Minggu, 10 Februari 2013

[daarut-tauhiid] Warga Galela Sambut Abdillah Onim dan Bidadari asal Gaza

 

Sabtu, 09 Feb 2013








Warga Galela Sambut Abdillah Onim dan Bidadari asal Gaza
GALELA (voa-islam.com) -
Setelah berada di Jakarta selama 1 minggu, akhirnya keluarga Abdillah
Onim dan istrinya yang berasal dari Gaza Palestina bertolak ke ternate
dengan tujuan Galela kota kelahiran Abdillah Onim.

Setibanya
di ternate, Abdillah dan istrinya yang bernama Rajaa dan putri
mungilnya Filindo langsung dijemput oleh Wakil Gubernur Haji Gani
Kasubah beserta istrinya. Saat penjemputan itu penjagaan ketat pun
terlihat di sekitar bandara Sultan Babullah Ternate.

Jamuan resmipun dilakukan oleh Wakil Gubernur Haji Gani Kasubah yang dikawal oleh pihak keamanan kota Ternate.

Raut
wajah Rajaa, istri Abdillah berasal dari Palestina terlihat jelas antara
bingung, heran dan bahagia  karena pertama dalam hidupnya baru kali ini
mendapat kesempatan untuk keluar dari Jalur Gaza dan berada di ujung
Indonesia yaitu Galela, Maluku paling utara.

Perjalanan
yang akan melelahkan bagi istri Abdillah pun akan dimulai dikarenakan
tiket pesawat NBA rute penerbangan ternate menuju Galela tiba-tiba
dibatalkan dengan alasan pesawat tersebut sudah tidak beroperasi lagi.

Akhirnya
Abdillah, Rajaa dan Filindo tidak memiliki solusi lain terpaksa harus
menempuh jalur darat dari  Ternate, Sofifi menggunakan mobil menuju
galela. Pada tanggal 16 Desember 2012, Abdillah dan keluarga memulai
perjalanan dengan jalur laut yaitu dengan speed boat dari Ternate menuju
pelabuhan Sofifi.

Dikira Kapal Zionis Israel yang Sedang Patroli di Laut Gaza.

Untuk yang pertama kalinya Rajaa, istri Abdillah naik speed boat, sedikit gelombang selama perjalanan akan tetapi alhamdulillah Rajaa, muslimah Jalur Gaza ini tidak merasa takut sedikitpun bahkan dengan khusyu' Rajaa melakukan shalat Zhuhur selama dalam perjalanan menggunakan speed boat

Pada
waktu perjalanan Abdillah sempat bercanda kepada Rajaa dengan mendadak
mengatakan kepada Rajaa; "Ya Rajaa itu di sebelah kita ada speed boat
milik Israel yang mencoba merapat ke kita. Kata Rajaa ya Allah dimana?"
sembari membalikkan badan mata tertuju ke speed boat tersebut.

Suasana
tertawa menyelimuti speed boat Karena Rajaa lupa sedang berada di laut
Ternate bukan laut Gaza yang diblokade oleh Israel. Padahal speed boat
yang dimaksud itu speed boat bukan milik Israel akan tetapi speed boat
dari Sofifi menuju Ternate.

Tiba di
sana, acara pesta adat begitu meriah, bahkan komentar dari seorang tokoh
masyarakat dan panitia penjemputan mengatakan bahwa baru kali ini
mereka mengadakan acara yang sangat ramai dan besarnya antusias warga
Maluku Utara khususnya Warga Galela. Padahal acara tersebut tidak ada
kaitanya dengan urusan politik akan tetapi murni penjemputan karena
warga Maluku Utara sangat bangga memiliki putra yang punya jiwa
kemanusiaan dan kepeduliaan tinggi yang ditugaskan hingga ke tingkat
internasional. Pengawalan sangat ketat dilakukan oleh pihak kepolisian
di Galela dan Tobelo. Komentar kasat intel Halmahera utara : acara
penjemputan termeriah selama beliau bertugas di galela.

Acara
penjemputan tersebut atas inisiatif warga Galela Toara yang diketuai
oleh pihak ketua kantor urusan agama Galela, bekas Wakil Bupati Galela,
tokoh masyarakat dan warga Galela pada umumnya.

Mereka
mengadakan acara penjemputan karena yang pertama adalah Abdillah Onim
membawa keluarganya yang berasal dari warga negara Palestina yaitu dari
Jalur Gaza yang kedua Abdillah onim relawan MER-C Indonesia yang sudah
berada di Gaza sejak awal 2010 yaitu relawan pembangunan rumah sakit
Indonesia serta Abdillah onim menjadi saksi sejarah kebiadan Israel
kepada warga Palestina di Gaza sejak perang yang berlangsung selama
delapan hari.

Dalam
pesta adat tersebut dimanfaatkan penggalangan dana untuk pembangunan
rumah sakit MER-C di Gaza. Dana yang terkumpul dalam pesta adat tersebut
sebanyak Rp. 5.140.000,- termasuk Rajaa, istri Abdillah menyumbangkan
dana senilai 100 USD dan 600 ribu rupiah.

Pertama
dalam sejarah Galela mengadakan pesta adat sangat meriah, penuh haru dan
air mata yaitu kedatanagan Abdillah Onim bersama anak dan istrinya.

Abdillah
Onim menikah pada februari 2010 dengan muslimah dan hafizhah dari Jalur
Gaza yang bernama Rajaa, setelah mengarungi bahtera rumah tangga selama
1 tahun lamanya, Alhamdulillah Abdillah dan Rajaa diberi karunia
seorang putri putih cantik dan kecantikan putrinya percampuran antara
Indonesia dan Palestina.

Putri
tersebut lahir di rumah sakit Asy-Syifa Gaza City pada tanggal 5 Mei
2012 dan diberi nama Marwiyah Filindo Onim, Mariwyah diambil dari nama
ibunda tercinta yang bernama Marwiyah sedangkan Filindo itu diambil dari
dua negara yang sangat kuat ikatan darah dan batin yaitu Fil yang
artinya Filistin sedang Indo diambil dari kata Indonesia, jadilah
Filistin-Indonesia dengan panggilan Filin.

Kemeriahan
acara penjemputan dan pesta adat, Abdillah dan istrinya tidak
mengetahui bahwa acara yang diadakan oleh warga galela sedemekian
meriahnya, karena informasi yang diterima hanya penjemputan dengan
suguhan tarian Cakalele dan pesta adat. Akan tetapi malah muncul
inisiatif dari warga galela, tidak hanya suguhan tarian Cakalele dan
pesta adat akan tetapi mereka juga mengadakan mundu mantu seperti
prosesi cuci kaki dan berjalan di atas tikar, dan pertama kali dalam
sejarah warga Gelela melakukan acara semeriah ini.

Bahkan
pengakuan warga sekitar bahwa hingga kunjungan SBY pun tidak mungkin
acara semeriah ini, karena pasar ditutup, took-toko ditutup, aktifitas
warga Galela untuk sementara dihentikan demi menghadiri dan menyaksikan
langsung acara pernjemputan tersebut.

Perasaan Haru yang Dirasa oleh Abdillah.

Patut
saya syukuri karena Allah Ta'ala memberikan kesempatan kepada saya untuk
bertemu keluarga di kampung serta dapat berdakwah dengan menceritakan
kejadian yang terjadi di Jalur Gaza palestina. Saya ucapkan terima kasih
kepada warga Maluku Utar,a Halmahera utara khususnya Galela, Tobelo dan
Ternate yang telah memberikan support kepada saya dan telah mengadakan acara yang sangat luar biasa.

Tanggapan
istri Abdillah saat melihat meriahnya acara penjemputan dan pesta adat
sangat senang karena dapat diberi kesempatan ke Indonesia dan berdakwah
di Indonesia dan kurang percaya dapat berada di Indonesia. [Ahmed Widad]
Sumber : voa-islam.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: