Rabu, 06 Maret 2013

[daarut-tauhiid] Aktivis JAT Difitnah sebagai DPO Buktikan Polisi Teroris Sebenarnya

Aktivis JAT Difitnah sebagai DPO Buktikan Polisi Teroris Sebenarnya

SURABAYA (voa-islam.com) - Direktur JAT Media Center (JMC) ustadz Son
Hadi mengecam aparat kepolisian yang menyebarkan selebaran foto dan
identitas kedua aktvis JAT; Ya'qub Budiono dan Bramantyo sebagai DPO
teroris.

Ia pun menuding aparat kepolisian tidak profesional, bahkan telah
bertindak sebagai teroris yang sebenarnya karena telah memfitnah dan
meneror umat Islam.

"Sangat tidak professional, polisi sudah menjadi teroris bagi umat
Islam. Kita khawatir kedua orang yang di daftar ini langsung diburu
saja nantinya," kata ustadz Son Hadi, Selasa (5/3/2013).

Menurut ustadz Son Hadi, wajar jika umat Islam geram dengan sikap
aparat kepolisian selama ini bahkan meminta Densus 88 dibubarkan,
karena faktanya memang aparat kepolisian sendiri yang tidak
profesional.

"wajar umat Islam khawatir ketidakprofessionalan aparat kepolisian ini
akan menambah korban dari kebiadaban Densus 88," ujarnya.

Ya'qub Budiono dan Bramantyo diakui ustadz Son Hadi sebagai anggota
JAT, keduanya beraktivitas dengan jelas sehari-hari dan sebagai warga
negara yang baik tidak pernah melakukan perkara melanggar hukum.

"Kedua orang ini ada, mereka anggota JAT, aktivitasnya jelas apa yang
dikerjakan sehari-hari. Dia juga sebagai warga negara yang baik, tidak
pernah melakukan perkara yang melanggar hukum," jelasnya.

Terkait kasus tersebut, JAT telah meminta pertanggungjawaban aparat
kepolisian di Polsek Gayung Sari dan Polresta Surabaya.

Namun di sinilah terkuak sikap tidak profesional aparat dengan saling
melempar tanggung jawab bahkan mengelak.

"Kita sudah meminta pertanggung jawaban, kemarin sudah mendatangi
Polsek Gayung Sari dan Polresta Suarabaya. Dari sinilah terbuka
ketidakprofesionalan aparat, sebab aparat di Polsek menyatakan itu
perintah dari Polres, tetapi ketika dikonfirmasi ke Polres aparat
mengelak tidak pernah memerintahkan seperti itu. Jadi ini jelas
menunjukkan ketidakprofesionalan aparat, sebab bagaimana mungkin
bawahan tidak bisa menjalankan order dari atasan dengan baik,"
bebernya.

Menurut ustadz Son Hadi, kejadian ini bukanlah yang pertama namun
sudah kedua kalinya. Sebelumnya, Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan
Pelabuhan (KPPP) atau KP3 juga pernah memuat sejumlah daftar anggota
JAT termasuk dirinya. Saat itu pihak KP3 meminta maaf dan mengaku
bahwa ini adalah kesalahan intel. [Ahmed Widad]

http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/03/05/23487/aktivis-jat-difitnah-sebagai-dpo-buktikan-polisi-teroris-sebenarnya/


------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: