Minggu, 19 April 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2606

Messages In This Digest (2 Messages)

Messages

1a.

Re: [INFO PENTING] Lowongan Kepanitiaan MILAD ketiga SK...

Posted by: "humairayusuf" humaira_ys@yahoo.com   humaira_ys

Sat Apr 18, 2009 9:08 am (PDT)



Ok. boleh  aku ikut gabung ya..., aku di dokumentasi atau fund raising juga boleh.

--- On Fri, 4/17/09, ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com> wrote:

From: ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Re: [INFO PENTING] Lowongan Kepanitiaan MILAD ketiga SK...
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Friday, April 17, 2009, 7:11 PM

gak koq mbak, nama-nama yang tertera di susunan panitia itu juga gak semuanya orang bandung, ada dari tangerang, jakarta, bogor bahkan surabaya...so, mau daftar mbak? 
:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"

BloG aKu & buKu
http://jendelakumen atapdunia. blogspot. com

BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk. multiply. com

BloG PenGuMPuL CataTaN
http://sinthionk. rezaervani. com

YM : SINTHIONK

--- On Fri, 4/17/09, humairayusuf <humaira_ys@yahoo. com> wrote:

From: humairayusuf <humaira_ys@yahoo. com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Re: [INFO PENTING] Lowongan Kepanitiaan MILAD ketiga SK...
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Date: Friday, April 17,
2009, 5:47 AM

Kepanitiaan nya harus orang bandung ngga nih....! kebetulan ada waktu luang,! kalau boleh dari member jakarta,...aku siap lho ! tapi gimana pertemuannya harus ke Bandung  juga.

--- On Fri, 4/17/09, Lia Octavia <liaoctavia@gmail. com> wrote:

From: Lia Octavia <liaoctavia@gmail. com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [INFO PENTING] Lowongan Kepanitiaan MILAD ketiga SK...
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Date: Friday, April 17, 2009, 12:35 PM

Waalaikumsalam wrwb
 
Tak terasa ya, SK insya Allah akan segera memasuki usia ketiganya. Rasanya baru kemarin saya bertemu Pak Sinang, Bunda Icha, Mas Nursalam, Achi, Pak Teha dan teman-teman lain di Situgintung waktu kopdar SK pertama pada tahun 2006.. Senang sekali saya menjadi murid di sekolah ini. Dapat banyak teman, banyak pelajaran, banyak cerita, banyak cinta, dan insya Allah banyak berkah. ^_^

 
Karena SK ini adalah sekolah kita bersama, mudah-mudahan teman-teman yang lain bersedia berpartisipasi membantu kepanitiaan milad kali ini. Apalagi milad kali ini akan diadakan di Bandung. 
Yuk, kita ikutan berpartisipasi dalam acara kita bersama ini! langsung menghubungi Mbak Sinta atau Kang Hadian ya ^_^
 
p.s.: siapakah yang akan menajdi bintang SK tahun 2009? ^_^    
 
Salam
Lia

 
On 4/16/09, Hadian Febrianto <hadianf@gmail. com> wrote:

Assalaamu'alaikum wr.wb

Sahabat, seperti yang telah diposting oleh mba Sinta (mba atau teh?) sholihah, bahwa beberapa saat lagi SK akan menggelar acara besar, yaitu MILAD ketiga di Bandung.

Seperti layaknya sebuah mobil, tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh seluruh support system yang baik. Apalah artinya mesin ber-CC tinggi ketika tidak ada bahan bakarnya. Begitu pula yang lainnya akan saling mendukung dan mengisi.

Untuk mengoptimalkan persiapan, agar tidak menyesal di kemudian hari maka kami membutuhkan kontribusi dari seluruh member milis SK ini dalam mensukseskan kegiatan ini.

Adapun nama-nama yang telah terkumpul di kepantiaan adalah sebagai berikut:

Ketua : Hadian Febrianto
Sekretaris : Sinta Nisfuana
Bendahara : Levi Friantina

Seksi acara:
Koordinator : Divin Nahb
Anggota : Listya Arisanti, Budi Santoso, Aprilia Ekasari

Seksi humas:

Koordinator : Nia Robiatun Jumiah
Anggota : Ugik Madyo, Aris Apriyanto

Seksi konsumsi:
Koordinator : Lygia
Anggota : (belum ada)

Seksi logistik:
Koordinator : M. Taufiq
Anggota : Galih Permana

Seksi Dokumentasi:
Koordinator : (belum ada)
Anggota : (belum ada)

Seksi Transportasi:
Koordinator : (belum ada)
Anggota : (belum ada)

Team Fund Rising:
Koordinator : (belum ada)

Anggota : (belum ada)

So, ada yang berminat beramal?
Ditunggu email kesediannya ke sinthionk@yahoo. com, disertai nomor HP dan ID YM (jika ada) paling telat Senin, 20 April 2009. Tunggu apa lagi?

Semoga kontribusi ini dinilai sebagai amal sholeh oleh-Nya, sehingga di hari akhir nanti bisa menjadi amal yang dibanggakan.

Terima kasih,
Wassalaamu'alaikum wr..wb

--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si

PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
Ph/fax: (+6222) 2507537




























2.

(Info): EMAK NAIK HAJI

Posted by: "WORD SMART CENTER" wordsmartcenter@yahoo.com   wordsmartcenter

Sat Apr 18, 2009 9:08 am (PDT)



EMAK NAIK HAJI Menyiapkan Film Religi dengan Citarasa Berbeda



Film ini menggambarkan perjuangan orang kecil yang rindu naik haji.

Mak
menundukkan kepala, merayapi daster batik kusam yang dipakainya. Tidak
lama, sebab satu pikiran mencerahkan wajah perempuan itu lagi.
"Masjidnya bagus di sono ya, Zen? Lampunya banyak," Mak terkekah.
"Eh, berape sekarang ongkosnya, Zen?"
"ONH biasa atau plus, Mak?"
Mak tertawa. Beberapa giginya yang ompong terlihat.
"Kagak usah plus-plusan. Mak kagak ngerti."
"Kalo kagak salah dua ribu tujuh ratusan."
"Murah itu!"
Kali ini Zen tertawa.
"Pakai dolar itu, Mak. Kalau dirupiahin mah dua puluh tujuh jutaan."
Suara riang Mak kontan meredup, "Dulu sih kita punya tanah. Tapi keburu dijual waktu Bapak sakit."
Beberapa
saat Mak hanya menghela napas panjang. Suaranya kemudian terdengar
seperti bisikan, "Mak pengin naik haji, Zen. Pengin."

Begitulah sepenggal potongan cerpen karya Asma Nadia yang berjudul Emak Ingin Naik Haji.
Sebuah cerpen yang menggambar kesediahan seorang wanita tua (Emak) yang
tidak mampu mengumpulkan segepok uang bekal naik haji. Sementara
anaknya, Zein, merasa menjadi pecundang seumur hidup karena tidak bisa
mewujudkan mimpi Emaknya itu.

Karena kekuatan ceritanya itu,
cerpen yang dibuat pada tahun 2007 ini lantas digubah ke skenario film
layar lebar oleh Aditya Gumay dan Adenin Adlan. Aditya pula yang
menyutradarainya. Didi Petet, Reza Rahardian (Zein), Aty Kanser (Emak),
Ustad Jeffri, dan Nini El Karim dipercaya sebagai pemain. Kini shooting sedang dilakukan di Jakarta, dan akan berlanjut di Pelabuhan Ratu dan Mekkah.

Dari
sudut pandang Asma, kisah Emak dalam cerpen tersebut merupakan salah
satu bentuk gambaran ketimpangan umat Islam Indonesia dalam melaksankan
rukun kelimanya. "Ada orang yang susah sekali naik haji tapi ada juga
orang yang berkali-kali naik haji," ujarnya.

Karena permasalahan
sosial itu, Asma sudah sejak lama menginginkan sebuah karya tulis yang
bertema haji. Lama keinginan itu terpendam hingga pada tahun 2007
Majalah Nur memintanya menulis sebuah cerpen tentang haji.

Permintaan
itu datang sekitar satu bulan sebelum Asma benar-benar naik haji. Dia
diberikan waktu lima hari untuk menyelesaikan cerpen tersebut. Namun,
karena merasa kurang cocok dengan hasil yang dia buat, Asma meminta
tambahan waktu lagi.

Segala upaya dia curahkan untuk membuat
satu buah cerpen itu. Dia bahkan melakukan riset tentang cara-cara
orang naik haji. Dia mendapatkan kenyataan bahwa ada tarif naik haji
dengan pelayanan biasa saja, tetapi ada pula yang dengan tarif sangat
mahal dan fasilitas yang luar biasa.

Pengalaman
Bagi
sebagian orang, naik haji bukan masalah besar, tapi ada sebagian orang
yang harus bersusah payah mengumpulkan uang untuk naik haji. Pengalaman
inilah yang juga dirasakan Asma ketika menetapkan hati untuk
melaksanakan rukun Islam yang kelima itu.

Pada awalnya dia
hendak naik haji sendiri, namun sang suami kemudian terdorong untuk
ikut naik haji. Tapi, uang yang mereka miliki belum cukup. Asma bahkan
sempat menawarkan bantuan kepada biro perjalanan haji untuk membuatkan leaflet, brosur atau foto-foto cantik asalkan dia bisa mendapatkan potongan harga untuk naik haji.

Namun,
biaya naik haji makin membumbung tinggi sehingga sulit untuk dijangkau.
"Tapi berkat Allah saya dan suami bisa juga naik haji sampai suami
bilang kita kira haji itu kita yang bayar tapi ternyata Allah yang
bayar. Pokoknya nabung dan diniatin untuk haji meski cuma seribu perak
per hari," ungkapnya.

Ketika sedang berada di tanah suci Asma
juga menyaksikan bahwa cerpen yang dia buat itu bisa sangat
menggambarkan perjuangan orang-orang yang merindukan naik haji. Asma
bertemu dengan sepasang kakek nenek yang usianya sudah mendekati 80
tahun. Mereka sudah berada di tanah suci sejak bulan Ramadhan.

Untuk
bertahan hingga bulan haji mereka memasang tenda kecil sekadar untuk
berteduh. Mereka berangkat dengan usaha sendiri tanpa menggunakan paket
ONH karena tidak bisa menunggu lagi, karena sudah uzur.

Aditya
Gumay sang sutradara merasa bahwa fenomena yang terjadi tentang haji
ini dialami banyak orang sehingga patut untuk diangkat dalam sebuah
film. Saat ini tim produksi sedang sibuk melakukan shooting di beberapa
wilayah di Jakarta dan sekitar pulau Jawa. rosyid nurul hakim

Persiapan yang Unik

Sebelum Aditya Gumay mendapatkan izin dari Asma Nadia untuk mengangkat cerpen Emak Ingin Naik Haji ke layar lebar, dia sudah melakukan persiapan, penulisan skenario dan pembelian properti.

Keyakinan
Aditya itu berawal ketika pertama kali membaca cerpen itu pada
pertenghan tahun 2008. Saat menghadiri acara perpisahan TK Al Ahzar di
Taman Mini, dia mendapat sebuah goody bag berisi majalah-majalah lama. Salah satunya adalah Nur terbitan Desember 2007.

Saat
membuka-buka majalah itu, matanya terpaut pada cerpen tersebut. Ketika
selesai membacanya, hatinya tersentuh. "Saya bahkan sudah mendapatkan passion, keharuan dan sentuhannya untuk diangkat dalam bentuk film," ujarnya.

Dalam
benaknya dia membayangkan perjuangan seorang anak untuk membahagiakan
emaknya. Banyak sekali orang yang ingin menghajikan orang tuanya, tapi
tidak memiliki dana. "Film ini mewakili begitu banyak impian anak yang
ingin membahagiakan orang tuanya," jelasnya.

Karena sudah
mendapat gambaran utuh tentang film yang bakal dibuatnya itu, Aditya
berani membeli berbagai properti yang cocok ketika dia dan ibunya umroh
pada Agustus 2008 lalu. "Padahal waktu itu saya belum ketemu Asma,"
katanya.

Selain itu, pada bulan desember 2008 dia sudah menggarap skenario film ini bersama dengan Adenin Adlan.

Jauh
hari sebelumnya, Aditya sebenarnya sudah berusaha mencari nomor telepon
sang penulis. Tetapi ketika nomor itu baru saja didapatkan, ternyata handphone Asma Nadia hilang sehingga nomor itu menjadi tidak berguna.

Enam
bulan kemudian, dari seorang rekan, dia mendapatkan nomor kontak sang
penulis. Mereka akhirnya bertemu setelah skenario dan beberapa
persiapan awal untuk pembuatan film sudah selesai. "Saya bahkan
langsung ditodong kontrak kerja padahal baru ketemu," ujar Asma Nadia.
kim

Shooting Penuh Kemudahan

Ketika memulai shooting, Asma merasakan semangat dari setiap kru dalam tim produksi Emak Ingin Naik Haji. Mereka merasa mendapatkan jiwa yang berbeda ketika menggarap film ini. "Ada semacam syiar di dalamnya," ujarnya.

Bagi Aditya, shooting yang masih berjalan ini banyak mendapatkan kemudahan. Salah satunya ketika kru kesulitan untuk mendapatakan lokasi shooting
yang bisa menggambarkan keadaan yang sesuai dengan cerita. Sebuah rumah
kumuh milik Emak yang bersebelahan dengan rumah mewah tempat sang
juragan haji.

Berhari-hari lokasi itu dicari namun sulit untuk
dtemukan. "Karena umumnya rumah orang kaya di komplek elit, sedangkan
rumah orang miskin di tempat kumuh. Jadi cukup sulit mendapatkan lokasi
yang pas," ujarnya.

Kemudahan tiba-tiba saja muncul ketika
seorang temannya menawarkan rumah besar dan rumah kontrakan miliknya.
Rumah kontrakan kecil berderet mirip bedengan itu tepat berhadapan
dengan rumah besar sehingga bisa menjadi lokasi yang cocok. Seketika,
kru langsung bergerak untuk mendandani rumah kontrakan itu agar semirip
mungkin dengan gambaran dalam cerpen.

Rumah kontrakan yang
sebelumnya berdinding tembok dan berlantai keramik, dipermak sedemikan
rupa sehingga menjadi kawasan kumuh. Aditya bersama kru artistik banyak
berburu barang-barang bekas sebagai pengisi rumah Emak.

Selain
itu, dia juga mencari kayu-kayu bekas untuk menutup semua tembok serta
mengganti ubin keramik. "Soalnya kita mau membuat rumah ini terlihat
kumuh dan menjadi bangunan kayu," ujarnya.

Aditya mengharapkan semua kemudahan itu akan terus terjadi dalam proses shooting
yang dijadwalkan selama 20 hari -- 15 hari di jakarta, satu hari di
Pelabuhan Ratu, dan sisanya di Mekkah. "Di Mekkah kita mau mengambil
montase perjalan emak yang akhirnya terwujud. Kita bakal berangkat saat
umroh. Kita ingin mendapat gambar orang saat sholat yang mengerumini
Kabah," ujarnya.

Selama lima hari shooting di tanah suci itu,
Aditya sudah memperhitungkan segala situasi termasuk bawaan peralatan
pengambilan gambar yang diusahakan tidak terlalu banyak dan juga
masalah perizinan. kim

Hal Unik dalam Film

- Skenario film ini sudah jadi sebelum meminta izin dari sang penulis cerpen, Asma Nadia.
- Cerita dalam cerpen Emak Ingin Naik Haji berbeda dari biasanya. Dengan jumlah halaman yang sedikit cerpen ini bersifat multi tokoh dan multi konflik..
- Asma terinspirasi model penceritaan itu seusai menonton film Babel yang diperankan Brad Pitt, yang berisi banyak tokoh dan cerita namun akhirnya saling berhubungan.
- Ada kejadian yang tidak dapat dilupakan Asma ketika shooting di sebuah rumah sakit. Sebuah sejadah kecil yang digunakan untuk sholat ditempeli tulisan Batas Suci agar orang-orang tidak sembarangan lewat.
-
Teknologi yang digunakan lebih murah tetapi kualitas yang dihasilkan
bisa maksimal. Tim produksi hanya menggunakan kamera digital. kim (-)


sumber: http://republika.co.id/koran/58/44725/EMAK_NAIK_HAJI_Menyiapkan_Film_Religi_dengan_Citarasa_Berbeda

=======================================

WORD SMART CENTER adalah sebuah komunitas --online, offline, dan onair-- tempat belajar mengasah kecerdasan dalam berbahasa  baik berbicara, mendengar, membaca, dan menulis dan bercita-cita membangun Indonesia Cerdas; Indonesia Mandiri; dan Indonesia Kreatif.

Bagi siapa saja berminat belajar mengasah kecerdasan berbahasa dan menjadi bagian dari pecinta buku, silahkan bergabung di milis wordsmartcenter@yahoogroups.com, atau kirim e-mail ke wordsmartcenter@yahoo.com, nanti kami invite.

Recent Activity
Visit Your Group
Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Everyday Wellness Zone

Check out featured

healthy living groups.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: