Messages In This Digest (25 Messages)
- 1a.
- [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam From: Nursalam AR
- 1b.
- Re: [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam From: novi_ningsih
- 1c.
- Balasan: [sekolah-kehidupan] [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam From: teha sugiyo
- 1d.
- Re: [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam From: Nia Robiatun Jumiah
- 1e.
- Re: [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam From: ukhtihazimah
- 1f.
- Re: Balasan: [sekolah-kehidupan] [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam From: setyawan_abe
- 1g.
- Re: Balasan: [sekolah-kehidupan] [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam From: novi_ningsih
- 1h.
- Re: Balasan: [sekolah-kehidupan] [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam From: setyawan_abe
- 1i.
- Re: Balasan: [sekolah-kehidupan] [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam From: teha
- 2a.
- Re: (Inspirasi) 'Cantik' itu Apa? From: novi_ningsih
- 3a.
- Re: WORO-WORO: UNJUK BAKAT PERWAKILAN SK DAERAH From: Hadian Febrianto
- 4a.
- Re: Sekali [lagi] Tentang Persahabatan From: r widhiatma
- 4b.
- Re: Sekali [lagi] Tentang Persahabatan From: setyawan_abe
- 4c.
- Re: Sekali [lagi] Tentang Persahabatan From: novi_ningsih
- 5a.
- Bls: [sekolah-kehidupan] DAFTAR KANDIDAT KETUA SK PUSAT 2008-2010 From: bujang kumbang
- 5b.
- Re: Bls: [sekolah-kehidupan] DAFTAR KANDIDAT KETUA SK PUSAT 2008-201 From: setyawan_abe
- 6.
- ADA BANGKU KOSONG DI SEKOLAH From: bujang kumbang
- 7.
- Gelora Cinta From: M.Arif As Salman
- 8.
- Manusia Topeng From: M.Arif As Salman
- 9.
- [WORDS FOR WRITERS] An Honorific From: arda dinata
- 10.
- dicari: freelancer mystery caller From: punya_retno
- 11.
- Artikel Wanita & Keluarga From: asma sembiring
- 12.
- BERDUKA CITA ATAS MENINGGALNYA AYAHANDA ARRIZKI ABIDIN From: Divin Nahb
- 13a.
- Re: (SK IDOL) Tugas Baru, Mimpi Baru From: fil_ardy
- 14a.
- Re: DAFTAR BAKAL CALON KETUA ESKA PUSAT PERIODE 2008-2010 From: fil_ardy
Messages
- 1a.
-
[Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam
Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com
Tue Jul 8, 2008 4:50 am (PDT)
*HUT ESKA, Setahun Silam*)
*
*Oleh Nursalam AR*
Setahun silam, selepas HUT Pertama SK, dalam diary seorang pemuda tertulis
catatan manis berikut:
*"Jika satu gambar foto merupakan satu titik kehidupan maka kehidupan kita
keseluruhan merupakan kumpulan titik."* (Sinang Bulawan dalam buku *Sekolah
Kehidupan*)
Bagai sebuah film *action*, episode Ahad pagi itu dimulai dengan
*scene*yang menegangkan: bangun kesiangan! Kebiasaan tidur setelah
sholat Subuh
terutama pada akhir pekan merepotkanku sendiri. Jam 7 pagi tergopoh-gopoh
(pake 'h', bukan 'Gopo':)) bangun, mandi dan menyiapkan diri untuk berangkat
ke Kuningan, Jakarta Selatan. Padahal ada dua agenda yang harus dijalani
dalam sejam ke depan: pergi ke Lenteng Agung dan persiapan panitia HUT Eska
di Klub Rasuna, Kuningan. Dua titik yang lumayan jauh dalam waktu yang
mepet. Sementara sesuai kesepakatan sepekan sebelumnya, panitia HUT Eska
wajib datang pukul delapan pagi. Catatan sejarah menunjukkan Ahad, 15 Juli
2007 adalah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) milis Sekolah Kehidupan (Eska)
sekaligus kopi darat (kopdar) ke-3 milis yang memiliki situs
www.sekolahkehidupan.com ini. Mungkin sejarah juga mencatat aku satu-satunya
panitia HUT Eska yang datang terlambat L.
Singkat cerita (karena tak perlu diceritakan betapa deg-degan aku selama
perjalanan bolak-balik Lenteng Agung-Kuningan), sampailah kami di Terminal
Bus Manggarai. Seratus meteran dari Stasiun Manggarai. Setelah *sprint *dengan
langkah-langkah cepat dan panjang dibarengi protes dari sang pendamping yang
selalu tertinggal di belakang, dan menyeberang jalan yang sepagi itu sudah
ramai, huff, terkejar juga kopaja S-66 arah Kuningan yang baru saja keluar
dari terminal. *Alhamdulillah, selamet-selamet*, batinku lega. Meski
sebetulnya tidak persis selamat betul. Saat itu sudah jam 08.30 WIB. Alamat
terlambat!
Berdiri tenang di atas kopaja yang tidak terlalu penuh (karena aku
satu-satunya penumpang yang tidak kebagian bangku), aku masih memberi
pemakluman atas keterlambatanku. *Baru 30 menit, pasti masih sepi, belum
banyak yang datang*, gumamku demi mengurangi rasa bersalah. Tapi semuanya
buyar.
"Ke Sekolah Kehidupan ya?" tanya sebuah suara lembut di sampingku.
Barangkali ia melihat kaus hitam Eska yang sudah aku kenakan dari rumah.
Sang pemilik suara itu sendiri seorang gadis berjilbab panjang. Aih,
manisnya seperti artis presenter Dewi Hughes! Yang jelas ia lebih langsing
sedikit, lebih muda,bening dan segar.
"Iya," jawabku. Tidak terlalu fokus karena harus merogoh uang di saku baju.
Si abang kondektur sudah minta jatah.
"Siapa namanya?" tanya si gadis manis. Pertanyaan yang dulu sering
dilontarkan orang ketika aku masih lucu-lucunya usia balita digandeng ibu
jalan-jalan sore sambil disuapi.
"Nursalam," jawabku. Aku masih sibuk berpikir siapa gerangan makhluk manis
dalam bis yang menyapaku ini. Juga siapa temannya si hitam manis berjilbab
putih yang tersenyum mendengar namaku aku sebutkan.
"O, Mas Nursalam ya? Ini Nia. Anak Eska."
Aku tercenung. *Nia Robiatun Jumiah*? Anak Bogor yang sering curhat via
telepon? Jika menilik curhatnya selama ini rasanya dengan paras semanis itu
ia tak perlu minder, pikirku seketika. Teman duduknya pun tak asing namanya
bagiku: *Asma Sembiring*. Tulisannya sering memenangi kompetisi penulisan di
milis Eska.
"Oh, Nia?" tukasku setelah *bengong* sejenak. "Berdua aja?"
"Nggak, rame-rame. Itu di depan ada *Dani*, *Taufik* sama *Catur*," Nia
menunjuk ke bangku paling depan. Persis di sebelah kiri sopir. Ada tiga
'makhluk mungil' yang mengingatkanku pada trio handal dalam timnas Indonesia
yang jadi bintang pada Piala Asia 2007. Ketika di-*miscall* Nia, ketiganya
menoleh ke belakang dan tersenyum ramah. Aku balas dengan senyum.*Duh,
komplit sudah, apa kata dunia, panitia kok datang bareng-bareng peserta*,
rutukku dalam hati.
Di dalam kopaja sendiri aku tidak banyak bicara. Karena kantuk menyerang dan
kebetulan ada bangku kosong, setelah sepuluh menit berdiri aku tidur-tidur
ayam di bangku paling depan. Angin sepoi-sepoi pula, amboi! Nia dkk lebih
banyak ngobrol dengan Yuni. Dalam banyak kesempatan, Yuni memang lebih
sering jadi jubirku. Aku yang jadi notulen J.
Tiba di Klub Rasuna bersama 'Klub Bogor' tadi, *alhamdulillah*, ternyata
sambutan dari rekan-rekan panitia yang lain tidak sekejam yang kubayangkan.
Karena, jika di organisasi lain karena alasan yang sama aku bisa
*dicuekin *bahkan
didamprat hingga sakit hati, di kepanitiaan Eska aku tetap disambut dengan
senyum ramah dan hangat. Bagiku, sebuah sms 'sindiran' dari salah satu
panitia sudah cukup menjewer daku yang sensitif iniJ. *Thanks, guys, for
your friendly understanding!*
Pukul sembilan pagi itu, yang makin membuatku malu, persiapan sudah 90%
beres. Meskipun sebagai Humas, kerjaku tak begitu banyak di hari-H.
Termasuk memandu via telepon beberapa Sahabat Eska seperti *Marlin *dan *Novi
Ningsih *yang kesulitan dengan rute menuju lokasi HUT Eska. Tapi tak urung
tak enak hati juga dengan *Bu Ammy* yang cekatan dan--ternyata lebih ramai
dari tampang kalemnya di fotosudah *standby* di meja resepsionis bersama *
Fety*. Juga dengan *Pak Teha Sugiyo* yang menyambut hangat setiap tamu dan
undangan yang datangtermasuk panitia yang kesiangan inibekerjasama manis
dengan *Mas Adjie* (hmm..ternyata seserius tulisannya!) yang sibuk
mondar-mandir. Atau dengan *Mbak Dyah* yang lincah mengkoordinasikan acara.
Maklum, dalam HUT Eska ini, ia pegang sie *banquet* & gedung. Termasuk
dengan anggota panitia yang lain seperti *Mbak Indarpati*, *Kang Epri*, *Mas
Suhadi*, *Syafa'atus* *Syarifah*, *Margo*, *Mas* *Benny Octaviano *dan *Mbak
Ichen*. Sayang aku tak sempat bertemu dan menyapa *Indra Purnama*, salah
satu moderator Eska, yang kerap membangunkanku via sms untuk sholat Tahajud
(moga cepat dapat jodoh, Bro! J).
Namun atmosfer kekeluargaan milis Eska pada hari itu yang tak jauh beda
dengan di dunia maya membuatku *feel at home*, nyaman. Ditambah nyamannya
suasana dan interior Klub Rasunayang diwarnai sentuhan modern dan paduan
dekorasi ukiran tradisional--yang memang tergolong salah satu tempat elite
di kawasan bisnis Segitiga Emas Kuningan-Thamrin-Sudirman ini. Semula aku
berdecak kagum ketika beberapa bule hilir mudik di sekitar lokasi acara. *Wah,
Sahabat Eska ada yang bule juga*, pikirku. Ternyata mereka adalah pengunjung
pusat kebugaran yang letaknya di lantai dua Klub Rasuna. Persis di atas
lokasi acara HUT Eska. Dibatasi dinding kaca, sedikit saja mendongak, kita
akan melihat bule-bule berpakaian teramat santai itu berpeluh melakukan
latihan beban. *Untung saja tidak ada yang cewek*, pikirku nakal.
Di sebelah luar aula terbuka yang menjadi tempat acara dengan dibatasi
dengan pintu kaca terdapat taman terbuka dengan sebuah pendopo, beberapa
kursi santai dan dua meja makan besar sehingga *ngobrol* saat makan siang
tambah asyik. Kolam kecil semodel laguna dalam film *Bluee Lagoon*-nya
Brooke Shield atau *The Beach*-nya Leonardo Di Caprio sebetulnya cukup
mengundang minat menceburkan diri. Tapi aku ingat situasi dan usia.
Anak-anak kecil yang datang bersama orangtuanya ke acara HUT Eska saja lebih
tertarik berlari-larian di atas hamparan rumput hijau atau berkali-kali
mengambil penganan *yummy* dan melimpah dari deretan meja katering. *It's a
party!*
Ya, inilah pesta. Sebuah pesta silaturahmi. Terlebih lagi aku berkesempatan
bertemu Sahabat-Sahabat Eska yang selama ini aku penasaran dengan wujudnya.
Seperti *Ugik Madyo* yang jauh-jauh datang dari Surabaya dengan dua kardus
penganan oleh-oleh untukku dan Mbak Indarpati (duhai betapa kuatnya dikauJ),
*Misbach*, sang penyair 1000 puisi---yang semula kubayangkan seorang
bapak-bapak usia 40an---ternyata seorang muda berwajah ramah dan
*Fenty*yang aku familiar dengan nama sang jawara cerpen ini di sebuah
milis sastra.
Juga *Hary Lasmana* (*thanks for your vote!*) dan *Arief Akhir Widjaya* yang
hari itu beruntung mendapat *doorprize* USB *flash disk* 1 GB. Ternyata
namanya nama hoki karena sampai keluar dua kali dalam undian tersebut. Jika
saja tidak ada asas pemerataan mungkin cowok jangkung ini sudah memboyong
dua hadiah. Dijamin makin membuat yang lain iri!
Menjelang pukul sepuluh saat dimulainya acara, para Sahabat Eska dan tamu
undangan mengalir berdatangan. Ada dua meja resepsionis disiapkan selain
meja gelaran untuk jualan buku-buku Sekolah Kehidupan dan buku *Menerbitkan
Buku Itu Gampang* karya Jonru. Satu di kanan khusus untuk anggota milis Eska
dan di kiri untuk tamu undangan. Untuk para anggota yang bayar di tempat,
cukup keluarkan uang Rp 55.000 untuk satu orang dan mendapatkan sebuah *
goodybag* bertuliskan SekolahKehidupan.com berisi kaus hitam Eska dengan
logo baru di saku dada dan pin sesuai ukuran dan nama yang telah dipesan
menjelang HUT Eska, gantungan kunci Eska, katalog empat buku Sekolah
Kehidupan dan sebuah buku *Sekolah Kehidupan* karya Sinang Bulawan yang juga
diluncurkan pada Ahad itu. Komplit bukan?
"Saya *Asfia Rahman, *Bunda."
Aku yang baru saja memandu via telepon seorang Sahabat Eska yang kesulitan
dengan rute ke lokasi tersentak. Asfia Rahman? Sebuah nama yang familiar via
*chatting* di *Yahoo Messenger* (YM), sms dan korespondensi email sejak
sebelum milis Eska berdiri. Seorang Sahabat Eska yang bekerja dan menempuh
kuliah pascasarjana di Yaman. Ia adalah narasumber untuk bahan novel religi
romantis ber-*setting* Timur Tengah yang sedang aku susun. *Arek
Suroboyo*itu datang juga? Setengah tak percaya kutelusuri asal suara
dari meja
resepsionis itu.
Di belakangku, Bu Ammy dengan gayanya yang heboh super akrab berbincang seru
dengan seorang pemuda tegap berkulit sawo matang berwajah teduh. Di
sebelahnya berdiri seorang pemuda berwajah bersih. Belakangan aku ketahui
setelah perkenalan di tengah-tengah acara teman Asfia itu adalah *Faris
Khoirul Anam*, salah seorang reporter majalah *Sabili *yang juga kawan
sealmamaternya di pesantren. Ah, indahnya silaturahmi! Ia menuntun kita pada
pertemuan-pertemuan persaudaraan. Berbincang dengan Asfia (sayang kita tak
bisa *ngobrol* lama ya, *Bro*!) mengantarkan perkenalanku dengan salah satu
jurnalis sebuah majalah Islam yang terkenal dengan keberanian pemberitaannya
tersebut sejak zaman Orde Baru. Bagiku yang tumbuh semasa SMA bersama
majalah tersebut, orang-orang yang berkecimpung di dalamnya adalah
orang-orang hebat. Dan berkenalan dengan salah satu orang hebat itu adalah
pengalaman yang menyenangkan.
Sayang--seperti kata Imam Hasan Al Banna bahwa terlalu banyak kewajiban yang
harus dikerjakan daripada waktu yang adakami sebagai bagian dari panitia
yang harus *standby *mengantisipasi segala kemungkinan tentu tak seleluasa
Sahabat-Sahabat Eska lain yang dapat duduk manis menikmati acara dengan
minuman dan kudapan lezat yang tersedia setiap saat. Tegur sapa pun kadang
hanya bisa sesaat. Seperti dengan *Retnadi Nur'aini* yang menyapaku dengan
gaya bicaranya yang khas dan cepat menjelang makan siang. Gadis berjilbab
hitam ini rasanya cukup populer di dunia maya terutama di berbagai milis
kepenulisan. *Thanks for your warm greeting, Sista! *Juga dengan
*Regantini*(ini dia penulis potensial!) dan
*Billy Antoro* (kenapa diam saja hari itu?) dan banyak lagi Sahabat Eska
yang lain yang tak sempat aku sapa.
Satu *scene* lain bergulir. Sang MC tersohor Helmi Yahyayang juga sepanjang
acara menyanyikan beberapa lagu bersama seorang biduanitadan juga ternyata
sobat karib Pak Sinang Bulawan yang sesama *wong Plembang *membuka acara
sekitar pukul sepuluh. Harus kuakui kualitas *performance* Helmi Yahya yang
berkelas dan sangat menghidupkan suasana akhir pekan. Pada kesempatan
pertama, *Bunda Elisa Koraag* sebagai ketua panitia tampil menyampaikan kata
sambutan. Berbeda saat menjadi ketua panitia kopdar ke-2 di Situ Gintung
pada November 2006 kali ini Bunda Icha tampil elegan dengan
*highlight*rambut kehijau-hijauan yang mengesankan penampilan yang
lebih muda dan
segar. Maklumlah, para undangan memang bukan orang sembarangan. Ada
perwakilan Dirjen Pendidikan Nonformal, para penulis dan para pengusaha yang
kemudian berpartisipasi dominan dalam acara pelelangan buku-buku Sekolah
Kehidupan.
Berturut-turut tampil Pak Sinang Bulawan (yang memilih tetap berjas abu-abu
selain berkaus hitam Eska) sebagai *owner* SekolahKehidupan.com, perwakilan
Dirjen Pendidikan Nonformal dari Depdiknas (yang tampilan fisiknya
mengingatkanku pada almarhum penyair Hamid Jabbar dan promotor
*showbiz*Adrie Soebono) danyang lumayan mengobati kekecewaanku karena
Emha Ainun
Nadjib, Gola Gong dan Helvy Tiana Rosa tak bisa hadiradalah tampilnya sang
penyair angkatan '66, Taufik Ismail. Sang penyair yang menginspirasiku
dengan kata *'dari titik nol kilometer'* ketika banjir 2007 ini tampil
menyatakan kekagumannya akan keberadaan milis Sekolah Kehidupan yang
disebutnya sebagai "sesuatu yang mesti menjadi teladan" di dalam masyarakat
Indonesia yang budaya baca dan kemampuan menulisnya yang sampai sekarang
masih rendah. Kata sambutan Taufik Ismail ini selengkapnya menjadi pengantar
empat buku serial Sekolah Kehidupan yang diluncurkan pada hari itu dan
diedarkan jaringan distribusi toko buku Gramedia dan Gunung Agung.
Buku-buku serial Sekolah Kehidupan yang diterbitkan penerbit Avatar Press
dan diluncurkan dalam HUT I milis ESKA adalah antologi bersama *Lukisan
Kehidupan* Rp.31.000 dan kumpulan kisah nyata *Kisah Kehidupan* Rp.31.000
serta antologi tulisan Sinang Bulawan dalam *Sekolah Kehidupan* Rp. 28.000
dan *Home Sweet Home* Rp. 25.000. Buku-buku tersebut dapat diperoleh di
jaringan toko buku Gramedia, Gunung Agung, Aksara, Cental, Kinokuniya, QB
Kemang di kota-kota antara lain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi
(Jabodetabek), Bandung, Medan, Palembang, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan
Ujung Pandang.
Sebagai pemberi prakata pamungkas sekaligus sebagai sambutan pamungkas,
Andreas Harefa, sang penulis buku-buku motivasi, dengan gayanya yang humoris
dan suara menggelegar (yang melenyapkan kantukku) dan perawakannya yang
mirip *Jonru*--salah satu Sahabat Eska yang juga penulis populer di jagat
maya---memberikan pencerahan mengenai makna kehidupan dan simulasi gerakan
kecil yang inspiratif dan kocak. Tapi rasanya aku kurang pede untuk
mengulangi gerakan-gerakan itu sendirian di depan publik.
Di antara jeda sambutan para tokoh itu ditayangkan film riwayat perjalanan
milis Eska dan pemotongan kue ultah milis Eska yang diwakili Achi TM sebagai
anggota termuda (22 tahun) dan Pak Teha Sugiyo sebagai anggota tertua (57
tahun). Meski belakangan di akhir acara aku baru tahu bahwa Nia Robiatun
Jumiah dari Bogor sebenarnya masih berusia 21 tahun (duh, Nia, dikau *nggak
ngisi* formulir pendaftaran kopdar sih L). Tapi tak apalah, barangkali itu
hadiah pernikahan bagi pasangan *Achi TM* & *Agung Argopo*yang baru
seminggu sebelumnya sukses mengikat janjiselain kado-kado lain dari Sahabat
Eska yang sebagian tak sabaran dibuka Achi di tengah-tengah acara.
Setelah pemberian souvenir dan foto bersama Pak Sinang Bulawan sebagai *owner
*SekolahKehidupan.com dan para undangan seperti perwakilan dirjen, Andreas
Harefa, Taufik Ismail dan KH Alvis Chaniago yang bertugas membacakan doa di
akhir acara, *Vebby Surya Wibawa* sebagai pemenang lomba logo Eska maju ke
podium dengan jenggot dan rambut gondrong tergerai lepas dan gaya cuek
*nyentrik
*khas seniman (*I know your true reason, Bro* J) menjelaskan makna logo baru
Eska berupa kepingan-kepingan *puzzle* beraneka warna yang mengelilingi
titik air di tengah-tengahnya. Aku sendiri tak menduga filosofi logo
tersebut sedemikian dalam dan transendental. Bahwa kepingan-kepingan
tersebutyang ternyata stilisasi dari sosok orang yang sedang duduk di
antara dua sujudmelambangkan kepasrahan kepada Sang Pencipta dan titik air
di tengahnya adalah oasis kehidupan yakni milis Sekolah Kehidupan sebagai
sarana berbagi cerita.*Don't judge the book by its cover*, itu pelajaran
yang aku dapat ketika menikmati penjelasan sang arsitek muda kelahiran
Malang ini. Orang Betawi bilang, *tampang jawara hati sorga*.
Presentasi Veby yang diiringi tayangan *slideshow* tersebut juga menandai
peluncuran logo baru Sekolah Kehidupan. Meski tentu saja logo lama Sekolah
Kehidupanyang diakui banyak Sahabat Eska telah memincut hati mereka untuk
bergabung dengan milis iniyakni potret gerbong kereta yang berjejal
penumpang tidak akan hilang sepenuhnya. Jika bangsa yang besar adalah bangsa
yang menghargai sejarahnya maka, dalam lingkup komunitas yang lebih kecil,
kita patut menghargai sejarah dan filosofi logo lama tersebut.
Presentasi yang apik itu usai. Aku yakin Veby lega luarbiasa. Gemetar yang
merayapi kakinya beberapa menit sebelum presentasi--sehingga ia harus
menggoyang-goyangkan kakinya bak menggenjot pedal becakyang membuatku
tersenyum geli melihatnya tentulah sudah sirna.
Kemudian Helmi Yahya mengumumkan sekitar 20an tulisan Sahabat Eska yang
terpilih untuk bakal buku *Hikmah Kehidupan*. *Alhamdulillah*, salah satu
tulisan terpilih itu adalah tulisanku berjudul *Dalam Banjir Kutemukan Tuhan
* yang mengisahkan kisah nyataku sebagai salah satu korban banjir bandang di
Jakarta pada awal Februari 2007. Moga-moga saja tulisan itu bermanfaat,
demikian doaku. Sebuah doa yang juga kupanjatkan bersama doa-doa yang lain
termasuk doa Nabi Musa ketika menghadapi Fir'aun. Sebuah doa yang diajarkan
orangtuaku sejak kanak-kanak. Katanya, itu doa antigrogi. Karena kendati aku
tersenyum-senyum geli melihat tingkah Veby yang *nervous* tak urung
jantungku dag-dig-dug juga selepas pengumuman tulisan terpilih. Kenapa?
Ya, karena itulah saatnya aku diminta naik ke atas panggung untuk menerima
penghargaan sebagai Penulis SK Idol dengan raihan 18,60 persen dalam
pemilihan paling transparan yang pernah aku tahu. Sebetulnya aku tidak
terlalu optimis untuk mendapatkan kehormatan tersebut. Karena aku hanya
nominator pasif yang tidak berkampanye apalagi memilih nama sendiri untuk
mendongkrak perolehan suara. *Let it be*, senandung Beatles.
"Mas Nur sudah menyiapkan kata sambutan belum?" tanya *Lia Octavia*, salah
satu Sahabat Eska yang juga sesama aktivis FLP, sebelum acara dimulai.
"Emang perlu?" tanyaku lugu bercampur geli. Dalam sejarah usiaku yang pernah
beberapakali "terpaksa" naik panggung untuk terima penghargaan menulis tak
sekalipun diminta kasih kata sambutan atau ucapan terima kasih seperti
ketika para aktor atau aktris terpilih menerima Piala Citra atau Oscar.
"Ya, iyalah. SK Idol gitu lho!"
Aku tersenyum. Masak sih? Tapi kalaupun iya tak apalah. Semasa aktif jadi
aktivis mahasiswa, berbicara di depan publik sebagai ketua organisasi
mahasiswa atau pembicara dalam seminar toh sudah lumayan sering aku lakukan.
*It's not a big deal*, ujarku dalam hati.
Tapi setiapkali kita berbicara di depan umum maka setiapkali pula kesempatan
itu menjadi momen baru. Lima detik pertama ketika aku disodori mikrofon
untuk berbicara rasanya itulah momen paling menegangkan. Sampai-sampai
beberapa sahabat meledekku karena saking tegangnya aku tidak memperhatikan
tayangan *slide* di sebelahku. Pandanganku di awal sambutan hanya tertuju ke
depan. Menatap hadirin yang serasa menelitiku dari ujung dahi hingga ujung
kaki. Untunglah aku menuruti nasihat orang untuk memangkas rambut gondrong
ikalku sehari sebelum acara HUT Eska.
Segala puji bagi Allah, setelah menarik nafas panjang di sela-sela basa-basi
pengantar dan ucapan terima kasih, segalanya berjalan lancar. Satu poin
utama yang aku sampaikan bahwa terpilihnya aku sebagai SK Idol merupakan
sebuah keberuntungan. Namun rumus alamiah keberuntungan adalah ketika
peluang bertemu dengan kesiapan. Dalam kehidupan, kita harus siap belajar
dari siapapun. Adalah sebuah formula kebijaksanaan bahwa kesuksesan kita
sebetulnya karena kita bertumpu pada bahu-bahu raksasa yang menopang kita. *I
could see further because I was standing on the giants' shoulders*, demikian
kata Sir Isaac Newton, sang ilmuwan Inggris penemu teori mekanika. Dan
setiap orang yang tulisannya menginspirasi dan menyemangatiku--termasuk
Sahabat Eska dengan segala jenis dan kualitas karyanya--baik penulis pemula
atau senior atau bukan penulis sekalipun, mereka adalah guru. Merekalah para
raksasa tempatku bertumpu melihat dunia yang lebih luas.
Jika 15 Juli 2007 adalah sebuah episode dalam perjalanan kehidupan, momen
penghargaan SK Idol itu bukanlah sebuah klimaks cerita. Bukan juga ketika
setelahnya aku bersama Mas Suhadi dan Veby menerima ucapan selamat mewakili
para penulis terpilih dalam buku *Hikmah Kehidupan* atau ketika pelelangan
empat buku Sekolah Kehidupan yang laris terlelang satu hingga dua juta
rupiah per buku dan hasilnya disalurkan ke Yayasan PortalInfaq melalui Epri
Tsaqib untuk keperluan beasiswa dan donasi anak yatim piatu dan anak asuh
terutama di daerah-daerah bencana seperti Aceh dan Yogyakarta. Sebuah
kepedulian yang menyentuh, bukan? Tapi itu bukan klimaks.
Suasana makan siang yang hangat dan akrab di tengah taman mungil asri di
sisi kolam renang memang layak dikenang. Tapi juga tidak cukup menjadi
sebuah klimaks. Pembacaan puisi panjang dari Achi TMyang wajahnya sempat
bersemu merah karena diledek Helmi Yahya sebagai pengantin barumemang
indah. Tapi, maaf, Chi, itu bukan klimaks episode. Lagu *Green Green Grass
of Home* dari Tom Jones yang dinyanyikan koor para karyawan Pertamina eks
Plaju rekan-rekan Pak Sinang Bulawan yang datang menyemarakkan acara HUT
Eska memang mengharukan dengan cita rasa kebersamaan puluhan tahun. Tapi itu
juga lagi-lagi bukan klimaks. Sayangnya juga bukan klimaks ketika satu per
satu sahabat-sahabatku yang biasa ber-sms atau beremail ria beruntung
menerima *doorprize*: Indarpati dan Nia Robiatun Jumiah dengan kamera
digital dan Lia Octavia dengan ponsel CDMA Nokia beserta pulsa dan nomor
perdana (buat *Fiyan Arjun*, bersabarlah, rejeki itu pasti datang!).
Klimaks episode lima belas Juli adalah saat Dani Ardiansyah yang mendapatkan
*grandprize* laptop bermerk COMPAQ (jadi kelak bisa duet nulis novel bareng
istri dan tulis kisah *ta'aruf* kilatnyaJ) bersujud syukur langsung di atas
panggung. Orang beruntung itu biasa; orang berterimakasih itu teramat biasa
namun orang yang bersyukur kepada Tuhan setelah mendapatkan karunia adalah
luarbiasa. Sebagaimana lumrahnya sifat manusia, Tuhan adalah zat yang paling
dulu kita tuju ketika duka dan paling akhir kita sapa ketika gembira.
Tak heran banyak hati yang gerimis saat itu. Banyak mata yang berkaca-kaca
haru. Termasuk aku yang selepas kematian kedua orangtuaku setahun lalu
pernah bertekad bahwa setelah semua duka itu takkan ada lagi sesuatu di
dunia ini yang dapat membuatku menitikkan airmata. *Ah, sebuah tekad yang
pongah!*
Ketika hari beranjak petang selepas acara HUT Eska dan aku satu bus bersama
Yuni Meganingrum, Lia Octavia dan *Uriati Zulkifli* menuju Terminal Blok M,
di antara bising lalu-lintas ibukota, bait lagu *Kemesraan* yang dinyanyikan
beramai-ramai di penghujung acara masih terngiang-ngiang di telinga
sekaligus jadi harapan di dada.
*Kemesraan ini janganlah cepat berlalu *
*Jakarta**, 15-27 Juli 2007*
Foto-foto HUT Pertama Eska dapat dilihat di:
www.sekolahkehidupan.com
http://akunovi.multiply. com
http://lembarkertas.multiply. com
http://sapijinak.multiply. com
http://mutiaracinta.multiply. com
http://ugik.multiply. com
*) dengan sedikit perubahan, demi menyongsong Milad Ke-2 ESKA, tulisan ini
diposting ulang. Awalnya berjudul "Episode 15 Juli". Moga menginspirasi!
--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply. com
YM ID: nursalam_ar
- 1b.
-
Re: [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Tue Jul 8, 2008 5:49 am (PDT)
ga berasa ya udah setahun lebih di Eska...
ga berasa, temenku udah banyak banget
ga berasa, banyak kejadian...
ga berasa..... cepet banget udah mau ramadhan, ingrt cucurak, bukber,
halbil...
ga berasa....
yang berasa tuh senennnnnnnnnnnnng banget dan bersyukur bisa bertemu
temen2 yang baik hati.....
yee, semangaaaaaaaaat menuju kopdar milad ke 2
:D
daftar yooooooooo
novi
(salah satu) sie acara milad
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nursalam AR"com
<nursalam.ar@...> wrote:
>
> *HUT ESKA, Setahun Silam*)
> *
>
> *Oleh Nursalam AR*
>
> Setahun silam, selepas HUT Pertama SK, dalam diary seorang pemuda
tertulis
> catatan manis berikut:
>
> *"Jika satu gambar foto merupakan satu titik kehidupan maka
kehidupan kita
> keseluruhan merupakan kumpulan titik."* (Sinang Bulawan dalam buku
*Sekolah
> Kehidupan*)
>
>
>
> Bagai sebuah film *action*, episode Ahad pagi itu dimulai dengan
> *scene*yang menegangkan: bangun kesiangan! Kebiasaan tidur setelah
> sholat Subuh
> terutama pada akhir pekan merepotkanku sendiri. Jam 7 pagi
tergopoh-gopoh
> (pake 'h', bukan 'Gopo':)) bangun, mandi dan menyiapkan diri untuk
berangkat
> ke Kuningan, Jakarta Selatan. Padahal ada dua agenda yang harus dijalani
> dalam sejam ke depan: pergi ke Lenteng Agung dan persiapan panitia
HUT Eska
> di Klub Rasuna, Kuningan. Dua titik yang lumayan jauh dalam waktu yang
> mepet. Sementara sesuai kesepakatan sepekan sebelumnya, panitia HUT Eska
> wajib datang pukul delapan pagi. Catatan sejarah menunjukkan Ahad,
15 Juli
> 2007 adalah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) milis Sekolah Kehidupan
(Eska)
> sekaligus kopi darat (kopdar) ke-3 milis yang memiliki situs
> www.sekolahkehidupan.com ini. Mungkin sejarah juga mencatat aku
satu-satunya
> panitia HUT Eska yang datang terlambat L.
>
>
>
> Singkat cerita (karena tak perlu diceritakan betapa deg-degan aku selama
> perjalanan bolak-balik Lenteng Agung-Kuningan), sampailah kami di
Terminal
> Bus Manggarai. Seratus meteran dari Stasiun Manggarai. Setelah
*sprint *dengan
> langkah-langkah cepat dan panjang dibarengi protes dari sang
pendamping yang
> selalu tertinggal di belakang, dan menyeberang jalan yang sepagi itu
sudah
> ramai, huff, terkejar juga kopaja S-66 arah Kuningan yang baru saja
keluar
> dari terminal. *Alhamdulillah, selamet-selamet*, batinku lega. Meski
> sebetulnya tidak persis selamat betul. Saat itu sudah jam 08.30 WIB.
Alamat
> terlambat!
>
>
>
> Berdiri tenang di atas kopaja yang tidak terlalu penuh (karena aku
> satu-satunya penumpang yang tidak kebagian bangku), aku masih memberi
> pemakluman atas keterlambatanku. *Baru 30 menit, pasti masih sepi, belum
> banyak yang datang*, gumamku demi mengurangi rasa bersalah. Tapi
semuanya
> buyar.
>
>
>
> "Ke Sekolah Kehidupan ya?" tanya sebuah suara lembut di sampingku.
> Barangkali ia melihat kaus hitam Eska yang sudah aku kenakan dari rumah.
> Sang pemilik suara itu sendiri seorang gadis berjilbab panjang. Aih,
> manisnya seperti artis presenter Dewi Hughes! Yang jelas ia lebih
langsing
> sedikit, lebih muda,bening dan segar.
>
>
>
> "Iya," jawabku. Tidak terlalu fokus karena harus merogoh uang di
saku baju.
> Si abang kondektur sudah minta jatah.
>
>
>
> "Siapa namanya?" tanya si gadis manis. Pertanyaan yang dulu sering
> dilontarkan orang ketika aku masih lucu-lucunya usia balita
digandeng ibu
> jalan-jalan sore sambil disuapi.
>
>
>
> "Nursalam," jawabku. Aku masih sibuk berpikir siapa gerangan makhluk
manis
> dalam bis yang menyapaku ini. Juga siapa temannya si hitam manis
berjilbab
> putih yang tersenyum mendengar namaku aku sebutkan.
>
>
>
> "O, Mas Nursalam ya? Ini Nia. Anak Eska."
>
>
>
> Aku tercenung. *Nia Robiatun Jumiah*? Anak Bogor yang sering curhat via
> telepon? Jika menilik curhatnya selama ini rasanya dengan paras
semanis itu
> ia tak perlu minder, pikirku seketika. Teman duduknya pun tak asing
namanya
> bagiku: *Asma Sembiring*. Tulisannya sering memenangi kompetisi
penulisan di
> milis Eska.
>
>
>
> "Oh, Nia?" tukasku setelah *bengong* sejenak. "Berdua aja?"
>
>
>
> "Nggak, rame-rame. Itu di depan ada *Dani*, *Taufik* sama *Catur*," Nia
> menunjuk ke bangku paling depan. Persis di sebelah kiri sopir. Ada tiga
> 'makhluk mungil' yang mengingatkanku pada trio handal dalam timnas
Indonesia
> yang jadi bintang pada Piala Asia 2007. Ketika di-*miscall* Nia,
ketiganya
> menoleh ke belakang dan tersenyum ramah. Aku balas dengan senyum.*Duh,
> komplit sudah, apa kata dunia, panitia kok datang bareng-bareng
peserta*,
> rutukku dalam hati.
>
>
>
> Di dalam kopaja sendiri aku tidak banyak bicara. Karena kantuk
menyerang dan
> kebetulan ada bangku kosong, setelah sepuluh menit berdiri aku
tidur-tidur
> ayam di bangku paling depan. Angin sepoi-sepoi pula, amboi! Nia dkk
lebih
> banyak ngobrol dengan Yuni. Dalam banyak kesempatan, Yuni memang lebih
> sering jadi jubirku. Aku yang jadi notulen J.
>
>
>
> Tiba di Klub Rasuna bersama 'Klub Bogor' tadi, *alhamdulillah*, ternyata
> sambutan dari rekan-rekan panitia yang lain tidak sekejam yang
kubayangkan.
> Karena, jika di organisasi lain karena alasan yang sama aku bisa
> *dicuekin *bahkan
> didamprat hingga sakit hati, di kepanitiaan Eska aku tetap disambut
dengan
> senyum ramah dan hangat. Bagiku, sebuah sms 'sindiran' dari salah satu
> panitia sudah cukup menjewer daku yang sensitif iniJ. *Thanks, guys, for
> your friendly understanding!*
>
>
>
> Pukul sembilan pagi itu, yang makin membuatku malu, persiapan sudah 90%
> beres. Meskipun sebagai Humas, kerjaku tak begitu banyak di hari-H.
> Termasuk memandu via telepon beberapa Sahabat Eska seperti *Marlin
*dan *Novi
> Ningsih *yang kesulitan dengan rute menuju lokasi HUT Eska. Tapi tak
urung
> tak enak hati juga dengan *Bu Ammy* yang cekatan dan--ternyata lebih
ramai
> dari tampang kalemnya di fotosudah *standby* di meja resepsionis
bersama *
> Fety*. Juga dengan *Pak Teha Sugiyo* yang menyambut hangat setiap
tamu dan
> undangan yang datangtermasuk panitia yang kesiangan inibekerjasama
manis
> dengan *Mas Adjie* (hmm..ternyata seserius tulisannya!) yang sibuk
> mondar-mandir. Atau dengan *Mbak Dyah* yang lincah mengkoordinasikan
acara.
> Maklum, dalam HUT Eska ini, ia pegang sie *banquet* & gedung. Termasuk
> dengan anggota panitia yang lain seperti *Mbak Indarpati*, *Kang
Epri*, *Mas
> Suhadi*, *Syafa'atus* *Syarifah*, *Margo*, *Mas* *Benny Octaviano
*dan *Mbak
> Ichen*. Sayang aku tak sempat bertemu dan menyapa *Indra Purnama*, salah
> satu moderator Eska, yang kerap membangunkanku via sms untuk sholat
Tahajud
> (moga cepat dapat jodoh, Bro! J).
>
>
>
> Namun atmosfer kekeluargaan milis Eska pada hari itu yang tak jauh beda
> dengan di dunia maya membuatku *feel at home*, nyaman. Ditambah
nyamannya
> suasana dan interior Klub Rasunayang diwarnai sentuhan modern dan
paduan
> dekorasi ukiran tradisional--yang memang tergolong salah satu tempat
elite
> di kawasan bisnis Segitiga Emas Kuningan-Thamrin-Sudirman ini.
Semula aku
> berdecak kagum ketika beberapa bule hilir mudik di sekitar lokasi
acara. *Wah,
> Sahabat Eska ada yang bule juga*, pikirku. Ternyata mereka adalah
pengunjung
> pusat kebugaran yang letaknya di lantai dua Klub Rasuna. Persis di atas
> lokasi acara HUT Eska. Dibatasi dinding kaca, sedikit saja
mendongak, kita
> akan melihat bule-bule berpakaian teramat santai itu berpeluh melakukan
> latihan beban. *Untung saja tidak ada yang cewek*, pikirku nakal.
>
>
>
> Di sebelah luar aula terbuka yang menjadi tempat acara dengan dibatasi
> dengan pintu kaca terdapat taman terbuka dengan sebuah pendopo, beberapa
> kursi santai dan dua meja makan besar sehingga *ngobrol* saat makan
siang
> tambah asyik. Kolam kecil semodel laguna dalam film *Bluee Lagoon*-nya
> Brooke Shield atau *The Beach*-nya Leonardo Di Caprio sebetulnya cukup
> mengundang minat menceburkan diri. Tapi aku ingat situasi dan usia.
> Anak-anak kecil yang datang bersama orangtuanya ke acara HUT Eska
saja lebih
> tertarik berlari-larian di atas hamparan rumput hijau atau berkali-kali
> mengambil penganan *yummy* dan melimpah dari deretan meja katering.
*It's a
> party!*
>
>
>
> Ya, inilah pesta. Sebuah pesta silaturahmi. Terlebih lagi aku
berkesempatan
> bertemu Sahabat-Sahabat Eska yang selama ini aku penasaran dengan
wujudnya.
> Seperti *Ugik Madyo* yang jauh-jauh datang dari Surabaya dengan dua
kardus
> penganan oleh-oleh untukku dan Mbak Indarpati (duhai betapa kuatnya
dikauJ),
> *Misbach*, sang penyair 1000 puisi---yang semula kubayangkan seorang
> bapak-bapak usia 40an---ternyata seorang muda berwajah ramah dan
> *Fenty*yang aku familiar dengan nama sang jawara cerpen ini di sebuah
> milis sastra.
> Juga *Hary Lasmana* (*thanks for your vote!*) dan *Arief Akhir
Widjaya* yang
> hari itu beruntung mendapat *doorprize* USB *flash disk* 1 GB. Ternyata
> namanya nama hoki karena sampai keluar dua kali dalam undian
tersebut. Jika
> saja tidak ada asas pemerataan mungkin cowok jangkung ini sudah
memboyong
> dua hadiah. Dijamin makin membuat yang lain iri!
>
>
>
> Menjelang pukul sepuluh saat dimulainya acara, para Sahabat Eska dan
tamu
> undangan mengalir berdatangan. Ada dua meja resepsionis disiapkan selain
> meja gelaran untuk jualan buku-buku Sekolah Kehidupan dan buku
*Menerbitkan
> Buku Itu Gampang* karya Jonru. Satu di kanan khusus untuk anggota
milis Eska
> dan di kiri untuk tamu undangan. Untuk para anggota yang bayar di
tempat,
> cukup keluarkan uang Rp 55.000 untuk satu orang dan mendapatkan sebuah *
> goodybag* bertuliskan SekolahKehidupan.com berisi kaus hitam Eska dengan
> logo baru di saku dada dan pin sesuai ukuran dan nama yang telah dipesan
> menjelang HUT Eska, gantungan kunci Eska, katalog empat buku Sekolah
> Kehidupan dan sebuah buku *Sekolah Kehidupan* karya Sinang Bulawan
yang juga
> diluncurkan pada Ahad itu. Komplit bukan?
>
>
>
> "Saya *Asfia Rahman, *Bunda."
>
>
>
> Aku yang baru saja memandu via telepon seorang Sahabat Eska yang
kesulitan
> dengan rute ke lokasi tersentak. Asfia Rahman? Sebuah nama yang
familiar via
> *chatting* di *Yahoo Messenger* (YM), sms dan korespondensi email sejak
> sebelum milis Eska berdiri. Seorang Sahabat Eska yang bekerja dan
menempuh
> kuliah pascasarjana di Yaman. Ia adalah narasumber untuk bahan novel
religi
> romantis ber-*setting* Timur Tengah yang sedang aku susun. *Arek
> Suroboyo*itu datang juga? Setengah tak percaya kutelusuri asal suara
> dari meja
> resepsionis itu.
>
>
>
> Di belakangku, Bu Ammy dengan gayanya yang heboh super akrab
berbincang seru
> dengan seorang pemuda tegap berkulit sawo matang berwajah teduh. Di
> sebelahnya berdiri seorang pemuda berwajah bersih. Belakangan aku
ketahui
> setelah perkenalan di tengah-tengah acara teman Asfia itu adalah *Faris
> Khoirul Anam*, salah seorang reporter majalah *Sabili *yang juga kawan
> sealmamaternya di pesantren. Ah, indahnya silaturahmi! Ia menuntun
kita pada
> pertemuan-pertemuan persaudaraan. Berbincang dengan Asfia (sayang
kita tak
> bisa *ngobrol* lama ya, *Bro*!) mengantarkan perkenalanku dengan
salah satu
> jurnalis sebuah majalah Islam yang terkenal dengan keberanian
pemberitaannya
> tersebut sejak zaman Orde Baru. Bagiku yang tumbuh semasa SMA bersama
> majalah tersebut, orang-orang yang berkecimpung di dalamnya adalah
> orang-orang hebat. Dan berkenalan dengan salah satu orang hebat itu
adalah
> pengalaman yang menyenangkan.
>
>
>
> Sayang--seperti kata Imam Hasan Al Banna bahwa terlalu banyak
kewajiban yang
> harus dikerjakan daripada waktu yang adakami sebagai bagian dari
panitia
> yang harus *standby *mengantisipasi segala kemungkinan tentu tak
seleluasa
> Sahabat-Sahabat Eska lain yang dapat duduk manis menikmati acara dengan
> minuman dan kudapan lezat yang tersedia setiap saat. Tegur sapa pun
kadang
> hanya bisa sesaat. Seperti dengan *Retnadi Nur'aini* yang menyapaku
dengan
> gaya bicaranya yang khas dan cepat menjelang makan siang. Gadis
berjilbab
> hitam ini rasanya cukup populer di dunia maya terutama di berbagai milis
> kepenulisan. *Thanks for your warm greeting, Sista! *Juga dengan
> *Regantini*(ini dia penulis potensial!) dan
> *Billy Antoro* (kenapa diam saja hari itu?) dan banyak lagi Sahabat Eska
> yang lain yang tak sempat aku sapa.
>
>
>
> Satu *scene* lain bergulir. Sang MC tersohor Helmi Yahyayang juga
sepanjang
> acara menyanyikan beberapa lagu bersama seorang biduanitadan juga
ternyata
> sobat karib Pak Sinang Bulawan yang sesama *wong Plembang *membuka acara
> sekitar pukul sepuluh. Harus kuakui kualitas *performance* Helmi
Yahya yang
> berkelas dan sangat menghidupkan suasana akhir pekan. Pada kesempatan
> pertama, *Bunda Elisa Koraag* sebagai ketua panitia tampil
menyampaikan kata
> sambutan. Berbeda saat menjadi ketua panitia kopdar ke-2 di Situ Gintung
> pada November 2006 kali ini Bunda Icha tampil elegan dengan
> *highlight*rambut kehijau-hijauan yang mengesankan penampilan yang
> lebih muda dan
> segar. Maklumlah, para undangan memang bukan orang sembarangan. Ada
> perwakilan Dirjen Pendidikan Nonformal, para penulis dan para
pengusaha yang
> kemudian berpartisipasi dominan dalam acara pelelangan buku-buku Sekolah
> Kehidupan.
>
>
>
> Berturut-turut tampil Pak Sinang Bulawan (yang memilih tetap berjas
abu-abu
> selain berkaus hitam Eska) sebagai *owner* SekolahKehidupan.com,
perwakilan
> Dirjen Pendidikan Nonformal dari Depdiknas (yang tampilan fisiknya
> mengingatkanku pada almarhum penyair Hamid Jabbar dan promotor
> *showbiz*Adrie Soebono) danyang lumayan mengobati kekecewaanku karena
> Emha Ainun
> Nadjib, Gola Gong dan Helvy Tiana Rosa tak bisa hadiradalah
tampilnya sang
> penyair angkatan '66, Taufik Ismail. Sang penyair yang menginspirasiku
> dengan kata *'dari titik nol kilometer'* ketika banjir 2007 ini tampil
> menyatakan kekagumannya akan keberadaan milis Sekolah Kehidupan yang
> disebutnya sebagai "sesuatu yang mesti menjadi teladan" di dalam
masyarakat
> Indonesia yang budaya baca dan kemampuan menulisnya yang sampai sekarang
> masih rendah. Kata sambutan Taufik Ismail ini selengkapnya menjadi
pengantar
> empat buku serial Sekolah Kehidupan yang diluncurkan pada hari itu dan
> diedarkan jaringan distribusi toko buku Gramedia dan Gunung Agung.
>
>
>
> Buku-buku serial Sekolah Kehidupan yang diterbitkan penerbit Avatar
Press
> dan diluncurkan dalam HUT I milis ESKA adalah antologi bersama *Lukisan
> Kehidupan* Rp.31.000 dan kumpulan kisah nyata *Kisah Kehidupan*
Rp.31.000
> serta antologi tulisan Sinang Bulawan dalam *Sekolah Kehidupan* Rp.
28.000
> dan *Home Sweet Home* Rp. 25.000. Buku-buku tersebut dapat diperoleh di
> jaringan toko buku Gramedia, Gunung Agung, Aksara, Cental,
Kinokuniya, QB
> Kemang di kota-kota antara lain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan
Bekasi
> (Jabodetabek), Bandung, Medan, Palembang, Yogyakarta, Semarang,
Surabaya dan
> Ujung Pandang.
>
>
>
> Sebagai pemberi prakata pamungkas sekaligus sebagai sambutan pamungkas,
> Andreas Harefa, sang penulis buku-buku motivasi, dengan gayanya yang
humoris
> dan suara menggelegar (yang melenyapkan kantukku) dan perawakannya yang
> mirip *Jonru*--salah satu Sahabat Eska yang juga penulis populer di
jagat
> maya---memberikan pencerahan mengenai makna kehidupan dan simulasi
gerakan
> kecil yang inspiratif dan kocak. Tapi rasanya aku kurang pede untuk
> mengulangi gerakan-gerakan itu sendirian di depan publik.
>
>
>
> Di antara jeda sambutan para tokoh itu ditayangkan film riwayat
perjalanan
> milis Eska dan pemotongan kue ultah milis Eska yang diwakili Achi TM
sebagai
> anggota termuda (22 tahun) dan Pak Teha Sugiyo sebagai anggota
tertua (57
> tahun). Meski belakangan di akhir acara aku baru tahu bahwa Nia Robiatun
> Jumiah dari Bogor sebenarnya masih berusia 21 tahun (duh, Nia, dikau
*nggak
> ngisi* formulir pendaftaran kopdar sih L). Tapi tak apalah,
barangkali itu
> hadiah pernikahan bagi pasangan *Achi TM* & *Agung Argopo*yang baru
> seminggu sebelumnya sukses mengikat janjiselain kado-kado lain dari
Sahabat
> Eska yang sebagian tak sabaran dibuka Achi di tengah-tengah acara.
>
>
>
> Setelah pemberian souvenir dan foto bersama Pak Sinang Bulawan
sebagai *owner
> *SekolahKehidupan.com dan para undangan seperti perwakilan dirjen,
Andreas
> Harefa, Taufik Ismail dan KH Alvis Chaniago yang bertugas membacakan
doa di
> akhir acara, *Vebby Surya Wibawa* sebagai pemenang lomba logo Eska
maju ke
> podium dengan jenggot dan rambut gondrong tergerai lepas dan gaya cuek
> *nyentrik
> *khas seniman (*I know your true reason, Bro* J) menjelaskan makna
logo baru
> Eska berupa kepingan-kepingan *puzzle* beraneka warna yang mengelilingi
> titik air di tengah-tengahnya. Aku sendiri tak menduga filosofi logo
> tersebut sedemikian dalam dan transendental. Bahwa kepingan-kepingan
> tersebutyang ternyata stilisasi dari sosok orang yang sedang duduk di
> antara dua sujudmelambangkan kepasrahan kepada Sang Pencipta dan
titik air
> di tengahnya adalah oasis kehidupan yakni milis Sekolah Kehidupan
sebagai
> sarana berbagi cerita.*Don't judge the book by its cover*, itu pelajaran
> yang aku dapat ketika menikmati penjelasan sang arsitek muda kelahiran
> Malang ini. Orang Betawi bilang, *tampang jawara hati sorga*.
>
>
>
> Presentasi Veby yang diiringi tayangan *slideshow* tersebut juga
menandai
> peluncuran logo baru Sekolah Kehidupan. Meski tentu saja logo lama
Sekolah
> Kehidupanyang diakui banyak Sahabat Eska telah memincut hati mereka
untuk
> bergabung dengan milis iniyakni potret gerbong kereta yang berjejal
> penumpang tidak akan hilang sepenuhnya. Jika bangsa yang besar
adalah bangsa
> yang menghargai sejarahnya maka, dalam lingkup komunitas yang lebih
kecil,
> kita patut menghargai sejarah dan filosofi logo lama tersebut.
>
>
>
> Presentasi yang apik itu usai. Aku yakin Veby lega luarbiasa.
Gemetar yang
> merayapi kakinya beberapa menit sebelum presentasi--sehingga ia harus
> menggoyang-goyangkan kakinya bak menggenjot pedal becakyang membuatku
> tersenyum geli melihatnya tentulah sudah sirna.
>
>
>
> Kemudian Helmi Yahya mengumumkan sekitar 20an tulisan Sahabat Eska yang
> terpilih untuk bakal buku *Hikmah Kehidupan*. *Alhamdulillah*, salah
satu
> tulisan terpilih itu adalah tulisanku berjudul *Dalam Banjir
Kutemukan Tuhan
> * yang mengisahkan kisah nyataku sebagai salah satu korban banjir
bandang di
> Jakarta pada awal Februari 2007. Moga-moga saja tulisan itu bermanfaat,
> demikian doaku. Sebuah doa yang juga kupanjatkan bersama doa-doa
yang lain
> termasuk doa Nabi Musa ketika menghadapi Fir'aun. Sebuah doa yang
diajarkan
> orangtuaku sejak kanak-kanak. Katanya, itu doa antigrogi. Karena
kendati aku
> tersenyum-senyum geli melihat tingkah Veby yang *nervous* tak urung
> jantungku dag-dig-dug juga selepas pengumuman tulisan terpilih. Kenapa?
>
>
>
> Ya, karena itulah saatnya aku diminta naik ke atas panggung untuk
menerima
> penghargaan sebagai Penulis SK Idol dengan raihan 18,60 persen dalam
> pemilihan paling transparan yang pernah aku tahu. Sebetulnya aku tidak
> terlalu optimis untuk mendapatkan kehormatan tersebut. Karena aku hanya
> nominator pasif yang tidak berkampanye apalagi memilih nama sendiri
untuk
> mendongkrak perolehan suara. *Let it be*, senandung Beatles.
>
>
>
> "Mas Nur sudah menyiapkan kata sambutan belum?" tanya *Lia Octavia*,
salah
> satu Sahabat Eska yang juga sesama aktivis FLP, sebelum acara dimulai.
>
>
>
> "Emang perlu?" tanyaku lugu bercampur geli. Dalam sejarah usiaku
yang pernah
> beberapakali "terpaksa" naik panggung untuk terima penghargaan
menulis tak
> sekalipun diminta kasih kata sambutan atau ucapan terima kasih seperti
> ketika para aktor atau aktris terpilih menerima Piala Citra atau Oscar.
>
>
>
> "Ya, iyalah. SK Idol gitu lho!"
>
>
>
> Aku tersenyum. Masak sih? Tapi kalaupun iya tak apalah. Semasa aktif
jadi
> aktivis mahasiswa, berbicara di depan publik sebagai ketua organisasi
> mahasiswa atau pembicara dalam seminar toh sudah lumayan sering aku
lakukan.
> *It's not a big deal*, ujarku dalam hati.
>
>
>
> Tapi setiapkali kita berbicara di depan umum maka setiapkali pula
kesempatan
> itu menjadi momen baru. Lima detik pertama ketika aku disodori mikrofon
> untuk berbicara rasanya itulah momen paling menegangkan. Sampai-sampai
> beberapa sahabat meledekku karena saking tegangnya aku tidak
memperhatikan
> tayangan *slide* di sebelahku. Pandanganku di awal sambutan hanya
tertuju ke
> depan. Menatap hadirin yang serasa menelitiku dari ujung dahi hingga
ujung
> kaki. Untunglah aku menuruti nasihat orang untuk memangkas rambut
gondrong
> ikalku sehari sebelum acara HUT Eska.
>
>
>
> Segala puji bagi Allah, setelah menarik nafas panjang di sela-sela
basa-basi
> pengantar dan ucapan terima kasih, segalanya berjalan lancar. Satu poin
> utama yang aku sampaikan bahwa terpilihnya aku sebagai SK Idol merupakan
> sebuah keberuntungan. Namun rumus alamiah keberuntungan adalah ketika
> peluang bertemu dengan kesiapan. Dalam kehidupan, kita harus siap
belajar
> dari siapapun. Adalah sebuah formula kebijaksanaan bahwa kesuksesan kita
> sebetulnya karena kita bertumpu pada bahu-bahu raksasa yang menopang
kita. *I
> could see further because I was standing on the giants' shoulders*,
demikian
> kata Sir Isaac Newton, sang ilmuwan Inggris penemu teori mekanika. Dan
> setiap orang yang tulisannya menginspirasi dan menyemangatiku--termasuk
> Sahabat Eska dengan segala jenis dan kualitas karyanya--baik penulis
pemula
> atau senior atau bukan penulis sekalipun, mereka adalah guru.
Merekalah para
> raksasa tempatku bertumpu melihat dunia yang lebih luas.
>
>
>
> Jika 15 Juli 2007 adalah sebuah episode dalam perjalanan kehidupan,
momen
> penghargaan SK Idol itu bukanlah sebuah klimaks cerita. Bukan juga
ketika
> setelahnya aku bersama Mas Suhadi dan Veby menerima ucapan selamat
mewakili
> para penulis terpilih dalam buku *Hikmah Kehidupan* atau ketika
pelelangan
> empat buku Sekolah Kehidupan yang laris terlelang satu hingga dua juta
> rupiah per buku dan hasilnya disalurkan ke Yayasan PortalInfaq
melalui Epri
> Tsaqib untuk keperluan beasiswa dan donasi anak yatim piatu dan anak
asuh
> terutama di daerah-daerah bencana seperti Aceh dan Yogyakarta. Sebuah
> kepedulian yang menyentuh, bukan? Tapi itu bukan klimaks.
>
>
>
> Suasana makan siang yang hangat dan akrab di tengah taman mungil asri di
> sisi kolam renang memang layak dikenang. Tapi juga tidak cukup menjadi
> sebuah klimaks. Pembacaan puisi panjang dari Achi TMyang wajahnya
sempat
> bersemu merah karena diledek Helmi Yahya sebagai pengantin barumemang
> indah. Tapi, maaf, Chi, itu bukan klimaks episode. Lagu *Green Green
Grass
> of Home* dari Tom Jones yang dinyanyikan koor para karyawan
Pertamina eks
> Plaju rekan-rekan Pak Sinang Bulawan yang datang menyemarakkan acara HUT
> Eska memang mengharukan dengan cita rasa kebersamaan puluhan tahun.
Tapi itu
> juga lagi-lagi bukan klimaks. Sayangnya juga bukan klimaks ketika
satu per
> satu sahabat-sahabatku yang biasa ber-sms atau beremail ria beruntung
> menerima *doorprize*: Indarpati dan Nia Robiatun Jumiah dengan kamera
> digital dan Lia Octavia dengan ponsel CDMA Nokia beserta pulsa dan nomor
> perdana (buat *Fiyan Arjun*, bersabarlah, rejeki itu pasti datang!).
>
>
>
> Klimaks episode lima belas Juli adalah saat Dani Ardiansyah yang
mendapatkan
> *grandprize* laptop bermerk COMPAQ (jadi kelak bisa duet nulis novel
bareng
> istri dan tulis kisah *ta'aruf* kilatnyaJ) bersujud syukur langsung
di atas
> panggung. Orang beruntung itu biasa; orang berterimakasih itu
teramat biasa
> namun orang yang bersyukur kepada Tuhan setelah mendapatkan karunia
adalah
> luarbiasa. Sebagaimana lumrahnya sifat manusia, Tuhan adalah zat
yang paling
> dulu kita tuju ketika duka dan paling akhir kita sapa ketika gembira.
>
>
>
> Tak heran banyak hati yang gerimis saat itu. Banyak mata yang
berkaca-kaca
> haru. Termasuk aku yang selepas kematian kedua orangtuaku setahun lalu
> pernah bertekad bahwa setelah semua duka itu takkan ada lagi sesuatu di
> dunia ini yang dapat membuatku menitikkan airmata. *Ah, sebuah tekad
yang
> pongah!*
>
>
>
> Ketika hari beranjak petang selepas acara HUT Eska dan aku satu bus
bersama
> Yuni Meganingrum, Lia Octavia dan *Uriati Zulkifli* menuju Terminal
Blok M,
> di antara bising lalu-lintas ibukota, bait lagu *Kemesraan* yang
dinyanyikan
> beramai-ramai di penghujung acara masih terngiang-ngiang di telinga
> sekaligus jadi harapan di dada.
>
>
>
> *Kemesraan ini janganlah cepat berlalu *
>
>
>
> *Jakarta**, 15-27 Juli 2007*
>
>
>
> Foto-foto HUT Pertama Eska dapat dilihat di:
>
> www.sekolahkehidupan.com
>
> http://akunovi.multiply. com
>
> http://lembarkertas.multiply. com
>
> http://sapijinak.multiply. com
>
> http://mutiaracinta.multiply. com
>
> http://ugik.multiply. com
>
>
>
> *) dengan sedikit perubahan, demi menyongsong Milad Ke-2 ESKA,
tulisan ini
> diposting ulang. Awalnya berjudul "Episode 15 Juli". Moga menginspirasi!
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --
> -"When there's a will there's a way"
> Nursalam AR
> Translator & Writer
> 0813-10040723
> 021-91477730
> http://nursalam.multiply. com
> YM ID: nursalam_ar
>
- 1c.
-
Balasan: [sekolah-kehidupan] [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam
Posted by: "teha sugiyo" sinarning_rat@yahoo.co.id sinarning_rat
Tue Jul 8, 2008 6:29 am (PDT)
mas nur alangkah indahnya jika kenangan-kenangan sejarah awal eska ini didokumentasikan, sehingga generasi nanti yang ingin memahami apa itu eska dapat dengan mudah menemukan dokumentasi yang kita buat. perlukah disusun panitia untuk emnuliskan sejarah eska? bukankah tugas kita dalam kehidupan ini membuat sejarah yang manis? dengan begitu kita benar-benar dapat meninggalkan kenangan bermakna selama anugerah kehidupan ini kita terima. oke? bagaimana teman-teman yang lain?
saya juga akan memposting ulang, intro kopdar hut pertama eska, karena maknanya masih relevan. mudah-mudahan teman-teman eska yang datang belakangan tidak ketinggalan jejak. hayo, semangat!
Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com > wrote:
HUT ESKA, Setahun Silam*)
Oleh Nursalam AR
Setahun silam, selepas HUT Pertama SK, dalam diary seorang pemuda tertulis catatan manis berikut:
"Jika satu gambar foto merupakan satu titik kehidupan maka kehidupan kita keseluruhan merupakan kumpulan titik." (Sinang Bulawan dalam buku Sekolah Kehidupan)
Bagai sebuah film action, episode Ahad pagi itu dimulai dengan scene yang menegangkan: bangun kesiangan! Kebiasaan tidur setelah sholat Subuh terutama pada akhir pekan merepotkanku sendiri. Jam 7 pagi tergopoh-gopoh (pake 'h', bukan 'Gopo':)) bangun, mandi dan menyiapkan diri untuk berangkat ke Kuningan, Jakarta Selatan. Padahal ada dua agenda yang harus dijalani dalam sejam ke depan: pergi ke Lenteng Agung dan persiapan panitia HUT Eska di Klub Rasuna, Kuningan. Dua titik yang lumayan jauh dalam waktu yang mepet. Sementara sesuai kesepakatan sepekan sebelumnya, panitia HUT Eska wajib datang pukul delapan pagi. Catatan sejarah menunjukkan Ahad, 15 Juli 2007 adalah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) milis Sekolah Kehidupan (Eska) sekaligus kopi darat (kopdar) ke-3 milis yang memiliki situs www.sekolahkehidupan.com ini. Mungkin sejarah juga mencatat aku satu-satunya panitia HUT Eska yang datang terlambat L.
Kemesraan ini janganlah cepat berlaluĆ¢¦
Jakarta, 15-27 Juli 2007
Foto-foto HUT Pertama Eska dapat dilihat di:
www.sekolahkehidupan.com
http://akunovi.multiply. com
http://lembarkertas.multiply. com
http://sapijinak.multiply. com
http://mutiaracinta.multiply. com
http://ugik.multiply. com
*) dengan sedikit perubahan, demi menyongsong Milad Ke-2 ESKA, tulisan ini diposting ulang. Awalnya berjudul "Episode 15 Juli". Moga menginspirasi!
--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply. com
YM ID: nursalam_ar
--------------------- --------- ---
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. br>Cepat sebelum diambil orang lain! - 1d.
-
Re: [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam
Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com
Tue Jul 8, 2008 6:46 am (PDT)
postingan yang bikin aku ketawa ngakak mulu bacanya
sambil bertambah chuby karena ge-er..
kikikik...
kangeun ketenmu semnuanya..
dan betul kata mb aNOvi..
gak nyangka peristiwa itu setahun yang lalu...
luv u all
kangeun...
(ekspresifnya kambuh)
2008/7/8 Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com >:
> *HUT ESKA, Setahun Silam*)
> *
>
> *Oleh Nursalam AR*
>
>
>
- 1e.
-
Re: [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam
Posted by: "ukhtihazimah" ukhtihazimah@yahoo.com ukhtihazimah
Tue Jul 8, 2008 6:58 am (PDT)
Iri....iri...iri...
jadi inget mantra yg satu ini, mantra yg aku ulang
dsetiap posting milad eska pertama. beneran, saat
itu aq bener2 iri membaca cerita ato melihat foto2
momen kelahiran eska yg pertama -jadi terharu-
selain itu baca tulisan ini, jadi inget juga ma
skripsiku -nah lo- cz rame2nya milad pertama bareng
ma rame2nya skripsiku hehe. . .
skrg, rame2nya milad k2 bareng ma rame2nya deadline
kerjaan ;p
kenangan indah patut untuk dsimpan, kenangan yg akan
membuat bibir selalu tersenyum walaupun kulit smakin
keriput.
salam,
sinta
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nursalamcom
AR" <nursalam.ar@...> wrote:
>
> *HUT ESKA, Setahun Silam*)
> *
>
> *Oleh Nursalam AR*
>
> Setahun silam, selepas HUT Pertama SK, dalam
diary seorang pemuda tertulis
> catatan manis berikut:
>
> *"Jika satu gambar foto merupakan satu titik
kehidupan maka kehidupan kita
> keseluruhan merupakan kumpulan titik."* (Sinang
Bulawan dalam buku *Sekolah
> Kehidupan*)
>
>
>
> Bagai sebuah film *action*, episode Ahad pagi itu
dimulai dengan
> *scene*yang menegangkan: bangun kesiangan!
Kebiasaan tidur setelah
> sholat Subuh
> terutama pada akhir pekan merepotkanku sendiri.
Jam 7 pagi tergopoh-gopoh
> (pake 'h', bukan 'Gopo':)) bangun, mandi dan
menyiapkan diri untuk berangkat
> ke Kuningan, Jakarta Selatan. Padahal ada dua
agenda yang harus dijalani
> dalam sejam ke depan: pergi ke Lenteng Agung dan
persiapan panitia HUT Eska
> di Klub Rasuna, Kuningan. Dua titik yang lumayan
jauh dalam waktu yang
> mepet. Sementara sesuai kesepakatan sepekan
sebelumnya, panitia HUT Eska
> wajib datang pukul delapan pagi. Catatan sejarah
menunjukkan Ahad, 15 Juli
> 2007 adalah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) milis
Sekolah Kehidupan (Eska)
> sekaligus kopi darat (kopdar) ke-3 milis yang
memiliki situs
> www.sekolahkehidupan.com ini. Mungkin sejarah juga
mencatat aku satu-satunya
> panitia HUT Eska yang datang terlambat L.
>
- 1f.
-
Re: Balasan: [sekolah-kehidupan] [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam
Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com setyawan_abe
Tue Jul 8, 2008 8:34 am (PDT)
Setuju Pak Teha :D, semua kenangan indah,manis terasa dan penuh makna.
Dan Selamat HUT ESKA ke-2
Arief
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , teha sugiyocom
<sinarning_rat@...> wrote:
>
> mas nur alangkah indahnya jika kenangan-kenangan sejarah awal eska
ini didokumentasikan, sehingga generasi nanti yang ingin memahami apa
itu eska dapat dengan mudah menemukan dokumentasi yang kita buat.
perlukah disusun panitia untuk emnuliskan sejarah eska? bukankah tugas
kita dalam kehidupan ini membuat sejarah yang manis? dengan begitu
kita benar-benar dapat meninggalkan kenangan bermakna selama anugerah
kehidupan ini kita terima. oke? bagaimana teman-teman yang lain?
> saya juga akan memposting ulang, intro kopdar hut pertama eska,
karena maknanya masih relevan. mudah-mudahan teman-teman eska yang
datang belakangan tidak ketinggalan jejak. hayo, semangat!
>
>
- 1g.
-
Re: Balasan: [sekolah-kehidupan] [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Tue Jul 8, 2008 8:38 am (PDT)
Pak Teha, setiap momen eska, nop selalu tulis, lho dan ada poto2nya
:D. Semuanya ada di MP akunovi
makanya jadi ga sadar, kok cepat banget... karena kalau baca ulang dan
lihat foto2 itu, udah kayak kemaren aja...
Perasaan baru kemaren dari bandung :D
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , teha sugiyocom
<sinarning_rat@...> wrote:
>
> mas nur alangkah indahnya jika kenangan-kenangan sejarah awal eska
ini didokumentasikan, sehingga generasi nanti yang ingin memahami apa
itu eska dapat dengan mudah menemukan dokumentasi yang kita buat.
perlukah disusun panitia untuk emnuliskan sejarah eska? bukankah tugas
kita dalam kehidupan ini membuat sejarah yang manis? dengan begitu
kita benar-benar dapat meninggalkan kenangan bermakna selama anugerah
kehidupan ini kita terima. oke? bagaimana teman-teman yang lain?
> saya juga akan memposting ulang, intro kopdar hut pertama eska,
karena maknanya masih relevan. mudah-mudahan teman-teman eska yang
datang belakangan tidak ketinggalan jejak. hayo, semangat!
>
>
> Nursalam AR <nursalam.ar@...> wrote:
> HUT ESKA, Setahun Silam*)
>
> Oleh Nursalam AR
> Setahun silam, selepas HUT Pertama SK, dalam diary seorang pemuda
tertulis catatan manis berikut:
>
> "Jika satu gambar foto merupakan satu titik kehidupan maka
kehidupan kita keseluruhan merupakan kumpulan titik." (Sinang Bulawan
dalam buku Sekolah Kehidupan)
>
> Bagai sebuah film action, episode Ahad pagi itu dimulai dengan
scene yang menegangkan: bangun kesiangan! Kebiasaan tidur setelah
sholat Subuh terutama pada akhir pekan merepotkanku sendiri. Jam 7
pagi tergopoh-gopoh (pake 'h', bukan 'Gopo':)) bangun, mandi dan
menyiapkan diri untuk berangkat ke Kuningan, Jakarta Selatan. Padahal
ada dua agenda yang harus dijalani dalam sejam ke depan: pergi ke
Lenteng Agung dan persiapan panitia HUT Eska di Klub Rasuna, Kuningan.
Dua titik yang lumayan jauh dalam waktu yang mepet. Sementara sesuai
kesepakatan sepekan sebelumnya, panitia HUT Eska wajib datang pukul
delapan pagi. Catatan sejarah menunjukkan Ahad, 15 Juli 2007 adalah
perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) milis Sekolah Kehidupan (Eska)
sekaligus kopi darat (kopdar) ke-3 milis yang memiliki situs
www.sekolahkehidupan.com ini. Mungkin sejarah juga mencatat aku
satu-satunya panitia HUT Eska yang datang terlambat L.
>
> Kemesraan ini janganlah cepat berlaluĆ¢¦
>
> Jakarta, 15-27 Juli 2007
>
> Foto-foto HUT Pertama Eska dapat dilihat di:
> www.sekolahkehidupan.com
> http://akunovi.multiply. com
> http://lembarkertas.multiply. com
> http://sapijinak.multiply. com
> http://mutiaracinta.multiply. com
> http://ugik.multiply. com
>
> *) dengan sedikit perubahan, demi menyongsong Milad Ke-2 ESKA,
tulisan ini diposting ulang. Awalnya berjudul "Episode 15 Juli". Moga
menginspirasi!
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --
> -"When there's a will there's a way"
> Nursalam AR
> Translator & Writer
> 0813-10040723
> 021-91477730
> http://nursalam.multiply. com
> YM ID: nursalam_ar
>
>
>
>
> --------------------- --------- ---
> Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail. br>Cepat sebelum diambil orang lain!
>
- 1h.
-
Re: Balasan: [sekolah-kehidupan] [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam
Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com setyawan_abe
Tue Jul 8, 2008 8:45 am (PDT)
Novi gitu lho, heuheuheu, oiya yg 20 ntuh belum je, utang 2 hari lagi
ya..., insyaAllah :D
Salam
Arief
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "novi_ningsih"com
<novi_ningsih@...> wrote:
>
> Pak Teha, setiap momen eska, nop selalu tulis, lho dan ada poto2nya
> :D. Semuanya ada di MP akunovi
>
> makanya jadi ga sadar, kok cepat banget... karena kalau baca ulang dan
> lihat foto2 itu, udah kayak kemaren aja...
> Perasaan baru kemaren dari bandung :D
>
>
- 1i.
-
Re: Balasan: [sekolah-kehidupan] [Inspirasi] HUT ESKA, Setahun Silam
Posted by: "teha" teha.sugiyo@toserbayogya.com
Tue Jul 8, 2008 7:21 pm (PDT)
trima kasih novi yang rajin! hayo kapan ke stroberi petik sendiri...
hwahwahwa... tuh stoberinya dah nungguin novi dan dyah sejak dulu...
huhuhu.. (^_^)
novi_ningsih wrote:
>
> Pak Teha, setiap momen eska, nop selalu tulis, lho dan ada poto2nya
> :D. Semuanya ada di MP akunovi
>
> makanya jadi ga sadar, kok cepat banget... karena kalau baca ulang dan
> lihat foto2 itu, udah kayak kemaren aja...
> Perasaan baru kemaren dari bandung :D
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
> <mailto:sekolah-kehidupan% 40yahoogroups. com>, teha sugiyo
> <sinarning_rat@ ...> wrote:
> >
> > mas nur alangkah indahnya jika kenangan-kenangan sejarah awal eska
> ini didokumentasikan, sehingga generasi nanti yang ingin memahami apa
> itu eska dapat dengan mudah menemukan dokumentasi yang kita buat.
> perlukah disusun panitia untuk emnuliskan sejarah eska? bukankah tugas
> kita dalam kehidupan ini membuat sejarah yang manis? dengan begitu
> kita benar-benar dapat meninggalkan kenangan bermakna selama anugerah
> kehidupan ini kita terima. oke? bagaimana teman-teman yang lain?
> > saya juga akan memposting ulang, intro kopdar hut pertama eska,
> karena maknanya masih relevan. mudah-mudahan teman-teman eska yang
> datang belakangan tidak ketinggalan jejak. hayo, semangat!
> >
> >
> > Nursalam AR <nursalam.ar@ ...> wrote:
> > HUT ESKA, Setahun Silam*)
> >
> > Oleh Nursalam AR
> > Setahun silam, selepas HUT Pertama SK, dalam diary seorang pemuda
> tertulis catatan manis berikut:
> >
> > "Jika satu gambar foto merupakan satu titik kehidupan maka
> kehidupan kita keseluruhan merupakan kumpulan titik." (Sinang Bulawan
> dalam buku Sekolah Kehidupan)
> >
> > Bagai sebuah film action, episode Ahad pagi itu dimulai dengan
> scene yang menegangkan: bangun kesiangan! Kebiasaan tidur setelah
> sholat Subuh terutama pada akhir pekan merepotkanku sendiri. Jam 7
> pagi tergopoh-gopoh (pake 'h', bukan 'Gopo':)) bangun, mandi dan
> menyiapkan diri untuk berangkat ke Kuningan, Jakarta Selatan. Padahal
> ada dua agenda yang harus dijalani dalam sejam ke depan: pergi ke
> Lenteng Agung dan persiapan panitia HUT Eska di Klub Rasuna, Kuningan.
> Dua titik yang lumayan jauh dalam waktu yang mepet. Sementara sesuai
> kesepakatan sepekan sebelumnya, panitia HUT Eska wajib datang pukul
> delapan pagi. Catatan sejarah menunjukkan Ahad, 15 Juli 2007 adalah
> perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) milis Sekolah Kehidupan (Eska)
> sekaligus kopi darat (kopdar) ke-3 milis yang memiliki situs
> www.sekolahkehidupa n.com ini. Mungkin sejarah juga mencatat aku
> satu-satunya panitia HUT Eska yang datang terlambat L.
> >
> > Kemesraan ini janganlah cepat berlaluĆ¢EUR¦
> >
> > Jakarta, 15-27 Juli 2007
> >
> > Foto-foto HUT Pertama Eska dapat dilihat di:
> > www.sekolahkehidupa n.com
> > http://akunovi. multiply. com <http://akunovi.multiply. >com
> > http://lembarkertas .multiply. com <http://lembarkertas.multiply. >com
> > http://sapijinak. multiply. com <http://sapijinak.multiply. >com
> > http://mutiaracinta .multiply. com <http://mutiaracinta.multiply. >com
> > http://ugik. multiply. com <http://ugik.multiply. >com
> >
> > *) dengan sedikit perubahan, demi menyongsong Milad Ke-2 ESKA,
> tulisan ini diposting ulang. Awalnya berjudul "Episode 15 Juli". Moga
> menginspirasi!
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > --
> > -"When there's a will there's a way"
> > Nursalam AR
> > Translator & Writer
> > 0813-10040723
> > 021-91477730
> > http://nursalam. multiply. com <http://nursalam.multiply. >com
> > YM ID: nursalam_ar
> >
> >
> >
> >
> > ------------ --------- --------- ---
> > Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
> > Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
> @rocketmail. br>Cepat sebelum diambil orang lain!
> >
>
>
- 2a.
-
Re: (Inspirasi) 'Cantik' itu Apa?
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Tue Jul 8, 2008 5:59 am (PDT)
iya yah, lieur lihat anak2 pada didandanin begitu...
jadi ingat, ada tetangga, pas masih kecil katanya mau dandan macam2,
haduuh, moga sekarang pas udah gede, ga jadi :D
Padahal kalau dandanannya polos, oke2 aja ya...
hmm, lagian, sekarang anak2 dieksploitasi banget sih, lihat aja lomba2
di TV, niatnya untuk prestasi, tapi kalau gede sebelum waktunya kan
kasihan...
hmmm
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Jenny Jusuf <j3nnyjusuf@com ...>
wrote:
>
> Kemarin siang, dalam perjalanan ke toilet dari ruang seminar di
sebuah mall, saya melihat pemandangan mengerikan.
>
> Okay, hiperbola. Bukan pemandangan seram ala Hantu Jeruk Purut atau
Suster Ngesot, melainkan (hanya) lomba fashion show anak-anak.
>
> Tapi baju-bajunya dong booooo
>
> Kebanyakan
> mengenakan busana model bikini (yeppp, hanya menutupi dada dan bagian
> bawahnya paling panjang sepaha) berwarna mencolok (merang terang,
> kuning cerah, hijau ngejreng) dengan pengikat berupa spaghetti strap
di punggung. Make-up
> mereka pun abnormal untuk ukuran anak usia 8-12 tahun, karena tidak
> jauh beda dari yang sering saya lihat di wajah-wajah penerima tamu pada
> resepsi pernikahan (kenapa, ya, penerima tamu selalu dirias secara
> berlebihan?) dengan warna yang lebih mendekati putih-pink (hasil
sapuan foundation, bedak dan blush on) ketimbang warna kulit normal
layaknya.
>
> Seakan
> itu semua belum cukup menyebabkan halusinasi penglihatan, model-model
> cilik ini bergaya sensual dan meliuk-liukkan tubuh di atas panggung,
> dalam kilatan blitz kamera para orangtua yang bangga. Sejujurnya,
saya malah gerah.
>
> Saya
> tidak anti dengan lomba peragaan busana, kegiatan modeling, pemilihan
> Miss Universe, atau apapun. Ketika heboh-heboh RUU APP saya nggak
> ikutan ribut, pun saat Mbak Inul dicerca orang sejagat raya gara-gara
> goyang ngebornya yang bombastis. Saya tidak peduli dengan semua itu,
> dan selalu berprinsip ada banyak hal di dunia ini yang lebih penting
> untuk diributkan dan dipusingkan.
>
> Tapi, ketika melihat anak-anak kecil itu berjalan di panggung dengan
gaya sensual yang over-PeDe, mendadak saya jengah.
>
> Mereka
> terlalu polos untuk bergaya setua itu. Kostum yang melekat di tubuh
> mereka seharusnya pakaian yang cocok dipakai bermain tanpa perlu takut
> kotor, bukannya spaghetti strap bikini dengan aksen bulu-bulu
> yang memamerkan tubuh dan membuat masuk angin (plus terlihat seperti
> -maaf- pudel). Alas kaki mereka seharusnya sandal/sepatu yang nyaman,
> bukannya boots setinggi lutut berwarna metalik. Wajah-wajah
> itu seharusnya tertawa riang, ceria apa adanya tanpa senyum genit yang
> dibuat-buat. Mata-mata itu seharusnya bersinar gembira sewajarnya
> seorang bocah, bukannya menatapi penampilan saingan-saingan mereka
> dengan cemas campur sirik.
>
> Siapapun yang menang dalam lomba itu
> akan membawa pulang piala simbol kebanggaan yang semu maknanya.
> Kemenangan itu hanya diukur dari seberapa piawai si bocah berjalan
> meliuk di panggung dan seberapa heboh busana yang dikenakannya; tidak
> lebih.
>
> Sisanya, yang kalah, mungkin akan menangis dan menghabiskan beberapa
jam (atau hari) untuk berpikir, kok dia yang menang? Kenapa bukan aku?
Bajuku kurang dimananya? Gayaku kurang apanya? Atau lebih buruk, aku
nggak cantik, ya? Makanya nggak menang.
>
> Okay, ini memang imajinasi saya semata. Tapi sepertinya tidak
terlalu muluk untuk jadi realita, kan?
>
> Dan
> kalau memang itu yang terjadi, konsep apakah yang (selanjutnya) akan
> terbentuk di otak anak-anak ini tentang `kriteria' sebuah penerimaan,
> kesuksesan dan standar cantik masa kini?
>
> Apa yang terjadi 20 tahun dari sekarang, kalau hare gene
> bocah-bocah sekecil ini sudah `dicekoki' paham bahwa apa yang tampak
> secara lahiriah-lah yang menentukan `kelayakan' mereka untuk diterima
> dan dianggap berhasil?
>
> Apa yang akan terbentuk?
> Generasi yang hedonis, konsumtif, insecure dan self-centered dengan
kadar humanisme yang rendah? Semoga tidak.
>
> Kalaupun iya, jangan salahkan mereka. Mereka mewarisinya dari
generasi di atas mereka, sadar atau tidak.
>
>
>
> 18 Mei 2007,
> Jenny Jusuf
>
>
> ROCK Your Life! - Jenny Jusuf - http://jennyjusuf.blogspot. com
>
- 3a.
-
Re: WORO-WORO: UNJUK BAKAT PERWAKILAN SK DAERAH
Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com hadian.kasep
Tue Jul 8, 2008 6:25 am (PDT)
yups saya bantu doa dari jauh....
2008/7/8 r widhiatma <r_widhiatma@yahoo.com >:
> Panitia tolong dicatet tuh...
> Pak Hadian sudah bersedia menjadi pemimpin baca doa
>
> catet ya Bapak/Ibu panitia...
>
> Salam
> ^_^V
>
> wid
>
>
> --- On *Tue, 7/8/08, Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com >* wrote:
>
>
> Bandung tidak akan pernah mau kalah.... (panas dot kom...por)
>
> Bandung akan menyumbangkan. ... DOA
>
> Semoga diperlancar acaranya....
>
> Amiiiiiiiiiiiiiiiii iiiiiiiiiiiiiiii iiiiiiiiiiiiiiii iiiiiiiiiiiiiiii
> iiiiiiiiiiiiiiii iiiiiiiiiiiiiiii iiiiiiiiiiiiiiii iiiiiiiiiiin
>
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
> Ph/fax: (+6222) 2507537
>
>
>
>
--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
Ph/fax: (+6222) 2507537
- 4a.
-
Re: Sekali [lagi] Tentang Persahabatan
Posted by: "r widhiatma" r_widhiatma@yahoo.com r_widhiatma
Tue Jul 8, 2008 6:28 am (PDT)
Sahabat juga manusia... ia bukan malaikat
sepakat mas
Kadang di satu sisi berharap terlalu besar terhadap sahabat. Kadang di sisi lain bersikap terlalu acuh sebagai sahabat. Ada kata 'terlalu' yg mengkristal pada dua kutub bersebrangan.
(mungkin) kuncinya ada pada sikap saling memahami. Memahami ketika sahabat kita perlu pertolongan, kita harus berusaha menolongnya, kalau perlu sebelum dia meminta pertolongan kita. Di sisi lain juga harus memahami bahwa sahabat kita juga punya urusan lain, punya tanggung jawab lain, sehingga tidak selalu bisa kita minta waktu, tenaga, atau pertolongan darinya sebesar yg kita harapkan.
Semoga kita selalu berusaha untuk menjadi seorang sahabat yang baik.
tingkatan ukhuwah yang paling rendah adalah berprasangka baik
sedangkan tingkatan yang paling tinggi adalah itsar (mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan kita)
tfs mas
--- On Tue, 7/8/08, Epri Saqib <epri_tsi@yahoo.com > wrote:
-- tulisan mas Epri di bagian tengah --
Begitulah,
namanya juga ujian, di mana-mana ya tidak mudah. Ingat, sekali lagi
sahabat juga manusia biasa. Itu kata kuncinya. Ia bukan malaikat, ia
bukan seperti robot dan selalu patuh kepada titah tuannya. Ia sama juga
dengan anda. Yang suatu saat dalam hidupnya punya pilihan-pilihan dalam
hidupnya. Satu waktu ia juga butuh waktu untuk dirinya sendiri.
Bisa
saja kan, justru ketika anda punya masalah dan berharap begitu banyak
dan begitu mengandalkannya seperti biasa, eh..ternyata pada waktu yang
genting itu, ia juga sedang punya persoalan yang tak kalah beratnya
dengan anda. Dan sekali lagi ia butuh waktu untuk dirinya sendiri, di
mana pada saat itu bukannya ia tak butuh anda, tapi ia merasa ketika
dengan anda ia takut malah memperkeruh suasana.
-- tulisan mas Epri di bagian akhir --
Satu
saat ia mungkin juga salah, tapi ia punya ribuan simpanan kata maaf,
dan bila ia sahabat anda, biasanya ia juga segera tak tahan untuk
segera menghampiri anda dengan senyum tulusnya dan kemudian bersama
sahabat anda membuat pelangi baru di langit sambil menertawai rintangan
perjalanan persahabatan anda. Sahabat sejati punya begitu banyak bekal
¢berbagi¢ di dalam tas yang dibawanya selalu di dalam sudut di ruang
hatinya untuk anda sahabatnya.
Ahh...sahabat
Epri Abdurrahman Rafi'
http://epriabdurrah man.multiply. com/journal/ item/156
- 4b.
-
Re: Sekali [lagi] Tentang Persahabatan
Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com setyawan_abe
Tue Jul 8, 2008 8:37 am (PDT)
Yuuuk rapatkan barisan, kuatkan ukhuwah yuuuk...
Salam
Arief
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , r widhiatmacom
<r_widhiatma@...> wrote:
>
> Sahabat juga manusia... ia bukan malaikat
> sepakat mas
>
> Kadang di satu sisi berharap terlalu besar terhadap sahabat. Kadang
di sisi lain bersikap terlalu acuh sebagai sahabat. Ada kata 'terlalu'
yg mengkristal pada dua kutub bersebrangan.
> (mungkin) kuncinya ada pada sikap saling memahami. Memahami ketika
sahabat kita perlu pertolongan, kita harus berusaha menolongnya, kalau
perlu sebelum dia meminta pertolongan kita. Di sisi lain juga harus
memahami bahwa sahabat kita juga punya urusan lain, punya tanggung
jawab lain, sehingga tidak selalu bisa kita minta waktu, tenaga, atau
pertolongan darinya sebesar yg kita harapkan.
>
> Semoga kita selalu berusaha untuk menjadi seorang sahabat yang baik.
>
> tingkatan ukhuwah yang paling rendah adalah berprasangka baik
> sedangkan tingkatan yang paling tinggi adalah itsar (mendahulukan
kepentingan orang lain daripada kepentingan kita)
>
>
> tfs mas
>
>
- 4c.
-
Re: Sekali [lagi] Tentang Persahabatan
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Tue Jul 8, 2008 8:54 am (PDT)
TFS, mas Epri
yups, sahabat...
kadang aku mikir, kenapa mereka tak ada, tak menjawab sms, tak
mengangkat telepon, ketika benar2 dibutuhkan...
"Maaf, ya nop, pas lo telpon, gw lagi goreng kentang"
"maaf ya, tadi lagi di jalan..."
"HP ketinggalan :P"
:D
tapi kemudian tanpa diduga, mereka hadir lagi ketika benar2
dibutuhkan, memberikan banyak pilihan, menyediakan telinga dan
mengajak berpikir dari banyak sisi.
atau ketika ibu yang aku anggap sahabat seperti tak mengerti, tapi
kemudian dia ada saat luber air mata ini... beliau hampir hadir di
setiap aku selalu membutuhkan...
huaaaaa, kangen ibu, halah :D
Oh, ya kak uul
jadi yang terendah itu berprasangka baik, ya? Ooooh (manggut2
jadi ingat... hmmm ada teman yang mengutip ucapan Rasulullah:
Iltamisu, li akhika sab'iina 'uzron (berusahalah mencari 70 alasan
baik (husnuzhon) terhadap kesalahan-kesalahan saudara-saudaramu).
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Epri Saqib <epri_tsi@..com .> wrote:
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Anda
> tahu, apa salah satu hal yang paling paling berharga di dunia yang
> begitu 'kering' dan serba individualistis seperti sekarang ini?
>
>
>
>
>
>
> Anda
> tahu, siapa yang paling ingin anda temui, setelah anda begitu lelah
> bekerja, begitu banyak persoalan dan kesemuanya begitu memenuhi dada
> anda saat itu yang dengannya segera anda ingin keluarkan sepenuhnya
> kepada seseorang itu?
>
>
>
>
>
>
> Kedua pertanyaan di atas mungkin jawaban yang paling mendekati
adalah sahabat.
>
>
>
> Ya
> sahabat. Sesosok orang yang menurut anda begitu terasa dekat meski ia
> jauh, yang begitu banyak kesamaan hobi dan minatnya dengan anda. Yang
> paling begitu mengerti anda dengan segala kekurangan dan kelebihan
> anda.
>
>
>
>
>
>
> Persahabatan
> adalah barang mahal yang begitu berharga bagi kita, terlebih bagi kita
> yang mungkin hidup di tengah kota metropolitan yang dari hari ke hari
> isinya adalah polusi, bising, materi dan persaingan. Cuma
> persahabatanlah yang mungkin, salah satu yang menjadi semacam pe-netral
> bagi semua racun mematikan kota yang saya sebutkan tadi.
>
>
>
>
>
>
> Kalau
> anda ingat lagu yang sangat populer di era 80-an, mungkin anda
> [termasuk juga saya] akan menjadikan lagu ini menjadi lagu favorit,
> dinyanyikan oleh Diana Worwick judulnya "That's what friend are for"
> hmmm... anda sudah ingat? Lihat betapa indahnya lagu itu bukan? dan
> betapa indahnya warna pelangi bagi persahabatan anda.
>
>
>
>
>
>
>
>
> UJIAN PERSAHABATAN
>
>
>
>
>
>
> Karena
> ia barang yang mahal, maka ujian persahabatan pastinya juga bukan hal
> mudah. Semakin sejati persahabatan itu, maka semakin tinggi pula
> tingkatan ujian yang harus diterimanya.
>
>
>
>
>
>
> Kesejatian harus teruji bukan oleh satu atau dua kali rintangan.
Akan tetapi pasti lebih dari itu.
>
>
>
>
>
>
> Sahabat
> adalah orang yang telinganya paling sabar mendengar curhat kita, yang
> selalu menyediakan bahunya untuk kita menangis, yang selalu ada di saat
> orang lain pergi menjauh. Yang selalu menerima kita sebagaimana adanya
> dengan segala kekurangan itu, ternyata juga adalah manusia biasa.
> Sekali waktu dalam rentang yang anda lewati bersama, tibalah masa ujian
> itu. Di mana ia seperti orang lain kebanyakan yang bukan sahabat anda.
> UJIAN itu tiba pada pelangi persahabatan yang selalu anda kira indah.
> Bila masa itu tiba, apakah anda betul-betul sudah siap?
>
>
>
>
>
>
>
>
> Manusia
> sejatinya pasti juga punya salah. Ia bisa saja terpeleset dan sekali
> waktu ia bisa saja tiba-tiba tidak ada di samping anda, padahal anda
> sedang begitu membutuhkannya. Meskipun anda tahu dalam hati kecil anda
> sekali lagi anda bilang,"Lho tapikan kamu sahabat saya!". "Kenapa dia
> bisa begitu berubah?" Nah lho! Eng-ing-eng...[kayak film koboy saja ya?
>
>
>
>
>
>
> Begitulah,
> namanya juga ujian, di mana-mana ya tidak mudah. Ingat, sekali lagi
> sahabat juga manusia biasa. Itu kata kuncinya. Ia bukan malaikat, ia
> bukan seperti robot dan selalu patuh kepada titah tuannya. Ia sama juga
> dengan anda. Yang suatu saat dalam hidupnya punya pilihan-pilihan dalam
> hidupnya. Satu waktu ia juga butuh waktu untuk dirinya sendiri.
>
>
>
>
>
>
> Bisa
> saja kan, justru ketika anda punya masalah dan berharap begitu banyak
> dan begitu mengandalkannya seperti biasa, eh..ternyata pada waktu yang
> genting itu, ia juga sedang punya persoalan yang tak kalah beratnya
> dengan anda. Dan sekali lagi ia butuh waktu untuk dirinya sendiri, di
> mana pada saat itu bukannya ia tak butuh anda, tapi ia merasa ketika
> dengan anda ia takut malah memperkeruh suasana.
>
>
>
>
>
>
> Sebagaimana
> lazimnya persahabatan, apalagi ia sudah mencapai usia yang panjang.
> Maka di dalam hati seorang sahabat yang paling dalam, insyaAlloh ia
> hanya akan mendo'akan yang terbaik bagi sahabatnya. Ia pasti menyimpan
> harapan-harapan dan memandangi dengan penuh seksama apa kebutuhan dan
> cita-cita sahabatnya.
>
>
>
>
>
>
> Percayalah,
> dalam rentang waktu ujian, saat-saat ia sedang sendirian, ia masih
> tetap sahabat anda. Yang sekali lagi, menginginkan yang terbaik bagi
> anda dan tentu bagi persahabatan anda.
>
>
>
>
>
>
> Kalau
> yang terjadi sebaliknya, maka boleh jadi jangan-jangan ia memang
> bukanlah sahabat anda. Ia tidak teruji dalam terjalnya persahabatan
> yang menuntut ketulusan dan mudah memaafkan. Sahabat adalah orang yang
> [hampir] selalu membukakan pintu ruang hatinya untuk anda singgah dan
> berbagi resah. Saya beri tanda kurung dengan kata hampir, karena sekali
> lagi ia tidak selamanya di samping anda. Dan ia [sekali lagi] bukanlah
> malaikat. Akan tetapi ia adalah seseorang yang punya sejuta kata maaf
> di keranjang hatinya untuk anda.
>
>
>
>
>
>
> Satu
> saat ia mungkin juga salah, tapi ia punya ribuan simpanan kata maaf,
> dan bila ia sahabat anda, biasanya ia juga segera tak tahan untuk
> segera menghampiri anda dengan senyum tulusnya dan kemudian bersama
> sahabat anda membuat pelangi baru di langit sambil menertawai rintangan
> perjalanan persahabatan anda. Sahabat sejati punya begitu banyak bekal
> 'berbagi' di dalam tas yang dibawanya selalu di dalam sudut di ruang
> hatinya untuk anda sahabatnya.
>
>
>
>
>
>
> Ahh...sahabat
>
>
>
>
>
>
>
>
> Epri Abdurrahman Rafi'
>
> http://epriabdurrahman.multiply. com/journal/ item/156
>
- 5a.
-
Bls: [sekolah-kehidupan] DAFTAR KANDIDAT KETUA SK PUSAT 2008-2010
Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbang
Tue Jul 8, 2008 6:53 am (PDT)
Ć
4.Ć Ć Ć Ć Ć
Fiyan
Arjun
Profil: Anggota Dept. EO
Ć dengan tanpa mengurangi rasa hormat dengan ini sayaĆ mengundurkan diri dari kandidat Ketua SK Pusat periode 2008-2009 dikarenakan dari segi pengalaman dan keterbatasan riil dan non riil maka saya Fiyan Arjun mengundurkan diri.
kiranya hal ini bisa dapat diterima. saya melakukan hal ini dengan sehat wal a'fiat. satu hal saya melakukan hal ini ingin memberikan kepada yang lebih berhak dan berpengalaman.
atas partisipasi dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
ila liqo
piss, luv and laugh
tabe,chaiyooooooooooooooooooooooooo ooo
wassalamFiyan Arjunhttp://sebuahrisalah. ym:paman_sam2multiply. comid
Messages
| Calendar
MARKETPLACE
Blockbuster is giving away a free trial of Blockbuster Total Access to smart movie lovers like you.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group
|
Yahoo! Groups Terms of Use |
Unsubscribe
Recent Activity
Ć 25
New Members
Visit Your Group
Find helpful tips
for Moderators
on the Yahoo!
Groups team blog.
Sitebuilder
Build a web site
quickly & easily
with Sitebuilder.
John McEnroe
on Yahoo! Groups
Join him for the
10 Day Challenge.
.
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ - 5b.
-
Re: Bls: [sekolah-kehidupan] DAFTAR KANDIDAT KETUA SK PUSAT 2008-201
Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com setyawan_abe
Tue Jul 8, 2008 8:07 am (PDT)
Bro, biarlah air tetap mengalir, 'alami..
chaiyoooooooooooooooooooooooooooo juga :D, dan tetap semangaaaaat
Salam
Arief
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , bujang kumbangcom
<bujangkumbang@...> wrote:
>
>
> Ć
>
> 4.Ć Ć Ć Ć Ć
> Fiyan
> Arjun
>
> Profil: Anggota Dept. EO
>
> Ć dengan tanpa mengurangi rasa hormat dengan ini sayaĆ mengundurkan
diri dari kandidat Ketua SK Pusat periode 2008-2009 dikarenakan dari
segi pengalaman dan keterbatasan riil dan non riil maka saya Fiyan
Arjun mengundurkan diri.
> kiranya hal ini bisa dapat diterima. saya melakukan hal ini dengan
sehat wal a'fiat. satu hal saya melakukan hal ini ingin memberikan
kepada yang lebih berhak dan berpengalaman.
> atas partisipasi dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
> ila liqo
> piss, luv and laugh
> tabe,chaiyooooooooooooooooooooooooo ooo
> wassalamFiyan Arjunhttp://sebuahrisalah. ym:paman_sam2multiply. comid
>
- 6.
-
ADA BANGKU KOSONG DI SEKOLAH
Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbang
Tue Jul 8, 2008 7:18 am (PDT)
ADA BANGKU KOSONG DI SEKOLAH
Fiyan Arjun
Ć
Sejak pemberitahuan dari Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta SUBDIS SMP-PSB untuk siswa Sekolah Dasar (SD) pada tanggal 2 Juli s/d 4 Juli 2008Ć¢"diterima atau tidak sang murid di sekolah yang sudah menjadi pilihan itu. Semua sebagian warung internet (warnet) di daerah Jakarta di penuhi oleh para orangtua murid yang hendak ingin melihat pemberitahuan tersebut. Halnya warnet Ć di dekat rumah saya. Tidak luput dari serbuan para orangtuaĆ¢"yang dalam kecemasan menunggu hasil dari pemberitahuan itu. Semua dari masing-masing orangtua, khususnya didominasi kaum ibu yang ingin secepatnya melihat. Apakah anaknya itu masuk dalam deretan terima atau tidak di sekolah yang sudah menjadi pilihannya itu.. Sekolah Negeri.
Ć
Ć
Hal senada pun dilakukan oleh ibu muda beranak tigaĆ¢"Siti Masitoh. Tak lain ia adalah kakak perempuan saya. Ia mondar-mandir ke warung internet untuk mengetahui apakah anak laki-laki yang nomor dua itu masuk dalam deretan siswa yang masuk di sekolah negeri. Di Sekolah Lanjutan Tinggi Pertama Negeri (SLTPN). Kakak perempuan saya itu sibuk mengontrol sekaligus mengisi form untuk anak keduanya itu ke SLTPN yang Ć¢"sudah dipilihnya sebelum PSB diumumkan seusai Ujian Nasional.
Ć
Lalu apa hubungannya dengan bangku kosong dengan kakak perempuan saya? Mungkin Anda akan bertanya-tanya dengan hal itu.
Ć
lebih lanjut Anda tinggal klik website dibawah ini. Terima kasih:
Ć
http://sebuahrisalah.multiply. com
Ć
ila liqo
Ć
piss, luv and laugh
Ć
tabe
Ć
wassalam
Ć
Fiyan Arjun
id ym:paman_sam2
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
- 7.
-
Gelora Cinta
Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com marif_assalman
Tue Jul 8, 2008 6:03 pm (PDT)
Wahai Kekasihku, diri ini merindukan perjumpaan denganMu. Hatiku menjerit untuk bisa menumpahkan segenap cinta dan kasih padaMu. Duhai Penguasa jiwaku, Pemberi cahaya mataku, Penerang jalan hidupku ,aku ingin bertemu denganMu dalam keadaan Engkau ridha denganku.
Api cintaku bergelora, membakar sekujur tubuhku. Kerinduanku semakin memuncak membumbung tinggi keangkasa cakrawala yang sulit untuk ku bendung. Ia juga menenggelamkan diriku dalam samudera kecemburuan.
Hari hariku berlalu dalam nyanyian kesepian yang memenjarakan diriku. Pasukan syahwat dan setan selalu berperang dengan tentara jiwaku memperebutkan mahkota dan singgasana hatiku. Terkadang tendangan dan hantaman pasukan syahwat dan setan mematahkan gerak langkah mereka. Dan terkadang tentara jiwaku menang dalam pertarungan yang tiada henti.
Tentara jiwaku mengetahui bahwa aku sangat merindukan perjumpaan dengan Kekasihku. Kekasih yang menguasai hatiku dengan kelembutan cinta.
Wahai kekasihku, musuh musuh itu selalu menghalangi langkahku, aku butuh kekuatan untuk menghancurkan mereka. Mereka adalah para pengacau. Mereka harus dimusnahkan, disiksa dengan kepedihan yang berantai.
Api cintaku semakin bergelora ditengah padang gersang yang fana.
Kekasihku yang kucinta, tiada hari yang menghampiriku melainkan kutitipkan padanya hembusan gelora kerinduan agar membawanya kehadapanMu. Aku ingin bunga yang tengah mekar ditaman hatiku tumbuh subur bersamaan dengan cinta ku yang semakin membara.
Duhai kekasihku, kata kataMu sungguh menggugah hatiku, membangkitkan kesungguhanku, menyuluhkan api semangatku. Kata kata itu membuatku bertarung dalam medan kehidupan tanpa kenal lelah. Duhai pujaan hatiku, aku mencintaiMu dengan segenap cinta yang ku punya. Akan aku katakan itu berulang kali, seperti aku membisikkan pada kesunyian malam, bahwa aku begitu merindukan perjumpaan denganMu. Duhai kekasihku, akan aku katakan itu berulang kali agar aku dapat hidup dengan cinta yang Engkau beri.
Kapankah perjumpaan itu akan aku dapatkan?
Kapankah deburan ombak kerinduanku akan tenang ?
Kapankah para utusan datang menyampaikan salam Kekasihku ?
Dan kapankah para penjahat penjahat itu akan dihukum dalam kehinaan yang kekal ?
Ya Rabbiy .., dengan goresan tinta cinta, dengan tangisan cinta dan dengan tentara jiwa yang membawa bendera cinta , aku sampaikan salam cinta melalui angin relung jiwa kehadapanMu.
Al faqir ilallah
Cairo, 8 Juli 2008
- 8.
-
Manusia Topeng
Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com marif_assalman
Tue Jul 8, 2008 6:03 pm (PDT)
Manusia Topeng
Diam .! Ia berteriak di tengah hiruk pikuk kesibukan manusia dengan topeng kebohongannya. Kalian adalah manusia jahat. Ia kembali berkata lantang menembus lorong lorong gelap jiwanya.
Kata kata itu selalu menari di atas gigi dan bibir tipisnya dan saling berkejaran dalam pikirannya.
Kata kata itu juga yang ia gunakan untuk mengelabui manusia dengan mencuri jubah malam untuk menutupi kebusukan dirinya. Kemudian ia kembali berkata dengan pakaian kejujuran yang ia curi dari cahaya rembulan. Akulah yang terbaik
kata kata itu ia paksakan untuk keluar, bahkan jiwanya sendiri tidak tahan untuk memikul kata kata itu. Karena dari relung jiwanya keluar suara yang selalu bernyanyi, engkau adalah penipu dan manusia keji.
Manusia topeng tidak pernah jujur dengan nuraninya. Manusia topeng adalah musuh matahari dan rembulan. Ia tak layak berjalan di muka bumi.
Dan ia tak layak menghirup udara segar keharmonisan kehidupan.
Kata katanya yang lembut membawa hawa busuk pada manusia berhati lembut dan jernih.
--------------------- --------- ---
Konsentrasiku Pecah
Konsentrasiku pecah. Pecahannya menyebar keseluruh tempat. Berserakan dimana mana. Aku berusaha untuk mengumpulkannya kembali. Namun sulit. Ia bersembunyi ditempat tempat yang kecil, jauh dan tak bisa ku jangkau.
Aku terus bergerak untuk kembali menyatukannya. Aku dan dia saling berkejaran.
Ia semakin menjauh. Tanganku tak sampai. Tapi aku yakin ia akan kembali. Selama ini aku terlalu memaksakan dirinya sehingga ia tidak sanggup menahan tekananku. Ia memberontak dan kabur dari sisiku dengan desakan kuatnya yang menghantam ruang ruang pikiranku.
Aku akan istrirahat sejenak. Sembari menunggu ia pulang. Biarlah ia berkeliaran menghirup kebebasan. Aku yakin ia akan kembali datang.
Aku juga perlu shalat, berzikir dan membaca Al qur'an.
Aku butuh dirinya untuk melanjutkan petualanganku mengembara di padang kehidupan. Aku juga butuh dirinya untuk mengembalikan memoriku yang telah terpendam lama. Aku butuh dirinya untuk menyusun pasukan pasukanku guna mengusir penjahat keraguan.
Alfaqir ilallah,
Cairo, 8 Juli 2008
- 9.
-
[WORDS FOR WRITERS] An Honorific
Posted by: "arda dinata" reusenews@yahoo.com reusenews
Tue Jul 8, 2008 6:03 pm (PDT)
An Honorific
Dunia Inspirasi, Ilmu & Ikhtiar Sukses:
http://ardaiq.blogspot. com
In some circles, "Writer" has become a term of station and significance beyond its original meaning. Like the Platonic "Philosopher," modernists edged the Writer (along with the "Artist") beyond a mere occupation to a state of being, a prophetic and exilic stance from which to observe and critique mainstream society.
Americans like Ernest Hemingway, Gertrude Stein, and Henry Miller found that they could become Writers only by leaving home and settling in expatriate communities abroad, especially in Paris. Writing thus became a transcendent act, a means to objective knowledge beyond the specific mores of particular societies and the point of departure for future movements and possibilities. For them, often, Writers are born and not made; as such, their whole being is taken to be infused with sacred purpose.
Arguably, the modernists' Writer is no longer possible in the postmodern condition. Recognizing that no particular viewpoint offers objective knowledge, postmodernism makes the transcendent observer and critic seem less plausible. In addition, the rise of media technologies that is part and parcel of postmodernist experience places the modernist Writer's printed word in competition with electronic media like television, film, video games, and the internet.
In this context, literary artists have tended to recognize the commercialism and commodity built into their work. Rather than a transcendent purpose in itself, writing again becomes a means to an end. Dave Eggers, for instance, has used his success as an author for political purposes and to support other aspiring writers. While having learned from the modernists' suggestion that writing can be an agent for change and a definite vocation, postmodernists reject the objective stance and wonder what the particular perspectives of writers can contribute.
--
Posting oleh ARDA IQ PUBLISHING ke WORDS FOR WRITERS pada 6/24/2008 05:15:00 PM
- 10.
-
dicari: freelancer mystery caller
Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com punya_retno
Tue Jul 8, 2008 6:18 pm (PDT)
dear all,
sekedar menyampaikan "titipan" pesan:
buat kamu2 yg ingin dapat tambahan uang jajan,
gabunglah jadi tim mystery caller bunda icha:
- kerjanya: menelepon dari data yg sudah disediakan.
- kerja 1 hari dlm 1 minggu (sesuai jadwal yg sudah tersedia), dr jam
8.30-17.30.
- sebulan 4 x, selama 3 atau 4 bulan.
- upah Rp 60 ribu/ hari.
- lokasi kantor: daerah sudirman atau kelapa gading.
- mulai kerja minggu ini.
yg berminat, bisa kirim nama dan alamat ke bunda icha (0812 10641674)
trims.
salam,
-retno-
- 11.
-
Artikel Wanita & Keluarga
Posted by: "asma sembiring" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Tue Jul 8, 2008 6:31 pm (PDT)
SMOGA CINTA .TAK HANYA SEKEJAP
Asma Sembiring
Aku mengacungkan tinju kiri tinggi-tinggi ke udara, menahan iri yang menyengat di sekitar leherku.
"Asma....Asma....liat nih...cup... .cup...", dua kecupan kecil sahabatku cecahkan di pipi suaminya. Pipiku memerah dadu.
"Sialan lu ya !!...(upss...kata-kata umpatan kecil itu) mencelat dari lidahku tanpa di tahan-tahan. Heran, Hayya yang yang berciuman dengan suaminya, kenapa mukaku yang memerah.
"Tega Lu ya (panggilan lue-gue hanya aku gunakan saat berbincang dengan Hayya)" dan tinju kiriku mengacung ke udara. "Elu mah enak. Lah gue, entar kalo kepingin ama siapa dong, ma tembok, gitu !!", aku mendelik ganas. Hayya terkekeh menahan tawa. "Makanya, cepet-cepet nikah Lu", teriaknya.
"Cariin dong, jangan cuma nyuruh doang", balasku keki meninggalkan pengantin baru tersebut, di pintu depan rumah bibi Hayya.
Hayya sahabat dekatku sejak tingkat satu di IPB. Orang bilang wajah kami mirip, padahal sungguh mati tidak mirip sama sekali, walau kulit kami sama-sama sawo matang. Maksudnya kalo sawo di jemur kan gosong tuh. Jadi matangnya mantep. Kalo ada yang bilang kami mirip, upss, bahkan sampai bilang kami kembar, kami bedua jadi ribut deh.
Hayya : Gue lebih cantik
Asma : Alaah, cantik dikit aja elu sombong. Gue lebih manis tau !.
Hayya : Kereta api juga kalo digulain manis !!
Asma : Gulain aja kulit lo biar lebih manis !!
Hayya jutek. Tapi kami segera berbaikan kembali.
Itu sedikit cerita mesra Hayya dan Endo di awal kehidupan rumah tangga mereka
***
"Aaaa....Aa...", Hamdi menyuapi Hana mesra.
"Aaaa, giliran Hana menyorongkan sesendok nasi pada Hamdi. Abang, buka mulutnya yang gede dong", membujuk Hana manja. Satu suapan nasi masuk dengan mulus di mulut Hamdi. Dikunyahnya nasi itu perlahan-lahan, sambil membuka dan mengatup mata berkali-kali. "Hmmmm, nikmat", ia mendesah lega. "Apalagi disuapi istri", lanjutnya memandang mata istrinya dalam-dalam.
"Iyaaa...iyaaa..kita sih tau kalian pengantin baru. Bawaannya mesra-mesraan sama ayang-ayangan mulu. Makan sepiring berdua, ehhhmmm mesranya", ujar Dina ikut-ikutan centil. "Tapi inget dong, ini kan rumah orang, mana rame lagi", sepupu Hamdi itu menukas jengkel. Aku mendehem. Dina kalau udah sewot, bicaranya emang nyelekit. Sepasang pengantin itu tersenyum, sedikit malu dan melanjutkan makan mereka.
Kini mereka punya dua putri. Si sulung berusia tiga tahun dan si bungsu kurang lebih setahun. Dua bulan yang lalu aku mendapat kabar dari Dina
"Hana pulang ke rumah orang tuanya", ujar Dina.
"Lho memangnya kenapa ?", aku bertanya. Terlintas di mataku kemesraan mereka diawal-awal pernikahan mereka dulu.
"Kekerasan rumah tangga. Hamdi kemaren nyekek istrinya", cerita Dina.
"Astagfirullah ...kok bisa sih ?", aku penasaran.
"Ga tau... tanya aja ndiri"
***
Lagi, dengan pandangan iri (entah kenapa ya aku suka jeolous - - ngeliat pasangan mesra-afwan jiddan-padahal kepengen juga). Apalagi pasangan yang berdiri sejarak dua tombak dari hadapanku. Sang suami sedang bercerita dengan si istri, sementara si istri, bertelekan tangan ke rak buku tertawa-tawa mendengar kata-kata suaminya. Entah apa yang mereka bicarakan. Di hadapan mereka, dua anak, satu perempuan usia 9 tahun sedang membolak-balikkan buku. Seorang lagi, lelaki berusia 6 tahun, mencari-cari buku kesukaannya di Gramedia Botani Square. Di hadapan mereka, pengunjung lalu lalang mencari buku, membaca dan menaruhnya kembali.
Seakan terjadi adegan slow motion, kerumunan itu tersibak dan mataku mengarah langsung menatap mereka. Nah lo, ternyata ia seniorku dulu ketika bekerja di konsultan. Kami saling menyapa. Ia perkenalkan aku pada istrinya. Setelah itu aku kembali menekuri barisan rak novel. Sesekali, sempat aku layangkan wajah menatap mereka. Binar warna-warni meletup di mata mereka, disela obrolan, seperti kekasih yang saling mendamba. Aku kabita (cemburu). Sepuluh tahun mereka mengayuh biduk rumah tangga, kemesraan itu tetap terpancar di wajah mereka.
Mesra di awal-awal pernikahan itu biasa, pikiran kecilku ini berkata. Mesra di usia perkawinan ke-5 atau ke-10 tahun? Saat bobot istri tak lagi selangsing semasa gadis karena sudah menelurkan beberapa perjaka kecil dan putri yang manis, saat kerutan mulai terlihat di pelipis dan dahi suami karena berkejaran dengan tuntutan ekonomi dan kebutuhan hidup lainnya, saat yang diladenin dan dilayani tidak hanya aku dan kau- kekasihku, tapi juga bayi kecil nan merengek kelaparan, pipis dan eek. Perjaka kecil yang mulai lari ke sana-kemari dan anak-anak remaja yang mulai genit dan bertanya ini-itu, Adakah rasa cinta itu tetap masih saja pekat ?
Jika kemesraan dan cinta tetap dalam pada saat itu, menurutku itu baru luar biasa.
Smoga...cinta yang tertaut di awal-awal berumah tangga tak hanya sekejap. Bertahan lama dan teruji oleh kumparan persoalan yang membelit tiada habisnya sepanjang titian masa hidup.
Selamat membangun cinta sejati yang sesungguhnya.
Ciburial, Lembang, 9 Juli 2008
- 12.
-
BERDUKA CITA ATAS MENINGGALNYA AYAHANDA ARRIZKI ABIDIN
Posted by: "Divin Nahb" divin_nahb_dn@yahoo.com divin_nahb_dn
Tue Jul 8, 2008 7:21 pm (PDT)
Innalillahi Wainnaillahi Rajiun....
Telah Meninggal Dunia Ayahanda dari Saudara Arrizki Abidin di Bandung
Pada tanggal 8 Juli 2008
Malam itu, ketika aku baru saja pulang sehabis mengisi pulsa SMSku berbunyi.
Dan ternyata Kiki SMSku, mengabarkan ayahandanya meninggal dunia
Sungguh berita sangat menyedihkan
Tapi aku yakin Kiki adalah sahabatku yang sangat kuat menerima kenyataan ini
Saat itu aku segera menelponnya untuk memberikan suport
Tapi Kiki sepertinya sangat sibuk saat itu
Pada akhirnya aku mengirimkan sebuah SMS dan menyatakan turut berduka citanya aku
Kemudian aku melihat ayahku sendiri
Sungguh itu hal paling menyedihkan untukku
Apa aku mampu jika suatu saat akan berdiri di mana Kiki berdiri kini?
Mungkin bisa dengan ketegaran yang belum aku miliki sekarang
Aku mencintaimu ayah.Teramat mencintaimu!!!
Sekitar jam dua malam. Setelah aku selesaikan tulisanku
Aku menelpon Kiki yang akhirnya diangkat
Hanya itu suport yang bisa aku berikan untuk sahabatku sendiri
Semoga kamu dan keluarga diberikan ketabahan
Dan Papa diterima di sisi Allah. AMIEN
Salam
Divin Nahb
- 13a.
-
Re: (SK IDOL) Tugas Baru, Mimpi Baru
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Tue Jul 8, 2008 7:29 pm (PDT)
Mantabs, Bro
Kalo bukan dirimu
siapa lagi yang mau menjalankan
amanah ini ^_^
SEMANGAD!!
DANI
In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "sismanto" <siril_wafa@com ...> wrote:
>
> Tugas Baru, Mimpi Baru
> Penulis:
> Sismanto
> Email : sirilwafa@ gmail.com
>
>
> Tidak berlebihan jika di akhir bulan Mei 2008 saya harus memilih untuk
> "mau daripada tidak". Maju untuk mengemban amanah ketika
> mengucap ikrar sebagai lulusan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
> Dalam salah satu ikrarnya adalah mengembangkan dan beribadah untuk amal
> usaha Muhammadiyah.
- 14a.
-
Re: DAFTAR BAKAL CALON KETUA ESKA PUSAT PERIODE 2008-2010
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Tue Jul 8, 2008 7:32 pm (PDT)
Ayoooo
piliiih piliiih
yang membawa aspirasi
ummat....!! Heuheuheu
Sepakat dengan Mas Sis, siapapun yang terpilih
pastinya harus membawa perubahan yang lebih baik
kedepannyaaaah ^_^
Teerus berjuaaaaang
sahabaaaat ^_^
Yang mendukung calon ketua SK
yang mengusung Pro Keadilan & Kesejahteraan
Heuheuheuheu... teteeeeuuuup! ! ^_^
DANI
In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "sismanto" <siril_wafa@com ...> wrote:
>
> Siapapun tim 7 itu akan kebingunan memilih salah satu dari 16 calon
> yang diusulkan. pun demikian dengan saya pribadi, masing-masing punya
> kelebihan dan saya belum melihat kekurangan dari beberapa calon. satu
> yang agak kurang dari calon di atas adalah "Om Fiyan", kekurangannya
> terletak pada "kacamatanya yang pecah", tapi kalo sekarang sudah beli
> berarti tidak kelihatan kekurangan lagi.
>
> Siapapun yang terpilih, ke depan SK lebih gagah
> Semuanya sip dan top!!!
>
>
> Salam,
> Sis
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar