Minggu, 17 Februari 2013

[daarut-tauhiid] Beritakan terorisme, media diminta jangan melulu dari sudut pandang Pemerintah

Beritakan terorisme, media diminta jangan melulu dari sudut pandang
Pemerintah
Oleh Bilal Ahad, 6 Rabiul Akhir 1434 H / 17 Februari 2013 11:25
[image: Beritakan terorisme, media diminta jangan melulu dari sudut
pandang Pemerintah]

*YOGYAKARTA (Arrahmah.com <http://www.arrahmah.com/>) – *Terorisme yang
sejak dulu dipahami sebagai tindakan kriminal, kini berubah wajah yang
seolah hanya identik dengan perbuatan Islam militan, padahal Islam jauh
dari teroris dan kekerasan, kata seorang akademisi Universitas Tadulako
Palu.

"Tidak semua umat Islam bisa dikatakan teroris, begitu pula yang memiliki
kebiasaan berbeda dengan masyarakat sekitarnya," kata dosen Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako Dr Muhammad
Khairil di Yogyakarta, Jumat (15/2/2013) seperti dilansir *Antara*.

Menurut dia pada kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY),
tidak selamanya umat Islam yang cara ibadahnya berbeda, memakai celana di
atas telapak kaki, berjenggot, dan yang berbeda dengan masyarakat
sekitarnya dikategorikan sebagai teroris.

"Kita harus mengubah cara pandang tersebut karena penyebutan kata 'teroris'
itu bukan hanya tertuju pada satu kelompok umat tertentu saja," katanya.

Ia mengklaim aksi terorisme itu sebenarnya bertujuan untuk melumpuhkan
otoritas pemerintahan yang tidak mereka sukai, sehingga kelompok tersebut
dapat menerapkan mazhab atau aliran yang mereka anut.

"Terpidana teroris itu lebih pada mereka yang menjadi korban atas resolusi
konflik yang kurang mereka setujui dan tidak sesuai dengan keinginan serta
belum membuahkan hasil damai," katanya.

Menurut dia, media juga tidak harus memberitakan tentang terorisme dari
satu sudut pandang seperti pemerintah atau Detasemen Khusus (Densus) 88.
Media harus "cover both side".

Sumber berita juga harus digali dari terpidana teroris agar masyarakat juga
mendapat pengetahuan dari dua sisi sudut pandang.

"Bahkan salah satu terpidana teroris yang pernah saya wawancarai, pernah
mengatakan untuk mengajak wartawan juga agar mereka tahu tentang teroris
itu dari sudut pandang pelaku atau kelompok-kelompok tersebut," katanya.
(bilal/arrahmah.com<http://www.arrahmah.com/news/2013/02/17/beritakan-terorisme-media-diminta-jangan-melulu-dari-sudut-pandang-pemerintah.html>
)

http://www.arrahmah.com/news/2013/02/17/beritakan-terorisme-media-diminta-jangan-melulu-dari-sudut-pandang-pemerintah.html#.USCgs2fEJdI


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: