Kamis, 07 Januari 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2937

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (9 Messages)

Messages

1.

(Catcil) Tips Mengelola Emosi Marah

Posted by: "rahmad nurdin" rahmad.aceh@gmail.com   rahmadsyah_tcc

Wed Jan 6, 2010 3:59 am (PST)



Assalamu'alaikum wr.wb
Shahabatku yang baik…
Sungguh terlihat kebahagiaan bagi pribadi-pribadi yang memuliakan
dirinya. Kecemerlangan
hidup, terbukti dari paras wajahnya yang bercahaya. Tutur kata santun yang
terucap, merupakan ukiran makna yang terpilih dari gabungan huruf-huruf
semangat, dan Senyum indah selalu merekah, pada bibirnya. Semoga dia itu
adalah dirimu...

Marah... 5 huruf terukir dari 2 huruf vokal dan ditemani 3 konsonan. Fitrah
manusia, Allah titipkan perasaan itu dalam diri kita. Tentu apapun
penciptaan pada diri manusia, tiadalah sia-sia dijadikanNya.
Sementara Kemarin saya menuliskan diwall Facebook ;* "Tahun 2009 yang telah
lewat, berapakali anda MARAH, sehingga menjadi pembelajaran hidup bagi anda,
akibat kemarahan Anda....?"*
Beberapa shahabat berkomen :
*Amat sering marah,..perlu pengendalian marah.*
*waduhh gak tau lagi deh, Mas. Gak terhitung!*
*Kacau....gak terkendali, emosi meledak ledak...he...*
*Sering bgt...tp muda2han 2010 bs dikurangi..*
*Waduh...mas, berkali-kali aku gagal hingga ,2009 jg gagal..tp insya Allah
aku percaya Allah sayang sm aku...*
*iiiih w emang agak sering marah, en emang lg belajar to lebih sabar lagi.
doakn sukses ya! :-)*

Saya tidak tau bagaimana dengan pendapat anda? Kesempatan ini, saya ingin
berbagi dengan anda. Bagaimana cara mengelola emosi *marah*, agar kita tetap
tenang tanpa *marah* dalam menyikapi persoalan.

Saat saya tulis note ini, Kondisi kesel hingga marah baru saja terjadi sama
saya. Alhamdulilah ada satu pola (metode) yang bisa membantu saya, agar
tetap tenang. barangkali ini juga bermanfaat bagi anda. Apabila ada kondisi,
situasi ataupun hal yang mengundang atau membuat anda menjadi marah. Mak
hadirkanlah pertanyaan berikut ini...

Apa yang saya inginkan dari kondisi (perasaan *marah*) ini?
Apakah ini (*marah*) bermanfaat bagi saya?
Setiap kejadian (pemicu *marah*) pasti ada hikmahnya,
Apa hikmahnya bagi saya?
Apa akibatnya jika saya terus *marah*?
Bagaimana sewajarnya saya menyikapi persoalan, yang membuat saya *Marah*?

Dengam menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas. Alhamduilllah saya tetap
tenang dan damai. Mungkin saja cara ini belum tentu cocok buat anda, dan
saya akui metode ini pun ampuh pada konteks tertentu pula. Dan sebagaimana
kita tau bersama, kita tidak pernah tau, keberhasilan suatu cara sebelum
kita mencobanya, betul...?
Selamat mencoba ya. Semoga tahun 2010, Anda dan saya lebih sabar dan
Bahagia...

Bogor 6 Januari 2010

--
RAHMADSYAH
Practitioner NLP I 081511448147 I Motivator & Trauma Therapist
www.rahmadsyah.co.cc I YM ; rahmad_aceh
2.

(kuliner) Fried Rice Original Recipe n Hot Mint Tea

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Wed Jan 6, 2010 6:08 am (PST)



Fried Rice Original Recipe n Hot Mint
Tea
Resep nasi goreng ini cocok
buat ibu bekerja seperti saya, karena bisa dimasak sedap dalam sekejap dan yang
penting dijamin nggak ada ribetnya, tidak ninggalin tempat-tempat kotor yang
banyak sehingga acara cuci-cuci piringnya jadi lama, nggak deh! Dan yang paling
utama rasanya nendang abis! Para bapak juga bisa mencoba karena resep nasi
goreng saya so very simple. Awalnya karena mas Gangga hobi banget makan nasi
goreng, dan saya rada-rada jealous dengan tukang nasi goreng yang begitu
dicintai mas Gangga karena terus terang saja nasi goreng saya nggak enak â€"itu sebelum
saya menemukan resep ini-.
Juga karena di rumah sering dapet berkatan dari kondangan berupa ayam goreng lengkap
dengan sambal dan lalapan, karena malam hari dan tidak termakan akhirnya nasi
box itu masuk kulkas, baru paginya diolah.
Bahan yang dibutuhkan yang utama
nasi ayam goreng lalapan. Jadi ada nasi putih, sambal â€"apapun sambalnya-, dan
lalapan yang terdiri dari daun kemangi, kobis, dan timun. Nah cara buatnya pertama
sambal di goreng dengan sedikit minyak, trus masukkan nasi putih, boleh
ditambahkan kecap manis, kecap asin, minyak wijen, penyedap, garam, bahan
additional itu kalau suka saja ditambahkan. Kemudian tambahkan ayam yang sudah
disuwir-suwir, terakhir masukkan lalapan yang udah dipithili n dirajang
kecil-kecil, untuk timunnya buat garnish aja alias sentuhan akhir, caela!. So....taraaaa.....
jadilah nasi goreng ala chief Siu! Coba rasakan aroma daun kemangi yang memberi
sensasi beda pada nasi goreng pada umumnya, hmhhh...yummy...
Kenapa diberi nama sok keren itu? Karena nasi goreng
buatan saya ngga bisa diulang lagi dengan rasa sama persis, karena bumbu
dasarnya adalah sambal yang bisa beda-beda bahannya. Kecuali buat sendiri
sambalnya. Jadi rasanya benar-benar original tiada duanya. Ssssttt.... alasan
utama lahirnya resep itu adalah karena kemalasan saya yang tak mau ribet dengan
bumbu nasi goreng. So, kenapa harus susah-susah bikin bumbu? kalau bisa diganti
sambal?hehehehe.... (catatan : karena saya juga tak suka beli bumbu nasi goreng
instan, rasane aneh)
Dan demi sempurnanya acara makan
nasi goreng ini, kutambahkan satu menu lagi, so very simple too. Minuman teh,
boleh pake es boleh panas-panas. Kalau saya suka teh panas. Apalagi dengan
resep andalan saya ini. Cara buatnya sama persis dengan membuat teh, bisa pake
teh celup, ato brondong terserah pokoknya teh, tapi awalnya harus pake yang
panas, karena saat teh masih panas-panas tadi masukkan beberapa helai daun mint,
huadauhhhh, rasakan sedapnya...wangi dengan sentuhan rasa sedikit beda, kata
Mas Gangga kayak ada balsemnya, hehehe...
Resep teh dengan daun mint ini punya sejarah tersendiri. Karena setiap saya
silaturahmi ke Pondok Pesantren Riyadhul Jannah di Pacet selalu disuguhi teh
aroma mint ini. Saya kira memang ada teh dengan merek khusus yang menawarkan
rasa itu. Ternyata emang bener-bener dicemplungi daun mint. Jangan ditanya
rasanya, apalagi bila diseduh pada air yang baru mendidih, terasa mateng banget
aroma teh dan mint-nya, hmhhh sedap asli, apalagi pas hujan-hujan gini, asli
jadi ngiler. So kenapa nggak segera
dicoba?....
Pacar Kembang, 06 Januari 2010

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

3.

(kutipan) what scares me most, by jessica lynn muery

Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Wed Jan 6, 2010 8:58 am (PST)



"...What I fear most are the thoughts that will be going through my mind moments before death. Did I take time to find beauty in objects and people? How many times did I change for the better? Did I take my intellegence to its full potential? Did I work hard? Did I always find time for those who needed me most? Are my children proud that I was their mother? Did I treat others as I hoped they would treat me? Did I fight for worthy causes? Did I take every precious moment of life and use it to its full potential, or did I let it slip away like it meant nothing?..."

Taken from: Every woman has a story, compiled by Daryl Ott Underhill.

* Terima kasih banyak untuk Mbak Rinurbad, untuk hadiah kejutannya :).
Dan terima kasih banyak juga untuk Mbak Nad dari Murmer. Salut untuk harta karun ini :). Semoga mendapat balasan berlipat dari Allah, amin.

4.

Loker: Editor in Chief

Posted by: "hasanah" hpmelati@yahoo.com   hpmelati

Wed Jan 6, 2010 8:13 pm (PST)



Sebuah penerbitan di Jakarta membutuhkan:
Editor Lini Non Fiksi (berkantor selama 3 bulan saja)
>- berpengalaman di dunia penerbitan
>- menguasai bahasa Indonesia dan Inggris dengan sangat baik
>- agresif dan pantang menyerah dalam mencari naskah/penulis
>- punya jaringan terkait penulis atau narasumber isu-isu terkini
>- bisa bekerja underpressure
>- supel dan baik hati
>- mengerti, memahami, dan menguasai internet serta jaringan dunia maya
>
>Jika teman-teman termasuk dalam spesifikasi ini:
>kirimkan CV lengkap ke
>hikmahpublisher@gmail.com
>atau ke
>Redaksi Hikmah Publishing House
>Jl Puri Mutiara Raya no. 72
>Cipete Jakarta Selatan
>12430

5a.

Re: Akhirnya, Ramaditya Punya Keponakan!

Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com   asma_h_1999

Wed Jan 6, 2010 9:17 pm (PST)



Selamat buat om deh

as

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Ramaditya Skywalker <ramavgm@...> wrote:
>
> Original link: http://ramaditya.multiply.com/photos/album/83/Akhirnya_Ramaditya_Punya_Keponakan
>
> Alhamdulillah...!
>
> Akhirnya setelah menunggu sekian lama, kami sekeluarga merayakan hari
> bahagia ketika adik iparku, Gema Pratiwi melahirkan puteri pertamanya,
> Shelmira. Ya, inilah buah hati adikku Anggowo yang menjadi cucu
> pertama bagi ayah dan ibuku, sekaligus pemberi predikat "paman"
> buatku.
>
> Tanggal 4 Januari 2010 adalah hari kelahiran Shelmira. Sebenarnya di
> hari itu Gema sudah disuntik induksi untuk merangsang kelahiran
> bayinya, pasalnya si kecil tak kunjung lahir, padahal sudah melewati
> hari kelahiran yang semestinya (periode 25 Desember 2009 hingga 4
> Januari 2010). Akhirnya, pihak rumah sakit pun memutuskan untuk
> mengoperasi sesar Gema setelah menunggu proses induksi selama kurang
> lebih 12 jam.
>
> Alhamdulillah. Si mungil itu pun lahir dengan berat total 3,7 kilogram
> dan panjang kira-kira 48 sentimeter.
>
> Entah bagaimana aku dapat menggambarkan rasa bahagia yang menyelimuti
> kami sekeluarga. Aku pribadi merasa sangat senang, pasalnya aku juga
> sudah lama menunggu kelahiran ini, kemunculan Shelmira yang akan
> memanggilku "uncle," karena Gema ingin anaknya belajar bahasa Inggris
> dariku.
>
> "Assalamu'alaikum. Hello little one, this is Ramaditya, your uncle.
> You will soon be a good Shelmira, and learn from me," ocehku sambil
> menggoda dan berfoto dengan Shelmira.
>
> PS: Mohon do'a restunya bagi kelangsungan keluarga adik dan adik iparku.
>
> PPS: Mohon untuk tidak bertanya "kapan menyusul" dan sebagainya. Masih
> belum ada dalam agenda jangka pendek!
>
> --
> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
>
> - Eko Ramaditya Adikara
> http://www.ramaditya.com
>

6.

(no subject)

Posted by: "Indarwati Indarpati" patisayang@yahoo.com   patisayang

Wed Jan 6, 2010 10:09 pm (PST)





Indarwati
penulis novel Lintang Gumebyar dan editor lepas plus irt
curhatan http://lembarkertas.multiply.com
kreasi tangan http://www.kedaicraft.com
FB: indar7510@yahoo.com

7.

(catcil) Sahabat Terbaikku Kecelakaan

Posted by: "Indarwati Indarpati" patisayang@yahoo.com   patisayang

Wed Jan 6, 2010 10:11 pm (PST)





Sahabat Terbaikku Kecelakaan
Hampir
pukul 11.30, lelaki itu menyapaku. Dari nada suaranya, kutahu something wrong happen. Firasatku benar,
selain menanyakan kabar apakah kami baik-baik saja, dia juga membawa kabar
duka. “Nurcholis kecelakaan. Sepertinya gegar otak parah. Pas berangkat
bekerja. Sekarang
di RSUD Dr.
Soetomo ditunggui Teguh dan Kusnomo.”

 

Innalillahi,…Dialah
penentu setiap kejadian. Dulu, sekarang, masa depan. Aku tercekat. Kabar itu
seolah melolosi tulang di ragaku. Nurcholis, lelaki sederhana berhati baik itu,
kenapa harus dia yang mengalaminya?

 

Sungguh,
meski lemas, ingin sekali aku berangkat ke rumah sakit itu dan mengetahui
kondisinya dengan mata kepala dan telingaku sendiri. Namun apa daya, ratusan
kilometer memisahkan kami. Apalagi dengan kehamilan mudaku ini, hampir pasti
tak bakalan dapat ijin suami dan dokter untuk pergi sejauh itu. Maka, di
sinilah aku, mengenang segala tentang Nurcholis, sembari mendoakan semoga
kesembuhan segera berpihak padanya.

 

Aku
mengenalnya Juli 1991, saat duduk di bangku STMN Perkapalan Sidoarjo. Kami
menjulukinya Mbah karena rautnya tampak lebih tua dari usia sebenarnya.
Sikapnya pun nyaris serupa, ‘sok bijak’, tak grusa-grusu seperti kebanyakan
darah muda lainnya. Dan satu hal lagi yang melekat pada dirinya adalah hobinya
mengutak-atik rumus, entah fisika atau matematika. Kesenangannya itu
mengganjarnya nilai bagus di kedua mata pelajaran yang mungkin bagi sebagian kami
adalah momok.

 

Ketika
kamiâ€"20 murid sekelasâ€"secara alamiah membentuk kelompok berdasarkan chemistry, Nurcholis masuk ke gank
cangkruk dan acara-acara lainnya yang kami beri nama Kelompok Lakon. Sama-sama
diterima bekerja di PT Pal membuat persahabatan kami langgeng. Salah satu sebab
yang membuat persahabatan kami lebih lengket bahkan dari hubungan darah adalah
kebanyakan dari kami anak perantauan. Nurcholis berasal dari Lamongan. Itulah
mengapa yang sigap pertama saat aku kecelakaan dan menderita gegar otak ringan
sehingga kepala mendapat jahitan pada tahun 1998 adalah arek-arek Kelompok
Lakon terutama Mbak Siwi dan Slamet yang kemudian jadi partner seumur hidupku
di tahun 1999.

 

Interaksi
puncakku dengan Cholis terjadi sekitar akhir tahun 2004, sebelum aku memutuskan
resign dan mengejar mimpi lainnya
menyusul suamiku ke Jakarta. Dalam kondisi tak karuan antara pekerjaan
dan rumah tangga, antara impian dan kenyataan Nurcholis dengan caranya sendiri
memberi warna.

 

Pagi
ini, seperti biasa Cholis berangkat bekerja dari Lamongan dengan mengendarai
motor. Sampai di Wilangun terjadi kecelakaan dengan angkot. Daerah perbatasan
Gresik dan Surabaya itu memang rawan kecelakaan. Entah siapa
yang salah, Cholis yang sudah tak sadar untungnya ‘ditemukan’ salah seorang
karyawan Pal yang juga melintas di jalur sama. Sempat masuk dua rumah sakit
sebelumnya, dia lalu dirujuk ke RSUD dr. Soetomo yang fasilitasnya lebih
lengkap. Update terakhir yang kudapat dari Kusnomo dan Teguh serta Rikoâ€"anggota
Kelompok Lakon lainnyaâ€"Cholis tengah di CTscan. Ditengarai terjadi pendarahan
dalam di otaknya.

 

“Areke
ngamuk-ngamuk terus,” kata Kusnomo. “bahkan istrinya saja nggak ingat. Sopo
kon, lapo mrene, katanya.”

“Tapi
dia sekarang sadar kan?” tanyaku meyakinkan.

“Sadar
sih. Sekarang sudah ingat, tapi sepertinya masih nggak jelas. Mungkin
sambungannya belum bener karena benturan itu.” Kata Kusnomo lagi.

 

Aku
lega, dan semoga hasil CTscan nanti lebih melegakan lagi meski kelihatannya dia
harus menjalani operasi. Nurcholis, adalah sebuah pribadi yang unik. Gigi
gompal, rambut jarang, alis tebal dan sering mengernyit--seperti memikirkan
persoalan Negara sajaâ€"cerdas tapi tak memiliki ambisi apa-apa…

Ah,
ingin sekali rasanya sekarang kukatakan padanya untuk segera baik-baik saja.
Dia masih berhutang membawakanku bandeng bakar hasil tambaknya sendiri.

 

Tanah
Baru, 07/01/10
12.53

Mengenang
sahabat-sahabat terbaikku. Please mohon doa sahabat semua demi kesembuhan Nucholis. Terimakasih.

Indarwati
irt penulis novel Lintang Gumebyar  
curhatan http://lembarkertas.multiply.com
kreasi tangan http://www.kedaicraft.com
FB: indar7510@yahoo.com

8a.

Re: (Ruang Keluarga) Gigi dan konsekuensi

Posted by: "agus_salims" agus_salims@yahoo.com   agus_salims

Wed Jan 6, 2010 11:00 pm (PST)




Jadi inget lagunya gigi, tapi bukan gigi yg ada Armand nya lho ya. Tapi
yang enih nih...Aku gigi mulut rumahku, agar kuat dan sehat aku harus
dirawat (tak cuma disikat boleh khan ?)...setiap hari....

Eh Mbak Indar, aku belum sempet ke Pati. Denger2 ada program apa gitu di
PemKab Pati mbak? tentang keluarga atau apa tho?. Boyolali gimana?

Salam juga buat duet juniornya, atau udah nambah..? ^_^

Salam

"..Dari yang masih menyusuri beberapa desa-desa.."

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Indarwati Indarpati
<patisayang@...> wrote:
>
>
>
> Gigi
> dan Konsekuensi
>
>  
>
> Ingin
> sekali menamparnya, itu yang ada di benakku begitu keluar dari ruang
dokter.
> Langkah pasti kubawa keluar gedung menuju tempat parkir kendaraan di
belakang.
> Tak ada lagi toleransi. Tak kuhiraukan tangisnya. Tak ada sekalipun
iba. Satu
> persatu amarah kuluapkan, tak peduli meski masih di parkiran.
>
>  
>
> “Kamu
> tahu sendiri Mama tadi muntah banyak, nggak enak badan, tapi Mama
paksa pergi
> demi menemani anaknya. Papa juga masih capek baru pulang kerja,
ngantar kita.
> Kok kamu sendiri malah nggak peduli sama kesehatannya.”
>
>  
>
> Dia
> masih menangis. Bahkan di gerbang parkir kutanyakan ulang apakah dia
mau
> berubah pikiran, masih dijawab dengan gelengan. Putus asa kami
meneruskan
> perjalanan pulang.
>
>  
>
> Sampai
> di rumah, seperti biasa kalau marah atau menangis Ais akan masuk kamar
dan
> memeluk bantal. Kusuruh keluar, sholat, makan, dan menyiapkan buku
pelajaran.
> Aku kemudian masuk kamar, sholat, menenangkan kecewa dan amarah di
dada.
>
>  
>
> Setelah
> beberapa kali rencana ke dokter gigi tertunda, malam ini kami bertiga
jadi ke
> rumah sakit. Soal gigi ini harus segera dituntaskan demi melihat
bintik hitam
> berjumlah 4 tersebar di beberapa bagian gigi sulung kami yang berusia
8 tahun
> itu. Satu gigi taring kanan atasnya juga perkembangannya tak rapi.
Khawatir
> kalau dibiarkan semakin tak karuan, gingsul seperti papanya, kami
bermaksud
> memasangkan kawat gigi.
>
>  
>
> Sampai
> di rumah sakit langganan yang menerima asuransi dari kantor suami,
parkir
> terlihat penuh. Mobil berjajar rapat. Memasuki gedung sama saja.
Bagian front office tempat pendaftaran juga
> antri panjang. Setelah mendapat nomor yang kupesan sebelumnya lewat
telepon,
> kami menuju ke ruang periksa. Tak lama menunggu, dipanggillah dia.
>
>  
>
> Tak
> seperti yang kubayangkan sebelumnya, Ais mogok, menolak duduk di kursi
periksa.
> Bahkan setelah papanya mengalah memangkunya dia segera berjingkat,
bangkit
> begitu suster menggeser kembali meja tempat perlatan ke depannya.
Bahkan
> dibujuk membuka mulut dengan berdiri saja dia enggan. Yang jelas, dari
periksa
> sekilas oleh susterâ€"dokter masiih duduk manis di kursinya--ada
kepastian
> giginya mulai berlubang dan harus segera ditambal sebelum dia
merasakan sakit.
>
>  
>
> Dulu,
> saat masih duduk di bangku TK, Ais pernah kubawa ke klinik karena
giginya goyah
> tapi belum mau copot. Padahal gigi permanennya mulai tumbuh di
belakang gigi
> susu itu. Pengalaman pertama ke dokter gigi itu sungguh tak
menyenangkan
> sekali. Bahkan sampai 1 jam kami di dalam tiada hasil. Meski sudah
kupangku,
> dengan segala macam bujuk dan rayu serta iming-iming boneka Barbie
yang diidamkan
> tak berhasil juga. Untungnya si gigi kemudian bisa lepas beberapa hari
> kemudian.
>
>  
>
> Ketakutan
> Ais akan gigi copot ini berawal saat ada teman TKnya yang giginya
lepas di
> sekolah dan mengeluarkan banyak darah. Itulah mengapa dia mogok di
ruang
> periksa. Takut sakit dan berdarah. Ketakutan itu kemudian menjalar ke
hal
> lainnya, alat periksa gigi.
>
>  
>
> Usai
> sholat, kuhampiri dia di meja makan dan berkata, “Kak, mulai
besok, Kakak nggak
> dapat uang saku lagi. Uang saku tetap Mama berikan, tapi Mama simpan.
Baru Mama
> kasih setelah Kakak berani periksa gigi. Kakak juga nggak boleh nonton
VCD dan
> main game komputer. Boleh pakai komputer buat nulis doang. Dan Kakak
juga nggak
> boleh makan spicy wings, mie instant,
> juga minum minuman semacam soda..”
>
>  
>
> “Fanta
> ya?” selanya cepat.
>
> “Ya.
> Itu nggak boleh. Nggak baik buat gigi. Juga teh-teh kemasan.”
>
> “Kalau
> es teh?”
>
> “Es
> the boleh, tapi bikin sendiri. Teh yang sudah jadi dalam botol nggak
boleh.
> Biasanya pakai pengawet. Nggak baik buat gigimu juga. Mama juga nggak
mau
> belikan Kakak buku. Uang saku yng masih ada sekarang Mama simpan dulu.
Baru Mama
> kembalikan kalau Kakak sudah pulang periksa dokter, lalu menunjukkan
ke Mama giginya
> yang sudah ditambal. Dan satu lagi, Kakak nggak boleh les renang lagi
sampai
> berani periksa gigi. Kalau sampai sabtu ngak berani ke dokter gigi
lagi, nanti Mama
> telpon Mas Tommy (instruktur les renangnya) dan membatalkan renangnya
sampai Kakak
> menambalkan gigi. Maaf, Mama melakukan ini. Mama hanya ingin Kakak
lebih peduli
> pada kesehatannya sendiri. Mama sayang Kakak.”
>
>  
>
> Merasa
> bersalah, Ais menerima konsekuensi yang kujatuhkan. Dia juga tak
keberatan
> bangun pagi sholat dulu baru minum susu, kebalikan dari yang selama
ini
> dilakukan. Aku hanya berharap, hukuman yang kurasakan berat ini bisa
memacunya
> untuk mengalahkan rasa takut. Selesai dengan dia, kuhampiri suami.
>
>  
>
> “Yang,
> aku merasa bersalah. Mestinya tadi kita lebih sabar, memberinya
sedikit waktu
> alih-alih segera pulang.”
>
> “Iya.
> Tapi aku udah nggak sreg sama dokternya. Masak bilang, ‘kalau
nggak  mau ganti yang lain aja’. Apa itu?!”
>
> “Iya
> juga sih. Aku juga kurang sreg. Dia sama sekali nggak ramah sama anak.
Nggak
> berusaha membujuk. Padahal kan dokter spesialis gigi anak. Mestinya
lebih tahu bagaimana
> menangani pasien anak-anak. Pas mendaftar sebenarnya aku juga heran.
Masak
> praktek dokter anak jam 6 sampai jam 8, Ais dapat nomor 10 pada jam 7.
Banyak
> banget pasiennya. Pasti cepet-cepet.”
>
> “Udah,
> ke rumah sakit lain aja.” Putus suamiku dan mengganti topik
pembicaraan ke soal
> renovasi rumah.
>
>  
>
> Ais,
> setelah menyelesaikan makan, gosok gigi, menyiapkan buku untuk besok,
seperti
> biasa mencium kami sebelum berangkat tidur.
>
> “Sayang,
> tolong dipikirkan lagi ya. Kita hanya boleh takut sama Allah. Jangan
takut sama
> alat yang hanya ciptaan manusia itu. Mama berencana membersihkan
karang gigi
> dalam waktu dekat. Kakak boleh ikut dan lihat kalau mau tahu. Nggak
sakit kok.
> Ya.” Kataku menjawab peluk ciumnya sebelum dia lenyap di balik
pintu kamar,
> rebah di sisi adiknya.
>
>  
>
> Ah,
> anakku, jujur hukuman itu, menyingkirkan sementara hal-hal
menyenangkan baginya
> adalah merupakan siksaan juga bagiku. Tapi aku tak tahu cara lain
untuk
> menghilangkan rasa takutnya. Aku hanya berharap, keinginan untuk
kembali
> mendapatkan hal-hal yang disukainya lebih besar dan mampu mengalahkan
ketakutan
> tak beralasannya pada peralatan periksa gigi. Dan kami berjanji, lain
kali ke
> dokter gigi anak, akan mencari yang ramah dan sabar menunggu meski
satu jam
> seperti saat dia berumur 5 tahun dulu. Dan kuberdoa, besok, tak perlu
menunggu
> selama itu untuk menyingkirkan rasa takutnya. Demi gigi, sedikit
ceceran nikmat
> Ilahi yang kata dokter gigi tetanggaku tak kan tergantikan meski oleh
implant gigi terbaik
> sekalipun.
>
>  
>
> Tanah Baru, 06/01/’10 08.58
>
> Indarwati
> IRT penulis novel Lintang Gumebyar  
> curhatan http://lembarkertas.multiply.com
> kreasi tangan http://www.kedaicraft.com
> FB: indar7510@...
>

9.

butuh bantuan: ada yg tau cara kirim uang ke luar negeri yg aman, mu

Posted by: "tessa faizza fontessa" tezsya@yahoo.com   tezsya

Thu Jan 7, 2010 1:28 am (PST)



halo..
Help me..
ada yang tau cara kirim uang ke luar negeri yang cepet, murah dan aman ngga??
kalo tau.. bagi2 infonya ya..
bisa PM ke tezsya@yahoo.com
thanks a lot

Recent Activity
Visit Your Group
Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Yahoo! Groups

Going Green

Connect with others

who live green

Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Learn about issues

Find support

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: