Kamis, 02 Oktober 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2282

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (7 Messages)

1.1.
Salam Kenal From: sopyan_ioe
2a.
Re: HAKI SK From: Sekolah Kehidupan Mesir
3.
(Khutbah di Berlin): Kemenangan, Prestasi From: WORD SMART CENTER
4.
Selamat Idul Fitri 1429 From: WORD SMART CENTER
5.
Taqobbalallaahu minna waminkum From: ekadirna
6.
MEMAKNAI KEMENANGAN, MERAIH PRESTASI From: WORD SMART CENTER
7.
MENGENALI ORANG From: Benslamet Efsatu

Messages

1.1.

Salam Kenal

Posted by: "sopyan_ioe" sopyan_ioe@yahoo.co.id   sopyan_ioe

Wed Oct 1, 2008 10:16 pm (PDT)

Salam kenal aja buat semua, saya baru gabung di milis ini, dan sangat
tertarik, unik, sekolah kehidupan.. emang sih kalo dipikir, pada
dasarnya hidup dan di kehidupan kita ini adalah proses
belajar...belajar...belajar, sekolah dan menuntut ilmu dari pengalaman
kehidupan. Gitu aja dulu first comment-nya, terus ngomong2, barangkali
situs www.belajarilmu.com mungkin berguna bagi bapak, ibu, oom, tante
sekalian. Terima kasih.

2a.

Re: HAKI SK

Posted by: "Sekolah Kehidupan Mesir" eska_mesir@yahoo.com   eska_mesir

Wed Oct 1, 2008 10:16 pm (PDT)

ikut nimbrung
kita memang berbahagia
ketika ada komunitas lain
berniat membangun umat dan bangsa

namun ketika
dua komunitas yg berbeda
dengan satu nama

apa ini tidak akan membuat
masyarakat bingung?

apalagi komunitas lain ini
memiliki buku dan pelatihannya

--- On Fri, 9/26/08, epri_tsi <epri_tsi@yahoo.com> wrote:
From: epri_tsi <epri_tsi@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] HAKI SK
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Friday, September 26, 2008, 11:19 PM

Salah satu program kerja yang katanya tak terwujud pada periode

kepengurusan yang lalu adalah membuat Hak Paten atas Nama komunitas

Sekolah kehidupan, begitu kurang lebih Nursalam membacakan LPJ nya di

SItu Gintung beberapa waktu lalu.

Karena saya juga melihat ada komunitas2 lain yang mencoba membuat nama

dan jargon2 yang agak mirip, saya kira perlu difikirkan untuk segera

membuat Hak Paten SK ya.

Sekedar masukan saja.

Terimakasih.

Epri Tsaqib

** Berikut ini baru saja saya menemukan template tentang milis yang

saya temui ketika mencari kata "sekolah kehidupan" di groups yahoo.

LifeSharing Community :

"Jika setiap tempat adalah sekolah, maka setiap orang adalah guru".

LivingSchool Community adalah komunitas orang-orang yang mau belajar

dan mengambil hikmah dari setiap perjalanan kehidupan yang dilaluinya,

kumpulan orang-orang yang senantiasa belajar dari semua orang yang

ditemuinya, belajar dari setiap kejadian yang berlangsung di muka

bumi, setiap jam, menit dan detik.

See?

:)











3.

(Khutbah di Berlin): Kemenangan, Prestasi

Posted by: "WORD SMART CENTER" wordsmartcenter@yahoo.com   wordsmartcenter

Wed Oct 1, 2008 10:16 pm (PDT)



 

MEMAKNAI
KEMENANGAN, MERAIH PRESTASI

 

Khutbah Idul
Fitri 1429 H

 

H. Saiful Bahri, MA

 

Çááå ÃßÈÑ Çááå ÃßÈÑ Çááå ÃßÈÑ  Çááå ÃßÈÑ Çááå ÃßÈÑ Çááå ÃßÈÑ  Çááå ÃßÈÑ Çááå ÃßÈÑ Çááå ÃßÈÑ¡ áÇ Åáå ÅáÇ
Çááå ¡ Çááå ÃßÈÑ æááå ÇáÍãÏ .

ÇóáúÍóãúÏõ ááåö ÇáøóÐöíú ßóÊóÈó Úóáóì
ÇáúãõÄúãöäöíúäó ÇáÕøöíóÇãó Ýöí ÔóåúÑö ÑóãóÖóÇäó¡ æóÃóäúÒóáó Ýöíúåö ÇáõÞõÑúÂäó
åõÏðì áöáäøóÇÓö æóÈóíøöäóÇÊò ãöäú ÇáúåõÏóì æóÇáúÝõÑúÞóÇäö¡ æóÃóÔúåóÏõ Ãóäú
áÇó Åöáåó ÅöáÇøó Çááå æóÍúÜÏóåõ áÇó ÔóÜÑöíúßó áóåõ æóÃóÔúåóÏõ Ãóäøó ãõÍóãøóÏðÇ
ÚóÈúÏõåõ æóÑóÓõÜæúáõåõ.

Çóááøóåõãøó Õøóáøö æÓáã Úóáóì åóÐóÇ
ÇáäøóÈöíøö ÇáúßóÑöíúãö ãõÍóãøóÏò Õáì Çááå Úáíå æÓáã æóÚóáóì Çáöåö
æóÃóÕúÜÍóÇÈöåö æãóäú ÊóÈöÚóåõãú ÈöÅöÍúÓóÇäö Åöáóì ÇÎöÑö ÇáÒøóãóÇäö¡ ÃãÇ ÈÚÏ:

ÝóíóÇ ãóÚóÇÔöÑó ÇáúãõÓúáöãöíúäó ÑóÍöãóßõãõ
Çááå¡ ÃõæÕöíúßõãú æóÅöíøóÇíó ÈöÊóÞúæóÇ Çááåó ÝóÞúÏú ÝóÇÒó ÇáúÜãõÊøóÞõæúäó.

æóÞóÏú ÞÜóÇáó Çááåõ ÊóÚÇóáóì Ýöí
ÇáúÜÞõÑúÇóäö ÇáúßóÑöíúãö :(íóÇÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ ÇÊøóÞõæÇ Çááå
æóÞõæáõæÇ ÞóæúáÇ ÓóÏöíÏðÇ íõÕúáöÍú áóßõãú ÃóÚúãóÇáóßõãú æóíóÛúÝöÑú áóßõãú
ÐõäõæÈóßõãú æóãóäú íõØöÚö Çááå æóÑóÓõæáóåõ ÝóÞóÏú ÝóÇÒó ÝóæúÒðÇ ÚóÙöíãðÇ).

ØöÈÊãú æØÇÈó ãóãúÔÇßãú
æÊÈæøÃÊã ãä ÇáÌóäÉö ãóäÒáÇ ¡ Çááåã ÂãÜÜÜÜÜÜÜÜÜÜÜÜÜÜÜÜÜÜÜÜíä .

 

 

Allahu akbar 3x walillahilhamd

Kaum muslimin dan
muslimat yang dicintai Allah.

Allahu Akbar. Maha Besar Allah yang mengangkat derajat
orang bertakwa menjadi yang termulia di sisi-Nya. Di antara manusia lainnya,
para makhluk-Nya bahkan para malaikat-Nya sekalipun. Karena mereka mampu
mengesakan Allah dengan ketulusan, beribadah dengan totalitas penghambaan dan
membebaskan diri mereka dari hafa nafsu

Segala puji bagi-Nya yang memberikan fitrah suci dalam diri manusia sehingga bisa membedakan antara kebaikan dan keburukan, antara ketaatan dan kemaksiatan, antara keadilan dan kezhaliman dan antara ketundukan serta keangkuhan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah
keharibaan Sang Baginda, teladan umat manusia, Muhammad bin Abdillah Saw.,
manusia terbaik dari semua makhluk-Nya yang pernah, sedang dan akan ada di
bumi-Nya. Sosok penyayang yang sangat menyayangi umatnya. Sosok gigih yang tak
ringkih oleh berjuta rintangan dakwahnya. Saksikanlah, Ya Allah, kami menjadi
saksi baginya bahwa beliau telah menunaikan amanah-Mu menyampaikan risalah-Mu kepada
umatnya.

 

Allahu akbar 3x walillahilhamd.

Sudah sewajarnya bila
kita terus dan senantiasa bersyukur kepada Allah yang memberikan karunia-Nya
berupa bulan penggemblengan dan pendewasaan. Bulan Ramadan yang diharapkan
mampu mendidik dan membina nafsu kita yang kadang sulit dikendallikan. Dan
rasanya baru kemarin kita memulai sahur pertama, memulai puasa di awal hari
bulan suci ini.

Tak terasa, kemarin sore kita telah memungkasinya dengan buka puasa
terakhir di bulan suci ini. Ada rasa sedih dan perasaan gembira bercampur jadi
satu dalam jiwa. Sedih karena Ramadan telah berlalu sementara Bulan Ramadan ini belum kita
manfaatkan secara optimal dan maksimal untuk meningkatkan ketaqwaan kepada
Allah Swt. Dengan alasan sibuk, dengan alasan karir, dengan alasan keluarga,
dengan alasan ekonomi, dengan alasan tuntutan sosial serta berbagai alasan lainnya.
Padahal belum tentu Ramadan tahun depan dapat kita jumpai lagi. Karena belum
tentu usia kita akan sampai ke sana.

Di lain sisi, kita bergembira dan berbahagia karena mengingat janji Allah Swt
untuk orang yang beribadah di Bulan Ramadan dengan baik dan sungguh-sungguh.. Yaitu
janji ampunan dosa dan dikembalikan menjadi seperti bayi yang baru lahir, dalam
keadaan fitri yang tanpa dosa dan maksiat. Itulah sebabnya mengapa takbîr,
tahlîl, tasbîh dan tahmid kita kumandangkan hingga
pagi ini.

 

Allahu akbar X3 walillahilhamd

Kaum muslimin dan
muslimat yang dicintai Allah.

Pagi ini umat Islam di berbagai penjuru dunia merayakan kemenangannya. Mereka memang laik merayakannya. Kemenangan
yang diraih setelah berlatih dan berjuang melawan hafa nafsu. Berlatih jujur meski
tanpa pengawas. Berlatih mengasah kepekaan jiwa yang jauh dari rasa gengsi dan tendensi
lain. Berlatih dermawan dan ringan tangan kepada yang memerlukan bantuan.
Berlatih menahan diri dari berlebihan mengonsumsi yang dihalalkan Allah apalagi
dari yang dilarang oleh-Nya. Dan mereka memang laik untuk menang, karena mereka
benar-benar dimudahkan dan dijauhkan dari kemurkaan Allah tersebut.

Nuansa kebahagiaan kita rasakan karena kita benar-benar merasakan sentuhan
cinta dan kasih sayang Ar-Rahman. Bukan hanya nuansa kepuasan spiritual yang
tertuang dalam kekhusyukan dan ketenangan dalam sujud dan tilawah. Namun ada
kepuasan dalam berbuat baik. Di samping itu limpahan karunia Allah yang
berbentuk materi pun mengalir tiada terbendung. Bagi jiwa yang qana'ah hal
ini sungguh lebih dari yang ia harapkan.

Kita berbahagia karena harapan ampunan dan janji pembebasan-Nya seolah
berada di depan mata. Kita pun berbahagia karena orang-orang yang berada di
sekeliling kita juga merasakannya. Coba rasakan dalam doa-doa malam dan
lailatul qadar, kemudian khatmil Qur'an. Ratusan, bahkan ribuan pasang
mata mengalirkan air bening tanda kepasrahan dan pengakuan. Kenikmatan yang tak
bisa terkatakan oleh huruf. Karena aliran air itu mengalir tanpa huruf kecuali
ucapan kepasrahan dan keinsyafan.

Orang-orang yang jauh dengan kita juga merasakannya. Baik memiliki hubungan
kekerabatan dengan kita ataupun tidak. Itulah kemenangan cinta di hari fitri
ini. Ketika cinta mengusir dengki. Ketika cinta menggeser dendam. Ketika cinta
menggantikan hasad, dan rasa permusuhan. Persaudaraan yang bersemi mekar
menjadi tautan nan kokoh tak tergoyahkan.

Salah paham, buruk sangka, ketersinggungan, kekhilafan, kekonyolan yang
disengaja dan tak disengaja. Semua seolah sirna di hari kemenangan cinta ini.

Kisah bayi kecil Musa as merupakan sampel dan contoh nyata kemenangan
cinta. Allah menyelamatkan Musa as melalui cinta yang diturunkan di hati
Fir`aun, musuh Allah dan juga kelak musuh Musa as. "…Dan Aku telah
melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku…"(QS.20: 39) 

Sampai pun Fir`aun, tetap bisa mencintai–dengan izin Allah–Musa kecil. Dan
setiap orang yang melihatnya akan merasa sayang kepadanya. Kekerasan hati musuh
Allah pun luluh oleh pancaran cinta itu. Semoga pada hari ini kita meraih
kemenangan cinta itu.

Madrasah pembekalan ini telah berakhir. Siapa pun kita, tamu istimewa
tersebut akan berlalu. Waktu kita untuk menikmati obral pembekalan ini juga
sudah usai. Bahkan Allah pun mengumumkan hari kemenangan cinta dengan simbol
pembebasan dari segala murka-Nya.

Hati mana yang tak berbinar meraih jutaan rahmat dan cinta yang tak
terbilang. Harapan ampunan yang tak tersia-siakan. Permohonan lindungan dari
kemurkaan yang dikabulkan.

Ambil contoh sederhana. Al Qur'an, terdiri dari 318.304 huruf. Rasulullah
Saw. menjelaskan bahwa satu huruf mendapatkan sepuluh kebaikan. Disamping itu
amal baik dibulan ini dilipatkan menjadi 70 kali lipat. Jika kita mengkhatamkan–sekali
saja–bacaan Al Qur'an di bulan ini, maka kita akan mendapatkan angka fantastis:
222.812.800 kebaikan. Itu belum hitungan huruf-huruf yang dobel. Belum lagi
kalau kita mau menadabburinya. Belum lagi kalau kita baca dalan shalat. Dan
seterusnya. Sedang shalat wajib kita selama sebulan ini bila kita hitung secara
matematis, juga akan menghasilkan angka yang cukup besar:10.500.

Kita semakin melengkapinya dengan latihan jujur dan terbuka dengan diri
sendiri. Latihan pengendalian emosi. Latihan penguasaan diri. Latihan
menghadapi situasi yang sebelumnya tidak diperkirakan. Dari latihan-latihan ini
tanpa kita sadari mempola hidup kita secara rapi. Akankah kita kembali seperti
semula sebelum datangnya Ramadan.

Lalu syetan manakah yang membisikkan keputusasaan tersebut? Nafsu manakah
yang bebal mencerna peluang emas ini? Hawa yang manakah yang meniupkan keraguan
janji Allah tersebut?

Momentum mahal ini sudah seharusnya kita gunakan untuk mengendalikan diri
kita agar senantiasa terkondisikan untuk tetap memelihara cinta Allah yang
telah kita raih di bulan ini. Jangan kita kotori dengan kemunafikan, kekerdilan
jiwa, kebodohan masa lalu yang diulang serta kelalaian.

Salah satu tanda kemenangan cinta ini adalah:

Pertama, kebahagiaan memaafkan dan merelakan kekhilafan saudara kita. Nuansa
humanis yang kuat ini terbina secara otomatis manakala kita mendapatkan tuangan
cinta langit yang bersih dari hawa nafsu.

Kedua, ciri lain kemenangan ini adalah kesedihan. Sedih? Yaitu, sedih yang
melahirkan kekuatan berbuat lebih baik. Karena kesempatan itu akankah kita
dapatkan di tahun mendatang?

Kita selalu ingat apa yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah Saw. Enam
bulan setelah Ramadan berlalu mereka senantiasa berdoa, "Ya Allah terimalah
amalan kami di bulan Ramadan". Mereka memohon penerimaan dari kepasrahan
tersebut. Enam bulan berikutnya mereka berdoa, "Ya Allah sampaikanlah kami
pada bulan Ramadan". Harapan yang kuat untuk kembali menemukan kemenangan
cinta. Ya, seandainya manusia tahu apa yang ada dalam bulan Ramadan, niscaya
mereka akan berharap adanya Ramadan di sepanjang tahun.

Namun, kemenangan ini segera sirna manakala kita ingkari janji taubat kita
dengan permainan iman, menggampangkan serta menyepelekan perbuatan dosa. Dan
akan melemah tatkala kita lupa mengagungkan Allah. Senang dipuji serta mencari
pamrih dunia.

Sungguh, hitungan matematis kita tadi hanya pendekatan optimisme berbuat
baik dan berpeluang baik. Namun, jika dibandingkan dengan karunia Allah.
Bagaikan sehelai benang yang dicelupkan dalam air laut nan luas tak bertepi..
Nikmat hidup, iman, persaudaraan, kesehatan dan berbagai fasilitas lain. Semua
tak pernah Allah pajaki. Karena frame kehidupan kita adalah penghambaan
yang sebenar-benarnya kepada-Nya.

 

Allahu akbar X3 walillahilhamd

Kaum muslimin dan
muslimat yang dicintai Allah.

Bulan Syawal adalah lembaran baru dalam hidup kita. Bulan pembenahan dan
peningkatan pencapaian yang kita raih di bulan Ramadan. Terlecut semangat sabda
kenabian, "Barang siapa yang harinya sekarang lebih baik dari kemarin
maka beruntunglah ia..."

Sudahkah kita memiliki rencana? Mempertahankan -setidaknya- kejujuran yang
kita latih sebulan penuh. Rasa lapang dada yang mulai bersemai dalam dada. Persaudaraan
yang erat dan rasa persatuan yang terlihat mengental. Peka sosial dan ringan
tangan. Rajin menyambangi kitab Allah, al-Quran. Mulai terbiasa melakukan
shalat malam. Benarkah kita mempunyai niat dan keinginan mempertahankan capaian
prestasi tersebut.

Ataukah sebaliknya, justru kita bermaksud menjadikan bulan ini sebagai
bulan pelampiasan. Setelah sebulan penuh merasa terkekang, kemudian merasa
perlu melepas kekangan itu. Kini, puas melampiaskan segalanya.

Jika pilihan kedua yang kita ambil maka sangat merugilah kita. Na'udzubillah
min dzalik. Karena karakter dan jiwa tidaklah mudah membangunnya. Saat ini
kita tertolong untuk itu. Apakah kemudian kita menghancurkannya hanya demi
kepuasan sesaat.

Apalagi jika kemudian bekas dan pengaruh ibadah kita
justru tenggelam dengan sikap-sikap kita yang kurang baik. Takutnya apa yang
disabdakan Rasulullah saw. menimpa kita, waliyâdzubilLâh. Abu Hurairah
ra. meriwayatkan sabda Rasul saw.,

« ÃÊÐÑæä ãä ÇáãÝáÓ¿ ÞÇáæÇ ÇáãÝáÓ ÝíäÇ ãä áÇ
ÏÑåã áå æáÇ ãÊÇÚ. ÝÞÇá Úáíå ÇáÕøáÇÉ æÇáÓøáÇã : Åäø ÇáãÝáÓ ãä ÃãøÊì ãä íÃÊì íæã
ÇáÞíÇãÉ ÈÕáÇÉ æÕíÇã æÒßÇÉ ¡ æíÃÊì ãä ÞÏ ÔÊã åÐÇ æÞÐÝ åÐÇ æÃßá ãÇá åÐÇ æÓÝß ÏÇã
åÐÇ æÖÑÈ åÐÇ. ÝíÚØì åÐÇ ãä ÍÓäÇÊå æåÐÇ ãä ÍÓäÇÊå. ÝÃäø ÝäöíÊú ÍÓäÇÊå ÞÈá Ãä
íÞÖì ãÇÚáíå ¡ ÃÎÐ ãä ÎØÇíÇåã. ÝØÑöÍóÊú Úáíå Ëãø ØÑÍ Ýì ÇáäøÇÑ » (ÑæÇå ãÓáã)

Artinya : "Tahukah kalian semua,
siapakah orang yang bangkrut itu ? Tanya Rasulullah kepada para sahabatnya. Mereka pun menjawab: orang
yang bangkrut menurut kami adalah mereka yang tak memiliki uang dan harta benda.
Kemudian Rasulullah bersabda: "Orang yang benar-benar pailit di antara umatku
ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (banyak) pahala shalat, puasa
dan zakat; tapi (sementara itu) datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena
ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si
itu, dan memukul si ini. Maka diberikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si
ini dan si itu. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi
apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (yang pernah
di dzaliminya) dan ditimpakan kepadanya. Kemudian dicampakkanlah ia ke api
neraka". (HR. Muslim)

 

Allahu akbar X3 walillahilhamd

Kaum muslimin dan
muslimat yang dicintai Allah.

Bulan Ramadan mendidik
umat Islam dari berbagai dimensi. Dari sejak pengendalian emosi seperti di
atas. Membiasakan kejujuran dan rasa kasih sayang serta kejujuran serta menekan
dan meminimalisir dusta, sifat dan sikap hipokrit, iri dan dengki serta rasa
permusuhan. Menahan diri dari sifat berlebihan. Karena Ramadan mengajarkan
penghematan dan melawan pola hidup konsumtif.

Di samping itu melalui
bulan ini Allah mendidik akal kita. Karena dengan akallah orang mukmin meraih derajat
yang tinggi di sisi-Nya. Akal yang digunakan dengan semestinya.

Tapi sebaliknya, bila
kita menyia-nyiakan karunia Allah yang satu ini, bisa jadi kita akan
menyesalinya kelak. Sejenak kita simak pengakuan jujur mereka. Orang-orang
gagal yang tidak lulus dalam ujian kehidupan ini. Penyebab mereka terjerembab
dalam neraka Sa'ir. Simaklah penuturan mereka nanti "…. Sekiranya kami
mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk
penghuni neraka yang menyala-nyala". (QS. 67:10)

Mereka
adalah orang-orang yang tak mau menggunakan karunia mahal yang diberikan Allah
kepada hamba-Nya. Untuk menempuh ujian kehidupan. Menjadi orang-orang pilihan. Menjadi
yang terbaik.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal". (QS. 3:190)

Seharusnya dengan akal
tersebut manusia bisa melambungkan dirinya melampaui ketaatan super para malaikat.
Meraih cinta Allah bersama orang-orang
yang mencintai-Nya.

Derivasi kata "a qa la" diulang dalam
al-Qur'an sebanyak 49 kali. Semuanya berbentuk fi`il mudhâri' (present/countinuous
tense) kecuali satu berbentuk fi`il mâdhî (past tense). "Ta'qilûn"
24 kali, "ya'qilûn" 22 kali. 'Aqala, na'qilu dan ya'qilu;
masing-masing sekali. Ini belum kata-kata derifatif dari "fakara" yang
juga diulang sebanyak 18 kali. Keduanya berarti berpikir. Menariknya adalah
ketika Allah mengulang-ulang "afalâ ta'qilûn" (Tidakkah kalian
berpikir) sebanyak 13 kali. Ini mengindikasikan bahwa agama bukan merupakan
sebuah doktrin yang tak bisa diterima akal. Bahwa aturan-aturan yang diturunkan
dari langit sebagai bahan ujian manusia di bumi tidaklah sulit untuk dipahami.
Dalam setiap masa, Allah mengutus para rasul-Nya untuk menjelaskannya. Hingga
datang penutup para rasul itu, Muhammad Saw.

Namun, ada hal lain yang
kadang membuat manusia yang lemah lagi bodoh ini terlalu mendewakan akal. Ia
dijadikan satu-satunya sandaran yang dikultuskan. Bahwa akal adalah
segala-galanya. Padahal akal ini juga sebagaimana hati, digunakan sebagai
sarana kekhilafahan yang dibimbing dan dipedomani dengan ajaran yang dibawa
seorang Rasul Allah. Akal tidak untuk didewakan dan dikultuskan, sebagaimana
hati dan perasaan tidak pula untuk diperturutkan secara emosional.

Maka dari itu al-Quran
tak pernah memuat secara langsung kata "al-aqlu" (akal); ini dimaksudkan
–walLâhu a'lam"– agar kita juga tidak terlalu mendewakan akal. Yang
dipuji Allah adalah proses menggunakan akal. Dianjurkan dan dijadikan sarat
meraih prestasi dan posisi yang tinggi di sisi-Nya sebagai orang yang beriman
dan berilmu.

Pengkultusan akal ini
suatu saat bisa berakibat pengultusan diri. Pada saat kekuasaan dan harta
digenggam. Pada saat tak ada orang yang berani mengatakan tidak untuk melawan keputusaannya.
Pada saat semua orang terdiam, bungkam oleh keterpaksaan. Saat itulah
firaun-firaun Musa menjelma menjadi dzat yang merasa besar. Congkak namun dungu
"…(Seraya) berkata: "Akulah Tuhanmu yang paling tinggi". (QS. 79:24)

 

Allahu akbar X3 walillahilhamd

Kaum muslimin dan
muslimat yang dicintai Allah.

Karunia besar Allah
berupa bulan Ramadan sudah selaiknya kita syukuri. Sudahkah kita berterimakasih
kepada Allah setiap harinya? Dengan apa? Bagaimana?

"Allah memberi kita hadiah 86.400
detik setiap harinya. Sudahkah kita menggunakan satu detik saja untuk
mengucapkan "terima kasih?"

Di Jerman, setiap usai kuliah para
mahasiswa mengetukkan tangan atau memukul meja sebagai tanda ucapan terima
kasih. Sebuah tradisi yang merupakan ungkapan terima kasih kepada dosen yang
telah mengajar dan menyampaikan ilmunya.

Sudahkah pada hari yang berbahagia
ini kita bersyukur kepada orang tua kita, suami atau istri kita, anak-anak
kita, kakak dan adik kita, teman seprofesi dan sekantor kita, tetangga dan
teman dekat kita, sanak famili dan orang-orang yang kehadirannya kadang tak
kita rasakan telah memberi kontribusi bagi kita.

Pakaian yang kita pakai, berapa
banyak tangan terlibat memprosesnya.

Makanan yang kita makan, berapa
banyak tangan yang berjasa

Gedung-gedung megah yang kita
tempati atau banggakan, berapa banyak keringat yang tercurah.

Jalanan yang bagus, kendaraan,
sarana komunikasi, berapa banyak pihak yang terlibat dalam kehidupan harian
kita.

Hingga kita menjadi seperti sekarang
ini, berkat sentuhan dan didikan berapa orang?

Jika ini mampu kita renungi bersama,
maka kita akan sangat mudah berterima kasih pada orang lain. Setelah itu kita
akan dengan ringan mampu menyukuri karunia Allah atas nikmat-nikmat-Nya. Karena
itu, sangat benar apa yang disabdakan Baginda Rasulullas Saw:

æÚä ÃÈí ÓÚíÏ  ÇáÎÏÑí ÑÖí Çááå Úäå ¡ ÞÇá
ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã : « ãä áã íÔßÑ ÇáäÇÓ áã íÔßÑ Çááå ÚÒ æÌá ») ÑæÇå ÃÍãÏ æÇáÊÑãÐí æÍÓäå
..(

Artinya: Abu Said al-Khudry meriwayatkan dari Rasulullah Saw, bersabda,
"Barang siapa yang tidak (mau) berterima kasih kepada manusia, dia sama
dengan tidak bersyukur kepada Allah" (HR. Ahmad dan
Tirmidzi, Hadits Hasan)

Hingga saat ini bangsa
kita belum juga pulih dari krisis multi dimensi. Kemiskinan masih menjadi hantu
menakutkan. Sementara para tokoh publik semakin menyontohkan perilaku negatif.
Perselingkuhan, korupsi, manipulasi, money politic. Apakah karena kebebasan
pers yang terlalu didewakan atau karena euforia demokrasi yang belum sembuh
akibat tekanan 30 tahun lebih lamanya.

Namun, saatnya kini kita
bangkit. Mengajak semua elemen bangsa dan kader umat ini untuk bersama
membangun Indonesia baru. Indonesia yang beradab dan berkarakter kuat. Karena
bangsa kita memiliki kekayaan yang luar biasa.

Negeri kita sangatlah
kaya. Orang yang tinggal di tengah gurun membayangkannya sebagai prototipe
negeri surga. Konon, tongkat yang ditancap berubah menjadi tanaman. Tanahnya
subur nan hijau penuh kemakmuran.  

Lihatlah kekayaan negeri
kita. Sumber alam yang melimpah. Sebut saja PT Freeport Indonesia (PTFI).
Selama 1978-2002, PTFI bisa mengeduk 300.000 ton biji batu-batuan perhari.
Wilayah kerja kontraknya ada dua, blok A dan B. Blok A, meliputi dataran
Grasberg dan Etsberg, luasnya 10.000 hektar. Total kandungan biji batuan 2,615
miliar ton. Jika setiap tonnya mengandung 1 gram emas, sama dengan bernilai
2,615 miliar gram emas. Jika harga emas Rp 100.000 pergram, maka PTFI bisa mengantongi
Rp 261,5 trilyun. Ini baru uang dari hasil emas. Padahal ada juga kandungan
perak dan tembaga. Itu baru hitung-hitungan di Blok A. Belum blok B. Bagaimana
di dataran lain di negeri Papua. Baru Papua saja. Bagaimana dengan kekayaan
kayu di Kalimantan?. Belum lagi keindahan laut di kepulauan Maluku, dan gas
alam cair di Aceh, kekayaan minyak di Sumatra? Kekayaan alam di pulau-pulau
lain.

Masihkah setelah ini
kita tidak mengatakan bahwa negeri kita adalah KAYA? Tapi yang perlu diwaspadai
jangan sampai kekayaan dan kemakmuran ini melenakan kita, sehingga kita
mengikuti jejak kaum Saba. Kaum yang ditenggelamkan Allah karena tak pandai
mensyukuri nikmat-Nya. Allah mengirimkan tentaranya berupa air. Air yang
menjebol bendungan Ma'rib yang kokoh dan megah.

Bisa jadi disebabkan
karena kezhaliman sebagian kita, maka Allah timpakan pada semuanya. Seperti
yang difirmankan:

 

(æóÇÊøóÞõæÇú
ÝöÊúäóÉð áÇøó ÊõÕöíÈóäøó ÇáøóÐöíäó ÙóáóãõæÇú ãöäßõãú ÎóÂÕøóÉð æóÇÚúáóãõæÇú
Ãóäøó Çááåó ÔóÏöíÏõ ÇáúÚöÞóÇÈö)

"Dan Peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kalian. Dan ketahuilah bahwa
Allah amat keras siksaan-Nya." (QS. Al Anfal: 25). Naudzubulillah,
jangan sampai hal ini menimpa negeri kita yang sangat kita cintai.

Maka bersyukur merupakan
sebuah keharusan. Negeri kita kaya. Anak-anak negerinya juga tak sedikit yang
menjadi konsultan perusahaan minyak di nagara-negara teluk. Menjadi pakar-pakar
teknologi canggih di negara-negara Eropa. Tak sedikit juga kader-kader cerdas
di Amerika, Australia dan Asia. Ini belum para kiyai dan tokoh masyarakat di
dalam negeri. Alumnus berbagai perguruan tinggi juga tidak terhitung jumlahnya.

Yang diperlukan hanya
satu dua hal. Profesionalisme dalam pengelolaan. Baik mengelola SDM ataupun
mengelola SDA. Dan satu lagi KEBERSAMAAN serta PERSATUAN.

 

Allahu akbar X3
walillahilhamd

Kaum muslimin dan
muslimat yang dicintai Allah.

Marilah melalui momentum
ini kita bisa memaknai hari kemenangan dan kebahagiaan ini dengan kembali
merenungi fitrah kita. Kembali pada fitrah kita, menyukai kebenaran dan
kebaikan. Sangat akrab dengan nilai-nilai ketundukan dan ketaatan pada Allah.
Selain itu terefleksi melalui kebaikan sosial dengan bermanfaat untuk sesama, memaafkan,
berlapang dada, berterimakasih, saling menolong demi kebaikan bersama.

Jika ini bisa
benar-benar mempertahankan ini maka kita akan optimis mampu membangun kembali
Bangsa Indonesia.

Memaknai kebangkitan
bangsa kita yang telah melewati seabad ini juga seyogyanya mengingatkan kita
akan jerih payah nenek moyang kita, para pejuang yang telah mencurahkan jiwa
raganya demi rela anak cucu mereka hidup dengan mapan jauh lebih makmur dari
kehidupan mereka yang sarat dengan penderitaan dan perjuangan.

Maka selayaknya juga
saat ini kita bersyukur pada Allah. Rasa syukur yang akan terefleksikan seperti
yang disinyalir oleh Rasulullah Saw, seperti yang diriwayatkan sahabat Jabir
bin Abdullah ra. juga sahabat Irbadh bin Sariyah ra.

Úä ÚÑÈÇÖ Èä ÓÇÑíÉ Úä ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã
ÞÇá : « ÎíÑ
ÇáäÇÓ ÃäÝÚåã ááäÇÓ » (ÕÍÍå ÇáÃáÈÇäí) .

Artinya: "Sebaik-baik
manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya" (Dishahihkan
oleh Imam al-Albany).

 

Allahu akbar X3
walillahilhamd

Kaum muslimin dan
muslimat yang dicintai Allah.

Marilah kita gunakan
kesempatan yang baik ini untuk bermunajat kepada Allah. Memohon cinta-Nya agar
tetap tertancap dalam dada ini hingga kita kembali kepada-Nya. Jangan Ia ganti
dengan kemurkaan-Nya yang tak terbendung oleh apa dan siapa pun.

Ya Rahman
genggamlah jiwa ini. Karena ia ada pada "jari-jari" kekuasaan-Mu. Tunjukkan kemana hati
ini berlabuh, jika tidak ke pangkuan kasih sayang-Mu. Pahamkan jiwa dan hati
ini agar tak mendustai kebeningannya. Jangan Kau pekatkan ia karena nafsu dan
bisikan. Bisikan apapun, ya Halîm. Karena kami telah berkali-kali jatuh.
Jangan bosan Engkau menuntun. Jangan enggan Engkau ulurkan lagi. Entah sampai
kapan hamba-hamba-Mu menyesal, kemudian menyesal dan menyesal lagi.
Satu-satunya hal yang tak kami sesali adalah menjadi makhluk-Mu. Karena Engkau
tiada pernah bosan mengasihi dan memberikan cinta. Karena Engkau selalu … ya kami
yakin selalu bersama kami. Meski kami telah berkali-kali melukai cinta-Mu
dengan maksiat dan dosa.

 

Çááåã ÇÛÝÑ ááãÄãäíä æÇáãÄãäÇÊ ÇáÃÍíÇÁ ãäåã æÇáÃãæÇÊ
Åäß ÓãíÚ ÞÑíÈ ãÌíÈ ÇáÏÚæÇÊ. Çááåã ÇÛÝÑ æÇáÏíäÇ æÇÑÍãåã ßãÇ ÑÈøæäÇ ÕÛÇÑÇ æáÃÕÍÇÈ
ÇáÍÞæÞ ÚáíäÇ íÇ ÛÝæÑ ÑÍíã.

Çááåã ÇäÕÑ ÅÎæÇääÇ ÇáãÓÊÖÚÝíä
æÇáãÌÇåÏíä Ýí ßá ãßÇä. Çááåã æÍøÏ ÕÝæÝåã æÇäÕÑåã Úáì ÃÚÏÇÆåã. Çááåã ÃáøÝ Èíä
ÞáæÈäÇ ßãÇ ÃáÝÊó Èíä ÇáãåÇÌÑíä æÇáÃäÕÇÑ.Çááåã ÊÞÈøá ÕáÇÊäÇ æÕíÇãäÇ æÞíÇãäÇ
æÊÎÔÚäÇ æÊããøã ÊÞÕíÑäÇ íÇ ÑÍãä. Çááåã ÅäÇ äÓÃáß ÝÚá ÇáÎíÑÇÊ æÊÑß ÇáãäßÑÇÊ æÍÈ
ÇáãÓÇßíä . Çááåã Åäß ÚÝæø ÊÍÈø ÊÇÚÝæ ÝÇÚÝ ÚäøÇ . ÑÈøäÇ ÂÊäÇ Ýí ÇáÏäíÇ ÍÓäÉ æÝí
ÇáÂÎÑÉ ÍÓäÉ æÞäÇ ÚÐÇÈ ÇáäÇÑ. æÇáÍãÏ ááå ÑÈø ÇáÚÇáãíä . ÌÚáäí Çááå æÅíÇßã ãä
ÇáÐíä íÓÊãÚæä ÇáÞæá ÝíÊÈÚæä ÃÍÓäå . ÊÞÈá Çááå ãäÇ æãäßã ÕÇáÍ ÇáÃÚãÇá ¡ æßá ÚÇã
æÃäÊã ÈÎíÑ .

 

Berlin, 1 Syawal 1429 H/30 september 2008 M

 

====================================================================

 

4.

Selamat Idul Fitri 1429

Posted by: "WORD SMART CENTER" wordsmartcenter@yahoo.com   wordsmartcenter

Wed Oct 1, 2008 10:16 pm (PDT)

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kami segenap pegiat Word Smart Center mengucapkan SELAMAT IDUL FITRI 1429 H dan minta ma'af lahir-batin atas semua kesalahan selama ini. Taqabalallhu minna wa minkum.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wa barakatuh.

=======================================

WORD SMART CENTER adalah sebuah komunitas --online dan offline-- tempat belajar mengasah kecerdasan dalam berbahasa (berbicara, mendengar, membaca, dan menulis) dan bercita-cita membangun bangsa lewat pelatihan/sekolah menulis, literary agency, penerbitan, distributor, toko buku, dan taman baca.

Bagi siapa saja berminat belajar mengasah kecerdasan berbahasa dan menjadi bagian dari pecinta buku, silahkan bergabung di milis wordsmartcenter@yahoogroups.com

5.

Taqobbalallaahu minna waminkum

Posted by: "ekadirna" ekadirna@yahoo.com   ekadirna

Wed Oct 1, 2008 10:16 pm (PDT)

Untuk semua temen2,saudara2ku pembelajar n murid Sekolah Kehidupan

Selamat Aidil Fitri 1429 H
Minal Aidin Wal Faidzin
Taqobbalallaahu minna wa minkum............

6.

MEMAKNAI KEMENANGAN, MERAIH PRESTASI

Posted by: "WORD SMART CENTER" wordsmartcenter@yahoo.com   wordsmartcenter

Wed Oct 1, 2008 10:16 pm (PDT)


MEMAKNAI KEMENANGAN, MERAIH PRESTASI

Khutbah Idul Fitri 1429 H

H. Saiful Bahri, MA

الله أكبر الله أكبر الله أكبر  الله أكبر الله أكبر الله أكبر  الله أكبر الله أكبر الله أكبر، لا إله إلا الله ، الله أكبر ولله الحمد .
اَلÙ'Ø­ÙŽÙ…Ù'دُ للهِ الÙ'َذِيÙ' كَتَبَ عَلَى الÙ'مُؤÙ'مِنِيÙ'Ù†ÙŽ الصÙ'ِيَامَ فِي Ø´ÙŽÙ‡Ù'رِ رَمَضَانَ، ÙˆÙŽØ£ÙŽÙ†Ù'زَلَ فِيÙ'هِ الُقُرÙ'آنَ هُدًى لِلنÙ'َاسِ وَبَيÙ'ِنَاتٍ مِنÙ' الÙ'هُدَى وَالÙ'فُرÙ'قَانِ، ÙˆÙŽØ£ÙŽØ´Ù'هَدُ Ø£ÙŽÙ†Ù' لاَ إِلهَ إِلاÙ'ÙŽ الله ÙˆÙŽØ­Ù'ـدَهُ لاَ شَـرِيÙ'ÙƒÙŽ لَهُ ÙˆÙŽØ£ÙŽØ´Ù'هَدُ Ø£ÙŽÙ†Ù'ÙŽ مُحَمÙ'َدًا عَبÙ'دُهُ وَرَسُـوÙ'لُهُ.
اَللÙ'َهُمÙ'ÙŽ صÙ'ÙŽÙ„Ù'ِ وسلم عَلَى هَذَا النÙ'َبِيÙ'ِ الÙ'كَرِيÙ'مِ مُحَمÙ'َدٍ صلى الله عليه وسلم وَعَلَى الِهِ وَأَصÙ'ـحَابِهِ ومَنÙ' تَبِعَهُمÙ' بِإِحÙ'سَانِ إِلَى اخِرِ الزÙ'َمَانِ، أما بعد:
فَيَا مَعَاشِرَ الÙ'مُسÙ'لِمِيÙ'Ù†ÙŽ رَحِمَكُمُ الله، أُوصِيÙ'كُمÙ' وَإِيÙ'َايَ بِتَقÙ'وَا اللهَ فَقÙ'دÙ' فَازَ الÙ'ـمُتÙ'َقُوÙ'Ù†ÙŽ.
وَقَدÙ' قـَالَ اللهُ تَعاَلَى فِي الÙ'ـقُرÙ'اَنِ الÙ'كَرِيÙ'مِ :(يَاأَيÙ'ُهَا الÙ'َذِينَ ءَامَنُوا اتÙ'َقُوا الله وَقُولُوا Ù‚ÙŽÙˆÙ'لا سَدِيدًا يُصÙ'لِحÙ' لَكُمÙ' أَعÙ'مَالَكُمÙ' وَيَغÙ'فِرÙ' لَكُمÙ' ذُنُوبَكُمÙ' ÙˆÙŽÙ…ÙŽÙ†Ù' يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدÙ' فَازَ فَوÙ'زًا عَظِيمًا).
طِبتمÙ' وطابَ Ù…ÙŽÙ…Ù'شاكمÙ' وتبوÙ'أتم من الجَنةِ مَنزلا ØŒ اللهم آمــــــــــــــــــــين .

Allahu akbar 3x walillahilhamd
Kaum muslimin dan muslimat yang dicintai Allah.
Allahu Akbar. Maha Besar Allah yang mengangkat derajat orang bertakwa menjadi yang termulia di sisi-Nya. Di antara manusia lainnya, para makhluk-Nya bahkan para malaikat-Nya sekalipun. Karena mereka mampu mengesakan Allah dengan ketulusan, beribadah dengan totalitas penghambaan dan membebaskan diri mereka dari hafa nafsu
Segala puji bagi-Nya yang memberikan fitrah suci dalam diri manusia sehingga bisa membedakan antara kebaikan dan keburukan, antara ketaatan dan kemaksiatan, antara keadilan dan kezhaliman dan antara ketundukan serta keangkuhan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah keharibaan Sang Baginda, teladan umat manusia, Muhammad bin Abdillah Saw., manusia terbaik dari semua makhluk-Nya yang pernah, sedang dan akan ada di bumi-Nya. Sosok penyayang yang sangat menyayangi umatnya. Sosok gigih yang tak ringkih oleh berjuta rintangan dakwahnya. Saksikanlah, Ya Allah, kami menjadi saksi baginya bahwa beliau telah menunaikan amanah-Mu menyampaikan risalah-Mu kepada umatnya.

Allahu akbar 3x walillahilhamd.
Sudah    sewajarnya bila kita terus dan senantiasa bersyukur kepada Allah yang memberikan karunia-Nya berupa bulan penggemblengan dan pendewasaan. Bulan Ramadan yang diharapkan mampu mendidik dan membina nafsu kita yang kadang sulit dikendallikan. Dan rasanya baru kemarin kita memulai sahur pertama, memulai puasa di awal hari bulan suci ini.
Tak terasa, kemarin sore kita telah memungkasinya dengan buka puasa terakhir di bulan suci ini. Ada rasa sedih dan perasaan gembira bercampur jadi satu dalam jiwa. Sedih karena Ramadan telah berlalu sementara Bulan Ramadan ini belum kita manfaatkan secara optimal dan maksimal untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt. Dengan alasan sibuk, dengan alasan karir, dengan alasan keluarga, dengan alasan ekonomi, dengan alasan tuntutan sosial serta berbagai alasan lainnya. Padahal belum tentu Ramadan tahun depan dapat kita jumpai lagi. Karena belum tentu usia kita akan sampai ke sana.
Di lain sisi, kita bergembira dan berbahagia karena mengingat janji Allah Swt untuk orang yang beribadah di Bulan Ramadan dengan baik dan sungguh-sungguh. Yaitu janji ampunan dosa dan dikembalikan menjadi seperti bayi yang baru lahir, dalam keadaan fitri yang tanpa dosa dan maksiat. Itulah sebabnya mengapa takbîr, tahlîl, tasbîh dan tahmid kita kumandangkan hingga pagi ini.

Allahu akbar X3 walillahilhamd
Kaum muslimin dan muslimat yang dicintai Allah.
Pagi ini umat Islam di berbagai penjuru dunia merayakan kemenangannya. Mereka memang laik merayakannya. Kemenangan yang diraih setelah berlatih dan berjuang melawan hafa nafsu. Berlatih jujur meski tanpa pengawas. Berlatih mengasah kepekaan jiwa yang jauh dari rasa gengsi dan tendensi lain. Berlatih dermawan dan ringan tangan kepada yang memerlukan bantuan. Berlatih menahan diri dari berlebihan mengonsumsi yang dihalalkan Allah apalagi dari yang dilarang oleh-Nya. Dan mereka memang laik untuk menang, karena mereka benar-benar dimudahkan dan dijauhkan dari kemurkaan Allah tersebut.
Nuansa kebahagiaan kita rasakan karena kita benar-benar merasakan sentuhan cinta dan kasih sayang Ar-Rahman. Bukan hanya nuansa kepuasan spiritual yang tertuang dalam kekhusyukan dan ketenangan dalam sujud dan tilawah. Namun ada kepuasan dalam berbuat baik. Di samping itu limpahan karunia Allah yang berbentuk materi pun mengalir tiada terbendung. Bagi jiwa yang qana’ah hal ini sungguh lebih dari yang ia harapkan.
Kita berbahagia karena harapan ampunan dan janji pembebasan-Nya seolah berada di depan mata. Kita pun berbahagia karena orang-orang yang berada di sekeliling kita juga merasakannya. Coba rasakan dalam doa-doa malam dan lailatul qadar, kemudian khatmil Qur’an. Ratusan, bahkan ribuan pasang mata mengalirkan air bening tanda kepasrahan dan pengakuan. Kenikmatan yang tak bisa terkatakan oleh huruf. Karena aliran air itu mengalir tanpa huruf kecuali ucapan kepasrahan dan keinsyafan.
Orang-orang yang jauh dengan kita juga merasakannya. Baik memiliki hubungan kekerabatan dengan kita ataupun tidak. Itulah kemenangan cinta di hari fitri ini. Ketika cinta mengusir dengki. Ketika cinta menggeser dendam. Ketika cinta menggantikan hasad, dan rasa permusuhan. Persaudaraan yang bersemi mekar menjadi tautan nan kokoh tak tergoyahkan.
Salah paham, buruk sangka, ketersinggungan, kekhilafan, kekonyolan yang disengaja dan tak disengaja. Semua seolah sirna di hari kemenangan cinta ini.
Kisah bayi kecil Musa as merupakan sampel dan contoh nyata kemenangan cinta.. Allah menyelamatkan Musa as melalui cinta yang diturunkan di hati Fir`aun, musuh Allah dan juga kelak musuh Musa as. “…Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku…”(QS..20: 39) 
Sampai pun Fir`aun, tetap bisa mencintaiâ€"dengan izin Allahâ€"Musa kecil. Dan setiap orang yang melihatnya akan merasa sayang kepadanya. Kekerasan hati musuh Allah pun luluh oleh pancaran cinta itu. Semoga pada hari ini kita meraih kemenangan cinta itu.
Madrasah pembekalan ini telah berakhir. Siapa pun kita, tamu istimewa tersebut akan berlalu. Waktu kita untuk menikmati obral pembekalan ini juga sudah usai. Bahkan Allah pun mengumumkan hari kemenangan cinta dengan simbol pembebasan dari segala murka-Nya.
Hati mana yang tak berbinar meraih jutaan rahmat dan cinta yang tak terbilang. Harapan ampunan yang tak tersia-siakan. Permohonan lindungan dari kemurkaan yang dikabulkan.
Ambil contoh sederhana. Al Qur’an, terdiri dari 318.304 huruf. Rasulullah Saw. menjelaskan bahwa satu huruf mendapatkan sepuluh kebaikan. Disamping itu amal baik dibulan ini dilipatkan menjadi 70 kali lipat. Jika kita mengkhatamkanâ€"sekali sajaâ€"bacaan Al Qur’an di bulan ini, maka kita akan mendapatkan angka fantastis: 222.812.800 kebaikan. Itu belum hitungan huruf-huruf yang dobel. Belum lagi kalau kita mau menadabburinya. Belum lagi kalau kita baca dalan shalat. Dan seterusnya. Sedang shalat wajib kita selama sebulan ini bila kita hitung secara matematis, juga akan menghasilkan angka yang cukup besar:10.500.
Kita semakin melengkapinya dengan latihan jujur dan terbuka dengan diri sendiri. Latihan pengendalian emosi. Latihan penguasaan diri. Latihan menghadapi situasi yang sebelumnya tidak diperkirakan. Dari latihan-latihan ini tanpa kita sadari mempola hidup kita secara rapi. Akankah kita kembali seperti semula sebelum datangnya Ramadan.
Lalu syetan manakah yang membisikkan keputusasaan tersebut? Nafsu manakah yang bebal mencerna peluang emas ini? Hawa yang manakah yang meniupkan keraguan janji Allah tersebut?
Momentum mahal ini sudah seharusnya kita gunakan untuk mengendalikan diri kita agar senantiasa terkondisikan untuk tetap memelihara cinta Allah yang telah kita raih di bulan ini. Jangan kita kotori dengan kemunafikan, kekerdilan jiwa, kebodohan masa lalu yang diulang serta kelalaian.
Salah satu tanda kemenangan cinta ini adalah:
Pertama, kebahagiaan memaafkan dan merelakan kekhilafan saudara kita. Nuansa humanis yang kuat ini terbina secara otomatis manakala kita mendapatkan tuangan cinta langit yang bersih dari hawa nafsu.
Kedua, ciri lain kemenangan ini adalah kesedihan. Sedih? Yaitu, sedih yang melahirkan kekuatan berbuat lebih baik. Karena kesempatan itu akankah kita dapatkan di tahun mendatang?
Kita selalu ingat apa yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah Saw. Enam bulan setelah Ramadan berlalu mereka senantiasa berdoa, ”Ya Allah terimalah amalan kami di bulan Ramadan”. Mereka memohon penerimaan dari kepasrahan tersebut. Enam bulan berikutnya mereka berdoa, “Ya Allah sampaikanlah kami pada bulan Ramadan”. Harapan yang kuat untuk kembali menemukan kemenangan cinta. Ya, seandainya manusia tahu apa yang ada dalam bulan Ramadan, niscaya mereka akan berharap adanya Ramadan di sepanjang tahun.
Namun, kemenangan ini segera sirna manakala kita ingkari janji taubat kita dengan permainan iman, menggampangkan serta menyepelekan perbuatan dosa. Dan akan melemah tatkala kita lupa mengagungkan Allah. Senang dipuji serta mencari pamrih dunia.
Sungguh, hitungan matematis kita tadi hanya pendekatan optimisme berbuat baik dan berpeluang baik. Namun, jika dibandingkan dengan karunia Allah. Bagaikan sehelai benang yang dicelupkan dalam air laut nan luas tak bertepi. Nikmat hidup, iman, persaudaraan, kesehatan dan berbagai fasilitas lain. Semua tak pernah Allah pajaki. Karena frame kehidupan kita adalah penghambaan yang sebenar-benarnya kepada-Nya.

Allahu akbar X3 walillahilhamd
Kaum muslimin dan muslimat yang dicintai Allah.
Bulan Syawal adalah lembaran baru dalam hidup kita. Bulan pembenahan dan peningkatan pencapaian yang kita raih di bulan Ramadan. Terlecut semangat sabda kenabian, "Barang siapa yang harinya sekarang lebih baik dari kemarin maka beruntunglah ia..."
Sudahkah kita memiliki rencana? Mempertahankan -setidaknya- kejujuran yang kita latih sebulan penuh. Rasa lapang dada yang mulai bersemai dalam dada. Persaudaraan yang erat dan rasa persatuan yang terlihat mengental. Peka sosial dan ringan tangan. Rajin menyambangi kitab Allah, al-Quran. Mulai terbiasa melakukan shalat malam. Benarkah kita mempunyai niat dan keinginan mempertahankan capaian prestasi tersebut.
Ataukah sebaliknya, justru kita bermaksud menjadikan bulan ini sebagai bulan pelampiasan. Setelah sebulan penuh merasa terkekang, kemudian merasa perlu melepas kekangan itu. Kini, puas melampiaskan segalanya.
Jika pilihan kedua yang kita ambil maka sangat merugilah kita. Na'udzubillah min dzalik. Karena karakter dan jiwa tidaklah mudah membangunnya. Saat ini kita tertolong untuk itu. Apakah kemudian kita menghancurkannya hanya demi kepuasan sesaat.
Apalagi jika kemudian bekas dan pengaruh ibadah kita justru tenggelam dengan sikap-sikap kita yang kurang baik. Takutnya apa yang disabdakan Rasulullah saw. menimpa kita, waliyâdzubilLâh. Abu Hurairah ra. meriwayatkan sabda Rasul saw.,
« أتذرون من المفلس؟ قالوا المفلس فينا من لا درهم له ولا متاع. فقال عليه الصÙ'لاة والسÙ'لام : إنÙ' المفلس من أمÙ'تى من يأتى يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة ØŒ ويأتى من قد شتم هذا وقذف هذا وأكل مال هذا وسفك دام هذا وضرب هذا. فيعطى هذا من حسناته وهذا من حسناته. فأنÙ' فنِيتÙ' حسناته قبل أن يقضى ماعليه ØŒ أخذ من خطاياهم. فطرِحَتÙ' عليه ثمÙ' طرح فى النÙ'ار » (رواه مسلم)
Artinya : ”Tahukah kalian semua, siapakah orang yang bangkrut itu ? Tanya Rasulullah kepada para sahabatnya. Mereka pun menjawab: orang yang bangkrut menurut kami adalah mereka yang tak memiliki uang dan harta benda. Kemudian Rasulullah bersabda: ”Orang yang benar-benar pailit di antara umatku ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (banyak) pahala shalat, puasa dan zakat; tapi (sementara itu) datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka diberikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si ini dan si itu. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (yang pernah di dzaliminya) dan ditimpakan kepadanya. Kemudian dicampakkanlah ia ke api neraka”. (HR. Muslim)

Allahu akbar X3 walillahilhamd
Kaum muslimin dan muslimat yang dicintai Allah.
Bulan Ramadan mendidik umat Islam dari berbagai dimensi. Dari sejak pengendalian emosi seperti di atas. Membiasakan kejujuran dan rasa kasih sayang serta kejujuran serta menekan dan meminimalisir dusta, sifat dan sikap hipokrit, iri dan dengki serta rasa permusuhan. Menahan diri dari sifat berlebihan. Karena Ramadan mengajarkan penghematan dan melawan pola hidup konsumtif.
Di samping itu melalui bulan ini Allah mendidik akal kita. Karena dengan akallah orang mukmin meraih derajat yang tinggi di sisi-Nya. Akal yang digunakan dengan semestinya.
Tapi sebaliknya, bila kita menyia-nyiakan karunia Allah yang satu ini, bisa jadi kita akan menyesalinya kelak. Sejenak kita simak pengakuan jujur mereka. Orang-orang gagal yang tidak lulus dalam ujian kehidupan ini. Penyebab mereka terjerembab dalam neraka Sa'ir. Simaklah penuturan mereka nanti “…. Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala”. (QS. 67:10)
Mereka adalah orang-orang yang tak mau menggunakan karunia mahal yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Untuk menempuh ujian kehidupan. Menjadi orang-orang pilihan. Menjadi yang terbaik.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. (QS. 3:190)
Seharusnya dengan akal tersebut manusia bisa melambungkan dirinya melampaui ketaatan super para malaikat. Meraih cinta Allah bersama orang-orang yang mencintai-Nya.
Derivasi kata “a qa la” diulang dalam al-Qur’an sebanyak 49 kali. Semuanya berbentuk fi`il mudhâri’ (present/countinuous tense) kecuali satu berbentuk fi`il mâdhî (past tense). “Ta’qilûn” 24 kali, “ya’qilûn” 22 kali. ‘Aqala, na’qilu dan ya’qilu; masing-masing sekali. Ini belum kata-kata derifatif dari “fakara” yang juga diulang sebanyak 18 kali. Keduanya berarti berpikir. Menariknya adalah ketika Allah mengulang-ulang “afalâ ta’qilûn” (Tidakkah kalian berpikir) sebanyak 13 kali. Ini mengindikasikan bahwa agama bukan merupakan sebuah doktrin yang tak bisa diterima akal. Bahwa aturan-aturan yang diturunkan dari langit sebagai bahan ujian manusia di bumi tidaklah sulit untuk dipahami. Dalam setiap masa, Allah mengutus para rasul-Nya untuk menjelaskannya. Hingga datang penutup para rasul itu, Muhammad Saw.
Namun, ada hal lain yang kadang membuat manusia yang lemah lagi bodoh ini terlalu mendewakan akal. Ia dijadikan satu-satunya sandaran yang dikultuskan.. Bahwa akal adalah segala-galanya. Padahal akal ini juga sebagaimana hati, digunakan sebagai sarana kekhilafahan yang dibimbing dan dipedomani dengan ajaran yang dibawa seorang Rasul Allah. Akal tidak untuk didewakan dan dikultuskan, sebagaimana hati dan perasaan tidak pula untuk diperturutkan secara emosional.
Maka dari itu al-Quran tak pernah memuat secara langsung kata “al-aqlu” (akal); ini dimaksudkan â€"walLâhu a’lam”â€" agar kita juga tidak terlalu mendewakan akal. Yang dipuji Allah adalah proses menggunakan akal. Dianjurkan dan dijadikan sarat meraih prestasi dan posisi yang tinggi di sisi-Nya sebagai orang yang beriman dan berilmu.
Pengkultusan akal ini suatu saat bisa berakibat pengultusan diri. Pada saat kekuasaan dan harta digenggam. Pada saat tak ada orang yang berani mengatakan tidak untuk melawan keputusaannya. Pada saat semua orang terdiam, bungkam oleh keterpaksaan. Saat itulah firaun-firaun Musa menjelma menjadi dzat yang merasa besar. Congkak namun dungu “…(Seraya) berkata: “Akulah Tuhanmu yang paling tinggi”. (QS. 79:24)

Allahu akbar X3 walillahilhamd
Kaum muslimin dan muslimat yang dicintai Allah.
Karunia besar Allah berupa bulan Ramadan sudah selaiknya kita syukuri. Sudahkah kita berterimakasih kepada Allah setiap harinya? Dengan apa? Bagaimana?
“Allah memberi kita hadiah 86.400 detik setiap harinya. Sudahkah kita menggunakan satu detik saja untuk mengucapkan ”terima kasih?”
Di Jerman, setiap usai kuliah para mahasiswa mengetukkan tangan atau memukul meja sebagai tanda ucapan terima kasih. Sebuah tradisi yang merupakan ungkapan terima kasih kepada dosen yang telah mengajar dan menyampaikan ilmunya.
Sudahkah pada hari yang berbahagia ini kita bersyukur kepada orang tua kita, suami atau istri kita, anak-anak kita, kakak dan adik kita, teman seprofesi dan sekantor kita, tetangga dan teman dekat kita, sanak famili dan orang-orang yang kehadirannya kadang tak kita rasakan telah memberi kontribusi bagi kita.
Pakaian yang kita pakai, berapa banyak tangan terlibat memprosesnya.
Makanan yang kita makan, berapa banyak tangan yang berjasa
Gedung-gedung megah yang kita tempati atau banggakan, berapa banyak keringat yang tercurah.
Jalanan yang bagus, kendaraan, sarana komunikasi, berapa banyak pihak yang terlibat dalam kehidupan harian kita.
Hingga kita menjadi seperti sekarang ini, berkat sentuhan dan didikan berapa orang?
Jika ini mampu kita renungi bersama, maka kita akan sangat mudah berterima kasih pada orang lain. Setelah itu kita akan dengan ringan mampu menyukuri karunia Allah atas nikmat-nikmat-Nya. Karena itu, sangat benar apa yang disabdakan Baginda Rasulullas Saw:
وعن أبي سعيد  الخدري رضي الله عنه ، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « من لم يشكر الناس لم يشكر الله عز وجل ») رواه أحمد والترمذي وحسنه .(
Artinya: Abu Said al-Khudry meriwayatkan dari Rasulullah Saw, bersabda, ”Barang siapa yang tidak (mau) berterima kasih kepada manusia, dia sama dengan tidak bersyukur kepada Allah” (HR. Ahmad dan Tirmidzi, Hadits Hasan)
Hingga saat ini bangsa kita belum juga pulih dari krisis multi dimensi. Kemiskinan masih menjadi hantu menakutkan. Sementara para tokoh publik semakin menyontohkan perilaku negatif. Perselingkuhan, korupsi, manipulasi, money politic. Apakah karena kebebasan pers yang terlalu didewakan atau karena euforia demokrasi yang belum sembuh akibat tekanan 30 tahun lebih lamanya.
Namun, saatnya kini kita bangkit. Mengajak semua elemen bangsa dan kader umat ini untuk bersama membangun Indonesia baru. Indonesia yang beradab dan berkarakter kuat. Karena bangsa kita memiliki kekayaan yang luar biasa.
Negeri kita sangatlah kaya. Orang yang tinggal di tengah gurun membayangkannya sebagai prototipe negeri surga. Konon, tongkat yang ditancap berubah menjadi tanaman. Tanahnya subur nan hijau penuh kemakmuran. 
Lihatlah kekayaan negeri kita. Sumber alam yang melimpah. Sebut saja PT Freeport Indonesia (PTFI). Selama 1978-2002, PTFI bisa mengeduk 300.000 ton biji batu-batuan perhari. Wilayah kerja kontraknya ada dua, blok A dan B. Blok A, meliputi dataran Grasberg dan Etsberg, luasnya 10.000 hektar. Total kandungan biji batuan 2,615 miliar ton. Jika setiap tonnya mengandung 1 gram emas, sama dengan bernilai 2,615 miliar gram emas. Jika harga emas Rp 100.000 pergram, maka PTFI bisa mengantongi Rp 261,5 trilyun. Ini baru uang dari hasil emas. Padahal ada juga kandungan perak dan tembaga. Itu baru hitung-hitungan di Blok A. Belum blok B. Bagaimana di dataran lain di negeri Papua.. Baru Papua saja. Bagaimana dengan kekayaan kayu di Kalimantan?. Belum lagi keindahan laut di kepulauan Maluku, dan gas alam cair di Aceh, kekayaan minyak di Sumatra? Kekayaan alam di pulau-pulau lain.
Masihkah setelah ini kita tidak mengatakan bahwa negeri kita adalah KAYA? Tapi yang perlu diwaspadai jangan sampai kekayaan dan kemakmuran ini melenakan kita, sehingga kita mengikuti jejak kaum Saba. Kaum yang ditenggelamkan Allah karena tak pandai mensyukuri nikmat-Nya. Allah mengirimkan tentaranya berupa air. Air yang menjebol bendungan Ma’rib yang kokoh dan megah.
Bisa jadi disebabkan karena kezhaliman sebagian kita, maka Allah timpakan pada semuanya. Seperti yang difirmankan:

(وَاتÙ'َقُواÙ' فِتÙ'نَةً لاÙ'ÙŽ تُصِيبَنÙ'ÙŽ الÙ'َذِينَ ظَلَمُواÙ' مِنكُمÙ' خَآصÙ'َةً وَاعÙ'لَمُواÙ' Ø£ÙŽÙ†Ù'ÙŽ اللهَ شَدِيدُ الÙ'عِقَابِ)
“Dan Peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS. Al Anfal: 25). Naudzubulillah, jangan sampai hal ini menimpa negeri kita yang sangat kita cintai.
Maka bersyukur merupakan sebuah keharusan. Negeri kita kaya. Anak-anak negerinya juga tak sedikit yang menjadi konsultan perusahaan minyak di nagara-negara teluk. Menjadi pakar-pakar teknologi canggih di negara-negara Eropa. Tak sedikit juga kader-kader cerdas di Amerika, Australia dan Asia. Ini belum para kiyai dan tokoh masyarakat di dalam negeri. Alumnus berbagai perguruan tinggi juga tidak terhitung jumlahnya.
Yang diperlukan hanya satu dua hal. Profesionalisme dalam pengelolaan. Baik mengelola SDM ataupun mengelola SDA. Dan satu lagi KEBERSAMAAN serta PERSATUAN.

Allahu akbar X3 walillahilhamd
Kaum muslimin dan muslimat yang dicintai Allah.
Marilah melalui momentum ini kita bisa memaknai hari kemenangan dan kebahagiaan ini dengan kembali merenungi fitrah kita. Kembali pada fitrah kita, menyukai kebenaran dan kebaikan. Sangat akrab dengan nilai-nilai ketundukan dan ketaatan pada Allah. Selain itu terefleksi melalui kebaikan sosial dengan bermanfaat untuk sesama, memaafkan, berlapang dada, berterimakasih, saling menolong demi kebaikan bersama.
Jika ini bisa benar-benar mempertahankan ini maka kita akan optimis mampu membangun kembali Bangsa Indonesia.
Memaknai kebangkitan bangsa kita yang telah melewati seabad ini juga seyogyanya mengingatkan kita akan jerih payah nenek moyang kita, para pejuang yang telah mencurahkan jiwa raganya demi rela anak cucu mereka hidup dengan mapan jauh lebih makmur dari kehidupan mereka yang sarat dengan penderitaan dan perjuangan.
Maka selayaknya juga saat ini kita bersyukur pada Allah. Rasa syukur yang akan terefleksikan seperti yang disinyalir oleh Rasulullah Saw, seperti yang diriwayatkan sahabat Jabir bin Abdullah ra. juga sahabat Irbadh bin Sariyah ra.
عن عرباض بن سارية عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : « خير الناس أنفعهم للناس » (صححه الألباني) .
Artinya: ”Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya” (Dishahihkan oleh Imam al-Albany).

Allahu akbar X3 walillahilhamd
Kaum muslimin dan muslimat yang dicintai Allah.
Marilah kita gunakan kesempatan yang baik ini untuk bermunajat kepada Allah.. Memohon cinta-Nya agar tetap tertancap dalam dada ini hingga kita kembali kepada-Nya. Jangan Ia ganti dengan kemurkaan-Nya yang tak terbendung oleh apa dan siapa pun.
Ya Rahman genggamlah jiwa ini. Karena ia ada pada “jari-jari” kekuasaan-Mu. Tunjukkan kemana hati ini berlabuh, jika tidak ke pangkuan kasih sayang-Mu. Pahamkan jiwa dan hati ini agar tak mendustai kebeningannya. Jangan Kau pekatkan ia karena nafsu dan bisikan. Bisikan apapun, ya Halîm. Karena kami telah berkali-kali jatuh. Jangan bosan Engkau menuntun. Jangan enggan Engkau ulurkan lagi. Entah sampai kapan hamba-hamba-Mu menyesal, kemudian menyesal dan menyesal lagi. Satu-satunya hal yang tak kami sesali adalah menjadi makhluk-Mu. Karena Engkau tiada pernah bosan mengasihi dan memberikan cinta. Karena Engkau selalu … ya kami yakin selalu bersama kami. Meski kami telah berkali-kali melukai cinta-Mu dengan maksiat dan dosa.

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات. اللهم اغفر والدينا وارحمهم كما ربÙ'ونا صغارا ولأصحاب الحقوق علينا يا غفور رحيم..
اللهم انصر إخواننا المستضعفين والمجاهدين في كل مكان. اللهم وحÙ'د صفوفهم وانصرهم على أعدائهم. اللهم ألÙ'ف بين قلوبنا كما ألفتَ بين المهاجرين والأنصار.اللهم تقبÙ'Ù„ صلاتنا وصيامنا وقيامنا وتخشعنا وتممÙ'Ù… تقصيرنا يا رحمن. اللهم إنا نسألك فعل الخيرات وترك المنكرات وحب المساكين . اللهم إنك عفوÙ' تحبÙ' تاعفو فاعف عنÙ'ا . ربÙ'نا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. والحمد لله ربÙ' العالمين . جعلني الله وإياكم من الذين يستمعون القول فيتبعون أحسنه . تقبل الله منا ومنكم صالح الأعمال ØŒ وكل عام وأنتم بخير .

Berlin, 1 Syawal 1429 H/30 september 2008 M

====================================================================

Die deutsche Zusammenfassung von der Chtuba bei dem Fest des Fastenbrechens
1 Schawal 1429 H â€" in der indonesischen Botschaft
H. Saiful Bahri, MA.

Den Sieg verstehen, den Erfolg gewinnen

Allahuakbar 3x walillahilhamd.

Liebe Brüder und Schwestern in Islam.
Alles Lob gehört Allah, dem Herrn der Welten. Die Frieden seien für unseren Propheten Muhammad, shalallahu alaihi wassalam.

Die Zeit verläuft sehr schnell. Es ist nicht lange her, dass wir den ersten Tag des Ramadans erfahren haben, aber gerade gestern haben wir das letzte Fasten in diesem Jahr abgebrochen. Es gibt Gefühle in Tiefen des Herzen, ein trauriges Gefühl, dass der Ramadan uns verlassen hat, dass wir ihn wegen vielen persönlichen Gründen und persönlichen Tätigkeiten nicht voll ausnutzen konnten, und wir wissen jetzt nicht, ob wir den nächsten Ramadan überhaupt noch treffen könnten, ob wir noch Zeit haben, die Belohnungen von Allah nächstes Jahr überhaupt zugreifen zu können.

Anderseits fühlen wir uns friedlich, da wir uns an dem Allahs Versprechen erinnern, dass unsere Sünde nach dem erfolgreichen Ramadan von Allah vergeben sind, so dass wir hier jetzt wie ein neu geborenes Kind sind.

Allahuakbar 3 x walillahilhamd.

Liebe Brüder und Schwestern in Islam.
Heute Morgen feiern die Muslime das fest des Fastenbrechens, feiern für den Erfolg gegen alles, was von Allah verboten sind, was außerhalb des Ramadans erlaubt sind, Erfolg nach dem leidenschaftvollen Ibada als die richtigen Allahs Geschöpfe. Unser Erfolg führt zum friedlichen Gefühl und Liebe in unseren Personenkreisen. E führt zur Liebe für unsere Familie, Verwandte, Kollegen, und alle Menschen. Die Missverständnisse, die Ärger, die Beleidigung, und die Unannehmlichkeiten können mit dieser Liebe gelöscht werden.

Die Merkmale von dieser Liebe können wir selbst erfahren, die sind wie auf folgende:
Erstens, ein frohliches Gefühl für Vergeben des Fehlers von den jenigen, die uns verletzt haben, oder die uns was falches und unangenehmes getan haben.

Zweitens, ein trauriges Gefühl. Die Traurigkeit, die uns zu einem Zustand bringen, besser zu werden, da wir selbstverständlich nicht sicher sind, ob wir diese Chance noch mitnehmen könnten.

Wir erinnern uns, dass sich die Sahabat von dem Propheten Muhammad SAW während 6 Monaten nach dem Ramadan immer wünschten, bitte Allah, bitte akzeptieren unsere Amal, unsere guten Täten, unsere Ibada, und unsere unsere Fasten. Und sie wünschten sich in 6 Monaten vor dem Ramadan, damit sie den nächsten Ramadan noch erreichen können.

Unsere Wünsche sind allerdings sinnlos, wenn wir nach dem Ramadan doch dann die Maksiat und andere schlechten Sünden einfach wiedertun, und an Allah nicht mehr ständig denken.

Allahuakbar 3x walillahilhamd.

Liebe Brüder und Schwestern in Islam.
Der Monat Schawal ist eine neue Seite für unseres Leben. Nach dem einmönatigen Ausübung im Ramadan, sich von denen, die von Allah verboten sind, zurückzuhalten, werden wir im Monat Schawal schauen, wie weit wir als Allahs Geschöpfe sein können. Es gibt nur zwei Möglichkeiten, entweder bleiben wir in dem Zustand mit Zurückhalten und den Erfolg von Ramadan weiterhin fest behalten, oder doch ist der Schwal als der Monat, wo wir wieder frei mit den Sünden sind, frei von denen, die wir ein Monat lang versucht haben, nicht zu machen.

Wenn wir die zweite Möglichkeit nehmen, dann sind wir die Verlierer, da der gute Charackter, der mühsam während Ramadans aufgebaut wurde, einfach nur wegen kleinen Spaß oder Sünden wieder abgebaut wird.

Allahuakbar 3 x walillahilhamd.

Der Ramadan ist eine Ausbildung für unser seeliches und körperliches Verhalten. Wir haben gelernt, wie wir von Gefühlsregung halten müssen. Andererseits sind unsere Gedanken auch ausgeübt worden, den Islam als unsere Religion zu verstehen, die Existenz an Allah zu glauben. Der Gedanke ist ein Geschenk von Allah, der nur dem Menschen abgegeben wird. Mit dem Gedanken kann man denken, mit dem Gedanken kann man das Leben weiterführen. Der Ramadan lehrt uns, der Gedanke nicht als Gott zu behandeln, sondern als Mittel, damit wir zu Allah immer näher geworden sind..

Liebe Brüder und Schwestern in Islam.

Der Ramadan ist ein spezielles Angebot und Geschenk von Allah, das in unserem Leben vorbeikommt. Haben wir dafür Allah gedankt? In deutschen Hochschulen danken die Studenten dem Professoren für die gehaltene Vorlesung mit mehrmaligen Klopfen an dem Tisch, wie danken wir Allah überhaupt für den Ramadan?

Haben wir heute Allah gedankt, in dem wir unserer Familie, unseren Freunden, Verwandten, Kollegen, und allen anderen Meschen danken, die uns viele Hilfe, Spende, Liebe, und Aufmerksam gegeben haben?

Syukur, dass wir ein reiches schönes Land Indonesien haben. Obwohl wir uns noch in der unangenehmen wirschaftlichen Entwicklung befinden, ist unser Land reich. Indonesien hat wunderbares Meer, schönen Strände, gigantischen Erdöl, Kohle, Erdgass und andere Mineralien. Wir haben riesigen tropischen Wälder und viele andere. Wir sind reich, für das müssen wir Allah danken.

Wir können noch aufstehen, wir können uns noch bewegen, wir können unser Land entwickeln. Vorausgesetzt sind profezionelle Arbeiten und Einheit von der indonesichen Bevölkerung vorhanden.

Allahuakbar 3x walillahilhamd.
Liebe Brüder und Schwestern in Islam.

Mit dem erfolgreichen Sieg von Ramadan gehen wir alle zu einem großen Gewinn. Gewinn innerlich von Allah, und Gewinn äußerlich für die bessere Zukunft unseres Landes.

Berlin, 30 September 2008 / 1 Schawal 1429 H.

=======================================

WORD SMART CENTER adalah sebuah komunitas --online dan offline-- tempat belajar mengasah kecerdasan dalam berbahasa (berbicara, mendengar, membaca, dan menulis) dan bercita-cita membangun bangsa lewat pelatihan/sekolah menulis, literary agency, penerbitan, distributor, toko buku, dan taman baca.

Bagi siapa saja berminat belajar mengasah kecerdasan berbahasa dan menjadi bagian dari pecinta buku, silahkan bergabung di milis wordsmartcenter@yahoogroups.com

7.

MENGENALI ORANG

Posted by: "Benslamet Efsatu" benslamet.efsatu@yahoo.co.id   benslamet.efsatu

Wed Oct 1, 2008 10:16 pm (PDT)

Lihat lampiran file:
PEREMPUAN & KARIER

I. EMANSIPASI
Manakah menurut anda makna Emansipasi wanita; baik anda kaitkan dengan
perjuangan RA. Kartini, maupun dalam arti idealnya?
Apakah perempuan itu sama dengan laki-laki, berkompetisi dengan laki-laki,
ataukah menempatkannya menurut tempatnya?
Manakah kesempurnaan itu? Sandal sama dengan topi, sandal menjadi topi,
ataukah sandal sebagai alas kaki?!
Kita harus ingat latar belakang di zaman RA. Kartini, yang mana kaum wanita
tertindas dibawah kuasa laki-laki; utamanya dalam masalah poligami, berikut
nya dalam masalah pendidikan.
Sedangkan sekarang, kita perlu mengkaji kembali, apakah perempuan sudah
pada idealnya ataukah sudah kebablasan, serta apakah tidak sedang menjadi
persoalan bangsa yang serius? Mari kita kaji bersama secara objektif!

II. PEREMPUAN ADALAH AMANAH ALLAH
Kita melihat dengan adanya perempuan yang bekerja telah menggeser kaum
laki-laki sehingga banyak sekali bapak-bapak yang sedianya sebagai kepala
keluarga â€" pencari nafkah, menjadi menganggur.
Nah, apakah perempuan itu memang direncanakan oleh ALLAH untuk beker-
ja ataukah direncanakan untuk mendidik anak?
a. Secara fisik, jelas sekali bahwa perempuan itu untuk mengasuh anak; dialah
yang melahirkan dan menyusuinya.
b. Secara kekuatan fisik juga jelas bahwa wanita lebih lemah daripada laki-
laki.
c. Secara akal pikiran jelas bahwa ALLAH tidak mengaruniakan kemampuan
untuk berkreatifitas.
d. Bahasa Inggris mempunyai istilah yang sejalan dengan Alkitab; untuk me-
nunjukkan tentang "orang" disatukan dengan istilah "laki-laki", yaitu:
"MAN." Berbeda dengan bahasa kita, kata "orang" bisa berarti laki-laki
maupun perempuan.
Makna dari bahasa Inggris; bahwa yang dimaksud dengan "orang" atau
"manusia" itu adalah laki-laki saja. Perempuan bukan manusia â€" kasarnya
seperti itu. [Tolong anda perhatikan perkataan saya yang saya garis bawahi:
"disatukan" â€" maksud saya agar saya tidak terlalu panjang menjabarkannya
supaya anda memikirkan sendiri hal itu]
Sedangkan makna dari bahasa Indonesia; laki-laki maupun perempuan itu
sama-sama orang/manusianya.
Adapun Alkitab menyatakan bahwa nama Adam itu artinya adalah manusia,
sedangkan Hawa artinya: "diambil dari manusia." â€" Menjadi bagian dari
manusia/laki-laki. Jadi, perempuan itu tidak berdiri sendiri, tetapi merupa
kan bagiannya laki-laki.
Nah, pada saat persetubuhan, pada saat terjadi pembuahan sperma terhadap
sel telur, yang terjadi adalah janin jenis laki-laki. Mesti laki-lakinya â€" nggak
mungkin menjadi perempuan. Di sini yang berlaku adalah FIRMAN ALLAH
yang diucapkan di zaman Adam. ALLAH tidak campur tangan lagi terhadap
masalah persetubuhan kita.
Tapi manakala ALLAH berkehendak kelahiran seorang perempuan, maka
ALLAH baru turun tangan untuk mengubah janin laki-laki itu menjadi perem
puan. Ini mengartikan bahwa perempuan diamanahkan secara khusus oleh
ALLAH â€" terkontrol! Nggak sembarangan kayak kelahiran laki-laki.
[Pernyataan saya ini silahkan dikaji secara ilmiah oleh anda yang ahli dibi-
dang kedokteran â€" benar demikiankah? Sebab saya sama sekali nggak pernah
menyentuh maupun mempelajari masalah itu. Tetapi hikmat ROH KUDUS
memberikan pengertian demikian].
Saya nggak ngerti untuk istilah janin; apakah benar janin ataukah embrio
atau apa, silahkan anda sempurnakan. Tapi konsepnya kira-kira seperti itu-
lah.
Apa sebab ALLAH mengendalikan kelahiran perempuan? Sebab perempuan
mempunyai peranan yang amat strategis terhadap peradaban dunia. Dari pe-
rempuanlah kelahiran pemimpin dan tokoh-tokoh dunia.
Karena itu, jika perempuan zaman sekarang pinternya cuma joget â€" goyang
pantat, apa jadinya dunia ini? Masak mau dijadikan panggung dangdut?!

III. MANAKAH YANG PATUT?
1. Seorang SATPAM wanita sambil menggendong bayinya berlarian
mengejar penjahat laki-laki, atau seorang ibu yang menggendong bayinya
sedang lari ketakutan karena dikejar penjahat. Manakah yang patut?
Mungkin anda berkata: "Rudy ini mengada-ada!" Bagaimana saya meng
ada-ada jika semua bahan-bahannya ada â€" nyata? Satpam perempuan ada,
perempuan yang beranak ada, dan penjahatnya juga ada. 'Kan tinggal me
rakitnya saja?!
2. Seorang bapak sedang menggendong bayinya, sementara si istri yang berseragam kejaksaan
sedang bersiap berangkat kerja dan berkata kepada suaminya: "Mas, nanti jam sembilan
kasih susunya lagi, ya?!"
3. Seorang direktur perempuan yang sedang hamil tua memimpin rapat, lalu tiba-tiba berasa
hendak melahirkan. Berkatalah direktur itu: "Bapak-bapak, karena saya sudah waktunya
melahirkan, maka rapat ini kita tunda 40 hari mendatang."
4. 40 hari kemudian direktur perempuan itu kembali memimpin rapat sambil
menggendong bayinya. Lalu: "Oweeek.....!" Bayinya nangis minta susu.
5. Manakah yang seharusnya; bayi itu diasuh oleh neneknya atau pembantu
rumahtangga/baby sitter, ataukah mamanya?
Bayi itu disusui botol atau disusui mamanya?
Haruskah demi uang atau karier, seorang ibu mengabaikan masalah keji
waan anaknya?! Anak tidak penting dibanding uang atau karier?!
Di mana Kak Seto â€" KOMNAS HAM ANAK? Adakah anda tidak paham masalah
kepentingan anak-anak ini? Sudah sejauh mana langkah-langkah anda di dalam
melindungi hak-hak anak?!
6. Jika dididik sendiri saja anak belum tentu bisa baik, bagaimana pula hendak dilepaskan
kepada orang lain?!
7. Siapakah yang patut dimintai pertanggung-jawaban [moral] terhadap kenakalan anak; ayah
atau ibunya?!
8. Patutkah pemandangan kedudukan istri yang lebih tinggi dari suaminya?
9. Patutkah istri meninggalkan pelayanan dapurnya terhadap suami dan anak-anaknya?
10. Patutkah kepala-kepala keluarga menganggur sementara perempuan-
perempuan yang tidak tertuntut tanggung-jawab menafkahi keluarga jus-
tru yang bekerja?
11. Patutkah orangtua melepaskan anak gadisnya untuk bekerja ke luar negeri
hanya semata-mata mengejar uang yang banyak, mengingat tinggal di ne
geri sendiri saja bukanlah tempat yang aman dari kejahilan laki-laki?
12. Apakah tidak termasuk kurangajar rumahtangga-rumahtangga muda yang
menunda kehamilannya semata-mata demi uang/karier, sementara banyak
sekali rumahtangga yang mandul â€" tidak mempunyai anak?! Mengapa
bukan menunda nafsu seksualnya[pernikahan]?! Sebegitu remehnya arti
anak, tapi begitu semangatnya bibir berkata: "sayang anak."
13. Apakah yang terbayang dalam pikiran anda jika banyak wanita yang
sadar dan mengundurkan dirinya dari pekerjaan?! Tidakkah penganggur
an akan menjadi semakin sangat berkurang? Ekonomi semakin membaik
dan martabat kaum laki-laki serta citra kesempurnaan wanita bisa dipu lihkan?
14. Melawan kodrat apakah tidak sama dengan melawan ALLAH?
Sadarlah, bahwa "bisa" bukan berarti harus melanggar ketetapan ALLAH!
Hitunglah di lingkungan anda sendiri; berapa laki-laki yang menganggur
dan berapa perempuan yang sebenarnya suaminya sudah mencukupi tapi
masih juga bekerja? Gunakanlah kepekaan sosial anda sebagai wanita
yang dikaruniai kelembutan jiwa, untuk melihat kehidupan keluarga-keluar
ga miskin di sekitar anda. Tegakah anda melihat kaum bapak itu mengang gur?
15. Kalau wanita menganggur, siapakah yang akan mempersoalkannya? Tetapi
kalau laki-laki yang menganggur maka banyak orang yang akan memperta nyakannya.
16. Kalau Pemerintah berseru: "ASI â€" ASI", tidakkah itu sama artinya dengan
menghimbau perempuan untuk mundur dari pekerjaannya? Sebab konse-
kwensi dari himbauan itu adalah memberikan "hak" untuk cuti menyusui.
Sehingga perempuan mempunyai banyak sekali masa cutinya: cuti Haid,
melahirkan dan kini ditambah dengan menyusui. Maka kapankah kerja nya?

Nah, jika ada di antara anda, kaum wanita, yang menyadari masalah ini dan mengambil langkah untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya, bertulislah surat ke saya: hakekathidupku@yahoo.co.id, supaya bisa saya publikasikan untuk di dengar oleh wanita-wanita yang lainnya. Pesankanlah kepada Boss anda agar posisi anda digantikan oleh laki-laki, supaya misi anda mengundurkan diri ini mencapai sasarannya. Karena percuma anda mundur jika yang mengisi kembali wanita lagi.
Jadikanlah ini topik di PKK, Dharma Wanita, dengan tetangga, teman, sanak keluarga, dan lain-lainnya.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
MENGENALI ORANG

> Raja Ahab mengenali nabi Elia sebagai nabi yang berpakaian aneh, nabi yang bicaranya nggak
pernah menyenangkan, serta nabi yang mendatangkan kesialan dan malapetaka buat Israel.
> Yohanes Pembaptis mengenali dirinya sebagai nabi yang berseru-seru di Padang Gurun, seperti
yang dituliskan oleh nabi Yesaya 600 tahun sebelum kelahirannya.
> Raja Persia â€" Koresy, mengenali dirinya sebagai raja yang disebutkan langsung namanya oleh
nabi Yesaya, untuk membuat perintah pembangunan kembali kota Yerusalem, 200 tahun sebe
lum kelahirannya.
> Bagaimana dengan Yakub?
Ketika Yakub dalam perjalanan untuk menjumpai kakaknya; Esau, SESEORANG berjalan di ha
dapannya. “Radar” naluri Yakub bisa menangkap “sinyal” yang dipancarkan oleh ORANG itu,
bahwa ORANG yang lewat di hadapannya itu bukanlah ORANG sembarangan. Karena itu Yakub
tidak menyia-nyiakan kesempatan baik itu; dia meminta ORANG itu memberkati dirinya yang se-
dang berdebar-debar ketakutan untuk menjumpai Esau, yang pernah ditipunya itu. Tapi rupanya
ORANG itu enggan memenuhi permintaan Yakub, sehingga terjadilah pergumulan di antara me
reka. Yakub berusaha memegang erat tangan ORANG itu, sementara ORANG itu berusaha untuk
melepaskannya dan hendak melanjutkan perjalananNYA.
Kejadian 32:26: “Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing."
Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak
memberkati aku."
Nah, karena Yakub begitu nekad, maka ORANG itu akhirnya memukul sendi pangkal paha
Yakub, sehingga Yakub terpelecok. Dan berkatalah ORANG itu: “Kamu memang orang yang
benar-benar sangat ulet. Karena itu AKU ganti namamu, dari Yakub, yang artinya Penipu,
menjadi: ISRAEL, yang artinya: KEMENANGAN. Sebab kamu telah bergumul melawan
ALLAH dan MANUSIA, dan kamu dinyatakan MENANG!” - ayat 27-28.
> Bagaimana dengan Perempuan Palestina yang anaknya kerasukan Setan?
Seorang perempuan asing yang anaknya kerasukan Setan tampak sedang berdesak-desakan di
antara kerumunan orang banyak sambil berseru-seru: “YESUS, ANAK DAUD, tolonglah aku...”
Tapi YESUS cuek aja. Dan karena perempuan itu berteriak-teriak terus, Petrus jengkel; meminta
agar YESUS mengusir perempuan itu. Maka dengan tanpa menoleh ke arah perempuan itu, YE
SUS-pun berkata: “AKU diutus hanya kepada domba-domba Israel saja, bukan untuk bangsa
lain.” Tapi perempuan itu nggak mau peduli, malah semakin mendekati YESUS dan menyembah-
nyembahNYA; “TUHAN, tolonglah aku...........”
YESUS-pun berkata lagi: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing." - Suatu perkataan yang sangat menghina sekali yang pernah
diucapkan oleh SEORANG TUHAN?!
Tapi perempuan itu tetap tidak mau menyerah begitu saja, katanya: "Benar Tuhan, namun
anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." - Perempuan ini tidak merasa
hina untuk menyamakan dirinya dengan anjing! Luar biasa sekali!
Maka “kalah”lah YESUS menghadapi perempuan yang berhati luar biasa ini, kataNYA: "Hai
ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga
anaknya sembuh. - Matius 15:28.
Seorang perempuan dari bangsa yang tidak mengenal ALLAH, tetapi memiliki iman yang sangat
kuat. Mata hatinya tidak terlalu buta untuk mengenali siapa ORANG yang ada di hadapannya.
Sementara tokoh-tokoh agama Yahudi, yang diperlengkapi dengan Kitab Suci, yang memuat ca-
tatan tentang diri YESUS secara lengkap telah gagal mengenali YESUS. Ironis sekali!

SIAPAKAH SAYA?
Banyak sekali orang yang bertanya-tanya tentang diri saya, baik yang di Internet, maupun orang-orang yang di jalanan. Dan inilah bisik-bisik orang di warung kopian yang sempat saya dengar: ada yang menganggap saya ini Orang gila baru, orang stress, ada yang berkata saya ini Intel dari BIN [Badan Intelijen Negara], ada pula yang berkata bahwa saya ini mata-matanya presiden SBY[dulu ketika SBY masih baru menjadi presiden], dan lain-lain. Sedangkan kata orang-orang yang di lingkungan Internet, tidak terlalu jauh dengan mereka yang di jalanan itu; Pengacau, Provokator, Orang nggak waras, Penyesat, Pencari sensasi murahan, Spammer, dan sebagainya.
Nah, lalu siapakah saya menurut diri saya sendiri? Mari kita buka bersama Wahyu 14:6-11.

Wahyu 14:6-11: “Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata
malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."

Ayat di atas memberikan gambaran tentang adanya malaikat yang terbang di tengah-tengah langit.
Bukannya di sorga dan tidak pula turun ke Bumi, tetapi di tengah-tengah langit. Suatu fenomena yang tidak lazim bagi Alkitab, karena biasanya malaikat itu turun ke Bumi. Padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakan ke seluruh dunia. Sedangkan pekabarannya ada 3 hal:
11. Mengenalkan ALLAH SANG KHALIQ.
12. Mengumumkan kerubuhan Babel. Babel artinya; kacau. Yaitu tentang agama-agama yang
kacau-balau.
13. Memberikan peringatan tentang ancaman murka ALLAH.

Adakah itu tentang diri saya?
> Semenjak sepeda pancal berikut dengan segala macam isinya hilang, persis setahun yang lalu â€"
Agustus 2007, praktis saya sudah tidak mempunyai Alkitab serta buku apa-apa lagi. Maka jika
saya membutuhkan Alkitab, saya harus melalui internet, di: Sabda.org. Injil di angkasa?!
Ya, dalam hal ini Matius 10:27 mereferensikan tentang pemberitaan Injil dari ATAS ATAP
RUMAH.
Matius 10:27: “Apa yang KUkatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam
terang, dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari
ATAS ATAP RUMAH.”
Dan justru melalui Sabda.org, inilah saya bisa mendapatkan Injil yang “sempurna”, karena di sa
na disediakan Injil dari berbagai macam versi. Wahyu katakan sebagai “Injil yang kekal.” Arti
nya, Injil yang selengkapnya â€" cukup lengkap!
> Sifat pemberitaan saya adalah “memberitakan.” Saya bersikap aktif, bukan pasif! Sayalah yang
mencari alamat-alamat email anda dari Internet, lalu mengirimi anda segala tulisan saya.
Banyak orang yang menganjurkan saya untuk membuat “blog”, tapi ini saya nilai sifatnya pasif,
hanya menunggu orang membutuhkan. Karena itu menurut saya, cara yang saya tempuh selama
ini sudah benar, sesuai dengan yang Alkitab katakan: “...........untuk diberitakan..........” Sama se-
perti orang yang membagi-bagikan brosur promosi; nggak peduli apakah orang itu butuh atau
tidak, pokoknya kita kasih mereka. Begitu lihat orang, kita kasih dia. Saya juga begitu, begitu
menemukan alamat email langsung saya kirimi mereka. Perkara oleh orang itu langsung dibu
ang atau dibaca, saya nggak peduli. Yang penting tugas saya adalah membagikan saja.
> Lingkup pemberitaan saya tentu saja sudah ke seluruh dunia. Saya nggak peduli apakah orang
itu orang Inggris atau orang Jepang; ngerti bahasa Indonesia ataupun enggak! Asalkan alamat
yang saya ketemukan itu dari milis Indonesia atau Malaysia, saya comot aja.
> Apa bukan Williem Miller atau Ny. Ellen G. White atau Gereja Advent?
Jelas sekali nggak cocok untuk diterapkan terhadap mereka, sebab baik Miller maupun Ny.
White memberitakannya masih secara tradisional, belum melalui Internet. Sedangkan Gereja
Advent sekalipun gereja ini memiliki fasilitas yang modern dan lengkap, namun nyatanya mere-
ka nggak memberitakan Injil, tapi memberitakan tentang ilmu kesehatan. Sudah menyimpang
sama sekali dari peranannya sebagai Gereja KRISTUS. Sudah begitu, gereja ini nggak ada
keberanian untuk berkoar-koar mengungkapkan agama-agama yang seharusnya dianggapnya
salah. Seharusnya kalau gereja ini menganggap dirinya benar, 'kan dia menyatakan gereja
atau agama yang lain itu nggak benar?! Tapi kenyataannya sayalah yang bekerja menentang
semua agama dan menyatakan kesalahan-kesalahan mereka; Islam, Hindu, Kristen Minggu,
Budha, dan lain-lainnya.
Ya, saya telah merobohkan semua konsep keagamaan yang ada dengan berdasarkan pembuktian
yang sangat nyata!
> Saya diyakinkan bahwa saya telah mengakhiri segala perbantahan keagamaan untuk menuju ke
zaman Hujan Akhir; yaitu Pencurahan ROH KUDUS secara besar-besaran, di mana Pemberita
an Injil sudah tidak lagi melalui forum perdebatan ataupun diskusi, tetapi sudah langsung pada
tawaran pilihan: “Percaya YESUS atau menolak.”
Di saat itu semua orang akan menerima ROH KUDUS untuk memberikan sinyal agar orang itu
mau menerima YESUS KRISTUS sebagai JURUSELAMAT mereka.




---------------------------------
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
Recent Activity
Visit Your Group
Curves on Yahoo!

Share & discuss

Curves, fitness

and weight loss.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

All-Bran

10 Day Challenge

Join the club and

feel the benefits.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

11 komentar:

Anonim mengatakan...

I have been browsing online greater than 3 hours as of late,
yet I by no means found any interesting article like yours.

It is lovely worth sufficient for me. In my opinion, if all
site owners and bloggers made good content
material as you did, the net might be a lot more helpful than ever before.
"Perfection of moral virtue does not wholly take away the passions, but regulates them." by Saint
Thomas Aquinas.

Feel free to surf to my weblog; ps3 free

Anonim mengatakan...

I loved as much as you will receive carried out right here.
The sketch is attractive, your authored material stylish.

nonetheless, you command get got an edginess
over that you wish be delivering the following. unwell unquestionably come
further formerly again as exactly the same nearly a lot often inside
case you shield this hike.

my web page ... free ps3

Anonim mengatakan...

It's going to be finish of mine day, however before ending I am reading this impressive post to increase my know-how.

Feel free to surf to my blog :: 1.6 aimbot

Anonim mengatakan...

Yes! Finally someone writes about miscrits world of adventure cheats on facebook.


Visit my web blog; miscrits cheat

Anonim mengatakan...

What's Happening i am new to this, I stumbled upon this I have found It absolutely useful and it has helped me out loads. I hope to contribute & help different users like its helped me. Good job.

Here is my webpage :: adfly

Anonim mengatakan...

WOW just what I was searching for. Came here by
searching for ethical hacking tool

My web site ... twitter account

Anonim mengatakan...

Very descriptive blog, I enjoyed that a lot. Will there be a part 2?


Here is my website pc sex games

Anonim mengatakan...

Your mode of telling all in this paragraph is in fact fastidious, all can simply know it, Thanks a lot.


My page :: how i make money

Anonim mengatakan...

Hi to all, the contents existing at this web site are truly remarkable for people
experience, well, keep up the nice work fellows.

Take a look at my web blog Psn Card

Anonim mengatakan...

What's up, its good article about media print, we all be aware of media is a impressive source of data.

Also visit my weblog Exchange Virtapay

Anonim mengatakan...

We stumbled over here coming from a different web address and thought I may as well check things out.
I like what I see so now i'm following you. Look forward to finding out about your web page yet again.

Also visit my web page; pdf password remover