Kamis, 27 November 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2388

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
Re: [catcil] Menjadi istri : Kesepian vs Tak ada Waktu Luang From: magnifico_99
2a.
Re: [Lonceng] Istri Kang Hadian Sakit From: magnifico_99
2b.
[Lonceng] Istri Kang Hadian Sakit From: Divin Nahb
2c.
Re: [Lonceng] Istri Kang Hadian Sakit From: hariyanty thahir
3a.
Re: [catcil] Dari Pinggir Rel Kereta From: hariyanty thahir
4a.
Re: [Catcil] Izinkan Aku Iri Padamu From: hariyanty thahir
5a.
Re: Salam Kenal Semuanya...... From: hariyanty thahir
5b.
Re: Salam Kenal Semuanya...... From: rah_ma18
5c.
Re: Salam Kenal Semuanya...... From: ukhti hazimah
6a.
Bls: [sekolah-kehidupan] [Maklumat] SK akan "on air" di Radio Ras FM From: yuli rachmawati
7a.
Re: (Catcil) Gethuk Pelangi From: eretnoni
7b.
Re: (Catcil) Gethuk Pelangi From: sismanto
7c.
Re: (Catcil) Gethuk Pelangi From: sismanto
8a.
Re: (Catcil)Hebat Ya Cinta Itu ^_^ From: hariyanty thahir
9a.
Re: Tips Nulis-Mau Menulis? Ya Mulai Saja.. From: sismanto
10a.
[Catcil]:Seribu Rupiah From: Putri Agus Sofyan
10b.
Re: [Catcil]:Seribu Rupiah From: ukhti hazimah
10c.
Re: [Catcil]:Seribu Rupiah From: novi_ningsih
10d.
Balasan: Re: [sekolah-kehidupan] [Catcil]:Seribu Rupiah From: Putri Agus Sofyan
11.
MENULIS MENYEHATKAN JIWA-RAGA From: WORD SMART CENTER
12a.
[Ruang Kantor] Dinamika Baru From: Kang Dani
12b.
Re: [Ruang Kantor] Dinamika Baru From: Syafaatus Syarifah
13.
[catcil]: Saya Tidak Butuh Beras From: Putri Agus Sofyan
14a.
Re: (Ruang Keluarga) Berbagi Peran Suami Istri From: sismanto
15.
[Rampai] Cerpen : Bermimpilah Maka Allah Akan Memeluk Mimpimu From: Siwi LH

Messages

1a.

Re: [catcil] Menjadi istri : Kesepian vs Tak ada Waktu Luang

Posted by: "magnifico_99" magnifico_99@yahoo.co.id   magnifico_99

Wed Nov 26, 2008 5:54 am (PST)

...Indahnya....,,,
Ya aku tangkep: dibutuhkan toleransi, saling memahami dan saling
memberi (memberikan waktu luangkan,dll)...
Ada sebuah nasehat yang pernah aku terima dan selalu aku ingat
"takkan pernah ada waktu luang untuk kita tapi yang ada adalah
meluangkan waktu"

2a.

Re: [Lonceng] Istri Kang Hadian Sakit

Posted by: "magnifico_99" magnifico_99@yahoo.co.id   magnifico_99

Wed Nov 26, 2008 5:56 am (PST)

Mas Galih, kok jaga kondisi badan? Maksudnya berat badan?He..eeee...ee

Piss

budi santoso

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, galih@... wrote:
>
> Semoga istri Kang Hadian diberikan kesembuhan.
> Sabar ya Kang!
> Hm... untuk yang lain jaga kondisi badan, soalnya
> sudah mulai musim sakit nih.
>
> Salam,
>
> Galih
>
>
>
>
>
> "Lia Octavia" <liaoctavia@...>
> Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> 11/26/2008 11:16 AM
> Please respond to sekolah-kehidupan
>
>
> To: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com"
<sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>,
> "SK Kabinet" <kabinet-eska@yahoogroups.com>
> cc:
> Subject: [sekolah-kehidupan] [Lonceng] Istri Kang
Hadian Sakit
>
>
> Teman-teman,
>
> Aku baru mendapat kabar dari Kang Dani bahwa istri Kang Hadian
Febrianto
> (Ketua SK Wilayah Bandung) sedang sakit dan saat ini tengah dirawat
di RB
> Al-Islam, Bandung.
>
> Mohon doanya dari teman-teman semua. Semoga dengan sakitnya ini
dosa-dosa
> istri Kang Hadian digugurkan Allah dan semoga segera pulih seperti
> sediakala. Amin.
>
> Salam
> Lia
>

2b.

[Lonceng] Istri Kang Hadian Sakit

Posted by: "Divin Nahb" divin_nahb_dn@yahoo.com   divin_nahb_dn

Wed Nov 26, 2008 7:56 am (PST)

Kang.....
Sabar ya....
Semoga istrimu segera sembuh
Aku doakan dirinya tidak berlarut-larut sakit

Bener kata Galih, Novi dan Nia (di sms)
Lagi kacau nih cuaca
Aku juga sempet jatuh lagi
Parah deh badan. Menang di endutnya doang
Dalemnya lagi soak meroak...
Halah.... bahasa apa lagi??!!

But, buat sahabat eska sekalian
Kita turut berdoa ya untuk istri Kang Hadian
Kalo istri Kang Hadian sembuh kan
Kang Hadiannya bisa loncat-loncat lagi
Sambil tertawa dan menari "MARINA MENARI"

Salam kangen,

Divin Nahb

2c.

Re: [Lonceng] Istri Kang Hadian Sakit

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Wed Nov 26, 2008 3:07 pm (PST)

Syafakillah, smoga segera d beri kesembuhan.
Dan senyum indah kembali menghiasi hari
yang sabar ya kang ...

by :antz

3a.

Re: [catcil] Dari Pinggir Rel Kereta

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Wed Nov 26, 2008 3:07 pm (PST)

Pelajaran hidup yang mahal ya mbak Sya.
Smoga kita smakin bisa mengambil ibroh dari setiap jejak yang kita
lalui. Saya selalu berusaha menanamkan kata2 indah Allah di setiap
relung hati. Fa bi ayyi aala irobbikuma tukazziban ... Maka nikmat
Tuhan mu yang mana lagikah yang kau dustakan.
Betapa syukur harus tertanam di dasar hati.
Betapa kepedulian harus selalu kita asah
Betapa amal harus selalu kita asah lewat ibadah tak kenal lelah

by : antz

4a.

Re: [Catcil] Izinkan Aku Iri Padamu

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Wed Nov 26, 2008 3:07 pm (PST)

Makasih Mbak Ugik sudah membaca goresan singkat saya
Sampai saat ini saya masih terbayang senyum ikhlas dan tatapan penuh
cinta itu. Yang paling indah itu bu Deliana.

Smoga saya bisa kembali berbagi cerita kepada teman2 d sini

by : antz

5a.

Re: Salam Kenal Semuanya......

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Wed Nov 26, 2008 3:07 pm (PST)

Salam kenal kembali mbak Rahma
Selamat bergabung di Sekolah ini ya mbak ^_^
Saya juga suka duduk dekat jendela, tapi ngga rebutan koq sama mbak
Ugik, hehehe

by : antz

5b.

Re: Salam Kenal Semuanya......

Posted by: "rah_ma18" rah_ma18@yahoo.co.id   rah_ma18

Wed Nov 26, 2008 3:07 pm (PST)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "ugik madyo" <ugikmadyo@...>
wrote:

Aduh jangan ibu dong...... aku kan masih imut, mending panggil adek
aja heee....... ni mas siapa ya? blh dong knalan ma kruenya FLP?!
Wah sama tuch kalau aku suruh milih duduk aku pasti akan duduk deket
jendela cz dsna gak cuman taman aja tapi juga kebun binatang, tata
surya, para planet,dll.

> Salam kenal,
> Mbak atau Ibu Rahmah nih?
> Selamat datang di sekolah kita tercinta
>
> Mari.. mari.. silahkan duduk ramai-ramai
> Mau duduk dekat saya?
> Senang sekali kalau mau... hehehe
> Saya sukanya duduk dekat jendela biar bisa sambil melihat taman indah di
> luar sana :D
>
> Ugik Madyo
> (salah satu) Moderator
>
> 2008/11/25 rah_ma18 <rah_ma18@...>
>
> > Akhirnyaaaaaa.................
> >
> > Bisa juga aku nyasar di milis ini, kemanapun aku nyasar salam kenal
> > aja dech ya? heeeee.......... makasih. ^_~
> >
>

5c.

Re: Salam Kenal Semuanya......

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Wed Nov 26, 2008 3:27 pm (PST)

Halah....Yul, itu Mbak Ugik bukan mas. Trus...mbak ugik, rah_ma18 itu yuli masih imut-imut, moga entar gak jadi amit-amit ;P

:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com ; http://sinthionk.rezaervani.com
YM : SINTHIONK

________________________________
From: rah_ma18 <rah_ma18@yahoo.co.id>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, November 26, 2008 12:59:30 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: Salam Kenal Semuanya......

--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "ugik madyo" <ugikmadyo@. ..>
wrote:

Aduh jangan ibu dong...... aku kan masih imut, mending panggil adek
aja heee....... ni mas siapa ya? blh dong knalan ma kruenya FLP?!
Wah sama tuch kalau aku suruh milih duduk aku pasti akan duduk deket
jendela cz dsna gak cuman taman aja tapi juga kebun binatang, tata
surya, para planet,dll.

> Salam kenal,
> Mbak atau Ibu Rahmah nih?
> Selamat datang di sekolah kita tercinta
>
> Mari.. mari.. silahkan duduk ramai-ramai
> Mau duduk dekat saya?
> Senang sekali kalau mau... hehehe
> Saya sukanya duduk dekat jendela biar bisa sambil melihat taman indah di
> luar sana :D
>
> Ugik Madyo
> (salah satu) Moderator
>
> 2008/11/25 rah_ma18 <rah_ma18@.. .>
>
> > Akhirnyaaaaaa. ......... .......
> >
> > Bisa juga aku nyasar di milis ini, kemanapun aku nyasar salam kenal
> > aja dech ya? heeeee...... .... makasih. ^_~
> >
>

6a.

Bls: [sekolah-kehidupan] [Maklumat] SK akan "on air" di Radio Ras FM

Posted by: "yuli rachmawati" rah_ma18@yahoo.co.id   rah_ma18

Wed Nov 26, 2008 3:07 pm (PST)

Wah enak ya ada nggak radionya eska di kota malang, coba dong bikin siaran disini, pasti tambah rame...

--- Pada Sel, 25/11/08, Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com> menulis:
Dari: Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>
Topik: [sekolah-kehidupan] [Maklumat] SK akan "on air" di Radio Ras FM Jakarta 95,5 FM
Kepada: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>, "SK Kabinet" <kabinet-eska@yahoogroups.com>
Tanggal: Selasa, 25 November, 2008, 10:23 PM

Assalamu'alaikum wrwb
 
Salam sejahtera bagi sahabat-sahabat Sk di mana saja berada. Alhamdulillah, insya Allah Dani Ardiansyah (Ketua Umum SK) akan menjadi bintang tamu dalam siaran radio on air pada:
 
Hari / tanggal                : Sabtu / 29 November 2008
Waktu                          : Pukul 20.00 - 21.00 WIB
Radio                           : Ras FM 95,5 Jakarta
Acara                           : Bincang santai tentang Sekolah Kehidupan
 
Bagi sahabat-sahabat di Jakarta dan sekitarnya atau yang bisa menangkap siaran radio tersebut, catat tanggal & jamnya, pasang radio kamu masing-masing, dan simak acara bincang santai ini bersama Ketua Umum SK... ^_^

 
 
Salam kehidupan
Lia
-Sekum SK-
 
www.sekolah- kehidupan. com
http://sekolahkehid upan.multiply. com
 
 
 











Coba Yahoo! Messenger baru
7a.

Re: (Catcil) Gethuk Pelangi

Posted by: "eretnoni" eretnoni@gmail.com   eretnoni

Wed Nov 26, 2008 3:07 pm (PST)

waaah
jadi bernostalgia nih
maklum menghabiskan masa-masa kuliah di Jogja

getuk salah satu yg bikin hati makin lengket
sebebernya masih banyak lagi
wisata kuliner beneran
dan bikin program diet berantakan

eretnoni
http://supermoms-kki.blogspot.com/

7b.

Re: (Catcil) Gethuk Pelangi

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Wed Nov 26, 2008 7:29 pm (PST)

Mbak syaya kalo nggak macak ntar dimarahi sama nenek ^_^
jangan-jangan gethuk itu sama ya mbak, cuma beda nama aja. kalo di
pati namanya gethuk lindri :) bukan begitu mbak indar?

-sis-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Syafaatus
Syarifah" <syarifah@...> wrote:
>
> Kalo di Magelang ada yang namanya getuk trio. Terdiri dari tiga
warna : putih, merah muda dan coklat.
> Hmmm rasanya manis gurih... enakkk ada campuran susunya
> Getuk lindri ada juga sih tapi untuk oleh2 khas magelang biasanya
getuk trio itu..
> btw, mas sis
> kalo mo ke pasar nggak usah macak mas.. hehehe
>
> ----- Original Message -----
> From: sismanto
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, November 26, 2008 10:08 AM
> Subject: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Gethuk Pelangi
>
>
>

7c.

Re: (Catcil) Gethuk Pelangi

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Wed Nov 26, 2008 7:31 pm (PST)

wah... kalo diet jangan pake gethuk mbak. pake model ala anak kost
aja..
makan teratur - teratur dua hari skelai - dengan mie :)
salam kenal ya mbak ..

-sis-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "eretnoni" <eretnoni@...>
wrote:
>
> waaah
> jadi bernostalgia nih
> maklum menghabiskan masa-masa kuliah di Jogja

8a.

Re: (Catcil)Hebat Ya Cinta Itu ^_^

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Wed Nov 26, 2008 3:07 pm (PST)

^_^ makasih atas masukannya
Kemaren sore memang saya membuatnya dengan terburu - buru, jadi blom
tergali smuanya.
Insya Allah ke depan akan d coba lebih baik lagi
jazakumullah

by : antz

9a.

Re: Tips Nulis-Mau Menulis? Ya Mulai Saja..

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Wed Nov 26, 2008 3:13 pm (PST)

Wah asyik juga nih tip nulisnya . .
bisa bagi-bagi tips nya di milis ini mbak/mas. ^_^

-sis-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, ecrivain della
<della_ecrivain@...> wrote:
>

10a.

[Catcil]:Seribu Rupiah

Posted by: "Putri Agus Sofyan" iastrito126ps@yahoo.co.id

Wed Nov 26, 2008 3:27 pm (PST)

Hallo....
Hari yang cerah....Tetap bersemangat...

Salam
putri-bunda iastrito

Seribu rupiah….
(cerpen:iastrito)


Sejak tadi malam ….hujan turun tiada hentinya. Ku dengar suara air hujan masih turun dengan derasnya dan sayup-sayup ku dengar pula suara azan subuh...
"Alhamdulilah….sudah azan subuh…. rasanya baru saja mata ini terpejam" kata hatiku…sementara tanganku membangunkan suami yang masih tertidur…

"Pah…bangun Pah….sudah subuh.."ujarku kepadanya.
"Iya…"jawab suamiku…

Aku keluar dari kamarku dan berjalan menuju kamar anak-anakku…

"Mas…bangun…sudah subuh…"bisikku di telinga Raga..anak sulungku.. sambil menarik selimut dari badannya…
"De…bangun…kita solat yuk…"bisikku kepada Ito..anak bungsuku.. sambil membelai rambutnya…
"Dede…masih ngantuk..ma…"jawab Ito yang baru berusia enam tahun….
"Eh…hayo…jangan malas…, itu emas aja sudah bangun…." lanjutku…

Kulihat mata Ito, mulai terbuka…dan memandang kakaknya yang sedang duduk di tepi tempat tidur…

Aku melangkah keluar menuju kamar Ana..anak kedua.. untuk membangunkannya pula… Kamar Ana bersebelahan dengan kamar kakak adiknya dan ku dengar suara Raga mengajak adiknya "De…yuk solat dulu…solatnya bareng sama Papa.." ajak Raga sambil menggendong Ito..

Raga memang satu kamar dengan Ito… aku sengaja menyatukan mereka dalam satu kamar, baik bejalar maupun tidur. Aku berharap agar selalu terjalin komunikasi antara mereka. Umur mereka berjarak dua belas tahun. Jarak yang cukup jauh bagi mereka sebagai kakak adik. Sebagai anak sulung, aku sangat berharap agar suatu kelak, Raga bisa menjadi panutan bagi adik-adiknya.

Selesai menunaikan solat…kami semua melaksanakan kewajiban masing-masing…
Anak-anakku membereskan buku-buku yang akan dipelajari hari ini setelah itu satu persatu mereka mandi dan mempersiapkan diri untuk sekolah.

Sementara aku sibuk dengan rutinitasku, menyiapkan susu dan sarapan dibantu dengan satu orang pembantu.

Sempat aku melihat jam dinding…"oh..masih jam setengah enam"kataku…
Hari masih gelap karena tertutup hujan… Aku tak mau terlena dengan kesibukanku hanya dengan mengandalkan pandanganku ke arah luar rumah.
Setelah siap…aku persilahkan suami dan anak-anakku untuk sarapan.

"Mama..siap-siap..sana,"sapa suamiku…
"Iya..,"jawabku sambil melangkah untuk segera mempersiapkan diri.

Tepat pukul enam, kami semua sudah siap…. masing-masing anak membawa bekal nasi goreng buatanku dan air putih hangat. Mereka menggunakan sepatu boot , sementara sepatu sekolahnya dimasukkan dalam tas dan tak lupa mengenakan baju hangat.

"Ma…minta seribu,"pinta Ito kepadaku uang seribu rupiah..
"Buat apa, Dede kan sudah bawa bekal,"lanjutku.
"Buat beli donat, nanti jam istirahat,"jawabnya kembali dengan wajah lucunya sambilku berikan ia uang seribu rupiah.
"Terima kasih…mama," seru Ito sambil mencium tanganku.

Kami berpisah.. Ito dan suamiku satu mobil, mereka satu jurusan. Sedangkan kedua anakku, ikut denganku. Aku mengantar mereka sebelum ke kantor.
Biasanya aku berangkat kerja bersama dengan suamiku dan anak-anak diantar oleh supir.
Hari ini ia tidak masuk karena sakit dan rumahnya kebanjiran, seperti yang disampaikannya melalui pesan pendek di hapeku.

Waktu terus berlalu. Tak terasa jam dikomputer ruang kerjaku telah menunjukkan pukul sebelas siang. Ku lihat di luar jendela ruang kerjaku, hujan mulai reda.
"Sebentar lagi, aku harus menjemput anak bungsuku. Hari ini dia pulang jam satu karena ada pelajaran tambahan", kataku dalam hati.

Aku pamit kepada atasanku. Aku sampaikan bahwa hari ini aku harus menjemput anakku karena tidak ada yang menjemputnya.
Satu setengah jam telah berlalu, aku sampai di sekolah anakku. Waktu yang cukup lama karena kemacetan di jalan akibat banjir.
Aku menunggu di ruang tunggu pekarangan sekolah dan tak lama kemudian bel sekolah berbunyi tanda kegiatan sekolah sudah berakhir. Aku melangkah ke depan, dengan harapan agar anakku dapat melihatku.

Muncul langkah mungil dari pintu kelas, ku lambaikan tanganku kepadanya. Ku lihat senyum anakku. Ah senyum yang lucu…senyum yang telah menghilangkan rasa pegal di kakiku, akibat kemacetan di jalan.

"Mama...,"sapa anakku.
"Hai…gimana hari ini, senang?"tanyaku.
"Senang," jawab Ito sambil memegang tanganku. "Alhamduli…"belum selesai ucapanku..
"lah," lanjut Ito sambil melangkah.

Tiba-tiba langkah Ito terhenti, saat melewati pagar sekolah.
"Ma..,"seru Ito.
"Kenapa De..,"tanyaku sambil melihat wajah Ito.
Wajah Ito melihat ke arah kanan sambil menggoyang-goyangkan tangan ku. Ku ikuti pandangan Ito dan ku lihat seorang bapak tua duduk di dekat tempat sampah sekolah.
Bajunya sangat basah dan terlihat menggigil kedinginan.

"Ade, mau apa.." tanyaku kepadanya.
"Sini deh…Dede bisikin,"ujarnya dan itu merupakan kebiasaan dia bila mempunyai keinginan.
Lalu aku jongkok dan mendekatkan telingaku ke mulut mungilnya.

"Ma…Dede kan punya uang seribu. Uang tadi pagi yang mama kasih,"bisik Ito.
"Terus…"lanjutku.
"Uang seribu ini bisa dapat apa, Mah.. kalau Dede kasih ke Bapak tua itu,"tanya Ito dengan lugu.
"Dapat ciki,"jawabku.
"Dede serius Ma….bisa dapat apa,"
Ku lihat keseriusan wajah di anakku yang satu ini lalu ku alihkan pandangan ke Bapak tua yang sedang duduk menyender.

"Dede..mau ngasih ke Bapak tua itu…," tanyaku kembali dan dijawab dengan anggukan kepala sambil tersenyum.

"Ya, sudah….sini ikut mama," ajakku. Ku ajak anakku memasuki warung makan dekat Bapak tua itu berada.

"Dede mau pilih yang mana,"lanjutku sambil mengangkat Ito agar bisa berdiri di kursi panjang yang ada di warung makan tersebut.
"Ini….ini….ini….ini….dan ini…..," dah ma….itu aja," jawabnya sambil memandang ke arahku…
Perkedel jagung, ayam goreng, tempe, daging semur dan mie goreng, lima macam makanan yang ditunjuk oleh anakku.
"Kebanyakan De,"tanyaku… "Gak apa-apa ma…,"jawabnya sambil mengambil uang seribu dari saku baju dan memberikannya kepadaku.
"Mana cukup,"pancingku.
"Kalau kurang, mama tambahin pakai uang mama…, nanti sampai rumah Dede ganti pakai uang Dede yang ada di dompet sepidermen,"lanjutnya.

Kutatap wajah mungil yang ada di depanku ini. "Subhanalah," merinding aku mendengar ucapannya.
"Ma….ayo…,"anakku menggoyangkan tanganku..
"Ya..ya…hmmm..mbak, mbak…tolong dibungkus yha…nasi, perkedel jangung, ayam goreng, tempe, daging semur dan mie goreng…jadi satu yha..seperti nasi rames"pintaku kepada pemilik warung makan untuk membungkus makanan sesuai dengan pesanan anakku.

Kami keluar dari warung dan berjalan menuju Bapak tua yang masih duduk menyender di tempat sampah sekolah.
"Ma…sini Dede bisikin.."sambil menarik tanganku dan aku kembali jongkok serta mendekatkan telinga ke mulut mungilnya.
"Ma…bilangin sama Bapak itu….ini makanan dari Dede…suruh dimakan yha…,"lanjutnya.
Lagi-lagi…aku tercengang… "Ayo….ma,"lanjut anakku.
"Ya…iya…ayo sama Dede…"ajakku..
"Pak…ini ada makanan dari anak saya….tolong dimakan yha….mudah-mudahan Bapak suka,"kataku sambil melihat ke wajah Bapak Tua itu dan melihat ke arah wajah anakku.
"Terima kasih, Bu…. Terima kasih, Nak…."ujar Bapak tua itu sambil mengambil nasi bungkus yang masih hangat.
"Sama-sama Pak.."lanjutku disertai dengan anggukan kepalaku sambil menggandeng dan mengajak anakku pergi..

Ketika kunyalakan mobilku dan melajukannya, tiba-tiba Ito memintaku untuk menghentikan mobil yang aku bawa.
"Ma…tunggu sebentar…" dibukanya jendela pintu mobil tempat ia duduk. Ku lihat, anakku sedang melihat Bapak tua itu makan dengan lahapnya dan ku lihat pula senyum lucunya menghias wajah mungilnya.

"Yuk…ma….jalan…,"ajaknya sambil melihat ke arahku…. "Yuk…,"jawabku sambil menjalankan kendaraanku menuju rumah.

Satu lagi pengalaman yang ku dapat dari anak bungsuku…rasa berbagi dengan sesama... Alhamdulilah…terima kasih ya Allah…Kau berikan aku kebahagiaan yang tak terhingga.

Kulihat wajah anakku…dan anakku membalas dengan senyuman yang penuh dengan kedamaian..

Medio, Rabu 26112008.


---------------------------------
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. br>Cepat sebelum diambil orang lain!
10b.

Re: [Catcil]:Seribu Rupiah

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Wed Nov 26, 2008 4:26 pm (PST)

wah...Ito hebat, nitip salam buat tokoh Ito ya Bund ;) Sinta belajar banyak dari Ito

*eniwei...koq saya jadi inget seseorang tiap baca tulisan bund, salah satu bunda SK yang lama tak muncul :D*

:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com ; http://sinthionk.rezaervani.com
YM : SINTHIONK

________________________________
From: Putri Agus Sofyan <iastrito126ps@yahoo.co.id>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, November 25, 2008 8:23:11 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil]:Seribu Rupiah

Hallo....
Hari yang cerah....Tetap bersemangat. ..

Salam
putri-bunda iastrito

Seribu rupiah�.
(cerpen:iastrito)

10c.

Re: [Catcil]:Seribu Rupiah

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Wed Nov 26, 2008 6:19 pm (PST)

Cerita yang indah di pagi hari ya, Bunda :)

salam buat Ito yang baik hati itu

salam

Novi :)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Putri Agus Sofyan
<iastrito126ps@...> wrote:
>
> Hallo....
> Hari yang cerah....Tetap bersemangat...
>
> Salam
> putri-bunda iastrito
>
> Seribu rupiah….
> (cerpen:iastrito)
>
>
> Sejak tadi malam ….hujan turun tiada hentinya. Ku dengar suara
air hujan masih turun dengan derasnya dan sayup-sayup ku dengar pula
suara azan subuh...
> “Alhamdulilah….sudah azan subuh…. rasanya baru saja mata
ini terpejam” kata hatiku…sementara tanganku membangunkan suami
yang masih tertidur…
>
> “Pah…bangun Pah….sudah subuh..”ujarku kepadanya.
> “Iya…”jawab suamiku…
>
> Aku keluar dari kamarku dan berjalan menuju kamar anak-anakku…
>
> “Mas…bangun…sudah subuh…”bisikku di telinga Raga..anak
sulungku.. sambil menarik selimut dari badannya…
> “De…bangun…kita solat yuk…”bisikku kepada Ito..anak
bungsuku.. sambil membelai rambutnya…
> “Dede…masih ngantuk..ma…”jawab Ito yang baru berusia enam
tahun….
> “Eh…hayo…jangan malas…, itu emas aja sudah bangun….”
lanjutku…
>
> Kulihat mata Ito, mulai terbuka…dan memandang kakaknya yang
sedang duduk di tepi tempat tidur…
>
> Aku melangkah keluar menuju kamar Ana..anak kedua.. untuk
membangunkannya pula… Kamar Ana bersebelahan dengan kamar kakak
adiknya dan ku dengar suara Raga mengajak adiknya “De…yuk solat
dulu…solatnya bareng sama Papa..” ajak Raga sambil menggendong Ito..
>
> Raga memang satu kamar dengan Ito… aku sengaja menyatukan mereka
dalam satu kamar, baik bejalar maupun tidur. Aku berharap agar selalu
terjalin komunikasi antara mereka. Umur mereka berjarak dua belas
tahun. Jarak yang cukup jauh bagi mereka sebagai kakak adik. Sebagai
anak sulung, aku sangat berharap agar suatu kelak, Raga bisa menjadi
panutan bagi adik-adiknya.
>
> Selesai menunaikan solat…kami semua melaksanakan kewajiban
masing-masing…
> Anak-anakku membereskan buku-buku yang akan dipelajari hari ini
setelah itu satu persatu mereka mandi dan mempersiapkan diri untuk
sekolah.
>
> Sementara aku sibuk dengan rutinitasku, menyiapkan susu dan
sarapan dibantu dengan satu orang pembantu.
>
> Sempat aku melihat jam dinding…”oh..masih jam setengah
enam”kataku…
> Hari masih gelap karena tertutup hujan… Aku tak mau terlena
dengan kesibukanku hanya dengan mengandalkan pandanganku ke arah luar
rumah.
> Setelah siap…aku persilahkan suami dan anak-anakku untuk sarapan.
>
> “Mama..siap-siap..sana,”sapa suamiku…
> “Iya..,”jawabku sambil melangkah untuk segera mempersiapkan diri.
>
> Tepat pukul enam, kami semua sudah siap…. masing-masing anak
membawa bekal nasi goreng buatanku dan air putih hangat. Mereka
menggunakan sepatu boot , sementara sepatu sekolahnya dimasukkan dalam
tas dan tak lupa mengenakan baju hangat.
>
> “Ma…minta seribu,”pinta Ito kepadaku uang seribu rupiah..
> “Buat apa, Dede kan sudah bawa bekal,”lanjutku.
> “Buat beli donat, nanti jam istirahat,”jawabnya kembali dengan
wajah lucunya sambilku berikan ia uang seribu rupiah.
> “Terima kasih…mama,” seru Ito sambil mencium tanganku.
>
> Kami berpisah.. Ito dan suamiku satu mobil, mereka satu jurusan.
Sedangkan kedua anakku, ikut denganku. Aku mengantar mereka sebelum ke
kantor.
> Biasanya aku berangkat kerja bersama dengan suamiku dan anak-anak
diantar oleh supir.
> Hari ini ia tidak masuk karena sakit dan rumahnya kebanjiran,
seperti yang disampaikannya melalui pesan pendek di hapeku.
>
> Waktu terus berlalu. Tak terasa jam dikomputer ruang kerjaku telah
menunjukkan pukul sebelas siang. Ku lihat di luar jendela ruang
kerjaku, hujan mulai reda.
> “Sebentar lagi, aku harus menjemput anak bungsuku. Hari ini dia
pulang jam satu karena ada pelajaran tambahan”, kataku dalam hati.
>
> Aku pamit kepada atasanku. Aku sampaikan bahwa hari ini aku harus
menjemput anakku karena tidak ada yang menjemputnya.
> Satu setengah jam telah berlalu, aku sampai di sekolah anakku.
Waktu yang cukup lama karena kemacetan di jalan akibat banjir.
> Aku menunggu di ruang tunggu pekarangan sekolah dan tak lama
kemudian bel sekolah berbunyi tanda kegiatan sekolah sudah berakhir.
Aku melangkah ke depan, dengan harapan agar anakku dapat melihatku.
>
> Muncul langkah mungil dari pintu kelas, ku lambaikan tanganku
kepadanya. Ku lihat senyum anakku. Ah senyum yang lucu…senyum yang
telah menghilangkan rasa pegal di kakiku, akibat kemacetan di jalan.
>
> “Mama...,”sapa anakku.
> “Hai…gimana hari ini, senang?”tanyaku.
> “Senang,” jawab Ito sambil memegang tanganku.
“Alhamduli…”belum selesai ucapanku..
> ”lah,” lanjut Ito sambil melangkah.
>
> Tiba-tiba langkah Ito terhenti, saat melewati pagar sekolah.
> “Ma..,”seru Ito.
> “Kenapa De..,”tanyaku sambil melihat wajah Ito.
> Wajah Ito melihat ke arah kanan sambil menggoyang-goyangkan tangan
ku. Ku ikuti pandangan Ito dan ku lihat seorang bapak tua duduk di
dekat tempat sampah sekolah.
> Bajunya sangat basah dan terlihat menggigil kedinginan.
>
> “Ade, mau apa..” tanyaku kepadanya.
> “Sini deh…Dede bisikin,”ujarnya dan itu merupakan kebiasaan
dia bila mempunyai keinginan.
> Lalu aku jongkok dan mendekatkan telingaku ke mulut mungilnya.
>
> “Ma…Dede kan punya uang seribu. Uang tadi pagi yang mama
kasih,”bisik Ito.
> “Terus…”lanjutku.
> “Uang seribu ini bisa dapat apa, Mah.. kalau Dede kasih ke Bapak
tua itu,”tanya Ito dengan lugu.
> “Dapat ciki,”jawabku.
> “Dede serius Ma….bisa dapat apa,”
> Ku lihat keseriusan wajah di anakku yang satu ini lalu ku alihkan
pandangan ke Bapak tua yang sedang duduk menyender.
>
> “Dede..mau ngasih ke Bapak tua itu…,” tanyaku kembali dan
dijawab dengan anggukan kepala sambil tersenyum.
>
> “Ya, sudah….sini ikut mama,” ajakku. Ku ajak anakku memasuki
warung makan dekat Bapak tua itu berada.
>
> “Dede mau pilih yang mana,”lanjutku sambil mengangkat Ito agar
bisa berdiri di kursi panjang yang ada di warung makan tersebut.
> “Ini….ini….ini….ini….dan ini…..,” dah ma….itu
aja,” jawabnya sambil memandang ke arahku…
> Perkedel jagung, ayam goreng, tempe, daging semur dan mie goreng,
lima macam makanan yang ditunjuk oleh anakku.
> “Kebanyakan De,”tanyaku… “Gak apa-apa ma…,”jawabnya
sambil mengambil uang seribu dari saku baju dan memberikannya kepadaku.
> “Mana cukup,”pancingku.
> “Kalau kurang, mama tambahin pakai uang mama…, nanti sampai
rumah Dede ganti pakai uang Dede yang ada di dompet
sepidermen,”lanjutnya.
>
> Kutatap wajah mungil yang ada di depanku ini. “Subhanalah,”
merinding aku mendengar ucapannya.
> “Ma….ayo…,”anakku menggoyangkan tanganku..
> “Ya..ya…hmmm..mbak, mbak…tolong dibungkus yha…nasi,
perkedel jangung, ayam goreng, tempe, daging semur dan mie
goreng…jadi satu yha..seperti nasi rames”pintaku kepada pemilik
warung makan untuk membungkus makanan sesuai dengan pesanan anakku.
>
> Kami keluar dari warung dan berjalan menuju Bapak tua yang masih
duduk menyender di tempat sampah sekolah.
> “Ma…sini Dede bisikin..”sambil menarik tanganku dan aku
kembali jongkok serta mendekatkan telinga ke mulut mungilnya.
> “Ma…bilangin sama Bapak itu….ini makanan dari Dede…suruh
dimakan yha…,”lanjutnya.
> Lagi-lagi…aku tercengang… “Ayo….ma,”lanjut anakku.
> “Ya…iya…ayo sama Dede…”ajakku..
> “Pak…ini ada makanan dari anak saya….tolong dimakan
yha….mudah-mudahan Bapak suka,”kataku sambil melihat ke wajah
Bapak Tua itu dan melihat ke arah wajah anakku.
> “Terima kasih, Bu…. Terima kasih, Nak….”ujar Bapak tua itu
sambil mengambil nasi bungkus yang masih hangat.
> “Sama-sama Pak..”lanjutku disertai dengan anggukan kepalaku
sambil menggandeng dan mengajak anakku pergi..
>
> Ketika kunyalakan mobilku dan melajukannya, tiba-tiba Ito
memintaku untuk menghentikan mobil yang aku bawa.
> “Ma…tunggu sebentar…” dibukanya jendela pintu mobil tempat
ia duduk. Ku lihat, anakku sedang melihat Bapak tua itu makan dengan
lahapnya dan ku lihat pula senyum lucunya menghias wajah mungilnya.
>
> “Yuk…ma….jalan…,”ajaknya sambil melihat ke arahku….
“Yuk…,”jawabku sambil menjalankan kendaraanku menuju rumah.
>
> Satu lagi pengalaman yang ku dapat dari anak bungsuku…rasa
berbagi dengan sesama... Alhamdulilah…terima kasih ya Allah…Kau
berikan aku kebahagiaan yang tak terhingga.
>
> Kulihat wajah anakku…dan anakku membalas dengan senyuman yang
penuh dengan kedamaian..
>
> Medio, Rabu 26112008.
>
>
>
> ---------------------------------
> Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail. br>Cepat sebelum diambil orang lain!
>

10d.

Balasan: Re: [sekolah-kehidupan] [Catcil]:Seribu Rupiah

Posted by: "Putri Agus Sofyan" iastrito126ps@yahoo.co.id

Wed Nov 26, 2008 7:23 pm (PST)

memang sempat tidak beredar...kehabisan bensin.... :-))

salam
iastrito
ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com> wrote:
wah...Ito hebat, nitip salam buat tokoh Ito ya Bund ;) Sinta belajar banyak dari Ito

*eniwei...koq saya jadi inget seseorang tiap baca tulisan bund, salah satu bunda SK yang lama tak muncul :D*

:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com ; http://sinthionk.rezaervani..com
YM : SINTHIONK

---------------------------------
From: Putri Agus Sofyan <iastrito126ps@yahoo.co.id>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, November 25, 2008 8:23:11 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil]:Seribu Rupiah

Hallo....
Hari yang cerah....Tetap bersemangat. ..

Salam
putri-bunda iastrito

Seribu rupiah….
(cerpen:iastrito)



---------------------------------
Berbagi video sambil chatting dengan teman di Messenger.
Sekarang bisa dengan Yahoo! Messenger baru.
11.

MENULIS MENYEHATKAN JIWA-RAGA

Posted by: "WORD SMART CENTER" wordsmartcenter@yahoo.com   wordsmartcenter

Wed Nov 26, 2008 3:28 pm (PST)



MENULIS
MENYEHATKAN JIWA-RAGA

Oleh: Udo
Yamin Majdi*

Apa hubungan antara
menulis dan kesehatan? Tahun 1990-an, Dr. James W. Pennebaker melakukan
penelitian selama 15 tahun tentang pengaruh membuka diri terhadap kesehatan
fisik. Hasil penelitian tersebut, ia tulis dalam buku "Opening Up: The
Healing Power of Expressing Emotions", bahwa menulis menjernihkan
pikiran, menulis mengatasi trauma, menulis membantu mendapatkan dan mengingat
informasi baru, menulis membantu memecahkan masalah, dan menulis-bebas membantu
kita ketika terpaksa harus menulis.

Fatima Mernissi, berpendapat
bahwa menulis menyehatkan, bahkan membuat awet muda. Menurutnya, jika kita
setiap hari menulis, maka kulit kita menjadi tetap segar. Saat kita bangun,
menulis meningkatkan aktivitas sel. Dengan coretan pertama di atas kertas
kosong, kantung di bawah mata akan segera lenyap dan kulit akan terasa segar
kembali.

Lebih menarik lagi
adalah kisah John Mulligan. Selama enam tahun, veteran perang Vietnam ini
menjadi gelandangan di North Beach, San Fransisco. Pengalaman berdarah-darah di
Vietnam membuatnya trauma. Jiwanya terluka dan hampa. Akan tetapi hidupnya
berubah sama sekali setelah ia mengikuti workshop kepenulisan yang diadakan
oleh penulis masyhur, Maxine Hong Kingston.

Sepulang dari workshop
itu, ia memiliki paradigma baru, perasaan baru, dan kehidupan baru. Ia pun
mulai menuliskan semua perasaannya. Ternyata itu membantunya untuk menghilang
stress, kekusutan pikiran, dan beban hidupnya. Akhirnya menjadi seorang
novelis. Penulis novel Shopping Cart Soldiers itu pun berkata, �Menulis
menghindarkan saya dari kegelapan hidup!�

Banyak peneliti yang mendukung
pengalaman Mulligan itu: menulis ikhwal peristiwa yang menciptakan stress
adalah terapi yang digdaya bagi pikiran dan kejiwaan. �Puluhan studi telah
menemukan bukti bahwa banyak orang merasa lebih sehat dan bahagia setelah
menuliskan kenangan-kenangan yang traumatis,� kata Dr. James Pennebaker �guru
besar psikologi University of Texas. Gagasan di balik risetnya adalah
�penerjemahan pengalaman (pahit) ke dalam bahasa akan mengubah cara orang
berpikir mengenai pengalaman itu�.

Salah satu studinya
yang dipublikasikan dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology
edisi April 1998, menemukan bukti bahwa sel-sel T-limfosit para mahasiswa menjadi
lebih aktif enam pekan setelah mereka menulis peristiwa-peristiwa yang menekan.
Suatu indikasi adanya stimulasi sistem kekebalan.

Studi-studi lain
menemukan fakta bahwa orang cenderung lebih jarang mengunjungi dokter, bekerja
lebih baik dalam tugas sehari-hari, dan memperoleh skor yang lebih tinggi dalam
uji psikologi, setelah mengikuti latihan menulis. Di antaranya, sebuah studi
yang diterbitkan pada 14 April 1999 dalam Journal of The American Medical
Association, memperlihatkan bahwa menulis secara ekspresif mampu meringankan
gejala asma dan rheumatoid arthritis.

Nah, jika menulis
menyehatkan jiwa-raga, lantas mengapa malas melakukannya? Wallahu a'lam.

==========================================

*) Penulis, Trainer,
dan Direktur Word Smart Center Cairo



12a.

[Ruang Kantor] Dinamika Baru

Posted by: "Kang Dani" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Wed Nov 26, 2008 6:49 pm (PST)

Saya bekerja di sebuah perusahaan IT yang biasa membuat aplikasi java untuk handphone. Nama perusahaan tersebut adalah I-Moov Mobile Solution. Posisi saya di perusahaan tersebut adalah sebagai staf content developement. Tugasnya adalah bertanggung jawab atas konten yang nantinya bisa diakses oleh user. Bukan content provider. Kantornya berada di daerah Radio Dalam Jakarta Selatan.

Dua pekan yang lalu, ada sebuah perusahaan IT lain yang berada di daerah Kuningan Timur, Jakarta Selatan, dekat gedung Cyber: Gedung Raudha namanya. Perusahaan tersebut membeli SDM pada perusahan tempat saya bekerja, perusahaan itu mendapat proyek tender dari sebuah badan investasi yang dibentuk oleh pemerintah. Semua karyawan ditempat saya bekerja sebelumnya dialih tugaskan semuanya ke perusahaan baru tersebut. Dan status kami sekarang adalah sebagai karyawan baru di sana. Posisi saya sekarang sebagai Technical Writer.

Pekan ke dua saya bekerja di kantor yang baru, belum juga menemukan ritme yang selaras dan nyaman. Effort yang saya rasakan pun menjadi lebih besar: jarak tempuh yang lebih jauh, ongkos transportasi yang semakin besar, belum ada jobdesk yang jelas dari atasan saya mengenai apa yang harus saya kerjakan, dan banyak yang lainnya.

Tapi saya suka sesuatu yang baru. Hal baru membuat saya belajar, bercermin dan berfikir.Seperti saat kita masih anak-anak, setiap kali mendapat mainan baru, hari-hari akan dilewati bergelut dengan barang baru tersebut. Tapi begitu seminggu berlalu, akan mulai tumbuh kebosanan. Tak jauh beda dengan kita orang dewasa dan pekerjaan yang kita geluti.

Saya berharap dapat segera mengatasi rasa bosan tersebut. Apalagi ketika menghadapi kemacetan saat perjalanan berangkat ke kantor. beeuh, rasanya ingin sekali jadi orang kaya dan ga usah ada di Jakarta. cukup di Bogor dan menikmati kesejukannya. Someday.

Dani Ardiansyah
PT. Multi Data Rancana Prima
Raudha Building 2nd Jl. HR. Rasuna Said
No. 21 Jakarta 12710
HP: 085694771764

12b.

Re: [Ruang Kantor] Dinamika Baru

Posted by: "Syafaatus Syarifah" syarifah@gratika.co.id   sya4215

Wed Nov 26, 2008 8:16 pm (PST)

Technical writer ya Dan?
Nggak koding lagi dong... tukeran dong...
aku dah mumet koding..maklum dah emak2..pikiran dah bercabang2..hehehe

kita butuh atmosfer yang bagus agar bisa meledakkan potensi yang kita miliki..
semoga Kang Dani segera menemukannya di tempat kerjanya yang baru

----- Original Message -----
From: Kang Dani
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Thursday, November 27, 2008 9:49 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] [Ruang Kantor] Dinamika Baru

Saya bekerja di sebuah perusahaan IT yang biasa membuat aplikasi java untuk handphone. Nama perusahaan tersebut adalah I-Moov Mobile Solution. Posisi saya di perusahaan tersebut adalah sebagai staf content developement. Tugasnya adalah bertanggung jawab atas konten yang nantinya bisa diakses oleh user. Bukan content provider. Kantornya berada di daerah Radio Dalam Jakarta Selatan.

Dua pekan yang lalu, ada sebuah perusahaan IT lain yang berada di daerah Kuningan Timur, Jakarta Selatan, dekat gedung Cyber: Gedung Raudha namanya. Perusahaan tersebut membeli SDM pada perusahan tempat saya bekerja, perusahaan itu mendapat proyek tender dari sebuah badan investasi yang dibentuk oleh pemerintah. Semua karyawan ditempat saya bekerja sebelumnya dialih tugaskan semuanya ke perusahaan baru tersebut. Dan status kami sekarang adalah sebagai karyawan baru di sana. Posisi saya sekarang sebagai Technical Writer.

Pekan ke dua saya bekerja di kantor yang baru, belum juga menemukan ritme yang selaras dan nyaman. Effort yang saya rasakan pun menjadi lebih besar: jarak tempuh yang lebih jauh, ongkos transportasi yang semakin besar, belum ada jobdesk yang jelas dari atasan saya mengenai apa yang harus saya kerjakan, dan banyak yang lainnya.

Tapi saya suka sesuatu yang baru. Hal baru membuat saya belajar, bercermin dan berfikir.Seperti saat kita masih anak-anak, setiap kali mendapat mainan baru, hari-hari akan dilewati bergelut dengan barang baru tersebut. Tapi begitu seminggu berlalu, akan mulai tumbuh kebosanan. Tak jauh beda dengan kita orang dewasa dan pekerjaan yang kita geluti.

Saya berharap dapat segera mengatasi rasa bosan tersebut. Apalagi ketika menghadapi kemacetan saat perjalanan berangkat ke kantor. beeuh, rasanya ingin sekali jadi orang kaya dan ga usah ada di Jakarta. cukup di Bogor dan menikmati kesejukannya. Someday.

Dani Ardiansyah
PT. Multi Data Rancana Prima
Raudha Building 2nd Jl. HR. Rasuna Said
No. 21 Jakarta 12710
HP: 085694771764


13.

[catcil]: Saya Tidak Butuh Beras

Posted by: "Putri Agus Sofyan" iastrito126ps@yahoo.co.id

Wed Nov 26, 2008 7:23 pm (PST)

Hallo.....walau di sini cuaca mendung...Tetap Bersemangat.

salam
iastrito

Saya tidak butuh beras.
(catcil: iastrito)


Hari Minggu, merupakan hari kerja bakti dalam kehidupan di keluargaku. Bila tidak ada kegiatan sosial dan kebersihan di lingkungan er te tempat tinggal ku, kami sekeluarga memiliki kewajiban pekerjaan membersihkan rumah sesuai dengan porsinya masing-masing.

Raga, Ana dan Ito mempunyai kewajiban membereskan kamar masing-masing. Mulai dari membersihkan tempat tidur, membersihkan meja belajar sampai menyapu dan mengepel kamar mereka tak ketinggalan membersihkan sepatu sekolah masing-masing.
Walau Ito masih berusia enam tahun, kami tetap memberikan kewajiban yang sama dengan kakak-kakaknya, sekalipun hasil yang dikerjakan tidak terlalu sempurna. Setidaknya ia sudah terbiasa dengan kegiatan yang dilakukan setiap hari Minggu.

Suamiku mencuci mobil dan aku menyediakan sarapan pagi untuk orang-orang yang kukasihi. Sedangkan pembantu, membersihkan yang lainnya.

Saat aku sedang memasak makanan untuk sarapan, Ito datang menghampiriku di dapur. "Ma, sepatu Dede…iyu aja ya yang ngebersihin, Dede mau liat Pokemon dulu," rajuk Ito. Iyu adalah panggilan pembantuku di rumah sebagai pengganti panggilan "mbak" yang biasa memanggil nama pembantu lain pada umumnya.

"Memang sudah mulai, filemnya,"lanjutku sambil terus memasak.
"Udah,"jawab Ito sambil menyenderkan badan mungilnya di punggungku.
"Kamar sudah rapi?"tanyaku kembali.
"Kan, kamar Dede, kamar emas juga. Jadinya emas yang membereskan. Dede hanya beresin meja belajar. Udah selesai sekarang."
"Ya sudah, sana nonton dulu, tapi sambil makan ya," lanjutku kemudian.

Ito berlari kecil menuju ruang keluarga dan langsung menyalakan televisi kemudian duduk di kusi sambil memegang remote tivi. Sementara kakak-kakaknya masih asik dengan kesibukannya.

Tak lama, aku selesai memasak sarapan pagi dan langsung ku tata dimeja makan.
Aku mengambilkan nasi beserta lauk pauk untuk Ito dan memberikannya.
"Harus habis, ya De. Kalau enggak, nanti mama matikan tivinya,"kataku kepadanya.
"Iya..ma. Nanti Dede habisin,"jawabnya sambil mengambil posisi bersila dan meletakkan piring nasi dipangkuannya.

Aku keluar dan membantu suamiku yang sedang mencuci mobil. Kami berdua asik sendiri sambil ngobrol dan bercanda-canda layaknya orang yang sedang dimabuk cinta.

"Assalamualaikum…Pak….sedekahnya,"tiba-tiba muncul dua orang bapak di balik pintu pagar rumah kami.
Satu orang, usianya separuh baya dan satu orang lagi, lebih muda. Pakaiannya lusuh menggunakan peci yang sudah kusam warna hitamnya.
Bapak yang setengah baya, menyodorkan map lusuhh di sela-sela lubang pintu pagar rumah.
"Sedekahnya, Pak…"lanjutnya lagi.

"Sebentar, ya Pak..,"kata suamiku setelah keluar dari dalam mobil selesai membersihkan dashboard.
"Ma…tolong ambilkan, yang sudah kita siapkan.."lanjut suami kepada ku tanpa mengambil map lusuh yang disodorkan oleh Bapak separuh baya tadi.
Aku sudah paham apa yang dimaksud suamiku.

Seperti tahun-tahun yang lalu….saat kami syah menjadi suami istri. Kami tinggal di rumah hasil jerih payah suamiku mengumpulkan uang untuk membeli sebuah rumah mungil.
Rumah yang cukup asri untuk ukuran kita berdua.
Kami mengerjakan bersama-sama urusan rumah tangga. Terus terang, saat itu aku tidak bisa masak.
Aku tidak diajari masak oleh ibuku tapi ibuku mengajari cara membersihkan rumah.
Aku teringat pesan dari ibuku, bila aku tidak bersih menyapu baik halaman rumah maupun halaman teras dan kebun.
"Yang bersih ya nyapunya…kalau tidak bersih, nanti kamu dapat suami brengosan lho (maksudnya wajah laki-laki yang akan jadi suamiku kelak akan brewokan, kalau nyapunya tidak bersih).
"Ah masak sih….kalau nyapu tidak bersih, akan dapat suami brengosan, kata hatiku. Tapi sudahlah….aku nurut aja….ntar beneran dapat yang brengos,".

Untuk urusan kebersihan rumah, aku sudah sangat mengerti. Tapi kalau urusan perut alias makanan…aku menyerah.
Aku bersyukur, suamiku pintar masak.
Kala itu.. saat kami membeli beras, suamiku selalu membeli dua karung beras. Satu karung untuk persediaan kami makan dan satu karung lagi untuk di bagi dan dimasukkan kedalam plastik ukuran satu kilo-an.
"Untuk nambah Rejeki,"demikian suamiku berujar.

Awalnya aku tidak paham. Sementara suamiku terus menuang beras-beras itu ke dalam plastik satu kilo-an dengan menggunakan satu gelas ukuran sedang (gelas yang biasa digunakan untuk menyuguhkan teh panas di rumah makan pada umumnya) sebagai acuannya.
"Biar rata, dibagiinnya,"lanjut suamiku sambil tersenyum.
Sementara aku membantu mengikat dengan karet, tidak diikat biasa. "Jangan diikat dengan plastiknya, tapi diikatnya pakai karet…biar tidak menyusahkan orang lain," demikian suami selalu mengingatkanku bila aku tiba-tiba plastiknya langsung ku ikat.

"Memang untuk apa Mas, beras-beras ini,"tanyaku.
"Ini untuk menambah rejeki, dik,"lanjutnya.
"Apa iya..,"sambung ku.
"Insya Allah..dik…kita kan hanya berusaha.
Gini lho…kita semua kan makannya pakai nasi…kata orang tua jaman dulu…lebih baik kita membuang lauk pauk daripada kita membuang nasi..
Kalau kita membuang nasi…Allah tidak ridho…Nasi itu awet sekalipun bolak-balik dipanasin, asalkan nyucinya yang benar. Paling-paling kalau sudah terlihat tidak segar lagi…ya di goreng…jadi deh nasi goreng…sedangkan lauk pauk, tidak begitu. Sayur mudah basi, asam. Jadi kalau masak sayur jangan banyak-banyak…mubazir,"lanjutnya.

"Nah…, sekarang bayangkan dik…kalau kita memberi uang 500 rupiah kepada peminta-minta (pengemis), dari satu orang saja berapa rupiah yang dikumpulkan oleh mereka dalam satu hari…ya paling banyak sepuluh sampai dua puluh ribu.
Uang yang mereka kumpulkan untuk beli makan. Kenapa kita tidak rubah saja, memberi uang 500 rupiah dengan sekantong beras. Uang hasil kumpulan mereka itu, bisa dia belikan lauk pauk nya aja sedangkan beras ini bisa dia masak. Mana tau beras ini kepakai dua atau tiga kali makan dalam sehari.
Insya Allah…rejeki kita nambah…mana tau suatu saat kita bisa punya sawah dan kita tidak harus beli beras untuk keperluan kita dan anak-anak kita kelak,"lanjut suamiku sambil memasukkan kantong-kantong beras ke dalam bekas karung beras tadi.

"Suamiku sungguh mulia…ia punya pandangan jauh ke depan seperti itu. Alhamdulilah ….semoga ia bisa menjadi imam dalam rumah tanggaku…amin,"kata hatiku sambil berdoa kepada Allah.

"Ini Pah…,"kuberikan kantong plastik hitam yang berisi beras, kepada suamiku.
Suamiku menerima kantong plastik hitam itu dan langsung berjalan menghampiri dua orang Bapak dibalik pintu pagar rumah kami.
"Pak…ini ada sedikit beras, mudah-mudahan bisa bermanfaat,"kata suamiku seraya memberikan kantong tersebut kepada mereka.

"Apa nih beras….kami tidak butuh beras, kami butuh uang…ya sudah kalau tidak mau kasih…dasar orang kota pelit,"sungut bapak yang setengah baya sambil tetap berdiri di balik pintu pagar.

"Oh maaf ya Pak…bila Bapak tidak bersedia ya sudah…tidak apa…,"lanjut suamiku tapi tetap tangannya menyodorkan kantong plastik hitam kepada mereka.
"Sini!,"tiba-tiba tangan bapak separuh baya mengambil kantong plastik hitam tersebut dan langsung membalikkan badannya sambil terus memasukkan kantong plastik hitam tersebut ke dalam tas yang ia bawa dan selempangkan di bahunya.

Astagfirullah….seru suamiku sambil menatap kedua Bapak tadi hingga hilang dari pandangannya.

Aku hanya tersenyum sambil membereskan selang-selang yang berserakkan di lantai teras dan mengajak suamiku masuk ke dalam rumah berkumpul bersama anak-anak yang kami sayangi.

Setelah kami membersihkan diri, kami pun menyantap hidangan yang telah tersedia hasil masakkan ku yang telah diajarkan oleh suami tercinta dan nasi hangat, beras hasil panen sebulan yang lalu dari sawah kecil yang kami miliki saat ini.

Alhamdulilah…

Aku teringat ceramah yang menyampaikan tentang satu butir kebajikan akan bertambah menjadi 7 butir…bertambah lagi menjadi… 70 butir pahala kebajikan…terus tertambah…ibarat satu tangkai padi yang memiliki biji berbutir-butir…..(mudah-mudahan aku tidak salah mengumpamakannya, karena sampai saat ini aku masih belajar agama Islam - agama yang ku anut dan kuyakini) J

Medio, Kamis 27112008.


---------------------------------
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
14a.

Re: (Ruang Keluarga) Berbagi Peran Suami Istri

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Wed Nov 26, 2008 7:27 pm (PST)

pernah ngekost mbak... tapi nggak betah cuma bertahan selama sebulan
aja. minta pindah lagi sama emak di pesantren ^_^

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com,
"patisayang" <patisayang@...> wrote:
>
> Kalau biasa jadi anak kos biasanya udah nggak malu2 nyuci baju
sendiri
> Mas. Tapi bisa juga malah jadi manja, minta dilayani istri. Hehe...
>
> salam,
> Indar
> yang menikmati jadi istri, ibu, dan diri sendiri.
> Life is so beautiful!
>

15.

[Rampai] Cerpen : Bermimpilah Maka Allah Akan Memeluk Mimpimu

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Wed Nov 26, 2008 8:32 pm (PST)

Bermimpilah! Maka Allah Akan Memeluk Mimpimu (blom punya judul yg lain)

by : Siu Elha

Alkisah tersebutlah seorang penjual kue Lumpia, Pak Bejo namanya. Ia juga
seorang pengajar ngaji anak-anak kecil di sekitar rumahnya. Ia menempati rumah
atau lebih tepat disebut kamar kos-kosan sempit, kira-kira berukuran 3 m2. Di
kamar itulah dia hidup dengan istri tercintanya. Tempat ia tidur, masak,
dan sekaligus juga digunakan sebagai tempat mengaji anak-anak kecil
disekitar tempat tinggalnya. Karena tempat yang sangat sempit itu membuat
anak-anak sebelum mengaji harus meminggirkan peralatan yang berada di tempat
tersebut. Namun mereka enjoy saja dengan keadaan tersebut.

Suatu hari Pak Bejo berkata pada Istrinya, � Bune seandainya kita bisa
membeli tanah di gang depan itu, mungkin anak-anak akan lebih nyaman
mengajinya, Kadang saya kasihan melihat anak-anak harus berhimpitan saat
mengaji.�, angan-angan Pak Bejo. Tanah yang dimaksud adalah sebidang tanah
kosong milik Pak Haji Ali berukuran 5 x 11 m, berada kurang lebih 50m dari
kos-kosannya. Dan apa jawab istrinya ketika Pak Bejo mengutarakan mimpinya,
�Alah Pak, uang apa dan darimana buat beli tanah itu?�, sungut istrinya. Pak
Bejo hanya diam menanggapi istrinya, dan hati kecilnya membenarkan perkataan
istrinya, mengingat pekerjaannya hanya penjual kue Lumpia yang hasilnya hanya
pas-pasan buat makan sehari-hari.

Pernah iseng-iseng ia menanyakan harga tanah itu kepada Haji Ali, ternyata
harganya sekitar 15 Juta. Lingkungan kos-kosannya memang di daerah terpencil
dan kumuh sehingga harga tanah masih sangat murah. Namun walaupun murah dia
memang tak mempunyai uang sepeserpun buat beli tanah itu.
Ramadhan kemaren ia berkunjung ke
seorang sahabat yang diseganinya, sebut saja Pak Surya. IA ceritakan tentang
keinginannya memiliki sebidang tanah, juga jawaban istrinya yang tak ia
salahkan. Sobatnya yang memang rada nyentrik ini ternyata cukup marah
mendengar ceritanya, � Apa? Uang apa?Apa hanya uang yang kuasa untuk membeli
tanah itu?, Jo, jangan pernah lalai dengan kehendak Allah, kalau kamu meminta,
maka Allah akan berikan, tidak harus dengan uang!�, jawab Pak Surya dengan nada
tinggi. Pak Bejo sendiri dalam hatinya beristighfar, dia yang notabene guru
ngaji bisa mengesampingkan kuasa Allah, walaupun dia juga sadar dengan
keberadaan dirinya. �Lagipula Jo, bilang pada istrimu, jangan malah memutus
rahmat Allah dengan lisannya, keinginanmu memiliki tanah itu adalah do�a, yang
tak harus diputus dengan kalimat putus asa seperti istrimu itu. Lebih baik jika
ia mengaminkan keinginanmu, bahkan menambah do�a itu �Semoga Allah
mengijabahi�, gitu!�, tambah Pak Surya yang masih berkata dengan nada tinggi.
�Iya bener Mas, maaf kami memang
sedang lalai, akibat keadaan kami yang serba susah, kami jadi kufur nikmat�,
sesal Pak Bejo.
�Sebaiknya kalian segera bertobat,
sholat tobat, dan banyak-banyak istighfar!, bener sampaikan ini pada istrimu
ya?!� perintah Pak Surya.
�Baik Mas, kami akan
bertobat, Insyaallah saya akan berusaha keras dan berdo�a untuk memiliki
tanah tersebut, Bantu do�a ya Mas?�,ucap Pak Bejo.
�Nah gitu dong, itu namanya Ustadz
Bejo!� kali ini nada suara Pak Surya sedikit melembut dan tersenyum.
�Satu hal lagi Allah ingin melihat
usahamu, apakah engkau benar-benar tawakal sebenar tawakal, beda jauh esensinya
jika kamu tawakal tapi hanya berdiam diri, hanya berharap-harap thok, itu
namanya gombal! Tapi tawakal dengan sepenuh perjuanganmu pasti hasilnya akan
lain. Allah tidak membutuhkan hasilmu, tapi Allah ingin melihat proses
perjuanganmu, apakah hanya karena Allah saja atau ada kepentingan lain yang
terselip di hatimu?� nah coba camkan itu ya?� urainya panjang lebar.
Pak Bejo hanya mengangguk
mengiyakan, dan pamit pulang.

Usaha pertama yang dilakukan Pak Bejo adalah meminjam uang kepada Bos nya
penjual Lumpia yang masih keturunan Tionghoa. Awalnya bosnya menyangsikan
kesanggupannya membayar hutang 15 juta, padahal ia hanya berdagang kue yang tak
seberapa hasilnya. Namun bosnya ini juga bersimpati, dan seorang yang hanif
karena demi mendengar alasan Pak Bejo yang ingin membeli tanah itu agar
anak-anak didik mengajinya lebih khusyu� belajar, akhirnya meluluskan
permintaan Pak Bejo untuk berhutang 15 juta rupiah.

Dengan bekal 15 Juta rupiah yang
telah tergenggam, sore itu ia bermaksud segera ke tempat Haji Ali yang notabene
adalah tetangga dekatnya untuk membeli tanah dari uang hasil mengutang tadi.
�Assalaamualaikum�, salam Pak Bejo dan Istrinya hampir bersamaan. �Waalaaikum
salam warahmatullahiwabarakaatuh�, jawab Pak H. Ali. �Tumben, eh..sampeyan
masih minat dengan tanah itu?� tanya Pak H. Ali.
�Ya itulah, Pak Haji, maksud kedatangan kami kesini, salah satunya juga masalah
tanah itu,�kata Pak Bejo mengawali pembicaraannya.
�Oh gitu�, tapi uang apa yang akan kamu gunakan buat beli?� kata Pak H. Ali.
Kalimat itu bukan karena meremehkan kemampuan Pak Bejo, namun sebagai tetangga
dekat juga tempat mengutang Pak H. Ali tahu persis kehidupan keluarga Pak Bejo.
�Udah gini aja �asalkan kamu janji
tanah itu memang kamu peruntukkan bagi tempat mengaji anak-anak, maka tanah itu
saya hibahkan buat kamu saja,�kata Haji Ali.
Mulut yang akan menyela ketika Pak
Haji Ali mempertanyakan uang darimana?, seakan terbungkam dengan kalimat Pak H.
Ali yang didengarnya barusan. Pak Bejo dan istrinya seakan tak percaya dengan
yang didengarnya barusan.

Begitulah ketika lebaran tiba, ia bersama istrinya bersilaturahmi kerumah
sobatnya, Pak Surya. Dengan berlinang air mata ia ceritakan semua peristiwa
yang dialami. �Yah itulah pelajaran indah dari Allah untuk kita bercermin.
Terlalu sering kita meremehkan hal-hal kecil, kalau memang kita merasa
tak mampu jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah. Ingat! setiap keinginan
baik dari diri kita adalah do�a dan bagi yang mendengarnya wajib untuk
mengaminkan, bukan malah menyangsikannya. Teramat mudah bagi Allah untuk
mengabulkan segala keinginan kita, tapi yang terjadi adalah kita malah tak
sabar dengan janjiNya yang pasti benar!, ingatlah pelajaran indah ini, dan
jadikan jalan kalian untuk selalu bersyukur dengan rahmatNya!� ucap Pak Surya.

Ujung, 16 Okt 2008
Cerpen yang terinpirasi dari oleh-oleh bersilaturahmi ke rumah seorang sahabat
dan guru yang nyentrik abis� semoga memberi kekayaan bagi jiwa kami.

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: