Rabu, 29 Oktober 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2331

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
Re: [catcil] Makanan From: Yon's Revolta
1b.
Re: [catcil] Makanan From: Lia Octavia
1c.
Re: [catcil] Makanan From: novi_ningsih
1d.
Re: [catcil] Makanan From: Bu CaturCatriks
2a.
Bls: [sekolah-kehidupan] [ruang keluarga] Ki Panggar dan Ki Goyot From: bujang kumbang
3a.
Bls: [sekolah-kehidupan] [LONCENG] I-SK, ada sk junior ajaib yang te From: bujang kumbang
4a.
Re: (Ruang Baca) Para Priyayi: Sebuah Novel From: Zubair Awwam
4b.
Re: (Ruang Baca) Para Priyayi: Sebuah Novel From: sismanto
5.
(rampai) Jalanku, Jalanmu, JalanNya From: Zubair Awwam
6a.
Re: (catcil) a million thanks to my new family: eskaers From: Zubair Awwam
6b.
Re: (catcil) a million thanks to my new family: eskaers From: novi_ningsih
7.
(Ramoai) Menunggu Pagi From: Zubair Awwam
8a.
Izin kan Saya Jadi Murid d Sini ^_^ From: hariyanty thahir
8b.
Re: Izin kan Saya Jadi Murid d Sini ^_^ From: Nia Robiatun Jumiah
8c.
Re: Izin kan Saya Jadi Murid d Sini ^_^ From: novi_ningsih
9.
(Ruang Baca) Buku Pintar Al Quran From: fauzi dex
10.
[bahasa] Di Tahoen ke Delapan Poeloeh Soempah Pemoeda Teroetjap From: Lia Octavia
11.
Jual Buku Second (@ Rp.35.000) From: Ain Nisa
12a.
Re: [Kelana] 1000 Langkah Pagi dan Petang From: novi_ningsih
12b.
Re: [Kelana] 1000 Langkah Pagi dan Petang From: Bu CaturCatriks
13a.
[Catcil] Aaaah, lagi-lagi Aku Nyasar From: novi khansa'
13b.
Re: [Catcil] Aaaah, lagi-lagi Aku Nyasar From: ukhti hazimah
14.
[Artikel] Terapis Tanpa Bingkai From: Okky Sulistijo
15a.
Apa Khabar? From: Pandika Sampurna
15b.
Re: Apa Khabar? From: sismanto

Messages

1a.

Re: [catcil] Makanan

Posted by: "Yon's Revolta" kolumnis@gmail.com   freelance_corp

Tue Oct 28, 2008 4:36 am (PDT)

makanan padang no
gadis padang dipertimbangkan ^_^

jabat kenang
yon's
http://penakayu.blogspot.com

btw tuh wiwik anak bekasi bukan?

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Lia Octavia"
<liaoctavia@...> wrote:
>
> Makanan
>
>
> Sejak saya pulang liburan dari Padang, nafsu makan saya benar-benar
> bertambah. Mungkin karena makanan di Padang enak-enak semua sehingga
saya
> memberi tahu teman-teman saya untuk tidak diet kalau sedang berada di
> Padang. Sahabat saya, Mbak Uri, menyadari benar saya menggemari
masakan di
> Padang yang jelas berbeda dengan masakan padang di Jakarta, karena itu
> dengan sukarela ia mengirimkan saya satu kardus makanan berisi
macam-macam
> keripik dan cemilan, termasuk ikan bilih goreng yang gurih.
>
> Setelah berbagai keripik dan cemilan itu habis, yang sebagian saya
bagikan
> pada teman-teman saya, dan walau saya sudah kembali berada di
Jakarta, saya
> tetap gemar makan. Ibu saya senang bukan kepalang, mengingat
sebenarnya saya
> susah makan dan pemilih makanan tertentu.
>
> "Kamu ini bagaimana sih, Lia? Ini tidak doyan, itu tidak doyan.
Lantas kamu
> mau makan apa?" begitu biasanya Ibu mengomel bila saya sedang susah
makan.
> Apa boleh dikata, semua makanan kesukaan saya menjadi penyebab
demam, pilek,
> batuk, maag, dan sakit tenggorokan yang sering menyerang saya. Saya
tidak
> bisa lagi bebas menikmati es krim yang sangat saya sukai, apalagi
minum air
> es, milk shake, masakan pedas, soda, dan kopi, setelah dokter
melarang saya
> memakan makanan tersebut. Walaupun makanan dan buah-buahan berlimpah di
> kulkas Ibu, saya jarang sekali menyentuhnya.
>
> Liburan di Padang ternyata membawa hikmah tersendiri bagi saya, terutama
> dalam hal makanan. Sekarang Ibu senang sekali setiap kali saya
menghabiskan
> makanan yang dibuatkannya untuk saya. Saya juga sudah mulai menyentuh
> makanan yang ada di kulkas dan Ibu sama sekali tidak keberatan saya
> menghabiskannya selama saya sanggup.
>
> Bahkan ketika saya makan di Pizza Hut dengan sahabat saya, Mbak Wiwiek,
> akhir pekan lalu, saya makan dengan porsi yang lebih banyak dari
Mbak Wiwiek
> dan menghabiskan segelas besar es krim stroberi kesukaan saya.
> "Asyik ya, Mbak Lia, makannya banyak tapi badannya tetap kurus dan tidak
> chubby," begitu komentar Mbak Wiwiek.
>
> Makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang serta
berpuasa secara
> teratur. Nasihat Nabi Muhamad itulah yang saya praktekkan dan justru
itulah
> yang kini menyembuhkan maag saya walau saya masih belum berani minum
kopi
> atau soft drink. Tanpa anti biotik dan obat-obatan.
>
> Saya sangat mensyukuri semua yang Allah berikan pada saya. Dalam
bentuk apa
> pun.
> Seperti hari ini, teman sekantor saya membagi-bagikan kue enak dari
Dapur
> Cokelat, yang menemani saya bekerja di kantor sembari minum teh
hangat dan
> tersenyum pada hujan yang sedang bernyanyi di jendela kantor saya...
>
>
> Jakarta, 28 Oktober 2008 at 3.00 p.m.
>
> http://mutiaracinta.multiply.com
>

1b.

Re: [catcil] Makanan

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Tue Oct 28, 2008 6:58 am (PDT)

hahahahaha... Mas Yon bisa ajah... ^_^
Iyah, Mbak Wiwiek anak Bekasi... (*anak?* :D)

Salam
Lia

On 10/28/08, Yon's Revolta <kolumnis@gmail.com> wrote:
>
> makanan padang no
> gadis padang dipertimbangkan ^_^
>
> jabat kenang
> yon's
> http://penakayu.blogspot.com
>
> btw tuh wiwik anak bekasi bukan?
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "Lia Octavia"
> <liaoctavia@...> wrote:
> >
> > Makanan
> >
> >
> > Sejak saya pulang liburan dari Padang, nafsu makan saya benar-benar
> > bertambah. Mungkin karena makanan di Padang enak-enak semua sehingga
> saya
> > memberi tahu teman-teman saya untuk tidak diet kalau sedang berada di
> > Padang. Sahabat saya, Mbak Uri, menyadari benar saya menggemari
> masakan di
> > Padang yang jelas berbeda dengan masakan padang di Jakarta, karena itu
> > dengan sukarela ia mengirimkan saya satu kardus makanan berisi
> macam-macam
> > keripik dan cemilan, termasuk ikan bilih goreng yang gurih.
> >
> > Setelah berbagai keripik dan cemilan itu habis, yang sebagian saya
> bagikan
> > pada teman-teman saya, dan walau saya sudah kembali berada di
> Jakarta, saya
> > tetap gemar makan. Ibu saya senang bukan kepalang, mengingat
> sebenarnya saya
> > susah makan dan pemilih makanan tertentu.
> >
> > "Kamu ini bagaimana sih, Lia? Ini tidak doyan, itu tidak doyan.
> Lantas kamu
> > mau makan apa?" begitu biasanya Ibu mengomel bila saya sedang susah
> makan.
> > Apa boleh dikata, semua makanan kesukaan saya menjadi penyebab
> demam, pilek,
> > batuk, maag, dan sakit tenggorokan yang sering menyerang saya. Saya
> tidak
> > bisa lagi bebas menikmati es krim yang sangat saya sukai, apalagi
> minum air
> > es, milk shake, masakan pedas, soda, dan kopi, setelah dokter
> melarang saya
> > memakan makanan tersebut. Walaupun makanan dan buah-buahan berlimpah di
> > kulkas Ibu, saya jarang sekali menyentuhnya.
> >
> > Liburan di Padang ternyata membawa hikmah tersendiri bagi saya, terutama
> > dalam hal makanan. Sekarang Ibu senang sekali setiap kali saya
> menghabiskan
> > makanan yang dibuatkannya untuk saya. Saya juga sudah mulai menyentuh
> > makanan yang ada di kulkas dan Ibu sama sekali tidak keberatan saya
> > menghabiskannya selama saya sanggup.
> >
> > Bahkan ketika saya makan di Pizza Hut dengan sahabat saya, Mbak Wiwiek,
> > akhir pekan lalu, saya makan dengan porsi yang lebih banyak dari
> Mbak Wiwiek
> > dan menghabiskan segelas besar es krim stroberi kesukaan saya.
> > "Asyik ya, Mbak Lia, makannya banyak tapi badannya tetap kurus dan tidak
> > chubby," begitu komentar Mbak Wiwiek.
> >
> > Makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang serta
> berpuasa secara
> > teratur. Nasihat Nabi Muhamad itulah yang saya praktekkan dan justru
> itulah
> > yang kini menyembuhkan maag saya walau saya masih belum berani minum
> kopi
> > atau soft drink. Tanpa anti biotik dan obat-obatan.
> >
> > Saya sangat mensyukuri semua yang Allah berikan pada saya. Dalam
> bentuk apa
> > pun.
> > Seperti hari ini, teman sekantor saya membagi-bagikan kue enak dari
> Dapur
> > Cokelat, yang menemani saya bekerja di kantor sembari minum teh
> hangat dan
> > tersenyum pada hujan yang sedang bernyanyi di jendela kantor saya...
> >
> >
> > Jakarta, 28 Oktober 2008 at 3.00 p.m.
> >
> > http://mutiaracinta.multiply.com
> >
>
>
>
1c.

Re: [catcil] Makanan

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Tue Oct 28, 2008 8:43 am (PDT)

WAh, mbak lia doyan makan lagi :D
kalo pempek makin doyan, donk :D

Aku juga setelah tipes, lanjut magh (serasa koleksi penyakit :P) aku
agak berhati-hati dengan makanan. IBu sempet bingung ngeliat makanan
masih banyak di rumah. Padahal beliau sudah memisahkan makanan
beberapa toples untuk aku kalau perut sudah kembali normal. TApi, apa
mau dikata, selama hampir sebulan, aku hanya akrab dengan bubur, nasi
dan makanan lembek lainnya... :D

Alhamdulillah, ketika kondisi membaik, aku sudah boleh menyentuh
kacang mede, kue-kue, es krim dan rasanya beda banget, jadi makin
bersyukur :D dan sudah bisa makan pempek tanpa perut perlu protes...
Alhamdulillah, tidak lagi bergantung sama yang namanya obat2an :D dan
tidak perlu bolak balik kamar mandi :D

Oh, iya, aku jd seneng minum madu dan susu beruang dan isi tas selalu
ada biskuit :D

hehehhe, jadi laper ngomongin makanan, tadi abis makan soto betawi
enak banget.... :D

salam

Novi

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Lia Octavia"
<liaoctavia@...> wrote:
>
> Makanan
>
>
> Sejak saya pulang liburan dari Padang, nafsu makan saya benar-benar
> bertambah. Mungkin karena makanan di Padang enak-enak semua sehingga
saya
> memberi tahu teman-teman saya untuk tidak diet kalau sedang berada di
> Padang. Sahabat saya, Mbak Uri, menyadari benar saya menggemari
masakan di
> Padang yang jelas berbeda dengan masakan padang di Jakarta, karena itu
> dengan sukarela ia mengirimkan saya satu kardus makanan berisi
macam-macam
> keripik dan cemilan, termasuk ikan bilih goreng yang gurih.
>
> Setelah berbagai keripik dan cemilan itu habis, yang sebagian saya
bagikan
> pada teman-teman saya, dan walau saya sudah kembali berada di
Jakarta, saya
> tetap gemar makan. Ibu saya senang bukan kepalang, mengingat
sebenarnya saya
> susah makan dan pemilih makanan tertentu.
>
> "Kamu ini bagaimana sih, Lia? Ini tidak doyan, itu tidak doyan.
Lantas kamu
> mau makan apa?" begitu biasanya Ibu mengomel bila saya sedang susah
makan.
> Apa boleh dikata, semua makanan kesukaan saya menjadi penyebab
demam, pilek,
> batuk, maag, dan sakit tenggorokan yang sering menyerang saya. Saya
tidak
> bisa lagi bebas menikmati es krim yang sangat saya sukai, apalagi
minum air
> es, milk shake, masakan pedas, soda, dan kopi, setelah dokter
melarang saya
> memakan makanan tersebut. Walaupun makanan dan buah-buahan berlimpah di
> kulkas Ibu, saya jarang sekali menyentuhnya.
>
> Liburan di Padang ternyata membawa hikmah tersendiri bagi saya, terutama
> dalam hal makanan. Sekarang Ibu senang sekali setiap kali saya
menghabiskan
> makanan yang dibuatkannya untuk saya. Saya juga sudah mulai menyentuh
> makanan yang ada di kulkas dan Ibu sama sekali tidak keberatan saya
> menghabiskannya selama saya sanggup.
>
> Bahkan ketika saya makan di Pizza Hut dengan sahabat saya, Mbak Wiwiek,
> akhir pekan lalu, saya makan dengan porsi yang lebih banyak dari
Mbak Wiwiek
> dan menghabiskan segelas besar es krim stroberi kesukaan saya.
> "Asyik ya, Mbak Lia, makannya banyak tapi badannya tetap kurus dan tidak
> chubby," begitu komentar Mbak Wiwiek.
>
> Makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang serta
berpuasa secara
> teratur. Nasihat Nabi Muhamad itulah yang saya praktekkan dan justru
itulah
> yang kini menyembuhkan maag saya walau saya masih belum berani minum
kopi
> atau soft drink. Tanpa anti biotik dan obat-obatan.
>
> Saya sangat mensyukuri semua yang Allah berikan pada saya. Dalam
bentuk apa
> pun.
> Seperti hari ini, teman sekantor saya membagi-bagikan kue enak dari
Dapur
> Cokelat, yang menemani saya bekerja di kantor sembari minum teh
hangat dan
> tersenyum pada hujan yang sedang bernyanyi di jendela kantor saya...
>
>
> Jakarta, 28 Oktober 2008 at 3.00 p.m.
>
> http://mutiaracinta.multiply.com
>

1d.

Re: [catcil] Makanan

Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Tue Oct 28, 2008 6:30 pm (PDT)

waaaah, senangnya, mbak lia!
selamat yaaa
yukyuk wisata kuliner, yuk
mulai dari siomay cikini, trus ayam bakar megaria, trus mi ayam
bangka deket rumahku, trus kebab dgn banyak mayo dan saus, slurp!
yukyukyuk!

-retno-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "novi_ningsih"
<novi_ningsih@...> wrote:
>
> WAh, mbak lia doyan makan lagi :D
> kalo pempek makin doyan, donk :D
>
> Aku juga setelah tipes, lanjut magh (serasa koleksi penyakit :P) aku
> agak berhati-hati dengan makanan. IBu sempet bingung ngeliat makanan
> masih banyak di rumah. Padahal beliau sudah memisahkan makanan
> beberapa toples untuk aku kalau perut sudah kembali normal. TApi,
apa
> mau dikata, selama hampir sebulan, aku hanya akrab dengan bubur,
nasi
> dan makanan lembek lainnya... :D
>
> Alhamdulillah, ketika kondisi membaik, aku sudah boleh menyentuh
> kacang mede, kue-kue, es krim dan rasanya beda banget, jadi makin
> bersyukur :D dan sudah bisa makan pempek tanpa perut perlu protes...
> Alhamdulillah, tidak lagi bergantung sama yang namanya obat2an :D
dan
> tidak perlu bolak balik kamar mandi :D
>
> Oh, iya, aku jd seneng minum madu dan susu beruang dan isi tas
selalu
> ada biskuit :D
>
> hehehhe, jadi laper ngomongin makanan, tadi abis makan soto betawi
> enak banget.... :D
>
>
> salam
>
> Novi
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Lia Octavia"
> <liaoctavia@> wrote:
> >
> > Makanan
> >
> >
> > Sejak saya pulang liburan dari Padang, nafsu makan saya benar-
benar
> > bertambah. Mungkin karena makanan di Padang enak-enak semua
sehingga
> saya
> > memberi tahu teman-teman saya untuk tidak diet kalau sedang
berada di
> > Padang. Sahabat saya, Mbak Uri, menyadari benar saya menggemari
> masakan di
> > Padang yang jelas berbeda dengan masakan padang di Jakarta,
karena itu
> > dengan sukarela ia mengirimkan saya satu kardus makanan berisi
> macam-macam
> > keripik dan cemilan, termasuk ikan bilih goreng yang gurih.
> >
> > Setelah berbagai keripik dan cemilan itu habis, yang sebagian saya
> bagikan
> > pada teman-teman saya, dan walau saya sudah kembali berada di
> Jakarta, saya
> > tetap gemar makan. Ibu saya senang bukan kepalang, mengingat
> sebenarnya saya
> > susah makan dan pemilih makanan tertentu.
> >
> > "Kamu ini bagaimana sih, Lia? Ini tidak doyan, itu tidak doyan.
> Lantas kamu
> > mau makan apa?" begitu biasanya Ibu mengomel bila saya sedang
susah
> makan.
> > Apa boleh dikata, semua makanan kesukaan saya menjadi penyebab
> demam, pilek,
> > batuk, maag, dan sakit tenggorokan yang sering menyerang saya.
Saya
> tidak
> > bisa lagi bebas menikmati es krim yang sangat saya sukai, apalagi
> minum air
> > es, milk shake, masakan pedas, soda, dan kopi, setelah dokter
> melarang saya
> > memakan makanan tersebut. Walaupun makanan dan buah-buahan
berlimpah di
> > kulkas Ibu, saya jarang sekali menyentuhnya.
> >
> > Liburan di Padang ternyata membawa hikmah tersendiri bagi saya,
terutama
> > dalam hal makanan. Sekarang Ibu senang sekali setiap kali saya
> menghabiskan
> > makanan yang dibuatkannya untuk saya. Saya juga sudah mulai
menyentuh
> > makanan yang ada di kulkas dan Ibu sama sekali tidak keberatan
saya
> > menghabiskannya selama saya sanggup.
> >
> > Bahkan ketika saya makan di Pizza Hut dengan sahabat saya, Mbak
Wiwiek,
> > akhir pekan lalu, saya makan dengan porsi yang lebih banyak dari
> Mbak Wiwiek
> > dan menghabiskan segelas besar es krim stroberi kesukaan saya.
> > "Asyik ya, Mbak Lia, makannya banyak tapi badannya tetap kurus
dan tidak
> > chubby," begitu komentar Mbak Wiwiek.
> >
> > Makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang serta
> berpuasa secara
> > teratur. Nasihat Nabi Muhamad itulah yang saya praktekkan dan
justru
> itulah
> > yang kini menyembuhkan maag saya walau saya masih belum berani
minum
> kopi
> > atau soft drink. Tanpa anti biotik dan obat-obatan.
> >
> > Saya sangat mensyukuri semua yang Allah berikan pada saya. Dalam
> bentuk apa
> > pun.
> > Seperti hari ini, teman sekantor saya membagi-bagikan kue enak
dari
> Dapur
> > Cokelat, yang menemani saya bekerja di kantor sembari minum teh
> hangat dan
> > tersenyum pada hujan yang sedang bernyanyi di jendela kantor
saya...
> >
> >
> > Jakarta, 28 Oktober 2008 at 3.00 p.m.
> >
> > http://mutiaracinta.multiply.com
> >
>

2a.

Bls: [sekolah-kehidupan] [ruang keluarga] Ki Panggar dan Ki Goyot

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Tue Oct 28, 2008 5:34 am (PDT)

semoga mendapatkan anak yang shaleh dan sehat ya Bang
jangan lupa sms kalo udah lahir
biar nti langsung tancap nengok dede kecil
amin

--- Pada Sel, 28/10/08, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com> menulis:
Dari: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
Topik: [sekolah-kehidupan] [ruang keluarga] Ki Panggar dan Ki Goyot
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, fkmui96@yahoogroups.com, penulislepas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 28 Oktober, 2008, 9:02 AM

Ki Panggar
dan Ki Goyot

Oleh Nursalam
AR

 

Di sebuah ranjang
jelang tengah malam. Sepasang suami istri berbincang-bincang mengenai
rencana-rencana pasca persalinan anak pertama mereka. Diselingi canda tawa, dengan
bisikan doa-doa, sang suami mengelus-elus perut sang istri yang membuncit.
Seperti biasa, sang istri asyik berceloteh dan sang suami menjadi komentator
dan pendengar setia.

 

"Wah, kalo si dedek
lahir di pesisir Kalianda, pasti deh Ki Panggar muncul!" celetuk Yuni bercanda.
Kalianda adalah nama sebuah kabupaten di wilayah Lampung Selatan, yang
merupakan kota terdekat setelah Pelabuhan Bakauheni di ujung paling timur pulau
Sumatera.

 

"Ki Panggar?" tanyaku
serius. Sebagai suami berdarah Betawi asli dari seorang perempuan berdarah
Palembang dan Lampung, aku tidak cukup nyambung
dengan cerita istriku ini. Maka mengalirlah panjang lebar cerita tentang Ki
Panggar. Sebaliknya aku pun bercerita tentang kisah dari tanah kelahiranku
mengenai Ki Goyot.

 

Ketika kita menikah,
bukan hanya suami atau istri serta keluarga besarnya yang harus dikawini.
Tetapi juga budaya daerah kelahirannya. Barangkali itu hikmah mengapa dalam
perintah menikah, dalam Al Qur'an, disinggung soal "kenal mengenal antar suku
bangsa". 

 

Di pesisir Kalianda,
ada mitos, Ki Panggar akan muncul jika ada anak keturunannya yang lahir ke muka
bumi. Ki Panggar adalah macan
kumbang berwarna hitam yang konon merupakan salah satu peliharaan Radin Inten. Radin
Inten, yang juga pahlawan nasional Indonesia, adalah pangeran dari
Keratuan Darah Putih – yang berpusat di Kalianda – yang gigih melawan
penjajahan Belanda. Nah, biasanya, di pagi hari saat sang cicit canggah
kesekian lahir, maka Ki Panggar akan tampak sekelebat bertengger di atap rumah
atau dahan pohon di dekat tempat sang cicit keturunannya dilahirkan. Ki Panggar juga
diyakini menjadi pelindung anak keturunannya jika terancam mara bahaya. Mengenai
kesahihannya, wallahu a'lam bisshawwab.

 

Sementara Ki Goyot
adalah macan putih gaib. Konon
penampakannya lebih seperti hologram. Persisnya seperti penampakan tokoh Al
dalam film seri Quantum Leap.
Sebenarnya macan putih itu tak bernama. Ki Goyot adalah nama pemilik langsung
sang macan penjaga. Untuk memudahkan, orang-orang memanggilnya dengan nama sang
pemilik. Sebagai macan penjaga, Ki Goyot bertugas menjaga tanah dan kebun sang
pemilik dari gangguan orang-orang jahat. Maklum sang pemiliknya adalah jawara
dan tuan tanah terkaya di daerah Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan. Trah Ki
Goyot juga merupakan keluarga besar utama dan terbanyak jumlah keturunannya di
tempat kelahiranku. Aku sendiri termasuk cicit dari putri bungsu Ki Goyot
bernama Putu. Kami memanggilnya Nek Putu. Semasa hidupnya Nek Putu adalah tabib
dan paraji, dukun beranak.

 

Waktu kecil, aku sering
mendengar cerita dari ayahku – yang sejak kecil diasuh Nek Putu karena kedua
orangtuanya bercerai sejak ayah berusia 1 tahun – tentang seorang pencuri yang
berenang-renang berputar-putar berjam-jam 
di Kali Ciliwung – yang berbatasan dengan kebun buah Ki Goyot --hingga
lemas karena ketakutan melihat sosok sang macan putih. Atau tentang penerabas kebun yang
terkencing-kencing digertak sang penjaga. Tak pernah ada cerita sang macan
memangsa orang. Ia hanya menggertak dan mengancam dengan wujudnya yang konon
bisa membesar setinggi pohon kelapa.

 

Kini macan putih itu tak tentu
keberadaannya. Ayahku – sebagai hadiah dari Nek Putu karena mengurus beliau
hingga akhir hayatnya – ditawari mengurus sang macan putih. Namun ayah menolak.
Musyrik, kata beliau. Kita cukup
bergantung pada Allah saja, lanjutnya. Karena memang sebagai syarat mengurus Ki
Goyot sang pemilik harus menyediakan ancak
– sesajen dalam bahasa Jawa – setiap malam tertentu untuk sang macan putih.

 

Namun, mungkin si macan putih masih setia
pada nalurinya sebagai macan penjaga. Pernah sewaktu aku kelas tiga SD, seorang
tetangga yang mengontrak rumah di tempatku menggigil ketakutan karena katanya
semalaman ia mendengar auman macan di belakang rumahnya dan suara garukan kuku
macan. Paginya didapati pintu belakang rumahnya terdapat bekas cakaran kuku
memanjang dan dalam seperti cakaran kuku macan. Ayahku bilang itu perbuatan
macan putih, dan si tetangga itu pasti punya niat jahat. Belakangan, setelah si
pengontrak pindah rumah beberapa hari kemudian, diketahui ia sering mencuri
barang-barang pengontrak rumah yang lain.

 

Sahabat, menikah membuat orang kaya.
Setidaknya kaya wawasan dan kaya cerita. Dari sang istri, aku jadi tahu kenapa
orang-orang Kalianda – sewaktu aku silaturahmi Lebaran dua tahun lalu –
mengharamkan makan daging kerbau bule
atau albino. Konon Radin Inten yang merupakan leluhur orang-orang Kalianda
pernah diselamatkan seekor kerbau bule
ketika beliau tertembak oleh serdadu Belanda. Waktu beliau tak mampu berjalan,
seekor kerbau bule mendekatinya dan
menyilakan sang pahlawan naik ke punggungnya dan membawanya ke persembunyian
yang aman. Sejak saat itu Radin Inten bersumpah bahwa ia dan anak keturunannya
tidak akan memakan daging kerbau bule
seumur hidup.

 

Entah karena faktor sumpah keramat itu atau
faktor sugesti, ibu mertuaku – yang Lampung asli – menderita gatal-gatal hebat
setelah menyantap sajian kerbau bule
yang diberikan tetangga. Si tetangga alpa menyebutkan jenis daging kerbau yang
dimasaknya. Aku sendiri menghormati kepercayaan itu dalam batas-batas logika dan aqidah.
Sehingga ketika Yuni menderita gatal-gatal hebat selepas kondangan dua bulan
lalu, aku tak lantas menduga ada hidangan kerbau bule dalam pesta tersebut. Toh, terbukti akhirnya Yuni menderita
alergi karena menyantap sup asparagus kepiting.

 

Radin Inten sendiri
wafat karena pengkhianatan orang sebangsanya. Berbekal informasi sang
pengkhianat, atas perintah Belanda, dalam sebuah pesta rakyat disuguhkan
hidangan mengandung daging kerbau bule
kepada Radin Inten. Alhasil,
sang pahlawan pun tak berdaya dan mudah ditaklukkan. Barangkali agak serupa
dengan pola penaklukan terhadap Pitung, sang jagoan Betawi asal Marunda, yang gugur
ditembus pelor emas Belanda berdasarkan informasi dari teman dekat sang
pejuang.

 

Belanda, dalam catatan para sosiolog, memang
sangat memperhatikan faktor budaya dalam memahami dan menaklukkan tiap
perlawanan di bumi Nusantara. Yang fenomenal antara lain keberhasilan
penaklukan perlawanan bersenjata di Aceh berkat studi gigih Dr. Snouck
Hourgronje yang demi mempelajari Islam – sebagai elemen motivator utama dalam
susunan masyarakat Aceh – hingga menyelundup masuk ke Mekah dan berguru dari
para syekh di Masjidil Haram. Bukan main!

 

Sahabat, membangun keluarga tidaklah dalam
ruang hampa udara. Kita dan pasangan kita tidaklah muncul begitu saja, generatio spontanea. Tetapi kita adalah
anak ibu bapak kita dan putera-puteri budaya dan lingkungan asal kita. Agama
adalah panduan dan budaya merupakan pewarna keindahan berumahtangga. Pengetahuan dan pemahaman budaya tak pelak
merupakan hal penting.

 

Konon, salah satu sebab Pangeran Trunojoyo
dari Madura memberontak melawan Belanda adalah persoalan kesalahpahaman budaya.
Apa pasal? Rupanya ketika delegasi misi dagang Belanda disambut pihak kerajaan
Madura, salah seorang kepala delegasi mengecup tangan permaisuri Trunojoyo.
Dalam budaya Barat, hal tersebut adalah sebuah penghormatan tulus. Namun,
sebaliknya dalam perspektif ketimuran dan Jawa, itu adalah sebuah kelancangan. Alih-alih
terjadi transaksi, yang terjadi kemudian adalah pertumpahan darah hebat antara
kedua belah pihak.

 

Nah, tentu kita tak ingin keluarga kita
kisruh atau pecah hanya karena persoalan budaya yang sebenarnya merupakan bumbu
penyedap kehidupan berumahtangga. Setuju tidak?

 

Lenteng Agung, 28 Oktober 2008

 

 

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@ gmail.com

YM ID: nursalam_ar
http://nursalam. multiply. com











__________________________________________________________
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
3a.

Bls: [sekolah-kehidupan] [LONCENG] I-SK, ada sk junior ajaib yang te

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Tue Oct 28, 2008 5:39 am (PDT)

Mpok...mpok udah tlah atuh...
hehehe
tapi met buat Veby si pembuat logo SK
biar ganteng kayak bapaknya
amin...hehehe

--- Pada Sen, 27/10/08, Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com> menulis:
Dari: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>
Topik: [sekolah-kehidupan] [LONCENG] I-SK, ada sk junior ajaib yang telah lahir... akankah gondrong juga seperti bapaknya?
Kepada: "sekolah kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>, "veby" <vbi_djenggotten@yahoo.com>
Tanggal: Senin, 27 Oktober, 2008, 7:03 PM

Salam!
I-SK, Infotainment SK
Berita terhangat seputar sahabat SK.
Sahabat Sk dimana pun berada
Pernahkan Anda menanyakan kemana Veby manusia gondrong yang terkenal dengan logo Sk-nya berada selama ini? Apakah ia disana bersemedi untuk sebuah penantian?

Akhir-akhir ini selama dua kali saya menemukan sms aneh dari seorang calon bayi yang akhirnya jadi  bayi.. Lalu apakah hubungannya dengan Veby manusia pembuat logo SK dengan bayi ajaib itu?, akankah memiliki kesamaan bentuk rambut dan panjang rambut? silahkan intip tayangan eh sms berikut ini....

***
"Assalammualaikum, allo om,piro kbare?kenalkan, aku iman..putri kecil dari ayah vbi n bunda mira..salam kenal ya om..oiya,doain aku jd anak yg solehah y..mkc.."(veby)

Jadi ternyata bayi ajaib itu yang telah mengsms saya ketika lebaran dan hari ini jam 5an sore adalah buah cinta dari pasangan mas veby dan mba mira. selamat berbahagia.. .

NB: PANGERAN KODOK JAHAT!!! masa eike dibilang "om" kapan gue berubah jadi om2? perasaan masih pake kerudung... fiuh... btw selamat ya buat pangeran kodok.. hi..hi..piss. ..











__________________________________________________________
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
4a.

Re: (Ruang Baca) Para Priyayi: Sebuah Novel

Posted by: "Zubair Awwam" zubair_ibnu_awwam@yahoo.com   zubair_ibnu_awwam

Tue Oct 28, 2008 6:40 am (PDT)

makasih ya Mbak udah buat resensi
kalo novel2 Umar Kayam
mang TOP BGT Mbak
sukses buat Mbak

nb:
tebak siapa aku?

 

________________________________
From: Rini Nurul Badariah <rinurbad@gmail.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, October 28, 2008 5:17:55 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] (Ruang Baca) Para Priyayi: Sebuah Novel

Penulis: Umar Kayam
Penerbit: Pustaka Grafiti
Tebal: vi + 337 halaman
Cetakan: ke-12, Februari 2008
Beli di: BBC Suci, Bandung
Harga: di atas 30 ribu
Skor: 9

Soedarsono, yang setelah dewasa diubah namanya menjadi Sastrodarsono,
merupakan kebanggaan keluarganya. Dia menempatkan martabat sosial di
kalangan priyayi dengan menyelesaikan pendidikan dan menjadi guru
bantu di desa. Semua itu tidak lepas dari dukungan Ndoro Seten,
asisten wedana, yang kemudian meminta dipanggil Romo Seten olehnya.
Perlahan-lahan Sastrodarsono membangun dinasti priyayi di rumahnya,
Jalan Setenan, Wanagalih, dengan bekal pendidikan dari kedua
orangtuanya yang petani dan Ndoro Seten.

Novel ini didominasi narasi, yang sifatnya bergerak dan mengalir.
Penuh dialog dan nyaris minim deskripsi. Bagi yang kurang suka membaca
buku tebal, mungkin akan kesulitan sebab paragrafnya panjang-panjang.
Pada suatu bagian, paragraf satu dengan lainnya nyaris rapat sehingga
tidak terasa ada jeda pergantian waktu sekian puluh tahun.
Tetapi di situlah keistimewaan Umar Kayam. Ia menulis dengan leluasa,
tanpa banyak teori, bercerita sangat lancar bagaikan mendongeng secara
berhadapan muka saja. Ditambah lagi, kisah yang sarat bahasa Jawa ini
sangat nikmat dilalap dengan latar belakang tahun 60-an. Beralih-alih
dari Jawa Timur ke Tengah. Saya tergiring menghayati aneka diksi yang
tergolong 'baru' untuk diri pribadi, semisal 'ndrindil', 'kungkum',
'tatag', 'mengkis-mengkis' dan 'cegah dahar lawan guling'.

Karakter paling spesial dalam PP adalah Lantip alias Wage. Anak bakul
tempe dari Wanalawas yang hidup papa itu justru membuktikan bahwa
dirinyalah yang paling mriyayeni dari sekian banyak anggota keluarga
besar Sastrodarsono. Dengan cara pandangnya yang prasaja, tidak pernah
mengeluh, dan senantiasa berbakti, Lantip berhasil menjadi priyagung
dan dibanggakan oleh keluarga Embah Kakungnya. Ia menelan segala
kepahitan dengan tabah, tidak memprotes dan berusaha riang gembira
menjalani kehidupan. Bahkan Lantip bersabar saat Eyang Kusumo, yang
petualang dan sempat menjadi bas ketoprak, menyuruhnya memanggil Ndoro
Sepuh dengan alasan tata krama. Tetapi dialah yang selalu tampil
menyodorkan pemecahan masalah, termasuk kala menimpa kedua sepupunya
yang semula memandang sebelah mata: Marie dan Tommi. Kisah keluarga
Noegroho, putra sulung Sastrodarsono, ini memikat pula dengan
satirnya. Betapa Susanti ingin kelondo-londoan dipanggil Sus, kemudian
anak-anaknya memiliki nama kecil ala Barat.

Karakter lain yang tidak kalah mempesona ialah Siti Aisah, alias Dik
Ngaisah di mata Sastrodarsono. Melalui wanita satu ini, Umar Kayam
menunjukkan bahwa perempuan sama sekali tidak lemah dan dijajah
lelaki. Ia bahkan memperlihatkan kepriyayian sejati dengan ketegaran
sikapnya, kala ayahnya diberhentikan dari jabatan dan wafat
mengenaskan karena tidak tahan pukulan batin akibat ulahnya sendiri.
Embah Sastro Putri tersebut mendampingi suaminya dalam jatuh-bangun,
termasuk saat kepalanya ditempeleng Nippon gara-gara tidak mau
membungkuk menyembah dewa matahari.
Peristiwa berpulangnya istri Sastrodarsono, yang sangat telaten dan
penuh dukungan, ini menyeret perasaan saya dalam keharu-biruan yang
tebal. Sosok yang amat pantas diteladani.

'Para Priyayi' memaparkan gejolak kehidupan manusia-manusia yang
berpendidikan beserta interaksi dengan lingkungan sosialnya dengan
sangat cantik. Saya terhanyut dalam naik-turun cerita: duka
Sastrodarsono ketika kemenakannya yang paling berandal mati hangus
sebagai anggota gerombolan rampok, amarah Mboknya Ngadiyem ketika tahu
anaknya dihamili dan tabungan keluarganya dibawa kabur, kesederhanaan
Lantip yang rikuh dianggap priyagung oleh teman sendiri, percintaan
panas Harimurti dengan sesama aktivis Lekra, kepedihan hati
Sastrodarsono ketika berpisah dengan Martoatmojo yang dikaguminya,
salah tingkah Gadis alias Retno Dumilah karena namanya terkait seorang
sosok sejarah Mataram yang ia benci, serta kekecewaan Noegroho
saat tidak bisa menyunting gadis pujaannya yang lain agama. Tanpa
bahasa berbunga-bunga, Umar Kayam memotret semuanya dengan tajam dan
penuh daya tarik. Ia juga memperkenalkan kosakata unik seperti
'berdudukan' , 'salah lahir', dan 'buta huruf sasmita'.

Karya Umar Kayam yang cemerlang ini banyak mengandung pelajaran hidup,
nilai-nilai Jawa dan seluk-beluk priyayi yang selama ini hanya
didengar namun belum dipahami benar makna pentingnya.
Seperti ucapan Romo Seten Kedungsimo, "Priyayi utama itu, Sastro,
tidak hanya akan gagah dalam kemenangan,
tetapi juga dalam kekalahan.." (halaman 92)..

Novel 'Para Priyayi' bukan hanya apik dan enak dibaca, namun berharga
untuk diresapi dan direnungkan di sana-sini. Baik untuk mengarungi
hidup, maupun belajar menuturkan cerita melalui tulisan yang tidak
berumit-rumit.

--
Salam,
Rini Nurul Badariah
http://rinurbad. multiply. com
http://sinarbulan. multiply. com

4b.

Re: (Ruang Baca) Para Priyayi: Sebuah Novel

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Tue Oct 28, 2008 5:41 pm (PDT)

Wahh... Umar Kayam..

jadi kangen sama karya-karya beliau. thanks mbak Rin.

-sis-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Rini Nurul Badariah
<rinurbad@...> wrote:
>

5.

(rampai) Jalanku, Jalanmu, JalanNya

Posted by: "Zubair Awwam" zubair_ibnu_awwam@yahoo.com   zubair_ibnu_awwam

Tue Oct 28, 2008 6:40 am (PDT)

JALANKU, JALANMU, JALANNYA
Cordova 
 
jalanku, jalanmu, jalanNya.
terlalu lelah jiwa menyusuri.
tapaktapak lugu  tertancap.
dimemoar hidupku.
duh, alangkah luas alam semesta.
yang Kau hibahkan untukku.
aku tahu jalanmu terhampar luas olehNya.
 
Ulujami-Ciputat, Medio Oktober 2008

6a.

Re: (catcil) a million thanks to my new family: eskaers

Posted by: "Zubair Awwam" zubair_ibnu_awwam@yahoo.com   zubair_ibnu_awwam

Tue Oct 28, 2008 6:41 am (PDT)

jadi terharu neh Mbak.....
semoga dama dan sejahtera aja ya Mbak
amin! 

________________________________
From: Bu CaturCatriks <punya_retno@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, October 28, 2008 7:35:35 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] (catcil) a million thanks to my new family: eskaers

dear all,

utk kesekian kalinya, saya kembali bersyukur dgn keberadaan saya di
eska. saya ingat taburan sms dan dering2 telpon yg mendoakan
kesembuhan kami, saat minggu lalu saya dan suami sakit. saya ingat,
novi utaminingsih yg setiap paginya meng-sms saya utk
bertanya: "gimana pagi ini, no? masih lemes?"--untuk kemudian sorenya
meng-sms saya dgn "sabar ya, retno sayang, jgn banyak gerak dulu. jgn
makan macem2 dulu", saat saya mengeluh bosan seharian di rumah
menonton infotainment gugun gondrong disantet dan istri vicky
nitinegoro buka butik di banjarmasin (utk kemudian mereweli suami
saya, saat ia pulang dgn: "ayang, kayanya aku dah seabad deh nggak
nonton tipi. KOK ACARANYA MASIH KAYA GENE SEEEH???").

saya ingat, nia robiatun jumiah yg datang menjenguk membawa setengah
lusin roti keju dan puding coklat--yg dibelinya dgn penuh
pertimbangan. ia bahkan menelpon kakaknya dulu utk bertanya, "teh,
kalo orang tipes mendingan dibawain apa ya?"

saya ingat mbak febty febriani yg meng-sms dr jepang, mbak ugik madyo
di surabaya yg berusaha mengapresiasi jokes saya (jokes berubah
menjadi putri duyung, saat kaki saya nyeri dan keringat dingin),
sinta nisfuana yg menanggapi banyak pertanyaan nggak penting saya di
tengah malam saat saya sulit tidur, aline dan asma sembiring yg
menanyakan kondisi kami, kang dani ardiansyah dan mbak hamasah putri
yg mengabarkan kondisi kami via japri ke teman2 lain, juga teman2
lain seperti mas nursalam ar, kang galih ap, kang hadian febrianto,
bunda ammy ramdhania, mbak syafaatus syarifah, mbak lia octavia yg
menyarankan saya utk istirahat dan nggak mikir aneh2,juga semua
teman2 sk yg tidak bisa saya sebutkan satu persatu2.

rasa syukur ini makin menggunung sejak beberapa malam, lalu.
saat itu, menjelang tengah malam saat bapak saya di yogya meng-
sms "yogya hujan besar. jalan depan samping rumah kaya sungai".
menerima sms ini, saya sontak parno. dlm bayangan saya: bapak saya
sendirian di rumah yogya, kebanjiran. kepala saya pun merancang need
to do list:
- sms-in teman2 di yogya ttg kondisi yogya
- make sure bapak punya persediaan makanan, obat, dan selimut
- nyalain TV untuk mantau perkembangan

tahap satu, saya pun meng-sms beberapa teman di yogya. salah satunya:
sahabat sk bernama andri pranolo. sambil terus berusaha menghubungi
bapak saya (yg hpnya sulit dihubungi: fuh, bikin tambah parno aja),
saya menerima sms bahwa persediaan makanan bapak tinggal beras yg
dibawa dr rumah mbah saya.

dan di TV, tidak ada berita ttg yogya.

great.

untunglah, mas andri pranolo langsung membalas sms saya. dengan
sigapnya, beliau bahkan langsung meluncur ke rumah bapak saya utk
melihat kondisinya-- saya meng-sms beliau sekitar pukul 22.30, dan
beliau langsung jalan pukul 23.00. dan alhamdulillah, rumah bapak
saya aman. namun pintu rumah tutupan. "aku mau ngetok, takut ganggu
bapaknya mbak retno lagi istirahat," namun, beliau berjanji akan
datang lagi esok siangnya.

and he did it. twice. pertama saat bada dzuhur (yg mana bapak saya
ternyata sedang ke magelang menengok cucu), dan kedua, sepulang
kantor. dgn baik hatinya, mas andri bahkan menelpon saya, saat beliau
akhirnya berhasil bertemu dgn bapak saya. "ni, ada bapaknya mbak
retno, ni. mau ngomong nggak?"

setelah berbicara panjang lebar dengan bapak, saya pun lega.
alhamdulillah, semuanya baik2 saja. utk kemudian meminta maaf karena
telah merepotkan mas andri dgn keparnoan saya.

dan di atas semuanya,saya berterima kasih pada beliau.
sambil tak henti bersyukur, "alhamdulilah, saya berada di tengah
keluarga besar sk ini." mengutip kata mas suhadi: "sungguh, keluarga
sk adalah berkah buat saya"

setuju.

dan kepada keluarga baru saya: saya tahu, sejuta terima kasih tak
akan bisa membalas apa yg telah kalian lakukan pada saya. namun
bagaimanapun, terima kasih.

terima kasih banyak.

-retno-

6b.

Re: (catcil) a million thanks to my new family: eskaers

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Tue Oct 28, 2008 9:03 am (PDT)

samaaaaaaa

senangnya berada di eska :)

hangat, rame, seru, gokil, happy ":D

hal yang sama juga aku rasain pas sakit kemaren... dari kamu dan
temen2 yang lain :)
i love u all, halah :D

Sempat malam2 ramadhan itu udah mulai ga tahan tiduran mulu, trus rada
ada perasaan sediiih banget, iseng2 buka milis eska, kok rasanya beda
ya, ada cerita, ada perhatian, ada banyak, deh dan jadi "obat"
perasaan yang lagi kangen dan gundah, ciee, halah :D

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Bu CaturCatriks"
<punya_retno@...> wrote:
>
> dear all,
>
> utk kesekian kalinya, saya kembali bersyukur dgn keberadaan saya di
> eska. saya ingat taburan sms dan dering2 telpon yg mendoakan
> kesembuhan kami, saat minggu lalu saya dan suami sakit. saya ingat,
> novi utaminingsih yg setiap paginya meng-sms saya utk
> bertanya: "gimana pagi ini, no? masih lemes?"--untuk kemudian sorenya
> meng-sms saya dgn "sabar ya, retno sayang, jgn banyak gerak dulu. jgn
> makan macem2 dulu", saat saya mengeluh bosan seharian di rumah
> menonton infotainment gugun gondrong disantet dan istri vicky
> nitinegoro buka butik di banjarmasin (utk kemudian mereweli suami
> saya, saat ia pulang dgn: "ayang, kayanya aku dah seabad deh nggak
> nonton tipi. KOK ACARANYA MASIH KAYA GENE SEEEH???").
>
> saya ingat, nia robiatun jumiah yg datang menjenguk membawa setengah
> lusin roti keju dan puding coklat--yg dibelinya dgn penuh
> pertimbangan. ia bahkan menelpon kakaknya dulu utk bertanya, "teh,
> kalo orang tipes mendingan dibawain apa ya?"
>
> saya ingat mbak febty febriani yg meng-sms dr jepang, mbak ugik madyo
> di surabaya yg berusaha mengapresiasi jokes saya (jokes berubah
> menjadi putri duyung, saat kaki saya nyeri dan keringat dingin),
> sinta nisfuana yg menanggapi banyak pertanyaan nggak penting saya di
> tengah malam saat saya sulit tidur, aline dan asma sembiring yg
> menanyakan kondisi kami, kang dani ardiansyah dan mbak hamasah putri
> yg mengabarkan kondisi kami via japri ke teman2 lain, juga teman2
> lain seperti mas nursalam ar, kang galih ap, kang hadian febrianto,
> bunda ammy ramdhania, mbak syafaatus syarifah, mbak lia octavia yg
> menyarankan saya utk istirahat dan nggak mikir aneh2,juga semua
> teman2 sk yg tidak bisa saya sebutkan satu persatu2.
>
> rasa syukur ini makin menggunung sejak beberapa malam, lalu.
> saat itu, menjelang tengah malam saat bapak saya di yogya meng-
> sms "yogya hujan besar. jalan depan samping rumah kaya sungai".
> menerima sms ini, saya sontak parno. dlm bayangan saya: bapak saya
> sendirian di rumah yogya, kebanjiran. kepala saya pun merancang need
> to do list:
> - sms-in teman2 di yogya ttg kondisi yogya
> - make sure bapak punya persediaan makanan, obat, dan selimut
> - nyalain TV untuk mantau perkembangan
>
> tahap satu, saya pun meng-sms beberapa teman di yogya. salah satunya:
> sahabat sk bernama andri pranolo. sambil terus berusaha menghubungi
> bapak saya (yg hpnya sulit dihubungi: fuh, bikin tambah parno aja),
> saya menerima sms bahwa persediaan makanan bapak tinggal beras yg
> dibawa dr rumah mbah saya.
>
> dan di TV, tidak ada berita ttg yogya.
>
> great.
>
> untunglah, mas andri pranolo langsung membalas sms saya. dengan
> sigapnya, beliau bahkan langsung meluncur ke rumah bapak saya utk
> melihat kondisinya--saya meng-sms beliau sekitar pukul 22.30, dan
> beliau langsung jalan pukul 23.00. dan alhamdulillah, rumah bapak
> saya aman. namun pintu rumah tutupan. "aku mau ngetok, takut ganggu
> bapaknya mbak retno lagi istirahat," namun, beliau berjanji akan
> datang lagi esok siangnya.
>
> and he did it. twice. pertama saat bada dzuhur (yg mana bapak saya
> ternyata sedang ke magelang menengok cucu), dan kedua, sepulang
> kantor. dgn baik hatinya, mas andri bahkan menelpon saya, saat beliau
> akhirnya berhasil bertemu dgn bapak saya. "ni, ada bapaknya mbak
> retno, ni. mau ngomong nggak?"
>
> setelah berbicara panjang lebar dengan bapak, saya pun lega.
> alhamdulillah, semuanya baik2 saja. utk kemudian meminta maaf karena
> telah merepotkan mas andri dgn keparnoan saya.
>
> dan di atas semuanya,saya berterima kasih pada beliau.
> sambil tak henti bersyukur, "alhamdulilah, saya berada di tengah
> keluarga besar sk ini." mengutip kata mas suhadi: "sungguh, keluarga
> sk adalah berkah buat saya"
>
> setuju.
>
> dan kepada keluarga baru saya: saya tahu, sejuta terima kasih tak
> akan bisa membalas apa yg telah kalian lakukan pada saya. namun
> bagaimanapun, terima kasih.
>
> terima kasih banyak.
>
> -retno-
>

7.

(Ramoai) Menunggu Pagi

Posted by: "Zubair Awwam" zubair_ibnu_awwam@yahoo.com   zubair_ibnu_awwam

Tue Oct 28, 2008 6:42 am (PDT)

MENUNGGU PAGI
Cordova

menggeliat sepasang mata,
di balik jendela.
sambil menunggu mentari membuka diri,
di ranting pohon perindu.
mengharap pengantar koran,
sampai kepada Tuannya.
tepat di depan� teras beranda.
berkatalah pengantar koran:
�Tuan koran ini masih hangat!�
ditemani kopi pekat Tuannya menjawab:
�jangan lupa besok lebih pagi agar kopi pekat saya tak dingin.�
terusiklah burungburung sambil berkicauan menunggu pagi.

Ulujami-Ciputat, Medio Oktober 2008

8a.

Izin kan Saya Jadi Murid d Sini ^_^

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Tue Oct 28, 2008 6:44 am (PDT)

Assalamu'alaikum ...

Perkenalkan ... nama saya Hariyanty Thahir
panggil saja Anty
Saya berasal dari medan, pernah mutasi ke batam selama 1.4 tahun
Sejak Juni 08 sudah kembali menikmati kasih sayang utuh dari
ibu,kakak,abang,keponakan,dan sahabat2 saya d Medan
^_^ hal indah yg saya rasakan tahun ini...bisa kembali ke kampung halaman

Sejak 3 tahun 8 bulan yang lalu saya bergabung menjadi amil di Rumah
Zakat Indonesia Cab Medan
Setelah sebelumnya mengajar selama 8 tahun
Bukannya dunia pendidikan tidak indah,
Tapi saya tergoda masuk ke RZI justru karena ingin membantu anak2
mendapatkan mendapatkan beasiswa dan bisa bersekolah dengan tenang.

Baru 1 bulan saya bergabung, sudah ada 36 anak yg mendapatkan beasiswa
padahal saat itu saya masih freelance
Nah, apa yg terjadi jika saya all out ???
Dan ^_^ Alhamdulillah hingga saat ini, Medan sudah memiliki anak asuh
diatas angka 600 anak
Bahkan diantaranya ada yg sudah menjadi amil dengan prestasi yg baik
(nantikan kisahnya ^_^)

Saat ini dunia beasiswa sudah di pegang oleh orang lain
Dan saya melangkah ke dunia ibu hamil, dan peningkatan kesehatan
masyarakat, hehehe
Sejak 4 bulan yang lalu saya di beri amanah untuk melayani ummat lewat
RUMAH BERSALIN GRATIIS
Sebelumnya setahun saya mencicipi dunia Marketing dengan tugas utama
memperkenalkan RZI ke masyarakat lewat Media.
Jadilah tulisan2 saya sering d muat di koran Medan dan Batam ^_^

Banyak peristiwa yang menjadi pelangi di sini
Dan saya selalu menjadi murid yang selalu berusaha belajar dan terus
belajar

Pengalaman ini terlalu berharga jika saya simpan sendiri
Karenanya izinkan saya tuk menjadi murid yang nantinya akan berbagi
pengalaman di milis yang luar biasa ini
^_^

Kemarin ada amil yang habis masa kontrak nya
sebelum pamit dia mengatakan :
"Banyak hal yang bisa saya jadikan bekal bu. Dulu saya tidak bisa
berbicara di hadapan orang lain, tapi setelah gabung disini saya
merasakan perubahan yang luar biasa dalam diri saya"

"Sekolah kehidupan" saya d RZI akan saya perluas dengan "sekolah" d
Milis ini
Karenanya ...
Izin kan saya jadi murid di sini
^_^

Boleh kan mbak, mas, teteh, aa, abang, kakak ^_^

terima kasih ....

Wassalam
From Zero To Hero ...
antz

8b.

Re: Izin kan Saya Jadi Murid d Sini ^_^

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Tue Oct 28, 2008 6:56 am (PDT)

wa'allaikum salam...
wah mba, baru kenal aja udah bikin saya kagum:)
selamat datang ya...
semoga betah

salam kenal,
Nia Robie'

Pada 28 Oktober 2008 17:33, hariyanty thahir <anty_th@yahoo.com> menulis:

> Assalamu'alaikum ...
>
> Perkenalkan ... nama saya Hariyanty Thahir
> panggil saja Anty
> Saya berasal dari medan, pernah mutasi ke batam selama 1.4 tahun
> Sejak Juni 08 sudah kembali menikmati kasih sayang utuh dari
> ibu,kakak,abang,keponakan,dan sahabat2 saya d Medan
> ^_^ hal indah yg saya rasakan tahun ini...bisa kembali ke kampung halaman
>
> Sejak 3 tahun 8 bulan yang lalu saya bergabung menjadi amil di Rumah
> Zakat Indonesia Cab Medan
> Setelah sebelumnya mengajar selama 8 tahun
> Bukannya dunia pendidikan tidak indah,
> Tapi saya tergoda masuk ke RZI justru karena ingin membantu anak2
> mendapatkan mendapatkan beasiswa dan bisa bersekolah dengan tenang.
>
> Baru 1 bulan saya bergabung, sudah ada 36 anak yg mendapatkan beasiswa
> padahal saat itu saya masih freelance
> Nah, apa yg terjadi jika saya all out ???
> Dan ^_^ Alhamdulillah hingga saat ini, Medan sudah memiliki anak asuh
> diatas angka 600 anak
> Bahkan diantaranya ada yg sudah menjadi amil dengan prestasi yg baik
> (nantikan kisahnya ^_^)
>
> Saat ini dunia beasiswa sudah di pegang oleh orang lain
> Dan saya melangkah ke dunia ibu hamil, dan peningkatan kesehatan
> masyarakat, hehehe
> Sejak 4 bulan yang lalu saya di beri amanah untuk melayani ummat lewat
> RUMAH BERSALIN GRATIIS
> Sebelumnya setahun saya mencicipi dunia Marketing dengan tugas utama
> memperkenalkan RZI ke masyarakat lewat Media.
> Jadilah tulisan2 saya sering d muat di koran Medan dan Batam ^_^
>
> Banyak peristiwa yang menjadi pelangi di sini
> Dan saya selalu menjadi murid yang selalu berusaha belajar dan terus
> belajar
>
> Pengalaman ini terlalu berharga jika saya simpan sendiri
> Karenanya izinkan saya tuk menjadi murid yang nantinya akan berbagi
> pengalaman di milis yang luar biasa ini
> ^_^
>
> Kemarin ada amil yang habis masa kontrak nya
> sebelum pamit dia mengatakan :
> "Banyak hal yang bisa saya jadikan bekal bu. Dulu saya tidak bisa
> berbicara di hadapan orang lain, tapi setelah gabung disini saya
> merasakan perubahan yang luar biasa dalam diri saya"
>
> "Sekolah kehidupan" saya d RZI akan saya perluas dengan "sekolah" d
> Milis ini
> Karenanya ...
> Izin kan saya jadi murid di sini
> ^_^
>
> Boleh kan mbak, mas, teteh, aa, abang, kakak ^_^
>
> terima kasih ....
>
> Wassalam
> From Zero To Hero ...
> antz
>
>
>
8c.

Re: Izin kan Saya Jadi Murid d Sini ^_^

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Tue Oct 28, 2008 8:56 am (PDT)

selamat datang mba hariyanty
kalo saya noviyanti :D

halah

Selamat datang di eska, ntar sharing pengalamannya ya, pasti seru2
banget tuh ;) bekerja di RZI.. :)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "hariyanty thahir"
<anty_th@...> wrote:
>
> Assalamu'alaikum ...
>
> Perkenalkan ... nama saya Hariyanty Thahir
> panggil saja Anty
> Saya berasal dari medan, pernah mutasi ke batam selama 1.4 tahun
> Sejak Juni 08 sudah kembali menikmati kasih sayang utuh dari
> ibu,kakak,abang,keponakan,dan sahabat2 saya d Medan
> ^_^ hal indah yg saya rasakan tahun ini...bisa kembali ke kampung
halaman
>
> Sejak 3 tahun 8 bulan yang lalu saya bergabung menjadi amil di Rumah
> Zakat Indonesia Cab Medan
> Setelah sebelumnya mengajar selama 8 tahun
> Bukannya dunia pendidikan tidak indah,
> Tapi saya tergoda masuk ke RZI justru karena ingin membantu anak2
> mendapatkan mendapatkan beasiswa dan bisa bersekolah dengan tenang.
>
> Baru 1 bulan saya bergabung, sudah ada 36 anak yg mendapatkan beasiswa
> padahal saat itu saya masih freelance
> Nah, apa yg terjadi jika saya all out ???
> Dan ^_^ Alhamdulillah hingga saat ini, Medan sudah memiliki anak asuh
> diatas angka 600 anak
> Bahkan diantaranya ada yg sudah menjadi amil dengan prestasi yg baik
> (nantikan kisahnya ^_^)
>
> Saat ini dunia beasiswa sudah di pegang oleh orang lain
> Dan saya melangkah ke dunia ibu hamil, dan peningkatan kesehatan
> masyarakat, hehehe
> Sejak 4 bulan yang lalu saya di beri amanah untuk melayani ummat lewat
> RUMAH BERSALIN GRATIIS
> Sebelumnya setahun saya mencicipi dunia Marketing dengan tugas utama
> memperkenalkan RZI ke masyarakat lewat Media.
> Jadilah tulisan2 saya sering d muat di koran Medan dan Batam ^_^
>
>
> Banyak peristiwa yang menjadi pelangi di sini
> Dan saya selalu menjadi murid yang selalu berusaha belajar dan terus
> belajar
>
> Pengalaman ini terlalu berharga jika saya simpan sendiri
> Karenanya izinkan saya tuk menjadi murid yang nantinya akan berbagi
> pengalaman di milis yang luar biasa ini
> ^_^
>
> Kemarin ada amil yang habis masa kontrak nya
> sebelum pamit dia mengatakan :
> "Banyak hal yang bisa saya jadikan bekal bu. Dulu saya tidak bisa
> berbicara di hadapan orang lain, tapi setelah gabung disini saya
> merasakan perubahan yang luar biasa dalam diri saya"
>
> "Sekolah kehidupan" saya d RZI akan saya perluas dengan "sekolah" d
> Milis ini
> Karenanya ...
> Izin kan saya jadi murid di sini
> ^_^
>
> Boleh kan mbak, mas, teteh, aa, abang, kakak ^_^
>
> terima kasih ....
>
> Wassalam
> From Zero To Hero ...
> antz
>

9.

(Ruang Baca) Buku Pintar Al Quran

Posted by: "fauzi dex" fauzidex@yahoo.com   fauzidex

Tue Oct 28, 2008 6:44 am (PDT)

BUKU PINTAR AL QURAN

http://qultummedia.com/Indeks-Al-Quran-Lengkap.html

Rasulullah
saw bersabda, �Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari
Al-Qur`an dan mengajarkannya.� (HR Bukhari � Muslim). Mempelajari
Al-Qur`an dan mengajarkannya adalah pekerjaan mulia sehingga
mendapatkan predikat terbaik dari Allah dan rasul-Nya. Dan, masih
banyak lagi keutamaan dan pahala yang diberikan Allah kepada mereka.

Bahkan,
satu huruf pun yang dibaca menjadi kebaikan yang dilipatgandakan
menjadi sepuluh kebaikan. Andai saja seseorang membaca, menelaah,
menghafal, dan mempelajarinya tentu ia akan mendapatkan pahala dan
kebaikan yang tidak terbilang besarnya.

Namun, pada praktiknya,
sebagian orang sering mengalami kesulitan dalam mempelajari Al-Qur`an,
terutama bagi pemula. Yaitu, disebabkan oleh beberapa faktor, di
antaranya minimnya penguasaan bahasa Arab,
sistematika susunan ayat-ayat Al-Qur`an yang berpindah-pindah tema dari
ayat ke ayat, dan masih sedikitnya ayat-ayat yang telah dihafal. Tentu
lebih berat lagi bagi mereka yang benar-benar tidak bisa baca Al-Qur`an.

Kesulitan-kesulitan
di atas bisa menjadikan seseorang enggan belajar Al-Qur`an. Tentu ini
adalah problema yang mesti diselesaikan dan dicari solusinya agar
belajar Al-Qur`an tidak menjadi beban. Sebab, Allah juga menyukai orang
yang membuat kemudahan dalam suatu urusan.

Dalam kaitan di atas,
QultumMedia telah menerbitkan buku �Buku Pintar Al-Qur`an� yang disusun
oleh Abu Nizhan. Buku ini menjadi salah satu solusi tepat dalam
mendapatkan kemudahan mempelajari atau mengkaji Al-Qur`an.

Buku ini berisi indeks Al-Qur`an dalam bahasa Indonesia untuk mempermudah mencari ayat-ayat tertentu sesuai kebutuhan, berisi
tema besar isi kandungan Al-Qur`an yang disusun sesuai judul �mulai
dari rukun Islam, rukun iman,
muamalah, dan seterusnya- sehingga membantu mempermudah dalam mencari
ayat sekaligus memahami kandungan Al-Qur`an, serta membahas ilmu tajwid sebagai pegangan utama dalam membaca Al-Qur`an.

Selain
itu, dibahas pula ulumul Qur`an yang meliputi tafsir dan kitab-kitab
tafsir. Terakhir, yaitu membahas sebab-sebab diturunkannya Al-Qur`an
(asbabu nuzul) yang merupakan salah satu bagian pokok dalam memahami
kandungan Al-Qur`an.

Buku ini sangat bermanfaat bagi siapa saja
yang hendak berhubungan dengan Al-Qur`an. Terutama bagi yang ingin
menelaah atau mempelajari Al-Qur`an.

=============================================================

Penulis : Abu Nizhan
Ukuran : 17.5 x 24 cm.
Tebal : xii + 574 hlm.
Penerbit : QultumMedia
ISBN : 979-017-045-9
Harga : Rp 89.500,-

"Dengan
kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang mengikuti
keridaan-Nya, menuju jalan keselamatan. Dan (dengan kitab itu pula)
Allah mengeluarkan orang-orang itu dari kegelapan kepada cahaya yang
terang benderang dengan seizin-Nya, dan memberi petunjuk kepada mereka
menuju jalan yang lurus." (QS Al-Maidah [5]:16)

Di antara keistimewaan Buku Pintar Al-Qur'an ini:
Menyusun
tema besar isi kandungan Al-Qur'an yang disesuaikan dengan judul, mulai
dari rukun Islam, rukun iman, sampai muamalah sehingga membantu
mempermudah dalam mencari ayat sekaligus memahami kandungan AI-Qur'an.
Mengetengahkan
indeks AI-Qur'an dalam bahasa Indonesia, sehingga mempermudah mencari
ayat sesuai kebutuhan. Di samping itu, diielaskan kata-kata yang asing
di dalam AI-Qur'an.
Membahas ilmu tajwid, sebagai pegangan utama dalam membaca AI-Qur'an.
Mengenalkan ulumul Qur'an, ilmu tafsir, dan kitab-kitab tafsir sebagai panduan dalam mengetahui berbagai metode penafsiran.
Memberikan pemahaman tentang Asbabun Nuzul (sebab turunnya ayat) sebagai bagian pokok dalam memahami kandungan ayat-ayat Al-Qur'an.
Mencantumkan peta lokasi peristiwa yang diceritakan dalam AI-Qur'an.

10.

[bahasa] Di Tahoen ke Delapan Poeloeh Soempah Pemoeda Teroetjap

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Tue Oct 28, 2008 6:55 am (PDT)

*Di Tahoen Ke Delapan Poeloeh Soempah Pemoeda Teroetjap*

Oleh Lia Octavia

*Bangun pemudi pemuda **Indonesia***

*Tangan bajumu singsingkan untuk negara*

*Masa yang akan datang kewajibanmu lah*

*Menjadi tanggunganmu terhadap nusa*

*Menjadi tanggunganmu terhadap nusa*

Suasana sore ini di kantor saya tiba-tiba menjadi meriah.
Teman-teman sekantor saya bersama-sama menyanyikan lagu Bangun Pemudi Pemuda
sambil mengepalkan tangan ke atas dan berjalan berkeliling ruangan kantor
diiringi nyanyian hujan di tepi jendela. "Oh iya, hari ini hari sumpah
pemuda ya? Aku lupa," ujar saya sambil tersenyum sewaktu salah seorang teman
sekantor saya menarik tangan saya untuk ikut bernyanyi. Kami, pemuda dan
pemudi yang juga sekaligus pekerja kantoran hari ini turut merayakan hari
yang bersejarah bagi bangsa ini. Pemuda, yang digambarkan seperti permata di
dalam mentari dalam lagu Forever Young-nya Alphaville.

Saya teringat suatu sore yang sejuk, saya bersama teman-teman
FLP Depok menghadiri launching buku salah seorang sahabat saya, Mas Hadi, di
Pusat Dokumentasi HB Jassin Taman Ismail Marzuki. Sebelum diskusi dimulai,
saya berkata pada Mas Emil Akbar, "Mas Emil, coba lihat foto-foto yang
tergantung di dinding ruangan ini," seraya menunjuk pada deretan foto hitam
putih yang memenuhi dinding.

"Mereka, para pemuda yang mengukir prestasi di jamannya, pemuda yang kini
kita kenang dan hormati berkat karya-karya mereka, para sastrawan yang
banyak menyumbangkan jasa pada negeri ini. Suatu hari nanti, lima puluh atau
seratus tahun dari sekarang, mungkinkah foto-foto kita yang akan terpajang
di sini?" ujar saya.

Mas Emil tersenyum. "Ya, mereka memang orang-orang besar, Lia," jawabnya.

"Kira-kira, apakah mereka berpikir akan dikenang dengan cara seperti ini
waktu mereka seusia kita? Menjalani hidup seperti kita saat ini, menulis,
berdiskusi�" tanyaku lagi.

"Entahlah, mungkin saja, Lia," jawab Mas Emil pelan. Mungkin ia juga
terpikir hal yang sama olehku dan tidak dapat menemukan jawabannya dengan
bertanya pada para pemuda di foto itu karena mereka sudah berpulang semua ke
hadapan Sang Pencipta.

Tidak pantaslah rasanya saya menggambarkan bagaimana pemuda Indonesia jaman
sekarang tanpa melihat gambaran diri saya dan teman-teman saya, yang sedang
menikmati masa muda yang sekarang. Kami gemar membaca buku-buku agama Islam,
filsafat Islam, hadist, tafsir, tasawuf, tetapi kami juga gemar membaca
buku-buku sastra, puisi, dan filsafat barat. Kami gemar membaca buku-buku
bertema serius dan ilmiah tetapi kami juga gemar membaca komik elex media
seperti Chinmi, Kungfu Boy, serial misteri dan buku cerita Jepang.

Kami belajar mengaji, menghafal Qur'an, mendengarkan murottal, tetapi kami
juga gemar mendengarkan lagu klasik, Mozart, Beethoven, Johann Pachelbel,
Josh Groban, Sarah Brightman, Andrea Boccelli. Kami suka mendengarkan
Raihan, Debu, Opick, tetapi kami juga menyukai lagu-lagu Aya Ueto, Utada
Hikaru, L'arc En Ciel, dan Kitaro. Kami suka lagu-lagu Chrisye, Potret,
Afgan, tetapi kami juga suka lagu Panic At The Disco, Limp Bizkit,
Metallica, Evanescence.

Kami gemar menonton film karya anak negeri seperti Gie dan Laskar Pelangi,
tetapi kami juga gemar menonton Les Miserables, Phantom Of The Opera,
Spiderman, Harry Potter, Slam Dunk, Samurai X dan X-Man.

Saya ingat suatu ketika seusai pengajian, saya dan Mbak Uri kepingin
menonton Pirates Of The Caribbean di sebuah bioskop di bilangan Jakarta
Selatan. Tiket untuk pertunjukkan sore sudah habis terjual dan hanya
tersedia tiket untuk pertunjukkan jam 9 malam. Tak dapat saya lupakan
kejadian di loket penjualan tiket film saat itu.

"Mau nonton film apa, Dik?" tanya penjual tiket sambil memandang kami berdua
dengan pandangan menyelidik.

"Mau nonton Pirates Of Caribbean, Mbak,' jawab Mbak Uri.

"Tiket untuk pertunmjukan pukul tujuh sudah habis. Yang ada hanya yang jam
sembilan malam," kata penjual tiket itu sambil memandang kami lekat-lekat.

"Oh ga papa, Mbak. Kita ambil tiket yang jam sembilan malam aja," jawab Mbak
Uri seraya ia melihatku mengangguk dengan penuh semangat.

"Tapi selesainya akan malam sekali, Dik! Mungkin jam sebelas
malam! Apakah di pesantren boleh pulang larut malam begitu?" tukas penjual
tiket itu.

Kami berdua berpandangan. Saya menyadari memang hanya kami
berdua yang berkerudung di lobi bioskop itu.

"Tapi aku mau nonton Jack Sparrow!" jawab saya keras kepala.

"Ya sudah, asal jangan takut pulang kemalaman ya!" kata petugas
itu yang mengira kami berdua dari pesantren. Dan kami memang benar-benar
pulang jam sebelas malam saat itu.

Saya dan teman-teman di organisasi kepenulisan juga giat menulis
untuk berdakwah. Kami cinta damai tetapi kami juga sering bertengkar saat
rapat bahkan di depan para senior kami, kami bisa ngambek dan menangis
sekaligus. Kami suka makan di emperan dan warung tenda tetapi kami juga suka
menikmati buffet yang enak di hotel dan resto terkenal. Kami biasa naik bis,
angkot atau kereta, tetapi kami juga senang ngebut naik motor di pegunungan,
menikmati kenyamanan pesawat terbang dan menonton Max Payne di dalam mobil
Alphard dan Benz. Kami ringan tangan dan gemar ikut dalam kegiatan-kegiatan
sosial, bersedekah dan menolong yang berkekurangan tetapi kami juga suka
membeli baju bagus atau membeli HP model terkini atau meng-up grade lap top
dan komputer kami dengan program-program canggih. Kami yang kerap
bertanya-tanya apakah rasa nasionalisme kami akan luntur bila kami lebih
suka menyimpan US dollar daripada rupiah.

Kami adalah pemudi dan pemuda yang sedang belajar mengembangkan diri,
mengenal arti kehidupan, dan mengenal jati diri. Kami yang mengambil
sebagian kenikmatan yang ditawarkan dunia, meletakkannya di atas tangan
kami, dan menggunakannya sebagai sarana untuk menuju akherat. Kami yang
masih hijau dalam kedewasaan dan belajar menjadi bijak. Kami yang selalu
bersemangat dan meledak-ledak serta cenderung melawan. Kami yang selalu
menginginkan perubahan dalam waktu yang singkat. Kami yang masih gemar
bermain dan berlari-larian di bawah siraman hujan. Kami yang masih rindu
bermanja-manja pada kedua orang tua kami.

Dan biar demikian, sumpah pemuda yang terucap delapan puluh tahun yang lalu,
senantiasa menjadi akar dan rumah di dalam hati kami, sehingga ke belahan
bumi manapun kami melangkah, dengan bangsa mana pun kami berbaur, berbicara
dan menulis dengan berbagai bahasa asing, kami tetaplah pemuda dan pemudi
Indonesia, yang selalu menggenggam erat kerinduan pada tanah tumpah darah,
membelanya kala diserang, mempertahankannya kala berusaha direbut,
mengibarkan Sang Saka Merah Putih di ujung tiang tertinggi di seluruh
negeri.

Walau kami tidak menusukkan bambu runcing ke dada para penjajah, tidak
berperang mengangkat senjata bergerilya melawan penjajah, tidak mengenakan
karung goni sebagai pakaian dan tidak makan tanah berlumpur, kami adalah
pemudi pemuda yang sama dengan mereka yang bersumpah bertanah air satu,
berbangsa satu, berbahasa satu; Indonesia, di tahun ke delapan puluh sumpah
itu terucap.

Youth; you can't live without them, you can't do without them because they
are beautiful�

Jakarta, 28 Oktober 2008 at 8.45 p.m.

Saat sumpah pemuda terucap oleh generasi delapan puluh tahun setelah pertama
kali sumpah itu dicetuskan

http://mutiaracinta.multiply.com

********
11.

Jual Buku Second (@ Rp.35.000)

Posted by: "Ain Nisa" jurnalcahaya@yahoo.com   jurnalcahaya

Tue Oct 28, 2008 7:21 am (PDT)

aslm.
Dear friends, menjelang akhir tahun, gw mau cuci gudang nih alias mau jual novel-novel second. Tapi tenaang, kondisinya masih oke (yang Lisa See, The Interior itu bahkan masih baru) dan 80% sudah disampul plastik (coz i love my books, jadi mereka tidak teraniaya hehehe).

Semua one price, Rp.35.000 saja.
Kalau pesen langsung 3, didiskon jadi cuma Rp.100.000

Ini listnya yaa...:

1. The Interior, Lisa See (bk baru, thriller dengan setting china, harga normal sekarang masih 60rb-70rb)

2. The Vagina Monologues - Eve Ensler (bk.impor, dan sangat feminis)

3. The Amulet of Samarkand - Jonathan Stroud (seri pertama dari The Bartimaeus Trilogy, fiksi ttg penyihir, jgn bayangkan harry potter karena buku ini lebih menyorot sisi gelap para penyihir dan jin)

4. Area X - Elisa V.Handayani (penulis muda Indonesia yang riset novelnya diakui luar biasa oleh Melani Budianta, Guru Besar Fak.Sastra UI dan Helvy Tiana Rosa)

5. A Farewell to Arms - Ernest Hemingway (love story legendaris yang diadaptasi jadi film, In Love and War)

6. Amnesti - Kumpulan cerpen dari Ernest hemingway, Jean-Paul Sartre, Milan Kundera, Gabriel Garcia Marquez, Najib Mahfouz, dan lain lain.

7. Mimpi-mimpi Einstein - Alan Lightman (bk.surealis)

8. Gadis Garut - S.Abdullah Assegaf (roman multietnik Indonesia)

9. A Father's Affair - Karel Glastra van Loon (Bk. pemenang The Generale Bank Literature Prize, International Bestseller)

10. Freakonomics - Steven D.Levitt & Stephen J.Dubner

11. Balthassar's Odyssey (Nama Tuhan yang Keseratus) - Amin Maalouf (novel terjemahan dari bhs.perancis)

12. Agar Badai Cepat Berlalu - Georgia Within, PhD (Buku psikologi untuk mengatasi trauma pasca bencana, didedikasikan untuk para korban tsunami Aceh)

kalau ada yang mau Pesan, Bisa sms/tlp Ain di 0813 1809 4283  atau 021 986 946 82

btw, semua pesanan ditambah ongkos kirim ya (tergantung tujuan dan berat kiriman nih). Jadi, begitu sudah dikirim, baru gw akan sms untuk kasih tahu berapa total pembayarannya.

sekian iklannya

thanks guys!

wass

-Ain-

12a.

Re: [Kelana] 1000 Langkah Pagi dan Petang

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Tue Oct 28, 2008 8:31 am (PDT)

BAru aja ngelewatin UPN dari cinere menuju fatmawati...
PErjalanan yang melelahkan, membingungkan...

BTw, udah coba rute naik kopaja dari depan upn langsung blok m, terus
dari terminal naik 72, 2 kali berarti 5.000 perak???

aku lupa no berapa, dan ga tahu apakah jarang atau ga? seingatku aku
naik itu sama tya, abis pulang dari rumah kang dani waktu itu.
Perjalanannya kayaknya jauh, tapi agak lupa juga karena tertidur pulas
setelah otak atik buku MC rame2 :D

Aku sendiri, sering mendatangi wilayah selatan untuk ke kantor klien.
KAlau dilihat-lihat emang paling banyak di jaksel. Dari berangkat
sampai pulang, aku pilih rute berbeda, bahkan kalau kemalaman, milih
ga pulang dan tidur di kosan waktu kuliah, atau milih pulang ke rumah
kakak... atau yanh pokoknya ga sama deh antara pulang dan pergi,
kecuali kalo emang udah tepar... dan ga berasa di jalan karena tidur
melulu :D

Tapi, walau sering gonta ganti rute, kenapa ya hobi nyasarku masih
melekat erat :((

barusan nyasar berkali2
fiyuh

salam yah buat si bayi tampan dan bunbun cantik ;)

Novi

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Kang Dani <fil_ardy@...> wrote:
>
> 1000 Langkah Pagi dan Petang
> ~Oleh Dani Ardiansyah~
>
> Sudah
> hampir 4 bulan saya tinggal di Pangkalan Jati, daerah perbatasan antara
> Depok dan Jakarta Selatan. Secara administratif rumah kami terletak di
> daerah pemerintahan Depok, tapi secara geografis kami masih berada
di daerah selatan Jakarta.
>
> Sebagaimana
> dearah-daerah perbatasan lainnya, jalanan menuju ke sana juga jelek,
> berlubang, becek, tidak beraturan. Coba saja perhatikan jalan-jalan di
> perbatasan, rata-rata tidak terlalu diperhatikan oleh pemerintah
> daerahnya.
>
> Sesekali
> coba berkunjung ke selatan Jakarta, menuju perbatasan antara Jakarta
> Selatan dan Depok. Jika mengambil jalur jalan Fatmawati, maka tidak
> akan terlalu sulit menemukan lokasi ujung paling selatan kota Jakarta
> ini.
>
> Dari arah RS Fatmawati, jalan raya yang cenderung padat kendaraan pada
> jam-jam kerja ini masih mulus tekstur aspalnya. Melewati pasar pondok
> labu, kita sudah berada hampir di ujung selatan Jakarta. Ada sebuah
> Rumah Sakit Umum yang
> cukup besar di sebelah kiri jalan, RS Peri Kasih. Dan setelahnya, juga
> ada bangunan besar yang sangat mudah di jadikan patokan directory,
> Universsitas Pembangunan Nasional (UPN).
>
> Di
> jalan tusuk sate tepat didepan UPN, ada banyak pedagang kaki lima yang
> berjajar di bahu jalan, tepat di sudut tusuk sate itu terdapat sebuah
> mini market dari salah satu waralaba yang sudah banyak terdapat di
> banyak tempat.
> Sebuah pohon beringin rindang tua juga masih angkuh berdiri, dan
> menjadi tempat bernaung belasan tukang ojek yang menunggu penumpang.
Dan disanalah rumah kontrakan kami, di batas kota.
>
> Setiap
> hari kerja, saya akan berangakat menuju kantor dengan beberapa opsi
> yang tentunya opsi-opsi tersebut memiliki plus minusnya.
>
> Opsi
> pertama, saya nebeng membonceng motor tetangga yang rata-rata satu
> jalur dengan saya. Hal ini sempat beberapa kali saya lakukan jika
> kebetulan pas saya keluar dari pintu kontrakan, mereka melintas di
> depan saya dan menawarkan tumpangan. Lumayan, Saya jadi bisa menghemat
> 2 hal: Waktu dan uang. Tapi cara ini tidak bisa saya jadikan andalan,
> karena tidak setiap hari saya keluar pintu dan mereka melintas. Saya
> pun tidak mencoba membuat dengan sengaja kebetulan-kebetulan seperti
> itu.
>
> Opsi
> kedua, Saya naik angkutan umum 3 kali, dan turun tepat di depan kantor
> saya di daerah Radio Dalam. Rutenya: Cilobak  -> Pondok Labu Rp
> 2000,  Pondok Labu -> Lebak Bulus Rp 3500.  Lebak Bulus -> Radio
> Dalam Rp 2500-> Total ongkos Rp 8000 x 2 (PP) = Rp 16000 x 26 hari
> kerja = Rp 416.000. Sebuah angka yang luamayan :D
>
> Opsi
> ketiga, saya naik angkutan umum 2 kali. Rutenya : Cilobak -> Pondok
> Labu Rp 2000, Pondok Labu -> Blok M (turun di Blok A) Rp 2500 Total
> Ongkos Rp 4500 x 2 (PP) = Rp 9000 x 26 hari kerja = Rp 234000, lumayan
> menghemat Rp 182.000.
>
> Tentu
> saja, sebagai orang yang memahami kondisi rekening pribadi, saya akan
> memilih opsi ketiga. Sebenarnya opsi pertama lebih menyenangkan, tapi
> ada sesuatu yang membuat saya enggan untuk melakukan itu. Nah, untuk
> menjalani opsi ketiga ini, tentu ada konsekuensi yang harus saya
> tanggung. Dan konsekuensi itu adalah 1000 langkah pagi dan petang. Ya
> benar, saya harus berjalan kaki dari Pasar Blok A ke Radio Dalam,
> menembus pasar, pemukiman yang rapat dengan  saluran air yang kurang
> lancar dan menebarkan aroma tidak sedap, melintasi komplek TNI AL lalu
> sampailah di Radio Dalam.
>
> Saya
> tidak tahu jarak dalam satuan meter dari mulai saya turun dari Metro
> Mini di Pasar Blok A sampai ke Radio Dalam. Lalu saya berfikir untuk
> mengukur jarak tersebut dengan hitungan yang lebih realistis, yaitu
> langkah kaki saya. Bisa jadi langkah kaki masing orang berbeda-beda,
> yang akan membuat perbedaan jumlah ayunan langkahnya juga berbeda. 1000
> langkah itupun, adalah hitungan yang sudah saya ringkas sedemikian
> rupa, demi alasan estetika pemilihan judul tulisan ini ^_^.
>
> Sebenarnya,
> jumlah langkah kaki yang saya tempuh setia pagi lebih dari 1300
> langkah, tapi lagi-lagi saya tidak bisa mengingatnya dengan baik berapa
> tepatnya saya melangkah. Maka saya bulatkan saja menjadi 1000 langkah.
>
> Saya
> teringat kata-kata Mario Teguh, seorang motivator. Bahwa: "Rutinitas
> membunuh semangat. Jadi, pastikan, tiap harinya anda belajar hal-hal
> baru. "
> Tentu
> saja saya merasa jenuh ketika harus berhati-hati melangkah di atas
> jalanan  pasar yang becek, ketika melintasi tumpukan sampah yang busuk
> dan lalat-lalat yang menyebalkan, ketika harus menghirup asap knalpot
> bajaj, ketika keringat membuat pakaian rapi saya lusuh, ketika mencium
> selokan yang aromanya tercium meski 10 meter saya sudah melewatinya,
> pemukiman yang rapat dengan aroma rumah tangga yang aneh, dan ketika
> presensi jam masuk kantor saya selalu merah, dan lain-lain. Ya saya
> jenuh.
>
> Lalu saya mencoba memetik sesuatu dari rutinitas saya, sebagaimana
Ali bin Abi Thalib berkata, "Jikalau hikmah itu ada di dalam gunung,
niscaya akan aku goncangkan gunung itu!". Baiklah, harus ada yang bisa
saya ambil dari rutinitas saya tersebut.
>
> Melewati
> Pasar, saya merasa sangat beruntung untuk tidak bekerja sejak dini hari
> dengan berkarung-karung sayuran, daging ayam, tempe, ikan asin, buah
> belimbing, kasur palembang, belepotan minyak goreng, kompor semawar
> (sejenis kompor minyak yang nyalanya sangat berisik), barisan bajaj dan
> lainnya.
>
> Alhamdulillah,
> saya masuk kantor pukul 08.30 pagi, pun masih sering terlambat, dan
> masih sempat sarapan dengan baik. Saya beruntung bekerja di ruangan
> berpendingin udara, di hadapan komputer dan fasilitas menyenangkan
> lainnya, itupun saya masih sering mencuri-curi waktu untuk menuliskan
> hal ini.
>
> Melewati
> pemukiman rapat, saya merasa sangat beruntung untuk dapat tinggal di
> sebuah rumah yang bersih, berlantai ubin, dengan sanitasi dan ventilasi
> yang baik, jauh dari selokan yang beraroma tak sedap, tidur di atas
> kasur berpegas ditemani seorang Bidadari cantik dan Seorang Bayi
> tampan.
>
> Melewati
> sebuah kios rokok, yang sarat dengan orang-orang pasar yang berdesakan
> menyaksikan berita pagi di sebuah televisi di dalam kios tersebut, saya
> merasa beruntung punya sebuah televisi 21 inc yang bisa saya nikmati
> sepuas-puasnya tanpa harus berdiri dengan kaki dikerubungi lalat, pun
> tv tersebut saya beli second.
>
> Melewati
> sebuah pos ronda dengan seorang perempuan paruhbaya kumal, rambut
> gimbal, kulit coklat, dan sedikit seram dan bertelanjang dada meringkuk
> kedinginan, tapi dia tertawa cekikikan ketika saya melintas. Saya
> merasa sangat beruntung masih dianugerahi pikiran yang sehat wal'afiat
> dengan tubuh yang juga bugar dan mendapatkan asupan gizi yang cukup,
> pun saya masih sering tertawa terbahak-bahak untuk hal yang tidak
> penting.
>
> Sampai
> di Jalan Raya Radio Dalam, dan menyaksikan seorang pengendara motor
> yang bersimbah darah karena tertabrak oleh sebuah mobil box milik
> sebuah swalayan yang buka 24 jam, saya merasa sangat beruntung masih
> diberikan keselamatan meski harus berjalan melintasi semua ngilu di
> sepanjang jalan. Lalu, saya akan kembali mencari cermin dan
> memantulkannya ke dalam hati saya pada 1000 langkah petang nanti.
>
> Fabiayyi 'alaaa irobbikuma tukadzibaan:
> So which of the favors of your Lord would you deny? 
>
> Dani Ardiansyah
> I-Moov Mobile Solution
> Jl. Radio Dalam Raya No. 5H Lt. 4
> HP: 085694771764
>

12b.

Re: [Kelana] 1000 Langkah Pagi dan Petang

Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Tue Oct 28, 2008 4:52 pm (PDT)

ah, kang dani ini.
selaluuu aja bikin orang mau nangis baca tulisanmu, saking harunya.
like usual.

jadi ingat nasehat ibu saya ttg menghadapi momen2 tidak menyenangkan:
"bandingkan sama orang yg di bawah kita, no. coba bayangin, masih
mending kita, daripada orang yg dipenjara. mereka nggak bisa kemana2,
hidupnya terasing, masa depan suram, makan susah. tuh, masih enak
kita kan?"

thanks for writing, kang dani.

ps: jalan kaki 1000 langkah itu sehat, lho. anlene malah nyaranin
10ribu langkah sehari utk mencegah osteoporosis :)

-retno-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "novi_ningsih"
<novi_ningsih@...> wrote:
>
> BAru aja ngelewatin UPN dari cinere menuju fatmawati...
> PErjalanan yang melelahkan, membingungkan...
>
> BTw, udah coba rute naik kopaja dari depan upn langsung blok m,
terus
> dari terminal naik 72, 2 kali berarti 5.000 perak???
>
> aku lupa no berapa, dan ga tahu apakah jarang atau ga? seingatku aku
> naik itu sama tya, abis pulang dari rumah kang dani waktu itu.
> Perjalanannya kayaknya jauh, tapi agak lupa juga karena tertidur
pulas
> setelah otak atik buku MC rame2 :D
>
> Aku sendiri, sering mendatangi wilayah selatan untuk ke kantor
klien.
> KAlau dilihat-lihat emang paling banyak di jaksel. Dari berangkat
> sampai pulang, aku pilih rute berbeda, bahkan kalau kemalaman, milih
> ga pulang dan tidur di kosan waktu kuliah, atau milih pulang ke
rumah
> kakak... atau yanh pokoknya ga sama deh antara pulang dan pergi,
> kecuali kalo emang udah tepar... dan ga berasa di jalan karena tidur
> melulu :D
>
> Tapi, walau sering gonta ganti rute, kenapa ya hobi nyasarku masih
> melekat erat :((
>
> barusan nyasar berkali2
> fiyuh
>
>
> salam yah buat si bayi tampan dan bunbun cantik ;)
>
>
> Novi
>
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Kang Dani <fil_ardy@>
wrote:
> >
> > 1000 Langkah Pagi dan Petang
> > ~Oleh Dani Ardiansyah~
> >
> > Sudah
> > hampir 4 bulan saya tinggal di Pangkalan Jati, daerah perbatasan
antara
> > Depok dan Jakarta Selatan. Secara administratif rumah kami
terletak di
> > daerah pemerintahan Depok, tapi secara geografis kami masih berada
> di daerah selatan Jakarta.
> >
> > Sebagaimana
> > dearah-daerah perbatasan lainnya, jalanan menuju ke sana juga
jelek,
> > berlubang, becek, tidak beraturan. Coba saja perhatikan jalan-
jalan di
> > perbatasan, rata-rata tidak terlalu diperhatikan oleh pemerintah
> > daerahnya.
> >
> > Sesekali
> > coba berkunjung ke selatan Jakarta, menuju perbatasan antara
Jakarta
> > Selatan dan Depok. Jika mengambil jalur jalan Fatmawati, maka
tidak
> > akan terlalu sulit menemukan lokasi ujung paling selatan kota
Jakarta
> > ini.
> >
> > Dari arah RS Fatmawati, jalan raya yang cenderung padat kendaraan
pada
> > jam-jam kerja ini masih mulus tekstur aspalnya. Melewati pasar
pondok
> > labu, kita sudah berada hampir di ujung selatan Jakarta. Ada
sebuah
> > Rumah Sakit Umum yang
> > cukup besar di sebelah kiri jalan, RS Peri Kasih. Dan setelahnya,
juga
> > ada bangunan besar yang sangat mudah di jadikan patokan directory,
> > Universsitas Pembangunan Nasional (UPN).
> >
> > Di
> > jalan tusuk sate tepat didepan UPN, ada banyak pedagang kaki lima
yang
> > berjajar di bahu jalan, tepat di sudut tusuk sate itu terdapat
sebuah
> > mini market dari salah satu waralaba yang sudah banyak terdapat di
> > banyak tempat.
> > Sebuah pohon beringin rindang tua juga masih angkuh berdiri, dan
> > menjadi tempat bernaung belasan tukang ojek yang menunggu
penumpang.
> Dan disanalah rumah kontrakan kami, di batas kota.
> >
> > Setiap
> > hari kerja, saya akan berangakat menuju kantor dengan beberapa
opsi
> > yang tentunya opsi-opsi tersebut memiliki plus minusnya.
> >
> > Opsi
> > pertama, saya nebeng membonceng motor tetangga yang rata-rata satu
> > jalur dengan saya. Hal ini sempat beberapa kali saya lakukan jika
> > kebetulan pas saya keluar dari pintu kontrakan, mereka melintas di
> > depan saya dan menawarkan tumpangan. Lumayan, Saya jadi bisa
menghemat
> > 2 hal: Waktu dan uang. Tapi cara ini tidak bisa saya jadikan
andalan,
> > karena tidak setiap hari saya keluar pintu dan mereka melintas.
Saya
> > pun tidak mencoba membuat dengan sengaja kebetulan-kebetulan
seperti
> > itu.
> >
> > Opsi
> > kedua, Saya naik angkutan umum 3 kali, dan turun tepat di depan
kantor
> > saya di daerah Radio Dalam. Rutenya: Cilobak  -> Pondok Labu Rp
> > 2000,  Pondok Labu -> Lebak Bulus Rp 3500.  Lebak Bulus -> Radio
> > Dalam Rp 2500-> Total ongkos Rp 8000 x 2 (PP) = Rp 16000 x 26 hari
> > kerja = Rp 416.000. Sebuah angka yang luamayan :D
> >
> > Opsi
> > ketiga, saya naik angkutan umum 2 kali. Rutenya : Cilobak ->
Pondok
> > Labu Rp 2000, Pondok Labu -> Blok M (turun di Blok A) Rp 2500
Total
> > Ongkos Rp 4500 x 2 (PP) = Rp 9000 x 26 hari kerja = Rp 234000,
lumayan
> > menghemat Rp 182.000.
> >
> > Tentu
> > saja, sebagai orang yang memahami kondisi rekening pribadi, saya
akan
> > memilih opsi ketiga. Sebenarnya opsi pertama lebih menyenangkan,
tapi
> > ada sesuatu yang membuat saya enggan untuk melakukan itu. Nah,
untuk
> > menjalani opsi ketiga ini, tentu ada konsekuensi yang harus saya
> > tanggung. Dan konsekuensi itu adalah 1000 langkah pagi dan
petang. Ya
> > benar, saya harus berjalan kaki dari Pasar Blok A ke Radio Dalam,
> > menembus pasar, pemukiman yang rapat dengan  saluran air yang
kurang
> > lancar dan menebarkan aroma tidak sedap, melintasi komplek TNI AL
lalu
> > sampailah di Radio Dalam.
> >
> > Saya
> > tidak tahu jarak dalam satuan meter dari mulai saya turun dari
Metro
> > Mini di Pasar Blok A sampai ke Radio Dalam. Lalu saya berfikir
untuk
> > mengukur jarak tersebut dengan hitungan yang lebih realistis,
yaitu
> > langkah kaki saya. Bisa jadi langkah kaki masing orang berbeda-
beda,
> > yang akan membuat perbedaan jumlah ayunan langkahnya juga
berbeda. 1000
> > langkah itupun, adalah hitungan yang sudah saya ringkas sedemikian
> > rupa, demi alasan estetika pemilihan judul tulisan ini ^_^.
> >
> > Sebenarnya,
> > jumlah langkah kaki yang saya tempuh setia pagi lebih dari 1300
> > langkah, tapi lagi-lagi saya tidak bisa mengingatnya dengan baik
berapa
> > tepatnya saya melangkah. Maka saya bulatkan saja menjadi 1000
langkah.
> >
> > Saya
> > teringat kata-kata Mario Teguh, seorang motivator.
Bahwa: "Rutinitas
> > membunuh semangat. Jadi, pastikan, tiap harinya anda belajar hal-
hal
> > baru. "
> > Tentu
> > saja saya merasa jenuh ketika harus berhati-hati melangkah di atas
> > jalanan  pasar yang becek, ketika melintasi tumpukan sampah yang
busuk
> > dan lalat-lalat yang menyebalkan, ketika harus menghirup asap
knalpot
> > bajaj, ketika keringat membuat pakaian rapi saya lusuh, ketika
mencium
> > selokan yang aromanya tercium meski 10 meter saya sudah
melewatinya,
> > pemukiman yang rapat dengan aroma rumah tangga yang aneh, dan
ketika
> > presensi jam masuk kantor saya selalu merah, dan lain-lain. Ya
saya
> > jenuh.
> >
> > Lalu saya mencoba memetik sesuatu dari rutinitas saya, sebagaimana
> Ali bin Abi Thalib berkata, "Jikalau hikmah itu ada di dalam gunung,
> niscaya akan aku goncangkan gunung itu!". Baiklah, harus ada yang
bisa
> saya ambil dari rutinitas saya tersebut.
> >
> > Melewati
> > Pasar, saya merasa sangat beruntung untuk tidak bekerja sejak
dini hari
> > dengan berkarung-karung sayuran, daging ayam, tempe, ikan asin,
buah
> > belimbing, kasur palembang, belepotan minyak goreng, kompor
semawar
> > (sejenis kompor minyak yang nyalanya sangat berisik), barisan
bajaj dan
> > lainnya.
> >
> > Alhamdulillah,
> > saya masuk kantor pukul 08.30 pagi, pun masih sering terlambat,
dan
> > masih sempat sarapan dengan baik. Saya beruntung bekerja di
ruangan
> > berpendingin udara, di hadapan komputer dan fasilitas menyenangkan
> > lainnya, itupun saya masih sering mencuri-curi waktu untuk
menuliskan
> > hal ini.
> >
> > Melewati
> > pemukiman rapat, saya merasa sangat beruntung untuk dapat tinggal
di
> > sebuah rumah yang bersih, berlantai ubin, dengan sanitasi dan
ventilasi
> > yang baik, jauh dari selokan yang beraroma tak sedap, tidur di
atas
> > kasur berpegas ditemani seorang Bidadari cantik dan Seorang Bayi
> > tampan.
> >
> > Melewati
> > sebuah kios rokok, yang sarat dengan orang-orang pasar yang
berdesakan
> > menyaksikan berita pagi di sebuah televisi di dalam kios
tersebut, saya
> > merasa beruntung punya sebuah televisi 21 inc yang bisa saya
nikmati
> > sepuas-puasnya tanpa harus berdiri dengan kaki dikerubungi lalat,
pun
> > tv tersebut saya beli second.
> >
> > Melewati
> > sebuah pos ronda dengan seorang perempuan paruhbaya kumal, rambut
> > gimbal, kulit coklat, dan sedikit seram dan bertelanjang dada
meringkuk
> > kedinginan, tapi dia tertawa cekikikan ketika saya melintas. Saya
> > merasa sangat beruntung masih dianugerahi pikiran yang sehat
wal'afiat
> > dengan tubuh yang juga bugar dan mendapatkan asupan gizi yang
cukup,
> > pun saya masih sering tertawa terbahak-bahak untuk hal yang tidak
> > penting.
> >
> > Sampai
> > di Jalan Raya Radio Dalam, dan menyaksikan seorang pengendara
motor
> > yang bersimbah darah karena tertabrak oleh sebuah mobil box milik
> > sebuah swalayan yang buka 24 jam, saya merasa sangat beruntung
masih
> > diberikan keselamatan meski harus berjalan melintasi semua ngilu
di
> > sepanjang jalan. Lalu, saya akan kembali mencari cermin dan
> > memantulkannya ke dalam hati saya pada 1000 langkah petang nanti.
> >
> > Fabiayyi 'alaaa irobbikuma tukadzibaan:
> > So which of the favors of your Lord would you deny? 
> >
> > Dani Ardiansyah
> > I-Moov Mobile Solution
> > Jl. Radio Dalam Raya No. 5H Lt. 4
> > HP: 085694771764
> >
>

13a.

[Catcil] Aaaah, lagi-lagi Aku Nyasar

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Tue Oct 28, 2008 11:09 am (PDT)


Pagi ini, lagi-lagi aku harus
memutar ulang jadwalku. Tadi malam toner habis. Aku harus menunda
mengeprint naskah dan tertidur dengan suksesnya ketika komputer masih
menyala.Alhasil, sepagian itu aku ngebut, sambil mikir-mikir, bagaimana
mungkin aku pergi ketiga tempat yang berjauhan itu hari ini juga. Aku
ada janji di Cinere, kemudian di Depok dua tengah dan terakhir daerah
Blok M Plaza.

Rencananya,
aku akan berangkat pagi-pagi sekali agar aku bisa menyambangi tiga
tempat itu, tapi apa daya.. rencana tinggal rencana. Segalanya baru
benar-benar selesai pukul dua. Hal itu terpengaruh juga dengan tragedi toner yang membuatku mengisi 2 toner sekaligus hari itu. Fiyuh, aku harus lebih memerhartikan inventaris kerjaanku...

Ketika
kegundahan melanda, entah apa yang bisa aku lakukah *halah lebai
sekali... Kakak dengan hati "angel" dan "jagoan" ini datang memberi
pertolongan. Beliau bersedia mengantar aku ke Cinere. Seingatku baru
sekali aku datangi tempat itu, lagian juga naik angkot. :P *sempat ngelewatin juga sekali *pake angkot :D

Dari rumah aku sudah mulai bertanya rute apa saja yang harus kulewati dan banyak lagi. Tapi, entah kenapa ada keraguan;

"apa
aku bisa menjadi penunjuk arah yang baik, aku kan punya memori  ruang
yang buruk, aku bisa nyasar dalam rumah orang atau kantor orang yang
memang tidak terlalu akrab. Aku juga pernah salah jalan, salah rumah
dan tanpa sadar, suka muter-muter menuju suatu tempat yang sebenarnya
bisa dilewati dengan singkat"

"Aku
tak tahu mana barat, mana timur, mana utara, mana selatan, bahkan dulu
aku sempat bingung yang mana kanan dan yang mana kiri" 

Hmm, tapi, dicoba saja.

Akhirnya,
aku, kakak perempuanku beserta bayinya yang berusia 5 bulan dan ibu
meluncur lewat tol jor. Saat itu masih baik-baik saja hingga kami
memilih keluar tol *ups, aku lupa. Pokoknya setelah keluar, di sana ada
Giant gede, deh :D

Aku
berkali-kali menanyakan rute ke kantor setempat dan ternyata kami salah
jalan dan kelewat. Aaaaah, betapa bodohnya aku. Aku sudah berkali-kali
jalan ke daerah lebak bulus, ciputat, mana ada cinere di situ...
Jadinya, kami pun dibawa berjalan-jalan menelusup melewati jalan
kertamukti, mengikuti jalan, hingga nembus-nembus menuju vila cinere
mas dan masih harus terus hingga kata kunci itu mulai disadari. CINERE
MALL.

Aaah,
kenapa aku ga bisa simpel begini? Kenapa aku ga nanya langsung di mana
Cinere Mall, kenapa aku ga lewat tol fatmawati saja dan tinggal terus
melewati UPN dan terus hingga Griya Ruko Cinere... Hal ini baru aku
sadari ketika kami pulang. Begitu mudahnya jalan menuju fatmawati
hingga akhirnya sampai perempatan Fatmawati yang memang sudah cukup
akrab denganku. Kenapa aku harus berpikir, keluar tol paling jauh,
supaya lancar, padahal kalau bisa, lewat Fatmawati lebih mudah...

Aku
benar-benar membawa kakakku untuk melintasi daerah selatan. Jalan-jalan
ga jelas :D dan aku lupa berapa kali aku bertanya ke orang. Dari mulai
tukang warung, bapak-bapak yang di jalan, satpam yang lagi naik motor,
tukang voucher dan otakku begitu lemah untuk menarik kata kunci dan
menghubungkan kata-mereka sambil membayangkan jalan menuju lokasi.

Alhamdulillah, akhirnya sampai lokasi juga dengan perasaan seperti menemukan intan permata di bebatuan *emang ada gitu? :D

Aaah, beginilah kalau sering mengandalkan supir. Bukan supir pribadi, tapi supir bus, angkot, mikrolet dan kalau bener-bener hopeless, tukang ojek atau bajaj jadi sasaran utama *hayooo tunjukkan aku jalan... halah :P

Aku benar-benar ga enak sama kakak yang pasti kelelahan... Sebelumnya, aku pernah membawa mereka nyasar.. :D

Dulu,
waktu aku masih berkantor di kampung melayu, aku lupa belokan menuju
kantor, jadilah kami berputar-putar hingga akhirnya sampai kantor... fiyuh,
maaf ya mbak pipit sayang... bu, ...ata..  dan kemudian aku pun
menambah deret kekesalan ketika akan pulang, aku dengan mudahnya bilang
pokoknya lo tahu, deh kalo masuk tol di fatmawati, padahal itu daerah
baru buat dia...dan aku memang tak bisa ikut pulang karena masih ada
janji lagi. Itu pun sudah meng-cancel 1 janji...  fiyuh

Dari
Fatmawati aku segera meluncur menuju Blok M. Ada janji dengan
teman-teman untuk ditraktir :D. Aku yang masih terngantuk-ngantuk,
dengan pedenya menaiki tangga penyebrangan dan mencari-cari Blok M
Plaza. "Kok ga ada ya?" pindah ke mana coba? Huah, lagi-lagi aku telmi,
seharusnya aku masuk dulu lewat pintu  tempat2 bus masuk terminal, dan
menyebrang. Bukannya nyebrang dari tempat bus-bus ke luar, sampai botak
aku juga ga akan nemu Blok M Plaza. :(

Aaaaah,
entah kenapa, orang yang aku tanya saat itu, tak menjawab
jelas dan ga lama aku tanya, dia pergi menjauh. Aku emang ga ngerti dan
ga konek. Dan ketika menanyakan ke orang lain, setelah cari2 plaza Blok
M di tempat yang salah, lagi-lagi si ibu tak menjawab tidak
jelas........

Tolooooooooooooooooooooooong... aku bener-bener
buta arah dan ga tahu. Kenapa mereka seperti menghindari aku????? Apa
karena aku memang tampak terlalu bodoh, sudah berada sangat dekat
dengan Blok M, tapi nanya-nanya, atau mereka mengira aku bakal mintain
uang? duh, apa tampangku itu kayak gitu :D *huhuhuhuhuh... tak boleh
bersuuzon ria, nov :D

Akhirnya,
aku berhasil menemukan Blok M Plaza setelah bolak-balik bertanya ke
temanku via telepon. Yup, dahulu dia pernah "menemukan" aku yang tengah
nyasar di "Blok M entahlah" (aku bingung, ada mall, ada plaza, ada pasaraya, ada melawai, ada banyak, deh).
Seingatku kata-kata dia saat itu begini "Lo diem di situ, ntar gw yang
ke sana" dan aku percaya, dia akan "menemukan" aku dan aku pun diam
dengan manisnya :D karena aku ga percaya kalau aku mampu menuju tempat
dia... :P

Huah, tepok tangan buat Ade, yang cuma aku kasi tahu ancer-ancer sanggup menemukan "anak hilang" ini :D

Ade
mengingatkanku kalau letak Blok M Plaza itu di seberang pintu masuk
bus. Yah, alhamdulillah, ketika mulai malam, kabel di otakku mulai
konek :D dan sampailah aku di lokasi. Syukurnya, ga berapa lama aku
langsung menemukan tempat janjian kami.

Hah, aku tak
membayangkan kalau harus nyasar di dalam mall. Percaya atau tidak? aku
berkali-kali mengalaminya. Aku sering muter-muter ga jelas untuk cari
tempat ke luar mall... :D makanya lebih milih ke mall yang simpel aja
dan yah, kebiasaan muter-muter entah kenapa selalu ada. Aku ga niat,
deh beneran... kalau tanpa sengaja aku harus salah jalan, muter untuk
naik eskalator yang udah di depan mata...

aaaaaah, betapa parahnya bakat nyasarku...
dan membuatku selalu punya cerita panjang tentang perjalananku....

Aaaah, lagi-lagi aku nyasar

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.rezaervani.com/

13b.

Re: [Catcil] Aaaah, lagi-lagi Aku Nyasar

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Tue Oct 28, 2008 5:07 pm (PDT)

Tepuk tangan deh buat Mbak Novi, dikau kayaknya dah jadi icon Nyasar di SK [ups...sorii!! ;P] Aku sih jarang banget nyasar, asalkan pergi jalan-jalannya ma Ela [daya ingat rute tuh anak emang HEBAT!!!] Kalo aku harus pergi sendiri, aku harus sudah memastikan dulu angkot/rute mana aja yang harus dilewati [Thank Pak hadian, dah dikasih jalur rute angkot seluruh Bandung] Coz kalo nyasar-nyasar gak jelas ma supir angkot, bisa dipastikan aku akan mmberikan sumbangan gede-gedean ke supir angkot..wack [dikau tau sendiri kan daku anak kos. So, penghematan super duper ketat harus dilakukan, supaya tetep bisa beli buku. Halah.....:D]Gak usah nyesel klo nyasar, pasti ada hikmahnya. Tuh, minimal udah jadi selembar tulisan panjang hehehe...:sinta:

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com YM: sinthionk

--- On Tue, 10/28/08, novi khansa' <novi_ningsih@yahoo.com> wrote:
From: novi khansa' <novi_ningsih@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Aaaah, lagi-lagi Aku Nyasar
To: "sekolah kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Date: Tuesday, October 28, 2008, 6:08 PM

Pagi ini, lagi-lagi aku harus
memutar ulang jadwalku. Tadi malam toner habis. Aku harus menunda
mengeprint naskah dan tertidur dengan suksesnya ketika komputer masih
menyala.Alhasil, sepagian itu aku ngebut, sambil mikir-mikir, bagaimana
mungkin aku pergi ketiga tempat yang berjauhan itu hari ini juga. Aku
ada janji di Cinere, kemudian di Depok dua tengah dan terakhir daerah
Blok M Plaza.















14.

[Artikel] Terapis Tanpa Bingkai

Posted by: "Okky Sulistijo" semarang_nlp@yahoo.com   okky_sulistijo

Tue Oct 28, 2008 4:58 pm (PDT)

Terapis Tanpa Bingkai

Bebererapa hari yang lalu ada seorang Ibu yang bertanya kepada saya tentang bagaimana hubungan antara mind dengan neuro logical level.
Saya bertanya kepada orang tersebut, �Apa manfaat Ibu paham tentang hubungan antara mind dengan neuro logical level?�
�Saya ini terapis Pak, saya perlu paham sampai sejauh apa saya dapat bekerja sama dengan klien saya untuk membantu mereka dengan terapi guna menyadari kehidupan mereka saat ini. Saya tidak ingin menjadi TUHAN bagi mereka.�
�Menjadi TUHAN bagi klien Ibu?�
�Iya Pak, jika saya keliru memahami hubungan antara mind dengan neuro logical level maka saya dengan sangat kurang ajar dan sengaja telah menggantikan keberadaan TUHAN dalam kehidupan klien saya. Saya takut Pak, saya orang beragama bukanlah itu DOSA YANG SANGAT BESAR?�
Menahan satu gejolak dalam diri saya, saya teringat sebuah judul dan materi coaching yang saya berikan kepada teman saya beberapa bulan sebelumnya �Reframing without Frame for Therapist�.
Hebat sekali Ibu ini! Bukanlah melakukan terapi untuk seseorang sebenarnya melakukan reframe untuk orang tersebut? Bukankah terapi bertujuan membantu orang tersebut dapat mengkoneksikan kerja seluruh pikiran dan perasaannya (Conscious, Subconscious dan Unconscious Mind) secara utuh melalui kerja logika normal secara sadar? Lalu bila terapis yang melakukan reframe dengan frame terapis itu sendiri tanpa paham batasan Wilayah TUHAN, apa jadinya?
Ingin rasanya menampar pipi saya sendiri �. Berapa kali ya saya secara sadar atau tidak sadar menggantikan posisi TUHAN dalam kehidupan sesorang?
Bukankah manusia terlahir dengan nilai kebenaran yang sebenar-benarnya benar untuk diyakini? Bukankah manusia terlahir dengan identitas TUHAN di dalamnya? Bukankah manusia terlahir dengan spirit TUHAN yang terus berkobar? Bukankah manusia terlahir dengan tanpa batas untuk semakin memahami betapa TUHAN tanpa batas?
Saya ambil bolpen lalu saya gambar seperti gambar di bawah ini:
(Gambar dapat didownload dengan gratis dengan klik di sini)�
�Nah Bu, barangkali gambar ini dapat membantu kita semakin berhati-hati untuk tidak mengambil Wilayah TUHAN dalam kita berkarya.��
Okky Sulistijo
#1 Master of Abundance Coach

Website: http://www.okkysulistijo.com

Victory Access International
Coaching - Consulting - Training
Jalan Srinindito Selatan I/11
Semarang - Central Java
Indonesia

Mobile Phone:
+6281 - VA WAY - 82
(+62�81 -� 8 2��9 2�9�� -�82)

15a.

Apa Khabar?

Posted by: "Pandika Sampurna" pandika_sampurna@yahoo.com   pandika_sampurna

Tue Oct 28, 2008 5:15 pm (PDT)

Anak-anak ESKA, apa khabar?
 
Cukup panjang perjalanan estafet saya dari ke Dumai, Bali, Batam, dan terakhir menjadi gelandangan semalam di Bandung.
Alhamdulillah sekarang sudah pulang kandang.
 
Bagaimana dengan yang lain?
Setelah liburan lebaran cukup panjang, semua sekarang kelihatannya sudah masuk kelas.
Masih ada beberapa nama yang belum muncul-muncul. Kita sepertinya sudah kehilangan Mas Adjie, Mbak Icha, dan beberapa nama lainnya.
Mudah-mudahan kita doakan suatu saat mereka akan singgah lagi ke rumah di langit ini ya.
 
Salam Sukses,
Pandika Sampurna 
 

15b.

Re: Apa Khabar?

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Tue Oct 28, 2008 5:30 pm (PDT)


Alhamdulillah baik pak...

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Pandika Sampurna
<pandika_sampurna@...> wrote:
>
> Anak-anak Elanan estafet saya dari ke Dumai, Bali, Batam, dan
terakhir menjadi gelandangan semalam di Bandung.
> Alhamdulillah sekarang sudah pulang kandang.
>
> Bagaimana dengan yang lain?
> Setelah liburan lebaran cukup panjang, semua sekarang kelihatannya
sudah masuk kelas.
> Masih ada beberapa nama yang belum muncul-muncul. Kita sepertinya
sudah kehilangan Mas Adjie, Mbak Icha, dan beberapa nama lainnya.
> Mudah-mudahan kita doakan suatu saat mereka akan singgah lagi ke
rumah di langit ini ya.
>
> Salam Sukses,
> Pandika Sampurna
>
>

Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: