Selasa, 02 September 2008

[FISIKA] Digest Number 2516

Messages In This Digest (6 Messages)

Messages

1.

Ucapan

Posted by: "Fery Ag" feryag@yahoo.co.id   feryag

Mon Sep 1, 2008 1:28 am (PDT)

Selamat menunaikan Ibadah Puasa..........? semoga amal ibadah kita di terima di sisi Alloh SWT.

---------------------------------
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis.Download Yahoo! Toolbar sekarang .
2.

[artikel chem-is-try.org] Mengungkap Rahasia Reparasi DNA

Posted by: "mr.soetrisno" chemcafe@yahoo.com   mr.soetrisno

Mon Sep 1, 2008 1:47 am (PDT)

Kategori Biokimia
Mengungkap Rahasia Reparasi DNA
Oleh Soetrisno

DNA yang dimodifikasi telah membantu para ilmuwan dalam memahami
mekanisme-mekanisme reparasi DNA yang memungkinkan bakteri
dorman "hidup kembali".

Thomas Carell dan Eva Bürckstümmer di Ludwig Maximillan University of
Munich, Jerman, telah membuat rantai-rantai DNA pendek yang
mengandung lesi (cacat/luka). Carell menjelaskan bahwa ini adalah
kunci untuk memahami reparasi DNA. "Sejauh ini, semua penelitian yang
dilakukan terhadap proses yang membingungkan ini dihambat oleh
kurangnya DNA yang mengandung lesi-lesi ini," paparnya.

selengkapnya : http://www.chem-is-try.org/?sect=artikel&ext=187

Kami dari redaksi membuka kesempatan
bagi setiap orang untuk berpartisipasi dalam menulis artikel, profil
kimiawan, tanya pakar dalam rangka menyambut hari jadi situs ke-5
tahun. Bagi yang berminat silahkan menghubungi kami atau mengirimkan
artikelnya langsung ke redaksi@chem-is-try.org.

Jalinlah kemitraan dengan situs chem-is-try.org dengan menggunakan
banner-banner dibawah ini. Silahkan mengkopi kode banner yang ada
untuk di-paste pada blog atau situs yang saudara miliki.
[banner] http://www.chem-is-try.org/?sect=mitrakami

3a.

FWD: beasiswa NFP 2009

Posted by: "onkismustaqin" onkismustaqin@yahoo.com   onkismustaqin

Mon Sep 1, 2008 2:34 pm (PDT)

Berikut saya kutip dr milis lain:
--------------------------------------------------------
Dear semua,

BEasiswa The Netherlands Fellowship Programmes dibuka kembali, dgn
program sbb:

NFP PhD Scholarship
<http://kalenderbeasiswa.com/detail?oid=&fid=&iid=428>
The Netherlands Fellowship Programmes 2008-10-01
NFP Master's degree programme
<http://kalenderbeasiswa.com/detail?oid=&fid=&iid=429>
The Netherlands Fellowship Programmes 2008-10-01
NFP short courses
<http://kalenderbeasiswa.com/detail?oid=&fid=&iid=430>
The Netherlands Fellowship Programmes 2008-10-01
Beasiswa yg diberikan mencakup byk hal seperti living cost, tuition fee,
even bwt travel dan research. Deadlinenya seperti tercantum di atas.

Salam, smoga bermanfaat

3b.

Re: FWD: beasiswa NFP 2009

Posted by: "Nani Rohmani Nani" nrohmani@gmail.com

Mon Sep 1, 2008 11:01 pm (PDT)

Saya berminat dengan beasiswa NFP Master's degree programe atau Short
Courses nya bisa nggak dikirim selengkapnya gimana cara mendaftarnya dsb
maklum saya sekali tidak tahu (persyaratannya)

2008/9/1, onkismustaqin onkismustaqin@yahoo.com:
>
>
>
>
4a.

OOT (Ampun deh ^_^) Re: Bls: [FISIKA] tentang uang semester itb

Posted by: "onkismustaqin" onkismustaqin@yahoo.com   onkismustaqin

Mon Sep 1, 2008 2:35 pm (PDT)

klo mengenai biaya rasanya tidakj begitu menjadi alasan untuk tidak
kuliah di itb, pd zaman saya (masuk ITB 2002), beasiswa malah byk
banget (ngga tau y sekrang), besarnya tergantung beasiswa yg kita
dapat. so..harus tetap smangat bwt masuk ITBny, masalah dana
insyaallah tidak akan menjadi penghalang.

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "e.physica" <e.physica@...>
wrote:
>
> Wah lucu nih...
> Mas Kamil, siapa yang Anda ceritakan sebenarnya ada sebagai anggota
> milis ini, bahkan beliau mengirim pesan dengan topik yang sama (uang
> semester ITB) tepat satu pesan sebelum Anda mengirim pesan. Luar biasa
> beliau itu (Halo Mas Hadi, jgn sembunyi mulu dong :p)...
> Benar-benar Matematikawan-Fisikawan yang rendah hati. Calon idola ini
> ternyata ada dekat sekali dengan kita (di dunia maya)
> Mungkin nanti kalau beliau pulang ke Indonesia akan menjadi Jorga
> Ibrahim / Hans Wospakrik selanjutnya.
> Keep Fighting tuk Mas Hadi! Ditunggu acara bagi-bagi ilmunya lagi di
> milis ini...
>
> Salam.
>
> --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, kamil soleh
> <thekamilsoleh@> wrote:
> >
> > oh iya, kalau saya saran masuk lewat jalur spmb aja (weh, belum
> hapal nama yg skrg)..
> >
> > kalau sudah keterima langsung ke bandung aja.. Nanti ketika
> mendaftar tinggal cari informasi beasiswa di sini. Insya Allah mudah
> mendapatkan beasiswa kok. So, jangan khawatir masuk sini. Ini saya
> lampirkan cerita salah seorang alumni ITB yg bisa sukses baik ketika
> kuliah, ataupun setelah kuliah.. Walaupun harus hidup dari beasiswa..
> >
> > Salam
> > Kamil
> >
> > Hadi Susanto
> > KEBANGKITAN NASIONAL HARUS DILAKUKAN SETIAP HARI
> >
> >
> > Tak banyak yang mengenal nama ini: Hadi Susanto. Ia tak beredar di
> tanah air sejak awal milenium baru, hampir sepertiga dari umurnya yang
> baru 29 tahun. Apalagi untuk mendengar reputasinya sebagai salah
> seorang matematikawan muda yang sedang memahatkan nama di jajaran
> legenda pakar matematika dunia.
> >
> > Bahkan para pembaca novel superlaris Ayat-Ayat Cinta karya
> Habiburrahman El-Shirazy pun tak akan menduga bahwa Hadi Susanto yang
> menulis kata pengantar menarik di novel itu adalah Hadi Susanto yang
> di umur 27 tahun meraih gelar doktor matematika dari Universiteit
> Twente, Belanda, dan kini mengajar di Nottingham, Inggris.
> >
> > Lahir di sebuah desa kecil di kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Hadi
> mencecap pendidikan di SDN Kunir Lor 1, SMPN Kunir, dan SMAN 2
> Lumajang. Saat di bangku SD, ia selalu terpilih sebagai wakil sekolah
> dalam lomba cerdas cermat di tingkat kabupaten. Tapi begitu bertanding
> nilainya hampir selalu nol. Saya selalu grogi melihat anak dari
> sekolah lain yang selalu tampak keren dan bergaya, katanya.
> >
> > Kini dunia berbalik. Banyak yang grogi melihat prestasi mahasiswa
> terbaik ITB tahun 2000 yang juga aktif berkiprah di dunia sastra. It
> is impossible to be a mathematician without being a poet in soul
> ungkapnya mengutip Sofia Vasilyevna Kovalevskaya (1850-1891),
> matematikawan- cum-penyair Rusia perumus teorema Cauchy-Kovalevsky.
> > Saat dikontak harian ini sebagai calon tamu berkaitan dengan Hari
> Kebangkitan Nasional, awalnya Hadi menolak. Saya membaca wawancara
> Koran Tempo dengan Pak Anies Baswedan (rektor Universitas Paramadina
> red) lewat kiriman e-mail seorang teman. Saya tak sebanding dengan Pak
> Anies untuk menjadi Tamu, katanya dengan suara lembut di ujung saluran
> telepon internasional.
> >
> > Akhirnya, Kamis (15 Mei) lalu, calon ayah yang sedang menunggu
> kelahiran anak pertamanya pada Juli depan ini bersedia juga
> diwawancarai wartawan Tempo Akmal Nasery Basral, setelah
> berkorespondensi lewat surat elektronik dalam beberapa kesempatan
> sebelumnya.
> >
> > Mengapa menurut matematikawan muda yang 26 karya ilmiahnya sudah
> muncul di sejumlah jurnal internasional itu kebangkitan nasional tak
> akan terjadi jika hanya muncul dari perayaan yang timbul setahun
> sekali? Petikannya:
> >
> >
> > Anda menyelesaikan kuliah dalam tiga tahun dan terpilih sebagai
> Mahasiswa Terbaik ITB tahun 2000. Bagaimana ceritanya?
> > Sebetulnya masa kuliah saya hampir 4 tahun. Yang kuliah saja memang
> 3 tahun, tapi memasuki tahun keempat saya mendapat kesempatan
> mengunjungi Belanda selama 8 bulan untuk mengerjakan TA (tugas akhir
> red) di Universiteit Twente (UT). Begitu diwisuda, saya diumumkan
> terpilih sebagai penerima Ganesa Prize, Mahasiswa Berprestasi Utama
> ITB, dengan hadiah mengunjungi Belanda lagi selama 3 bulan. Oleh UT
> saya ditawari melanjutkan kuliah di sana. Maka mulai Agustus 2001 saya
> mengambil program kombinasi Msc/PhD untuk periode 4 tahun.
> >
> > Tapi selesai PhD Anda tidak kembali ke Indonesia. Mengapa?
> > Selesai dari Twente saya melanjutkan studi postdoctoral di
> Massachussetts, Amerika Serikat. Saya mendapat visiting assistant
> professorship selama tiga tahun di University of Massachussetts
> (UMass), Amherst. Kewajiban saya mengajar dua kelas per semester
> selain tugas melakukan riset. Menjelang selesai di UMass, saya
> kirimkan sejumlah aplikasi ke universitas di Amerika Serikat dan
> Eropa. Akhirnya sejak Januari 2008 saya menjadi dosen di University of
> Nottingham, Inggris. Mengapa saya tidak segera kembali ke Indonesia,
> karena saya ingin memperdalam dulu bidang ini. Apalagi sekarang istri
> saya sudah di sini. Juli mendatang, insya Allah anak pertama kami lahir.
> >
> >
> > Anda terlihat begitu mudah meniti karir. Berpindah-pindah dari
> Belanda, Amerika Serikat, Inggris, sebagai doktor matematika padahal
> usia Anda belum lagi 30 tahun. Apakah semua ini memang semudah yang
> terlihat?
> > Tidak. Dua tahun pertama saya kuliah di ITB, kondisi saya sulit
> sekali. Saya tak bisa hidup hanya dari beasiswa, harus kerja juga.
> Uang kerja dan beasiswa yang saya dapatkan dibagi tiga: untuk
> kebutuhan saya di Bandung, keperluan orang tua di Lumajang, dan biaya
> kuliah adik. Tiap Sabtu-Minggu saya keliling hotel dan gedung resepsi
> di Bandung bermodal pakaian rapi. Tanpa tahu siapa yang punya hajat,
> saya masuk saja ke pesta orang-orang kaya, yang penting bisa makan.
> Pernah juga setelah libur lebaran, ketika kembali ke Bandung saya tak
> punya cukup uang untuk membeli karcis kereta ekonomi. Akhirnya saya
> naik kereta barang, duduk di lantai gerbong bersama sekitar 100-an
> orang. Perjalanan sekitar 12 jam itu berlangsung malam hari, dan tanpa
> lampu di gerbong saya. Gelap sekali. Mungkin kalau dituliskan bisa
> jadi Laskar Pelangi (judul novel karya Andrea Hirata red) versi Orang
> Jawa. (tertawa kecil). Itu beberapa contoh besar, kalau penderitaan
> lainnya banyak sekali.
> >
> >
> > Bagaimana Anda melewati masa-masa sulit itu untuk bersinar di ITB?
> > Berkat dukungan dan doa banyak orang. Ketika Dosen Kuliah Agama
> Islam saya, Ustad Asep Zaenal Ausof akan berangkat umroh, saya datangi
> dia dan minta didoakan khusus. Saat itu kehidupan saya sedang di bawah
> sekali. Usaha orang tua saya yang berjualan kain dan baju di pasar
> bangkrut total. Kami terjebak rentenir, sehingga harus jual sawah, dan
> akhirnya satu-satunya rumah yang kami punya persis menjelang saya
> lulus SMA. Begitu lulus SMA, saya sudah memutuskan untuk tidak kuliah.
> Tapi keluarga saya, terutama ibu, tidak setuju. Saya harus terus
> kuliah. Alhamdulillah saya lulus UMPTN dan diterima di ITB. Tapi untuk
> membayar uang masuk yang beberapa ratus ribu saja kami tak mampu,
> akhirnya saya putuskan lagi untuk tidak mendaftar. Tapi ibu saya
> berjuang terus sampai detik terakhir. Akhirnya ketika saya bisa
> berangkat ke Bandung, dalam hati saya cuma ada satu tekad untuk
> berhasil dan membahagiakan keluarga.
> >
> >
> > Apa yang menyebabkan Anda begitu tertarik untuk mendalami matematika?
> > Sejak SD saya suka mengamati bagaimana angka-angka bisa dimainkan
> dengan operasi-operasi yang saling berhubungan. Di SMP saya mulai
> menyadari bahwa dasar dari fenomena alam di sekitar kita bisa
> dirumuskan melalui matematika. Ketika sesuatu sudah dituliskan ke
> dalam persamaan dan rumus, sesuatu itu menjadi berada di tangan kita
> yang bisa kita main-mainkan. Tapi pencerahan saya yang sebenarnya
> terjadi di ITB ketika mengikuti ceramah agama yang disampaikan dosen
> astronomi Pak Mudji Raharto. Beliau salah seorang astronom yang sampai
> saat ini selalu menjadi rujukan dalam penentuan awal dan akhir bulan
> Ramadhan. Ada satu bagian dari ceramahnya yang membuat saya terpana
> bahwa alam semesta ini juga bisa dirumuskan dalam formulasi
> matematika. Saat itu saya berkata dalam hati, Tuhan pasti ahli
> matematika! Sejak itu pula saya melihat dunia ini seperti tersusun
> dari angka-angka. Mungkin seperti film The Matrix.
> >
> > Tetapi mengapa bagi sebagian besar siswa Indonesia, matematika jauh
> dari pengalaman yang menyenangkan seperti yang Anda alami?
> > Matematika menjadi sesuatu yang menakutkan bagi mayoritas siswa
> Indonesia karena pesan dari matematika itu sering tidak sampai. Jika
> kita belajar matematika sebagai sebuah hapalan, maka matematika
> menjadi tidak seksi lagi. Mempelajarinya menjadi sesuatu yang
> memberatkan. Tapi jika kita tahu bahwa yang dipelajari itu adalah, dan
> tidak lebih dari, PERUMUMAN dari masalah sehari-hari yang sudah kita
> kenal, maka matematika akan menjadi sangat menyenangkan. Di Indonesia
> ada beberapa matematikawan yang menguasai betul bagaimana membuat
> matematika menjadi menarik, misalnya almarhum Profesor Andi Hakim
> Nasution yang dulu rutin mengisi kolom di harian Republika dan
> almarhum Profesor Ahmad Arifin dari ITB.
> >
> > Anda dikenal juga punya minat yang besar dalam sastra. Misalnya
> dengan menulis kata pengantar novel Ayat-Ayat Cinta karya
> Habiburrahman El-Shirazy yang kini merupakan film terlaris di tanah
> air dari jumlah penonton. Puisi-puisi Anda muncul di banyak antologi
> bersama. Bagaimana relasi antara matematika dan sastra ini berkelindan
> dalam kehidupan Anda?
> > Sebetulnya saya kenal Ustad Abik (nama panggilan Habiburrahman
> El-Shirazy red) lewat internet. Saya waktu itu di Belanda, beliau di
> Mesir. Kami bertemu di pesantrenvirtual. com. Dari situ sering
> berdiskusi sastra. Menurut saya hubungan matematika dengan sastra
> sangat dekat. Untuk bisa menikmati keindahan matematika, tidak hanya
> diperlukan logika, tapi juga perasaan, seperti halnya seni. Einstein
> mengatakan, "Pure mathematics is, in its way, the poetry of logical
> ideas."
> >
> >
> > Jadi seorang matematikawan pada dasarnya seorang penyair?
> > Kurang lebih. Dan itu bukan cuma pendapat Einstein. Sofia
> Kovalevskaya, wanita pertama yang mendapat pendidikan formal PhD di
> Eropa yang terkenal dengan teorema Cauchy-Kovalevsky, juga seorang
> penyair. Dia bilang, It is impossible to be a mathematician without
> being a poet in soul. Karl Weierstrass, peletak dasar analisis
> matematika modern yang juga mentor Sofia, membenarkan ungkapan
> muridnya dan menambahkan, "It is true that a mathematician who is not
> also something of a poet will never be a perfect mathematician. "
> Kalau kita percaya dengan ucapan Wierstrass ini, maka saya paling
> tidak penggemar sastra, karena belum bisa disebut sastrawan (tertawa).
> >
> > Contoh-contoh yang Anda sebut itu dalam konteks apresiasi, bukan?
> Bagaimana dalam konteks kreasi atau penciptaan karya sastra?
> > Saya kira contohnya juga banyak. Bahkan Hadiah Nobel di bidang
> sastra pun ada matematikawan yang memenangkannya. Tahun 1904, Hadiah
> Nobel untuk sastra diberikan kepada dramawan dan matematikawan spanyol
> José Echegaray. Tahun 1950, Nobel sastra juga diberikan kepada
> seorang matematikawan, Bertrand Russell. Dua orang ini disebut
> matematikawan karena mereka memang profesor matematika. Saya mendengar
> rumor bahwa pada 1999 seorang matematikawan, associate professor di
> University of New Mexico, Gallup, juga sempat dinominasikan sebagai
> kandidat penerima hadiah Nobel sastra.
> >
> > Apakah relasi yang akrab antara matematika dan sastra itu juga
> terlihat di dunia Islam?
> > Ada, misalnya Omar Khayyam yang terkenal dengan Rubaiyyat-nya itu.
> Selain sebagai penyair, Omar Khayyam juga terkenal sebagai ahli
> matematika geometri yang mengkoreksi postulat Euclid. Dan saya kira
> tema-tema seperti ini harus sering diperbincangkan.
> >
> > Mengapa?
> > Saya lihat dunia anak muda di Indonesia terlalu banyak dijejali
> dengan tayangan infotainment, seakan-akan menjadi artis adalah
> satu-satunya jalan yang harus ditempuh agar bisa sukses dan terkenal.
> Ditambah dengan program-program pencari bakat yang menawarkan
> ketenaran instan yang tanpa disadari sering kali menipu. Padahal dunia
> sains juga menawarkan gaya selebritisnya sendiri. Misalnya setelah
> buku Sylvia Nasar A Beautiful Mind terbit, publik jadi mengidolakan
> matematikawan John Nash Jr. (A Beautiful Mind sudah difilmkan dengan
> judul sama, dibintangi oleh aktor Russell Crowe sebagai John Nash Jr.
> -- red). Bahan-bahan seperti ini cukup banyak. Saya sendiri
> terinspirasi untuk menulis polemik antara Sylvia Nasar dengan Prof.
> Shing-Tung Yau, salah seorang jenius matematika saat ini yang juga
> aktif menulis puisi-puisi Cina. Konflik mereka sangat menarik di dunia
> matematika, tak kalah hebohnya dengan kisruh Maia-Dhani di televisi
> Indonesia (tertawa).
> >
> > Seperti apa sih kalau selebritis matematika berseteru?
> > Konflik mereka dimulai ketika Nasar menulis artikel di The New
> Yorker yang menuduh Shing-Tung Yau hendak mencuri kredit atas usaha
> Grigori Perelman yang berhasil memecahkan satu dari Millenium Prize
> Problems, yang untuk satu solusi dari masing-masing problem berhadiah
> 1 juta dolar. Dari sini cerita yang menggemparkan dunia
> permatematikaan internasional ini bergulir. Kisah ini menurut saya
> menarik untuk dibaca anak-anak muda di Indonesia, selain buku-buku
> matematika populer yang ditulis oleh mendiang Prof. Hans Wospakrik.
> Intinya agar generasi muda kita tahu bahwa pengertian idola dan
> selebritis itu bukan hanya dari kalangan artis.
> >
> > Jadi Anda mengharapkan ada semacam kebangkitan nasional, dari
> generasi muda khususnya, dalam memaknai masa depan?
> > Ketika kuliah di Bandung, saya melihat kebangkitan nasional itu
> hanya motto belaka bagi kawan-kawan yang berasal dari kalangan berada.
> Dan tidak mungkin perubahan besar yang diharapkan dari kebangkitan
> nasional itu akan muncul jika hanya dihasilkan oleh kesadaran yang
> muncul setahun sekali. Menurut saya kebangkitan nasional harus
> dilakukan setiap hari, yaitu bangkit untuk bisa bermanfaat bagi orang
> banyak minimal orang-orang yang bisa saya jangkau dengan kedua tangan
> saya, dengan membuat mereka bermanfaat pula bagi orang-orang di
> sekitar mereka. Dengan saling menularkan kebangkitan seperti ini saya
> kira arti kebangkitan nasional itu baru menemukan maknanya.
> >
> >
> > Bagaimana Anda melihat perkembangan dunia matematika di Indonesia
> sekarang?
> > Profesor Achmad Arifin pernah bilang, Matematikawan, khususnya
> aljabar, Indonesia masih berada pada taraf memahami pekerjaan orang
> lain, belum pada tahap mengembangkan. Saya kira pendapat ini benar.
> Lihatlah bagaimana guru besar yang seharusnya menjadi ujung tombak dan
> tolok ukur kualitas penelitian justru seringkali minim kontribusinya
> di jurnal-jurnal internasional. Namun sebagai orang yang sejak lulus
> S1 sampai saat ini belum pernah tinggal di Indonesia, saya merasa
> tidak punya hak lebih untuk memberikan saran. Mesti begitu saya tahu
> pasti ada banyak dosen dan periset di Indonesia yang terus memegang
> idealismenya. Mereka orang-orang yang sangat militan di tengah segala
> keterbatasan dalam melakukan penelitian. Pemerintah dan media massa
> harus membantu mereka.
> >
> > Ada kisah-kisah yang lucu sebagai dosen matematika di luar negeri?
> > Aksen bahasa Inggris di Nottingham ini kan berbeda dengan di
> Massachussetts, jadi saya harus beradaptasi lagi ketika mengajar. Nah,
> kadang-kadang begitu ada mahasiswa saya yang bertanya, saya masih
> belum menangkap inti pertanyaannya, jadi saya bilang, coba ulangi
> lagi? Eh, mereka bilang nggak jadi. Mungkin mereka pikir dosennya ini
> ngetes apakah apakah mereka yakin dengan pertanyaan sendiri atau tidak
> (tertawa)
> >
> >
> >
> >
> > * * *
> >
> >
> > Nama: Hadi Susanto
> > Tanggal lahir: Lumajang, 27 Januari 1979
> > Istri: dr. Nurismawati Maghfira
> >
> >
> > Pekerjaan:
> > Dosen Matematika di University of Nottingham, Inggris.
> >
> >
> > Pendidikan:
> >
> > Msc dan PhD dari Twente Universiteit, Belanda.
> >
> > Sarjana Matematika ITB, Bandung.
> >
> >
> >
> > Penghargaan:
> >
> > Ganesa Prize (Mahasiswa Terbaik ITB) 2000.
> >
> >
> >
> > Karya Sastra:
> >
> >
> > Puisi
> > Graffiti Gratitude (YMS/Angkasa Bandung, 2001)
> > Les Cyberletters: antologi puisi cyberpunk (YMS, 2005)
> > Dian Sastro for President #3 (On/Off Book & Insist Press, 2005)
> >
> >
> > Cerpen
> > Merah di Jenin (FBA Press, 2002)
> > Jika Cinta (Senayan Abadi, 2004)
> > Dari Negeri Asing (Syaamil, 2001)
> > Graffiti Imaji (YMS, 2002)
> >
> >
> > Esai
> > Cyber Graffiti (YMS/Angkasa Bandung, 2002) dan Cyber Graffiti: edisi
> revisi (Jendela, 2004)
> >
> >
> > Karya ilmiah:
> > http://www.maths. nottingham. ac.uk/personal/ hs/
> >
> >
> >
> >
> > (Sumber: Koran Tempo, 18 Mei 2008)
> >
> > minds are like parachutes. they work best when open.
> >
> >
> > Indarta Aji <indarta_aji@> wrote:
> > kalau uang SPP di itb tahun 2008 ini sekitar 2.5 juta.....
> > totalnya uang masuk ditambah SPP 3.5 juta..... dan uang pembangunan
> bisa 0 rupiah tanpa ada syarat apapun...
> >
> > Jumlah beasiswa di ITB jauh lebih banyak daripada mahasiswa yang
> berhak mendapatkan beasiswa...
> > jadi tidak usah khawatir....
> > Bahkan ada teman saya yang tidak pernah membaya SPP sejak mester 1
> hingga sekarang semester 6 karena mendapatkan beasiswa. jadi waktu
> pertama kali masuk ITB cuma bayar sekitar (500 ribu untuk uang
> almamater, baju olah raga dan lain-lain) tapi untuk tahun 2008 kalau
> tidak salah 1 juta...
> >
> > Beasiswa dibagi menjadi beasiswa berprestasi dan ekonomi...selain
> itu juga ada beasiswa dari perusahaan asing yang jumlahny a bisa
> jutaan/bulan
> > untuk berprestasi dan perusahaan biasanya IPK diatas 3, untuk
> ekonomi cukup gaji orang tua dibawah 3 juta rupiah/ bulan dan IPK
> minimal 2.4, kalau mahasiswa baru pakainya bukan IPK. tapi nilai UAN
> (nggak butuh tinggi-tinggi amat).
> >
> > Kalau mau lebih jelas hubungi saya lewat email secara pribadi saja.
> >
> > ----- Pesan Asli ----
> > Dari: refki_ing9 <refki_ing9@>
> > Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups.com
> > Terkirim: Minggu, 18 Mei, 2008 17:23:19
> > Topik: [FISIKA] tentang uang semester itb
> >
> > nama saya refki mau nanya aku baru tamat sma n ingin masuk itb but
> > saya mau nanya uang semester di itb n mau nanya ada ga' beasiswa
bagi
> > calon mahasiswa n klu ada gimana cara mendapatkannya tanksya
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download
> sekarang juga.
> >
>

5.

[artikel chem-is-try.org] Berpuasa dan Metabolisme Logam Berat, Arse

Posted by: "mr.soetrisno" chemcafe@yahoo.com   mr.soetrisno

Mon Sep 1, 2008 11:01 pm (PDT)

Kategori Biokimia
Berpuasa dan Metabolisme Logam Berat, Arsenik
Oleh Soetrisno

Jutaan orang di beberapa negara terbelakang di dunia ini terpapar
terhadap kadar arsenik yang tinggi melalui air minum yang
terkontaminasi. Banyak dari mereka yang terpapar juga berpuasa selama
satu bulan penuh di bulan Ramadhan, dimana mereka tidak minum atau
makan di siang hari. Tetapi efek berpuasa terhadap metabolisme
arsenik belum diketahui sampai sekarang.

Keterpaparan jangka panjang terhadap arsenik dalam air minum
diketahui menyebabkan kanker kulit, paru-paru, kandung kemih dan
ginjal serta menyebabkan perubahan-perubahan pada kulit seperti
pigmentasi dan penebalan kulit. Terjadinya kanker yang disebabkan
oleh keterpaparan arsenik diyakini tergantung pada faktor makanan dan
gizi, yang bisa mempengaruhi metabolisme arsenik.

selengkapnya : http://www.chem-is-try.org/?sect=artikel&ext=188

Kami dari redaksi membuka kesempatan
bagi setiap orang untuk berpartisipasi dalam menulis artikel, profil
kimiawan, tanya pakar dalam rangka menyambut hari jadi situs ke-5
tahun. Bagi yang berminat silahkan menghubungi kami atau mengirimkan
artikelnya langsung ke redaksi@chem-is-try.org.

Jalinlah kemitraan dengan situs chem-is-try.org dengan menggunakan
banner-banner dibawah ini. Silahkan mengkopi kode banner yang ada
untuk di-paste pada blog atau situs yang saudara miliki.
[banner] http://www.chem-is-try.org/?sect=mitrakami

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Real Food Group

on Yahoo! Groups

What does real food

mean to you?

Moderator Central

An online resource

for moderators

of Yahoo! Groups.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: