Messages In This Digest (15 Messages)
- 1.1.
- File - Moderator Sekolah Kehidupan From: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
- 2a.
- Re: (Kelana) MASIHKAU KAU MENGINGATKU? From: Novi Khansa
- 2b.
- Re: (Kelana) MASIHKAU KAU MENGINGATKU? From: punya_retno
- 3a.
- kenangan di sekolah From: mala
- 3b.
- Re: kenangan di sekolah From: Ramaditya Skywalker
- 3c.
- Re: kenangan di sekolah From: asma_h_1999
- 4.
- [Ruang Baca] Live Through This From: Rini
- 5.
- {CatCil] Ibu adalah Ibu From: Sugeanti Madyoningrum
- 6.
- [Catcil] Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree From: Aprillia EkaSari
- 7.
- Himbauan GO GREEN 2010 (2) From: Tata Sutabri
- 8.
- [OOT]: "EFEK DOMINO KESUKSESAN" From: Tata Sutabri
- 9.
- Artikel: Apa Bedanya Rasa Percaya Diri Dengan Sifat Takabur? From: Dadang Kadarusman
- 10a.
- (Lonceng) Selamat buat mas Nursalam From: batikmania
- 10b.
- Re: (Lonceng) Selamat buat mas Nursalam From: febty f
- 11.
- DICARI NASKAH UNTUK BUKU ANTOLOGI From: triani retno
Messages
- 1.1.
-
File - Moderator Sekolah Kehidupan
Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sun Jan 10, 2010 2:33 am (PST)
(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email
Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,
Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.
1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE
2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.
Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.
Salam Hormat,
Moderator Bersama
- 2a.
-
Re: (Kelana) MASIHKAU KAU MENGINGATKU?
Posted by: "Novi Khansa" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Sun Jan 10, 2010 6:53 am (PST)
Makasi doanya bang Fiyan ^^
Aku juga lagi kuliah, jelang UAS malah :D
tapi aku jarang masuk dan nilai juga pas-pasan. Sempat ada godaan mundur, ada :(
Tapi, kemudian kembali bersemangat karena begitu banyak ilmu yang aku dapat... Insya Allah menunjang dengan berbagai hal yang aku inginkan ^^
Cari celah di kuliah, dan nikmati yang bisa dinikmat, raih tantangan, kerjakan hingga terpuaskan ^^
Ngomong emang gampang, ya...
tapi ya gitu, deh
begitu ada tugas kuliah, tantangannya bener2, referensi, waktu, sampai pernah ditunggu kelas (dosen dan mahasiswa) karena aku belum datang juga pas jam kuliah... Dan aku tetap nekat dengan berbagai perhitungan, naik ojek pasar minggu-utan kayu... Gila ^^ iya, ngabisin ongkos juga iya ^^, tapi puas dan alhamdulillah, tidak mengecewakan teman sekelompok dan semoga saja dosen dan teman2 ^^
SEMANGAT
Nikmati kuliahnya...
Belajar terus sampai mati ^^
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , fiyan arjun <fiyanarjun@com ...> wrote:
>
> *Masihkah Kau Mengingatku ?*
>
> *Fiyan Arjun*
>
>
>
> *Kalau saja waktu tak terus berputar*
>
> *Ingin rasanya aku mengembalikannya seperti semula*
>
> *Kalau saja kenangan itu tak melekat di benak*
>
> *Tak mungkin aku merasakan kehilangan*
>
> *Kalau saja kehadiran diriku tiada*
>
> *Ingin rasanya kebersamaan itu datang kembali*
>
> *Kalau saja....*
>
> * *
>
> *Dunia Baruku....*
>
> Sebuah buku berwarna kecoklat-coklatan berukuran 13x19 cm tergeletak tak
> berdaya di antara tumpukan koleksi buku-buku yang sedang aku bereskan di
> ruang tidurku. Buku itu telah mencuri perhatianku!
>
>
>
> Dengan rasa penasaran kucoba mengambil buku itudan rasa-rasanya aku
> mengenalnya dan bahkan pernah membacanya. Tetapi entah kenapa hatiku saat
> itu seakan-akan ada yang menarik begitu kuat untuk mengambil buku itu.
> Dan...ternyata benar! Buku itu pernah aku baca dan pernah menjadi bagian
> dalam hidupku selama aku mengenal sekolah tanpa batas ini.
>
>
>
> Ya, buku itu bertuliskan "Sekolah Kehidupan" dengan nama penulis yang sudah
> aku anggap sebagai orang yang sangat aku hormati dan aku banggakan akan atas
> kebaikan dan kepeduliannya terhadapkudengan keterbatasan saat itu serta
> dengan para keluarga besar millis sekolah-kehidupan ini. Sinang Bulawan,
> begitu nama lengkap penulis buku itu. Akhirnya kuinga-ingat lagi kenanganku
> bersama orang-orang yang pernah menjadi bagian hidupku di millis ini (
> www.sekolah-kehidupan@ ).yahoogroups. com
>
>
>
> Ah, rasanya baru kemarin aku bersama-sama mereka. Bersama-sama bercerita.
> Bersama-sama merasakan sukacita. Dan bersama-sama berbagi rasa. Tetapi itu
> dulu...Dulu! Ya, dulu sebelum aku tidak disibukan dengan kegiatan baruku
> ini. Aku sudah menjadi mahasiswa kembalisudah berjalan baru 4 bulan aku
> merasakan menjadi mahasiswa. Tetapi itu tak membuat aku merasa nyaman
> menyandang status baruku ini. Dikarenakan dengan status dan kegiatan baruku
> ini aku sudah banyak melupakan duniaku sebenarnya. Aku sedih! Aku merasa
> sepi. Aku merasa hampa. Oh, Tuhan sebenarnya apa yang terjadi padaku? Aku
> tak ingin hal ini tak berlarut-larut menyelubungi aku. God, help me pliss!
>
>
>
> Begitulah aku rasakan saat ini. Ya, walau aku akui aku telah mendapatkan
> pengalaman dan pengetahuan baru serta pula kawan baru. Lagi-lagi bukan itu
> yang aku inginkan. Tapi saat aku sadari ternyata diriku sebenarnya sudah
> hilang. Entah pergi kemana. Seakan-akan duniaku telah hilang begitu saja.
> Pergi bersama status baru iniyang tak begitu aku banggakan. Status ini
> sangat berat aku panggul. Apalagi dalam dunia baruku ini aku banyak sekali
> perbedaan serta rintangan yang sangat membuatku tak lagi memikirkan dunia
> sebenarnya.
>
>
>
> Perbedaannya sangat signifikan. Baik dari usia maupun angkatan tahun ajaran.
> Aku benar-benar seperti keledai yang diberi buku bertumpuk-tumpuk tapi tak
> tahu untuk digunakan. Bukan itu saja dosen yang mengajarkan aku menganggapku
> seperti tak ada. Hanya mereka yang ber-IQ tinggi lebih didepankan dan lebih
> diagung-agungkan. Bagi mereka yang ber-IQ jongkok...Ma'af akan dianggap
> angin lalu. Dan itulah manusia yang bernama dosen. Tapi aku tak pantang
> menyerah. Aku tetap survive menghadapinya walau aku pun sulit untuk
> mengikuti orang-orang dalam dunia baruku ini. Mereka benar-benar beda dalam
> duniaku sesungguhnya. Karena mereka bukan dalam bagian duniaku sebenarnya.
> Tetapi bagaimana pun aku tetap berusaha untuk menyelami dunia baruku ini
> walau aku ikhlas kehilangan diriku sebenarnya. Aku seorang penulisyang
> selalu begitu tertarik menyelami kehidupan. Bukan aku seorang mahasiswa! Itu
> sangat aku jauhi. Dan aku benar-benar merasakannya.
>
>
>
> Benar juga ternyata selama berjalan 4 bulan lamanya aku benar-benar merasa
> kehilangan. Terlebih sudah berapa lama aku tak menggerakan tanganku. Aku
> sudah lama tak membuat rangkaian tulisan yang bermakna dan penuh inspiratif
> untuk berbagi kepada orang-orang yang terdekat padaku. Ya, Tuhan ternyata
> aku sudah melupakan mereka. Karena status dan kegiatan baruku ini hingga aku
> dilenakan. Tak menyadari bahwa aku telah kehilangan dan melupakan mereka.
> Tetapi apakah mereka masih mengingatku? Ingat aku dengan duniaku seperti
> dulu. Bukan sekarang! Dunia yang sedang aku tempuh ini. Karena dunia yang
> sedang aku tempuh ini membuat aku merasa seperti orang asing.
>
> * *
>
> * *
>
> * *
>
> *Kemana ajaa....*
>
>
>
> "Fiyan kemana ajaa...."
>
>
>
> "Fiyan sombong ya sekarang nggak pernah nulis lagi."
>
>
>
> "Cieee udah ya jadi mahasiswa nih yee..."
>
>
>
> Ya, Tuhan mereka menegurku seperti itu. Sebenarnya bukan itu aku inginkan
> tetapi keadaanlah yang menentukandan sedang aku jalani sekarang, Membuat
> aku lupa dan melupakan orang-orang terbaik pada kehidupanku yang dulu. Jujur
> bukan itu yang aku inginkan. Aku juga tak ingin status baruku merenggut
> duniaku yang dulu terlebih merenggut orang-orang yang baik padaku selama ini
> yang membuat aku lupa pada diriku sesungguhnya. Aku dengan duniaku dulu.
> Tetapi aku bingung memutuskannya.
>
>
>
> Akhirnya hingga kebingunganku membuat aku jatuh sakit beberapa minggu. Dan
> kurus kering telah menghantuiku sekarang. Pernah aku memutuskan untuk
> berhenti dalam dunia baru karena keterasingan yang amat aku rasakan. Bukan
> itu saja melihat keadaanku juga tidak memungkinkan. Karena aku harus mencari
> pekerjaan lagi untuk bisa melangkah untuk mencapai dalam dunia baruku ini.
> Aku harus mencapai finis dalam duniaku ini tetapi....Ah, entahlah lihat saja
> apakah nanti yang aku hadapi. Hanya satu aku tak mau keterasingan dan
> kehilangan duniaku yang sesungguhnya terus menghantuiku. Aku sudah tak mampu
> dan tak kuasa lagi. Tuhan tolong aku, pliss!
>
> * *
>
> *Suka dan duka mewarnai hidupku sekarang....*
>
> Tahun telah berganti. Kehidupan terus berjalan. Warna-warni kehidupan terus
> merwarnai setiap langkah-langkah. Begitulah hukum alam dan kodrat sebuah
> kehidupan dalam perjalanan manusia. Halnya ketika awal tahun segala ujian
> dan musibah terus menyambanginku. Baik untuk diriku maupun orang-orang yang
> terdekat kepadakuberapa banyak ujian yang aku rasakan awal tahun ini. Dan
> itu dimulai ketika aku membaca sebuah e-mail yang memenuhi inbox pribadi.
> Memang aku sudah lama tak membukanya apalagi untuk membalas e-mail tersebut
> serta memposting dengan tulisan-tulisanku. Hmm...aku merasakan rindu dengan
> tulisanku lagi. Aku yakin itu...
>
>
>
> Aku sontak terkejut saat aku mengetahui bahwa saudaraku Dhani
> Ardiansyahorang yang sangat aku kenal dan familiar dalam hidupku. Ia-lah
> salah satu orang juga terbaik dalam dunia sebenarnya. Namun ketika aku baca
> satu-persatu e-mail di inbox pribadi kabar yang tak sangka menghampiri inbox
> juga.
>
>
>
> Anak kedua dari pasangan muda ini Dhani Ardiansyah dan Endah telah
> mendapatkan ujian di awal tahun. Ya, Allah Ya Rabb berikan kemudahan untuk
> mereka. Mereka jugalah salah satu orang yang mensupport duniaku yang
> sebenarnya. Tetapi ujian itu menghampirinya hingga membuat aku sangat
> sedih. Duka. Meratapi apa yang sedang mereka alami. Tapi lagi-lagi ah aku
> bukan konglomerat apalagi pejabat yang bisa membantu dengan materi agar bisa
> menolongnya. Tapi aku yang hanya bisa menghadiahkan kesembuhan untuk mereka
> dengan doa tulusku. Hanya itu. Tak lebih. Doaku untuk pasangan muda ini.
> Sabar dan tabah untuk orang-orang terbaik dalam duniaku sebenarnya.
>
>
>
> Itu baru satu yang membuat aku meratap. Dan ketika aku baca lagi e-mail yang
> masuk masya Allah orang-orang yang terbaikku mendapatkan ujian lagi. Yakni,
> datang dari Ibu yang shaleha Bu Hasyang suaminya memerlukan darah (donor)
> untuk kesembuhan orang yang terkasih. Lagi-lagi aku hanya bisa berdoa. Tak
> kuasa berbuat banyak. Hanya doa dan doa untuk orang yang pernah ada dalam
> duniaku sesungguhnya.
>
>
>
> Semua itu datang dari orang-orang terdekatku dan...kini giliranku. Beberapa
> kali terkena todong ketika aku pulang dari aku menutut ilmu (pulang kuliah)
> pada malam hari saat aku menumpangi bus. Mungkin inilah nasib mahasiswa
> malam yang hanya PP menumpangi bus. Ternyata aku sudah beberapa kali
> dihampiri ujian tersebut. Namun ternyata ujian itu terus mendekatiku dan
> hempas sudah handphoneku saat malam itu juga. Mungkin Tuhan memberikan aku
> ujian agar aku tetap bersabar dan tabah untuk ujian yang sedang aku jalani.
> Namun aku masih tetap bersyukur. Lagi-lagi note bookyang sudah menjadi
> bagian hidupku masih dapat diselamatkan. Aku masih dibebaskan ujian itu.
> Walau aku sempat waspada jika aku pulang kuliah malam hari menaiki bus.
> Membuat aku terus membaca asma-Nya. Memohon terhindar dari musibah dan
> ujian.
>
>
>
> Ujian satu sudah aku lalui kini aku dihadapkan dengan hasil UTS-ku yang
> tidak memuaskan. Ada sebagian mata kuliahku yang kosong. Tak ada nilai. Aku
> hanya melongo. Terpaku. Apa yang salah apa diriku? Ya, aku akui dan aku
> katakan bahwa duniaku sekarang sangat berbeda. Terlebih mata kuliah yang
> membuat merasa geleng-geleng kepala. Ibarat kata aku shocked! Kaget!
> Ternyata mata kuliah yang aku hadapi beda beberapa derajat dari perkiraanku
> hingga harus belajar dari nol. Dan kadang sering aku mendapatkan
> keterbatasan dalam mata kuliah yang beda dari apa yang aku hadapi. Pada ilmu
> yang aku dapatkan masih baru ini. Entah apakah aku salah dengan dunia
> sekarang atau aku ditakdirkan untuk terus menjalani duniaku yag selama ini
> membesarkan namaku. Di dunia penulisan.
>
>
>
> Hingga aku ingat ketika ada seorang kawan memberi komen di jejaringan sosial
> terbesar di dunia maya ini, Facebook. Seorang kawan memberi komen yang
> membuat aku pertama sangat kecewa dengan komennya yang mengatakan.
>
>
>
> "Sudahlah jadi penulis aja ngapain kuliah segala!"
>
>
>
> Mungkin apa yang dikatakan seorang kawan katakan itu ada benarnya juga dalam
> sudut pandangnyadengan melihat bahwa aku berada saat itu di duniaku
> sebenarnya. Tetapi bukankah lebih baik mendoakan agar aku bisa survive di
> dalam dunia baruku sekarang. Tapi tak apalah aku menghargainya itu. Tapi
> alangkah baiknya jika ia memberi komentar.
>
>
>
> "Jadilah seperti Arai yang selalu memeluk mimpi-mimpi..." Mungkin itu enak
> didengar. Ah, biarlah namanya juga pendapat tak selamanya sama. Hingga aku
> menyadari bahwa aku harus menhargai setiap perbedaan. Bukan begitu?
>
>
>
> *Akhirnya....*
>
> Satu-persatu sudah aku membuka mataku untuk dunia baruku ini. Ternyata aku
> harus bangkit untuk duniaku sebenarnya. Walau tak semudah untuk membalikan
> telapak tangan. Tapi bagiku yang terpenting aku bisa bersama-sama dengan
> orang yang telah berbuat baik padaku itu yang aku syukuri. Dan aku tak lagi
> merasa kehilangan. Sepi. Merasa hampa. Tetapi apakah mereka masih
> mengingatku? Ah, aku semakin rindu duniaku sebenarnya yang lama ini
> tinggali.... []
>
>
>
> *Apakah kau masih mengingatku?*
>
> Bapa Teha : Pakabar Bapa? Diam-diam kau selalu mengikuti tulisan-tulisanku
> selama ini. Hingga aku mengangkat topi atas kebaikan dan perhatian terhadap
> Bapa atas perkembangan duniaku sebenarnya. Ma'af Bapa aku tak bisa berkat
> apa-apalagi. Hanya satu Bapa tetap sehat dan selalu diberkahi Tuhan. Amien.
>
>
>
> Elisa Koraag : Ah, Bunda satu ini tak ada matinya. Bunda ini tetap eksis
> walau kesibukannya telah bertamabah banyak. Dan bersedia mau menjadi paniti
> SK-IV nanti di Surabaya. Benarkan? Semoga tetap sehat ya Bunda. Salam untuk
> anak Bunda yang sering meramaikan tiap suasana milad SK. Salam dariku....
>
>
>
> Dani Ardiansyah dan Endah : Hanya doa yang dapat aku hanturkan untuk
> kesembuha putera kedua kalian. Tetap tawakal ya saudaraku....Allah pasti
> akan memberi kemudahan dan keberkahan. Amin...
>
>
>
> Nursalam AR : Met milad ya Bang! Semoga Abang diberi kesehatan dan kemurahan
> rezeki. Amin. BTW, yang keberapa nih...? Moga semakin bijak dan makin banyak
> ilmu agar bisa bagi-bagi Fiyan ya. Sukses selalu. Amin.
>
>
>
> Anty Thahir : Bagaimana kabar akhwat satu ini di Medan? Horas! Moga kau
> tetap sehat selalu dan terus beristoiqomah. Semoga sukses selalu. Amin.
>
>
>
> Catur dan Retno : Hmm...indahnya kehidupan pasangan muda satu ini. Sudah
> dihiasi tawa dan keceriaan sang bidadari kecilnya. Hmm...berapa ya usianya
> sekarang? Selamat untuk kehadiran bidadari kalian d i tengah-tengah keluarga
> kecil nan bahagia. (Tinggal aku yang menyusul nanti....Tapi siapa yang mau
> dengan aku yang pas-pasan. Hidup pas-pasan. Muka pas-pasan. Kantong juga
> pas-pasan...Ah, menghayal terus!)
>
>
>
> Lia Octavia : Apa kabar Mbak? Semoga kau masih tetap yang dulu aku kenal ya?
> Tetap senyum dan tetap baik kepada siapa pun. Semoga sehat-sehat saja ya
> Mbak? Sudah lama kita tak berjumpa ya? Sukses selalu menyertai Mbak. Amien.
>
>
>
> Yudhi Mulyanto (OM Duren): Lagi sibuk banget ya sekarang? Diam-diam sering
> memngamati tulisan-tulisan anak-anak SK ya akhir-akhir ini. Apa kabar Om
> Duren? Moga sehat-sehat selalu ya. Amien
>
>
>
> Mbak Rini NB : Apakabar, Mbak...Wah makin produktif aja ya Mbak.
> Karya-karyanya sudah kemana-mana. Sukses sealu ya Mbak. Amin
>
>
>
> Mimin : Pakabar? Oya, pendaftaran FLP DKI JKT sudah dibuka nanti tgl, 17
> Januari 2009. Daftar ya ? Kurang jelas tanya aja Mbak Lia aja ya! Okay
>
>
>
> Galih Ari Permana : Apakabar my bro? Sudah lama ya tak bertegur sapa.
> Bagaimana sehat nggak? Oya, mau dengar nggak cerita ane. Masa ane ketemu
> kembaran ente di kampus ane. Bahkan kawan kelas. Mukan ente mirip banget
> sama kawan ane. Bagai pinang dibelah dua pokoknya, Mirip banget! Kalau mau
> mampir aja di facebook ane yee. Lihat pokoknya mirip sekali sama ente.
> Facebook:ghofarsyierismail.. Nick name: Ghofar Ismail.
>
>
>
> Mbak Sya2 : Pakabar? Gimana kedua putra-putrinya sehat-seat selalukan? Amin.
> Gimana kabar bukunya sudah terbit yang duet sama Mbak Dedew?
>
>
>
> Mbak Dedew : Pakabar Mbak 'i? Wah sebentar lagi Anak Kos Dodol pake layar
> lebar juga ya. Mantabbb euy...Oya, bagaimana ngikutin lomba yang
> diselenggarakan oleh Mbak itu? Bisa diberitahukan? Sukses selalu ya Mbak.
> Amien
>
>
>
> Nihaw: Pkbr Mpok? Moga sehat2 selalu ya? Sukses selalu. Amin.
>
>
>
> Novi Ningsih : Pakabar akhwat super aktif dan sibuk. Sukses selalu ya. Amin!
>
>
>
>
> Asma Sembiring : Wah makin basah aja nih duduk jadi PNS...hehe. Pakabar nih
> Uni Asma? Sukses selalu ya. Amin.
>
>
>
> Pendekar Jedi dengan lightsaber-nya : Kok sekarang jarang posting lagi nih?
> Kemana aja ya? Semoga sukses selalu. Amin
>
>
>
> Siska Lahur : Sang paparazi wanita kita ini yang energik. Kemana kau kok tak
> kelihatan batang hidungnya?
>
>
>
> Mas Suhadi, Mas Adjie, Pak Guru Sis, Tendokane, Jun, Mbah Diah Utami,
> Dikdik, Yayan dan yang lainya maaf nggak bisa disebut satu persatu ya. Habis
> lupa....hehehe. Sukses selalu untuk semuanya. Selamat Tahun Baru 2010.
> Selalu sukses menyertai kalian....Amin!
>
- 2b.
-
Re: (Kelana) MASIHKAU KAU MENGINGATKU?
Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com punya_retno
Sun Jan 10, 2010 8:24 pm (PST)
alhamdulillah, raihana sekarang sudah mau umur 4 bulan. sudah menggemuk, bisa tengkurap, celotehan, dan sudah bisa ngambek kalo lama2 ditinggal main sendirian :)
terima kasih bang fiyan :)
insya Allah, kalo niatannya baik dan tulus, Allah akan memudahkan. Semoga Allah memudahkan semua urusan bang fiyan, amin :)
salam,
-retno-
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , fiyan arjun <fiyanarjun@com ...> wrote:
>
> *Masihkah Kau Mengingatku ?*
>
> *Fiyan Arjun*
>
- 3a.
-
kenangan di sekolah
Posted by: "mala" mala.lalalala@yahoo.com mala.lalalala
Sun Jan 10, 2010 9:04 am (PST)
saya seorang mahasiswi yang bru msk perguruan tinggi,,
saya ingin bertanya ,,
bagaimana cara yang paling baik agar hbngan saya dan teman2 saya saat sma dulu tidak terputus,,
karna masa2 sekolah adalah masa yang pling indah menurut saya,,,
- 3b.
-
Re: kenangan di sekolah
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Sun Jan 10, 2010 10:49 am (PST)
Hello Mala,
Sering-seringlah berkomunikasi dengan cara apa pun. Saya rasa sekarang
tidaklah terlalu sulit untuk itu, karena berbagai media sudah trsedia.
Tapi, alangkah lebih baiknya jika dibuat pertemuan rutin, entah
nonton, jalan-jalan, atau semacamnya. Mengingat jadwalnya pasti sudah
tidak sama lagi, tetapkan di hari libur atau waktu luang.
Semoga bisa membantu...
On 1/10/10, mala <mala.lalalala@yahoo.com > wrote:
> saya seorang mahasiswi yang bru msk perguruan tinggi,,
> saya ingin bertanya ,,
> bagaimana cara yang paling baik agar hbngan saya dan teman2 saya saat sma
> dulu tidak terputus,,
> karna masa2 sekolah adalah masa yang pling indah menurut saya,,,
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 3c.
-
Re: kenangan di sekolah
Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Sun Jan 10, 2010 8:20 pm (PST)
kalo tempatnya masih kejangkau, ngadain ketemuan aja yang rutin. Kalo jauh, bisa pake sms, email, chat, dll.
salam,
as
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "mala" <mala.lalalala@com ...> wrote:
>
> saya seorang mahasiswi yang bru msk perguruan tinggi,,
> saya ingin bertanya ,,
> bagaimana cara yang paling baik agar hbngan saya dan teman2 saya saat sma dulu tidak terputus,,
> karna masa2 sekolah adalah masa yang pling indah menurut saya,,,
>
- 4.
-
[Ruang Baca] Live Through This
Posted by: "Rini" rinurbad@yahoo.com rinurbad
Sun Jan 10, 2010 2:18 pm (PST)
Penulis: Debra Gwartney
Penerjemah: Rahmani Astuti
Penerbit: Mahda Books
Tebal: 351 halaman
Cetakan: I, Agustus 2009
ISBN: 9789791992619
'Aku pernah mendengar orang berkata bahwa ditinggalkan orang yang kita cintai itu seperti hidup tanpa sebelah tangan atau sebelah kaki, tapi gambaran itu tidak terlalu cocok untukku. Kali ini, tanpa mengetahui di mana puteri-puteriku berada atau kapan mereka akan pulang lagi, aku merasa seakan-akan selapis demi selapis diriku dibersihkan, seperti daging labu yang dikerok dengan pinggiran sendok.' [hal. 192]
Kata orang, merawat dan menjaga anak perempuan tak ubahnya menjaga kuning telur, sebisa mungkin berhati-hati agar tidak pecah. Setelah melalui banyak pertimbangan, Debra Gwartney memutuskan untuk berpisah dengan Tom, suaminya. Ketika hal tersebut disampaikan kepada kedua putrinya yang sudah besar, Amanda dan Stephanie, reaksi mereka di luar dugaan. Bukan hanya tidak dapat menerima kenyataan bahwa mereka tidak serumah lagi dengan sang ayah, bahkan keduanya ingin tinggal bersama Tom. Amanda bersikeras bahwa Tom membutuhkannya dan ia harus merawat lelaki itu.
Pemberontakan Amanda yang menular kepada adik terdekatnya, Stephanie, mulai meletup. Dengan hati remuk, Debra menyaksikan kedua anaknya yang baru berusia 16 dan 14 tahun menggelandang di jalanan. Tubuh mereka ditato, hidung ditindik dan dipasangi sekrup atau tutup ritsleting, belum lagi narkoba yang terus meracuni raga gadis-gadis itu. Setelah berunding dengan mantan suaminya, yang telah kembali beristri, Debra memisahkan Amanda dengan Stephanie agar tidak saling tergantung dan memasukkan mereka dalam rehabilitasi. Namun kedua remaja itu segera kembali pada kebiasaan buruk masing-masing, kemudian melarikan diri.
Menata hidup dengan empat anak perempuan membuat Debra ibarat berjalan di atas es tipis. Ia lelah, frustrasi, muak berhadapan dengan konselor dan guru yang menciptakan rasa terpojok, apalagi istri baru suaminya lebih bisa dekat dengan Amanda. Telepon dari polisi, laporan akan upaya bunuh diri yang bukan hanya sekali, menghantam Debra hingga nyaris menyerah. Pada titik tertentu, ia harus membayangkan anak-anaknya itu telah mati.
Memoar yang menuturkan cinta bertepuk sebelah tangan dalam keluarga ini amat memilukan hati, kendati tidak menguarkan aroma dramatis berlebihan atau memicu depresi. Salah satu kejadian paling mengoyak emosi ialah ketika Stephanie dan Amanda diam-diam pulang untuk mengambil pakaian ganti yang bersih, sedangkan pakaian kotor diserakkan begitu saja di kamar agar ibu mereka bisa mencucinya.
Upaya Debra untuk merengkuh kembali kedua putrinya lebih dari sekadar mengagumkan. Hukum tidak dapat melarang anak-anak hidup di jalanan dan bergabung dengan kaum punk. Bahkan sebaliknya, Debra diminta menggunakan akal sehat serta menegaskan kepada Amanda dan Stephanie untuk tidak lagi menjejak rumahnya. Ketika amarahnya meluap, Debra menyingkirkan semua barang yang mengingatkannya kepada kedua gadis itu.
Meski berpotensi membobol bendungan airmata pembaca, memoar Debra ini melaju kencang sehingga terasa sayang untuk ditunda sebelum tuntas. Alangkah akan semakin moleknya bila 'kerikil-kerikil' seperti typo dan kekeliruan eja dicermati lebih jauh [misalnya, testimoni Fla Tofu masih mengandung sejumlah singkatan 'yg']. Secara umum, Live Through This yang bersinar dengan aneka prestasi - antara lain Top 10 Northwest Books of 2009 dan finalis kategori buku perdana Books for Better Life Award merangkum pelajaran tak berkesudahan guna mencintai diri, kehidupan, serta memahami sisi gelap-terangnya dalam satu paket lengkap.
NB: Bang Nursalam, aku sudah memenuhi janji untuk mengulas buku non fiksi, ya.
Peace,
Rinurbad
- 5.
-
{CatCil] Ibu adalah Ibu
Posted by: "Sugeanti Madyoningrum" ugikmadyo@gmail.com sinkzuee
Sun Jan 10, 2010 7:48 pm (PST)
Ibu adalah Ibu
by Sugeanti Madyoningrum
Dulu saya percaya bahwa Ibu kandung saja yang bisa mencintai anak
kandungnya dengan tulus. Namun setelah mengenal seorang Ibu, yang
mencintai anak-anak angkatnya dengan tulus sepenuh hati. Maka seluruh
paradigma awal saya tadi runtuh. Saya mengenal beliau sudah cukup
lama. Suami beliau rekan kerja Bapak. Bermula dari hubungan kerja lalu
merembet ke persahabatan. Akhirnya keluarga beliau dan keluarga kami
bersahabat layaknya saudara. Pernikahan beliau harmonis dan tanpa
masalah. Sudah lebih dari 5 tahun pernikahan tapi beliau dan suami
belum juga di karuniai anak. Meski kondisi kesehatan reproduksi beliau
maupun kesehatan suami dalam kondisi normal.
Ketika hasrat hati sudah sangat rindu akan kehadiran anak, namun tak
kunjung hamil. Beliau menganggap mungkin ditakdirkan oleh Allah untuk
tidak mempunyai anak. Maka beliau memutuskan untuk mengadopsi anak,
setelah lebih dari 7 tahun tak kunjung hamil. 'Anak pertama' adalah
seorang bayi laki-laki, anak dari salah seorang saudara jauh Suami
Beliau. Putih dan ganteng. Bayi itu wajahnya mirip Beliau, sebut saja
beliau sebagai Bunda. Hari-hari dilalui Bunda dengan sangat bahagia.
Kebetulan Bunda seorang ibu rumah tangga. Waktu yang sebagian besar
sengaja dihabiskan untuk berbagai kegiatan sosial. Sekarang tercurah
sepenuhnya untuk sang bayi. Bunda sudah tak peduli apakah akan hamil
setelah punya anak ini atau tidak. Yang menjadi perhatiannya hanyalah
membesarkan sang Bayi, kita panggil saja dia dengan sebutan Putra
(nama samaran). Bayi itu cakep sekali sewaktu saya melihat
foto-fotonya semasa kecil.
Bunda merasa tidak puas hanya dengan satu bayi saja. Tiga tahun
kemudian, beliau mengangkat anak lagi. Seorang bayi cantik yang
kemudian diberi nama Putri (nama samaran). Lengkap sudah kebahagiaan
pasangan ini. Putra dan Putri selalu menyemarakkan hari-hari mereka.
Putra tumbuh dengan pesat. Kecerdasan dan kegesitannya, walau kadang
merepotkan tapi Bunda menerimanya sebagai hadiah terindah dalam hidup.
Ketika sekitar usia 5 tahun, Putra mengalami panas tinggi secara
tiba-tiba. Padahal selama ini Putra jarang sakit. Putra segera di bawa
ke klinik yang ada di dekat rumah Bunda. Putra hanya demam biasa,
setelah diberi obat maka Bunda dan keluarga membawa Putra pulang.
Beberapa hari Putra di rumah, panasnya masih saja tidak reda. Tidak
panas tinggi lagi namun badannya selalu hangat tidak pernah dalam
kondisi suhu normal. Selain itu Putra juga terlihat lemas dan tak
seceria biasanya. Bunda khawatir dengan kondisi kesehatan Putra.
Akhirnya beliau membawa ke rumah sakit di pusat kota. Melalui
pemeriksaan lengkap, Dokter mengabarkan bahwa kedua kaki Putra polio.
Hal ini berakibat kekuatan kaki menurun drastis. Beberapa tahun
kemudian barulah diketahui ada infeksi di tulang belakang Putra.
Kelincahan Putra perlahan namun pasti mulai berkurang. Putra menjelma
menjadi bayi lagi, seperti ketika dia baru belajar berjalan. Jangan
kan berjalan seperti biasa, untuk berdiri saja harus dengan
pertolongan orang lain. Putra yang semula ceria mulai sering menangis
histeris. Dia juga mulai menuntut perhatian lebih dari orang-orang
sekitarnya. Bila dia terbangun dan sendirian di kamar. Dia akan
menangis sambil berteriak-teriak. Bunda selalu sabar menghadapi Putra,
tidak pernah ada keluhan yang muncul dari bibirnya.
Menjadi ibu rumah tangga total. Merawat Putra membutuhkan energi
lebih, apalagi juga ada Putri yang masih Balita. Bunda dan suami bahu
membahu di rumah, dibantu dengan seorang khadimah. Panca indera Putra
juga mulai berkurang seiring meningkatnya usia. Perkembangan motorik
menurun ke masa seperti awal-awal kelahiran. Akhirnya putra tidak bisa
berjalan sama sekali. Bahkan untuk sekedar duduk tulang belakangnya
tak kuat menyangga. Putra hanya bisa tiduran saja. Bila ingin ke kamar
mandi atau keluar rumah jalan-jalan, Bunda atau suaminya akan
mengendong dengan senang hati. Kemampuan bicaranya juga ikut menurun.
Awalnya hanya cadel, lama kelamaan kata yang diucapkannya tidak bisa
terdengar sebagai kata. Bila Putra berbicara, kata-kata yang keluar
berupa lenguhan atau frase tak berbentuk. Komunikasi hanya bisa
dilakukan dengan menggunakan bahasa isyarat. Hal ini sama sekali di
luar perkiraan Bunda dan keluarga, dokter juga mengalami kebingungan
yang sama. Gangguan pada tulang belakang diperkirakan hanya mengganggu
gerak tubuh saja. Selain kaki dan tangan yang tidak bisa digerakkan,
ternyata indera pengucapan juga bermasalah.
Bunda dengan penuh kesabaran merawat Putra, yang hanya bisa tiduran
di kamar. Mengajari Putra membaca dan berbicara dengan jelas.
Menyuapi, memandikan, membersihan maap- kotoran BAB dan BAK di
pampers. Bunda juga tak pernah lelah bercerita dengan lengkap semua
kejadian yang terlewatkan oleh Putra selama dia di kamar. Juga selalu
kreatif menghias kamar dengan warna dan mainan kesukaan Putra, hal ini
dilakukan agar Putra betah di kamar dan nyaman meski dia harus
berlama-lama di dalamnya. Tak lupa bunda juga selalu memiringkan
badannya ke kanan atau kiri setiap beberapa jam sekali. Hal ini
sengaja dilakukan agar punggung Putra tidak lecet kepanasan.
Selain membesarkan Putra dalam kondisi keterbatasan. Bunda juga harus
membagi perhatiannya pada Putri. Meski Putri tumbuh sehat dan normal.
Tapi kadang kala dia cemburu dengan perhatian Bunda pada Putra yang
melimpah. Suatu hal yang wajar terjadi pada anak sekecil Putri. Lambat
laun seiring dengan usia yang bertambah. Putri semakin sadar, memang
kakaknya membutuhkan perhatian lebih karena kondisinya, yang tidak
memungkinkan untuk melakukan sendiri apapun untuk memenuhi
kebutuhannya. Tanpa lelah Bunda memberikan pengertian pada Putri akan
kondisi sang kakak.
"Meski kalian berdua tidak sedarah. Namun dibesarkan bersama dan sudah
menjadi anak Ibu. Ibu sayang semua, tidak pilih kasih. Ibu sayang sama
kalian berdua, meski Ibu tidak pernah mengandung dan melahirkan
kalian."
Pada suatu saat saat itu usia putra sekitar 15 tahun- ada acara
keluarga di rumah Bunda. Keluarga besar baik dari pihak Bunda maupun
Suami berkumpul semua. Kebetulan orang tua kandung Putra juga datang.
Jangankan memeluk ataupun menyapa Putra. Melihat kondisi Putra yang
menelentang tanpa daya di tempat tidur, membuat orang tuanya tak jua
iba untuk sekedar masuk ke kamar. Mereka hanya mau mengintip dari luar
kamar saja. Bahkan ketika Putra maaf- buang air besar, dia menangis
merengek minta pampers diganti. Kebetulan Ibu kandungnya duduk di
depan pintu kamar Putra. Bukannya menghampiri dan mengganti pampers.
Ibu kandungnya malah memilih menjauh dari kamar. Begitu tahu kondisi
Putra yang malah di abaikan ibu kandungnya. Bunda segera mengganti
pampers dengan linangan air mata.
"Oalah Ngger. Cah bagus . Ibumu 'sendiri' gak mau dekat-dekat kamu.
Tenang aja ya Le . Ibu akan selalu merawatmu. Jangan kuatir ya Le. Duh
gusti Allah jangan pundut saya duluan. Ijinkan saya merawat anak
ini." Bunda mengganti pampers dan membersihkan kotoran Putra sambil
berlinangan air mata. Baru kali ini saya melihat Beliau menangis di
depan Putra. Kondisi emosional Putra sangat sensitif. Karena kami tahu
Putra sangat menyayangi Bunda. Jika Bunda sedang menangis, Putra akan
ikut menangis. Putra selalu membuat ulah-ulah lucu yang membuat Bunda
tertawa, bila ada kesedihan di raut wajah Bunda. Atau bila ada yang
'memukul' Bunda meski itu hanya bercanda- Putra akan marah besar. Dia
menangis sambil menjulur-julurkan tangannya berusaha untuk memukul
orang yang sudah 'memukul' Bunda. Kami yang menyadari hal ini, sangat
menjaga tindak tanduk terhadap Bunda bila di depan Putra. Kami kuatir
bila Putra trantum. Dia akan menjangkau segala benda yang ada di
sekitarnya, selain itu dibutuhkan energi besar untuk memeluk dan
meredakan emosinya.
Di usia 23 tahun kondisi kesehatan Putra semakin menurun. Dia menjadi
lebih sering sakit. Kondisi cuaca Surabaya yang panas dan berpolusi
tinggi memacu kerentanan kesehatan Putra. Bunda memutuskan untuk
pindah ke kota baru yang lebih sejuk dan lebih rendah tingkat
polusinya. Lalu Bunda memutuskan untuk pulang kampung, ke kota
kelahiran Bunda. Suami Bunda masih aktif bekerja, agak berat dengan
keputusan Bunda. Begitupun Putri yang segan untuk meninggalkan segala
kehidupan sosial yang sudah mapan. Kondisi Surabaya yang panas,
berdebu juga sarana air yang buruk membuat kondisi kesehatan Putra
tidak stabil. Bunda merelakan suami dan Putri untuk tinggal di
Surabaya. Bagi Bunda, Putra adalah prioritas yang utama. Bunda merasa
bahwa Putra sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Ibu kandung yang sudah
mengandung dan melahirkannya, jangankan merawat bahkan menyentuhnya
saja tak mau. Bunda tidak tega melihat kondisinya yang demikian.
Hingga tumbuh cinta yang mendalam pada diri Bunda.
Akhirnya Suami Bunda dan Putri sepakat untuk ikut pindah. Memang
sebelumya sudah menjadi kesepakatan diantara mereka bertiga, bahwa
Putra adalah prioritas utama dalam keluarga. Namun yang lebih utama,
Suami dan Putri tidak tega membiarkan Bunda merawat Putra sendirian.
Usia Bunda tidak muda lagi. Selama 23 tahun mereka bertiga dibantu
seorang khadimah masih kewalahan merawat Putra. Apalagi hanya Bunda
dan khadimah saja. Mereka berdua juga mengkhawatirkan kesehatan Bunda.
Bila sudah menyangkut Putra, Bunda bisa lupa akan dirinya. Pernah
ketika Putra harus opname, Bunda menunggui terus Putra. Wanita itu
hanya meninggalkan sejenak untuk sholat atau ke kamar kecil untuk
buang hajat. Tidak makan kalau tidak disiapkan dan disuruh. Lupa mandi
juga.
Persiapan untuk kepindahan Putra dilakukan oleh Bunda sendiri. Bunda
bergerilya menemui beberapa dokter setempat yang direkomendasikan oleh
dokter yang sudah merawat Putra dari kecil. Bertemu langsung dengan
dokter, berbincang dengan mereka, meraba komitmen dan dedikasi pada
pasien. Setelah mendapatkan dokter yang cocok untuk Putra, Bunda
mencari rumah yang lokasinya di pinggir kota namun dekat dengan akses
jalan tercepat ke rumah sakit dan praktek dokter tersebut. Setelah
semua sudah siap. Maka Bunda memboyong Putra ke rumah baru. Demi
melihat rona bahagia Putra, hilang sudah segala letih Bunda
mempersiapkan kepindahan ini.
Sampai sekarang saya tidak habis pikir. Bunda begitu mencurahkan
segala perhatiannya buat Putra. Dari mulai memandikan, menyuapi,
mengganti pampers, membersihkan maap- sisa tinja dan air kencing dan
segala kebutuhan Putra tanpa terlewatkan. Dari bayi hingga sekarang
Putra 24 tahun. Merawat pria dewasa dalam kondisi hanya bisa
terlentang di tempat tidur bukanlah hal mudah. Apalagi ini bukan anak
kandung. Menurut saya di butuhkan mental baja dan kekuatan batin.
Ketika saya pertanyakan motif tindakannya, Bunda seperti biasa-
tersenyum dengan lembut.
"Putra seorang anak dan Bunda seorang Ibu. Disini yang berbicara
adalah nurani seorang Ibu. Gak peduli dia anak kandung atau bukan.
Seorang Ibu tetaplah Ibu, yang tidak tega melihat seorang anak hidup
menderita."
Meskipun begitu, tetap saja Bunda seorang Ibu istimewa. Tidak
semua wanita akan mempunyai insting seorang Ibu yang kuat. Bahkan
mungkin tidak semua Ibu akan bisa bersikap sebagaimana Ibu seperti
Bunda. Hingga sekarangpun saya masih sering merenung. Tentang arti ibu
pada seorang Ibu. Benarkah apa yang menjadi prinsip Bunda? Kuatkah
saya bila kelak mungkin saja- akan mendapat amanah seperti Bunda?
Saya tak tahu. Kadang saya bertanya. Mungkinkah ada sedikit sesal atau
kesah selama Bunda merawat Putra. Masih saja dengan lembut dan senyum
mengembang wanita mulia ini menanggapi ringan pertanyaan saya.
"Semoga saja Putra bisa jadi pengantar Bunda ke surga."
Aah Bila tujuannya adalah surga. Saya sudah tak perlu lagi
bertanya-tanya tentang kedalam cinta ataupun ketulusan Beliau merawat
Putra. Saya telah diingatkan akan konsep Ibu adalah Ibu. Tidak peduli
siapapun anak-anak yang berada disekitar kita. Seorang wanita adalah
seorang Ibu yang mengabdi sebagai seorang Ibu. Dengan mengingat Bunda,
Saya seperti diingatkan secara terus menerus untuk selalu belajar
mencintai dan 'merawat' dengan tulus anak-anak disekitar saya.
Meskipun mereka bukanlah anak kandung saya sendiri. Saya akan selalu
belajar mencintai mereka dengan ikhlas. Saya tak tahu akan butuh waktu
berapa tahun hingga saya bisa memberikan cinta sebesar Bunda. Yang
pasti setiap kali saya teringat Bunda, membuat saya selalu ingin
belajar terus dan terus hingga batas yang tak tertentu.
Ugik
http://ugik.multiply. com
- 6.
-
[Catcil] Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree
Posted by: "Aprillia EkaSari" april_reto@yahoo.com april_reto
Sun Jan 10, 2010 9:04 pm (PST)
"Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree" adalah judul lagu yang
pernah menjadi hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika. Kalau
penasaran dengan lagu ini, mungkin anda bisa search di Google dan
semoga beruntung dapat menemukannya.
Menurut kabar, "Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree" adalah
lagu yang sangat manis. Bukan hanya karena lirik lagunya semata, namun
karena lagu ini ditulis berdasarkan sebuah kisah nyata yang begitu
amazing bagi warga Amerika saat itu.
Ini adalah kisah nyata tentang seorang laki-laki yang hidup di sebuah
kota kecil bernama White Oak, Georgia, Amerika. Laki-laki ini memiliki
seorang istri yang sangat baik dan cantik. Namun sayangnya dia tidak
pernah menghargai istrinya. Selain tidak menjadi suami yang baik, dia
juga bukan ayah yang baik. Hampir tiap hari dia pulang ke rumah dalam
keadaan mabuk, lalu memukuli istri dan anak-anaknya.
Pada suatu hari dia pergi meninggalkan keluarganya untuk mengadu nasib
ke kota besar, New York. Sebagai modal awal, dia mencuri seluruh
tabungan istrinya yang sedianya untuk keperluan pendidikan anak-anak
mereka kelak. Di New York, laki-laki itu memulai bisnis. Bisnis apapun.
Seks, judi, narkoba dan dunia hitam lainnya dia lakukan semua. Nasib
kebetulan berpihak kepadanya. Dia kemudian sukses, bergelimang
kemewahan di New York, namun lupa bahwa di White Oak ada seorang
perempuan yang sedang berjuang mati-matian untuk kehidupan anak-anaknya.
Waktu pun terus berjalan. Bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu.
Bisnis si laki-laki mulai tidak lancar. Bahkan seringkali gagal yang
menimbulkan kerugian besar. Putus asa karena bisnisnya gagal, laki-laki
itupun akhirnya terjerumus melakukan tindakan kriminal. Hingga suatu
saat, dia ditangkap oleh polisi karena kasus penipuan. Polisi
menjebloskannya ke dalam penjara selama tiga tahun.
Tiga tahun akhirnya berlalu. Menjelang akhir masa penahanannya,
laki-laki itu teringat rumah mungilnya di White Oak. Sebagaimana hukum
alam, bahwa manusia akan benar-benar menyadari bahwa apa yang
dimilikinya adalah berharga jika dia telah kehilangan sesuatu itu,
laki-laki itupun merindukan istri dan anak-anaknya. Dia sadar bahwa
selama ini dia telah menyia-nyiakan miliknya yang paling berharga,
keluarganya. Dia ingin pulang, kembali kepada keluarganya. Namun, dia
khawatir mengalami penolakan dari keluarganya mengingat perbuatannya di
masa lampau.
Setelah lama berpikir, akhirnya dia mencoba menulis surat kepada
istrinya. Dalam surat dia meminta maaf dan menceritakan penyesalannya
telah meninggalkan istri dan anak-anaknya. Dia juga menjelaskan bahwa
dia masih mencintai istrinya dan bertanya apakah dirinya masih bisa
diterima kembali di tengah-tengah keluarga mereka seperti dulu. Namun,
dia juga memahami bahwa mungkin apa yang dilakukannya itu sudah
terlambat. Kemungkinan besar istri dan anak-anaknya sudah tidak ingin
melihatnya lagi. Maka, di akhir suratnya dia menulis, "Sayang, kau
tidak perlu menungguku. Namun, jika kau masih memiliki perasaan
kepadaku, maukah kau nyatakan? Jika kau mengijinkan aku kembali
kepadamu, ikatkanlah sehelai pita kuning untuk aku di satu-satunya
pohon Oak yang ada di pusat kota. Apabila aku lewat dan tidak menemukan
sehelai pita kuning di sana, tidak apa-apa. Aku sangat mengerti. Dan
aku berjanji tidak akan mengganggu kau dan anak-anak seumur hidupku."
Akhirnya, hari dimana dia meminta istrinya untuk mengikat sehelai pita
kuning di satu-satunya pohon Oak di pusat kota itu pun tiba. Laki-laki
itu menuju ke lokasi dengan menggunakan bus. Di dalam bus, dia
menceritakan kisahnya kepada seluruh penumpang bus. Mendengar
ceritanya, seisi bus bersimpati kepada laki-laki itu. Seorang penumpang
bahkan meminta kepada sopir untuk berjalan pelan-pelan ketika melewati
pohon Oak itu. "Tolong pas lewat pohon Oak, jalan pelan-pelan. Kita
harus membantu tuan ini untuk melihat apa ada pita kuning di sana!"
Sebenarnya laki-laki itu merasa cemas. Dia cemas tidak menemukan pita
kuning itu tergantung di sana. Dia bahkan sangat gelisah, apakah
istrinya mau membuka dan membaca suratnya. Bagaimana kalau surat itu
langsung dibuang? Apakah istrinya mau memaafkannya? Dia gugup sekali.
Bahkan saat bus mendekati pohon Oak yang dimaksud, dia tidak berani
mengangkat kepala dan melihat ke arah yang dituju. Hingga ada seorang
penumpang berteriak, "Lihat itu!"
Laki-laki itu mengeluarkan air mata begitu melihat pohon Oak. Ternyata,
di pohon itu tidak ada sehelai pita kuning tergantung. Benar-benar
tidak ada sehelai, dan pokoknya tidak ada sehelai pita kuning di sana,
melainkan seratus helai pita kuning bergantungan di sana. Hampir
seluruh pohon dipenuhi pita kuning.
Kebahagian laki-laki itu kemudian menjadi berita feature di surat kabar
New York Post, hingga akhirnya menginspirasi seorang pencipta lagu
menciptakan "Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree".
Kisah yang amazing, bukan? Betapa perempuan selalu memiliki cinta yang
mengagumkan untuk seseorang. Memiliki segudang kompromi maupun
permakluman yang tidak akan pernah habis. Mungkin akan terus begitu,
sampai seseorang itu mengerti. Atau mungkin akan berakhir ketika pada
suatu saat nanti Tuhan dengan rasa sayang-Nya berkehendak memindahkan
hati sang perempuan untuk orang lain yang lebih pantas menerima
cintanya.
"...Dan yang tak pernah pupus ditelan waktu adalah kekuatan cinta seorang perempuan." (Al Hadis) *)
Surabaya, 11 Januari 2010
PS: *) Mohon maaf. Saya tidak tahu mengenai keshahihan hadist tersebut.
Itu saya kopas dari buku berjudul "Tuhan, Kuatkan Imanku".
Aprillia Ekasari
081 793 222 06
- 7.
-
Himbauan GO GREEN 2010 (2)
Posted by: "Tata Sutabri" tatasutabri@yahoo.com
Sun Jan 10, 2010 9:21 pm (PST)
Himbauan GO GREEN 2010 (2): [JALANKAN HIDUP EKOLOGIS]
Pola hidup ekologis
sepatutnya kita mulai dari rumah dimana kita tinggal. Banyak hal dapat
dilakukan untuk membantu mengurangi polusi dan pemakaian energi serta sumber
daya alam. Mulai dari hal kecil seperti mengurangi air buangan kamar mandi
dengan memakai toilet yang dilengkapi dengan dua macam buangan air serta
menggunakan energi panas yang dikeluarkan oleh air conditioning (AC) untuk
menghasilkan air panas di kamar mandi kita, sampai dengan hal-hal besar seperti
memilih pengembang yang membangun rumah tinggal dengan mengacu kepada eco-living. (sumber: INFO-BNI46,
2010)
- 8.
-
[OOT]: "EFEK DOMINO KESUKSESAN"
Posted by: "Tata Sutabri" tatasutabri@yahoo.com
Sun Jan 10, 2010 9:21 pm (PST)
EFEK DOMINO KESUKSESAN
Berhasil mengatasi masalah akan mengantarkan kita pada posisi yang
bagus untuk mengatasi masalah berikutnya. Kesuksesan kita akan menjadi bekal
yang sangat baik untuk mencapai kesuksesan berikutnya. Orang yang kaya menjadi
lebih kaya bukan karena harta yang dimilikinya, namun karena arah yang benar
dalam usaha dan kehidupannya serta tindakan yang benar dalam
langkah-langkahnya, sehingga kesuksesan itu akan muncul berulang-ulang.
Kalau dalam kehidupan, kita melihat yang kaya makin kaya, yang miskin makin
miskin. Memang itu yang terjadi. Sekarang lihatlah kehidupan kita. Apakah kita
makin kaya atau makin miskin? Jika kita makin miskin, maka segeralah berbalik
arah. Kita pasti melakukan kesalahan yang mungkin tidak kita sadari. Jika kita
tetap menjalani apa yang kita lakukan sekarang ini, maka kemungkinan kita akan
semakin terpuruk. Namun jika kita merasa makin kaya, maka melangkahlah makin
cepat. Karena ada 2
tipe manusia di Bumi ini:
1. MENUNGGU BUKTI -> melihat serta mengamati orang lain gagal, jatuh
dan akhirnya berhasil.
2. MENJADI BUKTI -> kita bukan malaikat yang selalu benar & kita
pun bukan setan yang selalu salah, kita MANUSIA, Lakukan yang anda
yakini dan yakini yang anda lakukan!...
Ingat!...Orang yang kaya semakin kaya, bukan karena dia
memiliki harta lebih banyak, namun karena dia sudah berada diarah yang benar.
Kesuksesan yang dia capai telah membuat EFEK DOMINO untuk KESUKSESAN
berikutnya.
--------------------- --------- --------- --------- --------- -
Di Tahun 2010 ini ada Bisnis Online Terbaru...Silahkan Daftar.
Daftarnya gratis kok. Mumpung member nya
masih sedikit dan bisa mendapatkan lebih cepet Rp.3,5 Milyar dalam setahun. Klik link ini : http://www.GratisanShare.com/ ?ref=689
ORANG LAIN BISA,
KITA MUSTI BISA.
ORANG LAIN TIDAK
BISA, KITA MUSTI BISA.
Ayo buruan DAFTAR sebelum membernya
banyak, Karena KESEMPATAN itu hanya 1 kali datang, tidak pernah 2 kali.
Pikirkanlah & segera ACTION untuk gabung disini http://www.GratisanShare.com/ ?ref=689
- 9.
-
Artikel: Apa Bedanya Rasa Percaya Diri Dengan Sifat Takabur?
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Sun Jan 10, 2010 9:21 pm (PST)
Artikel: Apa Bedanya Rasa Percaya Diri Dengan Sifat Takabur?
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
Kita percaya bahwa rasa percaya diri itu sangat penting artinya bagi keberhasilan seseorang. Masuk akal memang, karena orang-orang yang tidak percaya diri tidak mungkin bisa secara leluasa berekspresi agar seluruh potensi dirinya tergali. Sayangnya, tidaklah mudah untuk membedakan´rasa percaya diri´ itu dengan ´sikap takabur´. Sehingga, kita sering tidak menyadari telah tergelincir kadalam sifat ´takabur´ itu. Lantas, bagaimana caranya supaya kita bisa terhindar dari sifat takabur ?
Belum lama ini saya menyaksikan tayangan The Biggest Loser disebuah televisi international. Program reality show itu mengajarkan arti kerja keras, bukan hanya kepada mereka yang ingin membebaskan diri dari obesitas; tapi juga kepada kita semua. Bahwa, menjadi langsing dapat dicapai bukan dengan berbaring beberapa jam dimeja operasi. Tidak pula membiarkan diri kelaparan hingga mengalami anoreksia. Melainkan dengan melatih diri melalui tantangan fisik dan mental yang tidak kenal menyerah. Dengan kata lain, perjuangan dalam hidup kita sangatlah berharga. Maka orang-orang yang bersedia untuk terus berjuang, adalah pribadi-pribadi yang berharga.
Dalam episode kali ini, setiap anggota Team Merah dan Team Biru berlomba mengayuh becak sejauh 200 meter bolak balik secara estafet, sementara trainer mereka duduk manis didalamnya. Seperti biasa, sebelum bertanding setiap peserta menyampaikan komentarnya masing-masing. Dan salah satu peserta, Rahmi, mengatakan bahwa dia sangat percaya diri karena dinegaranya dia mengayuh sepeda sejauh 7 kilometer setiap hari. Dia mungkin akan menjadi andalan Team Merah.
Pertandingan baru saja dimulai. Namun, pemenangnya sudah hampir bisa dipastikan, yaitu Team Merah yang setiap invidu didalamnya ternyata lebih terampil mengayuh becak. Team Biru tertinggal jauh di belakang. Dan kini peserta terakhir, Rahmi, mendapat giliran. Disaat kritis itulah keajaiban terjadi. Rahmi yang tadi begitu percaya diri itu panik, sehingga becaknya terperosok keluar jalur. Ketika Rahmi menarik becak itu dari rerumputan, becak Team Biru yang tertinggal jauh sudah berhasil melewatinya. Rahmi semakin panik, sehingga tanpa disadari dia menginjak rantai pengayuh sampai putus. Bisa anda bayangkan betapa berat beban moral yang harus ditanggung oleh Rahmi karena Team Merah akhirnya kalah.
Team Merah, mengingatkan kita untuk menjaga diri dari sifat takabur. Terlebih lagi karena antara rasa percaya diri dan sifat takabur itu seolah hanya dipisahkan oleh sebuah batas yang sangat tipis dan samar-samar. Sehingga kita sering tidak sadar kalau sudah menyeberang dari ranah kepercayaan diri yang positif, ke wilayah sifat takabur yang destruktif. Guru mengaji saya menjelaskan bahwa ketika Tuhan memerintahkan malaikat untuk mengakui kesempurnaan penciptaan manusia, para Iblis membantah-Nya. Iblis berkata; "Kami lebih baik dari Adam. Engkau menciptakan kami dari api. Sementara Adam Engkau ciptakan dari tanah".
Rupanya, ada dua aspek mendasar yang membentuk sifat takabur. Pertama, membanding-bandingkan diri dengan orang lain, dan kedua, mengklaim diri sendiri lebih baik dari orang itu. Inilah yang kemudian kita sebut sebagai kesombongan. Sampai disini, kita bisa mengenali 2 jenis kesombongan, yaitu; kesombongan dihadapan Tuhan, dan kesombongan dihadapan sesama manusia. Dan dari kedua jenis kesombongan itulah sifat takabur muncul. Dengan kata lain kesombongan adalah benih kelahiran sifat takabur.
Bagaimana dengan ´rasa percaya diri´? Dasarnya sama, yaitu; Tuhan telah menciptakan manusia dengan sesempurna-sempurnanya penciptaan. Ketika kita meyakini kesempuranaan penciptaan Tuhan atas diri kita, maka kita tahu bahwa didalam diri kita sudah Tuhan ´lekatkan´ apapun yang kita butuhkan untuk menjalani hidup. Jadi, ketika kita berhadapan dengan apapun, kita selalu yakin untuk dapat menjalaninya dengan baik. Tugas kita hanyalah berupaya menggunakan anugerah Tuhan itu sebaik-baiknya. Dengan kata lain, keyakinan atas firman Tuhan itulah yang menjadi benih lahirnya ´rasa percaya diri´.
Ketika memiliki sikap seperti itu, tiba-tiba saja kita kehilangan hasrat untuk takabur. Karena, saya dan anda, juga mereka; - semua orang - telah diciptakan Tuhan dengan sempurna. Sehingga, masing-masing kita memiliki kesempurnaan dalam definisi Tuhan. Maka, tidak ada lagi ruang untuk mengagung-agungkan diri sendiri sambil menistakan orang lain. Sebaliknya, kita bisa saling mengisi dan berfokus untuk berkarya dengan masing-masing kelebihan yang kita miliki. Dengan begitu, mudah-mudahan kita diijinkan Tuhan untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuhan, sudah kutunaikan tugas yang menjadi bagian ikhtiarku. Sekarang, kugantungkan segenap harapku kepada-Mu."
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Natural Intelligence & Mental Fitness Learning Facilitator
http://www.dadangkadarusman. com/
Talk Show setiap Jumat jam 06.30-07.30 di 103.4 DFM Radio Jakarta
Catatan Kaki:
Rasa percaya diri dan sifat takabur seolah hanya dibatasi oleh selaput tipis. Padahal, keduanya berada di kedua ujung kutub yang saling berjauhan.
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com
- 10a.
-
(Lonceng) Selamat buat mas Nursalam
Posted by: "batikmania" batikmania@yahoo.com batikmania
Sun Jan 10, 2010 9:24 pm (PST)
Assalaamu'alaikum wr.wb.
Selamat buat mas Nursalam atas keberhasilannya meloloskan naskah
sebagai juara harapan dalam lomba menulis Kisah Kasih Ibu yang
diselenggarakan milis sebelah (WordSmartCenter). Saya yakin, beberapa
dari kita juga jadi anggotanya (termasuk saya. hehe...).
Tinggal tunggu bagi-bagi kiat menulis indahnya ya, mas Nursalam. Semoga
bisa ditularkan juga buat anggota milis yang lain.
Wassalaam
Diah Utami
- 10b.
-
Re: (Lonceng) Selamat buat mas Nursalam
Posted by: "febty f" inga_fety@yahoo.com inga_fety
Mon Jan 11, 2010 12:38 am (PST)
mas nur, selamat...
salam,
fety
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "batikmania" <batikmania@com ...> wrote:
>
> Assalaamu'alaikum wr.wb.
> Selamat buat mas Nursalam atas keberhasilannya meloloskan naskah
> sebagai juara harapan dalam lomba menulis Kisah Kasih Ibu yang
> diselenggarakan milis sebelah (WordSmartCenter). Saya yakin, beberapa
> dari kita juga jadi anggotanya (termasuk saya. hehe...).
> Tinggal tunggu bagi-bagi kiat menulis indahnya ya, mas Nursalam. Semoga
> bisa ditularkan juga buat anggota milis yang lain.
> Wassalaam
>
> Diah Utami
>
- 11.
-
DICARI NASKAH UNTUK BUKU ANTOLOGI
Posted by: "triani retno" retno_teera@yahoo.com
Sun Jan 10, 2010 9:25 pm (PST)
Deadline: 20 JANUARI 2010
(diperpanjang dari semula 20 desember 2009)
BISNIS PARA IBU RUMAH TANGGA
Bekerja tidak melulu harus dilakukan dengan menjadi PNS atau karyawan swasta di
sebuah perusahaan. Tak sedikit perempuan yang telah menjadi ibu rumah tangga memilih untuk tidak
bekerja (atau berhenti dari perkerjaannya) sebagai karyawan. Akan tetapi tidak
berarti para ibu ini berpangku tangan saja menunggu gaji dari suami.
Dari rumah, ibu-ibu rumah tangga ini menggerakkan sebuah usaha yang produktif
dan menguntungkan (misalnya: salon, kursus, catering, toko kue, butik, EO, dan lain-lain)
*
SIAPA YANG BISA BERPARTISIPASI MENULIS?
Tentu saja: para ibu rumah tangga yang mempunyai usaha mandiri. Ibu rumah
tangga yang menjalankan usahanya sendiri dan tidak menjadi pegawai kantoran
(negeri atau swasta).
SYARAT TULISAN:
1. Tulisan mencakup jenis usaha yang dijalankan, lama menjalankan usaha, suka
duka menjalankan usaha, keuntungan yang diperoleh (materi dan non materi),
proyeksi keuntungan, dsb. Sertakan juga tips dan trik untuk memilih usaha yang
tepat dan/atau tips dan trik dalam menjalankan usaha (bisa dikhususkan pada
usaha yang dijalankan sendiri). Jangan lupa cantumkan daa lengkap usaha Anda
(nama, alamat, dsb)
2. Naskah berupa tulisan populer (bukan berupa makalah ilmiah)
3. Panjang naskah 6-8 halaman kertas A4, ketik 1,5 spasi, huruf Times New Roman 12. Tidak
termasuk foto.
4. Menyertakan foto-foto usaha / produk yang dihasilkan, Maksimal 8 foto.
5. Akan dipilih 15 tulisan yang dinilai paling unik, memotivasi, dan
menginspirasi untuk dibukukan dalam sebuah antologi.
Naskah yang terpilih untuk diterbitkan akan mendapatkan honor (bukan royalti) dan satu buku sebagai bukti terbit.
6. Naskah dikirimkan melalui email : retno_teera@yahoo.com . Pada subjek, tuliskan : (Antologi IRT)-
Judul Tulisan
7. Tulisan dikirim dalam format (.doc). Sedangkan foto dikirim dalam format
(.jpg)
8. Naskah ditunggu hingga tanggal 20 JANUARI 2010.
Kenapa harus ikut dalam antologi ibu rumah tangga (irt)?
1. Supaya bisa memotivasi para IRT lainnya untuk mau berusaha.
2. Mengasah kemampuan menulis.
3. Selain honor, juga mendapat keuntungan yang lebih besar yaitu: PROMOSI GRATIS.....!! Di mana-mana kalau promosi harus bayar. Tapi di sini promosi gratis, malah masih
dapat honor.....
4. Sudah dipastikan akan diterbitkan dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit
ternama.
Jadi, Bunda, kirimkan cerita usahamu.....
sekarang juga....
Terima kasih.
Triani Retno A
www. terasretno.multiply.com / www.takhanyanovel. blogspot. com
Penulis Buku :
* DARI DO IT MENJADI DUIT
* CURHAT PENULIS
* dan belasan buku lainnya.
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar