Jumat, 06 Mei 2011

[daarut-tauhiid] Kekuatan Ibadah Asy-Syahid Imam Abu Hanifah

Kekuatan Ibadah Asy-Syahid Imam Abu Hanifah


Ulama kelahiran tahun 80 Hijriyah ini mempunyai nama asli An-Nu'man bin
Zauthi At-Taimi. Tempat kelahirannya di Kufah, salah satu wilayah di Irak.

Anak dari seorang kepala suku di Kufah ini terlanjur dipanggil dengan nama
Abu Hanifah. Hal ini karena beliau kerap selalu bersama tinta yang dalam
bahasa Irak disebut hanifah.


Kekhasan dari ciri beliau adalah perawakannya yang ideal, tampan, dan begitu
ramah dan akrab walau dengan orang yang baru ia kenal. Sang Imam sering
mempersilakan masuk kepada orang yang lewat di rumahnya untuk sekadar
beramah tamah. Walau tidak membicarakan hal-hal penting, beliau tidak
menampakkan kebosanan dengan tamu yang datang.


Ketika sang tamu meminta izin untuk pamit, Imam Abu Hanifah akan memberikan
kesan yang akrab. Ia akan mengatakan, "Aku senang Anda bisa bersilaturahim
ke rumah saya kapan pun Anda mau."


Kegemarannya dalam bersedekah pun sudah sangat dikenal orang-orang di
sekitar beliau. Imam Abu Hanifah seperti punya rumus dalam bersedekah.
Sejumlah uang dinar yang ia belanjakan untuk keperluan keluarga, sejumlah
itu pula yang akan ia sedekahkan.


Selain kecerdasannya dalam memahami ilmu-ilmu syar'i, beliau juga dikenal
tegas dalam hal memilih dan mengambil hadits rujukan. Beliau hanya mau
mengambil hadits shahih yang diriwayatkan dari para sahabat, dan tidak mau
jika diriwayatkan dari para tabi'in.


Hal lain yang sangat menonjol dari Imam Abu Hanifah adalah kekuatannya dalam
ibadah shalat. Hampir setiap orang yang pernah dekat dengan beliau selalu
mempunyai kesaksian yang sama. Imam Abu Hanifah biasa memiliki wudhu pada
shalat Isya dan bertahan hingga waktu shubuh. Sepanjang waktu antara Isya
dan waktu sahur, ia isi dengan shalat dan munajat. Ia hanya tidur sebentar
di antara waktu Zuhur dan Ashar.


Keluarga dekat beliau menyaksikan bahwa hal tersebut dilakukan Imam Abu
Hanifah selama kurang lebih empat puluh tahun. Surah yang hampir selalu ia
baca pada shalat malam itu adalah Surah Al-Qamar. Hingga pada ayat ke-46
yang berbunyi, artinya, Sebenarnya hari Kiamat itulah hari yang dijanjikan
kepada mereka dan Kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit, beliau pun
menangis sesegukan.


Kehati-hatiannya dengan harta begitu sangat tinggi. Suatu kali, ia
menghadiahkan seorang temannya sehelai baju. Imam Abu Hanifah mewanti-wanti
sang teman kalau di salah satu bagian baju itu ada sedikit cacat. Kalau
sewaktu-waktu baju itu akan dijual sang teman, sang Imam meminta kepada
temannya itu untuk menyampaikan cacat di baju itu kepada si pembeli.


Namun, karena sesuatu hal, sang teman Imam Abu Hanifah akhirnya memang
benar-benar menjual baju tersebut. Sayangnya, ia lupa untuk menyampaikan
pesan yang pernah disampaikan sang Imam soal cacat baju itu.


"Apakah engkau kenal siapa yang membeli baju itu?" ucap sang Imam kepada
temannya. "Aku tidak kenal, dan aku lupa ciri-ciri orang yang membeli baju
itu," jawab sang teman apa adanya.

Untuk menebus kehati-hatian itu, Imam Abu Hanifah langsung bersedekah
sejumlah harga baju yang ia hadiahkan kepada temannya itu.


Imam Abu Hanifah, seperti para ulama lain di zamannya, kerap menolak dengan
tegas tawaran jabatan yang diberikan oleh para petinggi khalifah waktu itu.


Pada masa Khalifah Al-Manshur itu, Imam Abu Hanifah ditawari jabatan hakim
agung. Ia menolak dengan alasan ketidakmampuan dirinya dengan jabatan tinggi
itu. Penolakan itu menjadikan sang khalifah marah. Imam Abu Hanifah pun
dipenjara.


Imam Abu Hanifah bukan sekadar dipenjara, tapi juga disiksa. Sepertinya ada
pihak-pihak yang menyebarkan fitnah terhadap diri Imam Abu Hanifah. Menurut
sebuah riwayat, ia diracun ketika dalam penjara.


Pada tahun 150 Hijriyah, Imam Abu Hanifah pun syahid ketika masih dalam
penjara. Beliau meninggal dalam usia 70 tahun dan meninggalkan seorang anak
yang bernama Hammad. (muhammadnuh@eramuslim.com)/Min A'lam As-Salaf, Syaikh
Ahmad Farid


http://www.eramuslim.com/syariah/bercermin-salaf/kekuatan-ibadah-asy-syahid-imam-abu-hanifah.htm


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: