Sabtu, 30 Maret 2013

[daarut-tauhiid] Din Syamsudin: RUU Ormas Jangan Buka Luka Lama Asas Tunggal Pancasila

Din Syamsudin: RUU Ormas Jangan Buka Luka Lama Asas Tunggal Pancasila

*JAKARTA (voa-islam.com) -* Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H.M. Din
Syamsuddin, MA, menegaskan agar jangan membuka luka lama di masa Orde Baru,
terkait RUU Ormas yang mengarah pada asas tunggal Pancasila.

Dalam draft RUU Ormas, pasal 2 disebutkan; Asas Ormas adalah Pancasila dan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta dapat
mencantumkan asas lainnya yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Tanggapan PP Muhammadiyah atas RUU Ormas sebagaimana tertuang dalam poin
kedua, menyatakan asas (Pasal 2), substansi dan semangatnya akan mengarah
pada pengaturan pada asas yang bersifat tunggal, yakni Pancasila.

Kalaupun dibolehkan adanya ciri tertentu (Pasal 3) asal tidak bertentangan
dengan Pancasila dan UUD 45. Padahal selama ormas Islam khususnya tidak
permasalahan dimana letak pertentanggannya, karena itu mestinya pembuat UU
berpikir jernih, yakni tidak perlu mengungkap persoalan lama yang
mempertentangkan pancasila dan agama, karena masalahnya sudah jelas dan
final.

...Janganlah kita kembali membuka luka lama. Betapa lelah dan energi
terkuras ketika Undang Undang Ormas tahun 1985 dulu diajukan dan ada
pendesakan untuk menerapkan asas tunggal Pancasila.

Din Syamsudin menyayangkan isi dari pasal 2 jika nantinya RUU Ormas
disahkan karena dinilai bisa membuka luka lama dampak pemberlakuan asas
tunggal Pancasila di masa Orde Baru.

"Janganlah kita kembali membuka luka lama. Betapa lelah dan energi
terkuras ketika Undang Undang Ormas tahun 1985 dulu diajukan dan ada
pendesakan untuk menerapkan asas tunggal Pancasila. Muhammadiyah sampai
mengundurkan muktamarnya dan apalagi waktu itu muncul upaya
mempertentangkan Pancasila dengan Islam," kata Din Syamsudin di depan
wartawan, dalam konferensi pers di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta
Pusat, pada Kamis (28/3/2013).

Ia menambahkan, jika RUU Ormas bermaksud menggantikan Undang Undang Ormas
tahun 1985 yang menetapkan asas tunggal Pancasila justru akan menjadi
kontraproduktif.

"Kalau itu nuansa pada Undang Undang tahun 1985, lalu RUU ini ingin
menggantikannya, justru RUU baru ini mengungkit luka lama itu yang tidak
produktif bahkan menjadi kontraproduktif," imbuhnya.

Untuk itu, Din Syamsudin menegaskan jika nanti Ormas Islam ingin
menampilkan asas Islam, seharusnya diapresiasi sebagai bentuk kemajemukan.

"Jadi kalau ada yang mau menampilkan asas Islam itu harusnya dianggap
tidak bertentangan dengan Pancasila dan itulah kemajemukan. Kalau ada
Ketuhanan Yang Maha Esa, maka atheisme itu bertentangan dengan Pancasila,
itu yang tidak boleh," tegasnya. [Ahmed Widad]

http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/03/29/23785/din-syamsudin-ruu-ormas-jangan-buka-luka-lama-asas-tunggal-pancasila/


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: