
paling kamu ingat?
Waktu masih
kuliah tingkat 3
Ada peristiwa apa?
Bertiga dengan
Hay dan Amin (adik kelasku), ngajak �ngobrol bareng� semua Pudir Gedung Q, dengan
pengerahan pasukan ^_^
Katanya kami yang
pertama kali membuat sejarah ^_^ hihihiii...
_,___
- 5a.
-
Re: Bls: [sekolah-kehidupan] Kabar Gembira - Kaos SK Menanti Anda!
Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com adzdzaki
Fri Jul 4, 2008 4:09 am (PDT)
^_^ di formulir milad ada ukuran kaus ^_^ diisi yaaa, di isi yaaaaa ^_^
----- Original Message ----
From: bujang kumbang <bujangkumbang@yahoo.co. >id
keren BT tuh kaos
makasih Mas Effri udah dibuatin
kapan akan selesainya
boleh nih satu buat ketau Milad ESKA
gratis satuuuuuuuuuuuuuuu. ...hahahahaha
gratis???
beli kaleeeee!!!
iye...iye dibeli....
makasih!
--- Pada Jum, 4/7/08, Epri Saqib <epri_tsi@yahoo. com> menulis:
Dari: Epri Saqib <epri_tsi@yahoo. com>
Topik: [sekolah-kehidupan] Kabar Gembira - Kaos SK Menanti Anda!
Kepada: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Tanggal: Jumat, 4 Juli, 2008, 1:11 PM
Dear All
sahabat-sahabat SK sekalian,
Anda semua bisa mendapatkan kaos SK yang gambarnya akan kami attachment di bawah email ini, dengan harga tiket masuk pendaftaran mengikuti milad SK pada tanggal 27 Juli 2008 yakni Rp 65.000,-.
Pemesanan bisa dilakukan via email ke geraibuku@gmail. com dan bendahara SK
transfer uang ke bendahara SK.
Nanti ibu bendahara bisa menginformasikan ke saya update siapa saja yang daftar.
Ukuran All Size, Lengan Pendek, dengan logo SK.
Deadline pemesanan kaos adalah tanggal 13 Juli 2008. So buruan yah...!
Melalui email ini saya, seksi pembuatan kaos meminta tolong kepada administrator blog sk untuk memuat kaos SK di blognya yah.
Untuk semuanya. Selamat berkarya. Sampai ketemu di kopdar ya.
Salam
Epri Tsaqib
www.geraibuku. multiply. com
- 6a.
-
Re: GOSTU! : KLUB SEANDAINYA SAJA!!!ADA YANG MAU DAFTAR??
Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com adzdzaki
Fri Jul 4, 2008 4:12 am (PDT)
Seandainya saja aku daftar klub ini, maz Yayan, maka kata seandainya saja akan terulang hingga suatu saat aku akan berkata seandainya saja aku tak daftar klub ini. ^_^. Yups, aku akan daftar klub yang satunya lagi: Aku akan berusaha mewujudkan mimpiku!!!
Salam
Dyah
----- Original Message ----
From: caliyan <yayan_unj@yahoo.com >
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Sent: Friday, July 4, 2008 10:25:01 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] GOSTU! : KLUB SEANDAINYA SAJA!!!ADA YANG MAU DAFTAR??
GOSTU! : KLUB SEANDAINYA SAJA!!!ADA YANG MAU DAFTAR?? Jun 28, '08 11:06 PM
for everyone
:: GOSTU!
from: jagostu
Hidupku hanya sekali
akan kubuat berarti
jangan kau campuri
aku telah punya rencana sendiri
biar nanti aku tahu
Apa yang jadi pilihanku
Ditengah padang yang luas
Ku membawa hidup yang bebas
Biar aku yang tentukan
apa kebebasan
mana kebenaran
merdeka dan menang
terbang bagaikan elang
Semua yang akan kuhadapi
Dengan segenap hati
Dengan caraku
Semua yang akan kujalani
Adalah bagian
Rencana Tuhan
"Di dunia ada orang yang membuat berbagai hal terjadi
Di dunia ini ada orang yang menonton berbagai hal terjadi
Dan juga ada yang bertanya-tanya apa yang terjadi."
Sudah lama aku masuk kedalam Klub Seandainya Saja. Seandainya saja
saya telah melakukan-nya! Seandainya saja saya telah membelinya!
Seandainya saja saya telah memulainya!. Kalau di ingat akulah pendiri
klub yang menyedihkan itu. Karen sekian lama hanya menjadi penonton
dan penyesal saja setiap saat bersama puluhan juta manusia lainnya.
Sepertinya di dunia ini organisasi yang paling berkembang adalah
organisasi yang aku tempati saat ini. Semuanya hanya bisa berbicara
penyesalan di akhir. Yah itulah kenapa disebut organisasi Seandainya Saja.
Masih maukah jadi anggota klub seandainya saja! Jangan ya. Saatnya
kita merubah menjadi orang yang membuat berbagai hal terjadi atau
istilahnya kita harus segera masuk menjadi anggota KLUB harus
terjadi..... .
JANGAN MENYERAH.... ...saudaraku. ...begitu juga aku...
- http://ya2nya2n. multiply. com -
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar