Sabtu, 02 Januari 2010

[daarut-tauhiid] Tabligh Akbar Muslimah HTI di daerah

 

Tabligh Akbar Muslimah Pasuruan

HTI Press. Ahad, 27 Desember 2009, bertepatan tanggal 10 Muharram 1431 H,
sekitar 400 muslimah se-Pasuruan Raya dengan antusias memenuhi gedung
Al-Hambra, utara alun-alun Bangil. Mereka sejak pukul 8.00 mulai memadati
ruangan dan bersiap mengikuti Tabligh Akbar yang bertajuk "Refleksi
Muharram: Momentum Perubahan Kehidupan Umat yang Berkah dengan Syariah dan

Khilafah." Tampak pula di antara mereka sekitar tujuh puluh ibu-ibu
Muslimat yang sejak awal telah menyambut hangat undangan dari MHTI.
Tabligh akbar ini dipandu oleh Ustz. Amrillah sebagai MC. Acara diawali
dengan pemutaran profil Hizbut Tahrir. Kemudian dilanjutkan dengan tilawah

oleh Ustz. Hanifah dengan sari tilawah Ustz. Vivin. Hadirin tampak khusyu'

mendengarkan lantunan ayat-ayat suci yang begitu menggetarkan kalbu
tersebut.

Perwakilan dari DPD II Pasuruan, Ustz. Lely Noormindhawati, S.Si juga
turut memberikan sambutan di awal acara. Dalam uraiannya, beliau
menghimbau kepada seluruh umat Islam untuk mengokohkan ukhuwah dan
menjadikan Muharram kali ini sebagai momentum kebangkitan umat, meraih
Izzul Islam wal Muslimin dengan diterapkannya syariah secara kaffah dalam
naungan Daulah Khilafah Islam.
Menginjak acara inti, orator pertama, Ustz. Faizah Majid, S.Pd (DPD I
Jatim), dengan gamblang memaparkan kaleideskop keluarga muslim di
sepanjang tahun 2009. Umat Islam kini dalam kondisi terpuruk dengan krisis

multidimensinya. Bahkan kehancuran moral dan peradaban pun berada di
ambang mata. Hal itu ditandai dengan meningkatnya kasus HIV/AIDS dan
jutaan kasus aborsi pertahunnya. Lebih jauh lagi, sumber daya alam umat
Islam juga banyak yang dikuasai dan dieksploitasi asing melalui
privatisasi. Itulah derita umat Islam di negeri ini yang tiada kunjung
berakhir.

Orator kedua, Ustz. Asma' Amnina, S.E (DPD I Jatim), memberikan komparasi
keadaan umat Islam saat ini dengan semasa Daulah Khilafah masih tegak.
Secara signifikan bisa diambil kesimpulan bahwa kesejahteraan dan
kemandirian umat benar-benar terasa ketika Daulah Khilafah masih ada. Umat

Islam menjadi mercusuar peradaban dunia. Inilah yang tidak dimiliki umat
Islam saat ini. Dicampakkannya penerapan syariat Islam secara kaffah dan
sekat nasionalisme telah menceraiberaikan umat Islam. Saatnya umat Islam
kini berjuang untuk menegakkan kembali Daulah Khilafah, sebagaimana
momentum hijrahnya Rasulullah dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah.

Melengkapi dua orator sebelumnya, Ustz. Rifah Kholida, S.Pd (DPD I Jawa
Timur), memotivasi seluruh hadirin dengan Bisyarah (kabar gembira)
Illahiyyah dan Nabawwiyah bahwa kelak Kekhilafahan Kedua yang mengikuti
metode Rasulullah akan kembali tegak dengan seijin Allah. Hadirin yang
padat memenuhi ruangan pun menyambutnya dengan bertakbir. Acara pun kian
meriah dengan iringan rebana dari Hadrah Al-Banjari Bangil.
Menjelang Dhuhur, Tabligh Akbar pun ditutup dengan doa yang dipimpin oleh
Ustz. Nasiha. Seluruh peserta akhirnya meninggalkan ruangan dengan tertib.

Kelancaran acara ini tidak lepas dari peran serta Bapak Kapores Kabupaten
Pasuruan yang telah menerjunkan beberapa personilnya untuk mengawal
Tabligh Akbar dari awal hingga akhir [hadin].
sumber :
http://hizbut-tahrir.or.id/2009/12/30/tabligh-akbar-muslimahpasuruan-refleksi-muharram-momentum-perubahan-kehidupan-umat-yang-berkah-dengan-syariah-dan-khilafah/



# Tabligh Akbar Muslimah Kalteng

<http://hizbut-tahrir.or.id/wp-content/uploads/2009/12/dsc02145.jpg>*HTI
Press. *Indahnya ukhuwwah islamiyah semakin terasa dalam tabligh akbar
muslimah kalimantan tengah 1431 H yang mengambil tema 'refleksi Muharram:
Rapatkan Barisan, Kokohkan Ukhuwwah, Songsong Khilafah". Tabligh akbar
yang
dilaksanakan pada 24 desember 2009 (7 muharram 1431 H) pukul 13.30 - 14.00
WIB di Masjid Nurul Islam jalan A.yani Palangka Raya. Tabligh akbar
tersebut
diselenggarakan oleh DPD I muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Kalimantan
Tengah dan dihadiri berbagai kalangan dari kota Palangka Raya, Tangkiling,
Sampit,Kasongan, Buntok, Pangkalanbun, Ampah dll.



Dalam acara tersebut, menghadirkan empat orang mubalighoh yang
menyampaikan
tausiyah . Secara garis besar, orator pertama, mubalighoh kondang dari
Palangka Raya ibu Hj. Asmawiyah,S.Ag. Menguraikan tentang kondisi keluarga
kini yang sangat memilukan. Tingkat perceraian, pergaulan bebas, aborsi
dll.
Keluarga sebagai tempat pendidikan generasi yang pertama dan utama, tidak
berjalan lagi sesuai fungsinya, terlebih lagi sangat sulitnya untuk
mendidik
anak taat pada syariat tanpa tauladan dari orang tua. Melanjutkan pada
tausiyah kedua, Ustadzah Kahfi Wahdah,ST dari Pangkalanbun yang
menjelaskan
bahwasanya kehidupan setiap muslim pastilah mencari keberkahan dan ridha
Allah, namun sangat sulit di wujudkan jika melihat realitas kaum muslimin
kini. Ketika nilai liberalisasi dimana aturan Allah di tanggalkan
digantikan
nilai-nilai kebebasan yang diagung-agungkan.



Setelah acara *break* untuk sholat ashar berjamaah, kemudian dilanjutkan
dengan tausiyah yang disampaikan ibu Siti Nursiyati,SHI mubalighoh dari
Barito Selatan. Beliau menyampaikan bahwasanya ketika Allah menetapkan
sebuah aturan maka itulah yang mesti dijalankan oleh kaum muslimin, namun
saat ini sangat sulit aturan tersebut dilaksanakan bahkan malah di tolak.
Diantarnya terkikisnya kepedulian terhadap muslim yang lain padahal kaum
muslim adalah saudara bahkan satu kesatuan seharusnya seperti yang Allah
katakan. Beliau juga mengajak para peserta untuk beristighfar mengingat
atas
apa yang telah terjadi selama ini yang sangat jauh dari diterapkannya
hukum
Allah dalam kehidupan keluarga, maupun yang lebih luas bermasyarakat dan
berbangsa. Peserta yang datang dari berbagai kalangan dan berbagai daerah
di
Kalteng terus menyimak tausiyah yang disampaikan oleh pentausiyah keempat
Ustadzah Ummu Hanin dari MHTI Kalteng yang menyampaikan bahwa kebutuhan
amat
saat ini mengembalikan setiap problemátika kehidupan pada syariat Islam.
Syariat secara menyeluruh yang mampu memecahkan problemátika manusia serta
mampu mewujudkan persatuan kaum muslimin dalam naungan khilafah.
Sebagaimana
yang Allah telah wajibkan maupun Rasulullah saw kabarkan. Allah memberikan
kabar gembira melalui rasul-nya tentang janji tegaknya khilafah islamiyah
untuk kedua kalinya khilafah atau yang semakna dengan imamah akan kembali
tegak di muka bumi ini. Khilafah atau imamah yang akan menerapkan islam
secara menyeluruh, memelihara aqidah umat, melakukan pengurusan terhadap
keperluan rakyatnya serta menyebarkan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamiin.



Tabligh akbar dibuka oleh Sekjen MUI Kalteng H. Syamsuri yusuf, serta
dimeriahkan dengan kesenian hadrah persembahan dari remaja muslimah
Kalteng
dan* ta'aruf* bendera serta panji kaum muslimin yaitu Al Liwa dan Ar
Rayyah.
Sebelum ditutup perserta diajak merenungi apa saja peristiwa yang terjadi
terkait dengan perempuan Indonesia sepanjang tahun ini bersama Ustadzah
Nia
Kurniati Hasibuan,AMa. Serta untuk menambah keberkahan ditutup dengan doa
yang di pandu oleh ibu Hj. Noortinah Latief,BA ketua pengajian Mar'atus
Sholihah kota Palangka Raya. Menjadi harapan Hizbut Tahrir, para pembicara
maupun respon dari peserta bahwa forum ini dapat mempererat tali
silaturahim
antar tokoh masyarakat, ormas, mubaliggah, majelis ta'lim, praktisi maupun
birokrat perempuan kalimantan tengah dan tentunya kedepan untuk terus
merapatkan barisan, mengkokohkan ukhuwwah dan songsong khilafah.

sumber :
http://hizbut-tahrir.or.id/2009/12/30/tabligh-akbar-muslimah-kalteng/

# MHTI Ajak Mubalighah Purwakarta Perjuangkan Syariah dan Khilafah

*HTI Press. *Pagi itu tanggal 27 Desember 2009 di Gedung Dakwah Purwakarta
diselenggarakan tabligh akbar mubalighah se kabupatan Purwakarta. Acara
yang
digelar MHTI DPD II Purwakarta ini mengangkat tema "Rapatkan Barisan,
Kokohkan Ukhuwah dan Songsong Khilafah". Tidak kurang 100 mubalighoh dari
kalangan majlis taklim, ormas Islam dan Pondok pesantren hadir memadati
ruang acara. Gema takbir dan yel yel yang bersemangat senantiasa
mengiringi
jalannya kegiatan.



Empat orator secara bergiliran menguraikan materinya. Pertama, Ibu Dra.
Hj.
Euis Marfu'ah, MA dari LPP MUI sekaligus Ketua BKMT Purwakarta
menyampaikan
Peran Mubalighah sebagai Pewaris Nabi dalam membina Umat. Selain itu
beliau
menekankan tentang kewajiban bagi kita (para mubalighoh) sebagai garda
terdepan dalam membela Syariah. Sehingga mubalighoh mampu menyadarkan umat
senantiasa paham Syariat dan mewaspadai pengaruh Liberalisme yang telah
menghancurkan keluarga, perempuan dan generasi. Orator ke dua, Ibu Cucu
Komariah, S.Pd.I dari perwakilan mubalighoh Purwakarta menyampaikan potret
buram keluarga muslim di Indonesia yang terkena dampak Liberalisme.
Ketiga,
Ibu Hana Taqiyyah, SP, aktivis MHTI Purwakarta. Beliau menyampaikan
tentang
Syariah dan Khilafah sebagai solusi tuntas dalam menyelesaikan persoalan
Keluarga akibat Liberalisasi. Terakhir, Ibu Najmah Sa'iidah, Aktivis MHTI
Bandung menyampaikan peringatan dan berita gembira dari Allah akan
terwujudnya Syariah di bawah naungan Khilafah Islamiyyah.



Acara juga dimeriahkan oleh grup qasidah Al Ashr dan testimony dari
peserta
yang sangat terkesan dengan kegiatan tabligh akbar ini. Mereka dengan
semangat menyampaikan ajakan untuk memperjuangkan penegakkan syariah dan
khilafah bersama Hizbut Tahrir. Seperti yang disampaikan oleh Ustadzah Hj
Neneng K, S.Ag, Ummu Azzam, Ustadzah Susna Farida, Hj Yulimar Sarjunas dan
Bunda Hj Anna.

Karena waktu yang terbatas, akhirnya Tabligh akbar yang diselimuti suasana
kerinduan terhadap Khilafah dan semangat untuk berjuang menegakkannya,
ditutup dengan do'a yang dipimpin oleh Ibu Ustadzah Nurdiatuzzahro dari
Pesantren Al Mardhiyyah Purwakarta


Temu Tokoh Mubalighoh se-kabupaten Karawang

*HTI Press. *Ahad 27 Desember 2009, puluhan tokoh dan mubalighoh
se-kabupaten Karawang berkumpul di aula Darul Arqom, Muhammadiyah
Karawang.
Mereka berkumpul dalam rangka mengikuti acara Temu Tokoh dan Mubalighoh
se-kabupaten Karawang yang digelar oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
DPD
II Karawang dengan mengangkat tema "Rapatkan Barisan, Kokohkan Ukhuwah,
Songsong Khilafah"



Acara yang dibuka mulai pukul 9 pagi tersebut diikuti dengan sangat
antusias
oleh peserta. Ibu Hj. Aisyah pimpinan ponpes Miftahul Jannah dalam
sambutannya mengungkapkan kegembiraan sekaligus terimakasihnya kepada
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Karawang, karena beliau bisa
berkumpul bersama para mubalighoh se-kabupaten Karawang untuk menyatukan
langkah dan perjuangan para mubalighoh. Beliau adalah sosok mubalighoh
yang
selama ini aktif menyuarakan tegaknya syariah dan khilafah.



Kemudian pembicara utama Ustz Dedeh Wahidah SP (DPP Muslimah HTI)
memaparkan
tentang kondisi kaum muslimin yang sudah tercerai berai dan pentingnya
peran
mubalighoh untuk mewujudkan embali persatuan umat dengan berperan aktif
melakukan penyadaran dan memberikan keteladanan di tengah-tengah umat.
Beliau pun menggambarkan persatuan hakiki umat akan terwujud dengan
tegaknya
kembali Khilafah Islam sebagi satu-satunya institusi yang mampu
mempersatukan umat Islam bukan hanya di Indonesia, akan tetapi seluruh
umat
Islam di Dunia. Beliaupun menjelaskan bahwa perjuangan menegakkan Khilafah
butuh kebersamaan terutama dari para tokoh dan mubalighoh sebagai simpul
di
tengah-tengah umat.

Ketika open season dibuka, tidak semua pertanyaan dibahas karena
keterbatasan waktu yang sudah hampir mendekati waktu dzuhur. Akhirnya
acara
ditutup dengan do'a oleh Ustz Ana pengisi pengajian pemda Karawang dan
barmushofahah bersama. [MHTI Karawang

sumber :
http://hizbut-tahrir.or.id/2009/12/29/temu-tokoh-mubalighoh-se-kabupaten-karawang/




[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: