Minggu, 16 November 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2367

Messages In This Digest (11 Messages)

Messages

1a.

Re: OSHIN di TVRI !!!

Posted by: "april_reto" april_reto@yahoo.com   april_reto

Sat Nov 15, 2008 5:03 am (PST)

Serius iniiii???
Waaaaaaaahhh insyaAllah nonton...

salam,
April

1b.

Re: OSHIN di TVRI !!!

Posted by: "eva sr" eva.sarereaperkusi@gmail.com

Sat Nov 15, 2008 6:49 am (PST)

wa... inget dong, dulu waktu sd kelas 1 sering nonton, tapi gak pernah sampe
beres
seru dan bagus cerita.
dulu diputer di tpi juga jam setengah sepuluh pagi.
pernah kesiangan keluarnya, aku nanya sama ibu guru kapan pulangnya?
ibu guru nanya kenapa sambil melotot.
aku bilang mau nonton oshin. hahaha
ibu guru jadi tambah marah.

2008/11/15 april_reto <april_reto@yahoo.com>

> Serius iniiii???
> Waaaaaaaahhh insyaAllah nonton...
>
> salam,
> April
>
>
>
1c.

Re: OSHIN di TVRI !!!

Posted by: "magnet zone" magnetzone@gmail.com

Sun Nov 16, 2008 3:33 am (PST)

hehehe...jadi inget pas Oshin lagi nggendong adik bayinya yang
lutuuuuu...tuh adegan paling membekas di hati...cieeeee

On Sat, Nov 15, 2008 at 10:53 AM, st.f ragilf <erpapabifa@yahoo.com> wrote:

> cihuiiiiii..............
>
> dah booking shaf paling depan euy.....
>
> :B
>
> --- On *Fri, 11/14/08, Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>* wrote:
>
> From: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] OSHIN di TVRI !!!
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Friday, November 14, 2008, 9:06 AM
>
> serius? wah senangnya..: D adik ku dulu dipanggilnya oshin.. karena
> mukanya mirip:)
> thanks ya infonya
>
> 2008/11/14 magnet zone <magnetzone@gmail. com <magnetzone@gmail.com>>
>
>> *OSHIN** di TVRI !!!*
>>
>> Masih ingat Oshin yang imut, rajin dan tangguh ?
>>
>> Ia akan hadir kembali di TVRI !!
>>
>> Setiap hari Senin hingga Jumat pk. 19:30-20:00 WIB
>>
>> Mulai 1 Desember 2008– 18 Februari 2009
>>
>>
>> --
>> Magnet Zone Cafe Bookstore at www.magnetzone. multiply. com<http://www.magnetzone.multiply.com>
>>
>
>
>
>

--
Magnet Zone Cafe Bookstore at www.magnetzone.multiply.com
2.

[Ruang Baca] Gadis Jeruk

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Sat Nov 15, 2008 3:15 pm (PST)

Judul: Gadis Jeruk
Penulis: Jostein Gaarder
Penerbit: Mizan
Cetakan: Pertama, Maret 2005

Georg menerima sebuah amplop besar dari neneknya. Sebuah surat yang
telah berumur 11 tahun, surat yang ditinggal Ayahnya sehari sebelum dia
meninggal. Perasaan aneh menyelimuti Georg.

"...seperti menemukan album yang belum pernah dibuka sebelumnya, berisi foto baru Ayah dan Aku" [18]

Georg mulai tenggelam dalam lembaran surat. Tenggelam dengan kisah
pertemuan Ayah dengan seorang gadis dengan sekantong besar jeruk di
sebuah trem yang mendebarkan, pertemuan singkat yang meninggalkan jejak
dihatinya begitu dalam, mematri nama "Gadis Jeruk" sejak pertemuan
pertama.

Kisah berlanjut dengan pencarian Gadis Jeruk, pencarian yang dipenuhi
dengan pertanyaan "Siapa dia?" dan "Apa yang dilakukannya dengan
sekantong besar jeruk?". Pertanyaan-pertanyaan itu semakin bercabang,
"Apakah dia seorang guru TK yang bertugas membelikan muridnya jeruk?"
"Apakah si Gadis Jeruk itu berencana untuk berski di Greenland dengan
mambawa berkilo2 jeruk sebagai asupan vitamin?" "Apakah dia akan
mengadakan pesta besar-besar dengan bertumpuk jeruk di atas meja
makan?"

Pertanyaan-pertanyaan itu semakin bercabang lebih banyak, statusnya
sebagai seorang mahasiswa kedokteran membuat Ayah pandai melakukan
berbagai diagnosa imajiner kepada sekelilingnya.

"Aku baru saja mulai belajar di
Kedokteran, dan sudah umum diketahui bahwa para mahasiswa kedokteran
sering cenderung "melihat" penyakit imajiner di dalam diri mereka
sendiri maupun diri orang lain, mereka begitu bersemangat untuk membaca
gejala-gejala, punya hasrat yang menyerupai kegigihan-detektif untuk
membuat diagnosis." [99]

Di surat itu Ayah juga bercerita tentang Teropong Ruang Angkasa Hubble, "Bagaimana Ayah bisa menyinggung itu di suratnya?"

"Membaca ini membuat tengkukku
bergidik karena aku baru saja menyelesaikan tugas spesial yang panjang
tentang Teleskop Ruang Angkasa Hubble" [29]

"Apakah Ayah pembaca pikiran?" [29]

Siapakah Gadis Jeruk? Apa hubungannya dengan Teropong Ruang Angkasa
Hubble? Apa yang ingin Ayah sampaikan menjelang kematiannya lewat surat
ini?

***

Buku ber-cover perempuan memangku sekantong jeruk ini, penuh
dengan imajinasi, penuh pertanyaan tentang kehidupan, penuh dengan "reka-reka", penuh
dengan keruwetan berpikir tokoh namun disampaikan dengan ringan oleh Jostein Gaarder.

"Akan tetapi. apakah seseorang itu,
Georg? Apakah nilai seorang manusia itu? Apakah kita ini bukan apa-apa
kecuali debu yang berserakan dan beterbangan ditiup angin?"[176]

"Bagiku, dunia ini selalu penuh
kejutan. Aku sudah berpikir begitu semenjak aku masih cukup muda, dan
jauh sebelum aku memata-matai si Gadis Jeruk di jalan di Oslo" [185]

"Jika kau memilih untuk hadir di
tempat tertentu di dunia ini, kamu juga harus meninggalkannya suatu
hari dan pergi meninggalkan segalanya" [233]

Penyampaian cerita yang ringan membuat novel bergenre filsafat ini
sangat mudah untuk dipahami. Dalam 242 halaman, Jostein Gaarder
mengajak pembaca turut berpikir, turut tenggelam dalam berbagai
kekalutan, kecemasan, praduga yang terus menerus mengalir di setiap
episode. Episode-episode yang memberikan makna tentang cinta, waktu dan
hidup.

:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com ; http://sinthionk.rezaervani.com
YM : SINTHIONK

3a.

Re: (Artikel)Dua Pertanyaan Minggu Ini, untuk Indonesiaku

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Sat Nov 15, 2008 11:45 pm (PST)

Hehe..menarik ya, Fey. Tapi, IMHO, yang perlu diperhatikan terlebih dahulu
-- sebelum menjawab pertanyaan Fety -- adalah masalah mindset. Jika memang
budaya dan kebiasaan kita berbeda termasuk soal penamaan mengapa harus
lantas menganggap diri kita atau budaya kita yang salah? Di sini mungkin
soal "kebanggaan budaya" dan ":keanekaragaman budaya" yang merupakan rahmat
Allah menjadi bermakna.

Jadi ingat, dulu waktu SMP, saya kursus bahasa Inggris dan kedatangan
pengajar native speaker. Sang native speaker mengabsen nama murid satu per
satu, dan sampailah pada nama temanku yang bernama Ibrahim.

"Abraham!" panggil sang native speaker.

"No, Mam," jawab teman saya. "Ibrahim!"

Si bule ngotot menyebut Abraham (memang demikian penyebutan "Ibrahim' dalam
English seperti halnya "Joseph" untuk Yusuf) tapi teman saya itu ngotot
ingindipanggil namanya Ibrahim. Akhirnya sang bule nyerah. Mungkin ia merasa
sebagai tamu kali ya:p.

Nah, sewaktu rehat kelas, saya tanya kenapa sang teman ngotot. Saya kira ia
tidak tahu kebiasaan bule itu dalam menyebutkan nama. Tapi jawaban teman
saya itu mengagumkan. Dia bilang bahwa ini soal pemberian nama orang tua dan
kebanggan sebagai bangsa dan terutama Muslim. Saya tercenung. Mungkin sama
halnya seperti fenomena sebagian teman saya -- yang di luar negeri -- yang
lebih suka tetap menyebut "masjid" ketimbang "mosque" meski mereka studi di
negaranya embahnya bahasa Inggris, UK alias Inggris Raya.

Nah, back to laptop, menghargai perbedaan terutama budaya adalah hal yang
sulit mungkin di sebagian negara seperti Bangladesh atau Cina yang
etnisitasnya tak seberagam di Indonesia (di Papua saja ada 1000 bahasa
daerah!). jadi, jangan heran, jika di indonesia segalanya ada, mulai dari
suku Batak yang punya penamaan nyaris "standar internasional" --seperti yang
Fey sebutkan -- tapi juga ada yang simpel yakni bukan sekedar dua nama tapi
bahkan satu nama (seperti suku Jawa). Di orang betawi, seperti saya,
biasanya ada imbuhan "bin" atau "binti". seperti saya yang "Nursalam bin
Abdul Rahman". Tapi biar lebih mengindonesia, saya sederhanakan jadi
"Nursalam Abdul Rahman" atau Nursalam AR.

Persoalan profesionalisme identifikasi tindak kejahatan bukan terletak pada
identifikasi pola penaman tapi lebih pada kerja profesional aparat keamanan
setempat. Jika aparat polisi Indonesia tidak becus jangan disalahkan pola
penamaan kita yang memang budayanya seperti itu.

Budaya penamaan di Indonesia memang cenderung simpel. Barack Obama, yang
pernah sekolah di Indonesia, oleh teman SD-nya dipanggil "Barry". "fety"
jadi Fey:p. Hikmahnya, simplisitas, harmoni dan elastisitas budaya kita di
Indonesialah yang menjadikan negri ini sebagai negara Muslim terbesar
sekaligus demokratis dan modern (dibandingkan negara di dunia Islam yang
lain). TIga ciri (Muslim, demokratis dan modern) inilah yang beda, dan unik
dan patut kita syukuri.

Jadi kenapa budaya Indonesia tak mengenal nama keluarga?

Ya ,karena kita punya budaya yang beda (maklum, Indonesia sendiri adalah
kumpulan beragam bangsa dan etnis). Dan Indonesia adalah hasil kesdatuan dan
kompromi banyak bangsa di masa lalu (dengan sumpah pemuda dll). Contoh, suku
Jawa yang mayoritas mampu merelakan bahasa Jawa tidak menjadi bahasa
nasional dan justru merelakan bahasa Indonesia (yang notabene berasal dari
Melayu riau) sebagai bahasa nasional.

So, yang lebih utama, it's all about mindset. Please be proud of Indonesia!

FYI, malah dunia akan terasa boring jika semua seragam. Bukankah kehadiran
yang berbeda justru membuat dunia ini indah?;p.

Hmm..menyenangkan juga bicara soal Indonesia (dengan nada yang lebih optimis
dan bangga);p

Tabik,

Nursalam AR

2008/11/13 febty febriani <inga_fety@yahoo.com>

> Dua Pertanyaan Minggu Ini, untuk Indonesiaku
>
> Inga Fety
>
>
>
>
> Kelas bahasa jepangku baru dimulai. Ada sekitar limabelasan mahasiswa.
> Berasal dari beberapa negara. Hanya aku dan seorang teman yang berasal dari
> Indonesia. Sisanya berasal dari China, Amerika, Bangladesh, Malaysia dan
> lain-lain. Maka saat kelas dimulai akan terlihatlah perbedaan itu. Mahasiswa
> yang berasal dari Amerika biasanya akan mengelompok sendiri. Begitu juga
> dengan teman-teman yang berasal dari China, atau negara Asia lainnya, juga
> membuat kelompok sendiri. Aku biasanya berada di kelompok mahasiswa yang
> berasal dari China, karena jumlah mahasiswa perempuannya lebih banyak. Aku
> merasa lebih *klop *saja ketika bergabung dengan sesama mahasiswa
> perempuan.
>
>
> Bukan tanpa masalah berada di kelompok ini. Bahasa jepangku yang masih
> sangat amburadul, baik *grammar* ataupun *vocabulary*nya, serta
> teman-teman dari China yang tidak *pede* dengan bahasa Inggrisnya,
> menjadikan bahasa isyarat adalah bahasa favorit kami. Tak lupa juga membawa
> kamus bahasa Jepang-Inggris, untuk mewanti-wanti jika bahasa isyarat tidak
> cukup mampu menjelaskan maksud sebuah kalimat.
>
>
> Hari itu kelas bahasa jepangku baru dimulai. Pembahasan tentang kuis *grammar
> *bahasa jepang. Memang melelahkan, setiap hari, di awal memulai kelas
> sarapan seluruh mahasiswa kelas bahasa jepangku adalah selembar kertas kuis
> *grammar* atau *vocabulary* bahasa Jepang. Mungkin, karena di Jepang
> sekarang sedang musim gugur menjelang musim dingin dengan temperatur udara
> yang selalu di bawah 20 derajat, akhirnya topik pembicaraan hari itu
> berlanjut tentang suhu terendah di masing-masing negara.
>
>
> Hampir seluruh mahasiswa menyebutkan angka favorit dibawah 0 derajat
> sebagai suhu terendah, bahkan seorang mahasiswa yang berasal dari Kanada
> bercerita kalau di negaranya suhu terendah pernah mencapai 30 derajat
> celcius. Fantastiskan? Tiba giliranku. Dengan bahasa jepang yang
> terbata-bata, aku menyebutkan angka 20 derajat celcius sebagai suhu terendah
> di Indonesia. Tentu pengecualiannya adalah puncak Jayawijaya. Dan sungguh
> mengejutkan reaksi mahasiswa yang lain. Sebuah nada ketidakpercayaan
> terlontarkan dari seorang mahasiswa China. Untunglah, di ruangan belajar
> kami terpampang sebuah peta dunia. Dan, akhirnya, meluncurlah penjelasan
> sang *sensei* tentang posisi Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa
> sehingga Indonesia selalu berlimpahan sinar matahari sepanjang tahun.
>
>
> Selesailah sudah pertanyaan pertama tentang Indonesia di pagi hari itu.
>
>
> Pertanyaan kedua tentang Indonesia hadir di saat diskusiku dengan seorang
> *sister* dari Mesir, sehabis shalat ashar jamaah kami. Awalnya saat dia
> bertanya apakah ucapan yang lazim diucapkan di Indonesia sehabis sholat
> berjamaah. Sepengetahuanku tidak ada ucapan khusus, selain
> bersalaman-salaman meminta maaf dan cipika-cipiki sesama perempuan. Aku
> menjelaskannya. Kemudian, diskusi itu berlanjut dengan pertanyaannya apakah
> aku bisa membaca Al-Quran. Ketika aku menjawab iya, dia memintaku membaca
> sebuah ayat. Dan diapun bertanya seperti apa pengajaran membaca AL-Quran di
> Indonesia. Kujelaskan sebisaku.
>
>
> Diskusi kamipun semakin seru saat aku bertanya namanya dan dia
> menjelaskan kalau namanya terdiri dari empat huruf. Huruf pertama adalah
> namanya, huruf kedua adalah nama ayahandanya, huruf ketiga adalah nama kakek
> dari bapaknya, dan huruf keempat adalah nama keluarganya. Menurutnya,
> penamaan seperti itu adalah sebuah kelaziman di negeri asalnya, Mesir. Dan
> sebuah keheranan terlihat di wajahnya saat dia memintaku menyebutkan nama
> lengkapku yang terdiri dari dua huruf, tanpa disertai nama bapak, nama
> kakekku dan nama keluarga.
>
>
> Aku menjelaskan sebisaku, menjawab keherananya, kalau penamaan seperti
> itu adalah sebuah hal yang lazim di Indonesia. Dan, bukanlah sebuah hal yang
> aneh ketika di belakang nama seseorang tidak tercantun nama bapak atau
> kakeknya. Tapi, dia tetap tidak percaya dan berkata kalau itu aneh dan akan
> sangat sulit bagi seorang polisi untuk menelusuri pelaku sebuah kejahatan
> dari namanya karena ada kemungkinan sebuah nama dimiliki oleh beberapa
> orang. Juga, sangat sulit untuk melihat apakah dua orang adalah bersaudara
> atau tidak dari namanya. Kuakui argumennya benar. Dan setelah itu, aku jadi
> berfikir, apakah karena itu pulah kasus kejahatan di Indonesia memerlukan
> waktu yang lama untuk mengungkapkannya?
>
>
> Bukan hanya dengan dia aku bertemu pertanyaan itu. Mengurus beberapa
> dokumen di Jepang, nama keluarga (*family name*) selalu menjadi sebuah
> bahan pertanyaan. Dan biasanya untuk mempersingkat penjelasan atau bahkan
> mengurangi pertanyaan lanjutan, aku mencantumkan nama belakangku di kolom
> *family name*. Aku belum sanggup jika diajak berdebat dalam bahasa Jepang.
> *Grammar*nya saja masih kacau. Apalagi, perbendaharaan kata-katanya.
> Banyak yang tidak kuketahui dibandingkan yang kuketahui. Itu alasanku
> mencantumkan nama belakangku sebagai *family name*. Biasanya jurus ini
> sangat jitu. Tidak ada pertanyaan lanjutan tentang *family name*.
>
>
> Tapi, bertemu dan berdiskusi seru dengan *sister* dari Mesir membuatku
> bertanya: mengapa di Indonesia, kecuali beberapa suku: Batak contohnya,
> tidak menggunakan *family name *dalam penamaan seorang anak? Bukankah
> dulu, awalnya, Indonesia juga adalah negara kerajaan? Sampai kini, aku belum
> menemukan jawabannya, mungkin ada teman-teman yang menyimpan jawabnya.
> Tolong jelaskan untukku yah. Siapa tahu suatu saat aku mendapatkan
> pertanyaan itu lagi.
>
>
>
>
> @dormitory, Inage, November 2008
> ~ http://ingafety.wordpress.com ~
>
>
>
>

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com
4.

PELABUHAN CINTA TERAKHIRKU......

Posted by: "Nur Hartati" yasmin_0612@yahoo.co.id   yasmin_0612

Sun Nov 16, 2008 3:24 am (PST)



LABUHKAN CINTA PADA ILLAHI RABBI

 

 

Hari â€" hari telah kulalui

Malampun silih berganti

Sudah saatnya intropeksi diri

Apakah aku tlh menjadi Hamba Alloh yang berbakti ??

 

Panjangnya malam membuatku tak tenang

Dalam menghadapi semua ujian

Akankah ku akan menjadi senang

Hanya karena ujian tentang percintaan

 

Ya Alloh…

Andaikan aku mencintai Makhluk-Mu

Kuingin dia setulusnya Mencintai-Mu

Agar dia dapat membimbingku

Karena yang pantas dicintai hanyalah Diri-Mu

 

Ya Alloh…

Hatiku Cuma satu

Dan hati yang satu hanya untuk cinta yang satu

Akan kuserahkan hatiku pada-Mu

Karena kutahu Engkau Maha Pencemburu…

 

 

 

__________________________________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
5.

hadirilah ::: NATIONAL LIFESTYLE TALKSHOW

Posted by: "hahn54121" hahn54121@yahoo.co.uk   hahn54121

Sun Nov 16, 2008 3:26 am (PST)

hadirilah :::

NATIONAL LIFESTYLE TALKSHOW
SASANA BUDAYA, UNIVERSITAS NEGERI MALANG
1 DESEMBER 2008
"BEHAVIOR CHANGE IN MATERIALISM CULTURE"

Pemateri :

1.Widiyatna, M. Si.
2.Dr. Latif Bustami, M. Si.
3.Subagyo S.E, S.H, M.M.
4.Nurul Arifin (aktivis sosial)

SPECIAL APPEARANCE :
HASYIM MUZADI DAN MERLYN

Register Fee :
Mahasiswa S0/S1 (UM) : Rp 20.000,00
Mahasiswa S0/S1 umum : Rp 35.000,00
Mahasiswa S2/Umum : Rp 50.000,00

Fasilitas :
lunch
snack and coffee break
sertifikat nasional
door prize

Undangan dapat diperoleh di :
Sekretariat NLT (GEMA FE UM)
Perpustakaan Umum Kota Malang
Via Rekening atas nama WAHYU NOMI VAN RULLY A.W
Rekening Bank Muamalat cabang Malang dengan no.rekening
6019239064413999 (konfirmasikan dulu dengan panitia)

Contact person :
Wahyu Naomi (o81 75 1414 22)
(0341 9988 576)
(0856 5555 3933)
Joko Suryanto (0856 4850 6963)
Pendaftaran terakhir tanggal 30 November 2008
Organized by:
BEM FAKULTAS EKONOMI – Universitas Negeri Malang
Jl. Surabaya no. 6 Malang
Email : lifestyle_talkshowfeum@yahoo.com

segera pesen tiket ya, tempat terbatas
tiada kesan tanpa kehadiran anda
terimakasih ..

6.

[Mimbar] Sumber Kekuatan Umat Islam

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Sun Nov 16, 2008 3:28 am (PST)

Sumber Kekuatan Umat Islam
 
Sebagian besar orang-orang yang mengaku sebagai muslim dan mukmin tidak memahami arti islam dan iman yang sesungguhnya. Kata-kata itu hanya sebatas dimulut, melekat di otak tapi tidak terhujam kuat dalam hati dan terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga seringkali kata-kata dan perbuatan yang dilakukan keluar dari ketentuan iman dan islam tanpa disadari.
Dan karena sebab itu juga kaum muslimin tidak dapat bangkit dari ketertindasan, keterbelakangan dan tekanan yang dilancarkan oleh musuh-musuh islam. Kaum kufar begitu leluasa menguasai, mengadu domba, mengatur dan mengacak-acak islam. Dan hari ini kita saksikan kaum muslimin tertindas dimana-mana, harga darah kaum muslimin begitu murahnya, anak-anak tidak berdosa harus merasakan tindakan keji dan wanita-wanita yang telah dirampas kehormatan dirinya.
Kita semua merasa sedih, geram dan marah. Tak sabar rasanya membalas perlakuan kejam dan keji tersebut. Tapi apa dikata, kita tidak punya kekuatan untuk melawan. Teriakan-teriakan kita hanya dibawa angin.
Apa yang menimpa kita sebagai umat islam sebenarnya disebabkan oleh tindakan kita juga. Kalau kita jujur kesalahan itu ada pada diri kita. Kenapa penulis katakan demikian?
Berapa banyakkah kaum muslimin yang telah  redup dari dirinya cahaya iman? Dan ia lebih mengisinya dengan kecintaan pada dunia dan segala isinya. Berapa banyakkah kaum muslimin yang hidupnya tidak sejalan dengan ajaran al-Qur`an dan sunah Rasul? Berapa banyakkah kaum muslimin yang lebih mementingkan dirinya sendiri dan lupa dengan hak-hak saudara se Islam?
Ibarat seseorang yang menjadi santri di sebuah pesantren. Santri yang sikapnya tidak sejalan dengan aturan dan disiplin yang berlaku, apakah akan mendapat perhatian dan pujian dari Direktur? Santri yang setiap hari dilaporkan perilakunya jang keji, sikapnya yang sering buat onar dan akhlaknya yang bejat. Apakah santri semacam ini akan diperhitungkan?
Dan bagi Allah Swt. perumpamaan yang lebih tinggi. Apakah seorang yang mengaku sebagai mukmin dan muslim tapi ternyata sikap dan tindakannya tidak sejalan dengan aturan islam akan mendapat simpati dan belas kasih dari Allah Swt.? Muslim yang hatinya telah kosong dari cinta pada Allah Swt., Rasul Saw. dan berjuang dijalanNya. Muslim yang ketika dikumandangkan Allahu Akbar, ia masih sibuk dengan dunianya, masih asyik bercengkrama dengan istri, masih asyik bermain dengan anak-anaknya, masih sibuk dengan dagangannya? Muslim yang lebih mengikuti hawa nafsunya dari pada patuh pada aturan Allah Swt.?
Bagaimana manusia jenis ini amalnya akan diterima, ibadahnya akan sampai pada Allah Swt., do`anya akan dikabulkan. Sedangkan dalam setiap dengus nafasnya tak kosong dari dosa dan maksiat pada Allah Swt.
Sesungguhnya Allah Swt. adalah sumber kekuatan kita yang sesungguhnya. Tuhan yang maha kuat yang tidak ada satupun di jagat raya ini yang melebihi kekuatannya. Tuhan yang maha kuasa, yang tidak ada satupun dijagat raya ini yang sanggup menghalangi tindak tanduknya. Tuhan yang kekuasaannya meliputi langit dan bumi.
Inilah yang tidak kita sadari, kita lebih mengedepankan kemampuan kita dan lupa dengan keterbatasan kita. Kita lupa bahwa Allah Swt. adalah penolong kita. Kalau hubungan dengan Allah Swt. terjalin dengan baik, segala kesulitan yang kita hadapi dalam kehidupan ini pasti selalu ada jalan keluarnya. Tidak ada satupun yang sulit bagi Allah Swt. Dalam sekejap Allah Swt. kuasa menghancurkan Amerika, Israel dan musuh-musuh islam lainnya.
Beberapa individu berteriak dengan berbagai cara, lisan dan tulisan. "Islam Harus Dibela", "Islam Tertindas" dan lain-lainnya. Tapi apa yang bisa dihasilkan oleh teriakan-teriakan itu kalau kita sendiri jauh dari Allah Swt.. Kalau dalam diri kita tidak hidup cahaya iman. Kalau untuk shalat malam saja kita merasa malas, untuk tersenyum terhadap saudara merasa berat, membaca al-Qur`an cepat bosan, kalau untuk membantu saudara yang membutuhkan kita pilih-pilih. Tak ada gunanya siang malam berteriak ditengah manusia kalau kita sendiri tidak mau meneriaki diri kita sendiri yang acap kali lalai dari perintah Allah Swt., jauh dari sunnah Rasul dan cinta pada dunia, kekuasaan, harta dan benci pada kematian.
Sejak jauh-jauh hari Rasulullah Saw. telah mengingatkan pada kita bahwa ketika umat islam tertimpa penyakit al wahn, cinta pada dunia dan benci pada kematian, musuh-musuh Islam akan dengan mudah memporak- porandakan islam.
Dalam sebuah haditsnya Rasululllah Saw. menyampaikan yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a,
" Apabila umatku sudah mengagungkan dunia, maka tercabutlah dari mereka kehebatan Islam. Dan apabila umatku meninggalkan amar ma`ruf dan nahi mungkar [dakwah], maka diharamkan bagi mereka keberkatan wahyu. Dan apabila umatku saling mencaci maki satu sama lain, maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah Swt.." [HR. Hakim dan Turmudzi]
Untuk bangkit dari keterpurukan global kita harus kembali menyadarkan seluruh umat islam agar benar-benar menancapkan keimanan dalam diri, beramal saleh, menghidupkan amar ma`ruf dan nahyun `an mungkar dan menjaga persatuan diantara kaum muslimin.
Bila suatu ketika kita melihat lukisan singa. Apakah terbersit dihati rasa takut dengan lukisan itu? Tentu tidak. Apa yang bisa diperbuat oleh sebuah benda mati. Tapi bila dikatakan, "Ada seekor singa sedang berkeliaran dirumah Anda?," apa yang terpikir dan terbersit saat itu? Pastinya rasa takut menyelimuti hati dan berpikir keras untuk bisa menyelamatkan diri.
Dalam hal kewibawaan umat islam ibarat singa yang ditakuti oleh musuh-musuhnya. Tapi ketika singa telah mati atau cakar dan taringnya tidak lagi bisa berfungsi dan sakit-sakitan, apakah singa jenis ini akan ditakuti? Apa yang bisa diperbuat oleh singa yang mati atau ompong dan tidak punya cakar serta lemah? Barangkali singa ini akan dilestarikan di kebun binatang untuk jadi bahan tontonan.
Dan apakah yang bisa diperbuat oleh umat islam yang telah mati atau redup dari dirinya cahaya iman, ajaran al-Qur`an dan sunah Rasul dihadapan musuh-musuhnya?
Sekali lagi hanya Allah Swt. penolong kita. Tapi, pertolongan Allah Swt, tidak akan datang begitu saja. Kita harus menyiapkan diri dengan iman dan amal soleh agar pertolongan itu layak kita dapatkan.
Tentang hal ini Allah Swt. telah menjelaskan dalam beberapa ayat, diantaranya,
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum kamu berkuasa...."[An-Nur : 55]
"Dan wajib bagi Kami untuk menolong orang-orang yang beriman." [Ar-Rum : 47]
"Janganlah kalian [merasa] lemah dan jangan bersedih hati, sebab kalian paling tinggi [derajatnya] jika kalian orang beriman." [ Ali Imran : 139 ]
Dengan demikian jelas bagi kita bahwa kemuliaan kita, ketinggian, kemenangan dan kebaikan hanya dengan sifat keimanan. Apabila hubungan dengan Allah terjalin baik, al-Qur`an hidup dalam diri kita, ajaran Rasulullah Saw. kita amalkan, maka tunggulah pertolongan yang Allah Swt. janjikan tersebut datang. Karena sesungguhnya Allah swt. tidak pernah ingkar dengan janjiNya.
Tulisan singkat ini sebenarnya belumlah cukup mewakili judul diatas, karena keterbatasan waktu yang penulis miliki. Mudah-mudahan tulisan sederhana ini bisa memberi manfaat bagi pembaca terutama penulis pribadi. Dan atas segala kekeliruan dan kesalahan yang terdapat dalam tulisan ini, penulis meminta saran, masukan dan kritik membangun dari pembaca, syukran.
 
Cairo, 15 November 2008
Arif Salman
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

7.

[Mimbar] Perubahan Dahsyat

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Sun Nov 16, 2008 3:29 am (PST)

Perubahan Dahsyat
 
"Saya ingin berubah, saya ingin sukses di dunia dan di akhirat. Saya ingin berubah, saya ingin kembali kejalan Allah Swt. Saya ingin bertobat dengan sebenarnya. Saya ingin menjadi seorang hamba Allah yang dicintaiNya. Saya ingin jadi seorang anak yang berbakti. Saya ingin menghabiskan sisa-sisa masa hidup saya untuk ibadah, dakwah dan mengabdi pada Islam dan kaum muslimin. Saya ingin habiskan sisa-sisa waktu saya di Mesir untuk belajar dengan sungguh-sungguh, dengan mendatangi kuliah, majlis-majlis ilmu, membaca buku, menulis, bergaul erat dengan  masyaikh.
Saya ingin berubah, mau tunggu sampai kapan lagi, saya tidak tahu kapan dan dimana saya akan mati. Saya ingin berubah. Saya telah tertinggal jauh dari teman-teman dan adik-adik kelas saya.
Saya yakin sebenarnya saya bisa sukses, saya bisa meraih imtiyaz. Saya bisa hafal Qur`an, menguasai bahasa arab dan berbagai ilmu agama. Saya harus berjuang keras melawan bisikan-bisikan hawa nafsu dan godaan-godaan setan. Itulah musuh yang sesungguhnya. Yang setiap saat, siang dan malam berusaha menjauhkan saya dari Allah Swt., dari amal soleh dan berusaha menjadikan saya tertipu dan memandang indah perbuatan nista, jahat dan kotor."
 
Itulah ungkapan yang diproklamirkan Syahir, seorang sahabat dekat saya 1 tahun yang lalu. Dan kalimat-kalimat itu ia tempelkan di dinding kamarnya agar ia selalu ingat. Api semangat telah membakar dirinya. 'Baju' kelalaian telah ia lepas paksa dari dirinya dan seketika baju itu ia 'bakar' dan buang ke 'tempat sampah'.
Dua faktor yang menjadi penyebab perubahan Syahir adalah, pertama, kematian Ayah yang sangat dicintainya. Kedua, pacarnya berpindah hati pada lelaki lain. Dua hal ini sangat membuat hati Syahir terpukul keras. Hatinya hancur berkeping, harapannya seakan sirna. Hidupnya seakan tak lagi jelas arah dan tujuan. Ia telah dipermainkan selama ini oleh pacarnya, Jenita. Ketika Syahir tak sanggup lagi memenuhi kebutuhan hidup Jenita, ia berpaling ke laki-laki lain, "Dasar cewek matre," kenang Syahir.
Syahir anak pertama, ia adalah tulung punggung keluarga. 5 adik-adiknya masih dalam usia sekolah. Tak ada lagi yang lebih bisa diharapkan oleh Ibunya kecuali dirinya. Kematian ayahnya telah menyadarkan dirinya yang selama ini telah tertidur panjang dalam kelalaian.
"Bukan saatnya lagi untuk santai. Bukan waktunya memenuhi keinginan nafsu. Tugas dan kewajiban lebih banyak dari waktu yang dimiliki",  kata-kata itu tertempel di meja belajarnya.
Dan sejak saat itu Syahir berubah. Ia kembali bersemangat sebagaimana semangat yang pernah hidup dalam dirinya. Ia telah kembali menjadi Syahir yang dulu, yang dikenal rajin, taat dan cerdas. Setelah sekian tahun terhanyut dalam kesia-siaan selama di Mesir.
Tidak hanya kata-kata, tapi ia telah berubah total. Ia rajin hadir ke kuliah, duduk paling depan dan aktif bertanya. Disamping itu ia tidak menyia-nyiakan waktu sepulang kuliah untuk menimba ilmu dari para Syekh Azhar dalam forum talaqi di mesjid Azhar sehingga terkadang ia pulang larut malam.
Singkat kata, selama satu tahun itu saya tidak menemukan Syahir kecuali pada tiga tempat, di mesjid, dirumahnya dan di majlis ilmu. Di mesjid saya temukan dia sedang khusyuk shalat atau sedang sujud panjang, atau sedang menghafal al-Qur`an. Di majlis ilmu ia duduk paling depan, konsentrasi mendengarkan kata-kata yang keluar dari Syekh yang sedang mengajar. Dan di rumah, ia selalu sibuk membaca atau menghafal buku di perpustakaan pribadinya, atau mendengar ceramah dari kaset atau dari komputernya.
Saya terharu mengenang cerita Syahir, bagaimana ia harus menjual barang-barangnya untuk bisa membeli buku-buku diktat, untuk ongkos kuliah dan bayar uang sewa rumah.
Satu tahun kemudian, hasil ujian diumumkan dan Syahir ternyata berhasil lulus dengan nilai cumlaude untuk setiap bidang studi. Ia lulus dengan husnul khatimah. Saya berdecak kagum dan turut berbahagia dengan karunia yang ia peroleh. Air mata saya mengalir terharu mengenang perjuangannya selama ini. "Laka ma sa`aita ya akhi Syahir," batin saya berbicara.
Tak hanya prestasi. Dalam waktu satu tahun ia telah selesai menghafal al-Qur`an 30 juz, menghafal ratusan hadits, seribu lima ratus lebih bait matan ilmiyah, membaca tuntas beberapa buku tafsir, hadits, fiqh, sirah,  aqidah dan lain-lainnya.
* * *
Syahir telah sungguh-sungguh dengan tekadnya. Ia telah tobat nasuha. Tobat yang mengantarkan Syahir pada perubahan dahsyat dalam hidupnya. Ia sangat yakin apabila azam telah tertancap dengan jujur dalam diri, jalan terang menuju keberhasilan terbuka lebar.
Sepenggal kisah semangat Syahir untuk sukses patut kita ambil pelajaran. Bahwa untuk sukses tidak hanya cukup otak yang cerdas. Tapi yang lebih besar mempengaruhi kesuksesan seseorang adalah semangat yang membaja dan azam yang kuat.
Ya..., hanya orang yang selalu bersemangat yang akan  sanggup bangkit dari kejatuhan. Hanya orang yang penuh semangat yang akan bisa menaklukan puncak prestasi. Hanya orang yang penuh semangat yang akan mengalahkan segala rintangan dan halangan. Dan hanya orang yang jujur dengan Allah Swt. lah yang senantiasa mendapat pertolongan dariNya.
Saya yakin, kita semua bisa mengikuti jalan Syahir atau mengunggulinya dalam kesuksesan tentunya kalau kita sungguh-sungguh.
 
Semoga menjadi pemacu semangat kita, amin.
 
Cairo, 15 November 2008
Arif Salman
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

8a.

Re: SIMBIOSIS MUTUALISME (CATATAN KAKI)

Posted by: "Nurhadi@tecsg.com.sg" Nurhadi@tecsg.com.sg

Sun Nov 16, 2008 3:31 am (PST)

Ini juga namanya persahabatan, silahturahim.
Apalagi juga sekantor, Insyaaloh aktivitas sosial diluar seperti bisa
semakin menghangatkan suasana kerja.

Bukan begitu.


--
Thanks dan wassalam

Nurhadi
Blografi : http://hady82.multiply.com
YM : hadynur
GMAIL : hadynur@gmail.com
Batam Island

----------------------------------------------------------








arya noor amarsyah arya <arnabgaizir@yahoo.co.id>
Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
11/15/2008 02:52 PM
Please respond to
sekolah-kehidupan@yahoogroups.com


To
sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
cc

Subject
[sekolah-kehidupan] SIMBIOSIS MUTUALISME (CATATAN KAKI)








SIMBIOSIS MUTUALISME

Kemarin, hari Jum’at (14-11-2008) seperti biasanya, kami
sekantor main futsal. Permainan dimulai dari pk 16.00 dan berakhir pada pk
17.00. Skor yang diperoleh seri, yaitu sama-sama memperoleh skor 12.
Sebagian kami menunaikan shalat Maghrib di kantor. Ada 8 orang
yang ikut serta shalat Maghrib di kantor. Usai menunaikan ibadah, kami
duduk berbaris dan saling pijat. Salah seorang dari kami memberi usulan,
“Bagaimana kalau saling pijatnya tidak dalam bentuk barisan dari depan ke
belakang. Tapi duduk berputar membentuk lingkaran, sehingga semua orang
dapat merasakan pijatan temannya di belakang?.”
Usulan ini langsung disetujui teman-teman. Karena tidak ada
satu orang pun yang dirugikan. Sebab bila posisinya berbaris dari depan ke
belakang, maka orang yang duduk paling belakang tidak akan merasakan
pijatan siapa pun.
Saling memijat dalam posisi duduk melingkar, seperti seekor
kerbau dan burung yang bertengger di punggungnya. Burung itu memakan kutu
atau serangga yang ada di punggung kerbau. Burung untung, demikian pula
dengan kerbau. Simbiosis mutualisme alias saling menguntungkan.

arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com

Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.


9a.

Re: JA RAZIA PREMAN, PSK ADA, MENGAPA RAZIA HOMO DAN LESBI BELUM? (C

Posted by: "nurulhi23" nurulhi23@yahoo.com   nurulhi23

Sun Nov 16, 2008 3:32 am (PST)

Mungkin karena kita bukan dari SD yang sama...?
Jujur...saya juga gak yakin akan kebenaran pernyataan itu, justru
saya berharap mendapatkan informasi seputar dunia yang
dianggap 'menyimpang' ini dalam milist ini.

Kalau itu kurang berdasar, mungkin kurangnya referensi guru SD ku
ya....
(Kalau memang seperti itu, semoga Khilafnya diampuni oleh Allah)

Salam,

Nurul

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, ukhti hazimah
<ukhtihazimah@...> wrote:
>
> wanita makmum kepada banci....koq baru dengar yah??
>
> :sinta:
>
> "Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
> BloG aKu & buKu
> http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
> BloG RaMe-RaMe
> http://sinthionk.multiply.com ; http://sinthionk.rezaervani.com
> YM : SINTHIONK
>
>
>
> --- On Fri, 11/14/08, nurulhi23 <nurulhi23@...> wrote:
> From: nurulhi23 <nurulhi23@...>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: JIKA RAZIA PREMAN, PSK ADA,
MENGAPA RAZIA HOMO DAN LESBI BELUM? (CATATAN KAKI)
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Friday, November 14, 2008, 1:28 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> TApi dulu jaman saya kecil, dalam pelajaran agama (mengenai
kriteria
>
> menjadi imam dalam shalat) ada dinyatakan kurang lebih sebagai
>
> berikut:
>
> - (jika ada laki2) yang yang jadi imam adalah laki2 (semua boleh
>
> menjadi makmum)
>
> - (Jika tidak ada laki2): wanita makmum kepada banci, atau wanita
>
> makmum kepada wanita.
>
>
>
>  
>

Recent Activity
Visit Your Group
Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Yahoo! Groups

Do More For Cats Group

Connect and share with

cat owners like you

Yahoo! Groups

Everyday Wellness Zone

Check out featured

healthy living groups.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: