Kamis, 30 Oktober 2008

[FISIKA] Digest Number 2571

Messages In This Digest (5 Messages)

1.
Geomtry and Physics -- Atiyah 80 From: Rasahgelo
2a.
Re: Pendaratan di bulan, benarkah ? From: Ma'rufin Sudibyo
2b.
Re: Pendaratan di bulan, benarkah ? From: Ma'rufin Sudibyo
2c.
Re: Pendaratan di bulan, benarkah ? From: Franklin
3a.
Re: Bls: Bls: [FISIKA] sutet From: Eka Subyantara

Messages

1.

Geomtry and Physics -- Atiyah 80

Posted by: "Rasahgelo" rasahgelo@yahoo.com   rasahgelo

Wed Oct 29, 2008 5:45 am (PDT)

Forwarded message:

Dear All,

In April 2009, Michael Atiyah will celebrate his 80th birthday. In
connection to this occasion, a three day birthday workshop (20-22
April) will be held at the recently opened Informatics Forum in
Edinburgh.

Among the invited speakers are Peter Higgs, Isadore Singer and Edward
Witten. The online application form is now open for those who are
interested in attending. Attached are two workshop posters optimized
for different sizes, to print and display on your noticeboards and to
pass on to other departments.

More information, including the application form, can be found on
http://www.icms.org.uk/workshops/Atiyah80

2a.

Re: Pendaratan di bulan, benarkah ?

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Wed Oct 29, 2008 11:22 am (PDT)

Dan dalam hal pendaratan manusia di Bulan, jangan dilupakan satu tokoh penting, genius yang berada di belakangnya, tulang punggung seluruh program antariksa NASA pada 1950-1960an : Wherner von Braun. Tanpa ketekunan dan kejeniusannya, mungkin manusia baru mendarat di Bulan pada 2020 mendatang.

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo.com>
To: astronomi_indonesia@yahoogroups.com; Rukyat <rukyatulhilal@yahoogroups.com>; Fisika <fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, October 29, 2008 5:43:16 AM
Subject: [ RHI ] Re: Pendaratan di bulan, benarkah ?

Komunikasinya tetep ada jeda-lah. Secara teori (jika mengacu jarak saja), ada jeda 1 detik-an, namun dalam praktiknya ada jeda sekitar 10 detik. Ini bukan hal yang aneh dalam komunikasi satelit, karena hal yang sama juga dialami seperti misalnya jika kita berkomunikasi dengan memanfaatkan jaringan satelit yang diorbitkan di orbit GEO (Geostationer Earth Orbit) yang 35.880 km dari permukaan Bumi itu. Kalo lewat jaringannya Iridium yang LEO (Low Earth Orbit) alias hanya 2.000 km memang tidak begitu terasa. Karena ada jeda begitu, terlebih komunikasinya berlangsung antar satelit, maka salah satu penyiasatannya dengan kalimat-kalimat yang pendek.

Untuk menyiasati ketiadaan atmosfer, para astronot di Bulan mengenakan baju khusus yang berfungsi sebagai pelindung sekaligus "atmosfer" mini. Baju ini melindungi pemakainya dari panas (karena radiasi inframerah Matahari), radiasi keras (ultraviolet) , radiasi pengion (sinar X, proton, elektron dan neutron energetik) serta benturan mikrometeorit. Baju ini terdiri dari 3 lapis, katun (yang terdalam), dilapis kevlar dan jalinan serat kevlar + karet sebagali lapisan terluar. Baju ini memberikan perlindungan selama minimal 6 jam berturut-turut, disesuaikan dengan aktivitas EVA (extra vehicular activities) di Bulan yang rata-rata menghabiskan waktu 6 jam. Baju ini juga dilengkapi dengan tanki oksigen, tanki cadangan, penyerap karbondioksida dan penampung urine.

Menembus sabuk radiasi van Allen ? (Maaf diralat, yang benar namanya van Allen, kalo van Halen itu nama rocker). Untuk melewatinya ya tetap duduk manis di dalam wahana antariksa lah. Sabuk radiasi ini, berdasarkan riset Explorer 1, Sputnik 3 dan satelit2 lainnya, itu kan merupakan tempat elektron dan proton terjebak. Keduanya merupakan radiasi partikel bermuatan, sehingga penanganannya sebenarnya relatif lebih mudah dibanding jika misalnya kita menghadapi radiasi tak bermuatan macam foton gamma maupun neutron. Kajian menunjukkan jika wahana antariksa dilapisi dengan timbal (timah hitam) setebal 3 mm saja, dosis radiasi yang diterimanya saat melewati sabuk van Allen sebesar 2.500 rem/tahun. Karena wahana antariksa melintasi sabuk van Allen paling banter hanya dalam setengah jam saja, maka bisa kita perhitungkan bahwa radiasi yang diterimanya hanyalah sebesar 0,14 rem. Ini tidak bermasalah, karena ambang batas radiasi yang bisa diterima tubuh tanpa
mengakibatkan efek berarti itu sebesar 50 rem. Jika timbalnya ditebelin, tentu radiasi yang diterima wahana antariksa (dan juga penumpang didalamnya) akan lebih kecil lagi.

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: dion_azani <dion_azani@yahoo. com>
To: astronomi_indonesia @yahoogroups. com
Sent: Tuesday, October 28, 2008 5:04:46 PM
Subject: [astronomi_indonesi a] Re: Pendaratan di bulan, benarkah ?

Rekan2, maksud saya komunikasi astronot di bulan dengan di bumi tidak
ada jeda sama sekali, seharusnya paling tidak ada jeda meskipun bukan
jeda seperti halnya berbicara dengan walkie-talkie. Mohon koreksi-nya.

Kalau tidak keberatan, saya ingin bertanya tentang hal-hal berkaitan
pendaratan tersebut:

1. Di Bulan tidak ada atmosfer, artinya tidak ada yang menahan sinar
matahari. Bagaimana astronot disana menyiasati hal tersebut ? Mohon
pencerahannya.

2. Bagaimana dengan radiasi sabuk Van Hallen, bagaimana menyiasati hal
tersebut ?

Terima kasih atas jawaban rekan2.

--- In astronomi_indonesia @yahoogroups. com, Ma'rufin Sudibyo
<marufins@.. .> wrote:
>
> Ikut nimbrung, tulisan saya yang pake warna biru
>
>
>
>
> ____________ _________ _________ __
> From: dion_azani <dion_azani@ ...>
> To: astronomi_indonesia @yahoogroups. com
> Sent: Monday, October 27, 2008 6:58:47 PM
> Subject: [astronomi_indonesi a] Re: Pendaratan di bulan, benarkah ?
>
>
> Begini mas, teknologi yang saya maksud adalah teknologi komunikasi.
> Saya ingn tahu, teknologi apakah yang dipakai untuk berkomunikasi
> antara astronot di Bulan dan Bumi ? Pada tahun yang sama, 1969 proyek
> ARPANET baru dimulai. Memang beberapa wahana yang dikirim ke luar
> angkasa (bulan) mampu mengirimkan data-data fotografi tetapi apakah
> sudah mampu mengirimkan data voice (suara) ? Maaf mas, saya hanya
> ingin tahu saja ?
>
> Sepanjang yang pernah saya baca, transmisi data (suara dan gambar)
dalam misi-misi Apollo ke Bulan salah satunya dibantu oleh satelit
komunikasi yang ditempatkan di antara orbit Bumi - Bulan. Tentu saja
sinyal dari satelit ini lantas disambungkan ke satelit komunikasi
geostasioner di orbit Bumi untuk kemudian baru diterima pusat kendali
misi. Ini sama saja dengan komunikasi dari pesawat-pesawat ulang alik
yang sedang mengorbit, misalnya, yang juga selalu direlay oleh satelit
geostasioner NASA, misalnya TDRS.
> Jadi memang komunikasinya tidak langsung dari Lunar Module ke Bumi.
Indikasi penggunaan satelit komunikasi di antara orbit Bumi-Bulan
nampak dari fakta bahwa sinyal dari Lunar Module Apollo 11, selain
diterima di Goldstone Radio Telescope di Arizona, juga diterima oleh
Honeysucke Creek Tracking Station dan Parkes Radio Telescope di
Australia. Bahkan sinyal di Australia itu lebih baik.
>
> Saya membaca bahwa NASA berdiri pada tahun 1958 dan proyek pendaratan
> manusia (astronot) di bulan dicanangkan pertama kali pada tahun 1961
> (oleh Presiden John F. Kennedy).
>
> AS berhasil mengirimkan wahana untuk melakukan pendaratan lunak pada
> 1966. Setahun kemudian, sebuah wahana AS lainnya berhasil mengirimkan
> gambar TV (ini pake Voice nggak ?) pertama dari permukaan bulan.
> Puncaknya terjadi pada 17 Juli 1969, ketika AS berhasil mendaratkan
> astronotnya ke Bulan.
>
> Apollo 11 sendiri berangkat pada bulan Juli 1969, setelah melalui
> proyek2 Apollo sebelumnya. Jadi saya merasa, apa tidak terlalu sangat
> singkat tiba2 saja Apollo 11 berhasil mendaratkan manusia di bulan ?
> Kira-kira faktor apakah yang membuat hal tersebut memungkinkan ?
>
> Sama saja, saya juga kadang sering merasa heran, jika di 2004 - 2005
saja memiliki USB flashdisk 128 MB adalah sebuah 'kemewahan', koq
sekarang dah punya yang 4 GB hanya dalam tempo 3 tahun. Sama juga, 10
tahun silam sudah merasa cukup puas dengan Pentium 100 dan RAM 32 MB,
sekarang dah ngerasain dual core dengan ram giga-gigaan. Namun, jika
bicara teknologi komunikasi dan informasi, mari ingat kembali hukum
Moore ala Intel : kecepatan prosessor akan berlipat dua hanya dalam
waktu 18 bulan. Saya rasa analogi ini cukup membantu.Dalam hal
teknologi antariksa, juga nyaris sama. Jika pada 1921 saja baru
Robbert H. Goddard yang bisa menerbangkan roket, itupun roket kecil
dengan jangkauan terbatas, apa mungkin jika 10 tahun kemudian Jerman
(dibawah Adolf Hitler, dan khususnya lagi dibawah pengembangan oleh
Jenderal Walter Dornberger dan Wherner von Braun) sudah mampu membuat
roket raksasa dan bahkan mengujianya secara massif di Stasiun
Penyelidikan Roket
> Peneemunde, sebelum kemudian roket raksasa ini (roket A-4/V-2)
mengambil peranan dalam Perang Dunia 2 sebagai misil balistik pertama
di dunia yang cukup menggetarkan? "Akal sehat" kita akan bilang tak
mungkin lah, hanya 10 tahun. Namun jika anda baca memoar Dornberger
tentang ini (judulnya V2 dan Hitler, dibahasa Indonesiakan pada 1989),
sebenarnya semua terasa wajar saja.
>
>
> Menilik proyek Mars (pendaratan manusia di planet Mars) saja
> memerlukan studi riset yang cukup lama sebelum memutuskan pendaratan
> manusia di Mars. Apakah data-data selama proyek pendaratan di Bulan
> tidak bisa digunakan oleh proyek pendaratan manusia di Mars ?
> Sedikit koreksi, manusia belum mendarat di Mars. Dan pendaratan di
Bulan sendiri sebenarnya mengikuti "metode" trial and error. Bener
pada saat itu jarak Bumi dan Bulan sudah bisa diprediksi dengan lebih
teliti lagi sehingga melahirkan persamaan-persamaan jarak dalam fungsi
waktu. Namun persoalan radiasi, termasuk radiasi di antara Bumi -
Bulan dan radiasi dari permukaan Bulan sendiri, belum banyak diteliti.
Pendaratan manusia di Bulan membuka jendela tentang penelitian itu.
Matinya seismometer- seismometer yang ditempatkan di Bulan setelah
sukses beroperasi selama rata-rata 10 tahun, salah satunya menunjukkan
ada problem pada radiasi di permukaan Bulan.
>
> Salam,
>
> Ma'rufin
>

2b.

Re: Pendaratan di bulan, benarkah ?

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Wed Oct 29, 2008 11:22 am (PDT)

Komunikasinya tetep ada jeda-lah. Secara teori (jika mengacu jarak saja), ada jeda 1 detik-an, namun dalam praktiknya ada jeda sekitar 10 detik. Ini bukan hal yang aneh dalam komunikasi satelit, karena hal yang sama juga dialami seperti misalnya jika kita berkomunikasi dengan memanfaatkan jaringan satelit yang diorbitkan di orbit GEO (Geostationer Earth Orbit) yang 35.880 km dari permukaan Bumi itu. Kalo lewat jaringannya Iridium yang LEO (Low Earth Orbit) alias hanya 2.000 km memang tidak begitu terasa. Karena ada jeda begitu, terlebih komunikasinya berlangsung antar satelit, maka salah satu penyiasatannya dengan kalimat-kalimat yang pendek.

Untuk menyiasati ketiadaan atmosfer, para astronot di Bulan mengenakan baju khusus yang berfungsi sebagai pelindung sekaligus "atmosfer" mini. Baju ini melindungi pemakainya dari panas (karena radiasi inframerah Matahari), radiasi keras (ultraviolet), radiasi pengion (sinar X, proton, elektron dan neutron energetik) serta benturan mikrometeorit. Baju ini terdiri dari 3 lapis, katun (yang terdalam), dilapis kevlar dan jalinan serat kevlar + karet sebagali lapisan terluar. Baju ini memberikan perlindungan selama minimal 6 jam berturut-turut, disesuaikan dengan aktivitas EVA (extra vehicular activities) di Bulan yang rata-rata menghabiskan waktu 6 jam. Baju ini juga dilengkapi dengan tanki oksigen, tanki cadangan, penyerap karbondioksida dan penampung urine.

Menembus sabuk radiasi van Allen ? (Maaf diralat, yang benar namanya van Allen, kalo van Halen itu nama rocker). Untuk melewatinya ya tetap duduk manis di dalam wahana antariksa lah. Sabuk radiasi ini, berdasarkan riset Explorer 1, Sputnik 3 dan satelit2 lainnya, itu kan merupakan tempat elektron dan proton terjebak. Keduanya merupakan radiasi partikel bermuatan, sehingga penanganannya sebenarnya relatif lebih mudah dibanding jika misalnya kita menghadapi radiasi tak bermuatan macam foton gamma maupun neutron. Kajian menunjukkan jika wahana antariksa dilapisi dengan timbal (timah hitam) setebal 3 mm saja, dosis radiasi yang diterimanya saat melewati sabuk van Allen sebesar 2.500 rem/tahun. Karena wahana antariksa melintasi sabuk van Allen paling banter hanya dalam setengah jam saja, maka bisa kita perhitungkan bahwa radiasi yang diterimanya hanyalah sebesar 0,14 rem. Ini tidak bermasalah, karena ambang batas radiasi yang bisa diterima tubuh tanpa
mengakibatkan efek berarti itu sebesar 50 rem. Jika timbalnya ditebelin, tentu radiasi yang diterima wahana antariksa (dan juga penumpang didalamnya) akan lebih kecil lagi.

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: dion_azani <dion_azani@yahoo.com>
To: astronomi_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, October 28, 2008 5:04:46 PM
Subject: [astronomi_indonesia] Re: Pendaratan di bulan, benarkah ?

Rekan2, maksud saya komunikasi astronot di bulan dengan di bumi tidak
ada jeda sama sekali, seharusnya paling tidak ada jeda meskipun bukan
jeda seperti halnya berbicara dengan walkie-talkie. Mohon koreksi-nya.

Kalau tidak keberatan, saya ingin bertanya tentang hal-hal berkaitan
pendaratan tersebut:

1. Di Bulan tidak ada atmosfer, artinya tidak ada yang menahan sinar
matahari. Bagaimana astronot disana menyiasati hal tersebut ? Mohon
pencerahannya.

2. Bagaimana dengan radiasi sabuk Van Hallen, bagaimana menyiasati hal
tersebut ?

Terima kasih atas jawaban rekan2.

--- In astronomi_indonesia @yahoogroups. com, Ma'rufin Sudibyo
<marufins@.. .> wrote:
>
> Ikut nimbrung, tulisan saya yang pake warna biru
>
>
>
>
> ____________ _________ _________ __
> From: dion_azani <dion_azani@ ...>
> To: astronomi_indonesia @yahoogroups. com
> Sent: Monday, October 27, 2008 6:58:47 PM
> Subject: [astronomi_indonesi a] Re: Pendaratan di bulan, benarkah ?
>
>
> Begini mas, teknologi yang saya maksud adalah teknologi komunikasi.
> Saya ingn tahu, teknologi apakah yang dipakai untuk berkomunikasi
> antara astronot di Bulan dan Bumi ? Pada tahun yang sama, 1969 proyek
> ARPANET baru dimulai. Memang beberapa wahana yang dikirim ke luar
> angkasa (bulan) mampu mengirimkan data-data fotografi tetapi apakah
> sudah mampu mengirimkan data voice (suara) ? Maaf mas, saya hanya
> ingin tahu saja ?
>
> Sepanjang yang pernah saya baca, transmisi data (suara dan gambar)
dalam misi-misi Apollo ke Bulan salah satunya dibantu oleh satelit
komunikasi yang ditempatkan di antara orbit Bumi - Bulan. Tentu saja
sinyal dari satelit ini lantas disambungkan ke satelit komunikasi
geostasioner di orbit Bumi untuk kemudian baru diterima pusat kendali
misi. Ini sama saja dengan komunikasi dari pesawat-pesawat ulang alik
yang sedang mengorbit, misalnya, yang juga selalu direlay oleh satelit
geostasioner NASA, misalnya TDRS.
> Jadi memang komunikasinya tidak langsung dari Lunar Module ke Bumi.
Indikasi penggunaan satelit komunikasi di antara orbit Bumi-Bulan
nampak dari fakta bahwa sinyal dari Lunar Module Apollo 11, selain
diterima di Goldstone Radio Telescope di Arizona, juga diterima oleh
Honeysucke Creek Tracking Station dan Parkes Radio Telescope di
Australia. Bahkan sinyal di Australia itu lebih baik.
>
> Saya membaca bahwa NASA berdiri pada tahun 1958 dan proyek pendaratan
> manusia (astronot) di bulan dicanangkan pertama kali pada tahun 1961
> (oleh Presiden John F. Kennedy).
>
> AS berhasil mengirimkan wahana untuk melakukan pendaratan lunak pada
> 1966. Setahun kemudian, sebuah wahana AS lainnya berhasil mengirimkan
> gambar TV (ini pake Voice nggak ?) pertama dari permukaan bulan.
> Puncaknya terjadi pada 17 Juli 1969, ketika AS berhasil mendaratkan
> astronotnya ke Bulan.
>
> Apollo 11 sendiri berangkat pada bulan Juli 1969, setelah melalui
> proyek2 Apollo sebelumnya. Jadi saya merasa, apa tidak terlalu sangat
> singkat tiba2 saja Apollo 11 berhasil mendaratkan manusia di bulan ?
> Kira-kira faktor apakah yang membuat hal tersebut memungkinkan ?
>
> Sama saja, saya juga kadang sering merasa heran, jika di 2004 - 2005
saja memiliki USB flashdisk 128 MB adalah sebuah 'kemewahan', koq
sekarang dah punya yang 4 GB hanya dalam tempo 3 tahun. Sama juga, 10
tahun silam sudah merasa cukup puas dengan Pentium 100 dan RAM 32 MB,
sekarang dah ngerasain dual core dengan ram giga-gigaan. Namun, jika
bicara teknologi komunikasi dan informasi, mari ingat kembali hukum
Moore ala Intel : kecepatan prosessor akan berlipat dua hanya dalam
waktu 18 bulan. Saya rasa analogi ini cukup membantu.Dalam hal
teknologi antariksa, juga nyaris sama. Jika pada 1921 saja baru
Robbert H. Goddard yang bisa menerbangkan roket, itupun roket kecil
dengan jangkauan terbatas, apa mungkin jika 10 tahun kemudian Jerman
(dibawah Adolf Hitler, dan khususnya lagi dibawah pengembangan oleh
Jenderal Walter Dornberger dan Wherner von Braun) sudah mampu membuat
roket raksasa dan bahkan mengujianya secara massif di Stasiun
Penyelidikan Roket
> Peneemunde, sebelum kemudian roket raksasa ini (roket A-4/V-2)
mengambil peranan dalam Perang Dunia 2 sebagai misil balistik pertama
di dunia yang cukup menggetarkan? "Akal sehat" kita akan bilang tak
mungkin lah, hanya 10 tahun. Namun jika anda baca memoar Dornberger
tentang ini (judulnya V2 dan Hitler, dibahasa Indonesiakan pada 1989),
sebenarnya semua terasa wajar saja.
>
>
> Menilik proyek Mars (pendaratan manusia di planet Mars) saja
> memerlukan studi riset yang cukup lama sebelum memutuskan pendaratan
> manusia di Mars. Apakah data-data selama proyek pendaratan di Bulan
> tidak bisa digunakan oleh proyek pendaratan manusia di Mars ?
> Sedikit koreksi, manusia belum mendarat di Mars. Dan pendaratan di
Bulan sendiri sebenarnya mengikuti "metode" trial and error. Bener
pada saat itu jarak Bumi dan Bulan sudah bisa diprediksi dengan lebih
teliti lagi sehingga melahirkan persamaan-persamaan jarak dalam fungsi
waktu. Namun persoalan radiasi, termasuk radiasi di antara Bumi -
Bulan dan radiasi dari permukaan Bulan sendiri, belum banyak diteliti.
Pendaratan manusia di Bulan membuka jendela tentang penelitian itu.
Matinya seismometer- seismometer yang ditempatkan di Bulan setelah
sukses beroperasi selama rata-rata 10 tahun, salah satunya menunjukkan
ada problem pada radiasi di permukaan Bulan.
>
> Salam,
>
> Ma'rufin
>

2c.

Re: Pendaratan di bulan, benarkah ?

Posted by: "Franklin" frank_nasch@yahoo.com   frank_thebard

Wed Oct 29, 2008 5:37 pm (PDT)

Ya, pendaratan di bulan benar telah berhasil dilakukan oleh US pada
abad ke-20.

Ada contoh-contoh batuan bulan yang dibawa pulang ke bumi dan sangat
bermanfaat untuk eksplorasi ilmiah mengenai geologi dan sejarah bulan.

salam,
Franklin

PS: Ada satu pendapat yang kurang terkenal mengenai pendaratan di bulan:

Pemerintah US telah mempersiapkan rencana cadangan seandainya
pendaratan manusia di bulan gagal (saya tekankan sekali lagi:
SEANDAINYA PENDARATAN MANUSIA DI BULAN GAGAL), yaitu dengan merekam
film "pendaratan manusia di bulan" di suatu tempat terpencil di
Nevada, Arizona, atau New Mexico. Ini untuk berjaga-jaga saja agar
orang tetap mengira manusia memang telah berhasil mendarat di bulan.
Tentu saja hal ini untuk tujuan propaganda politik, baik terhadap
rakyat Amerika maupun terhadap rival beratnya saat itu yaitu Soviet Union.

Ternyata, US benar-benar berhasil mendaratkan manusia di bulan.
Otomatis proyek film gadungan itu pun menjadi tidak relevan diteruskan
oleh pemerintah Amerika (ya jelas saja, kalau sudah ada yang asli
mengapa harus terus dengan yang palsu?). Celakanya banyak yang tetap
tidak percaya akan keberhasilan pendaratan manusia di bulan, dan
menuduh yang telah diedarkan dari tahun '60-an sampai sekarang adalah
Hoax dengan mengutip film gadungan itu sebagai bukti penipuan
pemerintah Amerika.

3a.

Re: Bls: Bls: [FISIKA] sutet

Posted by: "Eka Subyantara" eka.subyantara@widyatama.ac.id   eka_subyantara

Wed Oct 29, 2008 5:37 pm (PDT)

Saya coba komentari pernyataan Anda, mudah-mudahan baik untuk kita semua:

"*kabel SUTET(saluran udara tegangan ekstra tinggi)yang saya tahu memang
tidak menghasilkan tegangan listrik yang tinggi sehingga burung2 tidak
apa2 ketka hinggap...*"
1. Kabel SUTET hanyalah PENGHANTAR arus listrik, BUKAN pembangkit listrik,
jadi MEMANG benar tidak menghasilkan tegangan listrik.
2. Tegangan listrik yang dikirimkan dari sumbernya (misalnya PLTA) melalui
SUTET adalah hingga 500 kV (dalam kata lain: setengah juta volt), apakah ini
menurut Anda tidak tinggi?
3. Burung2 tidak apa-apa ketika hinggap di kabel SUTET karena kedua kakinya
hanya berpijak pada satu kutub, bila ada bagian tubuh lainnya yang juga
menyentuh GROUND (misalnya sayapnya menyentuh tiang tower) maka Anda akan
melihat burung itu mati terpanggang. (Pernah dengar ada cicak mati kering di
dalam stop kontak dinding rumah?)

"*saat ini saya sedang meneliti seberapa jauh pengaruh sutet terhadap kuat
medan magnet ditempat tersebut.*"
1. Seperti sudah diungkapkan dalam ulasan2 terdahulu medan yang ditimbulkan
oleh SUTET adalah medan radiasi elektromagnetik (EM) dengan frekuensi 50Hz,
sedangkan medan magnet bumi praktis konstan. Silakan diteliti apakah mungkin
medan EM dari SUTET dapat mempengaruhi medan magnet setempat.
2. Saya rasa yang Anda maksudkan adalah pengaruh medan EM itu sendiri
terhadap lingkungan sekitar SUTET, bukan terhadap medan magnet bumi. Maaf
kalau saya salah tafsir.

YangBerfikirBahwaKebenaranHaruslahTerlihatSebagaiKebenaran
- eka -

2008/10/25 abditehjihad <abditehjihad@yahoo.com>

> selamat malam sahabat..
> kabel SUTET(saluran udara tegangan ekstra tinggi)yang saya tahu memang
> tidak menghasilkan tegangan listrik yang tinggi sehingga burung2 tidak
> apa2 ketka hinggap namun keberadaan sutet akan menghasilkan radiasi
> pada daerah disekitarnya..saat ini saya sedang meneliti seberapa jauh
> pengaruh sutet terhadap kuat medan magnet ditempat tersebut..sejauh
> ini pengaruh yang ditimbulkan tidak sebesar yang dianggap orang2,tapi
> ini terhadap kuat medan magnet,.
> mohon bantuannya agar penelitian ini berjalan dengan baik..
>
>
> .
>
>
>
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

10 Day Club

on Yahoo! Groups

Share the benefits

of a high fiber diet.

Special K Group

on Yahoo! Groups

Learn how others

are losing pounds.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: