Kamis, 14 Februari 2013

[FISIKA] Digest Number 3480

6 New Messages

Digest #3480

Messages

Wed Feb 13, 2013 5:26 am (PST) . Posted by:

"musthofa fahmi" amique00

klo butuh pasir besinya yang ngandung TiO2 saya ada kenalan yang punya...
nanti boleh koq di pakai sepuasnya :D

________________________________
From: "utsania@yahoo.com" utsania@yahoo.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com; "uta100@alumni.psu.edu" uta100@alumni.psu.edu>
Sent: Monday, February 11, 2013 4:52 PM
Subject: Re: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
Wah menarik, saya percaya masa depan Mas Lingga akan kaya, bukan cuma kaya apa .. :)
________________________________

From: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Sender: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 10 Feb 2013 20:18:53 +0800 (SGT)
To: fisika_indonesia@yahoogroups.comfisika_indonesia@yahoogroups.com>
ReplyTo: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam
 
terimakasih info dan supportnya pak,, :-)
dan sebelumnya maaf,, ini dengan mb lingga.. bukan ms lingga.. hhe :-D

iya pak,, tentang penelitian skripsi saya ini,, dari awal sebenarnya saya juga sudah pernah mengkonsultasikan ke dosen pembimbing untuk lebih memfokuskan penelitian ke Zr,, karena mengingat presentase Zr yang cukup tinggi.. sekitar 60 persenan (pasir asli) dan Zr juga bukan material murah (dan juga banyak sekali keunggulannya,, disamping Ti),, tapi beliau mintanya Ti saja,,
karena ini proyek dosen,, jadi ya saya ngikut saja,, hhe..
masalah kedepannya ntahlah nanti kaya gimana,, digeser ke ekstraksi Zr atau tetap Ti,, dilihat hasilnya dulu..

sebenarnya kalo menurut saya intinya hampir sama,, walaupun fokus saya pada ekstraksi TiO2,, disini saya juga banyak belajar mengenai pemisahan Zz dari
senyawa2 pengotor.. karena logikanya,, kalo bisa mengambil Ti nya,, otomatis fraksi mol Zr juga akan meningkat..

*Pak Michael,, sebenarnya saya sangat ingin sekali membaca dan mempelajari tesis bapak sebagai bahan referensi,, tapi saya domisili di Malang,,
kalau mungkin bapak tidak keberatan,, saya boleh minta tlng dikirimkn softfilenya pak..
-sekali lagi mohon maaf pak,, merepotkan bpk..
*soalnya di Fisika Universitas Negeri Malang,, untuk ekstraksi Ti,, seperti nya baru saya yang pertama pak,, sebelum2nya fisika material UM lebih konsen dengan nanotech,, film tipis,, dan kristalografi..

terimakasih,,

________________________________
Dari: Michael DeGuzman deguzmanbusang@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Jumat, 8 Februari 2013 17:05
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
Mas Lingga

Kalau saya boleh sarankan kenapa tidak coba meng-upgrade Zr saja? Rutile kita tidak ada industrinya, bahkan pengepul di Indonesia saja belum ada. Tapi kalau Zr di Kalbar, di Kalteng sudah ada beberapa 'pengepul' Zr. Selama ini Zr dijual kiloan dan paling2 maksimal dibuat konsentrat lalu dijual ke Cina. Zr itu logam mahal. Kalau gak salah dosen saya bilang murninya dijual gram-an. 

Layar TV, HP dsb sangat memerlukan Zr. Di Indonesia (Kalteng-Kalbar) orang menambang Zr cuman seperti nambang galian C dijual kilo-an dan karungan. Saya pernah dapat proyek survey Zr di Kalteng mungkin 7 tahuanan lalu. Ketika itu Zr kalau tidak salah dijual per kg 9rb atau 18 rb ditempat dengan kadar 30-40% kalau tidak salah.

Beberapa waktu lalu di Kompas kalau tidak salah ada ditampilkan profile ketua pengusaha penambang Zircon. Selama ini mereka untuk buat konsentrat pun tenaga ahli-nya datangkan dari Cina daratan. Artinya masih ada prospek yg menjanjikan dari harga mineral yg cukup ekonomis disamping pemurniannya.

Untuk Rutile / TiO2 di Indonesia bahan bakunya sepertinya masih sangat tergantung dari pasir besi yg berkadar TiO2 rendah. Di Indonesia juga belum ada industrinya. Dan satu lagi Rutile (sebagai bibit untuk pewarna) juga sudah punya pesaing bibit pewarna sintetis kalau tidak salah. Mohon di-cek.

Tapi tetaplah semangat, karena minat keilmuan sudah seharusnya tidak tergantung paa prospek uang. Tapi kalau bisa diarahkan ke pasar, penelitian anda akan mudah terbantu oleh sponsor atau dijual. 
 
Saya tidak punya no pak Indarto Katim, coba anda search saja di jurnal2 tentang ekstraksi pasir besi menjadi TiO2 ada banyak sekali penelitian beliau. Coba tanyakan saja ke lembaga Metalurgi LIPI serpang alamat email dan tlp beliau.

Catatan : Iron sand dari pulau Bangka bisa mencapai 40% TiO2 nya pada kondisi natural

Wassalam
      

________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 16:41
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
alhamdulillah,,
terimasih sekali infonya.. pak Michael,,setelah kemarin mencoba membandingkan beberapa sampel,, sebenarnya presentasi pasir awal yang saya gunakan sudah cukup tinggi,, kadar awalnta sekitar 18 persen,,
kemarin setelah separasi magnet naik menjadi 24 persen,, dengan komposisi mayor tertinggi adalah Zr..
menurut referensi yang saya baca,, unutuk pemisahan fisis,, antara Zr dan Ti sedikit susah,, karena keduanya cenderung bersifat paramagnetik/diamagnet..
sedangkan untuk pemisahan berdasarkan berat jenis pun,, sepertinya juga sulit,, karena massa atom relatifnya yang hampir sama,,

*salah satu solusinya dengan leaching,,

*maaf pak,, selain magnetik separation,, bapak dulu pakai metode apa saja ya??
ooiya,, mau tanya.
bagaimana kalau misal saya ingin mengkontak beliau ( Ir.Indarto)?
alamat email,, forum,, atau no tel yang bisa saya hubungi misalnya,,

terimakasih..

________________________________
Dari: Michael DeGuzman deguzmanbusang@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 14:29
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
waalaikumsalam wr wb

Dulu thesis master saya di (Material) Fisika UI tentang perbandingan ekstraksi antara hasil pasir besi dari Cilacap dan dari Bangka.
dari Cilacap kadar TiO2 sekitar 8% bisa di upgrade sampai 81-83%. Dari pasir besi Bangka yang awalnya sudah sekitar 30-40% bisa upgrade sampai 85% kalau tidak salah. Saya lupa angka pastinya. Karena kemudian saya meninggalkan bidang tsb pada pekerjaan.

Thesis tsb ada di Program Pasca Sarjana Material UI di Salemba, kalau di Jakarta coba bisa tanya ke petugas untuk liat. Ada 2 thesis yg sama dengan tujuan anda.

Tapi yg paling mumpuni sebaiknya anda coba kontak bapak Ir.Indarto Katim di Puslitbang Metalurgi LIPI Serpong, beliau orang tambang metalurgi yang bertahun-tahun berkutat pada penelitian ekstraksi Rutile di pasir besi. Saya pikir beliau lah pakar yang paling tepat untuk bertanya.

Semoga membantu, dan tetap semangat

Wassalam

________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 17 Januari 2013 12:15
Judul: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
assalamualaikum,,
salam sejahtera bagi anggota milis dimanapun berada...
saya,, mahasiswi fisika material smester 8 yang saat ini sedang sibuk memulai dan melanjutkan penelitian terkait dengan ekstraksi titanium dioksida dari pasir mineral..

kendala terbesar selama penelitian ini,, adalah kurangnya informasi dan referensi terkait dengan ekstraksi,,
kalau mungkin mas2/mb2 di sini ada yang sedikit banyak mengetahui tentang topik penelitian yang saya lakukan,,
saya mohon dengan sangat bantuannya,,

terimakasih..

salam
Lingga Adistya M

Wed Feb 13, 2013 3:34 pm (PST) . Posted by:

"Faisal Malik" faisal.malik17

Ini mbak lingga apa termasuk bimbingannya DR. Markus?
Ketersediaan pasir TiO2 memang susah di malang, coba japri bos mustofa dibawah saya :)
Salam untuk Prof. DR. Arif Hidayat PHD ya, beliau ahli optik yang mengagumkan.

-----Original Message-----
From: musthofa fahmi amique00@yahoo.com>
Sender: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Mon, 11 Feb 2013 22:06:04
To: fisika_indonesia@yahoogroups.comfisika_indonesia@yahoogroups.com>; uta100@alumni.psu.eduuta100@alumni.psu.edu>
Reply-To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam

klo butuh pasir besinya yang ngandung TiO2 saya ada kenalan yang punya...
nanti boleh koq di pakai sepuasnya :D


________________________________
From: "utsania@yahoo.com" utsania@yahoo.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com; "uta100@alumni.psu.edu" uta100@alumni.psu.edu>
Sent: Monday, February 11, 2013 4:52 PM
Subject: Re: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
Wah menarik, saya percaya masa depan Mas Lingga akan kaya, bukan cuma kaya apa .. :)
________________________________

From: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Sender: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 10 Feb 2013 20:18:53 +0800 (SGT)
To: fisika_indonesia@yahoogroups.comfisika_indonesia@yahoogroups.com>
ReplyTo: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam
 
terimakasih info dan supportnya pak,, :-)
dan sebelumnya maaf,, ini dengan mb lingga.. bukan ms lingga.. hhe :-D

iya pak,, tentang penelitian skripsi saya ini,, dari awal sebenarnya saya juga sudah pernah mengkonsultasikan ke dosen pembimbing untuk lebih memfokuskan penelitian ke Zr,, karena mengingat presentase Zr yang cukup tinggi.. sekitar 60 persenan (pasir asli) dan Zr juga bukan material murah (dan juga banyak sekali keunggulannya,, disamping Ti),, tapi beliau mintanya Ti saja,,
karena ini proyek dosen,, jadi ya saya ngikut saja,, hhe..
masalah kedepannya ntahlah nanti kaya gimana,, digeser ke ekstraksi Zr atau tetap Ti,, dilihat hasilnya dulu..

sebenarnya kalo menurut saya intinya hampir sama,, walaupun fokus saya pada ekstraksi TiO2,, disini saya juga banyak belajar mengenai pemisahan Zz dari
senyawa2 pengotor.. karena logikanya,, kalo bisa mengambil Ti nya,, otomatis fraksi mol Zr juga akan meningkat..


*Pak Michael,, sebenarnya saya sangat ingin sekali membaca dan mempelajari tesis bapak sebagai bahan referensi,, tapi saya domisili di Malang,,
kalau mungkin bapak tidak keberatan,, saya boleh minta tlng dikirimkn softfilenya pak..
-sekali lagi mohon maaf pak,, merepotkan bpk..
*soalnya di Fisika Universitas Negeri Malang,, untuk ekstraksi Ti,, seperti nya baru saya yang pertama pak,, sebelum2nya fisika material UM lebih konsen dengan nanotech,, film tipis,, dan kristalografi..

terimakasih,,


________________________________
Dari: Michael DeGuzman deguzmanbusang@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Jumat, 8 Februari 2013 17:05
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
Mas Lingga

Kalau saya boleh sarankan kenapa tidak coba meng-upgrade Zr saja? Rutile kita tidak ada industrinya, bahkan pengepul di Indonesia saja belum ada. Tapi kalau Zr di Kalbar, di Kalteng sudah ada beberapa 'pengepul' Zr. Selama ini Zr dijual kiloan dan paling2 maksimal dibuat konsentrat lalu dijual ke Cina. Zr itu logam mahal. Kalau gak salah dosen saya bilang murninya dijual gram-an. 

Layar TV, HP dsb sangat memerlukan Zr. Di Indonesia (Kalteng-Kalbar) orang menambang Zr cuman seperti nambang galian C dijual kilo-an dan karungan. Saya pernah dapat proyek survey Zr di Kalteng mungkin 7 tahuanan lalu. Ketika itu Zr kalau tidak salah dijual per kg 9rb atau 18 rb ditempat dengan kadar 30-40% kalau tidak salah.

Beberapa waktu lalu di Kompas kalau tidak salah ada ditampilkan profile ketua pengusaha penambang Zircon. Selama ini mereka untuk buat konsentrat pun tenaga ahli-nya datangkan dari Cina daratan. Artinya masih ada prospek yg menjanjikan dari harga mineral yg cukup ekonomis disamping pemurniannya.

Untuk Rutile / TiO2 di Indonesia bahan bakunya sepertinya masih sangat tergantung dari pasir besi yg berkadar TiO2 rendah. Di Indonesia juga belum ada industrinya. Dan satu lagi Rutile (sebagai bibit untuk pewarna) juga sudah punya pesaing bibit pewarna sintetis kalau tidak salah. Mohon di-cek.

Tapi tetaplah semangat, karena minat keilmuan sudah seharusnya tidak tergantung paa prospek uang. Tapi kalau bisa diarahkan ke pasar, penelitian anda akan mudah terbantu oleh sponsor atau dijual. 
 
Saya tidak punya no pak Indarto Katim, coba anda search saja di jurnal2 tentang ekstraksi pasir besi menjadi TiO2 ada banyak sekali penelitian beliau. Coba tanyakan saja ke lembaga Metalurgi LIPI serpang alamat email dan tlp beliau.

Catatan : Iron sand dari pulau Bangka bisa mencapai 40% TiO2 nya pada kondisi natural

Wassalam
      


________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 16:41
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
alhamdulillah,,
terimasih sekali infonya.. pak Michael,,setelah kemarin mencoba membandingkan beberapa sampel,, sebenarnya presentasi pasir awal yang saya gunakan sudah cukup tinggi,, kadar awalnta sekitar 18 persen,,
kemarin setelah separasi magnet naik menjadi 24 persen,, dengan komposisi mayor tertinggi adalah Zr..
menurut referensi yang saya baca,, unutuk pemisahan fisis,, antara Zr dan Ti sedikit susah,, karena keduanya cenderung bersifat paramagnetik/diamagnet..
sedangkan untuk pemisahan berdasarkan berat jenis pun,, sepertinya juga sulit,, karena massa atom relatifnya yang hampir sama,,

*salah satu solusinya dengan leaching,,

*maaf pak,, selain magnetik separation,, bapak dulu pakai metode apa saja ya??
ooiya,, mau tanya.
bagaimana kalau misal saya ingin mengkontak beliau ( Ir.Indarto)?
alamat email,, forum,, atau no tel yang bisa saya hubungi misalnya,,

terimakasih..



________________________________
Dari: Michael DeGuzman deguzmanbusang@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 14:29
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
waalaikumsalam wr wb

Dulu thesis master saya di (Material) Fisika UI tentang perbandingan ekstraksi antara hasil pasir besi dari Cilacap dan dari Bangka.
dari Cilacap kadar TiO2 sekitar 8% bisa di upgrade sampai 81-83%. Dari pasir besi Bangka yang awalnya sudah sekitar 30-40% bisa upgrade sampai 85% kalau tidak salah. Saya lupa angka pastinya. Karena kemudian saya meninggalkan bidang tsb pada pekerjaan.

Thesis tsb ada di Program Pasca Sarjana Material UI di Salemba, kalau di Jakarta coba bisa tanya ke petugas untuk liat. Ada 2 thesis yg sama dengan tujuan anda.

Tapi yg paling mumpuni sebaiknya anda coba kontak bapak Ir.Indarto Katim di Puslitbang Metalurgi LIPI Serpong, beliau orang tambang metalurgi yang bertahun-tahun berkutat pada penelitian ekstraksi Rutile di pasir besi. Saya pikir beliau lah pakar yang paling tepat untuk bertanya.

Semoga membantu, dan tetap semangat

Wassalam



________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 17 Januari 2013 12:15
Judul: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
assalamualaikum,,
salam sejahtera bagi anggota milis dimanapun berada...
saya,, mahasiswi fisika material smester 8 yang saat ini sedang sibuk memulai dan melanjutkan penelitian terkait dengan ekstraksi titanium dioksida dari pasir mineral..

kendala terbesar selama penelitian ini,, adalah kurangnya informasi dan referensi terkait dengan ekstraksi,,
kalau mungkin mas2/mb2 di sini ada yang sedikit banyak mengetahui tentang topik penelitian yang saya lakukan,,
saya mohon dengan sangat bantuannya,,

terimakasih..

salam
Lingga Adistya M










Wed Feb 13, 2013 3:34 pm (PST) . Posted by:

"Rizky Abdi" rizky_bayek

apakah saya bisa minta info tentang orang yang menjual pasir besi tersebut...?
terimakasih sebelumnya

________________________________
Dari: musthofa fahmi amique00@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.comuta100@alumni.psu.edu" uta100@alumni.psu.edu>
Dikirim: Selasa, 12 Februari 2013 13:06
Judul: Re: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
klo butuh pasir besinya yang ngandung TiO2 saya ada kenalan yang punya...
nanti boleh koq di pakai sepuasnya :D

________________________________
From: "utsania@yahoo.com" utsania@yahoo.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com; "uta100@alumni.psu.edu" uta100@alumni.psu.edu>
Sent: Monday, February 11, 2013 4:52 PM
Subject: Re: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
Wah menarik, saya percaya masa depan Mas Lingga akan kaya, bukan cuma kaya apa .. :)
________________________________

From: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Sender: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 10 Feb 2013 20:18:53 +0800 (SGT)
To: fisika_indonesia@yahoogroups.comfisika_indonesia@yahoogroups.com>
ReplyTo: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam
 
terimakasih info dan supportnya pak,, :-)
dan sebelumnya maaf,, ini dengan mb lingga.. bukan ms lingga.. hhe :-D

iya pak,, tentang penelitian skripsi saya ini,, dari awal sebenarnya saya juga sudah pernah mengkonsultasikan ke dosen pembimbing untuk lebih memfokuskan penelitian ke Zr,, karena mengingat presentase Zr yang cukup tinggi.. sekitar 60 persenan (pasir asli) dan Zr juga bukan material murah (dan juga banyak sekali keunggulannya,, disamping Ti),, tapi beliau mintanya Ti saja,,
karena ini proyek dosen,, jadi ya saya ngikut saja,, hhe..
masalah kedepannya ntahlah nanti kaya gimana,, digeser ke ekstraksi Zr atau tetap Ti,, dilihat hasilnya dulu..

sebenarnya kalo menurut saya intinya hampir sama,, walaupun fokus saya pada ekstraksi TiO2,, disini saya juga banyak belajar
mengenai pemisahan Zz dari
senyawa2 pengotor.. karena logikanya,, kalo bisa mengambil Ti nya,, otomatis fraksi mol Zr juga akan meningkat..

*Pak Michael,, sebenarnya saya sangat ingin sekali membaca dan mempelajari tesis bapak sebagai bahan referensi,, tapi saya domisili di Malang,,
kalau mungkin bapak tidak keberatan,, saya boleh minta tlng dikirimkn softfilenya pak..
-sekali lagi mohon maaf pak,, merepotkan bpk..
*soalnya di Fisika Universitas Negeri Malang,, untuk ekstraksi Ti,, seperti nya baru saya yang pertama pak,, sebelum2nya fisika material UM lebih konsen dengan nanotech,, film tipis,, dan kristalografi..

terimakasih,,

________________________________
Dari: Michael DeGuzman deguzmanbusang@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Jumat, 8 Februari 2013 17:05
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
Mas Lingga

Kalau saya boleh sarankan kenapa tidak coba meng-upgrade Zr saja? Rutile kita tidak ada industrinya, bahkan pengepul di Indonesia saja belum ada. Tapi kalau Zr di Kalbar, di Kalteng sudah ada beberapa 'pengepul' Zr. Selama ini Zr dijual kiloan dan paling2 maksimal dibuat konsentrat lalu dijual ke Cina. Zr itu logam mahal. Kalau gak salah dosen saya bilang murninya dijual gram-an. 

Layar TV, HP dsb sangat memerlukan Zr. Di Indonesia (Kalteng-Kalbar) orang menambang Zr cuman seperti nambang galian C dijual kilo-an dan karungan. Saya pernah dapat proyek survey Zr di Kalteng mungkin 7 tahuanan lalu. Ketika itu Zr kalau tidak salah dijual per kg 9rb atau 18 rb ditempat dengan kadar 30-40% kalau tidak salah.

Beberapa waktu lalu di Kompas kalau tidak salah ada ditampilkan profile ketua pengusaha penambang Zircon. Selama ini mereka untuk buat konsentrat pun tenaga ahli-nya datangkan dari Cina daratan. Artinya masih ada prospek yg menjanjikan dari harga mineral yg cukup ekonomis disamping pemurniannya.

Untuk Rutile / TiO2 di Indonesia bahan bakunya sepertinya masih sangat tergantung dari pasir besi yg berkadar TiO2 rendah. Di Indonesia juga belum ada industrinya. Dan satu lagi Rutile (sebagai bibit untuk pewarna) juga sudah punya pesaing bibit pewarna sintetis kalau tidak salah. Mohon di-cek.

Tapi tetaplah semangat, karena minat keilmuan sudah seharusnya tidak tergantung paa prospek uang. Tapi kalau bisa diarahkan ke pasar, penelitian anda akan mudah terbantu oleh sponsor atau dijual. 
 
Saya tidak punya no pak Indarto Katim, coba anda search saja di jurnal2 tentang ekstraksi pasir besi menjadi TiO2 ada banyak sekali penelitian beliau. Coba tanyakan saja ke lembaga Metalurgi LIPI serpang alamat email dan tlp beliau.

Catatan : Iron sand dari pulau Bangka bisa mencapai 40% TiO2 nya pada kondisi natural

Wassalam
      

________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 16:41
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
alhamdulillah,,
terimasih sekali infonya.. pak Michael,,setelah kemarin mencoba membandingkan beberapa sampel,, sebenarnya presentasi pasir awal yang saya gunakan sudah cukup tinggi,, kadar awalnta sekitar 18 persen,,
kemarin setelah separasi magnet naik menjadi 24 persen,, dengan komposisi mayor tertinggi adalah Zr..
menurut referensi yang saya baca,, unutuk pemisahan fisis,, antara Zr dan Ti sedikit susah,, karena keduanya cenderung bersifat paramagnetik/diamagnet..
sedangkan untuk pemisahan berdasarkan berat jenis pun,, sepertinya juga sulit,, karena massa atom relatifnya yang hampir sama,,

*salah satu solusinya dengan leaching,,

*maaf pak,, selain magnetik separation,, bapak dulu pakai metode apa saja ya??
ooiya,, mau tanya.
bagaimana kalau misal saya ingin mengkontak beliau ( Ir.Indarto)?
alamat email,, forum,, atau no tel yang bisa saya hubungi misalnya,,

terimakasih..

________________________________
Dari: Michael DeGuzman deguzmanbusang@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 14:29
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
waalaikumsalam wr wb

Dulu thesis master saya di (Material) Fisika UI tentang perbandingan ekstraksi antara hasil pasir besi dari Cilacap dan dari Bangka.
dari Cilacap kadar TiO2 sekitar 8% bisa di upgrade sampai 81-83%. Dari pasir besi Bangka yang awalnya sudah sekitar 30-40% bisa upgrade sampai 85% kalau tidak salah. Saya lupa angka pastinya. Karena kemudian saya meninggalkan bidang tsb pada pekerjaan.

Thesis tsb ada di Program Pasca Sarjana Material UI di Salemba, kalau di Jakarta coba bisa tanya ke petugas untuk liat. Ada 2 thesis yg sama dengan tujuan anda.

Tapi yg paling mumpuni sebaiknya anda coba kontak bapak Ir.Indarto Katim di Puslitbang Metalurgi LIPI Serpong, beliau orang tambang metalurgi yang bertahun-tahun berkutat pada penelitian ekstraksi Rutile di pasir besi. Saya pikir beliau lah pakar yang paling tepat untuk bertanya.

Semoga membantu, dan tetap semangat

Wassalam

________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 17 Januari 2013 12:15
Judul: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
assalamualaikum,,
salam sejahtera bagi anggota milis dimanapun berada...
saya,, mahasiswi fisika material smester 8 yang saat ini sedang sibuk memulai dan melanjutkan penelitian terkait dengan ekstraksi titanium dioksida dari pasir mineral..

kendala terbesar selama penelitian ini,, adalah kurangnya informasi dan referensi terkait dengan ekstraksi,,
kalau mungkin mas2/mb2 di sini ada yang sedikit banyak mengetahui tentang topik penelitian yang saya lakukan,,
saya mohon dengan sangat bantuannya,,

terimakasih..

salam
Lingga Adistya M

Wed Feb 13, 2013 5:26 am (PST) . Posted by:

"Lingga adistya Mukti" lingga.adistya_physic

terimakasih infonya :-)

________________________________
Dari: "Tri.Setyanto@ytljt.com" Tri.Setyanto@ytljt.com>
Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Dikirim: Senin, 11 Februari 2013 9:57
Judul: Re: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 

tambahan:
Zirconium oxide di dunia Instrumentasi
sering dipakai untuk sensor O2, karena pada temperature tertentu mempunyai
korelasi antara beda potensial dan kandungan oxigen.

suwun.

Michael DeGuzman deguzmanbusang@yahoo.com>
Sent by: fisika_indonesia@yahoogroups.com
02/08/2013 05:05 PM
Please respond to
fisika_indonesia@yahoogroups.com
To "fisika_indonesia@yahoogroups.com"
fisika_indonesia@yahoogroups.com>
cc
Subject Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida
dari mineral alam



 
Mas Lingga

Kalau saya boleh sarankan kenapa
tidak coba meng-upgrade Zr saja? Rutile kita tidak ada industrinya, bahkan
pengepul di Indonesia saja belum ada. Tapi kalau Zr di Kalbar, di Kalteng
sudah ada beberapa 'pengepul' Zr. Selama ini Zr dijual kiloan dan paling2
maksimal dibuat konsentrat lalu dijual ke Cina. Zr itu logam mahal. Kalau
gak salah dosen saya bilang murninya dijual gram-an.

Layar TV, HP dsb sangat memerlukan
Zr. Di Indonesia (Kalteng-Kalbar) orang menambang Zr cuman seperti nambang
galian C dijual kilo-an dan karungan. Saya pernah dapat proyek survey Zr
di Kalteng mungkin 7 tahuanan lalu. Ketika itu Zr kalau tidak salah dijual
per kg 9rb atau 18 rb ditempat dengan kadar 30-40% kalau tidak salah.

Beberapa waktu lalu di Kompas kalau
tidak salah ada ditamp ilkan profile ketua pengusaha penambang Zircon.
Selama ini mereka untuk buat konsentrat pun tenaga ahli-nya datangkan dari
Cina daratan. Artinya masih ada prospek yg menjanjikan dari harga mineral
yg cukup ekonomis disamping pemurniannya.

Untuk Rutile / TiO2 di Indonesia
bahan bakunya sepertinya masih sangat tergantung dari pasir besi yg berkadar
TiO2 rendah. Di Indonesia juga belum ada industrinya. Dan satu lagi Rutile
(sebagai bibit untuk pewarna) juga sudah punya pesaing bibit pewarna sintetis
kalau tidak salah. Mohon di-cek.

Tapi tetaplah semangat, karena
minat keilmuan sudah seharusnya tidak tergantung paa prospek uang. Tapi
kalau bisa diarahkan ke pasar, penelitian anda akan mudah terbantu oleh
sponsor atau dijual.
 
Saya tidak punya no pak Indarto
Katim, coba anda search saja di jurnal2 tentang ekstraksi pasir besi menjadi
TiO2 ada banyak sekali penelitian beliau. Coba tanyakan saja ke lembaga
Metalurgi LIPI serpang alamat email dan tlp beliau.

Catatan : Iron sand dari pulau
Bangka bisa mencapai 40% TiO2 nya pada kondisi natural

Wassalam
     

________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 16:41
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam

 
alhamdulillah,,
terimasih sekali infonya.. pak
Michael,,setelah kemarin mencoba membandingkan beberapa sampel,, sebenarnya
presentasi pasir awal yang saya gunakan sudah cukup tinggi,, kadar awalnta
sekitar 18 persen,,
kemarin setelah separasi magnet
naik menjadi 24 persen,, dengan komposisi mayor tertinggi adalah Zr..
menurut referensi yang saya baca,,
unutuk pemisahan fisis,, antara Zr dan Ti sedikit susah,, karena keduanya
cenderung bersifat paramagnetik/diamagnet..
sedangkan untuk pemisahan berdasarkan
berat jenis pun,, sepertinya juga sulit,, karena massa atom relatifnya
yang hampir sama,,

*salah satu solusinya dengan leaching,,

*maaf pak,, selain magnetik separation,,
bapak dulu pakai metode apa saja ya??
ooiya,, mau tanya.
bagaimana kalau misal saya ingin
mengkontak beliau ( Ir.Indarto)?
alamat email,, forum,, atau no
tel yang bisa saya hubungi misalnya,,

terimakasih..

________________________________
Dari: Michael DeGuzman deguzmanbusang@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 14:29
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam

 
waalaikumsalam wr wb

Dulu thesis master saya di (Material)
Fisika UI tentang perbandingan ekstraksi antara hasil pasir besi dari Cilacap
dan dari Bangka.
dari Cilacap kadar TiO2 sekitar
8% bisa di upgrade sampai 81-83%. Dari pasir besi Bangka yang awalnya sudah
sekitar 30-40% bisa upgrade sampai 85% kalau tidak salah. Saya lupa angka
pastinya. Karena kemudian saya meninggalkan bidang tsb pada pekerjaan.

Thesis tsb ada di Program Pasca
Sarjana Material UI di Salemba, kalau di Jakarta coba bisa tanya ke petugas
untuk liat. Ada 2 thesis yg sama dengan tujuan anda.

Tapi yg paling mumpuni sebaiknya
anda coba kontak bapak Ir.Indarto Katim di Puslitbang Metalurgi LIPI Serpong,
beliau orang tambang metalurgi yang bertahun-tahun berkutat pada penelitian
ekstraksi Rutile di pasir besi. Saya pikir beliau lah pakar yang paling
tepat untuk bertanya.

Semoga membantu, dan tetap semangat

Wassalam

________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 17 Januari 2013 12:15
Judul: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam

 
assalamualaikum,,
salam sejahtera bagi anggota milis
dimanapun berada...
saya,, mahasiswi fisika material
smester 8 yang saat ini sedang sibuk memulai dan melanjutkan penelitian
terkait dengan ekstraksi titanium dioksida dari pasir mineral..

kendala terbesar selama penelitian
ini,, adalah kurangnya informasi dan referensi terkait dengan ekstraksi,,
kalau mungkin mas2/mb2 di sini
ada yang sedikit banyak mengetahui tentang topik penelitian yang saya lakukan,,
saya mohon dengan sangat bantuannya,,

terimakasih..

salam
Lingga Adistya M

Wed Feb 13, 2013 5:26 am (PST) . Posted by:

"Lingga adistya Mukti" lingga.adistya_physic

hmmm... dipanggil mas untuk ke dua kalinya,, 
*krik.. krikkk...
--!

________________________________
Dari: "utsania@yahoo.com" utsania@yahoo.com>
Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups.com; "uta100@alumni.psu.edu" uta100@alumni.psu.edu>
Dikirim: Senin, 11 Februari 2013 16:52
Judul: Re: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
Wah menarik, saya percaya masa depan Mas Lingga akan kaya, bukan cuma kaya apa .. :)
________________________________

From: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Sender: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 10 Feb 2013 20:18:53 +0800 (SGT)
To: fisika_indonesia@yahoogroups.comfisika_indonesia@yahoogroups.com>
ReplyTo: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam
 
terimakasih info dan supportnya pak,, :-)
dan sebelumnya maaf,, ini dengan mb lingga.. bukan ms lingga.. hhe :-D

iya pak,, tentang penelitian skripsi saya ini,, dari awal sebenarnya saya juga sudah pernah mengkonsultasikan ke dosen pembimbing untuk lebih memfokuskan penelitian ke Zr,, karena mengingat presentase Zr yang cukup tinggi.. sekitar 60 persenan (pasir asli) dan Zr juga bukan material murah (dan juga banyak sekali keunggulannya,, disamping Ti),, tapi beliau mintanya Ti saja,,
karena ini proyek dosen,, jadi ya saya ngikut saja,, hhe..
masalah kedepannya ntahlah nanti kaya gimana,, digeser ke ekstraksi Zr atau tetap Ti,, dilihat hasilnya dulu..

sebenarnya kalo menurut saya intinya hampir sama,, walaupun fokus saya pada ekstraksi TiO2,, disini saya juga banyak belajar mengenai pemisahan Zz dari
senyawa2 pengotor.. karena logikanya,, kalo bisa mengambil Ti nya,, otomatis fraksi mol Zr juga akan meningkat..

*Pak Michael,, sebenarnya saya sangat ingin sekali membaca dan mempelajari tesis bapak sebagai bahan referensi,, tapi saya domisili di Malang,,
kalau mungkin bapak tidak keberatan,, saya boleh minta tlng dikirimkn softfilenya pak..
-sekali lagi mohon maaf pak,, merepotkan bpk..
*soalnya di Fisika Universitas Negeri Malang,, untuk ekstraksi Ti,, seperti nya baru saya yang pertama pak,, sebelum2nya fisika material UM lebih konsen dengan nanotech,, film tipis,, dan kristalografi..

terimakasih,,

________________________________
Dari: Michael DeGuzman deguzmanbusang@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Jumat, 8 Februari 2013 17:05
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
Mas Lingga

Kalau saya boleh sarankan kenapa tidak coba meng-upgrade Zr saja? Rutile kita tidak ada industrinya, bahkan pengepul di Indonesia saja belum ada. Tapi kalau Zr di Kalbar, di Kalteng sudah ada beberapa 'pengepul' Zr. Selama ini Zr dijual kiloan dan paling2 maksimal dibuat konsentrat lalu dijual ke Cina. Zr itu logam mahal. Kalau gak salah dosen saya bilang murninya dijual gram-an. 

Layar TV, HP dsb sangat memerlukan Zr. Di Indonesia (Kalteng-Kalbar) orang menambang Zr cuman seperti nambang galian C dijual kilo-an dan karungan. Saya pernah dapat proyek survey Zr di Kalteng mungkin 7 tahuanan lalu. Ketika itu Zr kalau tidak salah dijual per kg 9rb atau 18 rb ditempat dengan kadar 30-40% kalau tidak salah.

Beberapa waktu lalu di Kompas kalau tidak salah ada ditampilkan profile ketua pengusaha penambang Zircon. Selama ini mereka untuk buat konsentrat pun tenaga ahli-nya datangkan dari Cina daratan. Artinya masih ada prospek yg menjanjikan dari harga mineral yg cukup ekonomis disamping pemurniannya.

Untuk Rutile / TiO2 di Indonesia bahan bakunya sepertinya masih sangat tergantung dari pasir besi yg berkadar TiO2 rendah. Di Indonesia juga belum ada industrinya. Dan satu lagi Rutile (sebagai bibit untuk pewarna) juga sudah punya pesaing bibit pewarna sintetis kalau tidak salah. Mohon di-cek.

Tapi tetaplah semangat, karena minat keilmuan sudah seharusnya tidak tergantung paa prospek uang. Tapi kalau bisa diarahkan ke pasar, penelitian anda akan mudah terbantu oleh sponsor atau dijual. 
 
Saya tidak punya no pak Indarto Katim, coba anda search saja di jurnal2 tentang ekstraksi pasir besi menjadi TiO2 ada banyak sekali penelitian beliau. Coba tanyakan saja ke lembaga Metalurgi LIPI serpang alamat email dan tlp beliau.

Catatan : Iron sand dari pulau Bangka bisa mencapai 40% TiO2 nya pada kondisi natural

Wassalam
      

________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 16:41
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
alhamdulillah,,
terimasih sekali infonya.. pak Michael,,setelah kemarin mencoba membandingkan beberapa sampel,, sebenarnya presentasi pasir awal yang saya gunakan sudah cukup tinggi,, kadar awalnta sekitar 18 persen,,
kemarin setelah separasi magnet naik menjadi 24 persen,, dengan komposisi mayor tertinggi adalah Zr..
menurut referensi yang saya baca,, unutuk pemisahan fisis,, antara Zr dan Ti sedikit susah,, karena keduanya cenderung bersifat paramagnetik/diamagnet..
sedangkan untuk pemisahan berdasarkan berat jenis pun,, sepertinya juga sulit,, karena massa atom relatifnya yang hampir sama,,

*salah satu solusinya dengan leaching,,

*maaf pak,, selain magnetik separation,, bapak dulu pakai metode apa saja ya??
ooiya,, mau tanya.
bagaimana kalau misal saya ingin mengkontak beliau ( Ir.Indarto)?
alamat email,, forum,, atau no tel yang bisa saya hubungi misalnya,,

terimakasih..

________________________________
Dari: Michael DeGuzman deguzmanbusang@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 14:29
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
waalaikumsalam wr wb

Dulu thesis master saya di (Material) Fisika UI tentang perbandingan ekstraksi antara hasil pasir besi dari Cilacap dan dari Bangka.
dari Cilacap kadar TiO2 sekitar 8% bisa di upgrade sampai 81-83%. Dari pasir besi Bangka yang awalnya sudah sekitar 30-40% bisa upgrade sampai 85% kalau tidak salah. Saya lupa angka pastinya. Karena kemudian saya meninggalkan bidang tsb pada pekerjaan.

Thesis tsb ada di Program Pasca Sarjana Material UI di Salemba, kalau di Jakarta coba bisa tanya ke petugas untuk liat. Ada 2 thesis yg sama dengan tujuan anda.

Tapi yg paling mumpuni sebaiknya anda coba kontak bapak Ir.Indarto Katim di Puslitbang Metalurgi LIPI Serpong, beliau orang tambang metalurgi yang bertahun-tahun berkutat pada penelitian ekstraksi Rutile di pasir besi. Saya pikir beliau lah pakar yang paling tepat untuk bertanya.

Semoga membantu, dan tetap semangat

Wassalam

________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 17 Januari 2013 12:15
Judul: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
assalamualaikum,,
salam sejahtera bagi anggota milis dimanapun berada...
saya,, mahasiswi fisika material smester 8 yang saat ini sedang sibuk memulai dan melanjutkan penelitian terkait dengan ekstraksi titanium dioksida dari pasir mineral..

kendala terbesar selama penelitian ini,, adalah kurangnya informasi dan referensi terkait dengan ekstraksi,,
kalau mungkin mas2/mb2 di sini ada yang sedikit banyak mengetahui tentang topik penelitian yang saya lakukan,,
saya mohon dengan sangat bantuannya,,

terimakasih..

salam
Lingga Adistya M

Wed Feb 13, 2013 5:26 am (PST) . Posted by:

"Lingga adistya Mukti" lingga.adistya_physic

butuhnya berapa pak??
banyak?

________________________________
Dari: Suasmoro suasm@its.ac.id>
Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Dikirim: Senin, 11 Februari 2013 11:49
Judul: Re: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
Ada yang bisa mengirimi saya pasir zircon ini? Saya tertarik untuk menelitinya, kebetulan saya sedang mencoba piezo CBTZ

Suas
Powered by ITS®
________________________________

From: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Sender: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 10 Feb 2013 20:18:53 +0800 (SGT)
To: fisika_indonesia@yahoogroups.comfisika_indonesia@yahoogroups.com>
ReplyTo: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam
 
terimakasih info dan supportnya pak,, :-)
dan sebelumnya maaf,, ini dengan mb lingga.. bukan ms lingga.. hhe :-D

iya pak,, tentang penelitian skripsi saya ini,, dari awal sebenarnya saya juga sudah pernah mengkonsultasikan ke dosen pembimbing untuk lebih memfokuskan penelitian ke Zr,, karena mengingat presentase Zr yang cukup tinggi.. sekitar 60 persenan (pasir asli) dan Zr juga bukan material murah (dan juga banyak sekali keunggulannya,, disamping Ti),, tapi beliau mintanya Ti saja,,
karena ini proyek dosen,, jadi ya saya ngikut saja,, hhe..
masalah kedepannya ntahlah nanti kaya gimana,, digeser ke ekstraksi Zr atau tetap Ti,, dilihat hasilnya dulu..

sebenarnya kalo menurut saya intinya hampir sama,, walaupun fokus saya pada ekstraksi TiO2,, disini saya juga banyak belajar mengenai pemisahan Zz dari
senyawa2 pengotor.. karena logikanya,, kalo bisa mengambil Ti nya,, otomatis fraksi mol Zr juga akan meningkat..

*Pak Michael,, sebenarnya saya sangat ingin sekali membaca dan mempelajari tesis bapak sebagai bahan referensi,, tapi saya domisili di Malang,,
kalau mungkin bapak tidak keberatan,, saya boleh minta tlng dikirimkn softfilenya pak..
-sekali lagi mohon maaf pak,, merepotkan bpk..
*soalnya di Fisika Universitas Negeri Malang,, untuk ekstraksi Ti,, seperti nya baru saya yang pertama pak,, sebelum2nya fisika material UM lebih konsen dengan nanotech,, film tipis,, dan kristalografi..

terimakasih,,

________________________________
Dari: Michael DeGuzman deguzmanbusang@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Jumat, 8 Februari 2013 17:05
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
Mas Lingga

Kalau saya boleh sarankan kenapa tidak coba meng-upgrade Zr saja? Rutile kita tidak ada industrinya, bahkan pengepul di Indonesia saja belum ada. Tapi kalau Zr di Kalbar, di Kalteng sudah ada beberapa 'pengepul' Zr. Selama ini Zr dijual kiloan dan paling2 maksimal dibuat konsentrat lalu dijual ke Cina. Zr itu logam mahal. Kalau gak salah dosen saya bilang murninya dijual gram-an. 

Layar TV, HP dsb sangat memerlukan Zr. Di Indonesia (Kalteng-Kalbar) orang menambang Zr cuman seperti nambang galian C dijual kilo-an dan karungan. Saya pernah dapat proyek survey Zr di Kalteng mungkin 7 tahuanan lalu. Ketika itu Zr kalau tidak salah dijual per kg 9rb atau 18 rb ditempat dengan kadar 30-40% kalau tidak salah.

Beberapa waktu lalu di Kompas kalau tidak salah ada ditampilkan profile ketua pengusaha penambang Zircon. Selama ini mereka untuk buat konsentrat pun tenaga ahli-nya datangkan dari Cina daratan. Artinya masih ada prospek yg menjanjikan dari harga mineral yg cukup ekonomis disamping pemurniannya.

Untuk Rutile / TiO2 di Indonesia bahan bakunya sepertinya masih sangat tergantung dari pasir besi yg berkadar TiO2 rendah. Di Indonesia juga belum ada industrinya. Dan satu lagi Rutile (sebagai bibit untuk pewarna) juga sudah punya pesaing bibit pewarna sintetis kalau tidak salah. Mohon di-cek.

Tapi tetaplah semangat, karena minat keilmuan sudah seharusnya tidak tergantung paa prospek uang. Tapi kalau bisa diarahkan ke pasar, penelitian anda akan mudah terbantu oleh sponsor atau dijual. 
 
Saya tidak punya no pak Indarto Katim, coba anda search saja di jurnal2 tentang ekstraksi pasir besi menjadi TiO2 ada banyak sekali penelitian beliau. Coba tanyakan saja ke lembaga Metalurgi LIPI serpang alamat email dan tlp beliau.

Catatan : Iron sand dari pulau Bangka bisa mencapai 40% TiO2 nya pada kondisi natural

Wassalam
      

________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 16:41
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
alhamdulillah,,
terimasih sekali infonya.. pak Michael,,setelah kemarin mencoba membandingkan beberapa sampel,, sebenarnya presentasi pasir awal yang saya gunakan sudah cukup tinggi,, kadar awalnta sekitar 18 persen,,
kemarin setelah separasi magnet naik menjadi 24 persen,, dengan komposisi mayor tertinggi adalah Zr..
menurut referensi yang saya baca,, unutuk pemisahan fisis,, antara Zr dan Ti sedikit susah,, karena keduanya cenderung bersifat paramagnetik/diamagnet..
sedangkan untuk pemisahan berdasarkan berat jenis pun,, sepertinya juga sulit,, karena massa atom relatifnya yang hampir sama,,

*salah satu solusinya dengan leaching,,

*maaf pak,, selain magnetik separation,, bapak dulu pakai metode apa saja ya??
ooiya,, mau tanya.
bagaimana kalau misal saya ingin mengkontak beliau ( Ir.Indarto)?
alamat email,, forum,, atau no tel yang bisa saya hubungi misalnya,,

terimakasih..

________________________________
Dari: Michael DeGuzman deguzmanbusang@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 14:29
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
waalaikumsalam wr wb

Dulu thesis master saya di (Material) Fisika UI tentang perbandingan ekstraksi antara hasil pasir besi dari Cilacap dan dari Bangka.
dari Cilacap kadar TiO2 sekitar 8% bisa di upgrade sampai 81-83%. Dari pasir besi Bangka yang awalnya sudah sekitar 30-40% bisa upgrade sampai 85% kalau tidak salah. Saya lupa angka pastinya. Karena kemudian saya meninggalkan bidang tsb pada pekerjaan.

Thesis tsb ada di Program Pasca Sarjana Material UI di Salemba, kalau di Jakarta coba bisa tanya ke petugas untuk liat. Ada 2 thesis yg sama dengan tujuan anda.

Tapi yg paling mumpuni sebaiknya anda coba kontak bapak Ir.Indarto Katim di Puslitbang Metalurgi LIPI Serpong, beliau orang tambang metalurgi yang bertahun-tahun berkutat pada penelitian ekstraksi Rutile di pasir besi. Saya pikir beliau lah pakar yang paling tepat untuk bertanya.

Semoga membantu, dan tetap semangat

Wassalam

________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti lingga.adistya_physic@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" fisika_indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Kamis, 17 Januari 2013 12:15
Judul: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam


 
assalamualaikum,,
salam sejahtera bagi anggota milis dimanapun berada...
saya,, mahasiswi fisika material smester 8 yang saat ini sedang sibuk memulai dan melanjutkan penelitian terkait dengan ekstraksi titanium dioksida dari pasir mineral..

kendala terbesar selama penelitian ini,, adalah kurangnya informasi dan referensi terkait dengan ekstraksi,,
kalau mungkin mas2/mb2 di sini ada yang sedikit banyak mengetahui tentang topik penelitian yang saya lakukan,,
saya mohon dengan sangat bantuannya,,

terimakasih..

salam
Lingga Adistya M

GROUP FOOTER MESSAGE
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: