Kamis, 27 November 2008

[daarut-tauhiid] Yang Setia Menemani

Yang Setia Menemani


oleh Ginanjar Cahya Komara

-------------------


Aku
terduduk diam memandangi benda-benda di sekelilingku. Aku cermati dan
renungi. Benda-benda yang sering aku gunakan, yang senantiasa setia
menemani hari-hariku, ikut kemana pun aku pergi. Menurutku, mereka
selalu berusaha memberikan yang terbaik untukku.

Aku pandangi alat komunikasiku, handphone Sony Ericsson K700i. HP
pertama yang ingin kumiliki dan akhirnya benar-benar kumiliki. Sudah 3
tahun lebih Si Abu-abu ini berpindah tangan dari penjualnya ke
tanganku, semenjak Bapak membelinya pasca kelulusanku dari SMU. Dia
seolah menghapus jarak dan waktu antara aku dengan keluarga,
teman-teman, kerabat, atau siapa pun yang aku hendak berhubungan
dengannya. Dia seolah asisten pribadi yang mencatat agendaku, jadwal
kegiatanku, janji-janjiku dengan orang lain. Dia bahkan tidak sekedar
mencatat, tapi juga berbunyi mengingatkanku akan agenda-agendaku. Dia
mencatat nama-nama orang, nomor kontak mereka, email mereka, sehingga
memudahkanku ketika ingin berhubungan dengan mereka. Dia menghiburku
ketika aku sedang penat, dengan permainan-permainan, radio, dan
lagu-lagu yang terinstal di dalam tubuhnya. Dia pun membantuku merekam
apa yang kulihat, merekam peristiwa-peristiwa indah dan penting dalam
hidupku. Pasti ada sesuatu yang hilang jika sehari saja aku lupa
membawanya dalam sakuku. Dia benar-benar setia menemani hari-hariku.

Pandanganku beralih ke motor tuaku, Honda Astrea Grand berwarna
hitam keluaran tahun 1998. Sudah hampir 1,5 tahun motor ini menemaniku,
semenjak Bapak membelinya Juni tahun lalu. Meskipun tidak bisa
dikatakan muda lagi, namun motor ini masih berada dalam kondisi baik
dan selalu siap mengantar ke tempat mana pun yang ingin aku singgahi.
Dia mengantarku ke tempat aku menuntut ilmu di sebuah kampus ternama di
Indonesia, dia mengantarku ke tempat aku mencari tambahan uang saku,
dia mengantarku ke tempat-tempat majelis ilmu, dia mengantarku tanpa
pernah mengeluh. Bahkan dia pernah menempuh jarak yang cukup jauh
apalagi untuk motor seusianya, hanya demi mengantarku ke Anyer kemudian
kembali lagi ke Depok. Dengan gagahnya dia mengarungi jalanan panjang
berdebu, melintasi pesisir Tangerang, Serang, Cilegon. Tidak ada
masalah yang terjadi. Dia memang setia menemani hari-hariku.

Kini aku pandangi HP Esia hitam yang belum genap satu tahun
menemaniku. Meski demikian, dia telah banyak memberikan manfaatnya
bagiku. Semenjak kehadirannya, kusadari aku semakin jarang mengisi
pulsa GSM untuk Si Abu-abu. Sistem pembayarannya yang pasca bayar
membuatku tak ragu menggunakannya untuk menelpon orang lain. Dia seolah
asisten pribadi kedua setelah Si Abu-abu. Dia juga mencatat
agenda-agendaku, membantuku mengingat nama-nama orang yang aku kenal
beserta nomor kontak mereka. Dengan Si Abu-abu, mereka saling
bahu-membahu memudahkan urusanku. Dia setia menemani hari-hariku.

Tapi sebentar, aku berpikir sejenak. Mereka tidak benar-benar setia
menemaniku. Si Hitam Honda sekali waktu pernah sakit dan ngambek.
Membuatku harus mengantarnya ke "rumah sakit" langganan dengan berjalan
kaki demi mendapat perawatan lebih lanjut. Hampir satu pekan dia sakit,
dan hampir satu pekan pula dia menelantarkanku. Tak ada lagi dia yang
mangantarku ke kampus, tak ada lagi dia yang mangantarku ke tempat aku
mencari uang saku tambahan. Dibiarkannya aku berjalan kaki. Dia pun
pamrih. Tak mau dia menemaniku jika aku tak memberinya minum, jika aku
tak memberinya tenaga.

Si Abu-abu pernah tak ada saat aku membutuhkannya. Saat aku butuh
komunikasi dengan teman-teman, dia enggan melayani. Dia seolah hendak
memutuskan hubunganku dengan teman-temanku jika aku terlambat
mengisinya pulsa. Terlebih jika aku lupa mengisi tenaganya, maka
benar-benar putuslah sudah semuanya. Jika sudah demikian, maka dia tak
ada bedanya dengan hape-hapean milik adikku. Si Hitam Esia pun setali
tiga uang. Mereka berdua pamrih, tidak mau menemani jika mereka tak
mendapatkan sesuatu.

Lalu adakah yang benar-benar setia menemani, tanpa pernah sakit,
tanpa pernah pamrih, tanpa pernah istirahat, tanpa pernah lelah? Ya,
jawabannya ada. Dialah Allah Yang Maha
Melihat, Maha Mendengar, Maha
Mengetahui segala sesuatu. Yang Maha Pengasih, Yang Maha Menyayangi,
Yang Maha Suci, Yang Maha Memberikan Keselamatan, Yang Maha Perkasa.
Yang Menciptakan langit dan bumi, Yang Mengatur alam semesta agar
bergulir sebagai mana mestinya. Yang tak pernah sakit, Yang tak pernah
pamrih, Yang tak pernah istirahat, Yang tak pernah lelah, Yang tak
pernah tidur. Ya, Dialah Allah Yang Maha Dekat.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka
itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran" (QS: Al Baqarah
ayat 186)

Pertanyaan tentang yang setia menemani telah terjawab sudah. Timbul satu pertanyaan lagi, sudahkah kita merasa ditemani?

[Tulisan ini dapat dijumpai juga di http://ginanjarck.web.id]

sumber:eramuslim.com
------------------------------
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]


[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: