Messages In This Digest (14 Messages)
- 1a.
- Re: (Catcil) Bedak Nomor Sebelas From: inga_fety
- 1b.
- Re: (Catcil) Bedak Nomor Sebelas From: sismanto
- 1c.
- Re: (Catcil) Bedak Nomor Sebelas From: galih@asmo.co.id
- 2.
- IDE PENULISAN DAPAT BERASAL DARI FREE WRITING (CATATAN KAKI) From: arya noor amarsyah arya
- 3a.
- Re: Apa Khabar ESKA? From: teha
- 3b.
- Re: Apa Khabar ESKA? From: Ahmad Ifham
- 4.
- [Info] VCD Keajaiban AL Qur'an - Diskon Khusus From: Epri Saqib
- 5a.
- [Ruang Baca] 5 Cm From: Rini Agus Hadiyono
- 5b.
- Re: [Ruang Baca] 5 Cm From: fla cheya
- 6.
- "BAPAK, IBU TITIP CINTA YAH, BUAT UMMAT !" From: margo widilaksono
- 7.
- (catcil) "BAPAK, IBU TITIP CINTA YAH, BUAT UMMAT !" From: margo widilaksono
- 8.
- FREE WRITING DAN BE YOUR SELF (CATATAN KAKI) From: arya noor amarsyah arya
- 9.
- Air Mata Itu Tak Terbendung From: agussyafii
- 10.
- (CERPEN) Dia Tak lagi Mengepak From: Arrizki Abidin
Messages
- 1a.
-
Re: (Catcil) Bedak Nomor Sebelas
Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com inga_fety
Sun Nov 16, 2008 10:04 pm (PST)
sepakat mas sis. tapi, jadi ingat dengan raut muka seorang adik ibu
wkt berkunjung ke kos saya dibandung dulu, dan beliau tidak menemukan
pemulas bibir. yang ada cm bedak bayi dan lipgloss:D
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "sismanto" <siril_wafa@com ...>
wrote:
>
>
> Bedak Nomor Sebelas
>
> Penulis: Sismanto
>
> Email: sirilwafa @gmail.com
>
>
>
>
>
> Dalam kamus saya, selama menjadi guru di sekolah dasar belum pernah saya
> jumpai penampilan anak yang terlalu menyolok, terlalu berlebih-lebihan
> dalam penampilan mereka. Hal berlebih-lebihan juga diatur dengan tegas
> dalam agama. Misalnya, seorang bocah Sekolah Dasar (SD) manakala
> mengikuti persekolahan tidak pernah memakai gincu, pemerah bibir atau
> memotong semua alisnya kemudian menggantinya dengan alis palsu, tidak
> pernah!
>
> Secara anak SD yang belum bisa berdandan, khususnya anak-anak kelas
> kecil, yakni kelas satu sampai dengan kelas tiga. Bagaimana dengan kelas
> besar, yakni kelas empat dan seterusnya di tingkat sekolah dasar?
> Kalaupun ada paling-paling cuma menggunakan bedak nomor sebelas, bedak
> yang digunakan oleh para orang tua di kampung saya dulu.
>
> Keadaan itu sekarang sudah banyak berubah, anak di tingkat sekolah dasar
> pada umumnya kelas-kelas besar sudah tidak banyak yang menggunakan bedak
> nomor sebelas, bedak yang pernah saya gunakan dulu. Bedak nomor sebelas
> itu sekarang tinggal kenangan sudah kembali ke komunitas aslinya, yang
> digunakan komunitas para ibu manakala melahirkan anak. Disamping menjaga
> agar kulit tidak cepet keriput juga digunakan untuk luluran, bahkan
> bedak ini harus digunakan mengingat kebiasaan yang berkembang di kampung
> saya.
>
> Sementara, anak usia sekolah dasar yang dulu memakai bedak sisa dari
> orang tua itu kini sudah tidak menggunakan lagi. Anak-anak sudah bisa
> memperhatikan penampilan mereka, mereka sudah bisa meminta kepada orang
> tuanya untuk dibelikan bedak yang lebih bermerk manakala hendak
> berangkat ke sekolah, sudah bisa mengunakan pemerah pipi, dan juga
> penebal alis mata.
>
> Untuk itu, orang tua perlu memperhatian aspek penampiln anak-anaknya.
> Bila anak-anak mereka sama sekali tidak mendapat kasih sayang dan belas
> kasihan dari orang tua. Hal itu dapat menyebabkan mereka berusaha
> mencari kasih sayang di luar rumah, dengan harapan ada orang yang dapat
> memberikan kasih sayang kepada mereka.
>
> Hanya dengan memperhatikan aspek penampilan saja, banyak diantara orang
> tua beranggapan bahwa pendidikan yang baik adalah yang hanya membatasi
> pada makanan yang bergizi, minuman yang segar, pakaian yang mewah,
> pelajaran yang berprestasi, dan penampilan yang baik di hadapan manusia.
> Tidak ada sedikitpun menumbuhkan jiwa keagamaan yang benar dan akhlak
> yang mulia dari diri anak-anak.
>
> Terlalu bersikap kikir kepada anak juga dapat membatasi kreatifitas anak
> dalam mengolah rasa dan karsanya menjadi energy positif yang kelak ia
> kembangkan di masa depan. Namun, sebagian orang tua ada yang teramat
> kikir kepada anak-anaknya melebihi dari sewajarnya, yang menyebabkan
> mereka selalu merasa kurang dan butuh. Bahkan, hal itu mendorong mereka
> untuk mencari harta dengan cara mencuri, meminta-minta kepada orang
> lain, atau berkomplotan dengan teman-teman yang buruk dan para penjahat
> pelaku kriminalitas.
>
> Inilah yang ingin saya sampaikan sejak awal bahwa contoh kecil
> membiasakan anak dengan bedak nomor sebelas diduga dapat memberikan
> kebiasaan pad anak kelak di masa remajanya, dan bahwkan masa dewasanya.
> Terbiasa mnggunakan bedak nomor sebelas akan mengeliminir kecenderungan
> anak (terlebih anak perempuan) untuk menggunakan bedak yang bermerk
> maupun kosmetik lainnya. Sekaranglah waktunya wahai orang tua
> membiasakan anak menggunakan bedak yang murah meriah, bedak nomor
> sebelas, bedak yang dulu saya gunakan di masa sekolah dasar, semoga
> bedak itu tidak lekang oleh jaman dan akan terus digunakan oleh para
> anak-anak usia sekolah dasar.
>
>
>
> Sangata, 17 Nopember 2008
>
> http://mkpd.wordpress. <http://mkpd.com wordpress. >com/
>
> http://sismanto.com <http://sismanto.com/ >
>
- 1b.
-
Re: (Catcil) Bedak Nomor Sebelas
Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id siril_wafa
Sun Nov 16, 2008 10:15 pm (PST)
Hehehe...ternyata tulisan ini sampe juga dibaca orang Jepang :D
sekarang saya sudah nggak pake bedak yang nomor sebelas Mbak Fety, ..
thanks ya...
-sis-
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "inga_fety" <inga_fety@.com ..>
wrote:
>
> sepakat mas sis. tapi, jadi ingat dengan raut muka seorang adik ibu
> wkt berkunjung ke kos saya dibandung dulu, dan beliau tidak menemukan
> pemulas bibir. yang ada cm bedak bayi dan lipgloss:D
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "sismanto" <siril_wafa@com >
> wrote:
> >
> >
> > Bedak Nomor Sebelas
> >
> > Penulis: Sismanto
> >
> > Email: sirilwafa @gmail.com
> >
> >
> >
- 1c.
-
Re: (Catcil) Bedak Nomor Sebelas
Posted by: "galih@asmo.co.id" galih@asmo.co.id
Mon Nov 17, 2008 2:15 am (PST)
Pak Sis, saya masih gak tau (maaf kuper) bedak no 11 itu seperti apa?
Masih banyak yang jual gitu sekarang?
Sekedar berbagi cerit tentang masa SMA dulu. Jadi ada adik kelas saya
yang suka sekali bedakan. Namun sayang, terlalu berlebihan pemakaiannya.
Sebenarnya kulita aslinya hitam manis (kalau hitam doank kesannya pait
gitu, hehe...)
namun jika melihat wajahnya seperti berkulit putih, kenapa? Karena
bedakannya
terlalu berlebih walhasil jadinya hitam putih.
Dari situ saya melihat bahwa dengan tampil alami dan sewajarnya seseorang
bisa terlihat
lebih indah.
Itu saja Pak Sis. Salam sari saya.
Galih
- 2.
-
IDE PENULISAN DAPAT BERASAL DARI FREE WRITING (CATATAN KAKI)
Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id arnabgaizir
Sun Nov 16, 2008 10:05 pm (PST)
IDE PENULISAN DAPAT BERASAL DARI FREE WRITING
Anda kesulitan memperoleh ide sebuah tulisan? Lakukanlah free writing atau buatlah sebuah tulisan buruk!
Dalam tulisan saya sebelumnya yang berjudul Free Writing = Membuat Tulisan Buruk bahwa Agus biasa membuat sebuah tulisan dengan diawali membuat free writing. Free writing hanya dijadikannya sebagai pemanasan. Setelah 'kepalanya panas' (ketika ide telah muncul), tulisan free writingnya, dia tinggalkan. Dia membuat tulisan yang terlepas dari tulisan free writing.
Inilah yang mungkin dimaksud oleh mas AS Laksana dalam Creative Writingnya sebagai 'memancing ide'. Menurut mas AS Laksana, ide itu bukan ditunggu sampai dia datang. Ide dicari, dipancing, ditangkap dan dikembangkan.
Mungkin ini pulalah yang dimaksud oleh beliau menulis tanpa ide. Ketika menulis free writing, kita menulis tanpa ide. Ketika ide yang dipancing –lewat free writing- diperoleh, maka mulailah kita menulis dengan ide.
arnabgaizir.blogspot. com
arnab20.multiply.com
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
- 3a.
-
Re: Apa Khabar ESKA?
Posted by: "teha" teha.sugiyo@toserbayogya.com
Sun Nov 16, 2008 11:07 pm (PST)
raker kemarin (15/11)sukses pak. kami tuntaskan sampai sekitar jam 2
pagi. diselingi game dan ketawa-ketawa, kami berhasil menyelesaikan
agenda laporan dan bahasan dari masing-masing departemen.
pagi harinya (16/11) kami bisa bersantai dengan saling mengakrabkan
diri dengan berbagi ketawa dalam acara fleksibilitas. meski taufiq
ngotot pengin jadi orang kaya dengan mengubah skenario yang ditentukan:
menjadi nenek modern yang menidurkan cucu dengan ayunan yang dilengkapi
remote controll, sambil congek tidak mendengar orang belajar main biola
yang berisik mengganggu tidur sang cucu. tapi kami semua senang dapat
saling unjuk kebolehan dengan bermain untuk membuat kita lebih fleksibel
dalam berbagai kondisi dan situasi. dan setelah /lunch/ dengan sayur
asem, ayam goreng, ikan asin dan sambal bawang, kami kembali ke habitat
kami masing-masing dengan selamat dan penuh syukur.
hasilnya?
nia sukses mengiringi divin yang baca puisi dengan biolanya, di samping
sukses memandu game kartu penghargaannya. (nanti saya tulis tersendiri,
tentang ini).
siska, meski sibuk jeprat-jepret sana-sini, toh berhasil juga memainkan
3 lagu dalam kursus singkat bermain biola yang dengan serius
mencari-cari nada sendiri by feeling (otodidak).
dani sukses mengecoh hadian dalam main bola di lapangan rumput yang
indah, bersama galih, dan budi; setelah malam tadi hadian sukses
mengajak peserta main tali yang diikatkan pada tangan-tangan yang
berpasangan, juga mengajak kami main kartu gapleh yang harus dipasang
pada format yang telah disiapkan.
lia sukses menjadi pembahas dan informan handal dalam progja yang
diusulkan, dan secara lengkap akan melaporkan dalam laporan pandangan
mata (^_^) berikut investigasi mendalam, apa yang terjadi kemarin dalam
raker.
nibras, dani jr., - sukses menjadi piala bergilir dari satu tante ke
tante lain, om satu ke om lainnya, meski simboknya tetap berjaga-jaga
dengan waspada. juga afqar, anak mas margo, sukses menarik perhatian
om-om dan tante-tanenya, meski sore harinya harus dibawa ke dokter
karena terjungkal dan bibir atas bagian dalamnya luka akibat nyosor
lantai, setelah kursi yang dipegangnya bergeser.
retno dan catur sukses datang pada minggu pagi, yang langsung terlibat
dalam acara fleksibilitas. retno yang tidak bisa marah, menggantikan
skenario marah-marah dengan gaya "bertengkar berbisik", bertengkar
dengan "kromo inggil".
masih ada nopi yang dengan semangat empat lima menendang-nendang bola
bersama dyah, tya, endah, divin dan nia.
budi sukses mengocol teman-teman dengan dialek jawanya yang
bledag-bledug, memanggil-manggil "agus" sebagai objek penderita.
mas margo dan nyonya sukses menjadi tuan dan nyonya rumah yang baik
hati, menyiapkan menu makanan yang mak nyoooss...
dan kita semua sukses menjalin tali silaturahim yang semakin
mengakrabkan diri dalam keluarga eska yang antusias dan bahagia...
demikian sekilas info raker kemarin pak. semoga bapak terhibur
membacanya, dan perjalanan bapak semakin menyenangkan dan mengesankan.
salam dari kami semua, peserta raker kabinet eska 2008.
Pandika Sampurna wrote:
> Anak-anak ESKA, apa khabar?
>
> Cukup jauh perjalanan saya di Seoul, Korea ini, mungkin sampai akhir
> November nanti. Di sini sudah mulai dingin, sepuluh derajat-an kalau
> pagi. Bagaimana Mbak Fety di Chiba juga dingin ya?
> Daun-daun keemasan satu persatu sudah mulai jatuh, musim dingin sudah
> menjelang.
> Alhamdulillah saya sehat.
> Apa khabar semua?
>
> Bagaimana dengan Raker ESKAnya ya.
>
> Mudah-mudahan ESKA kita tidak kehilangan jati dirinya bukan? Baik itu
> visi maupun visi awalnya.
> BRAVO anak-anak ESKA!
>
> Salam Sukses,
> Pandika Sampurna
>
>
>
- 3b.
-
Re: Apa Khabar ESKA?
Posted by: "Ahmad Ifham" ahmadifham@yahoo.com
Mon Nov 17, 2008 1:21 am (PST)
Kenapa dinamai ESKA?
Apa sih ESKA?
Makasih :-)
Regards,
Ifham - http://bankbagihasil.wordpress. com
--- On Mon, 11/17/08, teha <teha.sugiyo@toserbayogya. > wrote:com
From: teha <teha.sugiyo@toserbayogya. >com
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Apa Khabar ESKA?
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Monday, November 17, 2008, 2:06 PM
raker kemarin (15/11)sukses pak. kami tuntaskan sampai sekitar jam 2 pagi. diselingi game dan ketawa-ketawa, kami berhasil menyelesaikan agenda laporan dan bahasan dari masing-masing departemen.
pagi harinya (16/11) kami bisa bersantai dengan saling mengakrabkan diri dengan berbagi ketawa dalam acara fleksibilitas. meski taufiq ngotot pengin jadi orang kaya dengan mengubah skenario yang ditentukan: menjadi nenek modern yang menidurkan cucu dengan ayunan yang dilengkapi remote controll, sambil congek tidak mendengar orang belajar main biola yang berisik mengganggu tidur sang cucu. tapi kami semua senang dapat saling unjuk kebolehan dengan bermain untuk membuat kita lebih fleksibel dalam berbagai kondisi dan situasi. dan setelah lunch dengan sayur asem, ayam goreng, ikan asin dan sambal bawang, kami kembali ke habitat kami masing-masing dengan selamat dan penuh syukur.
hasilnya?
nia sukses mengiringi divin yang baca puisi dengan biolanya, di samping sukses memandu game kartu penghargaannya. (nanti saya tulis tersendiri, tentang ini).
siska, meski sibuk jeprat-jepret sana-sini, toh berhasil juga memainkan 3 lagu dalam kursus singkat bermain biola yang dengan serius mencari-cari nada sendiri by feeling (otodidak).
dani sukses mengecoh hadian dalam main bola di lapangan rumput yang indah, bersama galih, dan budi; setelah malam tadi hadian sukses mengajak peserta main tali yang diikatkan pada tangan-tangan yang berpasangan, juga mengajak kami main kartu gapleh yang harus dipasang pada format yang telah disiapkan.
lia sukses menjadi pembahas dan informan handal dalam progja yang diusulkan, dan secara lengkap akan melaporkan dalam laporan pandangan mata (^_^) berikut investigasi mendalam, apa yang terjadi kemarin dalam raker.
nibras, dani jr., - sukses menjadi piala bergilir dari satu tante ke tante lain, om satu ke om lainnya, meski simboknya tetap berjaga-jaga dengan waspada. juga afqar, anak mas margo, sukses menarik perhatian om-om dan tante-tanenya, meski sore harinya harus dibawa ke dokter karena terjungkal dan bibir atas bagian dalamnya luka akibat nyosor lantai, setelah kursi yang dipegangnya bergeser.
retno dan catur sukses datang pada minggu pagi, yang langsung terlibat dalam acara fleksibilitas. retno yang tidak bisa marah, menggantikan skenario marah-marah dengan gaya "bertengkar berbisik", bertengkar dengan "kromo inggil".
masih ada nopi yang dengan semangat empat lima menendang-nendang bola bersama dyah, tya, endah, divin dan nia.
budi sukses mengocol teman-teman dengan dialek jawanya yang bledag-bledug, memanggil-manggil "agus" sebagai objek penderita.
mas margo dan nyonya sukses menjadi tuan dan nyonya rumah yang baik hati, menyiapkan menu makanan yang mak nyoooss...
dan kita semua sukses menjalin tali silaturahim yang semakin mengakrabkan diri dalam keluarga eska yang antusias dan bahagia...
demikian sekilas info raker kemarin pak. semoga bapak terhibur membacanya, dan perjalanan bapak semakin menyenangkan dan mengesankan.
salam dari kami semua, peserta raker kabinet eska 2008.
Pandika Sampurna wrote:
Anak-anak ESKA, apa khabar?
Cukup jauh perjalanan saya di Seoul, Korea ini, mungkin sampai akhir November nanti. Di sini sudah mulai dingin, sepuluh derajat-an kalau pagi. Bagaimana Mbak Fety di Chiba juga dingin ya?
Daun-daun keemasan satu persatu sudah mulai jatuh, musim dingin sudah menjelang.
Alhamdulillah saya sehat.
Apa khabar semua?
Bagaimana dengan Raker ESKAnya ya.
Mudah-mudahanESKA kita tidak kehilangan jati dirinya bukan? Baik itu visi maupun visi awalnya.
BRAVO anak-anak ESKA!
Salam Sukses,
Pandika Sampurna
- 4.
-
[Info] VCD Keajaiban AL Qur'an - Diskon Khusus
Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com epri_tsi
Sun Nov 16, 2008 11:38 pm (PST)
http://geraibuku.multiply. com/photos/ album/79/
Ciri khas Al Qur'an, yang diwahyukan 14 abad yang lalu, dan hikmah
Maha-agung yang dikandungnya, merupakan bukti mutlak bahwa Kitab Suci
ini merupakan kalam Allah. Selain itu, Al Qur'an memiliki banyak
mukjizat yang membuktikannya sebagai wahyu Allah. Di antaranya adalah
sejumlah fakta-fakta ilmiah, yang hanya dapat kita temukan dengan
menggunakan teknologi abad ke-20, dinyatakan di dalam Al Qur'an 1400
tahun yang lalu. Fakta-fakta ini, yang tidak mungkin dapat diketahui di
masa Al Qur'an diturunkan, sekali lagi memperlihatkan di hadapan
manusia zaman sekarang, bahwa Al Qur'an adalah perkataan Allah.
Harun
Yahya semakin tegas "membuktikan" keajaiban Al-Quran sebagai mukjizat
yang diturunkan Allah Swt, melalui penemuan-penemuan ilmiah oleh para
pakar di bidang sains.
Misalnya tentang Keseimbangan Sempurna di
Jagat Raya, yang digambarkan oleh Allah Swt dalam Q.S Al-Mulk, 67, ayat
3-4. Di alam semesta, konsep kecepatan mencapai dimensi raksasa
dibandingkan pengukuran skala bumi. Bintang, planet, galaksi, dan
kumpulan galaksi –yang sifat numeriknya hanya bisa dipahami oleh ahli
matematika- mempunyai berat miliaran atau triliunan ton dan bergerak di
angkasa dengan kecepatan luar biasa. Sebagai contoh, bumi berotasi pada
kecepatan 1.670 km/jam. Jika kita ingat bahwa peluru yang paling cepat
dewasa ini bergerak sekitar 1.800 km/jam, kita bisa membayangkan betapa
cepatnya bumi bergerak meskipun bobot dan ukurannya sangat besar.
Kecepatan bumi mengorbit matahari sekitar 60 kali kecepatan peluru:
108.000 km/jam. Sedangkan angka untuk tata surya bahkan jauh lebih
mencengangkan. Kecepatan tata surya sedemikian rupa sehingga melampaui
penalaran: semakin besar sistem di jagat raya, semakin tinggi
kecepatannya. Jelas bahwa risiko tubrukan sangat besar dalam sistem
yang begitu rumit dan bergerak cepat. Akan tetapi, tidak pernah ada
kejadian semacam itu dan kita bisa melanjutkan hidup dengan aman. Hal
ini karena segala sesuatu di jagat raya berfungsi mengikuti
keseimbangan tanpa cacat yang ditetapkan oleh Allah. Karena itulah,
sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, tidak ada "ketidaksesuaian"
dalam sistem. (Hal 13-14).
Judul VCD : Keajaiban Al Qur'an
Harga Normal : Rp.25.000
Harga Geraibuku : Rp 15.000
Kondisi: Baru dan bersegel
Telepon : [021] 3099 8655
email : geraibuku@gmail.com
ongkos kirim dalam kota : Rp 5000,-
www.geraibuku.com
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
- 5a.
-
[Ruang Baca] 5 Cm
Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com rinurbad
Sun Nov 16, 2008 11:47 pm (PST)
Penulis: Donny Dhirgantoro
Penerbit: Grasindo
Tebal: 381 halaman
Cetakan: ke-12, September 2008
Harga: Rp 54.500,00
Skor: 9
Kamu dulu pernah bilang sebenarnya mudah untuk menjadi seorang
insinyur yang baik, sarjana yang baik, arsitek yang baik, dan menteri
yang baik, tapi susah sekali menjadi orang yang baik...
(halaman 320)
Perjalanan 5 cm yang bertahun-tahun
Sudah lama saya mendengar perihal buku ini, meskipun tidak sampai
terperinci bahwa karya Donny Dhirgantoro telah mencapai cetakan
kesekian belas. Sering saya melihatnya di toko buku, di halaman
majalah, di Internet..tak terhitung lagi. Tetapi saya baru sampai di
tahap 'Covernya bagus, hitam, gue banget. Buku apaan ya?' tanpa
mencari tahu lebih banyak di blackle [temannya google]. Lalu dua hari
ke belakang, seorang keponakan mengulurkan novel ini sambil berkata
mantap, "Temen-temenku bilang bagus. Aku sendiri belum sempat baca."
Karakter
Ada Arial, yang mengingatkan saya pada komputer tercinta. Sosok mirip
artis sinetron secara fisik, menurut Mas Gembul seorang pengemudi
angkutan umum. Ada Genta, sang pemimpin yang selalu melontarkan
pendapat brilian meski memendam cinta dan masih berpikir panjang
untuk mengutarakan isi hatinya. Ada Riani, kembang satu-satunya.
Zafran, si penyair yang kurus. Ian, penggemar VCD biru-membiru yang
kerap diledek sebagai banana boat oleh sobat-sobatnya. Mereka
berkawan karib sejak SMA dan kini tengah menapaki usia perempat abad
(berdasarkan perkiraan saya pada beberapa detil). Sungguh
menyenangkan, membaca cerita perihal anak muda yang tidak jauh
berbeda dalam arti nuansa generasinya tidak melesat jauh dari ingatan
saya. Lagu-lagu mereka, yang bertebaran di bab demi bab novel ini,
sebagian besar familiar.
Karakter favorit saya : Ian dan Genta. Penjelasannya sulit
diungkapkan dengan kata-kata. Namun yang pasti, saya memang lebih
mampu mengidentifikasikan diri dengan karakter fiksi apabila yang
dikisahkan adalah seorang laki-laki. Itu sudah bawaan sejak kecil.
Cerita
Setelah bercengkerama dalam kebersamaan panjang, Genta mencetuskan
ide agar mereka tidak bertemu selama tiga bulan. Menghidupkan
kerinduan, untuk kemudian bertemu di stasiun kereta api pada tanggal
14 Agustus. Kelima anak muda yang menyebut diri Power Rangers - dan
kadang-kadang Goggle - ini sepakat menuju Mahameru serta mengikuti
upacara kemerdekaan di sana.
Segi-segi Istimewa
Teknik bertutur Donny Dhirgantoro luar biasa. Dalam fiksi, beberapa
typo mungkin sengaja dipermaklumkan dari sentuhan editor agar lebih
leluasa. Toh kalimat panjang, paragraf padat yang disajikan Donny
tidak membuat mata lelah apa lagi jemu. Saya melahap deskripsi tanpa
kecuali, sesuatu yang terbilang baru dalam sejarah kemembacaan selama
ini.
Bahasa gaul yang cair diselingi bahasa Indonesia baku menjadikan 5 Cm
jauh dari jlimet. Bukan bahasa zaman sekarang yang berkeriting-ria
untuk membuat saya mengerti, pula [entah bagi generasi kelahiran 90-
an]. Dengan demikian, novel ini layak dikonsumsi pembaca segala usia.
Sejak awal, saya sudah banyak tertawa. Tapi 5 cm bukan buku hiburan.
Saya mulai terbata-bata dan ikut menangis ketika Ian jatuh bangun
menyelesaikan skripsinya. Ini sub plot yang cukup menggedor hati,
membawa ingatan pada 'masa lalu kelam' akan pedih-perihnya
melaksanakan tugas satu itu. Karakter dosen pembimbingnya
mengesankan. Sungguh, saya ingin merekomendasikan novel ini pada
keponakan-keponakan yang sedang kuliah dan menghadapi skripsi dengan
aneka kesulitannya.
Berangkat dari hal yang sederhana, betapa banyak sisi persahabatan
dan hidup yang dapat dipetik dari sini. Bahwa banyak kejutan menanti,
bahwa kita harus meyakini diri sendiri, juga mengenali diri sendiri
sekaligus tidak takut memunculkan identitas yang sejati. Sebagaimana
karakter yang berwarna-warni, namun tetap menyodorkan teladan untuk
direnungkan lebih dalam lagi. Sebagaimana ucapan Genta di bawah ini:
"Jangan pernah menganggap kritik itu suatu proses kemunduran atau
serangan. Kalo lo dikritik, buat cetak biru di pikiran lo. Kalo
kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yang mungkin telah
mengorbankan rasa nggak enaknya sama kita, entah sebagai seorang
teman atau rekan kerja, semata-mata untuk apa?...hanya untuk membuat
diri kita lebih baik.."
(halaman 138)
Dengan novel ini, Donny Dhirgantoro menunjukkan bahwa masih ada anak
muda yang menggenggam idealisme. Khususnya kecintaan pada tanah air,
melalui pendakian yang berat, diskusi mengenai cita-cita dan
perjalanan hati kelima sahabat karib tersebut. Inilah sebuah karya
emas yang akan dirindukan, lebih dari patut untuk dibaca ulang, untuk
menggelorakan semangat dan mengajak kita bertanya serta berdialog
dengan sisi Ian, Riani, Arial, Genta, atau Zafran dalam diri masing-
masing.
Terima kasih, Donny. Anda telah mengobarkan lagi keinginan untuk
menggapai mimpi di hati saya.
- 5b.
-
Re: [Ruang Baca] 5 Cm
Posted by: "fla cheya" fla_cheya@yahoo.com fla_cheya
Mon Nov 17, 2008 2:08 am (PST)
nie novel keren banget..... aku suka n menginspirasi gitu d... ^_^ bs nyemangati jg waktu aku ngerjain skripsiku y penuh hambatan... tp seru juga....
--- On Sun, 11/16/08, Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com > wrote:
From: Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] [Ruang Baca] 5 Cm
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Sunday, November 16, 2008, 11:47 PM
Penulis: Donny Dhirgantoro
Penerbit: Grasindo
Tebal: 381 halaman
Cetakan: ke-12, September 2008
Harga: Rp 54.500,00
Skor: 9
Kamu dulu pernah bilang sebenarnya mudah untuk menjadi seorang
insinyur yang baik, sarjana yang baik, arsitek yang baik, dan menteri
yang baik, tapi susah sekali menjadi orang yang baik...
(halaman 320)
Perjalanan 5 cm yang bertahun-tahun
Sudah lama saya mendengar perihal buku ini, meskipun tidak sampai
terperinci bahwa karya Donny Dhirgantoro telah mencapai cetakan
kesekian belas. Sering saya melihatnya di toko buku, di halaman
majalah, di Internet..tak terhitung lagi. Tetapi saya baru sampai di
tahap 'Covernya bagus, hitam, gue banget. Buku apaan ya?' tanpa
mencari tahu lebih banyak di blackle [temannya google]. Lalu dua hari
ke belakang, seorang keponakan mengulurkan novel ini sambil berkata
mantap, "Temen-temenku bilang bagus. Aku sendiri belum sempat baca."
Karakter
Ada Arial, yang mengingatkan saya pada komputer tercinta. Sosok mirip
artis sinetron secara fisik, menurut Mas Gembul seorang pengemudi
angkutan umum. Ada Genta, sang pemimpin yang selalu melontarkan
pendapat brilian meski memendam cinta dan masih berpikir panjang
untuk mengutarakan isi hatinya. Ada Riani, kembang satu-satunya.
Zafran, si penyair yang kurus. Ian, penggemar VCD biru-membiru yang
kerap diledek sebagai banana boat oleh sobat-sobatnya. Mereka
berkawan karib sejak SMA dan kini tengah menapaki usia perempat abad
(berdasarkan perkiraan saya pada beberapa detil). Sungguh
menyenangkan, membaca cerita perihal anak muda yang tidak jauh
berbeda dalam arti nuansa generasinya tidak melesat jauh dari ingatan
saya. Lagu-lagu mereka, yang bertebaran di bab demi bab novel ini,
sebagian besar familiar.
Karakter favorit saya : Ian dan Genta. Penjelasannya sulit
diungkapkan dengan kata-kata. Namun yang pasti, saya memang lebih
mampu mengidentifikasikan diri dengan karakter fiksi apabila yang
dikisahkan adalah seorang laki-laki. Itu sudah bawaan sejak kecil.
Cerita
Setelah bercengkerama dalam kebersamaan panjang, Genta mencetuskan
ide agar mereka tidak bertemu selama tiga bulan. Menghidupkan
kerinduan, untuk kemudian bertemu di stasiun kereta api pada tanggal
14 Agustus. Kelima anak muda yang menyebut diri Power Rangers - dan
kadang-kadang Goggle - ini sepakat menuju Mahameru serta mengikuti
upacara kemerdekaan di sana.
Segi-segi Istimewa
Teknik bertutur Donny Dhirgantoro luar biasa. Dalam fiksi, beberapa
typo mungkin sengaja dipermaklumkan dari sentuhan editor agar lebih
leluasa. Toh kalimat panjang, paragraf padat yang disajikan Donny
tidak membuat mata lelah apa lagi jemu. Saya melahap deskripsi tanpa
kecuali, sesuatu yang terbilang baru dalam sejarah kemembacaan selama
ini.
Bahasa gaul yang cair diselingi bahasa Indonesia baku menjadikan 5 Cm
jauh dari jlimet. Bukan bahasa zaman sekarang yang berkeriting- ria
untuk membuat saya mengerti, pula [entah bagi generasi kelahiran 90-
an]. Dengan demikian, novel ini layak dikonsumsi pembaca segala usia.
Sejak awal, saya sudah banyak tertawa. Tapi 5 cm bukan buku hiburan.
Saya mulai terbata-bata dan ikut menangis ketika Ian jatuh bangun
menyelesaikan skripsinya. Ini sub plot yang cukup menggedor hati,
membawa ingatan pada 'masa lalu kelam' akan pedih-perihnya
melaksanakan tugas satu itu. Karakter dosen pembimbingnya
mengesankan. Sungguh, saya ingin merekomendasikan novel ini pada
keponakan-keponakan yang sedang kuliah dan menghadapi skripsi dengan
aneka kesulitannya.
Berangkat dari hal yang sederhana, betapa banyak sisi persahabatan
dan hidup yang dapat dipetik dari sini. Bahwa banyak kejutan menanti,
bahwa kita harus meyakini diri sendiri, juga mengenali diri sendiri
sekaligus tidak takut memunculkan identitas yang sejati. Sebagaimana
karakter yang berwarna-warni, namun tetap menyodorkan teladan untuk
direnungkan lebih dalam lagi. Sebagaimana ucapan Genta di bawah ini:
"Jangan pernah menganggap kritik itu suatu proses kemunduran atau
serangan. Kalo lo dikritik, buat cetak biru di pikiran lo. Kalo
kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yang mungkin telah
mengorbankan rasa nggak enaknya sama kita, entah sebagai seorang
teman atau rekan kerja, semata-mata untuk apa?...hanya untuk membuat
diri kita lebih baik.."
(halaman 138)
Dengan novel ini, Donny Dhirgantoro menunjukkan bahwa masih ada anak
muda yang menggenggam idealisme. Khususnya kecintaan pada tanah air,
melalui pendakian yang berat, diskusi mengenai cita-cita dan
perjalanan hati kelima sahabat karib tersebut. Inilah sebuah karya
emas yang akan dirindukan, lebih dari patut untuk dibaca ulang, untuk
menggelorakan semangat dan mengajak kita bertanya serta berdialog
dengan sisi Ian, Riani, Arial, Genta, atau Zafran dalam diri masing-
masing.
Terima kasih, Donny. Anda telah mengobarkan lagi keinginan untuk
menggapai mimpi di hati saya.
- 6.
-
"BAPAK, IBU TITIP CINTA YAH, BUAT UMMAT !"
Posted by: "margo widilaksono" magrounj@yahoo.com magrounj
Mon Nov 17, 2008 12:22 am (PST)
"BAPAK, IBU TITIP CINTA YAH, BUAT UMMAT !"
Memang tidak akan habis ketika bicara tentang cinta, dari
mulai dewasa hingga anak – anak selalu bicara tentang cinta. Namun cinta yang
satu ini berbeda dengan cinta biasanya. Kecintaan ketika dimulai dalam sebuah proyek cinta. Ya,
sebuah proyek yang bernama 1000 Cinta untuk 1000 Musholla. Mega proyek amal
yang dilakukan sebuah komunitas yang bernama Sekolah Kehidupan.
Ini adalah cerita tentang perjalanan cinta dalam proyek
tersebut. Berawal dari sebuah ungkapan rasa cinta kepada Sang Rabb di bulan
yang penuh rahmat dengan seribu cintaNya , ada keinginan untuk membagi cinta tersebut dengan manusia lainnya.
Berbekal rasa cinta untuk dicintaiNya, begitu banyak
sumbangan mengalir menandakan begitu banyak cinta yang akan di bagikan.
Ditemani sahabat tercinta yang menjadi sahabat sejati dalam hidupku, akhirnya
kamipun menyusuri tiap jalan tuk membawa pesan cinta dari sahabat tercinta
lainnya.
Mungkin cinta juga butuh pengorbanan. Di dalam bermunajat
padaNya di sepuluh terakhir Ramadhan sempat perjalanan cinta tertunda. Ketika
sang buah hati terkapar tak berdaya karena kecintaan Allah pada dirinya.
Namun amanah harus disampaikan, setelah membaik akhirnya
perjalanan cintapun berlanjut. Menyusuri satu demi satu rumah Allah bertemu dengan pengurusnya. Sambil membagikan tak
lupa pesanpun disampaikan. " Bapak, Ibu titip cinta yah, buat ummat!." Diringi
senyuman dari para pengurus yang diserahi amanah merupakan ungkapan syukur atas
cinta yang telah diberikan.
Tiada terasa, semua cinta telah diserahkan. Semoga bisa
bermanfaat ketika hilir mudiknya manusia yang sibuk berbagi cinta untuk
keluarganya. Dan akhirnya rasa syukur kami kepada Sang Pemilik Cinta karena
telah diamanahi tuk membagi cinta itu. Dan terima kasih kepada sahabat –
sahabat tercinta tuk sama – sama berbagi cinta dalam rangka mengharapkan Cinta
dari Sang Pemilik Cinta.
"Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah
dan benci karena Allah." (HR. Ath-Thabrani)
Merak, 17 Oktober 2008
Al-Biruni98
Postingan yang tertunda, ingin sekali rasanya berbicara
tentang cinta.
- 7.
-
(catcil) "BAPAK, IBU TITIP CINTA YAH, BUAT UMMAT !"
Posted by: "margo widilaksono" magrounj@yahoo.com magrounj
Mon Nov 17, 2008 12:23 am (PST)
"BAPAK, IBU TITIP CINTA YAH, BUAT UMMAT !"
Memang tidak akan habis ketika bicara tentang cinta, dari
mulai dewasa hingga anak – anak selalu bicara tentang cinta. Namun cinta yang
satu ini berbeda dengan cinta biasanya. Kecintaan ketika dimulai dalam sebuah proyek cinta. Ya,
sebuah proyek yang bernama 1000 Cinta untuk 1000 Musholla. Mega proyek amal
yang dilakukan sebuah komunitas yang bernama Sekolah Kehidupan.
Ini adalah cerita tentang perjalanan cinta dalam proyek
tersebut. Berawal dari sebuah ungkapan rasa cinta kepada Sang Rabb di bulan
yang penuh rahmat dengan seribu cintaNya , ada keinginan untuk membagi cinta tersebut dengan manusia lainnya.
Berbekal rasa cinta untuk dicintaiNya, begitu banyak
sumbangan mengalir menandakan begitu banyak cinta yang akan di bagikan.
Ditemani sahabat tercinta yang menjadi sahabat sejati dalam hidupku, akhirnya
kamipun menyusuri tiap jalan tuk membawa pesan cinta dari sahabat tercinta
lainnya.
Mungkin cinta juga butuh pengorbanan. Di dalam bermunajat
padaNya di sepuluh terakhir Ramadhan sempat perjalanan cinta tertunda. Ketika
sang buah hati terkapar tak berdaya karena kecintaan Allah pada dirinya.
Namun amanah harus disampaikan, setelah membaik akhirnya
perjalanan cintapun berlanjut. Menyusuri satu demi satu rumah Allah bertemu dengan pengurusnya. Sambil membagikan tak
lupa pesanpun disampaikan. " Bapak, Ibu titip cinta yah, buat ummat!." Diringi
senyuman dari para pengurus yang diserahi amanah merupakan ungkapan syukur atas
cinta yang telah diberikan.
Tiada terasa, semua cinta telah diserahkan. Semoga bisa
bermanfaat ketika hilir mudiknya manusia yang sibuk berbagi cinta untuk
keluarganya. Dan akhirnya rasa syukur kami kepada Sang Pemilik Cinta karena
telah diamanahi tuk membagi cinta itu. Dan terima kasih kepada sahabat –
sahabat tercinta tuk sama – sama berbagi cinta dalam rangka mengharapkan Cinta
dari Sang Pemilik Cinta.
"Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah
dan benci karena Allah." (HR. Ath-Thabrani)
Merak, 17 Oktober 2008
Al-Biruni98
Postingan yang tertunda, ingin sekali rasanya berbicara
tentang cinta.
- 8.
-
FREE WRITING DAN BE YOUR SELF (CATATAN KAKI)
Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id arnabgaizir
Mon Nov 17, 2008 1:11 am (PST)
FREE WRITING DAN BE YOUR
SELF
Mas Ervan -seorang teman-
menceritakan bahwa pada mulanya dia kesulitan untuk menulis. Dia terkagum-kagum
pada tulisan temannya yang bernama mas Billy dan mas Nursalam. Tulisan mereka
itu begitu indah, katanya. Mas Ervan mencoba untuk mengikuti gaya penulisan mas
Billy dan mas Nursalam. Tapi apa yang terjadi? Mas Ervan merasa kesulitan untuk
mengikuti gaya penulisan mereka.
Ketika diperkenalkan
dengan free writing, mas Ervan dapat menulis dengan lancarnya. Dia tuangkan
segala yang ada di pikiran dan perasaannya. Dia keluarkan semua gaya penulisan,
bahasa yang dimiliki. Semuanya dikeluarkan tanpa ragu-ragu, tanpa
tersendat-sendat dan tanpa malu-malu, semuanya mengalir begitu saja dan apa
adanya. Banyak sekali kata yang tertuang dan tertata dengan rapi dalam kalimat
mengikuti gaya mas Ervan. Begitu jelas mas Ervan. Dia tidak lagi merasa
kesulitan dalam menulis setelah menerapkan free writing. Dia merasa tulisannya 'gw
banget', setelah menerapkan free writing.
Be your self bukan saja
pada sikap, tutur kata dan berbuat. Be your self juga berlaku dalam dunia tulis
menulis. Dengan menerapkan be your self dalam tulisan, disitulah akan terlihat
keunikkan tulisan kita. Bila kita telah menemukan keunikkan tulisan kita,
disitulah nilai jual tulisan kita. Tulisan kita akan terlihat beda dengan
tulisan orang lain, walau tema tulisannya sama. Dari keunikkan tulisan kita
itulah posisi tawar dapat diajukan kepada penerbit.
Bagaimana be your self
dapat dibangun dalam sebuah tulisan? Mulailah dengan free writing dan seringlah
berlatih.
arnabgaizir.blogspot. com
arnab20.multiply.com
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
- 9.
-
Air Mata Itu Tak Terbendung
Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com agussyafii
Mon Nov 17, 2008 1:24 am (PST)
Air Mata Itu Tak Terbendung
By: Agus syafii
Malam belum begitu larut. Air mata itu tak terbendung. Puluhan pasang
mata anak-anak menangis sedih saat melihat seorang ibu yang membawa
anaknya yang sedang sakit tidak ada biaya untuk berobat. Bersama
anaknya dia datang ke tempat pengajian.
Istri saya mengatakan, "Mas, ini anak asuh yang sakit kemaren saya
ceritakan. yang membutuhkan biaya untuk berobat." "oo.." saya
mengangguk mengerti. Malam itu juga istri saya mengajak anak dan ibu
nya itu untuk berobat ke DOkter Agung.
beberapa kali mengucapkan terima kasih pada saya dan mengucapkan salam
untuk pamit. Terbayang betapa sungguh berat bagi seorang ibu yang
ditinggal sang suami tercinta sementara mesti mengurus anaknya yang
masih kecil sedang sakit.
Saya sampaikan kepada ibu tersebut bahwa bukan saya yang patut untuk
mendapatkan ucapan terima kasih tapi teman-teman yang dalam program
Ananda-lah yang berhak mendapatkan ucapan terima kasih. Dengan
terbata-bata Ibu itu mengangguk mengerti. berkali-kali beliau
mengucapkan syukur alhamdulillah.
"Siapa yang meringankan beban orang yang susah, niscaya Alloh akan
meringankan bebannya di dunia dan akhirat. Alloh akan senantiasa
menolong hamba-Nya selama si hamba itu suka menolong orang lain." (HR.
Bukhari)
Wassalam,
agussyafii
=======
Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi Program Kegiatan "Ananda
Anak Sehat" Terima kasih atas berkenannya memberikan komentar di
http://agussyafii.blogspot. atau sms 087 8777 12 431com
- 10.
-
(CERPEN) Dia Tak lagi Mengepak
Posted by: "Arrizki Abidin" arrizki_abidin@yahoo.com arrizki_abidin
Mon Nov 17, 2008 2:57 am (PST)
CERPEN :
�
�DIA TAK LAGI MENGEPAK�
By : Riz-Q
�
Aku duduk disampingnya. Satu kursi dengannya disebuah kursi kayu yang panjang. Disebuah taman indah, hijau, dan sangat menyejukan pandangan mata. Kusatukan kesepuluh jari sambil menarik nafas dalam-dalam. Pandanganku jatuh kebawah, mengarah kearah rerumputan hijau yang mengayun-ayun ditiup angin. Sesekali kulihat ia. Kutolehkan kepala ini agar aku tahu ia sudah menatapku atau belum. Sama seperti sebelumnya. Ia hanya memegang secarik kertas putih tanpa goresan. Mengelus-elus bagian pinggirnya dengan kedua jempol mungilnya. Benarkah ia berkaca pada kertas putih itu?
�Coba dilipat bagian atasnya kebagian bawah, de� pintaku halus.
Kertas itu dilipatnya. Sudut kanan atas dilipatnya menuju pusat kertas. Ia tekan garis lipatan secara tegas dengan telunjuknya. Tampak ragu. Sempat dibuka kembali lipatan itu, tapi bekasnya terlanjur memberi kesan bergaris. Garis tanpa goresan pena. Sedikit berpikir, akhirnya ia melipatnya kembali dan dengan tenang ia memberikannya padaku.
Dengan kedua tangannya yang menjepit pinggiran kertas, ia suguhkan kertas berlipat itu pada ku. Aku mengambilnya. Kuteruskan lipatan itu. Kulakukan hal yang sama dengannya dari sudut yang berbeda. Sudut kanan bagian bawah kulekukkan dan kutekan untuk memberikan lipatan yang sama, sehingga terbentuklah lipatan kembar.
�Boleh dilipat seperti ini �kan?�
�Ya.�
�Hehe...Aku buka lagi yah.�
�TIdak.�
Ia berdiri dari duduknya. Berjalan kedepan beberapa langkah. Kemudian berjongkok dan mencabut sebuah rumput hijau sampai keakar-akarnya. Ia kembali dan duduk lagi disampingku. Ia gulung-gulung rumput itu hingga membulat penuh.
�Untuk apa itu, de?�
�Untukku.�
�Lalu kertas ini?�
�Letakan saja tapi jangan dibuka yang dilipat.�
Tak aku letakan kertas putih itu. Aku terus memegangnya sembari melihat apa yang sedang ia perbuat. Tak berubah. Sedari tadi hanya menggulung-gulung rumput hijau. Kucoba lihat wajahnya. Tersenyum ia. Entah apa yang disenyumkannya. Tapi kulihat ia senang dengan kerjaannya saat ini.
�Ini lihat.�
Hanya bulatan rumput yang mulai berubah warna yang kulihat. Berubah karena sudah bercampur warna. Mungkin bagian akarnya yang menyatu dengan tanah tercampur dalam gulungan itu, sehingga rumput itu berubah warna. Lebih kehitaman kelihatannya. HIjau tua lebih tepatnya. Tidak muda lagi. Tidak seperti saat sebelum ia cabut dari tanah.
�Untuk apa, de?�
�Jangan diambil. Dilihat saja.�
Kutarik kembali tanganku yang siap meraih gulungan rumput itu. Senyumannya belum berubah sedari tadi. Apanya yang menarik dari sebuah gulungan yang kini terlihat seperti remukan saja? Kecil, terlihat tampak tua. Dibuangpun tak akan ada yang memperhatikannya.
Lalu ia sentilkan gulungan kecil itu kearah kertas yang tetap kupegang. Tak kusangka, sentilannya mengenai pusat kertas, tempat bertemunya kedua sudut tadi. Gulungan kecil itu kemudian jatuh setelah terbentur kertas. Tidak sampai sedetik.
�Lihat itu.�
�Apanya, de?�
�Kertasnya. Tengahnya.�
Ya, ada bekas kehitaman disana walau sedikit. Itupun perlu penglihatan yang terfokus sekali. Melipat kertas. Memberikannya padaku. Lalu entah kenapa kulakukan lipatan yang sama dengannya hanya saja dari sudut yang lain. Bagian tengah kertas itu mempersatukan sudut yang tadinya terpisah. Dan kini terkena sentilan jari mungilnya yang membekaskan noda hitam nyaris tak terlihat tepat ditengahnya. Ini bukan kebetulan. Apa benar katanya kalau ia hanya sekedar lelah, bukan gila? Apa dokter salah memberi statement?
�Rus, aku ingin seperti noda hitam itu. Membekas. Lipatan itu mengingatkanku pada kita yang bertemu disuatu tempat. Dan aku ingin bernoda dipertemuan kita, walau sedikit dan tak terperhatikan, sekalipun olehmu.� ucapnya sembari terus tersenyum.
�
5 Tahun Kemudian
�De, ini kertasnya. Sudah kulipat, juga bagianmu. Gulungan kecilnya juga sudah kugulung. Sentillah kapanpun kau mau. Tinggalkan noda itu sekali lagi. Arke sudah besar sekarang. Sudah bisa buatkan aku kopi. Sudah jadi jagoan pula. Nakal memang�hehe...tapi pintar.�
Kubasuhkan air se-botol aqua besar. Kualirkan dari keramik tempat namanya terpampang, memanjang dan menyeluruh hingga ke bagian bawahnya. Kurapihkan bunga-bunga berwarna-warni yang sebagian kecil terjatuh tadi saat kutebarkan.
�Aku tak menyesal menikahimu, de. �
Aku tahu ia cuman lelah, bukan gila. Lelah dipaksa berbagi dengan pelacur suami.� Tak tega kutinggalkan sahabat baikku dan anaknya. Aku tahu aku telat. Seharusnya dari dulu aku maafkan kesalahannya. Salah tak mengikuti kataku. Ryan itu hanya seorang germo, bukan wirausahawan.
Ribuan kertas berisi cerita sudah menumpuk dikamar saatku pulang dari Manokwari, Papua. Perkerjaan dan karir telah membuatku lupa ada dia yang menderita hingga tak sanggup lagi menulis satu katapun dikertas yang ia pegang saat kutemui di Rumah Sakit Jiwa. Menikahinya hanya menjadikanku cercaan saja, tapi inilah caraku membayar kesalahan dulu. Mungkin aku yang gila. Peduli tak peduli, yang jelas dia mencariku, menunggu kata �kumaafkan� dariku, dirangkul, dilindungi, hingga bersandar dibahuku. Dia cuman ingin dijemput pulang. Pulang ke kehidupan normal. Bukan aku tak tahu, tapi dia kirim surat ditempat yang aku tiada. Terlihat dari tulisan terakhirnya yang ia buat di RS Jiwa�...dia lelah.�
�
"Aku Tak Mengepak"
�
Untuk Rusdi :���
���������
Aku damba gemamu berjanji
Usik-usik kau punya mimpi
Pada malam gerah akan langka ketinggian
�����������
Matamu hanya melihat suatu kurva
Lengkung menyembah kebawah
Malaikatkah itu?
�����������
Kenapa yakin ia sempurna jika hanya datang kelengkapan dari aku?
�����������
Bisakah ia bawamu terbang tinggi?
Bukankah kau tak sanggup melihat yang tak terbayang?
Sekedar bersayap?
Cuman itu maumu?
�����������
Milyaran aku yang tak mengepak
Tersisa satu aku disudut lampu
Itu cahaya aku
Datanglah pada aku
Jemput aku dalam mundurnya waktu
�����������
Aku tak mengepak
Aku redup meniduri cahayaku sendiri
Aku bukan tak bisa terbang
Aku hanya tak bisa mengepak
�����������
Karena melukismu itu tanpa jawab
Aku tanya pula tanpa tanda
Pijaklah pergi jika erat meremukkan hati
Tapi jika benci julangkan mimpi
Aku siap mencari sayap
Merangkai benda mati itu jadi rupawan
Lalu bawamu terbang
�����������
Sekalipun dengan bencimu
Aku siap bersamamu
Sampai aku tiada
Dan tetap tak mengepak
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar