Senin, 27 Oktober 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2326

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
Bls: [sekolah-kehidupan] [CatCil] Sayur Asem Cinta From: dyah zakiati
1b.
Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta -> Mbak Dyah From: fil_ardy
2a.
Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta From: sismanto
2b.
Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta -> Mas Sis From: fil_ardy
2c.
Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta From: inga_fety
2d.
Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta From: fil_ardy
2e.
Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta From: galih@asmo.co.id
2f.
Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta From: yudhi mulianto
2g.
Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta -> Galih From: fil_ardy
2h.
Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta -> Pak Yudi From: fil_ardy
2i.
Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta -> Galih From: setyawan_abe
2j.
Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta -> Mas Arif From: fil_ardy
3.
[Bahasa] Keroncong Motinggo - Subagio Sastrowardoyo From: Epri Saqib
4a.
(catcil) 750.000 From: aisyah muchtar
4b.
Re: (catcil) 750.000 From: inga_fety
4c.
Re: (catcil) 750.000 From: fil_ardy
4d.
Re: (catcil) 750.000 From: sismanto
4e.
Re: (catcil) 750.000 From: novi_ningsih
4f.
Re: (catcil) 750.000 From: i.m_nothin
4g.
Re: (catcil) 750.000 From: aisyah muchtar
5a.
Re: (Catcil) What Do You Thing About Me? From: sismanto
6.
KARENA HIDUP (RAMPAI) From: arya noor amarsyah arya
7.
[Diskusi] Kompetensi Seorang Penulis From: Jonru
8a.
newbie From: i.m_nothin
8b.
Re: newbie From: Arrizki Abidin

Messages

1a.

Bls: [sekolah-kehidupan] [CatCil] Sayur Asem Cinta

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Sun Oct 26, 2008 9:32 pm (PDT)

^_^ Bisa minta resep sayur asemnya kang? hehehehehe, harus mulai belajar masak yang serius neh (diluar masak air, mie, telur, tumis, gulai, rendang, halah ^_^)

Salam
Dyah
Yang sekarang ada yang muji enak walau masak seancur apapun ^_^

________________________________
Dari: Kang Dani <fil_ardy@yahoo.com>
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com; FLP PUSAT <forum_lingkarpena@yahoogroups.com>; aqila_ec@yahoogroups.com; Pembaca Asma Nadia <pembacaanadia@yahoogroups.com>; Rumah Ilmu Indonesia <rumahilmu@yahoogroups.com>; Penulis Lepas <penulislepas@yahoogroups.com>
Terkirim: Senin, 27 Oktober, 2008 11:26:11
Topik: [sekolah-kehidupan] [CatCil] Sayur Asem Cinta

Sayur Asem Cinta
~DA~

Hari
sabtu yang lalu, Kami pergi ke bandung, dalam rangka urusan pekerjaan
Endah, sekaligus silturahim ke Bosnya yang akan pergi ke Amerika selama
beberapa lama. Berangkat pagi dari St Gambir dengan kereta Parhiyangan.
Dan dari sinilah ceritanya dimulai.

Sebagaimana
fasilitas di Indonesia pada umumnya, kereta yang seharusnya berangkat
dari Stasuin Gambir pukul 08.30, ternyata terlambat hampir dua jam.
Sekarang saya mengerti mengapa Iwan Fals 'mengutuk' kereta terlambat
dua jam itu biasa dalam salah satu lagunya. Well, mungkin suatu saat nanti, tak ada lagi kereta yang terlambat. Amin.

Jam
besar yang tergantung di stasiun Bandung menunjukkan waktu dzuhur.
Kami sholat bergantian, karena harus aplus menjaga bayi tampan kami.
Rumah makan Ampera yang tidak jauh dari stasiun sepertinya mengoda
selera makan kami. Sayur asam, ikan mas goreng, paru, lalapan lengkap
dengan sambalnya, menjadi menu kami siang itu. Sluruuuup, saya
mencicipi sayur asam diatas meja. dari penampilannya saya sudah
menduga, sayur asam ini tidak terlalu istimewa. Benar saja, jauh sekali
dari bayangan saya.

Satu pelajaran saya dapat: Don't judge a book from it cover (what?).
Sayur asem Ampera: Tidak terasa asemnya, bumbunya tidak medok,
cenderung manis, dan tidak panas. Kesimpulan; tidak enak (ini subyektif
penilaian saya). Sebagai penggemar berat sayur asem, saya punya selera
tersendiri. Untuk saat ini, saya belum menemukan sayur asem yang lebih
enak dari buatan Endah. Lagi-lagi ini subyektif penilaian saya. Saya
suka ssayur asem yang bumbunya diulek, bukan diiris, tanpa gula, asem
yang cukup, dan pedas, serta panas ketika dihidangkan. Itu selera sayur
asem kesukaan saya. Dan Endah sudah meraciknya dengan baik.

__________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
1b.

Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta -> Mbak Dyah

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Sun Oct 26, 2008 9:52 pm (PDT)

Heuheuheu
pastinya, Mbake. Harus sudah mulai
belajar masak yg serius nih ^_^
Heuheuheu. Tapi don't worry
masak seancur apapun, mas Dwi
akan siap memuji. Hihihi..

Selamat mencari resep kesukaan mas Dwi yah! :D
Sok atuh diajak masuk kelas, mas Dwi-nya.

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, dyah zakiati <adzdzaki@...> wrote:
>
> ^_^ Bisa minta resep sayur asemnya kang? hehehehehe, harus mulai
belajar masak yang serius neh (diluar masak air, mie, telur, tumis,
gulai, rendang, halah ^_^)
>
> Salam
> Dyah
> Yang sekarang ada yang muji enak walau masak seancur apapun ^_^

2a.

Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Sun Oct 26, 2008 9:33 pm (PDT)

Coba sayurnya asemnya dibandingkan dengan sayur asem di Sangata,
pasti kalah buatan mbak Endfah :))
di sangata sayur asemnya nggak pedas, kurang garam, kurang bumbu.
meminjam bahasanya orang di kampung saya, masakannya "Cemplang" di
sini, jadi pingin nyicipi nich..

sippp,, buat masakannya Mbak Endah... _^_^

-sis-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Kang Dani <fil_ardy@...>
wrote:
>
> Sayur Asem Cinta
> ~DA~
>
> Hari
> sabtu yang lalu, Kami pergi ke bandung, dalam rangka urusan
pekerjaan
> Endah, sekaligus silturahim ke Bosnya yang akan pergi ke Amerika
selama
> beberapa lama. Berangkat pagi dari St Gambir dengan kereta
Parhiyangan.
> Dan dari sinilah ceritanya dimulai.
>
> Sebagaimana
> fasilitas di Indonesia pada umumnya, kereta yang seharusnya
berangkat
> dari Stasuin Gambir pukul 08.30, ternyata terlambat hampir dua jam.
> Sekarang saya mengerti mengapa Iwan Fals 'mengutuk' kereta terlambat
> dua jam itu biasa dalam salah satu lagunya. Well, mungkin suatu
saat nanti, tak ada lagi kereta yang terlambat. Amin.
>
> Jam
> besar yang tergantung di stasiun Bandung menunjukkan waktu dzuhur.
> Kami  sholat bergantian, karena harus aplus menjaga bayi tampan
kami. 
> Rumah makan Ampera yang tidak jauh dari stasiun sepertinya mengoda
> selera makan kami. Sayur asam, ikan mas goreng, paru, lalapan
lengkap
> dengan sambalnya, menjadi menu kami siang itu. Sluruuuup, saya
> mencicipi sayur asam diatas meja. dari penampilannya saya sudah
> menduga, sayur asam ini tidak terlalu istimewa. Benar saja, jauh
sekali
> dari bayangan saya.
>
> Satu pelajaran saya dapat: Don't judge a book from it cover (what?).
> Sayur asem Ampera: Tidak terasa asemnya, bumbunya tidak medok,
> cenderung manis, dan tidak panas. Kesimpulan; tidak enak (ini
subyektif
> penilaian saya). Sebagai penggemar berat sayur asem, saya punya
selera
> tersendiri. Untuk saat ini, saya belum menemukan sayur asem yang
lebih
> enak dari buatan Endah. Lagi-lagi ini subyektif penilaian saya. Saya
> suka ssayur asem yang bumbunya diulek, bukan diiris, tanpa gula,
asem
> yang cukup, dan pedas, serta panas ketika dihidangkan. Itu selera
sayur
> asem kesukaan saya. Dan Endah sudah meraciknya dengan baik.
>
> Beberapa hari yang lalu, seorang sahabat MPers -Loiy-
> meminta saya untuk mencicipi sayur asem buatannya. Karena dia tau
saya
> pencicip sayur asem yang handal *halah*. Alasannya, agar penilaian
> terhadap sayur asemnya tidak hanya diberikan oleh sang suami, yang
akan
> memberikan penilaian dengan logika cinta. Tapi penilaian objektif
dari
> ahli kuliner. *halah lagi*
>
> Akhirnya, Loiy dan Suaminya Mboel
> datang dengan membawa satu kabinet kecil sayur asem buatannya.
> Heuheueheu. Ini yang saya namakan berkah online. Dan.. biar
penilaian
> saya objektif tanpa presure
> dari sang koki, maka saya menikmati sayur asemnya ketika mereka
sudah
> pulang :D. Heuheuheu, padahal niatnya kita mau dinner bareng loh,
guys.
>
> Sayur
> asem buatan Loiy, sarat dengan konten, tidak jauh berbeda dengan
sayur
> asem buatan Endah. Bumbunyapun di ulek hingga meresap. Dan ada
irisan
> dagingnya. Ini semua plus, jauh mengalahkan sayur asem buatan
Ampera.
> Two tumbs up, Sis!  Saya menikmatinya. Minusnya adalah : Agak manis
> buat lidah sunda saya, tapi pas menurut Endah. Satu lagi minusnya
> adalah dagingnya kurang banyak. Hahahaha.
>
> Kesimpulan
> akhir, so far belum ada yang menyamai sayur asem buatan Endah, dan
ini
> sangat subyektif. Tentu Mboel pun akan mengatakan hal yang sama,
tidak
> ada yang menyamai sayur asem buatan Loiy. Karena Endah dan Loiy
> sama-sama membuat sayur asem untuk suaminya masing-masing dengan
cinta.
>
> Jakarta, 27 Oktober 2008
>
>
> Pict taken from here
>
> Dani Ardiansyah
> I-Moov Mobile Solution
> Jl. Radio Dalam Raya No. 5H Lt. 4
> HP: 085694771764
>

2b.

Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta -> Mas Sis

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Sun Oct 26, 2008 9:55 pm (PDT)

Hehehe, tapi kalo di kalimantan
katanya ada Sayur asem Sawi mas?
udah pernah nyobain lom?

Kalo mas Sis berkesampatan
ke jakarta, nanti tak suguhin
sayur asem buatan Endah deh :D

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "sismanto" <siril_wafa@...> wrote:
>
> Coba sayurnya asemnya dibandingkan dengan sayur asem di Sangata,
> pasti kalah buatan mbak Endfah :))
> di sangata sayur asemnya nggak pedas, kurang garam, kurang bumbu.
> meminjam bahasanya orang di kampung saya, masakannya "Cemplang" di
> sini, jadi pingin nyicipi nich..
>
> sippp,, buat masakannya Mbak Endah... _^_^
>
> -sis-

2c.

Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta

Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Sun Oct 26, 2008 10:06 pm (PDT)

yeh, mas dani. sayur asam mbak endah kan punya bumbu khusus: sebuah
cinta untuk suami tersayang:) makanya bagi ams dani gak akan ada yang
mengalahkan sayur asem buatannya mba endah. Hayo, benar gak?

salam,
fety

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Kang Dani <fil_ardy@...> wrote:
>
> Sayur Asem Cinta
> ~DA~
>
> Hari
> sabtu yang lalu, Kami pergi ke bandung, dalam rangka urusan pekerjaan
> Endah, sekaligus silturahim ke Bosnya yang akan pergi ke Amerika selama
> beberapa lama. Berangkat pagi dari St Gambir dengan kereta Parhiyangan.
> Dan dari sinilah ceritanya dimulai.
>
> Sebagaimana
> fasilitas di Indonesia pada umumnya, kereta yang seharusnya berangkat
> dari Stasuin Gambir pukul 08.30, ternyata terlambat hampir dua jam.
> Sekarang saya mengerti mengapa Iwan Fals 'mengutuk' kereta terlambat
> dua jam itu biasa dalam salah satu lagunya. Well, mungkin suatu saat
nanti, tak ada lagi kereta yang terlambat. Amin.
>
> Jam
> besar yang tergantung di stasiun Bandung menunjukkan waktu dzuhur.
> Kami  sholat bergantian, karena harus aplus menjaga bayi tampan kami. 
> Rumah makan Ampera yang tidak jauh dari stasiun sepertinya mengoda
> selera makan kami. Sayur asam, ikan mas goreng, paru, lalapan lengkap
> dengan sambalnya, menjadi menu kami siang itu. Sluruuuup, saya
> mencicipi sayur asam diatas meja. dari penampilannya saya sudah
> menduga, sayur asam ini tidak terlalu istimewa. Benar saja, jauh sekali
> dari bayangan saya.
>
> Satu pelajaran saya dapat: Don't judge a book from it cover (what?).
> Sayur asem Ampera: Tidak terasa asemnya, bumbunya tidak medok,
> cenderung manis, dan tidak panas. Kesimpulan; tidak enak (ini subyektif
> penilaian saya). Sebagai penggemar berat sayur asem, saya punya selera
> tersendiri. Untuk saat ini, saya belum menemukan sayur asem yang lebih
> enak dari buatan Endah. Lagi-lagi ini subyektif penilaian saya. Saya
> suka ssayur asem yang bumbunya diulek, bukan diiris, tanpa gula, asem
> yang cukup, dan pedas, serta panas ketika dihidangkan. Itu selera sayur
> asem kesukaan saya. Dan Endah sudah meraciknya dengan baik.
>
> Beberapa hari yang lalu, seorang sahabat MPers -Loiy-
> meminta saya untuk mencicipi sayur asem buatannya. Karena dia tau saya
> pencicip sayur asem yang handal *halah*. Alasannya, agar penilaian
> terhadap sayur asemnya tidak hanya diberikan oleh sang suami, yang akan
> memberikan penilaian dengan logika cinta. Tapi penilaian objektif dari
> ahli kuliner. *halah lagi*
>
> Akhirnya, Loiy dan Suaminya Mboel
> datang dengan membawa satu kabinet kecil sayur asem buatannya.
> Heuheueheu. Ini yang saya namakan berkah online. Dan.. biar penilaian
> saya objektif tanpa presure
> dari sang koki, maka saya menikmati sayur asemnya ketika mereka sudah
> pulang :D. Heuheuheu, padahal niatnya kita mau dinner bareng loh, guys.
>
> Sayur
> asem buatan Loiy, sarat dengan konten, tidak jauh berbeda dengan sayur
> asem buatan Endah. Bumbunyapun di ulek hingga meresap. Dan ada irisan
> dagingnya. Ini semua plus, jauh mengalahkan sayur asem buatan Ampera.
> Two tumbs up, Sis!  Saya menikmatinya. Minusnya adalah : Agak manis
> buat lidah sunda saya, tapi pas menurut Endah. Satu lagi minusnya
> adalah dagingnya kurang banyak. Hahahaha.
>
> Kesimpulan
> akhir, so far belum ada yang menyamai sayur asem buatan Endah, dan ini
> sangat subyektif. Tentu Mboel pun akan mengatakan hal yang sama, tidak
> ada yang menyamai sayur asem buatan Loiy. Karena Endah dan Loiy
> sama-sama membuat sayur asem untuk suaminya masing-masing dengan cinta.
>
> Jakarta, 27 Oktober 2008
>
>
> Pict taken from here
>
> Dani Ardiansyah
> I-Moov Mobile Solution
> Jl. Radio Dalam Raya No. 5H Lt. 4
> HP: 085694771764
>

2d.

Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Sun Oct 26, 2008 10:19 pm (PDT)

Hmmmm
kayaknya sih, gitu Inga. Heheehe
tapi next time, boleh lah dicicipi
sayur asemnya. Biar tau gimana rasa
segernya. Heuheuheu

Beeuh, di jepang ada yang masakin
sayur asem ga?:D

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "inga_fety" <inga_fety@...> wrote:
>
> yeh, mas dani. sayur asam mbak endah kan punya bumbu khusus: sebuah
> cinta untuk suami tersayang:) makanya bagi ams dani gak akan ada yang
> mengalahkan sayur asem buatannya mba endah. Hayo, benar gak?
>
>
> salam,
> fety

2e.

Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta

Posted by: "galih@asmo.co.id" galih@asmo.co.id

Sun Oct 26, 2008 10:36 pm (PDT)

Hari senin ada yang lagi shaum dan tulisan ini memancing selera.
Sabar, sabar...
Nanti kalau main ke tempat Kang Dani boleh dong nyicipin sayur asemnya
Bunda Nibras.
I love sayur asem so much plus tempe goreng, ikan asin dan sambal, nyam,
nyam,nyam....

Kang Dani <fil_ardy@yahoo.com>
Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
10/27/2008 11:26 AM
Please respond to sekolah-kehidupan

To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, FLP PUSAT
<forum_lingkarpena@yahoogroups.com>, aqila_ec@yahoogroups.com, Pembaca
Asma Nadia <pembacaanadia@yahoogroups.com>, Rumah Ilmu Indonesia
<rumahilmu@yahoogroups.com>, Penulis Lepas <penulislepas@yahoogroups.com>
cc:
Subject: [sekolah-kehidupan] [CatCil] Sayur Asem Cinta

Sayur Asem Cinta
~DA~

Hari sabtu yang lalu, Kami pergi ke bandung, dalam rangka urusan pekerjaan
Endah, sekaligus silturahim ke Bosnya yang akan pergi ke Amerika selama
beberapa lama. Berangkat pagi dari St Gambir dengan kereta Parhiyangan.
Dan dari sinilah ceritanya dimulai.

Sebagaimana fasilitas di Indonesia pada umumnya, kereta yang seharusnya
berangkat dari Stasuin Gambir pukul 08.30, ternyata terlambat hampir dua
jam. Sekarang saya mengerti mengapa Iwan Fals 'mengutuk' kereta terlambat
dua jam itu biasa dalam salah satu lagunya. Well, mungkin suatu saat nanti, tak ada lagi kereta yang terlambat. Amin.

Jam besar yang tergantung di stasiun Bandung menunjukkan waktu dzuhur.
Kami sholat bergantian, karena harus aplus menjaga bayi tampan kami.
Rumah makan Ampera yang tidak jauh dari stasiun sepertinya mengoda selera
makan kami. Sayur asam, ikan mas goreng, paru, lalapan lengkap dengan
sambalnya, menjadi menu kami siang itu. Sluruuuup, saya mencicipi sayur
asam diatas meja. dari penampilannya saya sudah menduga, sayur asam ini
tidak terlalu istimewa. Benar saja, jauh sekali dari bayangan saya.

Satu pelajaran saya dapat: Don't judge a book from it cover (what?). Sayur asem Ampera: Tidak terasa asemnya, bumbunya tidak medok, cenderung
manis, dan tidak panas. Kesimpulan; tidak enak (ini subyektif penilaian
saya). Sebagai penggemar berat sayur asem, saya punya selera tersendiri.
Untuk saat ini, saya belum menemukan sayur asem yang lebih enak dari
buatan Endah. Lagi-lagi ini subyektif penilaian saya. Saya suka ssayur
asem yang bumbunya diulek, bukan diiris, tanpa gula, asem yang cukup, dan
pedas, serta panas ketika dihidangkan. Itu selera sayur asem kesukaan
saya. Dan Endah sudah meraciknya dengan baik.

Beberapa hari yang lalu, seorang sahabat MPers -Loiy- meminta saya untuk mencicipi sayur asem buatannya. Karena dia tau saya
pencicip sayur asem yang handal *halah*. Alasannya, agar penilaian
terhadap sayur asemnya tidak hanya diberikan oleh sang suami, yang akan
memberikan penilaian dengan logika cinta. Tapi penilaian objektif dari
ahli kuliner. *halah lagi*

Akhirnya, Loiy dan Suaminya Mboel datang dengan membawa satu kabinet kecil sayur asem buatannya.
Heuheueheu. Ini yang saya namakan berkah online. Dan.. biar penilaian saya
objektif tanpa presure dari sang koki, maka saya menikmati sayur asemnya ketika mereka sudah
pulang :D. Heuheuheu, padahal niatnya kita mau dinner bareng loh, guys.

Sayur asem buatan Loiy, sarat dengan konten, tidak jauh berbeda dengan
sayur asem buatan Endah. Bumbunyapun di ulek hingga meresap. Dan ada
irisan dagingnya. Ini semua plus, jauh mengalahkan sayur asem buatan
Ampera. Two tumbs up, Sis! Saya menikmatinya. Minusnya adalah : Agak
manis buat lidah sunda saya, tapi pas menurut Endah. Satu lagi minusnya
adalah dagingnya kurang banyak. Hahahaha.

Kesimpulan akhir, so far belum ada yang menyamai sayur asem buatan Endah,
dan ini sangat subyektif. Tentu Mboel pun akan mengatakan hal yang sama,
tidak ada yang menyamai sayur asem buatan Loiy. Karena Endah dan Loiy
sama-sama membuat sayur asem untuk suaminya masing-masing dengan cinta.

Jakarta, 27 Oktober 2008

Pict taken from here

Dani Ardiansyah
I-Moov Mobile Solution
Jl. Radio Dalam Raya No. 5H Lt. 4
HP: 085694771764

2f.

Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Sun Oct 26, 2008 10:41 pm (PDT)


Jadi pengin nyobain sayur asem buatan mba Endah nih...plus sambal, krupuk dan lalapan...dan ikan asin...

makannya nanti boleh nambah ngga kang :-)

he..he.he..pantesan sekarang nambah 'ndut" tuh

salam

sesorang yang ingin diundang makan bareng pake sayur asem buatan mba Endah :-)

--- On Mon, 10/27/08, Kang Dani <fil_ardy@yahoo.com> wrote:

.....so far belum ada yang menyamai sayur asem buatan Endah, dan ini sangat subyektif. Tentu Mboel pun akan mengatakan hal yang sama, tidak ada yang menyamai sayur asem buatan Loiy. Karena Endah dan Loiy sama-sama membuat sayur asem untuk suaminya masing-masing dengan cinta.

2g.

Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta -> Galih

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Sun Oct 26, 2008 10:57 pm (PDT)

Waduuh punteeen, euy. Bukan maksudku.
Heuheu. Berarti nanti harus diaktifkan
lagi nih kelas menulis, biar teratur. Senin
dan kamis dilarang posting tentang makanan.

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, galih@... wrote:
>
> Hari senin ada yang lagi shaum dan tulisan ini memancing selera.
> Sabar, sabar...
> Nanti kalau main ke tempat Kang Dani boleh dong nyicipin sayur asemnya
> Bunda Nibras.
> I love sayur asem so much plus tempe goreng, ikan asin dan sambal,
nyam,
> nyam,nyam....

2h.

Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta -> Pak Yudi

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Sun Oct 26, 2008 11:00 pm (PDT)

Wah betul pak Yud, saya merasa agak ndut
akhir2 ini. Salah satu penyebabnya adalah
sayur asem buatan Endah. Kalo udah makan
pake sayur asemnya, waah, selera makan saya
agak berlebihan.

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, yudhi mulianto
<yudhi_sipdeh@...> wrote:
>
>
> Jadi pengin nyobain sayur asem buatan mba Endah nih...plus sambal,
krupuk dan lalapan...dan ikan asin...
>
> makannya nanti boleh nambah ngga kang :-)
>
> he..he.he..pantesan sekarang nambah 'ndut" tuh
>
>
> salam
>
> sesorang yang ingin diundang makan bareng pake sayur asem buatan mba
Endah :-)
>

2i.

Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta -> Galih

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Sun Oct 26, 2008 11:06 pm (PDT)

Kecuali malam hari ya Kang Dani, Halal ^_^

Arief
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "fil_ardy" <fil_ardy@...>
wrote:
>
> Waduuh punteeen, euy. Bukan maksudku.
> Heuheu. Berarti nanti harus diaktifkan
> lagi nih kelas menulis, biar teratur. Senin
> dan kamis dilarang posting tentang makanan.
>
> DANI
>
> In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, galih@ wrote:
> >
> > Hari senin ada yang lagi shaum dan tulisan ini memancing selera.
> > Sabar, sabar...
> > Nanti kalau main ke tempat Kang Dani boleh dong nyicipin sayur
asemnya
> > Bunda Nibras.
> > I love sayur asem so much plus tempe goreng, ikan asin dan sambal,
> nyam,
> > nyam,nyam....
>

2j.

Re: [CatCil] Sayur Asem Cinta -> Mas Arif

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Sun Oct 26, 2008 11:11 pm (PDT)

Ia kecuali malam hari, Om Arif
Halal, heheh. Atau selepas maghrib lah
biar review makanannya ga kejauhan
dan sayur asemnya ga tambah asem kalo
kemalaman :D

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "setyawan_abe"
<setyawan_abe@...> wrote:
>
> Kecuali malam hari ya Kang Dani, Halal ^_^
>
> Arief
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "fil_ardy" <fil_ardy@>
> wrote:
> >
> > Waduuh punteeen, euy. Bukan maksudku.
> > Heuheu. Berarti nanti harus diaktifkan
> > lagi nih kelas menulis, biar teratur. Senin
> > dan kamis dilarang posting tentang makanan.
> >
> > DANI
> >
> > In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, galih@ wrote:
> > >
> > > Hari senin ada yang lagi shaum dan tulisan ini memancing selera.
> > > Sabar, sabar...
> > > Nanti kalau main ke tempat Kang Dani boleh dong nyicipin sayur
> asemnya
> > > Bunda Nibras.
> > > I love sayur asem so much plus tempe goreng, ikan asin dan sambal,
> > nyam,
> > > nyam,nyam....
> >
>

3.

[Bahasa] Keroncong Motinggo - Subagio Sastrowardoyo

Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com   epri_tsi

Sun Oct 26, 2008 9:39 pm (PDT)



 
GERIMIS

1
 

Ketika datang gerimis aku mendadak merasa tua
sulingku yang kubawa melayangkan nada di atas kaca
kumandangkan hampa
Bidadari di sudut kamar membacakan nama-nama
yang mungkin kukenal; daun-daun kering jatuh di jendela
Aku makin tak peduli kepada kenangan dan ingin kembali
jadi bayi yang bergantung pada bunda
hari terus rontok dari pohon abadi

Subagio Sastrowardoyo ; Keroncong Motinggo Halaman 31

Buku yang berisi 2 kumpulan sajak ini diterbitkan oleh Balai Pustaka, tepatnya cetakan kedua pada tahun 1992 sementara cetakan pertamanya pada tahun 1985. Rentang yang cukup panjang, walaupun itu juga mungkin sudah termasuk prestasi mengingat buku-buku puisi terhitung 'jarang' yang mengalami cetak ulang dengan mengambil kasus di bumi Indonesia.

Sebagai penyair, Subagio pernah menerima penghargaan Anugerah Seni Pemerintah RI pada tahun 1971 untuk buku Daerah Perbatasan dan pada tahun 1983 menerima Hadiah sastra dari Dewan Kesenian Jakarta untuk buku Sastra Hindia Belanda dan Kita.

Yang menarik, dalam buku ini Subagio juga menulis tentang proses kreatif nya di halaman-halaman belakang buku ini. Tentang beberapa sajak yang ia buat dan latar belakang penciptaan dan perasaan-perasaan yang dialaminya ketika menulis dan bahkan ketika ia juga mengalami stagnasi atau tidak ada ide untuk menulis.

Ada beberapa sub judul pada buku ini yakni :

 

I - Keroncong Motinggo
- Gerimis

2 - Genesis
- Matahari Sudah Tua
- Kulit Bawang, dan
- Kayon

Ada 57 Sajak yang bisa kita nikmati dalam buku ini yang semula pernah juga dicetak oleh Pustaka Jaya pada tahun 1975.

Bagi anda yang penasaran silahkan memesan buku yang tersedia tidak banyak ini ke geraibuku@gmail.com atau via sms ke [021] 3099 8655 setelah anda mentransfer.

Harga Buku Rp 35.000,-
Ongkos kirim Rp 5000 untuk DKI Jakarta.

 

www.geraibuku.com

__________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
4a.

(catcil) 750.000

Posted by: "aisyah muchtar" myaisyah_mymuchtar@yahoo.co.id   myaisyah_mymuchtar

Sun Oct 26, 2008 9:55 pm (PDT)

Semenjak SMA saya terobsesi menjadi pustakawan. Rasanya dunia
semakin indah dan menyenangkan jika saya dikelilingi buku-buku.
Bukan karena saya memiliki hobi membaca, tapi karena saya sangat
suka memandangi buku, merapihkan buku, melabeli buku atau apapun
yang berhubungan dengan arsip mengarsip buku. Nah, saya cocok bukan
jadi pustakawan? .


Dimulai dari SMA juga, saya mulai menjadi anggota di beberapa
perpustakaan di Jakarta Timur. Karya tulis saya sebagai syarat
kelulusan Mu'alimin Persis bertema: perpustakaan sekolah.Dan
puncaknya, waktu SPMB tahun 2002, saya pun melamar Ilmu Perpustakaan
di UI, tapi........ gagal, karena Allah memiliki rencana lain untuk
saya di Surabaya yang ternyata jauh lebih indah.

***

Selama di Surabaya, 5 tahun, saya mulai keranjingan membeli buku,
padahal sebelumnya tidak. Keranjingan membeli buku adalah upaya
untuk memuaskan hobi saya: merapihkan dan mengarsipkan buku.
Bagaimana saya bisa memuaskan hobi saya itu kalau saya tidak punya
buku, ya khan??. Makin lama, buku saya makin banyak. Teman-teman
kuliah sampe menjuluki saya; perpustakaan berjalan, bukan karena
saya memiliki pengetahuan dan wawasan yang banyak tapi karena kemana-
mana saya selalu membawa buku yang banyak tapi gak dibaca, hehe.. ..

Lama kelamaan, obsesi menjadi pustakawanpun menguap, disebabkan
banyaknya kegiatan di kampus. Saya hampir tidak pernah memikirkan
bagaimana caranya bisa menjadi pustakawan di perpustakaan yang ada
di Surabaya. Mungkin juga karena saya sudah merasa puas bisa
melampiaskan hobi saya pada buku-buku yang saya punya. Sampai
akhirnya, saya lulus kuliah dan kembali ke Jakarta.

Kini, obsesi saya menjadi: ingin memiliki perpustakaan mini di
rumah. Saya pun meminta bantuan adik di kontrakan mahasiswa; dek
Lia, untuk mengirimi semua buku saya ke Jakarta. Buku yang berat
seluruhnya 80 kg, alhamdulillah sampai juga ke Jakarta dalam waktu 4
hari. Saya pun mulai mengarsip ulang seluruh buku di tambah dengan
koleksi buku milik Bapak (Allahu yarham), milik Teh Bedah (Allahu
yarham), dan milik Asep. Alhamdulillah...jadi lah: Perpustakaan mini
Darul Arqam .

***

Awal mulanya, perputakaan mini di rumah ada di lantai dua. Dengan
alasan agar lebih bisa bermanfaat bagi orang lain termasuk tetangga
sekitar, perpustakaan minipun dipindah ke lantai satu di ruang tamu.
Saat itu saya tahu persis, meletakkan perpustakaan mini di lantai
satu tidak jauh berbeda dengan ketika di lantai dua. Mengapa? Karena
buku-buku yang tersedia adalah buku buku `berat' yang sangat tidak
cocok dengan karakteristik orang-orang di lingkungan saya. Tapi,
bismillah…saya pikir ini awal yang tetap harus dilakukan dengan
rencana menambah buku anak-anak dan buku-buku keterampilan yang
dibutuhkan lingkungan saya secara bertahap.

Begitulah..

Sampai akhirnya saya beberapa kali ada di took buku dan beberapa
kali itu juga peperangan batin muncul: beli buku Fiqih Dakwah atau
buku cerita nabi-nabi ya?, beli buku Aisyah dan Khadijah atau buku
keterampilan tangan ya?, beli buku Fiqih Sunnah-nya Sayyid Sabiq
atau buku ensiklopedi binatang ya?. Beli buku Salim A Fillah atau
buku koleksi Enyd Bliton ya?. Ah..akhirnya dan lagi-lagi..egoisme
saya lah yang menang. Dan ketika sampai di rumah, meliat anak
tetangga yang asik bermain kartu `gambaran', atau asik menontpn
televisi, saya kembali menyesal; bagaimana saya mau mengajak mereka
membaca kalau saya tidak menyediakan buku-buku yang pas unyuk
mereka??

***

Ramadhan yang lalu, saya bertekad ingin mengajak buka puasa 30
orang. Alasannya sedehana: saya ingin mendapatkankan pahala puasa 30
orang. Saya tahu, puasa saya sangat tidak maksimal, makanya saya
berarap dapat memiliki cadangan pahala puasa 30. Tapi ternyata,
hanya kesampaian mengundang teman-teman liqa:15 orang. 15 orang lagi
dari forum yang lain gagal terlaksana disebabkan beberapa kendala .

Ini pertama kalinya teman-teman liqa datang ke rumah.
Alhamdulillah…, Allah mengizinkan, karena memang baru satu tahun
saya bergabung liqa di Jakarta. Ruang tamu yang juga ruang
perpustakaan, ketika itu bertambah fungsinya menjadi ruang makan dan
pertemuan, hehe..makalum rumahnya sempit . Alhamdulillah, banyak
yang menanyakan tentang perpustakaan mini saya, sambil bercanda
sayapun bilang: "Kalau ada yang mau menyumbangkan buku ya, buku
apapun diterima di sini, apalagi kalau buku anak-anak ".

***

Ahad, 26 Oktober 2008. Langit terasa mendung walau sepertinya belum
mau menumpahkan hujan. Di suatu masjid di daerah Kp. Melayu,
sekelompok muslimah bersalaman pamit pulang setelah mengikuti kajian
rutin. Seseorang mendekatai saya, Mba Dian, yang lusa akan pergi ke
Vietnam karena harus magang tiga bulan di KBRI Vietnam.

Mba Dian: "Neneng..Dian nih punya rencana sama Ibu untuk bikin
Perpustakaan di ruamah. Tapi belum kesampean"

Neneng: "Iya terus??" kata saya sambil melototi uang beberapa ratus
ribu yang dari tadi dipegang Mba Dian, digosok-gosok, seolah-olah
mau bayar hutang ke saya sambil minta maaf karena belum bisa bayar
semua.

Mba Dian: "Nah ini..ada rezeki, bisa dibelikan rak, atau dibelikan
buku"

Neneng: "Maksudnya mba??" Saya gak dong blas!!

Neneng: "Maksudnya Mba Dian itu, minta tolong dibelikan terus
dikirim ke rumahnya Mba Dian di Majalengka? Gitu?." Kata saya lagi
sambil mikir, mungkin Mba Dian gak sempat karena sibuk urus
kepergiannya ke Vietnam.

Mba Dian: Oh..bukan Neng.. Ini sama Neneng dibelikan apalah
terserah, trus ditaro di perpustakaan Neneng aja

Neneng: "Oh..Mba Dian investasi gitu??"

Mba Dian: "Nah..iya…begitulah…"

Mata sayapun langsung bebinar, melihat beberapa lembar uang
berjumlah 750.000.

Neneng: Subhanallah.. Alhamdulillah..:-) Jazakillah Mba.. Ku belikan
buku anak-anak ya?, Rak mah yang biasa aja, yang penting buku anak-
anak untuk tetanggaku. Nanti deh, ku diskusiin sama adek-adekku buku-
nya yang cocok apa aja. Malah mba, kita lagi cari tempat yang
representatif, dimana ya... Apa kerjasama dengan FLP?, bikin Rumah
Cahaya gitu??. Nanti report progressnya ku kirim ke Mba Dian deh via
Email." Kata saya nyeroco s gak berhenti .

Mba Dian: "Iya Neneng..terserah...

***

Oyaaaaa...Aseeeeeep..kita dapat kucuran dana..!!!. Teriak saya dalam
hati sambil melangkah keluar masjid, mengayuh sepeda sekencang
mungkin menuju rumah. Alhamdulilah, kata saya berulang kali. Yang
ini gak mungkin donk dibeliin buku-buke 'berat' . Pasti anak-anak
tetangga jadi sering main ke rumah untuk membaca. Bismillah...

Salam,
aisyah muchtar yang lagi kangen Mba Dyah :'(
Mba Dyah kemana ya?

4b.

Re: (catcil) 750.000

Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Sun Oct 26, 2008 10:02 pm (PDT)

wah, jadi semangat lagi untuk bikin perpustakaan mini:)

salam,
fety

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "aisyah muchtar"
<myaisyah_mymuchtar@...> wrote:
>
> Semenjak SMA saya terobsesi menjadi pustakawan. Rasanya dunia
> semakin indah dan menyenangkan jika saya dikelilingi buku-buku.
> Bukan karena saya memiliki hobi membaca, tapi karena saya sangat
> suka memandangi buku, merapihkan buku, melabeli buku atau apapun
> yang berhubungan dengan arsip mengarsip buku. Nah, saya cocok bukan
> jadi pustakawan? .
>
>
> Dimulai dari SMA juga, saya mulai menjadi anggota di beberapa
> perpustakaan di Jakarta Timur. Karya tulis saya sebagai syarat
> kelulusan Mu'alimin Persis bertema: perpustakaan sekolah.Dan
> puncaknya, waktu SPMB tahun 2002, saya pun melamar Ilmu Perpustakaan
> di UI, tapi........ gagal, karena Allah memiliki rencana lain untuk
> saya di Surabaya yang ternyata jauh lebih indah.
>
>
> ***
>
> Selama di Surabaya, 5 tahun, saya mulai keranjingan membeli buku,
> padahal sebelumnya tidak. Keranjingan membeli buku adalah upaya
> untuk memuaskan hobi saya: merapihkan dan mengarsipkan buku.
> Bagaimana saya bisa memuaskan hobi saya itu kalau saya tidak punya
> buku, ya khan??. Makin lama, buku saya makin banyak. Teman-teman
> kuliah sampe menjuluki saya; perpustakaan berjalan, bukan karena
> saya memiliki pengetahuan dan wawasan yang banyak tapi karena kemana-
> mana saya selalu membawa buku yang banyak tapi gak dibaca, hehe.. ..
>
>
> Lama kelamaan, obsesi menjadi pustakawanpun menguap, disebabkan
> banyaknya kegiatan di kampus. Saya hampir tidak pernah memikirkan
> bagaimana caranya bisa menjadi pustakawan di perpustakaan yang ada
> di Surabaya. Mungkin juga karena saya sudah merasa puas bisa
> melampiaskan hobi saya pada buku-buku yang saya punya. Sampai
> akhirnya, saya lulus kuliah dan kembali ke Jakarta.
>
>
> Kini, obsesi saya menjadi: ingin memiliki perpustakaan mini di
> rumah. Saya pun meminta bantuan adik di kontrakan mahasiswa; dek
> Lia, untuk mengirimi semua buku saya ke Jakarta. Buku yang berat
> seluruhnya 80 kg, alhamdulillah sampai juga ke Jakarta dalam waktu 4
> hari. Saya pun mulai mengarsip ulang seluruh buku di tambah dengan
> koleksi buku milik Bapak (Allahu yarham), milik Teh Bedah (Allahu
> yarham), dan milik Asep. Alhamdulillah...jadi lah: Perpustakaan mini
> Darul Arqam .
>
>
> ***
>
>
> Awal mulanya, perputakaan mini di rumah ada di lantai dua. Dengan
> alasan agar lebih bisa bermanfaat bagi orang lain termasuk tetangga
> sekitar, perpustakaan minipun dipindah ke lantai satu di ruang tamu.
> Saat itu saya tahu persis, meletakkan perpustakaan mini di lantai
> satu tidak jauh berbeda dengan ketika di lantai dua. Mengapa? Karena
> buku-buku yang tersedia adalah buku buku `berat' yang sangat tidak
> cocok dengan karakteristik orang-orang di lingkungan saya. Tapi,
> bismillah…saya pikir ini awal yang tetap harus dilakukan dengan
> rencana menambah buku anak-anak dan buku-buku keterampilan yang
> dibutuhkan lingkungan saya secara bertahap.
>
>
> Begitulah..
>
> Sampai akhirnya saya beberapa kali ada di took buku dan beberapa
> kali itu juga peperangan batin muncul: beli buku Fiqih Dakwah atau
> buku cerita nabi-nabi ya?, beli buku Aisyah dan Khadijah atau buku
> keterampilan tangan ya?, beli buku Fiqih Sunnah-nya Sayyid Sabiq
> atau buku ensiklopedi binatang ya?. Beli buku Salim A Fillah atau
> buku koleksi Enyd Bliton ya?. Ah..akhirnya dan lagi-lagi..egoisme
> saya lah yang menang. Dan ketika sampai di rumah, meliat anak
> tetangga yang asik bermain kartu `gambaran', atau asik menontpn
> televisi, saya kembali menyesal; bagaimana saya mau mengajak mereka
> membaca kalau saya tidak menyediakan buku-buku yang pas unyuk
> mereka??
>
>
>
> ***
>
>
> Ramadhan yang lalu, saya bertekad ingin mengajak buka puasa 30
> orang. Alasannya sedehana: saya ingin mendapatkankan pahala puasa 30
> orang. Saya tahu, puasa saya sangat tidak maksimal, makanya saya
> berarap dapat memiliki cadangan pahala puasa 30. Tapi ternyata,
> hanya kesampaian mengundang teman-teman liqa:15 orang. 15 orang lagi
> dari forum yang lain gagal terlaksana disebabkan beberapa kendala .
>
>
> Ini pertama kalinya teman-teman liqa datang ke rumah.
> Alhamdulillah…, Allah mengizinkan, karena memang baru satu tahun
> saya bergabung liqa di Jakarta. Ruang tamu yang juga ruang
> perpustakaan, ketika itu bertambah fungsinya menjadi ruang makan dan
> pertemuan, hehe..makalum rumahnya sempit . Alhamdulillah, banyak
> yang menanyakan tentang perpustakaan mini saya, sambil bercanda
> sayapun bilang: "Kalau ada yang mau menyumbangkan buku ya, buku
> apapun diterima di sini, apalagi kalau buku anak-anak ".
>
>
> ***
>
>
> Ahad, 26 Oktober 2008. Langit terasa mendung walau sepertinya belum
> mau menumpahkan hujan. Di suatu masjid di daerah Kp. Melayu,
> sekelompok muslimah bersalaman pamit pulang setelah mengikuti kajian
> rutin. Seseorang mendekatai saya, Mba Dian, yang lusa akan pergi ke
> Vietnam karena harus magang tiga bulan di KBRI Vietnam.
>
>
> Mba Dian: "Neneng..Dian nih punya rencana sama Ibu untuk bikin
> Perpustakaan di ruamah. Tapi belum kesampean"
>
> Neneng: "Iya terus??" kata saya sambil melototi uang beberapa ratus
> ribu yang dari tadi dipegang Mba Dian, digosok-gosok, seolah-olah
> mau bayar hutang ke saya sambil minta maaf karena belum bisa bayar
> semua.
>
> Mba Dian: "Nah ini..ada rezeki, bisa dibelikan rak, atau dibelikan
> buku"
>
> Neneng: "Maksudnya mba??" Saya gak dong blas!!
>
> Neneng: "Maksudnya Mba Dian itu, minta tolong dibelikan terus
> dikirim ke rumahnya Mba Dian di Majalengka? Gitu?." Kata saya lagi
> sambil mikir, mungkin Mba Dian gak sempat karena sibuk urus
> kepergiannya ke Vietnam.
>
> Mba Dian: Oh..bukan Neng.. Ini sama Neneng dibelikan apalah
> terserah, trus ditaro di perpustakaan Neneng aja
>
> Neneng: "Oh..Mba Dian investasi gitu??"
>
> Mba Dian: "Nah..iya…begitulah…"
>
> Mata sayapun langsung bebinar, melihat beberapa lembar uang
> berjumlah 750.000.
>
> Neneng: Subhanallah.. Alhamdulillah..:-) Jazakillah Mba.. Ku belikan
> buku anak-anak ya?, Rak mah yang biasa aja, yang penting buku anak-
> anak untuk tetanggaku. Nanti deh, ku diskusiin sama adek-adekku buku-
> nya yang cocok apa aja. Malah mba, kita lagi cari tempat yang
> representatif, dimana ya... Apa kerjasama dengan FLP?, bikin Rumah
> Cahaya gitu??. Nanti report progressnya ku kirim ke Mba Dian deh via
> Email." Kata saya nyeroco s gak berhenti .
>
> Mba Dian: "Iya Neneng..terserah...
>
>
>
> ***
>
>
>
> Oyaaaaa...Aseeeeeep..kita dapat kucuran dana..!!!. Teriak saya dalam
> hati sambil melangkah keluar masjid, mengayuh sepeda sekencang
> mungkin menuju rumah. Alhamdulilah, kata saya berulang kali. Yang
> ini gak mungkin donk dibeliin buku-buke 'berat' . Pasti anak-anak
> tetangga jadi sering main ke rumah untuk membaca. Bismillah...
>
>
> Salam,
> aisyah muchtar yang lagi kangen Mba Dyah :'(
> Mba Dyah kemana ya?
>

4c.

Re: (catcil) 750.000

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Sun Oct 26, 2008 10:03 pm (PDT)

Huaaaaaaaaaaa
selamat yaaa, akhirnya ada juga orang yang
peduli. Hehehe, wah selamat juga sekarang
perpus mininya dah pindah ke lt 1 ya?.
Duh obesesi yang sama nih, dan belum terwujud sampe sekarang.

Tapi kita dah beli rak buku loh, produk semacam
olympik gitu deh, 200.000 kalo ga salah wktu itu.
Mana, katanya dulu mau kasih info harga rak murah? :D

Hehehe,

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "aisyah muchtar"
<myaisyah_mymuchtar@...> wrote:
>
> Semenjak SMA saya terobsesi menjadi pustakawan. Rasanya dunia
> semakin indah dan menyenangkan jika saya dikelilingi buku-buku.
> Bukan karena saya memiliki hobi membaca, tapi karena saya sangat
> suka memandangi buku, merapihkan buku, melabeli buku atau apapun
> yang berhubungan dengan arsip mengarsip buku. Nah, saya cocok bukan
> jadi pustakawan?

4d.

Re: (catcil) 750.000

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Sun Oct 26, 2008 10:05 pm (PDT)

He...panjang banget tulisannya, sampe-sampe harus berkedip berkali-
kali nih ^_^
tapi asyik juga ceritanya. oh ya...kalo bingung beli buku ini atau
itu, di beli semua aja bukunya biar lebih mudah :D

-sis-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "aisyah muchtar"
<myaisyah_mymuchtar@...> wrote:
>
> Semenjak SMA saya terobsesi menjadi pustakawan. Rasanya dunia

4e.

Re: (catcil) 750.000

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Oct 26, 2008 11:06 pm (PDT)

Selamat ya mbak...

waaah, asyik banget
ada perpustakaan di rumahnya :)
obsesi aku juga, tuh, tapi sampai sekarang, aku belum bebenah
buku-buku yang ada di rumah. Walau peminjaman buku udah dimulai, tapi
baru sedikit yang tahu.

Moga perpustakaannya terus maju, bukunya banyak, aamiin...

salam

Novi

btw, mbak dyah kan abis nikah, masih honeymoon kali, mba , hehe

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "aisyah muchtar"
<myaisyah_mymuchtar@...> wrote:
>
> Semenjak SMA saya terobsesi menjadi pustakawan. Rasanya dunia
> semakin indah dan menyenangkan jika saya dikelilingi buku-buku.
> Bukan karena saya memiliki hobi membaca, tapi karena saya sangat
> suka memandangi buku, merapihkan buku, melabeli buku atau apapun
> yang berhubungan dengan arsip mengarsip buku. Nah, saya cocok bukan
> jadi pustakawan? .
>
>
> Dimulai dari SMA juga, saya mulai menjadi anggota di beberapa
> perpustakaan di Jakarta Timur. Karya tulis saya sebagai syarat
> kelulusan Mu'alimin Persis bertema: perpustakaan sekolah.Dan
> puncaknya, waktu SPMB tahun 2002, saya pun melamar Ilmu Perpustakaan
> di UI, tapi........ gagal, karena Allah memiliki rencana lain untuk
> saya di Surabaya yang ternyata jauh lebih indah.
>
>
> ***
>
> Selama di Surabaya, 5 tahun, saya mulai keranjingan membeli buku,
> padahal sebelumnya tidak. Keranjingan membeli buku adalah upaya
> untuk memuaskan hobi saya: merapihkan dan mengarsipkan buku.
> Bagaimana saya bisa memuaskan hobi saya itu kalau saya tidak punya
> buku, ya khan??. Makin lama, buku saya makin banyak. Teman-teman
> kuliah sampe menjuluki saya; perpustakaan berjalan, bukan karena
> saya memiliki pengetahuan dan wawasan yang banyak tapi karena kemana-
> mana saya selalu membawa buku yang banyak tapi gak dibaca, hehe.. ..
>
>
> Lama kelamaan, obsesi menjadi pustakawanpun menguap, disebabkan
> banyaknya kegiatan di kampus. Saya hampir tidak pernah memikirkan
> bagaimana caranya bisa menjadi pustakawan di perpustakaan yang ada
> di Surabaya. Mungkin juga karena saya sudah merasa puas bisa
> melampiaskan hobi saya pada buku-buku yang saya punya. Sampai
> akhirnya, saya lulus kuliah dan kembali ke Jakarta.
>
>
> Kini, obsesi saya menjadi: ingin memiliki perpustakaan mini di
> rumah. Saya pun meminta bantuan adik di kontrakan mahasiswa; dek
> Lia, untuk mengirimi semua buku saya ke Jakarta. Buku yang berat
> seluruhnya 80 kg, alhamdulillah sampai juga ke Jakarta dalam waktu 4
> hari. Saya pun mulai mengarsip ulang seluruh buku di tambah dengan
> koleksi buku milik Bapak (Allahu yarham), milik Teh Bedah (Allahu
> yarham), dan milik Asep. Alhamdulillah...jadi lah: Perpustakaan mini
> Darul Arqam .
>
>
> ***
>
>
> Awal mulanya, perputakaan mini di rumah ada di lantai dua. Dengan
> alasan agar lebih bisa bermanfaat bagi orang lain termasuk tetangga
> sekitar, perpustakaan minipun dipindah ke lantai satu di ruang tamu.
> Saat itu saya tahu persis, meletakkan perpustakaan mini di lantai
> satu tidak jauh berbeda dengan ketika di lantai dua. Mengapa? Karena
> buku-buku yang tersedia adalah buku buku `berat' yang sangat tidak
> cocok dengan karakteristik orang-orang di lingkungan saya. Tapi,
> bismillah…saya pikir ini awal yang tetap harus dilakukan dengan
> rencana menambah buku anak-anak dan buku-buku keterampilan yang
> dibutuhkan lingkungan saya secara bertahap.
>
>
> Begitulah..
>
> Sampai akhirnya saya beberapa kali ada di took buku dan beberapa
> kali itu juga peperangan batin muncul: beli buku Fiqih Dakwah atau
> buku cerita nabi-nabi ya?, beli buku Aisyah dan Khadijah atau buku
> keterampilan tangan ya?, beli buku Fiqih Sunnah-nya Sayyid Sabiq
> atau buku ensiklopedi binatang ya?. Beli buku Salim A Fillah atau
> buku koleksi Enyd Bliton ya?. Ah..akhirnya dan lagi-lagi..egoisme
> saya lah yang menang. Dan ketika sampai di rumah, meliat anak
> tetangga yang asik bermain kartu `gambaran', atau asik menontpn
> televisi, saya kembali menyesal; bagaimana saya mau mengajak mereka
> membaca kalau saya tidak menyediakan buku-buku yang pas unyuk
> mereka??
>
>
>
> ***
>
>
> Ramadhan yang lalu, saya bertekad ingin mengajak buka puasa 30
> orang. Alasannya sedehana: saya ingin mendapatkankan pahala puasa 30
> orang. Saya tahu, puasa saya sangat tidak maksimal, makanya saya
> berarap dapat memiliki cadangan pahala puasa 30. Tapi ternyata,
> hanya kesampaian mengundang teman-teman liqa:15 orang. 15 orang lagi
> dari forum yang lain gagal terlaksana disebabkan beberapa kendala .
>
>
> Ini pertama kalinya teman-teman liqa datang ke rumah.
> Alhamdulillah…, Allah mengizinkan, karena memang baru satu tahun
> saya bergabung liqa di Jakarta. Ruang tamu yang juga ruang
> perpustakaan, ketika itu bertambah fungsinya menjadi ruang makan dan
> pertemuan, hehe..makalum rumahnya sempit . Alhamdulillah, banyak
> yang menanyakan tentang perpustakaan mini saya, sambil bercanda
> sayapun bilang: "Kalau ada yang mau menyumbangkan buku ya, buku
> apapun diterima di sini, apalagi kalau buku anak-anak ".
>
>
> ***
>
>
> Ahad, 26 Oktober 2008. Langit terasa mendung walau sepertinya belum
> mau menumpahkan hujan. Di suatu masjid di daerah Kp. Melayu,
> sekelompok muslimah bersalaman pamit pulang setelah mengikuti kajian
> rutin. Seseorang mendekatai saya, Mba Dian, yang lusa akan pergi ke
> Vietnam karena harus magang tiga bulan di KBRI Vietnam.
>
>
> Mba Dian: "Neneng..Dian nih punya rencana sama Ibu untuk bikin
> Perpustakaan di ruamah. Tapi belum kesampean"
>
> Neneng: "Iya terus??" kata saya sambil melototi uang beberapa ratus
> ribu yang dari tadi dipegang Mba Dian, digosok-gosok, seolah-olah
> mau bayar hutang ke saya sambil minta maaf karena belum bisa bayar
> semua.
>
> Mba Dian: "Nah ini..ada rezeki, bisa dibelikan rak, atau dibelikan
> buku"
>
> Neneng: "Maksudnya mba??" Saya gak dong blas!!
>
> Neneng: "Maksudnya Mba Dian itu, minta tolong dibelikan terus
> dikirim ke rumahnya Mba Dian di Majalengka? Gitu?." Kata saya lagi
> sambil mikir, mungkin Mba Dian gak sempat karena sibuk urus
> kepergiannya ke Vietnam.
>
> Mba Dian: Oh..bukan Neng.. Ini sama Neneng dibelikan apalah
> terserah, trus ditaro di perpustakaan Neneng aja
>
> Neneng: "Oh..Mba Dian investasi gitu??"
>
> Mba Dian: "Nah..iya…begitulah…"
>
> Mata sayapun langsung bebinar, melihat beberapa lembar uang
> berjumlah 750.000.
>
> Neneng: Subhanallah.. Alhamdulillah..:-) Jazakillah Mba.. Ku belikan
> buku anak-anak ya?, Rak mah yang biasa aja, yang penting buku anak-
> anak untuk tetanggaku. Nanti deh, ku diskusiin sama adek-adekku buku-
> nya yang cocok apa aja. Malah mba, kita lagi cari tempat yang
> representatif, dimana ya... Apa kerjasama dengan FLP?, bikin Rumah
> Cahaya gitu??. Nanti report progressnya ku kirim ke Mba Dian deh via
> Email." Kata saya nyeroco s gak berhenti .
>
> Mba Dian: "Iya Neneng..terserah...
>
>
>
> ***
>
>
>
> Oyaaaaa...Aseeeeeep..kita dapat kucuran dana..!!!. Teriak saya dalam
> hati sambil melangkah keluar masjid, mengayuh sepeda sekencang
> mungkin menuju rumah. Alhamdulilah, kata saya berulang kali. Yang
> ini gak mungkin donk dibeliin buku-buke 'berat' . Pasti anak-anak
> tetangga jadi sering main ke rumah untuk membaca. Bismillah...
>
>
> Salam,
> aisyah muchtar yang lagi kangen Mba Dyah :'(
> Mba Dyah kemana ya?
>

4f.

Re: (catcil) 750.000

Posted by: "i.m_nothin" i.m_nothin@yahoo.com   i.m_nothin

Mon Oct 27, 2008 1:54 am (PDT)

wuiih....
px prspustakaan mini y??
asiikk,,aq juga pengen...
tpi buku2 aq blon bxk sihh...
yg minjem2 suka lupa mulangin,,
seneng sih klu buku q di baca,,tpi kdg yg diilangin tuh
buku yg susah amat nyarix,,,
hee,,lagian aq gk telaten jga c ngerawat buku..

o y,,,aq member bru ne...
mohon bantuanx yh..^^

4g.

Re: (catcil) 750.000

Posted by: "aisyah muchtar" myaisyah_mymuchtar@yahoo.co.id   myaisyah_mymuchtar

Mon Oct 27, 2008 1:55 am (PDT)

Kalna g punya info, jadina gak bica kacih info ke ayahna Niblas:D.
*mendadak cadel*

> Huaaaaaaaaaaa
> selamat yaaa, akhirnya ada juga orang yang
> peduli. Hehehe, wah selamat juga sekarang
> perpus mininya dah pindah ke lt 1 ya?.
> Duh obesesi yang sama nih, dan belum terwujud sampe sekarang.
>
> Tapi kita dah beli rak buku loh, produk semacam
> olympik gitu deh, 200.000 kalo ga salah wktu itu.
> Mana, katanya dulu mau kasih info harga rak murah? :D
>
> Hehehe,
>
> DANI

5a.

Re: (Catcil) What Do You Thing About Me?

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Sun Oct 26, 2008 10:10 pm (PDT)

Meski belum pernah bertemu langsung dan hanya lewat suara di seberang
sana, pribadi Om Galih "MEMESONA".

-sis-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Taufiq_dy <tendo_dy@...>
wrote:
>

6.

KARENA HIDUP (RAMPAI)

Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id   arnabgaizir

Sun Oct 26, 2008 11:54 pm (PDT)



 
KARENA HIDUP
 
            Karena hidup, engkau merasakan lapar
            Karena hidup, engkau merasakan sabar
            Karena hidup, engkau merasakan haus
            Karena hidup, engkau bisa rakus
            Karena hidup, engkau tahu rasanya kenyang
            Karena hidup, engkau tahu rasanya senang
            Karena hidup, engkau dapat sedih
            Karena hidup, engkau merasakan pulih
            Karena hidup, engkau tahu rasanya kehilangan
            Karena hidup, engkau tahu rasanya kekenyangan
            Karena hidup, engkau dapat merasakan ngantuk
            Karena hidup, engkau merasakan suntuk
            Karena hidup, engkau dapat berjalan
            Karena hidup, engkau dapat melihat bulan
            Karena hidup, engkau dapat berlari
            Karena hidup, engkau dapat menari
            Karena hidup, engkau dapat berkendara
            Karena hidup, engkau pergi ke rumah saudara
            Karena hidup, engkau mendengar kicau burung
            Karena hidup, engkau dapat bertarung
            Karena hidup, engkau dapat mengecap
            Karena hidup, engkau tahu rasanya kecap
            Karena hidup, engkau tahu rasanya panas
            Karena hidup, engkau dapat melihat Monas
            Karena hidup, engkau tahu rasanya dingin
            Karena hidup, engkau memiliki rasa ingin
            Karena hidup, engkau tahu asinnya garam
            Karena hidup, engkau tahu gelapnya malam
            Karena hidup, engkau tahu manisnya gula
            Karena hidup, engkau tahu tajamnya cula
            Karena hidup, engkau tahu asamnya cuka
            Karena hidup, engkau tahu sakitnya luka
            Karena hidup, engkau tahu pahitnya obat
            Karena hidup, engkau masih bisa bertobat          
 
 arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com

__________________________________________________________
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
7.

[Diskusi] Kompetensi Seorang Penulis

Posted by: "Jonru" jonrusaja@gmail.com   j0nru

Mon Oct 27, 2008 12:29 am (PDT)

Assallamualaikum,

Beberapa hari lalu, saya jalan-jalan ke toko buku Gramedia di Mal Cijantung.
Saya merasa amat tergelitik membaca judul sebuah buku: "Kiat Menjadi
Penulis Beken".

(Ya, judul persisnya saya lupa. Tapi intinya seperti itu deh).

Bila yang menulis buku itu adalah Andrea Hirata atau Asma Nadia atau
Dewi Lestari, tentu tak ada yang aneh.

Tapi nama penulis buku itu sama sekali masing asing bagi saya.
Intinya: Dia bukan penulis beken!

Beberapa waktu lalu, saya juga melihat sebuah buku. Judulnya, "Kiat
Menjadi Selebriti Blog"
Saya sih kenal dengan penulisnya. Dia memang seorang yang cukup
dikenal di dunia blog.

Masalahnya, dia pakai nama samaran. Sebuah nama yang sama sekali masih
asing bagi para blogger. Sehingga pembaca akan berpendapat bahwa si
penulis buku ini BUKAN seorang seleb blog :)

* * *

Pertanyaan buat kita semua, para PEMBACA:
Apakah Anda tertarik untuk membeli sebuah buku dengan judul "Kiat
Menjadi Penulis Beken" yang ditulis oleh seorang penulis yang sangat
jauh dari beken?

Tentu saja, semua orang bebas menulis buku. Para pemula pun punya
peluang yang sama untuk menjadi penulis sukses. Dan ini sudah
dibuktikan oleh Andrea Hirata (Laskar Pelangi), Aditya Mulya (Jomblo),
dan sejumlah penulis lain.

Jadi mohon jangan salah pengertian. Tulisan saya kali ini bukan hendak
menghalang-halangi para penulis pemula yang ingin menerbitkan buku :)

Yang jelas, ada hal yang perlu kita sadari bersama:

Bila Anda menulis buku yang tidak sesuai dengan kompetensi Anda, maka
ada kemungkinan buku Anda tidak akan dilirik oleh pembaca.

Jadi saran saya, tulislah buku yang temanya memang sesuai dengan
kompetensi Anda.

Kompetensi ini bisa menyangkut minat, bakat, disiplin ilmu, status,
dan sebagainya.

Selama ini, banyak penulis pemula yang pesimis, bahwa peluang mereka
untuk sukses sangat kecil, karena penerbit/media lebih mengutamakan
karya penulis senior.

Anggapan ini sebenarnya sangat keliru. Saya sudah menjelaskannya lewat
tulisan "Status Penulis Pemula Bukan Kutukan" yang dapat anda dapatkan
di Newsletter BelajarMenulis.com (
http://newsletter.belajarmenulis.com )

Selain itu, ada satu hal penting lainnya yang sebenarnya sangat
diminati oleh penerbit/media, yakni KOMPETENSI.

Intinya begini:
Walau Anda masih sangat pemula, namun penerbit/media akan tertarik
pada naskah Anda, bila Anda membuat tulisan yang sesuai dengan
kompetensi Anda.

Contoh kompetensi yang PALING sederhana:

1. Bila Anda seorang ibu rumah tangga, buatlah buku dengan tema "kiat
menjadi ibu rumah tangga yang baik dan efektif"

2. Bila Anda seorang anak kos, buatlah buku dengan tema "Kisah-kisah
menarik dan belum pernah dipublikasikan seputar rahasia anak kos"

Ya, itu hanya contoh. Anda tentu bisa mencari ide lainnya yang lebih
bagus dan kreatif.

Semoga terinspirasi, semoga bermanfaat!

Bila Anda ingin belajar lebih mendalam seputar penerbitan buku,
silahkan klik saja http://www.naskahoke.com/mbig :)

Oke deh, salam sukses ya...

--
Thanks dan wassalam

Jonru
Founder PenulisLepas.com & BelajarMenulis.com
http://www.penulislepas.com/v2
http://www.belajarmenulis.com/
Telp: 0852-1701-4194 / 021-9829-3326
YM: jonrusaja

Belajar Menulis Jarak Jauh, Kapan Saja di Mana Saja, Berlaku Internasional
=====>>> http://www.SekolahMenulisOnline.com

Mau menerbitkan buku tapi belum tahu caranya?
http://www.naskahoke.com/e-mbig :)

Peluang Bisnis untuk Penulis?
===>>> http://bisnis.penulislepas.com/

Personal blog:
http://www.jonru.net
http://jonru.multiply.com

8a.

newbie

Posted by: "i.m_nothin" i.m_nothin@yahoo.com   i.m_nothin

Mon Oct 27, 2008 1:54 am (PDT)

saia member baru di skolah khidupan nihh..

Mohon bantuannya y smuaa..:)

8b.

Re: newbie

Posted by: "Arrizki Abidin" arrizki_abidin@yahoo.com   arrizki_abidin

Mon Oct 27, 2008 2:45 am (PDT)

Assalamu'alaikum
 
Salam kenal juga
 
Wassalamu'alaikum

--- On Mon, 10/27/08, i.m_nothin <i.m_nothin@yahoo.com> wrote:

From: i.m_nothin <i.m_nothin@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] newbie
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Monday, October 27, 2008, 12:25 AM

saia member baru di skolah khidupan nihh..

Mohon bantuannya y smuaa..:)

Recent Activity
Visit Your Group
Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Best of Y! Groups

Discover groups

that are the best

of their class.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: