Kamis, 23 Oktober 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2318

Messages In This Digest (8 Messages)

Messages

1.

ANALISA ALA CONAN EDOGAWA/KASUS IRMA JULI (CATATAN KAKI)

Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id   arnabgaizir

Thu Oct 23, 2008 2:18 am (PDT)



ANALISA ALA CONAN EDOGAWA (CEILEE)

 

            Jika diperkirakan Irma Juli tewas di perjalanan antara
tempat tinggalnya menuju tempat kosnya (singgah di Manggarai), maka orang-orang
yang di kampungnya (atau di rumahnya) serta di tempat kosnya tidak terlibat.
Kecuali bila Irma berjanji akan bertemu dengan salah seorang yang tinggal di
kampungnya atau berjanji dengan salah seorang teman kosnya di tengah
perjalanannya.

            Terlebih lagi bila melihat berita berikut ini. Pada
Minggu siang, lantaran Ayang (ibu Irma) masih berada di Padang, Sumatera Barat,
Afrizal (kakak Irma) pun bersiap mengantar Irma ke Jakarta untuk kembali
kuliah setelah libur Lebaran selama sekitar tiga pekan. Namun, Irma menolak
karena merasa sudah hafal jalan menuju rumah kosnya di Paseban. (www.kompas.com)

            Penolakan Irma untuk diantar, bisa diartikan bahwa
dia tidak ingin diketahui bahwa Irma bertemu dengan seseorang. Entah karena
kakaknya (Afrizal) mengenal orang yang akan ditemuinya atau Irma malu pada
kakaknya bahwa ternyata Irma telah mempunyai pacar (misalnya). Atau Irma tidak
ingin diketahui Afrizal (kakaknya) bahwa Irma mempunyai hutang (misalnya).
Kemudian Irma meminta tenggang waktu atas hutangnya itu.

Andai Irma
benar bertemu dengan seseorang di perjalanan, berarti orang yang ditemui itu
sudah dikenal Irma. Ini semakin diperkuat dengan berita Dugaan itu antara
lain didasarkan pada keterangan induk semang Irma tentang suara seorang pria
yang mengomentari percakapannya dengan Irma melalui telepon. Percakapan itu
terjadi pada Minggu (12/10) sore. Irma mengaku berada di Manggarai, Jakarta
Selatan, dan mengatakan tak kesulitan mencapai rumah kosnya di Paseban,
Salemba, Jakarta Pusat. . (www.kompas.com)

Ungkapan
Irma bahwa dia tidak kesulitan mencapai rumah kosnya menunjukkan bahwa dia
tidak dalam masalah. Dia bersama dengan orang yang dikenal, dia merasa aman
dengan orang yang bersamanya.

Jika Irma
benar bertemu dengan seseorang di perjalanan, berarti orang yang ditemuinya
adalah orang yang dipercaya Irma, orang yang di mata Irma berwibawa. orang yang
disegani atau orang yang dicintai.

Ungkapan pria
yang mengomentari percakapannya, memiliki pengertian bisa jadi Irma
bersama orang yang tidak dikenalnya dan dia berada di bawah ancaman.

 

 

           

 

 

arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com

Berbagi foto Flickr dengan teman di dalam Messenger
2a.

Balasan: Re: [sekolah-kehidupan] ada yang tahu obat cina??? -OOT

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Thu Oct 23, 2008 2:42 am (PDT)

Wah Mas Yudi, kalau soal obat2an kayaknya aku angkat tangan deh, kalau
makanan lah itu.

Kalau Tieh Ta You Gin itu obat, kalau makanan aku suka tuh Sio May,
Bakso, atau Bak Pau tapi karena kita orang Indonesia Asli ya kayaknya
lebih afdhol kalau makan Bak Alief alias Bak 1 bin Bak One atau Bakwan,
khan Cinta Produk Dalam Negeri sendiri apalagi yang gratisan, nah itu
die.

Bunda Ammy mau bagi2? ^_^

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, yudhi mulianto
<yudhi_sipdeh@...> wrote:
>
>
> Benar pak...selain memakai obat luar seperti Tieh Ta Yao Gin juga
harus minum obatt untuk luka dalam berupa pil Yu Nan Ba Yao, atau bisa
juga minum gamat (ekstrak timun laut) ada yang cair dan ada yang kapsul.
>
>
>
> --- On Thu, 10/23/08, HENDRA WIJANA hendra_wijana@... wrote:
>
> Betul sekali Pak Teha.
>
> --- On Thu, 10/23/08, teha sugiyo <sinarning_rat@ yahoo.co. id> wrote:
> From: teha sugiyo <sinarning_rat@ yahoo.co. id>
> Subject: Balasan: Re: [sekolah-kehidupan] ada yang tahu obat cina???
-OOT
> To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
> Date: Thursday, October 23, 2008, 2:22 PM
>
> Tieh Ta Yao Gin itu obat merah, yang rasa perihnya ya ampun, tapi
bikin luka cepet kering. Ada lagi dari australia, namanya helix,
harganya sekitar 40 dolar aud.
>
> HENDRA WIJANA <hendra_wijana@ yahoo.com> wrote:
> Ibu Harus minum Yu Nan Ba Yao. Terus luka nya di kasih Tieh Ta Yao
Gin. Coba cari di toko obat China. Semoga lekas sembuh.
>
> --- On Thu, 10/23/08, Syafaatus Syarifah syarifah@gratika. co.id>
wrote:
> From: Syafaatus Syarifah syarifah@gratika. co.id>
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] ada yang tahu obat cina??? -OOT
> To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
> Date: Thursday, October 23, 2008, 1:44 PM
>
> wah Bunda...
> semoga lekas sembuh ya Bun..
>
> maaf saya gak tahu info ttg obat cina itu
>
> ----- Original Message -----
> From: ammy ramdhania
> To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
> Sent: Thursday, October 23, 2008 1:31 PM
> Subject: [sekolah-kehidupan] ada yang tahu obat cina??? -OOT
>
> Teman-teman yang baikhati,
> Saya mendapat musibah hari Sabtu yang lalu.
> Motor saya ditabrak motor lain dengan kecepatan tinggi saat saya
sedang menyebrang di jalan raya cimareme cimahi.
> Kondisi saya baik-baik saja, hanya kaki saya luka dan bengkak sekitar
betis ke bawah. Telapak kaki besar dan berat sekali. Luka juga tak
kunjung mengering. Saya tak ingin berkeluh kesah. Saya kompres dengan
rivanol dan propolis untuk lukanya. Tapi bengkaknya tak kunjung kempes
dan lukanya masih mengeluarkan cairan bening. Enggak sakit sih, tapi
agak nyut-nyutan sedikit. Saya ingin cepat sembuh, soalnya aktifitas
saya banyak yang tertunda.
> Barangkali di antara teman-teman ada yang punya resep obat-obatan cina
atau herbal, tolong beri tahu saya. Obat daridokter sudah saya coba
antibiotik dan penahan sakit (catamflam) dan sudah habis.
> Bantu saya yah teman, saya pengen cepat sembuh.
> Mudah-mudahn Allah menghapus dosa saya dan meberi saya kesabaran. Amin
> Jazakallah
> AMMY
> Cimahi
>

3.

(INSPIRASI) Minggu KAWAN sedunia

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Thu Oct 23, 2008 2:50 am (PDT)


Dari seorang kawan :

Apakah anda tahu hubungan antara 2 biji mata anda? Mereka berkelip bersama, bergerak bersama, menangis bersama, melihat bersama dan tidur bersama malah menutup pandangan terakhir pun bersama, meskipun mereka tidak pernah melihat antara satu sama lain...kecuali melalui cermin..... persahabatan seharusnya seperti itu... kehidupan akan kurang ceria tanpa sahabat... minggu ini adalah "MINGGU KAWAN SEDUNIA"... siapa kawan anda? kirim message ini tuk semua kawan anda termasuk saya jika saya salah seorang kawan anda.... lihat berapa banyak anda dapat kiriman balik dari mereka... jika anda mendapat lebih daripada 3, itu bermakna LOVE U ALL KEEP OUR BROTHER HOOD thanks...

salam cinta

yudhi

4.

(catcil) Peringatan dari Asep Muchtar tentang panggilan yang mengand

Posted by: "aisyah muchtar" myaisyah_mymuchtar@yahoo.co.id   myaisyah_mymuchtar

Thu Oct 23, 2008 2:57 am (PDT)

Biasanya tiap orang punya cara unik dalam hal nama ketika memanggil
atau dipanggil. Nama saya: Nurhasanah, nama panggilan kesayangan
saya di keluarga: Neneng. Ketika saya berada di sebuah komunitas
baru yang akan lama saya tempati, maka saya akan memperkenalkan nama
panggilan saya sebagai nama kesayangan, dengan harapan keakraban
pada komunitas ini akan cepat terbina. Juga seringkali, seseorang
akan memberikan nama panggilan sebagai nama kesayangan terhadap
orang lain, padahal orang tersebut tidak meminta. Misalnya saja yang
paling melegenda adalah panggilan kesayangan Rasulullah kepada Bunda
Aisyah Ra: Humairah (yang memiliki pipi kemerah-merahan).
Panggilan kesayangan biasanya digunakan dalam keseharian. Bukan
hanya dalam obrolan santai yang fun, atau ketika hati riang gembira,
atau ketika suami istri sedang bermesraan. Malah terkadang,
panggilan kesayangan juga digunakan ketika seseorang marah pada
kita. Misalnya ketika seorang Ibu marah pada anaknya, kebanyakan Ibu
akan menggunakan nama kesayangan anaknya dengan intonasi yang lebih
lembut ketika ingin menjelaskan kesalahan yang diperbuat sang anak.

Berbeda, jika ada orang yang sengaja memberikan panggilan
kesayangan pada orang yang disayanginya. Ketika dia marah, dia gak
akan menggunakan nama kesayangan itu lagi. Misalnya lagi, seorang
suami memangil istrinya dengan paggilan kesayangan "say", tetapi
pada suatu ketika menggunakan kata "kamu" karena sedang marah.

Nah saya, punya cara khas memanggil adik-adik saya ketika marah
besar. Kalau marahnya biasa, panggilanpun tidak ada yang berubah,
yang berubah hanya pada intonasinya saja. Misalnya pada adik saya
yang pertama: Siti Ruqoyah, panggilannya: Oya. Kalau saya marah
tingkat standar sama dia, ya saya tetap menggunakan "oya" tapi
dengan intonasi tinggi dan suku kata terakhir memanjang 5-6 harokat
dengan akhiran yang mendadak berhenti, kalau ditulis seperti ini: o-
yaaaaaa!!!. Persis kayak ipin dan upin kalau memanggil kakaknya
ketika marah: Kak Roooooos!!!!. Iya tentu, itu kalau jaraknya jauh.
Kalau jaraknya dekat, biasanya suku kata pertama yang memanjang jadi
5-6 harokat, dan suku kata kedua menjadi 2 harakat, kalau ditulis
seperti ini: Ooooooyaa.

Itu kalau marah saya tingkat standar. Kalau marah saya tingkat
tinggi, nama panggilan yang digunakan adalah nama lengkap disertai
sedikit saja bumbu bentakan. Kalau saya marah tingkat tinggi dengan
Oya, maka saya akan menggunakan nama lengkapnya: Siti Ruqayah!!, koq
belum diberesin juga??!!. Kalau kakak saya marah tingkat tinggi pada
saya maka nama lengkap saya akan dia gunakan: Nurhasanah!!!, kapan
shalatnya kalau nonton terus????!!. Agak berbeda dengan anggota
keluarga yang memiliki nama lengkap tiga kata, contohnya adik saya
ke-2: Asep Abdul Ghafar yang dipanggil dengan nama kesayangan: Asep.
Ketika kakak-kakaknya marah tingkat tinggi ke dia, kakak-kakaknya
tidak akan lagi menggunakan kata "Asep" saja, tapi namanya yang
lain. Begitulah yang terjadi di keluarga saya, entah siapa dulu yang
memulai. Cukup efektif memang, karena ketika ada kakak yang marah
dengan menggunakan nama panggilan yang tidak biasa, adik yang
dimarahi biasanya langsung sadar.

Nah, entah kapan terakhir kali saya marah tingkat tinggi sama Asep
Abdul Ghafar, adik saya. Seingat saya setahun ini saya gak pernah
marah tingkat tinggi, paling-paling diam saja. Selama 5 tahun
sebelumnya hanya beberapa kali saya bertemu Asep, karena saya sedang
kuliah di Surabaya dan jarang pulang ke Rumah. jadi kesimpulannya:
saya lupa kapan terakhir kali saya marah tingkat tinggi ke Asep.

***

Beberapa hari yang lalu, saya agak kesal sama Asep. Untuk menandakan
bahwa saya marah tingkat tinggi, maka saya memanggilnya dengan nama
yang tidak biasa: "Ghafar!!! Yeeee, sepedanya gak di tambal-tambal.
Teh Neneng mau pake khan jadi susah!!!"

Gak disangka, bukannya segera memperbaiki sepeda Asep malah membuat
saya bingung beberapa detik. "Teh Neneng yeee, berbuat syirik
tuh!!!," kata dia sambil memanyunkan bibirnya beberapa senti.
Beberapa detik saat itu saya masih gak dong. Asep langsung
meneruskan: "Emang Asep tandingannya Allah apa??". Lah jadi dia yang
marah-marah. Tapi saat itu juga saya tersadar dan segera
beristighfar. "Hehe...sori dori mori Sep, lupa " Kata saya sambil
nyengir kuda, seperti orang gak jadi marah. "Iye-iye... Abdul
Ghaffar...dibetulin donk sepedanya, yang melakukan harus bertanggung
jawab!!. Khan Asep yang bikin sepeda Teh Neneng bocor!!". Sayapun
kembali marah, tapi dalam hati saya berterimakasih padanya, jaim
donk kalo bilang langsung, khan lagi marah. Ah, Asep, terimakasih
sudah mengingatkan Teh Neneng.

***

Saya jadi teringat murid TPA yang bernama Abdul Aziz,
Astaghfirullah, dalam keseharian panggilannya Aziz, dan saya pun
ikut-ikutan memanggilnya Aziz. Padahal saya tau persis, Ghafar,
Aziz, itu termasuk Asmaul Husna, nama-nama yang hanya Allah yang
pantas menggunakannya.

Ghafar = Yang Maha Pengampun
Aziz = yang maha Bijaksana

Makanya, orang -orang yang ingin menamai ananya dengan asmaul husna
harus mencantumkan kata "Abdul" di depannya, menjadi:

Abdul Ghafar = hamba dari Yang Maha Pengampun
Abdul Aziz = Hamba dari yang maha Bijaksana.

Jadi, memang termasuk perbuatan syirik jika saya hanya memanggil
Asep dengan kata "Ghafar".

Alhamdulillah, saya ditegur Allah lewat Asep. Saya seperti baru saja
bangun dari tidur yang panjang, benar-benar lupa bahwa paggilan
seperti ini haram hukumnya.

***

Nah supaya lebih bisa berhati-hati, Silahkan browsing dan dihafal
Asmaul Husna-Nya :-). Kayak saya aja yang gak hafal, :-(.

Wallahu 'alam bis-shawab

Salam,
Nurhasanah Muchtar, yang baru nongol lagi di SK :D.

5a.

Re: (Catcil) Sebuah Perjalanan Cinta 2

Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Thu Oct 23, 2008 3:02 am (PDT)

waaah, senangnya...
selamat ya mbak dyah...
mohon maaf kami tidak bisa datang, ya.
di last minute, suamiku memutuskan utk menungguiku yg masih tepar :)
semoga menjadi keluarga samara, ya...
amiin.

-retno&catur-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "fil_ardy" <fil_ardy@...> wrote:
>
> Cihuuuy
> ketamprang ketimpring
> penganten baru dah mulai online lagi :D
>
> Selamat menikmati jamuan terindah ya, Mbak Dyah
> semoga samara sampai surga. Amin. Afwan jiddan,
> baru kali ini saya kondangan ke nikahan tapi ga ketemu
> pengantennya. Padahal udah bulak-balik ke depan
> pelaminan nunggu penganten ganti baju. Lamaaa beuuut??
>
> Waktu itu Endah ada acara jam 11-nya, sementara jam 12
> kita masih di TKP Mbak Dyah, dah ditlpon bulak-balik
> ditambah bayi tampanku rewel minta amplop, eh ampun :D
> padahal udah ada Kang Hadian yang mencoba berimpropisasi
> jado doraemon, ada Eyang Teha yang gendong bulak-balik,
> tapi Nibras ga peduli, akhirnya dengan berat hati, tanpa
> sempet bernarsis ria dengan penganten didepan kamera,
> kita kabur duluan. Afwan jiddan ya, Mbak Dyah.
>
> DANI, NIBRAS, ENDAH
>
>
> In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, dyah zakiati <adzdzaki@> wrote:
> >
> > Tak mudah menjaga hati. Tapi hati tetaplah harus di jaga. Di
> awal-awal setelah proses pertemuanku dengannya, banyak sekali
> teman-teman yang menggoda agar hati tetap dijaga. Saat itu aku sungguh
> tak mengerti. Insya Allah, kataku. Begitu sulitkah menjaganya?
>

6a.

Re: salam kenal dari Fely Hilman

Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Thu Oct 23, 2008 3:21 am (PDT)

waaaah, ini fely hilman yg tenar itu???
yg nulis rindu abah di buku sk menggenggam cahaya, kan?
gyaaaa, aku baca, lho, dan terharu...
oya, salam kenal,
aku retno

-retno-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, yudhi mulianto
<yudhi_sipdeh@...> wrote:
>
> wa alaikum salam Wr Wb
>
> salam kenal juga ya mas fely :-)
>
> selamat datang di rumah
>
>
> salam
>
> yudhi
>
>
> --- On Tue, 10/21/08, manusia baru <optimis_man@...> wrote:
>
> aslm wr wb
> sebelumnya perkenalkan nama saya fely hilman..tinggaldi
jogjakarta.sekarang saya aktif di sebuah group nasyid asal jogja dan
juga mengajar di sebuah sekolah IT
> saya mengenal komunitas sekolah kehidupan justru setelah salah satu
tulisan saya dimuat di buku SK judulnya Ridu Abah...saya memang suka
menulis dan gabung di FLP jogja.
> senangbisa menyimak berbagai pengalaman dan hikmah yg teman-teman
sampaikan di milis ini
> salam hangat untuk semua
> wassalam
>

7a.

Re: [Ruang Tamu] Salam kenal

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Oct 23, 2008 3:54 am (PDT)

Salam kenal,Mbak! Silakan ambil bangku terdepan dan perhatikan pelajaran:).
Untuk perkenalan pertama, sang ketua kelas SK ialah Pak Dani Ardiansyah.
Blognya di catatankecil.multiply.com. Insya Allah bakal ada program-program
bermanfaat lain dari Kabinet SK 2008-2010. Ya kan, Dan?

Tabik,

Nursalam AR

2008/10/22 yoelia11 <yoelia11@yahoo.com>

> Salam kenal! Baca artikel SK di rebublika Jum'at. Jadi pingin
> gabung... kapan lagi program 1000cintanya?
>
>
>

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com
8.

[catcil] Tiga Pelajaran di Ahad Jingga

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Oct 23, 2008 4:58 am (PDT)

*Tiga Pelajaran di Ahad Jingga*
*Oleh Nursalam AR*

Ahad, 19 Oktober 2008 adalah Ahad jingga. Ada warna merah muda menyemburat.
Ya, karena hari itu pernikahan salah satu sahabat Eska (Sekolah Kehidupan),
Dyah Zakiati. Ada warna merah, panasnya matahari Jakarta di musim pancaroba
yang disinyalir berkisar 36 derajat celcius. Ada warna putih.Pucatnya
wajahku selepas begadang mengejar tenggat terjemahan yang bertubi-tubi di
akhir tahun ini. Yah,alhamdulillah, untuk biaya persalinan anak pertamaku
bulan depan,Insya Allah.

Memenuhi undangan pernikahan adalah wajib. Meski panas menyengat. Terlebih
setelah aku dan istri, Yuni, keluar dari KRL Ekonomi AC di Stasiun Tebet.
Perbedaan suhu yang ekstrem membuat badanku serasa meringsang, tak enak
badan. Tapi, sekali lagi, memenuhi undangan pernikahan adalah kewajiban.
Lebih-lebih sang empu hajat, Dyah, mengundang secara pribadi, via sms
beberapa bulan sebelumnya. Bagiku pribadi, undangan yang personal sifatnya
ini semakin "membebani"-- dalam artian kudu dihadiri. Berbeda halnya jika
sang empu hajat jarang bergaul sebelumnya, dan undangan pun dilayangkan
secara sapu-jagat alias terbuka di milis. Sah-sah saja memang.Namun, sekali
lagi bagiku, itu rasanya sangat berbeda. Entah bagi Anda, Sahabat.

*Pelajaran Pertama: Sering-sering bergaul dalam sebuah komunitas (di sebuah
milis sekalipun!). Terlebih jika Sahabat bakal punya hajat semisal
pernikahan atau khitanan. Ingat! Pepatah klasik masih berlaku sampai kini:
tak kenal maka tak sayang. Tak kenal terus ujug-ujug ngundang? Jangan harap
tamu pada datang:).

*Dari Stasiun Tebet, dengan dua kali menyambung kendaraan,sampailah kami
bertiga (dengan si Junior dalam kandungan) di tempat pernikahan di bilangan
Palmeriam, Jakarta Timur. Sebuah tempat yang tidak asing bagiku karena aku
pernah menjalani PBL (Praktek Belajar Lapangan) di tempat ini pada 1998
sewaktu kuliah di UI. Nah, tempat pernikahan sahabatku ini adalah sebuah
asrama mahasiswa daerah di tepi jalan. Sederhana namun ramai undangan yang
datang. Termasuk Sahabat Eska Bandung -- Pak Teha,Kang Hadian, Sinta dan
Asma -- yang berangkat dari Bandung pukul enam pagi.Sungguh solidaritas yang
mengharukan. Insya Allah, aku yakin, Allah mencatat pahala silaturahmi
ratusan kilometer tersebut.

Pukul sebelas siang saat itu.Panas menghajar. Terpal hijau di atas kepala
tak kuasa menahan.Namun, kesegaran silaturahmi dengan Sahabat Eska cukup
jadi pengganti eskrim yang batal aku lahap siang itu. Sueger! Ada Taufiq,
Rusdin, Novi, Dani sekeluarga, Mbak Nuke, Yayan,Widhiatma, Pak Yudhi dan Nia
Robie. Saling bertukar berita dan canda. Terutama Nia Robie yang selalu
penasaran dengan kondisi kandungan istriku. Sampai-sampai memegangi perut
istriku yang kian melembung. Hmm...barangkali ini hasrat seorang wanita
lajang usia dua puluhan.

*Pelajaran kedua: Silaturahmi memperpanjang rejeki dan umur. Karena ketika
silahturahmi terjalin ada banyak tawa dan canda yang bikin awet muda. Soal
rejeki,jodoh pun bagian dari rejeki. Jadi buat para lajang, sering-seringlah
kondangan!

*Selepas makan dan lelah bercerita -- sembari menunggu pengantin wanita yang
tak kunjung muncul hingga Zuhur -- satu persatu Sahabat Eska pamit ke mesjid
terdekat dan menitip tas padaku dan Yuni. Sempat terpikir untuk mengenakan
biaya tunggu per jam. Karena hingga pukul setengah satu rekan-rekan yang
menitipkan tas tak juga muncul. Beristirahat di mesjid memang lebih nyaman
saat matahari Jakarta gila membakar. Kemeja batik hijauku kuyup. Pak Teha
terduduk di kursi belakang.Mungkin sedang merenung, dan aku masih menunggu
hasil renungannya hari itu.

Alhamdulillah, Dyah sang pengantin muncul juga. Lekas aku dan Yuni bergabung
dalam antrian para tamu yang juga punya niat serupa. Antri makan? Tidak, aku
malu nambah makan dua kali di depan publik. Bersalaman dengan pengantin
adalah ritual wajib sebelum Anda pamit pulang.Syukur-syukur Anda diajak
berfoto bareng pengantin. Itu bonus bagi orang-orang yang sabar.Jika tidak
minimal pengantin tahu bahwa Anda datang, dan tak perlu melacak kehadiran
Anda lewat nama yang tertera pada amplop undangan.Karena tak semua orang
punya kebiasaan menuliskan nama mereka pada angpao. Bisa jadi karena soal
jumlah shodaqohnya atau memang benar-benar ikhlas, atau karena memang tidak
tahu. Hanya ada tiga kemungkinan itu.

Saat tiba giliranku bersalaman, aku terperanjat melihat sang mempelai pria.
Dia mantanku?Tentu tidak, Kawan. Karena aku masih pria heteroseksual yang
sangat normal. Tapi karena Mas Dwi,sang suami Dyah,adalah salah seorang
tokoh di masa lalu yang menginspirasiku. Sosok Mas Dwi dengan penampilan
fisiknya yang khas sangat familiar di era 1998-an. Ketika aku masih kuliah
di Depok, keberadaannya yang konsisten di masjid UI atau Gunadharmasangat
aku ingat.Sampai-sampai, hingga saat aku menjabat tangannya ketika
pernikahan, aku mengira ia seniorku di UI.

"Anak UI ya, Mas?" tanyaku seraya menjabat tangannya.

"Bukan. Gunadharma," jawabnya singkat dengan tersenyum ramah. Terlihat lelah
tapi bahagia.

Ah, meski berbeda almamater, ia terasa dekat bagiku. Mungkin ini yang dalam
ungkapan Hassan Al Banna-- tokoh pergerakan internasional -- disebut sebagai
'kam minna laysa fina, kam fiina laysa minna". Betapa banyak bagian dari
kita yang tidak berada di dekat kita,dan betapa banyak yang berada di dekat
kita tapi bukan bagian dari kita.

Aku bertasbih dalam hati. Subhanallah. Sungguh berbahagia ia memiliki istri
yang mau menerimanya apa adanya. Dan sungguh berbahagia Dyah mendapatkan
suami sekaliber Mas Dwi. Ia seorang aktivis dakwah terpandang di
kampus-kampus bilangan Depok.Pergaulannya yang intensif dengan pemimpin
mahasiswa penggerak reformasi seperti Rama Pratama,Fitra Arsyil atau Fachri
Hamzah (ketua KAMMI yang pertama), aku yakin, membuatnya sosoknya cukup
dihormati.Terlepas dari apapun kondisi fisiknya. Semangatnya yang seakan
tanpa capek itu yang dulu membuatku-- sebagai junior dalam dunia pergerakan
mahasiswa -- kagum sekitar sepuluh tahun lalu. Kini sedekade kemudian, aura
semangat itu pun masih ada. Apa yang terbit dari hati memang akan meradiasi
hati.

Akhirnya hari itu aku dapat pelajaran terakhir yang menutup sekolah
mingguku.

*Pelajaran ketiga: Dunia itu sempit selebar daun kelor, dan semangat dari
hati akan selalu menular sesempit apapun ruang dan sepanjang apapun waktu
yang kita punya. Dan kita dapat berguru dari siapapun.

Untuk Mas Dwi, sang suhu, dan Dyah,sahabatku: Barakallahu laka wa baroka
'alaika wa jama'a bainakuma fii khoir...
Moga Allah kumpulkan kalian dalam kebaikandan keberkahan-Nya.

**Jakarta, Jagakarsa, 23 Oktober 2008***
**

-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com
Recent Activity
Visit Your Group
Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Featured Y! Groups

and category pages.

There is something

for everyone.

Weight Loss Group

on Yahoo! Groups

Get support and

make friends online.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: