Messages In This Digest (13 Messages)
- 1a.
- (Artikel): SMS Lebaran From: Pandika Sampurna
- 1b.
- Re: (Artikel): SMS Lebaran From: Nia Robiatun Jumiah
- 2.
- Bls: [sekolah-kehidupan] (Artikel): SMS Lebaran From: dyah zakiati
- 3.
- Met Ied Yaaa ^_^ From: dyah zakiati
- 4.
- Betapa sulit saya memahami puisi Nirwan Dewanto From: Anwar Holid
- 5a.
- Re: Aku, Lintang, dan Laskar Pelangi From: margo widilaksono
- 6.
- (catcil) *SEROJA UNTUK SEORANG IKAL From: fiyan arjun
- 7a.
- Bls:Aku, Lintang, dan Laskar Pelangi--bwat My Bro Galih From: bujang kumbang
- 7b.
- Re: Bls:Aku, Lintang, dan Laskar Pelangi--bwat My Bro Fiyan From: ketik_galih
- 8.1.
- Re: Salam Kenal From: bujang kumbang
- 9a.
- Re: Aku, Lintang, dan Laskar Pelangi ---> Mbak Fety dan Retno From: ketik_galih
- 10a.
- Re: anggota baru nih From: ketik_galih
- 11.
- [masih catatan lebaran] mataair airmata From: tinta_mirah
Messages
- 1a.
-
(Artikel): SMS Lebaran
Posted by: "Pandika Sampurna" pandika_sampurna@yahoo.com pandika_sampurna
Fri Oct 3, 2008 7:55 am (PDT)
SMS LEBARAN
Oleh: Sinang Bulawan
Lebaran sudah memasuki hari ketiga. HP saya sudah tidak lagi berbunyi unik seperti tiga hari berturut-turut sebelumnya. Ternyata bunyi SMS lebaran sudah berhenti masuk.
Sudah dua kali saya hapus seluruh memori SMS yang masuk. Masih juga ratusan SMS berikutnya menyusul. Dengan rasa sabar satu demi satu saya buka. Membaca, dan membalasnya. Ada rasa suka, ada rasa ingin tahu apa isinya, dan dari siapa?
Rata-rata hanya ingin menyampaikan pesan selamat lebaran, minta maaf, dan satu dua yang menutup dengan doa-doa.
Jaman sekarang, HP sudah bukan barang mahal lagi. Setiap orang hampir memilikinya. Begitu juga dengan kita semua. Sekarang saya ingin bertanya, bagaimana dengan HP anda. Apakah juga menerima SMS lebaran? Pasti ada kan ?. Hanya bagi yang bukan muslim saja mungkin yang tidak menerima SMS tersebut. Kalau pun menerima, paling juga SMS nyasar, atau orang yang mengirim belum mengetahui kalau anda bukan beragama Islam. Namun, walau tidak menerima SMS, bisa jadi anda adalah salah satu yang mengirim SMS ke teman-teman yang berlebaran. Saya yakin akan itu. Banyak SMS yang masuk ke HP saya, yang mana pengirimnya memang rekan-rekan sekantor yang non-muslim.
Nah kalau kita menerima SMS lebaran, bagaimana dengan isinya?
Dari ratusan SMS lebaran yang masuk saya perhatikan satu demi satu. Secara iseng dan mereka-reka dapat saya katagorikan macam-macam. Mau tahu? Coba deh baca. Di bawah ini ada beberapa sortiran SMS yang masuk ke HP saya mulai dari yang singkat sampai yang sangat panjang.
"Kriing"
"Selamat hari Raya Idul Fitri mohon maaf lahir dan bathin."
"Kriing"
"Selamat Idul Fitri 1429 H. Mohon maaf lahir & batin. Taqoballahu Minna Wa Minkum."
"Kriing"
"Ass. Ww. Perkenakan kami menghaturkan SELAMAT IDUL FITRI 1 Syawal 1429 H. Taqobbalallahu Minna Wa Minkum. Mohon maaf lahir dan bathin. Wass.ww."
"Kriing"
"Dalam menyambut Idul Fitri 1429 H ini kami sekeluarga juga minta maaf lahir dan bathin, serta mengucapkan "Minal aidin wal fa'izin" agar kita kembali fitri."
"Kriing"
"Kata telah terucap, prasangka telah terungkap, tiada kata kecuali saling maaf, jalin ukhwah dan kasih saying, raih indahnya kemenagan. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H. Mohon maaf lahir dan batin."
"Kriing"
"Titik-titik embun diantara daun jatuh ke bumi laksana hujan!! Dosa tertimbum mohon diampun Terbentuk khilaf mohon dimaafkan Sajadah indah nanberseri jadi hiasan di hari nan suci. SMS dating sebagai pengganti diri, tanda ada kebersamaan di hati. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H. Mohon maaf lahir dan batin."
"Kriing"
"Ramadhan telah berakhir, semoga kita dapat menjumpainya kembali di tahun yang akan datang dan menunaikan kembali shaum Ramadhan. Selamat Iedhul Fithri 1429 H. Mohon maaf lahir dan batin. Taqabballahu minna wa minkum, semoga amal dan ibadah kita diterima Allah. "Ya Allah muliakanlah Saudaraku ini, bahagiakanlah keluarganya, berkahilah rezeki dan kesehatannya, kuatkan imannya, tinggikanlah derajadnya, kabulkanlah doanya, serta eratkanlah persaaudaraan kami. Amin."
"Kriing"
"Perkataan yang indah adalah "LAILAHA ILLALLAH MUHAMMADDARRASULULLAH". Lagu yang merdu adalah "ADZAN". Media yang terbaik adalah "AL-QURAN". Senam yang sehat adalah "SHALAT". Diet yang sempurna adalah "PUASA". Kebersihan yang menyegarkan adalah "WUDHU". Perjalanan yang indah adalah "HAJI". Khayalan yang baik adalah ingat "DOSA-TAUBAT & KEMATIAN".
"Selamat tinggal bulan nan suci dan penuh kemuliaan. Selamat datang hari nan fitri. Mohon maaf lahir dan batin".
"Kriing"
"Ini sekedar catatan kecil dari "orang kecil". Petik hikmahnya dan ambil indahnya, selebihnya abaikan saja.
Yang singkat itu "WAKTU".
Yang dekat itu "MATI"
Yang besar itu "NAFSU"
Yang berat itu "AMANAH".
Yang sulit itu "IKHLAS".
Yang mudah itu "BERBUAT DOSA".
Yang abadi itu "AMAL KEBAJIKAN".
Yang akan diinvestasikan itu "APA YANG KITA KERJAKAN".
Yang akan diaudit itu "APA YANG KITA MILIKI".
Tapi yang indah itu jika kita mau dan bisa "SALING MEMAAFKAN".
"Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1429 H. Mohon maaf lahir dan batin. Mari kita perbaiki kesalahan dengan shalat dan sabar."
Itu baru sembilan SMS yang masuk, dan saya anggap bisa mewakili dari ratusan yang ada. Ada yang memang singkat dan sangat formal. Ada yang sangat sopan dan sangat kental nuansa Islamnya. Ada yang berpantun. Ada juga yang bergaya penyair. Jangan salahkan bila ada bergaya penceramah. Dan, berterima kasihlah bila ada yang sampai berdoa sangat panjang, yang semuanya ditujukan untuk diri kita. Kalau membaca SMS seperti ini , sambil membaca tidak lepas-lepasnya mulut saya berucap amin amin.
Saya sungguh terkesan, bahkan sempat ada beberapa SMS masuk membuat mata ini berkaca-kaca. Betapa sucinya hati si pengirim dengan sempat-sempatnya mendoakan diri saya ini. Padahal SMS yang saya kirim tidaklah seperti itu. Polos-polos saja, rasanya seperti tidak berjiwa. Saya akui itu.
Tapi setelah terharu membaca SMS yang masuk tadi, keharuan berangsur-angsur mulai berkurang dengan masuknya SMS serupa namun dengan pengirim yang berbeda. Dua SMS yang sama, diikuti tiga, empat, lima , dan seterusnya. Amin amin mulut terus berucap, otak saya berputar-putar berpikir. Nah lho bagaimana ini. Kok bisa sama ya? Siapa inisiatornya, dan siapa yang followernya?
Alamak. Bukan hanya kaset, CD, VCD saja yang dibajak. SMS lebaran pun dibajak juga. Amit-amit dah. Hancur hancur.
Kalau sudah begini semuanya kita kembalikan ke teknologi, karena pesan pendek atau SMS merupakan salah satu fitur yang ada dalam HP yang kita miliki. Ini untuk memudahkan kita mengirim pesan-pesan dengan tujuan menghemat biaya, atau dengan tujuan lain yang sifatnya rahasia atau memang dalam kondisi si pengirim atau si penerima tidak siap atau tidak ada waktu untuk bercakap-cakap. Tetapi dengan perkembangan teknologi, menu-menu di dalam fitur SMS tersebut setiap saat dibuat semakin komplit dan canggih, sehingga SMS yang masuk pun dapat diotak-atik kemudian dikirim lagi ke alamat yang berbeda, dengan secara otomatis menghapus inisial si pengirim awalnya. Ini yang dinamakan fully modified forward message. Kalau HP kita tidak memiliki system ini bisa juga diakali dengan cara copy-paste seperti email.
Jadi itulah penyebabnya SMS masuk ke HP saya yang awalnya membuat haru, lama-lama rasanya menjadi saru. Malah ujung-ujungnya membuat saya senyum-senyum. Tapi sudahlah. Yang penting si pengirim sudah memiliki niat baik, berupaya mempererat tali silaturrahim, dan berusaha menghapus kesalahan dengan permohonan maaf yang mendalam. Dan yang terpenting dia sudah memasukkan saya sebagai salah satu tujuan untuk menerima pesan. Sungguh ini merupakan karunia dari atas sana , kalau saya dianggap orang penting yang harus menerima pesan.
Bayangkan, baru kurang lebih sepuluh tahun. Teknologi telepon selular sudah membuat lompatan besar dalam bidang telekomunikasi. Kalau dulu mau lebaran kita semua dibuat ekstra sibuk. Ke kantor pos beli kartu lebaran banyak-banyak. Mengisi dan menanda-tangani, memasukkan dalam amplop, menempel perangko, kemudian dikirim. Semuanya dengan biaya.
Kartu lebaran yang dijual sudah tersedia dengan banyak pilihan gambar, dan kata-kata pesan di bagian dalamnya. Mulai dari yang formal sampai yang puitis. Kalau kurang sreg, kita kadang-kadang memesan sendiri dengan isi pesan sesuai keinginan kita. Semuanya masih tradisionil. Butuh waktu, tenaga, dan uang. Keterbatasan teknologi ini kemudian mulai berkurang dengan adanya telegram indah atau telegram lebaran. Kemudian meningkat lagi adanya teknologi email. Dan alhamdulillah sekarang muncul cara ber-SMS ria. Tinggal membuat draft isi SMS, kemudian klik semua nama atau no. HP di memori, dan diakhiri dengan menekan menu "SEND". SMS mulai mengalir secara otomatis.
"Tieng", message has been send".
"Tieng", message has been send".
"Tieng", message has been send".
"Tieng", message has been send".
"Tieng", message has been send".
Cara itu yang saya lakukan. Tiga ratus SMS sekaligus dikirim dalam satu tekanan "SEND", kemudian lampu HP berkedip-kedip dengan sinyal kalau SMS saya sudah terkirim ke salah satu nomor tujuan. Kemudian diikuti seperti itu lagi pada nomor-nomor tujuan lainnya. Rasanya maknyus benar. Pesan dikirim dengan cepat, singkat, dan murah sambil sayanya bisa nonton TV, makan, minum, atau pipis. Ya enggak. Sudahlah, andapun yang membaca tulisan ini juga gitu khan?
Yang lucu karena menganggap gampangan dan ini mah jamak terjadi, saya sempat kelepasan tak sengaja. Setelah seluruh SMS terkirim, tiba-tiba kemudian muncul satu balasan SMS masuk.
"Ih Bapak, kapan-kapan saya ganti kelamin. Saya kan perempuan." Karena kaget dan penasaran, cepar-cepat saya cek lagi draft SMS. Pantesan, tujuan SMSnya kepada nama bapak-bapak. Bukan ibu-ibu.
Benar-benar kesalahan yang tidak disengaja. Rasanya hal seperti ini juga sudah rutin dan biasa terjadi. Biasa, "Kesalahan Teknis". Untuk itu saya harus minta maaf. Dan, agar tidak terulang kepada anda, silahkan bagi yang menerima SMS dari saya untuk mengecek juga ya.
"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1429 H.
Mhon Maaf Lahir dan Batin".
- 1b.
-
Re: (Artikel): SMS Lebaran
Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com
Fri Oct 3, 2008 8:08 am (PDT)
hi..hi.. artikel pak Sinang lucu..
tar.. tar aku cek...
salah gak ya?
gak pak... gak salah...
hi..hi..
aku juga ngirim sms standar banget.. lagi males berpuisi-puisian
dan baru membals dan kutak-kutek dengan sms pun sore harinya setelah idul
itri..
buat semuanya yang belum aku sms..
maafin ya:)
dari lubuk hati terdalam mu minta maaf ama kalian dan dah maafin kalian
semua..
salam persaudaraan,
Nia Robie'
Pada 3 Oktober 2008 21:55, Pandika Sampurna <pandika_sampurna@yahoo.com >menulis:
> *SMS LEBARAN*
>
> Oleh: Sinang Bulawan
>
>
>
>
>
>
>
> Lebaran sudah memasuki hari ketiga. HP saya sudah tidak lagi berbunyi unik
> seperti tiga hari berturut-turut sebelumnya. Ternyata bunyi SMS lebaran
> sudah berhenti masuk.
>
>
>
> Sudah dua kali saya hapus seluruh memori SMS yang masuk. Masih juga ratusan
> SMS berikutnya menyusul. Dengan rasa sabar satu demi satu saya buka.
> Membaca, dan membalasnya. Ada rasa suka, ada rasa ingin tahu apa isinya, dan
> dari siapa?
>
>
>
> Rata-rata hanya ingin menyampaikan pesan selamat lebaran, minta maaf, dan
> satu dua yang menutup dengan doa-doa.
>
>
>
> Jaman sekarang, HP sudah bukan barang mahal lagi. Setiap orang hampir
> memilikinya. Begitu juga dengan kita semua. Sekarang saya ingin bertanya,
> bagaimana dengan HP anda. Apakah juga menerima SMS lebaran? Pasti ada kan ?.
> Hanya bagi yang bukan muslim saja mungkin yang tidak menerima SMS tersebut.
> Kalau pun menerima, paling juga SMS nyasar, atau orang yang mengirim belum
> mengetahui kalau anda bukan beragama Islam. Namun, walau tidak menerima SMS,
> bisa jadi anda adalah salah satu yang mengirim SMS ke teman-teman yang
> berlebaran. Saya yakin akan itu. Banyak SMS yang masuk ke HP saya, yang mana
> pengirimnya memang rekan-rekan sekantor yang non-muslim.
>
>
>
> Nah kalau kita menerima SMS lebaran, bagaimana dengan isinya?
>
>
>
> Dari ratusan SMS lebaran yang masuk saya perhatikan satu demi satu. Secara
> iseng dan mereka-reka dapat saya katagorikan macam-macam. Mau tahu? Coba
> deh baca. Di bawah ini ada beberapa sortiran SMS yang masuk ke HP saya mulai
> dari yang singkat sampai yang sangat panjang.
>
>
>
> "Kriing"
>
> *"Selamat hari Raya Idul Fitri mohon maaf lahir dan bathin."*
>
> * *
>
> "Kriing"
>
> *"Selamat Idul Fitri 1429 H. Mohon maaf lahir & batin. Taqoballahu Minna
> Wa Minkum."*
>
> * *
>
> "Kriing"
>
> *"Ass. Ww. Perkenakan kami menghaturkan SELAMAT IDUL FITRI 1 Syawal 1429
> H. Taqobbalallahu Minna Wa Minkum. Mohon maaf lahir dan bathin. Wass.ww."*
>
> * *
>
> "Kriing"
>
> *"Dalam menyambut Idul Fitri 1429 H ini kami sekeluarga juga minta maaf
> lahir dan bathin, serta mengucapkan "Minal aidin wal fa'izin" agar kita
> kembali fitri."*
>
> * *
>
>
>
>
>
> "Kriing"
>
> *"Kata telah terucap, prasangka telah terungkap, tiada kata kecuali saling
> maaf, jalin ukhwah dan kasih saying, raih indahnya kemenagan. Selamat Hari
> Raya Idul Fitri 1429 H. Mohon maaf lahir dan batin."*
>
> * *
>
> "Kriing"
>
> *"Titik-titik embun diantara daun jatuh ke bumi laksana hujan!! Dosa
> tertimbum mohon diampun Terbentuk khilaf mohon dimaafkan Sajadah indah
> nanberseri jadi hiasan di hari nan suci. SMS dating sebagai pengganti diri,
> tanda ada kebersamaan di hati. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H. Mohon
> maaf lahir dan batin."*
>
> * *
>
> "Kriing"
>
> *"Ramadhan telah berakhir, semoga kita dapat menjumpainya kembali di tahun
> yang akan datang dan menunaikan kembali shaum Ramadhan. Selamat Iedhul
> Fithri 1429 H. Mohon maaf lahir dan batin. Taqabballahu minna wa minkum,
> semoga amal dan ibadah kita diterima Allah. "Ya Allah muliakanlah Saudaraku
> ini, bahagiakanlah keluarganya, berkahilah rezeki dan kesehatannya, kuatkan
> imannya, tinggikanlah derajadnya, kabulkanlah doanya, serta eratkanlah
> persaaudaraan kami. Amin."*
>
> * *
>
> "Kriing"
>
> * "Perkataan yang indah adalah "LAILAHA ILLALLAH MUHAMMADDARRASULULLAH".
> Lagu yang merdu adalah "ADZAN". Media yang terbaik adalah "AL-QURAN". Senam
> yang sehat adalah "SHALAT". Diet yang sempurna adalah "PUASA". Kebersihan
> yang menyegarkan adalah "WUDHU". Perjalanan yang indah adalah "HAJI".
> Khayalan yang baik adalah ingat "DOSA-TAUBAT & KEMATIAN".*
>
> *"Selamat tinggal bulan nan suci dan penuh kemuliaan. Selamat datang hari
> nan fitri. Mohon maaf lahir dan batin".*
>
> * *
>
> "Kriing"
>
> *"Ini sekedar catatan kecil dari "orang kecil". Petik hikmahnya dan ambil
> indahnya, selebihnya abaikan saja.*
>
> 1. *Yang singkat itu "WAKTU".*
> 2. *Yang dekat itu "MATI"*
> 3. *Yang besar itu "NAFSU"*
> 4. *Yang berat itu "AMANAH".*
> 5. *Yang sulit itu "IKHLAS".*
> 6. *Yang mudah itu "BERBUAT DOSA".*
> 7. *Yang abadi itu "AMAL KEBAJIKAN".*
> 8. *Yang akan diinvestasikan itu "APA YANG KITA KERJAKAN".*
> 9. *Yang akan diaudit itu "APA YANG KITA MILIKI".*
> 10. *Tapi yang indah itu jika kita mau dan bisa "SALING MEMAAFKAN".*
>
> *"Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1429 H. Mohon maaf lahir dan
> batin. Mari kita perbaiki kesalahan dengan shalat dan sabar."*
>
>
>
> Itu baru sembilan SMS yang masuk, dan saya anggap bisa mewakili dari
> ratusan yang ada. Ada yang memang singkat dan sangat formal. Ada yang
> sangat sopan dan sangat kental nuansa Islamnya. Ada yang berpantun. Ada juga
> yang bergaya penyair. Jangan salahkan bila ada bergaya penceramah. Dan,
> berterima kasihlah bila ada yang sampai berdoa sangat panjang, yang semuanya
> ditujukan untuk diri kita. Kalau membaca SMS seperti ini , sambil membaca
> tidak lepas-lepasnya mulut saya berucap amin amin.
>
>
>
> Saya sungguh terkesan, bahkan sempat ada beberapa SMS masuk membuat mata
> ini berkaca-kaca. Betapa sucinya hati si pengirim dengan sempat-sempatnya
> mendoakan diri saya ini. Padahal SMS yang saya kirim tidaklah seperti itu.
> Polos-polos saja, rasanya seperti tidak berjiwa. Saya akui itu.
>
>
>
> Tapi setelah terharu membaca SMS yang masuk tadi, keharuan berangsur-angsur
> mulai berkurang dengan masuknya SMS serupa namun dengan pengirim yang
> berbeda. Dua SMS yang sama, diikuti tiga, empat, lima , dan seterusnya.
> Amin amin mulut terus berucap, otak saya berputar-putar berpikir. Nah lho
> bagaimana ini. Kok bisa sama ya? Siapa inisiatornya, dan siapa yang
> followernya?
>
> Alamak. Bukan hanya kaset, CD, VCD saja yang dibajak. SMS lebaran pun
> dibajak juga. Amit-amit dah. Hancur hancur.
>
>
>
> Kalau sudah begini semuanya kita kembalikan ke teknologi, karena pesan
> pendek atau SMS merupakan salah satu fitur yang ada dalam HP yang kita
> miliki. Ini untuk memudahkan kita mengirim pesan-pesan dengan tujuan
> menghemat biaya, atau dengan tujuan lain yang sifatnya rahasia atau memang
> dalam kondisi si pengirim atau si penerima tidak siap atau tidak ada waktu
> untuk bercakap-cakap. Tetapi dengan perkembangan teknologi, menu-menu di
> dalam fitur SMS tersebut setiap saat dibuat semakin komplit dan canggih,
> sehingga SMS yang masuk pun dapat diotak-atik kemudian dikirim lagi ke
> alamat yang berbeda, dengan secara otomatis menghapus inisial si pengirim
> awalnya. Ini yang dinamakan fully modified forward message. Kalau HP kita
> tidak memiliki system ini bisa juga diakali dengan cara copy-paste seperti
> email.
>
>
>
> Jadi itulah penyebabnya SMS masuk ke HP saya yang awalnya membuat haru,
> lama-lama rasanya menjadi saru. Malah ujung-ujungnya membuat saya
> senyum-senyum. Tapi sudahlah. Yang penting si pengirim sudah memiliki niat
> baik, berupaya mempererat tali silaturrahim, dan berusaha menghapus
> kesalahan dengan permohonan maaf yang mendalam. Dan yang terpenting dia
> sudah memasukkan saya sebagai salah satu tujuan untuk menerima pesan.
> Sungguh ini merupakan karunia dari atas sana , kalau saya dianggap orang
> penting yang harus menerima pesan.
>
>
>
> Bayangkan, baru kurang lebih sepuluh tahun. Teknologi telepon selular sudah
> membuat lompatan besar dalam bidang telekomunikasi. Kalau dulu mau lebaran
> kita semua dibuat ekstra sibuk. Ke kantor pos beli kartu lebaran
> banyak-banyak. Mengisi dan menanda-tangani, memasukkan dalam amplop,
> menempel perangko, kemudian dikirim. Semuanya dengan biaya.
>
>
>
> Kartu lebaran yang dijual sudah tersedia dengan banyak pilihan gambar, dan
> kata-kata pesan di bagian dalamnya. Mulai dari yang formal sampai yang
> puitis. Kalau kurang sreg, kita kadang-kadang memesan sendiri dengan isi
> pesan sesuai keinginan kita. Semuanya masih tradisionil. Butuh waktu,
> tenaga, dan uang. Keterbatasan teknologi ini kemudian mulai berkurang dengan
> adanya telegram indah atau telegram lebaran. Kemudian meningkat lagi adanya
> teknologi email. Dan alhamdulillah sekarang muncul cara ber-SMS ria. Tinggal
> membuat draft isi SMS, kemudian klik semua nama atau no. HP di memori, dan
> diakhiri dengan menekan menu "SEND". SMS mulai mengalir secara otomatis.
>
>
>
> "Tieng", message has been send".
>
> "Tieng", message has been send".
>
> "Tieng", message has been send".
>
> "Tieng", message has been send".
>
> "Tieng", message has been send".
>
>
>
> Cara itu yang saya lakukan. Tiga ratus SMS sekaligus dikirim dalam satu
> tekanan "SEND", kemudian lampu HP berkedip-kedip dengan sinyal kalau SMS
> saya sudah terkirim ke salah satu nomor tujuan. Kemudian diikuti seperti itu
> lagi pada nomor-nomor tujuan lainnya. Rasanya maknyus benar. Pesan dikirim
> dengan cepat, singkat, dan murah sambil sayanya bisa nonton TV, makan,
> minum, atau pipis. Ya enggak. Sudahlah, andapun yang membaca tulisan ini
> juga gitu khan?
>
>
>
> Yang lucu karena menganggap gampangan dan ini mah jamak terjadi, saya
> sempat kelepasan tak sengaja. Setelah seluruh SMS terkirim, tiba-tiba
> kemudian muncul satu balasan SMS masuk.
>
>
>
> "Ih Bapak, kapan-kapan saya ganti kelamin. Saya kan perempuan." Karena
> kaget dan penasaran, cepar-cepat saya cek lagi draft SMS. Pantesan,
> tujuan SMSnya kepada nama bapak-bapak. Bukan ibu-ibu.
>
>
>
> Benar-benar kesalahan yang tidak disengaja. Rasanya hal seperti ini juga
> sudah rutin dan biasa terjadi. Biasa, "Kesalahan Teknis". Untuk itu saya
> harus minta maaf. Dan, agar tidak terulang kepada anda, silahkan bagi yang
> menerima SMS dari saya untuk mengecek juga ya.
>
>
>
>
>
> "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1429 H.
>
> Mhon Maaf Lahir dan Batin".
>
>
>
- 2.
-
Bls: [sekolah-kehidupan] (Artikel): SMS Lebaran
Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com adzdzaki
Fri Oct 3, 2008 8:20 am (PDT)
Iya, seru euy artikelnya. Dari kemarin lebaran juga milihin SMS terseru buat di forward juga. Untung ndak jadi. hehehe, pulsa abis ternyata membuat terselamatkan dari bahaya pembajakan SMS. Terima kasih wacananya ya pak.
Oiya, sekalian, murid yang sering bolos ini mohon maaf ya Pak. Semoga segala khilaf dan salah terhapuskan. Semoga kita kembali suci, kembali fitri. ^_^
Salam
Dyah
----- Pesan Asli ----
Dari: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com >
hi..hi.. artikel pak Sinang lucu..
tar.. tar aku cek...
salah gak ya?
gak pak... gak salah...
hi..hi..
aku juga ngirim sms standar banget.. lagi males berpuisi-puisian
dan baru membals dan kutak-kutek dengan sms pun sore harinya setelah idul itri..
buat semuanya yang belum aku sms..
maafin ya:)
dari lubuk hati terdalam mu minta maaf ama kalian dan dah maafin kalian semua..
salam persaudaraan,
Nia Robie'
Pada 3 Oktober 2008 21:55, Pandika Sampurna <pandika_sampurna@ yahoo.com> menulis:
SMS LEBARAN
Oleh: Sinang Bulawan
Lebaran sudah memasuki hari ketiga. HP saya sudah tidak lagi berbunyi unik seperti tiga hari berturut-turut sebelumnya. Ternyata bunyi SMS lebaran sudah berhenti masuk.
Sudah dua kali saya hapus seluruh memori SMS yang masuk. Masih juga ratusan SMS berikutnya menyusul. Dengan rasa sabar satu demi satu saya buka. Membaca, dan membalasnya. Ada rasa suka, ada rasa ingin tahu apa isinya, dan dari siapa?
Rata-rata hanya ingin menyampaikan pesan selamat lebaran, minta maaf, dan satu dua yang menutup dengan doa-doa.
Jaman sekarang, HP sudah bukan barang mahal lagi. Setiap orang hampir memilikinya. Begitu juga dengan kita semua. Sekarang saya ingin bertanya, bagaimana dengan HP anda. Apakah juga menerima SMS lebaran? Pasti ada kan ?. Hanya bagi yang bukan muslim saja mungkin yang tidak menerima SMS tersebut. Kalau pun menerima, paling juga SMS nyasar, atau orang yang mengirim belum mengetahui kalau anda bukan beragama Islam. Namun, walau tidak menerima SMS, bisa jadi anda adalah salah satu yang mengirim SMS ke teman-teman yang berlebaran. Saya yakin akan itu. Banyak SMS yang masuk ke HP saya, yang mana pengirimnya memang rekan-rekan sekantor yang non-muslim.
Nah kalau kita menerima SMS lebaran, bagaimana dengan isinya?
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
- 3.
-
Met Ied Yaaa ^_^
Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com adzdzaki
Fri Oct 3, 2008 8:31 am (PDT)
Fajar kemenangan tiba
sambut sang pencinta yang kembali fitri
maaf terucap lisan, hati bersih tanpa noda
muka-muka penuh senyum berseri
ah, indahnya kebersamaan
indahnya bila muka bertatap muka
tangan terulur salam
tapi bila itu tak dapat terwujud
izinkan ucapan ini mewakili permohonan maafku
Sahabat, mohon maaf lahir batin
Taqabalallahu minna wa minkum
Taqabbal yaa kariim
Met IeD yaaa ^_^
Salam,
Dyah
Sikap Peduli Lingkungan? Temukan jawabannya di Yahoo Answers!
- 4.
-
Betapa sulit saya memahami puisi Nirwan Dewanto
Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com wartax
Fri Oct 3, 2008 3:48 pm (PDT)
Betapa sulit saya memahami puisi Nirwan Dewanto
--------------------- --------- --------- --------
Oleh: Anwar Holid
Jantung Lebah Ratu (Himpunan Puisi)
Penulis: Nirwan Dewanto
Penerbit: GPU, 2008
Tebal: 94 hal.
ISBN: 978-979-22-3666-8
Seorang kawan menghadiahi Jantung Lebah Ratu, buku puisi karya Nirwan Dewanto (ND). Tentu saya senang. Dulu, persis saat buku itu terbit kira-kira pada bulan Mei, saya sangat antusias kapan kira-kira bisa baca, bahkan kalau bisa memilikinya. Rumah Buku, perpustakaan favorit saya, sebenarnya segera mengoleksi himpunan puisi tersebut, tapi entah kenapa saya tak sempat juga meminjamnya. Ternyata buku itu sedang dipinjam anggota lain ketika saya ingin membacanya. Seorang teman sealma mater ND yang saya tahu langsung beli buku itu saya tanya, seperti apa sih puisi-puisi dia? Dia menjawab samar, "Yah, begitulah. Khas Nirwan, agak-agak susah dipahami dan berbau filsafat." Sementara waktu kawan yang menghadiahi buku itu saya tanya kenapa memberikan buku itu, dia menjawab tanpa pretensi, "Hm... susah ya. Mungkin puisinya bukan selera saya. Kurang nikmat bacanya."
Nirwan Dewanto merupakan penulis dengan reputasi terkemuka di Indonesia. Dia menulis esai budaya dengan beragam subjek, termasuk kritik buku, menjadi salah satu eksponen posmodern paling awal di Indonesia, ikut mendirikan jurnal Kalam (yang merayakan posmodern secara besar-besaran), bergabung dengan Teater Utan Kayu (TUK), dan sudah menulis puisi sejak lama. Boleh dibantah, peristiwa yang membuat namanya melambung ialah ketika dia jadi salah satu pembicara kunci di Kongres Kebudayaan 1991; dia membawakan makalah berjudul Kebudayaan Indonesia: Pandangan 1991. Esai ini pula yang jadi andalan pada buku pertamanya, Senjakala Kebudayaan (Bentang, 1996)---sebuah buku yang kini sudah turun dari rak toko umum dan hanya bisa ditemui kembali di perpustakaan seperti Rumah Buku.
Namun harus disebut pula reputasi dia kadang-kadang membuat orang lain jengkel atau penasaran. Sebagai kritikus sastra, pilihannya kadang-kadang digugat, yang paling terkenal boleh jadi "Siapa Takut, Nirwan Dewanto?" oleh Richard Oh dan "Yth Tuan Nirwan" oleh Damhuri Muhammad---isinya kira-kira debat seputar kritik dan standardisasi penilaian karya sastra. Saya sendiri menganggap reputasi ND di Indonesia mirip dengan Michiko Kakutani di AS---kritikus buku The New York Times. Michiko dijuluki "kritikus yang paling ditakuti sedunia." Keberanian Michiko memuji atau mengecam buku membuat posisinya sering ekstrem. Sebagian penulis jengkel sekali pada Kakutani. Saya juga tahu satu-dua penyair jengkel sekali pada ND dan bahkan ada yang menggunakannya sebagai bahan olok-olok dalam puisi ciptaan mereka.
Saya lebih bisa mencerap beberapa esai ND daripada puisinya. Meski begitu, saya selalu kelelahan bila baca tulisan dia di Kalam, misalnya, meski kecenderungan itu hilang bila saya baca kolom atau resensinya. Saya merasa standar dia terhadap sastra atau buku tinggi sekali, dan itu mungkin membuat posisinya jadi terasa adi luhung. Lagi pula, tampaknya, puisinya pun lebih jarang dipublikasi media massa daripada esainya; dan bila kebetulan bertemu puisinya, saya lebih banyak bingung daripada bisa asyik menikmatinya. Bagi saya, dalam selintas baca, puisinya sulit dipahami dan kurang nikmat dibaca. Ini lain sekali bila saya bertemu dengan puisi Joko Pinurbo, misalnya. Kadang-kadang, sebagian puisi Joko Pinurbo mengambang dan sulit dipahami karena makna dan kosakatanya ambigu; tapi saya masih bisa merasakan samar-samar nuansa keindahan di sana. Dalam puisi ND yang sukar, saya bahkan langsung merasa gagal meraba sebenarnya apa yang dia ungkapkan.
Di dalam "Puisi dan Beberapa Masalahnya" (1993), Saini K.M. sudah memuji bakat dan kemampuan Nirwan Dewanto. Waktu kuliah di ITB, Nirwan Dewanto merupakan salah satu penyair muda yang puisinya mendapat perhatian Saini K.M. di Pertemuan Kecil Pikiran Rakyat. Kata Saini: "Nirwan Dewanto, dalam bentuk kesamar-samaran, memperlihatkan kemungkinan yang dapat diharapkan di masa depan. Dia tidak saja peka terhadap kehidupan batinnya, melainkan juga terhadap dunia (lahiriah) di luar dirinya. Sajaknya menyajikan renungan yang cenderung falsafi." Puisi Nirwan Dewanto yang dimaksud Saini berjudul "Agustus."
-*-
Jadi, kegirangan saya menerima buku puisi yang didesain dengan elok dan mencolok ini segera berubah jadi semacam bencana dan kejengkelan karena setelah membolak-balik ke sana-kemari, saya tak jua menemukan puisi yang enak atau bisa dipahami. Saya nyaris putus asa dan merutuk, karena tak kunjung ngerti, maksud dia menulis puisi itu apa? Hampir tak ada nikmat-nikmatnya. Jauh lebih nikmat bila saya baca puisi amatir kawan-kawan lama. Memang satu-dua puisinya ada yang cukup saya pahami atau cukup bisa saya rasakan keindahannya; tapi secara keseluruhan, bukunya merupakan himpunan puisi yang sukar.
Begitu baca puisi pembuka, Perenang Buta, saya seperti ditubruk oleh moncong pesawat terbang. Blas, buta sama sekali apa maksudnya. Betapa sulit saya mengira-ngira dia mau menulis tentang subjek apa. Seolah-olah ada batu karang yang begitu besar dan saya harus bisa mengangkatnya agar mampu beranjak dari sana dan segala sesuatu mengalir. Saya memaksakan lanjut ke puisi kedua, sama saja nasibnya. Rasanya ada yang mampat, "nggak bunyi." Seterusnya, sampai akhirnya saya kacau, mencari dari halaman sana-sini, berusaha menemukan puisi yang kira-kira bisa pahami atau nikmati.
Betapa susah menemukan frasa pada puisi-puisi yang bisa dengan mudah saya pahami sebagai sesama pengguna bahasa Indonesia. ND jauh lebih semangat menggunakan kokakata yang terasa asing, jarang digunakan dalam ungkapan sehari-hari, misalnya campuhan, zuhrah, bubu---bahkan tak terdaftar dalam Tesaurus Bahasa Indonesia karya Eko Endarmoko. Tiga frasa yang membagi himpunan puisi ini pun asing sekali, yaitu Biru Kidal, Kuning Silam, dan Merah Suam; bahkan makna tersirat ketiganya pun sulit sekali diraba apa maksudnya.
ND tampak sengaja cenderung memilih cara ungkap yang sulit dipahami dan berbelit-belit, misal:
Ia seperti hendak kembali
ke arah teluk, di mana putih layar
pastilah iri pada bola matanya.
Atau:
Lihat, betapa durinya melimpah ke luar mimpi, seperti hujan pagi.
Dengan cara seperti itu, mau bicara apa ND dengan puisi-puisinya?
ND menempuh cara yang sama sekali tidak populer dalam menulis puisi. Dia sengaja menggunakan bahasa adi luhung dan menyembunyikan makna serapat mungkin, malah seolah-olah ingin menaruh setinggi mungkin dari jangkauan penafsiran para pembaca. Ada kesan dia ingin menyimpan puisi-puisi itu sebagai rahasia yang sulit dipecahkan maknanya baik oleh para pembaca awam maupun kritikus ahli. Dia sengaja menyulitkan pembaca. Hasan Aspahani, seorang penyair produktif, berusaha memahami puisi-puisi ND dalam rangkaian esai cukup panjang: Tiga Belas Cara Saya Membaca Sajak Nirwan. Hasilnya, dia bahkan berhenti pada cara kesepuluh. Paragraf terakhir di esai kesepuluhnya, Hasan menulis: "Bagi pembaca yang suka kerumitan mungkin mengasyikkanlah menebak-nebak apa maunya sajak itu. Bagi saya, tidak. Ini sajak melelahkan. Dan saya kesal karena perburuan saya sepertinya sia-sia. Tapi, bukankah Nirwan sudah mewanti-wanti agar pembaca jangan berburu lambang dalam sajaknya?"
Via email, Saut Situmorang, penyair asal Yogyakarta yang baru-baru ini menerbitkan buku puisi Otobiografi, mengomentari buku Nirwan begini: "Dia memilih mana yang kira-kira akan membuat pembacanya tahu kalau dia baru saja habis baca sajak-sajak orang lain."
Karena saya langsung kesulitan membaca buku puisi itu, seorang teman yang sama-sama pernah jadi ketua Grup Apresiasi Sastra (GAS) ITB seperti ND, menanggapi: "Komentar kamu mirip orang yang ngomel pada lukisan Picasso tentang wanita cantik. Kotak-kotak nggak karuan kok dibilang wanita cantik?! Enakan melihat karya Basuki Abdullah... begitu ya. Saya rasa Nirwan mencoba menggunakan metafora baru, dengan latar belakang bacaannya tentang negeri Amerika Latin, sejarah bangsa-bangsa, dan seterusnya. Mungkin terasa asing buat imajinasi kita. Tapi ya nikmati saja kalau ada metaforanya yang enak atau kata-kata yang unik."
Ajakan yang persuasif sebenarnya. Dalam sajak, kita berharap mendapat inti makna yang lebih sensitif dibandingkan membaca prosa atau berita. Boleh jadi karena ada proses internalisasi di sana. Para penyair memiliki ruang yang lebih sempit untuk menaruh kata-katanya demi membangun makna. Dibandingkan esais sekalipun, pilihannya kurang leluasa. Dia harus lebih hati-hati memutuskan kata yang dipilih. Tapi bila hasilnya menyulitkan sebagian pembaca, apa yang sebaiknya dilakukan?
Mari kita mulai dari orang yang mula-mula mengomentari buku puisi Nirwan. Melanie Budianta, seorang ilmuwan sastra, berpendapat bahwa puisi Nirwan merupakan sehamparan momen estetika. Menurut Melanie, buku Nirwan ini berusaha memperluas potensi kata, sensasi imajinasi dan nuansa makna.
Berbeda dengan penyair yang kerap mengejar imajinasi batin, menerangkan idealisme, atau membangun suasana, Nirwan banyak bicara tentang binatang, tetumbuhan, juga benda-benda mati. Pilihan subjek ini tampak ajaib sekaligus menantang. Di dunia binatang, dia bicara tentang kunang-kunang, ubur-ubur, cumi-cumi, harimau, semut, ular, lembu, kucing persia, anjing, burung hantu, keledai; di dunia tetumbuhan dia menulis tentang apel, semangka, putri malu, nenas, makanan, kopi, mawah, garam; tentang benda mati dia bicara tentang peniti, kain, kancing, akuarium, gerabah, patung, bubu, biola, selendang, bayonet, lonceng. Subjek itu sangat aneh bila dibandingkan penyair yang gemar bicara cinta atau romantisme. Tapi bukan pula Nirwan anti membicarakan perasaannya, sebab dia menyisakan ruang untuk menulis tentang puisinya (Semu) juga tentang musim gugur dalam dua belas rangkaian haiku yang imajinatif (Dua Belas Kilas Musim Gugur.)
Pemikir Islam Ulul Abshar-Abdalla, menyatakan bahwa Nirwan berusaha membiarkan benda-benda dan peristiwa mengalir lewat dirinya, menjadi sebentang sajak yang mirip cangkang telur putih dan kabur. Dengan begitu, boleh jadi sajak Nirwan sebenarnya rapuh karena sudah berusaha menetaskan kata sebagai makna.
Baik setelah membaca urut dan membolak-balik, dari ke 46 puisi itu saya hanya menemukan tiga sajak yang terasa paling mudah untuk dimasuki, yaitu Kain Sigli, ode tentang keindahan kain dari sebuah daerah di Aceh; Kopi, ode tentang kenikmatan minum kopi; dan Dua Belas Kilas Musim Gugur, ode ala haiku tentang musim gugur. Sisanya saya merasakan persis yang dikhawatirkan Enin Surpiyanto terhadap puisi bebas, yakni saya menghadapi kabut kata dan kalimat yang sulit saya cerna untuk sekadar beroleh kenikmatan kata dan bahasa.
-*-
Setelah berbagi kesulitan membaca puisi Nirwan Dewanto, saya menaruh buku itu di antara himpitan buku lain dalam rak, entah kapan lagi saya akan membukanya. Jelas saya gentar, lantas teringat komentar Farid Gaban tentang tulisan-tulisan sulit karya sejumlah cendekiawan Indonesia. Kata dia: Tulisan itu mengandung ide yang bagus dan jarang dibicarakan, namun ide yang bagus itu ditulis dengan bahasa yang sulit dipahami orang awam. Buku Nirwan Dewanto boleh jadi salah satu buku paling sulit yang pernah saya baca. Tapi untunglah, seorang kawan mengirim pesan, "Tax, apa boleh pinjam buku Nirwan?" Wah... tak sabar saya ingin mengirim buku itu kepadanya.[]
Anwar Holid, eksponen TEXTOUR, Rumah Buku Bandung, blogger @ http://halamanganjil.blogspot. com
Anwar Holid, penulis & penyunting, eksponen TEXTOUR, Rumah Buku.
Kontak: wartax@yahoo.com | (022) 2037348 | 08156140621 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141
Sudilah mengunjungi link ini, ada lebih banyak hal di sana:
http://www.goethe.de/forum- buku
http://www.republika.co.id/koran. asp?kat_id= 319
http://www.rukukineruku.com
http://ultimusbandung.info
http://www.gramedia.com
http://www.mizan.com
http://halamanganjil.blogspot. com
Come away with me and I will write you
---© Norah Jones
- 5a.
-
Re: Aku, Lintang, dan Laskar Pelangi
Posted by: "margo widilaksono" magrounj@yahoo.com magrounj
Fri Oct 3, 2008 9:02 pm (PDT)
wah film ini kereen abis, salah satu yang film bermutu yang hadir di Indonesia. ada satu hal yang menarik dari film ini bagi saya. mengajak semua orang menjadi guru. Berusaha untuk lebih banyak memberi daripada menerima.
pokoknya TOP BGT deehh, yang belum nonton buruan dehh sayang banget. dan bagus juga bawa keluarga khususnya anak - anak tuk belajar memotivasi merka tuk giat belajar.
yang 2 kalie nonton laskar pelangi tuk lebih memahami isi makna film tersebut
dan pada akhirnya memberikan sebuah aspresiasi tertinggi tuk film ini.
M@r6o
----- Original Message ----
From: Bu CaturCatriks <punya_retno@yahoo.com >
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Sent: Friday, October 3, 2008 11:45:57 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: Aku, Lintang, dan Laskar Pelangi
saya sering menganalogikan hidup ini spt perjalanan mengumpulkan
kepingan puzzle.
tentu ada banyak pertanyaan, saat ada beberapa keping yg tampak tak
pas dgn pola gambar besar--yg saya kira--hampir jadi
ada beberapa titik kekecewaan, kala keping2 puzzle yg saya harapkan
bisa melengkapi sejumlah sudut ternyata tak juga saya temukan.
namun, dgn bersahabat bersama waktu,
saya akhirnya bisa melihat, bahwa
gambar besar itu bukanlah ciptaan saya.
gambar besar itu adalah ciptaanNya,
dgn penuh cinta dan kasihNya
bahwa hidup ini mungkin tak melulu utk mencari keping puzzle yg saya
harapkan,
atau melengkapi gambar besar yg ada di kepala saya
namun,
perjalanan panjang utk melengkapi gambar besar ciptaanNya
dan saat melihat lagi ke belakang,
semua persimpangan, semua kepingan puzzle tak pas,
semua petunjuk arah yg saya temukan,
seketika punya tujuannya masing2.
"dan semua keping puzzle itu berjatuhan di tempatnya... "
-retno-
--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "inga_fety" <inga_fety@. ..>
wrote:
>
> Mas galih, sepakat, hidup adalah memilih. kadang kita berhadapan
> dengan pilihan yang sulit dan kadang orang-orang memandang kita
> memilih hal yang salah. Tapi, percayalah selama pilihan itu tumbuh
> dari sebuah hati nurani, kita telah memilihi yang benar.
> Itu yang aku dan suami yakini...
>
>
> salam,
> fety
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "ketik_galih"
> <ketik_galih@ > wrote:
> >
> > Laskar pelangi takkan terikat waktu....
> > Bebaskan mimpimu diangkasa
> > Warnai bintang di jiwa...
> >
> > Akhirnya aku menjadi salah satu orang dari deretan penonton
> pemutaran
> > film Laskar Pelangi. Film yang kehadirannya cukup dinanti-nanti oleh
> > para pembaca buku yang ditulis oleh Andrea Hirata itu, termasuk
> > diriku. Sebuah buku yang cukup fenomenal yang telah memberikan
> > pancaran sinar bagi pembacanya.
> >
> > Setelah menunggu satu jam akhirnya layar besar itu berdiri dengan
> > tegak dihadapanku. Detik-detik berlalu membawa putaran proyektor
> untuk
> > secara perlahan menampilkan gambar-gambar yang akan bercerita
> tentang
> > sebuah perjuangan dan tekad. Aku pun dibuat tidak bergeming selama
> > kurang lebih dua jam. Tawa, decak kagum, simpati menjadi bagian dari
> > ekspresi yang aku pancarkan selama menonton film itu.
> >
> > Lintang, ya, dialah yang menjadi sosok inspirasi dari film ini.
> > Kesungguhan dan keuletannya dalam mewujudkan mimpi yang ketika itu
> > hampir sirna di tanah Blitung. Ada satu sikap yang sampai saat ini
> > masih aku ingat dan aku jadikan pelajaran bagi hidupku. Yaitu ketika
> > Lintang memutuskan untuk berhenti sekolah karena kondisi hidupnya
> yang
> > telah menyedutkannya pada dua pilihan, sekolah atau menjadi kepala
> > keluarga bagi adik-adiknya selepas ayahnya meninggal. Ketika
> > meninggalkan bangku sekolah yang sebenarnya akan menjadi gerbang
> > pembuka bagi setiap mimpi-mimpinya aku melihat Lintang bersikap
> > realistis dengan kenyataan yang ada. Jujur aku bangga dengan
> keputusan
> > yang diambil Lintang meski hal itu banyak disesalkan oleh Ikal dan
> > teman-temannya.
> >
> > Lintang menjadi sebuah lilin kala itu. Dia rela membakar satu
> persatu
> > mimpi yang telah disusunnya demi mimpi adik-adiknya. Namun meski
> > demikian jiwa yang tegar selalu ditunjukkan oleh Lintang.
> >
> > Aku memang bukan Lintang. Tapi aku cukup merasakan ketika harus
> > menutup rapat pintu yang akan mengantarkan setiap helai mimpi yang
> > sudah mulai bersemi. Di usia yang sangat muda Lintang dihadapkan
> pada
> > keadaan yang seharusnya tidak dia rasakan. Lagi, aku cukup mengerti
> > ketika Lintang mengambil keputusan yang sangat berat itu. Ketika
> harus
> > menggantungkan mimpi-mimpinya dan menggantikannya dengan yang lebih
> > realistis dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
> >
> > Aku memang bukan Lintang. Tapi kami dihadapkan pada kondisi yang
> > nyaris sama, mungkin hanya perbedaan masa dan usia. Jika Lintang
> masih
> > duduk di bangku sekolah dasar ketika ayahnya meninggal sedangkan aku
> > di usia 23 tahun, aku lebih dewasa tentunya. Namun kami menghadapi
> > kenyataan itu ketika bibit mimpi kami sedang bersemi. Lintang baru
> > saja memenangkan lomba cerdas cermat yang telah membawa dirinya
> > menjadi sosok brilian sedangkan aku baru saja 3 bulan menikmati
> > predikat baru sebagai seorang pekerja. Sekian banyak mimpi kala itu
> > yang telah aku susun.
> >
> > Peristiwa itu membuat Lintang dan aku untuk bersikap rasional dan
> > bijak terhadap mimpi-mimpi yang telah kami susun. Tidaklah mungkin
> > Lintang mengejar Sorbone University sementara hidup adik-adiknya
> akan
> > terlantar. Tidaklah mungkin aku mengejar gelar S2 sementara terdapat
> > ibu dan adik-adiku yang harus dinafkahi. Akhirnya merekalah yang
> > Lintang dan aku pilih. Aku simpan sementara rencana-rencana masa
> depan
> > yang sudah aku susun. Secara teratur aku kembali memetakan
> > rencana-rencana yang lebih realistis dan lebih memihak pada
> keluarga.
> >
> > Cemburu itu terkadang muncul ketika mereka sudah mulai menuju
> > kemapanan yang sebenarnya dapat aku raih pula jika saja arah takdir
> > itu tidak bergeser. Mungkin Lintang sudah berada di Sorbone asyik
> > berkutat dengan buku-buku dan para pengajar terhebat. Mungkin aku
> > sudah mulai dapat menikmati istana mungilku dan tidak lama kemudian
> > menghadapi acara wisuda untuk yang kedua kali, atau bahkan seorang
> > bidadari sudah berada di sampingku.
> >
> > Sebuah kondisi yang cukup sulit. Tapi aku lebih beruntung dari
> Lintang
> > dengan gelar sarjana yang aku peroleh dan pekerjaan yang sudah aku
> > dapat. Tapi Lintang, apalah yang bisa dilakukan oleh anak sekolah
> > dasar yang tidak tamat untuk mencari nafkah buat keluarganya. Tapi
> > Lintang lebih mempunyai kekuatan daripada aku. Kekuatan yang membuat
> > kepalanya tetap tegap. Bahkan kekuatannya dapat menular kepada
> > teman-temannya termasuk diriku.
> >
> > Hidup memang untuk memilih. Bagiku pertarungan antara keegoisan dan
> > kebijakan. Lintang harus memilih begitu pula dengan aku. Jika
> Lintang
> > memilih mereka begitu pula diriku. Satu lagi pesan yang aku dapat,
> > kali ini dari bapak kepala sekolah. Sebuah nasihat yang membakar
> > kembali semangatku. Hidup itu adalah banyak memberi bukan banyak
> > menerima. Ya, Lintang telah memberikan hidupnya demi adak-adiknya.
> Aku
> > pun akan memberikan hidupku untuk keluargaku.
> >
> > Mimpi adalah kunci
> > untuk kita menaklukan dunia
> > berlarilah tanpa lelah
> > sampai engkau meraihnya
> >
> > Laskar.... pelangi...
> > takkan terikat... waktu....
> > Bebaskan mimpimu diangkasa
> > Warnai bintang di jiwa...
> >
> > Menarilah dan terus tertawa
> > walau dunia tak seindah surga
> > bersyukurlah pada Yang Kuasa
> > cinta kita di dunia....
> > selamanya
> >
> > Cinta kepada hidup
> > memberikan senyuman abadi
> > walau hidup kadang tak adil
> > tapi cinta lekang di kita...
> >
> > Laskar.... pelangi.....
> > takkan terikat.... waktu....
> > jangan berhenti.... mewarnai....
> > jutaan mimpi di bumi...
> >
> > Menarilah dan terus tertawa
> > walau dunia tak seindah surga
> > bersyukurlah pada Yang Kuasa
> > cinta kita di dunia....
> > Selamanya
> >
>
- 6.
-
(catcil) *SEROJA UNTUK SEORANG IKAL
Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com paman_sam2
Sat Oct 4, 2008 12:30 am (PDT)
*SEROJA UNTUK SEORANG IKAL
Fiyan Arjunhttp://sebuahrisalah. ym:paman_sam2multiply. comid
Mengapa kau bermenung
Oh adik berhati binggung
Lupakan saja asmara
Pada asmara...
Lupakan saja asmara
Pada asmara... (SerojaS.Effendi)
Sudah
dua kali saya menyaksikan jalan cerita film karya besutan sineas muda
yang patut diacungi empat jempol ini. Dua tangan jempol saya dan dua
jempol lagi .Oya, kamu yang sedang baca tulisan saya ini dan juga
yang tidak setuju dengan tulisan saya sebelumnya saya pinjam dua jempol
tangannya dulu ya untuk tanda applause film besutan sutradara muda ini.
Sutradara muda bernama Riri Reza ini.
Oya, pertama saya menonton film Laskar Pelangi the movie
ini seperti janji yang saya utarakan pada tulisan saya terdahulu. Usai
Lebaran saya baru menyaksikannya. Dan hal itu pun saya terkabul. Saya
bersama keponakan saya menyaksikan film itu dan yang kedua kalinya saya
mendapatkan bonus dari seorang kawan. Saya dapat nonton tiket gratis
untuk film itu lagi. Jadi dua kali saya benar-benar mengikuti jalan
cerita film itu. Dan hingga saya jadi hafal diluar kepala baik dari
alur cerita, plot, setting, karakter sampai para tokoh-tokohnya serta
ending film tersebut.
Sungguh benar-benar membuat saya kagum plus bangga dengan kebangkitan film Indonesia yang dahulu mati suri. Kini telah menjadi tuan rumahnya sendiri. Itu terlihat ketika saya datang ke bioskop 21 (baca:twentyone)masih
di wilayah Jakarta Selatan. Di sana terpampang dengan manja poster-poster film buatan negeri anak bangsa Indonesia. Ada film Barbi3 (yang sudah saya tonton) film ini di lakonkan oleh Titi Kamal (ini mantan saya lhoJ) dan Desta 80's (baca:eighties), film Cinlok di lakonkan oleh Tora Sudiro, sama mantan saya lagi nihJ Luna Maya plus Tukul Arwana (kembali ke laptop!), film Chika dilakonkan oleh para pendatang baru Muhammad
Fardhan dan Sharon Jessica dan terakhir film Suami-suami Takut Istri the movie dilakonkan oleh Sarah Azhari, Rahma Azhari plus Alexandra Gottardo dll. (Oya, mereka juga mantan-mantan saya juga lhoJ). Akhirnya perfilman Indonesia kembali lagi dengan subur.
Oya,
mengenai film Laskar Pelangi the movie ini ada satu tokoh yang membuat
saya tergelitik bahkan sekaligus merenung. Nama tokoh yang dilakonkan
oleh pemain baru dan sangat muda belia ini di perfilman Indonesiadengan
melakonkan menjadi seorang anak asli penduduk perkampungan Belitong
yang pandai membuat syair-syair indah serta merajut cinta monyet
terhadap anak perempuan pedagang toko kelontong di kota Mangar. Perempuan berwajah cantik dan juga membuat
tokoh utama film ini termehek-mehek terhadap cinta. Merana karena
cinta. Ialah si anak penduduk asli perkampungan Belitong, Ikal, si
pemeran utama di film itu. Ia begitu tergila-gila terhadap cinta dan
menaruh hati kepada lawan mainnya, Alieng. Anak perempuan pedagang toko
kelontong di kota Mangar. Namun sayang cintanya dibawah pergi oleh Allieng ke Jakarta untuk membantu sepupunya di kota itu. Tinggallah ia meratap dan merenung karena cinta.
Ya,
begitulah dampak dari cinta. Cinta membuat ia merana dan merenung.
Karena cinta pula ia merasakan hidupnya tak bertepi. Cinta yang ia
titipkan oleh anak gadis bermata sipit dan berwajah oriental itu tak
terjawab. Yang ada hanya tinggal kenangan yang diberikan olehnya berupa
kotak kaleng bergambar menara Eiffel dan puisi-puisi yang ia buat serta benda-benda yang mengingatkan akan pujaannnya itu, Alieng. Ada
sebuah sekotak kapur tulisyang telah mengawali kisah cinta monyet
terhadap anak gadis tersebut ditambah bunga-bunga cinta. Semua itu
berkaitan dengan pujaan hatinya. Sungguh cinta membuat ia merana.
Cinta Ya, cinta Cinta begitu dahsyat dampaknya. Sungguh Agung Tuhan
menciptakan rasa kasih itu ke semua hamba-hambaNya di sanubari yang
suci.
Hingga
hal ini lagi-lagi mengingatkan saya pada syair-syair Khalil Gibran yang
pernah membuat saya menjadi pemenang lomba menulis surat cinta di medio Februari 2008 lalu ketika salah satu media on-line
di dunia maya mengadakan lomba tersebut. Dan sayalah yang menjadi salah
satu pemenangnya walau hanya pemenang harapan tiga saja. Tapi itu sudah
membuktikan bahwa betapa dasyatnya syair-syair itu untuk saya Begitu
pula syair-syair yang dituliskan oleh seorang Ikal, pemeran utama dalam
film itu. Dan inilah syair-syair karya Kahlil Gibran yang membuat saya
kagum halmya seperti syair-syair Ikal yang diberikan kepada Alieng. Ya,
walau tak sebanding seindah Kahlil Gibran namun syair-syair yang
ditulis oleh Ikal membuat saya merenung pula.
Ikutilah cinta kalau dia memanggilmu.
Sekalipun kau harus menempuh jalan yang terjal dan kasar.
Pasrahkan dirimu padanya kalau dia memelukmu.
Kendati barangkali pedang-pedang yang tersembunyi.
Dibalik sayap-sayapnya.
Akan melukaimu.
Cinta akan menyematkan mahkota dan menyalibmu.
Meyemaikan dan mematahkan.
Menaikanmu menuju ujung-ujung rantingmu.
Yang lentur gemulai.
Dan menggiringmu ke wajah matahari.
Mungkin
seperti itulah kalau saya mengalami cinta monyet di masa-masa
kanak-kanak. Halnya si Ikal di perkampungan Belitong. Tapi sayangnya
saya dalam kehidupan sesungguhnya tak seromnatis dan sesentimentil si
Ikal. Ia bisa membuat syair-syair indah terhadap lawan jenisnya dan
pandai menyusun kalimat-kalimat bisa menjadi sakti untuk si Alieng.
Pujaannya itu. Kalau saya? Mungkin hanya bisa membuat tulisan-tulisan
kacangan seperti ini! Namun hal itu tak membuat saya surut untuk lebih
banyak belajar lagi tentang cinta. Cinta hakiki. Baik cinta terhadap
sesama maupun juga cinta terhadap sang Khalik. Agar cinta tak membuat
saya merana dan termenung. Memikirkan sang pujaan. Halnya si Ikal
dengan serojanya.*(fy)
Mari menyusun seroja
Bunga seroja ah... ah...
Hiasan sanggul remaja
Puteri remaja ah... ah...
Rupa yang elok
Di manja jangan dimanja ah... ah...
Puja lah ia sekadar
Oh sekadar saja
Keterangan:
*)Seroja (Nelumbo nucifera Gaertn.) adalah spesies tanaman air perenial dari genus Nelumbo (Lotus) yang berasal dari India. Di Indonesia, tanaman ini juga sering disebut Teratai yang sebenarnya merupakan genus Nymphaea. Seroja pernah dikenal dengan nama binomial Nelumbium speciosum (Willd.) atau Nymphaea nelumbo.
Tangkai berbentuk tabung yang kosong di tengahnya untuk jalan lewat udara. Daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rimpang yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tinggi tanaman sekitar satu meter hingga satu setengah meter.
Daun
tumbuh ke atas, tinggi di atas permukaan air. Daun berbentuk bundaran
penuh tanpa potongan, bergelombang di bagian tepi, dengan urat daun
berkumpul ke tengah daun. Diameter daun dapat mencapai 60 cm. Permukaan
daun mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun membentuk butiran air.
Bunga
dengan diamater sampai 20 cm. berwarna putih bersih, kuning atau merah
jambu, keluar dari tangkai yang kuat menjulang di atas permukaan air.
Bunga mekar di bulan Juli hingga Agustus.
Ada beberapa jenis kultivar untuk Seroja dengan bentuk dan warna bunga yang beragam. Lotus (genus Nelumbo) merupakan lambang negara India. (sumber internet)
- 7a.
-
Bls:Aku, Lintang, dan Laskar Pelangi--bwat My Bro Galih
Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbang
Sat Oct 4, 2008 12:54 am (PDT)
bersyukurlah Bro ente bisa mengejar Sarjana
daripada ane yang harus mulai dari nol untuk melanjutkan jenjang tsb
karena dengan ilmu orang tak bisa menyempelekan sebarang orang!
hanya dengan sebelah mata!
doain ane bisa seperti ente Bro mengejar gelar tersebut dengan ikhtiar ane!
minta doanya ya!
sukses selalu untu ente Bro ya!
--- Pada Jum, 3/10/08, Retno Arum Palupi <retnoarum_palupi@yahoo.com > menulis:
Dari: Retno Arum Palupi <retnoarum_palupi@yahoo.com >
Topik: [sekolah-kehidupan] Re: Aku, Lintang, dan Laskar Pelangi
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Tanggal: Jumat, 3 Oktober, 2008, 12:23 AM
udah ada nov..di MM atau di gaiant bekasi juga..
tadi siang juga udah nonton laskar pelangi....yg nonton gak kan
nyesel...coz memang sarat dengan makna yg bisa diambil hikmah serta
pelajaran didalamnya.. .
seperti persahabatan, tekad dalam perjuangan kehidupan,
benar kata mas galih...ada kalimat yg patut dicermati bahwa Hidup
itu adalah banyak memberi bukan banyak menerima
--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "novi_ningsih"
<novi_ningsih@ ...> wrote:
>
> Ulasan yang menarik :)
>
> sebenernya hampir aja mau meneteskan air mata, tapi... ga jadi,
deh,
> kalo ga bikin tambah pilek :D
>
>
> Ditinggal kepala keluarga dalam sebuah keluarga memang berat,
> beraaaaaat banget.... Alhamdulillah, aku punya ibu dan kakak yang
> hebat-hebat dan selalu jadi inspirasi hidupku dan tentunya seorang
> bapak, yang hingga kini masih ingin aku teruskan mimpi-mimpinya. ...
>
> Selangkah, dua langkah, Pak... moga aku bisa... aamiin
>
> ngutip perkataan Arai, ah
> "Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu"
>
>
> Hihihi, jadi ga nyambung gini, ya :D
>
>
> Kalau gitu, semangat deh
> SEMANGAAAAAAAAAAT ;)
>
>
> salam
>
>
> Novi
> yang harus bersabar untuk nonton Laskar Pelangi
> btw, galih nonton di MM atau di mall bekasi? :D
>
> udeh ada belum ya di MM :D
>
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "ketik_galih"
> <ketik_galih@ > wrote:
> >
> > Laskar pelangi takkan terikat waktu....
> > Bebaskan mimpimu diangkasa
> > Warnai bintang di jiwa...
> >
> > Akhirnya aku menjadi salah satu orang dari deretan penonton
pemutaran
> > film Laskar Pelangi. Film yang kehadirannya cukup dinanti-nanti
oleh
> > para pembaca buku yang ditulis oleh Andrea Hirata itu, termasuk
> > diriku. Sebuah buku yang cukup fenomenal yang telah memberikan
> > pancaran sinar bagi pembacanya.
> >
> > Setelah menunggu satu jam akhirnya layar besar itu berdiri dengan
> > tegak dihadapanku. Detik-detik berlalu membawa putaran proyektor
untuk
> > secara perlahan menampilkan gambar-gambar yang akan bercerita
tentang
> > sebuah perjuangan dan tekad. Aku pun dibuat tidak bergeming
selama
> > kurang lebih dua jam. Tawa, decak kagum, simpati menjadi bagian
dari
> > ekspresi yang aku pancarkan selama menonton film itu.
> >
> > Lintang, ya, dialah yang menjadi sosok inspirasi dari film ini.
> > Kesungguhan dan keuletannya dalam mewujudkan mimpi yang ketika
itu
> > hampir sirna di tanah Blitung. Ada satu sikap yang sampai saat
ini
> > masih aku ingat dan aku jadikan pelajaran bagi hidupku. Yaitu
ketika
> > Lintang memutuskan untuk berhenti sekolah karena kondisi
hidupnya yang
> > telah menyedutkannya pada dua pilihan, sekolah atau menjadi
kepala
> > keluarga bagi adik-adiknya selepas ayahnya meninggal. Ketika
> > meninggalkan bangku sekolah yang sebenarnya akan menjadi gerbang
> > pembuka bagi setiap mimpi-mimpinya aku melihat Lintang bersikap
> > realistis dengan kenyataan yang ada. Jujur aku bangga dengan
keputusan
> > yang diambil Lintang meski hal itu banyak disesalkan oleh Ikal
dan
> > teman-temannya.
> >
> > Lintang menjadi sebuah lilin kala itu. Dia rela membakar satu
persatu
> > mimpi yang telah disusunnya demi mimpi adik-adiknya. Namun meski
> > demikian jiwa yang tegar selalu ditunjukkan oleh Lintang.
> >
> > Aku memang bukan Lintang. Tapi aku cukup merasakan ketika harus
> > menutup rapat pintu yang akan mengantarkan setiap helai mimpi
yang
> > sudah mulai bersemi. Di usia yang sangat muda Lintang dihadapkan
pada
> > keadaan yang seharusnya tidak dia rasakan. Lagi, aku cukup
mengerti
> > ketika Lintang mengambil keputusan yang sangat berat itu. Ketika
harus
> > menggantungkan mimpi-mimpinya dan menggantikannya dengan yang
lebih
> > realistis dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
> >
> > Aku memang bukan Lintang. Tapi kami dihadapkan pada kondisi yang
> > nyaris sama, mungkin hanya perbedaan masa dan usia. Jika Lintang
masih
> > duduk di bangku sekolah dasar ketika ayahnya meninggal sedangkan
aku
> > di usia 23 tahun, aku lebih dewasa tentunya. Namun kami
menghadapi
> > kenyataan itu ketika bibit mimpi kami sedang bersemi. Lintang
baru
> > saja memenangkan lomba cerdas cermat yang telah membawa dirinya
> > menjadi sosok brilian sedangkan aku baru saja 3 bulan menikmati
> > predikat baru sebagai seorang pekerja. Sekian banyak mimpi kala
itu
> > yang telah aku susun.
> >
> > Peristiwa itu membuat Lintang dan aku untuk bersikap rasional dan
> > bijak terhadap mimpi-mimpi yang telah kami susun. Tidaklah
mungkin
> > Lintang mengejar Sorbone University sementara hidup adik-adiknya
akan
> > terlantar. Tidaklah mungkin aku mengejar gelar S2 sementara
terdapat
> > ibu dan adik-adiku yang harus dinafkahi. Akhirnya merekalah yang
> > Lintang dan aku pilih. Aku simpan sementara rencana-rencana masa
depan
> > yang sudah aku susun. Secara teratur aku kembali memetakan
> > rencana-rencana yang lebih realistis dan lebih memihak pada
keluarga.
> >
> > Cemburu itu terkadang muncul ketika mereka sudah mulai menuju
> > kemapanan yang sebenarnya dapat aku raih pula jika saja arah
takdir
> > itu tidak bergeser. Mungkin Lintang sudah berada di Sorbone asyik
> > berkutat dengan buku-buku dan para pengajar terhebat. Mungkin aku
> > sudah mulai dapat menikmati istana mungilku dan tidak lama
kemudian
> > menghadapi acara wisuda untuk yang kedua kali, atau bahkan
seorang
> > bidadari sudah berada di sampingku.
> >
> > Sebuah kondisi yang cukup sulit. Tapi aku lebih beruntung dari
Lintang
> > dengan gelar sarjana yang aku peroleh dan pekerjaan yang sudah
aku
> > dapat. Tapi Lintang, apalah yang bisa dilakukan oleh anak sekolah
> > dasar yang tidak tamat untuk mencari nafkah buat keluarganya.
Tapi
> > Lintang lebih mempunyai kekuatan daripada aku. Kekuatan yang
membuat
> > kepalanya tetap tegap. Bahkan kekuatannya dapat menular kepada
> > teman-temannya termasuk diriku.
> >
> > Hidup memang untuk memilih. Bagiku pertarungan antara keegoisan
dan
> > kebijakan. Lintang harus memilih begitu pula dengan aku. Jika
Lintang
> > memilih mereka begitu pula diriku. Satu lagi pesan yang aku
dapat,
> > kali ini dari bapak kepala sekolah. Sebuah nasihat yang membakar
> > kembali semangatku. Hidup itu adalah banyak memberi bukan banyak
> > menerima. Ya, Lintang telah memberikan hidupnya demi adak-
adiknya. Aku
> > pun akan memberikan hidupku untuk keluargaku.
> >
> > Mimpi adalah kunci
> > untuk kita menaklukan dunia
> > berlarilah tanpa lelah
> > sampai engkau meraihnya
> >
> > Laskar.... pelangi...
> > takkan terikat... waktu....
> > Bebaskan mimpimu diangkasa
> > Warnai bintang di jiwa...
> >
> > Menarilah dan terus tertawa
> > walau dunia tak seindah surga
> > bersyukurlah pada Yang Kuasa
> > cinta kita di dunia....
> > selamanya
> >
> > Cinta kepada hidup
> > memberikan senyuman abadi
> > walau hidup kadang tak adil
> > tapi cinta lekang di kita...
> >
> > Laskar.... pelangi.....
> > takkan terikat.... waktu....
> > jangan berhenti.... mewarnai....
> > jutaan mimpi di bumi...
> >
> > Menarilah dan terus tertawa
> > walau dunia tak seindah surga
> > bersyukurlah pada Yang Kuasa
> > cinta kita di dunia....
> > Selamanya
> >
>
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ - 7b.
-
Re: Bls:Aku, Lintang, dan Laskar Pelangi--bwat My Bro Fiyan
Posted by: "ketik_galih" ketik_galih@yahoo.co.id ketik_galih
Sat Oct 4, 2008 2:54 am (PDT)
I wish the best for you pokoknyamah.
Titel bukanlah ukuran kesuksesan manusia.
Terus belajar untuk menjadi bernilai dan
berguna itulah yang akan membuat diri kita
dihargai.
Sukses juga buat ente bro
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , bujang kumbangcom
<bujangkumbang@...> wrote:
>
> bersyukurlah Bro ente bisa mengejar Sarjana
> daripada ane yang harus mulai dari nol untuk melanjutkan jenjang
tsb
> karena dengan ilmu orang tak bisa menyempelekan sebarang orang!
> hanya dengan sebelah mata!
> doain ane bisa seperti ente Bro mengejar gelar tersebut dengan
ikhtiar ane!
> minta doanya ya!
> sukses selalu untu ente Bro ya!
>
> --- Pada Jum, 3/10/08, Retno Arum Palupi <retnoarum_palupi@...>
menulis:
> Dari: Retno Arum Palupi <retnoarum_palupi@...>
> Topik: [sekolah-kehidupan] Re: Aku, Lintang, dan Laskar Pelangi
> Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> Tanggal: Jumat, 3 Oktober, 2008, 12:23 AM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> udah ada nov..di MM atau di gaiant bekasi juga..
>
> tadi siang juga udah nonton laskar pelangi....yg nonton gak kan
>
> nyesel...coz memang sarat dengan makna yg bisa diambil hikmah
serta
>
> pelajaran didalamnya.. .
>
> seperti persahabatan, tekad dalam perjuangan kehidupan,
>
>
>
> benar kata mas galih...ada kalimat yg patut dicermati bahwa Hidup
>
> itu adalah banyak memberi bukan banyak menerima
>
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "novi_ningsih"
>
> <novi_ningsih@ ...> wrote:
>
> >
>
> > Ulasan yang menarik :)
>
> >
>
> > sebenernya hampir aja mau meneteskan air mata, tapi... ga jadi,
>
> deh,
>
> > kalo ga bikin tambah pilek :D
>
> >
>
> >
>
> > Ditinggal kepala keluarga dalam sebuah keluarga memang berat,
>
> > beraaaaaat banget.... Alhamdulillah, aku punya ibu dan kakak yang
>
> > hebat-hebat dan selalu jadi inspirasi hidupku dan tentunya
seorang
>
> > bapak, yang hingga kini masih ingin aku teruskan mimpi-
mimpinya. ...
>
> >
>
> > Selangkah, dua langkah, Pak... moga aku bisa... aamiin
>
> >
>
> > ngutip perkataan Arai, ah
>
> > "Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu"
>
> >
>
> >
>
> > Hihihi, jadi ga nyambung gini, ya :D
>
> >
>
> >
>
> > Kalau gitu, semangat deh
>
> > SEMANGAAAAAAAAAAT ;)
>
> >
>
> >
>
> > salam
>
> >
>
> >
>
> > Novi
>
> > yang harus bersabar untuk nonton Laskar Pelangi
>
> > btw, galih nonton di MM atau di mall bekasi? :D
>
> >
>
> > udeh ada belum ya di MM :D
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "ketik_galih"
>
> > <ketik_galih@ > wrote:
>
> > >
>
> > > Laskar pelangi takkan terikat waktu....
>
> > > Bebaskan mimpimu diangkasa
>
> > > Warnai bintang di jiwa...
>
> > >
>
> > > Akhirnya aku menjadi salah satu orang dari deretan penonton
>
> pemutaran
>
> > > film Laskar Pelangi. Film yang kehadirannya cukup dinanti-
nanti
>
> oleh
>
> > > para pembaca buku yang ditulis oleh Andrea Hirata itu, termasuk
>
> > > diriku. Sebuah buku yang cukup fenomenal yang telah memberikan
>
> > > pancaran sinar bagi pembacanya.
>
> > >
>
> > > Setelah menunggu satu jam akhirnya layar besar itu berdiri
dengan
>
> > > tegak dihadapanku. Detik-detik berlalu membawa putaran
proyektor
>
> untuk
>
> > > secara perlahan menampilkan gambar-gambar yang akan bercerita
>
> tentang
>
> > > sebuah perjuangan dan tekad. Aku pun dibuat tidak bergeming
>
> selama
>
> > > kurang lebih dua jam. Tawa, decak kagum, simpati menjadi
bagian
>
> dari
>
> > > ekspresi yang aku pancarkan selama menonton film itu.
>
> > >
>
> > > Lintang, ya, dialah yang menjadi sosok inspirasi dari film ini.
>
> > > Kesungguhan dan keuletannya dalam mewujudkan mimpi yang ketika
>
> itu
>
> > > hampir sirna di tanah Blitung. Ada satu sikap yang sampai saat
>
> ini
>
> > > masih aku ingat dan aku jadikan pelajaran bagi hidupku. Yaitu
>
> ketika
>
> > > Lintang memutuskan untuk berhenti sekolah karena kondisi
>
> hidupnya yang
>
> > > telah menyedutkannya pada dua pilihan, sekolah atau menjadi
>
> kepala
>
> > > keluarga bagi adik-adiknya selepas ayahnya meninggal. Ketika
>
> > > meninggalkan bangku sekolah yang sebenarnya akan menjadi
gerbang
>
> > > pembuka bagi setiap mimpi-mimpinya aku melihat Lintang bersikap
>
> > > realistis dengan kenyataan yang ada. Jujur aku bangga dengan
>
> keputusan
>
> > > yang diambil Lintang meski hal itu banyak disesalkan oleh Ikal
>
> dan
>
> > > teman-temannya.
>
> > >
>
> > > Lintang menjadi sebuah lilin kala itu. Dia rela membakar satu
>
> persatu
>
> > > mimpi yang telah disusunnya demi mimpi adik-adiknya. Namun
meski
>
> > > demikian jiwa yang tegar selalu ditunjukkan oleh Lintang.
>
> > >
>
> > > Aku memang bukan Lintang. Tapi aku cukup merasakan ketika harus
>
> > > menutup rapat pintu yang akan mengantarkan setiap helai mimpi
>
> yang
>
> > > sudah mulai bersemi. Di usia yang sangat muda Lintang
dihadapkan
>
> pada
>
> > > keadaan yang seharusnya tidak dia rasakan. Lagi, aku cukup
>
> mengerti
>
> > > ketika Lintang mengambil keputusan yang sangat berat itu.
Ketika
>
> harus
>
> > > menggantungkan mimpi-mimpinya dan menggantikannya dengan yang
>
> lebih
>
> > > realistis dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
>
> > >
>
> > > Aku memang bukan Lintang. Tapi kami dihadapkan pada kondisi
yang
>
> > > nyaris sama, mungkin hanya perbedaan masa dan usia. Jika
Lintang
>
> masih
>
> > > duduk di bangku sekolah dasar ketika ayahnya meninggal
sedangkan
>
> aku
>
> > > di usia 23 tahun, aku lebih dewasa tentunya. Namun kami
>
> menghadapi
>
> > > kenyataan itu ketika bibit mimpi kami sedang bersemi. Lintang
>
> baru
>
> > > saja memenangkan lomba cerdas cermat yang telah membawa dirinya
>
> > > menjadi sosok brilian sedangkan aku baru saja 3 bulan menikmati
>
> > > predikat baru sebagai seorang pekerja. Sekian banyak mimpi
kala
>
> itu
>
> > > yang telah aku susun.
>
> > >
>
> > > Peristiwa itu membuat Lintang dan aku untuk bersikap rasional
dan
>
> > > bijak terhadap mimpi-mimpi yang telah kami susun. Tidaklah
>
> mungkin
>
> > > Lintang mengejar Sorbone University sementara hidup adik-
adiknya
>
> akan
>
> > > terlantar. Tidaklah mungkin aku mengejar gelar S2 sementara
>
> terdapat
>
> > > ibu dan adik-adiku yang harus dinafkahi. Akhirnya merekalah
yang
>
> > > Lintang dan aku pilih. Aku simpan sementara rencana-rencana
masa
>
> depan
>
> > > yang sudah aku susun. Secara teratur aku kembali memetakan
>
> > > rencana-rencana yang lebih realistis dan lebih memihak pada
>
> keluarga.
>
> > >
>
> > > Cemburu itu terkadang muncul ketika mereka sudah mulai menuju
>
> > > kemapanan yang sebenarnya dapat aku raih pula jika saja arah
>
> takdir
>
> > > itu tidak bergeser. Mungkin Lintang sudah berada di Sorbone
asyik
>
> > > berkutat dengan buku-buku dan para pengajar terhebat. Mungkin
aku
>
> > > sudah mulai dapat menikmati istana mungilku dan tidak lama
>
> kemudian
>
> > > menghadapi acara wisuda untuk yang kedua kali, atau bahkan
>
> seorang
>
> > > bidadari sudah berada di sampingku.
>
> > >
>
> > > Sebuah kondisi yang cukup sulit. Tapi aku lebih beruntung dari
>
> Lintang
>
> > > dengan gelar sarjana yang aku peroleh dan pekerjaan yang sudah
>
> aku
>
> > > dapat. Tapi Lintang, apalah yang bisa dilakukan oleh anak
sekolah
>
> > > dasar yang tidak tamat untuk mencari nafkah buat keluarganya.
>
> Tapi
>
> > > Lintang lebih mempunyai kekuatan daripada aku. Kekuatan yang
>
> membuat
>
> > > kepalanya tetap tegap. Bahkan kekuatannya dapat menular kepada
>
> > > teman-temannya termasuk diriku.
>
> > >
>
> > > Hidup memang untuk memilih. Bagiku pertarungan antara
keegoisan
>
> dan
>
> > > kebijakan. Lintang harus memilih begitu pula dengan aku. Jika
>
> Lintang
>
> > > memilih mereka begitu pula diriku. Satu lagi pesan yang aku
>
> dapat,
>
> > > kali ini dari bapak kepala sekolah. Sebuah nasihat yang
membakar
>
> > > kembali semangatku. Hidup itu adalah banyak memberi bukan
banyak
>
> > > menerima. Ya, Lintang telah memberikan hidupnya demi adak-
>
> adiknya. Aku
>
> > > pun akan memberikan hidupku untuk keluargaku.
>
> > >
>
> > > Mimpi adalah kunci
>
> > > untuk kita menaklukan dunia
>
> > > berlarilah tanpa lelah
>
> > > sampai engkau meraihnya
>
> > >
>
> > > Laskar.... pelangi...
>
> > > takkan terikat... waktu....
>
> > > Bebaskan mimpimu diangkasa
>
> > > Warnai bintang di jiwa...
>
> > >
>
> > > Menarilah dan terus tertawa
>
> > > walau dunia tak seindah surga
>
> > > bersyukurlah pada Yang Kuasa
>
> > > cinta kita di dunia....
>
> > > selamanya
>
> > >
>
> > > Cinta kepada hidup
>
> > > memberikan senyuman abadi
>
> > > walau hidup kadang tak adil
>
> > > tapi cinta lekang di kita...
>
> > >
>
> > > Laskar.... pelangi.....
>
> > > takkan terikat.... waktu....
>
> > > jangan berhenti.... mewarnai....
>
> > > jutaan mimpi di bumi...
>
> > >
>
> > > Menarilah dan terus tertawa
>
> > > walau dunia tak seindah surga
>
> > > bersyukurlah pada Yang Kuasa
>
> > > cinta kita di dunia....
>
> > > Selamanya
>
> > >
>
> >
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
______
> Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail.
> Cepat sebelum diambil orang lain!
> http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
>
- 8.1.
-
Re: Salam Kenal
Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbang
Sat Oct 4, 2008 1:01 am (PDT)
lam kenal juga Bapak
moga betah ya Pak!
sukses selalu
wassalam
Fiyan Arjun
http://sebuahrisalah.multiply. com
id ym:paman_sam2
salah satu moderator juga nih....
dan kontributor ESKA
--- Pada Jum, 3/10/08, Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com > menulis:
Dari: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com >
Topik: Re: [sekolah-kehidupan] Salam Kenal
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Tanggal: Jumat, 3 Oktober, 2008, 4:01 PM
salam kenal bapak sopyan...
betul.. hidup adalah proses pebelajaran
btw, makasih loh ya.. atas websitenya berguna baget tuh buat nambah wawasan...
salam,
Nia Robie'
(salah satu moderator yang gak mudik.. he..)
Pada 30 September 2008 23:34, sopyan_ioe <sopyan_ioe@yahoo. co.id> menulis:
Salam kenal aja buat semua, saya baru gabung di milis ini, dan sangat
tertarik, unik, sekolah kehidupan.. emang sih kalo dipikir, pada
dasarnya hidup dan di kehidupan kita ini adalah proses
belajar...belajar. ..belajar, sekolah dan menuntut ilmu dari pengalaman
kehidupan. Gitu aja dulu first comment-nya, terus ngomong2, barangkali
situs www.belajarilmu. com mungkin berguna bagi bapak, ibu, oom, tante
sekalian. Terima kasih.
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
- 9a.
-
Re: Aku, Lintang, dan Laskar Pelangi ---> Mbak Fety dan Retno
Posted by: "ketik_galih" ketik_galih@yahoo.co.id ketik_galih
Sat Oct 4, 2008 2:45 am (PDT)
Mbak Fety,
Saat liburan ini pun saya harus memilih lagi antara pulang hari
minggu karena hari seninnya sudah masuk kerja atau menemani ibu yang
harus berobat pada hari senin dengan resiko aku harus cuti 2 hari.
Saya juga sepakat bahwa keputusan yang dimabil haruslah keluar dari
hati nurani yang tulus. Kalau tidak salah ini nasihat bahwa untuk
mengetahui apa yang benar maka bertanyalah pada hati nuranimu.
Retno,
Untaian kalimatmu selalu indah di baca dan difahami. Alu belajar
dari komentarmu ini. Kita mungkin tidak akan pernah bisa
menyempurnakan puzzle keinginan kita tapi paling tidak Tuhan telah
memberikan beberapa keping puzzle yang cantik dan indah dan itu
cukup jika kita melihat dengan kaca mata syukur.
Thanks to both of you.
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Bu CaturCatriks"com
<punya_retno@...> wrote:
>
> saya sering menganalogikan hidup ini spt perjalanan mengumpulkan
> kepingan puzzle.
> tentu ada banyak pertanyaan, saat ada beberapa keping yg tampak tak
> pas dgn pola gambar besar--yg saya kira--hampir jadi
> ada beberapa titik kekecewaan, kala keping2 puzzle yg saya harapkan
> bisa melengkapi sejumlah sudut ternyata tak juga saya temukan.
>
> namun, dgn bersahabat bersama waktu,
> saya akhirnya bisa melihat, bahwa
> gambar besar itu bukanlah ciptaan saya.
> gambar besar itu adalah ciptaanNya,
> dgn penuh cinta dan kasihNya
>
> bahwa hidup ini mungkin tak melulu utk mencari keping puzzle yg
saya
> harapkan,
> atau melengkapi gambar besar yg ada di kepala saya
>
> namun,
> perjalanan panjang utk melengkapi gambar besar ciptaanNya
>
> dan saat melihat lagi ke belakang,
> semua persimpangan, semua kepingan puzzle tak pas,
> semua petunjuk arah yg saya temukan,
> seketika punya tujuannya masing2.
>
> "dan semua keping puzzle itu berjatuhan di tempatnya..."
>
> -retno-
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "inga_fety" <inga_fety@>com
> wrote:
> >
> > Mas galih, sepakat, hidup adalah memilih. kadang kita berhadapan
> > dengan pilihan yang sulit dan kadang orang-orang memandang kita
> > memilih hal yang salah. Tapi, percayalah selama pilihan itu
tumbuh
> > dari sebuah hati nurani, kita telah memilihi yang benar.
> > Itu yang aku dan suami yakini...
> >
> >
> > salam,
> > fety
> >
> >
> > --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "ketik_galih"com
> > <ketik_galih@> wrote:
> > >
> > > Laskar pelangi takkan terikat waktu....
> > > Bebaskan mimpimu diangkasa
> > > Warnai bintang di jiwa...
> > >
> > > Akhirnya aku menjadi salah satu orang dari deretan penonton
> > pemutaran
> > > film Laskar Pelangi. Film yang kehadirannya cukup dinanti-
nanti oleh
> > > para pembaca buku yang ditulis oleh Andrea Hirata itu, termasuk
> > > diriku. Sebuah buku yang cukup fenomenal yang telah memberikan
> > > pancaran sinar bagi pembacanya.
> > >
> > > Setelah menunggu satu jam akhirnya layar besar itu berdiri
dengan
> > > tegak dihadapanku. Detik-detik berlalu membawa putaran
proyektor
> > untuk
> > > secara perlahan menampilkan gambar-gambar yang akan bercerita
> > tentang
> > > sebuah perjuangan dan tekad. Aku pun dibuat tidak bergeming
selama
> > > kurang lebih dua jam. Tawa, decak kagum, simpati menjadi
bagian dari
> > > ekspresi yang aku pancarkan selama menonton film itu.
> > >
> > > Lintang, ya, dialah yang menjadi sosok inspirasi dari film ini.
> > > Kesungguhan dan keuletannya dalam mewujudkan mimpi yang ketika
itu
> > > hampir sirna di tanah Blitung. Ada satu sikap yang sampai saat
ini
> > > masih aku ingat dan aku jadikan pelajaran bagi hidupku. Yaitu
ketika
> > > Lintang memutuskan untuk berhenti sekolah karena kondisi
hidupnya
> > yang
> > > telah menyedutkannya pada dua pilihan, sekolah atau menjadi
kepala
> > > keluarga bagi adik-adiknya selepas ayahnya meninggal. Ketika
> > > meninggalkan bangku sekolah yang sebenarnya akan menjadi
gerbang
> > > pembuka bagi setiap mimpi-mimpinya aku melihat Lintang bersikap
> > > realistis dengan kenyataan yang ada. Jujur aku bangga dengan
> > keputusan
> > > yang diambil Lintang meski hal itu banyak disesalkan oleh Ikal
dan
> > > teman-temannya.
> > >
> > > Lintang menjadi sebuah lilin kala itu. Dia rela membakar satu
> > persatu
> > > mimpi yang telah disusunnya demi mimpi adik-adiknya. Namun
meski
> > > demikian jiwa yang tegar selalu ditunjukkan oleh Lintang.
> > >
> > > Aku memang bukan Lintang. Tapi aku cukup merasakan ketika harus
> > > menutup rapat pintu yang akan mengantarkan setiap helai mimpi
yang
> > > sudah mulai bersemi. Di usia yang sangat muda Lintang
dihadapkan
> > pada
> > > keadaan yang seharusnya tidak dia rasakan. Lagi, aku cukup
mengerti
> > > ketika Lintang mengambil keputusan yang sangat berat itu.
Ketika
> > harus
> > > menggantungkan mimpi-mimpinya dan menggantikannya dengan yang
lebih
> > > realistis dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
> > >
> > > Aku memang bukan Lintang. Tapi kami dihadapkan pada kondisi
yang
> > > nyaris sama, mungkin hanya perbedaan masa dan usia. Jika
Lintang
> > masih
> > > duduk di bangku sekolah dasar ketika ayahnya meninggal
sedangkan aku
> > > di usia 23 tahun, aku lebih dewasa tentunya. Namun kami
menghadapi
> > > kenyataan itu ketika bibit mimpi kami sedang bersemi. Lintang
baru
> > > saja memenangkan lomba cerdas cermat yang telah membawa dirinya
> > > menjadi sosok brilian sedangkan aku baru saja 3 bulan menikmati
> > > predikat baru sebagai seorang pekerja. Sekian banyak mimpi
kala itu
> > > yang telah aku susun.
> > >
> > > Peristiwa itu membuat Lintang dan aku untuk bersikap rasional
dan
> > > bijak terhadap mimpi-mimpi yang telah kami susun. Tidaklah
mungkin
> > > Lintang mengejar Sorbone University sementara hidup adik-
adiknya
> > akan
> > > terlantar. Tidaklah mungkin aku mengejar gelar S2 sementara
terdapat
> > > ibu dan adik-adiku yang harus dinafkahi. Akhirnya merekalah
yang
> > > Lintang dan aku pilih. Aku simpan sementara rencana-rencana
masa
> > depan
> > > yang sudah aku susun. Secara teratur aku kembali memetakan
> > > rencana-rencana yang lebih realistis dan lebih memihak pada
> > keluarga.
> > >
> > > Cemburu itu terkadang muncul ketika mereka sudah mulai menuju
> > > kemapanan yang sebenarnya dapat aku raih pula jika saja arah
takdir
> > > itu tidak bergeser. Mungkin Lintang sudah berada di Sorbone
asyik
> > > berkutat dengan buku-buku dan para pengajar terhebat. Mungkin
aku
> > > sudah mulai dapat menikmati istana mungilku dan tidak lama
kemudian
> > > menghadapi acara wisuda untuk yang kedua kali, atau bahkan
seorang
> > > bidadari sudah berada di sampingku.
> > >
> > > Sebuah kondisi yang cukup sulit. Tapi aku lebih beruntung dari
> > Lintang
> > > dengan gelar sarjana yang aku peroleh dan pekerjaan yang sudah
aku
> > > dapat. Tapi Lintang, apalah yang bisa dilakukan oleh anak
sekolah
> > > dasar yang tidak tamat untuk mencari nafkah buat keluarganya.
Tapi
> > > Lintang lebih mempunyai kekuatan daripada aku. Kekuatan yang
membuat
> > > kepalanya tetap tegap. Bahkan kekuatannya dapat menular kepada
> > > teman-temannya termasuk diriku.
> > >
> > > Hidup memang untuk memilih. Bagiku pertarungan antara
keegoisan dan
> > > kebijakan. Lintang harus memilih begitu pula dengan aku. Jika
> > Lintang
> > > memilih mereka begitu pula diriku. Satu lagi pesan yang aku
dapat,
> > > kali ini dari bapak kepala sekolah. Sebuah nasihat yang
membakar
> > > kembali semangatku. Hidup itu adalah banyak memberi bukan
banyak
> > > menerima. Ya, Lintang telah memberikan hidupnya demi adak-
adiknya.
> > Aku
> > > pun akan memberikan hidupku untuk keluargaku.
> > >
> > > Mimpi adalah kunci
> > > untuk kita menaklukan dunia
> > > berlarilah tanpa lelah
> > > sampai engkau meraihnya
> > >
> > > Laskar.... pelangi...
> > > takkan terikat... waktu....
> > > Bebaskan mimpimu diangkasa
> > > Warnai bintang di jiwa...
> > >
> > > Menarilah dan terus tertawa
> > > walau dunia tak seindah surga
> > > bersyukurlah pada Yang Kuasa
> > > cinta kita di dunia....
> > > selamanya
> > >
> > > Cinta kepada hidup
> > > memberikan senyuman abadi
> > > walau hidup kadang tak adil
> > > tapi cinta lekang di kita...
> > >
> > > Laskar.... pelangi.....
> > > takkan terikat.... waktu....
> > > jangan berhenti.... mewarnai....
> > > jutaan mimpi di bumi...
> > >
> > > Menarilah dan terus tertawa
> > > walau dunia tak seindah surga
> > > bersyukurlah pada Yang Kuasa
> > > cinta kita di dunia....
> > > Selamanya
> > >
> >
>
- 10a.
-
Re: anggota baru nih
Posted by: "ketik_galih" ketik_galih@yahoo.co.id ketik_galih
Sat Oct 4, 2008 2:50 am (PDT)
Ahlan wa sahlan
Silahkan pilih sendiri kursinya.
Mau sebangku dengan saya juga gak
apa-apa, ikutan jadi keren lho.
Salam,
Galih
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , mariko hendrucom
<ldk_foskomi99@...> wrote:
>
> salam semuanya, saat anggota baru nih di millis ini,salam kenal
semuanya
>
>
- 11.
-
[masih catatan lebaran] mataair airmata
Posted by: "tinta_mirah" tinta_mirah@yahoo.co.id tinta_mirah
Sat Oct 4, 2008 3:35 am (PDT)
Jika tak bisa menangis,maka berpura-puralah menangis (abu bakar ra)
bahasa tingkah,bahasa raut wajah dan bahasa mata,mungkin adalah
bahasa lain dari kesempurnaan indera yang dapat berbicara.
Hingga ada yang berbahasa: mata adalah jendela hati.
Karena memang,Dari pancarnya,jika tak tergambar kesukacitaan maka yang
tergambar adalah kedukacitaan.
Hingga para penerjemah bahasa mata( jika memang ada) dan orang awam
sekalipun dapat saja menafsirkan suasana sebentuk hati dari pijaran mata.
Namun,sebertenaga apapun kegetiran,kesakitan,kelukaan semesta
Di telapak kaki yang bersurga.
Di telapak kaki yang bersurga.
Di telapak kaki yang bersurga.
Dan di hadap dengkul mencong lelah seorang ayah.
Meski airmata tak bisa keluar dengan terpaksa.
Kali ini:
" demi ruh,jiwa dan segala yang rumit.
Duhai..buatlah kami menangis untuk berjamaah airmata."
"sebagaimana deras tangis qais untukmu..LA ILA.
Dan sederas tangis baginda muhamad karena engkau..hai CINTA!"
agar di terbit shubuh hari raya.wajah hati kami yang berbasuh
keruh,alfa,dendam serta riwayat-riwayat Luka,dapat kami wudhukan
dengan butir-butir airmata yang kelak akan menyaksi dan membela.
Dan semoga dengan tangis atas yang terlantun: minal aidin wal faizin.
tasikmalaya.2 syawal 1429h
salam_mirah: jun nizami
http://zunannizami.multiply. com
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar