Air Mata Yang Tak Terbendung
By: agussyafii
Malam itu saya kedatangan seorang ibu. Ibu itu bertutur dengan air
mata yang sudah tak terbendung lagi. Dia menceritakan bahwa dirinya
pernah memiliki dua anak laki-laki yang ditinggal bapaknya waktu masih
bayi. Anak-anaknya tumbuh dengan kondisi memprihatinkan dan nakalnya
luar biasa.
"Sampai satu hari mas" kata sang ibu dengan bercucuran air mata. "Saya
membawa kedua anak itu kekuburan bapaknya dan saya katakan, Pak. Nih
urus anak-anakmu. Aku sudah tidak sanggup lagi." Kata sang ibu.
Seminggu kemudian dua anaknya meninggal dunia karena sakit.
"Ya Alloh, Ya Robbi" tak terasa kata-kata itu terucap. Kisah itu
terasa menyayat dihati. Seolah mengiris lubuk hati yang paling dalam,
membayangkan betapa berat beban seorang ibu yang mengurus dua anak
yatim sampai pada satu titik ketidaksanggupan.
--
"Adapun terhadap anak-anak yatim maka janganlah kamu bersikap kasar
terhadapnya dan adapun orang yang meminta-minta maka janganlah engkau
usir dan adapun nikmat Tuhanmu hendaklah engkau sebutkan sebagai
perwujudan syukur. (Surah Adh Dhuha Ayat 9-11).
Wassalam,
Agussyafii
-----
Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi Program Baksos "Ananda
Anak Sehat" Terima kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun
memberikan dukungannya, silahkan kunjungi kami di
http://agussyafii.
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar