Selasa, 28 Oktober 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2328

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
[LONCENG] I-SK, ada sk junior ajaib yang telah lahir... akankah gond From: Nia Robiatun Jumiah
1b.
Re: [LONCENG] I-SK, ada sk junior ajaib yang telah lahir... akankah From: margo widilaksono
1c.
Re: [LONCENG] I-SK, ada sk junior ajaib yang telah lahir... akankah From: Nursalam AR
2.
(catcil) Ayah, Polisi Yang Berhati Mulia From: agussyafii
3.
(Catatan Kaki) Pelayan, Tuannnn From: setyawan_abe
4a.
Dalam Rangka memaknai Hari Sumpah Pemuda ( info bagus nich :) ) From: yau
4b.
[Mimbar] Manusia Bumi dan "Manusia Langit" From: M.Arif As Salman
4c.
[Mimbar] Bangkitlah dan Teruslah Berusaha...! From: M.Arif As Salman
5.
(Teka) Ba'da Jeda From: sismanto
6.
(Teka) Ba'da Jeda - Revisi From: sismanto
7.
Antara iman dan akal From: fauzi dex
8a.
(catcil) a million thanks to my new family: eskaers From: Bu CaturCatriks
8b.
Re: (catcil) a million thanks to my new family: eskaers From: Nursalam AR
8c.
Re: (catcil) a million thanks to my new family: eskaers From: Nia Robiatun Jumiah
9a.
[ruang keluarga] Ki Panggar dan Ki Goyot From: Nursalam AR
9b.
Re: [ruang keluarga] Ki Panggar dan Ki Goyot From: Nia Robiatun Jumiah
10.
Re: [CATCIL] Big is Beautiful, apakah???? (Part 1. Kekuatan Sugesti) From: Nursalam AR
11a.
(Inspirasi) Belajar dari Teletubbies From: Jenny Jusuf
11b.
Re: (Inspirasi) Belajar dari Teletubbies From: fil_ardy
12a.
Re: [catcil] Tiga Pelajaran di Ahad Jingga From: Nursalam AR
13.
[esei] Yang Muda Yang Memimpin? From: Nursalam AR
14a.
Re: (Catcil)Kadaluarsa From: Nursalam AR
15.
Bls: [sekolah-kehidupan] Salam kenal From: Karman
16.
(Catatan Kaki) Sumpah !!!! Pemuda Indonesia From: setyawan_abe
17a.
test From: Agus Wahyu Sudarmaji

Messages

1a.

[LONCENG] I-SK, ada sk junior ajaib yang telah lahir... akankah gond

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Mon Oct 27, 2008 5:03 am (PDT)

Salam!
I-SK, Infotainment SK
Berita terhangat seputar sahabat SK.
Sahabat Sk dimana pun berada
Pernahkan Anda menanyakan kemana Veby manusia gondrong yang terkenal dengan
logo Sk-nya berada selama ini? Apakah ia disana bersemedi untuk sebuah
penantian?
Akhir-akhir ini selama dua kali saya menemukan sms aneh dari seorang calon
bayi yang akhirnya jadi bayi.. Lalu apakah hubungannya dengan Veby manusia
pembuat logo SK dengan bayi ajaib itu?, akankah memiliki kesamaan bentuk
rambut dan panjang rambut? silahkan intip tayangan eh sms berikut ini....
***
"Assalammualaikum, allo om,piro kbare?kenalkan,aku iman..putri kecil dari
ayah vbi n bunda mira..salam kenal ya om..oiya,doain aku jd anak yg solehah
y..mkc.."(veby)

Jadi ternyata bayi ajaib itu yang telah mengsms saya ketika lebaran dan hari
ini jam 5an sore adalah buah cinta dari pasangan mas veby dan mba mira.
selamat berbahagia...

NB: PANGERAN KODOK JAHAT!!! masa eike dibilang "om" kapan gue berubah jadi
om2? perasaan masih pake kerudung... fiuh... btw selamat ya buat pangeran
kodok.. hi..hi..piss...
1b.

Re: [LONCENG] I-SK, ada sk junior ajaib yang telah lahir... akankah

Posted by: "margo widilaksono" magrounj@yahoo.com   magrounj

Mon Oct 27, 2008 5:30 pm (PDT)

Barakallah buat mas veby dan isteri, semoga jadi anak yang soleha, taat pada Allah dan Rasul dan berbakti pada orangtuanya. dan juga semoga Isterinya diberikan kesehatan dan semuanya sehat wal'afiat. salam hangat dari kami

M@r6o & Isteri

________________________________
From: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>
To: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>; veby <vbi_djenggotten@yahoo.com>
Sent: Monday, October 27, 2008 7:03:57 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] [LONCENG] I-SK, ada sk junior ajaib yang telah lahir... akankah gondrong juga seperti bapaknya?

Salam!
I-SK, Infotainment SK
Berita terhangat seputar sahabat SK.
Sahabat Sk dimana pun berada
Pernahkan Anda menanyakan kemana Veby manusia gondrong yang terkenal dengan logo Sk-nya berada selama ini? Apakah ia disana bersemedi untuk sebuah penantian?
Akhir-akhir ini selama dua kali saya menemukan sms aneh dari seorang calon bayi yang akhirnya jadi bayi.. Lalu apakah hubungannya dengan Veby manusia pembuat logo SK dengan bayi ajaib itu?, akankah memiliki kesamaan bentuk rambut dan panjang rambut? silahkan intip tayangan eh sms berikut ini....

***

"Assalammualaikum, allo om,piro kbare?kenalkan, aku iman..putri kecil dari ayah vbi n bunda mira..salam kenal ya om..oiya,doain aku jd anak yg solehah y..mkc.."(veby)

Jadi ternyata bayi ajaib itu yang telah mengsms saya ketika lebaran dan hari ini jam 5an sore adalah buah cinta dari pasangan mas veby dan mba mira. selamat berbahagia.. .

NB: PANGERAN KODOK JAHAT!!! masa eike dibilang "om" kapan gue berubah jadi om2? perasaan masih pake kerudung... fiuh... btw selamat ya buat pangeran kodok.. hi..hi..piss. ..


1c.

Re: [LONCENG] I-SK, ada sk junior ajaib yang telah lahir... akankah

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Mon Oct 27, 2008 7:08 pm (PDT)

Oalah, iya ya...aku ga nangkep tuh kode itu waktu lebaran:). Selamat ya Mas
Veby. Moga jadi anak yang membahagiakan kedua orangtuanya (saat ini pasti!).

Salam dari kedua calon orang tua baru di LA yang sedang H2C menghitung
hari..

Tabik,

Nursalam AR & Yuni Meganingrum

2008/10/27 Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>

> Salam!
> I-SK, Infotainment SK
> Berita terhangat seputar sahabat SK.
> Sahabat Sk dimana pun berada
> Pernahkan Anda menanyakan kemana Veby manusia gondrong yang terkenal dengan
> logo Sk-nya berada selama ini? Apakah ia disana bersemedi untuk sebuah
> penantian?
> Akhir-akhir ini selama dua kali saya menemukan sms aneh dari seorang calon
> bayi yang akhirnya jadi bayi.. Lalu apakah hubungannya dengan Veby manusia
> pembuat logo SK dengan bayi ajaib itu?, akankah memiliki kesamaan bentuk
> rambut dan panjang rambut? silahkan intip tayangan eh sms berikut ini....
> ***
> "Assalammualaikum, allo om,piro kbare?kenalkan,aku iman..putri kecil dari
> ayah vbi n bunda mira..salam kenal ya om..oiya,doain aku jd anak yg solehah
> y..mkc.."(veby)
>
> Jadi ternyata bayi ajaib itu yang telah mengsms saya ketika lebaran dan
> hari ini jam 5an sore adalah buah cinta dari pasangan mas veby dan mba mira.
> selamat berbahagia...
>
> NB: PANGERAN KODOK JAHAT!!! masa eike dibilang "om" kapan gue berubah jadi
> om2? perasaan masih pake kerudung... fiuh... btw selamat ya buat pangeran
> kodok.. hi..hi..piss...
>
>

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com
2.

(catcil) Ayah, Polisi Yang Berhati Mulia

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Mon Oct 27, 2008 5:53 am (PDT)

Ayah, Polisi Yang Berhati Mulia

By: agussyafii

Sore menjelang maghrib saya bergegas bersama anak yatim menuju polda
metro jaya. Bersama 10 anak yatim dan dua ibu, saya menuju lantai dua.
Disitu saya melihat sosok Pak Muji nampak sibuk. Ditengah tugasnya
selalu saja masih menyempatkan untuk bergiat dalam dakwah
membahagiakan anak yatim. Buat saya, Pak Muji (begitu saya biasa
memanggilnya) dan biasa dipanggil oleh teman-teman sebagai "ayah" mau
mendengarkan keluh kesah teman-teman bahkan rela berkorban untuk
direpotkan seperti pada acara Roneey dibulan ramadhan yang lalu. Hal
itu menandakan, betapa ayah seorang polisi berhati mulia.

begitu adzan maghrib berkumandang, kami sholat berjamaah. Anak-anak
yatim begitu nampak riang gembira, sampai tiba waktunya kami berbagi,
bercerita, berbagi kebahagiaan, berbagi tawa bersama anak-anak yatim.
Suasana begitu sangat mengharukan dan mengesankan buat kami,
teman-teman semua. Kebahagiaan anak yatim adalah kebahagiaan kami juga
dan itu semua tidak akan terlaksana jika tanpa ada peran Pak Muji.

Saya teringat Sabda baginda nabi, "Saya dan penjaga anak yatim berada
dalam syurga seperti ini, Baginda mengisyaratkan dengan kedudukan jari
telunjuk dan jari hantu, dan merenggangkan keduanya sedikit." (Hadis
riwayat Al-Bukhari)

terima kasih pak muji..

Salam Cinta,
agussyafii

3.

(Catatan Kaki) Pelayan, Tuannnn

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Mon Oct 27, 2008 7:57 am (PDT)


Prinsip manajemen terpadu akan menjadi paling menarik dan menjanjikan
dimasa kini atau nanti. Walau bisa saja ini dianggap sebagai hal baru,
akan tetapi Civil Servant/ Public Servant benar-benar dibutuhkan
masyarakat, hatta itu badan usaha atau lembaga-lembaga semisal LSM,
Ormas keagamaan, lembaga pedidikan. Terlebih lagi pemerintah, yang mana
pemerintah adalah pemegang `kekuasaan' yang sejatinya adalah
amanah dari rakyat. Sebagaimana hakikat keberadaan 'pribadi' manusia
(person) di bumi adalah sebagai khalifah, khalifatul fil ardhi.

Lalu, ahli politik Inggris Johan Locke (1632-1704) yang tulisannya
sangat mempengaruhi pembentukan konstitusi Amerika, menekankan bahwa
pemerintah harus menjadi pelayan, (baca : bukan tuan) dari rakyat yang
membetuknya. Amerika Lho. Indonesia Apa Kabar, Korupsi?

Atau yang lebih sederhana, misalnya sekedar untuk melayani pajak saja
masyarakat harus antri berderet-deret mematuhi birokrasi dan prosedur
yang `pabelieut', belum lagi dengan beberapa pegawainya yang
sombong. Ya kurang lucu aja, masak cuma mau dikorupsi (walau tidak
semua) saja harus mandi keringat. Sementara yang dibawah jembatan sana
juga banyak manusia. Sesekali penggusuran. Ga jarang juga PKL (Pedagang
Kaki Lima) jadi alas an, alasan `mengganggu pemandangan' jadi
apologi. Bukannya justru mereka adalah tanggung jawab Para Wakilnya yang
disana, dan Pemerintah adalah eksekutornya?

Pemilu, reformasi atau apalah namanya, jika tidak ada upaya (political
will dan political riil) untuk melayani atau memberdayakan masyarakat,
apalah artinya?

Banyak masyarakat mengharap perubahan, fakta pemilu 2004 dengan %tase
golput +- 20% bisa jadi di 2009 menjadi dua kali lipatnya. Mau bicara
apalagi jika fakta memang demikian adanya.

`Rakyat selalu benar' (dalam artian untuk
dilayani/diberdayakan), sehingga `kepercayaan' rakyat terhadap
pemerintah adalah `feed back'nya. Ada gula ada semut. Pola
hubungan bolak-balik ini menjadi layak sebagai sebuah tolok ukur
tersendiri untuk mengukur sebuah `kesuksesan'.

Sebut saja `lucu' jika para politikus tidak cukup peka terhadap
rakyat, dan semakin lucu karena dibalas dengan kelucuan-kelucuan
politikus lain, republik satu dengan republic yang lain. Cukup puaskah
politikus `menyendiri' dalam mengurus negeri? Tokoh-tokoh agama,
ilmuwan, pengusaha, pendidik, cendekiawan yang masih bersih nurani,
kemana?. Mungkin mereka lebih memilih menjaga diri karena, jelas-jelas
mereka bukan pelawak.

Dixie Lee Ray, politikus Amerika suatu ketika berkata "apapun yang
dapat dilakukan swasta, dapat dilakukan oleh pemerintah dengan lebih
baik". Presiden Ronald Reagen mengulanginya "Sembilan kata yang
sangat menakutkan dalam bahasa Inggris adalah : saya dari pemerintah dan
saya disini untuk membantu anda"

Hugh Sidey mendefinisikan kembali pemerintah sebagai berikut :
"Ketika birokrat membuat kesalahan dan terus menerus membuat
kesalahan tersebut, maka kesalahan ini biasanya menjadi kebijakan
baru".

Pernyataan bernada negatif yang paling awal tentang pelayanan pemerintah
dating dari seorang ahli pidato Roma, Taritus yang mengatakan
"Semakin korup suatu bangsa (t), semakin banyak peraturan
dibuat", mungkin kata-kata paling pedas datang dari Jendral bangsa
Inggris, Sir Walter Walker : "Inggris telah menemukan peluru kendali
baru. Namanya, pelayan masyarakat – yang tidak berfungsi dan tidak
dapat dipecat (=fired, yang dalam persenjataan bias pula
ditembakkan)". Atau yang dating dari Boeit Penrose (Senator Amerika
1897-1921), "Kantor pemerintah adalah tempat pelarian orang-orang
tidak kompeten".

Lalu Abraham Lincoln berkata : "Dari Rakyat, oleh Rakyat dan untuk
Rakyat" ia tidak menunjuk pada hubungan sebab-akibat dari ketiga
aspirasi ini. Ia menganggap itu adalah 3 hal yang terpisah yang berdiri,
yang berdiri sendiri dalam mimpinya. Masing-masing tidak menjamin 2 hal
lainnya, dst. Misal : seseorang yang dari rakyat, dipilih pemerintah
oleh rakyat mungkin saja tidak bekerja untuk rakyat. Atau serupa
dengannya, melalui kecurangan/manipulasi, seseorang yang dipilih oleh
rakyat mungkin bukan benar-benar pilihan dari rakyatnya. Pelayanan yang
bermutu seharusnya merupakan integrasi ketiganya. Dari, oleh dan untuk
rakyat. Atau pemerintah yang bersama rakyat untuk kepentingan bangsa, as
a nation. Integral.

Di Negara sosialis, Rusia misalnya, seorang Czar menjelang kematiannya
mencurahkan perasaan frustasinya terhadap birokrasi pejabat-pejabat
Rusia dengan kata-kata : "Saya tidak memerintah Rusia,
berpuluh-puluh ribu pegawai yang sebenarnya memerintah".

Pernahkah terbayang bagaimana system pemerintahan Rosulullah SAW dan
jaman pemerintahan `Presiden' Abu Bakar, Umar, Utsman. Ali (?).
Mungkin kita bisa berkata : "Rasanya seperti kembali ke dunia
beradab". Karena semuanya Integral.

Ada complain? Terima kasih jika bersedia menunjukkan refferensinya.

Aqidah (value, prinsip), Syari'ah (system/cara), Muammalah
(bermasyarakat)

Akar, Ke daun, Berbuah

Aku ideal (To Be), Aku diri (Pribadi, disini), Aku sosial (sejarah)

Firman, Wahyu, Alam Semesta

Bahan Baku, Produksi, Marketing

Ilmu, Pendidikan dan Pengajaran, Karya.

4a.

Dalam Rangka memaknai Hari Sumpah Pemuda ( info bagus nich :) )

Posted by: "yau" public@yauhui.net   reflection4us

Mon Oct 27, 2008 9:09 am (PDT)

Terlintas dalam benak dalam kepala ini, tebersit berbagai pertanyaan..
apa itu hari sumpah pemuda ? apa maknanya ? apa pesan moralnya ?
Sejarahnya bagaimana, lalu hikmah apa yang dapat kita petik dan
berbagai pertanyaan lainnya.

Dilihat dari sejarahnya Hari Sumpah Pemuda itu dimulai ketika
sekelompok pemuda merasa perlunya sebuah perekat dan pemersatu agar
bangsa kita lebih solid dalam menuju kemerdekaan pada waktu itu.
Tetapi apa relevansinya dengan zaman sekarang ? Sumpah pemuda, bila
kita ambil hikmahnya, itu mencerminkan sebuah tekad, komitmen dan
cinta terhadap bangsa dan negara. Sehingga Bangsa ini menjadi lebih
baik dan maju di segala sektor kehidupan.

lalu apa yang dapat kita lakukan untuk memaknai hari sumpah pemuda ini ?

Sangat simpel, cintai bangsa ini dengan segala hati Anda. Bila telah
ada cinta, maka segala urusan pun menjadi mudah.

Mulailah dengan melihat fakta positif - potensi-potensi bangsa
Indonesia yang luar biasa. Selama ini yang terkonotasi negatif,
seharusnya tidak kita bicarakan secara berlebihan. Bagaimanapun juga
kita memiliki segudang hal-hal yang positif. Bangsa Indonesia, bila
kita lihat pancasila dan uud 1945, telah dibangun dari landasan dan
pemikiran yang utuh yang mencakup segala aspek kehidupan dan
mengutamakan kepentingan rakyat. Baik dari segi aspek moral, religi,
perekonomian, pendidikan, hukum, kesejahteraan sosial dan lain-lain.

Jika Indonesia benar-benar menerapkan pancasila & uud 1945, maka
seharusnya menerapkan sistem perekonomian yang didasari kesejahteraan
bersama, yaitu koperasi. Menurut saya, ini adalah sistem perekonomian
yang terbaik yang pernah saya ketahui. Karena koperasi didasarkan atas
usaha untuk maju bersama, saling mendukung satu sama lain dan
memberikan keuntungan seluas-luasnya kepada khalayak ramai daripada
sistem ekonomi monopoli atau kapitalisme, yang memberikan keuntungan
hanya pada segelintir orang. Pemikiran semacam ini telah ada pada
bangsa kita. Walau belum dipraktekkan dengan baik, tapi kita patut
berbangga karena teorinya telah ada dan Indonesia sebagai negara
pertama yang mencetuskan ide ini.

Dari sistem pendidikan, Ki Hajar Dewantara telah menyadari pentingnya
"budi pekerti" sebagai komponen utama dalam pendidikan. Pendidikan,
Pengetahuan, Kecerdasan tanpa "budi pekerti" itu seperti bumerang yang
bisa merusak tatanan kehidupan banyak orang. Dapat kita lihat penemuan
bom nuklir yang tidak digunakan pada tempatnya, adalah salah satu
hasil dari pengetahuan dan kecerdasan tanpa "budi pekerti". Indonesia
boleh berbangga karena telah memiliki pencetus yang sangat brilian
dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara dan "sistem budi pekerti"
ini akan menginspirasi banyak negara untuk diikuti.

Dalam hal demokrasi dan kebebasan bertanggung jawab, Indonesia
termasuk tidak buruk. Kebebasan beragama, Kebebasan berpendapat, salah
satu contohnya telah dijamin oleh UUD 1945. Sedangkan di negara-negara
lain, itu masih belum. Mungkin kalian tidak percaya, dan rasanya tidak
perlu menyebutkan nama-nama negara tersebut. Hanya sekarang-sekarang
ini saja, ada segelintir orang yang tidak bertanggung jawab merusak
citra itu.

Dengan berbagai suku, ras dan agama, Indonesia dari peradaban dulu
telah dapat hidup berdampingan secara damai. Dari kerajaan sriwijaya,
majapahit, dsbnya, bahkan sebenarnya sampai sekarang masih demikian.
Kerusuhan mei dan sebagainya hanyalah usaha politik segelintir orang
yang tidak bertanggung jawab. Dan hal ini terjadi, karena rakyat
Indonesia tidak berpaling ke dalam dirinya, tapi malah mengikuti
"paham" yang materialistik, sehingga mudah dibodohi2.

Indonesia juga kaya akan berbagai khazanah budaya dan seni, dan hal
ini telah mendapat perhatian dari banyak pihak. Bisa kita sebut dari
jenis tari-tariannya yang sangat beragam, ukiran seninya, peninggalan
candi-candinya, berbagai jenis makanan tradisional, berbagai jenis
permainan tradisional dan masih banyak hal lainnya. Perpaduan yang
kompleks ini jarang ada di negara lain.

Indonesia juga adalah salah satu dari segelintir negara yang pernah
dalam masa kepemimpinan dengan atmosfir "spiritual" dan "cinta". Bila
kita telaah sejarah kerajaan bangsa kita, betapa bangsa kita telah
mengutamakan aspek "spiritual", "budi pekerti" dan "cinta" dalam
kehidupan sehari-hari. Dan hal inilah coba dituangkan oleh Bung Karno
dan para pendiri negara dalam bentuk "Pancasila dan UUD 1945&#8243; yang
merupakan "INTISARI BUDAYA BANGSA INDONESIA".

Bila kita mau lebih teliti dan menelaah "Pancasila" dan "UUD 1945&#8243;,
Betapa bangsa kita ingin dibangun atas landasan "spiritual", "budi
pekerti", "cinta" yang mengutamakan kepentingan bersama,
seluas-luasnya dan kebahagiaan semua rakyatnya. Keren kan ?

Dan hati ini yakin masih banyak hal segudang lainnya, dari sumber
kekayaan alamnya yang berlimpah, kesuburan tanahnya, kekayaan
maritimnya, sifat-sifat tepo seliro dan gotong royong yang masih
kental dalam sebagian besar rakyat Indonesia yang tinggal di pedesaan,
bla.. bla.. bla.. bila kita mau gali dan telaah lagi tentang
Indonesia.. akan bisa kita bawa ke permukaan dan kita akan bilang..
wow.. keren rupanya bangsaku ini, Indonesia.

4b.

[Mimbar] Manusia Bumi dan "Manusia Langit"

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Mon Oct 27, 2008 4:08 pm (PDT)

 
Manusia Bumi dan "Manusia Langit"
                Semua mahasiswa bisa dikatakan kenal dengan Agus-bukan nama sebenarnya-, aktifis yang sering muncul dalam berbagi media dan kegiatan di Kairo. Sejak beberapa tahun terakhir ini, nama Agus masuk pada deretan aktifis populer dia antero Mesir. Ia sering tampil dalam berbagai acara. Tulisan-tulisannya banyak tersebar di beberapa buletin mahasiswa. Singkat kata, ketika disebutkan nama Agus orang pasti akan langsung terpikir pada Agus yang lagi masyhurnya itu.
                Saya tergerak untuk mengenal sosok Agus. Mengenal orang-orang masyhur sedikit banyaknya bisa memberi manfaat bagi saya dan belajar dari pengalaman hidup mereka sehingga saya juga bisa mengikuti jejak langkah mereka mendulang prestasi.
                Dalam beberapa kali kesempatan saya datang ketempat Agus beraktifitas. Saya ingin berinteraksi langsung dengan sosok satu ini. Ketika azan dikumandangkan ia tidak terlihat mendatangi mesjid. Atau sekurang-kurangnya shalat tepat waktu dan berjamaah ditempat ia beraktifitas.  Usai shalat saya kembali mendatanginya dan ketika ditanyakan,  "Antum udah shalat?", ia menjawab, "Belum, masih banyak yang belum selesai". Dalam hati saya berkata,  "Manakah yang lebih besar dan utama,  panggilan kewajiban dari Allah Swt. atau panggilan kerja ?'. Sisi lain yang saya temukan adalah ia terlalu open dengan wanita. Ketika saya bertanya pada teman-teman yang serumah dengan Agus bagaimana keseharian dan prilakunya, banyak jawaban mereka yang kurang memuaskan hati saya tentang Agus. Singkat kata, banyak hal yang saya temukan pada diri Agus tidak sejalan dengan pemahaman islam yang benar. Perkenalan saya dengan Agus rupanya tidak berbuah
kepuasan dalam hati saya. Saya mengenal Agus hanyalah sosok yang tidak begitu layak di populerkan.
                Siapa yang kenal dengan Bang Alim? Tidak begitu banyak. Akhi yang murah senyum ini lebih berkesan di hati saya. Ia memang tidak di kenal dikalangan mahasiswa secara luas. Bang Alim sudah hampir 6 tahun berada di Mesir. Dan selama saya berada di Mesir, saya belum pernah membaca tulisannya di media mahasiswa. Ketika saya tanya, beliau menjawab dengan senyum, "Akhi abang tidak pandai menulis". Saya mulai mengenal bang Alim ketika menaiki Bis ke kuliah. Saya duduk berdampingan dengan beliau. Raut muka, tutur kata, isi pembicaraan dan sikap beliau begitu menggetarkan hati saya dan membuat saya takjub. Rasanya sangat jarang saya temui mahasiswa tipe bang Alim. Perkenalan pertama begitu menggoda saya untuk lebih jauh mengenal beliau. Bang Alim bagi saya adalah sosok yang layak untuk masyhur dan dipuji.
                Teman yang serumah dengan bang Alim bercerita, "Dirumah kita Alim adalah orang yang paling alim dan ta`at. Shalat berjamaah seakan tidak pernah tertinggal.  Pernah suatu kali ia ketinggalan shalat berjamaah  dan hal itu rupanya membuat ia sangat sedih, bahkan ia sampai menangis dan untuk menebus itu ia bersedekah pada orang miskin. Alim juga sangat rajin puasa sunat senin dan kamis. Disamping itu ia juga rajin shalat malam, dan hampir tiap malam ia menangis, sehingga saking derasnya tangisan itu ia sering jatuh pingsan. Alim memang selalu menjaga amalan fardhu dan nawafil. Dan terkadang tanpa sepengetahuan kami ia mencucikan pakaian kami  yang kotor".
                Singkat kata, sangat banyak cerita tentang bang Alim yang meyentuh hati saya dan membuat saya terkagum-kagum pada beliau.
                Agus dan bang Alim adalah dua sosok berbeda. Agus dikenal luas di bumi. Orang-orang memuji dan selalu menyebutnya. Bang Alim tidaklah sepopuler Agus, namun penulis berkeyakinan bang Alim sangat dikenal di kalangan penghuni langit. Sering disebut dikalangan malaikat karena  kebaikan agama, amal dan ibadahnya.
                Saya teringat dengan hadits Rasulullah Saw. : " Apabila Allah Swt. mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata : Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia. Dan Jibril mencintainya. Kemudian Jibril menyeru Penghuni langit : "Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah oleh kalian ia, kemudian penghuni langit mencintainya  dan diletakkan untuknya [ Fulan ] penerimaan di bumi ".
                Bagi kita, mari kita berusaha menjadi manusia bumi dan "Manusia Langit". Dibumi kita dikenal karena kebaikan dan prestasi yang kita miliki. Dan di kalangan penghuni langit kita juga dikenal karena  ibadah dan ketaatan  kita pada Allah Swt.
 
Moga bermanfaat
 
Cairo, 27 Oktober 2008
Arif Salman
 
 

4c.

[Mimbar] Bangkitlah dan Teruslah Berusaha...!

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Mon Oct 27, 2008 4:08 pm (PDT)

Bangkitlah dan Teruslah Berusaha...!
 
                Setiap kita punya cita-cita hidup sukses, masa depan cerah dan gemilang. Tapi cita-cita saja tidaklah cukup. Dunia yang merupakan darul asbab ini menuntut kita untuk berusaha mewujudkan apa yang menjadi obsesi kita. Ibarat 2 orang yang ingin kaya, yang satu setiap hari bekerja banting tulang mengumpulkan uang, tak kenal lelah dan bosan. Kadang ia jatuh tersungkur ditengah panasnya persaingan kehidupan, tapi itu tidak menyurutkan langkahnya untuk terus maju. Dirinya telah ia benamkan kedalam cita-cita. Sehingga segala rintangan yang datang menghadang jalannya, tidaklah sebanding baginya dengan besarnya cita-cita yang akan ia raih.
                Ia menyadari bahwa hidup adalah proses dan perlu perjuangan, dan ia yakin pada akhirnya dengan kesungguhannya tersebut ia bisa berdiri penuh gagah dan bangga di puncak prestasi  mendapatkan apa yang selama ini telah ia usahakan.
                Lain halnya dengan yang satu lagi, setiap hari ia bermimpi untuk jadi orang kaya, setiap hari pula ia membuat planning masa depan. Hanya saja orang ini terlalu muluk-muluk dan tidak realistis. Cita-cita begitu tinggi tapi usaha tidak ada. Satu kali terjatuh sudah surut langkah dan ragu melanjutkan. Orang dengan tipe seperti ini tidak akan pernah bisa berada di puncak prestasi. Bagaimana mungkin ia akan berada dipuncak prestasi kalau baru satu-dua kali kali gagal sudah goyah hati dan merasa pesimis.
                Penyakit minder, buruk sangka dan beternak pikiran negatif, penakut, dan sejenisnya adalah virus berbahaya yang akan melemahkan semangat hidup. Semua itu harus dibasmi dan dilawan. Dan semua itu akan bisa hilang bila kita selalu memotivasi diri dan menanam bibit kebaikan dalam diri.
                Seorang mukmin yang sejati punya cita-cita untuk sukses di dunia dan akhirat. Sukses dunia-akhirat merupakan harapan dan target kita selaku hamba Allah yang beriman. Hidup ini hanya sementara dan sebaik-baik sikap menjalani kehidupan tentu harus sesuai dengan yang Allah Swt dan Rasulullah Saw gariskan dalam Al-Qur`an dan sunnah.
                Untuk sukses di dunia dan akhirat sangat diperlukan kejujuran dari hati kita. Kejujuran akan menghantarkan kita beramal dengan benar, berusaha dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Orang-orang yang jujur akan sanggup bertahan ditengah terpaan badai kehidupan yang mencoba menghalangi langkahnya. Semua itu dapat ia singkirkan dengan semangat yang selalu ia hidupkan dalam relung hatinya.
                Bacalah buku-buku kisah orang-orang sukses! Disana akan kita temukan betapa mereka begitu gigih mewujudkan cita-cita mereka. Walau mereka telah jatuh berulang kali, tapi itu tidak membuat mereka jera, tidak membuat mereka lemah semangat dan menjadi pesimis.
                Terakhir, mari kita tanamkan keyakinan dalam diri kita bahwa kita juga bisa seperti orang lain. Bahwa kita juga bisa sampai ke puncak prestasi. Tidak ada sebab paling mendasar yang membedakan kita dengan orang sukses kecuali kemalasan, kurang sungguh-sungguh, suka menunda, menggangap remeh, sombong, malu yang berlebihan dan segala jenis penyakit merusak lainnya yang datang dari hawa nasfu dan bisikan-bisikan setan yang terkutuk.
Semoga bermanfaat  terutama bagi penulis pribadi.
               
Cairo, 27 Oktober 2008
Arif Salman
               
 
               
                 
 
 
               
 

5.

(Teka) Ba'da Jeda

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Mon Oct 27, 2008 4:17 pm (PDT)


Ba'da Jeda
Sing Nuliz : Sismanto

Setelah jeda liburan lebaran, sebagian besar anak datang ke sekolah
lebih awal daripada rombongan guru-guru yang tinggal di hotel, tempat
tinggal saya. Padahal rombongan guru-guru tersebut yang paling awal
tiba di sekolah sebelum para guru-guru yang lain tiba, baik itu yang
sudah menikah (seattle), guru-guru honorer,

Barangkali liburan yang terlalu lama, yakni kurang lebih satu bulan
lamanya sehingga anak-anak kangen dengan lingkungan sekolah, suasana
pembelajaran, dan kangen kepada saya dan guru-guru yang lain.

Bahkan, ketika bus datang dari kejauhan memasuki kawasan perumahan Griya
Prima Lestari, komplek perumahan perusahaan tambang batubara terbesar
itu anak-anak sudah berjejar dengan rapi di depan koridor halaman
sekolah. Mereka secara bergantian, dan sebagian secara bersamaan
melambaikan tangan ke arah rombongan guru yang berada di bus yang menuju
ke arah mereka.

Sebelum bus sampai ke koridor halaman sekolah, biasanya memutar terlebih
dahulu secara landcapce sekolah yang dibuat demikian sehingga lalu lalng
kendaraan berasal dari satu arah. Tanpa saya sayangka, hari itu biasanya
saya atau guru-guru yang lain yang membuka pintu bus yang mengangkut
rombangan saya, ternyata ada sesosok anak kecil dengan baju seragam
merah putih membuka pintu bus dengan senyumnya yang tulus sembari
menyapa rombongan guru yang ada di dalam bus.

Senyum yang alami tidak ada paksaan dan tulus itu membuat semangat saya
yang kurang bersemangat di hari pertama masuk kerja sebagai guru sirna
seketika dengan gegap gempitanya anak-anak peserta didik saya menyambut
kedatangan saya dan guru-guru yang lain. Lega rasanya bergumul kembali
bersama anak-anak didik, meski penat dan lelah setelah perjalanan
panjang menembus belantara Sangata. Kota dengan tambang batubara
terbesar yang sarat pesona dan dinamika.

Sangata, 20 Oktober 2008

http://sismanto.com <http://sismanto.com/>

http://mkpd.wordpress.com <http://mkpd.wordpress.com/>

6.

(Teka) Ba'da Jeda - Revisi

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Mon Oct 27, 2008 4:24 pm (PDT)


Setelah jeda liburan lebaran, sebagian besar anak datang ke sekolah
lebih awal daripada rombongan guru-guru yang tinggal di hotel, tempat
tinggal saya. Padahal rombongan guru-guru tersebut yang paling awal tiba
di sekolah sebelum para guru-guru yang lain tiba, baik itu yang sudah
menikah (seattle), guru-guru honorer, maupun guru-guru yang sudah
permanen.

Barangkali liburan yang terlalu lama, yakni kurang lebih satu bulan
lamanya sehingga anak-anak kangen dengan lingkungan sekolah, suasana
pembelajaran, dan kangen kepada saya dan guru-guru yang lain.

Bahkan, ketika bus datang dari kejauhan memasuki kawasan perumahan Griya
Prima Lestari, komplek perumahan perusahaan tambang batubara terbesar
itu anak-anak sudah berjejar dengan rapi di depan koridor halaman
sekolah. Mereka secara bergantian, dan sebagian secara bersamaan
melambaikan tangan ke arah rombongan guru yang berada di bus yang menuju
ke arah mereka.

Sebelum bus sampai ke koridor halaman sekolah, biasanya memutar terlebih
dahulu secara landcapce sekolah yang dibuat demikian sehingga lalu lalng
kendaraan berasal dari satu arah. Tanpa saya sayangka, hari itu biasanya
saya atau guru-guru yang lain yang membuka pintu bus yang mengangkut
rombangan saya, ternyata ada sesosok anak kecil dengan baju seragam
merah putih membuka pintu bus dengan senyumnya yang tulus sembari
menyapa rombongan guru yang ada di dalam bus.

Senyum yang alami tidak ada paksaan dan tulus itu membuat semangat saya
yang kurang bersemangat di hari pertama masuk kerja sebagai guru sirna
seketika dengan gegap gempitanya anak-anak peserta didik saya menyambut
kedatangan saya dan guru-guru yang lain. Lega rasanya bergumul kembali
bersama anak-anak didik, meski penat dan lelah setelah perjalanan
panjang menembus belantara Sangata. Kota dengan tambang batubara
terbesar yang sarat pesona dan dinamika.

Sangata, 20 Oktober 2008

7.

Antara iman dan akal

Posted by: "fauzi dex" fauzidex@yahoo.com   fauzidex

Mon Oct 27, 2008 5:01 pm (PDT)

Sabtu, 29 Maret 2008

Antara Iman Dan Akal

Oleh : Rifqi Fauzi

''Dan,
kami ilhamkan kepada ibu Musa, ''Susuilah dia, dan apabila kamu
khawatir terhadapnya, maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil).

Dan,
janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena
sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya
(salah seorang) dari para rasul.'' Dan, menjadi kosonglah hati ibu
Musa. Sesungguhnya, hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa,
seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang
yang percaya (kepada janji Allah).'' (QS Alqashash [28]: 7 dan 10).

Dalam menjalankan perintah agama, terkadang ada beberapa perintah dan janji Allah SWT yang menurut pandangan manusia tidak masuk akal. Sehingga, terkadang
kita ragu dalam mengimani dan menjalankannya. Padahal, sebenarnya,
ketika ada suatu janji atau perintah Allah yang tidak masuk akal, hal
itu disebabkan keterbatasan akal kita dalam menembus skenario Allah SWT.

Ayat di atas mengisahkan Allah SWT memerintahkan ibunda Nabi Musa AS menghanyutkan Nabi Musa ke sungai jika anaknya ingin selamat dari
tentara Firaun. Secara manusiawi, hal ini tidaklah masuk akal. Karena,
bisa saja Nabi Musa malah meninggal terbawa hanyut sungai.

Ibunda
Musa pun merasakan tidak masuk akalnya perintah Allah. Sehingga, dalam
ayat di atas, Allah SWT harus berulang kali meneguhkan hatinya. Dengan
mengimani dan mengikuti perintah Allah SWT, Nabi Musa pun selamat dan
kembali kepangkuan ibunya ditambah lagi dengan hidup di istana megah
dan menjadi nabi sesuai janji Allah terhadapnya.

Begitu pun
perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS untuk meninggalkan istrinya Siti
Hajar bersama bayinya Nabi Ismail di bukit yang gersang dan jauh dari
keramaian, tanpa dibekali makanan dan minuman. Secara manusiawi, hal
ini sungguhlah tindakan yang kejam dan tidak masuk akal.

Namun,
disebabkan keimanannya terhadap janji Allah SWT, akhirnya bukit yang
gersang itu menjadi kota yang paling banyak dikunjungi umat manusia.
Namun, terkadang kita masih banyak yang menjalankan perintah Allah
bukan berlandaskan keimanan, melainkan masih melihat rasional dan
untung rugi. Masih banyak yang enggan berinfak dan mengeluarkan zakat
karena takut rugi. Padahal, Allah berjanji akan melipatgandakan harta
kita jika kita mau berinfak. Ketahuilah janji Allah itu pasti dan
keragu-raguan itu datangnya dari setan.

''Hai manusia,
sesungguhnya janji Allah adalah benar. Maka, sekali-kali janganlah
kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah setan yang
pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah.'' (QS Faathir [35]: 5).

http://republika.co.id/kolom.asp?kat_id=14
http://fauzidex.multiply.com/journal/item/21

8a.

(catcil) a million thanks to my new family: eskaers

Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Mon Oct 27, 2008 5:35 pm (PDT)

dear all,

utk kesekian kalinya, saya kembali bersyukur dgn keberadaan saya di
eska. saya ingat taburan sms dan dering2 telpon yg mendoakan
kesembuhan kami, saat minggu lalu saya dan suami sakit. saya ingat,
novi utaminingsih yg setiap paginya meng-sms saya utk
bertanya: "gimana pagi ini, no? masih lemes?"--untuk kemudian sorenya
meng-sms saya dgn "sabar ya, retno sayang, jgn banyak gerak dulu. jgn
makan macem2 dulu", saat saya mengeluh bosan seharian di rumah
menonton infotainment gugun gondrong disantet dan istri vicky
nitinegoro buka butik di banjarmasin (utk kemudian mereweli suami
saya, saat ia pulang dgn: "ayang, kayanya aku dah seabad deh nggak
nonton tipi. KOK ACARANYA MASIH KAYA GENE SEEEH???").

saya ingat, nia robiatun jumiah yg datang menjenguk membawa setengah
lusin roti keju dan puding coklat--yg dibelinya dgn penuh
pertimbangan. ia bahkan menelpon kakaknya dulu utk bertanya, "teh,
kalo orang tipes mendingan dibawain apa ya?"

saya ingat mbak febty febriani yg meng-sms dr jepang, mbak ugik madyo
di surabaya yg berusaha mengapresiasi jokes saya (jokes berubah
menjadi putri duyung, saat kaki saya nyeri dan keringat dingin),
sinta nisfuana yg menanggapi banyak pertanyaan nggak penting saya di
tengah malam saat saya sulit tidur, aline dan asma sembiring yg
menanyakan kondisi kami, kang dani ardiansyah dan mbak hamasah putri
yg mengabarkan kondisi kami via japri ke teman2 lain, juga teman2
lain seperti mas nursalam ar, kang galih ap, kang hadian febrianto,
bunda ammy ramdhania, mbak syafaatus syarifah, mbak lia octavia yg
menyarankan saya utk istirahat dan nggak mikir aneh2,juga semua
teman2 sk yg tidak bisa saya sebutkan satu persatu2.

rasa syukur ini makin menggunung sejak beberapa malam, lalu.
saat itu, menjelang tengah malam saat bapak saya di yogya meng-
sms "yogya hujan besar. jalan depan samping rumah kaya sungai".
menerima sms ini, saya sontak parno. dlm bayangan saya: bapak saya
sendirian di rumah yogya, kebanjiran. kepala saya pun merancang need
to do list:
- sms-in teman2 di yogya ttg kondisi yogya
- make sure bapak punya persediaan makanan, obat, dan selimut
- nyalain TV untuk mantau perkembangan

tahap satu, saya pun meng-sms beberapa teman di yogya. salah satunya:
sahabat sk bernama andri pranolo. sambil terus berusaha menghubungi
bapak saya (yg hpnya sulit dihubungi: fuh, bikin tambah parno aja),
saya menerima sms bahwa persediaan makanan bapak tinggal beras yg
dibawa dr rumah mbah saya.

dan di TV, tidak ada berita ttg yogya.

great.

untunglah, mas andri pranolo langsung membalas sms saya. dengan
sigapnya, beliau bahkan langsung meluncur ke rumah bapak saya utk
melihat kondisinya--saya meng-sms beliau sekitar pukul 22.30, dan
beliau langsung jalan pukul 23.00. dan alhamdulillah, rumah bapak
saya aman. namun pintu rumah tutupan. "aku mau ngetok, takut ganggu
bapaknya mbak retno lagi istirahat," namun, beliau berjanji akan
datang lagi esok siangnya.

and he did it. twice. pertama saat bada dzuhur (yg mana bapak saya
ternyata sedang ke magelang menengok cucu), dan kedua, sepulang
kantor. dgn baik hatinya, mas andri bahkan menelpon saya, saat beliau
akhirnya berhasil bertemu dgn bapak saya. "ni, ada bapaknya mbak
retno, ni. mau ngomong nggak?"

setelah berbicara panjang lebar dengan bapak, saya pun lega.
alhamdulillah, semuanya baik2 saja. utk kemudian meminta maaf karena
telah merepotkan mas andri dgn keparnoan saya.

dan di atas semuanya,saya berterima kasih pada beliau.
sambil tak henti bersyukur, "alhamdulilah, saya berada di tengah
keluarga besar sk ini." mengutip kata mas suhadi: "sungguh, keluarga
sk adalah berkah buat saya"

setuju.

dan kepada keluarga baru saya: saya tahu, sejuta terima kasih tak
akan bisa membalas apa yg telah kalian lakukan pada saya. namun
bagaimanapun, terima kasih.

terima kasih banyak.

-retno-

8b.

Re: (catcil) a million thanks to my new family: eskaers

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Mon Oct 27, 2008 7:06 pm (PDT)

Sama-sama, Retno. Alhamdulillah jika sudah sembuh:). Ditunggu
tulisan-tulisannya..Mungkin tentang hikmah tipes kali ya..

Tabik,

Nursalam AR

2008/10/27 Bu CaturCatriks <punya_retno@yahoo.com>

> dear all,
>
> utk kesekian kalinya, saya kembali bersyukur dgn keberadaan saya di
> eska. saya ingat taburan sms dan dering2 telpon yg mendoakan
> kesembuhan kami, saat minggu lalu saya dan suami sakit. saya ingat,
> novi utaminingsih yg setiap paginya meng-sms saya utk
> bertanya: "gimana pagi ini, no? masih lemes?"--untuk kemudian sorenya
> meng-sms saya dgn "sabar ya, retno sayang, jgn banyak gerak dulu. jgn
> makan macem2 dulu", saat saya mengeluh bosan seharian di rumah
> menonton infotainment gugun gondrong disantet dan istri vicky
> nitinegoro buka butik di banjarmasin (utk kemudian mereweli suami
> saya, saat ia pulang dgn: "ayang, kayanya aku dah seabad deh nggak
> nonton tipi. KOK ACARANYA MASIH KAYA GENE SEEEH???").
>
> saya ingat, nia robiatun jumiah yg datang menjenguk membawa setengah
> lusin roti keju dan puding coklat--yg dibelinya dgn penuh
> pertimbangan. ia bahkan menelpon kakaknya dulu utk bertanya, "teh,
> kalo orang tipes mendingan dibawain apa ya?"
>
> saya ingat mbak febty febriani yg meng-sms dr jepang, mbak ugik madyo
> di surabaya yg berusaha mengapresiasi jokes saya (jokes berubah
> menjadi putri duyung, saat kaki saya nyeri dan keringat dingin),
> sinta nisfuana yg menanggapi banyak pertanyaan nggak penting saya di
> tengah malam saat saya sulit tidur, aline dan asma sembiring yg
> menanyakan kondisi kami, kang dani ardiansyah dan mbak hamasah putri
> yg mengabarkan kondisi kami via japri ke teman2 lain, juga teman2
> lain seperti mas nursalam ar, kang galih ap, kang hadian febrianto,
> bunda ammy ramdhania, mbak syafaatus syarifah, mbak lia octavia yg
> menyarankan saya utk istirahat dan nggak mikir aneh2,juga semua
> teman2 sk yg tidak bisa saya sebutkan satu persatu2.
>
> rasa syukur ini makin menggunung sejak beberapa malam, lalu.
> saat itu, menjelang tengah malam saat bapak saya di yogya meng-
> sms "yogya hujan besar. jalan depan samping rumah kaya sungai".
> menerima sms ini, saya sontak parno. dlm bayangan saya: bapak saya
> sendirian di rumah yogya, kebanjiran. kepala saya pun merancang need
> to do list:
> - sms-in teman2 di yogya ttg kondisi yogya
> - make sure bapak punya persediaan makanan, obat, dan selimut
> - nyalain TV untuk mantau perkembangan
>
> tahap satu, saya pun meng-sms beberapa teman di yogya. salah satunya:
> sahabat sk bernama andri pranolo. sambil terus berusaha menghubungi
> bapak saya (yg hpnya sulit dihubungi: fuh, bikin tambah parno aja),
> saya menerima sms bahwa persediaan makanan bapak tinggal beras yg
> dibawa dr rumah mbah saya.
>
> dan di TV, tidak ada berita ttg yogya.
>
> great.
>
> untunglah, mas andri pranolo langsung membalas sms saya. dengan
> sigapnya, beliau bahkan langsung meluncur ke rumah bapak saya utk
> melihat kondisinya--saya meng-sms beliau sekitar pukul 22.30, dan
> beliau langsung jalan pukul 23.00. dan alhamdulillah, rumah bapak
> saya aman. namun pintu rumah tutupan. "aku mau ngetok, takut ganggu
> bapaknya mbak retno lagi istirahat," namun, beliau berjanji akan
> datang lagi esok siangnya.
>
> and he did it. twice. pertama saat bada dzuhur (yg mana bapak saya
> ternyata sedang ke magelang menengok cucu), dan kedua, sepulang
> kantor. dgn baik hatinya, mas andri bahkan menelpon saya, saat beliau
> akhirnya berhasil bertemu dgn bapak saya. "ni, ada bapaknya mbak
> retno, ni. mau ngomong nggak?"
>
> setelah berbicara panjang lebar dengan bapak, saya pun lega.
> alhamdulillah, semuanya baik2 saja. utk kemudian meminta maaf karena
> telah merepotkan mas andri dgn keparnoan saya.
>
> dan di atas semuanya,saya berterima kasih pada beliau.
> sambil tak henti bersyukur, "alhamdulilah, saya berada di tengah
> keluarga besar sk ini." mengutip kata mas suhadi: "sungguh, keluarga
> sk adalah berkah buat saya"
>
> setuju.
>
> dan kepada keluarga baru saya: saya tahu, sejuta terima kasih tak
> akan bisa membalas apa yg telah kalian lakukan pada saya. namun
> bagaimanapun, terima kasih.
>
> terima kasih banyak.
>
> -retno-
>
>
>

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com
8c.

Re: (catcil) a million thanks to my new family: eskaers

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Mon Oct 27, 2008 7:44 pm (PDT)

siapakah teman yang sering datang ketika aku down?
ketika aku tidak percaya diri dan menganggap aku orang paling buruk sedunia?
siapakah yang sering meneleponku untuk sebuah imajinasi2 lucu?
yang mengsms, "coba tolong sebutkan 5 hal yang membuat kamu bahagia hari
ini"?
siapa yang memelukku dengan hangatnya, mendengarkan isakan tangis yang
mungkin tidak penting bagi orang lain?
siapakah orang yang selalu tidak pernah menyalahkanku, walupun aku memang
salah?
lalu siapakah orang yang dengan sepenuh hatinya berbicara "kamu bisa cerita
ke aku nia"? dan saat itu aku tau tempat dimana aku tidak akan pernah
dipojokan atau disalahkan oleh orang ini... karena mata seseorang tidak akan
pernah bohong...
dan siapakah sipakah lainnya.. itu adalah kamu retno...
salah satu orang terbaik yang ada dihidupku... serius ini gue lagi gak
ngejokes..

You are my candy girl.... (eh bukan girl lagi ya? udah nikah..hi..hi.. gpp
lh biar awet muda)
hugss..
i'm ok Retno...

Pada 28 Oktober 2008 07:35, Bu CaturCatriks <punya_retno@yahoo.com> menulis:

> dear all,
>
> utk kesekian kalinya, saya kembali bersyukur dgn keberadaan saya di
> eska. saya ingat taburan sms dan dering2 telpon yg mendoakan
> kesembuhan kami, saat minggu lalu saya dan suami sakit. saya ingat,
> novi utaminingsih yg setiap paginya meng-sms saya utk
> bertanya: "gimana pagi ini, no? masih lemes?"--untuk kemudian sorenya
> meng-sms saya dgn "sabar ya, retno sayang, jgn banyak gerak dulu. jgn
> makan macem2 dulu", saat saya mengeluh bosan seharian di rumah
> menonton infotainment gugun gondrong disantet dan istri vicky
> nitinegoro buka butik di banjarmasin (utk kemudian mereweli suami
> saya, saat ia pulang dgn: "ayang, kayanya aku dah seabad deh nggak
> nonton tipi. KOK ACARANYA MASIH KAYA GENE SEEEH???").
>
> saya ingat, nia robiatun jumiah yg datang menjenguk membawa setengah
> lusin roti keju dan puding coklat--yg dibelinya dgn penuh
> pertimbangan. ia bahkan menelpon kakaknya dulu utk bertanya, "teh,
> kalo orang tipes mendingan dibawain apa ya?"
>
> saya ingat mbak febty febriani yg meng-sms dr jepang, mbak ugik madyo
> di surabaya yg berusaha mengapresiasi jokes saya (jokes berubah
> menjadi putri duyung, saat kaki saya nyeri dan keringat dingin),
> sinta nisfuana yg menanggapi banyak pertanyaan nggak penting saya di
> tengah malam saat saya sulit tidur, aline dan asma sembiring yg
> menanyakan kondisi kami, kang dani ardiansyah dan mbak hamasah putri
> yg mengabarkan kondisi kami via japri ke teman2 lain, juga teman2
> lain seperti mas nursalam ar, kang galih ap, kang hadian febrianto,
> bunda ammy ramdhania, mbak syafaatus syarifah, mbak lia octavia yg
> menyarankan saya utk istirahat dan nggak mikir aneh2,juga semua
> teman2 sk yg tidak bisa saya sebutkan satu persatu2.
>
> rasa syukur ini makin menggunung sejak beberapa malam, lalu.
> saat itu, menjelang tengah malam saat bapak saya di yogya meng-
> sms "yogya hujan besar. jalan depan samping rumah kaya sungai".
> menerima sms ini, saya sontak parno. dlm bayangan saya: bapak saya
> sendirian di rumah yogya, kebanjiran. kepala saya pun merancang need
> to do list:
> - sms-in teman2 di yogya ttg kondisi yogya
> - make sure bapak punya persediaan makanan, obat, dan selimut
> - nyalain TV untuk mantau perkembangan
>
> tahap satu, saya pun meng-sms beberapa teman di yogya. salah satunya:
> sahabat sk bernama andri pranolo. sambil terus berusaha menghubungi
> bapak saya (yg hpnya sulit dihubungi: fuh, bikin tambah parno aja),
> saya menerima sms bahwa persediaan makanan bapak tinggal beras yg
> dibawa dr rumah mbah saya.
>
> dan di TV, tidak ada berita ttg yogya.
>
> great.
>
> untunglah, mas andri pranolo langsung membalas sms saya. dengan
> sigapnya, beliau bahkan langsung meluncur ke rumah bapak saya utk
> melihat kondisinya--saya meng-sms beliau sekitar pukul 22.30, dan
> beliau langsung jalan pukul 23.00. dan alhamdulillah, rumah bapak
> saya aman. namun pintu rumah tutupan. "aku mau ngetok, takut ganggu
> bapaknya mbak retno lagi istirahat," namun, beliau berjanji akan
> datang lagi esok siangnya.
>
> and he did it. twice. pertama saat bada dzuhur (yg mana bapak saya
> ternyata sedang ke magelang menengok cucu), dan kedua, sepulang
> kantor. dgn baik hatinya, mas andri bahkan menelpon saya, saat beliau
> akhirnya berhasil bertemu dgn bapak saya. "ni, ada bapaknya mbak
> retno, ni. mau ngomong nggak?"
>
> setelah berbicara panjang lebar dengan bapak, saya pun lega.
> alhamdulillah, semuanya baik2 saja. utk kemudian meminta maaf karena
> telah merepotkan mas andri dgn keparnoan saya.
>
> dan di atas semuanya,saya berterima kasih pada beliau.
> sambil tak henti bersyukur, "alhamdulilah, saya berada di tengah
> keluarga besar sk ini." mengutip kata mas suhadi: "sungguh, keluarga
> sk adalah berkah buat saya"
>
> setuju.
>
> dan kepada keluarga baru saya: saya tahu, sejuta terima kasih tak
> akan bisa membalas apa yg telah kalian lakukan pada saya. namun
> bagaimanapun, terima kasih.
>
> terima kasih banyak.
>
> -retno-
>
>
>
9a.

[ruang keluarga] Ki Panggar dan Ki Goyot

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Mon Oct 27, 2008 7:02 pm (PDT)

*Ki Panggar dan Ki Goyot*

*Oleh Nursalam AR*

Di sebuah ranjang jelang tengah malam. Sepasang suami istri
berbincang-bincang mengenai rencana-rencana pasca persalinan anak pertama
mereka. Diselingi canda tawa, dengan bisikan doa-doa, sang suami
mengelus-elus perut sang istri yang membuncit. Seperti biasa, sang istri
asyik berceloteh dan sang suami menjadi komentator dan pendengar setia.

"Wah, kalo si dedek lahir di pesisir Kalianda, pasti deh Ki Panggar muncul!"
celetuk Yuni bercanda. Kalianda adalah nama sebuah kabupaten di wilayah
Lampung Selatan, yang merupakan kota terdekat setelah Pelabuhan Bakauheni di
ujung paling timur pulau Sumatera.

"Ki Panggar?" tanyaku serius. Sebagai suami berdarah Betawi asli dari
seorang perempuan berdarah Palembang dan Lampung, aku tidak cukup
*nyambung*dengan cerita istriku ini. Maka mengalirlah panjang lebar
cerita tentang Ki
Panggar. Sebaliknya aku pun bercerita tentang kisah dari tanah kelahiranku
mengenai Ki Goyot.

Ketika kita menikah, bukan hanya suami atau istri serta keluarga besarnya
yang harus dikawini. Tetapi juga budaya daerah kelahirannya. Barangkali itu
hikmah mengapa dalam perintah menikah, dalam Al Qur'an, disinggung soal
"kenal mengenal antar suku bangsa".

Di pesisir Kalianda, ada mitos, Ki Panggar akan muncul jika ada anak
keturunannya yang lahir ke muka bumi. Ki Panggar adalah macan kumbang
berwarna hitam yang konon merupakan salah satu peliharaan Radin Inten. Radin
Inten, yang juga pahlawan nasional Indonesia, adalah pangeran dari Keratuan
Darah Putih – yang berpusat di Kalianda – yang gigih melawan penjajahan
Belanda. Nah, biasanya, di pagi hari saat sang cicit canggah kesekian lahir,
maka Ki Panggar akan tampak sekelebat bertengger di atap rumah atau dahan
pohon di dekat tempat sang cicit keturunannya dilahirkan. Ki Panggar juga
diyakini menjadi pelindung anak keturunannya jika terancam mara bahaya.
Mengenai kesahihannya, *wallahu a'lam bisshawwab*.

Sementara Ki Goyot adalah macan putih gaib. Konon penampakannya lebih
seperti hologram. Persisnya seperti penampakan tokoh Al dalam film
seri *Quantum
Leap*. Sebenarnya macan putih itu tak bernama. Ki Goyot adalah nama pemilik
langsung sang macan penjaga. Untuk memudahkan, orang-orang memanggilnya
dengan nama sang pemilik. Sebagai macan penjaga, Ki Goyot bertugas menjaga
tanah dan kebun sang pemilik dari gangguan orang-orang jahat. Maklum sang
pemiliknya adalah jawara dan tuan tanah terkaya di daerah Pengadegan,
Pancoran, Jakarta Selatan. Trah Ki Goyot juga merupakan keluarga besar utama
dan terbanyak jumlah keturunannya di tempat kelahiranku. Aku sendiri
termasuk cicit dari putri bungsu Ki Goyot bernama Putu. Kami memanggilnya
Nek Putu. Semasa hidupnya Nek Putu adalah tabib dan paraji, dukun beranak.

Waktu kecil, aku sering mendengar cerita dari ayahku – yang sejak kecil
diasuh Nek Putu karena kedua orangtuanya bercerai sejak ayah berusia 1 tahun
– tentang seorang pencuri yang berenang-renang berputar-putar berjam-jam di
Kali Ciliwung – yang berbatasan dengan kebun buah Ki Goyot --hingga lemas
karena ketakutan melihat sosok sang macan putih. Atau tentang penerabas
kebun yang terkencing-kencing digertak sang penjaga. Tak pernah ada cerita
sang macan memangsa orang. Ia hanya menggertak dan mengancam dengan wujudnya
yang konon bisa membesar setinggi pohon kelapa.

Kini macan putih itu tak tentu keberadaannya. Ayahku – sebagai hadiah dari
Nek Putu karena mengurus beliau hingga akhir hayatnya – ditawari mengurus
sang macan putih. Namun ayah menolak. *Musyrik*, kata beliau. Kita cukup
bergantung pada Allah saja, lanjutnya. Karena memang sebagai syarat mengurus
Ki Goyot sang pemilik harus menyediakan *ancak* – sesajen dalam bahasa Jawa
– setiap malam tertentu untuk sang macan putih.

Namun, mungkin si macan putih masih setia pada nalurinya sebagai macan
penjaga. Pernah sewaktu aku kelas tiga SD, seorang tetangga yang mengontrak
rumah di tempatku menggigil ketakutan karena katanya semalaman ia mendengar
auman macan di belakang rumahnya dan suara garukan kuku macan. Paginya
didapati pintu belakang rumahnya terdapat bekas cakaran kuku memanjang dan
dalam seperti cakaran kuku macan. Ayahku bilang itu perbuatan macan putih,
dan si tetangga itu pasti punya niat jahat. Belakangan, setelah si
pengontrak pindah rumah beberapa hari kemudian, diketahui ia sering mencuri
barang-barang pengontrak rumah yang lain.

Sahabat, menikah membuat orang kaya. Setidaknya kaya wawasan dan kaya
cerita. Dari sang istri, aku jadi tahu kenapa orang-orang Kalianda – sewaktu
aku silaturahmi Lebaran dua tahun lalu – mengharamkan makan daging kerbau *
bule* atau albino. Konon Radin Inten yang merupakan leluhur orang-orang
Kalianda pernah diselamatkan seekor kerbau *bule* ketika beliau tertembak
oleh serdadu Belanda. Waktu beliau tak mampu berjalan, seekor kerbau
*bule*mendekatinya dan menyilakan sang pahlawan naik ke punggungnya
dan membawanya
ke persembunyian yang aman. Sejak saat itu Radin Inten bersumpah bahwa ia
dan anak keturunannya tidak akan memakan daging kerbau *bule* seumur hidup.

Entah karena faktor sumpah keramat itu atau faktor sugesti, ibu mertuaku –
yang Lampung asli – menderita gatal-gatal hebat setelah menyantap sajian
kerbau *bule* yang diberikan tetangga. Si tetangga alpa menyebutkan jenis
daging kerbau yang dimasaknya. Aku sendiri menghormati kepercayaan itu dalam
batas-batas logika dan aqidah. Sehingga ketika Yuni menderita gatal-gatal
hebat selepas kondangan dua bulan lalu, aku tak lantas menduga ada hidangan
kerbau *bule* dalam pesta tersebut. Toh, terbukti akhirnya Yuni menderita
alergi karena menyantap sup asparagus kepiting.

Radin Inten sendiri wafat karena pengkhianatan orang sebangsanya. Berbekal
informasi sang pengkhianat, atas perintah Belanda, dalam sebuah pesta rakyat
disuguhkan hidangan mengandung daging kerbau *bule* kepada Radin
Inten. Alhasil,
sang pahlawan pun tak berdaya dan mudah ditaklukkan. Barangkali agak serupa
dengan pola penaklukan terhadap Pitung, sang jagoan Betawi asal Marunda,
yang gugur ditembus pelor emas Belanda berdasarkan informasi dari teman
dekat sang pejuang.

Belanda, dalam catatan para sosiolog, memang sangat memperhatikan faktor
budaya dalam memahami dan menaklukkan tiap perlawanan di bumi Nusantara.
Yang fenomenal antara lain keberhasilan penaklukan perlawanan bersenjata di
Aceh berkat studi gigih Dr. Snouck Hourgronje yang demi mempelajari Islam –
sebagai elemen motivator utama dalam susunan masyarakat Aceh – hingga
menyelundup masuk ke Mekah dan berguru dari para syekh di Masjidil Haram.
Bukan main!

Sahabat, membangun keluarga tidaklah dalam ruang hampa udara. Kita dan
pasangan kita tidaklah muncul begitu saja, *generatio spontanea*. Tetapi
kita adalah anak ibu bapak kita dan putera-puteri budaya dan lingkungan asal
kita. Agama adalah panduan dan budaya merupakan pewarna keindahan
berumahtangga. Pengetahuan dan pemahaman budaya tak pelak merupakan hal
penting.

Konon, salah satu sebab Pangeran Trunojoyo dari Madura memberontak melawan
Belanda adalah persoalan kesalahpahaman budaya. Apa pasal? Rupanya ketika
delegasi misi dagang Belanda disambut pihak kerajaan Madura, salah seorang
kepala delegasi mengecup tangan permaisuri Trunojoyo. Dalam budaya Barat,
hal tersebut adalah sebuah penghormatan tulus. Namun, sebaliknya dalam
perspektif ketimuran dan Jawa, itu adalah sebuah kelancangan. Alih-alih
terjadi transaksi, yang terjadi kemudian adalah pertumpahan darah hebat
antara kedua belah pihak.

Nah, tentu kita tak ingin keluarga kita kisruh atau pecah hanya karena
persoalan budaya yang sebenarnya merupakan bumbu penyedap kehidupan
berumahtangga. Setuju tidak?

*Lenteng Agung, 28 Oktober 2008*

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com
9b.

Re: [ruang keluarga] Ki Panggar dan Ki Goyot

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Mon Oct 27, 2008 8:02 pm (PDT)

kikikik betul mas nur... budaya dan daerah seharusnya jadi pemersatu
bangsa...
jadi inget ada beberapa orang yang cerita ke aku bahwa ada persaratan khusus
dalam milih pasangan hidup.. yang umumnya harus sesuku... dan ujung2nya
karena itu kata2 orang tua mereka ya mereka manut2 aja..
kalo orang tuaku justru untuk urusan begonoan mah kagak ade persyaratan yg
khusus2 amat..
dan di suatu senja yang indah...
"ni.. nikah mah enakan sama orang jawa, bisa kaya..." begitulah kira2 kata2
kepolosan ibuku
"hah? kaya? kaya gimana maksudnya?"
"kaya mba-mba"
"gubraks!!!" duh dalem hati ternyata si cantik ini masih bisa ngelucu
juga...

salam
nihaw.. yang sepertinya udahan 'semedi'nya

2008/10/28 Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>

> *Ki Panggar dan Ki Goyot*
>
> *Oleh Nursalam AR*
>
>
>
> Di sebuah ranjang jelang tengah malam. Sepasang suami istri
> berbincang-bincang mengenai rencana-rencana pasca persalinan anak pertama
> mereka. Diselingi canda tawa, dengan bisikan doa-doa, sang suami
> mengelus-elus perut sang istri yang membuncit. Seperti biasa, sang istri
> asyik berceloteh dan sang suami menjadi komentator dan pendengar setia.
>
>
>
> "
>
10.

Re: [CATCIL] Big is Beautiful, apakah???? (Part 1. Kekuatan Sugesti)

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Mon Oct 27, 2008 7:16 pm (PDT)

Duh, kok pake bersambung sih?! Pembaca penasaran euy! Dan berdosa lho
menyiksa orang dengan penasaran,hehe..

Selamat, Nia! You are what you think, kata orang bijak:).

Tabik,

Nursalam AR

ps: terpikir bikin novel biografi ga?

2008/10/26 Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>

> Udah lama gak nulis yang agak2 gokil..
>
>
>
> Sedikit curhat tentang kondisi badan halah.. ups lupa bukan curhat dink
> tapi berbagi:D
>
>
> *Big is Beautiful, apakah??? (Part 1 Kekuatan Sugesti)*
>
>
>
> *Nia Kecil*
>
> Nia kecil memang kecil, dengan badan layaknya papan gilesan plus tubuh item
> karena sering main layangan, sepak bola, kelereng, bahkan
> berantem-beranteman ditambah juga rambut tak terurus nian. Aku hidup
> layaknya anak yang lain riang gembira, walau ketomboy-an selalu telihat
> dengan jelas. Sampai kejadian itu..
>
> Kelas 4 SD aku di vonis (ciye di dramatisir banget) kena paru-paru basah,
> menurut dokter, paru-paruku terendam oleh cairan. Hal ini mungkin
> diakibatkan aku yang punya hobi tidur di lantai tanpa alas, bukan karena di
> rumah gak ada kasur atau orang tua gak ngelarang. Tapi teteup.. hobi emang
> kadang butuh pengorbanan. Termasuk hobiku yang lain yang mendukung penyakit
> itu adalah ketergantugan terhadap es.. es apapun.. es krim, es mambo, es
> pingkan.. eh lho? Intinya aku suka banget sama es.
>
> Sejak kejadian itu.. aku jadi sering gak sekolah, gak ngaji lagi dirumah
> pak ustad, dan sepi.. aku mulai jadi lebih pendiam, kerjaannya batuk-batuk
> dan sesak nafas. Dan selalu bawa kantung atau tempat untuk menampung air
> ludah. Yang ku ingat dulu cuma kematian.. serius nih... gak tau sih fikiran
> anak kecil yang begitu anehnya.
>
> Akhirnya untuk menyembuhkan sakit itu sebagai ikhtiar, aku harus mejalani
> berobat jalan selama 6 bulan. Beberapa doker sudah aku datangi, sampai
> akhirnya aku kembali ke dokter yang sudah jadi langganan keluargaku. Dokter
> Abdul Rahman namanya, dokter keturunan Arab yang baik sekali (makanya
> walaupun udah tua keliatan ganteng) , berwibawa, murah senyum, rajin
> menolong. Prakteknya di daerah Sawangan (siapa tahu ada yang butuh
> rekomendasi).
>
> Setelah aku berobat jalan selama 4 bulan, ajaibnya aku dinyatakan sembuh.
> Lucunya dokterku bilang kira-kira begini, "Penyakit kamu udah sembuh, karena
> kamu sudah gemuk sekarang". Wuih senangnya...
>
> Tapi alhasil tubuhku gemuk sampai sekarang. Selama sakit itu, boleh percaya
> atau tidak aku gak bisa minum obat pake air putih biasa, jangankan air
> putih, teh manis aja tuh obat kayak gak mau berdamai dengan lidah dan
> mulutku. Alhasil, umumnya aku minum obat dibantu dengan sirup. Dan setelah
> itu berjajar makanan cemilan lain untuk menghilangkan pahit.
>
> Ada satu obat lebih tepatnya vitamin yang berbentuk tablet berwarna orange
> dan luarnya begitu manis, aku suka sekali dengan vitamin itu, tapi efek
> sampingnya susah berhenti makan. Ditambah gak tau dapet inspirasi dari mana,
> menurut bapakku, orang yang kena paru-paru itu harus banyak makan alpukat
> plus susu coklat. Hampir setiap hari aku melihat bapakku membawa oleh-oleh
> itu sehabis pulang kerja. Jadi enek gak enek harus terus dimakan, makanya
> sekarang kalo liat alpukat dan minum jus alpukat suka senyum-senyum sendiri.
> Dan walhasil... 'bajuku dulu tak begini.. tapi kini tak cukup lagi...'
>
> * *
>
> *Kekuatan Sugesti dan Mantra Doyan Makan*
>
> Seperti yang sudah aku bilang... penyakit ini membuat aku lebih mencoba
> mengerti tentang mati dan kematian. Walaupun masih kecil, tapi aku tahu
> bahwa kematian kadang membawa kesedihan dan perpisahan. Ada satu bentuk
> pemberontakan yang terjadi dalam diriku.. dan sering terngiang sendiri di
> otak "Nia harus sembuh!! Nia harus banyak makan biar sembuh!!!" dan ternyata
> sugesti ini yang membantu juga kesembuhanku... walupun aku yakin seumurku
> waktu itu sugesti bukan kata yang familiar, karena jelas itu bukan nama
> jenis makanan.. Tapi yang aku tahu. Aku harus berjuang untuk kesembuhan...
>
>
>
> *Beberapa Tahun Kemudian*
>
> Beberapa tahun kemudian... aku jarang sakit-sakitan... mulai dari kelas 4
> SD itu sampai kelas 1 SMA. Aku kembali ke dokter Abdul Rahman. Dan O..Ow..
> begitu kagetnya beliau dan Berkata "Ya ampun Nia gemuk banget?". Dan aku
> Cuma nyengir kuda dan berkata "Ini kan gara-gara Dokter juga he..he.."
>
>
>
> (Selanjutnya apa yang terjadi? Tunggu tayangan selanjutnya.. kikikikik...)
>
>
>
> Nia Robie'
>
> -dalam cerita gokil terdapat keseriusan, dalam keseriusan terdapat
> kegokilan-
>
>

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com
11a.

(Inspirasi) Belajar dari Teletubbies

Posted by: "Jenny Jusuf" j3nnyjusuf@yahoo.com   j3nnyjusuf

Mon Oct 27, 2008 7:20 pm (PDT)

Satu senyuman. Satu sentuhan. Satu pelukan.

Pernah dengar bahwa pelukan adalah nutrisi bagi jiwa?
Belum pernah?
Sekarang saya bilang lagi: pelukan adalah nutrisi jiwa.
Iya, benar.
Tidak percaya? Coba saja.
Kamu pikir, apa sebabnya Tinky-Winky, Dipsy, Lala, dan Poo selalu tersenyum?
Karena meski terhalang perut gendut dan kepala sebesar baskom, mereka tak pernah alpa berpelukan.
Karena perbedaan warna tak membuat mereka absen menyayangi.
Karena ukuran tak menghalangi mereka untuk berbagi cinta, meski ditontoni orang sejagat raya.
Pelukan adalah nutrisi jiwa. Suplemen hati yang tak perlu dibeli di toko obat.
Tidak percaya?
Kamu pikir, apa sebabnya Teletubbies tak pernah menangis?
Ah, sekarang kamu bilang saya konyol. Teletubbies hanya tokoh fiksi anak-anak.
Tapi, toh mereka tersenyum.
:-)
Jadi, ayo, ayo, belajar dari Teletubbies.
Satu senyuman setiap hari. Satu sentuhan. Satu pelukan.
Cairkan penat di hati. Semaikan cinta. Dan rayakan kehidupan.

ROCK Your Life! - Jenny Jusuf - http://jennyjusuf.blogspot.com

11b.

Re: (Inspirasi) Belajar dari Teletubbies

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Mon Oct 27, 2008 8:20 pm (PDT)

Huaaaa..
Mantabs.. ulasan sederhana
tapi lumayan dalam. Saya suka
analisa perbedaan warnanya.

Hmmm, apalagi ya yang bisa dipelajari??

Oh ia, Mereka: Tinky-Winky, Dipsy, Lala, dan Poo.
juga sangat disiplin dengan waktu. Ketika matahari
terbit, mereka bangun dan beraktifitas. Bermain, menyapa bunga
dan matahari. Dan malam menjelang, mereka segera pergi pulang
untuk tidur ^_^

Huaaa, a pleasant rhythm of life
TFS, JJ ^_^

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Jenny Jusuf <j3nnyjusuf@...> wrote:
>
> Satu senyuman. Satu sentuhan. Satu pelukan.
>
> Pernah dengar bahwa pelukan adalah nutrisi bagi jiwa?
> Belum pernah?
> Sekarang saya bilang lagi: pelukan adalah nutrisi jiwa.
> Iya, benar.
> Tidak percaya? Coba saja.
> Kamu pikir, apa sebabnya Tinky-Winky, Dipsy, Lala, dan Poo selalu
tersenyum?
> Karena meski terhalang perut gendut dan kepala sebesar baskom,
mereka tak pernah alpa berpelukan.
> Karena perbedaan warna tak membuat mereka absen menyayangi.
> Karena ukuran tak menghalangi mereka untuk berbagi cinta, meski
ditontoni orang sejagat raya.
> Pelukan adalah nutrisi jiwa. Suplemen hati yang tak perlu dibeli di
toko obat.
> Tidak percaya?
> Kamu pikir, apa sebabnya Teletubbies tak pernah menangis?
> Ah, sekarang kamu bilang saya konyol. Teletubbies hanya tokoh fiksi
anak-anak.
> Tapi, toh mereka tersenyum.
> :-)
> Jadi, ayo, ayo, belajar dari Teletubbies.
> Satu senyuman setiap hari. Satu sentuhan. Satu pelukan.
> Cairkan penat di hati. Semaikan cinta. Dan rayakan kehidupan.
>
> ROCK Your Life! - Jenny Jusuf - http://jennyjusuf.blogspot.com
>

12a.

Re: [catcil] Tiga Pelajaran di Ahad Jingga

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Mon Oct 27, 2008 7:20 pm (PDT)

Hehe..makasih, Divin. Lagi-lagi saya setuju:).

Insya Allah, doamu didengar malaikat. Berawal dari membayangkan kemudian
menjadi kenyataan. Yah, hidup kan seperti pekerjaanmu --menulis skenario:)

Amin!

Tabik,
Nursalam AR
ps: maaf, lupa nyebut namamu di postingan tsb.

2008/10/25 Divin Nahb <divin_nahb_dn@yahoo.com>

> Wah... Aku setuju ama Nia
> Kak Nursalam....
> Perempuan hamil itu cuantik tenan!!!!
>
> Aku itu ampe terpanah kalo liat perempuan hamil
> Apalagi kalo ditemenin suami tercintanya
> Halah seperti liat pasangan serasi sepanjang sungai Cisadane
> Lha kok nyambung ke Cisadane???
>
> Oh... jadi membayangkan
> Hahahahahahaha
>
> Salam
>
> Divin Nahb
>
>
>

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com
13.

[esei] Yang Muda Yang Memimpin?

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Mon Oct 27, 2008 7:28 pm (PDT)

*Yang Muda Yang Memimpin?*

*Oleh Nursalam AR*
**

"*Himmatus syabab, hikmatus syukhuh*". Semangat pemuda dan kebijaksanaan
seorang tua. Demikian sebuah adagium Arab mengatakan. Itulah gambaran ideal
karakter seorang pemimpin. Ia bersemangat berapi-api seperti pemuda dan
bijaksana laksana orang tua. Tentang kebijaksanaan, Victor Frankl, pakar
psikologi kenamaan, mengatakan bahwa mereka yang mampu memaknai setiap
aktivitasnya dalam hidup memiliki kekuatan untuk bertahan hidup di dunia
yang fana ini.

Bersemangat dan bijaksana. Dua hal yang saling melengkapi dan tak jarang
menjadi kontroversi. Seperti wacana "presiden muda versus presiden tua" yang
disuarakan salah satu pimpinan parpol Islam yang bergayung sambut dengan
tantangan bersaing di panggung pemilihan presiden 2009 dari salah satu calon
presiden dari sebuah partai terbesar di Indonesia saat ini.

Pemuda, seperti yang asosiasi yang melekat padanya, mewakili sesuatu yang
baru, perubahan. Wacana serupa yang juga diusung Barack Obama, 47 tahun,
calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat yang bertema "*the
change we can believe in*". Perubahan dan memercayai perubahan, itulah
semangat muda yang diusung Obama yang juga didukung mayoritas kalangan muda
Amerika Serikat.

Yang unik, seperti adagium di atas, Obama yang merupakan kandidat presiden
keturunan Muslim dan kulit hitam pertama di negara adikuasa tersebut
menggandeng seorang politisi kawakan berusia 65 tahun – yang dianggap
berpengalaman dalam persoalan internasional – Joe Biden sebagai kandidat
wakil presiden. Di sisi lain, lawan Obama yang dianggap sebagai kalangan tua
– John McCain – yang merupakan kandidat presiden AS tertua sepanjang
sejarah, 72 tahun, juga menggaet Sarah Palin, seorang gubernur negara bagian
Alaska, berusia 44 tahun sebagai kandidat wakil presiden. Sepertinya mereka
percaya betul dengan adagium di atas. Lalu bagaimana dengan kita di
Indonesia?

*Muda versus tua?*

Wacana "presiden muda versus presiden tua" di Indonesia yang sempat hangat
bergulir di media massa, konon, melemah tuahnya seiring sedemikian banyaknya
*statement *perelatifan yang dilakukan kalangan politisi di Indonesia – yang
didominasi kalangan berusia 50-an tahun ke atas – yang gencar menyerukan
bahwa kualitas kepemimpinan tak memandang usia atau wacana tua-muda hanya
memecah belah bangsa. Sangat disesalkan wacana berharga yang sebetulnya bisa
menjadi gelindingan diskursus yang lebih serius dan formal mengenai peran
kepemimpinan pemuda dalam bangsa Indonesia ini layu sebelum berkembang.

Sebetulnya, berpijak dari wacana tersebut, kita sebagai anak bangsa dapat
merangkai dan mengurut secara historis rekam jejak kontribusi pemuda dalam
kepemimpinan bangsa ini. Setidaknya sejak Sumpah Pemuda tahun 1928, sebagai
titik tolak bersama. Selanjutnya, berdasarkan kajian historis dan tinjauan
kekinian tersebut niscaya ada input produktif dan potensial bagi narasi
besar bangsa ini tentang konsep kepemimpinan bangsa ke depan, yang
jangkauannya tidak hanya sebatas hingga Pemilu 2009 tapi beberapa dekade ke
depan. Minimal dapat membuahkan sebuah konsep regenerasi atau suksesi
kepemimpinan negara yang teratur dan bervisi – namun dengan lebih humanis
dan demokratis -- seperti yang diterapkan Lee Kuan Yew di Singapura. Sayang
realitas politik praktis negeri ini terlalu kejam memangsa buah ide brilian
dari anak bangsanya sendiri.

Namun di sisi lain, sebagai pemuda, kita layak mengevaluasi dan
berintrospeksi apakah kontrbusi pemuda dalam kepemimpinan bangsa (baca:
kepemimpinan pemuda) yang selama ini didengung-dengungkan – di mana
peristiwa Sumpah Pemuda secara kolektif dikenang sebagai tonggak historis –
merupakan mitos atau fakta. Sebagai komunitas atau bangsa, sesuai fungsinya,
kadang mitos memang diperlukan untuk membangkitkan semangat atau
membangkitkan kenangan heroik nan patriotik. Namun, mitos yang kelewat megah
juga acapkali membelenggu dan memanjakan para pengagum yang menganggapnya
sebagai hal yang *taken for granted*, diberikan begitu saja. Padahal
realitas keseharian kita membuktikan bahwa *no free lunch*, tidak ada hal
yang gratis alias diberikan begitu saja. Semua perlu ikhtiar dan tekad kuat.

Memang versi resmi rekaman sejarah nasional berbicara bahwa pada setiap
pergolakan kekuasaan di negeri ini kalangan muda selalu tampil terdepan.
Bahkan jauh sebelum 1928, pada tahun 1905, H. Samanhudi sebagai tokoh muda
pedagang batik dari Semarang tampil membangun SDI (Serikat Dagang Islam)
sebagai organisasi perjuangan melawan dominasi penjajahan. Tahun 1908, dr.
Soetomo dari STOVIA, sebuah sekolah dokter Jawa yang didirikan Belanda,
mendirikan Boedi Utomo. Gerakan-gerakan perjuangan kebangsaan tersebut
memuncak pada 1928 ketika berbagai *jong* atau *bond *pemuda dari berbagai
penjuru nusantara menyatukan tekad kebangsaan pada Kongres Pemuda II di
Jakarta.

Saat proklamasi 1945, Soekarno dkk yang berusia 45-an tahun bergerak
mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Tahun 1966, Soe Hoek Gie dkk gantian
menggulingkan rezim Orde Lama yang dipimpin Soekarno – tokoh pemuda yang
berubah menjadi tiran. Tahun 1974, Hariman Siregar dkk menggoyang dominasi
produk Jepang di Indonesia di bawah rezim Orde Baru pimpinan Soeharto. Tahun
1998, gerakan reformasi 1998 yang dimotori kalangan mahasiswa melengserkan
Soeharto -- seorang perwira muda berusia 46 tahun yang menggantikan Soekarno
sebagai presiden Republik Indonesia melalui Surat Perintah Sebelas Maret
(Supersemar) 1966 – dan menjelma menjadi diktator yang berkuasa selama 32
tahun. Selepas 1998 pun berbagai aksi demonstrasi – sebuah fakta yang kasat
mata – banyak dilakukan pemuda dalam hal ini kalangan mahasiswa dan
intelektual muda.

Apakah semua itu murni kontribusi pemuda? Tidakkah kelewat berat beban
sejarah tersebut dipanggul sendirian oleh kalangan muda sebagai satu
kalangan dari banyak elemen penyusun sebuah bangsa?

Maaf, jika terkesan terlalu skeptis. Seperti kata Rene Descartes, "*I think
therefore I am*." Untuk menemukan kebenaran, salah satunya, kita harus
mempertanyakan banyak hal secara kritis. Termasuk terhadap diri kita
sendiri.

Kahlil Gibran berkata, "Kita semuanya terpenjara, namun beberapa di antara
kita berada dalam sel berjendela. Dan beberapa lainnya dalam sel tanpa
jendela." Nah, haruskah kita terpenjara dalam berbagai dikotomi yang
menyekat kehidupan sosial bangsa seperti nasionalis-religius, tua-muda, atau
ortodoks-progresif?

*Siapakah pemuda?*

Ada tiga hal yang merupakan ciri pemuda: perubahan, semangat dan
kemandirian. Perubahan sarat dengan muatan visi, gagasan, kepedulian dan
harapan. John C. Maxwell berujar, "Orang tidak peduli seberapa banyak yang
Anda ketahui, hingga mereka tahu seberapa jauh Anda peduli." Dalam *The
Seven Habits for Highly Effective People*, Stephen R. Covey berpesan,
"Taburlah gagasan petiklah perbuatan; taburlah perbuatan petiklah kebiasaan;
taburlah kebiasaan petiklah karakter; taburlah karakter petiklah nasib."

Harapan, menurut Ary Ginanjar Agustian dalam bukunya berjudul *ESQ *(*Emotional
Spiritual Quotient*), 2005, adalah bahwa saat kita berjanji, sesungguhnya
kita menarik energi suara hati orang lain secara besar-besaran. Inilah yang
dinamakan harapan. Lalu energi itu kita bawa pulang, dan jika tidak kita
kembalikan ke sumbernya, keseimbangan orang lain akan terganggu. Harapan
(akan realisasi janji tersebut) telah kita tarik, dan belum kita kembalikan
(baca: janji belum terealisasi). Percayalah, setiap aksi akan menimbulkan
reaksi.

Sementara semangat mewakili aksioma optimisme dan proaktif. Menurut Stephen
R Covey, "Sikap proaktif sangat berguna bagi manusia terutama dalam
menghadapi rintangan maupun dalam berinteraksi dengan manusia lain. Sikap
proaktif menunjukkan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi." Lawan
proaktif adalah reaktif, lagi-lagi meminjam istilah Stephen R. Covey, "Reaktif
adalah sikap seseorang yang gagal membuat pilihan respon saat mendapat
rangsangan atau stimulus dari orang lain."

Dan kemandirian mewakili muatan kritisisme dan nalar. "Menerima ide-ide
tanpa berpikir merupakan virus yang meracuni kebutuhan manusia akan
pembebasan, berolah nalar, bertanya dan berimajinasi," ujar Milan Kundera.
Menurut sastrawan dan cendikiawan dunia ini, hal tersebut menelan individu
dalam kerumunan kolektif. Kebutuhan manusia akan individualitas, prinsip dan
orisinalitas lenyap dalam komunalitas tanpa makna. Ya, komunalitas tanpa
makna inilah yang saat ini, dalam konteks lokal, dalam salah satu bentuknya
menjelma dalam demonstrasi atau tawuran brutal.

Dalam 80 tahun (1908-2008) kontribusi pemuda dalam kepemimpinan bangsa,
hukum besi semesta tersebut telah terbukti dalam berbagai bentuknya.

Namun, ada sebuah pertanyaan besar lain: apakah *pemuda *lebih merupakan
kata sifat atau kata benda? Perhatikan berbagai fakta sejarah tersebut di
atas. Sebagai kata sifat, ia tak butuh rupa fisik yang gagah. Sepanjang ia
memiliki semangat dan visi perubahan, ia adalah *pemuda*. Meskipun seorang
gaek sekalipun seperti Abdurrahman Wahid yang berusia 68 tahun. Sebagai kata
benda, ia memang harus muda, cergas dan lincah selayaknya Barack Obama. Tapi
banyak orang-orang muda gagah, berusia belia yang pemikirannya hanya
mengkopi ide-ide lama bahkan anti perubahan. Apakah mereka layak disebut *
pemuda* dalam artian sebenarnya?

Singkatnya, secara ideal, pemuda adalah kata sifat dan kata benda. Seorang
pemuda selain berusia muda (di bawah 50 tahun) juga memiliki visi perubahan
(ke arah yang lebih baik) dan memiliki semangat antusiasme yang besar.
Demikian juga soal *hikmatus syukhuh*, kebijaksanaan, yang erat
diasosiasikan dengan *privilege* kalangan tua—bahkan terkesan
dilegitimasikan dengan RUU Mahkamah Agung (MA) yang memperpanjang usia
pensiun hakim agung hingga usia 70 tahun – adalah hal yang juga lebih
merupakan kata sifat. Seorang pemuda, dengan intensitas dan interaksinya,
dapat memiliki kebijaksanaan tersebut dalam satu wujud. Tak perlu harus
dalam satu paket tua-muda seperti pola pencalonan kandidat presiden dan
wakil presiden di Amerika Serikat yang terkesan melestarikan dikotomi abadi
tersebut.

Jika ada standar saklek, itulah perubahan. Pemuda adalah perubahan. Itu
harga mati. Soekarno muda pada 1945 – tatkala usia 45 tahun--adalah seorang
pendobrak. Tapi ketika ia tak mau berubah, ia menjadi tiran, dan menua.
Soeharto muda mendobrak ekonomi bangsa selepas 1966 dengan konsep
pembangunan Repelita terencana. Tapi ketika ia tak mau berubah baik karena
alasan kroni atau korupsi, ia anti perubahan, ia menua. Lagi-lagi pemuda
adalah perubahan. Demikian hukum semesta yang berlaku pada kalangan
pergerakan dari Akbar Tanjung dkk (1966), Hariman Siregar dkk maupun
kalangan aktivis pergerakan 98 dan angkatan-angkatan pemuda yang akan terus
bermunculan.

*Yang muda yang memimpin*

Dalam kutipan panjangnya, Ary Ginanjar Agustian mengatakan,"Manajemen adalah
mengerjakan segalanya secara benar (*do the things right*); kepemimpinan
adalah mengerjakan hal-hal yang benar (*do the right thing*). Manajemen
melakukan efisiensi dalam menaiki tangga keberhasilan; sedangkan
kepemimpinan adalah menentukan apakah tangganya bersandar pada dinding yang
benar."

Untuk menentukan keberhasilan sang peletak tangga, kita memerlukan sumber
komitmen. Di level korporasi, Kouzes dan Postner (*Leadership Challenge*,
2002) mengatakan bahwa sumber komitmen yang tinggi bukanlah pada kokohnya *core
values* perusahaan tetapi lebih kepada *personal values* (nilai-nilai
pribadi) karyawan yang kokoh. Karena justru nilai pribadilah yang
sesungguhnya lebih tercermin dalam praktik kerja sehari-hari, bukan nilai
perusahaan. Inilah yang disebut *spiritual capital, *modal spiritual. Hal
ini dapat diproyeksikan dalam skup yang lebih luas yakni bangsa. Kita perlu
lapisan (baca: bukan hanya seorang tokoh atau pemimpin tunggal) pemimpin
yang berkomitmen berdasarkan modal spiritual.

Dalam konteks anatomi sejarah peradaban, kepemimpinan pemuda adalah hal yang
alamiah, fitrah. Di usia tua, seseorang cenderung lebih banyak berpikir dan
akibatnya cenderung lebih ragu atau takut memulai untuk sesuatu yang baru.
Sementara pemuda, dengan kemudaannya dan semangat menyala, cenderung
bertindak.

Namun, dalam banyak riwayat perjalanan sejarah, kalangan tua terbukti banyak
menyokong kalangan muda. Ini artinya kepemimpinan muda bukanlah hal yang
kelewat istimewa atau megah, yang harus dipuja-puja dengan meninggalkan atau
bahkan menginjak kalangan tua. Ia hanyalah merupakan pergiliran alamiah.

Maka membincangkan kontribusi pemuda dalam kepemimpinan bangsa adalah
membincangkan suatu bangsa secara utuh, tak bisa terlepas dari kontribusi
elemen bangsa yang lain termasuk kalangan tua. Dalam teori *marketing*,
semua segmen sama, dan pemuda hanyalah merupakan satu segmen yang tingkat
urgensinya tergantung konteks. Jadi kepemimpinan pemuda adalah suatu fakta.
Tapi ia bukan pemuda *an-sich*. Ia adalah bagian elemen anak bangsa yang
tidak bisa berdiri sendiri. Dalam sebuah keluarga besar tak semua harus maju
terdepan. Tak lantas setiap orang muda membawa perubahan. Pemuda adalah kata
sifat dan kata benda, dan standarnya adalah perubahan. Sekalipun ia berusia
muda namun hanya membawa ide lama maka ia telah gagal sebagai
*pemuda*kendati mengusung bendera ormas pemuda dengan gegap-gempita.
Dan ia tak
layak sebagai pemegang estafet untuk menentukan ke arah mana tangga bangsa
akan disandarkan,

Seperti kata Isaac Newton, "*I could see farther because I was standing on
the giants' shoulders*." Jika para pemuda dapat memandang lebih jauh ke
depan, itu juga karena berpijak pada pengalaman dan kontribusi para raksasa
tua sebelumnya*. *Alangkah indahnya jika bangsa ini dapat menghapus segala
sekat dan dikotomi sosial yang ada dengan memerhatikan hukum besi semesta
dan sejarah bangsa yang merupakan *sunnatullah *bahwa adalah hak dan
kewajiban orang muda sebagai pemimpin dengan bimbingan kalangan yang lebih
tua sebagai pemandu. Jika demikian adanya, sebagai bangsa, kita *Insya Allah
* sangat yakin bahwa negeri ini pasti akan bangkit menjadi bangsa yang besar
sebagaimana sejarahnya di masa lampau. Percayalah, harapan itu masih ada.*
****

* Selamat 80 Tahun Sumpah Pemuda! Jayalah pemuda Indonesia!
*

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com
14a.

Re: (Catcil)Kadaluarsa

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Mon Oct 27, 2008 7:40 pm (PDT)

Tega ya! Tapi sebagian orang mungkin berpikir menyumbang adalah menyisihkan
bagian terkecil atau terburuk dari apa yang mereka punya. Entah sadar atau
tidak, kita mungkin ketika ada pengamen atau pengemis cenderung memberikan
uang logam atau kertas yang kusam atau lusuh. Astaghfirullah.

Thx for writing, Sisca!

Tabik,
Nursalam AR

ps: seri 'My Student is Gay" belum lanjut lagi nih?:)

On Fri, Oct 24, 2008 at 7:15 AM, Sisca Lahur <sapijinak2000@yahoo.com>wrote:

> [image: Blog Entry]KADALUARSA<http://malaikatcute.multiply.com/journal/item/15/KADALUARSA>
>
> by : Sisca Lahur
>
>
>
> Oct 24, '08 10:28 AM
> for everyone<http://malaikatcute.multiply.com/photos/hi-res/upload/SQHexAoKCD0AABY4S-U1>
>
> Pernahkah anda menemukan bahan pangan kadaluarsa dalam lemari dapur ?
> Amit-amit ! Buat apa masih menyimpannya? Segeralah dienyahkan dari pandangan
> mata.
>
>
>
> Masa aman untuk merasakan kenikmatannya sudah berlalu. Anda
> tidak perlu ragu untuk mengirimnya ke tempat sampah.
>
>
>
> Sadari kecil, jika diajak Mama berbelanja, beliau selalu
> cerewet jika aku atau adikku tertarik membeli makanan atau minuman kotak (
> maksudnya berbahan pengawet ). Jawabannya sudah dapat ditebak, " Itu ada
> bahan kimia. Racun. Tidak baik mengkonsumsi terus menerus."
>
>
>
> Kalaupun akhirnya dibelikan, sebelumnya ada kalimat perintah
> standar, " Baca tanggal kadaluarsanya!"
>
> Akupun menurut, lalu membacanya keras-keras.
>
>
>
> Lanjutannya, " Sekarang tanggal berapa? Kalau jaraknya masih
> jauh boleh beli. Kalau sudah dekat, kembalikan ke rak. Cari yang lain."
>
>
>
> Kalimat yang terus berulang ini akhirnya terprogram dalam
> otakku.
>
> ***
>
> Ketika aku aktif menjadi sukarelawati di panti asuhan khusus
> putera yang tidak jauh dari rumahku, Papa suka berpesan untuk menolak jika
> ada pembagian makanan/ minuman dari donatur. Menurutnya, barang yang
> didonasikan belum tentu yang terbaik atau aman.
>
>
>
> Dalam hati, masa sih ada donatur yang jahat memberikan makanan
> kadaluarsa pada anak-anak malang itu? Itu sih namanya *nggak* sopan.
>
>
>
> Sejauh ini kalau kuperhatikan, memang ada yang mendonasikan
> makanan yang *nyaris......*kadaluarsa. Anak-anak serta pengasuh terlihat
> aman-aman saja menyantap pemberian itu. Belum pernah terlihat atau terdengar
> kasus mereka pingsan, muntah atau diare setelah mengudapnya. Atau memang
> usus mereka cukup kuat mengolah bahan pangan di ambang batas pemakaian.
>
>
>
> Di saat libur lebaran kemarin, aku kembali membantu panti
> tersebut. Akhirnya, aku harus mengakui kalau peringatan Papa ternyata benar.
> Ada donasi permen kadaluarsa datang ke panti berisi 400 anak putera.
>
>
>
> Untungnya kompleks panti nan luas yang sudah berdiri sejak
> jaman Belanda memiliki pengelolahan sampah sendiri. Seluruh sampah panti,
> biara dan sekolah yang terletak di dekatnya dapat dibuang di sana lalu
> diolah menjadi pupuk dan teman-temannya, intinya, menjadi lebih berguna.
> Permen-permen tersebut dengan sukses masuk ke pembuangan sampah setelah
> dipilah.
>
>
>
> Aku dan sebagian anak mendapat tugas memilah antara permen dan
> bungkusnya. Sambil bekerja aku cuma membatin, apa donatur dan keluarganyamau disuruh makan permen kadaluarsa begini ?
>
>
>
> Keterangan foto :
> Saat-saat memilah.
>
>
>
>
>

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com
15.

Bls: [sekolah-kehidupan] Salam kenal

Posted by: "Karman" kurman2002@yahoo.co.id

Mon Oct 27, 2008 7:47 pm (PDT)

wah moderator tuh yg jawab, atau koordinator daerah, saya juga mengaharapkan
adanya kopi darat dari milis ini. thank. 
 
SALAM
KARMAN

________________________________
Dari: adeL adeL <adel_uhuy85@yahoo.com>
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 22 Oktober, 2008 18:05:11
Topik: [sekolah-kehidupan] Salam kenal

Assalamualaikum, Wr Wb........

Salam kenal, saya Atila, anggota baru dari milis ini...... ..saya langsung tahu milist ini, ketika search langsung di internet.... ..saya sekarang berdomisili di Jakarta, kalau boleh tahu kegiatannya apa saja ya.......... .trims..

Wassalam,

Atila


________________________________
New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
________________________________

________________________________

__________________________________________________________
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
16.

(Catatan Kaki) Sumpah !!!! Pemuda Indonesia

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Mon Oct 27, 2008 8:03 pm (PDT)

Jangan heran, jika kita (Pemuda) kini diteriaki, dicaci maki,
disangsikan eksistensinya. Tak perlu ngeles jika tuntutan-tuntutan itu
ditunjukkan ke muka kita, karena euforia reformasi tak jarang ada pada
momment yang tidak mudah dipahami. Belum lagi hiruk pikuk kepentingan
dan virus-virus `fatamorgana' entertainment merenggut jiwa-jiwa
kita.

Memang banyak juga ini diteladankan oleh tetua-tetua kita. Tetapi juga
nyata realita pahatan dan sayatan peristiwa kongres pemuda II tanggal 28
Oktober 1928 itu hanya terekam rapi di museum-museum, baliho-baliho,
spanduk dan sticker-sticker estetis.

Kita memang hafal 100% dengung kalimat :

PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah
Jang Satoe, Tanah Indonesia.

KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang
Satoe, Bangsa Indonesia.

KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa
Persatoean, Bahasa Indonesia.

Sumpah !!!!! Pemuda Indonesia.

Lalu Kita Bangun

Kalau tanah Indonesia, bangsa Indonesia, bahasa Indonesia adalah
warna-warna keIndonesiaan maka semua itu bermuara Indonesia Raya. Maka :

--------

Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya

Untuk Indonesia Raya

---------

(Cuplikan Lagu Kebangsaan)

Itu juga menjadi lagu `kekitaan' yang hampir selalu kita
dengungkan setiap upacara-upacara. Dan kita sepakat.

Bangun untuk membangun, yang kalau dulu pernah ada Perkumpulan Boedi
Oetomo yang mengangkat derajat bangsa dalam harkat dan martabat bangsa
dengan : "Memadjoekan pengadjaran, pertanian, peternakan dan dagang,
teknik dan peroesahaan, membangunkan kembali kesenian dan pengelolaan
boemiputera, mempertahankan tjita-tjita manusia jang oemoem dan
selandjutnya semoea jang dapat mendjadi djaminan kehidupan jang pantas
bagi rakjat"

Bahkan saking hebatnya mereka tak heran jika Dr. O Damse dan B. Jildera
berkomentar "Sesungguhnja Boedi Oetomo ialah perserikatan nasional
jang pertama jang tahu diri"

Momment yang membuktikan bahwa pentingnya kemandirian, keunggulan, daya
saing, persatuan dengan membangunkan kekuatan diri, jiwa raga.

Memang itu adalah sejarah, tetapi mata rantai kemarin-kini-esok tidak
bisa dipenggal. B. Russel mengatakan "Hystory acquire meaning and
objectivity only when it establishes a coherent relation past and
future".

Lain dulu, bisa lain bisa juga sama dengan sekarang. Dan kini Mt.
Everest, kutub utara-selatan, pesawat Chalanger masih tetap menunggu
sambutan kita para pemuda.

Jika mereka negara maju memupuk jiwa petualangan anak bangsanya, mengapa
kita pemuda `Zamrud Khatulistiwa' tidak juga meneruskan budaya
Discovery & Expedition ? Sementara kita kaya dengan lautan, hutan,
gunung, flora, fauna dll. Ironis jika pemudanya tidak berminat
menjelajah dan mengenal alam tanah airnya sendiri. Kalaupun banyak
organisasi pecinta alam, umumnya baru sebatas perkumpulan Olah raga /
Pleasure semata.

Jiwa Petualang

Bagi petualang (pendaki) sering terbersit pemikiran simpel, "mendaki
ya mendaki saja, bertualang ya asal jalan saja, tak perlulah itu
memikirkan argumentasi sedemikian rupa". Tapi lain halnya dengan
Real Backpaker : "Tetaplah mendaki dengan visi dan misi paling
sempurna dengan niat dan orientasi yang paling agung dengan motivasi
yang dapat dipertanggungjawabjan dihadapan Sang Pencipta Gunung. Karena,
wahai sahabat, besok-kelak, kaki, tangan mulut kita akan dimintai
pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dikerjakan".

Atau Gr. Edmund Hillary, salah satu yang mencapai puncak Everest, bukan
hanya legenda penaklukan Everest saja yang patut dikenang, tapi
disamping mendaki ia juga berusaha memperbaiki kondisi masyarakat Nepal
yang sangat miskin dan jauh tertinggal. Ia pun selalu mengunjungi Nepal
selama 54 tahun berikutnya, tanpa kompensasi apapun.

"…Tinggal beberapa langkah lagi dan tidak ada sesuatu yang lain
berada diatas kami kecuali langit. Tidak ada dinding lain, tidak ada
puncak lain, kami berdiri bersama di puncak dunia"

Hillary dengan petualangan, pencapaian, penemuan dan kesederhanaanya,
dengan salah satu ucapannya yang patut dikenang : "We knocked the
bestard off". Dengan filosofi hidup yang sangat sederhana :
Petualangan bisa untuk orang biasa dengan kualitas biasa-biasa saja
seperti saya.

Jiwa petualang, mampu mengatasi kesulitan dengan jiwa raganya. Demikian
pula dengan Thomas Alva Edison dengan 50.000 percobaan selama 20 tahun,
ketika ditanya : "Anda telah gagal 50.000 X, lalu apa yang membuat
anda yakin bahwa anda akan berhasil? Dengan spontan dijawab :
"Berhasil? Bukan hanya berhasil, saya telah mendapatkan banyak
hasil. Kini saya tahu 50.000 hal yang tidak berfungsi".

Merekalah yang berhasil mencapai puncak pendakian. Senantiasa berfokus
pada usaha, menundukkan tantangan, selalu mencari
kemungkinan-kemungkinan, hanya sesekali jeda untuk evaluasi, dan
kemudian kembali bergerak maju hingga puncak.

Dengan ketegaran (courage) menghadapi tantangan yang tak pernah
berhenti, kegigihan dan tetap teguh pada optimisme, tenang menghadapi
kekisruhan, sangat tegar ketika menghadapi "itu tidak dapat
dikerjakan" dan "kami belum pernah mengerjakannya. Sesuatu yang
tidak mungkin hanya perlu waktu untuk menjadi kenyataan.

Sehingga benar-benar spirit yang ada didalamnya : 1). Nation character
building

2). Pengusaan skill dan IPTEK (National competitiveness) sering terabai.
Menjadi sebuah pengembaraan (expedition) menempuh wilayah tanah air
demi kepentingan masyarakat dengan IPTEK (Discovery). Sehingga
`learning by visiting' adalah mensinergikan : mind on, hearth on
dan hand on secara integral dengan pengalaman dan amal nyata
(kontributif).

Eksplorasi dari Yang Terkecil

"Sebuah pohon sebesar Anda, bermula dari sebuah biji yang kecil.
Perjalanan sejauh 1000 mil berawal dari sebuah langkah kecil (Lao Tse)

Republik Indonesia memiliki 17.504 pulau, 9336 yang bernama, 8168 yang
belum diberi nama. Panjang wilayah Indonesia 5300 Km, Lebar 2300 Km.
Luas daratan dua juta Km2 etnik, belum lagi sekian juta spesies flora
dan fauna (pertanian, tambang perairan dll). memiliki 250 bahasa dan
dialek dengan 200 kampung

Dalam sebuah diskusi "Sewindu Reformasi mencari visi 2030"
seorang panelis pernah menyatakan "Sehelai daun yang berserakan di
pinggir jalan dan selama ini hanya dianggap sampah, sebenarnya peluang
usaha yang sangat menjanjikan. Bisa diolah menjadi kerajinan tangan yang
diminati luar negeri. Tapi ternyata tidak banyak yang berminat memunguti
dan mengolahnya, padahal satu helai daun dihargai Rp. 100.

Ekspedisi yang dengan mengaktifkan ketiga potensi : mind, heart dan
hand, meningkatkan sensitifitas kita terhadap lingkungan, bangsa dan
negara berikut faktor yang mempengaruhi pada tataran realita, termasuk
peluang.

Namun begitu spirit / janji diri tidak berlepas dari `Cinta tanah
air dalam berbangsa dan bernegara. As a nation. "Bertumpah darah
dengan kesamaan pembahasaan bahasa, demi bangsa, Indonesia".

Terima kasih, ternyata kita juga bisa ya bikin parabola, eeh maksudnya
hiperbola'^_^

mBogor, 28 Oktober 2008

(2 ribu + DELAPAN) ^_^

17a.

test

Posted by: "Agus Wahyu Sudarmaji" aguswahyu@transtv.co.id   agusman_1981

Mon Oct 27, 2008 8:48 pm (PDT)


Test test test...
1 2 3...
hallo...
Recent Activity
Visit Your Group
Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Come check out

featured healthy living

groups on Yahoo!

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: