Rabu, 26 November 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2387

Messages In This Digest (6 Messages)

Messages

1.

(maklumat) PARIS 28-11-2008: ~Bedah buku "La Tahzan - Jangan Bersedi

Posted by: "margo widilaksono" magrounj@yahoo.com   magrounj

Wed Nov 26, 2008 12:00 am (PST)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Saudara/i-ku yang dirahmati Allah SWT...

RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa) mengundang rekan-rekan untuk berakhir pekan di PARIS (Pengajian Akhir Pekan RISKA) pada:

Hari/Tanggal : Jumat/28 November 2008
Waktu : Pkl: 18:00 – 20:30 WIB (Sholat Maghrib & Sholat Isya berjamaah di Masjid Agung Sunda Kelapa)
Tempat : Ruang Ibadah Masjid Agung Sunda Kelapa, Jl. Taman Sunda Kelapa No. 16, Menteng – Jakarta
Tema : Bedah buku "La Tahzan – Jangan Bersedih! Karya Dr. 'Aidh Al-Qarni
Pembicara : Ust. H. Jamalullail, Lc

Acara ini GRATIS dan terbuka untuk UMUM.
Ditunggu kehadirannya & silahkan menyebarkan Informasi ini ke saudara/i kita.

Info Selengkapnya:
- Sekretariat RISKA (021) 31905839
- M. Shobrun Jamiil (021) 32227585/081586307454
- Muni (021) 68886012 / 08129788260

Jazakumullahu khairan katsiran.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam Hangat dari Menteng,
Remaja Islam Sunda Kelapa - RISKA , remaja islam yang punya gaya TM
Sekretariat:
Jl. Taman Sunda Kelapa #16, Menteng, Jakarta Pusat 10310
telp. 021 3190 5839
fax. 021 3989 9710
email: remajaislamsundakelapa[at]gmail.com
website: www.riskaonline.org
SMSCenter: 0899 8947 348
YM ID : remajaislamsundakelapa
Skype ID : remajaislamsundakelapa

2a.

Re: [Lonceng] Istri Kang Hadian Sakit

Posted by: "galih@asmo.co.id" galih@asmo.co.id

Wed Nov 26, 2008 12:10 am (PST)

Semoga istri Kang Hadian diberikan kesembuhan.
Sabar ya Kang!
Hm... untuk yang lain jaga kondisi badan, soalnya
sudah mulai musim sakit nih.

Salam,

Galih

"Lia Octavia" <liaoctavia@gmail.com>
Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
11/26/2008 11:16 AM
Please respond to sekolah-kehidupan

To: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>,
"SK Kabinet" <kabinet-eska@yahoogroups.com>
cc:
Subject: [sekolah-kehidupan] [Lonceng] Istri Kang Hadian Sakit

Teman-teman,

Aku baru mendapat kabar dari Kang Dani bahwa istri Kang Hadian Febrianto
(Ketua SK Wilayah Bandung) sedang sakit dan saat ini tengah dirawat di RB
Al-Islam, Bandung.

Mohon doanya dari teman-teman semua. Semoga dengan sakitnya ini dosa-dosa
istri Kang Hadian digugurkan Allah dan semoga segera pulih seperti
sediakala. Amin.

Salam
Lia

2b.

Re: [Lonceng] Istri Kang Hadian Sakit

Posted by: "magnifico_99" magnifico_99@yahoo.co.id   magnifico_99

Wed Nov 26, 2008 3:51 am (PST)

Wadou...saudara macem apa aku ini? Istri saudaranya sakit kok ga tahu?
Malah mas Dani yang jauh di Jakarta tahu.
Maap kang Hadian, aku ga tahu...
Aku teh tahunya mas Hadian yang lagi ga enak badan. dua hari terakhir
tagline-nya"...mual,..."kirain bawaan "orok".
BTw, RB Al Islma di jalan apa ya? Aku tahunya RS Al Islam di Soekarno
hatta...
"Semoga Alloh menyembuhkannya dengan kesembuhan yang sebenar2nya dan
secepatnya"

regard,

Budi Santoso

3.

[catcil] Menjadi istri : Kesepian vs Tak ada Waktu Luang

Posted by: "sasa909691" sasa909691@yahoo.com   sasa909691

Wed Nov 26, 2008 12:44 am (PST)

Menjadi istri : kesepian vs tak ada waktu luang

Sejak masih kuliah, aku sudah ingin menikah. Apalagi saat itu
pengajian sedang gencar dengan materi seputar pernikahan. Aku pun
mulai membayangkan indahnya sebuah pernikahan. Apalagi bagi aku
seorang anak kos yang seringkali kesepian saat malam minggu sendirian
ditemani oleh TV di dalam kamar.

Ditambah lagi teman-temanku yang satu demi satu menemukan belahan
jiwanya. Bahkan mereka berani menikah sambil kuliah. Sementara aku?
Aku masih berkutat dengan materi-materi pernikahan yang kucatat rapi.
Bahkan tiap ke toko buku dan melihat buku tentang pernikahan yang
isinya bagus, langsung aku beli. Tak jarang, aku pun bertanya kepada
teman-temanku tentang apa yang mereka rasakan sesudah menikah dan
menjadi seorang istri.

Pokoknya enak, Sa. Ada yang nemenin, ada yang perhatiin aku setiap
hari, kalo aku males makan ada yang nyuapin, banyak deh ntar kamu
ngiri kalo ku ceritain.

Kesan pertama, menikah itu indah. Lalu aku bertanya pada teman yang lain.

Perasaanku? tenang banget. Bayangin aja ya, sekarang ada yang jadi
ngimamin aku, ada yang ngajarin aku baca al-Qur'an, ada yang kasih
materi agama tiap hari tanpa aku harus pergi ke pengajian. Gimana aku
nggak tenang coba?

Duh, kesan kedua nggak Cuma indah. Tapi bener-bener indah. Pantes
saja, mereka kan ikhwan dan akhwat. Sejak mendengar cerita itu aku
mulai punya satu kriteria tambahan jika nanti mencari suami, yaitu
seperti ikhwan biar rumah tangga tenang.

Aku kesepian, Sa. Kupikir sejak menikah aku akan selalu diperhatiin
sama suami. Ternyata suami terlalu sibuk kerja. Kerja terus yang
dipikirannya. Akhir pekan juga kerja. Kalo nggak pasti ada
pengajianlah. Ada ketemu temen lah. Main futsal lah. Aku kan Cuma ibu
rumah tangga biasa, abisnya dia larang aku ngelamar kerja. Jadinya aku
banyak bete di rumah.

Sebuah komentar lain kutemui saat aku berkunjung ke rumah salah
seorang temanku. Padahal, kurang apa dia? Rumah sudah ada, kendaraan
ada, rumah penuh isinya dengan barang-barang baru. Secara materi
memang dia tidak berkekurangan. Tetapi mungkin perhatian dari suaminya
yang kurang.

Betulkah begitu? Jangan-jangan dahulu semasa belum menikah dia terlalu
banyak berharap. Dan ketika harapan itu tidak terwujud, maka
kekecewaan mendalam yang jadi jawabannya.

Beda lagi dengan salah seorang temanku yang memutuskan untuk menikah
saat masih kuliah. Aku lihat dia dan suaminya sama-sama sibuk, sebuah
kesibukan yang luar biasa menurutku. Bahkan kulihat terkadang dia
tidak sempat merawat tubuhnya sendiri. Jika ada waktu luang sedikit
dan dia berkesempatan menitipkan anaknya maka dia akan mengajakku
pergi berdua. Kadang kami pergi makan, bahkan pernah juga dia
mengajakku krimbat di salon muslimah.

Ternyata temanku ini tidak sendiri. Ada teman lain yang agak mirip
kesibukannya. Disamping menjadi ibu rumah tangga dengan satu orang
anak, dia juga menjadi partner bagi suaminya dalam berbisnis. Setiap
kali kami bertemu, kulihat dia sering tidak fokus pada pembicaraan
kami. sering terlihat dia bingung mengerjakan ini dan itu. Sepertinya
banyak sekali yang ada di dalam pikirannya. Pernah juga kulihat dia
menggunakan baju atasan dan bawahan yang benar-benar nggak serasi.
Selidik punya selidik, pembantu sedang pulang jadi dia kerepotan
mengurus rumah.

Bingung juga aku melihatnya. Ada yang sedemikian indah menjalani
kehidupan rumah tangganya, ada yang sedemikian tenang, ada yang sangat
sibuk tetapi ada juga yang kesepian. Wallahu a'lam. Soalnya saat itu
aku belum menikah jadi nggak tahu persis bagaimana rasanya jadi istri.

Kontras juga kalau diperhatikan. Kenapa bisa jadi ada yang terlalu
sibuk tetapi ada yang kesepian? Pastinya indah akan dirasakan oleh
semua pasangan suami istri,hanya saja mungkin rasa itu sering
tertutupi oleh kekecewaan, kesepian atau juga kesibukan.

Sesudah 1,5 tahun menjadi seorang istri, aku bisa merasakan hal itu.
Aku mulai bisa memahami manakala ada temanku yang merasa kesepian atau
justru mengatakan tidak ada waktu luang. Aku pun bisa memahami
perasaan indah dan tenang secara nyata dalam kehidupan rumah tanggaku.

Pada awal pernikahan, aku –dan mungkin semua pasangan suami istri di
dunia ini- mengalami sebuah peristiwa menakjubkan yaitu adaptasi
dengan pasangan. Kurasakan memang tidak mudah, aku dan suamiku yang
menikah pada umur 30 tahun kemudian harus saling toleransi satu sama
lain dalam waktu singkat.

Tetapi karena cinta yang tumbuh dan bersemi diantara kami serta
semangat untuk membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah,
alhamdulillah banyak kemudahan kami rasakan dalam proses adaptasi ini.
Kami sadari benar bahwa memahami pasangan membutuhkan waktu seumur
hidup, dan proses ini tidak bisa ditawar-tawar. Perlahan tetapi pasti,
kami berusaha saling mengerti, memahami dan toleransi. Kejujuran,
keterbukaan dan rasa saling percaya menjadi tiga hal penting yang kami
usahakan selalu menghiasi hari-hari kami.

Jika pada awal pernikahan aku sering uring-uringan saat suamiku
bekerja lembur hingga tengah malam dan aku sendirian di rumah,
sekarang tidak lagi. Syaratnya, suamiku harus memberitahu jika
mendadak ada pekerjaan lembur. Sebagai gantinya, kami akan punya waktu
bercerita lebih banyak di akhir pekan.

Jika dahulu aku sering kebingungan mengatur kegiatan rumah tangga dan
pekerjaanku karena terlalu banyak kegiatan yang harus kami lakukan
bersama, sekarang tidak lagi. Aku menyadari bahwa sulit bagiku untuk
bisa menomorsatukan keluarga tetapi tidak menomorduakan pekerjaan.
Mustahil rasanya jika tidak ada satu dari mereka yang jadi nomor dua.
Akhirnya, demi keinginanku menjadi istri yang baik dan menomorsatukan
keluarga maka aku mengurangi jadual bekerjaku di luar rumah. Sehingga
urusan keluarga beres dan tak ada perasaan `tidak punya waktu untuk
diri sendiri'. Aku bisa melakukan banyak hal untuk diriku sendiri
seperti mengembangkan hobi menulisku, mencoba resep-resep baru, atau
bersilaturahmi dengan teman-temanku.

Sekarang, aku bisa menjalani hidupku sebagai istri. Aku bisa merasakan
indahnya punya suami dan keluarga, aku bisa merasakan tenangnya
menjalani kehidupan rumah tangga kami dan beribadah berdua dengan
suami, tetapi tak perlu kurasakan kesepian dan perasaan terlalu sibuk
dalam rumah tangga kami.

Semua memang butuh toleransi dan upaya untuk saling memahami satu sama
lain. Semoga Allah memudahkan jalan kami berdua untuk menggapai rumah
tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah seperti doa yang kami panjatkan
berdua setiap hari.

4.

(Ruang Keluarga) Berbagi Peran Suami Istri - buat Para Ibu Muda

Posted by: "Agung Argopo" gopo_alhusna@yahoo.co.id   gopo_alhusna

Wed Nov 26, 2008 12:51 am (PST)

Iya nih Mbak Indar
aku juga merasakan hal yang sama dengan yang dialami oleh si Ibu Muda yang mbak ceritain itu. Aku kerja di rumah, mengurus anak juga dan dituntut juga buat ngurus rumah. Tapi Alhamdulillah mas Gopo itu suami teladan :-p

seribu pujian dan seribu cinta kupersembahkan buat dia.
Mau membantuku mencuci baju terus aku yang ngejemurin
Mau membantuku memasak/mengolah bumbu, kadang aku yang gorengin, secara dia itu koki di keluarga :-)) masakannya enak tenan...
Mas juga mau membantuku mengepel, aku yang menyapu
Aku yang menyetrika dan melipat pakaian
Mas mau menemaniku belanja ke pasar
Mas mau membantuku memandikan Abiy di pagi hari, aku memandikan Abiy di sore hari
Kalau aku capek, mas mau menjaga Abiy
kalau lagi deadline Mas mau membantu pekerjaanku...
secara kerjaan kita sama (nulis skenario hehehe)

Itulah suamiku meski dia kerja berangkat pagi pulang siang, berangkat lagi pulang sore, kadang malam. Sengaja pilih kontrakan dekat kantornya si mas, jadi cuma ditempuh dengan jalan kaki aja.

Meski kadang terjadi bentrok karena dua-duanya sama-sama capek lalu berantem, ngambek-ngambekan, tapi membuat kesepakatan bersama dan berbagi tugas adalah solusi yang tepat. Thanks buat artikelnya mbak Indar :-)

luv uuuu
Achi TM

__________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
5.

Tips Nulis-Mau Menulis? Ya Mulai Saja..

Posted by: "ecrivain della" della_ecrivain@yahoo.com   della_ecrivain

Wed Nov 26, 2008 2:29 am (PST)

Mau Menulis? Ya Mulai Saja...

Banyak penulis pemula yang mengeluh kesulitan untuk mulai menulis. Apa betul begitu? Saya tegaskan sama sekali tidak! Tak ada yang sulit dilakukan. Termasuk untuk mulai menulis.

Yang Anda butuhkan cuma langsung menulis saja. Mulai menggerakkan pena di atas kertas atau "memainkan" jari-jari lincah Anda di atas keyboard komputer. Ini juga yang dikatakan Simplyeko.

Masih merasa kesulitan mulai menulis? Saya ada beberapa tips yang akan sangat membantu anda.

    * Mulai dari menulis judul. Menulis judul bisa membantu fokus anda dalam menulis. Judul yang anda tuliskandi awal bukan berarti telah final. Tapi nanti di tahap akhir penulisan bisa anda ganti dengan yang lebih baik.
    * Mulai dari apa yang ada di otak Anda. Apa yang sedang Anda pikirkan saat ini? Tuliskan hal itu terlebih dulu. Biarkan keliaran pikiran Anda tersalurkan terlebih dulu. Baru nantinya Anda akan temukan apa yang sebetulnyaingin Anda tulis.
    * Mulai dari ending tulisan. Betul! Menulis tak harus dari awal, tapi Anda bahkan bisa memulainya dari akhirtulisan. Memakai model ini, berarti Anda menggunakan pola pikir terbalik. Jika biasanya dengan cara "normal",Anda diminta menuliskan sebab-sebab suatu hal terlebih dahulu. Tapi dengan cara ini Anda bisa tuliskan akibat-akibat suatu hal terlebih dahulu. Di akhir tulisan bisa juga berupa saran-saran. Atau berisi konklusi tulisan.

Tidak lagi sulit kan mengawali menulis?

Sumber: http://idemenulis.blogspot.com

Recent Activity
Visit Your Group
Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: