Messages In This Digest (14 Messages)
- 1a.
- Re: (Catatan kaki) Jadi koordinator HUT SK IV di luar Jatim. From: budi
- 2a.
- Re: [Catcil] Mendung di Pulogadung From: budi
- 2b.
- Re: [Catcil] Mendung di Pulogadung From: Mimin
- 3a.
- [Catcil] Irhamna dan Ujian Awal Tahun From: Kang Dani
- 3b.
- [Catcil] Irhamna dan Ujian Awal Tahun From: Nursalam AR
- 3c.
- Re: [Catcil] Irhamna dan Ujian Awal Tahun From: salman al muhandis
- 4a.
- Re: [update Irhamna] Ada yang tahu info tarif NICU RS yang terjangka From: mbakyun38@yahoo.co.id
- 5.
- Permohonan Awal Tahun 2010 From: Tata Sutabri
- 6a.
- Re: Alhamdulillah buku saya sudah terbit From: siril_wafa
- 7a.
- Re: [Maklumat] Tanggal Pengumuman Lomba Kelana From: Ranma Konisuki
- 8.
- (Catcil) Harapan tiada Yang Sia-sia From: rahmad nurdin
- 9.
- (oot) Mengunjungi Penyu "Indah" Bersisik di Pramuka From: __MTA@photography__
- 10a.
- Situs Nonaktif From: heri purwoko
- 10b.
- Re: Situs Nonaktif From: Hadian Febrianto
Messages
- 1a.
-
Re: (Catatan kaki) Jadi koordinator HUT SK IV di luar Jatim.
Posted by: "budi" magnifico_99@yahoo.co.id magnifico_99
Sun Jan 3, 2010 7:58 am (PST)
Om Galih dan Pak De Dikdik, kita satu tim ya....
Kita cari bareng info2 peluang transportasi yang harganya rada miring syukur2 bisa gretongan..hehehe...
Salam,
Budi Santoso
setelah 2 hari full ngerjain tugas, akhirnya bisa kembali OL:D
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Elisa Koraag <elisa201165@com ...> wrote:
>
> Guy, di bawah tulisan saya, adalah cuplikan ketua SK Dani.
> Saya merasa terhormat, walau sesungguhnya merasa berat menjadi ketua panitia di luar Jatim. Saya hanya ingin mengkoordinir peserta. Karena saya ingin acara yang kita rencanakan jauh-jauh hari bisa diwujudkan.
> Kalau apa yang di postingkan ketua SK, dianggap titah. Maka saya menerima. Saya tunggu respon kawan-kawan yang namanya sudah di tuliskan.
> Saya berharap Januari, saya sudah mendapat kabar dari siapa saja yang bisa memberikan info tidak terbatas panitia. (Ini bisa karena ada akses informasinya, misalnya dah pengalaman mengrusi transportasi)
> Mengenai
> - Biaya sewa KA/Bis Jakarta-Surabaya, 3 hari perjalanan.
> - Siapa yang akan membuat proposal pengumpulan dana sponsorship.
> (Baik untuk perorangan maupun institusi)
> - Nama-nama yang punya niat hadir nanti.
> (Karena bermula dari niat, maka bila Tuhan berkenan akan terwujud)
> - Tolong jangan pikirkan besarnya biaya.
> Yuk mulailah dengan berapapun yang di punya. Barangkali bisa berhemat dulu dengan pulsa dan warnet sehingga bisa ditabung.
> (Salam Bunda Icha )
>
> Dengan begitu juga saya
> anggap, panitia milad SK-4 yang diketuai oleh Bunda Icha siap melaksanakan tugas sebaik-baiknya dibantu oleh team sebagaimana terlampir.
>
> Maka, dengan ini saya serahkan teknis pelaksanaan keberangkatan peserta milad SK kepada Bunda Icha dan Panitia lainnya.
>
> --- >
> > 1. Tempat Rp 75.000 /orang x 2 hari = Rp 150.000
> > 2. Makan Rp 10.000 / orang x 2 hari x 6 = Rp 60.000
> > 3. Perkiraan Transportasi( kereta) Rp 250.000 x 2 (PP) = Rp 500.000
> > 4. Lain-lain Rp 50.000/ orang
> >
> > Perkiraan kebutuhan total tiap peserta adalah Rp 710.000 (Tujuh ratus sepuluh ribu rupiah)
> >
>
> >
> > Panitia Lokal JATIM
> > Ketua : Suhadi
> > Sekretaris : April
> >
> > Panita Interlokal luar JATIM
> >
> > Ketua     : Bunda Icha
> > Sekretaris : Haryanti Taher
> > Bendahara : Wiwiek
> >
> > PJ Humas       : Novi Khansa, Nia Robie, Mimin
> > PJ Transportasi : Galih, Dikdik, Budi Santoso
> >
> > PJ Jakarta : Yudhi Muliyanto, Fiyan Arjun
> > PJ Bandung : Hadian, Teh Gya
> > PJ Bogor  : Nia
> > PJ Tangerang :
> > PJ Bekasi : Wiwiek
> >
> > List to do :
> >
> > 1. Ketua mengkordinir keseluruhan teknis persiapan dan keberangkatan dibantu staf
> > 2. Humas membuat woro2, undangan, tentang milad SK berdasarkan konsep dari JATIM ASAP
> > 3. Sekretaris mencatat dan update peserta yang berpotensi mengikuti acara
> > 4. Bendahara mengkalkulasi jumlah kebutuhan dan teknis tabungan bekerjasama dengan ketua. No rekening Bunda Icha sudah siap digunakan.
> > 5. PJ Transportasi segera mencari alternatif transportasi, info harga, kemungkinan diskon, kerjasama dengan PT KA misalnya, dan mengatur teknis keberangkatan.
> > 5. PJ Wilayah mengkordinir dan bertanggung jawab untuk sahabat SK di wilayahnya masing2.
> >
> > List to do BPH:
> >
> > Mempersiapkan peralihan kepengurusan, LPJ, Laporan Keuangan dll.
> >
> > Demikian usulan praeksekusi milad SK ke-4, jika ada usulan penambahan panita, usulan teknis keberangkatan dll, silakan langsung direply di sini.
> >
> >
> > Terimakasih,
> >
> > Dani Ardiansyah
> >
>
- 2a.
-
Re: [Catcil] Mendung di Pulogadung
Posted by: "budi" magnifico_99@yahoo.co.id magnifico_99
Sun Jan 3, 2010 8:33 am (PST)
ironi memang....fiyuhhh...
itulah salah satu alasan kenapa saya sangat menghindari tempat yang namanya terminal. Saya lebih memilih keluar ongkos lebih ketimbang kenyamanan dan emosi saya "terenggut".
Yang tragis lagi tetangga dekat saya. Waktu hendak menghadiri hajatan nikahan keponakan saya beberapa pekan lalu, tetangga saya itu rencananya hendak mudik ke Pekalongan tapi nasib berkata lain. Beliau mengalami hampir sama dengan apa yang dialami oleh mbak Mimin: ketipu calo.
Makasih mba sharingnya terutama untuk cuplikan surat Annisa-nya...
Moga Alloh menggantinya dengan rezki yang lain. Amin
Regards,
Budi Santoso
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Mimin <minehaway@.com ..> wrote:
>
> *Mendung di Pulogadung*
>
>
> **
>
> *Jum'at, 4 Desember 2009. *
>
> Hujan deras mengguyur Jakarta, air di Jalan Arteri menggenang semata kaki. Aku
> merasa beruntung waktu itu, karena dapat tumpangan mobil sampai UKI. Meski
> sebelumnya basah kuyup, karena hujan turun saat masih di jalan menuju kantor
> lama. Rencana awal aku mau ke Rawamangun, karena disana masih ada bis
>
- 2b.
-
Re: [Catcil] Mendung di Pulogadung
Posted by: "Mimin" minehaway@gmail.com mine_haway
Sun Jan 3, 2010 9:33 pm (PST)
@ Kang Iyan : Makasih tips & infonya. Tapi jam 16.00 saya belum bisa sampai
di Pulogadung, berhubung saya di suruh pulang hari Jum'at, jadi baru bisa
berangkat setelah kerja dan tentunya bis jurusan Pati sudah habis. Memang
lain ketika saya pulang bareng temen dengan pulang sendirian. Iya benar
TEGAS sangat dibutuhkan, sayangnya saya kurang tegas.
@ Bang Salam : Ya mungkin saya juga akan lakukan hal yang sama, meletakkan
terminal Pulogadung sebagai pilihan terakhir. Memang menyisakan trauma.
Cerpennya berseting Pulogadung boleh di sharing disini Bang. *penasaran*
2010/1/3 budi <magnifico_99@yahoo.co. >id
>
>
> ironi memang....fiyuhhh...
> itulah salah satu alasan kenapa saya sangat menghindari tempat yang namanya
> terminal. Saya lebih memilih keluar ongkos lebih ketimbang kenyamanan dan
> emosi saya "terenggut".
>
Mending booking mobil travel ya, langsung dijemput di tempat. Kalau saya
jelas nggak bisa menghindari terminal. Lha wong sering bepergian naik bis.
> Makasih mba sharingnya terutama untuk cuplikan surat Annisa-nya...
> Moga Alloh menggantinya dengan rezki yang lain. Amin
>
Sama2. amin do'anya. Pas balik JKT saya naik bis *eksekutif class* dengan
harga sama dari Pati - Lebak Bulus. Selain murah & aman, bisnya benar2
nyaman. Alhamdulillah.
@ All : Makasih komentarnya.
--
http://minesweet.co.cc
http://minehaway.com
- 3a.
-
[Catcil] Irhamna dan Ujian Awal Tahun
Posted by: "Kang Dani" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Sun Jan 3, 2010 12:57 pm (PST)
Kronologis:
Irhamna (29 hari) tertular flu dan batuk dari Nibras, terakhir sebelum dibawa ke RS sempat demam 38 derajat celcius, --mungkin-- karena Irhamna masih sangat kecil, flu dan batuk serta demam menjadi sangat berat untuknya. Diagnosa sementara, terjadi infeksi saluran pernafasan dan divonis gagal nafas. Irhamna tidak bisa menghirup o2 dengan baik dan tidak bisa mengeluarkan co2 dengan baik pula.
Foto-foto ada di sini : http://tinyurl.com/irhamna
Sehari terakhir sebelum memutuskan membawa Irhamna ke RS, dalam kondisinya yang tidak seperti biasa, saya tidur disampingnya. Sementara Endah yang malam sebelumnya terjaga sepanjang malam, lelap disamping Nibras. ASI yang sudah disiapkan dalam botol terus saya berikan menggunakan sendok pada Irhmana. Berharap keajaiban ASI segera memulihkannya. Memangku bayi, dalam kondisi seperti itu, saya merasakan betapa terlambat menicintai Irhamna. Dulu ketika Nibras lahir, cinta saya meledak seperti bom atom. Sebelum saya sempat menyadari segalanya, ternyata saya sudah mencintai Nibras sepenuh semesta..
TERLALU! Untuk menyadari betapa saya mencintai Irhamna, saya perlu sebuah malam hening dengan kondisi Irhamna yang lemah dan tak daya. Setiap sendok ASI yang saya suapkan ke mulut mungilnya adalah prmohonan maaf atas getar yang datangnya tak sederas bah, hanya segetar dawai yang dipetik lemah. Dengan doa setulus jiwa, saya memohon pada-Nya agar mengembalikan Irhmna pada kami sesehat sebelumya. Dan saya menangis untuk setiap batuk tak sempurna dari mulutnya, untuk setiap derajat demamnya, untuk setiap erang tak nyamannya, untuk setiap hela sesaknya. Saya menangis menyadari betapa saya sangat mencintai bayi itu dan tak ingin kehilangan.
Akhir tahun dengan penuh galau, kontras berbeda dengan setiap pergantian tahun sebelumnya yang hampir selalu kami lalui dengan bahagia. Tidak tahun ini. Ketika setiap orang membuat resolusi untuk awal tahun dan target-target pencapaiannya, Saya justru kebalikan. Hampir dipastikan rasa was-was mendominasi saya: Kontrak kerja yang selesai, anak-anak yang sakit, dan lain-lain.
31 Desember 2009
Lepas maghrib kami memutuskan membawa Irhamna ke RS Prikasih dengan tujuan DSA dan memberikan terapi inhalasi padanya. Berempat, saya menggendong Nibras dengan gendongan Kangguru, sementara Endah membonceng sambil menggendong Irhamna. Tiba di RS tersebut, Poliklinik anak sudah tutup. DSA sudah pulang. Seorang perawat menyarankan kami untuk ke bagian UGD. Tak sesuai harapan, Dokter jaga disana menyarankan kami utuk segera membawa Irhamna ke RS lainnya yang mendukung terapi inhalasi. Ditambah pesan-pesan yang memacu adrenalin kami, terutama Endah. "Ibu, ini sudah gawat, nafasnya sudah satu satu, coba langsung dibawa ke....". Saya mulai melihat ada genangan di balik lensa minus Endah.
Tujuan berikutnya adalah RS Setia Mitra, masih di ruas jalan Fatmawati. Kepadatan lalu lintas malam pergantian tahun saya tembus dengan cepat. Tiba di sana, kami langsung menuju UGD dan langsung ditangani dengan sigap oleh Dokter serta perawat di sana. Reaksi yang sangat pantas untuk sebuah UNIT GAWAT DARURAT. Irhamna langsung dibaringkan, oksigen langsung dipasang, alat pendeteksi detak jantung langsung menyala. Pun akhirnya mereka mengatakan tidak bisa menangani karena di RS tersebut tidak tersedia unit penanganan bayi, saya sangat berterimakasih untuk para petugas di UGD RS Setia Mitra untuk reaksi cepat tanggapnya pada malam tahun baru itu.
Sekitar pukul 20.30, Irhamna masuk UGD Fatmawati dan langsung mendapatkan penanganan yang baik. Meski tidak sampai hati melihatnya harus disuntik beberapa kali dan diambil sampel darah untuk pemerikasaan lab, kami terus berada di dekatnya. Sementara Nibras dijemput oleh tetangga yang kami mintai tolong. Beruntung mempunyai tetangga dan sahabat yang malaikat.
01 Januari 2010
Jelang subuh, Irhamna dipindahkan ke kamar perawatan khusus bayi. Genaplah malam pergantian tahun itu kami isi dengan muhasabah di salah satu sudut unit gawat darurat RS Fatmawati.
Ruang perawatan itu tertutup dan steril, bahkan kami orang tuanya tidak diijinkan masuk menunggui. Hanya sekali jatah jenguk dalam sehari, pun tak lebih dari 5 menit. Jelang siang, kami dihubungi oleh pihak RS bahwa Irhamna harus dipindahkan ke unit khusus bernama NICU (Neonatal Intensive Care Unit) yang memiliki fasilitas alat bantu pernafasan bernama Ventilator. Dan berita buruk bagi kami adalah karena NICU di RS Fatmawati penuh, maka kami disarankan untuk mencari RS lain dengan fasilitas tersebut. Maka berwisata rumah sakitlah kami, ke setiap penjuru Jakarta. Malam beradrenalin telah kami lalui tanpa sekejap tidurpun. Dan terik siang itu harus kami lawan demi sebuah RS yang "manusiawi".
Mulai mengabari beberapa teman untuk mencari informasi tentang RS yang kami maksud, alhamdulillah banyak sekali info RS via sms yang saya terima. Karena info via telpon dari setiap RS yang kami hubungi minim dan kurang jelas, maka satu-persatu RS tersebut kami datangi. Setelah pertanyaan tentang ketersediaan NICU dan alat Ventilator pada setiap RS, pertanyaan berikutnya yang selalu kami catat dan simak baik-baik adalah informasi tentang tarif.
Lalu ketertegunanlah setiap kali kami keluar dari satu RS ke RS yang lain. Marah pada bentuk lain ketertindasan di Negeri --yang katanya gemah ripah loh jinawi-- ini, betapa saya paham sekarang, tentang sebuah kalimat : ORANG MISKIN DILARANG SAKIT!. Hampir semua RS di Jakarta mengingatkan kami tentang tarif deposit untuk NICU yang rata-rata sekitar Rp 10 jt, 15 juta hingga 25 juta.
Untuk setiap penyesalan pada kondisi ketika kami keluar dari satu rumah sakit, saya menangis diam-diam membayangkan Irhamna yang tergolek lemah. Ya, saya harus menangis diam-diam. Karena dihadapan Endah yang sudah meleleh, saya harus terlihat tegar, betapapun remuk redam.
04 January 2010
Irhamna masih berada di ruang rawat bayi dengan perawtan khusus RS Fatmawati. Kemungkinan besar, hari ini kami akan bertemu dengan dokter anak yang akan memberikan diagnosanya. Jika membaik, mungkin tak perlu NICU buat Irhamna, jika keadaan masih sama maka --seperti yang dikatakan Mbak Asma Nadia ketika datang menjenguk: Takes everything happend-- saya akan melakukan apapun demi sebuah NICU untuk Irhamna.
Dani Ardiansyah
www.JasaPenerbitan.com
www.CatatanKecil.Multiply. com
- 3b.
-
[Catcil] Irhamna dan Ujian Awal Tahun
Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com
Sun Jan 3, 2010 3:46 pm (PST)
Memang jika anak sakit rasanya hati ini ikut sakit juga ya, Bro. Tapi,
semoga dengan ujian ini banyak kebaikan di baliknya. Oh ya, mohon
maaf, waktu Sabtu sore kami jenguk kemarin, waktunya bertepatan dengan
niat kalian berdua hendak rehat di rumah. Teriring doa dari kami agar
Irhamna sehat tanpa harus dirawat di NICU. Bukankah Allah Maha
berkehendak?
Be tough as you are always be...
Tabik,
Nursalam AR dan keluarga (Yuni dan Alham)
On 1/4/10, Kang Dani <fil_ardy@yahoo.com > wrote:
> Kronologis:
>
> Irhamna (29 hari) tertular flu dan batuk dari Nibras, terakhir sebelum
> dibawa ke RS sempat demam 38 derajat celcius, --mungkin-- karena Irhamna
> masih sangat kecil, flu dan batuk serta demam menjadi sangat berat untuknya.
> Diagnosa sementara, terjadi infeksi saluran pernafasan dan divonis gagal
> nafas. Irhamna tidak bisa menghirup o2 dengan baik dan tidak bisa
> mengeluarkan co2 dengan baik pula.
>
> Foto-foto ada di sini : http://tinyurl.com/irhamna
>
> Sehari terakhir sebelum memutuskan membawa Irhamna ke RS, dalam kondisinya
> yang tidak seperti biasa, saya tidur disampingnya. Sementara Endah yang
> malam sebelumnya terjaga sepanjang malam, lelap disamping Nibras. ASI yang
> sudah disiapkan dalam botol terus saya berikan menggunakan sendok pada
> Irhmana. Berharap keajaiban ASI segera memulihkannya. Memangku bayi, dalam
> kondisi seperti itu, saya merasakan betapa terlambat menicintai Irhamna.
> Dulu ketika Nibras lahir, cinta saya meledak seperti bom atom. Sebelum saya
> sempat menyadari segalanya, ternyata saya sudah mencintai Nibras sepenuh
> semesta..
>
> TERLALU! Untuk menyadari betapa saya mencintai Irhamna, saya perlu sebuah
> malam hening dengan kondisi Irhamna yang lemah dan tak daya. Setiap sendok
> ASI yang saya suapkan ke mulut mungilnya adalah prmohonan maaf atas getar
> yang datangnya tak sederas bah, hanya segetar dawai yang dipetik lemah.
> Dengan doa setulus jiwa, saya memohon pada-Nya agar mengembalikan Irhmna
> pada kami sesehat sebelumya. Dan saya menangis untuk setiap batuk tak
> sempurna dari mulutnya, untuk setiap derajat demamnya, untuk setiap erang
> tak nyamannya, untuk setiap hela sesaknya. Saya menangis menyadari betapa
> saya sangat mencintai bayi itu dan tak ingin kehilangan.
>
> Akhir tahun dengan penuh galau, kontras berbeda dengan setiap pergantian
> tahun sebelumnya yang hampir selalu kami lalui dengan bahagia. Tidak tahun
> ini. Ketika setiap orang membuat resolusi untuk awal tahun dan target-target
> pencapaiannya, Saya justru kebalikan. Hampir dipastikan rasa was-was
> mendominasi saya: Kontrak kerja yang selesai, anak-anak yang sakit, dan
> lain-lain.
>
> 31 Desember 2009
>
> Lepas maghrib kami memutuskan membawa Irhamna ke RS Prikasih dengan tujuan
> DSA dan memberikan terapi inhalasi padanya. Berempat, saya menggendong
> Nibras dengan gendongan Kangguru, sementara Endah membonceng sambil
> menggendong Irhamna. Tiba di RS tersebut, Poliklinik anak sudah tutup. DSA
> sudah pulang. Seorang perawat menyarankan kami untuk ke bagian UGD. Tak
> sesuai harapan, Dokter jaga disana menyarankan kami utuk segera membawa
> Irhamna ke RS lainnya yang mendukung terapi inhalasi. Ditambah pesan-pesan
> yang memacu adrenalin kami, terutama Endah. "Ibu, ini sudah gawat, nafasnya
> sudah satu satu, coba langsung dibawa ke....". Saya mulai melihat ada
> genangan di balik lensa minus Endah.
>
> Tujuan berikutnya adalah RS Setia Mitra, masih di ruas jalan Fatmawati.
> Kepadatan lalu lintas malam pergantian tahun saya tembus dengan cepat. Tiba
> di sana, kami langsung menuju UGD dan langsung ditangani dengan sigap oleh
> Dokter serta perawat di sana. Reaksi yang sangat pantas untuk sebuah UNIT
> GAWAT DARURAT. Irhamna langsung dibaringkan, oksigen langsung dipasang, alat
> pendeteksi detak jantung langsung menyala. Pun akhirnya mereka mengatakan
> tidak bisa menangani karena di RS tersebut tidak tersedia unit penanganan
> bayi, saya sangat berterimakasih untuk para petugas di UGD RS Setia Mitra
> untuk reaksi cepat tanggapnya pada malam tahun baru itu.
>
> Sekitar pukul 20.30, Irhamna masuk UGD Fatmawati dan langsung mendapatkan
> penanganan yang baik. Meski tidak sampai hati melihatnya harus disuntik
> beberapa kali dan diambil sampel darah untuk pemerikasaan lab, kami terus
> berada di dekatnya. Sementara Nibras dijemput oleh tetangga yang kami mintai
> tolong. Beruntung mempunyai tetangga dan sahabat yang malaikat.
>
> 01 Januari 2010
>
> Jelang subuh, Irhamna dipindahkan ke kamar perawatan khusus bayi. Genaplah
> malam pergantian tahun itu kami isi dengan muhasabah di salah satu sudut
> unit gawat darurat RS Fatmawati.
>
> Ruang perawatan itu tertutup dan steril, bahkan kami orang tuanya tidak
> diijinkan masuk menunggui. Hanya sekali jatah jenguk dalam sehari, pun tak
> lebih dari 5 menit. Jelang siang, kami dihubungi oleh pihak RS bahwa Irhamna
> harus dipindahkan ke unit khusus bernama NICU (Neonatal Intensive Care Unit)
> yang memiliki fasilitas alat bantu pernafasan bernama Ventilator. Dan berita
> buruk bagi kami adalah karena NICU di RS Fatmawati penuh, maka kami
> disarankan untuk mencari RS lain dengan fasilitas tersebut. Maka berwisata
> rumah sakitlah kami, ke setiap penjuru Jakarta. Malam beradrenalin telah
> kami lalui tanpa sekejap tidurpun. Dan terik siang itu harus kami lawan demi
> sebuah RS yang "manusiawi".
>
> Mulai mengabari beberapa teman untuk mencari informasi tentang RS yang kami
> maksud, alhamdulillah banyak sekali info RS via sms yang saya terima. Karena
> info via telpon dari setiap RS yang kami hubungi minim dan kurang jelas,
> maka satu-persatu RS tersebut kami datangi. Setelah pertanyaan tentang
> ketersediaan NICU dan alat Ventilator pada setiap RS, pertanyaan berikutnya
> yang selalu kami catat dan simak baik-baik adalah informasi tentang tarif.
>
> Lalu ketertegunanlah setiap kali kami keluar dari satu RS ke RS yang lain.
> Marah pada bentuk lain ketertindasan di Negeri --yang katanya gemah ripah
> loh jinawi-- ini, betapa saya paham sekarang, tentang sebuah kalimat : ORANG
> MISKIN DILARANG SAKIT!. Hampir semua RS di Jakarta mengingatkan kami tentang
> tarif deposit untuk NICU yang rata-rata sekitar Rp 10 jt, 15 juta hingga 25
> juta.
>
> Untuk setiap penyesalan pada kondisi ketika kami keluar dari satu rumah
> sakit, saya menangis diam-diam membayangkan Irhamna yang tergolek lemah. Ya,
> saya harus menangis diam-diam. Karena dihadapan Endah yang sudah meleleh,
> saya harus terlihat tegar, betapapun remuk redam.
>
> 04 January 2010
>
> Irhamna masih berada di ruang rawat bayi dengan perawtan khusus RS
> Fatmawati. Kemungkinan besar, hari ini kami akan bertemu dengan dokter anak
> yang akan memberikan diagnosanya. Jika membaik, mungkin tak perlu NICU buat
> Irhamna, jika keadaan masih sama maka --seperti yang dikatakan Mbak Asma
> Nadia ketika datang menjenguk: Takes everything happend-- saya akan
> melakukan apapun demi sebuah NICU untuk Irhamna.
>
>
> Dani Ardiansyah
>
> www.JasaPenerbitan.com
> www.CatatanKecil.Multiply. com
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
--
"There is no life without risks"
Nursalam AR
Translator - Writer - Trainer
0813-10040723
021-92727391
Facebook: www.facebook.com/nursalam. ar
Blog: www.nursalam.multiply. com
- 3c.
-
Re: [Catcil] Irhamna dan Ujian Awal Tahun
Posted by: "salman al muhandis" abdul_azis80@yahoo.com abdul_azis80
Mon Jan 4, 2010 12:22 am (PST)
Sahabat...
Maaf jika hanya bisa meneteskan air mata membaca uraian dan penjelasanmu...
Insya Allah saya akan bantu semaksimal yang saya bisa.
Tetap sabar ya...
Yakinlah, Allah sedang "mengintip"
Perjuangan hamba-Nya yang sedang berusaha menjaga "titipan-Nya" dengan sebaik-baiknya.
Moga Allah memudahkan semua urusan antum, menyembuhkan Irhamna...
Salam rindu untuk Irhamna
#seorangayah (juga)
www.seorangayah.wordpress. com
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Kang Dani <fil_ardy@..com .> wrote:
>
> Kronologis:
>
> Irhamna (29 hari) tertular flu dan batuk dari Nibras, terakhir sebelum dibawa ke RS sempat demam 38 derajat celcius, --mungkin-- karena Irhamna masih sangat kecil, flu dan batuk serta demam menjadi sangat berat untuknya. Diagnosa sementara, terjadi infeksi saluran pernafasan dan divonis gagal nafas. Irhamna tidak bisa menghirup o2 dengan baik dan tidak bisa mengeluarkan co2 dengan baik pula.
>
> Foto-foto ada di sini : http://tinyurl.com/irhamna
>
> Sehari terakhir sebelum memutuskan membawa Irhamna ke RS, dalam kondisinya yang tidak seperti biasa, saya tidur disampingnya. Sementara Endah yang malam sebelumnya terjaga sepanjang malam, lelap disamping Nibras. ASI yang sudah disiapkan dalam botol terus saya berikan menggunakan sendok pada Irhmana. Berharap keajaiban ASI segera memulihkannya. Memangku bayi, dalam kondisi seperti itu, saya merasakan betapa terlambat menicintai Irhamna. Dulu ketika Nibras lahir, cinta saya meledak seperti bom atom. Sebelum saya sempat menyadari segalanya, ternyata saya sudah mencintai Nibras sepenuh semesta..
>
> TERLALU! Untuk menyadari betapa saya mencintai Irhamna, saya perlu sebuah malam hening dengan kondisi Irhamna yang lemah dan tak daya. Setiap sendok ASI yang saya suapkan ke mulut mungilnya adalah prmohonan maaf atas getar yang datangnya tak sederas bah, hanya segetar dawai yang dipetik lemah. Dengan doa setulus jiwa, saya memohon pada-Nya agar mengembalikan Irhmna pada kami sesehat sebelumya. Dan saya menangis untuk setiap batuk tak sempurna dari mulutnya, untuk setiap derajat demamnya, untuk setiap erang tak nyamannya, untuk setiap hela sesaknya. Saya menangis menyadari betapa saya sangat mencintai bayi itu dan tak ingin kehilangan.
>
> Akhir tahun dengan penuh galau, kontras berbeda dengan setiap pergantian tahun sebelumnya yang hampir selalu kami lalui dengan bahagia. Tidak tahun ini. Ketika setiap orang membuat resolusi untuk awal tahun dan target-target pencapaiannya, Saya justru kebalikan. Hampir dipastikan rasa was-was mendominasi saya: Kontrak kerja yang selesai, anak-anak yang sakit, dan lain-lain.
>
> 31 Desember 2009
>
> Lepas maghrib kami memutuskan membawa Irhamna ke RS Prikasih dengan tujuan DSA dan memberikan terapi inhalasi padanya. Berempat, saya menggendong Nibras dengan gendongan Kangguru, sementara Endah membonceng sambil menggendong Irhamna. Tiba di RS tersebut, Poliklinik anak sudah tutup. DSA sudah pulang. Seorang perawat menyarankan kami untuk ke bagian UGD. Tak sesuai harapan, Dokter jaga disana menyarankan kami utuk segera membawa Irhamna ke RS lainnya yang mendukung terapi inhalasi. Ditambah pesan-pesan yang memacu adrenalin kami, terutama Endah. "Ibu, ini sudah gawat, nafasnya sudah satu satu, coba langsung dibawa ke....". Saya mulai melihat ada genangan di balik lensa minus Endah.
>
> Tujuan berikutnya adalah RS Setia Mitra, masih di ruas jalan Fatmawati. Kepadatan lalu lintas malam pergantian tahun saya tembus dengan cepat. Tiba di sana, kami langsung menuju UGD dan langsung ditangani dengan sigap oleh Dokter serta perawat di sana. Reaksi yang sangat pantas untuk sebuah UNIT GAWAT DARURAT. Irhamna langsung dibaringkan, oksigen langsung dipasang, alat pendeteksi detak jantung langsung menyala. Pun akhirnya mereka mengatakan tidak bisa menangani karena di RS tersebut tidak tersedia unit penanganan bayi, saya sangat berterimakasih untuk para petugas di UGD RS Setia Mitra untuk reaksi cepat tanggapnya pada malam tahun baru itu.
>
> Sekitar pukul 20.30, Irhamna masuk UGD Fatmawati dan langsung mendapatkan penanganan yang baik. Meski tidak sampai hati melihatnya harus disuntik beberapa kali dan diambil sampel darah untuk pemerikasaan lab, kami terus berada di dekatnya. Sementara Nibras dijemput oleh tetangga yang kami mintai tolong. Beruntung mempunyai tetangga dan sahabat yang malaikat.
>
> 01 Januari 2010
>
> Jelang subuh, Irhamna dipindahkan ke kamar perawatan khusus bayi. Genaplah malam pergantian tahun itu kami isi dengan muhasabah di salah satu sudut unit gawat darurat RS Fatmawati.
>
> Ruang perawatan itu tertutup dan steril, bahkan kami orang tuanya tidak diijinkan masuk menunggui. Hanya sekali jatah jenguk dalam sehari, pun tak lebih dari 5 menit. Jelang siang, kami dihubungi oleh pihak RS bahwa Irhamna harus dipindahkan ke unit khusus bernama NICU (Neonatal Intensive Care Unit) yang memiliki fasilitas alat bantu pernafasan bernama Ventilator. Dan berita buruk bagi kami adalah karena NICU di RS Fatmawati penuh, maka kami disarankan untuk mencari RS lain dengan fasilitas tersebut. Maka berwisata rumah sakitlah kami, ke setiap penjuru Jakarta. Malam beradrenalin telah kami lalui tanpa sekejap tidurpun. Dan terik siang itu harus kami lawan demi sebuah RS yang "manusiawi".
>
> Mulai mengabari beberapa teman untuk mencari informasi tentang RS yang kami maksud, alhamdulillah banyak sekali info RS via sms yang saya terima. Karena info via telpon dari setiap RS yang kami hubungi minim dan kurang jelas, maka satu-persatu RS tersebut kami datangi. Setelah pertanyaan tentang ketersediaan NICU dan alat Ventilator pada setiap RS, pertanyaan berikutnya yang selalu kami catat dan simak baik-baik adalah informasi tentang tarif.
>
> Lalu ketertegunanlah setiap kali kami keluar dari satu RS ke RS yang lain. Marah pada bentuk lain ketertindasan di Negeri --yang katanya gemah ripah loh jinawi-- ini, betapa saya paham sekarang, tentang sebuah kalimat : ORANG MISKIN DILARANG SAKIT!. Hampir semua RS di Jakarta mengingatkan kami tentang tarif deposit untuk NICU yang rata-rata sekitar Rp 10 jt, 15 juta hingga 25 juta.
>
> Untuk setiap penyesalan pada kondisi ketika kami keluar dari satu rumah sakit, saya menangis diam-diam membayangkan Irhamna yang tergolek lemah. Ya, saya harus menangis diam-diam. Karena dihadapan Endah yang sudah meleleh, saya harus terlihat tegar, betapapun remuk redam.
>
> 04 January 2010
>
> Irhamna masih berada di ruang rawat bayi dengan perawtan khusus RS Fatmawati. Kemungkinan besar, hari ini kami akan bertemu dengan dokter anak yang akan memberikan diagnosanya. Jika membaik, mungkin tak perlu NICU buat Irhamna, jika keadaan masih sama maka --seperti yang dikatakan Mbak Asma Nadia ketika datang menjenguk: Takes everything happend-- saya akan melakukan apapun demi sebuah NICU untuk Irhamna.
>
>
> Dani Ardiansyah
>
> www.JasaPenerbitan.com
> www.CatatanKecil.Multiply. com
>
- 4a.
-
Re: [update Irhamna] Ada yang tahu info tarif NICU RS yang terjangka
Posted by: "mbakyun38@yahoo.co.id" mbakyun38@yahoo.co.id mbakyun38
Sun Jan 3, 2010 4:32 pm (PST)
Assalamualaikum
Untuk mas Dani dan mbak Endah yang sabar ya menghadapi cobaan ini, saya tahu bagaimana rasanya menghadapi kenyataan ini karena saya jg seorang ibu. Tapi saya yakin Allah tidak akan memberikan cobaan terlalu berat kepada umatNya yang beriman, dan saya yakin suatu saat kalian bisa melewati masa2 ini, tentunya dg kesabaran, doa dan ikhtiar.
Yang saya sesalkan mengapa semakin majunya peradaban dunia, uang seolah merajai dunia. Segala sesuatu diukur dg uang, termasuk sakit. Sakit sedikit bila ingin sembuh hrs dibayar dg uang, apalagi yg sakitnya parah. Perlu biaya macam2, masalahnya ya kalau mampu punya banyak biaya lha kalau tidak punya biaya bagaimana? Inilah saat ini yg harus kita pikirkan bersama, masih banyak orang2 yg perlu mendapat perhatian dan perlu uluran tangan kita, jangan lantas egois hanya memuaskan kepentingan pribadi saja.
Untuk mbak Endah dan mas Dani, saya dari. Papua hanya bisa mendoakan semoga adik Irhamna mendapat mukjizat dari Allah diberi kesembuhan dan kesehatan. Amien 3x.
Wassalam
Yuni
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message-----
From: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com >
Date: Sun, 3 Jan 2010 07:13:02
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Cc: <inga_fety@yahoo.com >; <batikmania@yahoo.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [update Irhamna] Ada yang tahu info tarif NICU RS yang
terjangkau?-> Mbak Diah & Fety
Mbak Diah dan Mbak Fety,
Iya, sehat memang mahal. Setidaknya di Jakarta:). Makanya tetangga-tetangga
saya sering bilang,"Jangan pernah sakit deh. Mahal!"
Kemarin Sabtu sore saya dan keluarga berkesempatan jenguk Irhamna. Tapi,
sayang karena masih dirawat di ICU RS Fatmawati jadi kami tak dapat
menemuinya -- yang kabarnya diinfus dengan 6 selang sekaligus -- dan hanya
bertemu kedua orangtuanya, Kang Dani dan Mbak Endah.
Untuk sementara, karena faktor biaya, Irhamna masih dirawat inap di
Fatmawati dan masuk daftar tunggu (waiting list) untuk dirawat di NICU (Neo
Natal Intensive Care UNit) --ICU khusus bayi -- yang waktunya tidak jelas
kapan dan biayanya -- jika ada tempat -- sekitar Rp. 1 juta per hari.
Sebagian besar rumah sakit juga menetapkan tarif deposit atau uang muka (DP)
yang tak jauh beda dengan Harkit (Harapan Kita), Rp 10 juta. Jadi sampai
sekarang, yang saya tahu, Irhamna masih dirawat di ruang IRNA TERATAI lantai
2.
Jika berkesempatan datang, silakan jenguk. Karena menurut Kang Dani, baru
dua orang dari SK yang jenguk yakni saya sekeluarga dan Mbak Loi. Insya
Allah,kunjungan Sahabat akan menguatkan. Dan yang tak berkesempatan datang,
doakanlah karena tak ada yang percuma dengan doa.
Tabik,
Nursalam AR
2010/1/2 batikmania <batikmania@yahoo.com >
>
>
> Masya Allah... ujian lagi buat Kang Dani dan keluarga. Masuk NICU RSHK
> harus naruh deposit sampai 10 jt???
> Kayaknya bakalan 'lompat kelas' nih kalau dapat 'bentuk soal' yang seperti
> ini. Sejak mbak Endah mau masuk RS sampai saat ini, dan Irhamna harus
> diinapkan lagi di NICU??? Semoga Allah Sang Maha Rahman memberikan
> kesembuhan bagi si kecil Irhamna, kecepatan pulih buat sang bunda, juga
> ketabahan dan kekuatan buat sang ayah. Sebagai lokomotif keluarga, kang Dani
> tentu sangat diandalkan. Tapi kita semua tentu meyakini bahwa pertolongan
> Allah itu dekat, dan dari sumber yang tidak kita sangka-sangka.
> Wassalaam
>
> Diah Utami
> batikmania. blogspot. com
> batikmania. wordpress. com
>
> hanya bisa tertegu membaca postingan ini: sehat, begitu mahalkah?
> teriring doa untuk irhamna...
> juga kesabaran untuk abi-umminya..
>
> salam,
> fety
>
>
--
"There is no life without risks"
Nursalam AR
Translator - Writer - Trainer
0813-10040723
021-92727391
Facebook: www.facebook.com/nursalam. ar
Blog: www.nursalam.multiply. com
- 5.
-
Permohonan Awal Tahun 2010
Posted by: "Tata Sutabri" tatasutabri@yahoo.com
Sun Jan 3, 2010 6:11 pm (PST)
Ass.wr.wb, selamat pagi rekan-2 milis, salam sejahtera.
Mengawali pagi hari yang cerah di Tahun 2010 yang baru ini (4 Januari 2010), dimana aktivitas & rutinitas mulai bergerak kembali. Saya ingin berdoa dan mengajukan satu permohonan untuk kita semua kepada ALLAH SWT, TUHAN YME yaitu :
Berikanlah kami semua, Rakyat dan Bangsa Indonesia kesuksesan, keberkahan rezeki yang berlimpah, kebahagian,
kemuliaan hidup dan keselamatan dalam Karunia
serta RIDHOMU Ya..ALLAH.
Salam hangatTata Sutabri
- 6a.
-
Re: Alhamdulillah buku saya sudah terbit
Posted by: "siril_wafa" siril_wafa@yahoo.co.id siril_wafa
Sun Jan 3, 2010 9:32 pm (PST)
Wah...selamat ya Bunda,
orang sibuk ternyata sempat nulis juga...hehe
Sis
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Novi Khansa" <novi_ningsih@com ...> wrote:
>
>
> Selamat ya Bunda Ammy :)
>
> Kereeeen, euy bunda yang satu ini :)
>
>
- 7a.
-
Re: [Maklumat] Tanggal Pengumuman Lomba Kelana
Posted by: "Ranma Konisuki" ranmakonisuki@yahoo.com ranmakonisuki
Sun Jan 3, 2010 9:32 pm (PST)
Pengumumannya bisa dilihat dimana?
Terimakasih...
--- On Tue, 12/29/09, naskah lomba penerbitan eska <antologi.penerbitan@gmail.com > wrote:
From: naskah lomba penerbitan eska <antologi.penerbitan@gmail.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] [Maklumat] Tanggal Pengumuman Lomba Kelana
To: "sekolah-kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Date: Tuesday, December 29, 2009, 12:20 PM
Salam...
Sebelumnya, maaf atas keterlambatan kami dalam mengumumkan tanggal
pengumuman lomba kelana. Sekali lagi kami memohon maaf.
Sesuai dengan rencana kami, pengumuman lomba kelana akan disampaikan
pada tanggal 14 Januari 2009. Sedangkan saat ini, naskah lomba sedang
ada di tangan juri untuk mendapatkan penilaian.
Terima kasih untuk kesabarannya,
Panitia Lomba Kelana
- 8.
-
(Catcil) Harapan tiada Yang Sia-sia
Posted by: "rahmad nurdin" rahmad.aceh@gmail.com rahmadsyah_tcc
Sun Jan 3, 2010 10:01 pm (PST)
Shahabatku yang baik
Kita awali dengan bismillahirahmanirrahim. Permulaan aktivtitas di catatan
baru sejarah manusia di Tahun 2010. Tentu saya yakin anda dan saya ingin
mengukirnya dengan tinta emas. Agar kelak nanti, Saat kita mengontrak dalam
kecilnya ruang peristirahatan terakhir. Nama baik kita masih dikenang
sebagai orang-orang pengukir kebaikan.
*Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptkan ini dg sia-sia Maha Suci Engkau maka
hindarkan kami dari siksa api neraka*
Shahabatku yang di Sayang Allah...
Ada seorang teman FB mengomentari dari cacatan saya "Makna Hidup",
Pandangannya dibuat dalam pertanyaan, redaksinya (setelah diedit) : *"Disaat
kenyataan berujung tidak sesuai harapan, Kesedihan dan hilang semangat
menyapa, Harapanpun menjadi sia-sia..."*
Barangkali, itupun pernah tertulis dalam kisah anda dan saya. Oleh karena
itu, Ayo kita renungi kembali. Mari kita masuk kembali kedalam diri kita
sejenak. Masuk melalui mulut nan indah hingga Kita bertemu dengan segumpal
daging yang sungguh menawan. Orang-orang memanggilnya dengan *Hati*. Izinkan
saya bertanya ya,
*Pernahkah Kita bercengkerama dengannya?*
*Apakah Kita patuh dengan nasehat-nasehat yang diberikannya?*
Harapan adalah Bahan bakarnya cita-cita. Yang mengerakkan badan untuk
bertindak. Dan putus asa menyapa kepada yang Bahan bakarnya telah
habis. Bukankah
Kita masih ingat dengan firman Allah. *Bisa jadi apa-apa yang kamu anggap
baik, belum tentu itu baik disisi Allah. dan Apa-apa yang kamu anggap tidak
baik, justru itulah yang terbaik bagi Allah... *
Jikalau memang seperti itu, manalah mungkin Allah menciptakan dan menjadikan
takdir kita tanpa kesia-siaan? mohon fahami cara kerja Sunatullah ya.
*Terkadang
kegagalan itu sengaja Allah hadirkan bagi kita, walau mungkin segenap
persiapan sudah kita rangcang sebelumnya*. *Karena Allah ingin mengabari
kepada kita,* *Bahwa terwujud dan terjadinya harapan kita itu, bukanlah
andil kita semata, Melainkan ada wewenang Allah disana...*
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan)
sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" lalu
jadilah ia. (QS. 2:117)
Oleh karena itu, Mari kita bersama-sama tetap menatap harapan indah didepan
kita. Walau mungkin kita melihat sebongkah cahaya kecil diatas bukit
kegegelapan. Sunguh Allah mengbulkan doa-doa dalam prasangka hambaNya.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah [2] : 186)
Salam Bahagia dan selamat beraktivitas di kerja perdana Tahun 2010
Bogor 3 Januari 2010
--
RAHMADSYAH
Practitioner NLP I 081511448147 I Motivator & Trauma Therapist
www.rahmadsyah.co.cc I YM ; rahmad_aceh
- 9.
-
(oot) Mengunjungi Penyu "Indah" Bersisik di Pramuka
Posted by: "__MTA@photography__" made.t.artiana@gmail.com
Sun Jan 3, 2010 11:07 pm (PST)
[Attachment(s) from __MTA@photography__ included below]
*Mengunjungi Penyu "Indah" Bersisik di Pramuka*
ditulis oleh Made Teddy Artiana
fotografer & penulis
**
"Kamu sempat ketemu Mentri nggak ?", tanyanya ketika baru saja langkahku
memasuki halaman depan penangkaran itu.
"Nggak", jawab ku singkat sambil terus melangkah.
"Saya baru saja ngelepas Penyu Nih liat saya masih basah," ujarnya setengah
berteriak, berhenti lalu memamerkan celana sepertiganya yang masih tampak
basah.
"Baguslah masih ada mentri yang mau mampir kesini", jawabku sambil menoleh
dan tersenyum kearahnya
"Masa iya kamu gak ketemu ?", tanyanya untuk kesekian kali sambil tetap
berdiri.
Mau tidak mau aku berhenti juga.
"Saya jauh-jauh kesini mau ketemu Bapak, bukan pengen ketemu Pak Mentri",
ujarku sambil merangkul pundaknya, lalu setengah mendorong Si Bapak kearah
bangunan berkawat itu.
"Coba kalau kamu gak telat khan Saya punya foto sama Pak Mentri", gerutunya.
Oh itu toh persoalannya. Aku menggeleng-geleng sambil tersenyum.
"Kamu wartawan ?"
Aku menggeleng.
"Saya fotografer"
"Orang milis ?", tanyanya sambil menunjuk kearah papan," tuh ada milis yang
sempat datang kesini"
(wah rupanya Si Bapak tahu milis juga)
"Saya dan temen-temen punya milis juga..saya salah satu moderator disana",
jawabku, "*THE PROFEC*..pernah dengar ?"
Kini ganti ganti dia yang menggeleng.
*(wah kayanya Bu Lies perlu create outbond ke Pramuka nih **J)*
"Yah sudah nanti saya tulis deh..semoga milis-milis yang lain pada
mengerahkan anggotanya untuk berkunjung kesini..biar Bapak dan "anak-anak
angkatnya" nggak kesepian ha..ha..ha..", gurau ku. "Jadi fotonya gak cuma
sama teman-teman di milis National Geographic Indonesia aja"
Pertama kali mendengar caranya bicara, pasti kita menganggap ia sedang
marah-marah. Tetapi memang seperti itulah cara ia berbicara, yang jelas ia
tidak sedang marah. Pak Salim, Sang Penjaga Penangkaran, memang lelaki yang
unik dan baik. Seunik binatang-binatang langka yang menjadi tanggung
jawabnya. Berbagai penghargaan telah ia terima, di papan dalam salah satu
ruang penangkaran itu bahkan terpajang foto Pak Salim sedang menerima
penghargaan dari SBY (presiden).
Bagi Anda yang belum tahu, Pulau Pramuka (salah satu pulau di Kepulauan
Seribu) adalah tempat penangkaran Penyu Bersisik. Berkunjung ke penangkaran
itu tidaklah mahal ataupun sulit. Kapal-kapal motor di Muara Angke (dalam
waktu-waktu keberangkatan sekitar jam 6-7 pagi) siap mengantar kita kesana.
Biayanya pun tidak mahal perkepala sekitar Rp. 30.000. Hanya dalam waktu 2,5
jam (sambil menikmati pemandangan indah lautan), maka Anda akan segera tiba
di Pulau Pramuka.
Setidaknya ada empat spesie penyu yang cukup dikenal luas. Penyu Hijau
(Chelonia Mydas), Penyu Belimbing (Dhermochelys Coriacea), Penyu Lakang
(Lepidochelys Olivacea) dan Penyu Bersisik (Eretmochelys Imbricata). Di
Pulau Pramuka kita dapat menjumpai penangkaran Penyu Bersisik. Hewan yang
indah berstatus : "dilindungi". Ukuran cangkangnya bisa mencapai 70-90 cm
dengan bobot berat badan hingga 75 kg. Cukup besar dan lumayan berat
tentunya. Berparuh mirip burung elang berwarna kuning, bermata belok, dengan
sisik-sisik indah berwarna kecoklatan menghiasi rumah cangkang nya. Dengan
penampilan seperti itu Penyu Bersisik pantas menjadi sasaran para pemburu
yang terobsesi pada mereka. Diburu untuk diawetkan dan dijual sebagai
pajangan. Meskipun bisa bertelur hingga 90-120 biji, bahkan ada yang lebih,
populasi Penyu Bersisik segera menurun tajam, sebagian besar akibat
perburuan. Betapa tidak meskipun bisa bertelur sebanyak itu Penyu Bersisik
punya keterbatasan alamiah dalam perkembangannya. Pertama, siklus bertelur
yang hanya 2-8 tahun sekali. Kedua, dari sekian banyak telur yang
dihasilkan, yang menjadi tukik (anak penyu) dan berhasil hidup hanya
berjumlah belasan. Untunglah langkah-langkah konservasi segera diambil oleh
pemerintah lewat Peraturan Pemerintah (PP) No 7 Tahun 1999.
Namun betapapun usaha itu tidak akan efektif, tanpa peran serta kita,
orang-orang Indonesia ini. Jadi urusan konservasi bukan hanya urusan Pak
Salim, tetapi juga urusan Si Ketut, Ucok, Upik, Joko, Neneng dan semua orang
Indonesia.
Tidak akan terbayangkan bagaimana jika akhirnya kita akan kehilangan Penyu
Bersisik, sama seperti kita kehilangan Harimau Putih Bali. Begitu juga
dengan Burung Cendrawasih, Komodo, Harimau Jawa dan hewan-hewan luar biasa
istimewa lain yang merupakan kekayaan yang dianugerahkan TUHAN pada
Indonesia. Peran serta kita bersama pasti berdampak signifikan bagi
pelestarian hal-hal tersebut. Jadi ada baiknya jika kita memperkenalkan
kesadaran dan kebanggaan akan konservasi pada anak-anak kita sejak dini. Dan
pastikan mereka menjumpai hewan-hewan luar biasa itu di Indonesia, di
habitat mereka masing-masing, bukan di ruang tamu sebagai pajangan, atau di
museum dalam bentuk patung, foto atau film dokumenter. ***
--
*what a wonderfull world !
what an abundance life !!
what an exciting journey !!!*
Made Teddy Artiana, S. Kom
Saya di Majalah SWA sembada (agustus 5-19 2009)
http://www.swa.co.id/swamajalah /siapadia/ details.php? cid=1&id= 9583
[ My Photography PORTFOLIO ]
# Commercial Photography #
http://companyprofile.multiply. com
http://withbobsadino.multiply. com
# Wedding Special Photography #
Pernikahan Agung Puteri Sri Sultan Hamengku Buwono X
GRAJ Nurkamnari Dewi & Jun Prasetyo MBA
http://nurkamnaridewi.multiply. com
# Prewedding Photography #
http://theanonymouslove.multiply. com/
http://loveforallseasons.multiply. com/
http://outdoorprewedding.multiply. com
http://prewedding.multiply. com
http://prewedding1.multiply. com
http://prewedding2.multiply. com
http://prewedding3.multiply. com
# Wedding Photography #
http://candidwedding.multiply. com
http://weddingcandid.multiply. com
Attachment(s) from __MTA@photography__
7 of 7 Photo(s)
- 10a.
-
Situs Nonaktif
Posted by: "heri purwoko" hijaupupus@yahoo.com hijaupupus
Sun Jan 3, 2010 11:09 pm (PST)
Selamat Tahun Baru semua....
Saya baru saja 'iseng' buka situs http://sekolahkehidupan.com. Tapi kok tidak bisa dibuka ya... Nonaktif gitu bilangnya, dengan sebab:
Pelanggaran/keamanan
Billing/administrasi
Atas permintaan pemilik situs
Sebab lainnya
Harap agar pemilik situs menghubungi bagian billing/support segera. Terima kasih.
Nah.... Ada yang tahu kenapa bisa begitu?
regards,
Heri Purwoko
- 10b.
-
Re: Situs Nonaktif
Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com hadian.kasep
Sun Jan 3, 2010 11:12 pm (PST)
Selamat Tahun Baru juga mas heri...
sebabnya penulisan kurang dash... lebih tepatnya
http://www.sekolah-kehidupan. com/
dicoba ya...
2010/1/4 heri purwoko <hijaupupus@yahoo.com >
>
>
> Selamat Tahun Baru semua....
>
> Saya baru saja 'iseng' buka situs http://sekolahkehidupan.com. Tapi kok
> tidak bisa dibuka ya... Nonaktif gitu bilangnya, dengan sebab:
>
> - Pelanggaran/keamanan
> - Billing/administrasi
> - Atas permintaan pemilik situs
> - Sebab lainnya
>
> Harap agar pemilik situs menghubungi bagian billing/support segera. Terima
> kasih.
>
>
>
> Nah.... Ada yang tahu kenapa bisa begitu?
>
>
>
> regards,
>
> Heri Purwoko
>
>
>
--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. PHH Musthofa no.39
Surapati Core Blok K-7 Bandung
Ph: (+6222) 8724 1434
Fax: (+6222) 8724 1435
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar