Jumat, 31 Oktober 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2337

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
[Catcil] Emang maling, ... From: Andri Pranolo
1b.
Re: [Catcil] Emang maling, ... From: Nia Robiatun Jumiah
1c.
Re: [Catcil] Emang maling, ... From: Lia Octavia
1d.
Re: [Catcil] Emang maling, ... From: novi_ningsih
1e.
Re: [Catcil] Emang maling, ... From: Andri Pranolo
1f.
Re: [Catcil] Emang maling, ... From: ukhti hazimah
1g.
Re: [Catcil] Emang maling, ... From: yudhi mulianto
2.
(Catatan Kaki) Pergeseran Nilai Estetis Karya Cetak From: setyawan_abe
3a.
Bls: [sekolah-kehidupan] Reportase singkat kunjungan Camilla Gibb - From: bujang kumbang
4.
Check out my Facebook profile From: Sudaryono Achmad
5a.
Re: (OOT-Berbagi Cerita) Laskar Pelangi, (Bukan) Film untuk Anak-Ana From: suka2_iu
6a.
Re: Reportase singkat kunjungan Camilla Gibb - novelis Canada - Repu From: Lia Octavia
7.
=> Mas Fiyan Re: Reportase singkat kunjungan Camilla Gibb - novelis From: Lia Octavia
8a.
Re: (Inspirasi) Belajar dari Teletubbies From: Rajawali Gurun
9a.
Re: (Catcil) TUWIROPHOBIA From: Rajawali Gurun
9b.
Re: (Catcil) TUWIROPHOBIA From: Nia Robiatun Jumiah
10a.
Re: Apa Khabar? From: Rajawali Gurun
10b.
Re: Apa Khabar? From: Nia Robiatun Jumiah
11a.
(Ruang Baca) And Then There Were None From: Rini Nurul Badariah
11b.
Re: (Ruang Baca) And Then There Were None From: ukhti hazimah
11c.
Re: (Ruang Baca) And Then There Were None From: Siwi LH
12.
2 Tangisan Yang Berbeda From: M.Arif As Salman
13.
Menulis di Lembaran Kertas dan Menulis di Lembaran Amal From: M.Arif As Salman
14.
[Kelana] Maha Lukisan Bromo From: Siwi LH
15.
[RAMPAI] Mulutmu Lancang Sekali From: Siwi LH

Messages

1a.

[Catcil] Emang maling, ...

Posted by: "Andri Pranolo" apranolo@gmail.com   and_pci

Thu Oct 30, 2008 4:48 am (PDT)

Emang maling, ya namanya juga maling …!

Kejadian yang kualami ini semoga dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita
semua.

Malam itu (28/10), mendengar adzan berkumandang, aku bergegas membereskan
berkas-berkas pendaftaran FASI (Festival Anak Sholeh Indonesia) Kota Jogja
yang berserakan di ruang utama masjid. Setelah adzan selesai, jama'ah mulai
berdatangan. Aku simpan HP-ku pada sebuah lemari di kamar temanku yang
terletak di sebelah barat dan pintunya terhubung ke ruang utama Masjid.

Kira-kira lima belas menit kemudian, iqomat dilantunkan sebagai tanda sholat
berjama'ah ditegakkan. Aku berdiri sebagai imam sholat dan membaca
surat-surat yang pendek, sehingga tidak memakan waktu lama,.

Setelah salam dan berdoa. Seorang teman berteriak memanggil dengan muka
serius.
Aku tersenyum dan bertanya "Hush.. kenapa tho, habis sholat kok
teriak-teriak gitu..!".
"Sini coba lihat semuanya hilang, HP-ku, uang yang di dompet dan saku,
semuanya tidak ada" Ia memberikan keterangan.

Aku perhatikan seisi ruangan yang bersebelahan dengan kamar tempat aku
menyimpan HP, terlihat berantakan, lemari terbuka, laci-laci terbuka.
"Sabar Bang, mudah-mudahan Allah SWT mengganti dengan yang lebih baik.!",
aku mencoba menenangkan.

Tidak lama, teringat dengan HP-ku. *Ups.. jangan-jangan… punyaku
juga….. *Dengan
langkah panjaaang, aku menuju kamar tempat aku menyimpannya. Apa yang aku
saksikan? Ternyata kondisinya sama, tas dan lemari yang ada di kamar itu
sudah terbuka. HP ku juga sudah tidak ada ditempatnya.. *yah… hilang jugga….
*

Menurut keterangan dari dua orang santri TKA-TPA. Ada seorang Bapak agak
gemuk, rambut ikal, menggunakan jaket hitam memanfaatkan waktu sujud pada
saat sholat, untuk masuk dan keluar kamar yang jadi target operasinya.

Hitung punya hitung, barang dan uang yang dapat di gondol maling pada malam
itu sejumlah 4 ponsel (termasuk 1 punyaku), uang > 850.000,-.

Untuk yang mengambil, semoga sadar atas kekhilafannya dan Allah SWT
mengampuni serta memberikan rezeki yang cukup untuk beribadah kepada-Nya.
Amin.

_____________
Mohon maaf kepada teman-teman, yang barangkali kesulitan untuk Japri ke
nomor simpatiku beberapa hari ini.

--
Andri Pranolo
Gendeng GK IV/953, Yogyakarta 55225
Telp. (+62)274-547015/ (+62)81392554050)
http://apranolo.staff.ugm.ac.id
1b.

Re: [Catcil] Emang maling, ...

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Thu Oct 30, 2008 5:21 am (PDT)

waduh...

fren aktif? tapi nonya gak ku simpen maaf...
penting nih buat kehumasan...

yg sabar ya.. moga dapet jauh yang lebih baik

salam
nia robie'
(partnermu di humas SK)

2008/10/30 Andri Pranolo <apranolo@gmail.com>

> Emang maling, ya namanya juga maling …!
>
> Kejadian yang kualami ini semoga dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita
> semua.
>
> Malam itu (28/10), mendengar adzan berkumandang, aku bergegas membereskan
> berkas-berkas pendaftaran FASI (Festival Anak Sholeh Indonesia) Kota Jogja
> yang berserakan di ruang utama masjid. Setelah adzan selesai, jama'ah mulai
> berdatangan. Aku simpan HP-ku pada sebuah lemari di kamar temanku yang
> terletak di sebelah barat dan pintunya terhubung ke ruang utama Masjid.
>
> Kira-kira lima belas menit kemudian, iqomat dilantunkan sebagai tanda
> sholat berjama'ah ditegakkan. Aku berdiri sebagai imam sholat dan membaca
> surat-surat yang pendek, sehingga tidak memakan waktu lama,.
>
> Setelah salam dan berdoa. Seorang teman berteriak memanggil dengan muka
> serius.
> Aku tersenyum dan bertanya "Hush.. kenapa tho, habis sholat kok
> teriak-teriak gitu..!".
> "Sini coba lihat semuanya hilang, HP-ku, uang yang di dompet dan saku,
> semuanya tidak ada" Ia memberikan keterangan.
>
> Aku perhatikan seisi ruangan yang bersebelahan dengan kamar tempat aku
> menyimpan HP, terlihat berantakan, lemari terbuka, laci-laci terbuka.
> "Sabar Bang, mudah-mudahan Allah SWT mengganti dengan yang lebih baik.!",
> aku mencoba menenangkan.
>
> Tidak lama, teringat dengan HP-ku. *Ups.. jangan-jangan… punyaku juga….. *Dengan
> langkah panjaaang, aku menuju kamar tempat aku menyimpannya. Apa yang aku
> saksikan? Ternyata kondisinya sama, tas dan lemari yang ada di kamar itu
> sudah terbuka. HP ku juga sudah tidak ada ditempatnya.. *yah… hilang
> jugga…. *
>
> Menurut keterangan dari dua orang santri TKA-TPA. Ada seorang Bapak agak
> gemuk, rambut ikal, menggunakan jaket hitam memanfaatkan waktu sujud pada
> saat sholat, untuk masuk dan keluar kamar yang jadi target operasinya.
>
> Hitung punya hitung, barang dan uang yang dapat di gondol maling pada malam
> itu sejumlah 4 ponsel (termasuk 1 punyaku), uang > 850.000,-.
>
> Untuk yang mengambil, semoga sadar atas kekhilafannya dan Allah SWT
> mengampuni serta memberikan rezeki yang cukup untuk beribadah kepada-Nya.
> Amin.
>
> _____________
> Mohon maaf kepada teman-teman, yang barangkali kesulitan untuk Japri ke
> nomor simpatiku beberapa hari ini.
>
> --
> Andri Pranolo
> Gendeng GK IV/953, Yogyakarta 55225
> Telp. (+62)274-547015/ (+62)81392554050)
> http://apranolo.staff.ugm.ac.id
>
>
1c.

Re: [Catcil] Emang maling, ...

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Thu Oct 30, 2008 7:44 am (PDT)

inna lillahi... semoga Allah menggantinya dengan yang lebih baik ya, Mas
Andri.
Kumaha atuh masak lagi shalat masih ada maling juga? Apa ngga takut tuh
tangan dan kakinya berbicara di hari akhir nanti?

btw, kalau nomornya udah aktif atau ganti baru, kabarin ya, Mas...

Salam buat Mbak Iie. Aku kangen pengen muter-muter naik motor keliling Yogya
sama Mbak Iie. ^_^
Salam juga buat Mbak yang kemarin bantuin kita waktu baksos (yg kerudung
coklat, aku lupa euy namanya) terus salam juga buat Mas-Mas yang udah
bantuin kita long march ke pasar-pasar itu.. saat-saat yang tidak terlupakan
^_^

Salam
Lia

On 10/30/08, Andri Pranolo <apranolo@gmail.com> wrote:
>
> Emang maling, ya namanya juga maling …!
>
> Kejadian yang kualami ini semoga dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita
> semua.
>
> Malam itu (28/10), mendengar adzan berkumandang, aku bergegas membereskan
> berkas-berkas pendaftaran FASI (Festival Anak Sholeh Indonesia) Kota Jogja
> yang berserakan di ruang utama masjid. Setelah adzan selesai, jama'ah mulai
> berdatangan. Aku simpan HP-ku pada sebuah lemari di kamar temanku yang
> terletak di sebelah barat dan pintunya terhubung ke ruang utama Masjid.
>
> Kira-kira lima belas menit kemudian, iqomat dilantunkan sebagai tanda
> sholat berjama'ah ditegakkan. Aku berdiri sebagai imam sholat dan membaca
> surat-surat yang pendek, sehingga tidak memakan waktu lama,.
>
> Setelah salam dan berdoa. Seorang teman berteriak memanggil dengan muka
> serius.
> Aku tersenyum dan bertanya "Hush.. kenapa tho, habis sholat kok
> teriak-teriak gitu..!".
> "Sini coba lihat semuanya hilang, HP-ku, uang yang di dompet dan saku,
> semuanya tidak ada" Ia memberikan keterangan.
>
> Aku perhatikan seisi ruangan yang bersebelahan dengan kamar tempat aku
> menyimpan HP, terlihat berantakan, lemari terbuka, laci-laci terbuka.
> "Sabar Bang, mudah-mudahan Allah SWT mengganti dengan yang lebih baik.!",
> aku mencoba menenangkan.
>
> Tidak lama, teringat dengan HP-ku. *Ups.. jangan-jangan… punyaku juga….. *Dengan
> langkah panjaaang, aku menuju kamar tempat aku menyimpannya. Apa yang aku
> saksikan? Ternyata kondisinya sama, tas dan lemari yang ada di kamar itu
> sudah terbuka. HP ku juga sudah tidak ada ditempatnya.. *yah… hilang
> jugga…. *
>
> Menurut keterangan dari dua orang santri TKA-TPA. Ada seorang Bapak agak
> gemuk, rambut ikal, menggunakan jaket hitam memanfaatkan waktu sujud pada
> saat sholat, untuk masuk dan keluar kamar yang jadi target operasinya.
>
> Hitung punya hitung, barang dan uang yang dapat di gondol maling pada malam
> itu sejumlah 4 ponsel (termasuk 1 punyaku), uang > 850.000,-.
>
> Untuk yang mengambil, semoga sadar atas kekhilafannya dan Allah SWT
> mengampuni serta memberikan rezeki yang cukup untuk beribadah kepada-Nya.
> Amin.
>
> _____________
> Mohon maaf kepada teman-teman, yang barangkali kesulitan untuk Japri ke
> nomor simpatiku beberapa hari ini.
>
> --
> Andri Pranolo
> Gendeng GK IV/953, Yogyakarta 55225
> Telp. (+62)274-547015/ (+62)81392554050)
> http://apranolo.staff.ugm.ac.id
>
>
>
1d.

Re: [Catcil] Emang maling, ...

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Thu Oct 30, 2008 8:09 am (PDT)

Innalillahi wa innailayhi roji'un
sabar ya mas andri, duh tega bener malingin masjid... fiyuh...

wah, pantesan dihubungin susah :D
padahal kapan hubunginnya ya :D

kalo gitu sekarang yang aktif yang mana, nihaw bingung tuh?

ni, aku masih simpen tuh no fren-nya mas andri, abis takut dikerjain :D

kidding, :D

salam
novi

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Andri Pranolo"
<apranolo@...> wrote:
>
> Emang maling, ya namanya juga maling …!
>
> Kejadian yang kualami ini semoga dapat menjadi pelajaran berharga
bagi kita
> semua.
>
> Malam itu (28/10), mendengar adzan berkumandang, aku bergegas
membereskan
> berkas-berkas pendaftaran FASI (Festival Anak Sholeh Indonesia) Kota
Jogja
> yang berserakan di ruang utama masjid. Setelah adzan selesai,
jama'ah mulai
> berdatangan. Aku simpan HP-ku pada sebuah lemari di kamar temanku yang
> terletak di sebelah barat dan pintunya terhubung ke ruang utama Masjid.
>
> Kira-kira lima belas menit kemudian, iqomat dilantunkan sebagai
tanda sholat
> berjama'ah ditegakkan. Aku berdiri sebagai imam sholat dan membaca
> surat-surat yang pendek, sehingga tidak memakan waktu lama,.
>
> Setelah salam dan berdoa. Seorang teman berteriak memanggil dengan muka
> serius.
> Aku tersenyum dan bertanya "Hush.. kenapa tho, habis sholat kok
> teriak-teriak gitu..!".
> "Sini coba lihat semuanya hilang, HP-ku, uang yang di dompet dan saku,
> semuanya tidak ada" Ia memberikan keterangan.
>
> Aku perhatikan seisi ruangan yang bersebelahan dengan kamar tempat aku
> menyimpan HP, terlihat berantakan, lemari terbuka, laci-laci terbuka.
> "Sabar Bang, mudah-mudahan Allah SWT mengganti dengan yang lebih
baik.!",
> aku mencoba menenangkan.
>
> Tidak lama, teringat dengan HP-ku. *Ups.. jangan-jangan… punyaku
> juga….. *Dengan
> langkah panjaaang, aku menuju kamar tempat aku menyimpannya. Apa
yang aku
> saksikan? Ternyata kondisinya sama, tas dan lemari yang ada di kamar itu
> sudah terbuka. HP ku juga sudah tidak ada ditempatnya.. *yah… hilang
jugga….
> *
>
> Menurut keterangan dari dua orang santri TKA-TPA. Ada seorang Bapak agak
> gemuk, rambut ikal, menggunakan jaket hitam memanfaatkan waktu sujud
pada
> saat sholat, untuk masuk dan keluar kamar yang jadi target operasinya.
>
> Hitung punya hitung, barang dan uang yang dapat di gondol maling
pada malam
> itu sejumlah 4 ponsel (termasuk 1 punyaku), uang > 850.000,-.
>
> Untuk yang mengambil, semoga sadar atas kekhilafannya dan Allah SWT
> mengampuni serta memberikan rezeki yang cukup untuk beribadah
kepada-Nya.
> Amin.
>
> _____________
> Mohon maaf kepada teman-teman, yang barangkali kesulitan untuk Japri ke
> nomor simpatiku beberapa hari ini.
>
> --
> Andri Pranolo
> Gendeng GK IV/953, Yogyakarta 55225
> Telp. (+62)274-547015/ (+62)81392554050)
> http://apranolo.staff.ugm.ac.id
>

1e.

Re: [Catcil] Emang maling, ...

Posted by: "Andri Pranolo" apranolo@gmail.com   and_pci

Thu Oct 30, 2008 8:27 am (PDT)

@ Mbak Lia
Iya ya teh lia, kumaha maling teh berani pisan-nya..! :)
Aku masih ada satu nomor lagi mbak. Nanti aku sms-kan.

Insyaalloh, salam aku sampaikan, tapi gak janji tersampaikan ke semuanya ya
mbak lia.. :)

Key, di tunggu kembali di Jogja mbak..!. Ajak M Novi, Sinta, Dyah, dll...
yang duluuuuu banget ngrencanain, tapi gak jadi2 ampe skarang... :)

@Mbak Nov
Kapan ngubungin aku mbak? (kapan-kapan ya..?)

Aku tadi dah kontak dengan nihau, n dah nyatet frenku juga kok. ya nggak Ni?

Yee...enak aja... emang aku ada muka tukang ngerjain?
Kapan kitu aku ngerjain mbak Novi?

Salam,

Andri Tea

On Thu, Oct 30, 2008 at 10:09 PM, novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com>wrote:

> Innalillahi wa innailayhi roji'un
> sabar ya mas andri, duh tega bener malingin masjid... fiyuh...
>
> wah, pantesan dihubungin susah :D
> padahal kapan hubunginnya ya :D
>
> kalo gitu sekarang yang aktif yang mana, nihaw bingung tuh?
>
> ni, aku masih simpen tuh no fren-nya mas andri, abis takut dikerjain :D
>
> kidding, :D
>
> salam
> novi
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "Andri Pranolo"
>
> <apranolo@...> wrote:
> >
> > Emang maling, ya namanya juga maling …!
> >
> > Kejadian yang kualami ini semoga dapat menjadi pelajaran berharga
> bagi kita
> > semua.
> >
> > Malam itu (28/10), mendengar adzan berkumandang, aku bergegas
> membereskan
> > berkas-berkas pendaftaran FASI (Festival Anak Sholeh Indonesia) Kota
> Jogja
> > yang berserakan di ruang utama masjid. Setelah adzan selesai,
> jama'ah mulai
> > berdatangan. Aku simpan HP-ku pada sebuah lemari di kamar temanku yang
> > terletak di sebelah barat dan pintunya terhubung ke ruang utama Masjid.
> >
> > Kira-kira lima belas menit kemudian, iqomat dilantunkan sebagai
> tanda sholat
> > berjama'ah ditegakkan. Aku berdiri sebagai imam sholat dan membaca
> > surat-surat yang pendek, sehingga tidak memakan waktu lama,.
> >
> > Setelah salam dan berdoa. Seorang teman berteriak memanggil dengan muka
> > serius.
> > Aku tersenyum dan bertanya "Hush.. kenapa tho, habis sholat kok
> > teriak-teriak gitu..!".
> > "Sini coba lihat semuanya hilang, HP-ku, uang yang di dompet dan saku,
> > semuanya tidak ada" Ia memberikan keterangan.
> >
> > Aku perhatikan seisi ruangan yang bersebelahan dengan kamar tempat aku
> > menyimpan HP, terlihat berantakan, lemari terbuka, laci-laci terbuka.
> > "Sabar Bang, mudah-mudahan Allah SWT mengganti dengan yang lebih
> baik.!",
> > aku mencoba menenangkan.
> >
> > Tidak lama, teringat dengan HP-ku. *Ups.. jangan-jangan… punyaku
> > juga….. *Dengan
> > langkah panjaaang, aku menuju kamar tempat aku menyimpannya. Apa
> yang aku
> > saksikan? Ternyata kondisinya sama, tas dan lemari yang ada di kamar itu
> > sudah terbuka. HP ku juga sudah tidak ada ditempatnya.. *yah… hilang
> jugga….
> > *
> >
> > Menurut keterangan dari dua orang santri TKA-TPA. Ada seorang Bapak agak
> > gemuk, rambut ikal, menggunakan jaket hitam memanfaatkan waktu sujud
> pada
> > saat sholat, untuk masuk dan keluar kamar yang jadi target operasinya.
> >
> > Hitung punya hitung, barang dan uang yang dapat di gondol maling
> pada malam
> > itu sejumlah 4 ponsel (termasuk 1 punyaku), uang > 850.000,-.
> >
> > Untuk yang mengambil, semoga sadar atas kekhilafannya dan Allah SWT
> > mengampuni serta memberikan rezeki yang cukup untuk beribadah
> kepada-Nya.
> > Amin.
> >
> > _____________
> > Mohon maaf kepada teman-teman, yang barangkali kesulitan untuk Japri ke
> > nomor simpatiku beberapa hari ini.
> >
> > --
> > Andri Pranolo
> > Gendeng GK IV/953, Yogyakarta 55225
> > Telp. (+62)274-547015/ (+62)81392554050)
> > http://apranolo.staff.ugm.ac.id
> >
>
>
>

--
Andri Pranolo
Gendeng GK IV/953, Yogyakarta 55225
Telp. (+62)274-547015/ (+62)81392554050)
http://apranolo.staff.ugm.ac.id
1f.

Re: [Catcil] Emang maling, ...

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Thu Oct 30, 2008 10:04 am (PDT)

yah...seperti yang mas andri bilang, "Sabar Bang, mudah-mudahan Allah SWT mengganti dengan yang
lebih baik.!" hehehe...:sinta:

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com YM: sinthionk

--- On Thu, 10/30/08, Andri Pranolo <apranolo@gmail.com> wrote:
From: Andri Pranolo <apranolo@gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Emang maling, ...
To: "sekolah kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Date: Thursday, October 30, 2008, 11:48 AM

Emang maling, ya namanya juga maling …!















1g.

Re: [Catcil] Emang maling, ...

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Thu Oct 30, 2008 8:09 pm (PDT)


Semoga Mas Andri dapat gantinya yang lebih bagus dan lebih baik lagi...amin ya robal alamin

--- On Thu, 10/30/08, Andri Pranolo <apranolo@gmail.com> wrote:

Menurut keterangan dari dua orang santri TKA-TPA. Ada seorang Bapak agak gemuk, rambut ikal, menggunakan jaket hitam memanfaatkan waktu sujud pada saat sholat, untuk masuk dan keluar kamar yang jadi target operasinya.

Hitung punya hitung, barang dan uang yang dapat di gondol maling pada malam itu sejumlah 4 ponsel (termasuk 1 punyaku), uang > 850.000,-.

Untuk yang mengambil, semoga sadar atas kekhilafannya dan Allah SWT mengampuni serta memberikan rezeki yang cukup untuk beribadah kepada-Nya. Amin.

2.

(Catatan Kaki) Pergeseran Nilai Estetis Karya Cetak

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Thu Oct 30, 2008 5:18 am (PDT)

Assalamu'alaikum

Dear Sahabat eSKa, berikut ada file :

PERGESERAN NILAI ESTETIS PADA DESAIN KARYA CETAK

INDONESIA DI ABAD KE 20

Studi Historiografi pada Iklan Cetak dan Kulit Muka Buku

Sekiranya bermanfaat bagi kita, dan jika berminat silakan klik : Disini
<http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan/files/> Atau kesini :

http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan/files/.

File ke DELAPAN dari atas dengan (tanpa koma)

ukuran file 300 KB (tanpa koma)

diposting tanggal 30 Oktober 2008 (titik)

Assalamu'alaikum

3a.

Bls: [sekolah-kehidupan] Reportase singkat kunjungan Camilla Gibb -

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Thu Oct 30, 2008 5:26 am (PDT)

nyesal gak ikut...hehehe
sukses ya Mbak
kok Mbak gak bilang kalo adsa penulis semacam Camila Gibb
jadi ngiri nih mo poto bareng...hehehe
masuk di Republika lagi ya...hehehe
sukses ya Mbak
amin!

--- Pada Kam, 30/10/08, Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com> menulis:
Dari: Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>
Topik: [sekolah-kehidupan] Reportase singkat kunjungan Camilla Gibb - novelis Canada - Republika, Ahad 26 Oktober 2008
Kepada: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>, "FLP DKI" <flpdki@yahoogroups.com>, flpwilayah_jabedeci@yahoogroups.com, pramudaflpdki@yahoogroups.com, flp_jabar@yahoogroups.com, flp-jepang@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 30 Oktober, 2008, 3:39 PM

Republika, Ahad, 26 Oktober 2008

Kekuatan Islam Dalam Kehidupan Multikultural

Novel Lilly membuktikan bahwa Camilla Gibb tak menulis Islam di permukaan.

Dalam kehidupan multikultural, seseorang bisa tersesat dalam pencarian jati

diri. Namun, bagi Lilly, identitas Muslimah adalah satu-satunya hal

yang membuatnya bertahan dalam menghadapi perbedaan dan perubahan.

Lilly, tokoh utama dalam novel berjudul sama yang diterjemahkan dari Sweetness In The Belly, merupakan sosok Muslimah keturunan Eropa yang harus menghadapi tantangan perbedaan budaya saat harus tinggal di Maroko, Ethiopia, dan Inggris. Sang penulis, Camilla Gibb, menuturkan kisah Lilly dari

semenjak gadis berkulit putih itu masih berumur enam tahun hingga

menjadi wanita dewasa yang kuat.

Saat berumur enam tahun, Lilly harus menghadapi kematian misterius orangtuanya. Dia kemudian diasuh oleh seorang sufi bernama Abdal Akbar di Maroko. Saat itulah dia mulai mengenal Islam dan mulai mendalaminya. Abdal berperan sebagai guru sekaligus orang tua Lilly. Saat beranjak dewasa, masalah politik di Maroko memaksanya meninggalkan negeri tempatnya tumbuh itu.

Perjalanan Lilly pun sampai pada sebuah kota kecil bernama Harra. Kota tersebut, merupakan kota suci tempat mayoritas Muslim di Ethiopia berada. Namun, penduduk kota tersebut harus terus berjuang dengan kemiskinan mereka. Bahkan karena tidak adanya penghasilan yang mencukupi, anak-anak di

kota itu tidak dapat bersekolah. Akhirnya, Lilly memutuskan untuk

mengajari anak-anak tersebut membaca Alquran. Ini membuatnya dihormati

meski sebagian masih menganggapnya orang asing karena berkulit putih.

Keberadaanya di Ethiopia itu jugalah yang membuatnya pertama kali merasakan jatuh cinta. Cinta itu dia tujukan kepada seroang dokter muda bernama Aziz

Abdulnasser. Namun pada tahun 1974, saat terjadi revolusi di negara

yang terletak di benua Afrika itu, Lilly harus mengungsi ke London,

Inggris. Dia terpaksa harus berpisah dengan orang-orang yang mulai

mengisi hatinya.

Saat tiba di London, sekali lagi dia harus menghadapi perbedaan. Meskipun warna kulit sudah tidak menjadi masalah, namun, dia tidak melihat satu pun masjid di kota tersebut.

Kekuatan Lilly

Kekuatan novel ini terletak pada gambaran kehidupan Muslimah berkulit putih,

Lilly, dalam mempertahankan akidahnya di tengah lingkungan yang sama

sekali berbeda dengan dirinya di London. Sementara, dia harus hidup

sebagai pengungsi sembari terus mencari orang-orang yang dicintainya.

Novel yang mengangkat kehidupan multikultural seorang anak manusia itu

menjadi sangat menarik karena kedekatan tokoh utamanya yang terasa

sangat nyata. Sehingga seolah-olah Lilly benar-benar ada di antara

pembaca. Hal inilah yang membuat novel ini diterjemahkan dalam 14

bahasa dan beredar di 18 negara.

Meski ditulis oleh penulis yang bukan muslim, novel Lilly diakui menghadirkan nuansa Islam dengan sangat baik dan seolah-olah

nyata. "Tidak hanya menulis permukaan Islam saja, Camilla mampu

mengungkapkan apa yang menjadi intisarinya," ujar Lia Octavia, anggota

Forum Lingkar Pena pada saat diskusi peluncuran novel Lilly di MP Book Point, Rabu (22/10).

Menurut Lia, hal itu tergambar saat Lilly yang mengajarkan Alquran, tidak hanya

mengajarkan cara membacanya, tetapi juga makna di dalamnya. Rina

Anggraeni, guru Kimia, SMA Lazuardi, pun tertarik untuk segera membaca

novel ini. ''Bagus aja, jarang ada orang luar, non-Muslim, yang mampu menulis tentang Islam dengan baik,'' ujar Rina.

Keluwesan

Camilla Gibb memberikan nuansa Islam dalam novelnya ditunjang oleh

latar belakang pendidikannya di bidang antropologi. Novelis asal Kanada

ini sebelumnya pernah meneliti tentang kehidupan Muslim Ethiopia. "Saya

pernah tinggal bersama keluarga Muslim di Ethiopia," ujarnya.

Saat bersama keluarga tersebut, Camilla harus hidup di bawah aturan adat dan

Islam. "Meski saya bukan Muslim, tapi saya bisa memahami semuanya,"

katanya.

Dia telah melihat bahwa Ethiopia merupakan negara dengan aturan Islam yang kental. Hal ini tampak dari jumlah wali yang mencapai 300 orang sedangkan di Indonesia hanya sembilan orang. Terdapat sekitar 99 masjid dan banyak tempat-tempat berziarah yang lain.

Ketertarikan Camilla kepada sesuatu yang berbau Timur Tengah dan Islam diawali dari pengalamannya saat masih kecil. Kala itu, dia mempunyai seorang tetangga yang ibunya selalu membuat kue di hari Kamis. Karena kue itu sangat enak, Camilla senang sekali bermain ke rumah temannya. Suatu ketika, saat berkunjung dia menanyakan asal keluarga temannya itu. Temannya menjawab bahwa mereka semua dari Palestina. "Saat aku bertanya Palestina itu apa, temanku menjawab, Palestina itu semacam negara. Hal itulah yang membuatku penasaran dan tertarik pada Timur Tengah dan Islam," ungkapnya.

Camilla Gibb, lahir di London, Inggris, dan tumbuh di Toronto, Kanada.

Ketertarikannya dengan dunia Timur Tengah dibuktikannya saat

menyelesaikan kuliah di Jurusan Antropologi dan Studi Timur Tengah di

University of Toronto. Untuk mendapatkan gelar PhD yang dimilikinya

sekarang, dia harus terbang ke Inggris untuk melanjutkan pendidikan di

Oxford University hingga tahun 1997.

Berkat kepiawaiannya dalam memberikan nuansa yang kuat pada novel-novelnya, Camilla sempat mendapatkan dua penghargaan besar. Yaitu, Trillium Book Award dan Giller Prize. Novel-novel yang sudah pernah ditulis oleh wanita ini di antaranya Mouthing The Word, The Petty Details So and So's Life.

reported by : Pangestuningsih











__________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
4.

Check out my Facebook profile

Posted by: "Sudaryono Achmad" kolumnis@gmail.com   freelance_corp

Thu Oct 30, 2008 6:00 am (PDT)

Hi Sekolah-kehidupan,

I set up a Facebook profile where I can post my pictures, videos and events and I want to add you as a friend so you can see it. First, you need to join Facebook! Once you join, you can also create your own profile.

Thanks,
Sudaryono

To sign up for Facebook, follow the link below:
http://www.facebook.com/p.php?i=1496570386&k=X4FU2V66VY6MZAG1QF56Q&r=

5a.

Re: (OOT-Berbagi Cerita) Laskar Pelangi, (Bukan) Film untuk Anak-Ana

Posted by: "suka2_iu" suka2_iu@yahoo.co.id   suka2_iu

Thu Oct 30, 2008 6:34 am (PDT)

Waaahhh.... sama serunya donk.

Ada kejadian lucu pas aq ngjak ponakan yg umurnya br 4 thn.
Emang seh ini bkn pertama kalinya dy ntn di bioskop, dl jg pernah ntn
film Kungfu Panda.
Mungkin krn skrg dy udh sekolah.. ada byk pertanyaan yg muncul.
"Tante.... itu masukin CDnya dmn?" hehehehe... (gr2 kebiasaan nonton
DVD drmh kali ya)."koq tmnnya diblg bau angus?"... "itu knp ada
bunga2nya, kn dy anak cowok?".
Hihihihi... lucu ya anak kecil.:D

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Rubina zalfa
<rubina_zalfa@...> wrote:
>
> Laskar Pelangi, (Bukan) Film Untuk Anak-Anak?
>
> http://lenakei.multiply.com
>
> Minggu
> pagi, Faish, ponakan saya yang akhir November besok akan berusia lima
> tahun, merengek pada uminya minta nonton film Laskar Pelangi yang
> sedang heboh itu. Karena terus merengek, akhirnya umi dan abinya
> mengalah dan mengabulkan permintaan Faish. Saya yang kebetulan memang
> belum sempet nonton film itu juga ikutan ke 21 Detos, buat memuaskan
> rasa ingin tahu saya tentang film yang diangkat dari buku berjudul sama
> karya Andrea Hirata ini.
>
> Tapi
> yang jadi bahan pembicaraan saya dengan uminya Faish, adalah keinginan
> Faish nonton film Laskar Pelangi. Entah, kenapa tiba-tiba Faish
> merengek minta nonton film itu. Tapi kesimpulan kami siang itu, mungkin
> Faish mendengar cerita dari teman atau sepupu-sepupu saya yang SD, yang
> sudah duluan nonton film itu. Jadilah dia ikut-ikutan pengen nonton
> juga, padahal saya yakin Faish sebenarnya juga enggak tahu tahu apa
> tentang Laskar Pelangi. Kesimpulan kami lainnya, Faish cuma cari-cari
> alasan supaya bisa jalan-jalan keluar, secara ponakan saya yang satu
> ini memang enggak betahan berlama-lama di dalam rumah apalagi hari
> libur Sabtu-Minggu, senengnya jalan-jalan kemana gituh ....
>
> Pukul
> 12.15 film dimulai. Detik-detik pertama, Faish masih tenang, mungkin
> lagi adaptasi, karena ini adalah pengalaman pertamanya nonton di
> bioskop. Lima belas menit kemudian, ponakan saya yang memang aktif ini,
> mulai tidak konsentrasi. Ia mulai celingak-celinguk ke kanan-ke kiri
> atau ke belakang, karena mendengar banyak suara anak-anak bahkan ada
> anak-anak yang seusianya malah asik kejar-kejaran di bagian bawah
> layar. Selanjutnya, Faish betul-betul enggak bisa diam. Cuma sesekali
> saja ia memperhatikan layar, bahkan ketika kami tertawa saat adegan
> lucu. Faish malah nanya, "ada apaan sih mi?". Atau ketika melihat
> uminya meneteskan air mata, Faish juga cuma bertanya, "kenapa mi,
> nangis?". Sepanjang film, ntah sudah berapa kali uminya menyuruh Faish
> duduk tenang dan menyimak filmnya.
>
> Tapi
> Faish cuma bisa bertahan paling beberapa detik saja. Setelah itu ia
> mulai enggak bisa diem lagi. Bahkan sempet nanya soal sorotan cahaya
> yang keluar dari tempat pemutaran film. Jadilah saya menjelaskan, itu
> cahaya apa dan berasal darimana.
>
> Di
> akhir film, Faish ikut-ikutan nyanyi lagu soundtrack Laskar Pelangi
> yang dinyanyi'in Nidji. Keluar bioskop saya iseng nanya, "Faish ngerti
> gak cerita filmnya apa?". Seperti biasanya, Faish cuma ketawa-ketiwi
> dan tanpa rasa berdosa jawab,"Bude ... Faish tuh cuma pengen denger
> lagunya aja, bukan nonton filmnya ..."
>
> Saya
> dan uminya cuma mesem. Faish,Faish,  ... kalo cuma mau denger lagunya,
> kenapa tadi ngotot minta nonton ... kan bisa beli kaset lagunya ajah
> ...
>
> Laskar Pelangi memang bukan film untuk anak-anak, maksud saya
anak-anak usia dini seperti Faish yang belum genap lima tahun.
> Karena di dalam bioskop pun saya perhatiin, banyak anak-anak yang
> seusia Faish enggak nonton, tapi malah main-main atau ngobrol.
>
> Anyway,
> buat saya, film Laskar Pelangi lumayanlah .... setidaknya saya bisa
> menyaksikan keindahan pantai Belitong yang biru jernih meski cuma
> sedikit. Plus, menikmati dialek melayunya Cut Mini, yang memerankan
Ibu Muslimah.
>

6a.

Re: Reportase singkat kunjungan Camilla Gibb - novelis Canada - Repu

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Thu Oct 30, 2008 7:24 am (PDT)

Alhamdulillah.. berkat doa dan dukungan Kang Dani serta sahabat-sahabat
semua. acaranya berjalan dengan lancar. Mohon maaf bila aku tidak memberi
tahu sebelumnya pada teman-teman karena aku agak-agak demam panggung dan aku
grogi sekali sampai tidak bisa tidur selama beberapa hari menjelang acara
diskusi itu.

Waktu itu memang riweuh sekali keadaannya. Acara di UIN selesai jam 12. Lalu
karena Camilla ada wawancara, jadi aku diperbolehkan shalat dzuhur dulu.
Setelah aku shalat dzuhur, aku duduk di perpus dengan Mbak Nia, ngobrol &
makan kue sambil menunggu Camilla yang katanya lagi diwawancara. Tunggu
punya tunggu, ternyata sampai jam 12.45 Camillanya ngga kelihatan. Ternyata
setelah aku telepon panitia, Camilla dan rombongan sudah meluncur ke MP Book
Point karena terburu-buru. Dan mereka lupa bahwa aku seharusnya ikut
rombongan itu. Mereka baru inget aku ketinggalan di UIN!

Jadilah aku buru-buru menyusul ke MP Book Point naik taksi. Jalanan macet
dan taksi yang agak susah ditemukan membuatku terlambat sampai di MP Book
Point. Di sana semua orang sudah menunggu aku. Aku tiba di sana pukul 13.45.
Acara belum bisa dimulai karena aku, moderatornya, ketinggalan di UIN...^_^
Aku benar-benar ingin tertawa rasanya di sela-sela nafasku yang ngos-ngosan,
berlari-lari menuju ruang acara.
Begitu aku tiba, aku langsung mengenakan mike wireless dan briefing dengan
kru Jak TV. Lima menit kemudian, diskusi dimulai, sampai ashar.

Oh ya, untuk acara diskusi ini, aku memang mewakili FLP. Jadi tertulis di
surat kabar dan di tayangan Jak TV bahwa aku dari FLP.

Semoga ke depannya SK juga bisa mengadakan acara-acara serupa yang
bermanfaat.

Terima kasih, Kang Dani & Mbak Endah, yang sudah menjamuku dengan
menyediakan es sirop, mie goreng, jamur goreng, dan kolak tape yang enak
sekali, yang menghilangkan rasa lelahku setelah seharian memandu diskusi.
Dan bersama-sama melewatkan sore hari di bawah tatapan Sang Cinta.

Salam
Lia

On 10/30/08, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com> wrote:
>
> Waaah, mantabs MBak Lia
> meski ketinggalan ke MP book Point
> untuk jadi moderator di sana, saya yakin
> performamu dalam menjalankan tugas
> selalu prima. Heheheh. Mantabs
>
> Lain kali akan tertulis di surat-surat kabar
> bahwa Lia Octavia adalah anggota milis Sekolah
> Kehidupan. Hihihihi. Amiin
>
> DANI
>
> In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com <sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "Lia Octavia" <liaoctavia@...>
> wrote:
> >
> > *Republika, Ahad, 26 Oktober 2008 *
> >
> > *Kekuatan Islam Dalam Kehidupan Multikultural *
> > * Novel Lilly membuktikan bahwa Camilla Gibb tak menulis Islam di
> permukaan.
> > *
> >
> > Dalam kehidupan multikultural, seseorang bisa tersesat dalam
> pencarian jati
> > diri. Namun, bagi Lilly, identitas Muslimah adalah satu-satunya hal
> > yang membuatnya bertahan dalam menghadapi perbedaan dan perubahan.
>
>
>
7.

=> Mas Fiyan Re: Reportase singkat kunjungan Camilla Gibb - novelis

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Thu Oct 30, 2008 7:39 am (PDT)

amiin ya Robbal alamiin...
pengumuman acaranya aku udah posting di milis kok, mas Fiyan. mungkin saat
itu terlewat oleh Mas Fiyan. Mbak Nia datang kok ke acara ini. aku emang
ngga bilang aku moderatornya karena aku konsen mempersiapkan segala
sesuatunya sejak dua minggu sebelumnya dan aku agak-agak gerogi sampe ga
bisa tidur selama beberapa hari menjelang hari h.
acara ini memang diadakan kerja sama Mizan, FLP, dan Kedubes Kanada.
aku mewakili FLP waktu itu.

semoga ke depannya ada acara-acara lagi semacam ini yang bermanfaat bagi
kita semua.

makasih ya mas Fiyan

salam
Lia

On 10/30/08, bujang kumbang <bujangkumbang@yahoo.co.id> wrote:
>
> nyesal gak ikut...hehehe
> sukses ya Mbak
> kok Mbak gak bilang kalo adsa penulis semacam Camila Gibb
> jadi ngiri nih mo poto bareng...hehehe
> masuk di Republika lagi ya...hehehe
> sukses ya Mbak
> amin!
>
> --- Pada *Kam, 30/10/08, Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>* menulis:
>
> Dari: Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>
> Topik: [sekolah-kehidupan] Reportase singkat kunjungan Camilla Gibb -
> novelis Canada - Republika, Ahad 26 Oktober 2008
> Kepada: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" <
> sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>, "FLP DKI" <flpdki@yahoogroups.com>,
> flpwilayah_jabedeci@yahoogroups.com, pramudaflpdki@yahoogroups.com,
> flp_jabar@yahoogroups.com, flp-jepang@yahoogroups.com
> Tanggal: Kamis, 30 Oktober, 2008, 3:39 PM
>
>
>
>
> *Republika, Ahad, 26 Oktober 2008 *
>
> *Kekuatan Islam Dalam Kehidupan Multikultural *
> *Novel Lilly membuktikan bahwa Camilla Gibb tak menulis Islam di
> permukaan.*
>
> Dalam kehidupan multikultural, seseorang bisa tersesat dalam pencarian jati
> diri. Namun, bagi Lilly, identitas Muslimah adalah satu-satunya hal
> yang membuatnya bertahan dalam menghadapi perbedaan dan perubahan.
>
> Lilly, tokoh utama dalam novel berjudul sama yang diterjemahkan dari
> Sweetness In The Belly, merupakan sosok Muslimah keturunan Eropa yang harus
> menghadapi tantangan perbedaan budaya saat harus tinggal di Maroko,
> Ethiopia, dan Inggris. Sang penulis, Camilla Gibb, menuturkan kisah Lilly
> dari
> semenjak gadis berkulit putih itu masih berumur enam tahun hingga
> menjadi wanita dewasa yang kuat.
>
> Saat berumur enam tahun, Lilly harus menghadapi kematian misterius
> orangtuanya. Dia kemudian diasuh oleh seorang sufi bernama Abdal Akbar di
> Maroko. Saat itulah dia mulai mengenal Islam dan mulai mendalaminya. Abdal
> berperan sebagai guru sekaligus orang tua Lilly. Saat beranjak dewasa,
> masalah politik di Maroko memaksanya meninggalkan negeri tempatnya tumbuh
> itu.
>
> Perjalanan Lilly pun sampai pada sebuah kota kecil bernama Harra. Kota
> tersebut, merupakan kota suci tempat mayoritas Muslim di Ethiopia berada.
> Namun, penduduk kota tersebut harus terus berjuang dengan kemiskinan mereka.
> Bahkan karena tidak adanya penghasilan yang mencukupi, anak-anak di
> kota itu tidak dapat bersekolah. Akhirnya, Lilly memutuskan untuk
> mengajari anak-anak tersebut membaca Alquran. Ini membuatnya dihormati
> meski sebagian masih menganggapnya orang asing karena berkulit putih.
>
> Keberadaanya di Ethiopia itu jugalah yang membuatnya pertama kali merasakan
> jatuh cinta. Cinta itu dia tujukan kepada seroang dokter muda bernama Aziz
> Abdulnasser. Namun pada tahun 1974, saat terjadi revolusi di negara
> yang terletak di benua Afrika itu, Lilly harus mengungsi ke London,
> Inggris. Dia terpaksa harus berpisah dengan orang-orang yang mulai
> mengisi hatinya.
>
> Saat tiba di London, sekali lagi dia harus menghadapi perbedaan. Meskipun
> warna kulit sudah tidak menjadi masalah, namun, dia tidak melihat satu pun
> masjid di kota tersebut.
>
> Kekuatan Lilly
> Kekuatan novel ini terletak pada gambaran kehidupan Muslimah berkulit
> putih,
> Lilly, dalam mempertahankan akidahnya di tengah lingkungan yang sama
> sekali berbeda dengan dirinya di London. Sementara, dia harus hidup
> sebagai pengungsi sembari terus mencari orang-orang yang dicintainya.
>
> Novel yang mengangkat kehidupan multikultural seorang anak manusia itu
> menjadi sangat menarik karena kedekatan tokoh utamanya yang terasa
> sangat nyata. Sehingga seolah-olah Lilly benar-benar ada di antara
> pembaca. Hal inilah yang membuat novel ini diterjemahkan dalam 14
> bahasa dan beredar di 18 negara.
>
> Meski ditulis oleh penulis yang bukan muslim, novel Lilly diakui
> menghadirkan nuansa Islam dengan sangat baik dan seolah-olah
> nyata. "Tidak hanya menulis permukaan Islam saja, Camilla mampu
> mengungkapkan apa yang menjadi intisarinya," ujar Lia Octavia, anggota
> Forum Lingkar Pena pada saat diskusi peluncuran novel Lilly di MP Book
> Point, Rabu (22/10).
>
> Menurut Lia, hal itu tergambar saat Lilly yang mengajarkan Alquran, tidak
> hanya
> mengajarkan cara membacanya, tetapi juga makna di dalamnya. Rina
> Anggraeni, guru Kimia, SMA Lazuardi, pun tertarik untuk segera membaca
> novel ini. ''Bagus aja, jarang ada orang luar, non-Muslim, yang mampu
> menulis tentang Islam dengan baik,'' ujar Rina.
>
> Keluwesan
> Camilla Gibb memberikan nuansa Islam dalam novelnya ditunjang oleh
> latar belakang pendidikannya di bidang antropologi. Novelis asal Kanada
> ini sebelumnya pernah meneliti tentang kehidupan Muslim Ethiopia. "Saya
> pernah tinggal bersama keluarga Muslim di Ethiopia," ujarnya.
>
> Saat bersama keluarga tersebut, Camilla harus hidup di bawah aturan adat
> dan
> Islam. "Meski saya bukan Muslim, tapi saya bisa memahami semuanya,"
> katanya.
>
> Dia telah melihat bahwa Ethiopia merupakan negara dengan aturan Islam yang
> kental. Hal ini tampak dari jumlah wali yang mencapai 300 orang sedangkan di
> Indonesia hanya sembilan orang. Terdapat sekitar 99 masjid dan banyak
> tempat-tempat berziarah yang lain.
>
> Ketertarikan Camilla kepada sesuatu yang berbau Timur Tengah dan Islam
> diawali dari pengalamannya saat masih kecil. Kala itu, dia mempunyai seorang
> tetangga yang ibunya selalu membuat kue di hari Kamis. Karena kue itu sangat
> enak, Camilla senang sekali bermain ke rumah temannya. Suatu ketika, saat
> berkunjung dia menanyakan asal keluarga temannya itu. Temannya menjawab
> bahwa mereka semua dari Palestina. "Saat aku bertanya Palestina itu apa,
> temanku menjawab, Palestina itu semacam negara. Hal itulah yang membuatku
> penasaran dan tertarik pada Timur Tengah dan Islam," ungkapnya.
>
> Camilla Gibb, lahir di London, Inggris, dan tumbuh di Toronto, Kanada.
> Ketertarikannya dengan dunia Timur Tengah dibuktikannya saat
> menyelesaikan kuliah di Jurusan Antropologi dan Studi Timur Tengah di
> University of Toronto. Untuk mendapatkan gelar PhD yang dimilikinya
> sekarang, dia harus terbang ke Inggris untuk melanjutkan pendidikan di
> Oxford University hingga tahun 1997.
>
> Berkat kepiawaiannya dalam memberikan nuansa yang kuat pada novel-novelnya,
> Camilla sempat mendapatkan dua penghargaan besar. Yaitu, Trillium Book Award
> dan Giller Prize. Novel-novel yang sudah pernah ditulis oleh wanita ini di
> antaranya Mouthing The Word, The Petty Details So and So's Life.
>
> reported by : Pangestuningsih
>
>
>
>
>
> ------------------------------
>
> .
>
>
>
8a.

Re: (Inspirasi) Belajar dari Teletubbies

Posted by: "Rajawali Gurun" rajawaligurun@yahoo.com   rajawaligurun

Thu Oct 30, 2008 9:54 am (PDT)

Tulisan mbak Jenny  selalu membawa warna warni yang memikat hati. Semoga SK kompak selalu dengan perbedaan warnanya dan kita mampu merangkainya menjadi untaian bunga yang indah.
 
 
Salam hangat,
Maruli M. - Middle East. 
 

--- On Tue, 10/28/08, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com> wrote:

From: fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: (Inspirasi) Belajar dari Teletubbies
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Tuesday, October 28, 2008, 3:20 AM

Huaaaa..
Mantabs.. ulasan sederhana
tapi lumayan dalam. Saya suka
analisa perbedaan warnanya.

Hmmm, apalagi ya yang bisa dipelajari??

Oh ia, Mereka: Tinky-Winky, Dipsy, Lala, dan Poo.
juga sangat disiplin dengan waktu. Ketika matahari
terbit, mereka bangun dan beraktifitas. Bermain, menyapa bunga
dan matahari. Dan malam menjelang, mereka segera pergi pulang
untuk tidur ^_^

Huaaa, a pleasant rhythm of life
TFS, JJ ^_^

DANI

In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Jenny Jusuf <j3nnyjusuf@ ...> wrote:
>
> Satu senyuman. Satu sentuhan. Satu pelukan.
>
> Pernah dengar bahwa pelukan adalah nutrisi bagi jiwa?
> Belum pernah?
> Sekarang saya bilang lagi: pelukan adalah nutrisi jiwa.
> Iya, benar.
> Tidak percaya? Coba saja.
> Kamu pikir, apa sebabnya Tinky-Winky, Dipsy, Lala, dan Poo selalu
tersenyum?
> Karena meski terhalang perut gendut dan kepala sebesar baskom,
mereka tak pernah alpa berpelukan.
> Karena perbedaan warna tak membuat mereka absen menyayangi.
> Karena ukuran tak menghalangi mereka untuk berbagi cinta, meski
ditontoni orang sejagat raya.
> Pelukan adalah nutrisi jiwa. Suplemen hati yang tak perlu dibeli di
toko obat.
> Tidak percaya?
> Kamu pikir, apa sebabnya Teletubbies tak pernah menangis?
> Ah, sekarang kamu bilang saya konyol. Teletubbies hanya tokoh fiksi
anak-anak.
> Tapi, toh mereka tersenyum.
> :-)
> Jadi, ayo, ayo, belajar dari Teletubbies.
> Satu senyuman setiap hari. Satu sentuhan. Satu pelukan.
> Cairkan penat di hati. Semaikan cinta. Dan rayakan kehidupan.
>
> ROCK Your Life! - Jenny Jusuf - http://jennyjusuf. blogspot. com
>

9a.

Re: (Catcil) TUWIROPHOBIA

Posted by: "Rajawali Gurun" rajawaligurun@yahoo.com   rajawaligurun

Thu Oct 30, 2008 12:45 pm (PDT)

Bang Fiyan...
Maaf nih...ikutan nimbrung, siapa tau ..lama-lama Bang Fiyan dan nbak Nia Robi jadi kenal dengan saya. Jangan takut Bang kalo dipanggil..Pak..
Mbak Nia juga bisa juga kita sebut IBU Nia Robiatun......he..he..he..
 
Salam,
Maruli M - Middle East.
yang senang dgn semangatnya Bang Fiyan.

--- On Wed, 10/29/08, Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com> wrote:

From: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (Catcil) TUWIROPHOBIA
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 29, 2008, 2:52 PM

bang Fy,
jangan takut dipanggil bapak bang..
suatu saat akan merasakan bahwa 'bapak' adalah panggiloan terindah dalam hidupmu..
sama halnya ketika  wanita suatu saat dipanggil 'ibu' itulah panggilan  terindah didunia

kalo takut dipanggil bapak, gak mau punya anak dong?
hihi...
keep write bro!
semangat!

salam,
nihaw

Pada 29 Oktober 2008 21:32, bujang kumbang <bujangkumbang@ yahoo.co. id> menulis:

                             TUWIROPHOBIA

                                                    Fiyan Arjun

                              http://sebuahrisala h.multiply. com

                                              id ym:paman_sam2

9b.

Re: (Catcil) TUWIROPHOBIA

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Thu Oct 30, 2008 12:51 pm (PDT)

kalo dipangil ibu udah kebal pak heheu..
secara anaknya banyak (anak di tempat les maksudnya) asal jangan dipanggil
nenek aja kikikik
salam kenal lagi ah

Nia Robie'

2008/10/31 Rajawali Gurun <rajawaligurun@yahoo.com>

> Bang Fiyan...
> Maaf nih...ikutan nimbrung, siapa tau ..lama-lama Bang Fiyan dan nbak Nia
> Robi jadi kenal dengan saya. Jangan takut Bang kalo dipanggil..Pak..
> Mbak Nia juga bisa juga kita sebut IBU Nia Robiatun......he..he..he..
>
> Salam,
> Maruli M - Middle East.
> yang senang dgn semangatnya Bang Fiyan.
>
> --- On *Wed, 10/29/08, Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>* wrote:
>
> From: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (Catcil) TUWIROPHOBIA
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Wednesday, October 29, 2008, 2:52 PM
>
> bang Fy,
> jangan takut dipanggil bapak bang..
> suatu saat akan merasakan bahwa 'bapak' adalah panggiloan terindah dalam
> hidupmu..
> sama halnya ketika wanita suatu saat dipanggil 'ibu' itulah panggilan
> terindah didunia
>
> kalo takut dipanggil bapak, gak mau punya anak dong?
> hihi...
> keep write bro!
> semangat!
>
> salam,
> nihaw
>
> Pada 29 Oktober 2008 21:32, bujang kumbang <bujangkumbang@ yahoo.co. id<bujangkumbang@yahoo.co.id>
> > menulis:
>
>> * TUWIROPHOBIA*
>>
>>
>>
>> *
>> *
>>
>> *
>> *
>>
> * Fiyan Arjun*
>
>
>
>
> * http://sebuahrisala h.multiply. com<http://sebuahrisalah.multiply.com/>
> *
>
>
>
>
> * id ym:paman_sam2*
>
>
>
>
> *
> *
>
>
>
>
>
>
>
>
10a.

Re: Apa Khabar?

Posted by: "Rajawali Gurun" rajawaligurun@yahoo.com   rajawaligurun

Thu Oct 30, 2008 12:48 pm (PDT)



Pak Sinang...
Kami menunggu cerita perjalanannya, terutama BATAM tempatnya Bang Hasan Aspahani bermukim. Karena saya pernah tinggal disana selama 13 tahun.
 
Pak TEHA....
Kalau boleh saya minta nomer HP-nya & email address yang dapat dihubungi via Japri. Kalau sedang mujur mungkin saya dapat menghubungi Bapak pake Skype, tergantung signal satelit dan cuaca. Karena saya coba hubungi ke email address teha.sugiyo@toserbayogya.com replynya failure. Sebelumnya saya sudah memperkenalkan diri saya di milist ini sebagai MARULI M.
anak MEDAN yang bermukim di Middle East.
 
Mbak Jenny Jusuf...
Jika email japri saya udah diterima...(jika sukses terkirim)..tolong di forward ke Bpk.Teha.
 
Mas Andi Pranolo....saya turut prihatin mas, semoga anda mendapatkan rezeki yang lebih besar lagi dan bukan hanya HP baru yang didapat....tapi lebih besar dari itu.
 
Buat Mbak Retno....senang rasanya membaca info kesehatan yang sudah memulih dan menulis keceriannya kembali di SK.
 
Buat seluruh members SK dimanapun berada salam hangat dan sukses selalu menyertai anda semuanya.
 
Mohon maaf buat semuanya karena berulang-ulang mereply ke milist......(agar dikenal warga ...hik...hik...hik ..). Mungkin di tanah air udah menjelang tengah malam,.....tapi di belahan dunia sekitar Teluk Persia ini masih pukul 20.30 malam hari....Saya masih seger-segernya melahap postingan dan kiriman teman-teman di SK.
 
Salam,
Maruli M - Middle East.

--- On Wed, 10/29/08, teha <teha.sugiyo@toserbayogya.com> wrote:

From: teha <teha.sugiyo@toserbayogya.com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Re: Apa Khabar?
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 29, 2008, 9:03 AM

selamat kembali  pulang ke rumah yang nyaman pak sinang. kisah-kisah perjalanannya tentu seru jika dibagikan. bunda icha sedang sibuk dengan proyek survey-nya, katanya dalam sms. tapi masih terus memantau perkembangan teman-teman sk yang makin rame n beragam. saya sendiri masih terus menyiasati kesempatan dalam kesempitan waktu. malah minggu ini tidak sempat menuliskan inspirasi karena ada tugas baru yang menyita pikiran, tenaga dan waktu. jika sudah melewati "masa kritis" ini, tentu inspirasi akan mengalir kembali.  untuk bunda ammy, yang baru ketabrak motor, sudah sembuhkah?

fil_ardy wrote:

Wah, wellcomeback, Pak Sinang

Alhamdulillah kami baik2 saja, Retno dan Nopi sudah sembuh dari sakit
tipesnya (ia, kan gals? Mbak Dyah sudah selesai honeymoonnya. Istri
mas Suhadi sudah membaik dari sakitnya, Pak Hadian sekarang agak2
kurus karena mikirin Nia terus yang selalu menyainginya :D, dan Nibras
tambah ganteng saja, Pak.

Mas Adjie sempat telpon2an sama saya, Pak beliau
sedang sangat sibuk akhir2 ini, tapi katanya beliau
tetap staytune di saluran kesayangan kita ini. Kalo Bunda Icha,
saya belum dapat kabarnya, mungkin sahabt yang lain ada yang tau?

ditunggu pengalaman menggelandangnya :)
Kami tunggu juga pengalaman serunya selama perjalanan,Pak.

DANI

In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Pandika Sampurna
<pandika_sampurna@ ...> wrote:
>
> Anak-anak ESKA, apa khabar?
>  
> Cukup panjang perjalanan estafet saya dari ke Dumai, Bali, Batam,
dan terakhir menjadi gelandangan semalam di Bandung.
> Alhamdulillah sekarang sudah pulang kandang.
>  
> Bagaimana dengan yang lain?
> Setelah liburan lebaran cukup panjang, semua sekarang kelihatannya
sudah masuk kelas.
> Masih ada beberapa nama yang belum muncul-muncul. Kita sepertinya
sudah kehilangan Mas Adjie, Mbak Icha, dan beberapa nama lainnya.
> Mudah-mudahan  kita doakan suatu saat mereka akan singgah lagi ke
rumah di langit ini ya.
>  
> Salam Sukses,
> Pandika Sampurna 

10b.

Re: Apa Khabar?

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Thu Oct 30, 2008 12:59 pm (PDT)

saya dengan senang hati membaca reply-an bapak..
sudah cukup terharu.. hiks..
maap2 kebiasaan, maap ya pak.. kalo kadang reply-an saya suka bebecandaan.
tapi saya sungguh senng mengenal bapak di sk.

salam kenal lagi ah
Nia Robie'
(yang berdua ama sinta begadang, walaupun udah hampir jam 03.00 WIB)

Pada 31 Oktober 2008 00:32, Rajawali Gurun <rajawaligurun@yahoo.com>menulis:

> Pak Sinang...
> Kami menunggu cerita perjalanannya, terutama BATAM tempatnya Bang Hasan
> Aspahani bermukim. Karena saya pernah tinggal disana selama 13 tahun.
>
> Pak TEHA....
> Kalau boleh saya minta nomer HP-nya & email address yang dapat dihubungi
> via Japri. Kalau sedang mujur mungkin saya dapat menghubungi Bapak pake
> Skype, tergantung signal satelit dan cuaca. Karena saya coba hubungi ke
> email address teha.sugiyo@toserbayogya.com replynya failure. Sebelumnya
> saya sudah memperkenalkan diri saya di milist ini sebagai MARULI M.
> anak MEDAN yang bermukim di Middle East.
>
> Mbak Jenny Jusuf...
> Jika email japri saya udah diterima...(jika sukses terkirim)..tolong di
> forward ke Bpk.Teha.
>
> Mas Andi Pranolo....saya turut prihatin mas, semoga anda mendapatkan rezeki
> yang lebih besar lagi dan bukan hanya HP baru yang didapat....tapi lebih
> besar dari itu.
>
> Buat Mbak Retno....senang rasanya membaca info kesehatan yang sudah memulih
> dan menulis keceriannya kembali di SK.
>
> Buat seluruh members SK dimanapun berada salam hangat dan sukses selalu
> menyertai anda semuanya.
>
> Mohon maaf buat semuanya karena berulang-ulang mereply ke milist......(agar
> dikenal warga ...hik...hik...hik ..). Mungkin di tanah air udah menjelang
> tengah malam,.....tapi di belahan dunia sekitar Teluk Persia ini masih pukul
> 20.30 malam hari....Saya masih seger-segernya melahap postingan dan kiriman
> teman-teman di SK.
>
> Salam,
> Maruli M - Middle East.
>
>
> --- On *Wed, 10/29/08, teha <teha.sugiyo@toserbayogya.com>* wrote:
>
> From: teha <teha.sugiyo@toserbayogya.com>
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Re: Apa Khabar?
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Wednesday, October 29, 2008, 9:03 AM
>
>
> selamat kembali pulang ke rumah yang nyaman pak sinang. kisah-kisah
> perjalanannya tentu seru jika dibagikan. bunda icha sedang sibuk dengan
> proyek survey-nya, katanya dalam sms. tapi masih terus memantau perkembangan
> teman-teman sk yang makin rame n beragam. saya sendiri masih terus
> menyiasati kesempatan dalam kesempitan waktu. malah minggu ini tidak sempat
> menuliskan inspirasi karena ada tugas baru yang menyita pikiran, tenaga dan
> waktu. jika sudah melewati "masa kritis" ini, tentu inspirasi akan mengalir
> kembali. untuk bunda ammy, yang baru ketabrak motor, sudah sembuhkah?
>
> fil_ardy wrote:
>
> Wah, wellcomeback, Pak Sinang
>
> Alhamdulillah kami baik2 saja, Retno dan Nopi sudah sembuh dari sakit
> tipesnya (ia, kan gals? Mbak Dyah sudah selesai honeymoonnya. Istri
> mas Suhadi sudah membaik dari sakitnya, Pak Hadian sekarang agak2
> kurus karena mikirin Nia terus yang selalu menyainginya :D, dan Nibras
> tambah ganteng saja, Pak.
>
> Mas Adjie sempat telpon2an sama saya, Pak beliau
> sedang sangat sibuk akhir2 ini, tapi katanya beliau
> tetap staytune di saluran kesayangan kita ini. Kalo Bunda Icha,
> saya belum dapat kabarnya, mungkin sahabt yang lain ada yang tau?
>
> ditunggu pengalaman menggelandangnya :)
> Kami tunggu juga pengalaman serunya selama perjalanan,Pak.
>
> DANI
>
> In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> Pandika Sampurna
> <pandika_sampurna@ ...> wrote:
> >
> > Anak-anak ESKA, apa khabar?
> >
> > Cukup panjang perjalanan estafet saya dari ke Dumai, Bali, Batam,
> dan terakhir menjadi gelandangan semalam di Bandung.
> > Alhamdulillah sekarang sudah pulang kandang.
> >
> > Bagaimana dengan yang lain?
> > Setelah liburan lebaran cukup panjang, semua sekarang kelihatannya
> sudah masuk kelas.
> > Masih ada beberapa nama yang belum muncul-muncul. Kita sepertinya
> sudah kehilangan Mas Adjie, Mbak Icha, dan beberapa nama lainnya.
> > Mudah-mudahan kita doakan suatu saat mereka akan singgah lagi ke
> rumah di langit ini ya.
> >
> > Salam Sukses,
> > Pandika Sampurna
>
>
>
>
>
11a.

(Ruang Baca) And Then There Were None

Posted by: "Rini Nurul Badariah" rinurbad@gmail.com   thee_ok

Thu Oct 30, 2008 4:54 pm (PDT)

Judul terjemahan: Sepuluh Anak Negro
Penulis: Agatha Christie
Penerjemah: Mareta
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 264 halaman
Cetakan: ke-7, Agustus 2005
Skor: 7,9

Sepuluh orang diundang secara misterius melalui surat untuk berlibur
di Pulau Negro dengan fasilitas pribadi yang mewah. Mereka tidak
saling mengenal, kecuali pasangan Rogers yang lebih dahulu datang dan
menerima tugas sebagai pengurus rumah. Begitu sampai di tempat tujuan,
mereka tidak menemukan pemilik pulau yang sekaligus pengirim surat
undangan tersebut. Hanya syair kanak-kanak mengenai sepuluh anak negro
yang dibingkai di dinding setiap kamar.

Para tamu tersentak saat berkumpul dan mendengar suara dari sebuah
gramofon mengenai masa lalu masing-masing. Mereka dinyatakan bersalah
atas kematian seseorang. Semua berusaha menyangkal, mengajukan
pembelaan. Ada yang bertanggung jawab atas kematian seorang anak,
seorang baby sitter, seorang prajurit muda, seorang majikan yang
sakit, ada pula yang meninggalkan beberapa penduduk asli dengan
sengaja untuk menyelamatkan nyawanya sendiri. Kemudian jatuhlah korban
pertama karena tersedak, persis seperti syair kanak-kanak di dinding.

Satu per satu kehilangan nyawa dengan mengenaskan. Suasana Pulau Negro
yang indah menjadi menyeramkan. Semua saling tuduh dan dicekam
kengerian karena setiap kali ada yang tewas, satu boneka porselin di
meja raib. Mereka bertanya-tanya siapa giliran berikutnya, sebab tak
ada jalan untuk meninggalkan pulau tersebut.

Daya tarik novel Agatha Christie ini terletak antara lain pada desain
sampul yang diperbaharui. Ditambah lagi ketegangan sejak awal.
Banyaknya karakter memperkuat alur, dengan dialog-dialog yang
mendukung sehingga alur meluncur cepat. Saya terbetot dalam adegan
kematian setiap orang, seolah sedang menonton sebuah film thriller
yang berdarah-darah.

Mungkin karena saya berpijak pada film adaptasinya, Identity, maka
saya terlanjur menyimpan ekspektasi sedari mula. Namanya adaptasi,
garis besar saja yang diambil. Namun saya kecewa dengan ending Sepuluh
Anak Negro ini, mengenai motif dan pengungkapan identitas pelaku yang
terasa mementahkan semua peristiwa dramatis yang dipaparkan
sebelumnya.

Sangat cocok jika novel ini dibaca pada malam hari, di tengah hujan
badai yang anginnya menderu-deru atau saat amat sepi sambil mendengar
jam dinding berdentang. Rasakan bulu roma Anda merinding.

--
Salam,
Rini Nurul Badariah
http://rinurbad.multiply.com
http://sinarbulan.multiply.com

11b.

Re: (Ruang Baca) And Then There Were None

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Thu Oct 30, 2008 5:33 pm (PDT)

Satu kata buat buku yang satu ini, KEREN!!. Buku Agatha pertama yang aku baca sekaligus membuat tergila-gila untuk terus melahap kisah-kisah pembunuhan dan misteri yang disajikan Agatha dengan penuh kecerdikan dan WOW ^_^ Dan menjadikanku fans berat Hercule Poirot dengan sel-sel kelabunya yang amazing en Miss Marple yang cukup duduk santai di kursi goyangnya sambil mendengarkan hasil penyelidikan, bisa dengan fantastisnya memecahkan misteri [gimana gak keren!!] HUAAAAAA...kangen buku AGATHA lagi!!!Bener banget mbak, buku ini bisa menciptakan ketegangan dan penasaran tingkat tinggi [buat aku seh] untuk tahu siapa dalang dibalik pembunuhan beruntun di sebuah pulau kecil yang dikelilingi laut [Plis deh...mati semua gitu loh tokohnya, gimana gak tegang?? wew!]Dan yang seringkali bikin aku suka dengan buku Agatha adalah hampir 80% aku gak bisa nebak pelakunya [apa aku yang terlalu dodol yak?]NB: buku ini aku baca waktu SMP loh, tapi masih terkenang sampai
sekarang ;P:sinta:

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com YM: sinthionk

--- On Thu, 10/30/08, Rini Nurul Badariah <rinurbad@gmail.com> wrote:
From: Rini Nurul Badariah <rinurbad@gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] (Ruang Baca) And Then There Were None
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Thursday, October 30, 2008, 11:47 PM

Judul terjemahan: Sepuluh Anak Negro

Penulis: Agatha Christie

Penerjemah: Mareta

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal: 264 halaman

Cetakan: ke-7, Agustus 2005

Skor: 7,9















11c.

Re: (Ruang Baca) And Then There Were None

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Thu Oct 30, 2008 8:08 pm (PDT)

huaduh mbak baca resensinya aja saya sudah berdebar-debar dan bulu roma merinding apalagi baca bukunya ya? hehehe... thx atas sharingnya...

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

________________________________
From: Rini Nurul Badariah <rinurbad@gmail.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Friday, October 31, 2008 6:47:07 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] (Ruang Baca) And Then There Were None

Judul terjemahan: Sepuluh Anak Negro
Penulis: Agatha Christie
Penerjemah: Mareta
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 264 halaman
Cetakan: ke-7, Agustus 2005
Skor: 7,9

Sepuluh orang diundang secara misterius melalui surat untuk berlibur
di Pulau Negro dengan fasilitas pribadi yang mewah. Mereka tidak
saling mengenal, kecuali pasangan Rogers yang lebih dahulu datang dan
menerima tugas sebagai pengurus rumah. Begitu sampai di tempat tujuan,
mereka tidak menemukan pemilik pulau yang sekaligus pengirim surat
undangan tersebut. Hanya syair kanak-kanak mengenai sepuluh anak negro
yang dibingkai di dinding setiap kamar.

Para tamu tersentak saat berkumpul dan mendengar suara dari sebuah
gramofon mengenai masa lalu masing-masing. Mereka dinyatakan bersalah
atas kematian seseorang. Semua berusaha menyangkal, mengajukan
pembelaan. Ada yang bertanggung jawab atas kematian seorang anak,
seorang baby sitter, seorang prajurit muda, seorang majikan yang
sakit, ada pula yang meninggalkan beberapa penduduk asli dengan
sengaja untuk menyelamatkan nyawanya sendiri. Kemudian jatuhlah korban
pertama karena tersedak, persis seperti syair kanak-kanak di dinding.

Satu per satu kehilangan nyawa dengan mengenaskan. Suasana Pulau Negro
yang indah menjadi menyeramkan. Semua saling tuduh dan dicekam
kengerian karena setiap kali ada yang tewas, satu boneka porselin di
meja raib. Mereka bertanya-tanya siapa giliran berikutnya, sebab tak
ada jalan untuk meninggalkan pulau tersebut.

Daya tarik novel Agatha Christie ini terletak antara lain pada desain
sampul yang diperbaharui. Ditambah lagi ketegangan sejak awal.
Banyaknya karakter memperkuat alur, dengan dialog-dialog yang
mendukung sehingga alur meluncur cepat. Saya terbetot dalam adegan
kematian setiap orang, seolah sedang menonton sebuah film thriller
yang berdarah-darah.

Mungkin karena saya berpijak pada film adaptasinya, Identity, maka
saya terlanjur menyimpan ekspektasi sedari mula. Namanya adaptasi,
garis besar saja yang diambil. Namun saya kecewa dengan ending Sepuluh
Anak Negro ini, mengenai motif dan pengungkapan identitas pelaku yang
terasa mementahkan semua peristiwa dramatis yang dipaparkan
sebelumnya.

Sangat cocok jika novel ini dibaca pada malam hari, di tengah hujan
badai yang anginnya menderu-deru atau saat amat sepi sambil mendengar
jam dinding berdentang. Rasakan bulu roma Anda merinding.

--
Salam,
Rini Nurul Badariah
http://rinurbad. multiply. com
http://sinarbulan. multiply. com

12.

2 Tangisan Yang Berbeda

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Thu Oct 30, 2008 5:13 pm (PDT)


 

Siang itu Toni masih menangis. Agak sulit baginya menerima kenyataan berpisah dengan pacarnya. Siska yang telah 2 tahun menjalin hubungan dengan Toni harus melepas Toni untuk selamanya. Orang tuanya telah memilihkan jodoh untuk dirinya.
Toni tidak menduga hubungannya akan berakhir. Sangat berat baginya melepaskan Siska jatuh dipelukan lelaki lain. Selama ini telah banyak yang ia korbankan untuk Siska, bahkan kiriman orang tuanya lebih banyak dihabiskan untuk memenuhi keperluan Siska. Tapi apa dikata, nasib tidak berpihak padanya.
Sejak kemaren air mata Toni belum berhenti. Beni teman sekamar Toni udah jauh hari mengingatkan Toni bahwa pacaran itu banyak ruginya, tapi Toni seakan tidak pernah peduli dengan nasehat Beni.
Dan Toni masih menangis, tapi tangisan Toni tidak akan ada gunanya. Disisi Allah Swt. tangisan jenis ini tidak pantas untuk diberi ganjaran pahala.
Dilain kesempatan, Subhan, mahasiswa Jur. Hadits, Fak. Ushuludin, Tk. IV juga sering kedapatan menangis oleh teman-teman serumahnya. Hanya saja perbedaannya, Subhan menangis setiap kali membaca Al-qur`an dan ketika diingatkan dengan kematian.
Suatu kali Rasulullah Saw. meminta Abu Mas`ud r.a untuk membacakan pada beliau al-Qur`an, berkata Abu Mas`ud, " Wahai Rasulullah Saw. apakah saya akan membacakan untukmu al-Qur`an sedangkan ia diturunkan padamu?', bersabda Rasulullah Saw," Sesungguhnya aku suka mendengarkannya dari orang lain". Kemudian Abu Mas`ud membaca surat An-Nisa` dan ketika sampai pada ayat ; " Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka". [An-Nisa`: 41], beliau berkata, " Cukup", lalu Abu Mas`ud menoleh pada Rasulullah Saw. dan ia melihat air mata Rasulullah Saw. jatuh berderai [Muttafaq `Alaihi]
Dilain kesempatan Rasulullah Saw berkhutbah dihadapan para sahabat, beliau bersabda," Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui sungguh kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis". Kemudian para sahabat menutup wajah mereka dan mereka menangis". [Muttafaq `alaihi]
Beliau juga bersabda yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a, "Tidak akan masuk neraka seorang laki-laki yang menangis karena takut pada Allah Swt. sehingga air susu kembali masuk kedalam kantong kelenjar......." [ Turmudzi]
Sabda beliau juga," Tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah Swt. pada hari tidak ada naungan kecuali naunganNya, diantara mereka itu adalah; seorang laki-laki yang mengingat Allah Swt. dikala sendiri kemudian mengalir air matanya"[ Muttafaq `alaihi ]
Abu Bakar r.a dikenal sebagai seorang sahabat al-bakka` yaitu yang sering menangis. Aisyah r.a berkata," Sesungguhnya Abu Bakar adalah laki-laki yang hatinya lembut, apabila ia membaca al-Qur`an ia selalu menangis".
Dari Abu Umamah Shuday bin `Ajlan al-Bahiliy r.a Nabi Saw bersabda," Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah dari 2 tetesan. Beliau menyebutkan, satu diantaranya adalah tetesan air mata yang keluar karena takut pada Allah Swt. [ Turmudzi]
Begitu banyak hadits-hadits Rasulullah Saw yang menerangkan tentang keutamaan menangis karena takut pada Allah Swt.
Nah, bagaimana dengan diri kita? Setiap individu lebih mengetahui keadaannya masing-masing. Sudah seberapa banyakkah air mata kita menetes ketika mengingat Allah Swt, ketika sendiri mengingat dosa dan kesalahan, ketika menyadari telah sering lalai dari perintah Allah? Sudah seberapa seringkah air mata kita tumpah ketika membaca ayat-ayat Allah swt, ketika diingatkan dengan kematian dan dengan siksa Allah Swt.?
Tangisan Toni bukanlah tangisan yang mulia disisi Allah. Tangisan Toni tentu tidak layak mendapat porsi pahala. Sedangkan tangisan Subhan merupakan tangisan yang Allah Swt. cintai. Tangisan seperti ini akan semakin mengangkat derajat seorang hamba disisi Allah Swt.
Dari saat ini mari kita mempertimbangkan air mata yang keluar, jangan sampai keluarnya air mata karena kita tidak mendapatkan keinginan hawa nafsu, jangan sampai kita menangis karena kebatilan. Bijak dalam mengeluarkan air mata merupakan pertanda jernihnya hati dan benarnya iman seorang hamba.
Mari kita menangis karena takut pada Allah Swt., mari kita berlatih untuk menangis ketika membaca ayat-ayat Allah Swt. Menangis bukan selamanya tanda cengeng, tapi tangisan yang keluar karena kebaikan adalah pertanda kebesaran jiwa, tanda kesadaran akan hakekat diri yang sesungguhnya, tanda cinta yang tulus dan tanda seorang mengenal Tuhannya.
Moga kita tidak malu menangisi dosa-dosa dan kesalahan kita selama ini.

Cairo, 30 Oktober 2008
Arif Salman

13.

Menulis di Lembaran Kertas dan Menulis di Lembaran Amal

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Thu Oct 30, 2008 5:13 pm (PDT)


 

Syekh Ahmad Rofi` adalah seorang Dosen di sebuah Universitas Islam ternama. Beliau telah menekuni bidang Sirah dan Sunnah selama belasan tahun. Bisa dikatakan beliau adalah pakar dalam bidang Sirah dan Sunnah Rasulullah Saw.
Disamping kesibukan beliau sebagai Dosen beliau juga sering diminta mengisi acara-acara seminar, dialog, bedah buku dan setiap minggu mengisi acara Sirah disalah satu stasiun radio islam. Beliau juga aktif dan produktif menulis tentang Sirah dan Sunnah Rasulullah Saw.
Suatu ketika beberapa anak muda mendatangi beliau. Anak-anak muda tersebut biasa mengadakan kunjungan mingguan kerumah-rumah kaum muslimin. Dalam rangka bina ukhuwah dan dakwah pada Allah Swt.
Kedatangan mereka disambut baik oleh Syekh Rofi`.
Setelah sedikit bercengkrama, para pemuda tersebut mengundang syekh Rofi` untuk menjadi pembicara di mesjid tempat biasa mereka beraktifitas. Syekh Rofi` menyambut baik keinginan mereka. Dalam hal ilmu beliau memang tipe seorang dermawan. Beliau tak pernah minta upah setiap usai mengisi sebuah acara. Ketika ditanya sebab penolakan tersebut beliau menjawab, "Saya ingin berbuat karena Allah Swt, saya ingin mengikuti jejak pendahulu saya sebagaimana para Rasul dan Nabi".
Acara hari itu berlangsung dari setelah zuhur sampai ashar. Dan seperti biasa usai ashar mereka mengadakan silaturahmi kerumah kaum muslimin. Menjelang berangkat mereka menentukan siapa yang akan menjadi penunjuk jalan, yang akan ikut keluar dan pembicara. Untuk menjadi pembicara mereka selalu memilih orang-orang yang alim diantara mereka. Pada waktu itu, Syekh Rofi` diminta untuk menjadi pembicara. Beliau pun dengan senang hati menerima permohonan mereka.
Ketika telah sampai disebuah rumah yang akan mereka kunjungi, salah seorang dari para pemuda tersebut mengetok pintu rumah. Setelah beberapa lama menunggu, keluarlah seorang laki-laki, kemudian dia bertanya," Ada apa kalian datang kesini?', salah seorang dari mereka berkata." Kami datang dengan maksud untuk silaturahmi dengan saudara". Dengan nada marah laki-laki itu berkata, " Saya tidak sudi menerima kedatangan orang-orang seperti kalian, pergi dari sini!". Ia berkata sambil melontarkan air ludahnya dan air ludah tersebut tepat mengenai muka Syekh Rofi`.
Para pemuda meminta ma`af pada Syekh Rofi`, karena sebab mereka beliau diludahi oleh laki-laki tadi. Mereka menjelaskan bahwa laki-laki tersebut memang seorang preman dan suka berjudi, mereka datang padanya dengan harapan bisa mengajaknya kembali ke jalan yang benar.
Syekh Rofi` hanya tersenyum, kemudian beliau berkata, " Anak-anakku terima kasih kalian telah mengajarkan satu hal penting untuk saya saat ini. Pada hari ini saya telah menyadari dan merasakan bagaimana berat, susah dan sulitnya perjuangan Rasulullah Saw dalam menyerukan dakwah islam. Selama ini saya hanya menulis dan sering berbicara dihadapan orang banyak tentang Sirah dan Sunnah Rasulullah Saw. Saya tidak pernah terjung langsung kelapangan.
Dan hari ini telah tersingkap hakikat dihadapan saya, betapa dakwah bilqalam begitu mudah dan betapa dakwah bilqadam begitu berat. Dan betapa menulis diatas lembaran kertas sangatlah gampang sedangkan menulis didalam lembaran amal sangatlah berat".

Moga bisa menjadi renungan kita bersama, amin

Cairo, 30 Oktober 2008
Arif Salman

 
 
 

14.

[Kelana] Maha Lukisan Bromo

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Thu Oct 30, 2008 8:17 pm (PDT)

Maha Lukisan Bromo
By Siu Elha

Hari Sabtu tanggal 4 Oktober silam, saya
sekeluarga mengantar keluarga kakak yang dari Jakarta ke
Bromo. Hari itu, kami berangkat agak siangan, meniadakan kesempatan
melihat sunrise di Penanjakan, karena
mengingat peserta yang ikut kebanyakan nak
kanak children, dan suhu disana saat musim kemarau sangattt dingin, apalagi
di pagi hari. Kalapun kami maksa nguber sunrise, kami harus berangkat dini hari.
Itupun kalau kami ngga kehabisan sewa mobil Hardtop dari terminal Ngadisari,
terminal terakhir sebelum ke Gunung Bromo. Biasanya kalau musim liburan begini
mobil Hardtop habis disewa, padahal jumlahnya mencapai 150 an. Juga persiapan
anak-anak yang rada ribet. Belum mobil Kakakku yang bannya pecah sepulang dari
Pacet, harus dibelikan gantinya. Akhirnya baru jam 10.30 kami bisa berangkat.

Jam 11.30 WIB, kami sampai di terminal Ngadisari,
disana sudah berjajar mobil Hardtop yang bisa disewa, dan ada tarif
resminya. Karena medan menuju Gunung Bromo sungguh berat, sebaiknya memang
kita menyewa mobil Hardtop itu, gak mahal dengan tingkat kesulitan medan yang
dihadapi. Untuk trayek ke Gunung Bromo dikenai tarif 175.000,- kalau yang ingin
langsung rute Penanjakan – Gunung Bromo tarifnya 300 ribu. Start dari terminal
itu sudah menunjukkan medan yang maha sulit. Tanjakan dengan kemiringan hampir
45 derajat, belum tikungan yang membelok 180 derajat.

Kira-kira 15 menit dari perjalanan tanjakan dan
tikungan tadi, kami seakan memasuki
pintu gerbang dunia lain. Tiba-tiba didepan kami terbentang lautan pasir yang
sangat luas. Benar-benar lautan pasir tanpa ada tumbuhan sebijipun! Ditingkahi
angin yang menderu-deru membawa hawa dingin yang lumayan menggeretakkan tulang,
padahal disiang bolong. Belum sampai di pemberhentian, kami dikejar-kejar pasukan
berkuda, mirip pasukan berkuda dijaman kerajaan tiba-tiba pasukan berkuda
dengan penutup wajah khas Bromo yang hanya terlihat mukanya, serta selempang
kain sarung trade mark suku Tengger
sudah mengepung dikanan-kiri Hardtop yang kami tumpangi. Ada apa
gerangan? Olala, mereka ternyata menawarkan jasa naik kuda sampai ke bibir
Kawah Gunung Bromo. Karena Hardtop hanya bisa berhenti kurang lebih 1 km dari
bibir kawah gunung Bromo. Maka untuk menuju tangga ke kawah Gunung Bromo
disediakan jasa naik kuda, jika kita malas berjalan. Taripnya 50 ribu, lumayan
mahal menurut saya, tapi kalau ingin menikmati sensasi naik kuda bolehlah
mengiyakan penawaran si penunggang kuda itu. Namun saat itu kami memutuskan
untuk berhenti di pemberhentian Hardtop dan menikmati pemandangan dari sana.

Kalau anda ingin melihat maha lukisan karena saking besar dan indahnya, lihatlah
pemandangan elok Gunung Bromo. Karena pemandangan disana bagaikan sebuah
lukisan yang luar biasa indahnya. Gunung Bromo dan kawahnya yang terlihat abu-abu,
bagaikan sapuan kanvas pemandangan sangat eksotik. Belum alur khas Gunung
Bathok yang tegap menjulang disebelahnya. Layangkan pandang
disekitarnya, yang ada hanyalah jajaran gunung yang seakan memagari kami
di luasnya hamparan lautan pasir. Dikejauhan juga terlihat sebuah pura
yang memberi sentuhan tersendiri di alam yang terbentang luas ini, Sungguh
eksotik….luar biasa…subhanallah!

Setelah puas mejeng didepan kamera, kami segera
melanjutkan perjalanan. Niat awalnya kami tidak ke Penanjakan, tapi setelah
sampai di Gunung Bromo rasanya sayang kalau tidak meneruskan perjalanan ke
Penanjakan. Akhirnya setelah negosiasi harga lagi dengan pak sopir
dengan menambah ongkos 100 ribu, akhirnya kami meneruskan perjalanan ke
Penanjakan. Medan yang dilalui lebih berat dari jalur Terminal Ngadisari ke
Gunung Bromo. Kami harus menyeberangi lautan pasir yang sangat lembut
butirannya, mungkin lebih tepatnya lautan debu.Di rute ini kita harus
konsentrasi tinggi dan banyak-banyak berdo'a karena lengah sedikit ban mobil
bisa terperangkap dalam lautan debu, dan sulit untuk keluar. Pasir disini
jangan dibayangkan pasir untuk bahan bangunan, karena hasil penelitian pasir
disini tak bisa untuk membuat adonan bangunan. Jadi kalau ke Bromo memang
disarankan memakai masker penutup hidung karena debunya lumayan mengganggu
selain jaket tebal juga.

Disepanjang perjalanan, kami sempat melihat mobil
pribadi yang nekat naik sendiri, hasilnya tak sebanding dengan harga kalau dia
mau menyewa Hardtop. Makanya saya bilang harga sewa Hardtop diatas tidak mahal,
karena memang kalau kita nekat membawa naik kendaraan sendiri, saya membaui
karet terbakar, bahkan bau gosong, khas kampas kopling terbakar. Sekelas CRV
pun tidak kuat dengan tanjakan di Penanjakan. Oh iya, Penanjakan adalah puncak tertinggi
di pegunungan Tengger dimana kita bisa melihat pemandangan Gunung Bromo dan
Gunung Bathok dari ketinggian 3000m lebih. Penanjakan biasanya sangat ramai di
pagi hari karena matahari terbit terlihat sangat indah dari ketinggian disini.
Bahkan cahaya yang masuk ke gunung Bromo saat matahari terbit akan membawa
warna semburat emas, sehingga hasil jepretan photo kita seperti
berlatarbelakang lukisan yang maha indah, asli! Datang sendiri kalau ga
percaya!

Setelah puas berjeprat-jepret dengan kamera, serta
membeli bunga abadi, Edelweis, kami memutuskan turun, karena kabut senja mulai
turun. Konon katanya bunga Edelweis ini sebagai simbol cinta abadi,
karena bunga ini tak pernah bisa layu. Selain juga sangat sulit mendapatkan
bunga ini karena hanya tumbuh di pegunungan dengan ketinggian tertentu. Dan
ternyata Edelweis dijual murah disini, seikat bunga yang sudah dirangkai dengan
beberapa jenis bunga pegunungan lain dihargai 5000 rupiah, sedangkan Edelweis
murni sekitar 3000 rupiah. Setelah puas, kami beranjak meninggalkan Penanjakan
dan kembali perjalanan ini diwarnai jalan yang menghentak-hentak, mengaduk-aduk
kami serta kembali kami menyeberangi lautan pasir di Gunung Bromo.
Sekitar pukul 17.00 kami sampai di terminal Ngadisari, tempat mobil kami aman terparkir.
Perjalanan yang sangat istimewa bagi kami.

So, pesan saya kalau anda berkunjung ke Jawa
Timur terutama ke arah Probolinggo, jangan lewatkan kesempatan emas menikmati
keindahan yang luar biasa ini. CiptaanNya yang maha fantastik. Hanya satu kata yang
mampu menggambarkannya … Subhanallah! Seperti kata Mas Daffa putra Kakakku yang
berusia tujuh tahun, "Allah pintar sekali menciptakan Gunung Bromo ya Pa!"

Leces, 5 Oktober 2008

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

15.

[RAMPAI] Mulutmu Lancang Sekali

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Thu Oct 30, 2008 8:26 pm (PDT)

MULUTMU LANCANG SEKALI
By Siu Elha

Engkau membicarakannya
Seolah kematian tak akan pernah menghampirimu

Begitu lancar, tanpa embel-embel beban
Seolah segala rasa sakit telah dan akan tercerabut dari tubuhmu
Saat sakaratul maut menjemputmu

Mulut itu terlalu lancang
Membicarakan kematian
Seolah engkaulah sang Pencabut nyawa

Tahukah engkau betapa miris hati ini?

Bukan tentang kematian
Yang pasti datang
Bukan tentang kematian
Sebagai jalan menuju keabadian
Bukan tentang kematian
Tempat selaksa rindu bermuara
Sekali lagi bukan kawan!

Namun mirisku adalah
Begitu ringan bibirmu berucap gendang kematian seseorang
Seolah malaikat Izrail tak kan pernah mencabut nyawamu

Pacar Kembang 01 September 2008
Mengenang pemakaman seorang teman
yang telah usai berjuang melawan kanker
otak dan menjemput panggilanNya dengan indah.
Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

Recent Activity
Visit Your Group
Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Health Groups

for people over 40

Join people who are

staying in shape.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: