Kamis, 20 November 2008

[daarut-tauhiid] Memetik Buah Kehidupan di Kebun Hikmah


Memetik Buah Kehidupan di Kebun Hikmah
Oleh : Uti Konsen.U.M. (PontianakPost)

"Allah
menganugerahkan al hikmah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan
barang siapa yang dianugerahi al hikmah, maka ia benar-benar telah
dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah
yang dapat mengambil pelajaran " ( Al Baqarah ( 2) : 269 )..
Diantara samudera hikmah dalam Al Quran , ia mengajarkan hikmah
melalui cerita. Jalaluddin Rumi, Kahlil Gibran, Idries Shah misalnya,
juga memilih cerita untuk menyampaikan ajarannya. Cerita – karena
penyajiannya yang naratif – menegur orang dengan teguran yang lembut,
tanpa kesan menggurui. Bhimo, karyawan sebuah perusahaan main
contractor di Jakarta, karena prestasi dan dedikasinya terhadap
perusahaannya sudah teruji, maka ketika perusahaannya memenangkan
tender di Oman, ia termasuk diantara staf yang diikutsertakan untuk
hijrah bekerja di negeri kaya minyak tersebut. Sesuai aturan
perusahaan, setiap empat bulan sekali, ia cuti selama dua minggu,
pulang ke Jakarta atas biaya perusahaan.
Ketika di Oman, pada suatu kesempatan para perantau dari Indonesia
yang bekerja di sana mengobrol .Mereka saling mengutarakan pengalaman
dan keadaan penghidupannya masing-masing. Disamping tentunya ngobrol
tentang suka dukanya menjadi perantau. "Nikmat apa yang Anda dapatkan
disini kalau isteri dan anak-anak Anda masih tinggal di Jakarta?" tanya
diantaranya kepada Bhimo. "Justru karena kami berpisah berjauhan, saya
merasakan tiga kenikmatan," jawab Bhimo, yang senang soto Banjar itu.
"Apa saja tiga macam kenikmatan itu?" begitu ia ditanya lagi. Bimo
menjawab. Pertama, nikmatnya air mata perpisahan ketika ia hendak meninggalkan isteri dan anak-anaknya.Kedua, air mata kerinduan ketika berada di rantau seperti sekarang ini. Dan ketiga, air
mata pertemuan ketika pulang nanti. "Ketiga macam nikmat seperti itu
tidak mungkin Anda rasakan, karena Anda kesini bersama keluarga," ujar
Bhimo orang Jogya, kelahiran Betawi itu.
Satu ketika, Rasulullah SAW duduk diantara para sahabat. Tiba-tiba
datang seorang pemuda. Tanpa merasa malu ia berkata : "Ya Rasulullah,
izinkanlah saya melakukan zina!" Sahabat yang mendengar menjadi gempar,
sebab mendengar pertanyaan yang tidak beretika tersebut. Bahkan tidak
sedikit yang mencibirnya. Lalu bagaimana dengan sikap Rasulullah SAW
sendiri? Beliau tenang dan bertanya, "Wahai anak muda, apakah kamu suka
bila perzinaan itu dilakukan atas diri ibumu?" Si pemuda menjawab:
"Tidak ya Rasulullah". "Nah, demikianlah perasaan orang lain, ia juga
tidak suka bila hal itu terjadi pada diri ibunya". Rasul SAW bertanya
lagi: "Apakah kamu rela bila hal itu terjadi atas diri putrimu?" Ia
menjawab: "Tidak". Nabi SAW bersabda: "Nah, orang lain pun demikian, ia
tentu tidak rela bila hal itu terjadi pada diri putrinya ". Kemudian
Rasulullah SAW mengajukan pertanyaan serupa jika hal itu menimpa bibi
atau saudara perempuannya. Pemuda itu mengemukakan jawaban yang sama.
Rasulullah SAW bersabda, "Wahai anak muda, ketahuilah bahwa tidak
seorangpun yang rela terhadap perbuatan yang menodai kehormatan
keluarganya". Kemudian beliau meletakkan tangannya pada pemuda tersebut
seraya berkata: "Ya Allah , ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya dan
peliharalah kemaluannya". Sesudah kejadian itu, pemuda tersebut tidak
pernah lagi melakukan perbuatan yang menodai kehormatan orang lain
(HR.Ahmad).
Hikmah apa yang dapat kita petik dari peristiwa di atas? " Bahwa
pemerkosaan, pencurian, perampokan, pembunuhan dan korupsi itu terjadi
karena pelakunya tidak berpikir seandainya yang menjadi korban
tindakannya itu adalah dirinya sendiri atau keluarganya." Pantaslah
kalau Rasulullah SAW bersabda, "Salah seorang di antara kalian belum
dikatakan beriman yang sebenarnya sebelum ia mencintai saudaranya
(orang lain) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri" (HR.Bukhari).
Menjelang lebaran, serombongan orang kota dengan sebuah mobil pergi
ke sebuah desa terpencil yang miskin. Mereka membagikan-bagikan pakaian
bekas yang masih layak pakai. Anggota masyarakat yang menerimanya,
terlihat sangat senang. Bahkan ada yang sampai mencium-cium pakaian
bekas itu. Setelah rombongan itu hendak pulang, bukan hanya lambaian
tangan yang mencerminkan rasa terima kasih , bahkan pandangan mata
mereka ketika hendak melepas tamu-tamu yang baik hati itu menggambarkan
rasa syukur yang amat dalam. Dalam perjalanan pulang, salah seorang
diantaranya ada yang menangis. Ketika ditanya sebabnya, ia menjawab :
"Saya sangat terharu, dengan diberi baju bekas saja rasa terima
kasihnya sudah sedalam itu, apalagi kalau yang kita berikan berupa
pakaian baru, yang belum pernah kita pakai. Sayang keikhlasan kita
berinfak masih kelas barang-barang bekas. Kapan kita bisa meningkatkan
keikhklasan hati kita untuk berinfak dengan barang-barang yang sangat
kita senangi". ( Disarikan dari Buku Sate Rohani dari Madura oleh
D.Zawawi Imran).
Dari pengalaman seorang anggota rombongan yang menangis karena haru
diatas, kita teringat dengan kisah Nabi Musa AS ketika ia bertanya
kepada Tuhan, "Gerangan dimana aku dapat mencari-Mu". Tuhan Yang Maha
Pengasih menjawab, "Carilah aku di tengah-tengah mereka yang hancur
hatinya."
Berbuat baik kepada sesama pada hakekatnya merupakan wujud rasa
kasih sayang dan buah dari keimanan yang benar.. Tanpa ada kedua hal
tersebut, kebaikan yang tercipta biasanya menjadi kebaikan semu. Firman
Allah "Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh
dan cabangnya ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim
dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk
manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk
seperti pohon yang buruk yang dicabut dengan akar-akarnya dari
permukaan bumi ; tidak dapat tetap sedikitpun."(Ibrahim ( 14 ) : 24-26). Wallahualam. **

__________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Need traffic?

Drive customers

With search ads

on Yahoo!

All-Bran

Day 10 Club

on Yahoo! Groups

Feel better with fiber.

Moderator Central

Get answers to

your questions about

running Y! Groups.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: