KEWAJIBAN BERTAUBAT KEPADA ALLAH DAN TUNDUK MERENDAHKAN DIRI PADA WAKTU
 TERKENA MUSIBAH
 
 Oleh
 Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
 
 Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan kebijaksanaan yang agung, 
 hujjah yang jelas, ilmuNya yang meliputi segala sesuatu menguji 
 hamba-hambaNya dengan kebahagiaan dan kesengsaraan, kesulitan dan 
 kelonggaran, nikmat dan siksa untuk menguji kesabaran dan syukur mereka.
 
 Maka barangsiapa yang bersabar kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala pada
 waktu 
 terkena musibah, mengadu kepadaNya akan dosa-dosanya kemudian berhenti 
 darinya dan minta rahmat serta ampunanNya niscaya ia mendapat
 kebahagiaan 
 yang sangat besar dan akan berkesudahan dengan akibat yang baik (khusnul
 
 khatimah).
 
 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam kitabNya yang agung.
 
 "Artinya : Alif laam miim. Apakah menusia itu mengira bahwa mereka
 dibiarkan
 
 (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji
 lagi? 
 Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka 
 sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya
 Dia 
 mengetahui orang-orang yang dusta" [Al-Ankabut : 1-3]
 
 Maksud fitnah pada ayat ini adalah ikhtibar, imtihan (ujian) sehingga 
 jelaslah siapa yang benar siapa yang dusta, siapa yang bersabar dengan 
 bersyukur. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
 
 "Artinya : Dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi yang lain. 
 Sanggupkah kamu bersabar Dan rabbmu Maha Melihat" [Al-Furqan : 20]
 
 "Artinya : Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai 
 cobaan (yang sebenar-benarnya)
 dikembalikan"
 
 [Al-Anbiya : 35]
 
 "Artinya : Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan
 (bencana)
 
 yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)" [Al-A'raf :
 168]
 
 Maksud dari hasanat (yang baik-baik) adalah kenikmatan yang berupa 
 kesuburan, kemewahan, kesehatan, kemuliaan, pertolongan di dalam melawan
 
 musuh dan selainnya.
 
 Maksud dari sayyiat (yang buruk-buruk) adalah musibah-musibah seperti
 sakit,
 
 terjepit musuh, gempa bumi, angin, badai, banjir yang menyapu bersih dan
 
 menghancurkan, dan sebagainya.
 
 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
 
 "Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
 perbuatan 
 tangan manusia, supaya Alllah merasakan kepada mereka sebahagian dari 
 (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" 
 [Ar-Ruum : 41]
 
 Artinya bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menetapkan kebaikan dan 
 keburukan serta kerusakan yang nampak supaya manusia kembali kepada 
 kebenaran, segera bertaubat dari hal-hal yang diharamkan Allah, dan
 segera 
 taat kepada Allah dan rasulNya, karena kufur dan maksiat adalah sebab 
 timbulnya segala musibah dan kejahatan di dunia dan akhirat.
 
 Adapun tauhid (mengesakan Allah) beriman kepadaNya, dan kepada RasulNya,
 
 taat kepadaNya dan taat kepada rasulNya, berpegang teguh kepada
 syariatNya, 
 mengingkari orang yang menyelisihinya itu adalah sebab memperoleh segala
 
 kebaikan di dunia dan akhirat, memperoleh ketetapan dalam kebaikannya,
 bisa 
 saling nasehat-menasehati di dalamnya, bantu membantu di dalamnya menuju
 
 kemuliaan dunia akhirat, selamat dari segala hal yang tidak disukai,
 lepas 
 dari segala fitnah, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
 
 "Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama)
 Allah, 
 niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" [Muhammad : 7]
 
 "Artinya : Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong
 (agama)Nya.
 
 Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (yaitu) 
 orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi,
 niscaya 
 mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma'ruf
 dan
 
 mencegah dari perbuatan yang mungkar ; dan kepada Allah-lah kembali
 segala 
 urusan" [Al-Hajj : 40-41]
 
 "Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman
 diantara
 
 kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bawa Dia sungguh-sungguh akan
 
 menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi
 
 mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar
 akan 
 merubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi
 aman
 
 sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu
 
 apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji)
 itu, 
 maka mereka itulah orang yang fasik" [An-Nuur : 55]
 
 "Artinya : Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, 
 pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
 bumi, 
 tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka 
 disebabkan perbuatannya" [Al-A'raaf ; 96]
 
 Dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menerangkan pada
 berbagai 
 ayatNya bahwa umat-umat terdahulu yang terkena siksa, penghinaan, angin 
 topan, angin yang dahsyat, suara yang menggelegar, dibenamkan ke dalam
 bumi,
 
 ditenggelamkan banjir, dan selainnya itu adalah dengan sebab kekafiran
 dan 
 dosa mereka, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
 
 "Artinya : Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan
 dosanya, 
 maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil
 dan
 
 diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan
 diantara 
 mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada
 yang 
 kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka,
 
 akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri" [Al-Ankabut :
 40]
 
 "Artinya : Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan
 
 oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar
 (dari 
 kesalahan-kesalahan
 
 Dan dia memerintahkan hambaNya untuk bertaubat kepadaNya, merendahkan 
 diriNya, pada waktu terkena musibah. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah 
 berfirman.
 
 "Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah
 dengan 
 taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan rabb kamu akan menutupi 
 kesalahan-kesalahan
 dibawahnya sungai-sungai" [At-Tahrim : 8]
 
 "Artinya : Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman 
 supaya kamu beruntun" [An-Nuur : 31]
 
 "Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada 
 umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan
 (menimpakan) 
 kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah)
 dengan 
 tunduk merendahkan diri. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada
 Allah) 
 dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka,
 
 bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setanpun menampakkan kepada 
 mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan" [Al-An'aam : 42-43]
 
 Pada ayat yang mulia ini ada tekanan dan dorongan dari Allah Subhanahu
 wa 
 Ta'ala bagi hamba-hambaNya untuk tunduk merendahkan diri serta minta 
 pertolongan kepadaNya tatkala mendapat musibah berupa sakit, luka, 
 peperangan, gempa bumi, angin topan dan sebagainya.. Itulah yang
 dikandung 
 oleh firmanNya Subhanahu wa Ta'ala.
 
 "Artinya : Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan
 tunduk 
 merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka?"
 
 Kemudian Dia menerangkan bahwa kekerasan hati mereka dan usaha setan
 untuk 
 menampakkan kebagusan kepada mereka dari pekerjaan jelek mereka, semua
 itu 
 menghalangi mereka untuk bertaubat, tunduk dan minta ampun kepada Allah.
 
 Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman.
 
 "Artinya : Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setanpun
 menampakkan 
 kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan" [Al-An'aam :
 43]
 
 Sungguh telah ada riwayat yang shahih dari khalifah Rasyidah amirul 
 mukminin, Umar bin Abdul Aziz bahwa tatkala terjadi gempa bumi pada
 masanya 
 beliau menulis surat kepada para pekerjanya di berbagai negara (daerah)
 dan 
 memerintahkannya untuk menyuruh kaum muslimin agar bertaubat, tunduk dan
 
 minta ampun kepada Allah dari dosa-dosanya.
 
 Dan anda sungguh mengetahui wahai kaum muslimin akan cobaan-cobaan dan 
 musibah-musibah yang terjadi pada zaman kita. Diantaranya adalah
 berkuasanya
 
 orang-orang kafir atas kaum muslimin di Afghanistan, Filipina, India, 
 Palestina, Libanon, Ethiopia dan sebagainya. Diantaranya lagi adalah
 gemba 
 bumi di Yaman dan berbagai negara yang lain. Diantaranya lagi adalah 
 kematian yang meluas, angin yang menghancurkan serta menyapu bersih 
 harta-harta, pohon-pohon, kapal-kapal dan sebagainya. Dan salju yang 
 bahayanya tidak terhitung banyaknya. Juga bencana kelaparan, paceklik
 dan 
 kemarau di berbagai negara. Semua di atas dan bencana-bencana serta 
 musibah-musibah yang semacamnya yang dujikan Allah pada hambaNya adalah 
 dengan sebab kekafiran, berpaling dari ketaatan kepada Allah Subhanahu
 wa 
 Ta'ala lebih bersifat tentang dunia dan kemewahannya yang bersifat
 pendek, 
 berpaling dari akhirat dan tidak mau menyiapkan diri untuk akhirat
 kecuali 
 hamba-hamba yang dirahmatiNya.
 
 Jelaslah bahwa musibah-musibah dan selainnya mengharuskan hamba untuk
 segera
 
 bertaubat kepadaNya dari segala yang diharamkan Allah kepada mereka,
 segera 
 patuh kepadaNya, berhukum dengan syariatNya, tolong menolong di dalam 
 kebaikan dan taqwa, nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
 Kapan 
 saja hamba-hamba bertaubat kepada rabb mereka, tunduk padaNya, segera
 menuju
 
 keridhaanNya, tolong menolong di dalam kebaikan dan taqwa, dan
 memerintahkan
 
 kebaikan serta mencegah kemungkaran, pasti Allah memperbaiki keadaan
 mereka,
 
 menjaga mereka dari kejahatan musuh, memantapkan kedudukannya di muka
 bumi, 
 menolongnya untuk mengalahkan musuh, menyempurnakan nikmatNya untuk
 mereka, 
 dan akan memalingkan mereka dari siksaNya, sebagaimana Allah telah
 berfirman
 
 Dzat yang paling benar perkataannya.
 
 "Artinya : Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang
 beriman" 
 [Ar-Ruum : 47]
 
 "Artinya : Berdo'alah kepada rabbmu dengan berendah diri dan suara yang 
 lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
 batas. 
 Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) 
 memperbaikinya dan berdo'alah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan 
 diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat 
 dekat kepada orang-orang yang berbuat baik" [Al-A'raaf : 55-56]
 
 "Artinya : Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada rabbmu dan bertaubat 
 kepadaNya (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan
 memberi 
 kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang
 telah
 
 ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai 
 keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya
 aku
 
 takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat" [Al-Hud : 3]
 
 "Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman
 diantara
 
 kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh
 akan 
 menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi
 
 mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar
 akan 
 merubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi
 aman
 
 sentausa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu 
 apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji)
 itu, 
 maka mereka itulah orang yang fasik" [An-Nuur : 55]
 
 "Artinya : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian 
 mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh 
 (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan
 shalat, 
 menunaikan zakat dan mereka ta'at kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu
 akan
 
 diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha 
 Bijaksana" [At-Taubah : 71]
 
 Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan pada ayat-ayat ini bahwa
 rahmatNya, 
 kebaikanNya, pengamananNya, dan semua nikmatNya hanyalah bisa didapati 
 secara sempurna hingga bersambung dengan nikmat akhirat oleh orang yang 
 bertaqwa dan beriman kepadaNya, taat kepada rasul-rasulNya istiqomah
 berada 
 dalam syariatNya, dan bertaubat kepadaNya dari dosa-dosanya. Adapun
 orang 
 yang berpaling dari taat kepada Allah, tidak mau melaksanakan hakNya,
 maka 
 Allah sungguh telah mengancam dengan macam-macam siksaan dunia maupun 
 akhirat. Dan Allah kadang mempercepat sebagian siksaan sesuai dengan 
 tuntutan kebijksanaan Allah supaya menjadi contoh dan pelajaran bagi
 yang 
 lain seperti firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
 
 "Artinya : Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan
 
 kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk
 mereka,
 
 sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada 
 mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu
 mereka 
 terdiam berputus asa" [Al-An'aam : 44-45]
 
 Oleh karena itu wahai kaum Muslimin, koreksilah dirimu, bertaubatlah
 kepada 
 rabb-mu, mintalah ampun padaNya, segeralah untuk taat kepadaNya, 
 tinggalkanlah maksiat, tolong menolonglah didalam kebaikan dan taqwa, 
 berbuat baiklah, sesungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik, 
 bersikap adil-lah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
 adil. 
 Persiapkanlah diri dengan berbagai kebaikan sebelum maut (kematian) 
 menjemput, sayangilah orang-orang yang lemah di antara anda, bantulah 
 orang-orang yang fakir di antara anda, perbanyaklah untuk ingat dan
 minta 
 ampun kepadaNya, saling memerintahkanlah pada kebajikan, dan saling 
 melaranglah dari yang mungkar, niscaya anda semua menjadi orang-orang
 yang 
 disayang (Allah), jadikan musibah-musibah yang mengenai orang selain
 yang 
 disebabkan dosa dan kesalahan mereka sebagai pelajaran. Allah akan
 memberi 
 taubat kepada orang yang mau bertaubat dan akan menyayangi orang yang 
 berbuat kebaikan. Dan kesudahan yang baik (khusnul khatimah) hanyalah
 untuk 
 orang-orang yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
 
 "Artinya : Maka bersabarlah, sesungguhnya kesudahan yang baik adalah
 bagi 
 orang-orang yang bertaqwa" [Hud : 49]
 
 "Artinya : Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan 
 orang-orang yang berbuat kebaikan" [An-Nahl : 128]
 
 Allah-lah Dzat yang diminta dengan nama-namaNya yang baik, dan 
 sifat-sifatNya yang tinggi, agar Dia melimpahkan kasih sayangNya kepada 
 hamba-hambaNya yang muslim, agar Dia memberikan kepahaman terhadap agama
 
 mereka, agar Dia menolong mereka dari musuh-musuh Allah dan musuh-musuh 
 mereka baik dari kalangan orang-orang kafir maupun munafiq, dan agar Dia
 
 menurunkan siksaNya pada mereka yang mana siksaNya tidak bisa ditolak
 dari 
 (terkena) orang-orang yang berdosa. Sesungguhnya Dia-lah penolong serta
 yang
 
 kuasa terhadapnya. Shalawat serta salam mudah-mudahan terlimpahkan
 kepada 
 nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam beserta keluarganya, 
 sahabat-sahabatnya, pengikut-pngikutnya yang mengikuti mereka dengan 
 kebaikan sampai hari kiamat.
 
 [Diterjemahkan oleh Muhyiddin Abu Yahya dari Kitab Wujubut Taubah
 Ilallah 
 Wadh Dhara'ah Inda Nuzulil Mashaib]
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar